49
KEAMANAN, TOKSISITAS DAN EFEKTIFITAS OBAT TRADISIONAL BY MAINAL FURQAN

Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Citation preview

Page 1: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

KEAMANAN, TOKSISITAS DAN EFEKTIFITAS OBAT TRADISIONAL

BY MAINAL FURQAN

Page 2: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Indonesia sebagai Mega Center

keragaman hayati

Area yang luasAneka ragam budaya dan

etnis

PenelitianIndustri Farmasi / OT

OT

FAKTOR PENDUKUNG

Page 3: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

OTEkspor

Trend Penggunaan

Herbal

Penerimaan profesi

kedokteran terhadap Jamu/OT

Budaya Penggunaan

Jamu

P E L U A N G

Page 4: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

PELUANG DAN TANTANGAN (1)

PELUANG :• Sistem Kesehatan Nasional (SKN) mendukung pengembangan

& pemanfaatan obat tradisional yang bermutu aman, berkhasiat teruji secara ilmiah untuk pengobatan sendiri dan dalam yankes formal

• Tersedia hasil penelitian ilmiah bahwa sediaan obat herbal terbukti memiliki efek terapi yang efektif

• Penerimaan kalangan profesi dokter dan penggunaan obat herbal meningkat

• Rekomendasi WHO penggunaan pengobatan tradisional, termasuk obat herbal, dalam pemeliharaan kesehatan

• Telah tersedia Farmakope Indonesia edisi Herbal sebagai standar mutu

Page 5: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

OT

Sulit menjamin keamanan, mutu

dan manfaat

Masuknya Jamu / OT

importSumber daya

alam dibawa ke luar negeri

T A N T A N G A N

Page 6: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

PELUANG DAN TANTANGAN (2)

TANTANGAN :• Sumber daya alam tumbuhan obat belum dikelola secara

optimal & kegiatan budidaya belum diselenggarakan secara profesional

• Mutu herbal belum konsisten• Suplai dan permintaan berbasis bukti ilmiah tidak

seimbang• Pembiayaan pengembangan obat tradisional terutama

penelitian masih sangat terbatas • Upaya pengembangan obat tradisional kurang

terkoordinasi dengan baik dan belum sinergis

Page 7: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

OT

Net Working

SDM

StandarRegulasi

Iptek

FAKTOR PENGHAMBAT

Page 8: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

R & D

Pencarian senyawa obat baru

Sintesis Isolasi Fermenetasi

Substansdrug

Formulasi

Manufaktur

Dosageform

Disain yg tepat

Sesuai dengan dosageform

Riset Teknologi farm

aseutik

Marketing

Riset:• Farmakologi• Klinik Phases Dev.ppt

• Toksikologi

Interface Research

SafetyEfektivitasAkseptabilitas

KUALITAS MEDIKAMENT

• Bau• Rasa• Penampilan

Pegembangan obat.ppt

Page 9: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Potensi Pengembangan Obat Tradisional (1)

± 40.000 spesies tanaman hayati dunia 30.000 di Indonesia Data penelitian: 87% pengguna obat herbal mengakui

bahwa jenis obat tersebut berkhasiat Hasil riset FMIPA UI dari Koran Seputar Indonesia tgl 6

Mei 2011 membuktikan 54% masyarakat Indonesia menggunakan jamu, dari pengguna jamu itu, 95% mengakui ada manfaatnya

Transaksi perdagangan OT >>> Beberapa unggulan yang khas Indonesia (temulawak,

dll) dan telah diminati

Page 10: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Jamu

FitofarmakaOHT

Pengembangan OT / Obat Herbal di Indonesia

Lokal

No. TR....

No. TR.... No. FF....

* 33 PRODUK

IOT = 80IKOT = 1284

6 PRODUK

Page 11: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Pengembangan Obat Tradisional (1)

• Perspektif bisnis: berorientasi pada kebutuhan pasar, dan diarahkan pada pola pengembangan produk obat modern.

