19
1 KARAKTERISTIK SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM KONTEKS UUK DIY Oleh: Oleh: Suhadi Purwantara 1 , Sugiharyanto 2 , Nurul Khotimah 3 Jurusan Pendidikan Geografi, FIS UNY Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi potensi ekosistem pesisir dengan menyusun profil wilayah pesisir berdasarkan karakteristik spasial, dan (2) Menyusun alternatif strategi pengelolaan wilayah pesisir DIY dalam konteks UUK DIY. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di wilayah pesisir DIY yang meliputi 3 (tiga) wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul, pada bulan Juni-November 2013. Populasi penelitian adalah seluruh pantai di wilayah pesisir DIY yang berjumlah 70 pantai, sedangkan subjek penelitian adalah 4 pantai di Kabupaten Kulonprogo, 8 pantai di Kabupaten Bantul, dan 11 pantai di Kabupaten Gunungkidul. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis potensi fisik, non fisik, dan permasalahan ekosistem pesisir secara spasial serta analisis kebijakan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dengan pertimbangan tipologi wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Potensi ekosistem pesisir DIY berdasarkan karakteristik spasial: (a) Kabupaten Kulonprogo memiliki pantai berlereng landai, bermaterial pasir, dan material alluvium dari Gunung Merapi dan Perbukitan Menoreh, (b) Kabupaten Bantul memiliki pantai berlereng landai, bermaterial pasir, ada keberadaan gumuk pasir, dan material alluvium dari Gunung Merapi, dan (c) Kabupaten Gunungkidul memiliki pantai berlereng curam dengan cliff, berbentuk teluk dengan garis pantai pendek, bermaterial pasir, dan material perbukitan karst Gunungkidul; (2) Strategi pengelolaan wilayah pesisir dalam konteks UUK DIY: (a) Pantai di Kabupaten Kulonprogo dimanfaatkan sebagai destinasi wisata lokal/regional dan nasional serta perikanan tangkap bagi masyarakat sekitar, (b) Pantai di Kabupaten Bantul dimanfaatkan sebagai destinasi wisata nasional dan internasional yang dikelola oleh dinas terkait, dan (c) Pantai karst di Kabupaten Gunungkidul dimanfaatkan untuk bidang perikanan tangkap, budidaya rumput laut, destinasi wisata nasional, dan dijadikan cagar. Kata Kunci: Karakteristik Spasial, Pengembangan, Pesisir, UUK DIY Pendahuluan Suatu negara dipastikan mempunyai banyak permasalahan. Permasalahan yang ada terkait dengan beragam aspek, meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan dan keamanan, lingkungan, bahkan politik. Permasalahan tersebut dapat terjadi pada tingkat lokal, regional, maupun nasional. Daerah

KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

  • Upload
    doantu

  • View
    223

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

1

KARAKTERISTIK SPASIAL PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIRDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DALAM KONTEKS UUK DIY

Oleh:Oleh: Suhadi Purwantara1, Sugiharyanto2, Nurul Khotimah3

Jurusan Pendidikan Geografi, FIS UNY

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi potensi ekosistem

pesisir dengan menyusun profil wilayah pesisir berdasarkan karakteristik spasial,dan (2) Menyusun alternatif strategi pengelolaan wilayah pesisir DIY dalamkonteks UUK DIY.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan diwilayah pesisir DIY yang meliputi 3 (tiga) wilayah kabupaten, yaitu KabupatenKulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul, pada bulan Juni-November 2013.Populasi penelitian adalah seluruh pantai di wilayah pesisir DIY yang berjumlah70 pantai, sedangkan subjek penelitian adalah 4 pantai di Kabupaten Kulonprogo,8 pantai di Kabupaten Bantul, dan 11 pantai di Kabupaten Gunungkidul.Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dandokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis potensi fisik, non fisik,dan permasalahan ekosistem pesisir secara spasial serta analisis kebijakanpengelolaan wilayah pesisir secara terpadu dengan pertimbangan tipologiwilayah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Potensi ekosistem pesisir DIYberdasarkan karakteristik spasial: (a) Kabupaten Kulonprogo memiliki pantaiberlereng landai, bermaterial pasir, dan material alluvium dari Gunung Merapidan Perbukitan Menoreh, (b) Kabupaten Bantul memiliki pantai berlereng landai,bermaterial pasir, ada keberadaan gumuk pasir, dan material alluvium dariGunung Merapi, dan (c) Kabupaten Gunungkidul memiliki pantai berlerengcuram dengan cliff, berbentuk teluk dengan garis pantai pendek, bermaterialpasir, dan material perbukitan karst Gunungkidul; (2) Strategi pengelolaanwilayah pesisir dalam konteks UUK DIY: (a) Pantai di Kabupaten Kulonprogodimanfaatkan sebagai destinasi wisata lokal/regional dan nasional sertaperikanan tangkap bagi masyarakat sekitar, (b) Pantai di Kabupaten Bantuldimanfaatkan sebagai destinasi wisata nasional dan internasional yang dikelolaoleh dinas terkait, dan (c) Pantai karst di Kabupaten Gunungkidul dimanfaatkanuntuk bidang perikanan tangkap, budidaya rumput laut, destinasi wisata nasional,dan dijadikan cagar.Kata Kunci: Karakteristik Spasial, Pengembangan, Pesisir, UUK DIY

PendahuluanSuatu negara dipastikan mempunyai banyak permasalahan. Permasalahan

yang ada terkait dengan beragam aspek, meliputi aspek ekonomi, sosial budaya,hukum, pertahanan dan keamanan, lingkungan, bahkan politik. Permasalahantersebut dapat terjadi pada tingkat lokal, regional, maupun nasional. Daerah

Page 2: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

2

Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai salah satu provinsi di Indonesia mempunyaisejarah yang tidak dapat dipisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,menuntut adanya ketentuan daerah istimewa yang dituangkan dalam Undang-Undang Keistimewaan, dan dalam hal ini terlaksana dengan disahkannya Undang-Undang No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan bagi Daerah IstimewaYogyakarta atau sering disebut UUK DIY.

