Upload
adelia-cynthia-maharani
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
1/68
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kematian neonatus pada bayi baru lahir merupakan masalah utama yang
sering kita jumpai,khususnya di bidang kesehatan.Di Indonesia angka kematian
bayi(AKB) masih tinggi yaitu 34!.""" kelahiran hidup,sekitar #$ % kematian
terjadi pada periode sangat dini,yaitu masa neonatal.&arget 'D tahun *"!#
untuk menurunkan AKB menjadi *3!.""" kelahiran hidup memerlukan rangkaian
upaya dan strategi khusunya peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
pada masa neonatal.!'enurut sur+ei demograi dan kesehatan indonesia (DKI)
tahun *""- mendapatkan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia, 3# bayi per
!""" kelahiran hidup. Bila dirinikan !#-.""" bayi meninggal per tahun atau 43"
bayi perhari. Beberapa penyebab kematian bayi disebabkan berat badan lahir
rendah, asiksia, tetanus, ineksi, dan masalah pemberian minum.*/enyebab
kematian neonatal kelompok umur "0- hari adalah prematuritas dan berat badan
lahir rendahlo1 birth 1eight (2B) 3#% diikuti oleh asiksia lahir 33.$%.
edangkan penyebab kematian neonatal kelompok umur 0* hari adalah ineksi
#-.!% (termasuk tetanus, sepsis, pneumonia, diare).Data DKI tahun *""- juga
menatat bah1a #*,- % persalinan terjadi di rumah dan bidan sebagai penolong
persalinan di lini terdepan akan sering menjumpai kasus asiksia atau masalah
bayi baru lahir lainnya.ehingga bidan harus memiliki pengetahuan keterampilan
dan yang memadai tentang resusitasi bayi baru lahir dan penanganan ineksi
neonatal,yang sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian bayi.*
Ineksi neonatal dapat terjadi intrauterin melalui transplasental yang didapat
intrapartum saat melalui jalan lahir selama prosespersalinan, atau pasa partum
akibat sumber ineksi dari luar setelah lahir. Ineksi intrapartum dapat terjadi pada
saat melalui jalan lahir atau ineksi asendens bila terjadi partus lama dan ketuban
peah dini.
!
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
2/68
/ersalinan preterm atau kurang bulan akan memba1a konsekuensi bagi bayi yang
lahirpreterm atau bayi kurang bulan (BKB) . Bila terjadi kegagalan adaptasi pada
kehidupan ekstra uterin maka akan terjadi ga1at neonatus yang dapat berdampak
kematian atau keaatan. Bayi kurangbulan (BKB) mempunyai banyak resiko
atau masalah akibat kurang matangnya ungsi organ antara lain /enyakit
membran hialin (5espiratory distress syndrome,&ranseint o the ne1born dan
displasia bronkopulmonar), asiksia, perdarahan intrakranial, gangguan
neurologik, hipotermia, gangguan metabolik dan keenderungan untuk terjadinya
ineksi neonatal.3
elain itu bayi kurang bulan dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah (BB25),
sampai saat ini BB25 masih merupakan masalah di seluruh dunia karena menjadi
salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada neonatal..elain itu
pelayanan antenatal yang kurang berkualitas,asuhan persalinan normal dasar dan
pelayanan kesehatan kesehatan oleh tenaga kesehatan yang kurang memadai
menjadi aktor resiko BB25./re+alesni BB25 masih ukup tinggi terutama di
negara0negara sosio0ekonomi rendah. Berdasarkan riset dasar kesehatan indonesia
tahun *"!3 angka kejadian BB25 sebanyak !".*%.4
1.2 Tujuan
/enyajian kasus ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui lebih
dalam tentang ara mendiagnosis, mengetahui ara mengelola dan
tatalaksana pasien, serta mengetahui prognosispenderita
1.2.1 Tujuan umum
6ntuk mengetahui ara mendiagnosis, mengelola, dan mengetahui prognosis
pasien sesuai kepustakaan atau prosedur yang ada.
1.2.2 Tujuan Khusus
!. 'ahasis1a mampu melakukan alloanamnesis kepada orang tua bayi
*. 'ahasis1a mampu melakukan pemeriksaan isik dan mengerti
pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis dan tatalaksana
4. 'ahasis1a mengetahui ara pengelolaan penyakit pada bayi
*
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
3/68
1.3 Manfaat
/enulisan laporan kasus ini diharapkan dapat membantu mahasis1a
kedokteran untuk belajar menegakkan diagnosis, mengetahui pengelolaan,
dan mengetahui prognosis pasien
BAB 2
PENA!"AN KA#U#
2.1 "DENT"TA# PENDE$"TA
3
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
4/68
7ama 8 By.'/
6mur 8 !" hari
&anggal lahir 8 *" 9uli *"!#
Alamat 8 unung /ati emarang
9enis kelamin 8 /erempuan
'asuk 5DK 8 *" 9uli *"!#
7o. :' Bangsal 8 :#43-3- /B5&
"DENT"TA# %$AN& TUA
7ama 8 &n. I
6mur Ayah 8 33 tahun
/ekerjaan 8 /ega1ai s1asta
/endidikan 8 'A
Agama 8 Islam
7ama 8 7y. 7/
6mur Ibu 8 *;tahun
/ekerjaan 8 Ibu 5umah &angga
/endidikan 8 'A
Agama 8 Islam
2.2 DATA DA#A$
Anamnes's
Alloanamnesis dengan Ibu /asien dan :atatan 'edis tanggal 3" 9uli *"!#
pukul ";."" IB di /B5& 5DK
4
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
5/68
Keluhan Utama ( lahir tidak langsung menangis
$')a*at Pen*ak't sekarang (
/ada tanggal *" 9uli *"!#, pukul !3.4*, lahir bayi perempuan dari
ibu 3/4A" , usia ibu saat hamil *; tahun hamil 3$ minggu. 5i1ayat A7:
( di p.?, ri1ayat A7B (0),ri1ayat penyakit selama kehamilan
disangkal, darah tinggi selama kehamilan (0), kening manis (0), asma (0),
penyakit jantung (0)ri1ayat minum obat0obatan selain yang diresepkan
dokter disangkal, ri1ayat minum jamu0jamuan disangkal
2ahir bayi perempuan,seara :&/ di ?K 5DK atas indikasi
gemeli,kelainan letak 8 bayi pertama presentasi bokong,bayi kedua
presentasi bokong. 2ahir tidak langsung menangis, biru (0). Apgar sore $0
-0;, berat lahir !3"" gram, panjang badan lahir 3; m,lingkar kepala *;
m,lingkar dada * m. /lasenta lahir manual, kotiledon lengkap, inark
(0), hematom (0).
Bayi terlihat retraksi (menit maka dilakukan resusitasi neonatus dengan
&/ 7eopu /CC/ # /I/ *", bayi menangis merintih, dilakukan
pemasangan inus tali pusat dengan umbilikal katetr dan ek D stik
hasil ;$.
/ada pukul !.!# IB, bayi tampak bernaas epat, sianosis (0), retraksi
(menit,55 8
4#>menit,suhu 3-,*E:. p?* ;#% Kemudian bayi dira1at di /B5&
aruda dengan menggunakan :/A/ /CC/ # @i?* 4" % lo1 $ 2menit
Bayi dira1at di /B5& aruda setelah dilakukan oto Babygram dan ek
laboratorium, hasil laboratorium menunjukkan hasil b !*,#g%, t
3-,*%, eritrosit 3*# jtmm3, leukosit #.!-"mm3, eosinoil *%, basoil "%,
batang *%, segmen #4%, limosit 4!%, monosit 3%, sel lain0lain "%,
trombosit ;3.3""mm3, glukosa se1aktu mgd2,e+aluasi ulang D stik
;$ mgdl, ureum !;mgd2, kreatinin ",# mgd2, natrium !43mmol2,
#
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
6/68
kalium 4,$ mmol2, hlorida !!$ mmol2. @oto baby gram menunjukkan
kesan tampak terpasang umbilial atheter dengan ujung distal berada
pada hemiabdomen kanan setinggi orpus . &h !!0!*, or tak tampak
membesar,tak tampak gambaran yalin 'embran Disease maupun
iniltrat paru , abdomen dalam batas normal.
Bayi dira1at dengan assesment 8Asiksia sedang, 7eonatus
preterm,gemelli *,BB25, 7eonatal ineksi. Bayi mendapatkan injeksi
eota>im -# mg!* jam.
/ada hari pera1atan kedua bayi tampakkurang akti,menangis
lemah, BAB sudah mekonium, dan sudah BAK.5 !44>menit,55 8
*3>menit,suhu 3$, :.p?* ;-%. 5etraksi (,
kemudian anak mendapatkan injeksi aminophilin !,# mg jam.
ari pera1atan ketiga bayi sadar,tampak kurang akti,tampak
sesak,menangis.5 8 !44>menit, 55 8 44>menit,suhu 3-, :. p?*82
!""%. 5etraksi epigastrial (# ml.
ari pera1atan kelima bayi tampak kuning,sesak berkurang, 5 8
!3>menit, 55 8 4">menit,suhu 3 :,nadi reguler,/?7 * ;; .Dilakukan
pemeriksaan bilirubin didapatkan bilirubin total !",.&erpasang :/A/
/CC/ 4 @i?* *#% @lo1 $ 2menit.
ari pera1atan keenam bayi tampak sesak,kuning,sadar,ikterik
kramer *. 5 8 !4">menit, 55 8 3$>menit,suhu 3 :,nadi reguler. Bayi7
didiagnosis 8angguan naas sedang,/asa asiksia sedang,BB25, 7.
