Click here to load reader
Upload
anung-triningrum
View
247
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
BUSINESS ETHICS
CASE :
Health Business
Presented by:Group 1
Agnes Anggraini NIM 11/325582/PEK/16063
Anung Triningrum NIM 11/325585/PEK/16066
Sigit Kusmaryanto NIM 11/325629/PEK/16110
PROGRAM MAGISTER MANAGEMENUNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA2011
A. Profil Perusahaan
Health Net,Inc merupakan salah satu perusahaan asuransi kesehatan
independen terbesar di Amerika Serikat yang didirikan pada Tahun 1979 oleh Blue Cross di
California Selatan. Kantor pusat perusahaan berada di 21650 Oxnard Street Woodland Hills
Los Angeles California 91367. Perusahaan beroperasi di 50 negara bagian Amerika Serikat.
Jumlah karyawan perusahaan pada Tahun 2010 mencapai kira-kira 8,200 orang. Pada tahun
pertama dan kedua, perusahaan ini memperoleh keuntungan berturut-turut sebesar $17,000
dan $17 juta. Pada Tahun 2010, pendapatan tahunan perusahaan mencapai $13.6 billion.
Pada Tahun 1994, Health Net dijual ke HMO (Health Medicare Organization) lain,yaitu:
QualMed, sebuah perusahaan waralaba HMO yang dimiliki oleh dr. Malik M. Hasan. Pada
Bulan Desember 1995, Health Net memperoleh akreditasi dari National Committee for Quality
Assurance (NCQA), sebuah kelompok industri yang memberikan akreditasi pada HMO-HMO
yang memenuhi kriteria tertentu. NCQA juga menerbitkan sejumlah survei komparatif atas
sejumlah HMO, yang isinya, antara lain bahwa Health Net mengeluarkan biaya lebih kecil
dibandingkan HMO lain untuk perawatan medis, namun pengeluaran untuk pemasaran, gaji
dan biaya administratif lain, lebih besar.
B. Sistem Operasi HMO
Sebagai HMO, Health Net memperoleh premi bulanan dari berbagai
perusahaan, dan sebagai gantinya, Health Net menyediakan perawatan medis bagi para
pegawai perusahaan tersebut. Pada Tahun 1995, Health Net mampu mengumpulkan dana
dari perusahaan sebesar $2 miliar. Health Net menandatangani kontrak dengan dokter dan
rumah sakit dengan memberikan gaji pada mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Masing-masing pasien dirujuk ke rumah sakit dan dokter tertentu untuk menerima perawatan
dan pelayanan kesehatan. Setiap spesialis yang ditemui pasien harus melalui persetujuan
Health Net dan harus memiliki kontrak dengan Health Net. Untuk menekan biaya, Health Net
menerapkan sistem yang di sebut capitation (pajak). Dalam sistem capitation, Health Net
membayar gaji dokter, spesialis, kelompok dokter dan rumah sakit secara bulanan untuk
masing-masing pasien yang dirujukkan. Jika dokter, spesialis, kelompok dokter atau rumah
sakit mengeluarkan biaya yang lebih kecil dari biaya capitation, maka mereka boleh
mengambil kelebihannya. Sebaliknya, jika mereka mengeluarkan biaya yang lebih besar dari
biaya capitation, maka mereka harus menutup kekurangannya tersebut dengan dana mereka
sendiri. Dengan demikian, sistem capitation memberikan sebuah insentif ekonomi untuk
memberikan tingkat pelayanan kesehatan yang lebih rendah. Sebagaimana yang dikatakan
oleh seorang mantan dokter di Health Net bahwa “perlu dipahami, setiap kali seorang pasien
1
datang menemui dokter, pasien tersebut adalah tanggung jawab, bukan aset- karena dia
merupakan bagian dari penghasilan tetap”.
Secara umum, sistem capitation juga berperan dalam menekan biaya medis
yang meroket selama tahun 1980-an serta menaikkan premi asuransi medis dalam jumlah
yang signifikan. Kenaikan biaya medis mempercepat terjadinya krisis yang dihadapi
perusahaan karena mereka merasa tidak lagi mampu membayar biaya pengobatan penyakit-
penyakit serius. HMO dan sistem capitation mampu mengendalikan krisis ini. Sebagai contoh,
satu survei atas sejumlah HMO menemukan bahwa premi HMO mengalami penurunan antara
tahun 1994-1995 dan bahwa jumlah pasien HMO yang menginap di rumah sakit turun dari 315
per 1000 menjadi 275. Dengan menggunakan sistem capitation dan dengan memberlakukan
cara-cara pengendalian biaya lainnya dari dunia bisnis ke dalam dunia kedokteran, HMO
terbukti menjdi bisnis yang sangat menguntungkan. Sebagai contoh, dr. Malik M. Hasan, yang
merupakan pendiri QualMed, yaitu: sebuah perusahaan waralaba yang memiliki sejumlah
HMO. Ketika mendirikan QualMed, dia menemukan fakta bahwa dengan menerapkan control
biaya ketat dan sistem manajemen perusahaan yang didesain untuk mendorong dokter dan
rumah sakit untuk lebih efisien, dia mampu mengambil alih sejumlah HMO yang gagal dan
mengubahnya menjadi sumber keuntungan yang menggiurkan. Saat QualMed go public,
sahamnya di perusahaan tersebut tiba-tiba nilainya menjadi $150 juta.
C. Kasus
Pada Bulan Agustus 1992, Christy deMeurers, seorang guru yang berusia 32
tahun di Los Angeles dan juga ibu dari dua anak merasakan ada benjolan di dadanya, yang
didiagnosa merupakan kanker payudara. Dua bulan sebelumnya, dia mendaftar sebagai
anggota Health Net, sebuah organisasi perawatan kesehatan atau Health Medicare
Organization (HMO) yang memberikan layanan kesehatan kepada para anggotanya dan
merupakan salah satu program asuransi kesehatan yang ditawarkan oleh sekolah tempat ia
bekerja. Atas kejadian tersebut, Health Net telah membayar mastektomi, terapi radiasi dan
perawatan kemoterapi kepada Christy. Pada Bulan Mei 1993, setelah melakukan scan tulang,
diketahui bahwa kanker yang dideritanya telah menyebar ke tulang sungsum. Sang dokter
perusahaan, yaitu: dr. Gupta menyarankan kepada Christy untuk melakukan transplantasi
tulang dan memintanya untuk menemui dr. McMillan, seorang spesialis yang akan memeriksa
apakah dia layak melakukan transplantasi yang merupakan sebuah proses yang mungkin
akan memakan biaya setidaknya $100,000. Namun saat Christy dan keluarganya
mengunjungi dr. McMillan, dokter ini tidak menjelaskan apa saja yang akan dilakukan dalam
transplantasi tulang. Dia hanya mengatakan bahwa Christy pertama-tama harus menjalani
2
perawatan obat untuk menentukan apakah tumor yang dideritanya bereaksi terhadap obat
yang digunakan dalam transplatasi tulang sungsum.
Karena curiga bahwa Health Net sebagai pihak yang menggaji dr. Gupta dan dr.
McMillan mungkin akan berusaha untuk tidak membayar biaya transplantasi, Christy dan
keluarganya pergi ke Denver pada hari berikutnya untuk berkonsultasi dengan seorang
spesialis transplantasi tulang ternama, yaitu: dr. Roy B Jones,. Pada tanggal 8 Juni 1993, dr.
Jones menyarankan transplantasi dengan menunjukkan bahwa dengan proses tersebut, maka
“kemanjurannya dalam menangani kanker payudara setidaknya sama dengan prosedur lain
yang dilakukan setiap hari”. Pada hari yang sama di Los Angeles, Health Net memutuskan
untuk tidak membayar biaya transplantasi Christy karena transplantasi tersebut
diklasifikasikan sebagai transplantasi investigasional atau eksperimental, dan Health Net
secara kontraktual tidak wajib membayar biaya prosedur investigasional. Saat Christy kembali
ke Los Angeles, dr. Gupta tidak bersedia menyarankan transplantasi. Pada saat dr. Gupta
menolak untuk merekomendasikan transplantasi, Christy mengajukan permohonan untuk
menemui spesialis kanker lain, yaitu: dr. Schinke yang juga seorang dokter dari Health Net.
Setelah memeriksanya, dr. Schinke setuju bahwa Christy perlu mempertimbangkan untuk
melakukan transplantasi. Namun beberapa waktu kemudian, dr. Schinke menerima telepon
dari administrator Health Net dan, katanya kemudian, “ saya tidak mengerti mengapa seorang
administrator menelepon dan dengan nada kasar mengatakan ‘ anda ini bagaimana mengapa
anda menyarankan pasien itu untuk mempertimbangkan melakukan transplantasi?”. Namun
dr. Schinke tidak menarik rekomendasinya. Selanjutnya, dr. Schinke merujuk Christy ke UCLA
Medical Center, sebagai salah satu rumah sakit yang menjalin kontrak dengan Health Net.
Karena sangat curiga, Christy tidak mengatakan bahwa dia pasien Health Net saat menemui
dr. John Glapsy, seorang spesialis kanker di UCLA Medical Center pada tanggal 25 Juni
1993. Karena tidak tahu bahwa Christy adalah pasien Health Net, dr. John Glaspy setuju
bahwa transplantasi merupakan tindakan yang cukup rasional untuk dilakukan. Namun
demikian, dia juga menyatakan bahwa Christy harus menjalani perawatan obat untuk menguji
reaksi kanker yang dideritanya pada obat tersebut. Dua bulan kemudian, saat hasil pengujian
menunjukkan bahwa tubuhnya memberikan reaksi yang baik terhadap obat yang diberikan,
Christy dan keluarganya menandatangani persetujuan untuk membayar rumah sakit sebesar
$92,000 dengan uangnya sendiri untuk biaya transplantasi.
Christy dan keluarganya mengajukan permohonan pada Health Net untuk
mempertimbangkan kembali kebijakan perusahaan tersebut yang mengklasifikasikan
transplantasi sebagai perawatan investigasional dan menolak untuk membiayainya. Namun
sesungguhnya, pada tahun 1990 Kepala Bagian Medis Health Net melakukan sebuah
3
penelitian untuk mengevaluasi status transplantasi, dan kesimpulannya bahwa tiga dari empat
asuransi membayar biaya transplantasi, dan menjelang tahun 1991, transplantasi telah
menjadi praktik umum diantara praktisioner, provider dan pembayar. Namun dr. Osorio,
seorang administrator Health Net sekali lagi menolak untuk membayar biaya transplantasi.
Dengan berdasarkan pada hasil temuan panel yang menangani kasus ini, dr. Osorio
memanggil Kepala Bagian Unit Kanker UCLA Medical Center (dalam sebuah pernyataan
dimaksudkan untuk “mempengaruhi atau mengintimidasi” pihak rumah sakit), untuk meminta
penjelasan mengapa UCLA mengijinkan transplantasi terhadap Christy, yang dalam hal ini
melanggar petunjuk pelaksanaan dari Health Net. Karena terkejut, Kepala Bagian Unit Kanker
tersebut mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu tentang kasus tersebut, namun segera akan
mempelajarinya. Dalam klausul perjanjian, Health Net berhak memutuskan kontrak dengan
pihak rumah sakit setelah memberi peringatan dan tenggang waktu 90 hari dimana
merupakan suatu tindakan yang dapat mengakibatkan krisis besar bagi UCLA karena
sebagian besar dana mereka berasal dari Health Net. Satu minggu kemudian, UCLA Medical
Center menyampaikan pemberitahuan pada Health Net yang menyatakan bahwa pihaknya
akan menanggung biaya transplantasi karena telah menyetujuinya.
Pada tanggal 23 September 1993, Christy akhirnya mulai menjalani perawatan di
rumah sakit UCLA. Namun saat itu, dia sudah tidak kuat berjalan dari satu ruang ke ruang
lain. Beberapa minggu kemudian, dia diijinkan pulang dan merasa cukup sehat untuk
memotong rumput. Dia terbebas dari penyakit kanker selama empat bulan berikutnya, namun
pada musim semi Tahun 1994, penyakit itu kambuh lagi. Pada Hari Jumat tanggal 10 Maret
1995, Christy meninggal dunia.
D. Pertanyaan
1. Apakah perawatan medis seharusnya memang dijadikan lahan bisnis?
2. Apakah secara moral tepat bagi sebuah HMO untuk menggunakan sistem capitation yang
memberikan insentif ekonomi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan medis?
3. Evaluasi etika tindakan dari individu-individu yang terlibat dalam kasus ini
E. Pembahasan
1
.
Menurut kelompok 1, perawatan medis seharusnya tidak dijadikan sebagai lahan bisnis
murni. Perusahaan seharusnya tetap menyeimbangkannya dengan aspek kemanusiaan.
Apabila perawatan medis dijadikan lahan bisnis, perusahaan akan mencari keuntungan
yang sebesar-besarnya dengan menetapkan harga yang tinggi pada obat dan
pelayanannya sehingga berdampak merugikan bagi pasien karena semakin tidak
4
terjangkau oleh mereka.
2
.
Menurut kelompok 1, secara moral, tidak tepat bagi HMO menerapkan sistem capitation.
Dengan sistem capitation, berarti HMO telah menetapkan batas biaya perawatan atas
penyakit tertentu yang dapat ditanggung oleh HMO. Apabila dokter atau rumah sakit
mengeluarkan biaya lebih besar dari biaya capitation, maka mereka harus menutup
kekurangan dari dananya sendiri. Akibatnya, dokter dan rumah sakit akan berusaha untuk
meminimalkan biaya perawatan agar tidak melebihi biaya capitation, yang tentu saja
berdampak pada pasien secara langsung karena penurunan kualitas obat dan pelayanan.
Mungkin saja biaya perawatan dokter dan rumah sakit menjadi lebih murah (efisien), tetapi
kualitas perawatan dan pelayanan juga menyesuaikan biaya tersebut, dalam arti
kualitasnya menjadi lebih rendah
3
.
-
-
-
-
-
Christy deMeurers
Christy berhak menuntut pihak Health Net untuk membiayai transplantasinya karena
dia telah terdaftar sebagai anggotanya dan telah membayar premi pada Health Net
melalui tempat kerjanya (sekolah)
dr. Gupta
Semula telah bertindak dengan benar dengan menyarankan Christy untuk melakukan
transplantasi tulang, meskipun kemudian menolak untuk merekomendasikan
transplantasi pada Christy. Dr. Gupta telah bekerja dengan baik sesuai keinginan pihak
yang menggajinya, yaitu: Health Net dimana perusahaan ini menolak untuk membiayai
transplantasi Christy. Ditinjau dari sisi medis, dia melanggar etika kesehatan karena
seorang dokter seharusnya merekomendasikan tindakan terbaik yang harus diambil
pasien untuk menyelamatkan jiwanya.
dr. McMillan
Karena dr. McMillan bekerja pada Health Net, maka dia berusaha melindungi
kepentingan perusahaan tersebut dengan tidak menjelaskan pada Christy tentang apa
saja yang akan dilakukan dalam transplantasi tulang. Ditinjau dari sisi medis, dia
melanggar etika kesehatan karena seorang dokter seharusnya merekomendasikan
tindakan terbaik yang harus diambil pasien untuk menyelamatkan jiwanya
dr. Roy B. Jones
Dokter Joners telah bertindak sesuai etika kesehatan untuk melindungi jiwa pasien
dengan menyarankan transplantasi pada Christy
dr. Schinke
Dokter Schinke merupakan pihak bekerja pula pada Health Net, namun dia berani
5
-
-
berbeda pendapat dengan pihak yang menggajinya dengan merekomendasikan Christy
untuk melakukan transplantasi dan merujuknya ke UCLA Medical Center untuk
penanganan lebih lanjut. Jadi, dr. Schinke telah bertindak sesuai etika kesehatan untuk
menyelamatkan jiwa pasien.
Health Net (dr. Osorio sebagai administrator Health Net)
Perusahaan menolak untuk membiayai transplantasi Christy, sebagai anggotanya yang
selalu membayar premi. Ditinjau dari aspek bisnis, perusahaan melanggar etika bisnis
karena sebagaimana penelitian oleh Kepala Bagian Medis Health Net pada Tahun
1990 untuk mengevaluasi status transplantasi, menunjukkan bahwa tiga dari empat
asuransi membayar biaya transplantasi, dan menjelang tahun 1991, transplantasi telah
menjadi praktik umum diantara praktisioner, provider dan pembayar. Selain itu, perilaku
mengintimidasi UCLA Medical Center dalam hal rekomendasi transplantasi pada christy
tidak sesuai etika kesehatan. Ditinjau dari aspek etika bisnis, Health Net telah
mengingatkan UCLA Medical Center untuk mematuhi perjanjian diantara mereka.
UCLA Medical Center
Pihak UCLA telah bertindak dengan benar untuk tidak menanyakan asal-usul (riwayat)
pasiennya dan telah menanganinya dengan baik. Karena terikat perjanjian dengan
Health Net dimana perusahaan ini menolak membiayai transplantasi Christy, maka
UCLA (yang tidak mengetahui hubungan antara Christy dan Health Net ) dalam rangka
menghormati perjanjian bersedia membiayai transplantasi Christy. Jadi, UCLA telah
berusaha memenuhi etika bisnis dengan berusaha mentaati perjanjian.
F. Pelajaran yang dapat diambil dari kasus Health Net
a. Perawatan medis seharusnya tidak dijadikan lahan bisnis murni, dalam arti hanya
mencari keuntungan sebesar-besarnya dari medis dengan mengabaikan aspek
kemanusiaan. Jadi, HMO seharusnya menyeimbangkan antara kepentingan bisnis
dan aspek kemanusiaa
b. Perlu dilakukan peninjauan terhadap besarnya biaya capitation
c. Perusahaan asuransi kesehatan seharusnya menanggung pengobatan dan perawatan
nasabahnya sebagaimana ketentuan yang umum yang berlaku. Selain itu, nasabah
asuransi perlu mempelajari dengan detail klausul perjanjian asuransi agar tidak timbul
perselisihan dan penyesalan di kemudian hari.
G. Kesimpulan
6
a. Dengan menggunakan sistem capitation dan dengan memberlakukan cara-cara
pengendalian biaya lainnya dari dunia bisnis ke dalam dunia kedokteran, HMO terbukti
menjdi bisnis yang sangat menguntungkan
b. Sistem capitation ternyata berperan dalam menekan biaya medis yang meroket
c. Dengan motif tertentu, masih ada perusahaan asuransi kesehatan yang menolak klaim
dari nasabah/anggotanya.
d. Karena terikat perjanjian dengan HMO, banyak dokter dan rumah sakit yang
mengabaikan etika medis.
7