Disahkannya UUK DIY, menuntut pemerintah DIY untuk lebih bijaksanadalam segala hal, baik dalam tata pemerintahan, pertanahan, sosial budaya, danaspek-aspek yang berkaitan langsung dengan hajat hidup masyarakat DIY.Kondisi ini merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat yang adadi DIY, mulai dari Sri Sultan yang bertahta di Kasultanan Yogyakarta, SriPakualam yang bertahta di Kadipaten Pakualaman, pemerintah daerah tingkatprovinsi hingga yang paling rendah yaitu tingkat kelurahan atau desa. Hak dantanggung jawab pelaksanaan UUK DIY menjadi tanggung jawab bersama.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya kegiatan pembangunandi pesisir untuk berbagai peruntukan (permukiman, perikanan, pelabuhan,pariwisata, dan lain-lain) telah menyebabkan peningkatan tekanan ekologisterhadap ekosistem pesisir. Hal ini tentunya dapat mengancam keberadaan dankelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir, baik secara langsung (misalnyakegiatan konversi lahan) maupun tidak langsung (misalnya pencemaran olehlimbah berbagai kegiatan pembangunan).

DIY memiliki potensi sumberdaya pesisir yang begitu besar dengankarakteristik spasial yang berbeda-beda sesuai dengan bentang lahannya. Kondisiini merupakan suatu potensi wilayah yang perlu dikembangkan dalam konteksUUK DIY. Pesisir Selatan DIY membentang dalam 3 wilayah kabupaten, mulaidari wilayah Kabupaten Kulonprogo, melewati wilayah Kabupaten Bantul sampaidengan wilayah Kabupaten Gunungkidul. Karakteristik yang dimiliki masing-masing pesisir wilayah kabupaten memiliki ciri khas dan potensi yang berbeda-beda termasuk dalam status lahan yaitu Sultan Ground (SG) dan PakualamanGround (PG).

Di tiga wilayah pesisir DIY, sebagian besar pesisirnya telah dikembangkandan diperuntukkan bagi pengembangan wisata pantai, sedangkan aspek yanglainnya belum dikembangkan. Di wilayah Kabupaten Kulonprogo, potensi pasirbesi belum dilakukan pengolahan maupun pengelolaan karena adanya hambatanyang berasal dari masyarakat yaitu penolakan kegiatan pertambangan. Hal inidipicu adanya ketakutan warga kehilangan lahan pertanian dan informasi yangkeliru tentang rencana penambangan. Begitu halnya dengan pengelolaan pesisir diwilayah Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul, tidak optimalnyapengelolaan menyebabkan tidak tergarapnya semua potensi yang ada sehinggakurang optimal dalam memberikan pemasukan untuk peningkatan PendapatanAsli Daerah (PAD) baik masing-masing kabupaten maupun provinsi.

Tujuan PenelitianBerkaitan dengan latar belakang permasalahan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah:

Page 3: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

3

1. Mengidentifikasi potensi ekosistem pesisir dengan menyusun profil wilayahpesisir Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan karakteristik spasial.

2. Menyusun alternatif strategi pengelolaan wilayah pesisir Daerah IstimewaYogyakarta dalam konteks UUK DIY.

Kondisi Wilayah PesisirWilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut, dengan

batas ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam airyang masih mendapat pengaruh sifat-sifat laut seperti angin laut, pasang surut, danperembesan air laut/intrusi, serta dicirikan oleh vegetasi yang khas, sedangkanbatas ke arah laut mencakup bagian atau batas terluar daripada daerah paparanbenua (continental shelf), dimana ciri-ciri perairan ini masih dipengaruhi olehproses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupunproses yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti pengundulan hutandan pencemaran (Bengen, 2002). Umumnya kegiatan pembangunan secaralangsung maupun tidak langsung berdampak merugikan terhadap ekosistemperairan pesisir (Dahuri, et. al, 1996).

Proses fisik yang terjadi di lautan dan daratan secara terus-menerus akanmembentuk jenis/tipologi pesisir tertentu tergantung pada proses genetik danmaterial penyusunnya, sehingga tiap tipologi pesisir tertentu akan memberikanciri-ciri pada bentanglahan (landscape) dan berbagai macam sumberdaya yangada di wilayah pesisir tersebut. Kajian tipologi pesisir Indonesia ditetapkandengan menggunakan 3 (tiga) komponen, yaitu fizikal/abiotik, biotik/hayati, dankultural/sosio-ekonomi (Suprajaka, et.al, 2005).

Setiap tipologi pesisir mempunyai karakteristik tertentu, khususnya dalamhal pemanfaatan lahan dan tingkat perkembangan wilayahnya. Tipologi pesisirberpasir dan pesisir bertebing merupakan tipologi pesisir DIY, dengan ekosistemyang berkaitan dengan tipologi pesisirnya. Ekosistem gumuk pasir dan ekosistemkarst merupakan tipe ekosistem yang ada di wilayah pesisir DIY. Sebagai dayatarik wisata, ekosistem karst dengan pesisir bertebing curam (cliff) memberikankeindahan yang lain daripada tipologi pesisir berpasir. Tipologi pesisir tersebutsebaiknya dilindungi dari kegiatan-kegiatan yang dapat merusak ekosistem asli,terutama penambangan bahan galian golongan C yaitu batu gamping/kapur.

