Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Di samping pertumbuhan (growth), keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara juga diukur
melalui dimensi pemerataan (equality). Pembangunan yang semata-mata mengejar pertumbuhan
diyakini akan menghasilkan berbagai kesenjangan atau ketimpangan, baik dalam bentuk kesenjangan
dalam kesejahteraan individual masyarakat (antara kelompok kaya dengan kelompok miskin) maupun
dalam bentuk kesenjangan antardaerah atau ketimpangan wilayah.
Dalam konteks Indonesia, kesenjangan atau ketimpangan antardaerah masih menjadi salah satu isu
utama dalam pembangunan kewilayahan dan diperkirakan akan semakin meningkat apabila faktor-
faktor penyebabnya tidak ditanganani secara mendasar. Maka dapat dipahami jika masalah kesenjangan
atau ketimpangan masih menjadi salah satu isu strategis yang dirumuskan di dalam Rancangan
Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RT-RPJMN) tahun 2020-2024.
Pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah perlu dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, tetapi juga untuk menjaga stabilitas dan
kesatuan nasional. Tujuan penting dan mendasar yang akan dicapai untuk mengurangi kesenjangan
antarwilayah bukan untuk memeratakan pembangunan fisik di setiap daerah, akan tetapi untuk
mengurangi kesenjangan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat (quality of life), baik di masing-
masing daerah maupun antardaerah. Untuk itu maka langkah awal yang diperlukan adalah
mengidentifikasi tingkat permasalahan dan juga potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah,
sehingga dapat diketahui wilayah-wilayah yang paling prioritas untuk ditangani oleh para pemangku
kepentingan melalui program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas serta kewenangannya.
Penyusunan Profil dan Analisis Daerah (PrADa) ini, merupakan sebuah langkah awal dalam rangka
mengidentifikasi tingkat permasalahan di masing-masing wilayah, mulai dari level indikator, kategori,
komponen, tematik, sampai dengan dimensi. Selanjutnya, hasil analisis PrADa ini diharapkan dapat
menjadi salah satu masukan atau referensi bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di wilayah-wilayah yang paling prioritas untuk
diintervensi, sesuai dengan tingkat permasalahannya.
Jakarta, Oktober 2019
Direktur Pengembangan Wilayah
dan Kawasan
Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D
DAFTAR ISI
Halaman
靖 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Tujuan dan Urgensi PrADa 5
柳 METODOLOGI
2.1 Kerangka Logis 7
2.2 Kerangka Analisis 8
2.3 Lingkup Substantif 9
薮 INIDIKATOR PrADa
3.1 Diマeミsi靖①INFRASTRUKTUR SOSIAL DASAR 10
3.2 Dimensi柳 EKONOMI WILAYAH 15
D1 Diマeミsi靖①INFR②STRUKTUR①SOSI②L①D②S②R
D1 Diマeミsi靖①INFR②STRUKTUR①SOSI②L①D②S②R①– Lokasi Prioritas 1-0-1
D1 Diマeミsi靖①INFR②STRUKTUR①SOSI②L①D②S②R①– Indeks 1-0-2
D1T1 Tematik PENDIDIKAN
D1T1 Tematik PENDIDIKAN →①Lokasi①Prioritas 1-1-1
D1T1 Tematik PENDIDIKAN →①Iミdeks 1-1-2
D1T1K1 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) 1-1-3
D1T1K2 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs) 1-1-4
D1T1K3 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) 1-1-5
D1T1K4 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1-1-6
D1T1K5 Akademi/Perguruan Tinggi (AkD/PT) 1-1-7
Halaman
D1T2 Tematik KESEHATAN
D1T2 Teマatik①KESEH②T②N①→①Lokasi①Prioritas 1-2-1
D1T2 Tematik KESEH②T②N①→①Iミdeks 1-2-2
D1T2K1 Rumah Sakit (RS) 1-2-3
D1T2K2 Puskesmas dengan Rawat Inap (PdRI) 1-2-4
D1T2K3 Puskesmas Pembantu (Pustu) 1-2-5
D1T2K4 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 1-2-6
D1T2K5 Apotik 1-2-7
D1T3 Tematik PERUMAHAN
D1T3 Tematik PERUMAHAN →①Lokasi①Prioritas 1-3-1
D1T3 Tematik PERUMAH②N①→①Iミdeks 1-3-2
D1T3K1 Rumah 1-3-3
D1T3K2 Air Minum 1-3-4
D1T3K3 Sanitasi 1-3-5
D1T3K4 Penerangan Rumah 1-3-6
D1T3K5 Bahan Bakar Memasak 1-3-7
D1T4 Tematik FASILITAS PENDUKUNG
D1T4 Tematik FASILITAS PENDUKUNG →①Lokasi①Prioritas 1-4-1
D1T4 Tematik FASILITAS PENDUKUNG →①Iミdeks 1-4-2
D1T4K1 Sarana/Prasarana Angkutan Jalan Raya (Sarpras AJR) 1-4-4
D1T4K2 Telekomunikasi (TKM) 1-4-4
D1T4K4 Keamanan 1-4-5
D1T4K4 Mitigasi Bencana Alam (MBA) 1-4-6
Halaman
D2 Dimensi柳 EKONOMI WILAYAH
D2 Dimensi柳①EKONOMI①WIL②Y②H – Lokasi Prioritas 2-0-1
D2 Dimensi柳 EKONOMI WILAYAH – Indeks 2-0-2
D2T1 Tematik POTENSI EKONOMI
D2T1 Tematik POTENSI EKONOMI →①Lokasi①Prioritas 2-1-1
D2T1 Tematik POTENSI EKONOMI →①Iミdeks 2-1-2
D2T1K1 Pertanian 2-1-3
D2T1K2 Tambang 2-1-4
D2T1K3 Kelautan 2-1-5
D2T1K4 Industri 2-1-6
D2T1K5 Pariwisata 2-1-7
Jenis komoditi pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian 2-1-8
utama penduduk di wilayah desa/kelurahan
Jenis industri mikro dan kecil (IMK), atau industri yang memiliki tenaga 2-1-9
kerja kurang dari 20 orang, menurut bahan baku utama di wilayah D/K
D2T2 Tematik SARPRAS DASAR EKONOMI
D2T2 Tematik SARPRAS DASAR EKONOMI →①Lokasi①Prioritas 2-2-1
D2T2 Tematik SARPRAS DASAR EKONOMI →①Iミdeks 2-2-2
D2T2K1 Sarana/Prasarana Angkutan Jalan Raya (Sarpras AJR) 2-2-3
D2T2K2 Telekomunikasi (TKM) 2-2-4
D2T2K3 Keamanan 2-2-5
D2T2K4 Mitigasi Bencana Alam (MBA) 2-2-6
Halaman
D2T3 Tematik PASAR/PERTOKOAN
D2T3 Tematik PASAR/PERTOKOAN →①Lokasi①Prioritas 2-3-1
D2T3 Tematik PASAR/PERTOKOAN →①Iミdeks 2-3-2
D2T3K1 Kelompok Pertokoan (KP) 2-3-3
D3T3K3 Pasar dengan Bangunan Permanen (PdBP) 2-3-4
D3T3K3 Pasar dengan Bangunan Semi Permanen (PdBSP) 2-3-5
D3T3K4 Mini Market/Swalayan (MMS) 2-3-6
D3T3K5 Supermarket/Pusat Belanja Modern (SM/PBM) 2-3-7
D2T4 Tematik FASILITAS PENDUKUNG
D2T4 Tematik FASILITAS PENDUKUNG →①Lokasi①Prioritas 2-4-1
D2T4 Tematik FASILITAS PENDUKUNG →①Iミdeks 2-4-2
D2T4K1 Bank Umum Pemerintah (BUP) 2-4-3
D3T4K3 Bank umum Swasta (BUS) 2-4-4
D3T4K3 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 2-4-5
D3T4K4 Hotel 2-4-6
D3T4K5 Restoran/Rumah Makan (RRM) 2-4-7
LAMPIRAN 1 Analisis INTEGRATIF →①Diマeミsi靖①INFR②STRUKTUR①SOSI②L①D②S②R
Indikasi Program/Kegiatan/Output » Kementerian/Lembaga
LAMPIRAN 2 ②ミalisis①INTEGR②TIF①→①Diマeミsi柳①EKONOMI①WIL②Y②H
Indikasi Program/Kegiatan/Output » Kementerian/Lembaga
1
靖
PENDAHULUAN
2
1.1 Latar Belakang
Di samping pertumbuhan (growth), keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara juga diukur
melalui dimensi pemerataan (equality). Pembangunan yang semata-mata mengejar pertumbuhan
diyakini akan menghasilkan berbagai kesenjangan atau ketimpangan, baik dalam bentuk
kesenjangan dalam kesejahteraan individual masyarakat (antara kelompok kaya dengan kelompok
miskin) maupun dalam bentuk kesenjangan antardaerah atau ketimpangan wilayah. Berkaitan
dengan itu, menurut Sumitro Djojohadikusumo, dua dari tiga masalah pembangunan jangka
panjang Indonesia adalah bersangkutan dengan masalah kesenjangan atau ketimpangan, yaitu
ketimpangan pada perimbangan kekuatan di antara golongan-golongan masyarakat dan
ketidakseimbangan ekonomi antardaerah.
