16
E-ISSN : 2598-0262 | 14 KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA (JTTS) TERHADAP INFRASTUKTUR DAN LINGKUNGAN Ahmad Fakhurozi 1 , Agustina Dewi Ningrum S. 2 , Rizki Amanda 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia 1 [email protected] (penulis korespondensi), 2 [email protected], 3 [email protected] ABSTRACT Development is a national objective that is going to be achieved by Indonesia as what was implied in The Opening Of The 1945 Constitution, fourth section. Development just not being done by only focusing on the people empowerment aspect, such as the educational sector, social sector, economic sector, political sector, and cultural sector, but also focuses on its infrastructural aspects such as road construction, bridge construction, market construction, and other public facilities. The highway construction projects should be increased in order to balance the people’s transmigration while they move from one place to another place, as what happened in Sumatra Island. Thus, it’s considered as one of the factors which support the highway construction project in Sumatra which is named Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). JTTS has approximately 3.000 km a long way, which connects the cities in Sumatra, specifically from Lampung to Aceh. JTTS has 24 line roads that connect the Sumatra Island with the eight-line priorities. Development in the infrastructural aspects which requires a wide-open space or a plain ground must consider the environmental aspect. Thus, the research is aimed to do a study of the impacts of the JTTS construction on infrastructure and environment aspects. Construction is must be done, but it should not give the nearby environment bad impacts, including the natural and man-made environment. In infrastructural point of view, the JTTS construction might increase the mobility of any vehicle and its efficiency to access the public facilities. While in the environment point of view, JTTS construction might reduce the drainage and crop fields. So, the concept of long-termed construction which considers the natural aspect is needed to maintain environmental preservation and human ecology. Keyword: Highway Development, Environmental Impacts, Impacts of Infrastructure Development Pendahuluan Sumatera adalah salah satu pulau yang kaya akan potensi alam dan komoditas yang melimpah, seperti karet, sawit, kopi, minyak, bumi, batu bara, dan gas bumi. Sumber daya tersebut diolah terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu, produk hasil olahan harus didistribusikan kepada masyarakat. Aktifitas ekonomi yang tinggi membutuhkan

KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 14

KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS

SUMATERA (JTTS) TERHADAP INFRASTUKTUR DAN LINGKUNGAN

Ahmad Fakhurozi

1, Agustina Dewi Ningrum S.

2, Rizki Amanda

3

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia [email protected] (penulis korespondensi),

[email protected],

[email protected]

ABSTRACT

Development is a national objective that is going to be achieved by

Indonesia as what was implied in The Opening Of The 1945 Constitution, fourth

section. Development just not being done by only focusing on the people

empowerment aspect, such as the educational sector, social sector, economic

sector, political sector, and cultural sector, but also focuses on its infrastructural

aspects such as road construction, bridge construction, market construction, and

other public facilities. The highway construction projects should be increased in

order to balance the people’s transmigration while they move from one place to

another place, as what happened in Sumatra Island. Thus, it’s considered as one

of the factors which support the highway construction project in Sumatra which is

named Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). JTTS has approximately 3.000 km a

long way, which connects the cities in Sumatra, specifically from Lampung to

Aceh. JTTS has 24 line roads that connect the Sumatra Island with the eight-line

priorities. Development in the infrastructural aspects which requires a wide-open

space or a plain ground must consider the environmental aspect. Thus, the

research is aimed to do a study of the impacts of the JTTS construction on

infrastructure and environment aspects. Construction is must be done, but it

should not give the nearby environment bad impacts, including the natural and

man-made environment. In infrastructural point of view, the JTTS construction

might increase the mobility of any vehicle and its efficiency to access the public

facilities. While in the environment point of view, JTTS construction might reduce

the drainage and crop fields. So, the concept of long-termed construction which

considers the natural aspect is needed to maintain environmental preservation

and human ecology.

Keyword: Highway Development, Environmental Impacts, Impacts of

Infrastructure Development

Pendahuluan

Sumatera adalah salah satu pulau yang kaya akan potensi alam dan

komoditas yang melimpah, seperti karet, sawit, kopi, minyak, bumi, batu bara,

dan gas bumi. Sumber daya tersebut diolah terlebih dahulu agar dapat

dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu, produk hasil olahan harus

didistribusikan kepada masyarakat. Aktifitas ekonomi yang tinggi membutuhkan

Page 2: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

15 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a V o l u m e 4 N o m o r 1 , 2 0 2 0

dukungan sarana dan prasana yang memadai, salah satunya adalah transportasi.

Pembangunan pada bidang transportasi di Sumatera menyebabkan peningkatan

mobilitas masyarakat. Hal itu akan menyebabkan pertumbuhan penduduk karena

banyaknya masyarakat Indonesia yang melakukan imigrasi atau berpindah dari

suatu tempat ke Sumatera. Efek jumlah penduduk yang semakin tinggi akan

berdampak pada peningkatan penggunaan kendaraan. Banyaknya masyarakat

yang ada di Sumatera akan berbanding lurus dengan jumlah kebutuhan dan

aktivitas dalam pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat tersebut.