Dahuri (2001), menjelaskan definisi pengelolaan wilayah pesisir terpaduadalah: (1) proses pengelolaan yang mempertimbangkan hubungan timbal balikantara kegiatan pembangunan (manusia) yang terdapat di wilayah pesisir danlingkungan alam (ekosistem) yang secara potensial terkena dampaknya, (2) prosespenyusunan dan pengambilan keputusan secara rasional tentang pemanfaatanwilayah pesisir beserta segenap sumberdaya alam yang terkandung di dalamnyasecara berkelanjutan, (3) proses kontinu dan dinamis dalam penyusunan danpengambilan keputusan tentang pemanfaatan berkelanjutan dari wilayah pesisirbeserta segenap sumberdaya alam yang terdapat di dalamnya, (4) proses kontinudan dinamis yang mempersatukan/mengharmoniskan kepentingan antara berbagaistakeholders (pemerintah, swasta, masyarakat lokal, LSM) dan kepentingan ilmiahdengan pengelolaan pembangunan dalam menyusun dan mengimplementasikansuatu rencana terpadu untuk membangun (memanfaatkan) dan melindungi

Page 4: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

4

ekosistem pesisir beserta segenap sumberdaya alam yang terdapat di dalamnya,bagi kemakmuran/ kesejahteraan umat manusia secara adil dan berkelanjutan.

Pengelolaan wilayah pesisir DIY secara umum masih banyak menghadapikendala, antara lain kurangnya kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan,kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan yang berbasis kelestarian, adanyapengelolaan yang masih menguntungkan pihak tertentu, dan kurangnyaketerlibatan masyarakat dalam pengelolaan wilayah pesisir. Oleh karena itupengembangan kawasan pesisir harus mengikuti pola keberlanjutan danketerpaduan untuk melindungi ekosistem pesisir beserta segenap sumberdayaalam yang terdapat di dalamnya.

Metode Penelitian1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitiandeskriptif adalah penelitian yang mengarah pada pengungkapan suatu masalahsebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupunterkadang diberikan interpretasi atau analisis (Moh. Pabundu Tika, 2005).Penelitian ini menggambarkan potensi ekosistem pesisir DIY berdasarkankarakteristik spasial, dilanjutkan dengan penyusunan strategi pengelolaanwilayah pesisir dalam konteks UUK DIY berdasarkan kecenderungan polapengelolaan wilayah pesisir di daerah penelitian. Untuk mengungkap kondisidi daerah penelitian dilakukan dengan metode survei.

2. Tempat dan Waktu PenelitianLokasi penelitian berada di wilayah pesisir DIY, meliputi 3 (tiga)

kabupaten, yaitu Kabupaten Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul. Pemilihanlokasi didasarkan pertimbangan bahwa di wilayah pesisir DIY memiliki profilwilayah pesisir kabupaten yang berbeda-beda berdasarkan karakteristikspasialnya. Perbedaan tersebut akan mempengaruhi strategi pengelolaan yangberbeda-beda pula di masing-masing wilayah pesisir kabupaten. Penelitian inidilakukan mulai bulan Juni sampai November 2013.

3. Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh pantai di wilayah pesisir

DIY yang berjumlah 70 pantai, meliputi pantai di Kabupaten Kulonprogosebanyak 4 pantai, Kabupaten Bantul sebanyak 9 pantai, dan KabupatenGunungkidul sebanyak 57 pantai. Mengingat berbagai keterbatasan dandisesuaikan tujuan penelitian maka tidak semua pantai di DIY dijadikansebagai sampel penelitian. Pantai yang menjadi subjek penelitian diKabupaten Kulonprogo sebanyak 4 pantai, Kabupaten Bantul sebanyak 8pantai, dan Kabupaten Gunungkidul sebanyak 11 pantai.

4. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan menggunakaninstrumen penelitian untuk memperoleh data potensi fisik meliputi kondisiekosistem pesisir, pemanfaatannya, dan identifikasi permasalahan yangdihadapi ekosistem pesisir secara spasial. Wawancara terhadap masyarakatsekitar pantai dilakukan secara tidak terstruktur untuk memperoleh data

Page 5: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

5

potensi non fisik berupa aktivitas penduduk dalam pengelolaan sumberdayapesisir. Dokumentasi dilakukan melalui studi literatur dan studi ke instansiterkait. Studi literatur dengan penelusuran melalui buku, jurnal, majalah, hasilpenelitian terdahulu, maupun web/internet. Studi ke instansi terkait, sepertiBappeda, Bapedalda, BPS, BPN, Dinas Perikanan dan Kelautan, KantorKecamatan, serta Kantor Desa untuk memperoleh data penduduk, sosialekonomi budaya, peta-peta tematik, dan hasil penelitian terkait.

5. Teknik Analisis DataTeknik analisis data untuk mengidentifikasi potensi ekosistem pesisir

berdasarkan karakteristik spasial adalah dengan analisis potensi fisik, non fisik,dan permasalahan ekosistem pesisir secara spasial. Untuk menyusun strategipengelolaan wilayah pesisir dalam konteks UUK DIY menggunakan analisiskebijakan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu untuk keberlanjutanpengembangan wilayah pesisir sebagai pendukung perekonomian daerah danupaya penanggulangan kerusakan pesisir. Kebijakan yang diambil olehpemerintah daerah perlu mempertimbangkan tipologi wilayahnya, hal inidikarenakan wilayah pesisir masing-masing kabupaten pasti akan memilikisuatu sistem, baik sistem sosial maupun ekosistem. Hubungan yang terjadiantara sistem sosial dengan ekosistem akan mempengaruhi dinamika wilayahpesisirnya.

