54
KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN HIPERTENSI GERIATRI DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI NUGROHO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI JUNI 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm. ) Program Studi Farmasi Oleh : Yokebed Christina Gunawan NIM : 138114048 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN HIPERTENSI

GERIATRI DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI

NUGROHO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI – JUNI 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm. )

Program Studi Farmasi

Oleh :

Yokebed Christina Gunawan

NIM : 138114048

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

i

KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN HIPERTENSI

GERIATRI DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI

NUGROHO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI – JUNI 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm. )

Program Studi Farmasi

Oleh :

Yokebed Christina Gunawan

NIM : 138114048

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

iv

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,

perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum taurat dan

kitab para nabi.”

Matius 7 : 12

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang menolong dan menguatkanku

Papa dan Mama yang selalu setia dan sangat mengasihiku

Teman- teman dan sahabat yang sangat menguatkan dan menghiburku

Almamater yang kubanggakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

vii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, kasih dan

rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Kajian

Interaksi Obat pada Peresepan Pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari – Juni 2016” sebagai

salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana farmasi di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Proses penyusunan skripsi ini banyak

mendapat dukungan dan bimbingan serta doa dari berbagai pihak, sehingga

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma yang telah memberi bimbingan dan arahan

selama penulis menjadi mahasiswa di Fakutas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Direktur Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta dan Staff Administrasi

Rumah Sakit Panti Nugroho yang telah memberikan ijin penelitian yang

dilakukan peneliti, serta Staff bagian Rekam Medis dan Apoteker serta

tenaga kefarmasian yang sangat membantu penulis.

3. Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt. sebagai dosen

pembimbing utama yang selalu membimbing, memberi arahan dan

dukungan selama penyusunan skripsi.

4. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc.,

Apt. sebagai dosen penguji yang membimbing penulis dalam penyusunan

skripsi.

5. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc. sebagai dosen pembimbing

akademik yang membimbing dan membantu saya dalam menjalani kuliah.

6. Kedua orang tua Bambang Gunawan dan Mariani terkasih yang selalu

menyemangati dan mendoakan penulis dalam proses penyusunan skripsi.

7. Adikku terkasih Yosua Gunawan yang selalu membuat semangat dan

manghibur dalam proses penyusunan skripsi.

8. Sahabat tersayang Evi Magdalena, Anastasia Sari Sulistyowati, Priscilla

Frihastie Setyawati, Masrial Zalukhu, Krispina Priska Adriani, Dian

Pratiwi, Caecilia Desi Kristanti, Deriven Samurai Teweng, Veronica

Olivia Gita Puspa Dewi, Sridea, Maynardo Innocencio Aethelstone, Dwi

Putra Prihandito, Sonny Fernando, Jhony Maruli Setiawan, kak Grace

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

ABSTRACT .........................................................................................................xiii

ABSTRAK ...........................................................................................................xiv

PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

METODE PENELITIAN ...................................................................................... 2

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 3

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

x

DAFTAR TABEL

Tabel I. Gambaran Umum Peresepan Pasien Hipertensi Geriatri di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Periode

Januari – Juni 2016 .......................................................................... 4

Tabel II Distribusi Golongan dan Jenis Obat Anti Hipertensi pada

Pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Panti Nugroho Periode Januari – Juni 2016 ........................... 4

Tabel III Distribusi Kategori Signifikansi Klinis, Dampak, dan Jenis

Interaksi Obat Antar Obat Antihipertensi dan Antara Obat

Antihipertensi dan Obat Non Antihipertensi ................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi

obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Periode Januari

sampai Juni 2016 ............................................................................. 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta......................................... 14

Lampiran 2. Distribusi Kombinasi Obat Anti Hipertensi pada Pasien

Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti

Nugroho Periode Januari – Juni 2016 .............................................. 15

Lampiran 3 Daftar Obat yang Berinteraksi, Kategori Signifikansi dan Jenis

Interaksi tiap Rekam Medis ............................................................. 16

Lampiran 4. Alat pengambilan data penelitian peresepan obat pada pasien

hipertensi geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti

Nugroho Yogyakarta periode Januari – Juni 2016 .......................... 21

Lampiran 5 Tabel interaksi obat antar obat anti hipertensi meliputi obat

yang terlibat, kategori signifikansi klinis interaksi obat, jenis

interaksi obat, jumlah kasus, dan managemen interaksi obat .......... 22

Lampiran 6. Tabel interaksi obat antara obat anti hipertensi dengan obat

lain meliputi obat yang terlibat, kategori signifikansi klinis

interaksi obat, jenis interaksi obat, jumlah kasus, dan

managemen interaksi obat ............................................................... 29

Lampiran 7. Keterangan Kelayakan Etik / Ethical Clearance ............................. 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

xiii

ABSTRACT

Hypertension is a serious health problem in Indonesia and cases of

hypertension is likely to increase. The risk of hypertension increases significantly

with age. Hypertension outpatients tend to get a prescription of more than one

type of drug, both drugs hypertension alone or with other medications if

accompanied by comorbidities. Therefore, drug interactions can occur. This study

aims to describe the prescription, the incidence of drug interactions, as well as

related mechanisms of pharmacodynamic and pharmacokinetic drug interactions,

and clinical significance categories that occur in outpatient hypertensive geriatric

patients in Panti Nugroho Hospital Yogyakarta period from January to June 2016.

This type of research is a non-experimental research evaluative descriptive, which

means on this research could be the evaluation of health personnel, especially

matters related to drug interactions in prescribing pattern on an outpatient

hypertension geriatrics with retrospective nature, data retrieved from patient

records and studied theoretically based on the literature. The sampling technique

is done randomly and obtained a sample of 258 medical records. The results of

this study indicate there are 99 cases of drug interactions, the type of drug

interactions more dominant happens is pharmacodynamic interaction, and the the

most frequent category of significance category of drug interactions is significant

as many as 147 cases and there are also 18 cases of serious drug interactions

among them are amlodipine with diltiazem (1 case), clonidine with bisoprolol (1

case), lisinopril with candesartan (1 case), amlodipine with simvastatin (13 cases),

and captopril with allopurinol (2 cases) of hypertension geriatric outpatients in

Panti Nugroho Hospital Yogyakarta period from January to June 2016. Serious

interaction of these two drugs is very user should be avoided and use alternative

other drugs, if it was needed then patient's clinical status must be highly

monitored.

Keywords: hypertension, antihypertensive drug interactions, geriatrics,

outpatient.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

xiv

ABSTRAK

Hipertensi merupakan merupakan masalah kesehatan yang serius dan di

Indonesia kasus hipertensi cenderung meningkat. Risiko hipertensi meningkat

bermakna sejalan dengan bertambahnya usia. Pasien hipertensi rawat jalan

cenderung mendapatkan peresepan lebih dari satu jenis obat, baik obat hipertensi

saja atau dengan obat non anti hipertensi jika disertai penyakit penyerta. Oleh

karena itu, interaksi obat kemungkinan dapat terjadi. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui gambaran peresepan, insiden terjadinya interaksi obat, serta

interaksi obat terkait mekanisme farmakodinamik, farmakokinetik, dan kategori

signifikansi klinis yang terjadi pada pasien hipertensi geriatri di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Januari – Juni 2016. Jenis

penelitian ini adalah penelitian non eksperimental deskriptif evaluatif yang berarti

penelitian ini dapat menjadi evaluasi tenaga kesehatan khususnya hal-hal yang

berkaitan dengan interaksi obat pada pola peresepan pada pasien rawat jalan

hipertensi geriatri yang bersifat retrospektif yaitu data diambil dari rekam medis

pasien dan dikaji secara teoritis berdasarkan literatur. Teknik pengambilan sampel

dilakukan secara acak dan didapat sampel sebanyak 258 rekam medis. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan terdapat 99 kasus interaksi obat, jenis interaksi obat

yang lebih dominan terjadi adalah interaksi farmakodinamik, serta kategori

signifikansi interaksi obat yang paling sering terjadi yaitu signifikan sebanyak 147

kasus dan terdapat pula 18 kasus interaksi obat yang serius diantaranya yaitu

amlodipine dengan diltiazem (1 kasus), klonidin dengan bisoprolol (1 kasus),

lisinopril dengan candesartan (1 kasus), amlodipine dengan simvastatin (13

kasus), dan captopril dengan allopurinol (2 kasus) pada pasien hipertensi geriatri

di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari

– Juni 2016. Interaksi serius dari pemakaian dua obat ini sangat perlu dihindari

dan menggunakan alternatif obat lain, jika memang sangat dibutuhkan maka

status klinis pasien harus sangat terpantau.

