Upload
priska-rully-naomi
View
294
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas deskripsi kebudayaan pada tiap suku
Citation preview
TUGAS IPS
SUKU-SUKU DI INDONESIA
Oleh:
David Lie Agatha
Kelas:
V A
SDN CIKASUNGKA 2
2015
1
SENI DAN KEBUDAYAAN BETAWI
Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari
beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang menarik
pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain,
Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta
juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis.
Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak tersingkirkan oleh penduduk
pendatang. Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke wilayah-wilayah yang ada di provinsi
Jawa Barat dan provinsi Banten. Budaya Betawi pun tersingkirkan oleh budaya lain baik dari
Indonesia maupun budaya barat. Untuk melestarikan budaya Betawi, didirikanlah cagar
budaya di Situ Babakan.
Bahasa
Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara
umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal
dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Ada juga yang berpendapat
bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga dikelompokkan sebagai suku
Betawi awal (proto Betawi).
Menurut sejarah, Kerajaan Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda
Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena
itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda,
sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian
dijadikan sebagai bahasa nasional. Karena perbedaan bahasa yang digunakan tersebut maka
pada awal abad ke-20, Belanda menganggap orang yang tinggal di sekitar Batavia sebagai
etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya sebagai etnis Betawi (kata turunan
dari Batavia).
Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap
dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng
(yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan terakhir menjadi
Cideng), dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah
2
kuno Bujangga Manik yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia, bahasa
informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi.
Musik
Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang
berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik
Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dan Tanjidor yang
berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suku Betawi terkenal dengan seni Lenong,
Gambang Kromong, Rebana Tanjidor dan Keroncong.
Tari
Seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur-unsur budaya masyarakat yang ada di
dalamnya. Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki pengaruh Sunda dan Tiongkok, seperti
tari Jaipong dengan kostum penari khas pemain Opera Beijing. Namun Jakarta dapat
dinamakan daerah yang paling dinamis. Selain seni tari lama juga muncul seni tari dengan
gaya dan koreografi yang dinamis.
Cerita rakyat
Cerita rakyat yang berkembang di Jakarta selain cerita rakyat yang sudah dikenal seperti Si
Pitung, juga dikenal cerita rakyat lain seperti serial Jagoan Tulen atau si jampang yang
mengisahkan jawara-jawara Betawi baik dalam perjuangan maupun kehidupannya yang
dikenal "keras". Selain mengisahkan jawara atau pendekar dunia persilatan, juga dikenal
cerita Nyai Dasima yang menggambarkan kehidupan zaman kolonial.
3
Senjata tradisional
Senjata khas Jakarta adalah bendo atau badik atau golok yang bersarungkan terbuat dari kayu.
Tarian Tradisional
Tari Ronggeng, Tari Yapong
Rumah Adat
Rumah Kebaya
Lagu Daerah
Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, Terang Bulan,
dll.
Pakaian Adat
Abang dan None
Alat Musik Tradisional
Tehyan
Makanan Khas Daerah
Kerak Telor, Ketoprak Betawi,Daging Asam, Talam Ebi, Nasi Ulam, Geplak Bakar Betawi,
Dodol Betawi, Tauge Goreng, Soto Betawi.
Kepercayaan
Sebagian besar Orang Betawi menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen;
Protestan dan Katolik juga ada namun hanya sedikit sekali. Di antara suku Betawi yang
beragama Kristen, ada yang menyatakan bahwa mereka adalah keturunan campuran antara
penduduk lokal dengan bangsa Portugis. Hal ini wajar karena pada awal abad ke-16,
Surawisesa, raja Sunda mengadakan perjanjian dengan Portugis yang membolehkan Portugis
membangun benteng dan gudang di pelabuhan Sunda Kalapa sehingga terbentuk komunitas
Portugis di Sunda Kalapa. Komunitas Portugis ini sekarang masih ada dan menetap di daerah
Kampung Tugu, Jakarta Utara.
Profesi
Di Jakarta, orang Betawi sebelum era pembangunan orde baru, terbagi atas beberapa profesi
menurut lingkup wilayah (kampung) mereka masing-masing. Semisal di kampung
Kemanggisan dan sekitaran Rawabelong banyak dijumpai para petani kembang (anggrek,
kemboja jepang, dan lain-lain). Dan secara umum banyak menjadi guru, pengajar, dan
pendidik semisal K.H. Djunaedi, K.H. Suit, dll. Profesi pedagang, pembatik juga banyak
dilakoni oleh kaum betawi. Petani dan pekebun juga umum dilakoni oleh warga
Kemanggisan.
