Upload
adampengeran
View
136
Download
27
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kkk
Citation preview
D O K U M E N P E M I L I H A N
Nomor : 027/Bid.SDA/0150.ULP/81/III/2014
Tanggal : 12 Maret 2014
Untuk
PENGADAAN PEKERJAAN
STUDI PENGAMANAN INSTALASI PERTAMINA DAN PENGUKURAN GENANGAN BENDUNGAN WAIN
KEGIATAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN RESERVOIR
KELOMPOK KERJA PENGADAAN BARANG/JASAPAKET PEKERJAAN STUDI PENGAMANAN INSTALASI PERTAMINA DAN
PENGUKURAN GENANGAN BENDUNGAN WAINDINAS PEKERJAAN UMUM
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2014
BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
URAIAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang
semakin pesat dan keberhasilan
pengembangan potensi wilayah dalam
kenyataannya akan membawa konsekuensi
ke dalam berbagai hal, salah satu diantaranya
adalah meningkatnya kebutuhan air baku, baik
dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Kebutuhan akan air sebagai sarana pokok
penunjang kegiatan yang meningkat tersebut
merupakan indikasi akan adanya potensi
permasalahan yang dapat timbul terutama pada
daerah-daerah sumber kegiatan. Peningkatan
kebutuhan akan air bersih untuk domestik,
memerlukan lebih banyak pengembangan
sumber-sumber air untuk menjaga kondisi
dimana, minimal terjadi keseimbangan antara
kebutuhan dan ketersediaan air.
Potensi sumber daya air permukaan yang ada
di sungai Wain perlu dikembangkan secara
terpadu dan optimal dalam upaya peningkatan
penyediaan air hingga beberapa waktu
mendatang, guna mencapai keseimbangan
antara kebutuhan dan ketersediaan air. Salah
satu alternatif penyediaan air tersebut adalah
dengan membangun suatu tampungan air/waduk
yang dapat menampung air pada musim hujan
dan difungsikan selama musim kemarau.
Daerah aliran sungai Wain merupakan daerah
kawasan hutan lindung primer, sehingga dapat
dikatakan bahwa Sungai Wain mempunyai
aliran dasar (baseflow) yang cukup potensial
sebagai sumber air baku, bila ditampung dalam
suatu waduk. Sebagai salah satu program
andalan dalam Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) 2011-
2015 untuk wilayah Kalimantan Timur,
Bendungan Sungai Wain direncanakan dalam
rangka pemenuhan air baku untuk Kota
Balikpapan dan Kawasan Industri Kariangau,
maka pelaksanaan pembangunan Bendungan
Wain telah dimulai pada tahun
2013.
Sungai Wain juga dimanfaatkan oleh Pertamina
dengan membuat waduk di hulu rencana
Bendungan Wain untuk mensuplai kebutuhan
air minum/bersih bagi karyawan
Pertamina dan kebutuhan industri kilang minyak.
Untuk itu diperlukan perencanaan guna
pengamanan fasilitas waduk dan instalasi pipa air
baku yang dikelola oleh PT. Pertamina (persero).
Sebagai upaya penanganan kegiatan tersebut,
maka perlu dilaksananakan pengukuran dan
inventarisasi daerah genangan Bendungan Wain.
Selain dari pada itu sesuai dengan peraturan
yang ada, bahwa suatu waduk harus mempunyai
sempadan atau sabuk hijau sebagai area
konservasi yang harus diakomodasi dalam
kegiatan ini. Dengan dilakukannya pengukuran
daerah genangan, maka akan diketahui pula
infrastruktur yang akan terkena dampak dari
genangan tersebut. Infrastruktur tersebut harus
dikoordinasikan dengan pemangku kepentingan
yang terkait untuk mengambil langkah
selanjutnya.
Memperhatikan uraian tersebut di atas serta
terkait dengan upaya pelaksanaan pekerjaan
yang berkesinambungan dan berkelanjutan maka
pada tahun anggaran 2014, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum
bermaksud melakukan Studi
Pengamanan InstalasiPertamina dan Pengukuran Genangan Bendungan Wain.
2. Maksud
dan Tujuan
MaksudMaksud dilaksanakannya pekerjaan ini ialah
mendapatkan peta daerah genangan dan sabuk
hijau Bendungan Wain, beserta segala
infrastruktur yang terdapat di daerah genangan
maupun di sabuk hijaunya.
TujuanTujuan pekerjaan ini adalah menyiapkan peta
daerah genangan beserta sabuk hijau, dan
rencana
serta desain
untuk
perlindungan atau pemindahan infrastruktur
yang
ada di dalamnya.
3. Sasaran Sasaran dari pekerjaan ini adalah
mendapatkan peta daerah genangan dan sabuk
hijau, serta desain perlindungan atau
pemindahan/ penggantian infrastruktur yang siap
untuk ditindak lanjuti dengan kegiatan
selanjutnya.