さTujuaミ peミtiミg daミ マeミdasar yaミg akaミ dicapai uミtuk マeミguraミgi kesenjangan antarwilayah bukan untuk memeratakan
pembangunan fisik di setiap daerah, akan tetapi untuk mengurangi
kesenjangan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat (quality
of life), baik di masing-masing daerah maupun antardaerahざ
Kesenjangan dalam perkembangan ekonomi adalah merupakan suatu keniscayaan, baik dalam
tataran antarnegara maupun antardaerah. Fenomena kesenjangan terjadi karena adanya
perbedaan dalam alokasi berbagai faktor pertumbuhan ekonomi. Hirschman melihat bahwa
kesenjangan bukan hanya terjadi dalam perkembangan ekonomi antarnegara, tetapi terjadi juga
kesenjangan dalam perkembangan wilayah. Jika di dunia ini terdapat negara-negara maju dan
negara-negara terbelakang, maka dalam suatu negara pun terdapat wilayah-wilayah yang maju
dan wilayah-wilayah yang terbelakang (Nurzaman, 2002:91).
Asal dari kesenjangan antardaerah atau kesenjangan wilayah menurut Myrdal berakar pada
persoalan non ekonomi dan berkaitan erat dengan sistem kapitalis yang dikendalikan oleh motif
laba. Motif ini mendorong terpusatnya pembangunan pada wilayah-wilayah yang memberikan
harapan laba yang tinggi, sedangkan wilayah-wilayah yang tidak menjanjikan laba yang tinggi akan
tetap terbelakang atau mengalami stagnasi (Myrdal dalam Roudo, 2004:25).
Banyak sekali teori dan konsep yang berusaha menjelaskan mekanisme terjadinya kesenjangan
serta mekanisme untuk mengurangi kesenjangan itu. Teori polarization effect misalnya
menjelaskan kecenderungan semakin besarnya kesenjangan akibat terjadinya aliran faktor
produksi dari wilayah yang terbelakang ke wilayah maju, sementara teori trickling down effect
menjelaskan kecenderungan kesenjangan yang semakin mengecil karena berpindahnya sumber
daya (terutama modal) ke wilayah yang terbelakang akibat sudah tidak efisiennya lagi ekonomi di
wilayah yang sudah maju. Dalam konsep yang lain namun masih dalam gagasan yang sama,
fenomena membesarnya kesenjangan disebut sebagai akibat dari terjadinya backwash effect,
sedangkan fenomena mengecilnya kesenjangan adalah akibat terjadinya spread effect.
3
Pandangan optimis diwakili oleh Hirschman yang berpendapat bahwa pada suatu saat trickling
down effect akan bekerja lebih kuat daripada polarization effect (sehingga kesenjangan akan
berkurang), sementara Myrdal mewakili pandangan yang lebih pesimis karena menurutnya
backwash effect akan selalu lebih besar daripada spread effect (yang artinya kesenjangan akan
cenderung semakin besar).
Jadi permasalahannya meskipun kesenjangan adalah suatu keniscayaan dalam perkembangan
wilayah, namun kecenderungan semakin membesarnya kesenjangan (divergensi) atau semakin
mengecilnya kesenjangan (konvergensi) selalu menjadi bahan kajian yang menarik. Kuznets yang
merupakan pelopor dalam analisis empirik terhadap pola-pola pertumbuhan historis di negara-
negara maju, menemukan bahwa pada tahap-tahap awal pertumbuhan distribusi pendapatan
akan cenderung memburuk, tetapi akan membaik pada tahap-tahap berikutnya. Observasi inilah
yang dikenal luas sebagai konsep kurva U-terbalik dari Kuznets (Kuncoro, 2004:129).
Pada tingkat wilayah atau regional, adalah Williamson yang mencoba memahami fenomena
divergensi dan konvergensi wilayah secara empirik, yaitu dengan mengamati tingkat kesenjangan
di berbagai negara yang mempunyai tingkat perkembangan yang berbeda (Nurzaman, 2002:95).
Williamson menemukan bahwa selama tahap awal pembangunan, disparitas atau kesenjangan
regional menjadi lebih besar dan pembangunan terkonsentrasi pada daerah-daerah tertentu.
Namun pada tahap pertumbuhan ekonomi yang lebih matang, tampak adanya keseimbangan
antardaerah dan disparitas berkurang secara signifikan (Kuncoro, 2004:133). Dapat dikatakan
bahwa Williamson adalah yang pertama kali secara eksplisit memberi dimensi spasial kepada
kurva U-terbaliknya Kuznets, yaitu dengan tidak memfokuskan kepada kesenjangan pendapatan
rumah tangga melainkan kepada kesenjangan antar-wilayah di tingkat pendapatan perkapita.
Dalam konteks Indonesia, kesenjangan atau ketimpangan antardaerah masih menjadi salah satu
isu utama dalam pembangunan kewilayahan dan diperkirakan akan semakin meningkat apabila
faktor-faktor penyebabnya tidak ditanganani secara mendasar. Maka dapat dipahami jika masalah
kesenjangan atau ketimpangan masih menjadi salah satu isu strategis yang dirumuskan di dalam
Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RT-RPJMN) tahun
2020-2024.
Pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah perlu dilakukan tidak hanya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, tetapi juga untuk menjaga
stabilitas dan kesatuan nasional. Tujuan penting dan mendasar yang akan dicapai untuk
mengurangi kesenjangan antarwilayah bukan untuk memeratakan pembangunan fisik di setiap
daerah, akan tetapi untuk mengurangi kesenjangan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
(quality of life), baik di masing-masing daerah maupun antardaerah. Oleh karenanya pendekatan
pembangunan yang dilakukan selama ini perlu untuk ditinjau kembali secara menyeluruh
karena timbulnya beberapa dampak negatif seperti:
4
→» kesenjangan pembangunan antardaerah (regional disparity); →» penumpukan kegiatan ekonomi di daerah tertentu (centralization of economic activities); →» terjadinya pertumbuhan kota-kota metropolitan dan besar yang tidak terkendali
(unsustainable urbanization) yang mengakibatkan kualitas lingkungan perkotaan semakin
menurun;
→» kesenjangan pembangunan antaradaerah perkotaan dan perdesaan (urban-rural economic imbalances);
→» kesenjangan pendapatan perkapita (income per capita inequality); →» terdapatnya daerah-daerah miskin, tinggi pengangguran, serta rendah produktivitas (poor
aミd lo┘ le┗el of producti┗ity’s regioミs); →» kurang terciptanya keterkaitan kegiatan pembangunan antarwilayah (regional
development interdependency);
→» kurang adanya keterkaitan kegiatan pembangunan antara perkotaan dengan perdesaan (rural-urban lingkages);
→» terkonsentrasinya industri manufaktur di kota-kota besar di Pulau Jawa; →» tingginya konversi lahan pertanian ke nonpertanian di Pulau Jawa; →» terabaikannya pembangunan daerah tertinggal, perbatasan, pesisir, dan kepulauan.
Dalam kaitan itu, perlu diperhatikan pemanfaatan potensi dan peluang dari keunggulan sumber
daya daerah yang selama ini belum optimal sebagai satu kesatuan pengelolaan sumber daya di
dalam setiap wilayah.
Sehubungan dengan hal tersebut, pertanyaannya kemudian adalah bagaimana setiap daerah
dapat memanfaatkan keunggulan yang terdapat di masing-masing daerah? Apakah keunggulan
yang tersebar di beberapa wilayah tersebut dapat membawa bangsa Indonesia secara
keseluruhan menjadi bangsa yang adil dan makmur? Lalu, bagaimana dengan aspek pelayanan
dasar? Apakah daerah sudah memenuhi hak-hak dasar masyarakatnya, seperti pendidikan,
kesehatan, perumahan dan permukiman? Mencari jawab atas pertanyaan-pertanyaan ini akan
mengarah pada perlunya suatu konsep pembangunan yang mencakup berbagai aspek penting
kehidupan berbangsa dan bernegara, yang akan menuntun proses menuju tatanan kehidupan
masyarakat dan taraf pembangunan yang hendak dicapai. Untuk itu maka langkah awal yang
diperlukan adalah mengidentifikasi tingkat permasalahan dan juga potensi yang dimiliki oleh
masing-masing daerah, sehingga dapat diketahui wilayah-wilayah yang paling prioritas untuk
ditangani oleh para pemangku kepentingan melalui program dan kegiatan yang sesuai dengan
tugas serta kewenangannya.
