44
1 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010- 2014, maka unit utama Eselon I telah menjabarkan ke dalam dokumen perencanaan jangka menengah yang disebut Rencana Aksi Program (RAP), dan selanjutnya Unit Eselon II menguraikan menjadi dokumen perencanaan jangka menengah yang dinamakan dengan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) RAK merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang menguraikan kegiatan- kegiatan yang akan dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kupang selam kurun waktu 2015-2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini maka rencana kegiatan disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari seksi/bagian yang ada di KKP Kupang RAK juga dilengkapai dengan uraian kegiatan, indikator-indikator yang merupakan penjabaran lebih rinci dari indikator Program P2P, khususnya KKP Kupang, serta perkiraan anggaran yang dibutuhkan. Dalam upaya mencapai indikator KKP Kupang melibatkan lintas sektor dan unit yang terkait di lingkungan KKP Kupang. Semuanya dimaksudkan sebagai upaya kontribusi dalam penyelenggaran pembangunan Kesehatan guna mewujudkan Visi Kementerian Kesehatan yang diambil dari visi kepresidenan” TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG” Kiranya upaya-upaya kesehatan yang kita laksanakan, mendapat kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa. Kupang, 11 Nopember 2016 KEPALA Daniel Supodo, ST. Dipl.Sc.MSCPH NIP. 196203241984031003

KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

1

KATA PENGANTAR

Sebagai tindak lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-

2014, maka unit utama Eselon I telah menjabarkan ke dalam dokumen perencanaan jangka

menengah yang disebut Rencana Aksi Program (RAP), dan selanjutnya Unit Eselon II

menguraikan menjadi dokumen perencanaan jangka menengah yang dinamakan dengan

Rencana Aksi Kegiatan (RAK)

RAK merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang menguraikan kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksanakan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kupang selam kurun

waktu 2015-2019. Untuk memudahkan penjabaran di dalam dokumen RAK ini maka rencana

kegiatan disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi dari seksi/bagian yang ada di KKP

Kupang

RAK juga dilengkapai dengan uraian kegiatan, indikator-indikator yang merupakan

penjabaran lebih rinci dari indikator Program P2P, khususnya KKP Kupang, serta perkiraan

anggaran yang dibutuhkan. Dalam upaya mencapai indikator KKP Kupang melibatkan lintas

sektor dan unit yang terkait di lingkungan KKP Kupang. Semuanya dimaksudkan sebagai

upaya kontribusi dalam penyelenggaran pembangunan Kesehatan guna mewujudkan Visi

Kementerian Kesehatan yang diambil dari visi kepresidenan” TERWUJUDNYA

INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN

BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

Kiranya upaya-upaya kesehatan yang kita laksanakan, mendapat kekuatan dari Tuhan Yang

Maha Esa.

Kupang, 11 Nopember 2016

KEPALA

Daniel Supodo, ST. Dipl.Sc.MSCPH NIP. 196203241984031003

Page 2: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Kondisi Umum ......................................................................................... 3

C. Dasar Hukum .......................................................................................... 8

D. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................... 9

E. Struktur Organisasi dan SDM ....................................................................... 11

F. Potensi dan Permasalahan ............................................................................. 13

G. Lingkungan Strategis ..................................................................................... 14

BAB II VISI, MISI, NILAI, MOTTO, TUJUAN, SASARAN STRATEGI

A. Visi ............................................................................................................ 17

B. Misi ........................................................................................................... 17

C. Nilai-nilai ...................................................................................................... 17

D. Tujuan ........................................................................................................... 18

E. Motto ........................................................................................................... 19

F. Sasaran Strategi.............................................................................................. 19

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................................ 22

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN ............................................................. 26

BAB V PENYELENGGARAAN ......................................................................... 34

BAB VI KEBUTUHAN SUMBER DAYA .......................................................... 37

BAB VII PEMANTAUAN DAN PENILAIAN .................................................... 38

BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 41

Page 3: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

komponen Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan

hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan

oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan

upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Pembangunan kesehatan

merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu untuk memperoleh

pelayanan kesehatan sebagai salah satu pilar utama dalam meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, berdaya saing, dan indeks pembangunan manusia. Untuk itu

pembangunan kesehatan harus dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan kemampuan

nasional dengan memanfaatkan sumber daya yang ada serta dengan memperhatikan

tantangan global maupun lokal spesifik. Untuk mendukung terwujudnya upaya yang

berkesinambungan tersebut harus mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Pembangunan kesehatan

hendaklah dilaksanakan secara sistematis, berkesinambungan dan bersinergi.

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat

dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial

dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1)

meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian

penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan

pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan

SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta

(6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Page 4: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

4

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu 1) paradigma

sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,

penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan

kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan,

optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan

pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko 7 kesehatan; 3) sementara

itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit

serta kendali mutu dan kendali biaya.

Kontribusi dari peran Kantor Kesehatan Pelabuhan secara nasional terhadap

pembangunan kesehatan semakin tampak dari beberapa tahun sebelumnya. Hal ini dapat

dilihat dari peran pada saat dunia dihebohkan oleh penyakit SARS yang pada saat itu

belum jelas tatacara penanggulangannya dan penanganannya. Kantor Kesehatan

Pelabuhan merupakan garda terdepan dalam cegah tangkal masuk keluarnya penyakit

tertentu yang melewati pintu-pintu masuk negara Republik Indonesia. Mulai saat itu dari

segala sektor memandang peranan Kantor Kesehatan Pelabuhan sangat strategis.

Beberapa penyakit yang menggemparkan dunia seperti flu burung, flu babi, Merscorv

yang cukup menghebohkan dunia suatu penyakit yang sangat menakutkan dan

mematikan. Menurut WHO Kasus Mercorv menambah daftar panjang penjangkitan virus

mematikan ini, yaitu sebanyak 1.195 kasus dengan setidaknya 448 kematian, sejak

September 2012.

Upaya preventif perlu dilakukan dengan tindakan tepat. Peralatan pendukung harus

ditingkatkan dari kualitas dan jumlah yang digunakan untuk mendeteksi jenis penyakit

tersebut. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh binatang maupun yang melalui

makanan sudah dapat ditekan dengan adanya kegiatan yang dilakukan oleh Kantor

Kesehatan Pelabuhan di seluruh Indonesia. Keadaan darurat yang sering terjadi akhir-

akhir ini, Kantor Kesehatan Pelabuhan bekerja sama dengan lintas program dan lintas

sektor mampu mengatasi terutama yang terjadi di wilayah bandara dan pelabuhan.

Kegiatan tersebut bisa terlaksana tidak terlepas dari kerjasama vertikal antara UPT

dengan unit Pembina yaitu Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Perkembangan teknologi alat angkut yang semakin tinggi, cepat membuat jarak

antar negara seolah semakin dekat. Waktu tempuh yang semakin singkat, sehingga

mobilitas orang dan barang lebih cepat daripada masa inkubasi penyakit menular, kondisi

tersebut berpengaruh terhadap risiko penularan penyakit secara global. Ancaman global

yang kita hadapi yaitu New Emerging Infectious Diseases dan Re-Emerging Diseases

Page 5: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

5

dari negara lain yang berpotensi masuk ke Provinsi Nusa Tenggara Timur. NTT

merupakan salah satu daerah wisata yang banyak di kunjungi wisatawan manca negara

setiap tahunnya, NTT berbatasan langsung dengan Negara RDTL yang mengakibatkan

resiko terjadinya penularan penyakit/perpindahan penyakit dari negara tetangga dan

sebaliknya.

Sidang majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam rangka peningkatan

kapasitas pembangunan kesehatan masyarakat global, yang menekankan pada

pentingnya peraturan kesehatan internasional untuk meningkatkan taraf kesehatan

masyarakat dunia, sampai diberlakukan IHR 1969 yang sudah direvisi menjadi IHR

2005, yang sasaran pelaksanaannya mencakup pengawasan terhadap penyakit karantina,

penyakit wabah, New Emerging Disease, Bioterorisme Nubika (Nuklir, biologi dan

kimia).

Peningkatan kegiatan di bandara, pelabuhan dan PLBD berkaitan dengan

transmisi penyakit potensial wabah serta penyakit lainnya yang berpotensi menimbulkan

kedaruratan kesehatan yang meresahkan dunia. Sesuai dengan visi Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kupang “ Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan di Lingkungan

Pelabuhan, Bandara dan PLBD”, maka senantiasa berusaha melaksanakan tugas dan

fungsinya secara optimal untuk mewujudkan “Pelabuhan/Bandara/PLBD Sehat”, dengan

harapan wilayah kerja KKP Kupang bebas dari Public Health Emergency of

International Concern (PHEIC).

Untuk mewujudkan visi dan misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang

melakukan berbagai upaya di bidang pengendaluan karantina, surveilans epidemiologi

dan upaya kesehatan serta di bidang pengendalian risiko lingkungan sesuai dengan

Permenkes No. 2348/MENKES/PER/XI/2011.