Hasil Penelitian dan Pembahasan1. Potensi Ekosistem Pesisir DIY Berdasarkan Karakteristik Spasial

a. Potensi Ekosistem Pesisir Kabupaten Kulonprogo BerdasarkanKarakteristik Spasial

Wilayah pesisir Kabupaten Kulonprogo dari Barat ke Timur terdiridari Pantai Congot, Glagah, Bugel, dan Trisik. Potensi ekosistem pesisirKabupaten Kulonprogo berdasarkan karakteristik spasial dapat dilihat padaTabel 1 berikut ini.Tabel 1. Potensi Ekosistem Pesisir Kabupaten Kulonprogo Berdasarkan

Karakteristik SpasialNo. Nama Pantai Karakteristik Spasial Ekosistem Karakteristik Fisik1. Congot - Muara Sungai

Bogowonto- Sandy beach (pantai

berpasir hitam)- Lereng pantai landai- Mempunyai garis

pantai yang panjang- Pesisir luas

- Pesisir- Estuari- Gumuk

pasir

- Daerah pantai kurangpohon perindang

- Kurangnya fasilitaspenunjang pariwisata

- Abrasi dansedimentasi besar

- Iklim lokal kurangnyaman

2. Glagah - Muara Sungai Serang- Sandy beach (pantai

berpasir hitam)- Lereng pantai landai- Mempunyai garis pantai

yang panjang

- Pesisir- Estuari- Gumuk

pasir

- Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang

- Fasilitas penunjangpariwisata sudah ada

Page 6: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

6

No. Nama Pantai Karakteristik Spasial Ekosistem Karakteristik Fisik- Pesisir luas - Abrasi dan

sedimentasi besar,tetapi sudah diberitetrapod

- Atraksi budaya danevent pariwisata telahteragenda denganbaik

3. Bugel - Muara Kali Sen/Bugel- Sandy beach (pantai

berpasir hitam)- Lereng pantai landai- Mempunyai garis pantai

yang panjang- Pesisir luas

- Pesisir- Estuari

- Daerah pantai kurangpohon perindang

- Kurangnya fasilitaspenunjang pariwisata

- Abrasi besar- Iklim lokal kurang

nyaman4. Trisik - Muara Sungai Progo

- Sandy beach (pantaiberpasir hitam)

- Lereng pantai landai- Mempunyai garis pantai

yang panjang- Pesisir luas

- Pesisir- Estuari- Gumuk

pasir

- Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang

- Fasilitas penunjangpariwisata sudah adawalaupun terbatas

- Abrasi dansedimentasi besar

Sumber: Data Primer, 2013Dari tabel 1 menunjukkan bahwa karakteristik spasial wilayah

pesisir Kabupaten Kulonprogo memiliki ciri khas pantai berlereng landaidan bermaterial pasir. Adapun material yang mensuplai wilayah pesisiradalah alluvium dari Gunung Merapi dan Perbukitan Menoreh.

b. Potensi Ekosistem Pesisir Kabupaten Bantul Berdasarkan KarakteristikSpasial

Kabupaten Bantul terletak di sisi paling selatan dari DIY,berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia. Pantai-pantai yangterkenal di wilayah Kabupaten Bantul antara lain Pantai Parangtritis,Parangkusuma, Depok, Samas, Kuwaru, Baru, Goa Cemara, danPandansimo. Potensi ekosistem pesisir Kabupaten Bantul berdasarkankarakteristik spasial sebagai berikut:

Page 7: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

7

Tabel 2. Potensi Ekosistem Pesisir Kabupaten Bantul berdasarkanKarakteristik Spasial

No Nama Pantai Karakteristik Spasial Ekosistem Karakteristik Fisik1. Parangtritis - Sandy beach (pantai

berpasir hitam)- Lereng pantai landai- Mempunyai garis pantai

yang panjang- Pesisir luas- Bentuk garis pantai cupand bay

- Sering terjadi RIPCurrent

- Bagian timur terdapatcliff

- Pesisir- Perbukit

anstruktu-ral

- Gumukpasir

- Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang dantersedianya gazebo

- Fasilitas penunjangpariwisata tersedia

- Abrasi dansedimentasi olehproses angin yangmembentuk gumukpasir

- Atraksi budaya danevent pariwisata telahteragenda denganbaik

2. Parang-kusuma

- Sandy beach (pantaiberpasir hitam)

- Lereng pantai landai- Mempunyai garis pantai

yang panjang- Pesisir luas

- Pesisir- Perbukit

anstruktu-ral

- Gumukpasir

- Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang

- Fasilitas penunjangpariwisata tersedia

- Abrasi dansedimentasi olehproses angin yangmembentuk gumukpasir

- Atraksi budaya danevent pariwisata telahteragenda denganbaik

3. Depok - Muara Sungai Opak-Oyo

- Sandy beach (pantaiberpasir hitam)

- Lereng pantai landai- Mempunyai garis pantai

yang panjang- Pesisir luas

- Pesisir- Estuari- Gumuk

Pasir

- Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang

- Fasilitas penunjangpariwisata tersedia

- Abrasi dansedimentasi besar,munculnya bura padamusim kemarau

4. Samas - Muara Sungai Opak-Oyo

- Pesisir- Estuari

- Daerah pantai kurangpohon perindang

Page 8: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

8

No Nama Pantai Karakteristik Spasial Ekosistem Karakteristik Fisik- Sandy beach (pantai

berpasir hitam)- Lereng pantai landai- Mempunyai garis pantai

yang panjang- Pesisir luas

- Kurangnya fasilitaspenunjang pariwisata

- Abrasi besar- Iklim ocal kurang

nyaman

5. Kuwaru,Baru, GoaCemara

- Sandy beach (pantaiberpasir hitam)