Penyusunan Profil dan Analisis Daerah (PrADa) ini, merupakan sebuah langkah awal dalam rangka
mengidentifikasi tingkat permasalahan di masing-masing wilayah, mulai dari level indikator, kategori,
komponen, tematik, sampai dengan dimensi. Selanjutnya, hasil analisis PrADa ini diharapkan dapat menjadi
salah satu masukan atau referensi bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan,
program, dan kegiatan pembangunan di wilayah-wilayah yang paling prioritas untuk diintervensi, sesuai
dengan tingkat permasalahannya.
5
1.2 Urgensi dan Tujuan Penyusunan PrADa
Penyusunan Profil dan Analisis Daerah (PrADa) ini, merupakan sebuah langkah awal dalam rangka
mengidentifikasi tingkat permasalahan dan juga potensi masing-masing wilayah. PrADa
merupakan sebuah metode analisis berbasis kewilayahan yang disusun dengan menggunakan
pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS). THIS merupakan sebuah pendekatan
dalam proses perencanaan pembangunan yang menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir suatu
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam keterpaduan pemangku kepentingan dan
pendanaan, serta dalam satu kesatuan wilayah dan keterkaitan antarwilayah.
Urgensi penyusunan PrADa, adalah untuk mengikuti KAIDAH dalam PROSES perencanaan dan
penganggaran pembangunan, sebagaimana yang termuat di dalam PP No. 17/2017 tentang
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional (Pasal 3 huruf a & b).
1.2.1 Penyusunan perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional dilakukan dengan
pendekatan penganggaran berbasis program (money follow program) melalui
penganggaran berbasis kinerja.
1.2.2. Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional dilakukan untuk
meningkatkan keterpaduan perencanaan dan penganggaran, yang lebih berkualitas dan
efektif dalam rangka pencapaian Sasaran pembangunan nasional sesuai visi dan misi
Presiden yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan
RKP dengan menggunakan pendekatan tematik, holistik, integratif dan spasial.
Money follow program, adalah pendekatan perencanaan pembangunan yang lebih holistik,
integratif, tematik dan spasial, dari berbagai Program Prioritas yang sejalan dengan visi misi
Presiden. Tujuan dari pelaksanaan money follow program adalah untuk mewujudkan hasil
pelaksanaan pembangunan yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.1
Selanjutnya tujuan penyusunan PrADa adalah, untuk mendukung terwujudnya pengurangan
kesenjangan atau ketimpangan pembangunan antardaerah melalui sinkronisasi perencanaan dan
penganggaran pembangunan dalam satu kesatuan wilayah dan keterkaitan antarwilayah, antara
pusat dan daerah, antar-Kementerian/ Lembaga (K/L), antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
atau pemangku kepentingan, sesuai dengan kewenangannya, melalui pendekatan teknokratik.
1 Penjelasan Atas PP No. 17/2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Nasional, Pasal 3 huruf a dan b.
6
柳
METODOLOGI
7
2.1 Kerangka Logis
Dimensi靖①INFR②STRUKTUR①SOSI②L①D②S②R, Terbentuk oleh tematik PENDIDIKAN, KESEHATAN, PERUMAHAN, dan FASILITAS PENDUKUNG
Diマeミsi柳①EKONOMI①WIL②Y②H Terbentuk oleh tematik POTENSI EKONOMI, SARANA/PRASARANA DASAR EKONOMI, PASAR/
PERTOKOAN, dan FASILITAS PENDUKUNG
Tematik (Subject)
Penentuan tema-tema prioritas dalam suatu jangka waktu perencanaan.
Holistik (Technochratic Planning)
Penjabaran tematik program ke dalam perencanaan yang komprehensif mulai dari hulu
sampai ke hilir suatu rangkaian kegiatan; penelaahan semua komponen; dan
mempertimbangkan rangkaian waktu.
Integratif (Coordination/Who’s Doing What) Upaya keterpaduan pelaksanaan perencanaan program yang dilihat dari peran
kementerian/lembaga/daerah/pemangku kepentingan lainnya dan upaya keterpaduan
berbagai sumber pendanaan.
Spasial (Spatially Bound)
Penjabaran program dalam satu kesatuan wilayah dan keterkaitan antar wilayah.
8
2.2 Kerangka Analisis
Tahapan analisis penyusunan PrADa dilakukan secara berjenjang dan memiliki keterkaitan satu
dengan lainnya, mulai dari level indikator, kategori, komponen, tematik, sampai dengan
terbentuknya indeks dimensi. Adapun yang dimaksud dengan kategori dalam penyusunan PrADa
ini yaitu sebagai berikut:
靖 Ketersediaan, yakni kondisi/status/keadaan layanan prasarana/sarana suatu tematik; 柳 Aksesibilitas, merupakan tingkat kemudahan dalam mengakses layanan prasarana/sarana
suatu tematik;
薮 Keterjangkauan, adalah biaya untuk mengakses layanan prasarana/sarana suatu tematik; 鑓 Keberlanjutan, merupakan program/kegiatan yang dapat mendukung keberlanjutan
layanan prasarana/sarana suatu tematik;
愉 Stabilitas, adalah potensi (bencana alam) yang dapat mengganggu layanan prasarana/ sarana suatu tematik.
Selanjutnya untuk melihat keterkaitan hulu-hilir dalam analisis penyusunan PrADa ini, maka setiap
indikator yang digunakan harus memiliki hubungan yang komplemen ANTAR kategori, dan tidak
parsial.
9
2.3 Lingkup Substantif
Penyusunan PrADa tahun 2019 difokuskan pada dimensi infrastruktur sosial dasar dan ekonomi
wilayah, dengan unit analisis desa/kelurahan yang di agergat ke level wilayah kabupaten/kota.
Sementara itu fokus pengamatan adalah dari sisi SUPPLY, atau layanan publik yang harusnya
disediakan oleh para pemangku kepentingan, utamanya dari sisi ketersediaan/keberadaan dan
kemudahan dalam mengaksesnya (aksesibilitas).
10
薮
INDIKATOR 3.1 Diマeミsi靖①INFR②STRUKTUR①SOSI②L①D②S②R
11
D1T1 →①Tematik PENDIDIKAN
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Ketersediaan/keberadaan lembaga pendidikan*) di wilayah desa/kelurahan; 蛭 Tingkat kemudahan/kesulitan mengakses lembaga pendidikan*) terdekat, jika di wilayah
desa/kelurahan tidak tersedia/tidak ada.
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Rerata jarak ke lembaga pendidikan*) terdekat, jika di wilayah desa/kelurahan tidak
tersedia/tidak ada
»» Rasio kepadatan penduduk
»» Rasio jumlah lembaga pendidikan*) negeri dan swasta, dibandingkan dengan luas wilayah
*) Komponen: T1K1 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
T1K2 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)
T1K3 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
T1K4 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
T1K5 Akademi/Perguruan Tinggi (AkD/PT)
D2T2 → Tematik KESEHATAN
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Ketersediaan/keberadaan fasilitas kesehatan*) di wilayah desa/kelurahan; 蛭 Tingkat kemudahan/kesulitan mengakses fasilitas kesehatan*) terdekat, jika di wilayah
desa/kelurahan tidak tersedia/tidak ada.