4. Lokasi Kegiatan Kegiatan jasa konsultansi ini harus dilaksanakan di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lokasi
pekerjaan berada di Kota Balikpapan, Provinsi
Kalimantan Timur.
5. Sumber Pendanaan Untuk pelaksanaan kegiatan ini
diperlukan biaya kurang lebih Rp.
1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) termasuk
PPN dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan
Timur yang tercantum dalamDPA SKPD Dinas Pekerjaan Umum Tahun Anggaran 2014.
6. Nama dan Organisasi
Pejabat Pelaksana
Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Bidang
Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Kalimantan Timur.
DATA PENUNJANG
7. Data Dasar - Peta topografi/RBI skala 1 : 25.000 / 1 : 50.000
- Detail Desain Bendungan Wain- Referensi Pengukuran Topogafi Nasional
8. Standar Teknis Standar Nasional Indonesia
(SNI), Standar/Kriteria Perencanaan (KP) yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air dan Standar lainnya yang berlaku,
diantaranya :a. SNI 03-3432-1994, Tata Cara Penetapan Banjir Rencana
dan Kapasitas Pelimpah untuk Bendungan.b. PT -02 Pengukuran Topografi, Standar Perencanaan
Irigasi, Ditjen Air 1986.
c. SNI 19-6724, 2002 Tata Cara Pengukuran
Kontrol Horizontal dan SNI 19-6988, 2004
Tata Cara Pengukuran Kontrol Vertikal.d. Standar pedoman Lain yang Terkait.
9. Studi -Studi Terdahulu Studi terdahulu yang ada adalah :- DED Bendungan Wain (2009)
10. Referensi Hukum Referensi hukum untuk pelaksanaan
pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas
pada :
a. UUD 1945 Pasal 33.
b. UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air. c. PP No. 37 Tahun 2010
tentang Bendungan.
d. PP No. 42 Tahun 2008 tengan Pengelolaan Sumber Daya
Air.e. PP No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang. f. PP No. 38 Tahun
2011 tentang Sungai.
g. PerMen PU No. 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan
dan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan
Sungai Dan Bekas Sungai.
h. PerMen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem
Jaminan Mutu.
RUANG LINGKUP
11. Lingkup Kegiatan
A. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan
Konsultan adalah:a. Analisis kondisi topografi untuk tapak rencana daerah
genangan dan sabuk hijau;
b. Analisis geologi yang berkaitan dengan
daerah genangan serta kondisi geologi detail
di masing-masing rencana infrastruktur;c. Menyusun desain perlindungan, pemindahaan/
penggantian infrastruktur yang terkena genangan;
d. Membuat gambar teknis rencana
perlindungan, pemindahaan/ penggantian
infrastruktur yang terkena genangan dan
peta genangan serta sabuk hijau;e. Menyusun nota desain yang meliputi kriteria yang
dipergunakan dalam menyusun desain dan
perhitungan gambar teknis;f. Membuat spesifikasi teknis yang meliputi ukuran yang
harus dipenuhi untuk mencapai kualitas
pekerjaan yang disyaratkan dan peralatan
yang dipergunakan dalam pelaksanaan
konstruksi;g. Menyusun metode pelaksanaan;h. Menyusun rencana anggaran biaya
pelaksanaan konstruksi yang meliputi
perhitungan volume pekerjaan dan biaya;
i. Melakukan koordinasi dengan pemangku
kepentingan yang terkait.
Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
penyedia jasa dijelaskan dengan metodologi
sebagai berikut :
1. Pengumpulan data dan survey investigasiPengumpulan dan pengadaan data :a) Mengumpulkan laporan-laporan hasil studi
bidang kePU-an yang berkaitan dengan
permasalahan,b) Mengumpulkan data dan informasi tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Kota dan Propinsi,
c) Pengadaan peta quickbird high resolution lengkap dengan data SRTM atau
yang setara,
d) Mengumpulkan data hidrologi (curah hujan)
dan hidraulik (muka air, debit, laju
sedimentasi),
e) Mengumpulkan data struktur bangunan
waduk, rumah pompa, instalasi pipa, dan
Pola Operasi Waduk Pertamina,
f) Melakukan inventarisasi dan pendataan
area genangan.
g) Data dan informasi lainnya yang dianggap perlu
2. Pengukuran Topografi dan Penyelidikan Geologia) Survey Topografi
Survey topografi di sini merupakan suatu
kegiatan pengukuran topografi situasi pada
lokasi dimana bendungan dan waduk
direncanakan. Pengukuran dan Pemetaan
situasi dengan skala 1 : 2000 untuk peta
situasi rencana daerah genangan dan 1 :
1000 untuk peta situasi detail adalah untuk
keperluan perencanaan teknis. Peta tersebut
harus memuat data ketinggian planimeter
dan keadaan topografi secara rinci dengan
benar dan jelas. Survai topografi terhadap
rencana bendungan/waduk meliputi lokasi as
bendungan, bangunan pelengkap (jalan
masuk/access road, bangunan
pelimpah/spillway, bangunan
pengelak/diversion works channel/tunnel,
daerah genangan, dan lain-lain), yang terdiri
dari :
- Pengukuran topografi situasi bendungan wain
- Pengukuran dan pemetaan situasi sungai ke
arah hulu as bendungan
- Pengukuran penampang memanjang
rencana as bendungan
- Pengukuran topografi situasi waduk pertamina
- Pengukuran penampang melintang
pada as bendungan wain dengan jarak (20
– 25) m dengan lebar penampang bervariasi
dari 50 m sampai 500 m sesuai dengan
kebutuhan.
