43
KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID FAJAR PANGESTU DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK

Phalaenopsis HIBRID

FAJAR PANGESTU

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 2: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

2

Page 3: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Karakterisasi Morfologi

Anggrek Phalaenopsis Hibrid adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Fajar Pangestu

NIM A24090155

Page 4: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

4

Page 5: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

ABSTRAK

FAJAR PANGESTU Karakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis Hibrid.

Dibimbing oleh SANDRA ARIFIN AZIZ dan DEWI SUKMA.

Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai estetika tinggi dan

Phalaenopsis hibrid merupakan salah satu jenis anggrek yang terkenal di

Indonesia. Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu

dilakukan karakterisasi untuk mengetahui kemiripan antar Phalaenopsis hibrid

maupun dengan Phalaenopsis spesies asli sebagai informasi dasar dalam kegiatan

pemuliaan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakter

morfologi dan kemiripan antara lima genotipe Phalaenopsis hibrid yaitu empat

genotipe hibrid berbunga putih, satu genotipe hibrid berbunga kuning dan

Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’. Berdasarkan morfologi daun dan bunga,

dua dari empat genotipe hibrid berbunga putih memiliki koefisien kemiripan

1.00, tanpa pengamatan pada warna bunga. Semua Phalaenopsis hibrid

berkelompok menjadi satu pada koefisien kemiripan 0.729, sementara satu

ulangan dari hibrid berbunga kuning memiliki koefisien kemiripan 0.47 dengan

perbedaan utama pada bentuk daun dan tipe pembungaan. Phalaenopsis amabilis

ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan Phalaenopsis hibrid,

perbedaan utama pada bentuk bunga dan tipe pembungaan.

Kata kunci: Bunga, daun, karakter morfologi, koefisien kemiripan, Phalaenopsis

hibrid

ABSTRACT

Orchid is one of ornamental plants that have a high aesthetic value and

Phalaenopsis hybrid is one type of orchid that was famous in Indonesia.

Characterization of Phalaenopsis hybrid should be made to determine the

similarity between hybrids and as a basic information on plant breeding activities.

The purpose of this study was to study the morphological character and similarity

of 5 gentype of Phalaenopsis hybrid i.e, four genotype white flowering hybrid, one

genotype yellow flowering hybrids and Phalaenopsis amabilis ‘Cidaun’ ecotype.

Based on the morphology of leaves and flowers, two of the four genotype white

flowering hybrid have similarity coefficient 1.00, without observation on flower

color. Every Phalaenopsis hybrid clustered together on the similarity coefficient

0.729, but one of three replications yellow flowering hybrids have similarity

coefficient 0.47 with main differences in leaf shape and flowering types.

Phalaenopsis amabilis ‘Cidaun’ ecotype have similarity coefficient 0.528 with

main differences with Phalaenopsis hybrid in flowers shape and flowering types.

Keywords: Coefficient similarity, flowers, leaves, morphological character,

Phalaenopsis hybrid

Page 6: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

6

Page 7: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK

Phalaenopsis HIBRID

FAJAR PANGESTU

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian

pada

Departemen Agronomi dan Hortikultura

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 8: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

8

Page 9: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

Judul Skripsi: Karakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis Hibrid

Nama : Fajar Pangestu

NIM : A24090155

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Sandra Arifin Aziz, MS

Pembimbing I

Dr Dewi Sukma, SP MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Purwito, MScAgr

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

--

Judul Skripsi: Karakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis Hibrid Nama : Fajar Pangestu NIM : A24090155

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Sandra Arifin Aziz, MS Dr Dewi Sukma, SP'/ISi Pembimbing I Pembimbing II

• ':' ,fI

Tanggal Lulus: \ 7 \..0 ~ u +'t

Page 11: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

10

Page 12: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul skripsi yang

dilaksanakan sejak bulan Januari 2013 adalah Karakterisasi Morfologi Anggrek

Phalaenopsis Hibrid.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof Dr Ir Sandra Arifin Aziz, MS

dan Dr Dewi Sukma, SP MSi selaku pembimbing skripsi, Prof Dr M. Syukur, SP

MSi selaku penguji dan Prof Dr Ir Roedhy Poerwanto, MSc selaku pembimbing

akademik. Di samping itu penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kedua

orang tua penulis yang memberikan dukungan, rekan-rekan terutama Agronomi

dan Hortikultura 46 yang selalu memberikan dukungan dan bantuannya selama

pelaksanaan penelitian, juga kepada dosen dan karyawan Departemen Agronomi

dan Hortikultura yang telah memberikan bantuannya dan semua pihak yang telah

memberikan dukungan dan bantuan secara langsung maupun tidak langsung

selama pelaksanaan studi, penelitian dan penyusunan skripsi.

Semoga skripsi ini akan bermanfaat bagi mahasiswa atau sivitas akademik

Institut Pertanian Bogor khususnya dan semua pihak yang memerlukan.

Bogor, Februari 2014

Fajar Pangestu

Page 13: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

12

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1 Tujuan .................................................................................................................. 2 Hipotesis .............................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 2 Botani Anggrek .................................................................................................... 2 Morfologi Anggrek Phalaenopsis ....................................................................... 3 Budidaya Anggrek ............................................................................................... 3 Karakterisasi Morfologi ....................................................................................... 4

METODE PENELITIAN ........................................................................................ 4 Bahan Penelitian .................................................................................................. 4 Peralatan Penelitian ............................................................................................. 5 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................... 5 Metode Penelitian ................................................................................................ 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 13 Data Kuantitatif ................................................................................................. 13 Data Kualitatif ................................................................................................... 15 Perbandingan Data Kuantitatif dan Kualitatif ................................................... 18

Analisis Stomata ................................................................................................ 19 SIMPULAN DAN SARAN................................................................................... 21

Simpulan ............................................................................................................ 21 Saran .................................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 22 LAMPIRAN .......................................................................................................... 24 RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. 28

DAFTAR TABEL

1 Rata-rata, panjang daun dan lebar daun beberapa genotipe anggrek

Phalaenopsis hibrid dan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ 13

2 Rata-rata panjang dan lebar bunga, sepal dan petal beberapa genotipe

anggrek Phalaenopsis hibrid dan Phalaenopsis amabilis

ekotipe ‘Cidaun’ 14

3 Rata-rata panjang, lebar dan kerapatan stomata anggrek Phalaenopsis

hibrid 20

4 Rasio panjang, lebar, dan kerapatan stomata anggrek Phalaenopsis

hibrid dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ 21

Page 14: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

DAFTAR GAMBAR

1 Phalaenopsis yang digunakan untuk karakterisasi 5

2 Penampang melintang daun 6

3 Tipe tonjolan pada bibir 6

4 Bentuk daun 6

5 Bentuk ujung daun 7

6 Susunan daun 7

7 Bentuk tepi daun 7

8 Tekstur permukaan daun 8

9 Simetri daun 8

10 Tipe pembungaan 8

11 Perhiasan bunga 8

12 Bentuk bunga 9

13 Bentul sepal dorsal dan lateral 9

14 Bentuk petal 9

15 Bentuk ujung sepal dan petal 10

16 Penampang melintang sepal dan petal 10

17 Bibir 10

18 Penampang melintang bibir 11

19 Susunan petal 11

20 Bentuk keping tengah bibir Phalaenopsis 11

21 Tipe Bentuk keping sisi bibir Phalaenopsis 12

22 Tipe penampang keping sisi bibir Phalaenopsis 12

23 Perbedaan bentuk daun Phalaenopsis 13

24 Tipe pembungaan tunggal (a), tandan (b), dan malai (c) 15

25 Dendrogram 18 tanaman anggrek Phalaenopsis hibrid dan Phalaenopsis

amabilis ekotipe ‘Cidaun’ berdasarkan karakter morfologi pada daun dan

bunga 16

26 Phalaenopsis hibrid memiliki whisker (A) dan tidak memiliki whisker (B) 17

27 Perbandingan bentuk bunga Phalaenopsis hibrid dengan Phalaenopsis

amabilis ekotipe ‘Cidaun’ 17

28 Hibrid bunga putih 3.1dan hibrid bunga putih 3.3 dengan kemiripan

bentuk bunga, bentuk petal, dan susunan petal 17

29 Hibrid bunga putih 1.1 dengan hibrid bunga putih 4.1 dengan koefisien

kemiripan 1.00 tanpa pengamatan warna bunga 18

30 Stomata pada Phalaenopsis 20

DAFTAR LAMPIRAN

1 Karakter Morfologi Daun Anggrek Phalaenopsis 24

2 Karakter Morfologi Bunga Anggrek Phalaenopsis 25

Page 15: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

14

Page 16: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman hias memiliki arti penting sepanjang sejarah peradaban manusia.