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Rerata jarak ke fasilitas kesehatan*) terdekat, jika di wilayah desa/kelurahan tidak
tersedia/tidak ada
»» Rasio kepadatan penduduk
»» Rasio jumlah fasilitas kesehatan*) dibandingkan dengan luas wilayah
*) Komponen: T2K1 Rumah Sakit (RS)
T2K2 Puskesmas dengan Rawat Inap (PdRI)
T2K3 Puskesmas Pembantu (Pustu)
T2K4 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
T2K5 Apotik
12
D1T3 → Tematik PERUMAHAN
T3K1 Komponen Rumah
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Atap rumah terluas: bukan ijuk (SDGs) 蛭 Dinding rumah terluas: bukan bambu (SDGs) 鰭 Lantai rumah terluas: bukan tanah (SDGs)
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Rerata luas lantai rumah
»» Jenis bukti kepemilikan rumah
T3K2 Komponen Air Minum
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Sumber air minum utama rumah tangga: ledeng (SDGs) 蛭 Sumber air minum utama rumah tangga: sumur/mata air, yang jaraknya dengan tempat
peマHuaミgaミ①liマHah/kotoraミ①≥①ヱヰ①マeter①ふSDGsぶ
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Ada sungai di wilayah desa/kelurahan (identifikasi potensi air baku)
»» Sumber air minum rumah tangga: air kemasan/air isi ulang
»» Sumber air minum rumah tangga: lainnya
T3K3 Komponen Sanitasi
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 ADA fasilitas buang air besar (BAB) anggota rumah tangga (ART), yang digunakan sendiri atau bersama dengan ART lainnya (SDGs)
蛭 Jika ADA fasilitas BAB ART, jenis kloset yang digunakan: leher angsa 鰭 Tempat pembuangan akhir tinja: tangki septic/IPAL
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Fasilitas BAB ART lainnya
»» Ada tempat cuci tangan, serta tersedia air dan sabun (SDGs)
13
T3K4 Komponen Penerangan Rumah
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Sumber penerangan rumah: listrik PLN dengan meteran 蛭 Daya terpasang pada meteran 1 (dari 3 meteran): 450 watt atau lebih
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Sumber penerangan rumah: listrik PLN tanpa meteran
»» Sumber penerangan rumah: listrik non PLN
»» Sumber penerangan rumah: bukan listrik
T3K5 Komponen Bahan Bakar Memasak
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Bahan bakar untuk memasak: LPG 3 kg atau lebih 蛭 Ada pangkalan/agen penjual LPG
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Bahan bakar untuk memasak (lainnya): gas kota, minyak tanah, atau kayu bakar
D1T4 →①Tematik FASILITAS PENDUKUNG
T4K1 Komponen Sarana/Prasarana Angkutan Jalan Raya
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Jenis permukaan jalan terluas: aspal/beton 蛭 Jalan dapat dilalui kendaraan roda 4 atau lebih sepanjang tahun 鰭 Ada angkutan umum dengan trayek tetap 品 Ada angkutan umum yang beroperasi setiap hari
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Rasio jumlah SPBU, dibandingkan dengan luas wilayah
14
T4K2 Komponen Telekomunikasi
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Sinyal telepon seluler, di wilayah desa/kelurahan: sangat kuat/kuat
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Sinyal telepon seluler lainnya: lemah atau tidak ada
»» Sebagian besar penduduk di wilayah desa/ kelurahan, adalah pengguna telepon seluler
T4K3 Komponen Keamanan
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Ketersediaan/keberadaan pos polisi, di wilayah desa/kelurahan 蛭 Tingkat kemudahan/kesulitan mengakses pos polisi terdekat, jika di wilayah
desa/kelurahan tidak tersedia/tidak ada
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Rerata jarak ke pos polisi terdekat, jika di wilayah desa/kelurahan tidak tersedia/tidak
ada
»» Rasio kepadatan penduduk
»» Rasio jumlah pos polisi, dibandingkan dengan luas wilayah
T4K4 Komponen Mitigasi Bencana Alam
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Sistem peringatan dini bencana alam 蛭 Perlengkapan keselamatan jika terjadi bencana alam 鰭 Rambu/jalur evakuasi jika terjadi bencana alam
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Sistem peringatan dini khusus tsuami (untuk wilayah yang memiliki potensi tsunami)
»» Wilayah yang berpotensi tsunami
15
薮
INDIKATOR 3.2 Diマeミsi柳①EKONOMI①WIL②Y②H
16
D2T1 →①Tematik POTENSI EKONOMI
T1K1 Komponen Pertanian
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Jenis usaha sebagian besar masyarakat D/K dari pertanian 蛭 Kondisi jalan dari dan ke sentra produksi pertanian ke jalan utama D/K yang ber-
aspal/beton atau diperkeras
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Σ①KUD①yaミg①マeミjual/マeマHeli①hasil①pertaミiaミ »» KUD yang menjual SAPRODI pertanian
»» D/K yang mengakses sentra produksi pertanian melalui jalur air
T1K2 Komponen Kelautan
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 D/K yang berbatasan langsung dengan laut 蛭 D/K yang memanfaatkan laut untuk: perikanan tangkap (seluruh biota laut) 鰭 D/K yang memanfaatkan laut untuk: perikanan budidaya (seluruh biota laut) 品 D/K yang memanfaatkan laut untuk: tambak garam 彬 D/K yang memanfaatkan laut untuk: wisata bahari 斌 D/K yang memanfaatkan laut untuk: transportasi umum
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Σ①pelaHuhaミ①perikaミaミ①ふPPぶ »» Σ①teマpat①pelelaミgaミ①ikaミ①ふTPIぶ
17
T1K3 Komponen Tambang
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Jenis usaha sebagian besar masyarakat D/K dari tambang 蛭 Lokasi galian C
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Σ①lokasi①taマHaミg①マiミyak »» Σ①lokasi①taマHaミg①gas
T1K4 Komponen Industri
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Jenis usaha sebagian besar masyarakat D/K dari industri, pergudangan, angkutan, dan komunikasi
蛭 Σ①lokasi①seミtra①iミdustri①ふSIぶ 鰭 Σ①lokasi①liミgkuミgaミ①iミdustri①keIil①ふLIKぶ 品 Σ①lokasi①perkaマpuミgaミ①iミdustri①keIil①ふPIKぶ
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Σ①lokasi①kawasaミ①iミdustri »» Σ①lokasi①pergudaミgaミ
T1K5 Komponen Pariwisata
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Jenis usaha sebagian besar masyarakat D/K dari jasa dan lainnya 蛭 Σ①oHjek①pariwisata
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Σ①desa①wisata①yaミg①ditetapkaミ①deミgaミ①Perda »» Σ①desa①wisata »» Σ①keHuミ①Hiミataミg »» Σ①wisata①tirta »» Σ①agrowisata »» Σ①wisata①Hudaya »» Σ①taマaミ①rekreasi »» Σ①wisata①alaマ »» Σ①wisata①laiミミya
18
D2T2 Tematik SARPRAS DASAR EKONOMI
T2K1 Komponen Sarana/Prasarana Angkutan Jalan Raya
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Jenis permukaan jalan terluas: aspal/beton 蛭 Jalan dapat dilalui kendaraan roda 4 atau lebih sepanjang tahun 鰭 Ada angkutan umum dengan trayek tetap 品 Ada angkutan umum yang beroperasi setiap hari
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Rasio jumlah SPBU, dibandingkan dengan luas wilayah
T2K2 Komponen Telekomunikasi
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Sinyal telepon seluler, di wilayah desa/kelurahan: sangat kuat/kuat
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Sinyal telepon seluler lainnya: lemah atau tidak ada
»» Sebagian besar penduduk di wilayah desa/ kelurahan, adalah pengguna telepon seluler
T2K3 Komponen Keamanan
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Ketersediaan/keberadaan pos polisi, di wilayah desa/kelurahan 蛭 Tingkat kemudahan/kesulitan mengakses pos polisi terdekat, jika di wilayah
desa/kelurahan tidak tersedia/tidak ada
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Rerata jarak ke pos polisi terdekat, jika di wilayah desa/kelurahan tidak tersedia/tidak
ada
»» Rasio kepadatan penduduk
»» Rasio jumlah pos polisi, dibandingkan dengan luas wilayah
19
T2K4 Komponen Mitigasi Bencana Alam
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Sistem peringatan dini bencana alam 蛭 Perlengkapan keselamatan jika terjadi bencana alam 鰭 Rambu/jalur evakuasi jika terjadi bencana alam
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Sistem peringatan dini khusus tsuami (untuk wilayah yang memiliki potensi tsunami)
»» Wilayah yang berpotensi tsunami
D2T3 Tematik PASAR/PERTOKOAN
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Ketersediaan/keberadaan PASAR/PERTOKOAN*) di wilayah desa/kelurahan; 蛭 Tingkat kemudahan/kesulitan mengakses PASAR/PERTOKOAN*) terdekat, jika di wilayah
desa/kelurahan tidak tersedia/tidak ada.
