8
KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DATA GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS (GIS) CITRA SATELITE KOTA KEDIRI TAHUN ANGGARAN 2014 BAPPEDA KOTA KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR

KAK SIG Citra Satelit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TOR

Citation preview

Modul Pelatihan

Kerangka Acuan KerjaPengolahan Data Geographic Information Systems (GIS) Citra Satelite Kota Kediri

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PENGOLAHAN DATAGEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS (GIS) CITRA SATELITE KOTA KEDIRI

TAHUN ANGGARAN 2014BAPPEDA KOTA KEDIRIPROVINSI JAWA TIMURI.LATAR BELAKANGPengaturan dan pengendalian tata ruang merupakan salah satu tugas dan kewenangan pemerintahan, yang pelaksanaannya dilakukan dengan melibatkan masyarakat secara aktif sebagaimana yang telah digariskan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan. Sebagai Kota yang menjadi salah satu pusat perkembangan di Wilayah Barat Propinsi Jawa Timur, Kota Kediri memiliki perkembangan wilayah yang cukup pesat, hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap pemanfaatan ruang di wilayah Kota Kediri. Salah satu alat dalam rangka pengendalian penggunaan lahan adalah tersedianya peta dasar detail yang didalamnya memuat garis dan bidang terbangun serta masukan rencana landuse pada posisi yang benar menurut kaedah kartografi. Peta merupakan visualisasi ataupun penggambaran dua dimensi dari suatu daerah atau wilayah. Dengan suatu peta, gambaran dua dimensi yang berkaitan dengan letak, posisi ataupun keterkaitan ruang suatu objek terhadap objek lainnya. Dengan demikian pemahaman manusia terhadap suatu ruang dari suatu daerah ataupun wilayah akan menjadi lebih baik, sedemikian sehingga kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ataupun dialokasikan pada suatu ruang dapat direncanakan terlebih dahulu. Dengan adanya perencanaan pemanfaatan ataupun pengalokaslan ruang secara baik, maka konflik-konflik penguasaan ruang dapat dihindari. Dan terlebih dari itu konflik yang mengarah pada permasalahan yang lebin besar dapat dicegah dan diredam.Lebih lanjut lagi pentingnya peran peta telah diformalkan secara legal, yaitu melalui UU No 24/1992 maupun UU No. 26/2007. Menurut undang-undang ini peta dari suatu daerah ataupun wilayah diperlukan untuk mencapai ketepatan penunjukkan ruang sesuai dengan cita-cita pembangunan nasional. Peta memiliki peran strategis sebagai media penyaji dan media visualisasi bagi dokumen-dokumen perencanaan daerah. Dengan demikian peran peta menjadi sangat strategis untuk menjaga konsistensi perkembangan pembangunan agar ada keserasian perkembangan dengan wilayah sekitarya secara keseluruhan.Peta yang digunakan sebagai acuan dasar dalam penyusunan rencana pembangunan daerah sangatlah penting perannya, terutama dalam usaha menghasilkan dokumen perencanaan yang benar-benar dapat digunakan sebagai pegangan/operasional (dokumen RTRW, RDTRK, RTBL, RTRK) ataupun basis pembangunan wilayah, arahan-arahan pembangunan sektoral wilayah, sehingga peran dan fungsi wilayah dikembangkan sesuai dengan daya dukung dan kondisi alam, geografis serta segala potensi daya alam yang dikandungnya.Kota Kediri sebagai daerah yang otonom menyadari bahwa segala proses pembangunan, mulai dari penyusunan dokumen perencanaan maupun tahapan lainnya sangat membutuhkan peta yang definitif yang dapat digunakan sebagai acuan. Selain itu disadari bahwa sejauh ini belum ada peta yang definitif. Dalam kondisi ini tentu saja Kota Kediri akan membutuhkan peta yang definitif, yang tidak hanya mampu menginformasikan batas wilayah, tetapi juga mampu memberi informasi kewilayahan secara lengkap, seperti: kondisi prasarana jalan, kondisi prasarana umum, potensi sumber daya alam ataupun kondisi fisik daerah.Kota Kediri sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Barat Jawa Timur mempunyai fungsi strategis sehingga berbagai bentuk pembangunan yang dilaksanakan di Kota Kediri diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan wilayah Kota Kediri beserta wilayah yang berada di sekitarnya.Berbagai informasi tentang kondisi dan perkembangan pemanfaatan ruang yang tersebar diseluruh daerah pada saat ini semakin terasa diperlukan keakuratannya dengan kondisi terkini. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang informasi terutama perkembangan di bidang pemetaan khususnya dengan teknologi pengindaraan jauh (remote sensing).Pemetaan dari hasil pengolahan citra satelit diperlukan agar perencanaan pembangunan Kota Kediri menjadi lebih baik, karena data yang diperlukan diolah dengan menggunakan teknologi terkini sehingga proses pengambilan, editing, updating serta pencarian data yang diperlukan dalam perencanaan dilakukan dengan lebih cepat, akurat dan dapat dipercaya.Pada saat ini, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pemetaan sudah sepenuhnya menggunakan citra satelit sebagai sumber datanya. Sejalan dengan kemajuan teknologi dan dibarengi dengan adanya pertumbuhan penduduk yang cepat, kondisi tersebut melahirkan adanya berbagai macam keperluan akan data dasar tata ruang. Kondisi seperti ini terjadi pada masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan dan masyarakat pesisir. Munculnya berbagai konflik dalam pemanfaatan ruang, yang akhirnya melahirkan masalah lingkungan yang cukup serius dan menjadi bagian tugas pemerintah baik di tingkat instansi pusat maupun di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mencarikan solusinya.Dalam penyusunan peta ini digunakan metoda yang berorientasi padateknologi tinggi, dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan dapatdilakukan secara akurat efektif dan efesien serta berkesinambungan. Untuk itu maka dalam penyusunan peta ini diperlukan citra satelit yang akan diolah dengan teknologi pengindraan jauh menggunakan perangkat lunak berbasis GIS. Pemetaan menggunakan teknologi citra satelit mempunyai keakuratan yang berbeda-beda sesuai dengan resolusi yang dimiliki oleh satelitnya. Resolusi citra satelit sangat berhubungan dengan peta-peta yang akan diproduksi, sebagai contoh citra LANDSAT baik digunakan untuk pemetaan skala 1 : 50.000 atau lebih kecil, SPOT 5 dengan berbagai resolusi juga menghasilkan peta dengan berbagai skala, IKONOS dengan resolusi 1 m dapat memproduksi peta hingga skala 1 : 2500, QUICKBIRD dengan resolusi 2,5 m (band 45-90 micrometer) skala 1 : 5000 dapat memproduksi peta hingga skala 1 : 2000 sampai 1 : 1000 dan sebagainya.Geographic Information Systems (GIS) atau Sistem informasi Geografis (GIS) merupakan suatu sistem komputer untuk memberi kode (coding), menyimpan (storing), menampilkan (displaying), dan menganalisis (analyzing) data yang menyangkut ruang di permukaan bumi. Pengertian lain yaitu suatu kumpulan yang teroganisir dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data geografis, dan personil, untuk secara efisien mengumpulkan, menyimpan, memperbaharui, dan menganalisis semua bentuk data/informasi menyangkut permukaan bumi ((ESRI, 1989). Definisi yang sedikit berbeda diberikan oleh Federal Interagency Coordinating Committee of the USA (1988) yaitu suatu sistem dari perangkat keras, perangkat lunak, dan prosedur yang didisain untuk membantu mengumpulkan, mengelola, memanipulasikan, menganalisis, dan menampilkan data yang menyangkut ruang untuk memecahkan masalah perencanaan dan manajemen yang komplek (Antenucci et. al, 1991).Produk perangkat pengolah data (software) perpetaan berbasis IT (Information Technology) dan GIS (Geograpic Information Systems) telah banyak mengalami perkembangan dari MapInfo, ArcInfo-ArcView, ER-MAPPER dan sebagainya sampai dengan gabungan keempatnya oleh ESRI yaitu ArcGIS. Dengan menggunakan teknologi GIS diharapkan proses pengolahan data menjadi lebih cepat dan akurat serta menampilkan informasi lebih baik dan menarik sebagai bahan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat pula.Pemanfaatan data satelit sebagai data masukan untuk pemetaan ini didasari pertimbangan sebagai berikut:1.Hasil pengolahan data citra penginderaan jauh (Inderaja) dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan informasi penutup lahan.2.Keberadaan berbagai citra satelit yang multi-resolusi serta ditunjang oieh kemampuan perangkat keras dan lunak untuk kebutuhan pemetaan memungkinkan peta diproduksi sesuai dengan waktu perekaman sehingga akan tergambarkan kondisi penutupan lahan saat itu.3.Penggunaan teknik Inderaja dinilai lebih murah dibandingkan dengan teknik pembuatan peta dengan menggunakan survei terestris dan survei udara fotogrametri.4.Data citra satelit kemungkinan dipakai untuk analisa time series pada masa mendatang dengan biaya yang relatif murah.5.Dengan adanya durasi lintasan satelit dari daerah yang sama kurang dari satu bulan, maka penyediaan informasi dan rupa bumi dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat.6.Secara teknik pembaruan peta dengan teknik Inderaja hanya diperlukan persiapan yang singkat dengan cara meningkatkan SDM dengan pengadaan peralatan7.Pemetaan dengan teknik Inderaja akan lebih singkat dari metoda konvensional, pembaharuan peta dengan teknik inderaja dan segi biaya akan sangat lebih murah dibanding dengan cara konvensional.Dengan latar belakang inilah, Pemerintah Kota Kediri melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) berencana untuk melakukan kegiatan PENGOLAHAN DATA GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS (GIS) CITRA SATELIT KOTA KEDIRI yang akan diserahkan pelaksanaannya pada pihak ketiga.

