19
TUGAS KASUS PERSEPSI SENSORI TUMOR ORBITA D I S U S U N OLEH : NAMA : AHMAD PRIYANI NIM : 12 .02.126 KELAS : 3.4 PSIK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Kasus Tumor Orbita

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wendy

Citation preview

TUGAS KASUS PERSEPSI SENSORI TUMOR ORBITA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

NAMA : AHMAD PRIYANI

NIM : 12 .02.126

KELAS : 3.4 PSIK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN

2015

KASUS

Seorang laki2 datang kerumah sakit mata dengan diagnosa medis tumor orbita. Dengan keluhan Nyeri sedang pada kedua bola mata , proptosis unilateral , mengalami penurunan penglihatan dan mata terlihat merah, setelah dilakukan pengkajian klien mengalami penyakit sinusitis , hasil pengukuran proptosis 22 mm , dari hasil palpasi konsistensi mata kenyal dan mudah digerakkan , rencana tindakan medis akan dilakukan excisional biopsy .

1. Buat askep nanda noc nic

2. Apa tujuan excisional biopsy

Jawab

1. Askep tumor mata

A.Pengkajian

1.Pengkajian Identitas Klien

Pasien (diisi lengkap)

Nama:

Umur:

Jenis Kelamin:

Status Perkawinan:

Agama:

Pendidikan:

Pekerjaan:

Alamat:

Tgl Masuk RS:

Penanggung Jawab (diisi lengkap)

Nama:

Umur:

Jenis Kelamin:

Agama:

Pendidikan:

Pekerjaan:

Alamat:

2.Pengkajian Riwayat Kesehatan

Keluhan utama

(keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian).

Apakah klien mengalami gangguan penglihatan/adanya benjolan pada mata.

Riwayat kesehatan sekarang

(riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah sakit).

Apakah ada benjolan pada daerah sekitar mata/dahi, ada perasaan yang tidak nyaman akibat adanya benjolan, nyeri, takut.Tampak benjolan pada daerah orbita,kajiukuran benjolan, jenis benjolan (keras, lunak, mobile/tidak ).

Riwayat kesehatan yang lalu

(riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).

Apakah klien punya riwayat trauma pada mata atau riwayat penyakit tumor,memiliki faktor resiko penyakit mata (memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, riwayat penyakit mata dalam keluarga seperti glaukoma, atau mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi mata).

Riwayat kesehatan keluarga

(adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak).

Apakah ada anggota keluarga yang juga pernah terkena penyakit tumor mata, tumor lain, atau penyakit degeneratif lainnya

3.PemeriksaanFisik

Keadaan umum

GCS

Tanda Vital (tekanandarah,nadi, respirasi, suhu)

Kesadaran

Pemeriksaan Mata: Status lokalis (Visus, koreksi, skiaskopi, tonometri, kedudukan, pergerakan, PalpebraeSuperior, Palpebraeinferior,Konjungtiva palpabrae,Konjungtivabulbi,Konjungtivaforniks, skera, iris, pupil, lensa, funduskopi, refleks fundus, Corpus Vitreum, tens oculi,Sistem Lakrimalis

B.Pengkajian 11 Fungsional Gordon

Pengkajian berdasarkan pola fungsional Gordon preoperasi

1.Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan

Tanyakan pada klien bagaimana pemahaman pasien dan keluarga tentang rencana prosedur bedah dan kemungkinan gejala sisanya yang dikaji bersamaan dengan reaksi pasien terhadap rencana pembedahanmata.

Menanyakan pada klien tentang pengalaman pembedahan, pengalaman anestesi, riwayat pemakaian tembakau, alkohol, obat-obatan.

Biasanya klien mengalami perubahan status kognitif karena pembedahanyang akan dihadapi.

2.Pola nutrisi metabolik

Tanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?

Apakah ada perubahan pola makan klien?

Kaji apa makanan kesukaan klien?

Kaji riwayat alergi makanan maupun obat-obatan tertentu.

Tanyakan kebiasaan makanan yang dikonsumsi klien, apakah klien sebelumnya jarang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, dan vitamin E

Biasanya klien denganglaukoma akutakan merasa mual / muntah

3.Pola eliminasi

Kaji bagaimana pola miksi dan defekasi klienapakah mengalami gangguan?

Kaji apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi nya?.

4.Pola aktivas latihan

Kaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari sebelum menghadapi pembedahan, apakah klien dapat melakukannya sendiri atau malah dibantu keluarga?

Apakah aktivitas terganggu karenagangguan penglihatan yang dihadapinya?