- Pemasangan patok tanda (Bench Mark/BM dan atau
Check Point/CP) sebagai titik kontrol kerangka dasar
peta untuk setiap lokasi.
Output : Peta
Topografi Layout peta dalam format .shp Laporan Lapangan Survei Topografi dan Deskripsi
Bench Mark/BM dan atau Check Point/CP.
b) Penyelidikan Geologi
Penyelidikan Geologi dilaksanakan dengan
maksud untuk mengetahui lapisan tanah,
kondisi geologi, aspek geoteknik rencana
lokasi site bendungan dan bangunan
pelengkap lainnya. Adapun tujuan
penyelidikan tersebut adalah untuk
memperoleh data-data mengenai sifat- sifat
fisik dan teknis dari lapisan tanah/batuan
dasar yang terdapat di lokasi penyelidikan
untuk menunjang perencanaan.
Secara umum pekerjaan penyelidikan
geologi ini terbagai atas 3 bagian yaitu :- Pekerjaan lapangan- Pekerjaan
laboratorium- Pemetaan Geologi Permukaan
1. Uraian pekerjaan lapangan
- Mobilisasi, Demobilisasi Tenaga dan Peralatan
- Pekerjaan Bor Inti
Pelaksanaan bor inti dilakukan untuk
mendapat deskripsi lapisan tanah di lokasi
rencana as bendungan. Jumlah titik bor
yang dilakukan adalah sebanyak 4 (empat)
titik yang tersebar di rencana as
bendungan, lokasi spillway dan lokasi
diversion channel. Total kedalaman
pengeboran ± 80 meter. Mesin bor yang
digunakan untuk pelaksanaan bor inti ini
diisyaratkan dengan kapasitas mesin di
atas50 PK.
- Tes Permeabilitas Lapangan dilakukan
sebanyak 14 pengujian.- Pekerjaan Sondir dilakukan untuk mengetahui nilai
hambatan lekat dan nilai perlawanan
konus (daya dukung tanah) dari variasi
kedalaman pada lapisan-
lapisan tanah. Lokasi sondir ditetapkan
berdekatan dengan lokasi titik Bor Inti
(mesin). Alat sondir yang digunakan
berkapasitas sedang, dan dapat membaca
nilai maksimum perlawanan konus sebesar
250 kg/cm2. Sondir dilakukan sebanyak
4 titik yang tersebar di rencana as
bendungan, lokasi spillway dan lokasi
diversion channel.- Sumur Uji (Test Pit), Pekerjaan sumur uji atau test pit
ini gunanya untuk mengetahui jenis dan
ketebalan lapisan dibawah top soil
dengan lebih jelas. Selain itu pekerjaan
ini untuk menentukan jenis-jenis bahan
timbunan tubuh bendungan. Dengan
demikian dapat lebih positif dalam
menguraikan jenis lapisan dan
ketebalannya. Pada saat pelaksanaan
tersebut juga perlu dicatat uraian- uraian
jenis dan warna tanah disertai photo dari
atas dan photo dari samping juga harus
dicatat elevasi ketinggian dari lokasi
tersebut. Ukuran sumuran uji tersebut 1 –
1,5 meter persegi dengan maximum
kedalaman galian 5 m disesuaikan dengan
keadaan lapisan tanahnya. Test Pit
dilakukan sebanyak 4 titik.- Standard Penetration Test (SPT), pengujian yang
digunakan untuk menentukan kepadatan
dan konsistensitanah/batuan secara
dinamis di tempat (insitu) atau untuk
mendapatkan gambaran keadaan
kekuatan geser jenis tanah langsung di
lapangan. SPT dilakukan sebanyak 15
pengujian.- Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu
sebanyak 6 tes.