II.TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dilaksanaan Pengolahan Data GIS adalah sebagai berikut :1.Mengolah Citra Satelit guna mendapatkan data dasar spasial dalam rangka pengembangan SIG Kota Kediri .2.Tersedianya peta dasar yang bergeoreferensi spasial dalam bentuk Sistem Informasi Geografis

III.HASIL KEGIATANHasil yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah tersedianya peta dasar Kota Kediri dalam kerangka sistem informasi geografis (SIG), yang bergeoreferensi yang disajikan dalam sistem pengolahan data spasial dasar Kota Kediri (Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas) pada skala 1 : 5.000 yang nantinya akan dipertajam menjadi 1 : 2.500.

IV.NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASANama dan organisasi pengguna jasa adalah Kegiatan Pengadaan Geographic Information Systems (GIS) Kota Kediri, Pekerjaan Pengolahan Data GIS. adalah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Kediri.

V.SUMBER PENDANAANPembiayaan untuk pelaksanaan Pekerjaan Pengolahan Data GIS (1 Paket) pada Kegiatan Pengadaan Geographic Information Systems (GIS) Citra Satelit Kota Kediri pada APBD Kota Kediri Tahun Anggaran 2014 termasuk PPN dan PPh sebesar Rp. xxx.000.000 (xxxxxxxxxx rupiah).

VI. LINGKUP PEKERJAAN1. Lingkup Kegiatan a.Tahap I : PersiapanPada tahap ini dilakukan kegiatan antara lain mobilisasi tenaga ahli dan peralatan, inventarisasi data dan keberadaannya serta rencana perolehannya. b.Tahap II : Kajian LiteralurTelaah historis dan pembentukan Kota Kediri.Kajian peta-peta yang sudah ada yang menggambarkan keadaan Kota Kediri.Kajian terhadap peta-peta yang pernah dimiliki oleh lembaga-lembaga terkait berkaitan dengan wilayah Propinsi Jawa Timur pada umumnya, dan wilayah Kota Kediri pada khususnya.Kajian terhadap peta -peta prasarana jalan maupun prasarana umum lainnya yang pernah ada ataupun yang pernah dibuat sebelumnya.Kajian terhadap peta-peta potensi sumber daya alam yang pernah ada ataupun pernah dibuat sebelumnya.c.Tahap III : Survey Pengumpulan DataKunjungan pada beberapa Lembaga yang berkaitan maupun berhubungan dengan masalah pemetaan, baik di tingkat Pusat, Tingkat Propinsi maupun di tingkat Kota. Adapun peta-peta yang dikumpulkan meliputi peta Tata Ruang Propinsi maupun Peta RTRW Kota. Selain itu perlu dikumpulkan pula peta Tata Ruang Sektoral.Pengumpulan data historis dan teknis dan peta-peta yang pernah dIbuat untuk kawasan Kota Kediri. Peta-peta dimaksud adalah peta-peta topografi maupun peta-peta dasar. Data historis dan peta -peta dasar ini dikumpulkan dari Badan Koordinasi Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)d.Tahap IV : Kajian dan Analisis dataAnalisis keakuratan dan ketelitlan dari masing-masing Peta yang Pernah diproduksi ataupun dibuat pada tahun-tahun terdahulu oleh lembaga-lembaga pemetaan atau lembaga lainnyaPengolahan Citra Satelit yang telah tersedia dan citra pendukung lainnyaPenyusunan peta dasar digital. Pemrosesan kontruksi peta digital dengan bantuan perangkat lunak GIS.

