Upload
dinhcong
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN KONSUMSI AIR KELAPA MUDA TERHADAP
KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA
DI KLINIK PERMATA IBU, TERSOBO PREMBUN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
DWI LESTARI
B1401158
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2017
i
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN KONSUMSI AIR KELAPA MUDA TERHADAP
KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA
DI KLINIK PERMATA IBU, TERSOBO PREMBUN
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun oleh :
DWI LESTARI
B1401158
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2017
ii
iii
iv
v
KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN KONSUMSI AIR KELAPA MUDA TERHADAP
KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA
DI KLINIK PERMATA IBU, TERSOBO PREMBUN 1
Dwi Lestari 2, Dyah Puji Astuti.
3
INTISARI
Latar Belakang: Kurangnya cairan yang masuk menjelang persalinan
menyebabkan energi dalam tubuh berkurang. Ini dapat mengakibatkan
power/kekuatan ibu melemah. Akibatnya tidak mampu meneran. Pemberian air
kelapa muda pada ibu intranatal terbukti lebih efektif dibandingkan dengan air
mineral biasa. Hal ini karena air kelapa muda yang mengandung elektrolit,
isotonik, mineral dan vitamin lainnya. Kandungan air kelapa tersebut dapat
menambah kekuatan meneran pada ibu sehingga tidak terjadi persalinan macet
atau persalinan lama.
Tujuan: Memberikan asuhan persalinan dengan penerapan konsumsi air kelapa
muda untuk kemajuan persalinan pada ibu primigravida yang dilihat dari
waktu/lama kala I fase aktif dan pembukaan servik responden.
Metode Penelitian: Penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif analitik
dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini mengobservasi dengan
memberikan air kelapa setiap 30 menit sekali sebanyak 100 ml selama kala I fase
aktif.
Hasil: Setelah dilakukan penerapan konsumsi air kelapa terhadap responden pada
kala I fase aktif, lama persalinan responden pertama 2 jam 30 menit, responden
kedua 2 jam ,responden ketiga 2 jam 30 menit. Pembukaan servik pada respoden
mengalami kemajuan yang awal responden pertama datang dengan pembukaan 4
cm jam 20.30 WIB menjadi 10 cm jam 23.30 WIB, responden kedua dari
pembukaan 5 cm jam 21.00 WIB menjadi 10 cm jam 23.30 WIB dan responden
ketiga dari pembukaan 4 cm jam 08.00 WIB menjadi 10 cm jam 11.00 WIB.
Kesimpulan: Penerapan konsumsi air kelapa muda dapat memberikan kemajuan
persalinan dari waktu/lama persalinan kala I fase aktif dan pembukaan servik.
Kata Kunci : Persalinan, kala I fase aktif, air kelapa muda
Kepustakaan : 17 Referensi (2007-2017)
Jumlah Halaman : x + 52 halaman + 14 lampiran
1
Judul 2 Mahasiswa prodi DIII Kebidanan
3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
vi
SCIENTIFIC PAPER
THE APPLICATION OF YOUNG COCONUT WATER CONSUMPTION
ON THE DELIVERY PROGRESS OF PRIMIGRAVIDA MOTHERS
IN PERMATA IBU CLINIC AT TERSOBO, PREMBUN 1
Dwi Lestari 2, Dyah Puji Astuti.
3
ABSTRACT
Background: Lack of fluid during delivery process (labor) can decrease the
energy in the body. This may weaken of the mother's strength. Consequently, she
is unable to act. Giving young coconut water to the intranatal mothers is
considered more effective than mineral water. This is because coconut water
contains electrolytes, isotonics, minerals and other vitamins. These will increase
the strength of the mother in order to prevent delivery stuck or long labor process.
Objective: To provide delivery care by applying young coconut waters
consumption for the delivery progress of primigravida mothers due to the duration
of stage I active phase and the opening of respondent's cervix.