Kampung yang sekarang lebih dikenal dengan Kuningan adalah tempat para peternak
sapi perah. Kampung Kemandoran di mana tanah tidak sesubur Kemanggisan. Mandor, bek,
4
jagoan silat banyak di jumpai disana semisal Ji'ih teman seperjuangan Pitung dari
Rawabelong. Di kampung Paseban banyak warga adalah kaum pekerja kantoran sejak zaman
Belanda dulu, meski kemampuan pencak silat mereka juga tidak diragukan. Guru, pengajar,
ustadz, dan profesi pedagang eceran juga kerap dilakoni.
Warga Tebet aslinya adalah orang-orang Betawi gusuran Senayan, karena saat itu
Ganefonya Bung Karno menyebabkan warga Betawi eksodus ke Tebet dan sekitarnya untuk
"terpaksa" memuluskan pembuatan kompleks olahraga Gelora Bung Karno yang kita kenal
sekarang ini. Karena asal-muasal bentukan etnis mereka adalah multikultur (orang Nusantara,
Tionghoa, India, Arab, Belanda, Portugis, dan lain-lain), profesi masing-masing kaum
disesuaikan pada cara pandang bentukan etnis dan bauran etnis dasar masing-masing.
Perilaku dan sifat
Asumsi kebanyakan orang tentang masyarakat Betawi ini jarang yang berhasil, baik dalam
segi ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Padahal tidak sedikit orang Betawi yang berhasil.
Beberapa dari mereka adalah Muhammad Husni Thamrin, Benyamin Sueb, dan Fauzi Bowo
yang menjadi Gubernur Jakarta saat ini .
Ada beberapa hal yang positif dari Betawi antara lain jiwa sosial mereka sangat
tinggi, walaupun kadang-kadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung
tendensius. Orang Betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran
orangtua (terutama yang beragama Islam), kepada anak-anaknya. Masyarakat Betawi sangat
menghargai pluralisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat Betawi
dan pendatang dari luar Jakarta.
Orang Betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. Terbukti dari perilaku
kebanyakan warga yang mesih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa
ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain. Memang tidak bisa
dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat Betawi masa kini agak
terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri (baca : Jakarta). Namun tetap ada
optimisme dari masyarakat Betawi generasi mendatang yang justru akan menopang
modernisasi tersebut.
5
SENI DAN KEBUDAYAAN SUNDA
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat atau yang biasa dikenal dengan kebudayaan sunda,
merupakan salah satu kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Budaya ini
merupakan salah satu budaya tertua di Indonesia. Sebagai salah satu suku, budaya sunda
merupakan salah satu cikalbakal berdirinya peradaban Nusantara. Budaya sunda sudah ada
sejak berdirinya kerajaan Salakanaraga dan Tarumanegara.
Sunda berasal dari kata Su = Bagus atau Baik, segala sesuatu yang mengandung unsur
kebaikan, orang Sunda diyakini memiliki etos atau watak atau karakter Kasundaan sebagai
jalan menuju keutamaan hidup. Watak atau karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur
(sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (pandai/ cerdas) yang
sudah dijalankan sejak jaman Salaka Nagara sampai ke Pakuan Pajajaran, telah membawa
kemakmuran dan kesejahteraan lebih dari 1000 tahun.
Makna kata Sunda sangat luhur, yakni cahaya, cemerlang, putih, atau bersih. Makna
kata Sunda itu tidak hanya ditampilkan dalam penampilan, tapi juga didalami dalam hati.
Karena itu, orang Sunda yang 'nyunda' perlu memiliki hati yang luhur pula. Itulah yang perlu
dipahami bila mencintai, sekaligus bangga terhadap budaya Sunda yang dimilikinya. Namun,
modernisasi dan masuknya budaya barat lambat laun mengikis keluhuran budaya Sunda,
yang membentuk etos dan watak manusia Sunda.
Tarian Tradisional
Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong
6
Rumah Adat
Rumah Kasepuhan Cirebon
Senjata Tradisional
Kujang
Lagu Daerah
Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon
Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Tokecang
Suku
3 suku besar yaitu Sunda (mayoritas), Betawi (wilayah Kota/kab Bekasi, Depok, dan wilayah
Utara kabupaten Bogor), Jawa Cirebon, Indramayu dsk.Juga Untuk banten Disana Ada suku
Betawi yaitu berapa daerah di Tanggerang.