2. Lingkup wilayah pekerjaan Lingkup wilayah pekerjaan meliputi daerah administrasi Kota Kediri untuk skala 1 : 5.000 yang dipertajam sampai 1 : 2500

VI. Kebutuhan Tenaga AhliTenaga Ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :Tenaga Ahli1.Team Leader (pendidikan S1 Teknik Geodesi/Geografi) dengan pengalaman kerja minimal 7 tahun2.Ahli Urban Design yang memahami dan ahli dibidang Remote Sensing/GIS (pendidikan S1 Teknik Planologi/Geodesi/Geografi/Geomatika) dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun.3.Ahli Kartografi/Geodesi/GIS (pendidikan S1 Teknik Geodesi dan Geomatika atau Geografi) dengan pengalaman kerjan minimal 5 tahun.Tenaga Pendukunga.Assisten Geodesi (pendidikan D3 Teknik Geodesi/Geografi/Geomatika) dengan pengalaman minimal 3 tahunb.Asisten/Operator GIS dan Remote Sensing (pendidikan D3 Geodesi/Geografi/Geomatika) dengan pengalaman kerja minimal 3 tahunVII.Jangka waktu pelaksanaan Jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ini dibutuhkan waktu selama 4 (empat) bulan kalender Setelah Surat Perintah Mulai Kerja Keluar.

IX.LaporanLaporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:1.Laporan PendahuluanLaporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan. Muatan laporan ini terlebih dahulu harus dikonsultasikan kepada Tim Supervisi yang telah ditunjuk oleh pengguna jasa.Gambaran umum, permasalahan dan metode pendekatan yang meliputi proses penyusunan, pelaksanaan pekerjaan, penggunaan model dan penggunaan konsepProgram kerja meliputi struktur organisasi, uraian tugas personil / tenaga ahli, jadwal pelaksanaan, penyajian produk perencanaan dan tenaga ahli dan lain sebagainya2.Laporan draft AkhirDraft Laporan Akhir diserahkan paling lambat 90 hari kalender sejak ditandatanganinya Surat Perintah Kerja yang digandakan sebanyak 5 (lima) buku terdiri dari :Hasil pekerjaan yang telah dicapai atau proses pekerjaan berupa garis besar kegiatan konsultan dan mobilisasi karyawan, schedule pekerjaan permasalahan yang dihadapi.Printout peta dasar digital skala 1 : 5.000Peta Dasar Kecamatan Gresik dan Kebomas dalam Sistem Informasi Geografis3.Laporan AkhirLaporan Akhir apabila pekerjaan mencapai 100% (120 hari kalender) laporan sebanyak 5 (lima) buku terdiri dari :Hasil pekerjaan yang telah dicapai atau proses pekerjaan berupa garis besar kegiatan konsultan dan mobilisasi karyawan, schedule pekerjaan konsultan dengan menampilkan kegiatan-kegiatan yang telah dikerjakan dengan membandingkan dengan schedule kemajuan pekerjaanKejadian yang terjadi selama pelaporan dan beberapa permasalahan yang dihadapiRingkasan hasil pekerjaan yang telah dicapai selama ini sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah dikerjakan mulai dari awal dan akhir pekerjaanRangkuman dari Laporan Pendahuluan, Draft Laporan Akhir dan Laporan Akhir) disertai dengan penjelasan dan penyajian yang rinci dan jelas.Peta-peta pendukung pekerjaan ukuran A3 sebagai lampiran.

4. Album PetaBasis Data Spatial Kota Kediri skala 1: 5.000 sebanyak 1 set pada kertas HF Special, berikut dengan indeks dan rekapnya

Kediri,.................................... 2014

Disetujui oleh :Kepala Bappeda(Pengguna Anggaran)

Disusun oleh :Panitia Pengadaan Barang/Jasa

NIP.

NIP.

Halaman | 9