Kata kunci : hipertensi, interaksi obat antihipertensi, geriatri, rawat jalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

1

PENDAHULUAN

Salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang

sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer (Rahajeng dan

Tuminah, 2009). Hipertensi merupakan sepuluh besar penyakit yang didiagnosa pada

pasien di Rumah Sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY, 2013). Pengobatan

hipertensi lebih kompleks pada orang tua, karena perbedaan dalam patofisiologi hipertensi

dengan penuaan dan akumulasi penyakit organ akhir (Goodarzi & Burback, 2015). Di

Indonesia menurut UU no. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia dikatakan

bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam

et al, 2008). Golongan diuretik adalah pilihan pertama pada pengobatan hipertensi pada

usia lanjut, tetapi perlu pemantauan khusus dikarenakan sensitifitas mereka terhadap

diuretik, pilihan pertama lain yaitu golongan calcium channel blocker (CCB) , ACE

inhibitor (ACE I) , dan angiotensin II receptor blocker (ARB) (Stokes, 2009).

Potensi interaksi obat meningkat dengan peningkatan jumlah obat yang diresepkan

dan jumlah obat yang diresepkan meningkat dengan bertambahnya usia (Kapadia et al,

2013). Prevalensi interaksi obat secara keseluruhan adalah 50%-60%. Perubahan fisiologis

yang terjadi pada orang usia lanjut akan memberikan efek serius pada banyak proses yang

terlibat dalam penatalaksanaan obat. Kejadian ini lebih sering terjadi pada pasien yang

sudah berusia lanjut yang biasanya menderita lebih dari satu penyakit (Syamsudin, 2011).

Prevalensi interaksi obat dalam populasi geriatri dapat tinggi dikarenakan oleh polifarmasi

(Kafeel et al, 2014). Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmawati

et al (2006) menunjukan bahwa interaksi obat terjadi pada 59% pasien rawat inap dan 69%

pasien rawat jalan. Sebuah studi menyatakan interaksi obat yang ditemukan pada

pengobatan hipertensi sebanyak 71,5% dari 557 pasien rawat jalan, interaksi obat

terbanyak ditemukan pada atenolol dan amlodipine (Kothari dan Ganguly, 2014).

Berdasarkan kenyataan tersebut maka perlu dilakukan kajian interaksi obat pada

peresepan pasien hipertensi geriatri di instalasi rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk

memberikan informasi mengenai gambaran umum peresepan dan seberapa besar insiden

terjadinya interaksi obat, kategori signifikansi klinis interaksi obat, serta memberikan

informasi manajemen interaksi obat pada pasien hipertensi geriatri di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

2

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif evaluatif yang bersifat

retrospektif. Bahan penelitian yang digunakan adalah rekam medis dari pasien hipertensi

geriatri. Dalam setiap rekam medis, data yang diambil merupakan peresepan terakhir dari

pasien hipertensi geriatri. Alat atau instrumen penelitian berupa lembar kerja serta literatur,

lembar kerja yang digunakan memuat data yang diambil dari rekam medis pasien meliputi

tanggal pengobatan, nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, tekanan darah, diagnosis,

jenis dan regimen obat antihipertensi dan obat non antihipertensi, serta jumlah obat

antihipertensi dan obat non antihipertensi. Literatur yang digunakan yaitu Medscape

(2016) didukung dengan Drugs.com (2016) dan Tatro (2007).

Gambaran umum peresepan pasien hipertensi geriatri meliputi jumlah obat,

golongan dan jenis obat antihipertensi yang digunakan pasien di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta. Jumlah obat merupakan banyaknya obat

antihipertensi dan obat non antihipertensi yang diterima pasien hipertensi geriatri saat

menjalani pengobatan. Golongan obat merupakan kelompok obat antihipertensi yang

diberikan ke pasien. Jenis obat adalah nama generik obat antihipertensi yang diberikan

kepada pasien. Interaksi obat yang dimaksud adalah interaksi yang terjadi disaat dua obat

digunakan bersamaan dan terdeteksi berinteraksi oleh Medscape (2016). Dampak interaksi

obat yaitu diinginkan/ tidaknya interaksi obat tersebut. Jenis interaksi obat yang dimaksud

adalah interaksi obat terkait mekanisme farmakokinetik dan farmakodinamik yang terjadi

pada peresepan pasien hipertensi geriatri. Kategori signifikansi klinis pada peresepan

pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta. Jenis

dan kategori signifikansi klinis dikaji secara teoritis berdasar literatur Medscape (2016)

didukung dengan Drugs.com (2016), dan Tatro (2007).

Tata cara penelitian dimulai dengan tahap persiapan, peneliti melakukan survei ke

tempat penelitian untuk mengetahui adanya kebutuhan mengenai evaluasi peresepan pasien

pada penyakit tertentu serta tata cara dalam pengambilan data penelitian. Selanjutnya cara

pengambilan data subyek penelitian adalah dengan menggunakan jumlah populasi yaitu

sebanyak 730 pasien hipertensi geriatri, kemudian menggunakan teknik simple random

sampling untuk memperoleh sampel penelitian dengan mengundi populasi. Besar sampel

yang dibutuhkan dihitung menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan

95% yaitu : n = N / [N (d)2 + 1 ]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

3

dimana n adalah jumlah sampel, N adalah jumlah populasi, dan d adalah presisi (Akdon

dan Riduwan, 2007). Dari rumus didapatkan 258 sampel yang harus diambil secara acak

dari populasi pasien hipertensi geriatri. Sampel penelitian dipilih berdasarkan kriteria

inklusi yaitu pasien hipertensi geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho

Yogyakarta yang mendapatkan obat antihipertensi dengan atau tanpa obat non

antihipertensi dengan jumlah obat lebih dari satu dalam tiap rekam medis periode Januari –

Juni 2016. Kriteria eksklusi dari subyek penelitian adalah rekam medis pasien yang tidak

lengkap. Kemudian dilakukan pengambilan data menggunakan lembar kerja dan dilakukan

validasi.

Data yang diperoleh diolah dengan metode statistika deskriptif dengan menghitung

persentase masing-masing bagian yang akan dianalisis meliputi gambaran umum

peresepan yaitu jumlah, jenis dan golongan obat antihipertensi, kemudian ada tidaknya

interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri, jenis interaksi obat meliputi

interaksi farmakokinetik dan famakodinamik, serta kategori signifikansi klinis interaksi

obat yang dikaji dari literatur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini diambil dari sejumlah sampel sebesar 258 pasien hipertensi geriatri.

Terdapat 243 pasien (94,2%) yang juga mendapatkan obat non antihipertensi. Bagian

pertama akan membahas gambaran umum peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta meliputi jumlah obat, golongan dan

jenis obat antihipertensi yang ada dalam rekam medis pasien. Tabel I menunjukkan

persentase terbesar distribusi jumlah obat antihipertensi yaitu dengan jumlah obat satu

sebanyak 138 peresepan (53,5%). Hal ini sesuai dengan Hypertension Canada’s 2016

CHEP Guidelines for Blood Pressure Measurement, Diagnosis, Assessment of Risk,

Prevention and Treatment of Hypertension yang menyatakan bahwa inisiasi antihipertensi

yang pertama kali diberikan yaitu monoterapi. Penggunaan kombinasi pada pasien geriatri

yang mengalami hipertensi dapat lebih cepat menurunkan tekanan darah karena toleransi

yang rendah (Leung et al, 2016). Persentase terbesar jumlah obat non antihipertensi yang

diterima pasien yaitu dengan dua sampai tiga obat sebanyak 147 peresepan (57%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

4

Tabel I. Gambaran Umum Peresepan Pasien Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Periode Januari – Juni 2016

No Gambaran Umum

Peresepan Parameter

Jumlah Pasien (N= 258)

N %

1. Jumlah obat

antihipertensi

1

2

3

4

5

138

83

33

3

1

53,5

32,2

12,8

1,1

0,4

2. Jumlah obat non

antihipertensi

0-1

2-3

4-5

6-7

8

62

147

44

4

1

24

57

17

1,6

0,4

3 Jumlah obat per

rekam medis

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

36

68

65

48

25

8

5

2

0

1

14

26,4

25,2

18,6

9,7

3,1

1,9

0,8

0

0,4

Tabel II. Distribusi Golongan dan Jenis Obat Anti Hipertensi pada Pasien Hipertensi

Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Periode Januari – Juni 2016

Golongan dan Jenis Obat

Anti Hipertensi

Jumlah Pasien

N = 258

Persentase (%)

ACE I

Captopril 16 6,2

Lisinopril 3 1,2

ARB

Valsartan 134 51,9

Irbesartan 5 1,9

Candesartan 3 1,2

CCB

Amlodipin 174 67,4

Diltiazem 1 0,4

Diuretik

Hidrochlorothiazide (HCT) 9 3,5

Furosemide 45 17,4

Spironolakton 3 1,2

β-Blocker

Bisoprolol 18 7

Central α2-Agonis

Klonidin 9 3,5 ACE I = Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor; ARB = Angiotensin Receptor Blocker; CCB = Calcium

Channel Blocker.