Sejak dulu tanaman hias banyak digunakan untuk mengungkapkan perasaan

sekaligus sebagai bahan untuk menambah keasrian lingkungan. Berbagai suku

bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin masih melestarikan kebiasaan

penggunaan tanaman hias untuk menyemarakkan upacara adat, keagamaan, dan

perayaan hari besar nasional. Pada masa kini, ketika kehidupan masyarakat mulai

mapan, penggunaan tanaman hias menjadi populer (Hasim dan Reza 1995).

Salah satu jenis tanaman hias penting di dunia adalah anggrek. Para ahli

botani menyatakan terdapat lebih dari 25 000 spesies anggrek di dunia. Di

Indonesia, plasma nutfah anggrek diperkirakan lebih dari 5 000 jenis (Rukmana

2000), sekitar 80% genera dan spesies anggrek berada di kawasan Asia Tenggara

(Amiarsi et al. 1996). Anggrek yang merupakan famili Orchidaceae merupakan

salah satu tumbuhan berbunga yang banyak tersebar dan beraneka ragam di dunia,

dapat ditemukan di seluruh dunia, kecuali padang pasir yang kering dan daerah

yang selalu tertutup salju (Widiastoety et al. 1998; Sandra 2005).

Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi.

Bentuk dan warna bunga serta karakteristik lainnya yang unik menjadi daya tarik

tersendiri dari spesies tanaman hias ini sehingga banyak diminati oleh konsumen,

baik di dalam maupun luar negeri. Anggrek yang disukai adalah dalam bentuk

bunga potong dan tanaman pot.

Keragaman anggrek yang cukup tinggi di Indonesia, sehingga dibutuhkan

suatu penelitian mengenai karakterisasi anggrek sehingga dapat mengetahui

kekerabatan/kemiripan dalam famili Orchidaceae. Pada Phalaenopsis hibrid,

karakterisasi digunakan untuk mengidentifikasi kedekatan hubungan dari anggrek

tersebut ataupun dengan spesies asli. Informasi kedekatan hubungan secara

morfologi mencirikan adanya kedekatan hubungan secara genetik yang

merupakan informasi dasar yang diperlukan untuk kegiatan pemuliaaan tanaman.

Karakterisasi digunakan untuk mengetahui karakter-karakter tanaman, baik

karakter kuantitatif maupun karakter kualitatif (Miswar et al. 2012). Pada

anggrek, karakter morfologi daun dan bunga merupakan karakter yang digunakan

sebagai penanda untuk membedakan antar kelompok tanaman. Karakterisasi

dilakukan berdasar Panduan Karakterisasi Anggrek (Balithi 2007). Bunga

merupakan penanda dalam membedakan spesies anggrek dalam satu genus,

karena variasi morfologi terdapat pada bunga (Purwantoro et al. 2005).

Phalaenopsis hibrid sudah banyak dipasarkan di pasar anggrek atau tempat-

tempat penjualan anggrek, namun tidak semua tanaman yang dijual diberi label

nama varietas. Dalam upaya koleksi plasma nutfah anggrek ditemukan beberapa

tipe hibrid yang banyak dipasarkan yaitu hibrid berbunga putih, bunga kuning

atau bunga merah muda hingga merah tua.

Page 17: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

2

Tujuan

1. Mengidentifikasi ciri morfologi 5 genotipe anggrek Phalaenopsis hibrid.

2. Mengetahui kekerabatan/kemiripan antar Phalaenopsis hibrid

Hipotesis

Sedikitnya terdapat dua genotipe Phalaenopsis hibrid dengan kemiripan

yang tinggi.

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Anggrek

Tanaman anggrek merupakan famili yang memiliki jumlah keragaman yang

sangat besar yang tersebar di seluruh dunia (Puspitaningtyas dan Mursidawati

1999). Contoh dari genus anggrek yaitu Phalaenopsis, Dendrobium, Cattleya,

Vanda, Paphiopedilum, Renanthera, dan masih terdapat banyak genus yang lain.

Anggrek secara umum hidup secara epifit di batang-batang pohon di hutan tropis

namun ada juga yang hidup secara terestrial di atas permukaan tanah, saprofit atau

litofit (di permukaan batu). Genus Phalaenopsis merupakan anggrek yang hidup

secara epifit.

Berdasarkan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibagi ke dalam dua

tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial batangnya tidak

tampak di permukaan media, yang terlihat seperti daun seolah-olah keluar dari

rhizomnya, dan biasanya mempunyai anakan. Anggrek monopodial memiliki

batang yang tumbuh terus ke atas dan kemudian bunga akan keluar dari antara

daun pada titik tumbuhnya (Mattjik 2010). Anggrek yang termasuk dalam jenis

simpodial contohnya adalah Dendrobium dan Paphiopedilum, dan yang termasuk

dalam jenis monopodial adalah Vanda dan Phalaenopsis

Anggrek memiliki permukaan daun yang dilapisi kutikula (lapisan lilin)

yang dapat melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Kedudukan

daun tersusun secara berjajar berseling. Batang anggrek yang menebal merupakan

batang semu yang dikenal dengan pseudobulb (pseudo-semu, bulb-batang yang

menggembung), berfungsi sebagai penyimpan air dan makanan untuk bertahan

dalam keadaan kering (Sastrapradja 1980). Daun anggrek mengandung klorofil

yang membantu dalam penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis dalam habitat

aslinya di hutan yang kurang cahaya.

Akar tanaman anggrek berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi akar lekat

dan akar udara. Akar udara berfungsi sebagai alat untuk mengambil air dan unsur

hara dari media tempat tumbuhnya, akar lekat berfungsi untuk melekatkan dan

menguatkan tubuh tanaman pada media. Contoh akar udara dapat dijumpai pada

anggrek monopodial seperti Phalaenopsis dan Renanthera, sedangkan akar lekat

pada jenis anggrek simpodial seperti Dendrobium dan Cattleya (Hew et al. 1997).

Page 18: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

3

Bunga merupakan organ penting dari anggrek. Sandra (2005) menyatakan

struktur dasar bunga terdiri dari tiga kelopak bunga (sepal) dan tiga mahkota

bunga (petal), salah satu petal berfungsi sebagai tempat hinggap serangga yang

disebut bibir bunga atau labellum. Bagian inilah yang menjadi ciri khas dalam

bunga anggrek sehingga berbeda dengan famili tanaman lainya

Buah anggrek berbentuk kapsular dengan biji yang sangat banyak di

dalamnya. Biji berukuran sangat kecil dan halus seperti tepung. Biji-biji tersebut

tidak memiliki endosperm (cadangan makanan) sehingga dalam

perkecambahannya diperlukan tambahan nutrisi dari luar atau dari lingkungan

sekitarnya. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai

dan melanjutkan perkembangannya hingga menjadi tanaman dewasa (Hew et al.

1997).

Morfologi Anggrek Phalaenopsis

Anggrek merupakan tanaman golongan Monocotyledonae yang termasuk

dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan sangat bervariasi.

Keragamannya semakin bertambah lagi dengan munculnya anggrek-anggrek

hibrid, yaitu anggrek hasil silangan dan kultivar yang jumlahnya sudah mencapai

100 000 spesies (Kencana 2007).

Bentuk bunga anggrek Phalaenopsis ada dua, yaitu bulat (round shape) dan

bintang (star). Warna bunga anggrek Phalaenopsis beraneka macam, seperti

warna dasar putih, ungu, merah, kuning, hijau, dan cokelat dengan warna lidah

bunga yang berbeda. Selain itu, bunga anggrek Phalaenopsis juga memiliki motif

yang beragam diantaranya motif titik-titik, garis-garis, blok dan semburat

(splash). Susunan bunganya sangat artistik, tersusun rapi, menjuntai ke bawah,

dan berselang-seling (Setiawan 2005).

Sandra (2005) menyatakan bahwa anggrek Phalaenopsis memiliki bentuk

daun yang lebar, teksturnya yang lemas dengan susunan tunggal berhadapan.

Berbeda dengan Dendrobium, anggrek Phalaenopsis tidak memiliki batang semu

dan kalaupun ada tidak terlihat karena sangat pendek. Berdasarkan pola

pertumbuhannya, anggrek Phalaenopsis mempunyai pertumbuhan monopodial,

yaitu jenis anggrek dengan pertumbuhan ujung batang terus ke atas tanpa batas.

Budidaya Anggrek

Phalaenopsis atau di Indonesia dikenal dengan nama anggrek bulan

termasuk anggrek epifit yaitu menempel pada tanaman lain tetapi tidak

menimbulkan kerugian bagi tanaman inang (Sandra 2005). Setiawan (2005)

menyatakan anggrek Phalaenopsis tumbuh baik pada ketinggian 600-1 200 m dpl.