B. Kondisi Umum

Wilayah KKP Kupang merupakan wilayah kepulauan. KKP Kupang memiliki 15

wilayah kerja dan 1 Kantor Induk. Masih banyak pelabuhan yang belum menjadi wilayah

kerja KKP Kupang sebagaimana wilayah kerja yang ditetapkan dalam Permenkes 2011.

Setiap wilayah kerja masih ditempati oleh 1-2 orang tenaga teknis. Beberapa hasil

kegiatan tahun 2014 yang dilakukan menunjukkan 100 % dari jumlah pesawat dan alat

angkut yang masuk melewati pintu masuk memenuhi syarat kesehatan, 91,10 % SAB

yang diawasi memenuhi syarat kesehatan dan 34,44 % air minum yang diperiksa

memenuhi syarat kesehatan, 89,73 % TTU di wilayah pelabuhan memenuhi syarat

Page 6: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

6

kesehatn, 96,77% TPM memenuhi syarat kesehatan dan baru 60% makanan memenuhi

syarat kesehatan, House indeks dari daerah perimeter seluruh wilayah kerja masih dalam

batas = 0 adalah 13 wilayah kerja (86,6%) dan daerah buffer masih ada beberapa wilker

yang house indeksnya >1. Pemasangan perangkap yang dilaksanakan menunjukkan hasil

bahwa tikus yang tertangkap masih didapatkan jenis pinjal. Pemeriksaan sanitasi kapal

menunjukkan 89 % dari yang diperiksa memenuhi syarat standar kesehatan. Dari

seluruh kapal yang dperiksa dikeluarkan beberapa dokumen kesehatan kapal antara lain

SSEC dan SSCEC, Sertifikat obat P3K telah diberikan kepada kapal yang akan

berangkat. Dari pelayanan kesehatan yang telah diberikan ada beberapa penyakit yang

didapatkan antara lain : infeksi saluran pernafasan atas, penyakit gastroenteritis, penyakit

gastritis, penyakit kulit dan beberapa penyakit yang tidak bisa diatasi seperti penyakit

stroke, penyakit jantung, penyakit kencing manis exaserbasi akut. Penyakit tidak menular

yang dalam keadaan akut dilaksanakan pelayanan rujukan dengan pemakaian ambulance.

Tetapi tidak semua wilayah kerja bisa memberikan pelayanan rujukan ini dengan baik

karena tidak adanya kendaraan ambulance sehingga transportasi pelayanan rujukan

digunakan kendaraan apa saja yang ada saat itu Untuk penyakit yang berpotensi wabah

diantisipasi dengan melaksanakan surveilans untuk mengetahui trend/kecendrungan

terjadinya outbreak sehingga dapat diantisipasi lebih awal Beberapa surveilans yang

telah dilaksanakan antara lain penyakit malaria, penyakit demam berdarah, penyakit,

penyakit HIV AIDS, yang bekerja sama dengan KPA dan NGO setempat. Penyakit

berkembang sangat cepat hal ini disebabkan adanya tempat-tempat praktek prostitusi

disekitar pelabuhan. Untuk mengatasi Penyakit-baru yang muncul seperti Merscorv

telah dilakukan koordinasi dengan dinas Kesehatan setempat dan Ditjen P2P. Untuk

penyakit ini belum ada tanda-tanda mengancam yang serius, namun perlu diwaspadai

oleh karena adanya mobilitas tinggi pergerakan orang maupun binatang melewati pintu-

pintu masuk pelabuhan. Berdasarkan data.-data dari dinas kesehatan Propoinsi Nusa

Tenggara Timur belum pernah ditemukan kasus merrscorv maupun penyakit lain seperti

H5N1 dan H1N1. Oleh karena penyebaran penyakit ini sangat cepat dan menimbulkan

wabah perlu di waspadai kemungkinan munculnya penyakit ini terutama pada pintu-

pintu masuk bandara, pelabuhan laut dan PLBD

API di NTT masih cukup tinggi dan fluktuatif. Pada tahun 2014 sebesar 16,7

persen, menurun dibandingkan tahun 2008 sebesar 20,35 per 100.000 penduduk pada

tahun 2008 dan meningkat dibandingkan tahun 2009 sebesar 15,62 per 100.000

penduduk. Intensifikasi bersama GF (Global Fund) dalam pengendalian malaria telah

Page 7: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

7

dimulai pada tahun 2003 di kawasan Timur Indonesia, meliputi Provinsi Maluku,

Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat yang merupakan daerah

malaria dengan endemisitas tinggi. Kegiatan utama adalah meningkatkan penemuan

penderita secara aktif melalui survei darah massal (mass blood survey Diharapkan

dengan intensifikasi ini, eliminasi malaria di Indonesia tahun 2030 dan MDGs tahun

2015, yaitu angka penemuan kasus malaria 1 per 1000 penduduk dapat tercapai.

Demam berdarah dengue (DBD) pertama kali dilaporkan di Surabaya dan Jakarta

pada tahun 1968. Kemudian jumlah kasus cenderung meningkat dan daerah

penyebarannya bertambah luas, sehingga pada tahun 1994 telah tersebar di seluruh

provinsi Indonesia. Pada awalnya angka kematian DBD sangat tinggi, namun dengan

berbagai kegiatan pengendalian angka kematian tersebut dapat ditekan hingga 1,2% pada

tahun 2004 dan 0,89% tahun 2009. Sebanyak 18 dari 22 kabupaten dan kota di Provinsi

Nusa Tenggara Timur berdasarkan survei dan analisis kasus yang ada dikategorikan

sebagai daerah yang rawan penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada musim hujan.

"Perubahan iklim dan iklim yang ekstrem merupakan salah satu penyebab meningkatnya

jumlah kasus DBD. Namun angka kesakitan DBD masih tetap tinggi, tahun 2004 tercatat

sebesar 37,01 per 100.000 penduduk dan tahun 2009 meningkat menjadi 68,22 per

100.000 penduduk.Untuk wilayah kerja Kantor kesehatan masih ditemukan kasus

demam berdarah terutama pada musim penghujan, namun jumlah kasus sudah mulai ada

penurunan; dengan berbagai upaya tindak pencegahan dan pengendalian

Kegiatan kesehatan matra difokuskan pada momen aktivitas yang terkait dengan

situasi khusus, kejadian bencana dan migrasi penduduk terutama dari dalam dan keluar

negeri. Pokok kegiatan kesehatan matra mencakup penanganan kasus dan pengendalian

faktor risiko dengan tujuan mencegah atau mengurangi risiko kematian, kesakitan

maupun kecacatan. Kegiatan matra diantaranya semana santa, hari raya besar

keagaamaan dilaksanakan setiap tahun.

Berdasarkan uraian di atas, kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang

pada periode 2015-2019 masih menghadapi berbagai tantangan perubahan lingkungan

strategis, antara lain:

1. Transisi epidemiologi

Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang sedang kita hadapi saat ini dalam

pembangunan kesehatan adalah beban ganda penyakit, yaitu disatu pihak masih

banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani, dilain pihak semakin meningkatnya

Page 8: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

8

penyakit tidak menular. Demikian pula re-emerging dan new emerging diseases, yang

berpotensi menimbulakan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan dan pandemi. Penyakit

yang berpotensi menjadi ancaman internasional (PHEIC) semakin nyata, sehingga

diperlukan pula kesiapan semua lini jajaran kesehatan dari pintu-pintu masuk

(bandara, pelabuhan, lintas darat) dalam mencegah keluar masuknya penyakit.

2. Transisi demografi

Meningkatnya umur harapan hidup menyebabkan proporsi penduduk usila semakin

meningkat, sehingga menyebabkan perubahan pola penyakit dan gangguan kesehatan.

3. Transisi lingkungan

Ditandai dengan banyaknya terjadi bencana alam, perubahan iklim global,

berkurangnya lahan pangan, dan lain-lain. Perubahan iklim di dunia (climate change)

diyakini akan sangat berpengaruh terhadap pola penyebaran penyakit terutama

penyakit bersumber binatang, penyakit tidak menular, kejadian kecelakaan, dan

gangguan kesehatan akibat perubahan lingkungan.

4. Perubahan sosial budaya

Adanya perubahan gaya hidup (lifestyle) yang cenderung menjadi tidak sehat, laju

modernisasi yang cepat, dan berkembangnya nilai-nilai baru. Budaya setempat yang

cendrerung berdampak menurunnya kualitas hidup.

5. Perubahan keadaan politik

Adanya reformasi dan desentralisasi dimana daerah mempunyai wewenang untuk

mengelola daerahnya sendiri. Hal akan berdampak kesulitan mengadakan koordinasi

dengan lintas program maupun sektoral

6. Perubahan keadaan ekonomi

Adanya globalisasi dan pasar bebas, rendahnya pendapatan di wilayah terpencil,dan

perbatasan negara.