Aktivitas belanja untuk memenuhi kebutuhan hidup ikut meningkat karena

kebutuhan juga bertambah banyak yang mau tak mau harus dilakukan untuk

kelangsungan hidup mereka. Kendaraan bermotor yang digunakan sebagai sarana

transportasi dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebutlah yang menjadi

menyebab pertumbuhan lalu lintas di Sumatera semakin meningkat.

Pertumbuhan lalu lintas yang semakin meningkat harus diimbangi dengan

peningkatan sarana transportasi yang memadai, sehingga tidak menimbulkan

kemacetan. Pembangunan jalan tol merupakan salah satu cara untuk

memperlancar arus transportasi sehingga dapat terhindar dari volume kendaraan

berlebih yang dapat menyebabkan kemacetan. Salah satu peranan jalan tol ialah

memberikan ruang gerak pada kendaraan yang sedang melakukan perjalanan

sehingga menekan kemacetan. JTTS dapat memperbesar mobilitas pengguna

kendaraan agar lalu lintas tidak terhambat, seperti tujuan pembangunan jalan tol

Pekan Baru – Dumai. Kota Pekan Baru dihubungkan melalui jalan menutu Kota

Dumai, di Propinsi Riau yang merupakan ruas jalur penting di Suamtera, dengan

kondisi jalan 2 jalur 2 arah yang diprediksikan akan mengalami overcapacity pada

tahun 2015. Untuk memperlancar transportasi antara kedua kota tersebut maka

direncanakanlah pembangunan jalan tol (Ari, Niko, 2013, p. 1). Adanya kegiatan

industri yang berbatasan langsung dengan ruas jalan yang dimaksud secara tidak

langsung juga ikut mempengaruhi arus lalu lintas pada jalan ( Lis, Said, Rizky,

2015, p. 90). Pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan sarana

transportasi perlu dilakukan akan tetapi pembangunan haruslah tidak merusak

lingkungan baik itu lingkungan biotik (makhluk hidup) maupun abiotik (tak

hidup). Hal tersebut dikarenakan manusia adalah bagian dari lingkungan sehingga

manusia akan terpengaruh oleh adanya pembangunan. Untuk itu perlu adanya

konsep pembangunan jangka panjang yang berwawasan lingkungan yang

memikirkan akan dampak negatif dan positif dari pembangunan JTTS.

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja dampak infrastruktur dari pembangunan JTTS untuk Indonesia?

2. Apa saja dampak lingkungan dari pembangunan JTTS untuk Indonesia?

3. Bagaimana rancangan yang bisa diterapkan untuk menyelesaikan dampak

infrastruktur dan lingkungan akibat pembangunan JTTS untuk Indonesia?

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis dampak infrastruktur dari pembangunan JTTS untuk Indonesia.

2. Menganalisis dampak lingkungan dari pembangunan JTTS untuk Indonesia.

3. Merancang usulan perbaikan yang dapat diterapkan untuk mengatasi dampak

infrastruktur dan lingkungan akibat pembangunan JTTS untuk Indonesia.

Page 3: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 16

Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu manfaat bagi mahasiswa

dan manfaat untuk pemerintah. Manfaat untuk mahasiswa yaitu penelitian ini

dapat dijadikan sebagai wawasan dan pengetahuan mengenai dampak

pembangunan JTTS terhadap infrastruktur dan lingkungan Indonesia. Manfaat

bagi pemerintah yaitu menjadi pertimbangan dalam perencanan penyelesaian

dampak infrastruktur dan lingkungan JTTS untuk Indonesia.

1. Jalan Tol Trans Sumatera

JTTS adalah sebuah jaringan jalan yang memiliki panjang ±2.818 km

menghubungkan kota-kota di Pulau Sumatera, dari Lampung hingga Aceh. JTTS

adalah salah satu jalan tol terpanjang di Indonesia yang ditargetkan akan selesai

pada tahun 2024 mendatang dan memiliki 24 ruas yang menghubungkan Pulau

Sumatera dengan delapan ruas prioritas. Hutama Karya (HK) sebagai

pengembang sekaligus pengelola JTTS optimis mampu menyelesaikan

megaproyek yang akan menjadi ikon baru Indonesia dalam empat tahun

mendatang. Pembagunan JTTS diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 476

triliyun.