Anggrek Phalaenopsis membutuhkan cahaya sekitar 15-25% dengan kelembaban

relatif (RH) sekitar 60-85% dan suhu udara yang dibutuhkan pada malam hari

sekitar 16-18 ºC serta suhu siang hari kurang dari 29 ºC. Fungsi kelembaban yang

tinggi bagi tanaman antara lain untuk menghindari penguapan yang terlalu tinggi.

Oleh karena itu, diusahakan agar media dalam pot tidak terlalu basah.

Kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara

pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan

sprayer (Sutiyoso 2006).

Page 19: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

4

Secara alami anggrek Famili Orchidaceae hidup epifit pada pohon dan

ranting-ranting tanaman lain, namun dalam pertumbuhannya anggrek dapat

ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. (Chan et al. 1994). Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti faktor

lingkungan, antara lain sinar matahari, kelembaban dan temperatur serta

pemeliharaan seperti: pemupukan, penyiraman serta pengendalian organisme

pengganggu tanaman (OPT).

Tanaman akan berbunga apabila terdapat perbedaan yang cukup antara suhu

pada siang hari dengan penurunan suhu pada malam hari. Anggrek yang hidup di

dataran tinggi membutuhkan suhu malam berkisar antara 13-18 ºC dan suhu siang

berkisar antara 18-21 ºC sedangkan anggrek yang hidup pada dataran rendah

membutuhkan suhu malam berkisar antara 21–27 ºC dan suhu siang berkisar

antara 27–32 ºC. Pada umumnya anggrek membutuhkan kelembaban udara yang

tinggi berkisar antara 60 - 80% (Balithi 2007).

Karakterisasi Morfologi

Karakterisasi adalah suatu kegiatan untuk mengidentifikasi tanaman

berdasarkan karakter-karakter yang dimiliki tanaman tersebut (Langenheim dan

Thimann 1992). Tidak ada individu yang memiliki sifat-sifat yang sama secara

detail. Setelah dilakukan karakterisasi maka dilakukan pengkategorian atau

klasifikasi berdasarkan keragaman sifat. Pada anggrek, karakter morfologi daun

dan bunga merupakan karakter yang digunakan sebagai penanda untuk

membedakan kelompok tanaman (Bechtel et al 1981). Menurut Fauziah (2013)

hasil analisis kemiripan 14 genotipe Phalaenopsis spesies asli yang berasal dari

genotipe yang sama memiliki koefisien kemiripan sebesar 1.00 atau persentase

kemiripan sebesar 100%. Hasil karakterisasi suatu tanaman dapat dijadikan

sebagai informasi dasar dalam kegiatan pemuliaan tanaman karena dengan

karakterisasi maka akan diketahui kekerabatan antar genotipe yang

dikarakterisasi.

METODE PENELITIAN

Bahan Penelitian

Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 genotipe

Phalaenopsis hibrid yang dipasarkan oleh pedagang anggrek yaitu Phalaenopsis

hibrid bunga putih 1, Phalaenopsis hibrid bunga putih 2, Phalaenopsis hibrid

bunga putih 3, Phalaenopsis hibrid bunga putih 4, Phalaenopsis hibrid bunga

kuning 1, dan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ sebagai pembanding.

Masing – masing genotipe terdiri dari 3 tanaman sebagai ulangan.

Page 20: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

5

Gambar 1 Phalaenopsis yang digunakan untuk karakterisasi. Phalaenopsis

amabilis ekotipe ‘Cidaun’ (A), hibrid bunga putih 1 (B), hibrid bunga

putih 2 (C), hibrid bunga putih 3 (D), hibrid bunga putih 4 (E), hibrid

bunga kuning 1 (F).

Peralatan Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah benang, penggaris, jangka

sorong, meteran dan mikroskop dan kamera.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Screen House Gunung Batu, Bogor, Jawa

Barat dan Micro Technique Laboratory Departemen Agronomi dan Hortikultura,

IPB. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2013 – Juni 2013

Metode Penelitian

Karakterisasi

Karakterisasi anggrek Phalaenopsis akan dilakukan dengan mengamati ciri-

ciri fisik yang terdapat pada masing-masing varietas anggrek dan disesuaikan

berdasarkan Panduan Karakterisasi Anggrek (Balithi 2007), tanpa melakukan

pengamatan pada warna bunga. Parameter yang diamati dibedakan menjadi

kuantitatif dan kualitatif. Parameter kuantitatif yang diamati yaitu: panjang daun,

lebar daun, panjang bunga, lebar bunga, panjang sepal dan petal serta lebar sepal

dan petal. Parameter kualitatif (karakter morfologi anggrek) yang diamati adalah

sebagai berikut:

1. Keragaan umum tanaman

1.1 Penampang melintang daun

1. Teret / pesil

2. Bilaterarly compressed (zigomorf/tipe simetri ditekan)

3. Conduplicate (tidak rangkap)

A B C

D E F

Page 21: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

6

1 2 3

Gambar 2 Penampang melintang daun

1.2 Tipe tonjolan/kalus pada bibir

1. Lamellate/dilengkapi

dengan lempengan

2. Complex/komplek

3. Simple/sederhana

` 1 2 3

Gambar 3 Tipe tonjolan pada bibir

2.1 Daun

2.2 Bentuk daun

1. Subulate/berbentuk jarum

2. Linear/berbentuk

pita/lurus

3. Oblong/lonjong

2. Eliptic/jorong/bujur telur

3. Spathulate/berbentuk

sendok

4. Lanceolate/berbentuk

lanset/mata lembing

5. Oblanceolate/ kebalikan

lanset

6. Ovate/bulat telur

7. Obovate/bulat telur

sungsang

8. Trullate/berbentuk sekop

9. Cordate/berbentuk jantung

10. Triangular/segitiga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12

Gambar 4 Bentuk daun

Page 22: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

7

2.2 Bentuk ujung daun

1. Acute/lancip/menajam ke

ujung

2. Acuminate/meruncing

dengan sisi-sisi yang tajam

3. Apiculate/berujung

runcing

4. Mucronate/berujung

suntih dangkal bertulang

runcing

5. Obtuse/tumpul

6. Truncate/bentuk

pepat/memotong

7. Retuse/romping/tumpul

bertakik sedikit

8. Emarginated/terkoyak,

ujung membelah

9. Tridentate/bergigi tiga

10. Praemorse/bergerigi

11. Setose/berbentuk sikat

12. Caudate/berekor

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12

Gambar 5 Bentuk ujung daun

2.3 Susunan daun

1. Convolute/tergulung 2. Duplicate/rangkap

1 2

Gambar 6 Susunan daun

2.4 Bentuk tepi daun

1. Entire/mengutuh

2. Undulate/mengombak

3. Sinuate/berliuk

4. Angulate/menyudut

5. Erose/terkerkah

1 2 3 4 5

Gambar 7 Bentuk tepi daun

Page 23: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

8

2.5 Tekstur permukaan daun

1. Glabrous/gundul

2. Rugulose/berkeriput

3. Papillose/seperti papila

1 2 3

Gambar 8 Tekstur permukaan daun

2.6 Simetri daun

1. simetri 2. tidak simetri

1 2 3 4 5 6

Gambar 9 Simetri daun

3. Bunga

3.1 Tipe pembungaan

1. Single flowered/berbunga

tunggal/soliter

2. Cymose/perbungaan

terbatas

3. Spicate/berpaku-

paku/permukaan yang

tertutup berjalar-jarar

halus, tegak, dan

mendaging

4. Racemose/raceme/tandan

5. Paniculate/malai

1 2 3 4 5

Gambar 10 Tipe pembungaan

3.2 Perhiasan bunga

Terdiri atas 3 sepal dorsal, 2 petal, 1 bibir

Keterangan:

1. Sepal dorsal

2. Sepal lateral

3. Petal

4. Bibir

Gambar 11 Perhiasan bunga

Page 24: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

9

3.3 Bentuk bunga

1. Bulat (saling menumpang

antara sepal dan petal)

2. Bintang

1 2

Gambar 12 Bentuk bunga

3.4 Bentuk sepal dorsal dan lateral

1. Lanceolate/berbentuk

lanset/mata lembing

2. Linear/berbentuk

pita/lurus

3. Oblong/lonjong

4. Elliptic/jorong

panjang/bujur telur/oval

5. Transverse elliptic/jorong

pendek

6. Spatulate/seperti sendok

7. Obovate/bulat telur

sungsang

8. Ovate/bulat telur

9. Circular/agak bulat

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 13 Bentuk sepal dorsal dan lateral