Bahasa Daerah
Sunda
Alat Musik Tradisional
Angklung , Arumba, Calung, Dog-Dog, Gamelan Sunda, Kecapi, Suling Dan Rebab.
Makanan Khas Daerah
Oncom, pepes, Sirpan, siomay Bandung, sate Bandeng, Daging lapis, Pepes Ikan Majalaya,
Sayur Asem,Empal Gentong, Nasi Jamblang, Nasi Lengko,dll.
Pakaian Adat Sunda
Jawa Barat memiliki pakaian adat yang berbeda untuk laki-
laki dan perempuan. Kain kebaya pada dasarnya digunakan
perempuan di semua lapisan, baik rakyat biasan maupun
bangsawan. Perbedaannya mungkin hanya pada bahan kebaya yang
digunakan serta corak hiasnya.
Pakaian untuk laki-laki pada umumnya adalah baju takwa
dan celana warna hitam, dilengkapi dengan kain dodot dan tutup
kepala bendo terbuat dari kain batik halus bermotif sama dengan
kain dodot. Untuk kesempatan resmi, pakaian perempuan Priangan
dilengkapi dengan sehelai selendang berwarna sama dengan kebaya
dan alas kakinya berupa sandal selop.
Pada bagian kebaya dari leher sampai ujung bawah kebaya
surawe terdapat hiasandari pasmen, demikian pula pada sekeliling
lengan dan pada seputar bawah kebaya. Sebagai penyambung belahan kebaya digunakan
peniti.
Kelengkapan pakaian bagi kaum perempuan juga diperhatikan. Mereka pada
umumnya memakai perhiasan gelang emas atau perak, gelang bahar, suweng pelenis baik
yang terbuat dari emas atau perak, dan ali meneng. Sementara kaum laki-laki pada umumnya
7
memakai cincin emas, hiasan jas di bagian dada, yang terdiri dari rantai emas atau perak
dengan liontin dari kuku harimau.
Kesenian
Wayang Golek
Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang
menampilkan alur sebuah cerita. Wayang Golek adalah sebuah boneka yang
memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh seorang
Dalang dan diiringi oleh musik degung.
Degung
Degung merupakan kesenian khas Jawa Barat yang terdri dari gendang, goong, kempul,
saron, bonang, kacapi, suling, rebab, dan sebagainya.
8
Jaipong
Merupakan tarian khas Jawa Barat yang di mainkan oleh satu orang atau lebih.
Penarinya pun menggunakan pakaian khas Jawa Barat. Tari ini di ciptakan pada tahun
1960 oleh seorang seniman asal Bandung yang bernama Gugum Gumbira.
Rampak Kendang
Rampak Gendang ini adalah permainan menabuh gendang secara bersama-sama
dengan menggunakan irama tertentu, pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat
orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh gendang.
Angklung
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus
yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal
penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional.
9
Pencak Silat
Pada awalnya pencak Silat ini merupakan tarian yang menggunakan gerakan tertentu
yang gerakannya itu mirip dengan gerakan bela diri. Pencak silat dimainkan oleh dua
orang atau lebih, dengan memakai pakaian yang serba hitam, menggunakan ikat
pinggang dari bahan kain yang diikatkan dipinggang, serta memakai ikat kepala dari
bahan kain yang orang sunda menyebutnya iket.
Sisingaan
Sisingaan merupakan kesenian yang berasal dari daerah Subang Jawa barat. Kesenian
ini ditampilkan dengan cara menggotong patung yang berbentuk seperti singa yang
ditunggangi oleh anak kecil dan digotong oleh empat orang serta diiringi oleh tabuhan
gendang dan terompet. Kesenian ini biasanya ditampilkan pada acara peringatan hari-
hari bersejarah.
Bahasa
Bahasa Sunda (Basa Sunda) merupakan Bahasa Tradisional Indonesia yang berasal
dari sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa
Sunda digunakan oleh orang Jawa Barat asli khususnya orang yang tinggal di daerah Tatar
Sunda / Pasundan. Namun demikian, bahasa Sunda juga dipertuturkan di bagian barat Jawa
Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes dan Cilacap.