Ineksi, 7.hiperbilirubinemia *.5enana ototerapi
$
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
7/68
ari pera1atan ketujuh bayi tampak kuning,ukup akti,ikterik
Kramer *.Bilirubin total 8 !"," mgdl. 5 8 !4#>menit, 55 8
4">menit,suhu 3 :,nadi reguler,/?7 * ;#. %. Bayi didiagnosis 8angguan
naas sedang,/asa asiksia sedang,BB25,7. Ineksi, 7eonatal
hiperbilirubinemia.Dilakukan ototerapi. &erpasang :/A/ /CC/ 4 @i?*
*!% @lo1 $ 2menit.
ari pera1atan kedelapan bayi tampak sadar,kuning. 5 8
!4#>menit, 55 8 3">menit,suhu 3-$,*:,nadi reguler,/?* ;. %.
&erdapat retraksi epigastrial minimal.Dilakukan pemeriksaan khusus
Do1ne ore didapatkan nilai *.Bayi didiagnosis angguan naas
ringan.5enana A :/A/
ari pera1atan kesembilan bayi tampak sadar,napas
spontan,adekuat,kuning.5 8 !44>menit, 55 8 3>menit,suhu 3 :,nadi7
reguler,/?* ;. %.Dilakukan ototerapi.
ari pera1atan kesepuluh bayi tampak sadar,napas spontan
adekuat,kuning.Dilakukan pemeriksaan laboratorium bilirubin didapatkan
bilirubin total 8,;-,Bilirubin Direk !,3!.top @ototerapi.
$')a*at Pen*ak't keluarga (
5i1ayat hipertensi (0)
5i1ayat kening manis (0)
5i1ayat ibu perdarahan saat hamil (0)
$')a*at #+s'al Ek+n+m' (
/asien adalah anak keempat dari empat bersaudara.Ayah dan ibu penderita bekerja
sebagai pega1ai s1asta. /enghasilan total 5p F3.""".""",0Biaya pengobatan atas
tanggung B/9 non /BI
Kesan8 sosial ekonomi ukup
-
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
8/68
Kr'ter'a #+s'al Ek+n+m' menurut BP# ,Ba-an Pusat #tat'st'k
! 9umlah anggota keluarga (4) ( skor 8 " )
(skor 8 ")
* 2uas lantai bangunan 8
a m* per kapita
/ = m * per kapita (skor 8 !)
3 9enis lantai bangunan tempat tinggal terluas 8
a Bambu rumbia kayu berkualitas rendah tembok tanpa diplester
/ emen0 keramik kayu berkualitas tinggi (skor 8
4 9enis dinding bangunan tempat tinggal terluas 8
a Bambu rumbia kayu berkualitas rendah
/ &embok kayu berkualitas tinggi (skor 8 ")
# @asilitas untuk buang air besar 8
a Bersama umum lainnya
/ endiri (skor8!
$ umber air minum 8
a umur atau mata air tak terlindungi sungai air hujan
/ Air kemasanledengpompasumur atau mata airterlindungi (skor 8 !)
- umber penerangan utama 8
a Bukan listrik
/ 2istrik (/27non /27 (skor 8 !)
9enis bahan bakar untuk memasak sehari0hari 8a Kayu arang minyak tanah
b as listrik (skor 8
; Berapa kali dalam seminggu rumah tangga membeli daging susu
ayam 8
a &idak pernah membeli0 satu kali (skor 8 !)
b Dua kali atau lebih
!" Berapa kali sehari biasanya rumah tangga makan 8
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
9/68
a atu kali dua kali (skor 8 !)
/ &iga kaliatau lebih
!! Berapa stel pakaian baru dalam setahun biasanya dibeli oleh untuk
setiap sebagian besar anggota keluarga 8
a &idak pernah membelisatu kali (skor 8 !)
b 2ebih dari satu kali
!* Apabila ada anggota keluarga yang sakit apakah mampu berobat ke
/uskesmas atau /oliklinik 8
a Ga (skor 8 !)
/ &idak
!3 2apangan pekerjaan utama kepala rumah tangga 8
a &idak bekerja pertanian padi pala1ija
/ /erkebunan peternakan perikanan industri perdagangan
angkutan jasa lainnya (skor 8 !)
!4 /endidikan tertinggi yang ditamatkan kepala keluarga 8
a D 'I ke ba1ah0 2&// 2&A ke atas (skor 8
!# Apakah keluarga memiliki barang0barang berikut yang masing0masing
bernilai paling sedikit 5p #"".""",0 8
a &idak ada
/ &abunganemas & ber1arna ternaksepeda motor (skor 8 !)
!$.Apakah rumah tangga pernah menerima kredit 6K'K6K' setahun
laluH
a. &idak
b. Ga (skor8 !)
!umlah sk+r ( 12
Kriteria B/89umlah skor !" miskin, jumlah skor J !" tidak miskin.
Keluarga ini tidak termasuk dalam keluarga miskin menurut kriteria B/.
Kesimpulan 8 Keluarga tidak miskin menurut B/.
;
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
10/68
$')a*at Kelah'ran (
N+. Kelah'ran -an Persal'nan Umur
! /erempuan lahir seara normal,aterm, di tolong
dokter di 5, usia kehamilan 3 minggu
; tahun
* /erempuanlahir seara normal,aterm, di tolong
dokter di 5, usia kehamilan 3 minggu
4,# tahun
3. /erempuan lahir seara : di tolong dokter di
5DK atas indikasi8gemelli,kelainan
letak8presentasi bokong usia kehamilan 3$
minggu.eminggu setelah kelahiran bayi meninggal
- hari
4. /erempuan lahir seara : di tolong dokter di
5DK atas indikasi8 gemelli,kelainan
letak8presentasi bokong usia kehamilan 3$ minggu.
!" hari
2.3 DATA KHU#U#
$')a*at emel'haraan renatal (/eriksa kandungan 8 di p. ? = 4 >, && *>
/enyakit kehamilan 8 &rauma (0), demam (0), bintik merah
ditubuh (0), perdarahan(0), Darah tinggi (0),
kening manis (0)
?bat0obat yang diminum 8 itamin (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
11/68
aat bayi lahir terdapat naas epat (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
12/68
&elinga 8 ekret (0), tulang ra1an belum sempurna, lo1 set
ear (0)
idung 8 ekret (0),naas uping hidung (0), saddle nose (0),
terpasang nasal kanul
'ulut 8 ianosis (0), puat (0), palatoshiis (0)
2eher 8 imetris, pembesaran nnll (0), 1eb nek (0)
Kulit 8 Kemerahan, sianosis (0), ikterik (0), lanugo (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
13/68
Anus 8 (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
14/68
il
AI >
ml$4 43,#* ","
*,;;
&otal **$ ;$.$ kkal !.* *,4;
%AK !!"% #% 3*% $3%
2.< PEME$"K#AAN LAB%$AT%$"UM
Darah rut'n (,25!ul' 2516
b 8 !*.# gr% (!3,$"0!;,$" gr% )
t 8 3-.*% ( 44,"0$*," % )
Critrosit 8 3.*#"."""mm3 ( 4 jt0$,!" jtmm3 )
2eukosit 8 #.!-"mm3 ( !"."""0*#."""mm3 )
itung jenis 8
Cosinoil 8 * % (*04%)
Basoil 8 " % ("04%)
Batang 8 * % (*0# %)egmen 8 #4% (4#0-#%)
2imosit 8 4!% (*"04"%)
'onosit 8 3% (30!*%)
el lain0lain 8 "
&rombosit 8 ;3.3""mm3 (!#"."""04""."""mm3 )
K'm'a kl'n'k ( ,25 !ul' 2516
lukosa se1aktu 8 mgd2 ("0!4"), C+aluasi ulang D tik
8;$ mgdl
6reum 8 !; mgd2 (!#03#)
Kreatinin 8 ",#" mgd2 (",#0!,*)
:alium 8 !,; mmol2 (*,!0*,#)
Clektrolit 8
7atrium 8 !43 mmol2 (!3$0!4#)
!4
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
15/68
Kalium 8 4,$ mmol2 (3,#0#,!)
:hlorida 8 !!$ mmol2 (;0!"-)
=8f+t+ /a/* gram ,25 !ul' 2516
Kesan 8 :or tidak membesar, tak tampak gambaran yalin 'embran Disease
maupun iniltrat paru. Abdomen tak tampak kelainan
2.> PEME$"K#AAN KHU#U# , 35!ul' 2516
'enghitung usia kehamilan post partum menurut Ballard dinilai dari 8
Kematangan isik
0 Kulit 8 *
0 2anugo 8 *
0 2ipatan plantar 8 *
0 /ayudara 8 *
0 Daun telinga 8 *
!#
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
16/68
0 Kelamin 8 * ( total 8 !* )
Kematangan neuromuskuler
0 ikap 8 *
0 udut pergelangan tangan 8 *
0 'embalikkan tangan 8 *
0 udut poplitea 8 *
0 &anda selempang 8 !
0 &umit ke telinga 8 ! ( total 8 !! )
kor total 8 *3
Ber-asarkan kur?a 4ent+n /erat /a-an lah'r 1355 gram:anjang
/a-an 3;m: l'ngkar keala 2;m: masa keham'lan3
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
17/68
Ber-asarkan kur?a fent+n
BB /3
/B /3
2K /3
!-
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
18/68
Ber-asarkan kur?a Lu/sen+ /erat /a-an lah'r 1355 gram:anjang
/a-an 3;m: l'ngkar keala 2;m: masa keham'lan 3< m'nggu
D+)ne s+re ,35 !ul' 2516
/ernaasan 8 *
5etraksi 8 !
ianosis 8 "
Air entry 8 "
'erintih 8 ! <
4 (gangguan naas sedang)
!
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
19/68
2.@ DA4TA$ MA#ALAH
N+. Masalah Akt'f Tanggal N+. Masalah Pas'f Tanggal
.
!
*
3
4
#.
$.
-.
.
;.
!".
!!.
!*.
!3.