3.5Bentuk petal

1. Linear/berbentuk

pita/lurus

2. Oblong/lonjong

3. Elliptic/jorong, oval

4. rhombic/belah ketupat

5. Obovate/bulat telur

sungsang

6. Spathulate/berbentuk

sendok

7. Ovate/bulat telur

8. Semi-circular

1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 14 Bentuk petal

3.6 Bentuk ujung sepal dan petal

1. Acute/lancip/menajam ke

ujung

2. acuminate/meruncing

dengan sisi-sisi yang

tajam

Page 25: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

10

3. Apiculate/berujung

runcing

4. Mucronate/berujung

suntih dangkal bertulang

runcing

5. Obtuse/tumpul

6. Truncate/bentuk

pepat/memotong

7. Retuse/romping/tumpul

bertakik sedikit

8. Emarginated/terkoyak,

ujung membelah

9. Tridentate/bergigi tiga

10. Praemorse/bergerigi

11. Setose/berbentuk sikat

12. Caudate/berekor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 15 Bentuk ujung sepal dan petal

3.7 Penampang melintang sepal dan petal

1. Concave/cembung

2. Straight/datar

3. Convex/recurving/cekung

1 2 3

Gambar 16 Penampang melintang sepal dan petal

Labellum (Bibir)

Gambar 17 Bibir

3.8 Penampang melintang bibir

1. Melengkung ke dalam

dengan ujung membalik

2. Melengkung sangat dalam

3. Melengkung agak ke

dalam

4. Datar

5. Membalik agak dalam

6. Membalik sangat dalam

7. Membalik keluar dengan

ujung melengkung

Page 26: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

11

1 2 3 4 5 6 7

Gambar 18 Penampang melintang bibir

4. Keragaan khusus tanaman Phalaenopsis

4.1 Susunan petal

1. Terbuka

2. Bersentuhan

3. saling menumpang

1 2 3

Gambar 19 Susunan petal

4.2 Bibir: bentuk keping tengah

1. Ovate/bulat telur

2. Elliptic/jorong

3. Obovate/bulat telur tungsang

4. Orbicular/bulat

5. Semi-sircular/agak bulat

6. Deltoid/segitiga

7. Obdeltoid/segitiga terbalik

8. Rhombic/belah ketupat

1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 20 Bentuk keping tengah bibir Phalaenopsis

4.3 Bibir: tipe bentuk keping sisi

1. Tipe I

2. Tipe II

3. Tipe III

4. Tipe IV

5. Tipe V

Page 27: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

12

1 2 3

4 5

Gambar 21Tipe bentuk keping sisi bibir Phalaenopsis

4.4 Bibir: tipe penampang keping sisi

1. Tipe I

2. Tipe II

3. Tipe III

1 2 3

Gambar 22 Tipe penampang keeping sisi bibir Phalaenopsis

Setelah didapat data dari hasil pengamatan dilakukan uji t-dunnet terhadap

data kuantitatif dengan menggunakan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’

sebagai kontrol/pembanding dan juga dibuat tabel deskriptor berdasarkan Panduan

Karakterisasi Anggrek (Balithi, 2007), yang selanjutnya digunakan sebagai acuan

dalam pembuatan dendrogram dengan aplikasi NTSYS-PC untuk mengetahui

kekerabatan/kemiripan antar genotipe Phalaenopsis hibrid.

Anatomi Daun

Pengamatan anatomi daun dilakukan terhadap jumlah stomata, ukuran

stomata dan kerapatan stomata. Anatomi daun diamati secara destruktif pada

permukaan bagian bawah daun yang telah membuka sempurna (daun ke 3-5).

Pengamatan dilakukan dengan membuat preparat dari daun setiap genotipe

dengan ukuran 2 cm, kemudian diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran

40 x 10, sehingga diketahui jumlah stomata pada setiap preparat, selain itu

dilakukan pengukuran stomata pada mikroskop yang telah terhubung dengan

komputer. Kerapatan stomata dihitung dengan menggunakan rumus:

Kerapatan stomata = ∑ 𝑠𝑡𝑜𝑚𝑎𝑡𝑎

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔 (mm 2)

Luas bidang pandang untuk pembesaran 40 x 10 diketahui: 0. 19625 m.

Page 28: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

13

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Kuantitatif

Panjang daun dan lebar daun

Data kuantitatif karakter morfologi daun terdiri dari jumlah daun, panjang

daun dan lebar daun. Hasil uji t-dunnett dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe

‘Cidaun’ sebagai kontrol disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Rata-rata panjang daun dan lebar daun beberapa genotipe anggrek

Phalaenopsis hibrid dan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’

Genotipe Panjang Daun (cm) Lebar Daun (cm)

Hibrid bunga kuning 1 27.70* 7.00*

Hibrid bunga putih 1 25.77* 7.10*

Hibrid bunga putih 2 27.13* 7.07*

Hibrid bunga putih 3 23.13* 6.70*

Hibrid bunga putih 4 24.67* 7.80*

Ph. amabilis Cidaun 26.33 6.60 * Angka-angka yang diikuti oleh simbol yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata dengan

kontrol pada uji t-dunnett taraf α = 5%

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa daun terpanjang terdapat pada

hibrid bunga kuning 1 sebesar 27.70 cm dan daun terlebar terdapat pada hibrid

bunga putih 4 sebesar 7.80 cm (Tabel 1). Hasil uji t-dunnet menunjukkan bahwa

pengamatan yang dilakukan terhadap 6 genotipe terlihat bahwa panjang daun dan

lebar daun dari Phalaenopsis hibrid yang diamati tidak berbeda nyata dengan

kontrol.

Panjang dan lebar daun tanaman dipengaruhi oleh bentuk daun. Hibrid

bunga putih 2, hibrid bunga putih 3, hibrid bunga putih 1, hibrid bunga putih 4

hibrid bunga kuning 1, dan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ memiliki

bentuk daun yang sama yaitu lanset terbalik, sedangkan satu ulangan dari hibrid

bunga kuning 1 memiliki bentuk daun yang berbeda yaitu bulat telur terbalik.

Gambar 23 Perbedaan bentuk daun Phalaenopsis. Hibrid bunga putih 1 (a) hibrid bunga

putih 4 (b) dengan bentuk daun lanset terbalik dan hibrid bunga kuning 3 (c)

dengan bentuk daun bulat telur terbalik

A B C

Page 29: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

14

Panjang dan Lebar Bunga, Sepal dan Petal

Data kuantitatif karakter morfologi bunga terdiri dari panjang dan lebar

bunga, petal, sepal dorsal, sepal lateral Hasil uji t-dunnett dengan Phalaenopsis

amabilis ekotipe ‘Cidaun’ sebagai kontrol (Tabel 2).

Tabel 2 Rata-rata panjang dan lebar bunga, sepal dan petal beberapa genotipe

anggrek Phalaenopsis hibrid dan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’

Genotipe Bunga Petal Sepal Dorsal Sepal Lateral

Panjang Lebar Panjang Lebar Panjang Lebar Panjang Lebar

(cm)

K1 8.83 7.63* 4.77* 4.50 4.07* 4.13 4.77 3.17

P1 11.03 10.10*

6.77 5.33

3.57* 5.33

5.47 3.10

P2 10.13 9.62*

6.63 5.20

3.53* 4.70

5.03 2.96

P3 9.50 9.3*

5.97 4.83

3.63* 4.00

4.43 2.83

P4 8.80 8.10*

4.82* 4.27

3.63* 4.13

4.57 3.00

PAC 5.70 7.40 3.70 3.10 3.10 1.30 3.20 1.40 * Angka-angka yang diikuti oleh simbol yang sama menunjukkan hasil tidak berbeda nyata dengan

kontrol pada uji t-dunnett taraf α = 5%

P1, P2, P3, P4: Hibrid bunga putih, K1: Hibrid bunga kuning, PAC: Phalaenopsis amabilis

ekotipe ‘Cidaun’

Berdasarkan hasil pengamatan (Tabel 2) menunjukkan bahwa bunga

terpanjang dan bunga terlebar terdapat pada hibrid bunga putih 1 dengan panjang

11.03 cm dan lebar 10.10 cm. Hasil uji t-dunnet menunjukkan bahwa panjang

bunga dari 5 genotipe yang diamati berbeda nyata dengan kontrol. Lebar bunga

seluruh genotipe tidak berbeda nyata dengan kontrol.

Hibrid bunga putih 1 memiliki petal terpanjang dan terlebar pada semua

genotipe dengan panjang 6.77 cm dan lebar 5.33 cm. Hasil uji statistik

menunjukkan panjang petal dari 5 genotipe yang diamati menunjukkan hasil

hibrid bunga putih 1, hibrid bunga putih 2, dan hibrid bunga putih 3 berbeda nyata

dengan kontrol. Lebar petal menunjukkan bahwa seluruh genotipe yang diamati

menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan kontrol.

Panjang sepal dorsal dari 5 genotipe yang diamati tidak berbeda nyata

dengan kontrol dan lebar sepal dorsal seluruh genotipe berbeda nyata dengan

kontrol. Sepal dorsal terpanjang terdapat pada hibrid bunga kuning 1 sepanjang

4.07 cm. Sepal dorsal terlebar terdapat pada hibrid bunga putih 1 dengan lebar

5.33 cm. Panjang dan lebar sepal lateral yang diamati menunjukkan bahwa

seluruh genotipe berbeda nyata dengan kontrol. Sepal lateral terpanjang terdapat

pada hibrid bunga putih 1 dengan panjang 5.47 cm dan sepal lateral terlebar

terdapat pada hibrid bunga kuning 1 dengan lebar 3.17 cm.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Phalaenopsis hibrid (bunga putih

2, bunga putih 3, bunga kuning 1, bunga putih 1, bunga putih 4) memiliki bunga

yang berukuran lebih besar dibandingkan Phalaenopsis amabilis ekotipe

‘Cidaun’. Phalaenopsis hibrid memiliki bentuk bunga bulat, sedangkan

Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ memiliki bentuk bunga bintang.

Page 30: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

15

Data Kualitatif

Data kualitatif diamati untuk mengetahui keragaman karakter morfologi

daun dan karakter morfologi bunga 5 genotipe Phalaenopsis hibrid dan

Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ serta melakukan pendugaan hubungan

kekerabatannya. Karakterisasi pada anggrek penting untuk membedakan dan

menggambarkan perubahan pada karakter yang disukai (Okuno dan Fukuoka

2002). Persamaan antar genotipe Phalaenopsis hibrid disebabkan oleh kesamaan

sifat genetik pada masing-masing genotipe, karena terdapat pada satu genus yang

sama, yaitu genus Phalaenopsis, sedangkan perbedaan pada sifat-sifat tanaman

dipengaruhi oleh perubahan lingkungan seperti, nutrisi, suhu, kelembaban, dan

iklim (Hardiyanto et al. 2007).

Berdasarkan data karakter morfologi daun dan bunga, 6 genotipe yang

diamati memiliki keragaman pada bentuk daun, bentuk ujung daun, susunan daun,

tekstur permukaan daun, tipe pembungaan, bentuk bunga, bentuk sepal dorsal,

bentuk sepal lateral, bentuk petal, bentuk ujung sepal, bentuk ujung petal,

penampang melintang sepal, penampang melintang petal, penampang melintang

bibir, susunan petal, ada atau tidaknya whisker, tipe keping sisi, penampang

keping sisi, tipe tonjolan pada bibir, dan bentuk keping tengah. Kemiripan pada 6

genotipe yang diamati terdapat pada karakter morfologi daun, yaitu penampang

melintang daun, bentuk tepi daun, dan simetri daun. Karakterisasi yang dilakukan

tanpa pengamatan warna daun dan bunga. Hasil karakterisasi dalam bentuk tabel

deskriptor tersaji dalam lampiran.

Gambar 24 Tipe pembungaan tunggal (A), tandan (B), dan malai (C)

Pendugaan kekerabatan berdasarkan kemiripan morfologi daun dan bunga

Pendugaan hubungan kekerabatan dilakukan pada 15 tanaman dari 5

genotipe Phalaenopsis hibrid dan 3 tanaman spesies asli Phalaenopsis amabilis

ekotipe ‘Cidaun’. Tingkat kemiripan masing-masing individu ditunjukkan pada

koefisien kemiripan dengan skala dari 0.00 sampai 1.00. Enam genotipe

Phalaenopsis yang diamati menunjukkan kemiripan pada morfologi daun yaitu

pada penampang melintang daun, bentuk tepi daun, dan simetri daun, sedangkan

untuk morfologi bunga masing-masing genotipe menunjukkan karakter yang

berbeda. Berdasarkan pengamatan pada morfologi daun dan bunga membentuk 3

kelompok yaitu hibrid bunga kuning 1.1 pada koefisien kemiripan sebesar 0.47,

kelompok Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ pada koefisien kemiripan

sebesar 0.528, dan kelompok Phalaenopsis hibrid pada koefisien kemiripan

sebesar 0.729. Genotipe yang memiliki kemiripan yang paling tinggi adalah hibrid

A B C

Page 31: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

16

bunga putih 1.1 dan hibrid bunga putih 4.1 dengan kofisien kemiripan sebesar

1.00, diduga memiliki kekerabatan yang dekat, namun perlu dievaluasi lebih

lanjut karena hasil analisis belum memasukkan pengamatan warna bunga.

Hubungan kekerabatan antara dua individu atau populasi dapat diukur

berdasarkan kesamaan sejumlah karakter dengan asumsi bahwa karakter-karakter

berbeda disebabkan oleh adanya perbedaan susunan genetik (Purwantoro et al.

2005).

Gambar 25 Dendrogram 18 tanaman anggrek Phalaenopsis hibrid dan Phalaenopsis

amabilis ekotipe ‘Cidaun’ berdasarkan karakter morfologi pada daun dan

bunga tanpa pengamatan terhadap warna daun dan bunga

Kekerabatan yang jauh dapat dianalisis melalui karakter kualitatif. Hibrid

bunga kuning 1.1 tidak mengelompok dalam kelompok Phalaenopsis hibrid

karena memiliki perbedaan utama pada bentuk daun dengan bentuk daun bulat

telur terbalik, sedangkan genotipe lainnya memiliki bentuk daun lanset terbalik.

Perbedaan lainnya terdapat pada ada atau tidaknya whisker, hibrid bunga kuning

1.1 tidak memiliki whisker sedangkan genotipe lainnya memiliki whisker. Bentuk

keping tengah, tipe keping sisi, dan penampang melintang bibir juga merupakan

faktor-faktor utama hibrid bunga kuning 1.1 tidak berkelompok dengan

Phalaenopsis hibrid lainnya.

Koefisien Kemiripan0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.75 0.80 0.85 0.90 0.95 1.00

P3.1

P3.2

P2.1

P2.3

P4.2

P4.3

P1.1

P4.1

P1.2

P1.3

P2.2

K1.2

K1.3

P3.3

PAC1

PAC2

PAC3

K1.1

A

A2

A1

B

0.47 0.528 0.729

Page 32: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

17

Gambar 26 Phalaenopsis hibrid memiliki whisker (A) dan tidak memiliki whisker (B)

Faktor-faktor yang membedakan antara Phalaenopsis amabilis ekotipe

‘Cidaun’ dan Phalaenopsis hibrid antara lain susunan daun, tipe pembungaan,

bentuk bunga, bentuk sepal dorsal, bentuk petal, dan penampang melintang petal.

Perbedaan utama terdapat pada bentuk bunga dan tipe pembungaan. Phalaenopsis

amabilis ekotipe ‘Cidaun’ memiliki bentuk bunga bintang, sedangkan pada

kelompok Phalaenopsis hibrid memiliki bentuk bunga bulat. Tipe pembungaan

pada Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ merupakan malai, sedangkan pada

kelompok Phalaenopsis hibrid memiliki tipe pembungaan tandan.

Gambar 27 Perbandingan bentuk bunga Phalaenopsis hibrid (A) dengan

Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ (B)

Kelompok Phalaenopsis hibrid mengelompok berdasarkan kemiripan

bentuk daun, bentuk tepi daun, simetri daun, sususan daun, tipe pembungaan,

bentuk bunga, bentuk keping tengah, tipe tonjolan pada bibir, tipe keping sisi,

penampang keping sisi, ada penampang melintang bibir, dan ada atau tidaknya

whisker. Kelompok Phalaenopsis hibrid membentuk 3 kelompok yaitu hibrid

bunga putih 3.3 pada koefisien kemiripan 0.729, hibrid bunga putih 3.1 pada

koefisien kemiripan 0.753 dan kelompok A dan B yang bertemu pada koefisien

kemiripan 0.779. Hibrid bunga putih 3.1 dan hibrid bunga putih 3.3 terpisah

karena memiliki perbedaan pada bentuk ujung daun dan bentuk sepal dorsal,

tetapi memiliki kemiripan bentuk bunga, bentuk petal, dan susunan petal.

Kelompok A dan B terpisah karena memiliki perbedaan utama pada penampang

melintang petal.