- Kotak contoh batuan/tanah dan photo berwarna contoh bantuan
(core box and colour photo)
Kotak contoh batuan pada prinsipnya
bertujuan untuk penyimpanan contoh
batuan/tanah agar tidak terganggu, rusak
dan hancur hingga sewaktu-waktu
diadakan penelitian ulang contoh
batuan/tanah tersebut masih bisa
didiskripsi dan dipergunakan semestinya.2. Pekerjaan Laboratorium
Pada contoh-contoh tanah yang terambil, baik
tanah asli maupun contoh tanah terganggu
akan dilakukan beberapa macam percobaan
dilaboratorium, sehingga data parameter dan
sifat-sifat tanahnya dapat diketahui jenis dan
macam-macam percobaan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a) Soil Properties : (SKSNI – M-22 –1990-F)- Unit
weight- Specific grafity (SNI-1742-1989-F)- Moisture content
b) Grain Size Analysis (SNI-1968-1999-F)c) Atterberg
Limit- Liquit limit (W1) (SNI-1967-1990-F)- Plastic limit (Wp) (SNI-1966-1990-F)- Placticity Index (PI)- Shrinkage limit (SNI-M-18-1991-03)
d) Trixial Test (SKSN-M-05-1990-F)e) Consolidation Test (SKSNI-M-108-1990-F)f) Permeability
Testg) Compaction Test (SNI-1743-1989-F)h) Pengujian Kuat Tekan Bebas
Pengujian Laboratorium masing-masing
dilaksanakan 6 sampel.3. Penyelidikan Geologi
PermukaanPokok-pokok
pekerjaan- Pemetaan geologi permukaan regional- Pemetaan geologi daerah pekerjaan
Uraian pekerjaan
- Pemetaan geologi pada lokasi as dilakukan
pada peta dasar hasil pengukuran situasi
dengan skala 1 : 2000 atau 1 : 1000.
- Pemetaan geologi harus mencakup aspek-
aspek geomorfologi, litologi, stratigrafi dan
struktur geologi dengan penekanan
terhadap informasi geologi teknik untuk
bendungan, seperti keterkaitannya data
tentang ketebalan tanah penutup,
kemungkinan adanya bocoran, daya
dukung pondasi, kemungkinan terjadinya
longsoran, data geohidrologi seperti
rembesan, mata air, muka air tanah, dsb.3. Analisis Hidrologi dan Hidrolika
a) Analisa Hidrologi dan
Neraca Air
Menghitung ketersediaan air
(dependable flow) menggunakan metode
yang sesuai dengan ketersediaan data
maupun karakteristik daerah studi,
dikoreksi dengan hasil pengamatan/ survai
hidrologi
Membuat grafik hubungan antara H (tinggi muka
air) dengan Q (debit) yaitu berupa rating
curve dari hasil survai hidrologi.
Membuat grafik hubungan antara luas genangan
dengan kapasitas waduk (area-capacity curve)
Menghitung dan menganalisa kebutuhan
air untuk air baku dan kemungkinan untuk
kebutuhan lain. Hal ini dilakukan dengan
kajian simulasi waduk.
Menghitung dan menganalisa debit banjir
rancangan (design flood) dengan kala
ulang sesuai dengan kebutuhan desain
Analisa keseimbangan air (water balance)
Menghitung dan menganalisa sediment
transport, dikoreksi dengan hasil
pengamatan angkutan sedimen.
Penelusuran banjir (flood routing) dengan berbagai
kala ulang lewat waduk dan pelimpah
b) Analisa Hidrolika
Melakukan kajian pola operasi waduk
pertamina dan bendungan wain
Analisa kapasitas tampungan waduk
Perencanaan sistim dan bangunan
pengelak serta bangunan pengambilan
(intake structure)Untuk menentukan semua besaran tersebut di atas,
maka dalam melakukan analisa hidrologi
diperlukan bantuan gambar dan peta
pengukuran. Hal ini dilakukan supaya
dalam menentukan parameter- parameter
yang berkaitan dengan analisa hidrologi
dapat lebih mendekati kondisi yang ada.
Parameter tersebut antara lain berkaitan
dengan hujan daerah aliran sungai, elevasi
dasar sungai dan juga perhitungan banjir
desain.
4. Inventarisasi/Analisa Kependudukan
dan Kepemilikan lahan
Analisa kependudukan dan kepemilikan
dilakukan pada daerah tapak bendungan dan
rencana genangan.
5. Desain perlindungan infrastruktur daerah genangan
Pada tahap studi ini akan dilakukan desain
perlindungan/ pemindahan/ penggantian
infrastruktur pada area genangan Bendungan
Wain yang didukung dengan gambar-
gambar serta analisa/ perhitungan yang
memadai. Terhadap rencana konstruksi
fasilitas umum dan failitas lainnya, perlu
dilakukan studi alternatif mendalam dengan
mengacu pada aspek-aspek fisik dan teknis
yang mempengaruhinya.
Perencanaan bangunan mengacu pada
pedoman dan kriteria perencanaan SNI yang
berlaku di Indonesia.
6. Tata pengaturan air
Perlu adanya pengelolaan alokasi air yang
akan dilaksanakan, prioritas-prioritas yang
ada, fungsi dan peranan institusi pengelola
(Dinas PU, PT. Pertamina, dll), keberadaan
dan aktifitas forum-forum koordinasi seperti
panitia tata pengaturan air, partisipasi
pemanfaatan air. Disamping itu tata cara dan
koordinasi dalam pengelolaan kwalitas air,
pengendalian banjir dan konservasi SDA
12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari
pelaksanaan pekerjaan ini adalah berupa
laporan dan peta topografi daerah genangan dan
sabuk hijau, laporan-laporan desain
perlindungan/ pemindahan/ penggantian
infrastruktur yang terkenagenangan Bendungan
Wain.