• Perspektif Farmasi: berdasarkan pada kaidah keilmuan dan teknologi farmasi agar produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

• Perspektif Kedokteran:Mengacu persyaratan medik (uji pre-klinik, uji klinik)

Page 12: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Pengembangan Obat Tradisional (2)

Teknologi Produksi : Tumbuhnya industri dengan produksi cara modern

Penggunaan : Dari swa pengobatan oleh masyarakat ke konsep yang dapat disejajarkan dengan obat modern dalam pelayanan kesehatan

Perubahan konsep : Pembuktian keamanan dan khasiat secara empirik bertahap berkembang menjadi pembuktian secara ilmiah.

Page 13: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

TUJUAN PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL/HERBAL

Diterimanya dalam sistem pelayanan kesehatanBerkembangnya industri obat tradisional /herbal,

juga peluang eksporDapat bersaing di pasaran termasuk pasar globalBerkembangnya agro industri tanaman obat

Page 14: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

ANALISA SITUASI & KECENDERUNGAN

• Penelitian Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradional Timur (PDPKT) Survey Kesehatan Nasional (2004):

Prevalensi penyakit terbanyak : Pilek (50,27%); Batuk (49,60%);

Panas (37,85%); Sakit kepala (16,45%); Sakit gigi (5,85%); Diare (5,51%); Asma (4,64%); Penyakit tersebut dapat diatasi dengan 30 jenis tanaman obat yang

terpilih

KONDISIDI INDONESIA (1)

Page 15: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

KONDISIDI INDONESIA (2)

Pemanfaatan obat herbal terus berkembang dan meningkat, meski penggunaannya masih terbatas untuk swa-pengobatan

Dengan merujuk pada Peraturan Menkes RI No.003/Menkes/Per/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu Dalam

Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan

Memberikan landasan ilmiah (evidence based) penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan

9

Page 16: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Perbedaan Obat Tradisional/obat Herbal dengan ObatModerenObat moderen Kandungan senyawa zat kimia Satu atau beberapa Campuran banyak–kimia dimurnikan/sintetik senyawa alamiZat aktif Jelas Sering tidak diketahui/atautidak pastiKendali mutu Relatif mudah Sangat sulitEfektivitas dan Ada bukti ilmiah, Umumnya belum adakeamanan uji klinik bukti ilmiah/uji klinik

Page 17: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional
Page 18: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Plus Minus OT(++++++) efek samping OT relatif kecil bila

digunakan secara benar dan tepat adanya efek komplementer/ sinergisme

dalam ramuan OT lebih dari satu efek farmakologi OT lebih sesuai untuk penyakit

metabolik dan degeneratif

Page 19: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Plus Minus OT__ __ __ __ __ efek farmakologisnya lemah bahan baku belum terstandar dan

higroskopis banyak belum dilakukan uji klinik mudah tercemar mikro organisme

Page 20: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Kaidah penggunaan OT

tepat takaran tepat waktu penggunaan tepat cara penggunaan tepat pemilihan bahan secara benar tepat indikasi

Page 21: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional
Page 22: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional
Page 23: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

lanjutDaftar Tanaman Obat yang Prospektif untuk Fito farmaka

• BAGIAN INDIKASI POTENSI

• 1. Temu lawak • (Curcuma • xantorrhiza, Roxb) • Rimpang Hepatitis,

artitis • 2. Kunyit (Curcuma • domestica Val.) • Rimpang Hepatitis,

artitis, • antiseptik • 3. Bawang putih • (Alium sativum • Linn) • Umbi lps Kandidiasis, • hiperlipidemia • 4. Jati Belanda • (Guazuma ulmifolia • Lamk.) • Daun Anti

hiperlipidemia

• 5. Handeuleum

• (Graptophyllum • pictum Griff.) • Daun Haemorrhoid • 6. Tempuyung • (Sonchus arvensis • Linn) • Daun Nefrolitiasis, • diuretika • 7. Kejibeling • (Strobilanthus • crispus Bl.) • Daun Nefrolitiasis, • diuretika • 8. Labu merah • (Curcubita moschata • Duch) • Biji Taenisiasis • 9. Katuk (Sauropus • androgynus Merr.) • Daun Meningkatkan • produksi ASI