Golongan obat antihipertensi yang diresepkan pada pasien hipertensi geriatri di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho periode Januari – Juni 2016 dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

5

terlihat di tabel II. Tabel II menunjukkan bahwa persentase obat antihipertensi yang paling

sering digunakan yaitu golongan CCB sebanyak 175 obat (67,8%). Sesuai dengan Eighth

Joint National Comitee (JNC 8) menyatakan untuk pasien hipertensi dengan usia > 60

tahun first line yang tepat adalah Diuretik thiazide/ ACEI / ARB/ CCB tunggal atau

kombinasi (James et al, 2014). Jenis obat antihipertensi yang paling banyak digunakan

adalah amlodipin sebanyak 174 obat (67,4%). Amlodipin (CCB) akan menjadi pilihan

utama untuk pasien yang kontraindikasi dengan diuretik atau pasien yang mengalami

angina atau gangguan ritme jantung (Nguyen et al, 2012). Golongan CCB ini juga

mencegah stroke pada hipertensi geriatri. Sebuah meta-analisis terbaru menemukan bahwa

CCB dihidropiridin mengurangi stroke sebesar 10% dibandingkan dengan terapi aktif

lainnya (Oparil ,2006). Menurut American Heart Association and American Stroke

Association menyatakan bahwa kesempatan memiliki stroke sekitar dua kali lipat untuk

setiap dekade kehidupan setelah usia 55 (AHA, 2017).

Kombinasi yang paling banyak digunakan untuk pasien hipertensi geriatri adalah

golongan CCB dan ARB sebanyak 57 peresepan (22,1%) dapat dilihat dalam lampiran 2.

Dalam jurnal meta analisis dikatakan terapi kombinasi menggunakan ARB dan CCB

superior dibanding kombinasi lain dari terapi antihipertensi dengan menunjukan insiden

lebih sedikit dalam kejadian kardiovaskular dan efek yang merugikan (Chi et al¸ 2016).

Potensi interaksi obat meningkat dengan peningkatan jumlah obat yang diresepkan

dan jumlah obat yang diresepkan meningkat dengan bertambahnya usia. (Kapadia et al,

2013). Persentase interaksi obat yang terjadi pada peresepan pasien hipertensi geriatri di

Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho periode Januari sampai Juni 2016

ditunjukkan dalam Gambar 1. Persentase rekam medis pasien hipertensi geriatri tanpa

interaksi obat lebih tinggi yaitu sebanyak 159 rekam medis (61,6%) dibanding rekam

medis dengan interaksi yaitu sebanyak 99 peresepan (38,4%). Dalam bahasan sebelumnya

dikatakan persentase terbesar jumlah obat antihipertensi yaitu sebanyak satu dan jumlah

obat non antihipertensi sebanyak dua sampai tiga, hal ini mempengaruhi angka kejadian

interaksi obat. Kemudian dilakukan perhitungan proporsi interaksi obat yang terjadi antar

obat hipertensi dan antara obat antihipertensi dengan obat non antihipertensi. Persentase

interaksi obat antar obat antihipertensi yaitu sebanyak 32 peresepan (12,4%), interaksi

antara obat antihipertensi dengan obat non antihipertensi yaitu sebanyak 48 peresepan

(18,6%), dan interaksi keduanya sebanyak 19 peresepan (7,4%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

6

Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada

peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho

Periode Januari sampai Juni 2016

Interaksi obat yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu interaksi

farmakokinetik dan farmakodinamik (Baxter, 2010). Pengelompokan jenis interaksi obat

yang terjadi pada peresepan pasien hipertensi geriatri ditunjukkan dalam Lampiran 3.

Lampiran 3 menunjukkan bahwa persentase jenis interaksi farmakodinamik lebih banyak

dibanding jenis interaksi farmakokinetik. Sebuah penelitian mengenai interaksi obat yang

potensial terjadi pada peresepan pasien hipertensi dengan menggunakan Medscape Drug

Interaction Checker Software hasil mendeteksi ada 55,23% jenis interaksi farmakodinamik

dari 918 interaksi obat. dan farmakokinetik hanya 4,79% dengan mayoritas interaksi yaitu

farmakodinamik sinergis yaitu antara beta blocker- calcium channel blocker (CCB) dan

beta blocker- angiotensin receptor blocker (ARB) (Kothari dan Ganguly, 2014). Potensi

interaksi farmakodinamik harus dipertimbangkan untuk obat yang bersaing satu sama lain

di target farmakologi dan / atau memiliki efek terapetik atau efek merugikan yang serupa

atau bertentangan (European Medicines Agency, 2015).

Interaksi obat dapat mempengaruhi efektifitas, dan toksisitas masing-masing obat,

tetapi terdapat beberapa interaksi obat memang diinginkan terjadi dalam praktek klinis,

diantaranya yaitu valsartan dengan diuretik interaksi ini dapat memperbaiki hipokalemia

yang disebabkan oleh diuretik (Gradman et al, 2010). Interaksi furosemid dengan

bisoprolol akan mempertinggi efektifitas beta blocker / bisoprolol (Gradman et al, 2010)

dan menurunkan efek samping serta terapi lebih menguntungkan dengan kombinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

7

tersebut (Skolnik et al, 2000). Terdapat juga interaksi yang serius tetapi memang

menguntungkan dalam praktek klinis yaitu antara captopril dengan allopurinol, keduanya

secara sinergis menurunkan kejadian sindrom metabolik dengan menurunkan tekanan

darah, menurunkan akumulasi lemak abdominal, memperbaiki dislipidemia, dan mencegah

resistensi insulin, dan kombinasi ini superior untuk mencegah diabetes dan penyakit

kardiovaskular (Rocal et al, 2009), tetapi resiko hipersensitifitas lebih tinggi (Drugs.com,

2016). Kemudian interaksi antara ARB dan digoxin, keduannya sama-sama mendukung

terapi gagal jantung (Gheorghiade et al, 2006). Interaksi obat yang tidak ditangani akan

berakibat buruk bagi pasien, beberapa contohnya adalah antara bisoprolol dengan HCT dan

bisoprolol dengan spironolakton akan mempertinggi resiko diabetes (Lim et al, 2015).

Lisinopril dan candesartan merupakan kombinasi yang sangat dihindari, menurut

ESH/ESC kombinasi ini akan mempertinggi kejadian penyakit ginjal tahap akhir/ ESRD

(Mancia et al, 2013). Furosemide dengan digoxin, kombinasi ini lebih dari tiga kali lipat

menaikkan resiko rawat inap dikarenakan intoksisitas digoxin (Wang et al, 2010).

Interaksi obat yang terjadi dapat dikelompokan menjadi 3 kategori signifikansi

klinis interaksi obat menurut Medscape (2016). Persentase kategori signifikansi klinis

interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri yang ditampilkan pada tabel IV.

Tingkat serius/major mempunyai efek yang berpotensi mengancam nyawa atau mampu

menyebabkan kerusakan permanen. Tingkat moderat/signifikan mempunyai efek yang

mungkin dapat menyebabkan penurunan status klinis pasien. Tingkat keparahan minor

mempunyai efek yang yang biasanya ringan sehingga terapi tambahan tidak diperlukan

(Tatro, 2007).

Tabel III menunjukkan bahwa proporsi terbanyak kategori signifikansi klinis yaitu

signifikan yaitu sebanyak 147 kasus. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa hampir

sepertiga dari interaksi obat yang potensial terjadi adalah signifikan secara klinis (Kapadia

et al, 2013). Terdapat 18 kasus dengan kategori signifikansi klinis yaitu serius dimana

dapat berakibat fatal bagi pasien dan disarankan untuk menggunakan kombinasi lain/

alternatif lain (Medscape, 2016). Terdapat 14 kasus dengan kategori minor.

Kategori signifikansi klinis interaksi obat serius paling banyak terjadi pada

penggunaan amlodipine dengan simvastatin (13 kasus). Amlodipine dengan Simvastatin

dapat secara signifikan meningkatkan kadar darah simvastatin dengan penghambatan

amlodipine oleh metabolisme simvastatin melalui usus dan hati CYP450 3A4. Interaksi ini

berdampak merugikan pada pasien dengan meningkatkan risiko efek samping seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

8

kerusakan hati dan kondisi yang jarang namun serius yang disebut rhabdomyolysis yang

melibatkan pemecahan jaringan otot rangka (Drugs.com, 2016). Manajemen dari interaksi

ini adalah gunakan obat alternatif lain, sebisa mungkin hindari kombinasi ini, atau jika

benar-benar harus menggunakan terapi maka dosis Simvastatin tidak boleh melebihi 20 mg

setiap hari bila digunakan dalam kombinasi dengan amlodipine, dan perlu penyesuaian

dosis atau pemantauan lebih sering untuk keamanan menggunakan kedua obat.