13. Peralatan,
Material,
Personil dan
Fasilitas dari
Pejabat
Pela
ksanaTeknis
Kegiatan
Peralatan, Material,
Personil dan Fasilitas
dari Pejabat
Pelaksana Teknis
Kegiatan yang dapat
digunakan dan harus
dipelihara oleh
penyedia jasa:a). Laporan dan Data
Kumpulan
laporan dan
data sebagai
hasil studi
terdahulu serta
fotografi (bila ada)
dapat dipakai
sebagai referensi
oleh penyedia
jasa.b). Akomodasi d
an Ruangan KantorAkomodasi dan ruangan kantor tidak
disediakan oleh Pengguna Jasa dan harus
disediakan oleh penyedia jasa sendiri dengan
cara sewa.c). Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna Jasa akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas
atau pendamping dalam rangka pelaksanaan
jasa konsultansi.
d). Fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa
yang dapat digunakan oleh penyedia jasa- Dukungan administrasi dan surat menyurat.- Dalam hal konsultasi rutin dengan
pihak-pihak terkait atau direksi pekerjaan,
penyedia jasa dapat menggunakan ruang
rapat yang ada pada kantorBidang Sumber
Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Kalimantan Timur dengan catatan
ruang rapat tersebut sedang tidak dipergunakan.
14. Peralatan dan
Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi
Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa
Konsultansi Penyedia jasa harus menyediakan
dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain :
1. Kantor beserta fasilitasnya (sewa).2. Komputer, printer, plotter (sewa).3. Kendaraan Operasional (sewa).4. Peralatan survei dan investigasi (sewa).
15. Lingkup Kewenangan
Penyedia Jasa
1. Penyedia jasa berwenang untuk
melaksanakan jasa konsultansi maupun
mengadakan barang yang sesuai dengan
kontrak.2. Penyedia jasa berwenang untuk tidak melakukan
kegiatan yang akan menimbulkan
pertentangan kepentingan (conflict of interest) dengan kegiatan yang merupakan tugas penyedia
3. Kewenangan anggota penyedia adalah ketentuan yang mengatur mengenai apabila
penyedia adalah sebuah joint venture yang beranggotakan lebih dari satu penyedia,
anggota joint venture tersebut memberi
kuasa kepada salah satu anggota joint venture untuk bertindak dan mewakili hak-hak dan kewajiban anggota penyedia
lainnya terhadap Pengguna Jasa.
Posisi
KualifikasiJumlah O
Tenaga Ahli
1. Ketua Tim/ Seorang tenaga ahli
1 Orang
16. Jangka WaktuPenyelesaianKegiatan
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini
diperkirakan 7 (tujuh) bulan atau 210 (dua
ratus sepuluh) hari kalender.
17. Personil
Ahli Bendungan (Team Leader)
bertindak sebagai Ketua Tim, berpendidikan Sarjana Teknik Sipil/ Pengairan, lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Ketua Tim adalah Sarjana (S1) yang telah berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan perencanaanbendungan/ bidangSumber Daya Air, memiliki sertifikat keahlian bidang Sumber
7 Bulan
2. AhliHidrologi&Hidraulika
Tenaga ahli ini harus memiliki sertifikat keahlian bidang Sumber Daya Air / Ahli Muda yang dikeluarkan oleh organisasi/ asosiasi profesi yang terakreditasi dan masih berlaku. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairanlulusan universitas/perguruan tinggi negeri
1 Orang
5 Bulan
pada bidangnya selama 1 (satu) tahun. Tenaga ahli harus telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan Analisis Hidrologi/hidraulika. Tenaga ahli ini tugas utamanya adalah sebagai koordinator kegiatan Analisis Hidrologi/hidraulika
3. Ahli Geodesi Mempunyai sertifikat keahlian bidang Geodesi/ Ahli muda yangdikeluarkan oleh organisasi/ asosiasi profesi yang terakreditasi dan masih berlaku. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geodesi Strata-1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, berpengalaman efektif pada bidangnya selama 1 (satu) tahun.
