29
LAPORAN AKHIR TAHUN KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI PADANG PENGEMBALAAN DI PROVINSI ACEH PENELITI UTAMA BARDI ALI, S.Pt IR. SYARIFAH RAIHANAH IR. NANI YUNIZAR IR. ELVIWIRDA MASYKURA, S. ST JUAIRIAH, SMHK ERNAWATI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

  • Upload
    donhu

  • View
    220

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

LAPORAN AKHIR TAHUN

KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIKLOKASI PADANG PENGEMBALAAN

DI PROVINSI ACEH

PENELITI UTAMA

BBAARRDDII AALLII,, SS..PPttIIRR.. SSYYAARRIIFFAAHH RRAAIIHHAANNAAHH

IIRR.. NNAANNII YYUUNNIIZZAARRIIRR.. EELLVVIIWWIIRRDDAA

MMAASSYYKKUURRAA,, SS.. SSTTJJUUAAIIRRIIAAHH,, SSMMHHKK

EERRNNAAWWAATTII

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEHBALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANKEMENTERIAN PERTANIAN

2012

Page 2: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

1

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadihirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan

Kemajuan Tahun 2012.

Program Kajian pengembangan sapi aceh spesifik lokasipadang pengembalaan di

Provinsi Aceh bertujuan terciptanya model usaha tani dengan teknologi tepat guna

dalam meningkatkan produktivitas sapi AcehdanPerbaikan penghijauan wilayah padang

pengembalaanuntuk kebutuhan kecukupan sumber protein hewani untuk konsumsi lokal.

Oleh karena itu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh selaku

lembaga yang berwenang melakukan teknologi mendukung swasembada daging sapi

mencoba melalui kegiatan Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik lokasi

padangpengembalaan di Provinsi Acehuntuk memfasilitasi ketersediaan daging sekaligus

membina petani peternak sapi yang ada di Provinsi Aceh dengan harapan dapat

menyediakan daging sapi khususnya sapi Aceh yang bermutu di tingkat petani peternak.

Ucapan terima kasih kepada Bapak Kepala Balai dan teman-teman yang terlibat

dalam tim kegiatan ini yang telah banyak membantu dalam melaksanakan kegiatan ini

dilapangan sejak dari awal sehingga kegiatan Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik

lokasi padang pengembalaan di Provinsi Aceh, terlaksana dengan baik hingga siapnya

laporan akhir ini.

Demikian laporan ini kami buat dan kami sampaikan, segala kritikan dan saran

yang membangun sangat kami harapkan agar laporan ini menjadi lebih baik dan kami

ucapkan terima kasih.

Banda Aceh, Desember 2012Penanggung Jawab Kegiatan,

Bardi Ali, S.Pt. Erizal DrNIP. 196008231985031001

Page 3: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

2

RINGKASAN

Mulai tahun 2010 dan 2011 BPTP Aceh telah melakukan program pendampinganteknologi di tiga lokasi kabupaten/kota yaitu: (1)Aceh Besar (2) Bireun dan (3) Aceh Utara.Kegiatan yang telah dilakukan antara lain (1) Identifikasi kebutuhan pendampingan dandiseminasi, (2)pembinaan petani dan (3) implementasi teknologi sesuai kebutuhan teknologidimasing-masing kabupaten.Pada tahun 2012 kegiatan pendampingan dilaksanakan di kabupatenAceh Timur. Tiga Kabupaten terdahulu yaitu Aceh Besar, Biruen dan Aceh Utara tetap akan didampingi walaupun tidak kontinyu, dengan implementasi teknologi yang lebih diintensifkanterhadap pengaruh implementasi teknologi yang diterapkan pada tahun 2010 dan 2011.Tujuan2012 meliputi yaitu: (1)Melakukan diseminasi dan pendampingan teknologi dalam pelaksanaanPSDSK pada dua kelompok di satu kabupaten (2) Meningkatkan keterampilan para peternak danpenyuluh/petugas lapang sapi Aceh dalam teknologi pakan(feeding), reproduksi (breeding),manajemen (carapemeliharaan,veteriner dan sanitasi lingkungan),dan limbah kotoran sapidan (3)Memperbaiki angka Servis per Conception (S/C), Conception Rate (C/R), Calving Internal (CI) danestrus post Partus (Epp) sapi menjadi lebih baik.