Page 9: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

9

7. Perubahan keadaan keamanan

Perubahan keadaan keamanan dengan adanya berbagai macam konflik skala global dan

regional, terjadinya perang, dan terorisme termasuk bioterorisme. Gesekan penduduk antar

penduduk di lintas batas darat negara akan memicu terganggu keamanan

8. Kondisi kesehatan lingkungan

Proporsi masyarakat yang memiliki akses terhadap sarana sanitasi dasar dan air bersih

yang memenuhi syarat masih terbatas dan lingkungan pemukiman dan perumahan yang

tidak memenuhi syarat kesehatan. Kondisi ini diperberat dengan jumlah penduduk yang

besar yang menyebabkan daya dukung lingkungan semakin menurun. Salah satu hal yang

harus diadaptasi adalah adanya perubahan iklim (climate change). Peningkatan permukaan

air laut menyebabkan semakin luasnya breeding places vektor penular penyakit, ancaman

penyediaan sumber air bersih dari sumur gali, dan kenaikan suhu menyebabkan adaptasi

vektor penular penyakit ke area yang lebih luas.

9. Perilaku masyarakat

Salah satu faktor kunci untuk menekan angka kesakitan penyakit menular dan tidak

menular adalah perilaku pola hidup bersih dan sehat yang disertai upaya penyehatan

lingkungan. Masih terbatasnya kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dapat

dilihat dari masih tingginya prevalensi merokok di masyarakat, kurangnya aktifitas fisik,

konsumsi gizi yang tidak seimbang. Kecenderungan meningkatnya jumlah penderita HIV-

AIDS dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA), serta

tingginya kecacatan dan kematian akibat kecelakaan.

10. Kinerja pelayanan kesehatan

Kinerja pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam membuka

kesempatan masyarakat memperoleh status kesehatan yang lebih baik. Pelayanan

kesehatan yang diberikan ke masyarakat telah mengalami perbaikan dari waktu ke

waktu, namun masih dirasakan belum memadai. Keterbatasan SDM, Biaya pelayanan

kesehatan yang masih tinggi, jarak ke pelayanan kesehatan merupakan penghambat

sebagian orang menikmati pelayanan kesehatan.

Page 10: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

10

11. Keterbatasan, kesenjangan dan distribusi SDM kesehatan

Sumber daya manusia dalam upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

adalah tenaga fungsional seperti sanitarian, epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan

pada sarana kesehatan maupun tenaga masyarakat. Sampai saat ini kebutuhan dan

distribusi tenaga fungsional tersebut diatas masih belum terpenuhi secara merata,

demikian pula tenaga masyarakat banyak yang kurang aktif.

C Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang Karantina Laut.

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara.

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan

Nasional.

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara.

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Pedoman Penanggulangan

Wabah Penyakit Menular.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum.

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.

10. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan

Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010.

11. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program

Pembangunan yang Berkeadilan.

12. Permenkes No. 560 Tahun 1989 tentang Jenis Penyakit Tertentu yang Dapat

menimbulkan Wabah

13. Kepmenkes No. 1116 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

Surveilens Epidemiologi Kesehatan

14. Kepmenkes No.1479 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

Surveilens Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular

Terpadu

Page 11: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

11

15. Kepmenkes No. 949 tahun 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

Kewaspadaan Dini KLB.

16. Kepmekes No. 1314 Tahun 2010 tentang Pedoman Standarnisasi SDM, Saranan

dan Prasarana di Ligkungan KKP.

17. Kepmenkes No. 612 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Karantina Kesehatan

pada Penanggulanan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan

Dunia.

18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025.

19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144 Tahun 2010 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

20. Kepmenkes Nomor 267 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan

Penyakit Menular.

21. Permenkes Nomor 2348 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan.

22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 853/MENKES/SK/IX/2009 tentang Tim

Jejaring Kerja Nasional Pengendalian Penyakit Tidak Menular (TIM JKN

PPTM)

23. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 854/MENKES/SK/IX/2009 tentang

Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

24. Keputusan Dirjen PPM dan PLP No. 315 Tahun 1995 tentang Pencatatan dan

Pelaporan KKP

25. Keputusan Dirjen PPM dan PL No. 451 Tahun 1991 Tentang Pedoman

Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB

26. Standar Operasional Prosedur Nasional Kegiatan KKP di Pintu Masuk Negara.

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

2348/MENKES/PER/XI/2011 Tahun 2011 tugas pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)

adalah melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah,

surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan,

pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan

Page 12: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

12

penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di

wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Sementara itu, fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah :

1. Pelaksanaan kekarantinaan.

2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan.

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas batas darat

negara.

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan

penyakit yang muncul kembali.

5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia.

6. Pelaksanaan sentral/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang

berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional.

7. Pelaksanaan, fasilitas dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar

Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk

penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.

8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan,

dan lintas batas darat negara.

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan

serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan

OMKABA impor.

10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.

11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara.

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara.

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara.

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans

kesehatan pelabuhan.

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat

negara.

16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

Page 13: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

13

Ruang lingkup tugas di Kantor Kesehatan Pelabuhan berdasarkan Permenkes Nomor

2348/MENKES/PER/XI/2011 adalah sebagai berikut :

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyusunan

program, pengelolaan informasi, evaluasi, laporan, urusan tata usaha, keuangan,

kepegawaian, penyelenggaraan pelatihan, serta perlengkapan dan rumah tangga.

2. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan

koordinasi pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit

potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat

angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta

pengembangan teknologi, dan pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans

epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.

3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan,

dan koordinasi pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi

lingkungan, kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji,

perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, jejaring kerja,

kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang

pengendalian risiko lingkungan dan upaya kesehatan di wilayah kerja bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang memiliki 15 (Lima Belas) wilayah

kerja (wilker) yaitu Bandara El Tari Kupang, Pelabuhan Laut Tenau, Pelabuhan Laut

Bolok, PLBD Napan, PLBD Metamauk, PLBD Motaain, Pelabuhan Laut Atapupu,

Pelabuhan Laut Kalabahi, Pelabuhan Laut Lembata, Pelabuhan Laut Maumere,

Pelabuhan Laut Ende, Pelabuhan Laut Reo, Pelabuhan Laut Labuan Bajo, Bandara

Tambolaka, Pelabuhan Laut Waingapu dan Pelabuhan Lau Baa. Satu wilker yang belum

belum aktif adalah wilker Bandara Tambolaka.

E. Struktur Organisasi dan SDM

KKP Program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dilaksanakan di daerah

oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) ditetapkan oleh Kepmenkes 2348 Tahun 2012 yaitu

Kantor Kesehatan Pelabuhan yang di pimpin oleh seorang kepala kantor dengan susunan

organisasinya terdiri dari Kepala kantor, Kepala Sub bagian Tata Uasaha, Seksi

Page 14: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

14

Karantina dan suveilans Epidemiologi,seksi Pengendalian Resiko Lingkungan Pelayanan

Kesehatan Lintas Wilayah, dan jabatan fungsional dan pengembangan instalasi

Tugas pokok KKP adalah melaksanakan cegah tangkal terhadap penyakit menular

yang berpotensi wabah,pengendalian faktor lingkungan memberikan pelayanan

kesehatan

Struktur Organisasi KKP Kelas III Kupang terdiri dari :

1. Subbagian Tata Usaha

2. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah

4. Wilayah Kerja

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Jumlah tenaga yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang sebanyak 69

orang terdiri dari :

1 orang magister of Public Health

1 orang magister epidemiologi

3 orang magister kesehatan masyarakat

6 orang dokter umum

1 orang apoteker

1 orang asisten apotker

18 Orang sarjana kesehatan masyarakat

17 Orang akademi perawat

12 Orang akademi kesehatan lingkungan

1 orang akuntansi

1 orang analis kesehatan

2 Orang sekolah menengah / sederajat

2 orang SPPH

1 orang sekolah perawat

1 Administrasi Umum

1 orang SD

Page 15: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

15

Untuk memenuhi kebutuhan minimal tenaga sehubungan pemerintah pusat adanya

moratorium, KKP Kupang mengusulkan beberapa tenaga honorer sebanyak 13 orang

untuk disebarkan ke beberapa Wilker di KKP Kupang

F. POTENSI DAN PERMASALAHAN

Sumber Daya Manusia (Man) merupakan pelaku utama dan penggerak dalam

organisasi yang tidak terpisahkan dengan unsur lain dalam mencapai tujuannya, oleh

karena itu dukungan SDM merupakan faktor internal sebagai Strenght bagi KKP. SDM

yang diperlukan tidak hanya yang memiliki kemampuan manajerial yang baik dalam

penyusunan program, namun penting juga didukung oleh sumber daya teknis yang

handal untuk pelaksanaan tugas di lapangan.

Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang terdiri

dari dokter umum, perawat, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, apoteker dan

lain-lain.

Sarana yang tersedia di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang menjadi

kekuatan dan penunjang dalam melaksanakan tugas dalam rangka mencapai visi dan

misi, yaitu:

1. Tanah

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang mempunyai 2 (dua) lokasi tanah yaitu tanah

kantor Induk KKP Kupang dan tanah wilker tambolaka yang belum dibangun.

2. Bangunan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang mempunyai 6 (enam) unit bangunan diatas

tanah milik pelabuhan/ASDP yaitu gedung kantor wilker Tenau, Rote, Lembata,

Maumere, Ende, Reo, Labuan Bajo, Waingapu, Kalabahi, Atapupu, PLBD Napan,

Motaain, Metamauk

3. Kendaraan Dinas

Kendaraan dinas yang dimiliki oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang berupa

kendaraan dinas roda 4 (empat) sebanyak 11 (sebelas) unit yang terdiri dari 6

(enam) unit Ambulance, 2 (dua) unit Pickup, 1 (unit) double cabin dan 2 (dua) unit

mini bus dan kendaraan dinas roda 2 (dua) sebanyak 7 (tujuh) unit yang digunakan

untuk operasional pelaksanaan kegiatan.