Tabel III. Distribusi Kategori Signifikansi Klinis, Dampak, dan Jenis Interaksi Obat Antar

Obat Antihipertensi dan Antara Obat Antihipertensi dan Obat Non Antihipertensi

Kategori

Signifikansi

Klinis

Interaksi Obat

Obat yang Berinteraksi Favorable (F)/

Tidak (NF)

FK/

FD

Jumlah Kasus

N= 258

Serius Amlodipine – Diltiazem

Klonidin – Bisoprolol

Lisinopril – Candesartan

Amlodipine – Simvastatin

Captopril – Allopurinol

NF

NF

NF

NF

F

FD

FD

FD

FK

FD

1

1

1

13

2

Signifikan Amlodipine – Bisoprolol

Valsartan – Bisoprolol

Valsartan – Furosemide

Valsartan/ Irbesartan – HCT

Furosemide – Bisoprolol

Furosemide – Irbesartan

Furosemide – Spironolakton

Bisoprolol – HCT

Bisoprolol – Spironolakton

Spironolakton – Valsartan

Captopril – Asam Mefenamat

Captopril – Glimepiride

Valsartan – Gemfibrozil

Valsartan – golongan NSAID

Valsartan/ Irbesartan – Digoxin

Valsartan – Simvastatin

Furosemide – Aspirin

Furosemide – Digoxin

Furosemide – Diklofenak

Furosemide – Meloxicam

HCT – Aspirin

Spironolakton – Digoxin

Spironolakton – Aspirin

NF

NF

F

F

F

F

NF

NF

NF

NF

NF

NF

NF

NF

F

NF

NF

NF

NF

NF

NF

NF

NF

FD

FD

FD

FD

FK

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FD

FK

FD

5

13

26

9

7

1

2

2

1

1

1

1

3

34

3

17

11

3

1

3

1

1

1

Minor Amlodipine – Griseofulvin

Amlodipine – Methylprednisolone

Amlodipine – Triamcinolone

Furosemide – Glimepirid,

Glibenklamid, Glikuidon

Furosemide – Asam Folat

Furosemide – CaCO3

Klonidin – Metformin

NF

NF

NF

NF

NF

NF

NF

FK

FK

FK

FK

FK

FK

FD

1

4

1

4

2

1

1 F= interaksi obat biasanya diinginkan namun harus dipantau, FD= farmakodinamik, FK= farmakokinetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

9

Terdapat kasus interaksi yang sering terjadi yaitu valsartan dengan golongan

NSAID (34 kasus) dengan kategori signifikansi klinis yaitu signifikan. NSAID mengurangi

efek dari Valsartan, dan meningkatkan toksisitas satu sama lain, mengakibatkan fungsi

ginjal kerusakan, terutama pada usia lanjut. Perlu penyesuaian dosis atau modifikasi terapi

serta memantau ketat terapi. Pasien yang menerima ARB yang membutuhkan

berkepanjangan (lebih dari 1 minggu) terapi bersamaan dengan NSAID harus dipantau

lebih dekat tekanan darahnya setelah memulai, penghentian, atau perubahan dosis NSAID.

Fungsi ginjal juga harus dievaluasi secara periodik selama coadministrasi berkepanjangan.

Secara umum manajemen dari interaksi obat adalah dengan menghindari terapi

kombinasi, penyesuaian dosis obat utama, mengatur waktu asupan dua obat, pemantauan

terapi kombinasi bila digunakan, dan mengedukasi pasien tentang potensi interaksi, dan

teknik screening lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi interaksi (Muntha, 2013).

Tenaga kesehatan dengan tanggungjawab untuk pasien lanjut usia harus mengembangkan

strategi untuk memonitor terapi obat (Kafeel et al, 2014).

Penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya yaitu dengan menggunakan

Medscape Multi-Drug Interaction Checker peneliti hanya dapat mendeteksi interaksi

antara 2 obat yang digunakan bersamaan dan yang terdeteksi oleh Medscape (2016) saja

serta belum dapat mengaitkan interaksi-interaksi obat yang terjadi dalam satu rekam medis.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam penelitian Kajian Interaksi Obat pada Peresepan Pasien Hipertensi Geriatri

di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari – Juni

2016 dapat disimpulkan penggunaan obat antihipertensi terbanyak yaitu monoterapi

dengan golongan obat Calcium Channel Blocker (CCB) 67,8% dan jenis obat Amlodipin

sebanyak 174 obat (67,4%). Interaksi obat yang terjadi berjumlah 99 peresepan (38,4%),

dan jenis interaksi yang paling sering terjadi yaitu farmakodinamik. Kategori signifikansi

klinis interaksi obat paling banyak pada peresepan pasien hipertensi geriatri adalah

signifikan sebanyak 147 kasus interaksi. Interaksi obat yang paling sering terjadi yaitu

antara valsartan dengan NSAID. Terdapat pula 18 kasus interaksi obat yang serius

diantaranya yaitu amlodipine dengan diltiazem (1 kasus), klonidin dengan bisoprolol (1

kasus), lisinopril dengan candesartan (1 kasus), amlodipine dengan simvastatin (13 kasus),

dan captopril dengan allopurinol (2 kasus). Interaksi serius dari pemakaian dua obat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

10

sangat perlu dihindari dan menggunakan alternatif obat lain, jika memang sangat

dibutuhkan maka status klinis pasien harus sangat terpantau.

Saran untuk pihak Rumah Sakit Panti Nugroho adalah perlu dilakukan monitoring

secara dekat efek interaksi obat pada pengobatan hipertensi dan manajemen interaksi obat

jika memang terapi sangat diperlukan khususnya bagi pasien geriatri. Saran untuk

penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan penelitian mengenai kajian interaksi obat

penyakit lain yang umum di masyarakat khususnya masyarakat lanjut usia dengan

memperhitungkan jumlah interaksi yang terjadi pada setiap rekam medis/ setiap pasien

dengan menggunakan literatur lain/ guidelines yang terpercaya dan spesifik untuk penyakit

tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Akdon dan Riduwan, 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Alfabeta, Bandung.

American Heart Association (AHA), 2017. Stroke Risk Factors,

http://www.strokeassociation.org/STROKEORG/AboutStroke/UnderstandingRisk

/Understanding-Stroke-Risk_UCM_308539_SubHomePage.jsp, diakses tanggal 3

Januari 2017.

Baxter, K., 2010. Stockley’s Drug Interactions. Ninth Edition. Pharmaceutical Press.

Chi, C., Tai, C., Bai, B., Yu, S., Karamanou, M., et al.¸ 2016. Angiotensin System

Blockade Combined With Calcium Channel Blockers is Superior to Other

Combinations in Cardiovascular Protection With Similar Blood Pressure

Reduction: A Meta-Analysis in 20,451 Hypertensive Patients. The Journal of

Clinical Hypertension.,18 (8).

Dinkes DIY, 2013. Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. Dinkes

DIY, Yogyakarta.

European Medicines Agency, 2015. Guideline on the investigation of drug interactions.

Committee for Human Medicinal Products (CHMP), 21 (June), 6.

Gheorghiade, M., Veldhuisen, D.J., dan Colucci, W.S., 2006. Contemporary Use of Digoxin

in the Management of Cardiovascular Disorders. Circulation., 113, 2556-2564.

Goodarzi, Z., dan Burback, D., 2015. Can We Stay On Target? A Review Of Hypertension

Treatment in the Elderly. Journal of CME., 5, 9.

Gradman, A.H., Basile, J.N., Carter, B.L., dan Bakris, G.L., 2010. Combination therapy in

hypertension. Journal of the American Society of Hypertension., 4(2), 90–98.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

11

James, P.A., Oparil, S., Carter, B.L., Cushman, W.C., Dennison-Himmelfarb, C., Handler,

J., et al., 2014. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High

Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointed to the

Eighth Joint National Committee (JNC 8) 2014 Evidence-Based Guideline for the

Management of High Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members

Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA., 311 (5),

American Medical Association, E 10.

Kapadia, J., Thakor, D., Desai, C., dan Dikshit, R.K., 2013. A Study of Potential Drug-

Drug Interactions in Indoor Patients of Medicine Department at a Tertiary Care

Hospital. JAPS, Vol. 3(10), p. 095.

Kafeel, H., Rukh, R., Qamar, H., Bawany, J., Jamshed, M., Sheikh, R., et al., 2014.

Possibility of Drug-Drug Interaction in Prescription Dispensed by Community and

Hospital Pharmacy. Pharmacology & Pharmacy., 5, pp. 403-404

Kothari, N., dan Ganguly, B., 2014. Potential Drug - Drug Interactions among Medications

Prescribed to Hypertensive Patients. J Clin Diagn Res, 8(11): HC01–HC04.

Leung, A.A., Nerenberg, K., Daskalopoulou, S.S., McBrien, K., Zarnke K.B., et al. , 2016.

Hypertension Canada’s 2016 CHEP Guidelines for Blood Pressure Measurement,

Diagnosis, Assessment of Risk, Prevention and Treatment of Hypertension,

Canadian Journal of Cardiology, 32-34.

Lim, K.K., Sivasampu, S., dan Khoo, E.M., 2015. Antihypertensive drugs for elderly

patients: a cross‑ sectional study. Singapore Med J, 56(5): 291-297.

Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K., Redo´n, J., Zanchetti, A., et al., 2013. 2013

ESH/ESC Guidelines for The Management of Arterial Hypertension : TheTask

Force for the management ofarterial hypertension of the European Society of

Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC). Journal of

Hypertension., 31 (7), 1314-1315.

Maryam, R.S., Ekasari, M.F., Rosidawati, Jubaedi, A., dan Batubara, I., 2008. Mengenal

Usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba Medika, Jakarta.

Medscape, 2016. Drug Interaction Checker (Online), http://reference.medscape.com/drug-

interactionchecker diakses pada 20 Desember 2016.

Drugs.com, 2016. Drug Interactions Checker (Online) ,

https://www.drugs.com/dru_interactions.php, Multum Information Services, Inc,

diakses tanggal 20 Desember 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

12

Muntha, P., 2013. Drug Interactions – Causes & Implications. RRJPPS., 2(3), 102-103.

Nguyen, Q.T., Anderson, S.R., Sanders, L., dan Nguyen L.D., 2012. Managing

Hypertension in the Elderly: A Common Chronic Disease with Increasing Age.

Am Health Drug Benefits., 5 (3), 146-153.

Oparil S., 2006. Hypertension in the Elderly: The Bottom Line: What Are the Best

Treatments for Hypertension in the Elderly?. Medscape Cardiology., 10(1), 5.

Rahajeng, E., dan Tuminah, S., 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di

Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia., 59 (12), 580-586.

Rahmawati, F., Handayani, R., dan Gosal, V., 2006. Kajian Retrospektif Interaksi Obat di

Rumah Sakit Pendidikan Dr. Sardjito Yogyakarta. Majalah Farmasi Indonesia.,

hal 177.

Rocal, C.A., Reungjui, C.A., Sánchez-Lozada, L.G., Mu, W., Sautin, Y.Y., Nakagawa, T.,

dan Johnson, R.J., 2009. Combination of Captopril and Allopurinol Retards

Fructose-Induced Metabolic Syndrome. Am J NephroL., 30(5): 399–404.

Skolnik, N.S., Beck, J.D., dan Clark, M., 2000. Combination Antihypertensive Drugs:

Recommendations for Use. Am Fam Physician., 61(10):3049-3056.

Stokes, G.S., 2009. Management of Hypertension in the Elderly Patient. Clinical

Interventions in Aging,Vol. 4, 383-384.

Syamsudin, 2011. Interaksi Obat: Konsep Dasar dan Klinis. UI-Press, Jakarta.

Tatro, D.S., 2007. Drug Interaction Facts 2007. First Edition, Wolters Kluwer Health,

Facts & Comparisons, U.S.

Wang, MT., Su, CY., Chan, A.L.F., Lian, PW., Leu, HB., dan Hsu, YJ., 2010. Risk of

digoxin intoxication in heart failure patients exposed to digoxin–diuretic

interactions: a population-based study. Br J Clin Pharmacol. 70(2): 258–267.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

13

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

14

Lampiran 1 : Surat Keterangan Ijin Penelitian di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

15

Lampiran 2. Distribusi Kombinasi Obat Antihipertensi pada Pasien

Hipertensi Geriatri di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho

Periode Januari – Juni 2016

No Kombinasi obat

antihipertensi

Jumlah rekam

medis

N = 258

Persentase (%)

1 ACE I + CCB 2 0,8

2 ACE I + ARB 1 0,7

3 ACE I + ARB + α2

sentral

1 0,7

4 ACE I + ARB + CCB 1 0,7

5 ACE I + CCB + β-

blocker

1 0,7

6 ARB + CCB 57 22,1

7 ARB + CCB + β-

blocker

4 1,6

8 ARB + CCB +

Diuretik

18 7

9 ARB + Diuretik 10 3,9

10 ARB + Diuretik + β-

blocker

3 1,2

11 ARB + β-blocker 3 1,2

12 ARB + CCB +

Central α2-Agonis

2 0,8

13 ARB + CCB +

Diuretik + β-blocker

1 0,7

14 ARB + CCB +

Diuretik + Central α2-

Agonis

2 0,8

15 ARB + CCB +

Diuretik + β-blocker +

Central α2-Agonis

1 0,7

16 CCB + Diuretik 5 1,9

17 CCB + Central α2-

Agonis

2 0,8

18 CCB + Diuretik + β-

blocker

2 0,8

19 CCB + CCB 1 0,7

20 Diuretik + Diuretik 1 0,7

21 ARB + CCB + ACE I 1 0,7

22 Diuretik + Diuretik +

β-blocker

1 0,7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

16

Lampiran 3. Daftar Obat yang Berinteraksi, Kategori Signifikansi dan Jenis

Interaksi tiap Rekam Medis

No Obat yang berinteraksi

Kategori

Signifikansi

Klinis

Jenis

Interaksi

1 Valsartan Simvastatin Signifikan FD

2 Valsartan Gemfibrozil Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

3 Amlodipin Methylprednisolone Minor FK

4 Furosemide CaCO3 Minor FK

Furosemide Asam Folat Minor FK

5 Valsartan Simvastatin Signifikan FD

6 Valsartan Aspirin Signifikan FD

Furosemide Aspirin Signifikan FD

Valsartan Furosemide Signifikan FD

Furosemide Bisoprolol Signifikan FK

Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

7 Valsartan Meloxicam Signifikan FD

Valsartan Ketorolac Signifikan FD

8 Amlodipin Methylprednisolone Minor FK

9 Captopril Allopurinol Serius FD

10 Furosemide Diklofenak Signifikan FD

11 Valsartan Furosemide Signifikan FD

12 Valsartan Furosemide Signifikan FD

13 Valsartan Simvastatin Signifikan FD

Amlodipin Simvastatin Serius FK

14 Captopril Asam Mefenamat Signifikan FD

15 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

16 Valsartan Diklofenak Signifikan FD

17 Valsartan HCT Signifikan FD

18 Valsartan HCT Signifikan FD

Valsartan Simvastatin Signifikan FD

Amlodipin Simvastatin Serius FK

19 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

Amlodipin Bisoprolol Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

20 Amlodipin Griseofulvin Minor FK

21 Lisinopril Candesartan Serius FD

22 Valsartan Aspirin Signifikan FD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

17

23 Valsartan Furosemide Signifikan FD

Valsartan Simvastatin Signifikan FD

Furosemide Glikuidon Minor FK

24 Valsartan Simvastatin Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

Amlodipin Simvastatin Serius FK

25 Valsartan Furosemide Signifikan FD

26 Valsartan Meloxicam Signifikan FD

27 Klonidin Metformin Minor FD

Amlodipin Simvastatin Serius FK

28 Furosemide Bisoprolol Signifikan FK

29 Amlodipin Simvastatin Serius FK

30 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

Valsartan Furosemide Signifikan FD

Furosemide Bisoprolol Signifikan FK

Valsartan Aspirin Signifikan FD

Furosemide Aspirin Signifikan FD

31 Amlodipin Simvastatin Serius FK

Irbesartan HCT Signifikan FD

32 Amlodipin Simvastatin Serius FK

33 Valsartan Aspirin Signifikan FD

Valsartan Gemfibrozil Signifikan FD

34 Valsartan Simvastatin Signifikan FD

35 Amlodipin Simvastatin Serius FK

Amlodipin Methylprednisolone Minor FK

Valsartan Simvastatin Signifikan FD

36 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

37 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

38 Amlodipin Triamnicolone Minor FK

39 Amlodipin Simvastatin Serius FK

40 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

41 Valsartan Diklofenak Signifikan FD

42 Valsartan Asam Mefenamat Signifikan FD

43 Valsartan Furosemide Signifikan FD

44 Valsartan Furosemide Signifikan FD

45 Valsartan Simvastatin Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

Furosemide Aspirin Signifikan FD

Furosemide Glibenklamid Minor FK

46 Valsartan Aspirin Signifikan FD

47 Amlodipin Diltiazem Serius FD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

18

48 Furosemide Meloxicam Signifikan FD

Furosemide Asam Folat Minor FK

49 Valsartan Furosemide Signifikan FD

50 Valsartan HCT Signifikan FD

51 Valsartan Furosemide Signifikan FD

Valsartan Digoxin Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

Furosemide Aspirin Signifikan FD

Furosemide Digoxin Signifikan FD

52 Valsartan Ketorolac Signifikan FD

53 Valsartan HCT Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

HCT Aspirin Signifikan FD

54 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

Valsartan HCT Signifikan FD

Bisoprolol HCT Signifikan FD

55 Valsartan Furosemide Signifikan FD

56 Amlodipin Simvastatin Serius FK

Valsartan Simvastatin Signifikan FD

57 Valsartan Aspirin Signifikan FD

58 Captopril Glimepiride Signifikan FD

Captopril Allopurinol Serius FD

59 Valsartan Furosemide Signifikan FD

60 Valsartan Celecoxib Signifikan FD

61 Valsartan Furosemide Signifikan FD

62 Valsartan Diklofenak Signifikan FD

63 Valsartan Aspirin Signifikan FD

64 Valsartan Furosemide Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

Furosemide Aspirin Signifikan FD

65 Valsartan Simvastatin Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

66 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

67 Amlodipin Bisoprolol Signifikan FD

68 Furosemide Aspirin Signifikan FD

69 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

Valsartan Simvastatin Signifikan FD

70 Valsartan HCT Signifikan FD

71 Furosemide Meloxicam Signifikan FD

72 Valsartan Aspirin Signifikan FD

Valsartan Simvastatin Signifikan FD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