Tenaga ahli harus telah
1 Orang
3 Bulan
4. AhliDesain Bangunan Air
Tenaga ahli ini harus memiliki sertifikat keahlian bidang Sumber Daya Air / Ahli muda yang dikeluarkan oleh organisasi/ asosiasi profesi yang terakreditasi dan masih berlaku. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Pengairanlulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, berpengalaman efektif pada bidangnya selama 1 (satu) tahun. Tenaga ahli harus telah berpengalaman
1 Orang
5 Bulan
5. Ahli Geologi
Mempunyai sertifikat keahlian bidang Geologi/Geoteknik / Ahli muda yang dikeluarkan oleh organisasi/ asosiasi profesi yang terakreditasi dan masih berlaku. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana (S1) Teknik Geologi/
1 Orang
3 Bulan
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, berpengalaman efektif pada bidangnya selama 1 (satu) tahun. Tenaga ahli harus telah berpengalaman melaksanakan pekerjaan Analisis Geologi/ Geoteknik dan Mekanika Tanah untuk bangunan air.Tenagaahli ini tugasnya sebagai koordinator
6. Ahli RAB dan
Spektek
Mempunyai sertifikat keahlian bidang Sumber Daya Air / Ekonomi Teknik / Ahli muda yang dikeluarkan oleh organisasi/ asosiasi profesi yang terakreditasi dan masih berlaku. Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/Peng-airan Strata-1 (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi,
1 Orang
2 Bulan
Penyusunan Dokumen Tender (termasuk Spesifikasi Teknis) dan Analisis Ekonomi Teknik. Tenaga ahli yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK akan lebih diutamakan. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya adalah sebagai koordinator kegiatan Perhitungan Volume Pekerjaan (BOQ), RAB pelaksanaan Konstruksi, Penyusunan Dokumen Lelang
Tenaga Sub-Ahli/Penunjang
1. Juru Ukur/ Surveyor
Juru ukur bertugas untuk melaksanakan pengukuran/ survei di lapangan. Juru ukur minimal berpendidikan seting-kat SMK/SMTA atau sederajat, dan telah
2 Orang2 Bulan
2. Juru Bor/ Bor Master
Juru bor bertugas untuk melaksanakan pekerjaan investigasi geoteknik/pengeboran tanah/batuan di lapangan. Juru bor minimal berpendidikan setingkat
1 Orang2 Bulan
Tenaga Pendukung
1. Juru Gambar CAD
Juru gambar bertugas untuk membuat gambar-
1 Orang7 Bulan
desain/perencanaan. Minimal berpendidikan setingkat SLTA/SMK atau sederajatdan ber- pengalaman meng- operasikan perangkat lunak
2. Tenaga Lokal Pengukuran
Bertugas melaksanakan survai pengukuran. Berpendidikan minimal setingkat SLTA/ SMK, dan telah berpengalaman melaksanakan survai pengukuran, tenaga
6 Orang2 Bulan
5. Tenaga Pengeboran/S ondir
Bertugas untuk melaksanakan pengeboran/sondir. Berpendidikan minimal setingkat SLTA/ SMK,dan telah berpengalaman melaksanakan
4 Orang2 Bulan
18. Jadwal /Tahapan
Pelaksanaan Kegiatan
Penyedia Jasa harus membuat Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan/ Kegiatan yang
antara lain paling sedikit memuat :1. Jenis/butir-butir pekerjaan yang dilakukan2. Diagram batang yang menunjukkan waktu
pelaksanaan tiap jenis pekerjaan jenis
pekerjaan dengan satuan kolom waktu
mingguan)3. Lengkung-S mulai awal pekerjaan (kemajuan pekerjaan
0 %) sampai dengan akhir pekerjaan
(kemajuan pekerjaan 100 %).
Pembagian waktu kerja harus dibuat mingguan
dan setiap bulan dibagi dalam empat minggu.
LAPORAN
19. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan/Inception, memuat :
1). Rencana kerja penyedia jasa secara
menyeluruh (antara lain persiapan meliputi
kendaraan operasional, dll.)
2). Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung Iainnya.3). Jadwal kegiatan penyedia jasa.4). Jadwal penugasan personil dan peralatan.5). Hasil kesimpulan sementara hasil
pengumpulan data, gambar/peta dan laporan
hasil kegiatan terdahulu yang terkait (bila ada),
tinjauan lapangan, identifikasi permasalahan
dan evaluasi permasalahan.
6). Membuat/menyusun matrik kerangka pikir logis (Logical
Frame) untuk kegiatan perencanaan bendungan.
7). Penyusunan rencana kerja bulan berikutnyaLaporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1 (satu)bulan sejak SPMK diterbitkan.Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan
dari hasil pembahasan Laporan Pendahuluan
dimasukkan dalam Laporan Antara.Jumlah laporan yang diserahkan : 5 (lima) buku.
20. Rencana Mutu
Kontrak (RMK)
Rencana Mutu Kontrak (Quality Assurance),
memuat : Pedoman teknis pelaksanaan
pekerjaan secara rinci untuk menjamin mutu
proses pelaksanaan pekerjaan sehingga
didapatkan keluaran yang diharapkan sesuai
Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga)minggu sejak SPMK diterbitkan.Jumlah laporan yang diserahkan : 5 (lima) buku.
