Upload
yudha-gading
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 KAK B-13-1
1/9
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PENGAWASAN
PEMBANGUNAN KATOLIK CENTER
…………………………………………………………………
SATUAN KERJA
DINAS PEKERJAAN UMUM KUTAI BARAT
1. PENDAHULUAN
A. Umum
1.
Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar
rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi
dapat berlangsung tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tertib administrasinya.
2.
Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh penyedia jasa konstruksi
pemberi jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh waktudengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan
kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasai pekerjaan konstruksi, dari segi
masukan, proses dan produk kegiatan
4.
Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas komitmen dan intensitas
pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.
B. Latar Belakang
1) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan Bagian DinasPekerjaanUmum
2)
Untuk penyelenggaraan Satuan Kerja termaksud, dibentuk Panitia Lelang Nomor :
800.05.020/K.2283/2013 tanggal 31 Desember 2013 dengan susunan organisasi seperti
pada lampiran.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas yang memuat
masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
2) Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.
8/16/2019 KAK B-13-1
2/9
3. SASARAN
Kegiatan yang dilaksanakan adalah:
1) Pengawasan Pembangunan Katolik Center
4.
NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Pengguna Jasa adalah : DinasPekerjaanUmum
Nama PPK : Ireneus Rafael Yen, ST
Alamat : Jl. Sendawar III Komp. PerkantoranKab. Kutai Barat
5. SUMBER PENDANAAN
A. BIAYA PENGAWASAN
1) Untuk pelaksanaan pekerjaan Pengawasan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.
177.237.400,-(Seratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Tiga Puluh Tujuh Ribu Empat
Ratus Rupiah) dan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.45/KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara yaitu :
a.
Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum dalam tabel
A1, tabel B1 dan tabel D,
b. Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuaii dengan ketentuan billing rate yang berlaku,
c. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b diatas adalah dipisahkan
antara bangunan standar dan non standar dan harus terbaca dalam suatu
rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf,
d.
Besarnya biaya konsultan Pengawas merupakan biaya tetap dan pasti,e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
pengawasan yang dibuat oleh Kepala Satuan Kerja dan Konsultan Pengawas.
2) Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual,
meliputi komponen sebagai berikut :
a.
honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
b. materi dan penggandaan laporan,
c. pembelian bahan dan ATK
d. pembelian dan atau sewa peralatan,
e.
sewa kendaraan, dan kantor
f.
biaya rapat-rapat,
g.
perjalanan (lokal maupun luar kota),
h. jasa dan overhead Pengawasan,
i.
pajak dan iuran daerah lainnya.
B. Sumber Biaya
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan di bebankan pada:
1.
DPA Nomor: 903.913/K.2281/2013 tanggal 31 Desember 2013
8/16/2019 KAK B-13-1
3/9
6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
A. Lingkup Kegiatan : Pengawasan Pembangunan Katolik Center.
B. Lokasi Kegiatan : Sendawar
C. Data Lokasi / Informasi:
1)
Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kepala Satuan Kerja
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2)
Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja maupun yang dicari
sendiri, Kesalahan pengawasan/ kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan Pengawas.
3) Informasi pengawasan antara lain :
a.
Dokumen pelaksanaan yaitu :
i.
gambar-gambar pelaksanaan,ii. rencana Kerja dan Syarat-syarat,
iii.
Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong,
iv.
dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
b. Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh
Pemborong (setelah disetujui).
c.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu
pekerjaan, dll.
e.
Informasi lainnya.4) program alih teknologi.
5)
staf/ tim teknis pelaksanaan pekerjaan.
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas sebagai wakilnya yang
bertindak sebagai Tim Teknis untuk pengawas, pendamping dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
7. LINGKUP PEKERJAAN
A. Lingkup Pekerjaan ;yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/KPTS/M/2007 tanggal 27 Desember 2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
B. Lingkup Pekerjaan tersebut antara lain adalah:
1)
Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2) Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan, tenaga kerja, dan metoda
dan produk pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, mutu dan biaya pekerjaan
konstruksi.
3)
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan lajupencapaian volume / realisasi fisik.
8/16/2019 KAK B-13-1
4/9
4)
Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
5) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan
dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
Pemborong.
6)
Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima
pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
7) Menyetujui program kerja harian/mingguan dan gambar-gambar pelaksanaan (Shop
Drawings) yang diajukan oleh Pemborong.
8) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built drawings)
sebelum serah terima pertama.
9)
Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.10) Bersama konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan
bangunan gedung.
11)
Membantu pengelola satuan kerjadalam menyusun dokumen untuk kelengkapan
pendaftaran gedung sebagai bangunan gedung negara.
12) Membantu pengelola satuan kerja mengurus IPB (Ijin Penggunaan Bangunan) dan
Pemerintah Daerah setempat.
C. Tanggung Jawab Pengawasan
1)
Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
a.
Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/ pelaksanaan
yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang
berlaku.
b.
Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja pengawasan yang berlaku,
baik kualitas dan kuantitas Tenaga Ahli maupun laporan-laporan yang disyaratkan.
c. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
3) Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu
perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesionall pengawasan yang terlibat.
8. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan Pengawasan diperkirakan selama 6 (Enam) bulan atau 180
(Seratus Delapan Puluh) hari kalender/ mengikuti selama pelaksanaan Konstruksi Fisik
berlangsung, terhitung sejak terbit SPMK.
Melaksanakan Pengawasan dalam masa Pemeliharaan Konstruksi selama 6 (Enam) bulan
atau 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender / mengikuti masa pemeliharaan Pemborong
sampai dengan Serah Terima Kedua.