Method: This study is analytical descriptive with case study approach. The writer
conducted observation by giving young coconut water once in every 30 minutes
as much as 100 ml during the stage I active phase.
Result: After consuming young coconut water, the respondents in stage I active
phase got changes in the delivery duration. The delivery duration of the first
respondent is 2 hours 30 minutes, the second respondent is 2 hours, the third
respondent is 2 hours 30 minutes. The cervical opening on was earlier progressed
– the first respondent came with 4 cm opening at 20.30 became 10 cm at 23.30,
the second respondent from opening 5 cm at 21.00 became 10 cm at 23.30 and the
third respondent from opening 4 cm at 08.00 became 10 cm at 11.00 am.
Conclusion: The application of young coconut water consumption can cause birth
progress in the duration of labor of stage I active phase and cervical opening.
Keywords: Delivery, stage I active phase, young coconut water
Literature: 17 References (2007-2017)
Number of Pages: x + 52 pages + 14 appendices
1
Title 2
Student of DIII Program of Midwifery 3
Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
vii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.
karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Penerapan Konsumsi Air Kelapa
Muda Terhadap Kemajuan Persalinan pada Ibu Primigravida”. Penulisan laporan
ini bertujuan untuk sebagai syarat memperoleh derajat gelar Diploma III
Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhamadiyah Gombong.
Dalam penulisan laporan KTI ini penulis banyak mengalami hambatan,
namun berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
2. Eka Novyriana, MPH., selaku Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. Dyah Puji Astuti., S.SiT, M.P.H., selaku pembimbing KTI yang telah bersedia
berbagi pengetahuan dan mendukung serta mengarahkan penulis dari awal
sampai akhir penyusunan laporan KTI ini.
4. Titiek esnaryati., S.ST. selaku Bidan yang membimbing serta mengarahkan
penulis untuk laporan KTI ini.
5. Orang tua, keluarga, dan teman-teman yang telah memberi dukungan,
motivasi, serta doa yang tidak henti-hentinya untuk mendoakan penulis.
Semua pihak yang telah membantu menyusun laporan KTI ini, sehingga
laporan proposal ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari laporan
proposal ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan KTI ini dan dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Kebumen, Juni 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
LEMBAR PERYATAAN .................................................................................. viii
INTISARI ............................................................................................................. ix
ABSTRACT ............................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................... 4
C. Manfaat.................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauanTeori
1. Teori Persalinan ................................................................................ 6
2. Teori Indikator Kemajuan Persalinan ............................................. 14
3. Teori Faktor yang Mempengaruhi Kemajuan Persalinan ............... 18
4. Teori Kelapa ................................................................................... 20
5. Teknik Pemberian Air Kelapa ........................................................ 26
B. Kerangka Teori .................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian ..................................................................................... 28
B. Partisipan ............................................................................................. 29
C. Tempat danWaktu Penelitian .............................................................. 30
D. Instrument............................................................................................ 30
E. Jalannya Penelitian .............................................................................. 31
BAB IV MANAJEMEN KASUS, HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Manajemen Kasus ............................................................................... 32
B. Hasil .................................................................................................... 44
C. Pembahasan ......................................................................................... 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................... 51
B. Saran ................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi air kelapa muda ................................................................... 25
Tabel 2. Alat pengumpulan data .......................................................................... 31
Tabel 3. Pemberian Intervensi dan Hasil Pemantauan ........................................ 35
Tabe 4. Pemberian Intervensi dan Hasil Pemantauan ........................................ 39
Tabel 5. Hasil Pemantauan Kemajuan Persalinan kala I fase laten ..................... 42
Tabel 6. Pemberian Intervensi dan Hasil Pemantauan ........................................ 43
Tabel 7. Hasil Penerapan Konsumsi Air Kelapa ................................................. 44
Tabel 8. Hasil Pemberian Intervensi Terhadapan Lama Kala I Fase Aktif. ........ 45
Tabel 9. Hasil Pemberian Intervensi Terhadapan Lama Kala I Fase Aktif. ........ 46
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Lembar Peryataan Kesedian Partisipan (Informed Consent)
Lampiran 3 Standar Prosedur Operasional (SPO)
Lampiran 4. Lembar Observasi (Partograf)
Lampiran 5. Dokumentasi Penerapan Asuhan.