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Rerata jarak PASAR/PERTOKOAN*) terdekat, jika di wilayah desa/kelurahan tidak
tersedia/tidak ada
»» Rasio kepadatan penduduk
»» Rasio jumlah PASAR/PERTOKOAN*) dibandingkan dengan luas wilayah
*) Komponen: T3K1 Kelompok Pertokoan (KP)
T3K2 Pasar dengan Bangunan Permanen (PdBP)
T3K3 Pasar dengan Bangunan Semi Permanen (PdBSP)
T3K4 Mini Market/Swalayan (MMS)
20
T3K5 Komponen Supermarket/Pusat Belanja Modern (SM/PBM)
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Σ①superマarket/pusat①Helaミja①マoderミ.
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Σ①pasar①khusus①hewaミ »» Σ①pasar①khusus①Huah①daミ①sayuraミ »» Σ①pasar beras »» Σ①pasar①palawija
D2T4 Tematik FASILITAS PENDUKUNG
● Indikator Utama (Analisis) » Category Availability and Accessibility
蒜 Ketersediaan/keberadaan FASILITAS PENDUKUNG*) di wilayah desa/kelurahan; 蛭 Tingkat kemudahan/kesulitan mengakses FASILITAS PENDUKUNG*) terdekat, jika di
wilayah desa/kelurahan tidak tersedia/tidak ada.
● Indikator Pendukung (Profil):
»» Rerata jarak FASILITAS PENDUKUNG*) terdekat, jika di wilayah desa/kelurahan tidak
tersedia/tidak ada
»» Rasio kepadatan penduduk
»» Rasio jumlah FASILITAS PENDUKUNG*) dibandingkan dengan luas wilayah
*) Komponen: T4K1 Kelompok Pertokoan (KP)
T4K2 Pasar dengan Bangunan Permanen (PdBP)
T4K3 Pasar dengan Bangunan Semi Permanen (PdBSP)
T4K4 Mini Market/Swalayan (MMS)
T4K5 Supermarket/Pusat Belanja Modern (SM/PBM)
Dim
ensi ①
INFR
ASTRUK
TUR SOS
IAL DAS
AR INDIKASI Lokasi Prioritas Intervensi Program/Kegiatan ↓ Dimensi ↓ INFRASTRUKTUR SOSIAL DASAR ↓ Category: Availability and Accessibility
LokpriTematik
↓PENDIDIKAN
LokpriTematik
↓KESEHATAN
LokpriTematik
↓PERUMAHAN
LokpriTematik
↓FASILITAS
PENDUKUNG
LokasiPrioritas
↓Dimensi
↓INFRASTRUKTUR
SOSIAL DASAR
↓ ↓ ↓ ↓ ↙↓↘94.01 Merauke ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.02 Jayawijaya ❷ ❷ ❶ ❷ ❷94.03 Jayapura ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.04 Nabire ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.08 Kepulauan Yapen ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.09 Biak Numfor ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.10 Paniai ❷ ❶ ❶ ❷ ❶94.11 Puncak Jaya ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.12 Mimika ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.13 Boven Digoel ❷ ❶ ❷ ❷ ❷94.14 Mappi ❶ ❷ ❶ ❶ ❶94.15 Asmat ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.16 Yahukimo ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.17 Pegunungan Bintang ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.18 Tolikara ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.19 Sarmi ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.20 Keerom ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.26 Waropen ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.27 Supiori ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.28 Mamberamo Raya ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.29 Nduga ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.30 Lanny Jaya ❷ ❶ ❶ ❶ ❶94.31 Mamberamo Tengah ❶ ❶ ❶ ❷ ❶94.32 Yalimo ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.33 Puncak ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.34 Dogiyai ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.35 Intan Jaya ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.36 Deiyai ❷ ❷ ❶ ❷ ❷94.71 Kota Jayapura ❸ ❸ ❷ ❸ ❸
94 Provinsi Papua ❶ ❶ ❶ ❶ ❶⑦ PULAU PAPUA ❶ ❶ ❶ ❶ ❶꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA ❶ ❶ ❶ ❶ ❶꙱ INDONESIA 55.56 45.93 76.87 45.45 55.95
Sumber PrADa, 2019
Wilayah
1-0-1
Dim
ensi ①
INFR
ASTRUK
TUR SOS
IAL DAS
AR Tematik ↓ T1 » PENDIDIKAN T2 » KESEHATAN T3 » PERUMAHAN T4 » FASILITAS PENDUKUNG Category: Availability and Accessibility
Indeks↓
Tematik↓
PENDIDIKAN
(%)
Indeks↓
Tematik↓
KESEHATAN
(%)
Indeks↓
Tematik↓
PERUMAHAN
(%)
Indeks↓
Tematik↓
FASILITASPENDUKUNG
(%)
Indeks↓
Dimensi↓
INFRASTRUKTURSOSIAL DASAR
(%)
❶ ❷ ❸ ❹ ❶ ↔ ❹94.01 Merauke 35.99 23.06 56.27 26.87 35.55 94.02 Jayawijaya 33.97 22.11 40.75 21.83 29.66 94.03 Jayapura 40.50 27.22 61.66 40.82 42.55 94.04 Nabire 34.58 25.10 60.22 28.00 36.98 94.08 Kepulauan Yapen 34.47 24.39 59.61 24.56 35.76 94.09 Biak Numfor 43.99 27.51 62.63 39.11 43.31 94.10 Paniai 23.18 12.28 33.31 15.06 20.96 94.11 Puncak Jaya 9.46 5.48 30.59 7.46 13.24 94.12 Mimika 28.71 22.21 58.81 21.81 32.88 94.13 Boven Digoel 23.08 10.23 49.71 16.42 24.86 94.14 Mappi 20.61 15.23 37.22 7.07 20.03 94.15 Asmat 17.16 10.86 22.13 4.59 13.69 94.16 Yahukimo 10.86 9.15 29.90 1.60 12.88 94.17 Pegunungan Bintang 13.36 6.99 38.80 5.69 16.21 94.18 Tolikara 8.43 3.43 24.59 3.50 9.99 94.19 Sarmi 36.29 26.40 48.43 32.07 35.80 94.20 Keerom 28.92 21.17 54.73 22.63 31.86 94.26 Waropen 21.41 15.39 54.25 16.61 26.92 94.27 Supiori 42.92 28.14 59.01 30.94 40.25 94.28 Mamberamo Raya 19.15 12.84 32.10 9.75 18.46 94.29 Nduga 11.37 3.18 26.11 2.35 10.75 94.30 Lanny Jaya 22.38 9.33 30.93 9.88 18.13 94.31 Mamberamo Tengah 18.74 7.28 33.02 17.26 19.08 94.32 Yalimo 19.75 9.53 34.33 10.43 18.51 94.33 Puncak 15.66 7.42 13.37 8.25 11.18 94.34 Dogiyai 16.65 4.74 30.36 5.18 14.23 94.35 Intan Jaya 11.28 5.49 32.80 3.39 13.24 94.36 Deiyai 53.26 41.10 28.78 30.98 38.53 94.71 Kota Jayapura 75.24 54.06 73.74 67.48 67.63
94 Provinsi Papua 21.06 12.95 42.95 13.73 22.67 ⑦ PULAU PAPUA 23.15 13.95 46.32 16.20 24.91 ꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA 45.01 34.64 68.70 36.28 46.16 ꙱ INDONESIA 55.56 45.93 76.87 45.45 55.95
Sumber BPS, Podes 2018 » Diolah
Wilayah
1-0-2
Dim
ensi ①
INF
RASTRU
KTUR SO
SIAL DAS
AR INDIKASI Lokasi Prioritas Intervensi Program/Kegiatan ↓ Tematik [ 1 of 4 ] ↓ PENDIDIKAN ↓ Category: Availability and Accessibility