Gambar 1. Jalan Tol Trans Sumatera (www.pu.go.id)

Dilansir dari Direktur Presiden PT Hutama Karya, pada awalnya JTTS ini

ditargetkan selesai pada tahun 2030. Namun, proyek ini dipercepat 6 tahun untuk

selesai pada tahun 2024. Hal tersebut dilakukan berdasarkan permintaan Presiden

Joko Widodo pada kala itu yang menghadiri peresmian ruas tol Bakauheni-

Terbanggi Besar. Ruas JTTS yang sudah beroperasi dari November 2019 dapat

dilihat pada Tabel 1. Sedangkan, ruas JTTS yang akan beroperasi pada tahun 2020

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Ruas JTTS Beroperasi Dari November 2019

Ruas Panjang (Km)

Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung 189 Km

Bakauheni-Terbanggi Besar 141 Km

Medan-Kaulanamu-Tebing tinggi 62,20 km

Belawan-Medan-Tanjung Morawa 43 km

Palembang-Indralaya 22 km

Medan-Binjai 10,46 km

Sumber : Kementrian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (2019)

Page 4: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

17 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a V o l u m e 4 N o m o r 1 , 2 0 2 0

Tabel 2. Ruas JTTS yang Akan Beroperasi Tahun 2020

Ruas Panjang

(Km)

Pekan Baru-Dumai 134 Km

Sigli-Banda Aceh 74 Km

Kayuagung-Palembang-Betung Seksi 2 Dan 3 Jakabaring-Batung 69,19 km

Padang-Pekan Baru Seksi 1 Padang-Sicincin 30,40 km

Medan-Binjai Seksi 1 6,27 km

Sumber : Kementrian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (2019)

Untuk meningkatkan pelayanan JTTS, terdapat penambahan gardu operasi

pada Gerbang Tol Bakauheni Selatan menjadi tujuh gardu. Di samping itu,

petugas tol juga disediakan untuk membantu tapping pengguna jalan saat

melakukan pembayaran saldo elektronik (e-money), serta mobile reader untuk

percepatan transaksi di gerbang tol.

Dalam hal pelayanan kesiagaan di jalan tol, terdapat 124 kendaraan siaga

(ambulans, mobil derek dan PJR), serta 39 unit VMS. Sedangkan untuk fasilitas

pelayanan transaksi, terdapat 124 titik gardu tol otomatis, 30 unit mobile reader,

dan 21 titik lokasi pengisian uang elektronik. Rubbercone juga telah disiapkan

untuk membebaskan bahu jalan saat terjadi antrian, serta menyediakan sarana

informasi seperti spanduk, buku saku, dan rambu-rambu sementara (Kementrian

PURP, 2020).

Mengenai peningkatan pelayanan pada area istirahat di JTTS, terdapat 13

area istirahat dengan 2 (dua) tipe, yaitu tipe A (tempat istirahat yang menyediakan

pelayanan berupa SPBU, tempat makan, toilet, hingga masjid) dan tipe B (tempat

istirahat yang tidak dilengkapi SPBU). Kedua tipe area istirahat ini berfungsi

secara penuh maupun fungsional di ruas tol Bakauheni hingga Kayu Agung dan 7

Tempat Istirahat Sementara (TIS) di ruas tol Palembang-Indralaya dan Medan-

Binjai. Seluruh area istirahat tersebut sudah berfungsi secara maksimal dengan

berbagai fasilitas pendukung yang ada didalamnya seperti SPBU, musholah,

toilet, CCTV pemantau, tempat pengisian uang elektronik, rumah makan, dan

lahan parkir yang memadai dengan manajemen pengelolaan area parkir yang baik,

(Kementrian PURP, 2020).

2. Tujuan serta alasan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Jalan tol termasuk infrastruktur dan fasilitas yang memerlukan pengelolahan

yang baik sebagai aset suatu negara yang dioperasikan dalam bentuk konsensi

operasional. Infrastruktur harus dikelola dengan baik agar tetap berfungsi sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu dari segi, ekonomis, efesien, efektif, dan

selaras dengan prinsip “green”. Disamping itu, pembangunan jalan tol di daerah

perkotaan besar dan sekitarnya memang berpengaruh terhadap industri yang

banyak berada di sekitar daerah perkotaan. Fungsi jalan tol adalah untuk

menghubungkan pusat produksi dengan pasar global. Oleh karena itu, untuk

memudahkan aktifitas bisnis, jalan tol menjadi alternatif untuk mempercepat arus

keluar masuk barang.(Razif,2010).

Page 5: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 18

Beberapa alasan serta tujuan pembangunan JTTS ialah,

1) Pulau Sumatera merupakan satu dari ribuan pulau di Indonesia dengan

beragam potensi alam dan komoditas yang melimpah mulai dari karet, sawit,

kopi, minyak, bumi, batu bara, serta gas bumi dihasilkan di pulau ini.

2) Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Pulau Sumatera merupakan

kontributor PDB terbesar kedua setelah Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar

22,21% pada tahun 2015.

3) Pulau Sumatera akan menjadi penopang pertumbuhan PDB dalam jangka

menengah ketika Pulau Jawa mengalami declining period.

4) Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi utama untuk

memaksimalkan sistem rantai pasok.

5) Peningkatan nilai properti dan potensi pengembangan perumahan.

Dengan dibangunnya JTTS, biaya logistik akan dapat diminimalisasi

sehingga produk-produk unggulan hasil bumi, serta sumber daya dapat

terdistribusi dengan baik dalam waktu yang cepat dan disertai biaya terjangkau.

Dengan dioperasikannya ruas-ruas JTTS, nantinya dapat memberikan lapangan

pekerjaan terutama bagi masyarakat di sana sehingga tingkat pengangguran di

Sumatera akan berkurang.

