Upload
dojook
View
213
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Demikian cara mengajar yang disarankan
Citation preview
Kami baru saja bikin ebook tentang VERIFIKASI PAYPAL TANPA KARTU KREDIT dan VCC.
Ebooknya bisa didownload disini. Gratis!
1. Beranda
2. Out of The Box
Trik Mengajar Supaya Siswa Tertarik dan Termotivasi Saya sebenarnya bukanlah seorang guru, namun hanya seorang yang suka berbagi ilmu meskipun cuma sedikit. Semenjak SMA, saya sudah terbiasa berbagi ilmu. Pertama kali saya berbagi ilmu dalam jumlah besar adalah ketika saya bertukar ilmu dengan seorang guru SMA saya.
Jadi guru jangan naif, kadang murid lebih pintar.
Saya sebut bertukar ilmu karena beliau mengajarkan saya pelajaran fisika (karena beliau bukan guru
kelas saya) dan saya mengajarkan beliau menggunakan komputer. Pada masa itu komputer masih
merupakan barang langka sehingga hanya sedikit orang yang bisa dan kebetulan saya adalah orang
yang beruntung itu. Dari pengalaman berkali-kali menjadi tentor dalam beberapa pelatihan blog,
Linux, marketing, MLM dan juga duduk sebagai siswa, saya kemudian menetapkan standar
bagaimana cara untuk mengajar itu.
Mengajar itu horisontal, bukan vertikal
Sifat mengajar yang horisontal berarti kita sebagai tentor menempatkan diri sama tinggi dengan
siswa kita. Kita berbicara sebagai orang yang lebih dahulu tahu, bukan lebih pintar. Kita mentransfer
ilmu, bukan memberi ilmu. Saya seringnya mengatakan seperti ini setelah perkenalan:
Saya berdiri di depan anda sekalian bukan karena saya lebih pintar dari anda, namun hanya karena
saya mengenal ilmu ini lebih dahulu daripada anda. Mungkin suatu saat diantara anda sekalian ada
yang lebih mengerti ilmu ini daripada saya. Saya berkeyakinan kuat akan hal ini.
Pernyataan diatas sudah memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih santai dan lebih
menikmati kebersamaannya dengan anda. Jika kelas sudah santai dan dinikmati, maka pelajaran
mudah diberikan. Dalam memberikan pelajaran, anggaplah kita sedang bercerita tentang
pengalaman sehingga ilmu apapun itu tidak terkesan menyeramkan.
Mengajar itu memberikan motivasi
Murid yang termotivasi, tidak mencontek.
Dalam mengajar, pastikan selalu memberikan motivasi kepada murid-murid kita. Motivasi bisa
dilakukan di seluruh waktu, namun ada waktu-waktu yang terbaik.
Motivasi di pertemuan pertama
Untuk ini saya menjiplak guru SD saya dulu, namanya pak Jamari, beliau adalah guru IPA kelas 2.
Saat pertemuan pertama, beliau membawa sebuah gambar Thomas Alva Edison dan memajangnya
di depan kelas lalu bercerita tentang Thomas Alva Edison. Ketika saya naik kelas, saya melihat guru
saya itu melakukan hal yang serupa pada adik kelas saya. Ya, setidaknya bagi anak-anak kelas 2
SD, kisah Edison itu inspiratif.
Motivasi pada tengah pelajaran
Saya terbiasa memberikan hadiah bagi mereka yang dapat mengerjakan sesuatu yang saya
tugaskan di tengah-tengah pelajaran. Ini saya tiru dari seorang guru biologi SMP saya. Reward itu
bisa berupa makanan atau minuman dan terkadang alat tulis. Reward ini bisa menyesuaikan dengan
kebutuhan. Mungkin untuk guru sekolah bisa dengan menjanjikan kebebasan pekerjaan rumah bagi
yang dapat menjawab pertanyaan. Yah, hal-hal semacam itulah, tergantung bagaimana kreatifitas
dan keadaan.
Motivasi di akhir pelajaran
Untuk ini saya mencontoh dari tayangan di TV yang menampilkan kilasan sebelum jeda iklan. Saya
terbiasa memberikan preview pelajaran selanjutnya pada bagian yang menarik sebelum kelas
berakhir. Hal ini membuat siswa kita menjadi semangat untuk mengikuti kelas kita selanjutnya.
Penasaran adalah senjata guru untuk membuat kelasnya menjadi diminati oleh murid-
muridnya.
Dan tak lupa, sebagai seorang guru kita haruslah menjadi seseorang yang dapat menyakinkan murid
kita bahwa mereka hebat. Kita harus bisa menanamkan kepada mereka bahwa mereka pasti bisa
melakukan apa saja asalkan berusaha dengan baik. Hal ini dapat kita tempuh dengan menghindari
kalimat-kalimat yang menurunkan keyakinan terhadap diri mereka sendiri. Saya sendiri berpendapat
bahwa tidak ada orang bodoh, hanya saja memiliki pemahaman yang berbeda.
Mengajar itu memberikan contoh
Seorang guru SMA saya pernah mengatakan bahwa ajarkan apa yang kamu bisa, bukan apa yang
kamu tahu. Maksudnya adalah apa yang kita ajarkan sebaiknya adalah sesuatu yang kita mengerti
dan bisa kita lakukan. Lakukan dengan memberikan contoh. Ketika memberikan pelatihan, saya
lebih banyak memberikan contoh dan mempraktekkan langsung supaya siswa mengerti dan tidak
hanya mengimajinasikan dalam pikiran saja. Oleh karena itu sebagai guru kita harus paham konsep
dari suatu hal yang diajarkan. Pemahaman konsep akan membuat kita mudah memberikan contoh
apa saja dan memecahkan problematika yang mungkin dihadapi oleh para siswa.
Hal-hal diatas hanyalah sekelumit dari bagaimana mengajar yang baik. Selain dari pengalaman
mengajar, pengalaman saya duduk sebagai siswa dari kecil hingga dewasa juga mempengaruhi
kesimpulan tentang bagaimana seharusnya seorang guru itu mengajar. Mungkin ada yang mau
menambahkan?