/asa asiksia sedang
'erintih
&akipneu
5etraksi epigastrial (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
20/68
2.; D"A&N%#A
!. /asa asiksia sedang
*.angguan napas sedang
Dd 8 0 aktor janin 8berat badan lahir sangat rendah !3""gram,
preterm 3$ minggu,gemelli
*. 7eonatus preterm (3$ minggu)
3. BB25 (!3"" gr)
4. 7eonatal hiperbilirubinemia
#.7eonatal ineksi
$.5i1ayat A?/
2.15 $ENANA A7AL ,"N"T"AL PLAN#
!. Assessment 8 gangguan naas sedang
D> 8 8 0
? 80
5> 8 0 ?* bubble :/A//CC/ 4 @!?**# % lo1 $2menit
0 Inus D!"% !44$ mljam
0 7al 3% (* meL) !# ml
0 kl otsu (! meL) !# ml!44$ jam
'> 8 0 /enga1asan tanda0tanda distress respirasi
0 /enga1asan K6 dan &
0 Keeektian bubble :/A/
0 /antau asupan diet
C> 8 'enjelaskan kepada keluarga tentang kondisipenderita dan
penyebab gangguan naas dan pengelolaannya
*. Assessment 8 neonatus preterm (3$ minggu< !" hari)
*"
Dalam D!"% #"" ml
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
21/68
BB25
D>8 8 0
? 8 ek D
5> 8 0Diet AI >0!"
0 Inus D!"% !44$ mljam
0Inus aminosteril *"ml*4jam",3 mljam (! gramkghari)
'>8 0 /enga1san K6 dan &
0 9aga kehangatan (egah hipotermi)
0 D (egah hipoglikemi)
0 /antau aksestabilitas diet
C>8 0 'enjelaskan pemberian AI tetap diberikan,maka ibu
harus tetap memerah AI
0 'enjelaskan kepada keluarga tentang kondisi bayi dan
kemungkinan yang dapat terjadi (hipotermi, hipoglikemi,
ineksi, gagal naas, gangguan naas
3. Assement 8 7eonatal iperbilirubinemia
D> 8 0
? :ek ulang bilirubin
5> 8 @ototerapi *>*4 jam
'> 8 'onitoring keadaan umum dan tanda +ital, mempertahankanuhu
C> 8 'enjelaskan kapada keluarga pasien tentang terapi yang
dilakukan pasien yaitu ototerapi untuk mengatasi kuning pada
pasien.
4.7eonatal Ineksi 8
Assessment 8 7eonatus ineksi
D>8 8 0
*!
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
22/68
? 8 kultur darah, hitung jenis, gambaran darah tepi
5>8 Inj.:eota>im -# mg!* jam
'>8 /enga1asan tanda0tanda ineksi
C> 8
0 'enjelaskan kepada keluarga tentang kondisi bayi,
neonatus ineksi yang dapat disebabkan karena bayi
prematur,BB25,asiksia sedang
0 'enjelaskan tataksana untuk diagnosis dan terapi yang
akan diberikan
0 'enjelaskan kepada orang tua tentang prognosis penyakit
pasien
#.5i1ayat A?/
Assessment 8 5i1ayat A?/
D>8 8 0
? 8 0
5> 8 Inj.Aminoilin !,# mg jam
'>8 /enga1asan apneu berulang
C> 8 0 'enjelaskan kepada keluarga tentang kondisi bayi
0 'enjelaskan tataksana untuk diagnosis dan terapi yang
akan diberikan
0'enjelaskan kepada orang tua tentang prognosis penyakit
pasien.
HP Ke811
,31 !ul' 2516
5>.35 7"B
#u/*ekt'f Demam (0),kuning (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
23/68
• 'ata 8 hiperemis (0),anemis (0)O hidung8 naas
uping(0)O'ulut 8 sianosis(0)
• 2eher 8 pembesaran nnll (0)
• &hora> 8 simetris, retraksi (0)
• :or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0)
• /ulmo 8 D +esikuler (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
24/68
• 2eher 8 pembesaran nnll (0)
• &hora> 8 simetris, retraksi (0)
• :or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0)
• /ulmo 8 D +esikuler (.35 7"B
#u/*ekt'f Demam (0),kuning (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
25/68
• &hora> 8 simetris, retraksi (0)
• :or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0)
• /ulmo 8 D +esikuler (.35 7"B
#u/*ekt'f Demam (0),kuning (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
26/68
stasioner
/emeriksaan penunjang 0
Assesment • angguan naas ringan
• BB25
• /asa Asiksia sedang
• ?bser+asi 7eonatal iperbilirubinemia
P l a n
'edikamentosa Inus D !" % !*" - ml jam
(.35 7"B
#u/*ekt'f Demam (0),kuning (0),sesak (0)
% / j e k t ' f
Kesan 6mum adar, 7aas spontan adekuat
&anda ital 5 8 !4">menit, 55 8 4">menit, 7 8 reguler isiMteganganukup, t 8 3-N: &D8 0
/emeriksaan @isik BB8 !4## gram'ata 8 hiperemis (0),anemis (0)O hidung8 naas uping(0)O'ulut
8 sianosis(0)2eher 8 pembesaran nnll (0)
&hora> 8 simetris, retraksi (0):or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0)
/ulmo 8 D +esikuler (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
27/68
• BB25
• /asa Asiksia sedang• /asa 7eonatal iperbilirubinemia
'edikamentosa A inusK':
&unggu hasil darah rutin
5enana untuk pulang
7utrisi Diet AI >** ml0*4 ml (naik bertahap)
/rogram • C+aluasi kedaan umum dan tanda +ital
• 2atihan 'enetek • &unggu hasil darah rutin
HP Ke81<
,6 Agustus 2516
5>.35 7"B
#u/*ekt'f Demam (0),kuning (0),sesak (0)
% / j e k t ' f
Kesan 6mum adar, 7aas spontan adekuat
&anda ital 5 8 !4">menit, 55 8 4*>menit, 7 8 reguler isiMteganganukup, t 8 3-N: &D8 0
/emeriksaan @isik BB8 !4" gram'ata 8 hiperemis (0),anemis (0)O hidung8 naas uping(0)O'ulut8 sianosis(0)
2eher 8 pembesaran nnll (0)&hora> 8 simetris, retraksi (0)
:or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0) /ulmo 8 D +esikuler (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
28/68
:alium8!*,$# mmol2Clektrolit 8
7atrium 8 !3$ mmol2Kal'um ( 6:3 mm+l0L
:hlorida 8 !"; mmol2
Assesment • /asa gangguan naas ringan
• /asa asiksia sedang
• BB25
• /asa 7eonatal iperbilirubinemia
• &rombositosis 8 ;#*." mm3
• iperkalemia
P l a n
'edikamentosa Inus D !"% !44 $ ml jam
(*#0*- ml (naik bertahap)
/rogram • C+aluasi kedaan umum dan tanda +ital
• /antau asupan Diet
• 'onitor status respirasi
HP Ke81>
,< Agustus 2516
5>.35 7"B
#u/*ekt'f Demam (0),kuning (0),sesak (0)
% /
j e k t ' f
Kesan 6mum adar, 7aas spontan adekuat
&anda ital 5 8 !4">menit, 55 8 4">menit, 7 8 reguler isiMtegangan
ukup, t 8 3-N: &D8 0
/emeriksaan @isik BB8 !#*" gram'ata 8 hiperemis (0),anemis (0)O hidung8 naas uping(0)O'ulut
8 sianosis(0)2eher 8 pembesaran nnll (0)
&hora> 8 simetris, retraksi (0)
:or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0) /ulmo 8 D +esikuler (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
29/68
P l a n
'edikamentosa Inus D !"% !44 $ ml jam
( Agustus 2516
5>.35 7"B
#u/*ekt'f Demam (0),kuning (0),sesak (0)
% / j e k t ' f
Kesan 6mum adar, 7aas spontan adekuat
&anda ital 5 8 !44>menit, 55 8 3;>menit, 7 8 reguler isiMteganganukup, t 8 3-N: &D8 0
/emeriksaan @isik BB8 !#3" gram
'ata 8 hiperemis (0),anemis (0)O hidung8 naas uping(0)O'ulut
8 sianosis(0)2eher 8 pembesaran nnll (0)
&hora> 8 simetris, retraksi (0):or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0)
/ulmo 8 D +esikuler (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
30/68
• 'onitor asupan diet
• 'onitor status respirasi
HP Ke81;
,@ Agustus 2516
5>.35 7"B
#u/*ekt'f Demam (0),kuning (0),sesak (0)
% / j e k t ' f
Kesan 6mum adar, 7aas spontan adekuat
&anda ital 5 8 !4">menit, 55 8 4">menit, 7 8 reguler isiMtegangan
ukup, t 8 3-N: &D8 0
/emeriksaan @isik BB8 !#*" gram'ata 8 hiperemis (0),anemis (0)O hidung8 naas uping(0)O'ulut
8 sianosis (0)
2eher 8 pembesaran nnll (0)&hora> 8 simetris, retraksi (0)
:or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0) /ulmo 8 D +esikuler (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
31/68
2eher 8 pembesaran nnll (0)&hora> 8 simetris, retraksi (0)
:or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0) /ulmo 8 D +esikuler (menit, 7 8 reguler isiMteganganukup, t 8 3-N: &D8 0
/emeriksaan @isik BB8 !#-" gram'ata 8 hiperemis (0),anemis (0)O hidung8 naas uping(0)O'ulut8 sianosis (0),
2eher 8 pembesaran nnll (0)&hora> 8 simetris, retraksi (0)
:or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0)
/ulmo 8 D +esikuler (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
32/68
• BB25
• /asa Asiksia sedang
P l a n
'edikamentosa Inus D !" % !44$mljam #"" ml D !"%
menit, 7 8 reguler isiMtegangan
ukup, t 8 3-N: &D8 0
/emeriksaan @isik BB8 !$!# gram'ata 8 hiperemis (0),anemis (0)O hidung8 naas uping(0)O'ulut
8 sianosis2eher 8 pembesaran nnll (0)&hora> 8 simetris, retraksi (0)
:or 8 B9 I0II 7, gallop(0), bising (0) /ulmo 8 D +esikuler (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
33/68
7atrium 8 !3$ mmol2Kalium 8 4,* mmol2
:hlorida 8 !"$ mmol2
Assesment • /asa angguan naas ringan
• /asa Asiksia edang
P l a n
'edikamentosa A inus
7utrisi Diet > *#0*- AI(naik bertahap)
/rogram • C+aluasi kedaan umum dan tanda +ital
• 'onitor tatus 5espirasi
• :ek Darah rutin
• 6sul pulang
2.12 HA#"L KUN!UN&AN $UMAH
Kunjungan rumah pasien pada tanggal !3 Agustus *"!# pukul !#."" IB
Kea-aan $umah
tatus rumah 8 rumah milik sendiri
6kuran 8 ; m > $ m
/enghuni 8 !* orang
alaman rumah 8 tidak ada
&eras rumah 8 ada setiap hari, tidak terdapat jentik nyamuk, jamban
ada (!), selokan ada mengalir lanar.
entilasi 8 9endela $ buah berukuran #"m>!.#m memadai,
tiap hari dibuka saat pagi hari. entilasi udara ada
berukuran 3" m > !" m8 3 buah di atas
jendela,kamar bermain *, kamar !, ! di atas pintu
depan, ! di kamar mandi, dan ! di dapur.
