12
PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA DENGAN YANG TIDAK BEKERJA DI KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan oleh : HERU FERY SANTOSO J500100081 Diajukan oleh : HERU FERY SANTOSO J500100081 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

DENGAN YANG TIDAK BEKERJA DI KECAMATAN JAKENAN

KABUPATEN PATI

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan oleh :

HERU FERY SANTOSO

J500100081

Diajukan oleh :

HERU FERY SANTOSO

J500100081

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

DENGAN YANG TIDAK BEKERJA DI KECAMATAN JAKENAN

KABUPATEN PATI

Diajukan Oleh :

HERU FERY SANTOSO

J500100081

Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan dewan penguji skripsi Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 18 Juli 2014

Penguji

Nama : dr. Rh Budhi Muljanto, Sp.KJ (.................................)

NIP/NIK : 200.1541

Pembimbing Utama

Nama : Prof. Dr. M. Fanani,dr, Sp.KJ (K) (.................................)

NIP/NIK : 300.1098

Pembimbing Pendamping

Nama : dr. Erna Herawati (.................................)

NIP/NIK : 1046

Dekan FK UMS

Prof. Dr. Bambang Soebagyo, dr, Sp.A (K)

NIK: 400.1243

Page 3: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrahmanirrahim,

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Heru Fery Santoso

NIM : J 500100081

Fakultas/Jurusan : Kedokteran/Pendidikan Dokter

Jenis : Skripsi

Judul : Perbedaan Tingkat Stres Primigravida Yang Bekerja

dengan Yang Tidak Bekerja di Kecamatan Jakenan

Kabupaten Pati.

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :

1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulis

karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatika,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan,

serta menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis

kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa

melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum

yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Surakarta, 18 Juli 2014

Heru Fery Santoso

J500100081

Page 4: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

ABSTRAK

HERU FERY SANTOSO. J500100081. 2014. PERBEDAAN TINGKAT

STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA DENGAN YANG TIDAK

BEKERJA DI KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI

LATAR BELAKANG: Kehamilan pertama atau primigravida menjadi risiko

dalam kehamilan, karena proses peralihan menjadi calon ibu. Faktor psikologis

dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi lancar

dan tidaknya proses kelahiran Wanita mempunyai peran kedua yaitu sebagai wanita

pekerja. Wanita harus membagi waktu untuk bekerja dan istirahat demi kesehatan

janin. Seorang istri mempunyai peran yang sangat penting yaitu mengurus suami,

rumah tangga, dan janin yang ada di dalam kandungan. Seorang ibu rumah tangga

tidak mempunyai jam kerja tertentu, artinya tugasnya dimulai dari bangun tidur

hingga tidur lagi.

TUJUAN: Untuk mengetahui perbedaan tingkat stres pada primigravida yang

bekerja dengan yang tidak bekerja di Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.

METODE: Jenis penelitian ini merupakan desain penelitian observasional

analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara

quota sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 82 yang terdiri dari

41 primigravida yang bekerja dan 41 primigravida yang tidak bekerja. Instrumen

penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar permohonan, lembar

persetujuan, kuesioner data diri, kuesioner Lie Minnesota Multiphasic Personality

Inventory (LMMPI), dan Depression Anxiety Stress Scale (DASS).

HASIL: Primigravida yang bekerja didapatkan tingkat stres normal sebanyak 27

orang (65,9%) dan tingkat stres lebih dari normal sebanyak 14 orang (34,1%).

Pada responden dengan kategori primigravida yang tidak bekerja didapatkan

tingkat stres normal sebanyak 12 orang (29,3%) dan tingkat stres lebih dari

normal sebanyak 29 responden (70,7%). Setelah dilakukan analisis data

menggunakan uji Chi Square SPSS 17.0 for Windows didapatkan nilai p=0,001

(p<0,05), sehingga dinyatakan terdapat perbedaan tingkat stres pada primigravida

yang bekerja dengan yang tidak bekerja.

SIMPULAN: Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat stres yang

bermakna antara primigravida yang bekerja dengan yang tidak bekerja di

Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati dan primigravida yang tidak bekerja

mempunyai tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan primigravida yang

bekerja.

Kata Kunci: Tingkat stres ibu hamil, Primigravida.