Page 16: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

16

Masalah-masalah yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan KKP, sebagaimana

tuntutan IHR 2005 dan Renstra Kesehatan tahun 2015-2019 antara lain:

1. Masalah Peraturan

Belum terbitnya revisi terhadap Undang-undang No. 1 tahun 1962 tentang Karantina

Laut dan Undang-undang No.2 tahun 1962 tentang Karantina Udara sebagai payung

hukum petugas KKP bertugas di lapangan; UU tersebut telah lama dan dianggap

perlu penyusuaian dengan kondisi saat ini. Penyesuaian dalan sanksi pidana maupun

dalam sanksi denda.

2. Koordinasi Lintas Sektor

Masih kurangnya koordinasi lintas sektor sehingga menyebabkan kurangnya

komitmen terhadap program kesehatan di pelabuhan/bandara/PLBD. Hal ini

mengakibatkan beberapa tugas dan fungsi KKP belum berjalan optimal di wilayah

kerja.

3. Sumber Daya Manusia (SDM)

Masih kurangnya jumlah SDM yang memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam

mengerjakan tugas-tugas rutin maupun khusus sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan. Diklat teknis yang diadakan unit utama di pusat belum cukup dan

memadainya jumlah petugas yang telah memiliki sertifikat dan mengikuti pelatihan

untuk meningkatkan kapasitas SDM petugas KKP; Wilayah kerja KKP hanya

ditempati oleh 2 orang petugas, sehingga tidak semua kegiatan dapat dilaksanakan di

wilayah kerja dengan baik.

4. Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah

Pemerintah pusat/daerah belum memberikan dukungan dana, sarana dan prasarana

secara memadai dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di pintu masuk.

G. LINGKUNGAN STRATEGIS

Berdasarkan Renstra Tahun 2015-2019 dari Kementrian Kesehatan yang menitik

beratkan pada Pembangunan Kesehatan adalah Program Indonesia Sehat dilaksanakan

dengan 3 pilar utama yaitu pradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan

kesehatan nasional. Dengan akan berakhirnya agenda Millennium Development Goals

(MDGs) pada tahun 2015, banyak negara mengakui keberhasilan dari MDGs sebagai

pendorong tindakan-tindakan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan

Page 17: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

17

pembangunan masyarakat. Khususnya dalam bentuk dukungan politik. Kelanjutan program

ini disebut Sustainable Development Goals (SDGs), yang meliputi 17 goals. Pembangunan

kesehatan di wilayah Pelabuhan merupakan bagian dari pembangunan kesehatan nasional.

Seiring dengan Revisi International Health Regulation (IHR) tahun 2005 yang

diberlakukan 15 Juni 2007 dengan perhatian kepada Public Health Emergency Of

International Concern /PHEIC (masalah kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi

perhatian global) memberikan perhatian khusus untuk wilayah pelabuhan dengan menetapkan

persyaratan kapasitas inti bagi Bandara, Pelabuhan dan perbatasan Negara agar setiap saat

(a) menyediakan akses pada (i) pelayanan kesehatan yang memadai termasuk fasilitas

diagnostic dilokasi yang dekat sehingga memungkinkan penilaian cepat dan perawatan bagi

pelaku perjalanan yang sakit dan (ii) staf, peralatan dan lingkungan kerja yang memadai; (b)

menyediakan akses terhadap peralatan dan personel untuk pengiriman pelaku perjalanan yang

sakit ke fasilitas kesehatan yang memadai; (c) menyediakan personel yang terlatih untuk

pemeriksaan alat angkut; (d) menjamin lingkungan yang aman bagi para pelaku perjalanan

yang menggunakan fasilitas yang ada di pintu masuk, termasuk pengadaan air minum,

tempat makanan, fasilitas katering pesawat udara, toilet umum, fasilitas pembuangan sampah

cair dan padat yang memadai, dan area berpotensi risiko lainnya, dengan melaksanakan

pemeriksaan secara berkala; dan (e) sejauh dapat dilakukan menyediakan personel terlatih

dan program pengendalian vektor dan reservoir didalam dan disekitar pintu masuk.

Selanjutnya IHR 2005 juga mempersyaratkan agar pelabuhan dapat merespons

kejadian yang dapat menimbulkan PHEIC dengan kapasitasnya: (a) menyediakan respon

kedaruratan kesehatan masyarakat yang memadai dengan menetapkan dan memantapkan

rencana kontinjensi kedaruratan kesehatan masyarakat, termasuk penunjukan koordinator dan

contact-point yang berhubungan dengan pintu masuk, layanan kesehatan masyarakat dan

layanan agen lainnya; (b) melakukan penilaian dan perawatan bagi pelaku perjalanan atau

hewan yang terjangkit oleh pengaturan yang tepat pada fasilitas medis dan kesehatan hewan

setempat dalam pengisolasian, pengobatan dan layanan pendukung lainnya yang diperlukan;

(c) menyediakan ruangan yang memadai, dan dipisahkan dari pelaku perjalanan lain, untuk

mewawancarai orang yang terjangkit atau tersangka; (d) menyediakan sarana diagnosis dan,

bila perlu, karantina terhadap pelaku perjalanan yang diduga, lebih baik bila di sarana

kesehatan yang jauh dari pintu masuk; (e) menerapkan tindakan yang direkomendasikan bila

perlu untuk hapus serangga, hapus tikus, hapus hama, dekontaminasi atau penanganan

bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut, barang dan paket pos, di lokasi khusus yang ditunjuk

dan dilengkapi untuk keperluan ini. (f) menerapkan pengawasan masuk dan keluarnya pelaku

Page 18: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

18

perjalanan; dan (g) menyediakan akses berupa peralatan yang dirancang khusus dan personel

terlatih dengan alat pelindung diri yang memadai, dalam merujuk pelaku perjalanan yang

membawa atau terkontaminasi penyakit menular.

Page 19: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

19

BAB II

VISI, MISI, NILAI-NILAI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS, PROGRAM DAN

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

A. Visi

Visi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang mengikuti visi Presiden RI terwujudnya

Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong.

Sejalan dengan visi tersebut, maka visi KKP Kupang adalah: “Masyarakat Sehat

yang Mandiri dan Berkeadilan di Lingkungan Pelabuhan, Bandara dan PLBD

dalam rangka mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong royong”.

B. Misi

Untuk mencapai masyarakat sehat dan mandiri dan berkeadilan misi Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kupang meliputi:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pelabuhan dan bandara, lintas

batas darat negara melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan

masyarakat madani dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

2. Melindungi kesehatan masyarakat pelabuhan, bandara dan batas lintas darat

negara dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna merata

bermutu dan berkeadilan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan dalam

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di Pelabuhan, Bandara dan

lintas batas darat negara

4. Mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan/bandara dan PLDN melalui

pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani dalam

pencegahan dan pengendalian penyakit

C. Nilai-nilai

Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan kesehatan, Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai

sebagai berikut:

1. Pro rakyat

Page 20: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

20

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan selalu mendahulukan

kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan yang terbaik untuk rakyat.

Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah

salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama, dan

status sosial ekonomi.

2. Inklusif

Semua kegiatan dalam program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua

pihak, karena semua mempunyai peran yang penting. Dengan demikian, seluruh

komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor,

organisasi profesi, organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan

masyarakat akar rumput.

3. Responsif

Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dengan keinginan rakyat,

serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat,

sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar dalam

mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda sehingga diperlukan

penangan yang berbeda pula.

4. Efektif

Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan target

yang telah ditetapkan, dan bersifat efisien.

5. Bersih

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme (KKN), transparan, dan akuntabel.

Sesuai dengan nilai-nilai yang ditetapkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang maka

dalam melaksanakan pengendaliam penyakit dan dan penyehatan lingkungan

diperlukan tambahan nilai, yaitu: Rajin, Bermutu, Prioritas pekerjaan terintergrasi,

dan Mengutamakan toleransi dalam pemecahan masalah.

D. Tujuan

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam

tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup

manusia Indonesia. Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-

Page 21: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

21

2019, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya

tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan

finansial di bidang kesehatan, maternal, dan kelompok lansia. Peningkatan status

kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle),

yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja.

