16
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berisi tentang sejarah dari Kerajaan Samudra Pasai. Makalah ini berisikan semua yang berhubungan dengan Kerajaan Samudra Pasai seperti dampak dari Kerajaan tersebut terhadap nusantara Peninggalan-peninggalan dari kerajaan tersebut, dan juga bagaimana proses terbentuknya Kerajaan tersebut. dll(tulisin weh isinya apa aja) Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Kerajaan Samudra Pasai. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. 1 | Page

Kata Pengantar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

Citation preview

Page 1: Kata Pengantar

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berisi tentang sejarah dari Kerajaan Samudra Pasai.

Makalah ini berisikan semua yang berhubungan dengan Kerajaan Samudra Pasai seperti dampak dari Kerajaan tersebut terhadap nusantara Peninggalan-peninggalan dari kerajaan tersebut, dan juga bagaimana proses terbentuknya Kerajaan tersebut. dll(tulisin weh isinya apa aja)

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Kerajaan Samudra Pasai.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

1 | P a g e

Page 2: Kata Pengantar

Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………….. 1

Pendahuluan ……………………………………………………………………….. 3

Latar Belakang ……………………………………………………………………….. 4

Isi ……………………………………………………………………….. 5

Dampak Positif dan Negatif ……………………………………………………………………….. 9

Proses ……………………………………………………………………….. 9

Kesimpulan ……………………………………………………………………… 10

Galeri Gambar ……………………………………………………………………… 11

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… 12

2 | P a g e

Page 3: Kata Pengantar

Pendahuluan

Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah oleh “Manusia Jawa” pada masa sekitar 500.000 tahun yang lalu. Periode dalam sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: era pra kolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; era kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; era kemerdekaan, pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta era reformasi yang berlangsung sampai sekarang.Islam merupakan salah satu kepercayaan yang tertua di Indonesia.Berdirinya kerajaan-kerajaan Islam menggeser kejayaan kerajaan hindu-budha di Nusantara.Diawali dengan berdirinya Kerajaan Samudra Pasai di Indonesia yang merupakan kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia,kerajaan Islam semakin banyak dan Berjaya,kebudayaan Islam pun makin berkembang.Oleh karena itu tim penyusun mengambil topik Kerajaan Samudra Pasai karena menjadi acuan terhadap berkembangnya Islam di Nusantara.

3 | P a g e

Page 4: Kata Pengantar

Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Samudra Pasai

Di Masa Khalifah ketiga ‘Ustman (644 – 656), utusan-utusan dakwah dari Tanah Arab mulai tiba di istana Cina. Kontak-kontak antara cina dan dunia Islam terpelihara terutama lewat jalur laut melalui perairan Indonesia. Karpendakwahena itu tak aneh bila orang-orang Islam tampak memainkan peran penting dalam urusan-urusan negara-perdagangan yang besar di Sumatera yang beragama Budha, Kerajaan Sriwijaya. Antara tahun 904 M sampai pertengahan abad XII, utusan-utusan dari Sriwijaya ke istana Cina memiliki nama Arab (Muslim). Inilah yang menjadi jejak-jejak telah munculnya peran umat Islam dalam bidang ekonomi-politik meskipun dalam sistem pemerintahan Sriwijaya yang Budha.Petunjuk pertama tentang muslim Indonesia berkaitan dengan bagian utara Sumatera. Di pemakaman Lamreh ditemukan nisan Sultan Sulaiman bin Abdullah bin Al-Bashir yang wafat tahun 608 H/ 1211 M. Ini merupakan petunjuk pertama tentang keberadaan kerajaan Islam di wilayah Indonesia.Hikayat Raja-Raja Pasai, merupakan salah satu sumber tentang cerita masuknya Islam ke Samudra. Dalam cerita ini disebutkan bahwa Khalifah di Mekah mendengar tentang adanya Samudra dan memutuskan untuk mengirim sebuah kapal ke sana untuk memenuhi harapan forcasting Nabi Muhammad SAW bahwa suatu hari nanti akan ada sebuah kota besar di timur yang bernama Samudra, yang akan menghasilkan orang suci. Kapten kapal itu, Syekh Ismail, singgah dulu di India untuk menjemput seorang sultan yang telah mengundurkan diri karena ingin menjadi da’i. Penguasa Samudra, Merah Silau (atau Silu), bermimpi bahwa Nabi menampakan diri kepadanya, mengalihkan secara gaib pengetahuan tentang Islam kepadanya dengan cara meludah ke dalam mulutnya, dan memberinya gelar Sultan Malik As-Salih. Setelah terbangun, sultan yang baru ini mendapati bahwa dia dapat membaca Qur’an walaupun dirinya belum pernah diajar, dan bahwa dia telah dikhitan secara gaib. Dapat dimengerti bahwa para pengikutnya merasa takjub atas kemampuan sultan mengaji dalam bahasa Arab. Kemudian kapal dari Mekah tadi tiba. Ketika Syekh Ismail mendengar pengucapan dua

4 | P a g e

Page 5: Kata Pengantar

kalimat syahadat Malik As-Salih, maka dia pun melantiknya menjadi penguasa dengan tanda-tanda kerajaan dan jubah-jubah kenegaraan dari Mekah. Syekh Ismail terus mengajarkan dua kalimat Syahadat. Syekh Ismail kemudian meninggalkan Samudra, sedangkan da’i yang berkebangsaan India tetap tinggal untuk menegakan Islam secara lebih kokoh di Samudra. Sultan Malik As-Salih meninggal pada tahun 1297 M.Dibawah pemerintahan Sultan Muhammad Malik al-Zahir (1297 – 1326), kerajaan Samudra Pasai mengeluarkan mata uang emas yang beridentitas ketuhanan.