Lampiran 6. Lembar konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Proses persalinan bagi seorang ibu hamil bagaikan proses hidup dan mati.
Segala rasa tertumpah saat itu juga (Indiarti, 2009). Persalinan lama dapat
menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu dan janin salah satunya maupun
keduanya sekaligus (Wiknjosastro, 2009). Pemenuhan nutrisi dan hidrasi (cairan)
merupakan faktor penting selama proses persalinan untuk menjamin kecukupan
energi dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit normal pada Ibu
dan buah hati (Elias, 2009). Karena kurangnya cairan yang masuk menjelang
persalinan menyebabkan energi dalam tubuh berkurang yang dapat
mengakibatkan power/kekuatan ibu melemah akibatnya tidak mampu meneran
(Yessy, 2012).
Tidak adanya nutrisi yang masuk menjelang persalinan menyebabkan
energi dalam tubuh berkurang karena hypoglikemi yang dapat mengakibatkan
power/ kekuatan ibu melemah akibatnya tidak mampu meneran. Dengan
memberikan air kelapa pada ibu intranatal, maka akan menambah kekuatan
meneran pada ibu sehingga tidak terjadi persalinan macet atau persalinan lama
karena faktor power atau kekuatan ibu. Banyak upaya untuk mengefektifkan
kontraksi (power) antara lain; teknik ambulasi, perubahan posisi, mengosongkan
kandung kemih, stimulasi putting, dan pemberian nutrisi serta mengurangi
stressor dan kelelahan ibu (Kumarawati, 2010). Salah satu upaya yaitu dengan
2
pemberian nutrisi yang baik, baik itu diberikan saat persalinan maupun sebelum
persalinan.
Karena kurangnya cairan yang masuk menjelang persalinan menyebabkan
energi dalam tubuh berkurang yang dapat mengakibatkan power/kekuatan ibu
melemah akibatnya tidak mampu meneran, dengan memberikan asupan nutrisi,
Pemberian air kelapa muda pada ibu intranatal dinilai lebih efisien dibandingkan
dengan air mineral biasa, karena air kelapa muda yang mengandung elektrolit,
isotonik, mineral dan vitamin lainnya akan menambah kekuatan meneran pada ibu
sehingga tidak terjadi persalinan macet atau persalinan lama karena faktor power
atau kekuatan ibu (Yessy, 2012).
Sering dijumpai pada kala I sebelum pembukaan genap sepuluh ibu sudah
terlebih dahulu meneran sehingga pada kala II ibu kehabisan tenaga untuk
meneran. Maka dari itu dilakukan pemenuhan cairan elektrolit dan isotonik dapat
meningkatkan kekuatan pada saat bersalin (Kumarawati, 2010).
Jumlah oksigen dalam darah yang kurang menyebabkan otot-otot uterus
tidak dapat berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul inersia uteri/gangguan
his, partus lama dan atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan banyak.
Menurut Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2012 tentang
komplikasi akibat kontraksi rahim yang tidak baik yaitu kejadian atonia uteri
0,99%, partus lama 5,1%, retensio plasenta 2,75%, perdarahan post partum
5,68%. Terdapat 16,7% yang mengalami inersia uteri atau gangguan kontraksi
rahim di kala I sehingga terjadi partus lama, ada 8,3% yang mengalami kala II
lama, dan 33,3% yang mengalami perdarahan postpartum akibat kontraksi rahim
3
yang tidak baik di kala III dan IV berupa atonia uteri dan retensio plasenta.