19

73 Valsartan Gemfibrozil Signifikan FD

74 Valsartan Furosemide Signifikan FD

75 Valsartan Furosemide Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

Furosemide Aspirin Signifikan FD

76 Furosemide Irbesartan Signifikan FD

Irbesartan Digoxin Signifikan FD

Furosemide Digoxin Signifikan FD

77 Valsartan Furosemide Signifikan FD

78 Furosemide Spironolakton Signifikan FD

Spironolakton Aspirin Signifikan FD

Spironolakton Digoxin Signifikan FK

Furosemide Aspirin Signifikan FD

Furosemide Digoxin Signifikan FD

79 Valsartan Furosemide Signifikan FD

80 Valsartan HCT Signifikan FD

81 Amlodipin Simvastatin Serius FK

82 Valsartan Furosemide Signifikan FD

83 Valsartan Furosemide Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

Valsartan Meloxicam Signifikan FD

Furosemide Aspirin Signifikan FD

Furosemide Meloxicam Signifikan FD

84 Amlodipin Bisoprolol Signifikan FD

Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

Valsartan HCT Signifikan FD

Bisoprolol HCT Signifikan FD

Klonidin Bisoprolol Serius FD

85 Valsartan Furosemide Signifikan FD

Amlodipin Simvastatin Serius FK

Valsartan Simvastatin Signifikan FD

86 Valsartan Aspirin Signifikan FD

87 Valsartan Furosemide Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

Furosemide Aspirin Signifikan FD

Valsartan Simvastatin Signifikan FD

88 Valsartan Simvastatin Signifikan FD

89 Furosemide Glimepiride Minor FK

90 Amlodipin Methylprednisolone Minor FK

91 Valsartan Furosemide Signifikan FD

Furosemide Glimepiride Minor FK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

20

92 Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

Furosemide Bisoprolol Signifikan FK

Valsartan Furosemide Signifikan FD

93 Amlodipin Simvastatin Serius FK

Valsartan Simvastatin Signifikan FD

Valsartan Aspirin Signifikan FD

94 Valsartan Furosemide Signifikan FD

95 Valsartan Spironolakton Signifikan FD

96 Amlodipin Bisoprolol Signifikan FD

Furosemide Bisoprolol Signifikan FK

Furosemide Aspirin Signifikan FD

97 Valsartan Aspirin Signifikan FD

Valsartan Digoxin Signifikan FD

Valsartan Diklofenak Signifikan FD

98 Amlodipin Bisoprolol Signifikan FD

Valsartan Bisoprolol Signifikan FD

Valsartan Furosemide Signifikan FD

Furosemide Bisoprolol Signifikan FK

99 Furosemide Bisoprolol Signifikan FK

Furosemide Spironolakton Signifikan FD

Bisoprolol Spironolakton Signifikan FD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

21

Lampiran 4. Alat pengambilan data penelitian peresepan obat pada pasien hipertensi geriatri di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari – Juni 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

22

Lampiran 5. Tabel interaksi obat antar obat antihipertensi meliputi obat yang terlibat, kategori signifikansi klinis interaksi

obat, jenis interaksi obat, jumlah kasus, dan managemen interaksi obat

Obat yang Berinteraksi Kategori

Signifikansi

Efek Mekanisme Manajemen Jumlah

kasus

Amlodipine Bisoprolol Signifikan –

perlu

pemantauan

Bisoprolol dan Amlodipine

dapat memiliki efek aditif

dalam menurunkan tekanan

darah dan detak jantung.

Menaikan penghambatan

kanal anti hipertensi. Dapat

mengalami sakit kepala,

pusing, ringan, pingsan, dan

/ atau perubahan denyut

nadi atau jantung berdetak.

Efek samping ini dapat

dilihat pada awal

pengobatan, disusul

kenaikan dosis, atau ketika

pengobatan diulang setelah

interupsi.

Aditif

farmakodinamik

Dibutuhkan penyesuaian

dosis atau pemantauan

lebih sering oleh dokter

untuk keamanan

menggunakan kedua

obat. Hindari mengemudi

atau mengoperasikan

mesin berbahaya sampai

tahu bagaimana obat

mempengaruhi tubuh,

dan berhati-hati ketika

bangun dari posisi duduk

atau berbaring

5

Amlodipine Diltiazem Serius. Diltiazem akan

meningkatkan level/ efek

dari amlodipin. Konsentrasi

amlodipine dalam plasma

dapat naik, hasilnya efek

farmakologi dan efek

Potensiasi

farmakodinamik

.

Hindari kombiasi atau

gunakan obat alternatif .

Monitoring dengan hati-

hati tekanan darah ketika

memulai atau

menghentikan pemakaian

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

23

merugikan naik. Keduanya

menghambat sistem renin-

angiotensin.

diltiazem, dan persiapkan

untuk menyesuaikan

dosis amlodipin sesuai

kebutuhan..

Valsartan Bisoprolol Signifikan –

perlu

pemantauan

Valsartan dan Bisoprolol

sama-sama dapat

meningkatan kalium serum.

kombinasi Valsartan dengan

Beta-blocker dan ACE

inhibitor dikaitkan dengan

hasil yang tidak

menguntungkan pada

morbiditas dan mortalitas

pada pasien gagal jantung.

Sinergisme

farmakodinamik

Monitor terus status

klinis pasien.

13

Valsartan Furosemide Signifikan –

perlu

pemantauan

Valsartan meningkatkan dan

Furosemide menurun

kalium serum.

Antagonis

farmakodinamik

.

Monitor serum kalium

pasien

26 (F)

Valsartan ,

Irbesartan

HCT Signifikan –

perlu

pemantauan

Valsartan/ Irbesartan

meningkatkan dan HCT

menurun kalium serum.

Antagonis

farmakodinamik

.

Monitor serum kalium

pasien

9 (F)

Furosemide

( Diuretik

loop)

Bisoprolol

(Beta

Blocker)

Signifikan –

perlu

pemantauan

Aksi kardiovaskuler dari

bisonolol dapat meningkat.

Dapat meningkatkan risiko

hiperglikemia dan

hipertrigliseridemia pada

beberapa pasien terutama

Farmakokinetik Tidak ada intervensi

yang diperlukan. Monitor

status kardiovaskuler

pasien, sesuaikan disis

dari beta blocker sesuai

kebutuhan. Pemantauan

7 (F)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

24

pada pasien dengan diabetes

atau diabetes laten.

Mungkin dengan

menurunkan cairan

ekstravaskuler dan

perubahan parameter

farmakokinetik dari

bisoprolol.

kadar kalium serum,

tekanan darah, dan

glukosa darah

direkomendasikan

selama coadministrasi.

Pasien harus disarankan

untuk mencari bantuan

medis jika mereka

mengalami pusing,

kelemahan, pingsan,

cepat atau tidak teratur

detak jantung, atau

hilangnya kontrol

glukosa darah.

Furosemide Irbesartan Signifikan –

perlu

pemantauan

Irbesartan menaikan dan

Furosemide menurunkan

serum potassium.

Antagonis

farmakodinamik

Monitor serum potassium 1 (F)

Furosemid Spironolakto

n

Signifikan –

perlu

pemantauan

Spironolakton

meningkatkan dan

Furosemide menurunkan

kalium serum.

Antagonis

farmakodinamik

Modifikasi Terapi /

Memantau ketat.

2

Bisoprolol HCT Signifikan –

perlu

pemantauan

Bisoprolol meningkatkan

dan HCT menurunkan

kalium serum. Diuretik dan

Beta-blockers dapat

meningkatkan risiko

hiperglikemia dan

Antagonis

farmakodinamik

Meskipun mereka sering

dikombinasikan dalam

praktek klinis,

Pemantauan kadar

kalium serum, tekanan

darah, dan glukosa darah

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

25

hipertrigliseridemia pada

beberapa pasien, terutama

pada pasien dengan diabetes

atau diabetes laten.

direkomendasikan

selama coadministrasi.

Pasien harus disarankan

untuk mencari bantuan

medis jika mereka

mengalami pusing,

kelemahan, pingsan,

cepat atau tidak teratur

detak jantung, atau

hilangnya kontrol

glukosa darah.

Bisoprolol Spironolakto

n

Signifikan –

perlu

pemantauan

Bisoprolol dan

Spironolakton sama-sama

meningkatkan kalium

serum. Menggunakan

Spironolakton dan

Bisoprolol bersama-sama

dapat menurunkan tekanan

darah dan memperlambat

detak jantung. Hal ini dapat

menyebabkan pusing, atau

perasaan seperti Anda akan

pingsan, kelemahan,

pingsan, cepat atau tidak

teratur detak jantung, atau

hilangnya kontrol glukosa

darah. diuretik dan beta-

blockers dapat

Sinergis

farmakodinamik

Meskipun mereka sering

dikombinasikan dalam

praktek klinis, perlu

penyesuaian dosis atau

butuh tekanan darah

Anda diperiksa lebih

sering menggunakan

kedua obat aman.

Pemantauan kadar

kalium serum, tekanan

darah, dan glukosa darah

direkomendasikan

selama coadministration.

Pasien harus disarankan

untuk mencari bantuan

medis jika mereka

mengalami pusing,

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

26

meningkatkan risiko

hiperglikemia dan

hipertrigliseridemia pada

beberapa pasien, terutama

pada pasien dengan diabetes

atau diabetes laten.

kelemahan, pingsan,

cepat atau tidak teratur

detak jantung, atau

hilangnya kontrol

glukosa darah.

Klonidin Bisoprolol

(beta blocker)

Serius. efek potensial mengancam

nyawa meningkat dengan

tekanan darah.

meningkatkan toksisitas

yang lain, dan

meningkatkan risiko

bradikardia.

Sinergisme

farmakodinamik

Monitor dekat tekanan

darah setelah inisiasi atau

setelah penghentian

klonidin atau beta

blocker ketika diberikan.

Hentikan agen tersebut,

lebih baik pertama kali

hentikan beta blocker .

klonidin tidak boleh

dihentikan tiba-tiba,

tetapi harus tapering off

lebih dari 2 sampai 4

hari. Beta blocker harus

dihentikan beberapa hari

secara bertahap sebelum

menghentikan klonidin

tersebut. Disarankan

bahwa mengganti

klonidin dan beta blocker

dengan labetalol (alfa

dan beta blocker) Pasien

berhenti menggunakan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

27

klonidin harus hati-hati

dipantau untuk

perubahan tekanan darah,

sakit kepala parah,

tremor, ketakutan,

pembilasan, mual, dan

muntah.

Lisinopril Candesartan Serius. Meningkatkan toksisitas

satu sama lain. Blokade

ganda sistem renin-

angiotensin meningkatkan

risiko hipotensi,

hiperkalemia, dan gangguan

ginjal.

Sinergis

farmakodinamik

.

Jika kombinasi dianggap

medis diperlukan,

elektrolit serum, tekanan

darah, dan fungsi ginjal

harus dimonitor secara

seksama. pemantauan

rutin elektrolit dan fungsi

ginjal dapat

diindikasikan pada orang

tua atau pasien dengan

memburuknya gagal

jantung atau risiko

dehidrasi. suplementasi

kalium umumnya harus

dihindari kecuali diawasi

secara ketat, dan pasien

harus disarankan untuk

mencari bantuan medis

jika mereka mengalami

tanda-tanda dan gejala

hiperkalemia seperti

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

28

kelemahan, kelesuan,

kebingungan, kesemutan

dari ekstremitas, dan

denyut jantung tidak

teratur. Tidak dianjurkan,

terutama pada pasien

dengan nefropati

diabetik.

Spironolakt

on

Valsartan Signifikan –

perlu

pemantauan

ARB dan diuretik hemat

kalium dapat meningkatkan

risiko hiperkalemia.

Mengancam jiwa dan

hiperkalemia yang fatal

dapat terjadi, terutama

ketika kombinasi digunakan

pasien dengan faktor risiko

seperti gangguan ginjal,

diabetes, usia tua, berat atau

perburukan gagal jantung,

dehidrasi, penggunaan

bersama agen lain yang

menghalangi renin-

angiotensin sistem -

aldosterone atau

meningkatkan kadar kalium

serum.

Aditif

farmakodinamik

Kalium serum dan fungsi

ginjal harus diperiksa

sebelum memulai terapi

dan teratur setelah itu,

dan suplemen kalium

serta penggunaan

pengganti garam kalium

yang mengandung harus

dihindari kecuali benar-

benar diperlukan dan

manfaat lebih besar

daripada potensi resiko.

Beberapa peneliti

menyarankan dosis yang

tidak melebihi 25 mg /

hari pada pasien berisiko

tinggi.

1

(F)= interaksi yang biasanya diinginkan terjadi namun harus dipantau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

29

Lampiran 6. Tabel interaksi obat antara obat anti hipertensi dengan obat non antihipertensi meliputi obat yang terlibat,

kategori signifikansi klinis interaksi obat, jenis interaksi obat, jumlah kasus, dan managemen interaksi obat

Obat yang Berinteraksi Kategori

Signifikansi

Efek Jenis interaksi Manajemen Jumlah

kasus

Amlodipine Griseofulvin Minor Griseofulvin akan

menurunkan efek dari

amlodipin dengan

mempengaruhi

metabolisme enzim

CYP3A4 di hati/ intestinal

Farmakokinetik Tidak ada intervensi

khusus, pemantauan

tekanan darah.

1

Amlodipine Methylpredni-

solone

Minor Methylprednisolone akan

menurunkan level/efek

dari amlodipin. Interaksi

ini paling mungkin terjadi

ketika Methylprednisolone

digunakan untuk lebih dari

seminggu, karena

penggunaan jangka

panjang dapat

menyebabkan retensi

natrium dan air.

Mempengaruhi

metabolisme enzim

CYP3A4 di hati/ intestinal

Farmakokinetik Pasien pada

berkepanjangan (yaitu,

lebih lama dari sekitar

seminggu) atau terapi

kortikosteroid dosis

tinggi harus memiliki

tekanan darah, kadar

elektrolit, dan berat

badan dimonitor secara

teratur, dan diamati

untuk pengembangan

edema dan gagal jantung

kongestif. Dosis obat

antihipertensi mungkin

memerlukan

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

30

penyesuaian. Jangan

berhenti menggunakan

obat apapun tanpa

terlebih dahulu berbicara

dengan dokter Anda.

Amlodipine Simvastatin Serius. Menggabungkan obat-obat

ini dapat secara signifikan

meningkatkan kadar darah

simvastatin. penghambatan

amlodipine oleh

metabolisme simvastatin

melalui usus dan hati

CYP450 3A4. Hal ini

dapat meningkatkan risiko

efek samping seperti

kerusakan hati dan kondisi

yang jarang namun serius

yang disebut

rhabdomyolysis yang

melibatkan pemecahan

jaringan otot rangka.

Dalam beberapa kasus,

rhabdomyolysis dapat

menyebabkan kerusakan

ginjal dan bahkan

kematian

Farmakokinetik Hindari kombinasi ini

atau gunakan obat

alternatif lain. Dosis

Simvastatin tidak boleh

melebihi 20 mg setiap

hari bila digunakan

dalam kombinasi dengan

amlodipine. Perlu

penyesuaian dosis atau

pemantauan lebih sering

untuk keamanan

menggunakan kedua

obat.

13

Amlodipine Triamcinolone Minor Triamcinolone dapat

mengurangi efek dari

Farmakokinetik Pasien pada

berkepanjangan (yaitu,

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

31

amlodipine dalam

menurunkan tekanan darah

dengan mempengaruhi

metabolisme enzim hepar

dan intestinal CYP3A4.

lebih lama dari sekitar

seminggu) atau terapi

kortikosteroid dosis

tinggi harus memiliki

tekanan darah, kadar

elektrolit, dan berat

badan dimonitor secara

teratur, dan diamati

untuk pengembangan

edema dan gagal jantung

kongestif. Dosis obat

antihipertensi mungkin

memerlukan

penyesuaian.

Captopril Allopurinol Serius Resiko reaksi

hipersensitifitas lebih

tinggi.

Farmakodinami

k

Hentikan pemakaian

obat. Terapi langsung

untuk gejala reaksi

hipersensitifitas.

2 (F)

Captopril Asam

mefenamat

Signifikan –

Perlu

pemantauan

Meningkatkan toksisitas

yang lain dengan lainnya,

mengakibatkan fungsi

ginjal mengalami

kerusakan, terutama pada

usia lanjut, dan dapat

mengurangi efek Captopril

dalam menurunkan

tekanan darah.

Antagonis

farmakodinamik

Untuk pemakaian ACE I

lebih dari 1 minggu,

perlu monitor tekanan

darah lebih ketat lagi.

Perlu penyesuaian dosis

atau pemantauan lebih

sering oleh dokter untuk

keamanan menggunakan

kedua obat.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

32

Captopril Glimepiride Signifikan –

Perlu

pemantauan

Captopril meningkatkan

efek Glimepiride dan

menyebabkan kadar gula

darah terlalu rendah.