21. LaporanBulanan Laporan Bulanan, memuat :1). Hasil kemajuan pekerjaan yang telah dicapai
selama satu bulan dilengkapi lengkung-S
kemajuan kerja.2). Penjelasan program berikutnya baik teknis maupun
administratif dan permasalahannya.Laporan harus diserahkan selama 7 bulan,
selambat- lambatnya 1 (satu) minggu setiap awal
bulan berikutnya. Jumlah laporan yang diserahkan
: 5 (lima) buku / bulan
22. LaporanAntara Laporan ini, memuat :Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang
sudah dilaksanakan seperti hasil survei atau
penyelidikan lapangan yang telah dilaksanakan
dan analisis data, rencana alternatif, formulasi
dan desain tipikal. Dalam laporan interim sudah
disampaikan draft sistem planning. Tanggapan,
masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil
pembahasan Laporan Antara
dimasukkan dalam Laporan Akhir Sementara (Draft FinalReport).
Jumlah laporan yang diserahkan : 5 (lima) buku
23. Laporan Akhir
Sementa
ra
Laporan Akhir Sementara, memuat :
1). Rangkuman sementara hasil
pekerjaan secara keseluruhan.2). Semua hasil analisa baik dari segi hidrologi, topografi,
geoteknik, desain bangunan utama &
pelengkap, alokasi air dan rencana
anggaran biaya.3). Kesimpulan sementara hasil optimasi dan
pengembangan sumber daya air
waduk yang bersangkutan.
Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan
dari hasil pembahasan Laporan Akhir Sementara
dimasukkan dalam Laporan Akhir.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15(limabelas) hari sebelum kontrak berakhir. Jumlah laporan yang diserahkan : 5 (lima) buku.
24. Laporan Akhir Laporan Akhir terdiri dari : Laporan Utama,
memuat :1). Rangkuman akhir (final) hasil
pekerjaan secara keseluruhan.2). Kesimpulan akhir hasil pekerjaan.Laporan Akhir ini merupakan
penyempurnaan atau bentuk akhir dari
Laporan Akhir Sementara yang telah dibahas
dalam diskusi bersama dengan memperbaiki isi
laporan sesuai dengan masukan dan
rekomendasi dari hasil diskusi Laporan Akhir
Sementara, harus diserahkan selambat-
lambatnya 7 (tujuh) bulan sejak SPMK
diterbitkan.
Jumlah laporan yang diserahkan : 5
(lima) buku.
Laporan Ringkas, memuat ringkasan
atau sari dari Laporan Akhir yang dibahas
secara ringkas. Mengingat lingkup peruntukan
laporan, maka penyajian laporan harus dapat
menjelaskan pokok-pokok kesimpulan dan
saran dari penanggulangan masalah yang
terjadi, dilengkapi dengan gambar dan
tabel yang relevan. Laporan diserahkan pada
tahap akhir pelaksanaan pekerjaan. Jumlah
laporan yang diserahkan : 5 (lima) buku.
Laporan Penunjang, Memuat :a. Laporan Topografi diserahkan
sebanyak 5 (lima)buku
.
b. Buku Deskripsi Bench Mark dan Data Ukur
diserahkan sebanyak 5 (lima) buku.
c. Laporan Mekanika Tanah dan Geologi , laporan ini, memuat :Uraian dan analisa, serta penjelasan tentang semua aspek yang terkait dengan kajian geologi/mekanika tanah di lokasi pekerjaan dan hasil test laboratorium, terutama parameter-parameter yang akan dipakai dalam perencanaan. Laporan dilengkapi Matrik
kerangka pikir logis (logikal frame) analisa
geoteknik terkait perencanaan bendungan. Jumlah laporan yang diserahkan : 5 (lima) buku.
d. Laporan Nota Perhitungan / Desain,
Laporan ini berisi analisis perencanaan
bendungan dan bangunan pelengkapnya,
berupa perhitungan desain struktur
bangunan utama dan semua bangunan
pelengkap serta perhitungan stabilitas
struktur yang diuraikan beserta konsep
dasar perencanaannya dilengkapi pula
referensi yang menunjukkan semua
metoda, rumus, dan pedoman yang
digunakan. Laporan dilengkapi dengan
matrik kerangka pikir logis (logikal
frame) kajian desain terkait
perencanaan bendungan.Jumlah laporan yang diserahkan : 5
(lima) buku.
e. Laporan Kriteria, Perencanaan, dan
Desai
f.
dikumpulkan sebanyak 5 (lima) buku.
Laporan Hidrologi, memuat :- Membuat kerangka pikir logis (logikal frame) analisa
hidrologi terkait perencanaan bendungan dan waduk.
- Analisa karakteristik DAS dan model persungaiannya- Analisa Hujan Rencana dan Hujan andalan daerah- Analisa Debit Banjir Rancangan dengan
berbagai kala ulang dengan beberapa
metode.- Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan air- Hasil Analisis Sedimentasi.Jumlah laporan yang diserahkan : 5 (lima) buku.
g. Dokumen Lelang, Laporan ini terdiri dari
Laporan Bill of Quantity (BoQ), Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dan Spesifikasi
Teknik. Laporan BoQ berisi perhitungan
kuantitas/quantity dari bangunan utama
serta semua bangunan pelengkap termasuk
jalan inspeksi yang meliputi beberapa jenis
pekerjaan yang diperlukan pada saat
pelaksanaan konstruksi. Sedangkan untuk
Rencana Anggaran Biaya (RAB) berisi
analisa harga satuan pekerjaan dan hasil
perhitungan biaya pekerjaan konstruksi.