9.
TENAGA AHLIUntuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga-
tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi Konsultan Pengawas untuk
8/16/2019 KAK B-13-1
5/9
menjalankankewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang
bersertifikat dan disetujui oleh PEMBERI TUGAS.Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli
beserta kualifikasinya, minimal sebagai
berikut :
No. JABATAN KEAHLIANJML
(org)KUALIFIKASI
PENGALAMAN
MINIMAL
A. TENAGA AHLI
1.
2.
Site Engineer
Chief Inspector
SIPIL
SIPIL
1
1
S1
S1
3 Tahun
3 Tahun
B. ASISTEN TENAGA AHLI
1. Inspector SIPIL 1 S1 3 Tahun
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli diatasf harus memiliki Sertifikat tenaga ahli SKA/SKT dari
Asosiasi dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat
keterangan) serta ijazah.
10. K E L U A R A N
10. 1. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
A.
Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting dari
Kepala Satuan Kerja, Kontaktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
B.
Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1. Rencana kerja Harian/Metoda
2. Shop Drawing
3.
Tenaga Kerja,
4.
Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
5. Alat-alat,
6. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
7. Waktu pelaksanaan pekerjaan.
8.
Laporan testing dan commisioning
C.
Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
D.
Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
E. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah
Kurang.
F.
Gambar-gambar sesuai dengan Pelaksanaan (as-built drawings) dan Manual
Peralatan - peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
G. Laporan rapat di lapangan (site meeting) dan weekly instruction/weekly Request.
H.
Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan realisasi Time Schedule yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
I. Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap dengan
lampiran - lampirannya.
8/16/2019 KAK B-13-1
6/9
J.
Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.
10. 2.
KRlTERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja
ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Kepala Satuan Kerja.
B.
PERSYARATAN OBYEKTIFPelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari
setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan komitmen dan
profesionalisme yang tinggi, sebagai konsultan Pengawas yang secara fungsional
dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.
D.
PERSYARATAN PROSEDURALPenyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA
Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi, Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan satuan kerjayang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
2.
Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
3.
Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
4.
Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan bangunan
gedung.
10. 3. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN
A.
U M U MKonsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh Pengelola
Satuan Kerja agar fungsi dan tanggung jawab konsultan Pengawas dapat terlaksana
8/16/2019 KAK B-13-1
7/9
dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh Satuan
Kerja.
B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan Pengawas harus membuat uraian satuan kerja secara terinci yang sesuai
dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di
lapangan, yang secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan.
a. Menyusun Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
b.
Memeriksa Time Schedule /Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang
diajukan oleh Kontarktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepadaPengelola Satuan Kerja untuk mendapatkan persetujuan.
2.
Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan.
a. Melaksanakan tugas pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi satuan kerja- satuan kerjapernbangunan agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis dapat terlaksana sampai
dengan serah terima kedua pekerjaan fisik.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau di workshop tempat Kerja lainya.c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan
cepat, agar batas waktu pelaksanaan dapat dipenuhi minimal sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan/pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu
pekerjaan serta berpengaruh pada persyaratan kontrak, yang mana
perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Satuan
Kerja.
e. Memberikan petunjuk, perintah dan persetujuan mutu bahan, sejauh tidak
mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta
tidak menyimpang dari kontrak, dimana perubahan tersebut dapat langsung
disampaikan kepada Pemborong, dengan pemberitahuan tertulis serta
tembusan pemberitahuan kepada Pengelola Kegiatan.
f.
Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
3. Konsultasi.
a.
Melakukan konsultasi dengan Kepala Satuan kerja untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.b.
Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam
sebulan, dengan Kepala Satuan Kerja Sementara, Perencana dan Pemborong
8/16/2019 KAK B-13-1
8/9
dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul
dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima
paling lambat 1 minggu kemudian.
c.
Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
4.
Laporan.
a.
Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis
kepada Kepala Satuan Kerja, mengenai volume, prosentase dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c.
Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja, alat
yang digunakan, dan mutu hasil pelaksanaan.d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong
terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan
juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong
(Shop Drawings).
5.
Dokumen.
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b.
Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita
Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-
formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan,
serta keperluan pendaftaran sebagai bangunan gedung negara.
d.
Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh pemborong.
10. 4. PROGRAM KERJA
A. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus segera menyusun :
1. Program kerja, termasuk jadual satuan kerja secara detail.
2.
Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan Pengawas harus mendapatkan
persetujuan dari Kepala Satuan Kerja
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan Satuan kerja.
B.
Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Kepala
Satuan Kerja, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan Pengawas dan
mendapatkan pendapat teknis dari Pengelola Teknis Satuan Kerja.
8/16/2019 KAK B-13-1
9/9
11. PELAPORAN
Laporan Konsultan Pengawas diminta :
1) LaporanPendahuluan
2)
Laporan Bulanan
3)
Laporan Triwulan
4) Laporan Akhir
12. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera menyusun
program kerja untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja.
DIBUAT DI : SENDAWAR
TANGGAL : 8 April 2014
MENGETAHUI:
KEPALA BIDANG CIPTA KARYA
EDI SUDIRJA, ST
NIP. 19640807 199002 1 004
DIBUAT OLEH:
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
IRENEUS RAFAEL YEN, ST
NIP . 19690929 200112 1 002
Catatan: Model KAK tersebut diatas berdasarkan Permen PU nomor: 43/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember
2007 dan bersifat pokok yang masih harus disesuaikan, dikembangkan/ dilengkapi untuk
kebutuhan Kegiatan satuan kerja yang bersangkutan