Isi

Kesultanan Samudera Pasai, juga dikenal dengan Samudera, Pasai, atau Samudera Darussalam, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara sekarang. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Malik al-Saleh, pada sekitar tahun 1267 dan berakhir dengan dikuasainya Pasai oleh Portugis pada tahun 1521. Raja pertama bernama Sultan Malik as-Saleh yang wafat pada tahun 696 H atau 1297 M, kemudian dilanjutkan pemerintahannya oleh Sultan Malik at-Thahir.

Kesultanan Samudera-Pasai juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir Maroko yang singgah di Samudera pada tahun 1345. Ibn Batuthah bercerita bahwa Sultan Malik az-Zahir di negeri Samatrah menyambutnya dengan penuh keramahan. Menurut Ibn Batuthah, penduduk Samatrah (Samudera) menganut mazhab Syafi`i.

Belum begitu banyak bukti dan berita tentang kerajaan ini untuk dapat digunakan sebagai bahan kajian sejarah.[3] Bukti, data dan informasi tentang keberadaan kerajaan Samudera Pasai terutama diperoleh dari tiga sumber utama:

1. Prasasti Minye Tujoh di Pasai dan batu-batu nisan kuno berkaligrafi Arab di Komplek Makam Raja-Raja Samudera Pasai;

2. Mata uang emas (Dirham) peninggalan Kesultanan Pasai yang memberi informasi nama Sultan yang sedang memerintah dan tahun pemerintahan

5 | P a g e

Page 6: Kata Pengantar

3. Inskripsi kuno dari Kerajaan Islam di Sumatera, Jawa dan Kalimantan tentang kaitan penyebaran Islam di Indonesia dengan ulama dari Kerajaan Samudera Pasai, misalnya Babad Tanah Jawi, dan Hikayat Banjar.

Pada Prasasti Minye Tujoh, berangka tahun 1380M, selain menyebutkan mangkatnya seorang raja Pasai, juga menyebutkan bahwa kekuasaan Samudera Pasai pada masa itu mencakupi wilayah Pasai dan Kedah, Malaysia. Informasi pada prasasti tersebut menunjukkan bahwa Samudera Pasai tumbuh dan berkembang sebagai kota pelabuhan yang memiliki kepentingan terhadap perdagangan di Selat Malaka.

1. Sejarah

Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh, dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Bukti-bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara. Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe. Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam, dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia. Berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M). Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak, dengan raja pertama Malik al-Saleh.

Seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Bathutah sempat mengunjungi Pasai tahun 1346 M. ia juga menceritakan bahwa, ketika ia di Cina, ia melihat adanya kapal Sultan Pasai di negeri Cina. Memang, sumber-sumber Cina ada menyebutkan bahwa utusan Pasai secara rutin datang ke Cina untuk menyerahkan upeti. Informasi lain juga menyebutkan bahwa, Sultan Pasai mengirimkan utusan ke Quilon, India Barat pada tahun 1282 M. Ini membuktikan bahwa Pasai memiliki relasi yang cukup luas dengan

6 | P a g e

Page 7: Kata Pengantar

kerajaan luar

Pada masa jayanya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia. Komoditas utama adalah lada. Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang ini digunakan secara resmi di kerajaan tersebut. Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam.

Seiring perkembangan zaman, Samudera mengalami kemunduran, hingga ditaklukkan oleh Majapahit sekitar tahun 1360 M. Pada tahun 1524 M ditaklukkan oleh kerajaan Aceh.

2. Silsilah

Sultan Malik al-Saleh (1267-1297 M)

Sultan Muhammad Malikul Zahir (1297-1326 M)

Sultan Ahmad Laidkudzahi

Sultan Zainal Abidin Malik al-Zahir (1383-1405 M)

Sultan Shalahuddin (1405-1412 M)2.

3. Periode Pemerintahan

Rentang masa kekuasan Samudera Pasai berlangsung sekitar 3 abad, dari abad ke-13 hingga 16 M.

4. Wilayah Kekuasaan

7 | P a g e

Page 8: Kata Pengantar

Wilayah kekuasaan Pasai mencakup wilayah Aceh ketika itu.