10
SENI DAN KEBUDAYAAN SULAWESI UTARA
Sulawesi Utara terletak di ujung Pulau Sulawesi, dan berbatasan dengan Negara
Filipina di sebelah utara. Ibu kota Sulawesi Utara adalah Manado. Secara umum kehidupan di
Kota Manado sama dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Pusat kota terdapat di Jalan
Sam Ratulangi yang banyak dibangun pusat-pusat pembelanjaan yang terletak di sepanjang
jalur utara-selatan yang juga dikenal dengan tempat yang memiliki restoran-restoran terkenal
di Manado. Akhir-akhir ini Manado terkenal dengan makin menjamurnya mal-mal dan
restoran-restoran yang dibangun di sepanjang pantai yang memanfaatkan pemandangannya
yang indah di saat menjelangnya matahari terbenam.
Sulawesi Utara mempnyai latar belakang sejarah yang cukup panjang sebelum daerah
yang berada di paling ujung utara Nusantara ini menjadi Daerah Propinsi. Dalam sejarah
pemerintahan daerah Sulawesi Utara, seperti halnya daerah lainnya di Indonesia, mengalami
beberapa kali perubahan administrasi pemerintahan, seiring dengan dinamika
penyelenggaraan pemerintahan bangsa.
Pada permulaan kemerdekaan Republik Indonesia, daerah ini berstatus keresidenan
yang merupakan bagian dari Propinsi Sulawesi. Propinsi Sulawesi ketika itu beribukota di
Makassar dengan Gubernur yaitu DR.G.S.S.J. Ratulangi. Dalam perkembangan selanjutnya,
tercatat suatu momentum penting yang terpatri dengan tinta emas dalam lembar sejarah
daerah ini yaitu dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tanggal 23
September 1964 yang menetapkan status Daerah Tingkat I Sulawesi Utara sebagai daerah
otonom Tingkat I dengan Ibukotanya Manado.
Kebudayaan
11
Selain kaya akan sumber daya alam Sulawesi Utara juga kaya akan seni dan budaya
yang diwariskan oleh nenek moyang. Berbagai seni dan budaya dari berbagai suku yang ada
di Provinsi Sulawesi Utara justru menjadikan daerah nyiur melambai semakin indah dan
mempesona. Berbagai pentas seni dan budaya maupun tradisi dari nenek moyang
memberikan warna tersendiri bagi provinsi yang terkenal akan kecantikan dan ketampanan
nyong dan nona Manado.
Suku
Secara garis besar penduduk di Sulawesi Utara terdiri atas 3 suku besar yakni suku
minahasa, suku sangihe dan talaud dan suku bolaang mongondow. Ketiga suku/etnis besar
tersebut memiliki sub etnis yang memiliki bahasa dan tradisi yang berbeda-beda. Tak heran
Provinsi Sulawesi Utara terdapat beberapa bahasa daerah seperti Toulour, Tombulu, Tonsea,
Tontemboan, Tonsawang, Ponosakan dan Bantik (dari Suku Minahasa), Sangie Besar, Siau,
Talaud (dari Sangihe dan Talaud) dan Mongondow, Bolaang, Bintauna, Kaidipang (dari
Bolaang Mongondow)
Propinsi yang terkenal akan semboyan torang samua basudara (kita semua
bersaudara) hidup secara rukun dan berdampingan beberapa golongan agama seperti Kristen,
Katolik, Islam, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu. Namun dari keaneka ragaman tersebut
bahasa Indonesia masih menjadi bahasa pemersatu dari berbagai suku dan golongan.
Makanan Khas
Sama seperti daerah lainnya yang ada di Indonesia. Makanan khas Sulawesi Utara
yang paling populer adalah Tinutuan atau Midal (bubur Manado). Di daerah Minahasa
terdapat makanan khas yang jarang ditemui di daerah lainnya di Indonesia seperti rintek
wuuk (biasa disebut RW) atau daging anjing, daging ular dan paniki (daging kelelawar).
Makanan khas lainnya seperti woku blanga dan cakalang fufu sering ditemui di daerah
pesisir.
Seni Tari
Tarian Kabasaran
Merupakan salah satu tarian tradisional Minahasa. Tarian ini tidak dimainkan sendiri,
namun berkelompok. Para penari memakai pakaian merah, mata melotot, wajah garang,
diiringi tambur atau gong kecil sembari menyondang pedang dan tombak tajam. Bentuk dasar
dari tarian ini adalah sembilan jurus pedang (santi) atau sembilan jurus tombak (wengkouw)
dengan langkah kuda-kuda 4/4 yang terdiri dari dua langkah ke kiri, dan dua langkah ke
kanan.
Tiap penari kabasaran memiliki satu senjata tajam yang merupakan warisan dari
leluhurnya yang terdahulu karena tarian Kabasaran merupakan keahlian turun-temurun.