Page 5: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

ABSTRACT

HERU FERY SANTOSO. J500100081. 2014. THE DIFFERENCE OF

PRIMIGRAVIDA STRESS LEVEL BETWEEN WORKING AND NON-

WORKING WOMEN IN JAKENAN SUBDISTRICT OF PATI REGENCY

BACKGROUND: The first pregnancy becomes the risk in pregnancy because it

is the transition process of becoming mother. Psychological factor in facing

childbirth is a very affecting factor of childbirth process. Woman has the second

role which is as a working woman. She has to divide her time to work and rest for

the health of fetus. A wife has very important roles which are to taking care her

husband, household and her fetus in her womb. A housewife has no regular work

time, it means that her job starts from she wake up until go back to sleep.

PURPOSE: To understand the difference of primigravida stress level between

working and non-working in Jakenan Sub-district of Pati Regency.

METHOD: The type of this research is observational analysis design with cross

sectional approach. The sampling technique in this research is conducted using

quota sampling. The amount of this research is 82 consists of 41 working

primigravida and non-working primigravida. The instrument research used in this

research is application form, consent form, respondentsal data questionnaire, Lie

Minnesota Multiphasic Respondentsality Inventory questionnaire (LMMPI), dan

Depression Anxiety Stress Scale (DASS).

RESULT: From working Primigravida, it is acquired 27 (65.9%) respondents

with normal stress level and 14 (34.1%) respondents with beyond normal stress

level. On the respondent of non-working primigravida category it is acquired 12

(29.3%) respondents with normal stress level and 29 (70.7%) respondents with

beyond normal stress level. After data analysis is conducted by using Chi Square

it is obtained value of p=0,001 (p<0,05), so it can be stated that there is a

difference of stress level toward working and non-working primigravida.

CONCLUSION: It can be concluded that there is a significant of stress level

difference toward working and non-working primigravida in Jakenan sub-district

of Pati regency and non-working primigravida has higher stress level rather than

working primigravida.

Keywords: stress level of pregnant women, Primigravida

Page 6: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

PENDAHULUAN

Primigravida atau kehamilan pertama menjadi resiko didalam kehamilan,

karena merupakan proses peralihan menjadi calon ibu. Dalam hal ini primigravida

belum ada pengalaman sama sekali dalam perawatan kehamilan termasuk di

dalam pemenuhan asupan gizi. Primigravida membutuhkan asupan gizi yang lebih

tinggi dari ibu hamil pada umumnya, karena selain asupan gizi untuk

kehamilannya, primigravida juga membutuhkan asupan gizi yang lebih untuk

pertumbuhan dirinya sendiri (Ginting et al., 2012).

Wanita yang pada jaman dahulu hanya berperan sebagai seorang istri yang

mengurus rumah tangga, kini mempunyai peran kedua yaitu sebagai wanita

pekerja. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari tidak cukup mengandalkan hasil

kerja suami. Wanita harus membagi waktu untuk bekerja dan istirahat demi

kesehatan janinnya. Membagi waktu dan persiapan persalinan yang membuat

seorang wanita harus berfikir keras dan merasa stres. Stres kerja yang dialami

wanita bekerja tidak hanya berdampak pada perannya sebagai ibu rumah tangga

tetapi juga berdampak besar pada perusahaan/kantor tempatnya bekerja sehingga

stres kerja telah menjadi salah satu masalah yang paling serius di dunia kerja

(Budiman, 2006).

Berbeda dengan wanita yang tidak bekerja. Dalam sebuah kehidupan

rumah tangga, seorang istri mempunyai peran yang sangat penting yang harus

mengurus suami, rumah tangga, dan janin yang ada di dalam kandungan. Profesi

sebagai ibu rumah tangga tidaklah mudah, karena seorang ibu rumah tangga tidak

mempunyai jam kerja tertentu, artinya tugasnya dimulai dari bangun tidur hingga

tidur lagi (Sugiyarti, 2012).

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Perbedaan Tingkat Stres Primigravida yang Bekerja dengan

yang Tidak Bekerja di Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.

Page 7: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya

perbedaan tingkat stres pada primigravida yang bekerja dengan yang tidak

bekerja. Tujuan khususnya adalah mengetahui tingkat stres pada primigravida

yang bekerja dan tidak bekerja.

METODE PENELITIAN

Dilaksanakan penelitian terhadap perbedaan tingkat stres pada

primigravida yang bekerja maupun tidak bekerja pada bulan Mei 2014 di

Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari

penelitian digunakan 82 responden yang terdiri dari 41 primigravida yang bekerja

dan 41 primigravida tidak bekerja. Data hasil penelitian akan diuji SPSS 17.0 for

Windows dengan uji Chi-Square.

Kriteria inklusi pada peneilitian ini yaitu primigravida yang bekerja dan

yang tidak bekerja, responden bertempat tinggal di Kecamatan Jakenan

Kabupaten Pati, responden maksimal berusia 35 tahun, dan usia kehamilan pada

trimester III. Sedangkan kriteria eksklusinya,kurang lengkap dalam pengisian

kuesioner, responden mengidap sakit kronis, responden memgalami gangguan

jiwa berat, mempunyai kelainan dalam kehamilan, dan nilai L-MMPI terdapat

jawaban “tidak” >10 pertanyaan.

Variabel terikat pada penelitian ini adalah tingkat stres yang diukur

berdasarkan skor Deppresion Anxiety Stress Scale (DASS) dan variabel bebasnya

adalah status pekerjaan yang diketahui dengan mengisi data pribadi responden.

HASIL

Telah dilaksanakan penelitian terhadap perbedaan tingkat stres pada

primigravida yang bekerja maupun tidak bekerja pada bulan Mei 2014 di

Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari

penelitian digunakan 82 responden yang terdiri dari 41 primigravida yang bekerja

dan 41 primigravida tidak bekerja. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Page 8: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Hasil Penelitian

No. Umur Frekuensi Persen (%)

1. < 20 tahun 5 6,1

2. 21 - 30 tahun 50 61,0

3. > 30 tahun 27 32,9

Total 82 100

1. SD 9 11,0

2. SMP 41 50,0

3. SMA 28 34,1

4. Sarjana 4 4,9

Total 82 100

No. Status Pekerjaan Frekuensi Persen (%)

1. Bekerja 41 50

2. Tidak Bekerja 41 50

Total 82 100

Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Skor Deppresion Anxiety

Stress Scale (DASS)

No. Tingkat Stres Frekuensi Persen (%)

1. Stres 43 52,4

2. Tidak Stres 39 47,6

Total 82 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang stres

nya dalam batas normal sebanyak 39 orang (47,6%) dari responden

keseluruhan dan responden yang stres nya lebih dari normal sebanyak 43

orang (52,4%) dari responden keseluruhan.

Tabel Distribusi Perbedaan Tingkat Stres Primigravida yang Bekerja

dan Tidak Bekerja

No. Tingkat stres

Primigravida bekerja Primigravida tidak

bekerja

f % f %

1 Stres 14 34,1 29 70,7

2 Tidak stres 27 65,9 12 29,3

Total 41 100 41 100

Page 9: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

Berdasarkan hasil penelitian dengan 82 responden dengan kategori

primigravida yang bekerja didapatkan tingkat stres normal sebanyak 27

orang (65,9%) dan tingkat stres lebih dari normal sebanyak 14 orang

(34,1%). Pada responden dengan kategori primigravida yang tidak bekerja

didapatkan tingkat stres normal sebanyak 12 orang (29,3%) dan tingkat

stres lebih dari normal sebanyak 29 responden (70,7%).

Tabel Uji Chi-Square

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 11.002a 1 .001

Continuity Correctionb 9.584 1 .002

Likelihood Ratio 11.265 1 .001

Fisher's Exact Test .002 .001

Linear-by-Linear

Association

10.868 1 .001

N of Valid Cases 82

Analisis data dengan uji Chi-Square dengan taraf significancy α =

0,05 dan interval kepercayaan 95% serta diolah menggunakan Statistical

Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for Windows.

Berdasarkan tabel di atas menampilkan hasil uji chi-square

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Nilai yang dipakai adalah nilai

Pearson Chi-Square. Nilai significancy-nya adalah (p) = 0,001. Dengan

nilai p lebih kecil dari 0,05.

Kesimpulan secara statistik, terdapat perbedaan stres yang signifikan

antara primigravida yang bekerja dengan primigravida yang tidak bekerja di

Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.

Page 10: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan 82 responden, dapat diketahui pada

responden dengan kategori primigravida yang bekerja didapatkan tingkat stres

normal sebanyak 27 orang (65,9%) dan mengalami stres lebih dari normal

sebanyak 14 orang (34,1%). Pada respoden dengan kategori primigravida yang

tidak bekerja didapatkan tingkat stres normal sebanyak 12 orang (29,3%) dan

mengalami stres lebih dari normal sebanyak 29 orang (70,7%). Dari hasil

penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa stres paling banyak didapati pada

kelompok primigravida yang tidak bekerja sebanyak 35,3 % dari populasi total.

Sedangkan pada kelompok primigravida yang bekerja, angka kejadian stres

sebanyak 17% dari populasi total. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa

pada primigravida yang bekerja tingkat stresnya lebih rendah dibandingkan

dengan kelompok primigravida tidak bekerja.

Bagi primigravida, kehamilan yang dialami merupakan pengalaman

pertama, sehingga trimester III dirasakan mencemaskan karena semakin dekat

dengan proses persalinan (Astria, 2009).

Sebagian responden primigravida yang bekerja ada yang mengalami stres

dan primigravida yang tidak bekerja ada yang tidak mengalami stres. Hal ini dapat

dijelaskan bahwa setiap orang berlainan dalam penyesuain diri terhadap stres,

tergantung pada: umur, seks, kepribadian, inteligensi, emosi, status sosial atau

status pekerjaan (Maramis, 2005).

Menurut Notoatmodjo (2010), pekerjaan adalah kebutuhan yang harus

dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya

adalah kegiatan yang menyita waktu, sehingga ibu hamil yang bekerja mengalami

kecemasan lebih ringan dibandingkan ibu yang tidak bekerja dikarenakan

pekerjaan dapat mengalihkan perasaan cemas bagi ibu hamil.

Berdasarkan hasil analisis perbedaan tingkat stres primigravida yang

bekerja maupun tidak bekerja pada uji significancy, data dianalisis dengan uji Chi-

Square, dengan taraf significancy-nya = 0,05. Dasar pengambilan keputusan yang

Page 11: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

dipakai adalah probabilitas <0,05, maka hasil penelitian dikatakan signifikan.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh p = 0,001 dengan menetapkan taraf

signifikan α = 0,05. Sehingga diperoleh hipotesis diterima (Dahlan, 2008).

Artinya, terdapat perbedaan tingkat stres yang bermakna antara primigravida yang

bekerja dengan yang tidak bekerja.

Kelemahan penelitian ini adalah tidak semua Desa di Kecamatan Jakenan

dapat dilakukan penelitian. Karena teknik sampling yang digunakan adalah quota

sampling, artinya apabila kebutuhan sampel terpenuhi penelitian sudah

dihentikan. Sehingga hasil penelitian ini tidak mencakup seluruh desa yang ada di

Kecamatan Jakenan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang bermakna pada primigravida yang bekerja dengan

dengan yang tidak bekerja di Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati, dan

primigravida yang tidak bekerja mempunyai tingkat stres yang lebih tinggi

dibandingkan primigravida yang bekerja.

Bagi primigravida, supaya melakukan kegiatan yang dapat menghilangkan

kejenuhan saat menjadi ibu rumah tangga saja, sehingga dapat mengurangi faktor

yang memicu terjadinya stres. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada

primigravida yang tidak bekerja untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan

stres lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Astria, Y, Irma N, Catur R., 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil trimester

III dengan Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di Poliklinik

Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit X.Vol 10:40-46. FKUI:

Jakarta

Budiman. 2006. Persepsi Efektivitas Kinerja Kemajuan ditinjau dari Konflik

Peran Ganda Istri dan Dukungan Sosial rekan kerja. (Tesis tidak

dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta

Page 12: PERBEDAAN TINGKAT STRES PRIMIGRAVIDA YANG BEKERJA

Ginting, R., Nasution, E., Ardiani, F., 2012. Gambaran Perilaku Gizi

Primigravida Muda Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi

Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai Tahun 2012. Diakses pada 27 Januari

2014 dari: http://jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/view/2087/1719

Maramis, FW., 2005. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Press pp. 65-68

Universitas Airlangga: Surabaya

Notoatmodjo., Soekidjo., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. pp. 15-25.

Rineka Cipta: Jakarta

Suci Hati, P., Fikri, H T., Yudha, B P., 2013. Kecemasan Pada Ibu Hamil

Primigravida Trimester Pertama. Diakses pada 22 Januari 2014 dari:

http://www.upiyptk.ac.id/ejournal/File_Jurnal/Fak.Psi.%20Puspita%20Suc

i%20Hati.%2009101157510123.pdf

Sugiyarti, L R., Widyawati, S., Br, R., 2012. Pengaruh Kepercayaan Diri Dan

Dukungan Keluarga Terhadap Kecemasan Menghadapi Menopause Pada

Ibu Rumah Tangga. Jurnal Penelitian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

(JP3B) 1.1

Sylvia, D., Elvira., Gitayanti, H., 2010. Buku Ajar Psikiatri. pp: 244-252. FKUI:

Jakarta

Tegethoff, M., Greene, N.,Meinlschmidt, G., 2011. Stress during Pregnancy and

Offspring Pediatric Disease. A National Cohort Study. Diakses pada 22

Januari 2014 dari:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3226491/#!po=2.63158

Yuwono., Susantyo., 2010. Mengelola Stres dalam Prespektif Islam dan

Psikologi. Diakses pada 27 Januari 2014 dari: Pysycho idea.1693-1076.