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa masih banyak kejadian gangguan
kontraksi rahim yaitu 58% pada ibu bersalin % (Anjarwati, 2013).
Partus lama merupakan salah satu dari beberapa penyebab kematian ibu
dan bayi baru lahir. Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 18
jam yang dimulai dari tanda-tanda persalinan. Persalinan yang diharapkan semua
orang adalah persalinan normal yang berlangsung pada primi 18 jam dan pada
multi 8 jam (Aderhold dan Robert, 2006).
Penelitian yang dilakukan oleh Ika (2015) membuktikan bahwa kelompok
kontrol yang hanya diberi konsumsi susu dan madu 42,5% 1-2 jam dibandingkan
penelitian yang dilakukan oleh Noer (2014) membuktikan bahwa kelompok
kontrol yang konsumsi air kelapa partus lebih cepat yaitu 60% 1-2 jam dan yang
meminum air putih hanya 40% > 2 jam.
Persalinan normal lebih cepat dibanding dengan tanpa pemberian air
kelapa. Hal ini terjadi karena dengan pemberian air kelapa akan memenuhi
kebutuhan kalori pada saat intranatal dimana air kelapa dapat di serap oleh system
pencernaan dalam waktu cepat yaitu 7 menit setelah diminum, sehingga dapat
memberikan kekuatan energi pada ibu dan memberikan kekuatan pada saat
meneran menjadi lebih kuat (Widodo, 2001).
4
Berdasarkan data Klinik Permata Ibu, Kecamata Prembun, jumlah ibu
hamil dari jumlah Januari-Desember 2016 sebanyak 2.019 orang, jumlah ibu
bersalin dari bulan Januari-Desember 2016 sebanyak 209 orang, yang terdiri dari
Primigravida berjumlah 97 dan multigravida berjumlah 112 setiap yang bersalin
tidak diberikan air kelapa, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang
“Penerapan Konsumsi Air Kelapa Muda terhadap Kemajuan Persalinan pada Ibu
Primigravida”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan kebidanan persalinan dengan penerapan konsumsi air
kelapa muda terhadap kemajuan persalinan pada ibu bersalin
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kemajuan persalinan dengan konsumsi air kelapa muda dilihat
dari waktu /lama kala I fase aktif responden.
b. Mengetahui kemajuan persalinan dengan konsumsi air kelapa muda dilihat
dari pembukaan servik.
5
C. Manfaat
1. Manfaat teoritis
a. Bagi Pelayanan Kesehatan
Hasil penerapan ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
b. Bagi Istitusi
Studi kasus ini untuk mengetahui aplikasi secara nyata dilapangan, serta
dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian dibidang ilmu kebidanan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang ilmu kebidanan serta
mampu menerapkan penatalaksananan lama persalinan dengan cara
konsumsi air kelapa muda.
b. Bagi Pasien
Asuhan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi sebelum
menjalani proses persalinan untuk mempercepat proses persalinan pada saat
setelah konsumsi air kelapa muda.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2009). The basic principle of nutrition science. Jakarta: Gramedia.
Anjarwati, R. (2014). PPh Final 1% untuk UMKM. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Arsa, M. (2010). Kandungan Natrium Dan Kalium Larutan Isotonik Alami Air
Kelapa (Cocos Nucifera) Varietas Eburnia, Viridis Dan Hibrida.
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf-thesis/unud.co.id. Diakses 6 Feb
2017
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2012). buku Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah. http://www.depkes.go.id/resource/profil-kesehatan-provinsi
jawa tengah. Diakses 6 Feb 2017.
Hayati, R. (2009). Perbandingan Susunan dan Kandungan Asam Lemak Kelapa
Muda dan Kelapa Tua (Cocos Nucifera L.) Dengan Metode Gas
Kromatografi.
http://download.portalgaruda.org/file:///F:/KTI/JURNAL/pdf. Diakses 6
Feb 2017.
Kumarawati, E. (2010). Pengaruh Pemberian Pocari Sweat terhadap Kualitas His
Persalinan. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/11102529.pdf. Diakses 6
Feb 2017.
Noer, D. (2014). Efektivitas Pemberian Air Kelapa Muda Terhadap Lama
Persalinan Kala Ii Pada Ibu Intranatal Di Bpm Ny. “M” Pungging
Mojokerto. http://repository.poltekkesmajapahit.ac.id. Diakses 6 Feb 2017.
Pradesi, A. (2011). Coconut water preservation and processing: a review.
http://www.reserarchgate.net/publication.file:///F:/KTI/JURNAL/pdf.
Diakses 6 Feb 2017.
Sondakh, J. S. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta:
Erlangga.
Sukarni, I. & Margareth, Z.H. (2013). Kehamilan, Persalinan dan Nifas,
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sulistyawati, A. & Nugraheny, E. (2010). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Jakarta: Salemba Medika.
Sumarah (2008). Perawatan Ibu Bersalin. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Yogyakarta: Fitramaya.
Utari, I. (2010). Air Kelapa Sebagai Obat Tradisional dan Alami.
http://downioad.portalgaruda.org/article.file:///F:/KTI/JURNAL/ipi250105
.pdf. Diakses 6 Feb 2017.
Vita, D. (2016). Kelapa Muda Pelepas Dahaga Sejuta Khasiat. Surabaya:
Stomata.
Wiknjosastro (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehaan Maternitas dan
Neonatal, Edisi 1. Cet. 12. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo .
LAMPIRAN
Lampiran 3
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL KONSUMSI AIR KELAPA
No
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
KONSUMSI AIR KELAPA MUDA
1. PENGERTIAN Air kelapa mengandung sejumlah zat gizi,
yaitu protein, lemak, gula, sejumlah vitamin,
asam amino dan hormon pertumbuhan.
Kandungan gula maksimal, yaitu 3 gram per 100
ml air kelapa, tercapai pada bulan keenam umur
buah, kemudian menurun dengan semakin tuanya
kelapa. Jenis gula yang terkandung glukosa,
fruktosa, sukrosa, dan subitol. Gula-gula ini yang
menyebabkan air kelapa muda terasa lebih manis
di banding air kelapa tua
2. TUJUAN a. Memberikan nutrisi untuk ibu saat bersalin
b. Tahap-tahap pembukaan menjadi lancar.
c. Mengurangi terjadinya kekurangan cairan.
d. Melancarkan sirkulasi darah dan oksigen ke
janin.
3. INDIKASI Ibu bersalin dengan kala 1 fase aktif.
4. KEBIJAKAN Prosedur ini membutuhkan kerjasama bidan,
suami ibu atau keluarga ibu bersalin.
5. PERSIAPAN
PASIEN
a. Inform Concent dengan ibu dan keluarga
tentang pelaksanaan.
b. Ruangan tempat dilakukan tindakan
hendaknya tidak pengap dan mempunyai
sirkulasi udara yang baik.
6. PERSIAPAN ALAT a. Tempat tidur pasien
b. Bantal
c. jam tangan
d. gelas
e. sedotan
f. air kelapa muda.
7. CARA KERJA a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
b. Membaca tasmiah dan mengakhiri dengan
bacaan hamdalah bersama.
c. Mengatur posisi pasien.
d. Memastikan kondisi psikologis pasien
kooperatif.
e. Melakukan inform concent.
f. Memberikan air kelapa 30 menit sekali,
sebanyak 100 ml
g. Setelah pemberian melakukan evaluasi
terhadap kemajuan persalinan.
h. Mendokumentasikaan tindakan di lembar
observasi.
Sumber: Vita ( 2016), Kumarawati (2010), Pangkahila (2012), dan Noer (2014).
Lampiran 5
DOKUMENTASI