Sesuai dengan tujuan Kementerian Kesehatan, Tujuan Kantor Kesehatan pelabuhan

Kupang adalah Mewujudkan pelabuhan sehat melalui upaya pencegahan masuk

dan keluarnya penyakit potensial wabah serta pengendalian faktor risiko

penyakit yang disebakan oleh angkutan dan lingkungan pelabuhan Serta

terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pelabuhan, terutama pengguna

jasa pelabuhan dalam upaya mencegah masuk dan keluarnya penyakit di wilayah

Pelabuhan”dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat pelabuhan, PLBD

dan bandara yang setinggi-tingginya.melalui :

1. Penyelenggaraan kekarantinaan

2. Pelaksanaan Surveilans epidemilogi

3. Pengendalian Faktor Resiko Lingkungan

4. Penanggulangan situasi matra

5. Pelayanan kesehatan terbatas melalui rujukan

6. Dukungan manajemen ketatausahaan dan kerumahtanggaan

E. Motto

“Handal menemukan Masalah dan Merespon dengan Cepat &Tepat”

1. Disiplin : Taat dan patuh pada peraturan dan norma

2. Bertanggungjawab : Melaksanakan tugas sesuai perintah dan sampai tuntas

3. Bertindak cepat tepat : Menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat dan terukur

4. Transparansi : Menyampaikan informasi dengan benar

F. Sasaran Strategis

1. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,

peningkatan surveilans, karantina kesehatan, dan kesehatan matra. dengan indikator:

a. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan sebesar 90%.

b. Persentase lingkungan sehat, aman dan terkendali dari faktor risiko KKM di pintu

masuk negara sebesar 80%.

c. Persentase rencana kontijensi kedaruratan kesehatan masyarakat di pintu masuk

dan wilayah sebanyak 16 wilayah kerja

Page 22: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

22

d. Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon

sebesar 100%

e. Persentase Pelabuhan/PLBD dan Bandara yang melakukan Penguatan Kewaspadaan Dini

sebesar 100%

2. Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Binatang

dengan indikator

a. Persentase wilayah kerja yang melakukan Pengendalian Vektor terpadu sebesar 90% d

3. Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Menular Langsung

dengan indikator

a. Cakupan skrining penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada populasi berisiko

sebesar 80%

4. Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular;

Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dengan

indikator :

a. Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dan Cedera

sebesar 80%

b. Persentase pelabuhan/bandara/PLBD memiliki peraturan Kawasan Tanpa Rokok

(KTR) sebesar 100%

5. Meningkatnya Penyehatan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan

a. Persentase pengawasan kualitas air minum/air bersih sebesar 90%

b. Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 90%

c. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan

sebesar 90%

d. Jumlah wilayah kerja yang menyelenggarakan kawasan sehat sebesar 90%

6. Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada

Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan melaui pengelolaan

administrasi secara tertib, bersih, transparan dan akuntabel dengan indikator:

a. Jumlah wilker yang ditingkatkan sarana dan prasarananya sebanyak 16 wilayah

kerja

b. Jumlah sarana dan prasarana kantor induk yang ditingkatkan sebanyak 1300

Unit

c. Satker KKP Kupang yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal

AA sebesar 95%

Page 23: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

23

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, transportasi serta globalisasi

perekonomian membawa keuntungan bagi pembangunan suatu bangsa dengan masuknya

investor dan terbukanya kesempatan untuk mengekspor komoditas barang/jasa ke negara lain.

Di sisi lain, kemajuan yang ada juga mempengaruhi kompleksitas permasalahan kesehatan

akibat peningkatan arus lalu lintas alat angkut, orang, dan barang antar wilayah, antar daerah,

bahkan antar negara. Hal ini memperbesar risiko masuk dan keluarnya penyakit menular

(new emerging infectious diseases, emerging infectious diseases maupun re-emerging

infectious diseases), melalui pintu masuk bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Meningkatnya arus lalu lintas dan jumlah alat angkut pada pintu masuk

negara/wilayah, selain berpotensi menjadi media pembawa vektor/serangga penular penyakit

juga dapat meningkatkan risiko pelabuhan sebagai tempat perkembangbiakan dan rawan

terhadap masalah vektor serta serangga penular penyakit. Disamping itu, secara khusus di

lingkungan bandara dan pelabuhan timbul permasalahan kesehatan akibat penggunaan

peralatan menyebabkan gangguan kebisingan yang dapat menganggu kesehatan.

Pesatnya perkembangan teknologi dan transportasi, globalisasi perekonomian, serta

karakteristik pelabuhan, bandara, dan lintas batas darat negara merupakan tantangan bagi

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai Unit Pelayanan Teknis (UPT) di lingkungan

Kementerian Kesehatan yang diberikan tugas untuk melakukan cegah tangkal penyakit pada

pintu masuk wilayah/negara. Tantangan lainnya yang dihadapi KKP dalam mengemban tugas

pokok dan fungsinya adalah dengan digulirkannya otonomi daerah dan diberlakukannya

International Health Regulation/IHR (2005) di Indonesia. Hal ini menuntut adanya

kerjasama dan koordinasi yang dilakukan KKP kepada pemangku kepentingan terkait di

daerah yang secara riil dipengaruhi oleh frekuensi kegiatan dan kesetaraan eselonisasi dalam

membina jejaring kerja lintas program ataupun lintas sektor.

Prioritas pembangunan kesehatan pelabuhan pada tahun 2015-2019 adalah “

Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan”. Berdasarkan hal tersebut, maka arah

kebijakan yang ditempuh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang adalah :

1. Peningkatan kemampuan kapasitas inti melalui usulan penambahan petugas dan

peningkatan kualitas petugas teknis

Page 24: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

24

2. Pemenuhan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan pelabuhan, PLBD

dan bandara

3. Pengembangan kualitas perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan di

bidang kesehatan pelabuhan, PLBD dan bandara

4. Penguatan sistem informasi kesehatan pelabuhan

5. Pengembangan kemampuan wilayah kerja

6. Penegakan peraturan/perundangan di bidang kesehatan pelabuhan, PLBD dan bandara

7. Pelaksanaan kajian yang mendukung pelaksanaan tugas pelayanan di bidang

kesehatan pelabuhan, PLBD dan bandara

8. Penegakan kedisiplinan petugas menuju pelaksanaan reformasi birokrasi

9. Perluasan jejaring kerja, kemitraan dengan lintas sektor, perguruan tinggi dan

pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kesehatan pelabuhan, PLBD dan

bandara.

Untuk mempermudah pencapaian visi dan misi KKP Kupang, dengan mengacu

kepada kebijakan yang telah dirumuskan tersebut di atas, maka strategi yang diterapkan

untuk mengoptimalkan pelaksanaan peran dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang

dalam memberikan pelayanan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Upaya peningkatan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kupang dilakukan dengan cara :

a. Mengusulkan penambahan tenaga sesuai dengan standar ketenagaan dan kebutuhan di

lapangan;

b. Menyertakan/mengirim petugas untuk mengikuti diklat baik baik teknis maupun diklat

manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalitas pegawai agar

mampu menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi di lapangan dengan

cepat dan tepat. Di samping itu juga perlu dilakukan pembinaan secara

berkesinambungan dan berjenjang dari masing masing pejabat di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kupang.

2. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung

Guna menjamin keberhasilan dan kelancaran kegiatan operasional, langkah yang akan

dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang antara lain melengkapi sarana

untuk keperluan rutin, keperluan teknis dan sarana penunjang dibidang ketata

usahaan, pengendalian karantina & surveilans eidemiologi dan pengendalian risiko

lingkungan & kesehatan lintas.

Page 25: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

25

3. Peningkatan/Perbaikan Pengelolaan Program secara Terpadu

Pengelolaan program merupakan alat penting dalam mencapai sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program akan berjalan baik bila disusun secara

terencana sesuai dengan kebutuhan dan terpadu yang melibatkan setiap unsur.

Langkah yang dilakukan dalam perbaikan ini meliputi penyusunan rencana secara

sistematis dan berkelanjutan yang dibagi berdasarkan skala waktu (jangka pendek,

menegah dan panjang) dan bersifat botton up. Selanjutnya untuk mengetahui dan

menilai hasil kegiatan akan diadakan monitoring dan evaluasi secara berkala.

Petunjuk teknis pelaksanaan KKP Kupang menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan

di wilker. Semua tugas dan fungsi dilaksanakan sesuai dengan standart operating

prosedur (SOP).

4. Meningkatkan Pengendalian Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi

Dalam rangka mencegah masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit

menular berpotensi wabah melalui pelabuhan/bandara/PLBD, maka penerapan

surveilans epidemiologi perlu dilakukan. Penerapan sistem surveilans epidemiologi

akan sangat bermanfaat dalam melaksanakan sistem kewaspadaan dini dan upaya

cegah tangkal terhadap penyakit karantina dan penyakit menular berpotensi wabah.

Hal ini dimungkinkan bila dilakukan oleh tenaga yang terampil dibidangnya dan

didukung fasilitas yang memadai. Langkah yang akan dilakukan dalam

mengefektifkan kegiatan surveilans epidemiologi adalah dengan melakukan

pengamatan dan pengawasan, mengumpulkan data secara terus menerus serta

melakukan analisis data. Hasil analisis tersebut dijadikan bahan rekomendasi dalam

mengambil suatu kebijakan dan tindak lanjutan yang akan dilakukan terhadap objek

yang berpotensi sebagai media transmisi penyakit atau masalah kesehatan di wilayah

kerja.

5. Meningkatkan Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu dilakukan guna menjaga eksistensi KKP

di masa yang akan datang, agar persepsi masyarakat tetap positif terhadap keberadaan

KKP. Upaya pengendalian risiko lingkungan menjadi perhatian utama Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kupangmengingat angka kesakitan tertinggi di wilayah

pelabuhan/PLBD/Bandara disebabkan oleh penyakit yang bersumber lingkungan.

