6
kalau mau foto mesti minta izin seperti disana harus sudah tidur sebelum pukul 21.00 WIB, karena jika melebihi dibilang pamali, tidur atau duduk menghadap Barat tidak boleh karena buat sholat dan pamali kamar mandi yang didirikan di atas kolam tidak ada klosetnya melainkan ikan lele yang berada di bawahnya biar ikan lelenya yang makan kotoran manusia. Air bersih ternyata dari tampungan yang isinya berasal dari air hujan. warganya taat beribadah tak pernah lupa sekalipun untuk berdoa di suatu tempat yang dianggap mesjid Masyarakat di sana kebanyakan mata pencaharian dengan bertani, baik di kebun sediri atau bekerja di lahan orang lain. Disana tidak ada listrik, tetapi mereka memiliki TV yang menggunakan baterai dan HP yang sudah ketinggalan jaman. Alasannya adalah karena (1) bangunan rumah berbahan alam jika menggunakan listrik dan terjadi kebakaran akan lebih mudah menghabiskan bangunan (2) penggunaan alat elektronik diminimkan supaya tidak ada kesenjangan sosial dan iri satu sama lain. Lokasi Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang menghubungkan Tasikmalaya - Bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada kilometer ke 30 ke arah Barat kota Tasikmalaya (tepatnya diperbatasan antara kota Garut dan Tasikmalaya dan secara administratif Kampung Naga termasuk

Kampung Naga Sosial Budaya

Embed Size (px)

Citation preview

kalau mau foto mesti minta izin

seperti disana harus sudah tidur sebelum pukul 21.00 WIB, karena jika melebihi dibilang

pamali, tidur atau duduk menghadap Barat tidak boleh karena buat sholat dan pamali

kamar mandi yang didirikan di atas kolam tidak ada klosetnya melainkan ikan lele yang

berada di bawahnya biar ikan lelenya yang makan kotoran manusia.

Air bersih ternyata dari tampungan yang isinya berasal dari air hujan.

warganya taat beribadah tak pernah lupa sekalipun untuk berdoa di suatu tempat yang

dianggap mesjid

Masyarakat di sana kebanyakan mata pencaharian dengan bertani, baik di kebun sediri

atau bekerja di lahan orang lain.

Disana tidak ada listrik, tetapi mereka memiliki TV yang menggunakan baterai dan HP

yang sudah ketinggalan jaman. Alasannya adalah karena (1) bangunan rumah berbahan

alam jika menggunakan listrik dan terjadi kebakaran akan lebih mudah menghabiskan

bangunan (2) penggunaan alat elektronik diminimkan supaya tidak ada kesenjangan

sosial dan iri satu sama lain.

Lokasi Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang menghubungkan Tasikmalaya -

Bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada kilometer ke 30 ke arah Barat kota

Tasikmalaya (tepatnya diperbatasan antara kota Garut dan Tasikmalaya dan secara

administratif Kampung Naga termasuk kampung Legok Dage Desa Neglasari Kecamatan

Salawu Kabupaten Tasikmalaya

Jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer,

sedangkan dari Kota Garut jaraknya 26 kilometer. Sesampainya, kita disambut dengan

sebuah tugu yang diberi nama Tugu Kujang Pusaka. Senjata kujang, yang mirip keris,

dianggap memiliki makna sangat berarti bagi masyarakat Sunda. Itu karena senjata

kujang di masa lalu adalah terbilangn  khas dan menjadi andalan rakyat dalam

memperkuat pertahanan diri.

Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya harus menuruni

tangga yang sudah ditembok (Sunda sengked) sampai ke tepi sungai Ciwulan dengan

kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter.

Kepengurusan disana ada 2 bentuk, yaitu formal dan informal. Yang formal RT : Mang

Risman RW : Pak Okin Sadikin Kadus : Pak Suharyo. Informalnya : Kuncen/Pemangku

Adat : Ade Suherlin Punduh/Pengayom : Pak Ma’un Lebe/Jenasah : Pak Ateng Dajelani.

Yang formal dipilih secara demokrasi.

RW mencakup 9 RT.. kalo kampung naga itu 1 RT. Dipegang oleh kedusunan kampung

naga. Warga di kampung naga 304,, kalau 1 RW 600 kepala keluarga. Kampung naga itu

hanya 110 kepala keluarga.

Upacara adat 6x : bulan muharam, bulan maulid nabi, pertengahan tahun jumadil akhir,

menyambut kedatangan bulan suci ramadhan, 1 syawal, idul adha

Adat nya - terebang gembrung dipentaskan pada idul fitri dan idul adha diadakan malam

hari sekitar jam 9. - Terebak sejak dimainkan saat kemerdekaan RI dan khitanan,

terkadang khitanan masal. - Angklung. 2-2nya dipentaskan pada hari kemerdekaan dan

khitanan.