Tarian ini umumnya terdiri dari tiga babak. Babak-babak tersebut terdiri dari cakalele,
lumoyak, dan lalaya‘an.
Pada jaman dahulu, para penari Kabasaran hanya menjadi penari pada upacara-upacara
adat. Namun, apabila Minahasa dalam keadaan perang, maka para penari Kabasaran menjadi
waranei (prajurit perang). Dalam kehidupan sehari-hari, waranei ini berprofesi sebagai
petani. Kini, tarian Kawasaran atau Kabasaran acapkali ditampilkan untuk menyambut tamu-
tamu daerah maupun ditampilkan pada festival-festival kebudayaan di Sulawesi Utara.
12
Tarian Kabasaran amat berbeda dengan tarian lainnya di Indonesia yang umumnya
mengumbar senyum dengan gerakan yang lemah gemulai. Tarian ini didominasi dengan
warna merah, rias wajah yang sangar, serta lantunan musik yang membakar semangat. Tak
hanya itu, mereka dibekali pedang dan tombak tajam, sehingga membuat tarian Kabasaran
terkesan rancak dan garang.
Tarian ini merupakan tarian keprajuritan tradisional Minahasa, yang diangkat dari kata
‘wasal‘ yang bermakna ayam jantan yang dipotong jenggernya agar sang ayam menjadi lebih
garang dalam bertarung. Tarian ini diiringi oleh suara tambur atau gong kecil. Alat musik
pukul seperti gong, tambur atau kolintang disebut pa ‘wasalen dan para penarinya disebut
kawasalan, yang berarti ‘menari dengan meniru gerakan dua ayam jantan yang sedang
bertarung‘.
Ketika anda berminat untuk menyaksikan tarian ini, maka Anda harus
mempertimbangkan seberapa banyak jumlah penari berpasangan yang hendak dipesan,
karena tarian Kabasaran tidak bisa dimainkan oleh satu atau dua orang saja, melainkan
berkelompok. Semakin banyak pasangan, semakin apik tarian ini. Maka tentu saja, Anda
harus merogoh kocek lebih banyak untuk menyaksikannya.
Tari Mesalai
Mesalai adalah salah satu jenis tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sulawesi
Utara. Kesenian yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Kepulauan Sangihe Talaud
ini dahulu merupakan bagian dari suatu upacara ritual sebagai perwujudan rasa syukur
kepada Genggona Langi Duatung Saluruang (Tuhan Yang Maha Tinggi Penguasa Alam
Semesta) atas segala anugerah yang telah diberikan-Nya. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman dan masuknya agama-agama baru, tari mesalai saat ini juga digunakan
sebagai pelengkap upacara adat dan syukuran, seperti: khitanan, perkawinan, mendirikan
rumah baru, peresmian perahu baru dan lain sebagainya.
Tari Maengket
Tari maengket adalah salah satu seni tarian rakyat orang Minahasa di Kota Manado
yang merupakan tari tontonan rakyat. Tarian ini disertai dengan nyanyian dan diiringi
gendang atau tambur yang biasanya dilakukan sesudah panen padi sebagai ucapan syukur
kepada Sang Pencipta. Saat ini tari maengkat telah berkembang dalam masyarakat
membentuk tumpukan-tumpukan dengan kreasi baru.
Seni Musik
Musik Kolintang
Musik kolintang pada awalnya dibuat dari bahan yang disebut wunut dari jenis kayu
yang disebut belar. Pada perkembangan selanjutnya, kolintang mulai menggunakan bahan
kayu telor dan cempaka. Orkes kolintang sebagai produk seni musik tradisional bukan saja
sebagai sarana hiburan, akan tetapi juga sebagai media penerapan pendidikan musik yang
dimulai dari anak-anak sekolah di Kota Manado.
13
Musik Tiup Bambu
Musik tradisional ini berasal dari kepulauan Sangihe Talaud yang diciptakan oleh
seorang petani pada tahun 1700. Pada awalnya musik bambu hanya merupakan alat
penghibur bagi masyarakat petani setelah seharian melakukan aktivitas sebagai petani yang
biasanya dibunyikan setelah selesai makan malam. Dewasa ini di Kota Manado, musik
bambu telah menjadi salah satu jenis musik yang sering digunakan pada acara-acara tertentu
agar menjadi lebih semarak dan bergengsi.