Page 26: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

26

6. Mengadakan Koordinasi, Kemitraan dan Networking

Upaya untuk mempercepat pencapaian program akan dilakukan dengan mengadakan

koordinasi lintas program dan lintas sektor guna menyamakan persepsi dan mendapat

dukungan dalam menyikapi suatu permasalahan yang sedang berkembang.

7. Melaksanakan Promosi Kesehatan

KKP perlu melakukan promosi kesehatan. Promosi ini dilaksanakan melalui

pembuatan brosur dan leaflet, mengadakan penyuluhan tentang kesehatan, pembuatan

buletin yang berisi tentang masalah kesehatan dan perkembangan KKP.

8. Penerapan Prosedur Kerja Sesuai SOP

Petugas KKP Kupang bekerja senantiasa dituntut melaksanakan tugas mengacu pada

SOP yang disusun oleh KKP Kupang. Namun belum semua kegiatan tersusun SOP

kegiatan. KKP Kupag perlu menyusun SOP setiap kegiatan baik administrasi maupun

teknis sebagai metode kerja untuk efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan

9. Melakukan BIMTEK, Supervisi dan Monitoring Evaluasi

Upaya peningkatan kemampuan teknis petugas di wilker dilakukan dengan BIMTEK,

perbaikan hasil dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan kegiatan supervisi monitoring

dan menilai prestasi kerja melalui kegiatan evaluasi. Ketiga kegiatan ini dilakukan secara

berkesinambungan dan terpadu.

1. Melaksanakan Bimbingan teknis , monitoring dan evaluasi

2. Memperkuat sistem pembiayaan

Page 27: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

27

BAB IV

PROGRAM DAN KEGIATAN

Sesuai dengan misi Ditjen PP dan PL maka Program KKP Kupang mengikuti Program

pada Ditjen PP dan PL yaitu “Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan”. Outcome yang akan dicapai adalah Menurunnya penyakit menular,

penyakit tidak menular dan meningkatnya kualitas lingkungan. Adapun

kegiatannya adalah :

1. Kegiatan SIMKARKESMA

2. Kegiatan Penyehatan Lingkungan

3. Kegiatan P2B2

4. Kegiatan PPTM

5. Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

6. Dukungan Manajemen dan Teknis pada Ditjen PP dan PL

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang didasari

oleh Tugas pokok dan fungsinya yang tercantum dalam kepmenkes

2348/Menkes/XI/2011 yang pada pokoknya terdiri dari Pelaksanaan kekarantinaan

Pengendalian factor resiko lingkungan, pelayanan kesehatan lintas wilayah dan

ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

Secara umum kegiatan pokok Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang meliputi

hal-hal sebagai berikut:

1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku

a. Pelaksanaan kekarantinaan sesuai dengan SOP dan aturan yang berlaku

b. Pengawasan dan pengendalian lingkungan berdasarkan standar yang berlaku

c. Pelaksanaan surveilans epidemiologi sesuai dengan kaidah yang berlaku

d. Pelayanan Kesehatan Terbatas dan kesehatan Haji

e. Pelaksanaan dukungan menejemen yang tertib dan benar.

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi

a. Advokasi

Page 28: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

28

Pendekatan kepada para pimpinan atau penentu/pembuat peraturan perundang-

undangan agar dapat memberikan dukungan, kemudahan, perlindungan pada

berbagai upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang

dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan advokasi baik formal maupun

informal.

� Adanya peraturan perundang-undangan (Surat Edaran/Instruksi/ Surat

Keputusan/ Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota/PERDA) yang berkaitan

dengan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

� Terlaksananya peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

� Tersedianya anggaran dari pemerintah, Lintas Program, Lintas Sektor, dan lain-

lain.

b. Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi meliputi KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi), dukungan/bina

suasana, dan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan

1) Penyuluhan (KIE)

� Tersedia dan terdistribusinya media KIE

� Terlaksananya KIE tentang faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan

yang mencakup seluruh fase kehidupan dengan berbagai metode, baik

perorangan, kelompok, maupun melalui media massa

2) Bina suasana

Kelompok sasaran lebih ke tingkat operasional secara berjenjang Petugas wilker,

Pelindo, adpel, pelindo, ASDP, LSM, Agen,TKBM, dll

3) Pemberdayaan Masyarakat

Melaksanakan sosialisasi guna menumbuhkan potensi masyarakat secara

optimal dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan serta berperan

sebagai fasilitator dan regulator kegiatan pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis masyarakat.

3. Melaksanakan intensifikasi dan inovasi program pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan sesuai dengan kemajuan teknologi dan kondisi daerah setempat (local area

specific) melalui perencanaan terpadu dan kegiatan terkoordinasi, antara lain:

Page 29: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

29

a. Penyediaan peralatan deteksi dini (skrining) faktor risiko, diagnostik dan

penanggulangan penyakit yang bersifat massal sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan

teknologi.

b. Pengembangan berbagai bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan

dan penanggulangan faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan sesuai dengan

karakteristik dan sosio-budaya setempat.

c. Perluasan cakupan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko penyakit dan

penyehatan lingkungan berbasis masyarakat.

d. Pengembangan dan distribusi media KIE tentang pencegahan penanggulangan penyakit

dan penyehatan lingkungan sesuai dengan bahasa, sosial, dan budaya setempat.

e. Pelaksanaan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan secara terintegrasi.

4. Mengembangkan (investasi) sumber daya manusia, antara lain dengan melaksanakan

TOT (Training of Trainer), dan berbagai bentuk pelatihan (training) sesuai dengan

kebutuhan dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

5. Memfasilitasi terbentuknya dan berperan sebagai regulator jejaring kerja yang terkait

dengan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

6. Memperkuat logistik peralatan deteksi dini faktor risiko, diagnostik dan penanggulangan

penyakit bersifat massal di masyarakat dan di fasilitas kesehatan baik ketersediaan (sesuai

dengan kebutuhan) maupun manajemennya.

7. Melaksanakan deteksi/diagnosis dini dan penanganan kasus (penderita), SKD KLB,

surveilans epidemiologi dan pengembangan sistem informasi.

a. Melaksanakan deteksi/diagnosis dini aktif pada masyarakat pelabuhan dan bandara.

b. Melaksanakan deteksi/diagnosis dini aktif pada kelompok masyarakat khusus. (anak

buah kapal)

c. Melaksanakan deteksi/diagnosis dini pasif di fasilitas kesehatan.

d. Melaksanakan penanganan kasus (penderita) sesuai standar.

e. Melaksanakan surveilans epidemilogi faktor risiko dan kasus terintegrasi dengan

surveilans epidemiologi nasional termasuk surveilans epidemiologi faktor risiko

berbasis masyarakat. Kegiatan tersebut bertujuan memperoleh informasi yang esensial

serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam upaya pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan

f. Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi manajemen pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan menggunakan teknologi informasi internet

website.

Page 30: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

30

8. Monitoring dan evaluasi

Melaksanakan supervisi/bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi pengendalian penyakit

dan penyehatan lingkungan.

9. Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan pengendalian penyakit dan

penyahatan lingkungan (APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, Sharing cost:

Lintas Program, Lintas Sektor, dan sumber dana lainnya).

10. Jejaring Kerja kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang

Upaya melibatkan berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah untuk

bekerjasama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peranan masing-masing dalam

Pencegahan dan Pengendalian PenyakitUpaya tersebut diwujudkan dengan membentuk

jejaring, baik lokal, nasional, maupun internasional.

Tujuan dari jajaring kerja ini adalah:

- Meningkatnya komitmen pemerintah dan berbagai mitra potensial di masyarakat dalam

upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

- Adanya sinergi dan keterpaduan dalam berbagai program pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan

- Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penaggulangan faktor

risiko penyakit dan penyehatan lingkungan

11. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat

Untuk meningkatkan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan

penanggulangan faktor risiko penyakit dan penyehatan lingkungan, maka perlu

pengembangan dan penguatan kegiatan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko

penyakit berbasis masyarakat yang dilaksanakan secara terintegrasi pada wadah milik

masyarakat yang sudah ada di masing-masing daerah.