Pembangunan JTTS juga akan meningkatkan penerimaan negara dalam

bentuk pajak dan daya saing produk-produk unggulan melalui area istirahat di

sekitar JTTS, di mana nantinya area tersebut sebagian besar akan diperuntukkan

bagi usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar ruas tol tersebut. (Kementrian

BUMN,2018).

Page 6: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

19 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a V o l u m e 4 N o m o r 1 , 2 0 2 0

Metode Penulisan

1. Flow chart Metode Penulisan

Mulai

Studi Literatur Awal

Perumusan Masalah

Identifikasi Tujuan, dan

Manfaat Penulisan/

Penelitian

Pengupulan Data

Pengolahan Data

Analisis dan

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 2. Flow Chart Metode Penulisan

2. Penjelasan Flow Chart Metode Penulisan

2.1. Studi Literatur Awal

Suatu cara yang digunakan untuk menghimpun data-data atau

sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam

suatu penulisan. Studi literatur awal biasanya didapat dari berbagai

sumber, jurnal, buku, dokumentasi, internet dan pustaka.

2.2. Perumusan Masalah

Merupakan bagian dari kegiatan penelitian untuk mendapatkan

gambaran yang menjadi permasalahan dan mencari solusi pada

permasalahan yang ada.

2.3. Identifikasi Tujuan, dan Manfaat Penulisan/Penelitian

Tujuan penulisan merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan

adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penulisan selesai, sesuatu

Page 7: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 20

yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penulisan. Sedangkan,

Manfaat penulisannya merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan.

Seandainya dalam penulisan, tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah

dapat dipecahkan secara tepat dan akurat. Kegunaan penulisannya

mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara

teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah

yang ada pada objek yang diteliti.

2.4. Pengumpulan Data

Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan

melakukan penelusuran pustaka, pencarian sumber-sumber yang relevan

dan pencarian data melalui internet. Data dan informasi yang digunakan

yaitu data dari skripsi, media elektronik, dan beberapa jurnal. Sebelum

analisis data dilakukan, terlebih dahulu dilakukan studi pustaka yang

menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan untuk penulis

mengenai lingkup kegiatan dan konsep-konsep yang tercakup dalam

penulisan

2.5. Pengolahan Data

Beberapa data yang diperoleh pada tahap pengumpulan data ini,

kemudian diolah dengan menggunakan suatu metode analisis deskriptif

seperti pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat berdasarkan data

yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

2.6. Analisis dan Pembahasan

Pada penulisan ini yang akan dianalisis yaitu dampak pembangunan

jalan tol trans Sumatra terhadap pada sektor infrastruktur dan lingkungan

akibat dari pembangunan jalan tol tersebut. Pembahasan yang dijabarkan

berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan berdasarkan data

data yang akurat.

2.7. Kesimpulan dan Saran

Pada bagian akhir selalu ada kesimpulan dan saran. kedua hal

tersebut dilakukan setelah penulis melakukan analisis dan interpretasi data,

selanjutnya penulis membuat kesimpulan berdasarkan batas-batas

penelitian yang ada dan sesuai dengan hipotesis yang diajukan. selain itu

juga perlu menyajikan saran, karena penulisan biasanya memiliki

keterbatasan dalam penulisannya sehingga saran baik untuk penulis

maupun untuk pembaca diharapkan.

Page 8: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

21 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a V o l u m e 4 N o m o r 1 , 2 0 2 0

Analisis dan Pembahasan

1. Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera terhadap Sektor

Infrastruktur

Pembangunan jalan tol merupakan salah satu upaya pemerintah dalam

rangka memajukan sektor transportasi dan memiliki peran yang cukup besar.

Pembangunan jalan tol dapat memperlancar arus transportasi maupun distribusi.

Salah satu peranan jalan tol ialah memberikan ruang gerak cepat pada kendaraan

yang sedang melakukan perjalanan.

JTTS dapat memperbesar mobilitas pengguna kendaraan bermotor.

Berdasarkan dari data hasil pantauan arus mudik pada akhir tahun 2019 oleh PT

Hutama Karya (Persero), sebanyak 838.707 kendaraan melintasi JTTS, baik ruas

jalan yang sudah difungsikan secara penuh ataupun yang belum difungsikan

secara penuh. Hal tersebut dapat diamati dari gerbang tol (GT) yang terus

mengalami peningkatan pada tiap ruas jalan tol mulai 28 Desember 2019,

khususnya pada GT Bakauheni yang dilintasi oleh 147.197 pengendara dengan

selisih peningkatan sebanyak 16.615 pengendara. Penggunaan jalan tol pada ruas

JTTS dari arah Lampung menuju Palembang maupun sebaliknya mengalami

peningkatan signifikan hingga 24.330 kendaraan. Pada GT Palembang, volume

kendaraan sebanyak 91.364 kendaraan dengan jumlah selisih peningkatan

sebanyak 8.966 kendaraan. Pada GT Indralaya, terjadi peningkatan volume

kendaraan sebanyak 90.627 kendaraan dengan selisih peningkatan sebesar 8.749

kendaraan. Volume kendaraan yang melintasi juga mengalami kenaikan

dibeberapa titik GT lainnya, seperti GT Pekanbaru sebanyak 22.895 kendaraan,

GT Binjai sebanyak 171.637 kendaraan dan GT Kayu Agung sebanyak 188.995

kendaraan.