Musik Bia
Bia adalah sejenis kerang atau keong yang hidup dilaut. Sekitar tahun 1941 seorang
penduduk Desa Batu Minahasa Utara menjadikan kerang/keong sebagai satu tumpukan
musik. Musik bia akhirnya telah menjadi salah satu seni musik tradisional yang turut
memberikan nilai tambah bagi masyarakat Kota Manado. Dengan hadirnya musik ini pada
pagelaran kesenian dan acara tertentu, telah menimbulkan daya tarik tersendiri bagi
wisatawan baik mancanegara maupun nusantara,-
Rumah Adat
Rumah Bolang Mongondow
Rumah ini memiliki tangga di samping kiri dan kanan rumah tersebut, tangga sebelah
kanan untuk masuk dan tangga sebelah kiri untuk keluar. Rumah ini mempunyai ruang tamu,
ruang keluarga dan kamar-kamar. Rumah ini dibuat panggung dengan atap yang memiliki ciri
khas ada bentuk huruf U yang ujungnya lancip.
Rumah Panggung
Rumah panggung atau wale merupakan tempat kediaman para anggota rumah tangga
orang Minahasa di Kota Manado, dimana didalamnya digunakan sebagai tempat melakukan
berbagai aktivitas. Rumah panggung jaman dahulu dimaksudkan untuk menghindari serangan
musuh secara mendadak atau serangan binatang buas. Sekalipun keadaan sekarang tidak
sama lagi dengan keadaan dahulu, tapi masih banyak penduduk yang membangun rumah
panggung berdasarkan konstruksi rumah modern.
Pengucapan Syukur
Pada masa lalu pengucapan syukur diadakan untuk menyampaikan doa atau mantra
yang memuji kebesaran dan kekuasaan para dewa atas berkat yang diberikan sambil menari
dan menyanyikan lagu pujian dengan syair yang mengagungkan. Saat ini pengucapan syukur
di Kota Manado dilaksanakan dalam bentuk ibadah di gereja. Pada hari H tersebut setiap
rumah tangga menyiapkan makanan dan kue untuk dimakan oleh anggota rumah tangga, juga
dipersiapkan bagi para tamu yang datang berkunjung.
Kebudayaan Masyarakat
Mapalus adalah bentuk gotong royong tradisional warisan nenek moyang orang
Minahasa di Kota Manado yang merupakan suatu sistem prosedur, metode atau tehnik kerja
sama untuk kepentingan bersama oleh masing-masing anggota secara bergiliran. Mapalus
14
muncul atas dasar kesadaran akan adanya kebersamaan, keterbatasan akan kemampuannya
baik cara berpikir, berkarya, dan lain sebagainya.
Bahasa
Bahasa digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Manado (Sulawesi Utara) dan
wilayah sekitarnya disebut bahasa Melayu Manado. Bahasa nya menyerupai Bahasa
Indonesia tetapi dengan logat yang khas. Beberapa kata dalam dialek berasal dari Bahasa
Belanda, Bahasa Prtugis dan bahasa asing lainnya. Sehingga bahasa yang di pakai sehari hari
di provinsi Sulut ini terbagi dalam beberapa bahasa seperti Bahasa Minahasa ( terdiri dari
bahasa Toulour, Tombulu, Tonsea, Tontemboan, Tonsawang, Ponosakan dan Batik).
Bahasa daerah Sangihe Talaud ( terdiri dari bahasa Sangie Besar, Siau serta bahasa
Talaud). dan Bahasa daerah Bolaang Mongondow ( terdiri dari bahasa Mongondow, Bolaang,
Bintauna, Kaidipang). Walaupun memiliki bermacam bahasa daerah Bahasa nasional
Indonesia juga digunakan dan dimengerti dengan baik oleh sebagian besar masyarakat yang
ada di Sulawesi Utara.
Masyarakat Manado juga disebut dengan istilah "warga Kawanua". Walaupun secara
khusus Kawanua diartikan kepada suku Minahasa, tetapi secara umum penduduk Manado
dapat disebut juga sebagai warga Kawanua. Dalam bahasa daerah Minahasa , "Kawanua"
sering diartikan sebagai penduduk negeri atau "wanua-wanua" yang bersatu atau "Mina-Esa"
(Orang Minahasa). Kata "Kawanua" diyakini berasal dari kata "Wanua". Kata "Wanua"
dalam bahasa Melayu Tua (Proto Melayu), diartikan sebagai wilayah pemukiman. Sementara
dalam bahasa Minahasa, kata "Wanua" diartikan sebagai negeri atau desa.