33
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
34/68
Kamar tidur 1 Kamar mandi
Kamar tidur 2 Dapur
Ruang tamuKamar bermain
Teras rumah
/enahayaan 8 penahayaan baik
Kebersihan dan kerapihan 8 ukup baik
umber air 8 minum 8 air galon
Keperluan lainnya 8 air sumur dan air /A', jumlah
air ukup, kualitas ukup
&empat sampah 8 kantong plastik * buah, letak di dapur dan di depan
rumah, kurang memadai, keil dan dibiarkan terbuka
elokan 8 ada keil kurang lanar
5umah pasien terletak di ka1asan 9atisari, unung /ati, emarang. 5umah
ukuran sedang, bersebelahan dengan rumah lainnya. 5umah yang satu dengan
yang lain berdempetan dalam lingkungan yang padat penduduk.
5umah pasien berdinding tembok,sudah di at lantai memakai keramik, * jendela
di bagian depan ruang tamu serta 4 +entilasi sedang, pertukaran udara di rumah
ukup, penahayaan ukup.
Kesan rumah ( layak huni
DENAH $UMAH
2uas rumah 8 ; > $ m*
34
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
35/68
D+kumentas' saat kunjungan rumah
Teras rumah
Kamar t'-ur 5 uang tamu
3#
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
36/68
Daur Kamar man-'
Keluarga Pas'en $umah tamak -ean
BAB 3
T"N!AUAN PU#TAKA
3$
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
37/68
3.1 BA" P$ETE$M
Bayi prematur atau bayi kuran bulan adalah bayi lahir pada umur kehamilan
kurang dari 3- minggu dan berat kurang dari *#"" gram. #,$ ejak !;$! ?
telah menggunakan istilah premature baby dengan low birth weight baby (bayi
dengan berat lahir rendah BB25) . al ini dilakukan karena tidak semua bayi
dengan berat badan kurang dari *#"" gram pada 1aktu lahir bayi prematur.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh masa kehamilan kurang dari 3- minggu
dengan berat yang ssuai (sesuai untuk masa kehamilan 'K) atau bayi small
for gestational age 8 bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya menurut
masa kehamilannya (keil untuk masa kehamilan K'K) $
Bayi yang dlahirkan prematur belum mempunyai alat0alat tubuh yang tumbuh
sempurna seperti bayi ukup bulan, sehingga akan mengalami banyak kesulitan
untuk hidup diluar kandungan ibunya. 'akin pendek masa kehamilan makin
kurang sempurna pertumbuhan alat0alat dalamtubuhnya dengan akibat makin
mudah terjadi komplikasi dan makin tinggi angka kematiannya . $,-
Bayi prematur digolongkan menjadi tiga kelompok8 $
a. Bayi sangat prematur (ekstremely prematur)
• bayi dengan masa kehamilan *403" minggu
• bayi dengan masa kehamilan ini masih sangat sukar hidup terutama
dinegara belum atau sedang berkembang. Bayi dengan masa kehamilan
*03" minggu masih mungkin hidup dengan pera1atan yang intensi.
b. Bayi derajat prematur sedang (moderately prematur)
• bayi dengan masa kehamilan 3!03$ minggu
kesanggupan untuk hidup pada golongan ini jauh lebih baik dari golongan
pertama dan gejala sisa yang dihadapinya dikemudian hari jauh lebih ringan
asal pengelolaan terhadap bayi ini lebih intensi
3-
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
38/68
.Bayi derajat prematur ringan (borderline prematur)
•
Bayi dengan masa kehamilan 3-03 minggu• Biasanya beratnya seperti bayi ukup bulan dan dikelola seperti bayi
ukup bulan. Akan tetapi sering timbul masalah seperti yang dialami bayi
kurang bulan seperti hiperbilirubinemia, sindrom gangguan pernaasan,
daya isap yang lemah, sebagiannya. ehingga bayi inipun perlu
penga1asan yang lebih baik
/enyebab kelahiran prematur ada 4 bagian besar !. aktor yang terjadi selama kehamilan
a. /enyakit atau ineksi yang tidak diobati dengan baik ( misalnya Ineksi
aluran Kemih ineksi kulit ketuban amnionitis )
b.perdarahan ante partum
.gemeli dan hidramnion
d.kelainan bentuk uterus dan ser+iks
e.penyakit sistemik pada ibu
.ketuban peah dini
g.kelainan janin
h.plasenta pre+ia
*.aktor epidemiologi
a.umur ibu 8 *" th
b.tinggi dan berat badan ibu
.keadaan sosial ekonomi
d.ras
e.pemeriksaan antenatal
.perokok,penyalahgunaan obat
g.senggama
h. 5i1ayat persalinan preterm sebelumnya
3. aktor iatrogenik
4. sebab0sebab yang tidak diketahui
3
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
39/68
3.1.1 Masalah Ba*' Kurang Bulan
'asalah yang ditemukan pada BKB adalah akibat imaturitas sistem organ.
Biasanya akibat kegagalan adaptasi kehidupan di luar rahim, disebabkan karena
kurang matangnya sistem organ,
!. /ernapasan8 bayi kurang bulan kurang dapat beradaptasi dengan pergantian gas
dan terjadi depresi perinatal di ruang bersalin. 5espiratoryDistress
yndrome(5D) dapat disebabkan karena deisiensi suraktan dan apne dapat
disebabkan karena kurang matangnya mekanisme pengaturan napas. Dilaporkan
bah1a BKB juga mempunyai risiko terjadi Bronkho pulmonary dysplasia (B/D),
ilson 'ikity, dan hroni pulmonary insuiieny.
alah satu penyulit pada BB25 adalah asiksia karena aktor paru yang belum
matang pada bayi BB25 yang prematur, atau karena distres respirasi (gangguan
napas ) pada BB25 yang keil untuk masa kehamilannyaO sehingga BB25
mempunyai dua risiko yang menganam kehidupannya yaitu berat lahir rendah
dan asiksia.
Asiksia adalah kegagalan bernapas seara spontan dan teratur pada saat lahir atau
beberapa saat setelah lahir yang merupakan gangguan pada janin dan atau pada
neonatus yang berhubungan dengan kekurangan ?*(hipoksia) danatau gangguan
perusi (iskemia) pada berbagai organ. Insidens asiksia pada usia kehamilan
kurang dari 3$ minggu adalah ;%,sedang lebih dari 3$ minggu sekitar ",#% dan
menyebabkan kematian *"% kasus. Insidens asiksia ini sering dihubungkan
dengan serebral palsi.
*. 7eurologik8 bayi kurang bulan (BKB) berisiko mempunyai masalah neurologi
akut, seperti perdarahan intra kranial, dan depresi perinatal./enyebab utama
3;
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
40/68
kelainan atau gangguan neurologis pada bayi baru lahir adalah ensealopati
iskemik hipoksik (CI), disamping perdarahan peri+entrikular dan
intra+entrikular yang menyebabkan kelainan neurologis terutama pada bayi
kurang bulan. 9ejas pada otak yang terjadi pada masa perinatal ini dikenal sebagai
penyebab utama gangguan neurologis berat dan terjadi dampaknya dalam jangka
panjang yang dikenal sebagai serebral palsi (erebral palsy :/) pada bayi dan
anak.
erebral palsi ini akibat dari ensealopati iskemik hipoksik (CI). Insidens CI
ini sekitar !0* setiap kelahiran bayi ukup bulan. /ada BKB insidens CI,
kematian dan aat (serebral palsil) seara signiikan lebih tinggi dibanding bayi
ukup bulan. 'aniestasi predominan yang dikaitkan dengan serebral palsi adalah
gangguan gerak yang dapat berupa
karakter spastik, ataksik atau atetoid. Disungsi motorik ini biasanya disertai
gangguan neurologik lainnya seperti retardasi mental, gangguan +isual kortikal
dan kejang.
3. Kardio+askular8 gangguan yang sering mengalami adalah hipotensi akibat
hipo+olemia, misalnya kehilangan +olume karena memang +olumenya yang
relati keil atau gangguan ungsi jantung dan +asodilatasi akibat sepsis. Kejadian
/DA (patent dutus arteriosus) sering terjadi dan dapat mengakibatkan terjadi nya
gagal jantung kongesti
4. ematologik8 khususnya anemia akibat berbagai maam penyebab dan
hiperbilirubinemia
#. 'etabolik8 sering terjadi gangguan metabolisme glukosa dan kalsium, terutama
pada BKB dengan gangguan nutrisi, sakit berat atau gangguanintrauterin.
$. 7utrisi8 bayi kurang bulan memerlukan perhatian khusus tentang jenis, jumlah
dan ara pem0beriannya
4"
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
41/68
-. astrointestinal8 prematuritas merupakan resiko terbesar untuk enterokolitis
nekrotikans
. injal8 imaturitas ginjal ditandai dengan keepatan iltrasi glomerulus yang
rendah dan ketidak mampuan untuk mengatasi beban air,kepekatan dan keasaman.