Luas kampung 1,5 hektar dan bangunan yang ada tidak dapat diperjualbelikan. Di

kampung ini hanya terdapat 113 bangunan, 1 rumah yang disakralkan, 1 balai warga, dan

1 masjid.

Kampung Naga sendiri berasal dari kata nagawir yang dalam bahasa setempat artinya

adalah tebing. Berarti kampong naga adalah kampung yang terletak diantara tebing-

tebing dan untuk memudahkan orang untuk menyebut nama kampung ini, maka hanya

disebut kampung Naga.

Asal usul Kampung Naga sendiri pun memiliki cerita tersendiri. Adalah Singaparana

yang disebut sebagai nenek moyang dari masyarakat Kampung Naga. Bahwa dahulu

Singaparan yang sedang berperang harus mencari suatu daerah yang dapat menjadi

tempat berlindung dari serangan musuh. Lalu, ia menemukan daerah, yang sekarang

disebut Kampung Naga, dimana tempat tersebut adalah tempat yang strategis untuk dapat

berlindung dari serangan musuh.

Bentuk rumah masyarakat Kampung Naga harus panggung. Bahan rumah, untuk dinding

dan lantainya pun, harus dari bambu dan kayu. Atap rumah harus dari daun nipah, ijuk,

atau alang-alang. Lantai rumah pun terbuat dari bambu dan kayu, tahan 30 sampai 40

tahun

Dalam membangun rumah pun tidak sembarangan, namun ada aturannya tersendiri pula.

Rumah harus menghadap ke utara atau selatan dengan memanjang ke arah Barat-Timur.

Dinding rumah harus terbuat dari anyaman bambu dan dicat dengan kapur. Bahkan,

bahan rumah pun tidak boleh menggunakan tembok.

Uniknya lagi, rumah-rumah di Kampung Naga tidak boleh dilengkapi dengan perabotan,

misalnya meja, kursi, tempat tidur, walaupun sebenarnya mereka mampu untuk

memenuhinya. Pintu rumah disana akan ditutup untuk memberi tanda bahwa mereka

sedang berada di luar walaupun jendela rumah terbuka lebar. Dan mereka tidak perlu

khawatir karena kampung mereka aman. Atinya, mereka belum pernah sekali pun

kemalingan atau kehilangan barang-barang berharga.

tabu bagi mereka untuk menyebut nama leluhur mereka, yakni Singaparana, secara

sembarangan. Kalaupun mereka akan menyebut nama leluhur mereka tersebut, mereka

akan menundukkan kepala lalu mulutnya akan berkomat-kamit, tampak seperti sedang

berdoa untuk memohon izin. Lalu, tabu pula bagi masyarakat Kampung Naga untuk

membicarakan segala yang berkaitan tentang asal usul, sejarah, leluhur, adat istiadat dan

tentang Kampung Naga itu sendiri, pada hari Selasa, Rabu, dan Sabtu karena mereka

sangat menghormati Singaparana yang merupakan cikal bakal Kampung Naga.

Pada malam hari, di Kampung Naga diadakan ronda yang terdiri dari 3 laki-laki dewasa

untuk menjaga keamanan kampung. Mereka bertugas secara bergiliran. siskamling, tetapi

bukan untuk menjaga dari maling tetapi dari bahaya api, dan saat wanita mau melahirkan.

Di Tasikmalaya ada sebuah tempat yang bernama Singaparna, yakni sebuah pasar, namun

masyarakat Kampung Naga menyebutnya Galunggung karena kata Singaparna

berdekatan atau berbunyi hampir sama dengan nama leluhur masyarakat Singaparna.

Untuk acara pernikahan di Kampung Naga, ijab kabulnya dilakukan di mesjid kampung

tersebut. Setelah itu dilanjutkan acara menjamu tamunya di rumah pengantin, tanpa ada

hiburan musik-musik yang berisik.

Kampung Naga dikelilingi oleh hutan yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun sekalipun

oleh warga dan pemimpin di sana. Karena hutan dianggap terlarang. Bila ada yang masuk

ke sana dianggap hutan akan dirusak dan kotor oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu dikatakan jika di dalam hutan terdapat makam.

Warga disini kebanyakan juga memelihara ayam. Ayam yang mereka pelihara tidak

dimasukkan ke dalam kandang tetapi dibiarkan bebas. Pada umumnya ayam-ayam

tersebut akan berada di bawah rumah karena memang bentuk rumah penduduk agak

sedikit naik seperti rumah panggung. Karena didalam rumah lantainya merupakan kayu-

kayu yang berongga, maka jika ada remah-remah makanan yang jatuh maka akan

langsung jatuh ke bawah dan bisa dikonsumsi oleh ayam-ayam tersebut.