75
KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI AREA MADIUN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis Disusun Oleh : ANNAFSIL MUTHMAINNATIL HANIFAH 201605005 PROGRAM STUDI D3 FARMASI STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN TAHUN 2019

KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI SEGAR

YANG BEREDAR DI AREA MADIUN

DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Disusun Oleh :

ANNAFSIL MUTHMAINNATIL HANIFAH

201605005

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2019

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

i

KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI SEGAR

YANG BEREDAR DI AREA MADIUN

DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Ahli Madya Farmasi (A.Md.Farm)

Disusun Oleh :

ANNAFSIL MUTHMAINNATIL HANIFAH

201605005

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Karya Tulis Ilmiah Ini telah disetujui oleh pembimbing

dan telah dinyatakan layak mengikuti Ujian Sidang

KARYA TULIS ILMIAH

ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI SEGAR

YANG BEREDAR DI AREA MADIUN

DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Menyetujui,

Pembimbing II

Yetti Hariningsih, M.Farm.,Apt

NIS. 20170140

Menyetujui,

Pembimbing I

Vevi Maritha, M.Farm.,Apt

NIS. 20150129

Mengetahui,

Ketua Program Studi D3 Farmasi

Novi Ayuwardani, M.Sc.,Apt

NIS. 20150128

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

dan dinyatakan telah memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Amd.Farm

Pada Tanggal 15 Agustus 2019

Dewan Penguji

1. Rahmawati Raising, M.Farm Klin.,Apt :

Dewan Penguji

2. Vevi Maritha, M.Farm.,Apt :

Penguji 1

3. Yetti Hariningsih, M.Farm.,Apt :

Penguji 2

Mengesahkan,

Ketua STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes (Epid)

NIS.20160230

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “ANALISIS KADAR KALSIUM

(Ca) PADA SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI AREA MADIUN

DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis” sebagai salah satu

persyaratan tugas akhir dalam memperoleh gelar A.Md.Farm (Tenaga Teknis

Kefarmasian) di Prodi Farmasi STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Penyusunan laporan karya tulis ilmiah ini dapat terlaksana dengan baik

berkat dukungan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan kali ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid), selaku Ketua STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun.

2. Ibu Novi Ayuwardani, M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi D3 Farmasi

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

3. Ibu Vevi Maritha, M.Farm., Apt., selaku dosen pembimbing 1 yang telah

banyak membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Ibu Yetti Hariningsih, M.Farm., Apt., selaku dosen pembimbing 2.

5. Bapak Sidi dan Ibu Darwati, kedua orang tua yang telah mendidik,

membimbing, memberikan dukungan, dan kasih sayang serta doa yang tiada

henti dipanjatkan. Mbah Karjan (almarhum) dan Mbah Tarmi, kakek dan nenek

yang penulis sangat sayangi. Saudara-saudari penulis, Ayuny, Zaky, Aprilia,

Auliya dan Zalfa. Anak-anak pendengar setia penulis Tteokki, Mpus Manis,

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

v

Agam, Acil. Dan juga kepada partner, sahabat, kawan, teman seperjuangan

tugas akhir masa studi Wahyu Yulianto, S.E.

6. Teman-teman sejawat, Anggun, Bidara, Devi, Desi, Enggar, Sesy, Ristiya,

terkhusus kepada Erike dan Dyah terimakasih karena telah menjadi bagian dari

warna warni kisah masa lalu yang berkesan untuk masa mendatang yang dapat

penulis jadikan kenangan tak terlupakan.

7. Kawan lama yang tak terkikis oleh waktu dan usia, Amatullah, Ifah, Camelia,

terimakasih sudah menjadi tempat berbagi cerita.

8. Serta semua pihak yang telah mendukung yang tidak dapat dituliskan satu-

persatu.

Penulis sadar bahwa laporan karya tulis ilmiah ini pasti ada kekurangan, jadi

penulis memohon kepada pembaca untuk memberi kritik dan saran untuk yang

bersifat membangun sebagai bahan masukan demi perbaikan maupun peningkatan

penulis dalam bidang ilmu pengetahuan. Dan penulis mohon maaf atas kesalahan

dan ketidaksempurnaan tersebut.

Madiun, Agustus 2019

Penulis

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

vi

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Annafsil Muthmainnatil Hanifah

NIM : 201605005

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam

memperoleh gelar (ahli madya atau sarjana) di suatu perguruan tinggi dan

lembaga pendidikan lainnya, pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan

baik yang sudah maupun belum atau tidak dipublikasikan, sumbernya dijelaskan

dalam tulisan dan daftar pustaka.

Madiun, Agustus 2019

Annafsil Muthmainnatil Hanifah

NIM. 201605005

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Annafsil Muthmainnatil Hanifah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Ngawi, 9 April 1998

Agama : Islam

Alamat : Jln. Utama Bhakti No.08 RT 008 RW 002

Dusun Tapen desa Waruktengah Kecamatan

Pangkur Kabupaten Ngawi Jawa Timur 63282

e-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. SD Integral Luqman Al-Hakim Ngawi

2. SMP Darul Madinah Madiun

3. MA Al-Burhan Hidayatullah Semarang

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

viii

ABSTRAK

Annafsil Muthmainnatil Hanifah

ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI

AREA MADIUN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Susu merupakan bahan makanan yang mengandung tinggi kalsium.Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pembentukan kompleks senyawa mureksid dengan kalsium (Ca) dan untuk

menganalisis kadar kalsium (Ca) pada susu sapi segar yang beredar di area Madiun. Analisis

kalsium (Ca) dapat dilakukan dengan metode Spektrofotometri UV-Vis berdasarkan pembentukan

senyawa kompleks kalsium (Ca) dengan mureksid. Senyawa mureksid memiliki gugus kromofor

yaitu ikatan rangkap C=C dan C=O yang akan berikatan dengan kalsium (Ca).

Penelitian ini dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis didasarkan pada

pembentukan kompleks kalsium (Ca) dengan mureksid [Ca2+

(Mu-)2] sebagai indikator yang

berfungsi sebagai pengikat kalsium agar absorbansi kalsium dapat terbaca pada spektrofotometri

UV-Vis.

Sampel sebanyak 1 mL dilarutkan dengan aquades dengan penambahan larutan indikator

mureksid dan NaOH. Absorbansi kalsium dibaca pada panjang gelombang antara 400-800 nm

yaitu pada daerah visibel. Hasil absorbansi diperoleh panjang gelombang maksimum 507 nm.

Sampel penelitian ini adalah susu sapi segar yaitu sampel A, sampel B, dan sampel C yang

diambil dari pedagang yang berjualan didaerah Madiun. Hasil dari penelitian ini adalah absorbansi

kalsium dapat terbaca pada spektrofotometri UV-Vis, hal tersebut menunjukkan bahwa kalsium

(Ca) dapat membentuk senyawa komplek dengan mureksid sebagai indikator yang berfungsi

sebagai pengikat kalsium (Ca). Dan kandungan kalsium (Ca) untuk sampel A yaitu 2,0712 mg/mL,

sampel B yaitu 1,9143 mg/mL, dan sampel C yaitu 1,9275 mg/mL. Berdasarkan hasil tersebut

maka takaran konsumsi susu sapi segar yang disarankan agar dapat memenuhi kebutuhan kalsium

per hari adalah sebanyak 558,8039 mL.

Kata kunci : Susu, Kalsium, Mureksid, Spektrofotometri UV-Vis

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

ix

ABSTRACT

Annafsil Muthmainnatil Hanifah

ANALYSIS OF CALCIUM (Ca) LEVELS IN FRESH COW MILK WHICH IS

DIFFICULT IN THE MADIUN AREA USING UV-Vis SPECTROFOTOMETRY

METHOD

Milk is a food that contains high calcium. The aims of this study to determine the

formation of murexid compound complexes with calcium (Ca) and to analyze calcium (Ca) levels

in fresh cow milk circulating in the Madiun area. Analysis of calcium (Ca) can be done using the

UV-Vis Spectrophotometry method based on the formation of complex calcium (Ca) with murexid

compounds. Murexid compounds have chromophore cluster, namely double bonds C=C and C=O

which will bind to calcium (Ca).

This research was conducted by UV-Vis spectrophotometry method based on the formation

of calcium (Ca) complex with murexid [Ca2+

(Mu-)2] as an indicator that functions as a calcium

binder so that calcium absorbance can be read on UV-Vis spectrophotometry.

A sample of 1 mL was dissolved with aquades by adding a solvent ofmurexid and NaOH

indicators. Calcium absorbance is read at wavelengths between 400-800 nm, namely in the visible

region. The absorbance results obtained a maximum wavelength of 507 nm.

The sample of this research was fresh cow's milk, that is sample A, sample B, and sample C

taken from traders selling in Madiun area. The results of this study are the absorbance of calcium

can be read on UV-Vis spectrophotometry, it shows that calcium (Ca) can form complex

compounds with murexid as an indicator that functions as a calcium binder (Ca). And the calcium

content (Ca) for sample A is 2.0712 mg/mL, sample B is 1.9143 mg/mL, and sample C is 1.9275

mg/mL. Based on these results, the recommended dose of consumption of fresh cow's milk in

order to meet the calcium requirement per day is 558.8039 mL.

Keywords : Milk, Calcium, Murexid, UV-Vis Spectrophotometry

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ......................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ...................................vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................vii

ABSTRAK ..........................................................................................................viii

ABSTRACT ........................................................................................................ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................x

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

1.1 LatarBelakang ..........................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................5

2.1 Susu ..........................................................................................................5

2.1.1 Definisi Susu ..................................................................................5

2.1.2 Kandungan Susu .............................................................................6

2.1.3 Sifat Fisik dan Kimiawi Susu .........................................................8

2.1.4 Jenis Susu .......................................................................................9

2.1.5 Manfaat Susu ..................................................................................12

2.2 Kalsium ....................................................................................................13

2.3 Spektrofotometri UV-Vis .........................................................................14

2.3.1 Definisi Spektrofotometri UV-Vis .................................................14

2.3.2 Instrument Spektrofotometri UV-Vis .............................................16

2.3.1 Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-Vis .........................................17

2.4 Mureksid ...................................................................................................19

2.4.1 Struktur Kimia Mureksid ...............................................................19

2.4.2 Definisi Mureksid ...........................................................................19

2.4.3 Reaksi Kimia Senyawa Mureksid dengan Ca (Kalsium) ...............20

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ..........................................................21

3.1 Kerangka Penelitian .................................................................................21

3.2 Hipotesa ...................................................................................................22

BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................23

4.1 Rancangan Penelitian ...............................................................................23

4.2 Populasi dan Sampel ................................................................................23

4.2.1 Populasi ..........................................................................................23

4.2.2 Sampel ............................................................................................23

4.3 Teknik Sampling dan Proses Sampling ....................................................24

4.3.1 Teknik Sampling ............................................................................24

4.2.2 Proses Sampling .............................................................................24

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

xi

4.4 Prosedur Kerja Analisis Kualitatif ...........................................................24

4.5 Prosedur Kerja Analisis Kuantitatif .........................................................24

4.5.1 Pembuatan Larutan Mureksid ........................................................24

4.5.2 Pembuatan Larutan Baku Kalsium dari CaCl.2H2O ......................25

4.5.3 Penetapan Panjang Gelombang Maksimum ...................................25

4.5.4 Penetapan Kurva Baku ...................................................................25

4.5.5 Penetapan Kadar Kalsium dalam Susu Segar ...............................26

4.6 Variabel, Definisi, dan Batasan Opersional Penelitian ............................26

4.6.1 Variabel Independen ......................................................................26

4.6.2 Definisi Operasional Variabel ........................................................26

4.6.3 Batasan Operasional .......................................................................27

4.7 Instrumen Penelitian .................................................................................27

4.7.1 Alat Penelitian ................................................................................27

4.7.2 Bahan Penelitian .............................................................................27

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................28

4.9 Teknik Analisis Data ................................................................................28

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................29

5.1 Hasil Penelitian .........................................................................................29

5.2 Pembahasan ..............................................................................................31

BAB VI PENUTUP ...........................................................................................35

6.1 Kesimpulan ...............................................................................................35

6.2 Saran .........................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................37

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Hasil Pengukuran Kurva Baku Kalsium .................................................... 30

Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Kadar Kalsium Secara Spektrofotometri UV-Vis ........ 31

Tabel 5.3 Serapan Sinar dan Zat Warna..................................................................... 33

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-Vis .......................................... 17

Gambar 2.2 Struktur Kimia Mureksid ................................................................. 19

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 21

Gambar 5.1 Panjang Gelombang Maksimum Kalsium ....................................... 29

Gambar 5.2 Kurva Baku Kalsium ........................................................................ 30

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Preparasi Baku Kalsium .............................................. 39

Lampiran 2 Perhitungan Kadar Kalsium Dalam Sampel .................................... 43

Lampiran 3 Absorbansi sampel A1 ..................................................................... 56

Lampiran 4 Absorbansi sampel A2 ..................................................................... 56

Lampiran 5 Absorbansi sampel A3 ..................................................................... 57

Lampiran 6 Absorbansi sampel B1 ...................................................................... 57

Lampiran 7 Absorbansi sampel B2 ...................................................................... 58

Lampiran 8 Absorbansi sampel B3 ...................................................................... 58

Lampiran 9 Absorbansi sampel C1 ...................................................................... 59

Lampiran 10 Absorbansi sampel C2 ...................................................................... 59

Lampiran 11 Absorbansi sampel C3 ...................................................................... 60

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

mempertahankan hidup dan kehidupannya. Pangan sebagai sumber zat gizi

(karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air) menjadi landasan utama

manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan.

Melalui penganekaragaman pangan, dapat dipenuhi kebutuhan zat gizi yang

dibutuhkan oleh manusia. Salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia adalah

kalsium (Rahmadani, 2011).

Keperluan kalsium dalam tubuh biasanya dihitung dengan keseimbangan

kalsium, kira-kira sama dengan yang digunakan untuk menghitung keseimbangan

nitrogen. Jumlah kebutuhan kalsium dapat dibedakan berdasar jenis kelamin dan

usia. Kebutuhan kalsium tiap hari adalah : usia 0-6 bulan 200 mg, usia 7-11 bulan

250 mg, usia 1-3 tahun 650 mg, umum 1100 mg, ibu hamil dan menyusui 1300

mg (BPOM, 2016).

Untuk memenuhi kalsium setiap hari, tubuh harus mengonsumsi bahan

makanan yang mengandung kalsium seperti susu, sereal, keju dan lauk seperti

tahu dan tempe. Dengan mengonsumsi bahan pangan bisa juga menghindari

resiko negatif akibat kelebihan konsumsi kalsium. Maka konsumsi kalsium harus

dalam jumlah yang wajar dan dari sumber yang alami (Rahmadani, 2011).

Kalsium merupakan salah satu makromineral yang memiliki peran penting

diantaranya untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi, faktor pembantu

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

2

dan pengatur reaksi bioimia dalam tubuh serta mencegah terjadinya osteoporosis.

Pemenuhan kebutuhan terhadap kalsium dapat diperoleh dari sumber pangan

hewani maupun nabati. Salah satu sumber pangan tersebut adalah susu. Susu

dikenal sebagai bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh manusia, karena susu

mengandung air di dalamnya, kalsium, protein, karbohidrat, lemak, mineral,

enzim–enzim, gas serta vitamin A, C, D, dalam jumlah yang memadai. Susu segar

adalah cairan dari ambing sapi, kerbau, kuda, kambing, atau domba, dan hewan

ternak penghasil susu lainnya yang sehat dan bebas dari kolostrum, serta

kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum

dapat perlakuan apapun kecuali pendinginan (Utami, 2009).

Metode analisis yang telah dilakukan untuk penetapan kadar kalsium

diantaranya adalah metode kompleksometri dan spektrofotometri serapan atom.

Instrumen spektrofotometri serapan atom cukup mahal dan hanya ada di beberapa

laboratorium penelitian, sehingga analisis hanya dapat dilakukan wilayah tertentu.

Pada penggunaan metode kompleksometri reagen yang diperlukan sulit ditemukan

sehingga penggunaannya pun tidak efektif. Kandungan mineral seperti kalsium

yang relatif kecil dalam sampel yang kompleks menyebabkan penentuan kadar

mineral sulit dilakukan karena adanya kemungkinan senyawa lain. Metode lain

yang juga digunakan untuk penetapan kadar kalsium adalah secara

spektrofotometri UV-Vis didasarkan pada pembentukan kompleks kalsium

mureksid dalam suasana basa. Kadar kalsium menarik dan perlu diteliti mengingat

tingginya kadar kalsium dalam susu sapi segar dan besarnya manfaat kalsium

untuk pertumbuhan tulang dan gigi (Rahayu dkk., 2011).

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

3

Dengan penelitian analisis kadar kalsium pada susu sapi segar di area

Madiun ini diharapkan masyarakat akan termotivasi mengonsumsi susu sapi segar

supaya dapat mencukupi angka label gizi pada kalsium untuk tubuh menurut

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Tahun 2016

yaitu secara umum 1100 mg per hari. Sehingga asupan gizi kalsium pada tubuh

dapat tercukupi dengan baik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana pembentukan senyawa komplek mureksid yang

ditambahkanpada sampel susu sapi segar yang dianalisis menggunakan

spektrofotometri UV Vis?

1.2.2 Berapakah kadar kalsium pada susu sapi segar yang beredar di area

Madiun?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1.3.1 Mengetahui pembentukan senyawa komplek mureksid yang ditambahkan

pada sampel susu sapi segar yang dianalisis menggunakan spektrofotometri

UV-Vis.

1.3.2 Mengetahui kadar kalsium dengan metode spektrofotometri UV-Vis

terhadap susu sapi segar yang beredar di area Madiun

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

4

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1.4.1 Memperkaya ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan kalsium

pada susu sapi segar.

1.4.2 Memberikan informasi mengenai kadar kalsium pada susu sapi segar yang

beredar di area Madiun.

1.4.3 Memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mengonsumsi susu sapi

segar dengan maksud menambah asupan kalsium pada tubuh.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Susu

2.1.1 Definisi Susu

Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae

(ambing) pada binatang mamalia betina untuk bahan makanan dan sumber gizi

bagi anaknya. Kebutuhan gizi pada setiap hewan mamalia betina bervariasi

sehingga kandungan susu yang dihasilkan juga tidak sama pada hewan mamalia

yang berbeda (Utami dkk., 2011).

Susu merupakan sumber energi karena mengandung banyak laktosa dan

lemak, disebut juga sumber zat pembangun karena mengandung juga banyak

protein dan mineral serta berbagai bahan-bahan pembantu dalam proses

metabolisme seperti mineral dan vitamin. Secara kimiawi susu normal

mempunyai komposisi air 87,20%, lemak 3,70%, protein 3,50%, laktosa 4,90%,

dan mineral 0,07% (Sanam dkk., 2014).

Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena di dalam susu

segar mengandung berbagai zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti

protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh

tubuh manusia. Salah satunya yaitu susu sapi segar, merupakan susu yang

dihasilkan oleh sapi betina perah di peternakan. Akan lebih baik jika sebelum

mengonsumsinya direbus terlebih dahulu hingga mendidih untuk menghilangkan

bakteri yang mungkin terdapat pada susu (Wardana, 2012).

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

6

2.1.2 Kandungan Susu

Susu merupakan sumber protein hewani yang mempunyai peranan strategis

dalam kehidupan manusia, karena mengandung berbagai komponen gizi yang

lengkap serta kompleks. Susu mengandung vitamin yang dapat larut dalam lemak

seperti vitamin A, D, E dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B

dan C. Beberapa vitamin memberikan warna pada susu. Riboflavin memberikan

warna susu kuning sedikit kehijauan, sedangkan karoten akan memberikan warna

lemak susu menjadi kekuning-kuningan (Hasanuddin, 2017).

Kalsium (Ca), kalium (K), fosfat (P), dan klor (Cl) merupakan mineral yang

banyak terdapat dalam susu. Mineral lain terdapat dalam jumlah sedikit misalnya

besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), dan mangan (Mn). Kandungan mineral dalam

susu bersifat relatif konsisten dan tidak dipengaruhi oleh makanan ternak

(Hasanuddin, 2017).

Di dalam susu terdapat enzim peroksidase, katalase, fosfatase dan lipase.

Peroksidase dan fosfatase dapat dijadikan sebagai indikator kecukupan

pasteurisasi susu karena kedua enzim ini akan rusak pada suhu pasteurisasi.

Sedangkan lipase dapat menyebabkan kerusakan pada susu (Hasanuddin, 2017).

Zat gizi yang terkandung dalam susu yaitu air, protein, lemak, karbohidrat,

kalsium, fosfor dan vitamin.

A. Air, kandungan air dalam susu sangat tinggi. Susu mengandung air 87,90

yang berfungsi sebagai bahan pelarut bahan kering didalam susu. Sebagian

besar dihasilkan dari air yang diminum oleh binatang yang menghasilkan

susu (Saleh, 2004).

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

7

B. Protein, susu merupakan sumber protein dengan mutu sangat tinggi. Kadar

protein didalam susu rata-rata 3,20% yang terdiri dari: 2,70% kasein, dan

0,50% albumin. Kadar protein didalam susu sebanyak 26,50% dari bahan

kering susu. Protein didalam susu akan menentukan kualitas susu yang

dihasilkan. Didalam susu juga terdapat globulin dalam jumlah sedikit

(Saleh, 2004).

C. Lemaksusu yang juga disebut sebagai butter fat merupakan komponen yang

sangat penting dalam susu, bahkan secara komersial lemak susu merupakan

komponen yang sangat berharga. Kadar lemak dalam susu berkisar antara 3

sampai 8% namun rata-rata kadar lemak didalam susu adalah ±3,45%

(Saleh, 2004).

D. Karbohidrat utama yang terdapat dalam susu adalah laktosa. Laktosa adalah

disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Enzim laktase bertugas

memecah laktosa menjadi gula-gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa.

Pada usia bayi tubuh menghasilkan enzim laktase dalam jumlah cukup

sehingga susu dapat dicerna dengan baik. Seiring bertambahnya usia,

keberadaan enzim laktase semakin menurun sehingga sebagian akan

menderita diare bila mengonsumsi susu terlalu berlebih (Khomsan, 2004).

E. Kalsium adalah nutrisi yang penting bagi tubuh manusia. Susu merupakan

sumber kalsium terbaik yang dapat meningkatkan kekuatan tulang

(Wirakusumah, 2007).

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

8

F. Fosfor, susu merupakan sumber fosfor yang baik yaitu sekitar 90 mg. Fosfor

biasanya bekerja sama dengan kalsium dan vitamin D. Fosfor berguna untuk

pembentukan tulang dan gigi (Nainggolan, 2014).

G. Vitamin. Susu mengandung 100 IU vitamin D (25% kebutuhan vitamin D

harian), 400 mg potassium (12% kebutuhan harian), dan 0,4 mg riboflavin

(vitamin B2) atau sekitar 23% kebutuhan harian (Wirakusumah, 2007).

2.1.3 Sifat Fisik dan Kimiawi Susu

Sifat fisik dan kimiawi susu meliputi kerapatan, pH, warna, rasa dan bau,

serta titik beku. Kerapatan susu bervariasi antara 1,0260 dan 1,0320 pada suhu

20oC, angka ini biasanya disebut sebagai “26” dan “32”. Keragaman ini

disebabkan karena perbedaan kandungan lemak dan zat-zat padat bukan lemak.

pH susu segar berada di antara pH 6,6 sampai 6,7 dan bila terjadi cukup banyak

pengasaman oleh aktivitas bakteri, angka-angka ini akan menurun secara nyata

(Amallia, 2012).

Warna susu yang normal adalah putih sedikit kekuningan. Warna susu dapat

bervariasi dari putih kekuningan hingga putih sedikt kebiruan.Warna putih

sedikitkebiruan dapat tampak pada susu yang memiliki kadar lemak rendah.Susu

memiliki rasa sedikit manis dan bau (aroma) khas. Rasa manisdisebabkan adanya

gula laktosa didalam susu, meskipun sering dirasakan ada sedikit rasa asin yang

disebabkan oleh klorida. Bau khas susu disebabkan oleh beberapa senyawa yang

mempunyai aroma spesifik dan sebagian bersifat volatil (Mohamad, 2002).

Titik beku susu adalah -0,520oC. Berat jenis air susu adalah 1,027 sampai

1,035 dengan rata-rata 1,031. Kekentalan atau viskositas susu biasanya berkisar

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

9

1,5 sampai 2,0 cP, temperatur juga ikut menentukan viskositas susu. Pada suhu

20oC

susu segar memiliki viskositas 2,0 cP (Saleh, 2004).

2.1.4 Jenis Susu

Beberapa jenis susu yang saat ini beredar di pasaran menurut Utami (2009)

di antaranya yaitu:

A. Susu segar, adalah cairan dari ambing sapi, kerbau, kuda, kambing, atau

domba, dan hewan ternak penghasil susu lainnya yang sehat dan bebas dari

kolostrum, serta kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu

apapun dan belum dapat perlakuan apapun kecuali pendinginan. Susu jenis

ini kadar lemak susunya tidak kurang dari 3%, sedangkan total padatan

bukan lemak tidak kurang dari 8%.

B. Susu pasteurisasi, adalah produk susu cair yang diperoleh dari susu segar

atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang dipanaskan dengan

metode High Temperature Short Time (HTST) atau metode Holding, dan

dikemas segera dalam kemasan yang steril secara aseptis. Susu jenis ini

kadar lemak susunya tidak kurang dari 3% dan total padatan bukan lemak

tidak kurang dari 8%.

C. Susu UHT, adalah produk susu cair yang diperoleh dari susu segar atau susu

rekonstitusi atau susu rekombinasi yang disterilkan pada suhu tidak kurang

dari 135oC selama 2 detik dan dikemas segera dalam kemasan yang steril

dan secara aseptis. Susu jenis ini kadar lemak susunya tidak kurang dari 3%

dan total padatan bukan lemak tidak kurang dari 8%.

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

10

D. Susu steril, adalah produk susu cair yang diperoleh dari susu segar atau susu

rekonstitusi atau susu rekombinasi yang dipanaskan pada suhu tidak kurang

dari 100oC selama waktu yang cukup untuk mencapai keadaan steril

komersial dan dikemas secara hermetis (kedap). Susu jenis ini kadar lemak

susunya tidak kurang dari 3% dan total padatan bukan lemak tidak kurang

dari 8%.

E. Susu tanpa lemak atau susu skim, adalah produk susu cair yang sebagian

besar lemaknya telah dihilangkan dan dipasteurisasi atau disterilisasi atau

diproses secara UHT. Susu jenis ini kadar lemak susunya tidak lebih dari

1,25% dan kadar proteinnya tidak kurang dari 2,7%.

F. Susu rendah lemak, adalah produk susu cair yang sebagian lemaknya telah

dihilangkan. Susu jenis ini kadar lemak susunya tidak kurang dari 1,25%

dan tidak lebih dari 3% serta kadar proteinnya tidak kurang dari 2,7%.

G. Susu rekonstitusi, adalah produk susu cair yang diperoleh dari proses

penambahan air pada susu bubuk berlemak (full cream) atau susu bubuk

skim atau susu bubuk rendah lemak, dan dipasteurisasi atau disterilisasi atau

diproses dengan UHT.

H. Susu rekombinasi, adalah produk susu cair yang diperoleh dari campuran

komponen susu (susu skim, krim) dan air atau susu, atau keduanyayang

dipasteurisasi atau disterilisasi atau diproses secara UHT.

I. Susu lemak nabati/susu minyak nabati (filled Milk), adalah produk susu cair

yang diperoleh dengan cara menggantikan sebagian atau seluruh lemak susu

dengan minyak atau lemak nabati, atau campurannya dalam jumlah yang

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

11

setara. Produk ini mempunyai komposisi umum, penampakan, dan

penggunaan yang mirip dengan susu segar. Susu jenis ini kadar lemaknya

tidak kurang dari 3,25% dan total padatan bukan lemaknya tidak kurang dari

8,25%.

J. Susu evaporasi, adalah produk susu cair yang diperoleh dengan cara

menghilangkan sebagian air dari susu segar atau susu rekonstitusi atau susu

rekombinasi, dengan menggunakan proses evaporasi hingga diperoleh

tingkat kepekatan tertentu. Produk dikemas secara kedap (hermetis) dan

diproses dengan pemanasan setelah penutupan pengemas. Susu jenis ini

kadar lemak susunya tidak kurang dari 7,5% dan total padatan tidak kurang

dari 25%.

K. Susu bubuk berlemak (full cream), adalah produk susu berbentuk bubuk

yang diperoleh dari susu cair, atau susu hasil pencampuran susu cair dengan

susu kental atau krim bubuk, atau susu hasil pencampuran susu cair dengan

susu kental atau susu bubuk, yang telah dipasteurisasi dan melalui proses

pengeringan. Susu jenis ini kadar lemak susunya tidak kurang dari 26% dan

kadar airnya tidak lebih dari 5%.

L. Susu bubuk rendah lemak dan susu bubuk kurang lemak, adalah produk

susu berbentuk bubuk yang diperoleh dengan proses pengeringan yang

sebelumnya telah dipisahkan sebagian lemak susunya dengan alat pemisah

krim (cream separator) atau susu hasil pencampuran susu cair dengan susu

kental atau krim bubuk, atau susu hasil pencampuran susu cair dengan susu

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

12

kental atau susu bubuk. Susu jenis ini kadar lemak susunya tidak kurang

dari 1,5% dan tidak lebih dari 26% serta kadar airnya tidak lebih dari 5%.

M. Susu bubuk bebas lemak atau susu skim bubuk, adalah produk susu

berbentuk bubuk yang diperoleh dengan proses pengeringan susu skim

pasteurisasi. Susu jenis ini kadar lemak susunya tidak lebih dari 1,5% dan

kadar airnya tidak lebih dari 5%.

2.1.5 Manfaat Susu

Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena

kelezatan dan komposisinya yang ideal selain susu mengandung semua zat yang

dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung didalam susu dapat

diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh. Manfaat susu dapat dirasakan

terutama untuk kesehatan tulang (Almatsier, 2009).

Susu mempunyai peranan sangat penting dalam mencegah osteoporosis. Hal

ini disebabkan karena susu merupakan sumber kalsium dan fosfor yang sangat

penting untuk pembentukan tulang. Selain bermanfaat bagi kesehatan tulang dan

gigi, susu juga memiliki manfaat lainnya. Susu diketahui mendatangkan manfaat

untuk optimalisasi produk melatonin. Melatonin adalah hormon yang dihasilkan

oleh kelenjar pineal pada malam hari. Kehadiran melatonin akan membuat kita

merasa mengantuk dan kemudian tubuh bisa beristirahat dengan baik. Susu

mengandung banyak asam amino triptofan yang merupakan salah satu bahan

dasar melatonin. Sehingga dianjurkan untuk meminum susu sebelum tidur, agar

tubuh dapat beristirahat dengan baik. Selain itu, susu juga mempunyai

kemampuan mengikat logam-logam yang bertebaran akibat polusi. Dengan

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

13

demikian, susu bermanfaat untuk meminimalisasi dampak keracunan logam berat

yang secara tidak sengaja masuk kedalam tubuh karena lingkungan yang terpolusi

(Khomsan, 2004).

2.2 Kalsium

Kalsium adalah mineral penting yang paling banyak dibutuhkan oleh

manusia. Kalsium dalam tubuh sekitar 99 % berada di dalam jaringan keras yaitu

tulang dan gigi. Sedangkan 1 % kalsium berperan untuk mengatur fungsi sel,

untuk transmisi syaraf, kontraksi otot, penggumpalan darah, menjaga

permeabilitas membran sel, mengatur fungsi hormon sebagai faktor pertumbuhan.

Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang dengan kalsium plasma pada

konsentrasi kurang lebih 2,25 sampai 2,60 mmol/1 (9 sampai 10,4 mg/100ml)

(Rahmadani, 2011).

Sumber utama kalsium dalam makanan terdapat pada susu dan hasil

olahannya, seperti keju atau yogurt. Sumber kalsium selain susu juga penting

untuk memenuhi kebutuhan kalsium, baik yang berasal dari hewani atau nabati.

Sumber kalsium yang berasal dari hewani seperti susu, udang, kuning telur,

daging sapi, sarden, ikan yang dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering

merupakan sumber kalsium yang baik. Sumber kalsium yang berasal dari nabati

ialah sereal, kacang-kacangan juga hasilnya seperti tahu, dan tempe, dan sayuran

hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga. Tetapi ada pula bahan makanan

yang mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti

serat, fitat, dan oksalat (Almatsier, 2009).

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

14

Berdasarkan jenis kelamin dan usia jumlah kebutuhan kalsium tiap hari

adalah : usia 0-6 bulan 200 mg, usia 7-11 bulan 250 mg, usia 1-3 tahun 650 mg,

umum 1100 mg, ibu hamil dan menyusui 1300 mg (BPOM, 2016).

Tersedianya kalsium dalam tubuh sangat penting. Peranan dan fungsi

kalsium antara lain, pembentukan tulang, pembentukan gigi, pembekuan darah,

katalisator reaksi-reaksi biologik, kontraksi otot, dapat meringankan gejala

sindrom pramenstruasi. Kekurangan kalsium dapat menyebabkab osteoporosis,

yaitu dimana tulang menjadi kurang kuat, mudah bengkok, dan rapuh seingga

mudah mengalami fraktur. Kurangnya mengonsumsi kalsium serta stress dapat

mempercepat terkena osteoporosis. Hal ini dapat terjadi pada wanita dan laki-laki

dan lebih banyak pada orang kulit putih daripada kulit berwarna. Kelebihan

konsumsi kalsium dapat menyebabkan gangguan ginjal. Disamping itu juga dapat

menyebabkan konstipasi (susah buang air besar). Kelebihan kalsium bisa terjadi

apabila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain. Untuk itu,

sangat disarankan untuk mengonsumsi kalsium dengan cukup berdasarkan dengan

angka label gizi menurut Badan Pengawas Obat dan Pangan. Agar tubuh

menerima asupan gizi kalsium dengan baik tanpa menimbulkan resiko yang buruk

(Almatsier, 2009).

2.3 Spektrofotometri UV-Vis

2.3.1 Definisi Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri Sinar Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran energi cahaya

oleh suatu sistem kimia pada panjang gelombang tertentu. Sinar ultraviolet (UV)

mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm, dan sinar tampak (visible)

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

15

mempunyai panjang gelombang 400-800 nm. Spektrofotometri digunakan untuk

mengukur besarnya energi yang diabsorbsi atau diteruskan. Sinar radiasi

monokromatik akan melewatilarutan yang mengandung zat yang dapat menyerap

sinar radiasi tersebut (Harmita, 2004).

Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer yang

melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis,

sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif

dibandingkan kualitatif. Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran

secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan

mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan

hukum Lambert-Beer (Rohman, 2007).

Menurut Rohman (2007) hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan

linearitas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding

terbalik dengan transmitan. Dalam hukum Lambert-Beer tersebut ada beberapa

pembatasan yaitu, sinar yang digunakan dianggap monokromatis, penyerapan

terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang yang sama, senyawa

yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung terhadap yang lain dalam

larutan tersebut, tidak terjadi fluorensensi atau fosforisensi, indeks bias tidak

tergantung pada konsentrasi larutan. Hukum Lambert-Beer dinyatakan dalam

persamaan: A = a.b.c

Keterangan:

A = absorban a = absorpsivitas molar

b = tebal kuvet (cm) c = konsentrasi

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

16

Syarat senyawa dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis

adalah senyawa mengandung gugus kromofor dan auksokrom. Gugus kromofor

merupakan gugus atau atom dalam senyawa organik yang dapat memberikan

serapan pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Dikatakan memiliki gugus

kromofor apabila memiliki ikatan rangkap C=C, ikatan rangkap C=O, cincin

benzena, ikatan rangkap berkonjugasi (diena(C=C-C=C), dienon (C=C-C=O), dan

lain-lain. Ausokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas

(Skoog dkk., 2007).

2.3.2 Instrument Spektrofotometri UV-Vis

Instrument spektrofotometriUV-Vis adalah sumber cahaya, monokromator,

wadah sampel (kuvet), detektor, dan visual display atau recorder. Sumber cahaya,

sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorbsi adalah lampu wolfram.

Pada daerah UV digunakan lampu hidrogen atau lampu deuterium. Kebaikan

lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada

berbagai panjang gelombang. Monokromator, adalah alat yang akan memecah

cahaya polikromatis menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan komponen

panjang gelombang tertentu. Monokromator berfungsi untuk mendapatkan radiasi

monokromator dari sumber radiasi yang memancarkan radiasi polikromatis.

Monokromator terdiri dari susunan: celah (slit) masuk-filter-prisma-kisi (grating)-

celah (slit) keluar (Khopkar, 2003).

Wadah sampel (kuvet), merupakan wadah sampel yang akan dianalisis.

Kuvet dari leburan silika (kuarsa) dipakai untuk analisis kualitatif dan kuantitatif

pada daerah pengukuran 190-1100 nm, dan kuvet dari bahan gelas dipakai pada

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

17

daerah pengukuran 380-1100 nm karena bahan dari gelas mengabsorbsi radiasi

UV.Detektor, yang akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar

kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder akan

ditampilkan dalam bentuk angka-angka pada reader (komputer).Visual

Display/Recorder, merupakan sistem baca yang memperagakan besarnya isyarat

listrik. Visual Display atau Recorder menyatakan dalam bentuk % transmitan

(%T) maupun absorbansi (%A) (Khopkar, 2003).

2.3.3 Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-Vis

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Spektrofotometri UV-Vis (Mustikaningrum, 2015)

Spektrofotometri UV-Vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila

cahaya monokromatik jatuh pada suatu medium homogen, maka sebagian dari

cahaya akan dipantulkan sebagian diserap dan sebagian akan diteruskan. Nilai

yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena

memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel (Hasibuan, 2015).

Spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa daerah cahaya. Suatu

daerah akan diabsorbsi oleh atom atau molekul dan panjang gelombang cahaya

yang diabsorbsi dapat menunjukan struktur senyawa yang diteliti. Spektrum

elektromagnetik meliputi suatu daerah panjang gelombang yang luas dari sinar

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

18

gamma gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada panjang gelombang

mikro (Marzuki, 2012).

Spektrum absorbsi dalam daerah-daerah ultra ungu dan sinar tampak

umumnya terdiri dari satu atau beberapa pita absorbsi yang lebar, semua molekul

dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-Visible. Oleh karena itu mereka

mengandung electron, baik yang dipakai bersama atau tidak, yang dapat dieksitasi

ke tingkat yang lebih tinggi. Panjang gelombang pada waktu absorbsi terjadi

tergantung pada bagaimana erat elektron terikat di dalam molekul. Elektron dalam

satu ikatan kovalen tunggal erat ikatannya dan radiasi dengan energy tinggi, atau

panjang gelombang pendek, diperlukan eksitasinya (Wunas,2011).

Keuntungan utama metode spektrofotometri adalah bahwa metode ini

memberikan cara sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil.

Selain itu, hasil yang diperoleh cukup akurat, dimana angka yang terbaca

langsung dicatat oleh detector dan tercetak dalam bentuk angka digital ataupun

grafik yang sudah diregresikan (Mustikaningrum, 2015)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisis spektrofotometri UV-Vis

yaitu pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis, waktu

operasional (operating time), dan pemilihan panjang gelombang. pembentukan

molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis perlu dilakukan jika senyawa yang

dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut, cara yang digunakan adalah

dengan merubah menjadi senyawa lain atau direaksikan dengan pereaksi tertentu.

Waktu operasional (operating time)biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi

atau pembentukan warna, tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

19

yang stabil, waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara

waktu pengukuran dengan absorbansi larutan. Dan pemilihan panjang gelombang

yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang

mempunyai absorbansi maksimal, untuk memilih panjang gelombang maksimal,

dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang

gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu (Rohman, 2007).

2.4 Mureksid

2.4.1 Struktur Kimia Mureksid

Gambar 2.2 Struktur Kimia Mureksid (Rehman dkk., 2015)

2.4.2 Definisi Mureksid

Mureksid merupakan indikator yang sering digunakan untuk titrasi Ca2+

.

Mureksid (NH4C8H4N5O6, atau C8H5N5O6 · NH3), juga disebut ammonium

purpurate atau MX, adalah garam amonium dari asam purpuric. Mureksid dalam

keadaan kering memiliki penampilan bubuk ungu kemerahan, sedikit larut dalam

air. Warnanya berkisar kuning dalam pH asam kuat, ungu kemerahan di pH lemah

dan dalam larutan basa menunjukkan warna ungu biru. Mureksid digunakan

sebagai indicator dalam banyak analisis kimia misalnya titrasi kompleksometri,

titrasi EDTA konvensional dan bidang spektrofotometri. Mureksid juga

digunakan sebagai reagen colourimetric (Rehman dkk., 2015).

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

20

2.4.3 Reaksi Kimia Senyawa Mureksid dengan Ca (Kalsium)

Menurut Amanatie (2013) Senyawa kimia tersusun atas molekul atau atom.

Atom-atom akan saling bergabung membentuk suatu ikatan kimia untuk mencapai

kestabilan. Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya

tarik menarik antara ion positif dan ion negatif. Dalam suatu senyawa ion, semua

senyawa ion-ionnya saling tarik menarik satu sama lain membentuk ikatan

senyawa. Berdasarkan prinsip ikatan ion tersebut, maka reaksi kimia senyawa

mureksid dengan Ca (kalsium) akan membentuk :

Syarat suatu senyawa dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri salah

satunya adalah mengandung gugus kromofor. Kromofor ada 3 jenis yaitu ikatan

rangkap C=C, ikatan rangkap C=O, dan cincin benzena. Pada reaksi kimia

mureksid dengan Ca2+

diketahui adanya ikatan rangkap C=C dan C=O. Maka,

dengan adanya pembentukan kompleks mureksid dan Ca2+

kalsium akan dapat

dianalisis menggunakan spektrofotometri karena telah memenuhi syarat (Harmita,

2004).

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

21

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Sumber kalsium hewani

Susu

Kebutuhan kalsium pada tubuh manusia

Pengambilan

sampel susu sapi

segar yang

beredar di area

Madiun

Pembuatan

larutan komplek

sampel susu

dengan mureksid

Penetapan

panjang

gelombang

maksimum

Penetapan kurva

baku

Analisis kadar kalsium pada susu sapi

segar yang beredar di area Madiun

Penetapan kadar kalsium pada sampel susu sapi segar

yang beredar di area Madiun

Sumber kalsium nabati

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

22

3.2 Hipotesa

3.2.1 Terbentuknya senyawakomplek mureksid yang ditambahkan pada

sampel susu sapi segar yang dapat dianalisis menggunakan

spektrofotometri UV-Vis.

3.2.2 Dapat dianalisis kadar kalsium dalam sampel susu sapi segar di area

Madiun menggunakan spektrofotometri UV-Vis.

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

23

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium, jenis penelitiannya menggunakan

metode non eksperimental atau deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode

penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa

sekarang atau yang sedang berlangsung (Nazir, 2013).

Penelitian yang dilakukan yaitu uji kuantitatif. Yang bertujuan untuk

mengetahui kadar kalsium pada susu sapi segar di area Madiun dengan metode

spektrofotometri UV-Vis.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan semesta pembahasan yang menjadi

generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah susu sapi segar

yang beredar di area Madiun.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian.

Sebanyak 3 sampel diambil secara acak pada daerah yang berbeda di daerah

Madiun yaitu sampel A, sampel B, dan sampel C.

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

24

4.3 Teknik Sampling dan Proses Sampling

4.3.1 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan praktikan yaitu secara simple random

sampling, proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan

yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Sampel

yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel susu sapi segar yang beredar di

area Madiun.

4.3.2 Proses Sampling

Proses sampling pada susu sapi segar dilakukan berdasarkan daerah

beredarnya di area Madiun. Dalam melakukan pengambilan sampel diambil

sebanyak 3 sampel susu sapi segar untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini

yaitu sampel A, sampel B, dan sampel C.

4.4 Prosedur Kerja Analisis Kualitatif

Sampel susu sapi segar diambil sebanyak 1 mL, kemudian dimasukkan

kedalam tabung reaksi dan ditambah 1 mL HCl 0,1 N dan 1 mL Na2S.

Terbentuknya endapan putih menunjukkan bahwa sampel mengandung kalsium

(Suryandari, 2012).

4.5 Prosedur Kerja Analisis Kuantitatif

4.5.1 Pembuatan Larutan Mureksid

Timbang 50 mg mureksid larutkan dalam 10 mL aquades, sehingga

diperoleh larutan mureksid dengan konsentrasi 0,5%. Tambahkan 25 mL etanol

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

25

kedalam larutan mureksid tersebut. Reagen ini hanya bertahan satu hari (Rahayu

dkk., 2011).

4.5.2 Pembuatan Larutan Baku Kalsium dari CaCl2.2H2O

50 mg CaCl2.2H2O diencerkan dengan aquades sampai 50 mL, maka

konsentrasinya adalah 1 mg/mL atau 1000 µg/mL (1000 ppm). Dari konsentrasi

1000 ppm kemudian diambil 1 mL dan diencerkan dalam labu ukur dengan

aquades sampai batas volume 100 mL sehingga diperoleh konsentrasi baku

kalsium 10 ppm (Rahayu dkk., 2011).

4.5.3 Penetapan Panjang Gelombang Maksimum

Dari larutan baku kalsium 10 ppm, diambil 1 mL masukkan dalam labu ukur

50 mL. Pada labu ukur tersebut ditambahkan 1 mL larutan mureksid dan aquades

secukupnya. Setelah itu ditambahkan 2 mL NaOH 0,1 N kemudian volumenya

dicukupkan hingga 50 mL dengan aquades. Larutan dikocok sampai homogen

kemudian dimasukkan kedalam kuvet dan dibaca absorbansinya pada panjang

gelombang antara 400–800 nm (Rahayu dkk., 2011).

4.5.4 Penetapan Kurva Baku

Dari larutan baku kalsium10 ppm, dipipet 1: 2: 3: 4: 5: 6: 7: 8: 9 mL

kemudian dimasukkan dalam labu ukur 50 mL. Pada labu ukur tersebut

ditambahkan 1 mL larutan mureksid. Kemudian pada masing–masing labu ukur

ditambahkan aquades secukupnya. Setelah itu ditambahkan 2 mL NaOH 0,1 N,

kemudian volumenya dicukupkan hingga 50 mL dengan aquades, sehingga

diperoleh seri larutan baku kalsium dengan konsentrasi 0,2: 0,4: 0,6: 0,8; 1,0; 1,2;

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

26

1,4; 1,6; 1,8 ppm. Larutan dikocok sampai homogen kemudian dimasukkan ke

dalam kuvet dan dibaca absorbansinya pada gelombang maksimum, dengan

persamaan regresi linier y = bx + a (Rahayu dkk., 2011).

4.5.5 Penetapan Kadar Kalsium dalam Susu Segar

Sampel susu sapi segar sebanyak 100 mL disaring menggunakan kertas

saring. Sampel susu sapi segar yang sudah disaring lalu diambil sebanyak 1 mL

dan dimasukkan kedalam labu ukur 50 mL, ditambah 1 mL larutan mureksid, dan

aquades secukupnya serta 2 mL NaOH 0,1 N. Volume larutan dicukupkan sampai

50 mL dengan aquades. Diambil 1 mL larutan sampel untuk diencerkan,

dimasukkan kedalam labu ukur 25 mL, volume larutan dicukupkan dengan

aquades sampai tanda batas. Larutan dikocok sampai homogen kemudian

dimasukkan kedalam kuvet dan dibaca absorbansinyapada gelombang maksimum.

Dilakukan replikasi sebanyak 2 kali.

4.6 Variabel, Definisi, dan Batasan Operasional Penelitian

4.6.1 Variabel Independen

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu kandungan kalsium pada susu sapi

segar. Variabel kendali dalam penelitian ini yaitu kondisi percobaan dan alat

percobaan. Variabel tergantung pada penelitian ini yaitu kandungan kalsium

dalam sampel.

4.6.2 Definisi Operasional Variabel

Kalsium adalah mineral penting yang paling banyak dibutuhkan oleh

manusia yang terkandung dalam sumber kalsium nabati dan hewani. Susu adalah

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

27

cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae (ambing) pada

binatang mamalia betina yangmerupakan sumber energi danbahan makanan yang

bergizi tinggi, dan susu sapi segar adalah susu yang dihasilkan oleh sapi betina

perah. Spektrofotometri UV-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur

transmitan atau serapan suatu sampel dengan pengukuran energi cahaya oleh

suatu sistem kimia pada panjang gelombang tertentu.

4.6.3 Batasan Operasional

Batasan operasional pada penelitian ini adalah susu sapi segar. Yang

merupakan susu sapi segar yang dipasarkan oleh pedagang di area Madiun.

4.7 Instrumen Penelitian

4.7.1 Alat Penelitian:

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometri UV-

Vis (ThermoFisher Scientific), kuvet, labu ukur (Iwaki), gelas ukur (Iwaki),

beaker gelas (Iwaki), erlenmeyer (Iwaki), tabung reaksi, batang pengaduk, corong

pisah, pipet volume, pipet tetes, kertas saring whatman, botol semprot, timbangan

analitik.

4.7.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel susu segar dari

berbagai daerah di Madiun, baku kalsium dari CaCl2.2H2O p.a, etanol 96% p.a,

mureksid p.a, NaOH 0,1 N, HCl 0,1 N, Na2S p.a, dan aquades.

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

28

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Labolaturium Kimia Terpadu STIKES BHM

Madiun. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Juli 2019.

4.9 Teknik Analisis Data

Perhitungan kadar kalsium pada 3 sampel susu segar yang diberi label A, B,

dan C menggunakan spektrofotometri UV-Vis.

A. Membuat persamaan regresi. Regresi linier merupakan hubungan antara

konsentrasi (sumbu x) dengan absorbansi (sumbu y). Regresi linier dibuat

dengan rumus : y = bx + a

Keterangan :

y = Serapan yang diperoleh

x = Konsentrasi

B. Menghitung kandungan (kadar) kalsium yaitu dengan menghitung kadar

rata-rata kalsium dalam susu segar =

x

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

29

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kalsium dalam sampel

susu sapi segar yang beredar di area Madiun, serta untuk mengetahui takaran

konsumsi susu sapi segar yang disarankan agar dapat memenuhi kecukupan

kalsium pada tubuh menurut Acuan Label Gizi (ALG) Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM) tahun 2016.

Penentuan panjang gelomang maksimum dengan cara diukur serapannya

pada panjang gelombang 400-800 nm. Hasil absorbansi diperoleh panjang

gelombang maksimum 507 nm dapat dilihat pada gambar 5.1.

Gambar 5.1 Panjang Gelombang Maksimum Kalsium

Kemudian mencari kurva baku kalsium dengan seri kadar 0,2008 ppm;

0,4016 ppm; 0,6024 ppm; 0,8032 ppm; 1,004 ppm; 1,2048 ppm; 1,4056 ppm;

1,6064 ppm dan 1,8072 ppm. Hasil pengukuran kurva baku dapat dilihat pada

tabel 5.1.

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

30

Tabel 5.1 Hasil Pengukuran Kurva Baku Kalsium

No Konsentrasi (ppm) Absorbansi

1 0,2008 0,210

2 0,4016 0,294

3 0,6024 0,372

4 0,8032 0,436

5 1,004 0,524

6 1,2048 0,583

7 1,4056 0,664

8 1,6064 0,739

9 1,8072 0,798

Hasil kurva baku kalsium dari pembacaan serapan dapat dibuat persamaan

regresi linier y = 0,366x + 0,145 dan nilai r = 0,998. Persamaan garis linier dapat

dilihat pada gambar 5.2.

Gambar 5.2 Kurva Baku Kalsium

y = 0,3667x + 0,1452

R² = 0,9988

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

0 0,5 1 1,5 2

Konsentrasi (ppm)

Ab

sorb

an

si (

A)

Kurva Baku Kalsium

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

31

Pengukuran kadar kalsium dalam sampel susu sapi segar A, B, dan C

dengan 2 kali replikasi dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Kadar Kalsium Secara Spektrofotometri UV-Vis

No Sampel Absorbansi (A) Kadar (ppm) Kadar (mg/mL) Rata-Rata (mg/mL)

1 0,721 1,5737 1,9098

2,0711 2 0,795 1,7759 2,1552

3 0,793 1,7704 2,1485

4 0,722 1,5765 1,9132

1,9143 5 0,716 1,5601 1,8933

6 0,729 1,5956 1,9364

7 0,732 1,6038 1,9463

1,9275 8 0,717 1,5628 1,8966

9 0,730 1,5983 1,9396

5.2 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kalsium (Ca) dalam

sampel susu sapi segar di area Madiun yang dianalisis menggunakan

spektrofotometri UV-Vis. Dan bertujuan untuk mengetahui pembentukan senyawa

komplek mureksid yang ditambahkan pada sampel susu sapi segar. Sehingga

kadar kalsium (Ca) dalam susu dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri

UV-Vis. Syarat suatu senyawa dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri

salah satunya adalah mengandung gugus kromofor. Dengan adanya gugus

kromofor pada senyawa mureksid yang mengikat unsur kalsium (Ca), yaitu ikatan

rangkap C=C dan ikatan rangkap C=O, maka absorbansi kalsium (Ca) dapat

terbaca pada gelombang maksimum di spektrofotometri UV-Vis.

Sebelum melakukan analisis kadar kalsium dalam sampel susu sapi segar

terlebih dahulu sampel dianalisis secara kualitatif. Hasilnya yaitu sampel A, B,

dan C terbentuk endapan putih, hal tersebut menunjukkan bahwa sampel positif

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

32

mengandung kalsium. Selanjutnya adalah penetapan panjang gelombang

maksimum. Panjang gelombang maksimum digunakan untuk mengetahui pada

serapan berapa zat yang dibaca oleh spektrofotometri UV-Vis. Absorbansi

kalsium (Ca) dibaca pada panjang gelombang 400-800 nm yang merupakan

daerah visibel atau sinar tampak. Panjang gelombang dari berbagai warna dapat

dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3 Serapan Sinar dan Zat Warna

Panjang Gelombang (nm) Warna yang Diserap Warna yang Diteruskan

400-435 Hijau Kekuningan Ungu

435-480 Kuning Biru

480-490 Jingga Biru Kehijauan

490-500 Merah Hijau Kebiruan

500-560 Ungu Kemerahan Hijau

560-580 Ungu Hijau Kekuningan

580-595 Biru Kuning

595-610 Biru Kehijauan Jingga

610-750 Hijau Kebiruan Merah

(Day dan Underwood, 2002)

Sampel yang digunakan untuk penetapan panjang gelombang maksimum

yaitu berwarna ungu kemerahan. Jika dilihat dari segi warna, ungu kemerahan

adalah warna yang dapat diserap pada gelombang 500-560 nm. Panjang

gelombang maksimum yang diperoleh dari penelitian ini yaitu 507 nm.

Panjang gelombang yang akan digunakan dalam analisa sampel ditentukan

berdasarkan dari absorbansi maksimum yang dihasilkan dari salah satu

konsentrasi yang digunakan dalam penentuan kurva baku. Konsentrasi baku

kalsium yang digunakan yaitu seri kadar 0,2008 ppm; 0,4016 ppm; 0,6024 ppm;

0,8032 ppm; 1,004 ppm; 1,2048 ppm; 1,4056 ppm; 1,6064 ppm dan 1,8072 ppm.

Diperoleh absorbansi berturut-turut adalah 0,210; 0,294; 0,372; 0,436; 0,524;

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

33

0,583; 0,664; 0,739; 0,798. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan

sebanding dengan konsentrasi larutan dalam kuvet. Dari data tersebut didapatkan

persamaan regresi y = 0,366x + 0,145 dengan nilai r = 0,9989 dan r2 = 0,998.

Nilai koefisien korelasi yang memenuhi persyaratan adalah ≥ 0,9970 dan ≤ 1

(ICH, 2005). Sehingga diketahui hubungan antara konsentrasi sampel dengan

absorbansi adalah linear. Makin tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam larutan,

makin banyak sinar yang diserap. Hal ini sesuai dengan hukum Lambert Beer.

Apabila kurva kalibrasi diatas memiliki linearitas yang baik, maka persamaan

tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengukuran. Persamaan kurva baku

kalibrasi ini sangat penting karena perhitungan kadar kalsium diplotkan dari

persamaan tersebut dimana nilai y merupakan serapan yang dihasilkan dalam

sampel dan nilai x merupakan kadar kalsium yang dari dalam sampel.

Hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi akan linear apabila nilai

absorbansi larutan antara 0,2 sampai 0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8) atau sering disebut

sebagai daerah berlaku hukum Lambert Beer. Jika absorbansi yang diperoleh

lebih besar maka hubungan absorbansi tidak linear lagi. Pembacaan absorbansi

sebesar 0,2 sampai 0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8) akan memberikan persentase kesalahan

yang kecil dan dapat diterima yaitu 0,5 sampai 1,0%. Apabila absorbansi berada

diluar rentang tersebut maka akan memberikan tingkat kesalahan yang tinggi.

Pada penelitian ini didapatkan nilai absorbansi pada sampel A yaitu 0,721; 0,795;

0,793. Absorbansi pada sampel B yaitu 0,722; 0,716; 0,729. Absorbansi pada

sampel C yaitu 0,732; 0,717; 0,730. Seluruh sampel berada pada rentang 0,2

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

34

sampai 0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8) maka hubungan absorbansi dengan konsentrasi linear

dan dapat diterima.

Menurut Acuan Label Gizi (ALG) Badan Pengawas Obat dan Makanan

(BPOM) Nomor 9 Tahun 2016 kebutuhan kalsium per hari yaitu usia 0-6 bulan

200 mg, usia 7-11 bulan 250 mg, usia 1-3 tahun 650 mg, umum 1100 mg, ibu

hamil dan menyusui 1300 mg. Pada sampel A mengandung kadar kalsium sebesar

2,0712 mg/mL, maka takaran konsumsi kalsium yang disarankan per harinya

yaitu usia 0-6 bulan 96,56 mL; usia 7-11 bulan 120,7 mL; usia 1-3 tahun 313,83

mL; umum 531,09 mL; ibu hamil dan menyusui 627,66 mL. Pada sampel B

mengandung kadar kalsium sebesar 1,9143 mg/mL, maka takaran konsumsi

kalsium yang disarankan per harinya yaitu usia 0-6 bulan 104,48 mL; usia 7-11

bulan 130,59 mL; usia 1-3 tahun 339,55 mL; umum 574,62 mL; ibu hamil dan

menyusui 679,09 mL. Pada sampel C mengandung kadar kalsium sebesar 1,9275

mg/mL, maka takaran konsumsi kalsium yang disarankan per harinya yaitu usia 0-

6 bulan 103,76 mL; usia 7-11 bulan 129,7 mL; usia 1-3 tahun 337,22 mL; umum

570,69 mL; ibu hamil dan menyusui 674,45 mL.

Agar dapat mencukupi kebutuhan kalsium perhari maka takaran konsumsi

susu sapi segar yang disarankan yaitu usia 0-6 bulan 96,56-104,48 mL; usia 7-11

bulan 120,7-130,59 mL; usia 1-3 tahun 313,83-339,55 mL; umum 531,09-574,62

mL; ibu hamil dan menyusui 627,66-679,09 mL. Takaran konsumsi mengacu

pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 yaitu

cangkir 200 mL.

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

35

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:

1. Kalsium dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan

adanya pembentukan komplek kalsium (Ca) dengan larutan mureksid

sebagai indikator yang berfungsi sebagai pengikat kalsium (Ca) agar dapat

dibaca absorbansinya di spektrofotometri UV-Vis pada panjang

gelombang maksimum 507 nm.

2. Menurut Acuan Label Gizi (ALG) Badan Pengawas Obat dan Makanan

(BPOM) Nomor 9 Tahun 2016 kebutuhan kalsium per hari yaitu usia 0-6

bulan 200 mg, usia 7-11 bulan 250 mg, usia 1-3 tahun 650 mg, umum

1100 mg, ibu hamil dan menyusui 1300 mg. Kadar kalsium dalam susu

sapi segar yang beredar di area Madiun pada sampel A mengandung

2,0712 mg/mL, pada sampel B mengandung 1,9143 mg/mL, pada sampel

C mengandung 1,9275 mg/mL. Agar dapat mencukupi kebutuhan kalsium

perhari maka takaran konsumsi susu sapi segar yang disarankan yaitu

usia 0-6 bulan 96,56-104,48 mL; usia 7-11 bulan 120,7-130,59 mL; usia 1-

3 tahun 313,83-339,55 mL; umum 531,09-574,62 mL; ibu hamil dan

menyusui 627,66-679,09 mL. Takaran konsumsi mengacu pada Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 yaitu cangkir

200 mL.

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

36

6.2 Saran

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang kadar kalsium dalam susu

sapi segar dengan perlakuan dan metode yang berbeda sebagai pembanding

dengan hasil penelitian ini.

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

37

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi .Cetakan VII.Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

Amallia, G. 2012. Penetapan Kadar Lemak Pada Susu Kental Manis Metode

Sokletasi. Tugas Akhir, Program Studi Diploma III Analisis Farmasi dan

Makanan Fakultas Farmasi Universitas Sumatra Utara, Medan.

Amanatie. 2013. Buku Pegangan Mahasiswa Biologi Kimia Umum. Yogyakarta :

UNY Press.

Day, R A, dan Underwood, A L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.

Jakarta : Erlangga

Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya.

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. 1, No.3, : 117-135.

Hasanuddin. 2017. Profil Protein Berbasis SDS-PAGE Pada Susu Sapi dan Susu

Kambing Etawa Pasteurisasi Dan Mendidih. Tesis, Universitas

Muhammadiyah Semarang, Semarang.

Hasibuan, E. 2015. Pengenalan Spektrofotometri pada Mahasiswa yag

Melakukan Penelitian di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran USU.

Karya Tulis Ilmiah, Pranata Laboratorium Perguruan Tinggi Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatra Utara, Medan.

International Conference on Harmonization (ICH). 2005. Validation of Analytical

Procedures : Text and Methodology Q2 (R1). Geneva : International

Conference on Harmonization.

Khomsan, A. 2004. Peranan Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup. Jakarta :

Grasindo.

Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

Marzuki, Asnah. 2012. Kimia Analisis Farmasi. Makassar : Dua Satu Press.

Mustikaningrum, M. 2015. Aplikasi Metode Spektrofotometri Visibel Genesys-20

Untuk Mengukur Kadar Curcuminoid Pada Temulawak (Curcuma

Xanthorrhiza). Tugas Akhir, Program Studi Diploma III Teknik Kimia

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang.

Nainggolan, R.S. 2014. Hubungan Pola Konsumsi Makanan Dan Konsumsi Susu

Dengan Tinggi Badan Anak Usia 6-12 Tahun Di Sdn 173538 Balige.

Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara, Medan.

Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

38

R.I., Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2016. Peraturan Kepala Badan

Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016

Tentang Acuan Label Gizi. Jakarta : BPOM Republik Indonesia.

Rehman, R., dkk. 2015. Removal of Alizarin Yellow and Murexide Dyes from

Water Using Formalin Treated Pisum sativum Peels.Asian Journal of

Chemistry : Vol. 27, No. 5, : 1593-1598.

Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Saleh, E. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Medan : USU

Digital Library.

Sanam, A.B., dkk. 2014. Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah Post-

Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol.

Indonesia Medicus Veterinus ISSN : 2301-7848, 3(1), pp.1-8.

Skoog, D.A., dkk. 2007. Principles of Instrumental Analysis Sixth Edition.

Canada : Thomson Corporation, pp. 367-390.

Suryandari, E.T. 2012. Petujuk Praktikum Dasar Kimia Analitik. Semarang :

Tadris Kimia FITK IAIN Walisongo.

Utami, I. 2009. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Ibu Mengenai Susu Dan

Faktor Lainnya Dengan Riwayat Konsumsi Susu Selama Masa Usia

Sekolah Dasar Pada Siswa Kelas 1 SMP Negeri 102 Dan SMPI PB

Sudirman Jakarta Timur Tahun 2009. Skripsi, Fakultas Kesehatan

Masyarakat Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.

Utami, K.B., dkk. 2011. Kajian kualitas susu sapi perah PFH (studi kasus pada

anggota koperasi Argo Niaga di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang).

Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 24(2), pp. 58-66.

Wirakusumah, E.S. 2007. Mencegah Osteoporosis lengkap dengan 39 Jus dan 38

Resep Makanan. Jakarta : Penebar Plus.

Wunas, Y., dan Susanti. 2011. Analisa Kimia Farmasi Kuantitatif (revisi kedua).

Makassar : Laboratorium Kimia Farmasi Fakultas Farmasi UNHAS.

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

39

Lampiran 1

Perhitungan Preparasi Baku Kalsium

1. Larutan induk

100,4 mg ad 100 ml aquades

2. Pengenceran larutan baku 1000 ppm menjadi 10 ppm

1 ml dari 1000 ppm ad 100 ml aquades

3. Pengenceran untuk larutan kurva baku

a. 0,2 ppm

1 ml dari 10,04 ppm ad 1 ml indikator mureksid, 2 ml NaOH 0,103 N, ad

50 ml aquades

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

40

b. 0,4 ppm

0,4016

2 ml dari 10,04 ppm ad 1 ml indikator mureksid, 2 ml NaOH 0,103 N, ad

50 ml aquades

c. 0,6 ppm

3 ml dari 10,04 ppm ad 1 ml indikator mureksid, 2 ml NaOH 0,103 N, ad

50 ml aquades

d. 0,8 ppm

4 ml dari 10,04 ppm ad 1 ml indikator mureksid, 2 ml NaOH 0,103 N, ad

50 ml aquades

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

41

e. 1,0 ppm

5 ml dari 10,04 ppm ad 1 ml indikator mureksid, 2 ml NaOH 0,103 N, ad

50 ml aquades

f. 1,2 ppm

6 ml dari 10,04 ppm ad 1 ml indikator mureksid, 2 ml NaOH 0,103 N, ad

50 ml aquades

g. 1,4 ppm

7 ml dari 10,04 ppm ad 1 ml indikator mureksid, 2 ml NaOH 0,103 N, ad

50 ml aquades

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

42

h. 1,6 ppm

8 ml dari 10,04 ppm ad 1 ml indikator mureksid, 2 ml NaOH 0,103 N, ad

50 ml aquades

i. 1,8 ppm

9 ml dari 10,04 ppm ad 1 ml indikator mureksid, 2 ml NaOH 0,103 N, ad

50 ml aquades

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

43

Lampiran 2

Perhitungan Kadar Kalsium Dalam Sampel

Sampel

Absorbansi Sampel : 0,721

Sampel = 1 mL = 1,03 gram = 1030 mg

Faktor Pembuatan = 50 mL

Faktor Pengenceran = 1 mL Labu ukur 25 mL = 25

y = bx + a

y = 0,366x + 0,145

0,721 = 0,366x + 0,145

0,366x = 0,721 – 0,145

x = 1,5737 ppm

x =

Kadar = x . F Pembuatan . F Pengenceran

= × 100 mL × 25

= × 100%

= 0,19098 %

= 1909,8 ppm

= 1,9098 mg/mL

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

44

Sampel

Absorbansi Sampel : 0,795

Sampel = 1 mL = 1,03 gram = 1030 mg

Faktor Pembuatan = 50 mL

Faktor Pengenceran = 1 mL Labu ukur 25 mL = 25

y = bx + a

y = 0,366x + 0,145

0,795 = 0,366x + 0,145

0,366x = 0,795 – 0,145

x = 1,7759 ppm

x =

Kadar = x . F Pembuatan . F Pengenceran

= × 100 mL × 25

= × 100%

= 0,21552 %

= 2155,2 ppm

= 2,1552 mg/mL

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

45

Sampel

Absorbansi Sampel : 0,793

Sampel = 1 mL = 1,03 gram = 1030 mg

Faktor Pembuatan = 50 mL

Faktor Pengenceran = 1 mL Labu ukur 25 mL = 25

y = bx + a

y = 0,366x + 0,145

0,793 = 0,366x + 0,145

0,366x = 0,793 – 0,145

x = 1,7704 ppm

x =

Kadar = x . F Pembuatan . F Pengenceran

= × 100 mL × 25

= × 100%

= 0,21485 %

= 2148,5 ppm

= 2,1485 mg/mL

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

46

Sampel

Absorbansi Sampel : 0,722

Sampel = 1 mL = 1,03 gram = 1030 mg

Faktor Pembuatan = 50 mL

Faktor Pengenceran = 1 mL Labu ukur 25 mL = 25

y = bx + a

y = 0,366x + 0,145

0,722 = 0,366x + 0,145

0,366x = 0,722 – 0,145

x = 1,5765 ppm

x =

Kadar = x . F Pembuatan . F Pengenceran

= × 100 mL × 25

= × 100%

= 0,19132 %

= 1913,2 ppm

= 1,9132 mg/mL

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

47

Sampel

Absorbansi Sampel : 0,716

Sampel = 1 mL = 1,03 gram = 1030 mg

Faktor Pembuatan = 50 mL

Faktor Pengenceran = 1 mL Labu ukur 25 mL = 25

y = bx + a

y = 0,366x + 0,145

0,716 = 0,366x + 0,145

0,366x = 0,716 – 0,145

x = 1,5601 ppm

x =

Kadar = x . F Pembuatan . F Pengenceran

= × 100 mL × 25

= × 100%

= 0,18933 %

= 1893,3 ppm

= 1,8933 mg/mL

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

48

Sampel

Absorbansi Sampel : 0,729

Sampel = 1 mL = 1,03 gram = 1030 mg

Faktor Pembuatan = 50 mL

Faktor Pengenceran = 1 mL Labu ukur 25 mL = 25

y = bx + a

y = 0,366x + 0,145

0,729 = 0,366x + 0,145

0,366x = 0,729 – 0,145

x = 1,5956 ppm

x =

Kadar = x . F Pembuatan . F Pengenceran

= × 100 mL × 25

= × 100%

= 0,19364 %

= 1936,4 ppm

= 1,9364 mg/mL

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

49

Sampel

Absorbansi Sampel : 0,732

Sampel = 1 mL = 1,03 gram = 1030 mg

Faktor Pembuatan = 50 mL

Faktor Pengenceran = 1 mL Labu ukur 25 mL = 25

y = bx + a

y = 0,366x + 0,145

0,732 = 0,366x + 0,145

0,366x = 0,732 – 0,145

x = 1,6038 ppm

x =

Kadar = x . F Pembuatan . F Pengenceran

= × 100 mL × 25

= × 100%

= 0,19463 %

= 1946.3 ppm

= 1,9463 mg/mL

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

50

Sampel

Absorbansi Sampel : 0,717

Sampel = 1 mL = 1,03 gram = 1030 mg

Faktor Pembuatan = 50 mL

Faktor Pengenceran = 1 mL Labu ukur 25 mL = 25

y = bx + a

y = 0,366x + 0,145

0,717 = 0,366x + 0,145

0,366x = 0,717 – 0,145

x = 1,5628 ppm

x =

Kadar = x . F Pembuatan . F Pengenceran

= × 100 mL × 25

= × 100%

= 0,18966 %

= 1896,6 ppm

= 1,8966 mg/mL

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

51

Sampel

Absorbansi Sampel : 0,730

Sampel = 1 mL = 1,03 gram = 1030 mg

Faktor Pembuatan = 50 mL

Faktor Pengenceran = 1 mL Labu ukur 25 mL = 25

y = bx + a

y = 0,366x + 0,145

0,730 = 0,366x + 0,145

0,366x = 0,730 – 0,145

x = 1,5983 ppm

x =

Kadar = x . F Pembuatan . F Pengenceran

= × 100 mL × 25

= × 100%

= 0,19396 %

= 1939,6 ppm

= 1,9396 mg/mL

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

52

Rata-rata kadar sampel

Sampel A :

=

= 2,0712 mg/mL

Sampel B :

=

= 1,9143 mg/mL

Sampel C

=

= 1,9275 mg/mL

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

53

Berdasarkan jenis kelamin dan usia jumlah kebutuhan kalsium tiap hari

menurut Acuan Label Gizi (ALG) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

Nomor 9 Tahun 2016 kebutuhan kalsium per hari yaitu usia 0-6 bulan 200 mg,

usia 7-11 bulan 250 mg, usia 1-3 tahun 650 mg, umum 1100 mg, ibu hamil dan

menyusui 1300 mg.

Sampel A

Usia 0-6 bulan (200 mg)

200 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 96,56 mL

Usia 7-11 bulan (250 mg)

250 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 120,7 mL

Usia 1-3 tahun (650 mg)

650 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 313,83 mL

Umum (1100 mg)

1100 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 531,09 mL

Ibu hamil dan menyusui (1300 mg)

1300 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 627,66 mL

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

54

Sampel B

Usia 0-6 bulan (200 mg)

200 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 104,48 mL

Usia 7-11 bulan (250 mg)

250 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 130,59 mL

Usia 1-3 tahun (650 mg)

650 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 339,55 mL

Umum (1100 mg)

1100 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 574,62 mL

Ibu hamil dan menyusui (1300 mg)

1300 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 679,09 mL

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

55

Sampel C

Usia 0-6 bulan (200 mg)

200 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 103,76 mL

Usia 7-11 bulan (250 mg)

250 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 129,7 mL

Usia 1-3 tahun (650 mg)

650 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 337,22 mL

Umum (1100 mg)

1100 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 570,69 mL

Ibu hamil dan menyusui (1300 mg)

1300 mg = x mL × 2,0712 mg/mL

x mL = 674,45 mL

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

56

Lampiran 3 Absorbansi sampel A1

Lampiran 4 Absorbansi sampel A2

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

57

Lampiran 5 Absorbansi sampel A3

Lampiran 6 Absorbansi sampel B1

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

58

Lampiran 7 Absorbansi sampel B2

Lampiran 8 Absorbansi sampel B3

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

59

Lampiran 9 Absorbansi sampel C1

Lampiran 10 Absorbansi sampel C2

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS KADAR KALSIUM (Ca) PADA SUSU SAPI …repository.stikes-bhm.ac.id/499/1/1.pdf · 2019. 12. 6. · karya tulis ilmiah analisis kadar kalsium (ca) pada susu

60

Lampiran 11 Absorbansi sampel C3