Dapat terjadi kesulitan dalam manajemen airan dan elektrolit
;. /engaturan suhu8 BKB enderung untuk terjadi hipotermi dan hipertermi
!". Imunologik8 akibat deisiensi respons imun seluler dan humoral, BKB
mempunyai risiko terjadi nya ineksi lebih besar dibanding bayiukup bulan.
!!. ?talmologik8 5?/ retinopathy o prematurity (retinopati akibat
prematuritas ) dapat terjadi akibat retina imatur
3.1.2 K+ml'kas' jangka anjang /a*' kurang /ulan
Bayi kurang bulan sangat rentan untuk terjadi beberapa jenis kesakitan. 'eskipun
beberapa gangguan pada suatu populasi terhitung keil, akan tetapi pre+alensinya
belum jelas. Beberapa penelitian multisenter yang komprehensip menyajikan
beberapa data sebagai berikut8
Q angguan perkembangan
0 aat mayor8 palsi serebral, retardasi mental
0 gangguan sensori8 gangguan pendengaran dan gangguan penglihatan
0 disungsi otak minimal8 gangguan bahasa, gangguan kemampuan belajar,
hiperakti+itas, kurangnya perhatian, gangguan perilaku.
Q 5etinopathy o prematurity
Q /enyakit paru kronik
4!
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
42/68
Q angguan pertumbuhan
Q @rekuensi hospitalisasi dan kesakitan pasanatal meningkat
Q @rekuensi anomali kongenital meningkat
Q 5isiko anak terlantar dan ruda paksa pada anak meningkat
3.2 BBL$
Bayi berat lahir rendah (BB25) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
*#""gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam ! jam setalah lahir. BB25 dapat terjadi pada bayi kurang bulan
(3- minggu) atau pada bayi ukup bulan (I65) ;
'enurut berat badan lahir, bayi prematur dibagi dalam kelompok8
a. Berat badan bayi !#"" R *#"" gram disebut bayi dengan Berat Badan
2ahir 5endah (BB25)
b. Berat badan bayi !""" R !#"" gram disebut bayi dengan Berat Badan
2ahir angat 5endah (BB25)
. Berat badan bayi !""" gram disebut bayi dengan Berat Badan 2ahir
Ckstrim 5endah (BB2C5)
3.2.1 D'agn+s's@
Anamnes's
6mur ibu
ari pertama haid terakhir
5i1ayat persalinan sebelumnya
/aritas, jarak kelahiran sebelumnya
Kenaikan berat badan selama hamil
Akti+itas, penyakit yang diderita dan obat0obatan yang diminum selama
hamil
Pemer'ksaan f's'k
Berat badan *#""gram
&anda prematuritas (bila bayi kurang bulan)
4*
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
43/68
&anda bayi ukup bulan atau lebih bulan (bila bayi keil untuk masa
kehamilan)Pemer'ksaan enunjang
/emeriksaan skor Ballard
Darah rutin, glukosa darah
Clektrolit dan gas darah
@oto ronteen dada diperlukan pada bayi baru lahir dengan kehamilan
kurang bulan dan mengalami sindrom gangguan naas
6 kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan 3# minggu,
dimulai pada umur 3 hari dan dilanjutkan sesuai hasil yang didapat
3.2.2 Manajemen 'ntraartum -an +startum
Bila bayi sudah lahir atau hampir lahir, maka dilakukan manajemen sebagai
berikut8
!. 'anajemen intrapartum, dengan menerapkan prinsip /elayanan 7eonatal
Csensial yaitu,
a. /ertolongan persalinan yang bersih dan aman, kemudian sesuai dengan
berat badan bayi dira1at di bangsal bayi risiko tinggi (BB5&) atau speial
are 2e+el *
b. &indakan resusitasi dan stabilisasi 8 dilakukan resusitasi segera dengan
baik dan benar. &indakan resusitasi sebaiknya dilakukan oleh tenaga yang
mempunyai kualiikasi, di tempat asilitas yang memadai. ?ksigen yang
adekuat dan suhu yang stabil merupakan salah satu tujuan pera1atan pasa
natal
*. 'anajemen bayi baru lahir
a. pemberian +itamin K !
• Injeksi ! mg I' sekali pemberian atau
• /eroral * mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 30!" haridan umur
40$ minggu)
43
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
44/68
b. 'empertahankan suhu tubuh normal
b. &erapi oksigen dan bantuan +entilasi mekanik
. Bila terjadi patent dutus arteriosus 8diperlukan terapi konser+ati yaitu
Q?ksigenasi yang ukup, restriksi airan, diuresis intermitten.
Q/ada kasus yang bergejala, pemberian obat antagonis prostaglandin
seperti indometasin mungkin diperlukan
Q/ada beberapa kasus memerlukan terapi pembedahan berupa ligasi.
3. &erapi airan dan elektrolit8 harus diperhatikan kemungkinan terjadinya
kehilangan insensible 1ater lossyang tinggi dan harus memperhatikan dengan
benar hidrasi, kadar glukosa darah, kadar elektrolit plasma
Ta/el 1. terapi airan inisial (mlkghari) ;
Berat badan
(Kg)
Dekstrosa
(g!""ml)
*4jam *404 jam =4 jam
! #0!" !""0!#"< !*"0!#" !4"0!;"
!0!.# !" "0!"" !""0!*" !*"0!$"
=!.# !" $"0" "0!*" !*"0!$"
Bayi yang berada di inubator. Bayi yang berada di 1armer biasanya memerlukan
airan lebih tinggi
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
45/68
!#"!0*"""
*""!03*#"
*"03"
!#0*"
4. Asupan gii8 pada BKB kemampuan menghisap dan menelan sangat terbatas, di
samping adanya intoleransi beberapa minuman, mungkin diper0lukan
pemberian minum melalui pipa lambung atau bahkan pemberian nutrisi
parenteral.
Tatatalaksana em/er'an m'num@
• AI merupakan pilihan utama
• Apabila bayi mendapat AI, pastikan bayi menerima jumlah yang ukup
dengan ara apapun, perhatikan ara pemberian AI dan nilai kemampuan
bayi menghisap paling kurang sehari sekali
• Apabila bayi sudah tidak mendapatkan airan I dan beratnya naik
*"ghari selama 3 hari berturut0turut, timbang bayi * kali seminggu
• /emberian minum minimal >hari. Apabila bayi masih menginginkan
dapat diberikan lagi (ad libitum)
• Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardio+askular dan respirasi yang
tidak stabil, ungsi usus belum berungsiterdapat anomaly mayor saluran
erna, 7C:,I65 berat dan berat lahir !"""g
• /ada bayi sakit, pemberian minum tidak perlu dengan segera ditingkatkan
selama tidak ditemukan tanda dehidrasi dan kadar natrium serta glukosa
normal
Pan-uan em/er'an m'num /er-asarkan BB(a.Berat lahir !"""g
'inum melalui pipa lambung
/emberian minum a1al 8 S !" mlkghari
Asi perahterm ormulahal0strength preterm ormula
elanjutnya minum ditingkatkan jika pemberian toleransi yang baik8
tambah ".#0! ml, inter+al ! jam, setiap J*4 jam
etelah * minggu8 AI perah < '@ (human milk ortiier)ull0strength
preterm ormula sampai berat badan menapai *"""g
4#
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
46/68
b. Berat lahir !"""0!#""g
/emberian minum melalui pipa lambung
/emberian minum a1al 8 S !"mlkghari
Asi perahterm ormulahal0strength preterm ormula
elanjutnya minum ditingkatkan jika pemberian toleransi yang baik8
tambah !0* ml, inter+al * jam, setiap J*4 jam
etelah * minggu8 AI perah < '@ (human milk ortiier)ull0strength
preterm ormula sampai berat badan menapai *"""g
. Berat lahir !#""0*"""g
/emberian minum melalui pipa lambung /emberian minum a1al 8 S !"mlkghari
Asi perahterm ormulahal0strength preterm ormula
elanjutnya minum ditingkatkan jika pemberian toleransi yang baik8
tambah *04 ml, inter+al 3 jam, setiap J!*0*4 jam
etelah * minggu8 AI perah < '@ (human milk ortiier)ull0strength
preterm ormula sampai berat badan menapai *"""g
d. Berat lahir *"""0*""# Apabila mampu sebaiknya diberikan minum peroral
AI /C5Aterm ormula
e. Bayi sakit
/emberian minum a1al8 S!"mlkghari
elanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik
tambahan 30#ml, inter+al 3 jam, setiap J jam
#. iperbilirubinemia8 sangat sering terjadi pada bayi yang sangat keil. Biasanya
dapat dikelola dengan eekti dengan ara memantau kadar bilirubin dan terapi
sinar ototerapi. /ada beberapa kasus mungkin diperlukan transusi tukar.
$. Ineksi dan sepsis8 BKB sangat rentan untuk terjadinya ineksi dan sepsis. /ada
BKB dengan BB25 yang diurigai mengalami sepsis perlu diberikan antibiotik
4$
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
47/68
dengan spektrum yang luas. Bagi bayi yang sering mengalami beberapa
prosedur klinik, ara asepsis perlu ditingkatkan.
Pan-uan manajemen ses's a-a /a*' kurang /ulan
a. Bayi kurang bulan dengan gejala klinis dan ibu mendapat terapi antibiotik
antepartum,
Q /eriksa biakan darah
Q Beri pengobatan
Q 7ilai ulang setelah -* jam
Q eara umum lanjutkan antibiotik sampai dengan !" hari pengobatan.