Gambar 3. Kondisi Gerbang Tol Pekanbaru (www.pu.go.id)

Manfaat lain dari pembangunan JTTS ialah pengguna kendaraan bermotor

dapat mempersingkat jarak maupun waktu tempuh pada perjalanan yang sedang

dilakukan. JTTS yang direncanakan menghubungkan daerah-daerah dari

Lampung hingga Aceh dengan jarak 2.974 km, tentu memberi dampak positif

pada sektor pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari

perubahan signifikan waktu tempuh Palembang – Lampung sebelum dan sesudah

dibangunnya JTTS. Waktu tempuh normal dari Palembang menuju Lampung

Page 9: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 22

membutuhkan waktu sekitar sepuluh (10) jam perjalanan. Waktu tempuh selama

sepuluh (10) jam tersebut dapat ditempuh hanya dalam waktu tiga (3) jam

perjalanan jika melakukan perjalanan melalui JTTS. Dengan penghematan waktu

tempuh sekitar tujuh (7) jam perjalanan tersebut, pengendara kendaraan bermotor

dapat meningkatkan produktivitas karena pengendara kendaran bermotor dapat

mengefisiensikan waktu. Selain dapat menghemat jarak dan waktu tempuh, JTTS

juga dapat memperlancar proses distribusi barang ke daerah-daerah yang

sebelumnya tidak terjangkau karena memerlukan waktu tempuh yang cukup lama.

Selain memberikan dampak positif pada efisiensi waktu jarak tempuh, JTTS

juga memberi dampak positif pada akses infrastruktur lainnya seperti layanan

masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga keuangan dan sebagainya. Akses untuk

menjangkau layanan publik lebih dimudahkan dengan dibangunnya JTTS.

Pembangunan jalan tol juga memberikan dorongan untuk dibangunnya

infrastruktur pendukung lainnya. Hal ini memberikan dampak positif pada

pemerataan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan masyarakat Indonesia,

khususnya di Pulau Sumatera. Infrastruktur fasilitas umum seperti rumah sakit,

bandara, stasiun kereta api, sekolah, universitas dan fasilitas umum lainnya

mendapatkan kemudahan akses setelah dibangunnya JTTS.

Tidak hanya kemudahan akses untuk fasilitas umum, fasilitas khusus seperti

sektor pembangkit listrik juga merasakan dampak positifnya. Pembangunan

sektor-sektor pembangkit listrik serta gardu-gardu listrik lebih mudah dilakukan

dengan adanya JTTS karena memberikan kemudahan akses menuju tempat-

tempat yang dituju. Pemerataan pembangunan infrastruktur juga akan

memberikan dampak positif pada sektor pertumbuhan ekonomi disekitar ruas

jalan tol.

JTTS memberikan dampak yang positif pada aspek infrastruktur karena

meningkatkan mobilitas masyarakat serta memberikan kemudahan akses menuju

tempat atau daerah yang sebelumnya susah untuk dijangkau. Selain itu, dengan

dibangunnya JTTS pelaku usaha juga merasakan dampak positif yakni kemudahan

untuk mendistribusikan produk yang juga berpengaruh terhadap meningkatnya

perputaran ekonomi disekitar JTTS (Ryandika, 2020).

2. Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Pada Sektor

Lingkungan

Selain manfaat yang dirasakan dari pembangunan JTTS, dampak negatif

juga terasa dari pembangunan jalan tol ini. Salah satu yang dapat diperhatikan

ialah dampak terhadap lingkungan sekitar ruas jalan tol. Pembangunan JTTS

sepanjang 2.974 km memerlukan lahan yang sangat luas. Lahan yang dijadikan

sebagai tempat pembangunan JTTS akan mengalami penurunan kemampuan

resapan air hujan.

Daerah resapan air merupakan daerah yang disediakan sebagai jalur

masuknya air hujan atau air permukaan tanah menuju zona jenuh air dan akan

membentuk aliran air yang berada didalam tanah. Daerah resapan air berperan

penting sebagai salah satu faktor pengendali banjir ketika musim penghujan dan

kekeringan ketika musim kemarau. Menurunnya kemampuan resapan air disekitar

Page 10: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

23 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a V o l u m e 4 N o m o r 1 , 2 0 2 0

ruas jalan tol akan menyebabkan potensi terjadinya banjir meningkat. Banjir

terjadi karena air hujan atau air permukaan tidak dapat masuk kedalam zona jenuh

air sehingga tertampung dipermukaan tanah. Banjir dapat memberikan beberapa

dampak negatif bagi lingkungan terdampak. Salah satu dampak negatif banjir

ialah merusak sarana dan prasarana. Banjir dapat merusak rumah penduduk,

gedung, fasilitas umum, sawah, kebun, dan sebagainya. Banjir juga dapat

melumpuhkan jalur transportasi. Banjir yang meluap menyebabkan terendamnya

jalur transportasi yang akan memunculkan permasalahan lain seperti kemacetan

ataupun kecelakaan lalu lintas. Selain itu, banjir juga menyebabkan pencemaran

lingkungan. Selain air yang meluap lalu menghanyutkan sampah, air banjir juga

menjadi sarang perkembangnya berbagai penyakit.

Tidak hanya banjir, potensi dampak negatif yang timbul dari pembangunan

JTTS adalah hilangnya lahan perkebunan dan pertanian. Lahan perkebunan dan

pertanian dapat hilang tidak hanya karena digunakan sebagai tempat dibangunnya

JTTS, akna tetapi juga karena menjadi tempat relokasi tempat tinggal bagi warga

yang tempat tinggal tergusur karena pembagunan JTTS. Hal ini menyebabkan

menurunnya tingkat ketahanan pangan didaerah terdampak, sehingga harus

mendatangkan sumber pangan dari daerah lain.

Selain itu, pembangunan JTTS juga akan berimbas kepada hilangnya daerah

hijau disekitar JTTS. Hilangnya daerah hijau dan pepohonan akan mempengaruhi

kualitas udara disekitar JTTS. Daerah hijau berfungsi untuk menetralkan kondisi

udara dari berbagai pencemaran udara yang terjadi. Dengan volume kendaraan

yang terus meningkat, maka volume gas karbondioksida (CO2) juga mengalami

peningkatan. Keadaan ini menyebabkan buruknya kualitas udara karena

akumulasi dari gas karbondioksida (CO2). Hal ini akan mempengaruhi tingkat

kesehatan pengguna kendaraan bermotor yang sering melalui JTSS. Potensi

penyakit maupun gangguan pernapasan akan mengalami kenaikan.

Dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh pembangunan JTTS belum

secara maksimal dirumuskan karena tanggungjawab sosial yang dilakukan lebih

berfokus pada bidang pendidikan serta pembangunan fasilitas umum seperti

tempat ibadah (Anonim, 2020). Selain itu, rencana yang disiapkan oleh

pemerintah juga difokuskan pada bidang pertumbuhan ekonomi dengan

mempersiapkan rest area yang 70% usaha kecil menengah yang menempati rest

area tersebut adalah masyarakat disekitar JTTS (Anonim, 2019).

Page 11: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 24

Gambar 4. Pembagunan JTTS yang mengorbankan daerah hijau (www.detik.com)

Dampak lain dari pembangunan JTTS adalah terganggunya ekosistem alami

yang sudah terbentuk didaerah sekitar JTTS. Ekosistem alami yang terganggu

menyebabkan beberapa potensi bahaya selanjutnya, yakni berkurangnya atau

punahnya spesies hewan tertentu dan masuknya hewan kepemukiman warga

untuk mencari sumber makanan karena habitat alami mereka telah rusak sehingga

persediaan makanan semakin berkurang.

3. Rancangan Penyelesaian Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans

Sumatera

Dari analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik secara

garis besar dampak yang ditimbulkan dari pembangunan JTTS beserta solusi

penyelesaiannya sebagai berikut

Tabel 3. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan Solusi Referensi

Banjir yang terjadi disekitaran

JTTS karena kurangnya

resapan air

Pembuatan talud air dan

daerah resapan air disekitar

JTTS yang berfungsi

sebagai jalur air untuk

mencegah terjadinya banjir

Apriando, 2015

Masyarakat sekitar terdampak

banjir tidak siap menghadapi

banjir

Penyuluhan kepada

masyarakat mengenai

penanganan banjir

Djafar, 2013

Hilangnya hutan alami pada

jalur JTTS yang menyebabkan

polusi udara meningkat

Melakukan reboisasi

disekitar jalur JTTS

Sugiharto,

2019

Masalah pertama yang muncul dari pembagunan JTTS adalah banjir. Banjir

terjadi karena daerah resapan air berkurang. Air hujan tidak dapat terserap dengan

baik kedalam tanah, sehingga membentuk genangan. Apabila volume air terus

bertambah, maka genangan air dapat berubah menjadi aliran air bah yang dapat

Page 12: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

25 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a V o l u m e 4 N o m o r 1 , 2 0 2 0

menyebabkan banjir. Pembuatan talud air sebagai jalur aliran air dapat

mengurangi kemungkinan terjadinya banjir. Air dialirkan kesungai alami agar

tidak meluap keruas jalan JTTS. Tersedianya daerah resapan air juga dapat

mengurangi kemungkinan banjir. Air hujan dapat langsung terserap kedalam

tanah, sehingga tidak menimbulkan genangan air yang dapat memicu terjadinya

air bah. Pembuatan talud air serta daerah resapan dapat dimasukkan kedalam

rancangan anggaran proyek pembangunan JTTS sehingga dapat sekaligus

dikerjakan bersamaan dengan pembangunan JTTS.