- Lereng pantai landai- Mempunyai garis pantai

yang panjang- Pesisir luas

- Pesisir - Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang

- Fasilitas penunjangpariwisata tersedia

- Abrasi dansedimentasi besar

6. Pandansimo - Muara Sungai Progo- Sandy beach (pantai

berpasir hitam)- Lereng pantai landai- Mempunyai garis pantai

yang panjang- Pesisir luas

- Pesisir- Estuari

- Daerah pantai kurangpohon perindang

- Kurangnya fasilitaspenunjang pariwisata

- Abrasi dansedimentasi besar

- Iklim lokal kurangnyaman

Sumber: Data Primer, 2013Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa karakteristik spasial wilayah

pesisir Kabupaten Bantul memiliki ciri khas pantai berlereng landai,bermaterial pasir, dan ada keberadaan gumuk pasir. Adapun material yangmensuplai wilayah pesisir adalah alluvium dari Gunung Merapi.

c. Potensi Ekosistem Pesisir Kabupaten Gunungkidul BerdasarkanKarakteristik Spasial

Pantai karst di wilayah Kabupaten Gunungkidul dari barat ke timurmemiliki karakteristik lingkungan pantai yang berbeda-beda. Potensiekosistem pesisir Kabupaten Gunungkidul berdasarkan karakteristikspasial sebagai berikut:Tabel 3. Potensi Ekosistem Pesisir Kabupaten Gunungkidul Berdasarkan

Karakteristik SpasialNo Nama Pantai Karakteristik Spasial Ekosistem Karakteristik Fisik1. Baron,

Krakal,Kukup

- Coral beach (pantaiberkarang)

- Pantai cliff- Lereng pantai terjal- Mempunyai garis pantaiyang pendek

- Pantai berbentuk teluk

- Pesisir- Karst

- Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang dantersedianya gazebo

- Fasilitas penunjangpariwisata sudah ada

- Abrasi besar

Page 9: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

9

No Nama Pantai Karakteristik Spasial Ekosistem Karakteristik Fisik- Atraksi budaya danevent pariwisata telahteragenda denganbaik

- Berdirinya TPI2. Ngobaran,

Ngrenehan- Coral beach (pantaiberkarang)

- Pantai cliff- Lereng pantai terjal- Mempunyai garis pantaiyang pendek

- Pantai berbentuk teluk

- Pesisir- Karst

- Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang dantersedianya gazebo

- Fasilitas penunjangpariwisata sudah ada

- Abrasi besar- Atraksi budaya danevent pariwisata telahteragenda denganbaik

- Berdirinya TPI3. Sundak,

Siung,Wediombo

- Coral beach (pantaiberkarang)

- Pantai cliff- Lereng pantai terjal- Mempunyai garis pantaiyang pendek

- Pantai berbentuk teluk

- Pesisir- Karst

- Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang dantersedianya gazebo

- Fasilitas penunjangpariwisata sudah ada

- Abrasi besar- Atraksi budaya danevent pariwisata telahteragenda denganbaik

- Berdirinya TPI4. Indrayanti,

Sepanjang,Watu Kodok

- Coral beach (pantaiberkarang)

- Pantai cliff- Lereng pantai terjal- Mempunyai garis pantaiyang pendek

- Pantai berbentuk teluk

- Pesisir- Karst

- Daerah pantai sudahditanami pohonperindang yaitucemara udang dantersedianya gazebo

- Fasilitas penunjangpariwisata sudah ada

- Abrasi besar- Atraksi budaya danevent pariwisata telahteragenda denganbaik

- Berdirinya TPISumber: Data Primer, 2013

Page 10: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

10

Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa karakteristik spasial wilayahpesisir Kabupaten Gunungkidul memiliki ciri khas pantai berlereng curamdengan cliff, berbentuk teluk dengan garis pantai pendek, dan bermaterialpasir. Adapun material yang mensuplai wilayah pesisir adalah perbukitankarst Gunungkidul.

2. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir DIYWilayah pesisir DIY memiliki banyak potensi sumberdaya alam yang

dapat dikembangkan, baik dari segi potensi di darat maupun di laut. Potensi didarat meliputi potensi pariwisata dan tambang, sedangkan potensi di lautberupa perikanan yang belum dikelola secara optimal. Potensi tersebut jikadikembangkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar pantaiterutama untuk peningkatan kesejahteraan. Selain itu pengelolaan wilayahpesisir dapat menopang perekonomian daerah kabupaten/provinsi. Namundemikian pengembangan kawasan pesisir diharapkan tidak merusaklingkungan sehingga tetap lestari.

Di wilayah pesisir DIY umumnya terdapat beberapa kawasan, antaralain kawasan mangrove, kawasan terumbu karang, kawasan permukimanpenduduk, kawasan perikanan laut dan darat, kawasan pertanian lahan pasir,dan kawasan pariwisata. Penentuan kawasan di masing-masing wilayah pesisirkabupaten biasanya diambil berdasarkan kawasan yang mendominasi wilayahpesisir. Masing-masing kabupaten memiliki kebijakan pengelolaan wilayahpesisir secara mandiri, namun demikian tetap diperlukan adanya kebijakanterpadu untuk keberlanjutan pengembangan wilayah pesisir. Kebijakan yangdiambil oleh pemerintah daerah perlu mempertimbangkan tipologi wilayahnya.Sebagai contoh pengelolaan wilayah pesisir Kabupaten Bantul didominasikawasan wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya, sehingga kebijakanyang dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Bantul adalah kebijakan yangberkaitan dengan pengembangan pariwisata. Obyek wisata Pantai Parangtritissaat ini telah diperluas ke arah barat oleh pemerintah daerah denganpembangunan sarana dan prasarana pendukung wisata, misalnya peningkatankualitas jalan, tempat parkir, rumah makan/warung, penjual souvenir, danlainnya sehingga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawanyang berkunjung.