Dapat dipertimbangkan untuk menghentikan antibiotik bila biakan
negati atau tidak terdapat gejala sepsis seara klinis
Q Bila gejala dan tanda berlanjut dan atau munul tanda ineksi baru, ini
merupakanindikasi untuk melanjutkan antibiotik
.
b. Bayi kurang bulan, dengan gejala klinis tetapi ibu tidak mendapat terapi
antibiotik pada antepartum
Q /eriksa kultur
Q Beri pengobatan
Q 7ilai ulang setelah -* jam
Q Berikan pengobatan penuh selama !" hari bila kultur darah positi dan
!4R*! hari bila kultur airan serebrospinal positi
. Bayi kurang bulan, tanpa gejala klinis dan ibu mendapat terapi antibiotika
antepartum8
Q /eriksa biakan
Q Beri pengobatan
Q 7ilai ulang setelah -* jam
Q entikan antibiotik bila bayi tanpa gejala klinik sepsis dan hasil biakan
negati+e
4-
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
48/68
d. Bayi kurang bulan, tanpa gejala klinis dan ibu tidak mendapat terapi antibioti
antepartum
Q &idak dilakukan septi 1ork up atau pengobatan bila bayi dengan berat
lahir= !*#" gram dan umur gestasi 3" minggu
Q 6ntuk bayi berat lahir !*#" gram dan gestasi 3" minggu
0 /eriksa kultur
0 Berikan pengobatan
0 7ilai ulang setelah -* jam
0 entikan antibiotik bila bayi tanpa gejala klinik sepsis dan hasil
biakan negati.
-. 'anajemen menegah gejala sisa
A. /engelolaan yang utama adalah penegahan. &ujuan utama adalah
mengidentiikasi janin yang mudah atau enderung mengalami iskemik0
hipoksik oleh karena proses per0salinan dan kelahiran.
B. 5esusitasi segera. emua bayi baru lahir yang mengalami apne saat
lahir harus diresusitasi segera karena tidak dapat ditentukan apakah bayi
mengalami apne primer atau sekunder
Langkah8langkah resus'tas' ne+natal se/aga' /er'kut:
!. 'empertahankan +entilasi adekuat.
*. 'empertahankan oksigenasi adekuat (p?* =4" pada bayi
prematur dan p?* = #" pada bayi ukup bulan)
3. 'empertahankan perusi adekuat.
4. 'engkoreksi asidosis metabolik denganpenggunaan ekspansi
+olume seara hati0hati dengan tujuan utama menyokong perusi
jaringan
#. 'empertahankan kadar serum glukosa normal (T -#0!"" mgdl)
4
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
49/68
$. 'engendalikan kejang
a. @enobarbital adalah obat pilihan. /emberian enobarbital
dilanjutkan sampai pemeriksaan CC normal dan tidak ada
kejadian kejang selama = * bulan. Keuntungan terapi
proilaktik masih kontro+ersial. @enobarbital dosis tinggi
(4" mgkg) menurunkan insidens kejang dan memperbaiki
keluaran neurologik saat 3 tahun pada bayi ukup bulan
yang pernah mengalami asiksia.
b. 9ika kejang terus berlanjut mele1ati kadar terapeutik
enobarbital, dapat digunakan loraepam dan enitoin .
-. 'enegah edem otak. Dasar penegahan pembengkakan otak
yang serius adalah menghindari kelebihan airan. Dilakukan
restriksi airan moderat ($" mlkg). 9ika terjadi edem otak berat,
dilakukan restriksi airan #" mlkg. A1asi tanda IAD (sindrom
inappropriate anti diuretik hormone). &idak direkomedasikan
penggunaan glukokortikoid dan obat osmotik.
:. &erapi terbaru dimaksudkan untuk menegah kematian neuron saat
asiksia terjadi dikenal sebagai strategi neuroproteksi
3.3 &AN&&UAN NA4A# PADA BA" BA$U LAH"$ 11
Deinisi gangguan naas adalah8 suatu keadaan meningkatnya kerja pernapasan
yang ditandai dengan
!. takipneu8 rekuensi napas = $"0" kalimenit
*. retraksi 8 ekung atau tarikan kulit antara iga (interkostal) dan atau
diba1ah sternum (sub sterna) selama inspirasi
3. 7apas uping 8 kembang kempis lubang hidup selama inspirasi
4. 'erintih atau grunting 8 terdengar merintih atau menangis saat inspirasi
4;
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
50/68
#. ianosis 8 sianosis sentral yaitu 1arna kebiruan pada bibir. ianosis sentral
tidak pernah normal,selalu memerlukan perhatian dan tindakan segera.
'ungkin menerminkan abnormalitas jantung, hematologi atau
pernapasan yang harus dilakukan tindakan segera
$. Apnu atau henti napas (harus selalu di nilai dan dilakukan tindakan segara)
-. Dalam jam pertama sesudah lahir, empat gejala distress respirasi kadang
juga dijumpai pada BB2 normal tetapi tidak berlangsung lama. ejala ini
disebabkan karena perubahan isiologik akibat reabsorbsi airan dalam
paru bayi dan masa transisi dan sirkulasi etal ke sirkulasi neonatal
. Bila takipneu, retraksi uping hidung dan grunting menetap pada beberapa
jam setelah lahir, ini merupakan indikasi adanya gangguan napas atau
distress repirasi yang harus dilakukan tindakan segera
3.3.1 Masalah
!.bayi dengan gangguan napas mempunyai risiko atau komplikasi terjadinya8
• ipoksia, bila berlangsung lama dapat mengakibatkan gangguan pada
organ +ital (otak, jantung, paru, ginjal)• Asidosis metabolik (hipoglikemia, hipotermia)
• /roblem hematologi misalnya8 anemia, polisitemia
* keadaan yang seringmemberi gambaran klinis yang mirip atau sama8
a) /neumonia sering terjadi sekunder akibat ineksi streptokokus rup B
beta hemolitikus (BB)
b) &&7 &ranseint o the ne1born, biasasnya terjadi pada B:B atau
mendekati ukup bulan
) indrom Aspirasi mekonium yang dapat terjadi akibat aspirasi air ketubanatau mekonium
d) Kebooran udara pada paru (pneumotoraks, emisemainterstitial,
pneumomediastinum, pneumoperikardium) . /ada BKB hal ini dapat
terjadi akibat pemberian +entilasi tekanan positi yang berlebihan atau
dapat terjadi spontan.
e) Kelainan paru kongenital (misalnya hernia diaragmatika, silototoraks,
pembentukan kista adenomatoid paru kongenital, emisema lobaris, kista
bronkogenik skuestrasi paru)
#"
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
51/68
) Kelainan jantung kongenital
g) ejala sisa atau sekuel 7, termasuk perdarahan intrakranial dan atau
lekomalasia peri+entrikular sering dihubungkan dengan keterlambatan
perkembangan neurologis, septikemia, dysplasia bronkhopulmoner, paten
dutus atreosis, perdarahan paru
3.3.2 Pat+f's'+l+g'
Perkem/angan aru n+rmal
/aru berasal dari pengembangan Uembryoni oregutV dimulai dengan
perkembangan bronkhi utama usia 3 minggu kehamilan. /ertumbuhan paru kearah
kaudal ke mesenkhim sekitar dan pembuluh darah, otot halus, tulang ra1an dan
komponen ibroblast berasal dari jaringan ini. eara endodermal epithelium
mulai membentuk al+eoli dan saluran pernapasan. Di luar periode embrionik ini,
ada 4 stadium perkembangan paru yang telah dikenal. /ada seluruh stadium ini,
perkembangan saluran pernapasan, pembuluh darah dan proses diresiansi
berlangsung seara bersamaan
!. pseudoglandular (#0!- minggu)
&erjadi perkembangan perabangan bronkus dan tubulus asiner
*. Kanalikuler (!$0*$ minggu)
• &erjadi prolierasi kapiler dan penipisan mesenkhim
• Dierensiasi pneumosit al+eolar tipe II sekitar *" minggu
3. akuler (*403 minggu)
• &erjadi perkembangan dan ekspansi rongga udara
• A1al pembentukan septum al+eolar
4. Al+eolar (3$ minggu0lebih * tahun setelah lahir)
• /enipisan septum al+eolar dan pembentukan kapiler baru
#urfaktan aru
#!
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
52/68
uraktana dibentuk pada pneumosit al+eolar tipe II dan disekresi kedalam rongga
udara keil sekitar usia kehamilaan ** minggu. Komponen utama suraktan ini
adalah osolipid sebagain besar terdiri dari dipalmitylposphatidylholine (D//:).
uraktan disekresi oleh eksositosis dari lamellar bodies pneumosit al+eolar tipe II
dan myelin tubuler. /embentukan myelin tubuler tergantung pada ion kalsium dan
protein suraktan /0A dan /0B suraktan lapisan tunggal berasal dari myelin
tubuler dan sebagian besar terdiri dari D//:. @ungsinya adalah untuk mengurangi
tegangan permukaan dan menstabilkan saluran napas keil selama ekspirasi yang
memungkinkan stabilitas dan pemeliharaan sisa +olume paru. &erjadi proses Ure0
uptake and reylingV seara akti dari ospolipid suraktan (baik endogenus
maupun dari pemberian suraktan) oleh pneumosit tipe II.