5.Pola istirahat tidur

Kaji perubahan pola tidur klien sebelum menghadapi oprasi, berapa lama klien tidur dalam sehari?

Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur, seperti nyeripada mata, pusing,dan lain lain.

Keadaan pasien yang cemas akan mempengaruhi kebutuhan tidur dan istirahat (Ruth F. Craven, Costance J Himle, 2000). Pada pasien preoperasi yang terencana mengalami kecemasan yang mengakibatkan terjadinya gangguan pola tidur antara 3 5 jam, sedangkan kebutuhan tidur dan istirahat normal adalah antara 7 8 jam. (Gunawan L, 2001).

6.Pola kognitif persepsi

Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan penglihatan

Apakah klien mengalami kesulitan saat membacaatau melihat

Apakah menggunakan alat bantu melihat

Bagaimanahasilvisus

Apakah ada keluhan pusing dan bagaimana gambarannya

Klien akan mengalami gangguan penglihatan (kabur/ tak jelas), sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/ merasa di ruang gelap. Penglihatan berawan/ kabur, tampak lingkaran cahaya/ pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer, fotofobia. Perubahan kacamata / pengobatan tidak memperbaiki penglihatan.

Pada mata tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak). Pupil menyempit dan merah / mata keras dengan kornea berawan (glaucoma akut). Peningkatan air mata.

Adanya ketidaknyamanan ringan/ mata berair (glaukoma kronis). Nyeri tiba-tiba/ berat menetap atau tekanan pada sekitar mata, sakit kepala (glaucoma akut)

7.Pola persepsi diri dan konsep diri

Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang dideritanyaapakah klien merasa rendah diri ?

Biasanyaklien akan takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan setelah operasi.

Apakah sering merasa marah, cemas, takut, depresi, karena terjadi perubahan dalam penglihatan.

8.Pola peran hubugan

Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakitdan bagaimana hubungan sosial klien dengan masyarakat sekitarnya?

Pola peran hubungan klien dengan orang lain tergantung dengan kepribadiannya. Klien dengan kepribadian tipe ekstrovert pada orang biasanya memiliki ciri-ciri mudah bergaul, terbuka, hubungan dengan orang lain lancar dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Hal ini akan menyebabkan seseorang lebih terbuka, lebih tenang serta dapat mengurangi rasa cemas dalam menghadapi pra operasi.

9.Pola reproduksi dan seksualitas

Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan?

Apakah ada perubahan kepuasan pada klien berkaitan dengan kecemasan dan ketakutan sebelum operasi?

Pada pasien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek kondisi/terapi pada kemampuan seksualnya

10.Pola koping dan toleransi stress

Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah?

Apakah klien menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?

Pada pasien pre operasi dapat mengalami berbagai ketakutan . Takut terhadap anestesi, takut terhadap nyeri atau kematian, takut tentang ketidaktahuaan atau takut tentang derformitas atau ancaman lain terhadap citra tubuh dapat menyebabkan ketidaktenangan atau ansietas (Smeltzer and Bare, 2002).

11.Pola nilai dan kepercayaan

Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi pembedahan?

Pengkajian pola fungsional Gordon postoperasi

1.Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan

Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien?

Bagaimana pandangan klien tentang penyakitnya setelah pembedahan?

Apakah klien merasa lebih baik setelah pembedahan?

Apakah klien mengetahui cara merawat matanya pasca operasi?

2.Pola nutrisi metabolik

Tanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?

Apakah ada perubahan pola makan klien?

Kaji apa makanan kesukaan klien?

Kaji riwayat alergi klien.

Kaji apakah klien mengetahui makanan yang dapat mempengaruhi proses kesembuhan matanya?

Biasanya klien akan dipasangi infus, monitor, respiratorpasca operasi

3.Pola eliminasi

Kaji bagaimana pola miksi dan defekasi kliensetelah pembedahan?

Apakah mengalami gangguan?

Kaji apakah klien menggunakan alat bantu untuk eliminasi nya?.

4.Pola aktivas latihan

Kaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari, apakah klien dapat melakukannya sendiri atau malah dibantu keluarga?

Ada beberapa aktivitas atau kegiatan yang dilarang dalam waktu tertentu pasca operasi.

pasca operasi klien dalam posisi tertelentangdan monitor jika terjadi perdarahandan adanya penurunan kesadaran

5.Pola istirahat tidur

Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien tidur dalam sehari?

Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur pasca operasi seperti nyeri dan lain lain. Biasanya pasien mengalami gangguan tidur karena nyeri pasca operasidan menjaga posisi saat tidur.

6.Pola kognitif persepsi

Kaji apakah ada komplikasi pada kognitif, sensorik, maupun motorik setelah pembedahan, terutama pada mata klien.

7.Pola persepsi diri dan konsep diri

Kaji bagaimana klien memandang dirinyapasca operasi?

Apakah klien merasaoptimis dengan kesembuhan pada matanya?

8.Pola peran hubugan

Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakitpasca operasi?

Bagaimana hubungan social klien dengan masyarakat sekitarnya?

9.Pola reproduksi dan seksualitas

Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan?

Apakah ada perubahan kepuasan pada klien?

Pada klien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek kondisi/terapi pada kemampuan seksualnya

10.Pola koping dan toleransi stress

Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah, terutama cemas karena tidak tahu kepastian kesembuhan matanya?

Apakah klien menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?

11.Pola nilai dan kepercayaan

Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya?

Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien?

Diagnosa keperawatan preoperasi

Diagnosa keperawatan yang dapat muncul adalah:

1.Gangguan persepsi penglihatan

2.Gangguan rasa nyaman nyerib.d adanya massa pada mata

3.Knowledgedeficit (kurang pengetahuan)tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d kurangnya informasi

NANDA1

Gangguan persepsi penglihatan

Defenisi:

Perubahan dalam jumlah maupunpola rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan, pelebihan, penyimpangan, atau gangguan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.

Batasan karakteristik:

Berubahnyaketajaman pancaindera

Berubahnya respon yangumum terhadap rangsangan

Distorsi pancaindera

NOC1:

Orientasi Kognitif

Indikator:

Mampu mengenal diri sendiri

Mampu mengenal orang penting lainnya

Mampu mengenal tempat yang sekarang

Kompensasi tingkah laku Penglihatan

Indikator:

Pantau gejala dari semakin buruknya penglihatan

Mampu memposisikan diri untuk penglihatan

Menggunakan layanan pendukung untuk penglihatan yang lemah

Menggunakan alat bantu penglihatan yang lemah

NIC1:

Peningkatan Komunikasi : Defisit Melihat

Aktifitas:

oKenali diri sendiri ketika memasuki ruang pasien

oCatat reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan (misal, depresi, menarik diri, dan menolak kenyataan)

oMenerima reaksi pasienterhadap rusaknya penglihatan

oAndalkan penglihatan pasien yang tersisa sebagaimana mestinya

oGambarkan lingkungan kepada pasien

oJangan memindahkan benda-benda di kamar pasien tanpa memberitahu pasien

oMemprakarsai untuk menyerahkan ke ahli terapi sebagaimana mestinya

oRujuk pasien dengan masalah penglihatan ke agen yang sesuai

Manajemen Lingkungan

oCiptakan lingkungan yang aman untuk klien

oHilangkan bahaya lingkungan (misal, permadani yang bisa dilepas-lepas dan kecil, mebel yang dapat dipindah-pindahkan)

oHilangkan objek-objek yang membahayakan dari lingkungan

oKawal klien selama kegiatan-kegiatan di bangsal sebagaimana mestinya

oTempatkan benda-benda yang sering digunakan dekat dengan jangkauan

oSediakan tempat tidur tinggi-rendah yang sesuai

oManipulasi pencahayaan untuk kebaikan terapeutik

oSediakan alat-alat yang adaptif (misal, bangku untuk melangkah atau pegangan tangan) yang sesuai

oSusun perabotan di dalam kamar dalam tatakan yang sesuai yang bagus dalam mengakomodasi ketidakmampuan pasien ataupun keluarga

oTempatkan benda-benda yang sering digunakan dekat dengan jangkauan

oKurangi stimulus lingkungan sebagaimana mestinya

oHindarkan mengekspos yang tak penting, draf-draf, memanas-manasi, atau menakut-nakuti

oBatasi pengunjung

oBawa benda-benda yang familiar dari rumah

oIjinkan keluarga/orang tertentu lainnya untuk tetap bersama pasien

oDidik pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan, sehingga mereka tidak akan dengan segaja mengganggu lingkungan yang direncanakan

oBeri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang aman bagi pasien

NANDA2

Ganggguan rasa nyaman nyeri berhubungan denganadanya massa dalam matap. 352

Defenisi: merasakan kurang, bantuan, dan kelebihan fisik, psikospiritual, lingkungan dan dimensi social.

Batasan karakteristik:

Gejala penyakit yang berhubungan

Gangguan pola tidur

Melaporkan ketidaknyamanan

Melaporkan gelisah

NOC2

Comfort level (tingkat kenyamanan) p. 173

Indikator:

Melaporkan kecewa dengan control gejala

Melaporkan kecewa dengan control nyeri

Menyatakan kecewa dengan tingkat kenyamanan

NIC2

Pain management (Manajemen nyeri) p. 412

Aktivitas:

oLakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan factor presipitasi

oObservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan

oGunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

oKaji budaya yang mempengaruhi respion nyeri

oDeterminasi akibat nyeri terhadap kualitas hidup

oBantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

oControl ruangan yang dapat mempengaruhi nyeri

oKurangi factor presipitasi nyeri

oPilih dan lakukan penanganan nyeri

oAjarkan pasien untuk memonitor nyeri

oKaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

oBerikan analgetik untuk mengurangi nyeri

oEvaluasi keefektifan control nyeri

oTingkatkan istirahat

oKolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

oMonitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

NANDA3

Knowledgedeficit (kurang pengetahuan)tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d kurangnya informasi

Defenisi:tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif berhubungan dengan topikspesifik.

Batasan karakteristik:

Mengikuti instruksi yang tidak akurat

Tidak familiar dengan informasi

NOC3

Pengetahuan :proses penyakit

Indikator:

Kenalkan pasien dengan nama penyakit

Deskripsikan proses penyakit

Deskripsikan penyebab atau factor yang berkonstribusi

Deskripsikan factor resiko

Deskripsikan efek penyakit

Deskripsikan komplikasi

Deskripsikan pengukuran untuk meminimalisasi perkembangan penyakit

Pengetahuan : aktivitas pengobatan

Mengidentifikasi aktifitas pengobatan

Menjelaskan tujuan aktifitas

Mendeskripsikan efek dari aktifitas

Mendeskripsikan aktifitas yang terbatas

Mendeskripsikan aktifitas pencegahan

Mendeskripsikan faktor toleransi aktifitas yang rendah

Mendeskripsikan strategi peningkatan aktifitas secara berlanjut

Mendeskripsikan bagaimana mengamati aktifitas

Melaksanakan pengontrolan aktifitas diri

Mendeskripsikan hambatan-hambatan untuk melakukan implementasi rutin

Mendeskrispsikan rencana pelaksanaan latihan

Mendeskrispsikan praktik latihan

NIC3

Mengajarkan :proses penyakit

Defenisi:membantu pasien untuk memahami informasi berhubungan dengan prosespenyakit yang spesifik

Aktivitas:

oMenilai level pengetahuan pasien berhubungan dengan proses penyakit

oJelaskan patofisiologi penyakit dan hubungannya dengan anatomi dan fisiologi

oDeskripsikan tanda umum dan symptom penyakit

oMendeskripsikan proses penyakit secara tepat

oIdentifikasi penyebab yang mungkin

oSediakan informasi kepada pasien tentang kondisi

oSediakan informasi pada keluarga atau yang lainnya tentang kemajuan pasien

oSediakan informasi tentang pengobatab diagnostik

oDiskusikan terapi atau pilihan pengobatan

oJelaskan komplikasi kronik yang mungkin

oMemperjelas informasi, disediakan oleh anggota tim kesehatan lainnya

Mengajarkan : Prosedur/Pengobatan

oInformasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang kapan dan dimana prosedur/pengobatan akan dilakukan, dengan tepat

oInformasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang berapa lama prosedur/pengobatan yang diharapkan

oInformasikan pada pasien/orang penting lainnya yang akan melakukan prosedur/pengobatan

oMenjelaskan maksud dari prosedur/pengobatan

oMenjelaskan prosedur/pengobatan

oInstruksikan pada pasien bagaimana bekerjasam/berrpartisipasi selama prosedur/pengobatan, dengan tepat

oMengatur perjalanan dari prosedur/ruang pengobatan dan area tunggu, dengan tepat

oMemperkenalkan pasien pada staf yang akan terlibat dalam prosedur/pengobatan, dengan tepat

oMenjelaskan kebutuhan untuk peralatan yang pasti (contoh: peralatan monitor) dan fungsinya

oMendiskusikan kebutuhan untuk tindakan khusus selama prosedur/pengobatan, dengan tepat

oInformasikan pada pasien bagaimana mereka dapat membantu pada proses penyembuhan

oMenyediakan informasi ketika dan dimana hasilnya akan didapat dan bagaimana menjelaskannya

oMendiskusikan pengobatan alternative, dengan tepat

oMengikutsertakan keluarga/orang penting lainnya, dengan tepat

Diagnosa keperawatan post operasi

Diagnosa keperawatan yang dapat muncul adalah:

1.Kecemasan berhubungandenganhasilpembedahan.

2.Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan pasca operasi

NANDA 1

Cemas berhubungan dengan hasil dari pembedahan (p. 242)

Defenisi:

Sebuah perasaan ketidaknyamanan,tidak enak atau takut samar-samar disertai oleh respon otonom sumbernya sering tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu; perasaan ketakutan yang disebabkan oleh antisipasi bahaya. itu adalah mengubah sinyal yang memperingatkan bahaya yang akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah-langkah untuk menghadapi ancaman

Batasan karakteristik:

Insomnia

Kawatir

Menggigil

Gelisah

Tidak nafsu makan

Tekanan darah meningkat

Sulit konsentrasi

NOC1:

Kontrol kecemasan (p. 116)

Indikator:

Memonitor intensitas kecemasan

Mengeliminasi penyebab kecemasan

Menurunkan stimulasi lingkungan ketika cemas

Merencanakan strategi koping

Gunakan strategi koping yag efektif

Gunakan teknik relaksasi

Perhatikan hubungan social

Laporkan tidur yang tidak adekuat

Control respon cemas

NIC1:

Penurunan kecemasan (p.109)

Aktifitas:

oGunakan ketenangan, meyakinkan pendekatan

oJelaskan semua prosedur

oLihat untuk mengerti perspektif pasien terhadap situasi stress

oSediakan informasi tentang diagnosis, pengobatan, dan prognosis

oTetap bersama pasien untuk kenyamanan dan mengurangi takut

oTanggapi perilaku

oCiptakan suasana untuk menfasilitasi kepercayaan

oMenyemangati secara verbal mengenai perasaan, persepsi, dan ketakutan

oIdentifikasi perubahan tingkat kecemasan

oBantu pasien mengidentifikasi situasi yang menurunkan kecemasan

oAjarkan klien menggunakan teknik relaksasi

oGunakan obat-obatan untuk mengurangi kecemasan, jika diperlukan

NANDA 2

Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan pasca operasi

Defenisi:

Ketiadaan atau kekurangan informasi teori yang berhubungan yang berhubungan dengan suatu topik tertentu/spesifik

Batasan karakteristik:

Keterbatasan teori

Kesalahan menafsirkan informasi

Tidak terbuka

Tidak ada minat dalam belajar

Ketiadaan daya ingat

Tidak tahu dengan sumber informasi

NOC2:

Pengetahuan: Prosedur Perawatan

Indikator:

Mendeskripsikan prosedur perawatan

Menjelaskan tujuan prosedur

Mendeskripsikan langkah prosedur

Mendeskripsikan bagaimana melakukan prosedur

Mendeskripsikan tindakan pencegahan yang berhubungan dengan prosedur

Mendeskripsikan prosedur yang terbatas Mendeskripsikan alat dan bahan perawatan Menunjukkan prosedur perawatan

Mendeskripsikan tindakan mengatasi komplikasi

Mendeskripsikan efek samping yag potensial

NIC2:

Mengajarkan: Setelah Operasi

Aktifitas:

oInformasikan kepada pasien dan orang lain yang penting tentang tanggal yang tetap, waktu, dan penempatan perawatan

oInformasikan kepada pasien dan orang lain yang penting berapa lama perawatan diharapkan berlangsung

oMenentukan pengalaman pasien yang berhubungan dengan pembedahan sebelumnya dan tingkat pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan

oMendeskripsikan berbagai pengobatan setelah operasi, efek yang akan terjadi pada pasien, dan dasar pemikiran untuk mengguanakannya

oMemperkenalkan pasien dengan staf yang akan dilibatkan dalam perawatan/perawtan setelah operasi, dengan tepat

oMenjelaskan maksud dari tujuan setelah operasi

oMendeskripsikan rutinitas sesudah operasi/perlengkapan (misalnya: pengobatan, perawatanyang berhubungan dengan pernafasan, saluran, mesin, pendukung selang karet, pembalut luka berhungan dengan pembedahan, ambulasi, diet, kunjungan keluarga, dan menjelaskannya secara tepat, dengan tepat

oInformasikan pada pasien tentang bagaimana mereka dapat membantu proses penyembuhan

2. Tujuan excisional biopsy adalah

Jawab

Biopsi eksisi - operasi digunakan untuk mengambil bagian yang lebih besar dari jaringan.

Tujuan excisional biopsy adalah

1. Mengetahu morfologi tumor

a.Tipe histologic tumor

b.Subtipe tumor

c.Grading sel

2. Radikalitas operasi

3. Staging tumor

a.Besar specimen dan tumor dalam centimeter

b.Luas ekstensi tumor

c.Bentuk tumor

d.Nodus regional

Banyak kelenjar limfe yang ditemukan

Banyak kelenjar limfe yang mengandung metastasis

Adanya invasi kapsuler

Metastase ekstranodal