• 10. Kumis kucing

• (Orthosiphon • stamineus Linn) • Daun Diuretika • 11. Sledri (Apium • graviolens Linn) • Daun Anti hipertensi • 12. Pare (Momordica • charantia Linn) • Buah/biji Diabetes

malitus • 13. Jambu biji/klutuk • (Psidium guajava • Linn) • Daun Anti diare • 14. Ceguk/wudani • (Quisqualis indica • Linn) • Biji Askariasis,

oksiuriasis• 15. Jambu mede • (Anacardium • ocidentale) • Daun Analgesik

Page 24: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

lanjutan

16. Sirih (Piper betle Linn) Daun Antiseptik 17. Saga telik (Abrus precatorius Linn) Daun Stomatitis aftosa 18. Sembung (Blumea balsamifera D.C) Daun Analgesik, antipiretik 19. Benalu the (Loranthus spec. Div.) Batang (mengarah) anti kangker 20. Pepaya (Carica papaya Linn) * Getah * Daun * Biji

Sumber papain Anti malaria Kontrasepsi pria 21. Brotowali (Tinospora rumphii Boerf) Batang Anti malaria, diabetes 22. Pegangan/kaki kuda (Centela asiatica Urban) Daun Diuretika, antiseptika, antikeloid, hipertensi 23. Legundi (Vitex trifolia Linn.) Daun Antiseptika 24. Inggu (Ruta graveolens Linn.)

Daun Analgesik, antipiretik 25. Sidowayah (Woodfordia floribunda Salibs.) Bunga Antiseptik, diuretika 26. Pala (Myristica fragans Houtt.) Buah Sedatif 27. Sambilata (Andrographis paniculata Nees.) Daun Antiseptik, diabetes 28. Jahe (Zingibers officinale Rosc.) Rimpang Analgesik, antipiretik, antiinflamasi 29. Delima putih (Punica granatum

Linn.) Kulit buah Antiseptik, antidiare 30. Dringo (Acorus calamus Linn.) Rimpang Sedatif 31. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swiqk) Buah Anti tusif

Page 25: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Pengembangan Menjadi FitofarmakaTahapan pengembangan obat tradisional menjadi fitofarmaka adalah sebagai berikut.1. Seleksi2. Uji preklinik, terdiri atas uji toksisitas dan uji farma-kodinamik3. Standarisasi sederhana, penentuan identitas dan pembuatan sediaan terstandar4. Uji klinik

Page 26: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Tahap seleksi

1. Diharapkan berkhasiat untuk penyakit yang menduduki urutan atas dalam angka kejadiannya (berdasarkan pola penyakit)2. Berdasarkan pengalaman berkhasiat untuk penyakittertentu3. Merupakan alternatif jarang untuk penyakit tertentu,seperti AIDS dan kanker

Page 27: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Tahap uji pre klinik

Uji preklinik dilakukan secara in vitro dan invivo pada hewan coba untuk melihat toksisitas dan efek Farmakodinamiknya Uji farmakodinamik pada hewan coba digunakan untuk memprediksi efek pada manusia, sedangkan uji toksisitas dimaksudkan untuk melihat keamanannya

Page 28: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

• Tujuan Uji Toksisitas dan Farmakologi adalah :

• * Menilai keamanan obat, obat tradisional bahan kimia sebagai makanan atau suplemen

• * Menilai potensi suatu obat, obat tradisional untuk efektifitas farmakologi tertentu.

Page 29: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Lanjutan

• Uji kemanjuran (efficacy) dilakukan untuk mendapatkan data kemanjuran dan kisaran dosis efektif tengah (ED50) suatu sediaan obat, senyawa kimia maupun obat tradisional. Sedangkan untuk menilai keamanannya dilakukan dengan mengevaluasi data ketoksikan akut (LD50) subkronik, dan keteratogenikan suatu obat atau obat tradisional dan untuk mendapatkan data prakiraan batas aman (LD50/ED50).

Page 30: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Uji Toksisitas

Uji toksisitas dibagi menjadi uji toksisitas akut, sub-kronik, kronik, dan uji toksisitas khusus yang meliputi ujiteratogenisitas, mutagenisitas, dan karsinogenisitas. Ujitoksisitas akut dimaksudkan untuk menentukan LD50 (lethal dose50) yaitu dosis yang mematikan 50% hewan coba, menilai berbagai gejala toksik, spektrum efek toksik pada organ, dan cara kematian

Page 31: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Untuk pemberian dosis tunggal cukup dilakukan uji toksisitas akut.

Pada uji toksisitas subkronik obat diberikan selama satu atau tiga bulan

sedangkan pada uji toksisitas kronik obat diberikan selama enam bulan atau lebih.

Uji toksisitas subkronik dan kronik bertujuan untuk mengetahui efek toksik obat tradisional pada pemberian jangka lama

Page 32: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

lanjutan

Lama pemberian pada manusia Lama pemberian obat padahewan cobaDosis tunggal atau <1 minggu 2 minggu – 1 bulanDosis berulang + 1-4 minggu 4 minggu – 3 bulanDosis berulang + 1-6 bulan 3-9 bulanDosis berulang >6 bulan 9-12 bulan

Page 33: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional
Page 34: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional
Page 35: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional
Page 36: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional
Page 37: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional
Page 38: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional
Page 39: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

PHASES OF CLINICAL DRUG DEVELOPMENT

I IIa IIb III FDA IV

Subjects Healty Normals

First time in patiens

Patiens Patiens Patients

Number 20-100 25-75 50-200 >300 >1000

Measures DosageKineticsSafetyEquivalence

Dose rangeKinetics,MOASafety

EfficasyeSafety

EfficasyeSafety

Efficasye,SafetyNew uses

Value KineticsDynamics

Proof of concept

Confirm MOA

Confirm usefulness

Review approve or disapprove

SurveillanceExt. patentExp market

Cost(Millions)

$8 $12 $7 $43 ? Varies with the drug and its use

Time(Years)

1 – 1,5 1 1 – 1,5 3 - 6 2 - 3 1 - 2

Page 40: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Uji Klinik

Fase I : dilakukan pada sukarelawan sehat, untuk me-nguji keamanan dan tolerabilitas obat tradisio-nalFase II awal: dilakukan pada pasien dalam jumlah terbatas,tanpa pembandingFase II akhir: dilakukan pada pasien jumlah terbatas, denganpembandingFase III : uji klinik definitifFase IV : pasca pemasaran,untuk mengamati efek sam-ping yang jarang atau yang lambat timbulnya

Page 41: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

1. Farmakologi & toksikologi, untuk menentukan batas keamanan dan efektivitas obat. Dilakukan terhadap hewan (biasanya mencit, tikus dan kera). Pada hewan, dalam penelitian pra-klinik, telah diteliti sifat-sifat farmakologik suatu obat baru.

2. Fase 1 - untuk mengetahui apa efek obat itu di dalam tubuh manusia. Tujuan penelitian fase ini ialah meneliti sifat-sifat farmakologik obat tsb. sehingga tercapai efek terapetik maksimum. Biasanya dilakukan terhadap 50-150 sukarelawan yang sehat.

3. Fase 2 - untuk menentukan dosis terapi si obat. Tujuan utama dari percobaan-percobaan di sini ialah meneliti apakah suatu obat baru berguna untuk satu (atau lebih) indikasiklinik. Dilakukan terhadap 100-200 pasien.

Page 42: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

• 4. Fase 3 - untuk memastikan efek terapi, efek samping dan keamanan. Yang dipakai sebagai pembanding adalah obat standar dan placebo.  Keputusan untuk memasuki fase 3 diambil bila para peneliti yakin bahwa rasio manfaat : risiko obat itu dapat diterima.  Pasien yangdilibatkan biasanya 50-5000 orang. Uji ini mutlak perlu untuk registrasi obat baru ke FDA.

5. Fase 4 - uji klinik setelah obat dipasarkan, jika diminta oleh badan yang berwenang.  Dapat dikatakan bahwa fase 4 mencakup semua penelitian yang dilakukan setelah obat baru mendapat izin untuk pemasarannya.  Oleh sebab itu penelitian fase 4 harus di-disain untuk mengungkapkan: Efek samping akibat penggunaan kronik; Manfaat obat dalam penggunaan jangka panjang; Data-data komparatif lainnya dalam penggunaan jangka panjang; Non-responder; Penggunaan-penggunaan baru dan indikasi baru; Penilaian kemungkinan penyalahgunaan obat; Penilaian kemungkinan penggunaan obat secara berlebihan; Interaksi obat dan kompatibilitasnya dengan zat-zat lain. 

Page 43: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

Kurangnya uji klinik thd OT karena :1. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melakukan ujiklinik2. Uji klinik hanya dapat dilakukan bila obat tradisional telahterbukti berkhasiat dan aman pada uji preklinik3. Perlunya standardisasi bahan yang diuji4. Sulitnya menentukan dosis yang tepat karena penentuandosis berdasarkan dosis empiris, selain itu kandungankimia tanaman tergantung pada banyak faktor.5. Kekuatiran produsen akan hasil yang negatif terutamabagi produk yang telah laku di pasaran

Page 44: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1. Daun dewa (Gynura Segetum) Mengobati muntah darah dan payudara bengkak

2. Seledri Mengobati tekanan darah tinggi

3. Belimbing Mengobati tekanan darah tinggi

4. Kelor Mengobati panas dalam dan demam

5. Daun bayam duri Mengobati kurang darah

6. Kangkung Mengobati insomnia

7. Saga (Abrus precatorius) Mengobati batuk dan sariawan

8. Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour)Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin)

9. Landep (Barleriae prionitis L.) Mengobati rematik

10. Miana (Coleus atropurpureus Bentham) Mengobati wasir

11. Pepaya (Carica papaya L.) Mengobati demam dan disentri

12. Jintan (Coleus amboinicus)Mengobati batuk, mules, dan sariawan

13. Pegagan (Cantella asiatica Urban)Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri)

14. Blustru (Luffa cylindrice Roem) Bersifat diuretik (peluruh air seni)

15. Kemuning (Murrayae paniculata Jack)

Mengobati penyakit gonorrhoe

16. Murbei (Morus indica Rumph) Bersifat diuretik

17. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Bersifat diuretik

18. Sirih (Chavica betle L.)Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur

19. Randu (Ceiba pentandra Gaerth) Sebagai obat mencret dan kumur

20. Salam (Eugenia polyantha Wight) Bersifat astringensia

21. Jambu biji (Psidium guajava L.) Mengobati mencret

Page 45: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil

2. Cabai merah (Capsicum annuum L.) Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin

3. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak

4. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit

Page 46: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1. Kecubung (Datura metel)Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun

2. Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.) Mengobati gangguan pencernaan

3. Pinang (Areca catecha L.)Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita

4. Kedawung (Parkia biglobosa Bentham)

Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia

5. Pala (Myristica)

Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan

6. Jamblang (Eugenia cumini Merr)Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes)

Page 47: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat1. Pepaya (Carica papaya L.) Obat cacing2. Aren (Arenga pinnata Merril) Obat diuretik

3. Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth)

Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti tekanan darah tinggi

Page 48: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1. Kayu manis (Cinnamomum burmanii)

Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung

2. Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis)

Mengobati asma

3. Pulasari (Alyxia stellata Roem) Obat perut kembung

4. Brotawali (Tonospora rumphii Boerl)Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes

5. Kemukus (Piper cubeba L.)Obat radang selaput lendir saluran kemih

6. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur

7. Delima (Punice granatum L.)Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika)

[sunting] Batang

Page 49: Keamanan, Toksisitas Dan Efektifitas Obat Tradisional

No. Nama Tanaman Khasiat dan Manfaat

1. Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)

Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh

2. Jahe (Zingiber officinale Rosc.)Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot

3. Kencur (Kaempferia galanga L.)Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak