5
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru (metastasis tumor di paru). Menurut konsep masa kini kanker adalah penyakit gen. Sebuah sel normal dapat menjadi sel kanker apabila oleh berbagai sebab terjadi ketidak seimbangan antara fungsi onkogen dengan gen tumor suppresor dalam proses tumbuh dan kembangnya sebuah sel. Perubahan atau mutasi gen yang menyebabkan terjadinya hiperekspresi onkogen dan/atau kurang/hilangnya fungsi gen tumor suppresor menyebabkan sel tumbuh dan berkembang tak terkendali. Perubahan ini berjalan dalam beberapa tahap atau yang dikenal dengan proses multistep carcinogenesis. Dari berbagai penelitian telah dapat dikenal beberapa onkogen yang berperan dalam proses karsinogenesis kanker paru, antara lain gen myc, gen k-ras sedangkan kelompok gen tumor suppresor antaralain, gen p53, gen rb. Sedangkan perubahan kromosom pada lokasi 1p, 3p dan 9p sering ditemukan pada sel kanker paru. 1 Kanker paru masih menjadi salah satu keganasan yang paling sering, berkisar 20% dari seluruh kasus kanker pada laki-laki dengan risiko terkena 1 dari 13 orang dan 12% dari semua kasus kanker pada perempuan dengan risiko terkena 1 dari 23 orang. Di Inggris rata-rata 40.000 kasus baru dilaporkan

KANKER PARU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Page 1: KANKER PARU

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup

keganasan yang berasal dari paru sendiri maupun keganasan dari luar paru (metastasis tumor

di paru). Menurut konsep masa kini kanker adalah penyakit gen. Sebuah sel normal dapat

menjadi sel kanker apabila oleh berbagai sebab terjadi ketidak seimbangan antara fungsi

onkogen dengan gen tumor suppresor dalam proses tumbuh dan kembangnya sebuah sel.

Perubahan atau mutasi gen yang menyebabkan terjadinya hiperekspresi onkogen dan/atau

kurang/hilangnya fungsi gen tumor suppresor menyebabkan sel tumbuh dan berkembang tak

terkendali. Perubahan ini berjalan dalam beberapa tahap atau yang dikenal dengan proses

multistep carcinogenesis. Dari berbagai penelitian telah dapat dikenal beberapa onkogen

yang berperan dalam proses karsinogenesis kanker paru, antara lain gen myc, gen k-ras

sedangkan kelompok gen tumor suppresor antaralain, gen p53, gen rb. Sedangkan perubahan

kromosom pada lokasi 1p, 3p dan 9p sering ditemukan pada sel kanker paru.1

Kanker paru masih menjadi salah satu keganasan yang paling sering, berkisar 20%

dari seluruh kasus kanker pada laki-laki dengan risiko terkena 1 dari 13 orang dan 12% dari

semua kasus kanker pada perempuan dengan risiko terkena 1 dari 23 orang. Di Inggris rata-

rata 40.000 kasus baru dilaporkan setiap tahun. Perkiraan insidensi kanker paru pada laki-laki

tahun 2005 di Amerika Serikat adalah 92.305 dengan rata-rata 91.537 orang meninggal

karena kanker. Di Eropa insidensi kanker paru 7 dari 100.000 laki-laki dan 3 dari 100.000

perempuan pada usia 35 tahun, tetapi pada pasien >75 tahun, insidensi 440 pada laki-laki dan

72 pada perempuan. Variasi insidensi kanker paru secara geografik yang luas juga dilaporkan

dan hal ini terutama berhubungan dengan kebiasaan merokok yang bervariasi di seluruh

dunia.1,2

Di Indonesia data epidemiologi belum ada. Di Rumah Sakit Persahabatan jumlah

kasus tumor ganas intratoraks cukup sering ditemukan. Kekerapan kanker paru di rumah sakit

itu merupakan 0.06% dari jumlah seluruh penderita rawat jalan dan 1.6% dari seluruh

penderita rawat inap.1

Page 2: KANKER PARU

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kanker Paru

Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau

epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak normal, tidak

terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus

didahului oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut

metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya

silia.2

2.2 Etiologi dan Faktor Resiko Kanker Paru

Seperti umumnya kanker yang lain, penyebab yang pasti dari kanker paru belum

diketahui, tapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik

merupakan faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain seperti kekebalan tubuh,

genetik, dan lain-lain. Dibawah ini akan diuraikan mengenai faktor risiko penyebab

terjadinya kanker paru : 2

a. Merokok

Menurut Van Houtte, merokok merupakan faktor yang berperan paling penting, yaitu

85% dari seluruh kasus. Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia, diantaranya

telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker. Kejadian kanker paru pada perokok

dipengaruhi oleh usia mulai merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap hari,

lamanya kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti merokok.2,3

b. Perokok pasif

Semakin banyak orang yang tertarik dengan hubungan antara perokok pasif, atau

mengisap asap rokok yang ditemukan oleh orang lain di dalam ruang tertutup, dengan

risiko terjadinya kanker paru. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada

orang-orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang lain, risiko mendapat

kanker paru meningkat dua kali. Diduga ada 3.000 kematian akibat kanker paru tiap

tahun di Amerika Serikat terjadi pada perokok pasif. 2,3

Page 3: KANKER PARU

c. Polusi udara

Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi pengaruhnya

kecil bila dibandingkan dengan merokok kretek. Kematian akibat kanker paru

jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah

pedesaan. Bukti statistik juga menyatakan bahwa penyakit ini lebih sering ditemukan

pada masyarakat dengan kelas tingkat sosial ekonomi yang paling rendah dan

berkurang pada mereka dengan kelas yang lebih tinggi. Hal ini, sebagian dapat

dijelaskan dari kenyataan bahwa kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah

cenderung hidup lebih dekat dengan tempat pekerjaan mereka, tempat udara

kemungkinan besar lebih tercemar oleh polusi. Suatu karsinogen yang ditemukan

dalam udara polusi (juga ditemukan pada asap rokok) adalah 3,4 benzpiren.2,3

d. Paparan zat karsinogen

Beberapa zat karsinogen seperti asbestos, uranium, radon, arsen, kromium, nikel,

polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat menyebabkan kanker paru. Risiko

kanker paru di antara pekerja yang menangani asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar

daripada masyarakat umum. Risiko kanker paru baik akibat kontak dengan asbes

maupun uranium meningkat kalau orang tersebut juga merokok.2,3

e. Diet

Beberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya konsumsi terhadap betakarotene,

selenium, dan vitamin A menyebabkan tingginya risiko terkena kanker paru.2,3

f. Genetik

Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih besar terkena

penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler memperlihatkan bahwa mutasi

pada protoonkogen dan gen-gen penekan tumor memiliki arti penting dalam timbul dan

berkembangnya kanker paru. Tujuan khususnya adalah pengaktifan onkogen (termasuk

juga gen-gen K-ras dan myc). 2,3

Page 4: KANKER PARU

DAFTAR PUSTAKA

1. Perhimpunan Paru Indonesia, 2003. Kanker Paru : Pedoman Diagnosis dan

Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta : PDPI.

2. Alberg AJ, Ford JG, Samet JM; American College of Chest Physicians.

Epidemiology and Risk Factors of Lung Cancer. ACCP Evidence-based Clinical

Practice Guidelines (2nd Edition). Chest, 2007;132:29S-55S.

3. Stoppler, M.C,2010. Lung Cancer. Available from : http://www.emedicinehealth/

[Accesed 25 March 2012].