Pr+te'n surfaktan *ang la'n
Ada 3 jenis protein utama lain yang dibentuk di dalam pneumosit tipe II dan
disekresi bersamaan dengan komponen osolipid suraktan /0A mempunyai
ungsi imuno regulator bersama dengan /0B diperlukan untuk pembentukan
myelin /0A besama dengan /0B dan /0: mempertahankan myelin tubuler dan
suraktan lapis tunggal terhadap pengikisan akibat kontaminasi denga protein
plasma
Ta/el . Klasiikasi gangguan napas
4rekuens' naas &ejala tam/ahan gangguan
naas
Klas'f'kas'
=$" >menit DC7A7 ianosis sentral DA7 tarikan
dinding dada atau merintihsaat ekspirasi
angguan napas beratA&A6 = ;">menit DC7A7 ianosis sentral A&A6
tarikan dinding dada A&A6
merintih saat eks pirasi
A&A6 3">menit DC7A7 atau &A7/A ejala lain dari gangguan
napas
$"0;" >menit DC7A7
&etapi
&A7/A
&erikan dinding dada A&A6
merintih saat ekspirasi
ianosis sentral angguan napas sedang
#*
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
53/68
A&A6 =;">menit &A7/A &arikan dinding dada atau
merintih saat ekspirasi atau
sianosis sentral
$"0;" >menit &A7/A &arikan dindingan dada atau
merintih saat ekspirasi atau
sianosis sentral
anguan napas ringan
$"0;">menit DC7A7
&etapi
&A7/A
ianosis sentral
&arikan dinding dada atau
merintih
Kelainan jantung kongenital
Ta/el 6. C+aluasi ga1at napas dengan skor Do1nes
/emeriksaan kor
" ! *
@rekuensi napas
5etraksi
ianosis
Air entry
'erintih
$">menit
&idak ada retraksi
&idak ada sianosi
6dara masuk
&idak merintih
$"0">menit
5etraksi ringan
ianosis hilang
dengan ?*
/enurunan ringan
udara masuk
Dapat didengar
stetoskope
=">menit
5etraksi berat
ianosis menetap
1alaupun diberi
?*&idak ada udara
masuk
Dapat didengar
tanpa alat
C+aluasi
&otal
!03
40#
J$
Diagnosis
angguan napas
ringan
angguan napas
sedang
angguan napas
berat
3.3.3 Pen*/a/ gangguan naas a-a BBL
!. ?bstruksi jalan napas8
#3
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
54/68
a. 7asal atau nasoaringeal 8 obstruksi koanae, edema nasalis, ensealokel.
BB2 bernapas dengan hidung dan dapat menunjukan gejala distress
respirasi apabila ada sesuatu yang menyumbat lubang hidung
b. 5ongga mulut 8makroglosi atau mikrognati
. 2eher 8 struma ongenital dan higroma kistik
d. 2aring 8 laryngeal 1eb, stenosis subglotik, hemangioma paralisis medulla
spinalis dan laringomalasia
*. &rakhea 8 trakheomalasia, istula trakheoesoagus, stenosis trahea dan stenosis
bronhial
3. penyebab pulmunal8
a. Aspirasi mekonium, darah atau susu ormula
b. Respiratory distress syndrome / 5D penyakt membrane hialin
. Atelektasis
d. Kebooran udara 8 pneumothoraks, pneumomediastinum, emisema
pulmonallis interstitialis
e. &&7 (transient tachypnea of the newborn)
. /neumonia, pneumonia hemoragik
g. Kelainan kongenital 8hernia diaragmatika, kista atau tumor intratorakal,
agenesia atau hipoplasia paru, emisema lobaris konginetal
h. Cusi, silotoraks
4. penyebab non pulmonal8 setiap keadaan yang menyebabkan aliran darh ke paru
meningkat atau menurun, mnyebabkan kenaikan kebutuhan oksigen meningkat
dan penurunan jumlah sel darah merah yang menyebabkan distress respirasi
a. agal jantung kongesti
b. 'etabolik 8 asidosis,hipoglikemia,hipokalsemia. ipertensi pulmonal menetap
d. Depresi neonatal
e. yok
. /olisitemia
g. ipotermia
h. Bayi dari ibu dengan D'
i. /erdarahan susunan sara pusat
3.3. D'agn+s's
anamnes's
#4
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
55/68
!. /rematuritas sindrom ganggan napas, sindrom aspirasi mekonium,
ineksi 8 peneumonia, displasia pulmoner, trauma persalinan sunsang,
kongesti nasal, depresi susunan sara pusat, perdarahan /, paralisis
ner+us renikus, takikardi atau bradikardi pada janin, depresi neonatal,
tali pusat menumbung, bayi lebih bulan, demam atau suhu yang tidak
stabil
*. angguan / 8 tangis melengking, hipertroni, lasiditas, atonia,
trauma, miastenia
3. Kelainan ongenital 8 arteri umbilikalis tunggal, anomaly kongenital
lain8 anomaly kardiopulmonal, abdomen ekung pada herniadiaragmatiak, paralisis errb (paralisis ner+us renius, atresia khoane,
kongesti nasal obstrukti, meningkatnya diameter anterior paru,
hipoplasia paru )
4. Diabetes pada ibu, perdarahan antepartum pada persalinan kurang
bulan, partus lama, K/D, olighohidramnion,penggunaan obat
berlebihan
Pemer'ksaan f's'k
Dijumpai gejala klinik seperti8
!. 'erintih atau grunting tetapi 1arna kulit masih kemerahan, merupakan
gejala yang menonjol
*. ianosis
3. 5etraksi
4. &idak ada obstruksi saluran napas, dengan ditandai kesulitan memasukan
pipa nasogastrik melalui hidung
#. Air ketuban berampur mekonium$. Abdomen mengempis
Pemer'ksaan enunjang
a. pemeriksaan laboraturium
analisis gas darah , elektrolit dan pemeriksaan jumlah sel darah
b. pemeriksaan radiologi
gambaran air bronhogram yang menonjol menunjukan bronkiolus yang
menutup latar belakang al+eoli yang kolaps
##
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
56/68
Ta/el
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
57/68
Bila pemberian ?* tidak diperlukan lagi, bayi mulai dilatih
menyusu. 9ika bayi tak bias menyusu berikan AI perasdengan menggunaan salah satu alternati+e ara pemberian
minum
/antau dan atat setiap 3 jam mengenai 8
0 @rekuensi napas
0 Adanya tarikan dinding dada
0 Cpisode apnu
• D sehari sekali
• Amati bayi selama *4 jam setelah pemberian antibiotik dihentikan. 9ika
bayi tampak kemerahan tanpa terapi ?* selama 3 hari, minum baik dantidak ada masalah lain memerlukan pera1atan 5 maka bayi dipulangkan
2. &angguan naas se-ang
• 2anjutkan pemberian ?* dengan keepatan aliran sedangW
• 9angan diberikan minum
• 9ika ada tanda berikut (ambil sampel darah untuk kultur dan berikan
anntibiotik ampisislin dan gentamisin untuk terapi kemungkinan besar
sepsis 8
0 uhu aksiler 34: atau =3;:
0 Air ketuban berampur mekonium
0 5i1ayat ineksi intrauterine, demam uriga ineksi, K/D =
! jam
0 Bila suhu aksiler 3403$.# atau 3-.#03;: tangani untuk
masalah suhu abnormal dan nilai ulang setelah * jam
0 Bila suhu masih belum stabil atau gangguan napas belum
ada perbaikan ambil sampel darah dan berikan antibiotika
untuk terapi kemungkinan besar sepsis
0 9ika suhu normal teruskan amati bayi. Apabila suhu
kembali abnormal ulangi tahapan diatas
• Bila tidak ada tanda0tanda kearah sepsis, nilai kembali bayi setlah * jam
apabila bayi tidak menunjukan perbaikan atau tanda0tanda perburukan
setelah * jam, terapi untuk kemungkinan besar sepsis
• Bila bayi memulai menunjukan tanda0tanda perbaikan (rekuensi napas
menurun, tarikan dinding dada berkurang atau suara merintih berkurang)
• Kurangi terapi ?* seara bertahap
#-
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
58/68
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
59/68
pengambilan ontoh +ili korialis trans+ikal, atau pengambilan ontoh
perkutaneus, dapat memudahkan organisme normal kulit atau +agina
masuk sehingga menyebabkan amnionitis dan ineksi sekunder pada janin.
Bila ketuban peah lebih dari *4 jam,, bakteri +agina dapat bergerak naik
dan pada beberapa kasus menyebabkan inlamasi pada membrane janin,
tali pusar dan plasenta.
Ineksi pada janin dapat disebabkan oleh aspirasi air ketuban yang
terineksi, dapat mengakibatkan neonatus lahir mati, persalinan kurang
bulan, atau sepsis neonatal. ?rganisme yang paling sering ditemukan dari
air ketuban yang terineksi adalah bakteri anaerob, streptokokus kelompok
B, Escherica coli, dan mikoplasma daerah genital. Ineksi pada saat ibu
saat proses kelahiran terutama ineksi genital adalah jalur utama transmisi
maternal dan dapat berperan penting pada kejadian ineksi neonatal.
Ineksi hematogen transplasental selama atau segera sebelum persalinan
(termasuk saat pelepasan plasenta) dapat terjadi 1alau ineksi lebih
mungkin terjadi saat neonatus mele1ati jalan lahir.
Banyak komplikasi penyakit dan gangguan kandungan yang terjadi
sebelum dan sesudah proses persalinan yang berkaitan dengan peningkatan
resiko ineksi pada neonatus baru lahir. Komplikasi meliputi, persalinan
kurang bulan, ketuban peah dini yang berkepanjangana, inersia uterin
dengan ekstraksi oreps tinggi dan demam pada ibu. aat bakteri
menapai aliran darah, system monosit0makroag dapat menyingkirkan
organisme tersebut seara eisien dengan opsonisasi oleh antibody dan
komplemen sehingga bakterimi hanya terjadi singkat. Bakteremia
tergantung dari usia pasien, +irulensi dan jumlah bakteri dalam darah
status nutrisi dan imunologis, 1aktu dan asal inter+ensi terapi
menyebabkan respon inlamasi sitemik dari sumber ineksi berkembang
Ta/el >. 'aniestasi klinis ineksi neonatal
#;
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
60/68
Kategori A Kategori B
Kesulitan bernapas (misalnya apneu,napas lebih dari
3">menit, retraksi dinding dada, merintih pada 1aktu
ekspirasi, sianosis sentral
Kejang
&idak sadar
uhu tubuh tidak normal sejak lahir dan tidak member
respons terhadap terapi atau suhu tidak stabil sesudah
pengukuran suhu normal selama 3> atau lebih menyokong
diagnosis sepsis)
/ersalinan dilingkukan kurang higienis (meyokong
keurigaan sepsis)
Kondisi memburuk seara epat dan dramatis (menyokong
kerugiaan sepsis)
• &remor
• 2etrgi atau lunglai
• 'engantuk atau akti+itas berkurang• Iritabel atau re1el
• 'untah (menyokong kerugiaan sepsis)
• /erut kembung (menyokong kerugiaan sepsis)
• &anda klinis mulai tampak sesudah hari ke empat (menyokong
kerugiaan sepsis)
• Air ketuban berampur mekonium
• 'alas minum sebelum minum dengan baik (menyokong
kerugiaan sepsis)
3..2D'agn+s's la/+rat+r'um
a. Diagnosis pasti ineksi neonatal ditegakkan berdasarkan biakan darah, airan
serebrospinal, urin dan ineksi lokal
b. Diagnosis tidak langsung8
• 9umlah leukosit, hitung jenis, leuopenia #"""mm3, leukositosis
=!*""mm3 hanya bernilai untuk sepsis a1itan lambat
• 7utropenia (!#""mm3), neutroilia (-"""mm3) hanya bernilai untuk
sepsis a1itan lambat
• 5asio I8& (=".!)