LokpriKomponen
↓SD/
MadrasahIbtidaiyah
(SD/MI)
LokpriKomponen
↓SMP/
MadrasahTsanawiyah
(SMP/MTs)
LokpriKomponen
↓SMA/
MadrasahAliyah
(SMA/MA)
LokpriKomponen
↓Sekolah
MenengahKejuruan
(SMK)
LokpriKomponen
↓Akademi/Perguruan
Tinggi
(AkD/PT)
LokasiPrioritas
↓Tematik
↓PENDIDIKAN
Wilayah ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↙↓↘ 94.01 Merauke ❸ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ 94.02 Jayawijaya ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ 94.03 Jayapura ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ 94.04 Nabire ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ 94.08 Kepulauan Yapen ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ 94.09 Biak Numfor ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ 94.10 Paniai ❷ ❷ ❷ ❷ ❶ ❷ 94.11 Puncak Jaya ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.12 Mimika ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ 94.13 Boven Digoel ❷ ❶ ❶ ❷ ❶ ❷ 94.14 Mappi ❷ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.15 Asmat ❷ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.16 Yahukimo ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.17 Pegunungan Bintang ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.18 Tolikara ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.19 Sarmi ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ 94.20 Keerom ❷ ❷ ❷ ❷ ❶ ❷ 94.26 Waropen ❷ ❷ ❶ ❷ ❶ ❷ 94.27 Supiori ❸ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ 94.28 Mamberamo Raya ❷ ❷ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.29 Nduga ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.30 Lanny Jaya ❶ ❷ ❷ ❶ ❶ ❷ 94.31 Mamberamo Tengah ❷ ❶ ❷ ❶ ❶ ❶ 94.32 Yalimo ❶ ❶ ❶ ❶ ❷ ❶ 94.33 Puncak ❶ ❶ ❷ ❶ ❶ ❶ 94.34 Dogiyai ❷ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.35 Intan Jaya ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ 94.36 Deiyai ❷ ❷ ❷ ❷ ❸ ❷ 94.71 Kota Jayapura ❸ ❸ ❸ ❸ ❸ ❸
94 Provinsi Papua ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ⑦ PULAU PAPUA ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ꙱ INDONESIA 83,60 64,24 50,12 44,08 35,74 55,56
Sumber PrADa, 2019
1-1-1
Dim
ensi ①
INF
RASTRU
KTUR SO
SIAL DAS
AR Tematik ↓ PENDIDIKAN Komponen [K1 ↔ K5] K1 » SD/MI K2 » SMP/MTs K3 » SMA/MA K4 » SMK K5 » AkD/PT
Indeks↓
Komponen↓
SD/MI
(%)
Indeks↓
Komponen↓
SMP/MTs
(%)
Indeks↓
Komponen↓
SMA/MA
(%)
Indeks↓
Komponen↓
SMK
(%)
Indeks↓
Komponen↓
AkD/PT
(%)
Indeks↓
Tematik↓
PENDIDIKAN
(%)
Wilayah ❶ ❷ ❸ ❹ ❺ ❶ ↔ ❺ 94.01 Merauke 83,76 37,01 24,09 22,60 12,50 35,99 94.02 Jayawijaya 56,56 36,56 31,26 22,35 23,13 33,97 94.03 Jayapura 77,69 41,02 35,72 27,50 20,56 40,50 94.04 Nabire 53,51 40,01 31,08 25,87 22,45 34,58 94.08 Kepulauan Yapen 76,28 37,78 20,77 20,27 17,27 34,47 94.09 Biak Numfor 75,22 52,34 38,37 31,67 22,35 43,99 94.10 Paniai 47,26 27,80 22,13 13,61 5,09 23,18 94.11 Puncak Jaya 16,65 12,31 9,00 7,66 1,66 9,46 94.12 Mimika 50,93 31,46 22,09 19,74 19,33 28,71 94.13 Boven Digoel 68,26 18,72 10,71 12,20 5,50 23,08 94.14 Mappi 65,84 15,27 9,34 7,09 5,52 20,61 94.15 Asmat 60,19 16,50 4,81 2,51 1,81 17,16 94.16 Yahukimo 30,71 15,68 2,91 2,13 2,90 10,86 94.17 Pegunungan Bintang 42,18 16,10 4,01 2,72 1,81 13,36 94.18 Tolikara 23,08 13,23 5,18 0,28 0,37 8,43 94.19 Sarmi 67,66 40,79 32,48 33,23 7,27 36,29 94.20 Keerom 62,27 36,34 23,40 15,99 6,59 28,92 94.26 Waropen 46,89 33,29 10,62 14,54 1,71 21,41 94.27 Supiori 98,68 48,48 39,14 17,53 10,78 42,92 94.28 Mamberamo Raya 55,76 27,48 12,48 - - 19,15 94.29 Nduga 29,28 15,15 8,36 3,63 0,40 11,37 94.30 Lanny Jaya 40,91 34,86 23,84 10,90 1,40 22,38 94.31 Mamberamo Tengah 51,04 19,52 16,27 6,88 - 18,74 94.32 Yalimo 37,90 24,99 15,50 5,35 15,00 19,75 94.33 Puncak 32,14 20,88 16,49 8,29 0,49 15,66 94.34 Dogiyai 51,43 19,59 5,85 3,86 2,53 16,65 94.35 Intan Jaya 32,35 12,59 7,81 2,60 1,03 11,28 94.36 Deiyai 74,14 46,06 40,29 38,63 67,16 53,26 94.71 Kota Jayapura 93,59 83,33 70,51 65,95 62,82 75,24
94 Provinsi Papua 45,48 25,49 16,18 11,31 6,83 21,06 ⑦ PULAU PAPUA 49,10 28,05 18,23 12,51 7,87 23,15 ꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA 74,23 54,82 39,81 32,43 23,75 45,01 ꙱ INDONESIA 83,60 64,24 50,12 44,08 35,74 55,56
Sumber BPS, Podes 2018 » Diolah
1-1-2
Dim
ensi ①
INF
RASTRU
KTUR SO
SIAL DAS
AR Tematik ↓ PENDIDIKAN Komponen 1 of 5 [K1] Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
Ada↓
SD/MIdi wilayah
desa/kelurahan
(D/K)
(%)
Tidak Ada↓
aksesterdekat
sangat/danmudah
dijangkau
(%)
Tidak Ada↓
jarakterdekat
rerata
(Km)
Rasio↓
kepadatanpenduduk
(KP)
(Jiwa/Km2)
Rasio↓
luaswilayah
------------------jumlahSD/MI
(Rasio)
Indeks↓
Komponen↓
SD/MI
(%)
Wilayah ❶ ❷ Profil Profil Profil ❶ ↔ ❷ 94.01 Merauke 91,05 76,47 9 5 214 83,76 94.02 Jayawijaya 30,51 82,61 7 38 62 56,56 94.03 Jayapura 74,31 81,08 10 15 80 77,69 94.04 Nabire 82,02 25,00 37 15 95 53,51 94.08 Kepulauan Yapen 72,12 80,43 2 53 15 76,28 94.09 Biak Numfor 58,78 91,67 3 54 15 75,22 94.10 Paniai 45,37 49,15 15 18 58 47,26 94.11 Puncak Jaya 8,94 24,36 11 43 178 16,65 94.12 Mimika 57,24 44,62 51 14 188 50,93 94.13 Boven Digoel 78,18 58,33 25 2 277 68,26 94.14 Mappi 83,54 48,15 35 4 165 65,84 94.15 Asmat 59,28 61,11 26 3 237 60,19 94.16 Yahukimo 18,53 42,89 23 20 148 30,71 94.17 Pegunungan Bintang 26,71 57,64 22 7 212 42,18 94.18 Tolikara 9,91 36,25 12 44 98 23,08 94.19 Sarmi 60,91 74,42 7 2 257 67,66 94.20 Keerom 76,92 47,62 40 7 100 62,27 94.26 Waropen 47,01 46,77 39 3 174 46,89 94.27 Supiori 97,37 100,00 2 31 17 98,68 94.28 Mamberamo Raya 91,53 20,00 39 1 378 55,76 94.29 Nduga 11,29 47,27 8 49 75 29,28 94.30 Lanny Jaya 13,20 68,61 7 88 47 40,91 94.31 Mamberamo Tengah 55,93 46,15 6 35 36 51,04 94.32 Yalimo 17,33 58,47 27 95 24 37,90 94.33 Puncak 18,45 45,83 17 20 212 32,14 94.34 Dogiyai 65,82 37,04 64 27 69 51,43 94.35 Intan Jaya 44,33 20,37 27 35 89 32,35 94.36 Deiyai 65,67 82,61 18 164 10 74,14 94.71 Kota Jayapura 87,18 100,00 2 446 10 93,59