Metodelogi pelaksanaan Lingkup kegiatan tahun 2012 yang akan dilaksanakan di duakelompok di satu kabupaten binaan yaitu Aceh Timur. Didampingi oleh koordinator wilayah yangdibantu oleh penyuluh pendamping ditingkat kabupaten.Pelaksanaan kegiatan dimulai bulanJanuari sampai dengan bulan Desember 2012. Kegiatan ini meliputi : a)Temu Teknis teknologiPKP (Penunjang Keberhasilan Pembibitan),b) Bimbingan penerapan teknologi PKP, c) Pelatihanpetani dan petugas, dan d) Penyiapan materi penyuluhan dalam bentuk juknis untuk menunjangpeningkatan kinerja reproduksi induk melalui teknologi reproduksi, dan manejemen pemeliharaanuntuk mencapai S/C > 1,55 ,CR>70%, estrus post partus partus < 90 hari, dan PBBH anak prasapih > 0,4 kg.Persiapan awal kegiatan dilakukan melalui survey dengan metode pemahamanpedesaan dalam waktu singkat secara partisipatif (Participatory Rural Appraisal).Pengumpulandata dilakukan melalui studi kepustakaan/desk study/review dan survey di lapangan serta teknikwawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan/kuisioner yang telah disiapkan.Data yangdikumpulkan terdiri dari biofisik wilayah pengkajian, sosial ekonomi, dan budaya setempat.Bimbingan penerapan teknologi PKP terhadap sapi Aceh yang dilakukan oleh peneliti BPTP Aceh,bersama-sama dengan petugas dinas setempat yang dilakukan secara partisipatif. Bimbingantersebut dilaksanakan untuk memberikan bekal keterampilan terhadap peternak dalam halmanajemen pemeliharaan induk bunting, penggunaan pakan, serta teknologi reproduksi untukmenunjang peningkatan angka kebuntingan (S/C < 1,55, CR > 70%, estrus post partus < 90hari, dan PBBH anak pra sapih > 0,4 kg). Bimbingan penerapan teknologi dilakukan baik secarateori di dalam kelas maupun praktek di lapangan.Teknologi introduksi yang diterapkan adalahsebagai berikut: (1) Pemberian Urea Molases Block (UMB) menggunakan sebagai sumber protein,vitamin dan mineral, (2) Pemberian konsentrat 1 % dari berat badan (dedak dan sagu), (3)Pembuatan dan pemberian jerami padi fermentasi untuk penyediaan pakan serat, (4) Treatmentflushing pada induk bunting dua bulan sebelum dan dua bulan sesudah melahirkan,(5)Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL) dari bahan lokal, dan (6) Pembuatan kompos darikotoran sapi dengan menggunakan EM 4 sebagai decomposer.

Hasil dari kegiatan-kegiatan bimbingan penerapan PKP, pelatihan petani dan petugas,serta bimbingan manajemen pemeliharaan di lokasi pendampingan, ternyata dapat meningkatkanketerampilan peternak dan produktivitas ternak. Hal ini terlihat dari adanya perubahan nilaiService Per Conception (S/C), Conception Rate (C/R), Calving Internal (CI) dan Estrus Post Partus(Epp) menjadi lebih baik yaitu 1.8, 60%, 12 bulan dan 40 hari. Selain itu PBBH anak prasapihmencapai 0.38 kg/hari, untuk jenis sapi aceh dan untuk jenis sapi peranakan bali 0.42 kg/hari

Key Word : Pendampingan, Daging Sapi

Page 4: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

3

DAFTAR ISI

HalamanLEMBAR PENGESAHAN..................................................................... iKATA PENGANTAR ........................................................................... iiRINGKASAN ..................................................................................... iiiDAFTAR ISI...................................................................................... ivDAFTAR TABEL ................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN.......................................................................... 11.1. Dasar Pertimbangan ................................................................ 3

1.2. Tujuan ........................................................................................... 31.3. Keluaran ................................................................................. 41.4. Hasil yang diharapkan .............................................................. 41.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

III. METODE PENELITIAN ............................................................... 11

IV. HASIL PEMBAHASAN ................................................................. 164.1. Gambaran Umum Lokasi............................................................ 16

4.1.1. Karakteristik Biofisik....................................................... 164.1.2. Karakteristik Sosial Ekonomi ........................................... 164.1.3. Keragaan Usaha Tanaman dan Usaha Ternak .................. 17

4.2. Koordinasi Kegiatan dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten .. 18

V. KESIMPULAN ............................................................................. 20VI. KINERJA HASIL KEGIATAN ........................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 22LAMPIRAN ....................................................................................... 23

Page 5: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

4

1.2. TUJUAN

- Terciptanya model usaha tani dengan teknologi tepat guna dalam

meningkatkan produktivitas sapi Aceh untuk kebutuhan kecukupan sumber

protein hewani untuk konsumsi lokal.

- Perbaikan penghijauan wilayah padang pengembalaan dalam satu

kawasan dengan model penanaman rumput unggul pada sentral-sentral

budidaya pemeliharaan sapi potong dalam kelompok peternak.

- Mendorong pemberdayaan petani peternak yang mampu berkembang biak

maju dengan menggunakan IPTEK yang sesuai dengan kebutuhan,

terutama dalam hal breeding sehingga terciptanya bibit unggul sapi

potong Aceh.

- Mengubah pola pikir peternak dari sistem tradisional ke agrobisnis.

- Adanya model kelembagaan yang jelas dari hulu sampai ke hilir.

1.3. KELUARAN YANG DIHARAPKAN

Tersedianya teknologi tepat guna dalam meningkatkan produktivitas sapi

Aceh untuk kebutuhan konsumsi daging masyarakat di Provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam dengan manajemen pemeliharaan dan perbaikan padang

penggembalaan.