5. Kehidupan Sosial-Budaya

Telah disebutkan di muka bahwa, Pasai merupakan kerajaan besar, pusat perdagangan dan perkembangan agama Islam. Sebagai kerajaan besar, di kerajaan ini juga berkembang suatu kehidupan yang menghasilkan karya tulis yang baik. Sekelompok minoritas kreatif berhasil memanfaatkan huruf Arab yang dibawa oleh agama Islam, untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu. Inilah yang kemudian disebut sebagai bahasa Jawi, dan hurufnya disebut Arab Jawi. Di antara karya tulis tersebut adalah Hikayat Raja Pasai (HRP). Bagian awal teks ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 1360 M. HRP menandai dimulainya perkembangan sastra Melayu klasik di bumi nusantara. Bahasa Melayu tersebut kemudian juga digunakan oleh Syaikh Abdurrauf al-Singkili untuk menuliskan buku-bukunya.

Sejalan dengan itu, juga berkembang ilmu tasawuf. Di antara buku tasawuf yang diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu adalah Durru al-Manzum, karya Maulana Abu Ishak. Kitab ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu oleh Makhdum Patakan, atas permintaan dari Sultan Malaka. Informasi di atas menceritakan sekelumit peran yang telah dimainkan oleh Samudera Pasai dalam posisinya sebagai pusat tamadun Islam di Asia Tenggara pada masa itu.

8 | P a g e

Page 9: Kata Pengantar

Proses Berdirinya Kerajaan Samudra Pasai

Kejayaan Samudera Pasai yang berada di daerah Samudera Geudong, Aceh

Utara, diawali dengan penyatuan sejumlah kerajaan kecil di daerah Peurelak,

seperti Rimba Jreum dan Seumerlang. Sultan Malikussaleh adalah salah seorang

keturunan kerajaan itu yang menaklukkan beberapa kerajaan kecil dan

mendirikan Kerajaan Samudera pada tahun 1270 Masehi.

Ia menikah dengan Ganggang Sari, seorang putri dari kerajaan Islam Peureulak.

Dari pernikahan itu, lahirlah dua putranya yang bernama Malikul Dhahir dan

Malikul Mansyur. Setelah keduanya beranjak dewasa, Malikussaleh menyerahkan

takhta kepada anak sulungnya Malikul Dhahir. Ia mendirikan kerajaan baru

bernama Pasai. Ketika Malikussaleh mangkat, Malikul Dhahir menggabungkan

kedua kerajaan itu menjadi Samudera Pasai.

Dampak

Dampak positif :

- Mata uang emas (dirham)- Menjadi pusat studi islam- Peninggalan batu nisan Sultan Malik al-Saleh dan jirat Putri Pasai- Kerajaan Samudra Pasai mengembangkan sikap keterbukaan dan

kebersamaan- Nilai keterbukaan dan kebersamaan dan penghormatan kepada setiap

golongan masyarakat serta prinsip kepemimpinan yang dekat dengan rakyat

9 | P a g e

Page 10: Kata Pengantar

Dampak negative (Dalam manuskrip Hikayat Raja-Raja Pasai0

- Penamaan daerah atau kerajaan dengan sesuatu yang berkaitan dengan perilaku buruk rajanya

- Samudra berarti "semut besar" yang dalam kisahnya diriwayatkan bahwa Meurah Silu atau Malikussaleh memakan semut besar sementara ia sudah memeluk Islam, dan diketahui bahwa dalam syariat Islam, terutama dalam mazhab Asy-Syafi’i semut haram dimakan

- Penamaan Pasee dari "anjing" dan Samudra dari semut adalah sesuatu yang kontradiksi dengan lakab beliua sebagai raja yang saleh, ”Malikussaleh”.

Kesimpulan

Kesultanan Samudera Pasai, juga dikenal dengan Samudera, Pasai, atau Samudera Darussalam, adalah kerajaan Islam pertama yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara sekarang. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Malik al-Saleh, pada sekitar tahun 1267 dan berakhir dengan dikuasainya Pasai oleh Portugis pada tahun 1521. Raja pertama bernama Sultan Malik as-Saleh yang wafat pada tahun 696 H atau 1297 M[1], kemudian dilanjutkan pemerintahannya oleh Sultan Malik at-Thahir.

10 | P a g e

Page 11: Kata Pengantar

Galeri Gambar

Makam Ratu Nahrisyah Stempel Kerajaan Samudra Pasai

Mata uang dirham dari emas Peta letak Kerajaan Samudra Pasai

11 | P a g e

Page 12: Kata Pengantar

Daftar Pustaka

Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 12. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. 1990Profil Propinsi Republik Indoensia, DI Aceh. Jakarta: Yayasan Bakti Wawasan Nusantara. 1992.Teuku Ibrahim Alfian, Wajah Aceh Dalam Lintasan Sejarah. Banda Aceh: Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh. 1999.

Wikipedia.co.id

http://www.acehforum.or.id/showthread.php/11477-Kerajaan-Samudera-Pasai

http://arakata.blogdetik.com/2008/07/30/mencari-jejak-kerajaan-samudera-pasai/

http://www.anneahira.com/kerajaan-samudra-pasai.htm

www.google.com

12 | P a g e