• &rombositopenia (!""."""mm3)
• C-reative protein positi (=$ mg2) merupakan nilai prognosti
• ER ( erythroyte sedimentation rate) atau miroC5 pada dua minggu
pertama (nilai normal diitung pada usia hari ketiga
• aptoglobin, ibrinogen dan leu!ocyte elastase assay
• /engeatan gram airan aspirasi lambung positi (bila = #
neutrophilis2B/) atau ditemukan bakteri• /emeriksaan ibronektin
• /emeriksaan sitokin, interleukin0! soluble interleu!in " receptor ,
interleukin0$ dan tumor necrosis factor-X dan deteksi kuman patogen
BMC:K ! dengan, pemeriksaan late# particle agglutination dan
countercurrent immunoelectrophoresis
• $olymerase chain reaction suatu ara baru untuk endeteksi D7A bakteri
• /rokalsitonin merupakan petanda ineksi neonatal a1itan dini dan lambat,
memberikan hasil yang ukup baik pada kelompok resiko tinggi
$"
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
61/68
• /ada neonatus yang sakit berat, kadar prokalsitonin merupakan peranda
ineksi yang lebih baik dibanding C-reactive protein dan jumlah leukosit.Kadar prolasitonin * mgml mungkin sangat berguna untuk membedakan
penyakit ineksi bakterial dan +irus pada neonatus dan anak.
BAB
PEMBAHA#AN
Berdasarkan data0data yang diperoleh dari anamnesis, pemeriksaan isik, dan
pemeriksaan penunjang, pada kasus ini didapatkan diagnosis bayi menderita
gangguan naas sedang pasa asiksia sedang,neonatus preterm (3$ minggu),
BB25, neonatal ineksi. Dasar diagnosis ini adalah
!. gangguan naas sedang
• Berdasarkan anamnesis didapatkan bayi lahir prematur (3$minggu)
dan ibu lahir gemeli.Berdasarkan pemeriksaan isik dapat dijumpai
saat anak lahiranak menjadi sesak dengan rekuensi naas -">menit,
retraksi (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
62/68
4. neonatal ineksi
• berat bayi !3"" gram (BB25) merupakan salah satu aktor terjadinya
neonatal ineksi
#.7eonatal hiperbilirubinemia
• Dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil hiperbilirubinemia.
$.5i1ayat A?/
• Dari pemeriksaan isik pada hari pera1atan kedua didapatkan bayi
apneu *>.
Tatalaksana a-a kasus 'n' 'alah(
!. Diberikan ?*:/A/ @i"* 4"% /CC/ # lo1 $ 2 menit
*. Diberikan airan Inus umbilial D!" % 3mljam kemungkinan terjadinya
kehilangan insensible 1ater loss yang tinggi dan harus memperhatikan dengan
benar hidrasi, kadar glukosa darah, kadar elektrolit plasma. Berdasarkan
kebutuhan inisal airan bayi *404 jam "0!*" m > !3"" !44ml.
3.Inus Aminosteril $% untuk nutris parenteral, penegahan, dan pengobatan
deisiensi protein pada anak dimana asupan makanan seara oral belum dapat
diberikan
4. Inj. :a gluonas ! !* jam aa aLua i+ pelan untuk menegah terjadinya
hipokalemi dan menegah gejala gangguan naas menjadi lebih berat
#. ek D karena pada BB25 sering terjadi gangguan metabolism glukosa,
dipertahankan kadar serum glukosa normal (T -#0!"" mgdl)
$*
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
63/68
$. diet AI > 0!" . untuk berat bayi !3""0!#"""gram minum
ditingkatkan jika pemberian toleransi yang baik8 tambah *04 ml, inter+al 3 jam,
setiap J!*0*4 jam
-. Inj. :eota>im -# mg!* jam .Ineksi BKB sangat rentan untuk terjadinya
ineksi . /ada BKB dengan BB25 yang diurigai mengalami sepsis atau
mengalami ineksi perlu diberikan antibiotik dengan spektrum yang luas.
. Diberikan ototerapi untuk bayi dengan neonatal hiperbilirubinemia.
;.Diberikan Inj.Aminoilin !,# mg jam untuk bayi A?/ untuk menegah apneu
berulang.
!". /ada orangtua juga diberikan edukasi mengenai8
• menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi penderita dan penyebab
gangguan naas sedang, terjadinya prematurittas, bayi berat lahir kurang
dan neonatal ineksi
• menjelaskan kepada keluarga tentang pengelolaan penyakit bayi
• menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi bayi dan kemungkinan yang
dapat terjadi (hipotermi, hipoglikemi, ineksi, gagal naas, gangguan
naas)
menjelaskan pemberian AI tetap diberikan, maka ibu harus tetap
memerah
$3
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
64/68
BAB 6
$"N&KA#AN
eorang bayi perempuan lahir pada tanggal *" 9uli *"!# seara : di
5DK, lahir dari ibu 3/4A" usia ibu saat hamil *; tahun,gemelli usia kehamilan
3$ minggu. Ibu A7: selama hamil di dr.p.? =4>,demam sebeleum persalinan
(0),Bayi pertama meninggal setelah seminggu kemudian Bayi lahir tidak langsung
menangis. (0). Apgar sore $0-0;, berat lahir !3"" gram, panjang badan lahir 3;
m,lingkar kepala *; m,lingkar dada * m. /lasenta lahir manual, kotiledon
lengkap, inark (0), hematom (0).2ama persalinan -" menit. bayi di injeksi +it K !
mg i.m (
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
65/68
7eopu /CC/ # /I/ *", bayi menangis merintih, dilakukan pemasangan inus tali
pusat dengan umbilikal katetr dan ek D stik hasil ;$.
Bayi dira1at selama ** hari di /B5&, elama dira1at mendapatkan
pengelolaan baik medikamentosa, dietetik maupun kepera1atan. /rognosis pada
penderita ini baik.
DA@&A5 /6&AKA
!. Indonesia online.Angka kematian bayi masih tinggi.Didapat
dari8http%//www&indonesiaontime&com/humaniora/ !esehatan/'-
!eseh atan/' **+ang!a !emat ian-bay i-mas ih- tinggi-&html ($ April
*"!#)
*. Djaja . /enyakit /enyebab Kematian Bayi Baru 2ahir (neonatal) dan
ystem /elayanan Kesehatan yang Berkaitan di Indonesia. Didapat
darihttp%//digilib&litbang&dep!es&go&id/go&php,id.!p!bpp!-gdl-res-"**-
sarimawar-00'neonatal12survei ($ April *"!#)
3. Kosim holeh,' . a1ar Darurat 7eonatus pada /ersalinan /reterm.
Dalam 8 Buku ari /ediatri. ol.- . Bagian Ilmu
Kesehatan Anak @akultas Kedokteran 6ni+ersitas Diponegoro56/ Dr.
Kariadi, emarang,*""$ 8 **#0*3!
4. Badan /enelitian dan /engembangan Kesehatan Departemen Kesehatan
5epublik. Riset 3esehatan 4asar&9akarta 8*"!3
#. unningham @, ' Donald /:, ant 7@8 preterm brith. In 8 illiams
?bstetris. *!st. ed. Appleton M lange, *""!8$;0-!
$. Budjang 5@. Bayi dengan Berat Badan 2ahir 5endah. Dalam 8 ilmu
kebidanan. Cd.III. Gayasan Bina /ustaka ar1onopra1irohardjo,!;;; 8
--!04
-. markum A. &umbuh kembang. Dalam 8 Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak
Bagian I2mu Kesehatan Anak @ak Kedikteran 6I, 9akarta, !;;! 8 ;0$4
$#
http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-sarimawar-881neonatal&q=surveihttp://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-sarimawar-881neonatal&q=surveihttp://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-sarimawar-881neonatal&q=surveihttp://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2003-sarimawar-881neonatal&q=survei
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
66/68
. Bambang , 7urtjahjo B. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak 9ilid !8 Bayi
Berat 2ahir 5endah. 9akarta8 Ikatan Dokter Anak IndonesiaO*"!"O h.*30*;
;. Doherty C, immons :@8 @luid and Cletrolyte 'angement. Dalam
:loherty 9/, Cihen1aald C:, stark A5, penyunting. 'anual o neonatal
are. Cdisi keenam./hiladelphia 8 2ippinott illiams M 1ilkins
!". :unningham '. Bodu ater, @luid, and Cletrolytes. Dalam8 omella
&2, :unningham 'D, Cyal @, &uttle D, penyunting. 7eonatology,
management, proedures, on0all problems, diseases and drugs. Cdisi
keenam. 7e1 Gork 8 'ra10illO *""4. .$0-#
!!. Kosim holeh, '. angguan 7apas pada Bayi Baru 2ahir. Dalam 8 Buku
Ajar 7eonatologi Cd. I. 9akarta 8 Badan /enerbit IDAI, *""8 p.!*$0!4$
!*. Kosim holeh,' . Ineksi 7eonatal Akibat Air Ketuban Keruh. Dalam 8
Buku ari /ediatri. ol.!! . Bagian Ilmu
Kesehatan Anak @akultas Kedokteran 6ni+ersitas Diponegoro56/ Dr.
Kariadi, emarang,*""; 8 *!*0*!
$$
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
67/68
$-
8/20/2019 Kasbes Adel Revisi (1)
68/68