Tersedianya model kelembagaan sistem dan usaha agribisnis sapi Aceh

dalam manajemen pemeliharaan dan perbaikan padang penggembalaan

Tersedianya model pengembangan agribisnis dan manajemen

pemeliharaan, perbaikan padang penggembalaan dan sistem perbaikan

breeding.

Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan peternak sapi dalam

managemen pemeliharaan dan perbaikan padang penggembalaan

1.4. HASIL YANG DIHARAPKAN

Melalui pelaksanaan pengkajian ini diharapkan peternak dapat mengadopsi

dan mengembangkan teknologi pakan, breeding dan manajemen pemeliharaan

pada padang pengembalaan untuk dapat meningkatkan produktivitas sapi Aceh.

Page 6: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

5

1.5. PERKIRAAN MANFAAT DAN DAMPAK

Dengan adanya perbaikan manajemen system pemeliharaan ditingkat

petani baik dalam hal budidaya ternak maupun dalam hal pemberian

pakan berupa rumput unggul yang diikuti oleh pengenalan leguminosa

sebagai pakan yang mengandung nilai nutrisi yang tinggi diharapkan untuk

di masa yang akan datang akan terjadi pengembangan atau sentra-sentra

pengembangan sapi Aceh dalam satu kawasan di Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam.

Dengan tersedianya introduksi penanaman pakan hijauan unggul pada

satu sentra pengembangan ternak sapi potong dan perbiakan manajemen

pemeliharaan peningkatan produktivitas sapi Aceh untuk lima tahun

mendatang dapat meningkat sampai 50 % untuk menjawab kenutuhan

akan daging untuk konsumsi masyarakat di provinsi NAD.

Page 7: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

Padang penggembalaan adalah suatu daerah padangan di mana tumbuh

tanamanmakanan ternak yang tersedia bagi ternak yang dapat menyenggutnya

menurutkebutuhannya dalam waktu singkat (Anonimus, 1990).Padang

penggembalaan tersebut bisa terdiri dari rumput atauleguminosa. Tetapi suatu

padang rumput yang baik dan ekonomis adalah yang terdiri dari campuran

rumput danleguminosa (Anonimus, 1995). Padang pengembalaan dapat

digolongkan menjadi beberapa bagian, antara lain:

Padang Penggembalaan Alam

Padangan yang terdiri dari tanaman dominan yang berupa rumput

perennial, sedikit atau tidak ada sama sekali belukar gulma (weed), tidak ada

pohon, seringdisebut padang penggembalaan permanen, tidak ada campur

tangan manusia terhadap sususan floranya, manusia hanya mengawasi ternak

yang digembalakan(Reksohadiprodjo, 1985).

Padang Penggembalaan Alam yang Sudah Ditingkatkan

Spesies-spesies hijauan makanan ternak dalam padangan belum ditanam

olehmanusia, tetapi manusia telah mengubah komposisi botaninya sehingga

didapat spesies hijauan yang produktif dan menguntungkan dengan jalan

mengatur pemotongan (defoliasi) (Reksohadiprodjo, 1985).

Padang Penggembalaan Buatan (temporer)

Tanaman makanan ternak dalam padangan telah ditanam, disebar

dandikembangkan oleh manusia.Padangan dapat menjadi padangan permanen

ataudiseling dengan tanaman pertanian (Reksohadiprodjo, 1985).

Fungsi Padang Penggembalaan

Fungsi padang penggembalaan adalah untuk menyediakan bahan makanan

bagihewan yang paling murah, karena hanya membutuhkan tenaga kerja

sedikit,sedangkan ternak menyenggut sendiri makanannya di padang

penggembalaan.Rumput yang ada di dalamnya dapat memperbaiki kesuburan

tanah. Hal inidisebabkan pengaruh tanaman rumput pada tanah, rumput yang

dimakan oleh ternak dikembalikan ke padang penggembalaan sebagai kotoran

Page 8: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

7

yang menyuburkan dan menstabilkan produktivitas dari tanah itu sendiri

(Anonimus, 1990).

Syarat padang penggembalan yang baik adalah produksi hijauan tinggi

dankualitasnya baik, persistensi biasa ditanam dengan tanaman yang lain yang

mudahdikembangbiakkan (Reksohadiprojo, 1985). Pastura yang baik nilai

cernanya adalah pastura yang tinggicanopi nya yaitu 25 sampai 30 cm setelah

dipotong. Padang penggembalaan yang baik mempunyai komposisi botani 50%

rumput dan 50%legum.

Besarnya kadar air dan bahan kering yang harus dimiliki oleh suatu

padanganadalah 70 sampai 80% untuk kadar air dan bahan keringnya 20 sampai

30%. Hijauan pastura membutuhkan periode istirahat untuk tumbuh kembali 16

sampai 36 harisetelah dipotong.Oleh sebab itu, pastura digembalai secara rotasi

untuk memberikesempatan bagi hijauan untuk tumbuh kembali, dan juga untuk

mencegah infeksicacing. Untuk pastura alam sebaiknya dibakar secara periodik,

karena hal ini dapatmemusnahkan rumput yang tidak palatabel dan kering, serta

untuk merang sang pertumbuhan tanaman muda yang lebih tinggi nilai gizinya

dan lebih disukai ternak (Reksohadiprodjo dan Utomo, 1983).