Gejala gula darah rendah

termasuk sakit kepala,

pusing, mengantuk, mual,

lapar, tremor, kelemahan,

berkeringat, dan cepat atau

berdebar detak jantung.

Kedua obat menurunkan

glukosa darah.

Sinergisme

farmakodinamik

.

Perlu penyesuaian dosis

dan memonitor glukosa

darah lebih sering.

1

Valsartan Gemfibrozil Signifikan –

Perlu

pemantauan

Gemfibrozil akan

meningkatkan level atau

efek dari valsartan

Potensiasi

Farmakodinami

k

Pemantauan tekanan

darah

3

Valsartan NSAID

(Ketorolac,

Aspirin,

Meloxicam,

Celecoxib,

Asam

Mefenamat,

Diklofenak)

Signifikan –

Perlu

pemantauan

NSAID mengurangi efek

dari valsartan, dan

meningkatkan toksisitas

yang lain dengan lainnya,

mengakibatkan fungsi

ginjal kerusakan, terutama

pada usia lanjut . NSAID

menurunkan sintesis

vasodilatasi prostaglandin

ginjal, dan dengan

demikian mempengaruhi

homeostasis cairan dan

dapat mengurangi efek

Antagonisme

farmakodinamik

.

Perlu penyesuaian dosis

atau modifikasi terapi

serta memantau ketat.

Pasien yang menerima

angiotensin II antagonis

reseptor yang

membutuhkan

berkepanjangan (lebih

dari 1 minggu) terapi

bersamaan dengan

NSAID harus memiliki

tekanan darah dipantau

lebih dekat setelah

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

33

antihipertensi.

valsartan dan NSAID

sama-sama meningkatan

kalium serum.

memulai, penghentian,

atau perubahan dosis

NSAID. Fungsi ginjal

juga harus dievaluasi

secara periodik selama

coadministrasi

berkepanjangan.

Valsartan ,

Irbesartan

Digoxin Signifikan –

Perlu

pemantauan

Digoxin akan

meningkatkan tingkat atau

efek dari valsartan/

irbesartan. Valsartan/

irbesartan dan digoxin

sama-sama peningkatan

kalium serum.

Sinergis

Farmakodinami

k

Monitor tekanan darah

dan serum kalium

3 (F)

Valsartan Simvastatin Signifikan –

Perlu

pemantauan

Simvastatin akan

meningkatkan tingkat atau

efek dari valsartan.

Valsartan meningkatkan

toksisitas simvastatin.

Potensiasi

farmakodinamik

Monitor tekanan darah 17

Furosemide

(Diuretik

loop)

Aspirin Signifikan –

Perlu

pemantauan

Aspirin mengurangi efek

dari Furosemide. Aspirin

meningkat dan furosemide

menurunkan kalium

serum.

Antagonis

farmakodinamik

.

Tidak ada intervensi

yang diperlukan. Untuk

pasien dengan sirosis dan

ascites yang

membutuhkan diuterik

loop, gunakan salisilat

dengan perhatian.

11

Furosemide

(Diuretik

Digoxin Signifikan –

Perlu

Furosemide meningkatkan

efek Digoxin.

Potensiasi

farmakodinamik

Hipokalemia dan

hipomagnesemia harus

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

34

loop) pemantauan diobati dengan tepat.

penyesuaian dosis

digitalis mungkin

diperlukan. Mengukur

level plasma dari

potasium dan magnesium

ketika menggunakan

obat-obat ini dalam

kombinasi. Pasien

disuplemen dengan level

rendah. Mencegah

kehilangan lebih lanjut

dengan diet pembatasan

sodium atau adisi dari

diuretik hemat potasium.

Furosemide

(Diuretik

loop)

Diklofenak Signifikan –

Perlu

pemantauan

Efek diuretik loop akan

menurun

Antagonisme

farmakodinamik

Meningkatkan dosis

diuretik loop.

Mempertimbangkan agen

anti inflamasi lain ketika

diuresis tidak cukup.

Manajemen terdiri dari

menghindari dehidrasi

dan hati-hati memantau

fungsi ginjal dan tekanan

darah pasien. Jika

insufisiensi ginjal atau

hiperkalemia

berkembang, kedua obat

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

35

harus dihentikan sampai

kondisi tersebut

diperbaiki

Furosemide

(Diuretik

loop)

Glimepirid,

Glibenklamid,

Glikuidon

Minor Diuretik loop dapat

menurunkan toleransi

glukosa, menghasilkan

hiperglikemia di pasien

yang sebelumnya

terkontrol dengan baik

menggunakan sulfonilurea.

Farmakokinetik Tidak ada intervensi

yang diperlukan. Monitor

kadar gula.

4

Furosemide Asam Folat Minor Furosemide menurunkan

level asam folat dengan

meningkatkan klirens

ginjal

Farmakokinetik Tidak ada intervensi

yang diperlukan.

2

Furosemide CaCO3 Minor Furosemide menurunkan

kadar kalsium karbonat

dengan meningkatkan

klirens ginjal.

Farmakokinetik Tidak ada intervensi

yang diperlukan. Bila

perlu tingkatkan dosis

CaCO3

1

Furosemide Meloxicam Signifikan –

Perlu

pemantauan

Meloxicam mengurangi

efek dari Furosemide

Antagonisme

farmakodinamik

Pada pasien yang

menerima baik diuretik

dan terapi NSAID,

manajemen terdiri dari

menghindari dehidrasi

dan hati-hati memantau

pasien ginjal fungsi dan

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

36

tekanan darah. Jika

insufisiensi ginjal atau

hiperkalemia

berkembang, kedua obat

harus dihentikan sampai

kondisi tersebut

diperbaiki.

HCT Aspirin Signifikan –

perlu

pemantauan

Hydrochlorothiazide akan

meningkatkan efek aspirin

oleh kompetisi obat asam

(anion) untuk clearance

tubular ginjal. Aspirin

meningkat dan

hidroklorotiazid

menurunkan kalium

serum.

Potensiasi

farmakodinamik

Monitor serum kalium 1

Klonidin Metformin Minor Klonidin menurunkan efek

dari Metformin Penurunan

hipoglikemia yang

diinduksi produksi

katekolamin

Antagonisme

farmakodinamik

.

Tidak ada intervensi

yang diperlukan. Monitor

kadar gula darah

1

Spironolakt

on

Digoxin Signifikan –

perlu

pemantauan

Spironolakton akan

meningkatkan level atau

efek dari digoxin oleh P-

glikoprotein (MDR1)

penghabisan transporter.

Spironolakton telah

Farmakokinetik Memantau dengan

cermat selama

coadministrasi

Tingkat kedua obat

harus diperiksa bila

diperlukan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

37

terbukti meningkatkan

waktu paruh digoxin dan

toksisitas selanjutnya

dapat terjadi.

Mekanisme: penurunan

klirens ginjal.

Spironolakton dapat

menyebabkan elevasi

palsu assay digoxin.

Spironolakton dan digoxin

sama-sama meningkatkan

kalium serum. Plasma

clearance dari digoxin

mungkin akan menurun,

dan kadar plasma dapat

meningkat.

Spironolakt

on

Aspirin Signifikan –

perlu

pemantauan

Spironolakton dan Aspirin

sama-sama meningkatkan

kalium serum.

Sinergis

farmakodinamik

Jika diuresis tidak

memadai, pertimbangkan

penghentian salisilat atau

meningkatkan dosis

spironolakto sementara

perhatikan konsentrasi

kalium serum pasien.

1

(F)= interaksi yang biasanya diinginkan terjadi namun harus dipantau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

38

Lampiran 7. Keterangan Kelayakan Etik / Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · Gambar 1. Persentase peresepan dengan interaksi obat dan tanpa interaksi obat pada peresepan pasien hipertensi geriatri di Instalasi

39

BIOGRAFI PENULIS

Yokebed Christina Gunawan merupakan anak pertama

dari pasangan Bambang Gunawan dan Mariani, lahir di

Magelang tanggal 31 Agustus 1995. Pendidikan

dimulai pada Taman Kanak Kanak Tunas Kasih

Magelang tahun 2000 sampai 2001

Kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar

Kristen Indonesia Magelang tahun 2001 hingga tahun

2007. Kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan

Sekolah Menengah Pertama Kristen Indonesia

Magelang pada tahun 2007 hingga 2010. Setelah lulus, melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Menengah Atas Negeri Magelang mulai tahun 2010 hingga 2013.

Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dan menyelesaikan masa studi pada tahun 2016.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi

kampus diantaranya mulai tahun 2013 bergabung dan aktif dalam Persekutuan

Mahasiswa Kristen Apostolos , Unit Kegiatan Fakultas DNA Dance, dan

Cosmetic Student Club, pada tahun 2014 ikut dalam kepanitiaan Retreat, Herbal

Garden Team, pada tahun 2015 ikut dalam kepanitiaan Inisiasi Sanata Dharma

(INSADHA) sebagai pendamping kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI