11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui, segala sesuatu yang diciptakan oleh Sang P memiliki manfaat, baik untuk diri sendiri, orang lain ataupun lingkungan. Hujan salah satu karunia Allah yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Air hujan te banyak yang mengalir ke dalam sungai sehingga tercampur dengan kotoran mikroba yang ada di dalam sungai tersebut. Tercampurnya air hujan dengan kotoran dan lumpur tersebut membuat air dalam su menjadi tidak baik untuk digunakan. Contohnya saja bila kita mandi dengan air su kita akan mengalami iritasi kulit. Dengan demikian kami melakukan penelitian ter sungai di slamic !illage yang kotor untuk diubah menjadi air bersih yang siap d Tersedianya airbersih sering kalimenjadimasalah utama, terutama saatmusim penghujan datang. "anyak penduduk mengalami kesulitan untuk mendapatkan khususnya bagi mereka yang tinggal di pelosok dengan perekonomian yang relatif r Pada akhirnya pun, beberapa diantaranya menjadikan air sungai sebagai alternatif air untuk kehidupan mereka. 1.2 Pembatasan Masalah #asalah yang akan dibahas dalam penelitian ini terbatas pada hal$hal berikut% a. Pemanfaatan air sungai yang kotor . b.Cara memproses air sungai yang kotor menjadi air bersih. 1.3 Perumusan Masalah a. "agaimana pemanfaatan air sungai sebagai air bersih& b."agaimana cara memproses air sungai menjadi air bersih& c. Apa saja syarat air bersih untuk digunakan& 1.4 Tuuan Penel!t!an Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk % a. #emanfaatkan air sungai sebagai air yang layak digunakan b.#engetahui cara memproses air sungai menjadi air bersih 1

Karya Ilmiah Biji Pepaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

zxzxz z z zx

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagaimana kita ketahui, segala sesuatu yang diciptakan oleh Sang Pencipta pasti memiliki manfaat, baik untuk diri sendiri, orang lain ataupun lingkungan. Hujan merupakan salah satu karunia Allah yang sangat bermanfaat bagi makhluk hidup. Air hujan tersebut banyak yang mengalir ke dalam sungai sehingga tercampur dengan kotoran, lumpur dan mikroba yang ada di dalam sungai tersebut.

Tercampurnya air hujan dengan kotoran dan lumpur tersebut membuat air dalam sungai menjadi tidak baik untuk digunakan. Contohnya saja bila kita mandi dengan air sungai maka kita akan mengalami iritasi kulit. Dengan demikian kami melakukan penelitian terhadap air sungai di Islamic Village yang kotor untuk diubah menjadi air bersih yang siap digunakan.Tersedianya air bersih sering kali menjadi masalah utama, terutama saat musim penghujan datang. Banyak penduduk mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih khususnya bagi mereka yang tinggal di pelosok dengan perekonomian yang relatif rendah. Pada akhirnya pun, beberapa diantaranya menjadikan air sungai sebagai alternatif persediaan air untuk kehidupan mereka. 1.2 Pembatasan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini terbatas pada hal-hal berikut:

a. Pemanfaatan air sungai yang kotor .b. Cara memproses air sungai yang kotor menjadi air bersih.1.3 Perumusan Masalah

a. Bagaimana pemanfaatan air sungai sebagai air bersih?

b. Bagaimana cara memproses air sungai menjadi air bersih?

c. Apa saja syarat air bersih untuk digunakan?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

a. Memanfaatkan air sungai sebagai air yang layak digunakan

b. Mengetahui cara memproses air sungai menjadi air bersih 1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik untuk peneliti maupun untuk siswa, adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai sarana penerapan teori-teori yang telah peneliti dapatkan.

2. Menambah ilmu pengetahuan peneliti mengenai pemanfaatan air yang kotor

3. Membantu masyarakat dalam mendapatkan air bersih yang layak digunakan tanpa harus mengeluarkan biaya.BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1Pepaya

Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja".

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Dilleniidae

Ordo: Violales

Famili: Caricaceae

Genus: Carica

Spesies: Carica papaya L.Deskripsi

Habitus: Perdu, tinggi 10 meter

Batang: Tidak berkayu, silindris, berongga, putih kotor

Daun: Tunggal, bulat, ujung runcing, diameter 25-75 cm, pertulangan menjari, panjang kangkai 25-100 cm, hijau.

Buah: Buni, bulat memanjang, berdaging, masih muda hijau, setelah tua jingga.

Biji: Bulat atau bulat panjang, kecil, bagian luar dibungkus selaput yang berisi cairan, masih muda putih dan setelah tua hitam

Akar: Tunggang, bercabang, putih kekuningan.

2.2Kandungan Biji Pepaya

Biji mengandung glucoside cacirin dan carpaine. Getah mengandung papain, chymopapain, lisosim, lipase, glutamin, dan siklotransferase. Glucoside cacirin berkhasiat sebagai obat cacing, meluruhkan haid (emenagog), dan karminatif. Papain membantu menverna protein di lambung dan digunakan untuk membantu pencernaan yang kurang baik dan radang lambung (Dalimartha, 2009)

Biji juga mengandung senyawa benzyl isotiosianat (suatu aglikon glikosida glukotropeolin), glikosida sinigrin, enzim mirosin, dan karpasemina. Benzyl isotiosianat bersifat bakterisid dan antelmintik. (Aliadi, arif, 1996)

Bakterisida adalah salah satu zat antibakteri yang memiliki manfaat untuk membunuh bakteri. Sedangkan, antelmintik adalah obat yang digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Jadi dengan mengkonsumsi biji papaya maka kita akan terhindar dari cacing yang biasa ada di usus.

2.3 Manfaat Biji Pepaya

Menjaga kesehatan ginjal Jus biji pepaya diketahui bermanfaat dalam menjaga kesehatan ginjal. Hal ini dikarenakan biji pepaya mengandung flavonoid dan phenotic, di mana zat-zat tersebut berperan penting dalam pencegahan datangnya kuman-kuman penyakit. Melindungi tubuh dari infeksi dan mengusir parasit dalam tubuh Biji pepaya dapat melindungi tubuh dari infeksi dan dapat digunakan untuk membersihkan parasit-parasit yang ada di usus seperti cacing parasit. Para peneliti menambahkan bahwa di Nigeria, sebanyak 76,7 persen anak-anak berhasil menyingkirkan gangguan parasit ini dengan minum jus pepaya setiap hari selama seminggu. Orang-orang di Jepang juga menerapkan hal yang sama di mana mereka mengonsumsi satu sendok teh biji pepaya untuk mencegah penyakit liver atau hati.

Mencegah tifus dan pembentukan tumor Biji pepaya dapat dikonsumsi bersamaan dengan susu untuk mencegah penyakit tifus dan bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit wasir. Biji pepaya mengandung senyawa khusus yang dapat mencegah pembentukan tumor, ujar para peneliti.

2.4 Filtrasi

Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat digunakan untuk mendapatkan air bersih dan cara yang paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air (penjernih air). Berikut adalah beberapa saringan yang kami gunakan dalam penelitian kami:

Saringan Kapas

Penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan. Saringan Pasir dan Kerikil

Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.

Saringan Arang

Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.2.5 Syarat Air Bersih

Berikut adalah syarat-syarat air bersih :

1. Syarat fisik, antara lain:a. Air harus bersih dan tidak keruhb. Tidak berwarna apapunc. Tidak berasa apapund. Tidak berbau apaune. Suhu antara 10-25 C (sejuk)f. Tidak meninggalkan endapan

2. Syarat kimiawi, antara lain:a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racunb. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihanc. Cukup yodium3. Syarat mikrobiologi, antara lain:Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian karya ilmiah ini adalah:

a. Mengubah air sungai yang kotor menjadi air bersih

b. Mengetahui apakah biji pepaya dapat menetralkan air sungai yang memiliki pH asam

3.2 Tempat dan Waktu

Tempat: Laboratorium Biologi dan Kimia SMAN 8 Tangerang

Tanggal: 25-30 April 2013

Waktu

: 15.00 WIB3.3 Sampel Penelitian

Adapun sampel yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah air sungai di daerah Islamic Village yang sudah tercemar dengan limbah rumah tangga dan sampah dari beberapa penjual makanan di sekitar daerah tersebut.3.4 Metode Penelitian

Metode yang kami gunakan adalah metode observasi dimana kami melakukan penelitian dan pengamatan terhadap pengaruh biji pepaya kepada air sungai yang kami teliti.

BAB IV

ANALIS DATA

4.1 Alat dan Bahan yang di Perlukan

2 Buah Pepaya

Air sungai sebanyak 600 ml Pipa sepajang 1m Kain kasa 4x5 cm 2 buah Kain penyaring tahu 6x7m pasir kasar kg pasir halus kg batu kerikil kg 3 busa 2x3 Botol 1 buah 2 buah gelas kaca Arang kg Ijuk kg Kertas pH4.2 Langkah Kerja

1 Ambillah sampel air sungai di daerah terdekat, kelompok kami mengambil air sungai di daerah Islamic Village Tangerang. Hitung pH yang dimiliki air tersebut, untuk air sungai yang kami ambil, pH-nya sekitar 6 (asam)2 Endapkan air tersebut selama beberapa hari.

3 Selanjutnya ambil 600 ml air sungai yang telah di endapkan sebagai sample penelitian kedalam gelas kaca.4 Siapkan 2 buah pepaya yang sudah masak, kemudian sisihkan daging dengan bijinya. Ambil bijinya guna penelitian.5 Biji yang telah di ambil, terlebih dahulu di keringkan dan di tumbuk hingga halus.6 Tuangkan 2 sendok makan biji pepaya yang telah ditumbuk ke dalam sampel air sungai, aduk dan didiamkan 15 menit. Kemudian, tes kembali air tersebut dengan kertas pH.7 Buatlah filter air dengan pipa dengan sepanjang 1 meter dan bagian akhirnya disambung dengan bagian atas botol minuman.8 Kemudian masukan bahan penyaring yang disusun berdasarkan tingkat kerapatannya, yang dibatasi oleh busa. Adapun bahanya penyaringnya terdiri atas ijuk, batu kerikil, pasir kasar, pasir halus, arang aktif, kapas, dan kain kasa.9 Tuangkan air sungai yang kotor kedalam filter air. Kemudian, lihat perbedaan antara air yang telah disaring dengan air yang belum di saring.4.3 Hasil PenelitianDari penelitian yang telah kami lakukan, terjadi perubahan warna yang signifikan. Adapun air sungai yang belum di saring berwarna kuning keruh, dan air sungai yang telah disaring berwarna bening. Tidak hanya itu, terjadi peningkatan pH air sebelum dan sesudah di saring. Dimana, pH air sebelum di saring sebesar 6 dan sesudah di saring sebesar 7 pH. Hal itu menunjukkan bahwa air yang telah di saring bersifat netral. Menurut penelitian yang telah kami uji, terjadi pengurangan jumlah mikroba berupa protozoa, bakteri gram negatif, serta monera yang bersifat parasit setelah dilakukannya penyaringan. Dan dari 600ml air sungai, setelah di filtrasi menjadi 300ml air yang siap digunakan untuk keperluan sehari-hari.

BAB V

Penutup5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa biji pepaya mengandung sebuah senyawa benzylisotiosianat yang dapat mengurangi kadar Fe dan Mn pada air sungai. Tidak hanya itu, air sungai yang kami teliti juga mengalami peningkatan kadar pH menjadi netral. Setelah melakukan penyaringan dengan bahan-bahan yang telah kami sebutkan di atas, air sungai yang berwarna kuning keruh dapat berubah warna menjadi bening. Menurut kami, hal tersebut dapat terjadi karena mikroba dalam air sungai telah tertahan oleh bahan-bahan yang kami gunakan sebagai filter, sehingga ketika air yang keluar dari filter, menjadi lebih jernih dan bersih.5.3 Saran

Kamiber harap, biji pepaya dapat lebih bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, dan kami juga berharap, karya tulis kami dapat digunakan sebagai acuan agar biji pepaya tidak hanya digunakan sebagai sampah, kemudian di buang. Namun, biji pepaya masih dapat dimanfaatkan kembali untuk menetralkan pH air sungai yang terkontaminasi limbah.Daftar Pustaka

www.wikipediacomwww.google.comJauhari, J.M.C. 2010. Chemistry 2B. Jakarta : Esis. 11

_1428992627.xls