Persiapan dan Perbaikan Padang Penggembalaan

Menurut Anonimus (1990), ada beberapa tahapan dalam pembuatan

padang penggembalaan, yaitu meliputi:

a. Pemilihan Lokasi

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dari segi kultur teknis dalam pemilihan

lokasi untuk padang penggembalaan adalah sumber air, kesuburan tanah,

topografi,dan komunikasi.

b. Bahan Penanaman

Mempergunakan bahan penanaman yaitu bibit atau benih yang baik, sehingga

efisien waktu, tenaga dan biaya.

c. Waktu Pengolahan Tanah dan Penanaman

Pada keadaan irigasi saat penanaman ditentukan sedemikian rupa

sehingga penanaman dapat dilakukan pada saat musim hujan.Jarak yang

terlampau lamaantara akhir pengolahan dengan penanaman dapat memadat

Page 9: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

8

kembali.Saat pengolahan tanah pada umumnya dilakukan pada akhir musim

kemarau sehingga dapat segera ditanami pada saat awal musim hujan.

d. Pengolahan Tanah dan Penanaman

Pengolahan tanah bertujuan untuk mempersiapkan media tumbuh optimum

bagitanaman. Pengolahan tanah secara baik menyangkut pengertian yaitu

membersihkantanah dari tumbuh-tumbuhan pengganggu, menjamin

perkembangan sistem perakaranyang sempurna, menjamin peningkatan

aviabilitas zat-zat, memperbaiki aerasi dankelembaban tanah, memeperbaiki

kelestarian serta kesuburan tanah dan persediaan air.

Penggembalaan

Dapat mulai dilakukan saat tanaman telah menutup tanah dengan baik dan

cukuptahan terhadap injakan dan senggutan. Lama penggembalaan tergantung

pada jenistanaman yang ditanam, tetapi sebagai pegangan umum bagi hijauan

yaitu kuranglebih 5 sampai 6 bulan.

Pemeliharaan

Pastura dibiarkan selama 12 bulan agar spesiesnya betul-betulestablish.

Padawaktu ini, pembersihan terhadap weed mungkin perlu dilakukan untuk

spesies-spesiesyang lambat establishnya. Jika pertumbuhan tidak merata, maka

dapat dilakukan“slashing atau memapasi ternak dalam waktu singkat untuk

meratakan pertumbuhan. Pada bulan pertama setelah penanaman mungkin perlu

dilakukan penyulaman terhadap spesies yang tidak mau tumbuh, sehingga

keseimbangan rumput denganlegum sesuai dengan yang

dikehendaki.Pemeliharaan yang baik, pastura mamputahan berproduksi 5 sampai

6 tahun.

Pengukuran Produktivitas

Ada beberapa macam cara/metode pengukuran produksi padang rumput

antaralain:

A. Metode Berdasarkan Komposisi Botani.

Page 10: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

9

Metode analisis botani dan penggunaannya untuk menilai padang

penggembalaanyang umum dipakai ialah analisis titik (point analysis). Alat

yang digunakan dalammetode ini adalah alat kuadrat titik (point quadrat)

yaitu terdiri dari sebuah rak yang berlubang-lubang sebagai tempat untuk

memasukkan ruji-ruji besi yang berujungruncing.Terdapat dua bentuk, yaitu

kuadrat dengan ruji-ruji tegak lurus dan kuadrattitik dengan ruji-ruji miring

45%.Sambil mendorong ruji-ruji ke bawah maka dicatatsentuhan-sentuhan

yang terjadi setiap ruji tersebut. Dalam praktek telah terbukti, bahwa hasil

yang diperoleh dengan menggunakan ruji-ruji tegak lurus kurangmemuaskan

bila dibandingkan dengan hasil dari ruji-ruji miring (Reksohadiprodjo,1985).

B. Metode Pengukuran Dalam Jumlah Dari Merumput

Pengukuran dengan cara ini berharga karena ternak-ternak itu sendiri

merupakanukuran dalam melakukan evaluasi padang penggembalaan.

Pengukuran ini umumnyadinyatakan sebagai hasil perkalian antara jumlah

ternak yang digembalakan denganlamanya waktu merumput setiap unit

luasan padang rumput (Reksohadiprodjo, 1985).

C. Metode Pengukuran Kuantitas Hijauan

Sebagian tertentu dari rumput yang disediakan untuk ternak potong,

diguntingatau disabit kemudian dianalisis untuk mendapatkan berapa banyak

tersedia bahan kering, lemak kasar, dan nutien-nutrien lainnya yang disajikan

dalam penggembalaanyang bersangkutan.Sisa-sisa hijauan yang tidak

dimakan yang tertinggal pada petak- petak tersebut setelah penggembalaan

berakhir ditentukan menurut prosedur yangsama. Perbedaan terdapat

anatara data sebelum dan sesudah penggembalaan memberigambaran

tentang kuanti tas dan kualitas hijauan yang dimakan.Hasil yang me

muaskan diperoleh bila ternak merumput luasan-luasan tanah kecil untuk

waktu yang singkat tetapi walaupun demi kian terdapat kesalahan sekitar

20% (Reksoha di prodjo dan Suhartanto, 1983).

Page 11: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

10

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dan Nilai Gizi Tanaman

Reksohadiprodjo (1985) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhihasil pastura adalah tanah dan spesies.

1. Tanah

Setyati (1983) mengemukakan bahwa ada 3 fungsi primer tanah

dalammendukung pertumbuhan tanaman yaitu, memberikan unsur mineral,

sebagai tempatcadangan makanan dan sebagai tempat bertumpu untuk tegak.

Dikatakan lebih lanjuk bahwa faktor lain yang berpengaruh terhadap

kesuburan tanah adalah tingkatan bentuk hara yang tersedia bagi tanaman.

Tingkatan tersebut tergantung banyak faktor diantaranya adalah kelarutan zat

hara, PH, kapasitas pertukaran kalori (KPK), tekstur tanah dan jumlah zat

organiknya.

2. Spesies

Kemampuan suatu tanaman untuk menyesuaiakan diri dengan lingkungannya

darifaktor genetik berpengaruh pada proses pertumbuhan dan produksi suatu

tanaman. Disini dapat dikemukakan suatu contoh bahwa familiaGramineae

(Rumput-rumputan) mempunyai pembawaan yang berbeda dibandingkan

dengan tanaman daifamilia leguminoceae (Whiteman, 1980).

Page 12: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

11

III. METODOLOGI

Prosedur Pelaksanaan

1. Tempat dan Waktu

Pengkajian ini merupakan kegiatan lapangan (on-farm Research) yang

dilaksanakan di Ulee Nyie, Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Aceh utara yang

merupakan sentrapengembangan kawasan sapi potong.Pelaksanaan pengkajian

mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2012.

2. Tahapan Kegiatan.

Tabel 1. Tahapan kegiatan Kajian Pengembangan Sapi Aceh Spesifik PadangPengembalaan di Prov. Aceh

No. Komponen Teknologi Uraian Kegiatan

1. Survey lokasi Gambaran umum tentang keadaankarakteristik.

2. Pemilihan komponen teknologidan perakitan

Model paket teknologi yang siapditawarkan kepada petani.

3. Pembentukan tim pelaksanaanuntuk penentuan petanikooperator

- Tim pelaksana- Lokasi kegiatan- Petani Kooperator- Model paket teknologi yang

diterapkan4. Penyusunan petunjuk teknis dan

pelaksanaan di lapanganBuku petunjuk teknis pelaksanaan dilapangan

5. Pelatihan petani kooperator Petani terlatih dan siap melaksa-nakan di lapangan

6. Melaksanakan kegiatan dilapangan dengan pendekatanpartisipatif- Demonstrasi, monitoring,

evaluasi- Diskusi

Data agronomi dan ekonomi sertadata yang mendukung tujuanpengkajian

7. Pelaporan Bahan masukan untuk penetapan danproses transfer ekonomi- Laporan bulanan- Laporan triwulan- Laporan tengah tahunan- Laporan akhir (draf)- Laboran final (final)

Page 13: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

12

Adapun komponen teknologi yang diterapkan pada pengkajian

pengembangan sapi Aceh spesifik padang penggembalaan adalah sebagai berikut

:

Tabel 2. Komponen Teknologi pada pengkajian pengembangan Sapi Aceh SpesifikPadang Pengembalaan di prov. Aceh

No. Komponen Teknologi Uraian Kegiatan

1. Ekosistem Padang Pengembalaan

2. Jenis Ternak Sapi Lokal Aceh

3. Umur Bibit 2 – 2,5 tahun

4. Asal Bibit Sapi petani kooperator

5. Jenis Rumput - Brachiaria decumben

- Centrosoma

- Gamal

6. Formula Kosentrat - Dedak

- Sagu

- Bungkil Kelapa

7. Lama Pemeliharaan 60 hari

8. Banyaknya pemberian ransum Ad libitum

3. Parameter Pengamatan.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data biofisik dan data

sosial ekonomi masyarakat lokasi pengkajian yang meliputi data primer dengan

menggunakan metoda Participatory Rural Appriasial(PRA), Rapid Rural Appriasial

(RRA) dan data sekunder dari instansi terkait serta sumber lainnya.

Parameter yang di ukur dalam pengkajian ini meliputi :

a. Pertambahan berat badan

b. Produksi rumput

c. Konversi pakan

d. Siklus berahi dari masing ternak

e. Analisis nutrisi dan rumput dan leguminosa

f. Perhitungan analisa ekonomi.

Page 14: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

13

4. Metodologi Penelitian

Tahapan-tahapan kegiatan pengkajian ini diawali dengan identifikasi dan

karakteristik lokasi dengan penggunaan metode PRA, pilihan komponen teknologi

dan Perakitan serta penentuan petani kooperatif.

Jumlah petani kooperatif yang dilibatkan sebanyak 17 orang yang

tergabung dalam satu kelompok kawasan.Petani kooperator yang dipilih adalah

hasil dari koordinasi dengan dinas peternakan Aceh utara. Pengkajian ini

menggunakan sapi local Aceh sebanyak 30 ekor milik dari petani kooperator,

berumur 2 – 2,5 tahun dengan berat badan relatif seragam.

Pakan ternak yang digunakan pada pengkajian ini berupa rumput alam,

rumput brachiaria decambens dan leguminosa dengan luas lahan 10 Ha/plot, sapi

betina berjumlah 8 ekor dan jantan 2 ekor

Dalam pengkajian diuji 3 (tiga) perlakuan :

Perlakuan T1 : (100% rumput alam/ perlakuan petani)

T2 : (50% rumput alam dan 50% rumput Brachiaria decambens)

T3 : (25% rumput alam, 50% rumput Brachiaria decambens dan 25 %

laguminosa).

Setiap pelaksanaan terdiri dari 3 ulangan, masing-masing perlakuan

diberikan makanan tambahan berupa kosentrat yang terdiri dari :

- 3 bagian dedak

- 2 bagian sagu

- 1 bagian bungkil kelapa

Kosentrat yang diberikan 10 % dari berat badan, pemberian air minum dilakukan

secara adlibitum.

Sebelum dilakukan perlakuan, semua sapi ditimbang berat badan. Data

yang diperoleh ini merupakan data berat badan awal, selanjutnya penimbangan

berat badan dilakukan dengan interval 14 hari. Berat badan akhir di lakukan

dengan berat badan awal dibagi dengan lamanya perlakuan merupakan

pertambahan berat badan harian.

Page 15: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

14

- Produksi rumput dilakukan dengan cara membuat ubinan dan plot-plot yang

dibagi dari 4 bagian sudut dan 1 plot di bagian tengah, lakukan pemotongan

dan ditimbang sehingga nantinya dapat dihitung produksi rumput, kemudian

rumput tersebut di analisa untuk melihat nilai nutrisi.

- Data konversi pakan (Feed intake) diperoleh setelah diketahui data

pertumbuhan berat badan harian dan data konsumsi bahan kering, konversi

pakan adalah gram konsumsi bahan kering di bagi dengan gram pertambahan

berat badan harian.

- Pengukuran daya cerna dilakukan selama pengkajian terhadap semua hewan

coba sebanyak 100 gram faeces dikumpulkan setiap pagi hari selama

pengkajian dari masing-masing hewan coba. Selanjutnya dikeringkan di

bawah sinar matahari. Sample faeses dari sapi yang sama dihomogenkan dan

dikumpulkan dalam tempat yang sama. Setelah pengkajian selesai semua

sample faeces yang dikeringkan ditimbang kembali, masing-masing sub

sample faeces (10% dari masing-masing sampel) di analisa terhadap daya

cerna.

- Perlakuan terhadap breading dimana ternak-ternak yang telah terlihat tanda-

tanda berahi dideteksi guna melihat siklus dan berupa ternak betina yang

bunting dengan melakukan perkawinan alam, sebagai sumber bibit nantinya.

- Analisi ekonomi dengan melihat perhitungan B/C ratio yaitu dengan

membandingkan antara keuntungan yang dihasilkan dengan besarnya lipat

digunakan.

- Sebelum hewan coba diadaptasikan terlebih dahulu diberikan obat cacing

(Verm-Or) dengan dosis sesuai dengan anjuran. Pemberian Antheementue ini

bertujuan untuk menghilangkan pengaruh parasit Gastrointestinal terhadap

pertambahan berat badan dan siklus berahi guna memperbaiki produksivitas

sapi Aceh. Adaptasi terhadap lingkungan padangan pengembala yang akan

diuji dilaksanakan selama 14 hari. Adaptasi ini bertujuan untuk menghilangkan

sisa-sisa makanan sebelumnya di dalam saluran pencernaan.

5. Analisis Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini telah digunakan rancangan

percobaan pola acak lengkap dengan perlakuan dan 5 ulangan. Data yang

Page 16: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

15

dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) yaitu

untuk melihat perbedaan pengaruh antara perlakuan dan apabila terdapat

perbedaan yang signifikan Difference (LSD) untuk melihat kelayakan usaha dari

penerapan teknologi dan dilakukan analisa ekonomi usaha tani dengan

menggunakan perhitungan B/C ratio.

Page 17: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Gambaran Umum Lokasi

Program Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik lokasipadang pengembalaan di

Provinsi Acehmelalui kegiatan Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik lokasipadang

pengembalaan di Provinsi Acehuntuk mendukung swasembada daging sapi

2014.Adapun lokasi yang terpilih yaitu kabupaten Aceh Utara. Desa Ulee Nyeue

Kecamatan Banda BaroKabupaten Aceh Utara merupakan salah satu desa yang

terpilih untuk dijadikan tempat kegiatan Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik

lokasipadang pengembalaan di Provinsi Aceh.

Adapun batasan desa adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Gp. Cot Lambideng

Sebelah Selatan berbatasan denganGp. Alue Keurinyai

Sebelah Barat berbatasan dengan desaGp. Paya Uleue

Sebelah Timur berbatasan dengan desa Gp. Cot Jabet

4.1.1 Karakteristik Biofisik

Desa Ulee Nyeue memiliki kemiringan lahan 45º pH tanah 5,5–5,9 dengan curah

hujan bulan basah 3–5 bulan dan bulan kering 3–5 bulan. Penggunaan lahan di Desa

tersebut hanya diperuntukkan untuk lahan perkebunan selebihnya padang

pengembalaan dan lahan pemukiman.

4.1.2 Karakteristik Sosial Ekonomi

Penduduk desa Ulee Nyeue kecamatan Banda BaroKabupaten Aceh Utara ber

jumlah 1.488 jiwa yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki 689 jiwa dan 799 jiwa berjenis

kelamin Perempuan.

Tabel 3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur di Desa Ulee Nyeue Kecamatan BandaBaro, Kabupaten Aceh Utara

No. Tingkat Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa)

1. 0 – 5 162

2. 5 – 7 34

3. 7 – 15 156

4. 15 – 56 310

7. >56 27

Jumlah 689

Page 18: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

17

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Ulee NyeueKecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara

No. Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

1. PetaniPertanian 675

2. Peternak -

2. Pekebunan 60

3. Nelayan 4

4. Pedagang 31

5. Lain-lain 63

Jumlah 833

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Ulee NyeueKecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa)

1. Belum /tidak sekolah 90

2. SD/sederajat 240

3. SLTP/sederajat 170

4. SLTA/sederajat 80

5. Akademi/sederajat 31

6. Perguruan Tinggi/sederajat 10

Jumlah 621

4.1.3. KERAGAAN USAHA TANAMAN DAN USAHA TERNAK

Usaha tani yang dikelola oleh masyarakat di Desa Ulee NyeueKecamatan Banda

Baro Kabupaten Aceh Utara yang dominan untuk tanaman pangan adalah jagung seluas

64 Ha, sedangkanusaha perkebunan yang dominan adalah kelapa mencapai312

ha.Kemudian untuk jenis usaha ternak yang banyak diusahakan adalah;ternak ayam

kampung, diikuti dengan bebek, domba, sapi, ayam broiler dan kerbau, sedangkan

menurut kelompok ada 6 kelompok tanaman pangan dan 6 kelompok ternak.

Page 19: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

18

Tabel 6. Populasi Ternak diDesa Ulee Nyeue Kecamatan Banda Baro, Kabupaten AcehUtara

No. Jenis Ternak Jumlah (ekor)

1. Sapi 362

2. Kerbau 123

3. Ayam Kampung 2.789

4. Ayam Broiler 280

5. Bebek 1.560

6. Domba 513

4.2 Koordinasi Kegiatan dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten

Koordinasi dilaksanakan dengan dinas/instansi terkait baik di tingkat provinsi

maupun kabupaten dengan tujuan untuk sinkronisasi program dan mengetahui sejauh

mana perkembangan pelaksanaan Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik lokasipadang

pengembalaan di Provinsi Acehdi tingkat provinsi dan kabupaten, masalah/hambatan

yang dihadapi, serta kebutuhan teknologi untuk mempercepat tercapainya program

swasembada daging sapi.

Hasil koordinasi kegiatan dengan dinas/instansi terkait diantaranya adalah

pelaksanaan identifikasi induk produktif, pengembangan pakan dengan bahan baku

lokal, dan percepatan peningkatan populasi melalui flushing dan sinkronisasi estrus.

Identifikasi induk produktif dilaksanakan untuk mengetahui populasi induk produktif di

setiap lokasi pendampingan, termasuk status fisiologisnya yang terkait dengan

pelaksanaan program sinkronisasi estrus.

Produksi pakan berbasis bahan baku lokal potensial dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan pakan baik secara kualitas maupun kuantitas dengan harga

seefisien mungkin. Beberapa keunggulan dapat diperoleh apabila produksi pakan dengan

bahan baku lokal dapat dikembangkan, diantaranya adalah pendistribusian lebih mudah

karena jarak antara tempat pengolahan dengan lokasi peternak lebih dekat, harga lebih

murah dengan kualitas standar, memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan pakan

komersial buatan pabrik, nilai tambah dari kegiatan pengolahan dan diversifikasi

pemanfaatan limbah menjadi pakan dapat diperoleh langsung oleh para petani/peternak

di pedesaan, dan mendukung program agribisnis ternak pedesaan.

Percepatan peningkatan populasi dapat dilakukan melalui teknologi flushing dan

sinkronisasi estrus. Flushing merupakan pemberian ransum yang mengandung protein

Page 20: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

19

dan energi tinggi (12 dan 65%) untuk mempercepat terjadinya birahi atau

memperpendek days open sapi induk. Pelaksanaan flushing dapat dikombinasikan

dengan tindakan sinkronisasi estrus yaitu induk dibuat mengalami estrus dalam waktu

yang bersamaan agar sapi indukan bunting bersama-sama sesuai jadwal.

Page 21: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

20

V. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik lokasipadang

pengembalaan di Provinsi Aceh dapat disimpulkan bahwa produktivitas ternak sapi Aceh

ber peluang untuk ditingkatkan ini dikarenakan hal-hal berikut:

Peternak khususnya di lokasi pendampingan bersedia dan mampu mengadopsi

teknologi yang diintrooduksikan termasuk manajemen pemeliharaan ternak.

Adanya peran aktiftenaga penyuluh dan petugas teknis dilapangan serta dinas

terkait.

Tersedianya sarana pendukung dan sumber daya lokal.

Page 22: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

21

VI. KINERJA HASIL KEGIATAN

Pelaksanaan Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik lokasipadang pengembalaan

di Provinsi Aceh pada umumnya berjalan mendekati baik, yang dimulai dari koordinasi

Dinas/Instansi terkait baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, terutama dalam

penentuan/penetapan lokasi.

Khusus dalam pendampingan/pengawalan teknologi dalam usahatani telah

dilakukan perakitan beberapa komponen teknologi budidaya melalui pendekatan

pemilihan teknologi Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik lokasipadang pengembalaan

di Provinsi Acehbaik itu teknologi dasar maupun teknologi pilihan sesuai kebutuhan lokasi

dengan memperhatikan aspek lingkungan atau sumberdaya yang tersedia, sehingga

diperoleh teknik budidaya yang spesifik lokasi, upaya ini dilakukan untuk pencapaian

peningkatan produktivitas ternak sapi untuk memenuhi daging.

Selanjutnya lokasi Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik lokasipadang

pengembalaan di Provinsi Acehadalah Kabupaten Aceh Utara dengan satu kelompok

mempunyai40 ekor ternak sapi.Diperlukan dukungan kebijakan infrastruktur yang

memadai terutama kebun rumput, perkandangan, induk sapi serta saprodi lainnya.

Keluaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah inovasi dalam mewujudkan Kajian

pengembalaan sapi aceh spesifik lokasipadang pengembalaan di Provinsi Aceh, sehingga

dapat dilakukan secara optimal.Manfaat dari kegiatan ini adalah terjadi sinkronisasi dan

inovasi teknologi Kajian pengembalaan sapi aceh spesifik lokasipadang pengembalaan di

Provinsi Acehdalam meningkatkan produktivitas ternak sapi, terutama dalam hal

pengadaan bakalan yang berkualitas baik. Namun demikian, dampak dari kegiatan

tersebut baru dapat dilihat pada dua tahun yang akan datang.

Page 23: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

22

DAFTAR PUSTAKA

Diwyanto, K., A. Priyanti dan D. Zainuddin 1996. Pengembangan Ternak berwawasanAgribisnis di Pedesaan dengan Pemanfaatan Limbah Pertanian dan PemilihanBibit yang Tepat. J. Penelitian dan Pengembangan Pertanian. XV (1):6 – 15

Haryanto, B. 2001. Ragam Cara Gemukkan Sapi. Tribus No. 376

Nasrullah, B., TAPPA, S. SAID dan E. M. KAIIN 2004. Persediaan Pakan Ruminansia diKalimantan Selatan. Makalah disampaikan pada Seminar Sehari dalam RangkaBulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Banjar Baru, 16 September2004.

Nasir, M. 1985. Metode Penelitian Ghalia Indonesia Jakarta

Priyanti, A. Dan A. Djajanegara. 2004. Pengembangan Usaha Sapi Potong Pola Integrasi.Prosiding Lokakarya Nasional Sapi Potong Menuju 2020. StrategiPengembangan Sapi Potong dengan Pendekatan Agribisnis dan Berkelan-jutan,Yogyakarta, 8-9 Oktober 2004. Badan Litbang Pertanian. Puslitbang PeternakanBogor, 77 – 83.

Pusat Penelitian Peternakan. 2000. Program Kegiatan Pengkajian Usaha Tani TanamanHewan (Crop – Animal Production System) Puslit Peternakan. Bogor.

Riady, M. 2004. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produksi Sapi Potong Menuju 2020.Prosiding Lokakarya Nasional Sapi Potong Menuju 2020. StrategiPengembangan Sapi Potong dengan Pendekatan Agribisnis dan Berkelanjutan,Yogyakarta 8 – 9 Oktober 2004. Badan Litbang Pertanian. PuslitbangPeternakan Bogor. 3 – 13

Sudaryanto, T. Dan E. Jamal 2000. Pengembangan Agribisnis Peternakan MelaluiPendekatan Corporate Farming untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional.Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Pusat PenelitianPeternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 35 – 47

Page 24: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

31

Page 25: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

32

Page 26: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

33

Page 27: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

34

Page 28: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

35

Page 29: KAJIAN PENGEMBANGAN SAPI ACEH SPESIFIK LOKASI …nad.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/HasilLitkaji/2012/09... · laporan akhir tahun kajian pengembangan sapi aceh spesifik

36