94 Provinsi Papua 39,10 51,85 20 13 125 45,48 ⑦ PULAU PAPUA 41,16 57,03 15 13 116 49,10 ꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA 80,56 67,91 6 42 28 74,23 ꙱ INDONESIA 86,07 81,13 4 136 11 83,60
Sumber BPS, Podes 2018 » Diolah
1-1-3
Dim
ensi ①
INF
RASTRU
KTUR SO
SIAL DAS
AR Tematik ↓ PENDIDIKAN Komponen 2 of 5 [K2] Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)
Ada↓
SMP/MTsdi wilayah
desa/kelurahan
(D/K)
(%)
Tidak Ada↓
aksesterdekat
sangat/danmudah
dijangkau
(%)
Tidak Ada↓
jarakterdekat
rerata
(Km)
Rasio↓
kepadatanpenduduk
(KP)
(Jiwa/Km2)
Rasio↓
luaswilayah
------------------jumlah
SMP/MTs
(Rasio)
Indeks↓
Komponen↓
SMP/MTs
(%)
Wilayah ❶ ❷ Profil Profil Profil ❶ ↔ ❷ 94.01 Merauke 25,79 48,23 25 5 747 37,01 94.02 Jayawijaya 6,34 66,77 11 38 227 36,56 94.03 Jayapura 26,39 55,66 15 15 219 41,02 94.04 Nabire 38,20 41,82 31 15 227 40,01 94.08 Kepulauan Yapen 20,61 54,96 9 53 50 37,78 94.09 Biak Numfor 21,76 82,93 7 54 43 52,34 94.10 Paniai 7,87 47,74 20 18 363 27,80 94.11 Puncak Jaya 1,99 22,64 15 43 832 12,31 94.12 Mimika 26,32 36,61 55 14 424 31,46 94.13 Boven Digoel 10,91 26,53 55 2 1.694 18,72 94.14 Mappi 8,54 22,00 54 4 1.340 15,27 94.15 Asmat 6,79 26,21 51 3 1.777 16,50 94.16 Yahukimo 4,63 26,72 46 20 553 15,68 94.17 Pegunungan Bintang 7,58 24,61 44 7 747 16,10 94.18 Tolikara 3,30 23,15 22 44 294 13,23 94.19 Sarmi 16,36 65,22 16 2 986 40,79 94.20 Keerom 21,98 50,70 37 7 365 36,34 94.26 Waropen 17,09 49,48 32 3 499 33,29 94.27 Supiori 31,58 65,38 18 31 57 48,48 94.28 Mamberamo Raya 25,42 29,55 56 1 1.588 27,48 94.29 Nduga 3,23 27,08 30 49 271 15,15 94.30 Lanny Jaya 7,30 62,42 8 88 83 34,86 94.31 Mamberamo Tengah 13,56 25,49 14 35 159 19,52 94.32 Yalimo 4,33 45,64 29 95 96 24,99 94.33 Puncak 3,88 37,88 16 20 1.007 20,88 94.34 Dogiyai 16,46 22,73 57 27 303 19,59 94.35 Intan Jaya 9,28 15,91 30 35 436 12,59 94.36 Deiyai 14,93 77,19 14 164 54 46,06 94.71 Kota Jayapura 66,67 100,00 3 446 22 83,33
94 Provinsi Papua 10,91 40,07 28 13 444 25,49 ⑦ PULAU PAPUA 11,98 44,12 24 13 394 28,05 ꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA 39,98 69,65 8 42 78 54,82 ꙱ INDONESIA 44,45 84,03 6 136 34 64,24
Sumber BPS, Podes 2018 » Diolah
1-1-4
Dim
ensi ①
INF
RASTRU
KTUR SO
SIAL DAS
AR Tematik ↓ PENDIDIKAN Komponen 3 of 5 [K3] Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA)
Ada↓
SMA/MAdi wilayah
desa/kelurahan
(D/K)
(%)
Tidak Ada↓
aksesterdekat
sangat/danmudah
dijangkau
(%)
Tidak Ada↓
jarakterdekat
rerata
(Km)
Rasio↓
kepadatanpenduduk
(KP)
(Jiwa/Km2)
Rasio↓
luaswilayah
------------------jumlah
SMA/MA
(Rasio)
Indeks↓
Komponen↓
SMA/MA
(%)
Wilayah ❶ ❷ Profil Profil Profil ❶ ↔ ❷ 94.01 Merauke 10,53 37,65 45 5 1.763 24,09 94.02 Jayawijaya 3,02 59,50 13 38 541 31,26 94.03 Jayapura 18,06 53,39 16 15 319 35,72 94.04 Nabire 19,10 43,06 39 15 505 31,08 94.08 Kepulauan Yapen 6,06 35,48 24 53 171 20,77 94.09 Biak Numfor 8,40 68,33 15 54 104 38,37 94.10 Paniai 4,17 40,10 27 18 593 22,13 94.11 Puncak Jaya 0,66 17,33 19 43 2.495 9,00 94.12 Mimika 9,87 34,31 60 14 1.082 22,09 94.13 Boven Digoel 2,73 18,69 65 2 9.036 10,71 94.14 Mappi 2,44 16,25 69 4 4.824 9,34 94.15 Asmat 1,36 8,26 86 3 10.661 4,81 94.16 Yahukimo 0,39 5,43 78 20 2.450 2,91 94.17 Pegunungan Bintang 1,08 6,93 62 7 5.227 4,01 94.18 Tolikara 0,92 9,44 35 44 931 5,18 94.19 Sarmi 3,64 61,32 36 2 4.436 32,48 94.20 Keerom 10,99 35,80 47 7 763 23,40 94.26 Waropen 4,27 16,96 44 3 2.195 10,62 94.27 Supiori 15,79 62,50 16 31 113 39,14 94.28 Mamberamo Raya 6,78 18,18 74 1 5.953 12,48 94.29 Nduga 1,21 15,51 48 49 723 8,36 94.30 Lanny Jaya 3,65 44,02 18 88 173 23,84 94.31 Mamberamo Tengah 8,47 24,07 17 35 255 16,27 94.32 Yalimo 2,33 28,67 41 95 179 15,50 94.33 Puncak 1,46 31,53 26 20 2.685 16,49 94.34 Dogiyai 3,80 7,89 64 27 1.412 5,85 94.35 Intan Jaya 1,03 14,58 38 35 3.922 7,81 94.36 Deiyai 5,97 74,60 15 164 90 40,29 94.71 Kota Jayapura 41,03 100,00 4 446 37 70,51
94 Provinsi Papua 4,23 28,12 39 13 1.108 16,18 ⑦ PULAU PAPUA 4,76 31,70 35 13 972 18,23 ꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA 16,14 63,48 15 42 197 39,81 ꙱ INDONESIA 19,89 80,36 10 136 84 50,12
Sumber BPS, Podes 2018 » Diolah
1-1-5
Dim
ensi ①
INF
RASTRU
KTUR SO
SIAL DAS
AR Tematik ↓ PENDIDIKAN Komponen 4 of 5 [K4] Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Ada↓
SMKdi wilayah
desa/kelurahan
(D/K)
(%)
Tidak Ada↓
aksesterdekat
sangat/danmudah
dijangkau
(%)
Tidak Ada↓
jarakterdekat
rerata
(Km)
Rasio↓
kepadatanpenduduk
(KP)
(Jiwa/Km2)
Rasio↓
luaswilayah
------------------jumlah
SMK
(Rasio)
Indeks↓
Komponen↓
SMK
(%)
Wilayah ❶ ❷ Profil Profil Profil ❶ ↔ ❷ 94.01 Merauke 8,42 36,78 44 5 2.592 22,60 94.02 Jayawijaya 2,11 42,59 26 38 781 22,35 94.03 Jayapura 7,64 47,37 25 15 797 27,50 94.04 Nabire 11,24 40,51 43 15 741 25,87 94.08 Kepulauan Yapen 3,03 37,50 25 53 342 20,27 94.09 Biak Numfor 3,82 59,52 27 54 237 31,67 94.10 Paniai 1,39 25,82 35 18 1.631 13,61 94.11 Puncak Jaya 0,66 14,67 24 43 2.495 7,66 94.12 Mimika 5,92 33,57 62 14 1.352 19,74 94.13 Boven Digoel 3,64 20,75 67 2 6.777 12,20 94.14 Mappi 1,22 12,96 79 4 8.039 7,09 94.15 Asmat 0,90 4,11 85 3 15.992 2,51 94.16 Yahukimo 0,19 4,06 80 20 8.576 2,13 94.17 Pegunungan Bintang 0,36 5,07 74 7 15.682 2,72 94.18 Tolikara 0,18 0,37 96 44 5.588 0,28 94.19 Sarmi 4,55 61,90 32 2 3.548 33,23 94.20 Keerom 4,40 27,59 53 7 2.098 15,99 94.26 Waropen 3,42 25,66 42 3 2.195 14,54 94.27 Supiori 2,63 32,43 37 31 678 17,53 94.28 Mamberamo Raya - - 100 1 - - 94.29 Nduga - 3,63 81 49 - 3,63 94.30 Lanny Jaya 0,84 20,96 39 88 749 10,90 94.31 Mamberamo Tengah 1,69 12,07 56 35 638 6,88 94.32 Yalimo 0,33 10,37 58 95 1.253 5,35 94.33 Puncak 0,49 16,10 35 20 8.055 8,29 94.34 Dogiyai 2,53 5,19 65 27 2.119 3,86 94.35 Intan Jaya 1,03 4,17 82 35 3.922 2,60 94.36 Deiyai 1,49 75,76 18 164 537 38,63 94.71 Kota Jayapura 35,90 96,00 4 446 58 65,95