Wilayah pesisir masing-masing kabupaten pasti akan memiliki suatusistem, baik sistem sosial maupun ekosistem. Sistem sosial berhubungandengan kehidupan masyarakat yang ada, misalnya adat-istiadat yang telahterbentuk sejak dulu. Sebagai contoh di Pantai Parangkusuma secara rutindiadakan labuhan yang dilakukan oleh Kasultanan Yogyakarta. Labuhandilakukan bertepatan dengan hari lahir sultan, hari penobatan sultan, dan bulanmuharam. Tujuan labuhan adalah untuk sedekah bumi. Dengan rutinitas yangdilakukan maka sistem sosial di Pantai Parangkusuma yang mempunyai cepurisebagai tempat labuhan membentuk sistem sosial masyarakat yangmendukung terlaksananya labuhan. Untuk Pantai Depok juga dilakukankegiatan rutin berupa sedekah laut untuk meminta keselamatan dan sebagai

Page 11: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

11

ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki hasil lautyang diperoleh setiap musim panen tiba.

Di masing-masing wilayah pesisir kabupaten, selain memiliki sistemsosial juga terdapat ekosistem yang berhubungan dengan keadaan alam diwilayah tersebut. Wilayah pesisir dapat memiliki beberapa jenis ekosistem,seperti ekosistem pantai, ekosistem terumbu karang, ekosistem gumuk pasir,ekosistem hutan bakau, dan sebagainya. Dalam suatu wilayah pesisir,hubungan atau interaksi yang terjadi antara sistem sosial dengan ekosistemsangatlah penting karena akan mempengaruhi dinamika wilayah. Misalnyaekosistem pantai sebagai tempat tinggal beberapa makhluk hidup, jugamerupakan tempat beberapa orang menggantungkan hidupnya dari sektorpariwisata. Contoh lain keberadaan hutan mangrove yang memiliki fungsisebagai penahan abrasi, juga memiliki fungsi lain sebagai karamba ternak ikanpenduduk.

Berikut ini diuraikan pengelolaan sumberdaya pesisir masing-masingkabupaten di wilayah DIY.

Page 12: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

12

a. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Kabupaten KulonprogoTabel 4. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Kabupaten Kulonprogo

No Nama Pantai Ekosistem Sosiokultur Status Lahan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir1. Congot - Pantai

- Estuari/MuaraSungaiBogowonto

- Gumukpasir

- Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaan jasaguide, penjualansouvenir

- SultanGround

- Sebagai destinasi wisata nasional, Pantai Congot dikelolaoleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo denganretribusi resmi

- Penataan sudah dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan dengan membersihkansebagian besar lapak yang ada di tepi pantai

- Kelestarian lingkungan dilakukan dengan budidayakawasan pesisir sebagai lahan pertanian buah naga

- Strategi pengelolaan bersifat keberlanjutan dan paketpengelolaan dengan pantai Glagah

2. Glagah - Pantai- Estuari/

lagunaSungaiSerang

- Gumukpasir

- Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaan jasaguide, penjualansouvenir

- SultanGround

- Sebagai destinasi wisata nasional, Pantai Glagah dikelolaoleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo denganretribusi resmi

- Penataan sudah dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan dengan membersihkansebagian besar lapak yang ada di tepi pantai

- Kelestarian lingkungan dilakukan dengan budidayakawasan pesisir sebagai lahan pertanian buah naga

- Strategi pengelolaan bersifat keberlanjutan dan paketpengelolaan dengan Pantai Congot

- Pembangunan pelabuhan Adikarta dengan penanamantetrapod di tepi pantai untuk menahan gelombang danabrasi pantai

Page 13: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

13

Sumber: Data Primer, 2013

No Nama Pantai Ekosistem Sosiokultur Status Lahan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir3. Bugel - Pantai

- Estuari/laguna KaliSen

- Masyarakat nelayan- Masyarakat lokal

dengan kegiatan utamasebagai nelayan danpetani bawang merah

-SultanGround

- Belum dikelola dengan baik- Keadaan lingkungan kurang mendukung untuk dijadikan

destinasi wisata karena minimnya sarana prasaranapendukung wisata

4. Trisik - Pantai- Estuari/

muaraSungaiProgo

- Gumukpasir

- Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaan jasaguide, penjualansouvenir

- Kegiatan ekonomilebih didominasidengan matapencaharian utamasebagai nelayandengan keberadaanTPI dan wisata kuliner

- Sebagian masyarakatberprofesi sebagaipetani lahan pasir danpeternak ayam

-SultanGround

- Sebagai destinasi wisata regional, dikelola oleh DinasPariwisata Kabupaten Kulonprogo

- Penataan sudah dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan dengan membersihkan daerahyang ada di tepi pantai dan penataan kawasan wisata yangsebagian besar merupakan gumuk pasir.