Gambar 28 Hibrid bunga putih 3.1 dan hibrid bunga putih 3.3 dengan kemiripan

bentuk bunga, bentuk petal, dan susunan petal

A B

A B

Page 33: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

18

Kelompok A berkelompok berdasarkan kemiripan pada penampang

melintang daun, bentuk daun, bentuk tepi daun, simetri daun, susunan daun, tipe

pembungaan, bentuk bunga, tipe tonjolan pada bibir, tipe keping, penampang

melintang bibir, dan ada atau tidaknya whisker. Kelompok A terbagi menjadi 3

yaitu hibrid bunga putih 3.2 pada koefisien kemiripan 0.798, kelompok A1 dan A2

pada koefisien kemiripan 0.823. Kelompok A1 dan A2 terdapat pada kelompok

yang terpisah karena masing masing genotipe dalam kelompok tersebut memiliki

perbedaan pada bentuk ujung daun, tekstur permukaan daun, bentuk sepal dorsal,

bentuk sepal lateral, bentuk petal, susunan petal, penampang melintang petal,

penampang keping sisi, bentuk ujung sepal, dan bentuk ujung petal.

Hibrid bunga putih 2.1, hibrid bunga putih 2.3, dan hibrid bunga putih 4.2

terdapat pada koefisien kemiripan 0.913 dan mengelompok dengan hibrid bunga

putih 4.3 pada koefisien kemiripan 0.899 yang membentuk kelompok A1.

Kelompok A2 terdiri dari hibrid bunga putih 1.1 dan hibrid bunga putih 4.1

dengan koefisien kemiripan 1.00 yang mengelompok dengan hibrid bunga putih

1.2 dengan koefisien kemiripan 0.957, dan kemudian mengelompok dengan hibrid

bunga putih 1.3 dengan koefisien kemiripan 0.883. Hibrid bunga putih 1.1 dan

hibrid bunga putih 4.1 memiliki warna yang berbeda tetapi memiliki morfologi

daun dan bunga yang sama sehingga memiliki koefisien kemiripan 1.00.

Gambar 29 Hibrid bunga putih 1.1 dengan hibrid bunga putih 4.1 dengan koefisien

kemiripan 1.00 tanpa pengamatan terhadap warna bunga

Genotipe pada kelompok B mengelompok berdasarkan kemiripan pada

penampang melintang daun, bentuk daun, bentuk ujung daun, bentuk tepi daun,

simetri daun, susunan daun, tipe pembungaan, bentuk bunga, bentuk sepal lateral,

bentuk petal, bentuk keping tengah, tipe tonjolan pada bibir, tipe keping sisi,

bentuk ujung petal, penampang melintang bibir, dan ada atau tidaknya whisker.

Hibrid bunga kuning 1.2 dan hibrid bunga kuning 1.3 terdapat pada koefisien

kemiripan 0.957 dan kemudian mengelompok dengan hibrid bunga putih 2.2 pada

koefisien kemiripan 0.804.

Perbandingan Data Kuantitatif dan Kualitatif

Hasil pengelompokan Phalaenopsis secara kuantitatif berdasarkan

morfologi daun selaras dengan pengelompokan secara kualitatif. Secara kualitatif

bentuk daun dari setiap genotipe Phalaenopsis sebagian besar memiliki bentuk

daun yang sama yaitu lanset terbalik, selaras dengan pengelompokan secara

kuantitatif dimana masing masing genotipe Phalaenopsis memiliki panjang dan

lebar daun yang tidak berbeda nyata.

Secara kuantitatif, karakter-karakter yang membedakan Phalaenopsis hibrid

dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ adalah panjang bunga, lebar petal,

Page 34: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

19

lebar sepal dorsal, dan panjang lebar lateral berbeda nyata. Panjang bunga

dipengaruhi oleh bentuk bunga, Phalaenopsis hibrid memiliki bentuk bunga bulat,

hal ini menyebabkan Phalaenopsis hibrid memiliki panjang bunga berbeda nyata

dengan kontrol. Lebar petal dipengaruhi oleh bentuk petal, lebar petal

Phalaenopsis hibrid secara kuantitatif berbeda nyata dengan kontrol hal ini

disebabkan bentuk petal Phalaenopsis hibrid memiliki bentuk petal yang berbeda

dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’. Bentuk sepal dorsal

Phalaenopsis hibrid memiliki bentuk yang berbeda dengan Phalaenopsis amabilis

ekotipe ‘Cidaun’, secara kuantitatif lebar sepal dorsal Phalaenopsis hibrid berbeda

nyata dengan kontrol, karena lebar sepal dorsal dipengaruhi oleh bentuk sepal

dorsal. Panjang dan lebar sepal lateral Phalaenopsis hibrid secara kuantitatif

berbeda nyata dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’, karena secara

kualitatif bentuk sepal lateral Phalaenopsis hibrid berbeda dengan Phalaenopsis

amabilis ekotipe ‘Cidaun’. Sepal lateral Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’

berbentuk oval sedangkan Phalaenopsis hibrid memiliki bentuk sepal lateral yang

bervariasi.

Perbandingan data kuantitatif dan kualitatif untuk bentuk daun hibrid bunga

kuning 1.1 kurang akurat, karena untuk kuantitatif data bentuk daun dari 3

ulangan hibrid bunga kuning 1 dirata-rata, sedangkan secara kualitatif bentuk dain

dari hibrid bunga kuning 1.1 memiliki bentuk daun yang berbeda dibandingkan

dengan ulangan yang lainnya.

Analisis Stomata

Analisis stomata bertujuan untuk mengetahui kerapatan dan ukuran stomata

pada daun dari Phalaenopsis hibrid. Pengamatan dilakukan pada genotipe hibrid

bunga putih 1, hibrid bunga putih 3, hibrid bunga putih 4, hibrid bunga kuning 1

dan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’. Bagian yang diamati adalah

permukaan bawah daun. Hibrid bunga putih 2 tidak teramati karena keterbatasan

bahan tanaman. Hasil pengamatan stomata pada Phalaneopsis hibrid ditampilkan

pada Gambar 30.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di bawah mikroskop, dapat dilihat

bahwa stomata pada Phalaenopsis berbentuk ginjal dan tidak teratur letaknya.

Menurut Rompas et al. (2011), susunan stomata Phalaenopsis amabilis tidak

beraturan letaknya, serta berbentuk ginjal dan tipe anomistik yaitu sel sel penjaga

tidak beraturan letaknya dan tidak dapat dibedakan dari sel-sel epidermis lainnya.

Stomata dikelilingi oleh 4-5 sel tetangga dan dua sel tetangga masing-masing

terdapat di samping sebuah sel penutup yang merupakan ciri tumbuhan monokotil

(Hidayat 1995).

Kerapatan stomata dari empat genotipe (Tabel 3) memiliki nilai rata-rata

yang relatif sama sebesar 13.50 mm-2

, sedangkan hibrid bunga putih 4 memiliki

nilai kerapatan yang sebesar 11.80 mm-2

dan Phalaenopsis amabilis ekotipe

‘Cidaun’ memiliki nilai kerapatan 23.78 mm-2

. Jumlah stomata berkurang dengan

menurunnya intensitas cahaya. Hal ini sangat berhubungan dengan habitat dari

tanaman anggrek bulan yang hidup di bawah naungan yang tidak mendapat sinar

matahari langsung (Yano 2008). Menurut Rompas (2011) Kerapatan stomata

sangat bergantung pada konsentrasi CO2, yaitu bila CO

2 naik jumlah stomata per

satuan luas lebih sedikit.

Page 35: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

20

Gambar 30 Stomata pada Phalaenopsis. Hibrid bunga putih 1 (A), hibrid

bunga putih 4 (B), hibrid bunga putih 3(C), hibrid bunga kuning

1 (D) dan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ (E)

Panjang dan lebar stomata diukur untuk menentukan ukuran stomata.

Genotipe dengan ukuran stomata terbesar adalah hibrid bunga putih 3 karena

memiliki nilai panjang dan lebar tertinggi, sedangkan Phalaenopsis amabilis

ekotipe ‘Cidaun’ memiliki ukuran stomata terkecil karena panjang dan lebar

stomata terkecil.

Tabel 3 Rata-rata panjang, lebar dan kerapatan stomata anggrek Phalaenopsis

hibrid dan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’

Genotipe Panjang (nm) Lebar (nm) Kerapatan (mm-2

)

K1 29555.53 25895.70 13.50

P1 36446.83 30875.96 11.80

P3 36576.74 32503.59 13.50

P4 35150.81 26590.55 13.50

PAC 24705.19 18717.10 23.78 P1, P3, P4: Hibrid bunga putih, K: Hibrid bunga kuning, PAC: Phalaenopsis amabilis

Cidaun

C D

A B

E

Page 36: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

21

Tabel 4 Rasio panjang, lebar, dan kerapatan stomata anggrek Phalaenopsis hibrid

dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’

Genotipe Rasio Panjang - PAC Rasio lebar - PAC Rasio kerapatan - PAC

K1 1.20 1.38 0.57

P1 1.48 1.65 0.50

P3 1.48 1.74 0.57

P4 1.42 1.42 0.57

Rata-rata 1.39 1.55 0.55 P1, P3, P4: Hibrid bunga putih, K: Hibrid bunga kuning, PAC: Phalaenopsis amabilis

Cidaun

Ukuran stomata berpengaruh terhadap tingkat ploidi dan tingkat ploidi

berpengaruh terhadap ukuran bunga. Menurut Poespodarsono (1988), perbedaan

tingkat ploidi menunjukkan perbedaan ukuran sel dan stomata. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Damayanti (2007) yang menyatakan bahwa pisang

genotipe AK8P dengan tingkat ploidi triploid yang memiliki ukuran sel epidermis

dan stomata yang lebih besar dibanding genotipe lainnya yang memiliki tingkat

ploidi diploid. Menurut Nurhasanah (2011) pada tanaman rapeseed tanaman

tetraploid mempunyai ukuran kuncup bunga dan bunga yang lebih besar

dibandigkan tanaman diploid.

Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa rata-rata rasio panjang dan lebar

stomata Phalaenopsis hibrid dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’

(Tabel 4) sebesar 1.39 untuk panjang stomata dan 1.55 untuk lebar stomata,

menunjukkan bahwa rata rata ukuran stomata Phalaenopsis hibrid lebih besar dari

Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’, berbanding lurus dengan ukuran bunga

Phalaenopsis hibrid yang lebih besar dari Phalaenopsis amabilis ekotipe

‘Cidaun’. Rasio kerapatan stomata Phalaenopsis hibrid dengan Phalaenopsis

amabilis ekotipe ‘Cidaun’ sebesar 0.55, menunjukkan bahwa rata-rata kerapatan

stomata Phalaenopsis hibrid lebih kecil dari Phalaenopsis amabilis ekotipe

‘Cidaun’.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Karakter kuantitatif pada daun dan bunga Phalaenopsis hibrid dan

Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ menunjukkan nilai yang beragam. Hasil

analisis statistik dengan uji t-dunnet menunjukkan beberapa parameter tidak

berbeda nyata dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ sebagai kontrol

adalah panjang daun, lebar daun, lebar bunga, panjang sepal dorsal, lebar, dan

panjang petal hibrid 1 bunga kuning dan hibrid bunga putih 4.

Tingkat kemiripan masing-masing genotipe Phalaenopsis hibrid cukup

beragam dan yang memiliki koefisien kemiripan senilai 1.00 adalah hibrid bunga

putih 1.1 dan hibrid bunga putih 4.1, menunjukkan bahwa Phalaenopsis hibrida

Page 37: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

22

yang memiliki warna berbeda memiliki morfologi daun dan bunga yang sama.

Phalaenopsis hibrida dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’ memiliki

koefisien Phalaenopsis hibrid dengan Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’

memiliki koefisien kemiripan sebesar 0.528 kecuali hibrid bunga kuning 1.1 yang

membentuk kelompok sendiri pada koefisien kemiripan 0.47 akibat perbedaan

utama bentuk daun dan tipe pembungaan.

Ukuran stomata masing-masing Phalaenopsis hibrid lebih besar dari

Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’, diduga ukuran stomata berpengaruh

terhadap ukuran bunga, karena bunga Phalaenopsis hibrid lebih besar dari

Phalaenopsis amabilis ekotipe ‘Cidaun’.

Saran

Bahan yang digunakan untuk karakterisasi Phalaenopsis hibrid sebaiknya

berasal dari tempat yang sama dan mengetahui tetua-tetua dari Phalaenopsis yang

digunakan untuk karakterisasi. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk

menggunakan Panduan Pengujian Individual (PPI) Phalaenopsis.

DAFTAR PUSTAKA

[BALITHI] Balai Penelitian Tanaman Hias. 2007. Panduan Karakterisasi

Tanaman Anggrek. Jakarta: Pusat penelitian dan pengembangan

hortikultura, Badan penelitian dan pengembangan pertanian.

Amiarsi D, Syaifullah, Yulianingsih. 1996. Komposisi terbaik untuk larutan

perendaman bunga anggrek potong Dendrobium Sovia Deep Pink. J Hort.

9(1):45-50.

Bechtel H, P Cribb, E Launert. 1981. The Manual of Cultivated Orchid Species.

Poole Dorset (UK): Blandford Press.

Chan CL, A Lamb, PS Shim, JJ Wood. 1994. Orchid of Borneo Vol I:

Introduction and Selection of Species. Kota Kinabalu & Kew (MY): The

Sabah Society and RBG Kew

Damayanti F. 2007. Analisis jumlah kromosom dan anatomi stomata pada

beberapa plasma nutfah pisang (musa sp.) asal Kalimantan Timur.

Bioscientiae. 4(2):53-61.

Fauziah N. 2013. Karakterisasi anggrek Phalaenopsis spp. spesies asli Indonesia

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hardiyanto, Mujiarto E, Sulasmi ES. 2007. Kekerabatan genetik beberapa spesies

jeruk berdasarkan taksonometri. J Hort. 17(3):203-216.

Hasim I, M Reza. 1995. Krisan. Jakarta (ID): PT Penebar Swadaya.

Hew CS, JWH Young. 1997. The Physiology of Tropical Orchids in Relation to

the Industry. Singapore: World Scientific.

Hidayat EB, Suradinata TS. 1990 Penuntun praktikum anatomi tumbuhan.

Bandung (ID): F-MIPA ITB, Bandung.

Kencana IP. 2007. Cara cepat Membungakan Anggrek. Jakarta (ID): Gramedia.

Page 38: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

23

Langenheim JH, KV Thimann. 1982. Botany Its Relation to Human Affairs.

Toronto (CA): John Wiley and Sons, Inc.

Mattjik NA. 2010. Budi Daya Bunga Potong dan Tanaman Hias. Purwito A,

editor. Bogor (ID): IPB Press.

Miswar ZF, Sukarmin, F Ihsan. 2012. Teknik karakterisasi kuantitatif beberapa

genotipe nenas. Buletin Teknik Pertanian. 17(1): 10-13.

Nurhasanah. 2011. Deteksi dini ploidi tanaman dengan menggunakan flow

cytometry. Bioprospek. 8(2): 55-61.

Okuno F, S Fukuoka. 2002. An enhancement strategy for rice germplasm: DNA

marker-assisted in identification of beneficial QTL resistance to rice blast,

In JMM Engels, VR Rao, AHD Brown and MT Jackson, eds. Managing

Plant Genetic Diversity. Rome (IT): CABI Publishing. p 301-306.

Poespodarsono S. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Bogor (ID): IPB

Purwantoro A, E Ambarwati, F Setyaningsih. 2005. Kekerabatan antar anggrek

spesies berdasarkan sifat morfologi tanaman dan bunga. Ilmu Pertanian. 12

(1): 1-11.

Puspitaningtyas DM, S Mursidawati. 1999. Koleksi Anggrek Kebun Raya Bogor.

Vol 1, No 2. Bogor (ID): UPT Balai Pengembangan Kebun Raya- LIPI.

Rompas Y, Henry RL, Rumondor JM. 2011. Struktur sel epidermis dan stomata

daun beberapa tumbuhan suku Orchidaceae. J Bioslog. 1(1): 13-19.

Rukmana R. 2000. Budidaya anggrek bulan. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.

Sandra E. 2005. Membuat Anggrek Rajin Berbunga. Jakarta (ID) Penebar

Swadaya.

Sastrapradja, S. 1980. Jenis-jenis Anggrek. Jakarta: . Lembaga Biologi Nasional

LIPI.

Setiawan H. 2005. Usaha Pembesaran Anggrek. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Sutiyoso Y. 2006. Merawat Anggrek. Jakarta (ID): Penebar swadaya.

Widiastoety D, N Solvia, Syafni. 1998. Kultur embrio pada anggrek Dendrobium.

J Hort. 7(4):860-868.

Yano S, I Terashima. 2008. Determination mechanisms of leaf anatomy and

chloroplast characteristics in sun and shade leaves. Toyonaka (JP):

Department of Biology Graduate School of Science Osaka University.

Young PS, HN Murthy, PK Yeuep. 2001. Mass multiplication of protocorm-like

bodies using bioreactor system and subsequent plant regeneration in

Phalaenopsis. Plant Cell, Tissue and Organ Cult. 63:67-72.

Page 39: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

24

LAMPIRAN

Lampiran 1 Karakter Morfologi Daun Anggrek Phalaenopsis

Genotipe Ulangan Variabel Daun

Penampang

Melintang Bentuk

Bentuk

Ujung Susunan

Bentuk

Tepi Simetri

Tekstur

Permukaan Hibrid bunga

putih 1 1 Zigomorf Lanset

sungsang Tumpul Rangkap Utuh Asimetri Keriput

2 Zigomorf

Lanset

sungsang Tumpul Rangkap Utuh Asimetri Keriput

3 Zigomorf

Lanset

sungsang

Tumpul Rangkap Utuh Asimetri Keriput Hibrid bunga

putih 2 1 Zigomorf Lanset

sungsang Lancip Rangkap Utuh Asimetri Gundul

2 Zigomorf

Lanset

sungsang Lancip Rangkap Utuh Asimetri Gundul

3 Zigomorf

Lanset

sungsang Lancip Rangkap Utuh Asimetri Tidak

teratur Hibrid bunga

Putih 3 1 Zigomorf Lanset

sungsang Lancip Rangkap Utuh Asimetri Gundul

2 Zigomorf

Lanset

sungsang Lancip Rangkap Utuh Asimetri Gundul

3 Zigomorf

Lanset

sungsang Tumpul Rangkap Utuh Asimetri Gundul Hibrid bunga

putih 4 1 Zigomorf Lanset

sungsang

Tumpul Rangkap Utuh Asimetri Keriput

2 Zigomorf

Lanset

sungsang Lancip Rangkap Utuh Asimetri Keriput

3 Zigomorf

Lanset

sungsang Lancip Rangkap Utuh Asimetri Keriput

Hibrid bunga

kuning 1 1 Zigomorf

Bulat

telur

sungsang Tumpul Rangkap Utuh Asimetri Keriput

2 Zigomorf

Lanset

sungsang Lancip Rangkap Utuh Asimetri Keriput

3 Zigomorf

Lanset

sungsang Lancip Rangkap Utuh Asimetri Keriput Phalaenopsis

Amabilis 1 Zigomorf Lanset

sungsang Lancip Tergulung Utuh Asimetri Gundul

Cidaun 2 Zigomorf Lanset

sungsang Lancip Tergulung Utuh Asimetri Gundul

3 Zigomorf

Lanset

sungsang Lancip Tergulung Utuh Asimetri Gundul

Page 40: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

25

Lam

pir

an 2

Kar

akte

r M

orf

olo

gi

Bun

ga

An

ggre

k P

hala

enopsi

s

Gen

oti

pe

B

un

ga

Tip

e

pem

bu

ng

aan

B

entu

k

Ben

tuk

Sep

al

dors

al

Ben

tuk

Sep

al

Late

ral

Ben

tuk

pet

al

Ben

tuk

uju

ng

sep

al

Ben

tuk

uju

ng

pet

al

Pen

am

pa

ng

mel

inta

ng

sep

al

Hib

rid b

un

ga

puti

h 1

1

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

Bula

t te

lur

Bel

ah k

etup

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

Cek

un

g

2

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

Bula

t te

lur

Bel

ah k

etup

at

Lan

cip

Mem

oto

ng

Cek

un

g

3

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

sungsa

ng

Bula

t te

lur

Bel

ah k

etup

at

Tu

mp

ul

Mem

oto

ng

Cek

un

g

Hib

rid b

un

ga

puti

h 2

1

Tan

dan

B

ula

t O

val

O

val

B

elah

ket

up

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

Cek

un

g

2

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

sungsa

ng

Bula

t te

lur

sungsa

ng

Bel

ah k

etup

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

Cem

bu

ng

3

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

Oval

B

elah

ket

up

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

Cek

un

g

Hib

rid b

un

ga

puti

h 3

1

Tan

dan

B

ula

t O

val

B

ula

t te

lur

sungsa

ng

Bel

ah k

etup

at

Ber

uju

ng

sun

tih

ber

tula

ng

run

cin

g

Tu

mp

ul

ber

takik

C

eku

ng

2

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

sungsa

ng

Bula

t te

lur

Bel

ah k

etup

at

Tu

mp

ul

Tu

mp

ul

Cek

un

g

3

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

sungsa

ng

Oval

A

gak b

ula

t T

um

pu

l

ber

takik

T

um

pu

l C

eku

ng

Hib

rid b

un

ga

puti

h 4

1

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

Bula

t te

lur

Bel

ah k

etup

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

Cek

un

g

2

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

sungsa

ng

Oval

B

elah

ket

up

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

Cek

un

g

3

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

Oval

B

elah

ket

up

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

Cek

un

g

Hib

rid b

un

ga

kunin

g 1

1

Tu

nggal

B

ula

t B

ula

t te

lur

Bula

t te

lur

Bel

ah k

etup

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

ber

takik

C

eku

ng

2

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

Bula

t te

lur

Bel

ah k

etup

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

Dat

ar

25

Page 41: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

26

3

Tan

dan

B

ula

t B

ula

t te

lur

Bula

t te

lur

Bel

ah k

etup

at

Lan

cip

Tu

mp

ul

Dat

ar

Phala

enop

sis

am

abil

is C

idau

n

1

Mal

ai

Bin

tang

Luru

s O

val

B

ula

t te

lur

sungsa

ng

Tu

mp

ul

Tu

mp

ul

Cem

bu

ng

2

Mal

ai

Bin

tang

Luru

s O

val

B

ula

t te

lur

sungsa

ng

Tu

mp

ul

Tu

mp

ul

Cem

bu

ng

3

Mal

ai

Bin

tang

Luru

s O

val

B

ula

t te

lur

sungsa

ng

Tu

mp

ul

Tu

mp

ul

Cem

bu

ng

Lam

pir

an 2

K

arak

ter

Morf

olo

gi

Bun

ga

An

ggre

k P

hala

enopsi

s

Gen

op

tie

B

un

ga

Pen

am

pa

ng

mel

inta

ng

bib

ir

Pen

am

pa

ng

meli

nta

ng

pet

al

Su

sun

an

pet

al

Wh

isk

er

Tip

e

kep

ing

sisi

Pen

am

pa

ng

kep

ing

sis

i

Tip

e to

njo

lan

ka

lus

pa

da

bib

ir

Ben

tuk

kep

ing

ten

ga

h

Hib

rid

bunga

puti

h 1

1

M

elen

gk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

2

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

3

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

Hib

rid

bunga

puti

h 2

1

M

elen

gk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

2

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

D

atar

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

3

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

Hib

rid

bunga

puti

h 3

1

M

elen

gk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

2

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

B

erse

ntu

han

A

da

5

2

K

om

ple

ks

Seg

itig

a te

rbal

ik

3

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

D

atar

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

Hib

rid

bunga

puti

h 4

1

M

elen

gk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

2

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

3

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

C

eku

ng

B

erse

ntu

han

A

da

5

2

K

om

ple

ks

Seg

itig

a te

rbal

ik

Hib

rid

bunga

ku

nin

g 1

1

M

elen

gk

ung a

gak

ke

dal

am

D

atar

T

erb

uka

Tid

ak

ada

4

1

Sed

erhan

a

Joro

ng

26

Page 42: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

27

2

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

D

atar

T

erb

uka

Ad

a

5

1

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

3

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

D

atar

T

erb

uka

Ad

a

5

2

Ko

mp

lek

s S

egit

iga

terb

alik

Ph

ala

eno

psi

s

am

ab

ilis

Cid

aun

1

M

elen

gk

ung s

angat

dal

am

C

em

bun

g

Ter

buka

Ad

a

5

2

Sed

erhan

a

Seg

itig

a te

rbal

ik

2

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

C

em

bun

g

Ter

buka

Ad

a

5

2

Sed

erhan

a

Seg

itig

a te

rbal

ik

3

Mel

engk

ung s

angat

dal

am

C

em

bun

g

Ter

buka

Ad

a

5

2

Sed

erhan

a

Seg

itig

a te

rbal

ik

27

Page 43: KARAKTERISASI MORFOLOGI ANGGREK Phalaenopsis HIBRID...Keragaman Phalaenopsis hibrid yang cukup tinggi, sehingga perlu ... ekotipe ‘Cidaun’ memiliki koefisien kemiripan 0.528 dengan

28

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 Juli 1991 dari Ayah Junaidi

dan Ibu Mariyam Mahdalena. Penulis adalah putra kedua dari tiga bersaudara.

Tahun 2008 penulis menyelesaikan studi di SMA Negeri 71 Jakarta dan pada

tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Katolik Atma

Jaya dan tahun 2009 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor

(IPB) melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan

diterima di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjabat sebagai

koordinator kecamatan KKP IPB 2012 Kecamatan Lemahabang, Kabupaten

Karawang. Penulis juga aktif di berbagai kegiatan diantaranya: panitia Natal Civa

2011, panitia Masa Perkenalan Departemen (MPD) Panen Raya 2011, panitia

Festa 32, panitia Agrosportsment 3, dan panitia Festival Bunga dan Buah

Nusantara (FBBN) tahun 2013.