94 Provinsi Papua 2,20 20,42 52 13 2.141 11,31 ⑦ PULAU PAPUA 2,20 22,83 50 13 2.131 12,51 ꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA 7,82 57,04 24 42 435 32,43 ꙱ INDONESIA 12,40 75,75 16 136 142 44,08
Sumber BPS, Podes 2018 » Diolah
1-1-6
Dim
ensi ①
INF
RASTRU
KTUR SO
SIAL DAS
AR Tematik ↓ PENDIDIKAN Komponen 5 of 5 [K5] Akademi/Perguruan Tinggi (AkD/PT)
Ada↓
AkD/PTdi wilayah
desa/kelurahan
(D/K)
(%)
Tidak Ada↓
aksesterdekat
sangat/danmudah
dijangkau
(%)
Tidak Ada↓
jarakterdekat
rerata
(Km)
Rasio↓
kepadatanpenduduk
(KP)
(Jiwa/Km2)
Rasio↓
luaswilayah
------------------jumlahAkD/PT
(Rasio)
Indeks↓
Komponen↓
AkD/PT
(%)
Wilayah ❶ ❷ Profil Profil Profil ❶ ↔ ❷ 94.01 Merauke 3,68 21,31 84 5 4.006 12,50 94.02 Jayawijaya 2,11 44,14 26 38 586 23,13 94.03 Jayapura 4,17 36,96 52 15 1.240 20,56 94.04 Nabire 5,62 39,29 51 15 1.852 22,45 94.08 Kepulauan Yapen 1,82 32,72 43 53 683 17,27 94.09 Biak Numfor 1,91 42,80 50 54 260 22,35 94.10 Paniai - 5,09 80 18 - 5,09 94.11 Puncak Jaya - 1,66 99 43 - 1,66 94.12 Mimika 3,29 35,37 64 14 3.606 19,33 94.13 Boven Digoel 0,91 10,09 91 2 27.108 5,50 94.14 Mappi 0,61 10,43 86 4 24.118 5,52 94.15 Asmat - 1,81 97 3 - 1,81 94.16 Yahukimo - 2,90 88 20 - 2,90 94.17 Pegunungan Bintang - 1,81 100 7 - 1,81 94.18 Tolikara - 0,37 97 44 - 0,37 94.19 Sarmi - 7,27 100 2 - 7,27 94.20 Keerom - 6,59 86 7 - 6,59 94.26 Waropen - 1,71 60 3 - 1,71 94.27 Supiori 2,63 18,92 62 31 678 10,78 94.28 Mamberamo Raya - - 100 1 - - 94.29 Nduga - 0,40 95 49 - 0,40 94.30 Lanny Jaya - 1,40 85 88 - 1,40 94.31 Mamberamo Tengah - - 86 35 - - 94.32 Yalimo - 15,00 65 95 - 15,00 94.33 Puncak - 0,49 99 20 - 0,49 94.34 Dogiyai - 2,53 99 27 - 2,53 94.35 Intan Jaya - 1,03 98 35 - 1,03 94.36 Deiyai - 67,16 39 164 - 67,16 94.71 Kota Jayapura 33,33 92,31 12 446 41 62,82
94 Provinsi Papua 0,97 12,70 76 13 3.844 6,83 ⑦ PULAU PAPUA 1,19 14,54 72 13 3.271 7,87 ꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA 2,51 44,99 49 42 1.124 23,75 ꙱ INDONESIA 3,56 67,93 34 136 445 35,74
Sumber BPS, Podes 2018 » Diolah
1-1-7
Dim
ensi ①
INFR
ASTRUK
TUR SOS
IAL DAS
AR INDIKASI Lokasi Prioritas Intervensi Program/Kegiatan ↓ Tematik [ 2 of 4 ] ↓ KESEHATAN ↓ Category: Availability and Accessibility
LokpriKomponen
↓RumahSakit
(RS)
LokpriKomponen
↓Puskesmas
denganRawat Inap
(PdRI)
LokpriKomponen
↓PuskesmasPembantu
(Pustu)
LokpriKomponen
↓Pos
KesehatanDesa
(Poskesdes)
LokpriKomponen
↓Apotik
(Apotik)
LokasiPrioritas
↓Tematik
↓KESEHATAN
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↙↓↘94.01 Merauke ❶ ❷ ❸ ❶ ❷ ❷94.02 Jayawijaya ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.03 Jayapura ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.04 Nabire ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.08 Kepulauan Yapen ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.09 Biak Numfor ❷ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.10 Paniai ❷ ❶ ❶ ❶ ❷ ❶94.11 Puncak Jaya ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.12 Mimika ❷ ❷ ❶ ❷ ❷ ❷94.13 Boven Digoel ❷ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.14 Mappi ❶ ❷ ❷ ❷ ❶ ❷94.15 Asmat ❶ ❷ ❷ ❶ ❶ ❶94.16 Yahukimo ❶ ❶ ❶ ❷ ❶ ❶94.17 Pegunungan Bintang ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.18 Tolikara ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.19 Sarmi ❷ ❷ ❷ ❶ ❷ ❷94.20 Keerom ❷ ❷ ❷ ❶ ❷ ❷94.26 Waropen ❶ ❶ ❷ ❷ ❷ ❷94.27 Supiori ❷ ❷ ❸ ❶ ❷ ❷94.28 Mamberamo Raya ❶ ❷ ❷ ❶ ❶ ❶94.29 Nduga ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.30 Lanny Jaya ❷ ❶ ❷ ❶ ❶ ❶94.31 Mamberamo Tengah ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.32 Yalimo ❶ ❷ ❶ ❷ ❶ ❶94.33 Puncak ❶ ❷ ❶ ❶ ❶ ❶94.34 Dogiyai ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.35 Intan Jaya ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶94.36 Deiyai ❸ ❷ ❷ ❷ ❷ ❷94.71 Kota Jayapura ❸ ❸ ❸ ❷ ❸ ❸
94 Provinsi Papua ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶⑦ PULAU PAPUA ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶꙱ KAWASAN TIMUR INDONESIA ❶ ❶ ❶ ❶ ❶ ❶꙱ INDONESIA 35.03 42.60 56.66 53.14 42.22 45.93
Sumber PrADa, 2019
Wilayah
1-2-1
Dim
ensi ①
INFR
ASTRUK
TUR SOS
IAL DAS
AR Tematik ↓ KESEHATAN Komponen [K1 ↔ K5] K1 » RS K2 » PdRI K3 » Pustu K4 » Poskesdes K5 » Apotik
Indeks↓
Komponen↓RS
(%)
Indeks↓
Komponen↓
PdRI
(%)
Indeks↓
Komponen↓
Pustu
(%)
Indeks↓
Komponen↓
Poskesdes
(%)
Indeks↓
Komponen↓
Apotik
(%)
Indeks↓
Tematik↓
KESEHATAN
(%)
❶ ❷ ❸ ❹ ❺ ❶ ↔ ❺94.01 Merauke 8.31 27.41 65.68 1.59 12.31 23.06 94.02 Jayawijaya 19.39 18.08 37.22 16.22 19.60 22.11 94.03 Jayapura 13.63 29.59 46.42 22.62 23.82 27.22 94.04 Nabire 17.61 17.54 42.88 23.20 24.27 25.10 94.08 Kepulauan Yapen 14.02 23.56 52.37 13.66 18.35 24.39 94.09 Biak Numfor 21.42 37.75 48.57 8.47 21.35 27.51 94.10 Paniai 12.79 5.09 28.33 3.50 11.68 12.28 94.11 Puncak Jaya 3.49 8.16 12.07 0.66 3.00 5.48 94.12 Mimika 20.57 23.59 27.90 18.51 20.47 22.21 94.13 Boven Digoel 9.71 11.80 21.76 4.17 3.70 10.23 94.14 Mappi 5.21 16.99 34.99 13.72 5.24 15.23 94.15 Asmat 1.82 12.59 35.79 2.51 1.59 10.86 94.16 Yahukimo 1.94 3.11 26.66 12.13 1.93 9.15 94.17 Pegunungan Bintang 2.90 5.29 22.06 2.19 2.54 6.99 94.18 Tolikara 3.22 2.67 10.16 0.74 0.37 3.43 94.19 Sarmi 18.34 35.13 52.94 - 25.61 26.40 94.20 Keerom 14.44 27.89 44.78 1.10 17.65 21.17 94.26 Waropen - 9.55 44.84 10.93 11.63 15.39 94.27 Supiori 17.53 24.38 80.98