Perhitungan kuantitas/quantity pekerjaan
juga dilengkapi dengan sketsa gambar
perhitungan kubikasi bangunan. Jumlah
laporan yang diserahkan : 5 (lima) buku.
h. Album Gambar Desain (A1) Asli (Dimasukkan Dalam
Tabung), diserahkan sebanyak 1 (satu) set / buku.
i. Album Gambar Desain (A1) Copy,
diserahkan sebanyak 2 (dua) set / buku.
j. Album Gambar Desain (A3) Asli, diserahkan sebanyak
1 (satu) set / buku.
k. Album Gambar Desain (A3)
Copy, diserahkan sebanyak 3 (tiga) set /
buku.
l. Dokumentasi Kegiatan Lapangan
(Album Foto), diserahkan sebanyak 3
(tiga) set / buku.
m. Dokumentasi Seluruh Laporan & Gambar dalam
Hardisk Eksternal 1000 GB, diserahkan sebanyak 1 (satu) unit.
25. Penyimpanan
Dokumentasi
Seluruh Laporan dan gambar disajikan
dalam Bahasa Indonesia sesuai format
(bentuk) laporan yang berlaku di
lingkungan Bidang Sumber Daya Air Dinas
Pekerjaan UmumProvinsi Kalimantan Timur
dan Standar /Kriteria Perencanaan (KP) yang
diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air. Untuk istilah-istilah dalam bahasa
asing, agar ditulis dalam format huruf
miring.Disamping itu berkas komputer (computer files)
seluruh hasil pekerjaan di simpan
(backup) dalam sebuahExternal Harddisk kapasitas 1000GBJumlah harddisk yang diserahkan : 1 (satu) buah.
26. Produksi
Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi
berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam KAK, denganpertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
27. Persyaratan
Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa
konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi.1. Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub-
penyedia harus diatur dalam kontrak dan
disetujui terlebih dahulu oleh PPTK.
2. Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama
dengan sub- penyedia harus megacu
kepada harga yang tercantum dalam
kontrak serta menganut sistem
penyetaraan.
3. Penyedia tetap bertanggungjawab atas
bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh
sub-penyedia.
4. Masing-masing anggota KSO akan
melakukan pengawasan penuh
terhadap semua aspekpelaksanaan.
28. PedomanPengumpulanData Lapangan
Pengumpulan Data Lapangan harus
memenuhi persyaratan dengan mengacu
pada SNI atau Standar
lainnya yang berlaku.
29. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia
Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada :- Staf Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan- Staf Bidang Sumber Daya Air Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur yang berkompeten di bidang yang dimaksud.
30. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
1. Dalam pelaksanaan kegiatan jasa
konsultansi, penyedia jasa wajib
menerapkan sistem manajemen K3 dan
menyusun Rencana Kesela- matan dan
Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K).
2. Keluaran yang dihasilkan dalam
kegiatan jasa konsultansi harus
mencakup aspek-aspek K3.
Jenis Laporan, Judul, Satuan dan Jumlah
No. JENIS LAPORANBANYAK
Satuan Jumlah
1 Laporan Pendahuluan Buku 5
2 Rencana Mutu Kontrak (RMK) Buku 5
3 Laporan Bulanan (Bulan I s.d. Bulan VII)
Buku5 x 7
=
4 Laporan Antara/Interm Report Buku 5
5 Konsep Laporan Akhir/Final Report Buku 5
6 Laporan Akhir/Final Report
- Laporan Utama Buku 5
- Laporan Ringkas/Executive Summary
Buku 5
- Laporan Penunjang
a. Laporan Pengukuran dan Topografi
Buku 5
b. Buku Diskripsi Bench Mark dan Data Buku 5
c. Laporan Mekanika Tanah dan Geologi
Buku 5
d. Laporan Nota Perhitungan/Desain
Buku 5
e. Laporan Kriteria Perencanaan Desain
Buku 5
f. Laporan Hidrologi Buku 5
g. Dokumen lelang- Bill of Quantity, RAB
- Spesifikasi Tanah
Buku5
5
h. Album Gambar Desain (A1) Asli Set/Buku 1
(Dimasukkan Dalam Tabung)
i. Album Gambar Desain (A1) Copy Set/Buku 2
j. Album Gambar Desain (A3) Asli Set/Buku 1
k. Album Gambar Desain (A3) Copy
Set/Buku 3
l. Dokumentasi Kegiatan Lapangan
(Album Foto)Set/Buku 3
m. Dokumen Seluruh Laporan & Unit 1