- Kelestarian dilakukan dengan pemberdayaan masyarakatmelalui kelompok tani masyarakat lahan pesisir dalammenanam bawang merah

- Penambahan fasilitas wisata kuliner sebagai ikon bagidestinasi baru atau atraksi wisata baru

Page 14: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

14

b. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Kabupaten BantulTabel 5. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Kabupaten Bantul

No Nama Pantai Ekosistem Sosiokultur Status Lahan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir1. Parangtritis - Perbukitan

Struktural- Pantai- Gumukpasir

- Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaan jasaguide, penjualansouvenir

- SultanGround

- Sebagai destinasi wisata nasional, pantai Parangtritisdikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul

- Penataan sudah dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan dengan membersihkansebagian besar lapak yang ada di tepi pantai

- Kelestarian dilakukan karena banyaknya peninggalan situssejarah yang berkaitan dengan Kasultanan Yogyakartayaitu pemandian Parang Wedang

- Strategi pengelolaan bersifat keberlanjutan dan paketpengelolaan dengan Pantai Parangkusuma, Pantai Depok,dan gumuk pasir

2. Parang-kusuma

- PerbukitanStruktural

- Pantai- Gumukpasir

- Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaan jasaguide, penjualansouvenir

- SultanGround

- Sebagai destinasi wisata nasional, Pantai Parangkusumadikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul

- Penataan sudah dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan dengan membersihkansebagian besar lapak yang ada di tepi pantai dan di sekitarCepuri Parangkusuma yang menjadi pusat destinasi wisataspiritual

- Kelestarian dilakukan karena banyaknya peninggalan situssejarah yang berkaitan dengan Kasultanan Yogyakartaterutama Cepuri Parangkusuma

- Strategi pengelolaan bersifat keberlanjutan dan paketpengelolaan dengan Pantai Parangtritis, Pantai Depok, dangumuk pasir

- Penambahan fasilitas aeromodelling sebagai destinasibaru atau atraksi wisata baru

Page 15: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

15

No Nama Pantai Ekosistem Sosiokultur Status Lahan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir3. Depok - Estuari/mua

ra- Pantai- Gumukpasir

- Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaan jasaguide, penjualansouvenir

- Masyarakat pendatangyang kebanyakan dariJawa Tengah dan JawaTimur berprofesisebagai nelayan

- Kegiatan ekonomilebih didominasidengan matapencahrian utamasebagai nelayandengan keberadaanTPI dan wisata kuliner

- SultanGround

- Sebagai destinasi wisata berkelas nasional, pantai Depokdikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul.

- Penataan sudah dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan dengan membersihkansebagian besar lapak yang ada di tepi pantai dan penataankawasan wisata yang sebagian besar merupakan gumukpasir

- Kelestarian dilakukan dengan memberi bataspengembangan kawasan wisata dan keberadaan gumukpasir, juga dilakukan penanaman cemara udang sebagaiperindang di sekitar pantai

- Strategi pengelolaan bersifat keberlanjutan dan paketpengelolaan dengan Pantai Parangtritis, Pantai Depok, dangumuk pasir

- Penambahan fasilitas wisata kuliner sebagai ikon bagidestinasi baru atau atraksi wisata baru

4. Samas - Pantai- Estuari/laguna

- Masyarakat nelayan- Wisata bahari denganadanya laguna SungaiOpak yang merupakanpotensi untukdikembangkan

- Masyarakat lokaldengan kegiatan utamanelayan dan petanibawang merah

- SultanGround

- Sebagai destinasi wisata regional, Pantai Samas dikelolaoleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul

- Penataan sudah dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan

- Dijumpai keberadaan pembangkit listrik tenaga angin- Kelestarian dilakukan dengan pembentukan hutanmangrove

- Strategi pengelolaan bersifat keberlanjutan dengan arahanwisata minat khusus

Page 16: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

16

Sumber: Data Primer, 2013

No Nama Pantai Ekosistem Sosiokultur Status Lahan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir5. Kuwaru,

Baru, GoaCemara

- Pantai - Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaan jasaguide, penjualansouvenir

- Masyarakat lokal yangberprofesi sebagainelayan

- Kegiatan ekonomilebih didominasidengan matapencaharian utamasebagai nelayandengan keberadaanTPI, kolam renang danwisata kuliner

- SultanGround

- Sebagai destinasi wisata baru dan belum dikenalmasyarakat luas/nasional, pantai Kuwaru, Baru, dan GoaCemara dikelola oleh masyarakat sekitar dan belum adaretribusi resmi dari dinas terkait

- Penataan belum dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan dengan berdirinya warung,penginapan, kolam renang dan fasilitas lainnya yang tidaktertata dan milik pribadi masyarakat sekitar pantai;penataan kawasan wisata yang sebagian besar merupakanlahan pasir dengan perindang pohon cemara udang

- Kelestarian belum dilakukan terbukti tidak ada batasanantara bibir pantai dengan daerah pengembangan kawasanwisata sehingga kondisi pada waktu ini banyak terjadikerusakan akibat abrasi pantai

- Strategi pengelolaan bersifat keberlanjutan dan paketpengelolaan wisata dengan pantai Kuwaru, Baru, dan GoaCemara belum dilakukan secara optimal karena masihdilakukan oleh masyarakat setempat

- Penambahan fasilitas wisata kuliner sebagai ikon bagidestinasi baru atau atraksi wisata baru

6. Pandansimo - Pantai- Estuari

- Masyarakat sebagianbesar adalah nelayanyang menggantungkanhidupnya pada hasillaut

- Sektor wisata peranansangat kecil untukdijadikan sebagaipemasukan APBD

- SultanGround

- Pengelolaan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul- Keberlanjutan keberadaan destinasi wisata kurang bagusprospeknya, mulai ditinggalkan oleh masyarakat, dancenderung berubah ke arah wisata spiritual danmempunyai citra yang kurang baik di masyarakat

- Kelestarian lingkungan lebih terjaga- Strategi pengelolaan direkomendasikan menjadi satu paketdengan Pantai Kuwaru, Baru, dan Goa Cemara

Page 17: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

17

c. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Kabupaten GunungkidulTabel 6. Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Kabupaten Gunungkidul

No Nama Pantai Ekosistem Sosiokultur Status Lahan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir1. Baron - Pantai cliff

- Karst- Muara

Sungai

- Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaanjasa guide, penjualansouvenir

- Kegiatan ekonomilebih didominasidengan matapencaharian utamasebagai nelayandengan keberadaanTPI dan wisata kuliner

- SultanGround

- Sebagai destinasi wisata nasional, pantai Baron dikelolaoleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul denganretribusi resmi satu paket dengan Pantai Krakal danKukup

- Penataan sudah dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan dengan membersihkansebagian besar lapak yang ada di tepi pantai

- Kelestarian lingkungan dilakukan dengan budidayakawasan pesisir yang beruapa perbukitan karst denganpenghijauan tanaman keras seperti jati dan sonokeling

- Strategi pengelolaan bersifat keberlanjutan dan paketpengelolaan dengan pantai Baron, Krakal, dan Kukup

- Pembangunan pembangkit Listrik Mikro Hidro untukmemenuhi kebutuhan listrik wilayah sekitar Pantai Baron

Krakal - Pantai cliffKarst

Kukup - Pantai cliff- Karst

2. NgobaranNgrenehan

- Pantai cliff- Karst

- Pantai pelabuhannelayan dan pantaiwisata alternatif

- Kegiatan ekonomilebih didominasidengan matapencaharian utamasebagai nelayandengan keberadaanTPI dan wisata kuliner

- SultanGround

- Belum dikelola secara optimal oleh Dinas PariwisataKabupaten Gunungkidul dan belum ada retribusi resmi

- Keadaan pantai sebagai pantai nelayan dan difungsikansebagai wisata alternatif

- Kondisi lingkungan masih alami

Page 18: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

18

Sumber: Data Primer, 2013

No Nama Pantai Ekosistem Sosiokultur Status Lahan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir3. Sundak

SiungWediombo

- Pantai cliff- Karst

- Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaanjasa guide, penjualansouvenir

- Kegiatan ekonomilebih didominasidengan matapencaharian utamasebagai nelayandengan keberadaanTPI dan wisata kuliner

- SultanGround

- Belum dikelola secara optimal oleh Dinas PariwisataKabupaten Gunungkidul dan belum ada retribusi resmi

- Keadaan pantai merupakan pantai nelayan dandifungsikan sebagai wisata alternatif

- Kondisi lingkungan masih alami sehingga dijadikantempat wisata alternatif yaitu camping

4. IndrayantiSepanjangWatu Kodok

- Pantai cliff- Karst

- Masyarakat secaraekonomi bergerak dibidang pariwisatadengan usaha rumahmakan, penginapan,penyewaan WC dankamar mandi, tempatparkir, penyediaanjasa guide, penjualansouvenir

- Kegiatan ekonomilebih didominasidengan matapencaharian utamasebagai nelayandengan keberadaanTPI dan wisata kuliner

- SultanGround

- Sebagai destinasi wisata nasional, Pantai Indrayantidikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkiduldengan retribusi resmi satu paket dengan PantaiSepanjang dan Watu Kodok

- Penataan sudah dilakukan dengan prinsip keberlanjutandan kelestarian lingkungan

- Kelestarian lingkungan dilakukan dengan budidayakawasan pesisir yang beruapa perbukitan karst denganpenghijauan tanaman keras seperti jati dan sonokeling

- Strategi pengelolaan bersifat keberlanjutan dan paketpengelolaan dengan Pantai Krakal dan Kukup

Page 19: KARAKTERISTIKSPASIALPENGEMBANGANWILAYAHPESISIR ...eprints.uny.ac.id/22684/1/artikel pesisir.pdf · Jurusan Pendidikan Geografi, ... kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir,

19

Penutup1. Potensi ekosistem pesisir DIY berdasarkan karakteristik spasial sebagai

berikut:a. Wilayah pesisir Kabupaten Kulonprogo adalah wilayah pesisir dengan ciri

khas pantai berlereng landai, bermaterial pasir, dan material alluvium dariGunung Merapi dan Perbukitan Menoreh.

b. Wilayah pesisir Kabupaten Bantul adalah wilayah pesisir dengan ciri khaspantai berlereng landai, bermaterial pasir, ada keberadaan gumuk pasir,dan material alluvium dari Gunung Merapi.

c. Wilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul adalah wilayah pesisir denganciri khas pantai berlereng curam dengan cliff, berbentuk teluk dengan garispantai pendek, bermaterial pasir, dan material perbukitan karstGunungkidul.

2. Strategi pengelolaan wilayah pesisir dalam konteks UUK DIY sebagai berikut:a. Pantai di Kabupaten Kulonprogo dimanfaatkan sebagai destinasi wisata

lokal/regional dan nasional serta perikanan tangkap bagi masyarakatsekitar.

b. Pantai di Kabupaten Bantul dimanfaatkan sebagai destinasi wisatanasional dan internasional yang dikelola oleh dinas terkait.

c. Pantai karst di Kabupaten Gunungkidul dimanfaatkan untuk bidangperikanan tangkap, budidaya rumput laut, destinasi wisata nasional, dandijadikan cagar.

Daftar PustakaBengen, Dietriech G. (2002). Sinopsis: Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir

dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat kajian Sumberdaya Pesisirdan Lautan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Dahuri, Rokhmin. (2001). “The Challenges of Public Policy for SustainableOceans and Coastal Development: New Directions In Indonesia”. TheGlobal Conference on Oceans and Coasts. UNESCO, Paris, December 3-7,2001.

Dahuri, Rokhmin, Jacub Rais, Sapta Putra Ginting, dan M.J. Sitepu. (1996).Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Moh. Pabundu Tika. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara.Suprajaka, Aris Poniman, Hartono. 2005. Konsep dan Model Penyusunan

Tipologi Pesisir Indonesia Menggunakan Teknologi Sistem InformasiGeografi. Geografia. Malaysian Journal of Society and Space 1 (76-84).2005, ISSN 2180-2491.

Undang-Undang No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan bagi Daerah IstimewaYogyakarta.