Banjir tidak hanya berdampak pada ruas jalan JTTS. Masyarakat yang

bertempat tinggal disekitar jalur JTTS juga merasakan dampak banjir. Seringkali

masyarakat tidak siap akan ancaman banjir yang terjadi. Hal ini mengakibatkan

proses penanganan banjir menjadi terhambat, bahkan dapat menimbulkan korban

jiwa. Oleh karena itu, penyuluhan kepada masyarakat akan adanya ancaman banjir

diperlukan sebagai tindakan preventif dalam menghadapi banjir dan dapat lebih

memudahkan proses penanganan jika banjir terjadi. Kegiatan penyuluhan terhadap

kemungkinan bencana alam menjadi tanggungjawab pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah setempat. Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007

pasal 4 ayat (c), pemerintah bertanggungjawab dalam menjamin terselenggaranya

penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan

menyeluruh. Dalam pelaksanaannya, pemerintah dapat mendelegasikan

kewenangan tersebut kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

untuk merancang kegiatan penyuluhan yang akan ditujukan kepada masyarakat

disekitar JTTS.

Tidak hanya banjir, pembangunan JTTS juga berdampak pada tergusurnya

hutan alami pada jalur pembangunan JTTS. Hal ini tentu memiliki banyak

dampak negatif kepada lingkungan. Hilangnya ekosistem, peningkatan potensi

banjir, hingga meningkatkannya pencemaran udara didaerah sekitar karena

berkurangnya pohon yang berperan mengurangi pencemaran udara. Hal tersebut

dapat diatasi dengan cara melakukan reboisasi pada sekitaran jalur pembangunan

JTTS. Reboisasi bertujuan untuk mengembalikan keberadaan pohon disekitar

JTTS. Selain itu, reboisasi juga berperan dalam pemulihan ekosistem serta sebagai

solusi atas pencemaran udara yang terjadi. Pemerintah daerah dapat membuat

kebijakan yang dapat dijadikan solusi atas dampak negatif yang disebabkan oleh

pambangunan JTTS. Dalam Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa

“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin bertempat tinggal dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh

pelayanan kesehatan”, pasal tersebut menjadi dasar hukum dalam pembuatan

kebijakan mengenai penanganan dampak lingkungan yang timbul. Selain itu,

pasal tersebut juga menegaskan bahwasanya menjamin masyarakat mendapatkan

lingkungan yang baik adalah tanggung jawab pemerintah. Dalam hal ini,

pemerintah dapat memaksimalkan peran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) daerah

setempat untuk melakukan kegiatan penangan penanganan dampak negatif yang

Page 13: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 26

berimbas kepada lingkungan. Kerjasama dengan pihak ketiga lain seperti pihak

swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga dapat dilakukan untuk

mendukung kegiatan penanganan dampak negatif terhadap lingkungan agar lebih

maksimal.

Page 14: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

27 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a V o l u m e 4 N o m o r 1 , 2 0 2 0

Kesimpulan

Dampak infrastruktur pada pembangunan JTTS ialah meningkatnya

mobilitas kendaraan bermotor, efisiensi waktu tempuh, memberikan kemudahan

akses perjalanan, serta mendorong pemerataan infrastruktur.

Dampak lingkungan yang berpotensi terjadi adalah daerah resapan air

berkurang, banjir, hilangnya lahan perkebunan dan pertanian, hilangnya daerah

hijau, dan menganggu ekosistem yang sudah terbentuk disekitar JTTS. Rancangan penyelesaian dampak pembangunan JTTS adalah pembuatan

talud air dan daerah resapan air dalam upaya penanggulangan banjir. Memberikan

penyuluhan kepada masyarakat sekitar tentang ancaman banjir. Serta melakukan

reboisasi atau penghijauan kembali disekitar jalur pembangunan JTTS dalam

upaya tindakan antisipasi banjir, pengembalian habitat alami, serta

mengembalikan hutan alami yang merupakan solusi bagi pencemaran udara.

Pihak pemerintah memiliki kewenangan penuh untuk merumuskan, menjalankan

serta melakukan kegiatan pengelolaan fasilitas yang telah dibuat dalam rangka

penanganan dampak terhadap lingkungan.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tatbita Titin Suhariyanto, S.T.,

M. Sc. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing serta

mendampingi pembuatan jurnal. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima

kasih atas kerjasama Laboratorium Inovasi dan Kewirausahaan Teknik Industri

UAD yang telah memfasilitasi pembuatan jurnal. Tak lupa pula penulis

mengucapkan terima kasih kepada Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD yang

telah mendanai penulisan jurnal.

Page 15: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 28

Daftar Pustaka

Anonim. 2019. JTTS Lebih Banyak Manfaat atau Mudarat? Ini Jawaban BPJT di

https://lampung.rilis.id/jtts-lebih-banyak-manfaat-atau-mudarat-ini-jawaban-

bpjt (di akses 25 Juli 2020)

Anonim. 2020. Mantap! Hutama Karya Raup 3 Penghargaan CSR Sekaligus di

https://www.wartaekonomi.co.id/read295063/mantap-hutama-karya-raup-3-

penghargaan-csr-sekaligus (di akses 25 Juli 2020)

Apriando, Tommy. 2015. Merekayasa Resapan Air Hujan dan Mencegah Banjir di

Kota Semarang. Seperti Apa? di

https://www.mongabay.co.id/2015/04/21/merekayasa-resapan-air-hujan-

dan-mencegah-banjir-di-kota-semarang-seperti-apa/ (di akses 18 Juni 2020)

Badan Pengatur Jalan Tol. 2020. Tujuan dan manfaat penyelenggaraan jalan tol di

http://bpjt.pu.go.id/konten/jalan-tol/tujuan-dan-manfaat (di akses 11 Maret

2020).

Dinas PU. 2019. Menjangkau Perjalanan Mudik Menuju Kampung Halaman yang

Kini Semakin Cepat Lewat Jalan Tol Trans Sumatera di

http://bpjt.pu.go.id/berita/menjangkau-perjalanan-mudik-menuju-kampung-

halaman-yang-kini-semakin-cepat-lewat-jalan-tol-trans-sumatera (di akses

12 maret 2019).

Dirjen Peraturan Perundang-Undangan. 2020. Ekonomi Kreatif di

https://peraturan.go.id/peraturan/view.html?id=80e8d5fb21a46c97efebee01

96c5c219 (di akses 25 Juli 2020)

Dirjen Peraturan Perundang-Undangan. 2020. Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945 di

https://peraturan.go.id/peraturan/view.html?id=80e8d5fb21a46c97efebee01

96c5c219 (di akses 25 Juli 2020)

Harnum, M., & Sutriani. 2017. Pengaruh Pembangunan Jalan Tol Sutami

Terhadap Nilai Lahan Disekitarnya. Jurnal. National Academic Journal of

Architecture, vol.4 no.1, hal. 66-73. http://journal.uin-

alauddin.ac.id/index.php/nucturenature/article/download/2755/2612

Irfan Djafar, Muhammad. 2013. Pengaruh Penyuluhan Tentang Kesiapsiagaan

Bencana Banjir Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kepala Keluarga Di Desa

Romang Tangaya Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala Kota

Makassar. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin.

http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/#1696

Kencana. 2019. Tol Trans Sumatera yang Beroperasi Capai 501 Km di

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4114048/hingga-akhir-2019-tol-trans-

sumatera-yang-beroperasi-capai-501-km (di akses 12 maret 2020).

Page 16: KAJIAN STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS …

29 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a V o l u m e 4 N o m o r 1 , 2 0 2 0

Ramdani Nasrudin. 2019. Analisis Dampak Pembangunan Jalan Tol Trans

Sumatera Terhadap Alih Fungsi Lahan Permukiman Dan Persawahan

Masyarakat Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Skripsi. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Negeti Islam Raden Lampung.

Lampung Selatan. http://repository.radenintan.ac.id/5481/

Razif, Mohammad. 2019. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Jalan Tol

Sebagai Bagian Dari Manajemen Asset Infrastruktur Dan Fasilitas. Jurnal.

Jurnal Manajemen Asset Infrastruktur Dan Fasilitas. Vol. 3, No. 1.

http://iptek.its.ac.id/index.php/jmaif/article/view/5159

Ryandika, Muhammad Alfayyad. 2020. Dampak Keberadaan Jalan Tol Trans

Sumatra Terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

http://digilib.unila.ac.id/61601/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMB

AHASAN.pdf

Sandhyavitri, A. & Saputra N. 2013. Analisis Resiko Jalan Tol Tahap Rekontuksi

(Studi Kasus Jalan Tol Pekanbaru – Dumai). Jurnal. Jurnal Teknik Sipil,

vol. 9 no.1, hal. 1-83. di

http://app.maranatha.edu/index.php/jts/article/view/1366 (di akses 17 Juli

2020).

Simorangkir, Eduardo. 2020. 313 Km Tol Trans Sumatera Ditarget Operasi 2020 di

https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4877411/313-km-tol-trans-sumatera-

ditarget-operasi-2020-ini-daftarnya (di akses 12 maret 2020).

Sugiharto. 2019. Rehabilitasi, Reklamasi, Restorasi, dan Recovery Hutan di

http://agroindonesia.co.id/2019/11/rehabilitasi-reklamasi-restorasi-dan-recovery-

hutan/ (diakses 18 Juni 2020)

Widari, L. A., Akbar, S. J., & Fajar, R. 2015. Analisis Tingkat Pelayanan Jalan

(Studi Kasus Jalan Medan–Banda Aceh km 254+800 s.d km 256+700).

Teras Jurnal, vol.5 no.2, hal. 89 – 98.

http://teras.unimal.ac.id/index.php/teras/article/download/11/10

Widi Henk. 2017. Lahan Pertanian Sedikit Tersisa Dampak Pembangunan Tol

Sumatera di https://www.cendananews.com/2017/07/pindah-desa-hingga-

lahan-pertanian-sedikit-tersisa-dampak-tol-sumatera-bagi-warga-

lamsel.html (di akses 12 maret 2020).