Page 31: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

31

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

No INDIKATOR KINERJA Penanggungjawab

1 persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan Seksi PK dan SE

2 Persentase lingkungan sehat, aman dan terkendali dari faktor risiko KKM di pintu masuk negara Seksi PK dan SE

3 Persentase rencana kontijensi kedaruratan kesehatan masyarakat di pintu masuk dan wilayah Seksi PK dan SE

4 Persentase Pelabuhan/PLBD dan Bandara yang melakukan Penguatan Kewaspadaan Dini

Seksi PK dan SE

5 Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang respon

6 Persentase wilayah kerja yang melakukan Pengendalian Vektor terpadu

Seksi PRL dan KLW

7 Persentase Angka penemuan baru kasus HIV baru pengobatan sesuai standar Seksi PRL dan KLW

8 Cakupan skrining penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada populasi berisiko Seksi PRL dan KLW

9 Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dan Cedera

Seksi PRL dan KLW

10 Persentase pengawasan kualitas air minum Seksi PRL dan KLW

11 Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan

Seksi PRL dan KLW

12 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan

Seksi PRL dan KLW

13 Jumlah wilayah kerja yang menyelenggarakan kawasan sehat Seksi PRL dan KLW

14 Jumlah wilker yang ditingkatkan sarana dan prasarananya Sub. Bag. Tata Usaha

15 Jumlah sarana dan prasarana kantor induk yang ditingkatkan Sub. Bag. Tata Usaha

16 KKP Kupang memperoleh penilaian SAKIP minimal AA Sub. Bag. Tata Usaha

Page 32: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

32

Output kegiatan yang telah ditetapkan dalam pencapaian sasaran di lingkungan

KKP Kupang secara lengkap adalah sebagai berikut :

No PROGRAM /

KEGIATAN/KELUARAN INDIKATOR KELUARAN

Program : Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan

Kegiatan: Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Tekhnis Lainnya pada

Program PP dan PL

1 Dokumen Perencanaan dan Anggaran Jumlah Dokumen Perencanaan dan Anggaran

2 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan Jumlah Dokumen Evaluasi dan Pelaporan

3 Laporan Keuangan Jumlah Laporan Keuangan

4 Target dan Pagu PNBP Jumlah Dokumen Target dan Pagu PNBP

5 Laporan Aset Negara Jumlah Laporan Aset Negara

6 Laporan Administrasi Kepegawaian Jumlah Laporan Administrasi Kepegawaian

7 Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Jumlah Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah

8 Gegung dan Bangunan Jumlah Gedung dan Bangunan

9 Alat Kesehatan Jumlah Alat Kesehatan

11 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

12 Dokumen SSCEC Jumlah Dokumen SSCEC

13 Dokumen PHC Jumlah Dokumen PHC

14 Dokumen ICV Jumlah Dokumen ICV

15 Dokumen Kesehatan Pesawat Jumlah Dokumen Kesehatan Pesawat

16 Penguatan Kewaspadaan Dini Jumlah Penguatan Kewaspadaan Dini

17 Investigasi dan Penanggulangan KLB Jumlah Kejadian Investigasi dan

Penanggulangan KLB

18 Tenaga Terlatih Bidang Karantina Jumlah Tenaga Terlatih Bidang Karantina

Page 33: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

33

Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan

19 Lokasi yang melaksanakan pengendalian

Faktor Resiko Pada Kondisi Matra

Jumlah Lokasi yang melaksanakan

pengendalian Faktor Resiko Pada Kondisi

Matra

20

Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang

dilakukan pengawasan alat angkut sesuai

standar kekarantinaa

Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDN yang

dilakukan pengawasan alat angkut sesuai

standar kekarantinaa

21 Rencana Kontigensi Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat

Jumlah Dokumen Rencana Kontigensi

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

22 Pengamatan Faktor Resiko dan Sumber

penular malaria

Jumlah Laporan Pengamatan Faktor Resiko

dan Sumber penular malaria

23 Pengamatan Faktor Resiko dan Binatang

Pengganggu

Laporan Pengamatan Faktor Resiko dan

Binatang Pengganggu

24 Laporan Pengendalian Nyamuk

Tenaga Terlatih Bidang Karantina Kesehatan

dan Kesehatan Pelabuhan

25 Dokumen Ijin Angkut Orang Sakit Jumlah Dokumen Ijin Angkut Orang Sakit

26 Survey Kepadatan Lalat dan Kecoa Laporan Survey Lalat dan Kecoa

27 Peta kualitas air minum Jumlah dokumen peta kualitas air minum

28 Sertifikat Laik Sehat TPM/Restoran Jumlah Sertifikat Laik Sehat TPM/Restoran

29 Rencana Aksi bidang TTU Jumlah dokumen Rencana Aksi bidang TTU

30 TPM Memenuhi Syarat Kesehatan Jumlah TPM Memenuhi Syarat Kesehatan

31 Rencana kerja bidang kawasan sehat Jumlah Rencana kerja bidang kawasan sehat

32 Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Matra Jumlah Laporan Pelayanan Kesehatan Pada

Situasi Matra

33 Peralatan Fasilitas Perkantoran Jumlah Peralatan Fasilitas Perkantoran

34 Layanan HIV AIDS Jumlah wilker dengan Layanan HIV AIDS

35

Monitoring faktor resiko PTM melalui

kegiatan posbindu PTM pada kelompok

masyarakat khusus

Jumlah kelompok posbindu PTM pada

kelompok masyarakat khusus

36 Fasyankes primer yang melaksanakan

upaya deteksi, tindak lanjut dini,

Jumlah Fasyankes primer yang

melaksanakan upaya deteksi, tindak lanjut

Page 34: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

34

rehabilitasi dan atau paliatif PTM dan

cedera

dini, rehabilitasi dan atau paliatif PTM dan

cedera

37 Jumlah fasyankes primer yang

melakukan penanganan kasus hypertensi Jumlah fasyankes primer

38 Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Perkantoran

Page 35: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

35

BAB V

PENYELENGGARAAN

Penyelenggaraan kegiatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang meliputi :

1. Penyelenggaraan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di pintu gerbang

negara.

Sub Kegiatan

a. Pengendalian Karantina dan SE

- Peningkatan pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi

- Peningkatan pengawasan alat angkut dan muatannya

- Peningkatan pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah,

penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;

- Peningkatan pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan,

kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan

mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor;

- Peningkatan pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai

penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;

- Peningkatan pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi

di wilayah kerja bandara dan pelabuhan

b. PRL dan KLW

- Peningkatan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara;

- Peningkatan upaya kesehatan pelabuhan lintas wilayah

- Peningkatan pengendalian vektor

- Peningkatan pelayanan imunisasi

- Peningkatan pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

- Peningkatan pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan

penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan,

serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan

perpindahan penduduk;

Page 36: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

36

- Peningkatan pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan dan upaya

kesehatan di wilayah kerja bandara dan pelabuhan.

2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada Program PP & PL

Sub Kegiatan

- Peningkatan perencanaan dan informasi

- Peningkatan evaluasi dan laporan

- Peningkatan pengelolaan keuangan

- Peningkatan urusan kepegawaian dan umum

- Peningkatan sarana dan prasarana

- Peningakatan laporan akuntabilitas instansi pemerintah

Esensi dari penyelenggaraan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang adalah Penyakit Menular/Tidak Menular,

Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Matra, di pintu masuk Negara, berdasarkan visi,

misi, nilai, tujuan, arah penyelenggaraan pengendalian penyakit dan penyehatan

lingkungan pada periode tahun 2010-2014 dilaksanakan melalui pokok-pokok kegiatan

sebagai berikut:

A. Kekarantinaan dan surveilans epidemilogi

1. Peningkatan imunisasi/legalitas bagi masyarakat yang ke luar negeri

2. Peningkatan dan pengembangan surveilans epidemiologi dan respon KLB

3. Peningkatan karantina kesehatan dan dan pengendalian resiko lingkungan

4. Peningkatan pelayanan dalam situasi matra

5. Pengawasan OMKABA

B. Pengendalian resiko Lingkungan

1. Pengendalian populasi nyamuk dan jentik

2. Pengendalian populasi tikus

3. Pengendalian populasi lalat dan kecoa

4. Pengawasan warung dan rumah makan/restoran(food poison kit)

5. Pengawasan air bersih(water tes kit)

6. Pengawasan inflight catering

7. Pengawasan sanitasi kapal dan pesawat

8. Pengamanan pencemaran limbah dan udara

Page 37: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

37

C. Pelayanan kesehatan terbatas dan rujukan

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dalam rangka SKD

2. Memberikan pelayanan kedaruratan dan rujukan

3. Memberikan pelayanan VCT,konsling

4. Meningkatkan deteksi penyakit tidak menular

D. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

1. Peningkatan perencanaan dan informasi

2. Peningkatan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat

3. Peningkatan pengelolaan keuangan

4. Peningkatan urusan kepegawaian dan umum.

Page 38: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

38

BAB VI

KEBUTUHAN SUMBER DAYA

Jumlah pegawai pada KKP Kupang saat ini telah mencapai 69 orang. Pegawai tersebut

terdistribusi di 15 wilayah kerja dan 1 kantor induk KKP Kupang. Jumlah staf di wilker

rata-rata sebanyak 2 orang.

Sesuai dengan standar yang ditetapkan dan beban kerja di wilayah kerja seharusnya

terdiri dari 8 orang pegawai.

KKP Kupang masih kekurangan tenaga teknis maupun tenaga honor untuk didistribusikan

di wilayah kerja untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan tupoksi KKP.

Selain sumber daya manusia, peralatan penunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

masih belum mencukupi. Banyak peralatan fungsional yang tidak tersedia di wilayah

kerja karena keterbatasan anggaran untuk pengadaan. Pada periode 2015-2015 diharapkan

peralatan fungsional kantor tersedia di wilayah kerja KKP Kupang.

Page 39: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

39

BAB VII

PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses kegiatan

agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan segera agar dapat dicegah

kemungkinan adanya penyimpangan ataupun ketidaksesuaian yang berpotensi mengurangi

bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk itu, pemantauan

diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas pengelolaan, permasalahan

yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya.

Penilaian rencana aksi kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang

bertujuan untuk menilai keberhasilan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya sesuai

ketentuan dalam Permenkes Nomor : 2348/2011; tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan dan Kepmenkes Nomor : 264/MENKES/SK/III/2004 tentang Kriteria

Klasifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan yang telah dijabarkan dalam RAK ini.

Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil yang

dicapai dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan keputusan apakah

suatu kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan atau diperkuat. Untuk itu penilaian

diarahkan guna mengkaji efektifiktas dan efisensi pelaksanaan kegiatan.

Penilaian kinerja kegiatan dilaksanakan berdasarkan indikator kinerja yang telah

ditetapkan dalam pencapaian sasaran berdasarkan bagian/bidang yang ada di lingkungan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang yang secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Sub Bagian Tata Usaha

Indikator pencapaian keluaran sampai pada Ttahun 2019 adalah sebagai berikut :

a. Pengelolaan pembayaran gaji dan tunjangan PNS dan CPNS tepat jumlah, waktu dan

sasaran selama 13 bulan;

b. Pembayaran honorarium dan vakasi tepat waktu;

c. Meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas perkantoran;

d. Terselenggaranya pengadaan;

1) Alat pengolah data

2) Alat komunikasi

3) Alat rumah tangga perkantoran

4) Alat dan bahan-bahan kesehatan

e. Meningkatnya pengelolaan perencanaan dan anggaran

Page 40: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

40

1) Jumlah dokumen perencanaan yang dihasilkan sebanyak 1 dokumen pertahun;

2) Jumlah dokumen penetapan kinerja yang dihasilkan sebanyak 1 dokumen

pertahun;

3) Jumlah dokumen anggaran yang dihasilkan sebanyak 1 dokumen pertahun;

4) Jumlah rencana koordinasi perencanaan yang dilakukan sebanyak 2 kali

pertahun;

5) Jumlah data dan informasi yang dihasilkan sebanyak 3 dokumen pertahun yaitu

LAKIP, Profil dan laporan tahunan KKP Kelas III Kupang;

6) Jumlah laporan perencanaan (Laporan PP39) sebanyak 4 Dokumen;

f. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan

1) Jumlah laporan realisasi keuangan SAKPA sebanyak 12 laporan setiap tahun;

2) Jumlah laporan realisasi barang SAKPB sebanyak 12 laporan setiap tahun;

3) Jumlah laporan PNBP sebanyak 12 laporan setiap tahun;

4) Jumlah laporan inventarisasi aset/barang di wilayah kerja sebanyak 2 laporan;

5) Jumlah berita acara pemeriksaan kas intern sebanyak 12 laporan;

6) Jumlah laporan bimbingan teknis pengelolaan keuangan dan PNBP di wilayah

kerja 2 laporan;

7) Usulan pencairan dana yang lengkap 12 bulan setiap tahun.

g. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian

h. Meningkatnya pelaksanaan koordinasi dan pengawasan

i. Meningkatnya jumlah pegawai peserta diklat :

2. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Indikator pencapaian keluaran sampai pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:

a. Penanggulangan KLB < 24 jam;

b. Kapal/pesawat luar negeri yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan;

c. Kapal/pesawat yang memiliki dokumen kesehatan sesuai standar kekarantinaan;

d. Jumlah laporan pemantauan, evaluasi dan bimbingan teknis pengendalian karantina

dan surveilans epidemiologi sebanyak 6 laporan setiap tahun;

e. Pemeriksaan dan pengeluaran dokumen OMKABA;

f. Faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu gerbang negara;

g. Jumlah laporan pemeriksaan K3JH sebanyak 1 laporan setiap tahun;

h. Jumlah pertemuan yang membahas jejaring kerja survailans epidemiologi rata-rata 1

kali pertemuan setiap tahun;

Page 41: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

41

i. Jumlah diklat/simulasi bencana/kedaruratan yang diikuti menjadi 1 simulasi/diklat.

3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah

Indikator pencapaian luaran sampai pada tahun 2019 adalah sebagai berikut:

a. Jumlah wilayah kerja yang membuat mapping data tempat perindukan nyamuk

b. House indeks (HI) dan container indeks (CI) perimeter 0 dan buffer ≤ 1%;

c. Angka kepadatan nyamuk Anopheles / man hour density (MHD) 0;

d. Jumlah laporan monitoring evaluasi pengendalian vektor 2 laporan setiap tahun;

e. Meningkatnya jumlah masyarakat di pelabuhan/bandara yang memiliki akses

terhadap air minum berkualitas;

f. Meningkatnya kualitas makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan;

g. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan alat angkut;

h. Meningkatnya kualitas lingkungan gedung/bangunan/ perkantoran dan tempat-

tempat umum;

i. Pemeriksaan dan pembinaan jemaah haji yang sesuai standar;

j. Ketersediaan obat dan vaksin baik melalui pengadaan Pusat maupun pengadaan

melalui pengadaan KKP;

k. Pengisian buku kesehatan dan ICV haji sesuai standar;

l. Penggunaan ICV yang sesuai standar setiap tahun;

Page 42: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

42

BAB VII

PENUTUP

Rencana aksi kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Kupang dalam periode

waktu 2015-2019 disusun untuk menjawab dan memfokuskan upaya pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan dalam menghadapi tantangan strategis di masa

depan dan merupakan acuan dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan,

pemantauan dan penilaian dalam kurun waktu 5 tahun. RAK KKP Kupang sebagai road

map untuk mewujudkan visi, misi, strategi dan kegiatan-kegiatan dengan indikator yang

telah ditentukan. Indikator tersebut di atas akan tercapai apabila dilaksanakan dengan

penuh rasa tanggungjawab, koordinasi, kerjasama segenap pegawai KKP Kupang serta

lintas sektor baik di lingkungan pelabuhan/bandara/PLBD maupun di luar lingkungan

pelabuhan/bandara/PLBD

Penyusunan RAK ini dilakukan sedemikian rupa, sehingga hasil pencapainnya dapat

diukur dan dapat dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan KKP

Kupang. Selanjutnya laporan kinerja tersebut menjadi bahan evaluasi pelaksanaan

kegiatan untuk digunakan sebagai bahan perencanaan berikutnya, RAK ini juga

mengamanatkan dilaksanakannya evaluasi tengah periode (midterm review).

Diharapkan melalui penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Kupang memberikan kontribusi yang bermakna dalam pembangunan kesehatan

khususnya untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan akibat penyakit

serta pencapaian sasaran program berdasarkan komitmen nasional, internasional

Kupang, 02 Maret 2015

KEPALA KKP KELAS III KUPANG

Daniel Supodo, ST. Dipl. Sc. MSCPH NIP. 196203241984031002

Page 43: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

43

RENCANA AKSI KEGIATAN

KKP KELAS III KUPANG TAHUN 2015-2019

INDIKATOR KINERJA TARGET KEGIATAN

2015 2016 2017 2018 2019

1 Pelabuhan/bandar udara/PLBDN yang dilakukan pengawasan alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan

80 82 85 87 90

2 Persentase lingkungan sehat, aman dan terkendali dari faktor risiko KKM di pintu masuk negara 60 65 70 75 80

3 Jumlah rencana kontijensi kedaruratan kesehatan masyarakat di pintu masuk dan wilayah 2 1 2 6 5

4 Persentase pelabuhan/PLBD dan Bandara yang melakukan Penguatan Kewaspadaan Dini 60 70 80 90 100

5 Persentase wilayah kerja yang melakukan Pengendalian Vektor terpadu

60 70 80 85 90

6 Cakupan skrining penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada populasi berisiko 70 73 75 78 80

7 Persentase sinyal kewaspadaan dalam sistem kewaspadaan dini yang direspon

60 70 80 90 100

8 Persentase wilayah kerja yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dan Cedera 75 26 80 85 90

9 Persentase pelabuhan/bandara memiliki peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) 37,5 20 60 80 100

10 Persentase pengawasan sarana air minum 60 70 75 80 90

11 Persentase Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 50 60 70 80 90

12 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan 40 60 70 80 90

13 Jumlah wilayah kerja pelabuhan/Bandara yang menyelenggarakan tatanan kawasan sehat 70 75 80 85 90

14

Jumlah wilker yang ditingkatkan sarana dan prasarananya 3 3 3 4 4

15

Jumlah sarana dan prasarana kantor induk yang ditingkatkan 298 126 288 290 300

16 Persentase pelabuhan/PLBD dan Bandara yang melakukan Penguatan Kewaspadaan Dini 60 70 80 90 100

17 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kupang memperoleh penilaian SAKIP minimal AA 85 90 91 92 95

Page 44: KATA PENGANTAR i - kliniksimagroterkkpkupang.comkliniksimagroterkkpkupang.com/assets/files/arsip/b8d7db23a0eeb75cc... · gastritis, penyakit kulit dan beberapa ... dengan berbagai

44

RENCANA AKSI KEGIATAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III

KUPANG TAHUN 2015 -2019 (Revisi I)

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA