Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis Dalam an

Embed Size (px)

Citation preview

Dede Taufik | D22110257 Tugas Pengantar Manajemen & Bisnis

Flash BriefBerikut adalah contoh kasus pelanggaran etika bisnis di PT. Semen Tonasa, Sulawesi Selatan. Pelanggaran yang terjadi menyangkut beberapa pihak seperti Biro Produksi, Biro Pengendalian Mutu & Proses dan pihak atasan sebagai penentu keputusan

The SituationSetiap Departement dan Biro dalam perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai (goals) masing-masing.Biro Pengendalian Mutu dan Proses

Biro Produksi

mendapatkan jumlah produksi yang besar dengan jumlah bahan baku dan waktu yang digunakan seefisien mungkin

Setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar nasional dan internasional (SNI, ASTM, ISO)

Motive & reasonBiro Produksi: Sebisa mungkin meningkatkan produktivitas perusahaan dengan biaya produksi dan waktu yang digunakan seefisien mungkin.

Motive & reasonBiro Pengendalian Mutu & Proses : Suatu produk yang diproduksi harus memiliki kualitas yang sesuai type semen yang dihasilkan, karena menyangkut citra perusahaan. jika kualitas kurang baik maka reliability konsumen terhadap semen berkurang, maka market perusahaan pun berkurang.

Motive & reasonPihak Atasan:

Sebagaimana mungkin perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan pengeluaran sekecil mungkin.

The ProblemsKetika keadaan sedang tidak mendukung proses produksi, proses produksi tetap dilanjutkan dengan motif mengejar goals (biro Produksi)

Produk semen yang tidak memenuhi standar diketahui oleh biro pengendalian mutu dan proses, dan produk pun diberi cap tidak sesuai standar, lalu melapor ke pihak atasan. (biro pengendalian mutu)

Masalah produk semen yang tidak sesuai standar ini diketahui oleh pihak atasan, dengan kata lain produk gagal dijual secara langsung (problems started).

The ProblemsKonflik Atasan1. meloloskan produk semen yang tidak sesuai standar dengan menginterfensi biro pengendalian mutu untuk memberikan izin dengan pertimbangan mengejar profit.

2. Membiarkan produk semen yang tidak sesuai standar tersebut tidak dijual dengan pertimbangan mengutamakan kepercayaan3. Semen yang tidak sesuai standar dimasukkan kedalam penyimpanan khusus. Ketika semen ingin dipacking kualitas semen yang bagus dicampur dengan yang kurang bagus.

Manager Decisiony Jika memilih pilihan pertama walaupun keuntungan yang didapatkan

maksimal tetapi resiko yang didapatkan terlalu besar, yaitu kehilangan kepercayaan konsumen apabila hal ini diketahui konsumen (perbedaan kualitas good product and bad product terlalu tinggi) Jika memilih pilihan kedua perusahaan akan rugi biaya dan waktu walaupun mendapatkan keuntungan yaitu mendapatkan kepercayaan konsumen, tetapi nilai antara kepercayaan konsumen dan kerugian tidak senilai Jika memilih pilihan ketiga perbandingan antara keuntungan dan kerugian cukup seimbang, keuntungan nya produk yang dihasilkan tetap terjual, dan kerugian kualitas semen sedikit menurun tetapi konsumen tidak terlalu merasakan penurunan kualitas semen tersebut

Final DecisionAtasan1. meloloskan produk semen yang tidak sesuai standar dengan menginterfensi biro pengendalian mutu untuk memberikan izin dengan pertimbangan mengejar profit.

2. Membiarkan produk semen yang tidak sesuai standar tersebut tidak dijual dengan pertimbangan mengutamakan kepercayaan3. Semen yang tidak sesuai standar dimasukkan kedalam penyimpanan khusus. Ketika semen ingin dipacking kualitas semen yang bagus dicampur dengan yang kurang bagus.

Semen pun diberi izin untuk dipacking dan di komersilkan ke konsumen Interfensi ke pihak pengendalian mutu

SummaryDari uraian tersebut dapat dilihat :Terjadi pelanggaran etik pada biro produksi, seharusnya menghentikan proses produksi apabila keadaan sedang tidak mendukung Terjadi pelanggaran etik pada biro pengendalian proses, karena membiarkan terjadinya pencampuran good product dan bad product Terjadi pelanggaran etik oleh pihak atasan karena menginterfensi bawahan untuk lebih memerhatikan aspek keuntungan dan kerugianFirm s interest versus others interest

Boss s interest versus subordinates values

Firm s interest versus others interest