48
KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN TUBERKULOSIS DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI NUGROHO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI 2015-JUNI 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Anastasia Sari Sulistyowati NIM : 138114076 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN

TUBERKULOSIS DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT

PANTI NUGROHO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI 2015-JUNI 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Anastasia Sari Sulistyowati

NIM : 138114076

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

ii

KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN

TUBERKULOSIS DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT

PANTI NUGROHO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI 2015-JUNI 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Anastasia Sari Sulistyowati

NIM : 138114076

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

Yesus Kristus yang selalu memberikan berkat di setiap

langkah kehidupanku,

Keluarga ku tercinta Bapak, Ibu, Kakak dan Adikku yang

selalu mendoakan, mendukung dan mengasihiku,

Sahabat-sahabat dan teman-temanku tersayang,

Serta Almamaterku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

viii

PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kajian Interaksi

Obat pada Peresepan Pasien Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah

Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari 2015-Juni 2016” sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak

lepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Septimawanto Dwi Prasetyo, M.Si., Apt selaku pembimbing utama

yang telah membimbing dan telah bersedia memberikan waktu, dukungan,

semangat, kritik dan saran selama proses penyusunan proposal hingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt dan Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt.

selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan

selama proses penyelesaikan penulisan skripsi ini.

1. Bapak F. Dika Octa sebagai DPA FSM B yang selalu mendukung, dan

membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

2. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan pengarahan

kepada penulis selama perkuliahan di Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Direktur Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta yang telah memberikan

ijin untuk melakukan penelitian serta Pihak Rumah Sakit yang telah

membantu selama pengambilan data.

4. Keluarga tercinta yaitu kedua orang tua saya Bapak FX.Suhardono dan Ibu

Tentrem, kakak Fransisca Diana Bintarawati, Veronica Puji Pratiwi,

Yohanes Murseno, adik Ignatius Agung Pangestu dan keponakan Maria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

PRAKATA ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiii

ABSTRAK ....................................................................................................... xiv

PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

METODE PENELITIAN ................................................................................. 2

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 3

Karakteristik Pasien Tuberkulosis .......................................................... 3

Gambaran Peresepan Pasien Tuberkulosis ............................................. 4

Kajian Interaksi Obat .............................................................................. 5

KESIMPULAN ................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

LAMPIRAN ..................................................................................................... 15

BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Pasien Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari 2015-

Juni 2016 ..................................................................................... 4

Tabel II. Gambaran Peresepan Pasien Tuberkulosis di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari

2015-Juni 2016 ........................................................................... 5

Tabel III. Interaksi obat pada Peresepan Pasien Tuberkulosis di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode

Januari 2015-Juni 2016 ............................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearance ................................................................ 16

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian di Rumah Sakit Panti Nugroho

Yogyakarta Periode Januari 2015-Juni 2016 ....................... 17

Lampiran 3. Data Peresepan Obat Pasien Tuberkulosis di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta

Periode Januari 2015-Juni 2016 ........................................... 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

xiii

ABSTRACT

Treatments of tuberculosis patients are given some anti tuberculosis

drugs with or without other drugs adjusted to the diagnosis of the patient’s

condition, the adduction of more than one drug can cause drug interactions. The

purpose of this study is to identify the prescribing representations of the ammount

of drugs and the type of anti tuberculosis drugs as well as evaluating drug

interactions based on pharmacokinetic, pharmacodynamic and categories of

clinical significance in patients with tuberculosis in the Outpatient Instalation at

Panti Nugroho Hospital Yogyakarta January 2015-June 2016. This research is an

evaluative descriptive study with retrospective data from medical records. Results

showed that 69 patients met the inclusion criteria, the most use of drugs amount in

each prescription consists of 3 drug (42%) and anti tuberculosis drugs Fixed Dose

Combination (FDC) rifampicin and isoniazid 62.3%. There are 14 cases of

mechanism interaction based on pharmacokinetic and 4 cases based on

pharmacodynamic. There are interactions based on the category of serious clinical

significant with 3 cases, significant with 10 cases and minor with 4 cases.

Keywords : drug interactions, anti tuberculosis drugs, tuberculosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

xiv

ABSTRAK

Pengobatan pasien tuberkulosis diberikan beberapa jenis obat anti

tuberkulosis dengan atau tanpa obat lain disesuaikan dengan diagnosis kondisi

pasien, pemberian obat lebih dari satu dapat menyebabkan terjadinya interaksi

obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran peresepan meliputi jumlah

obat dan jenis obat anti tuberkulosis dan mengevaluasi interaksi obat

farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien

tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta

Periode Januari 2015-Juni 2016. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian

deskriptif evaluatif dengan pengambilan data secara retrospektif melalui data

rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan dari 69 pasien yang memenuhi

kriteria inklusi, penggunaan jumlah obat terbanyak pada tiap peresepan yaitu

berjumlah 3 obat (42%) dan jenis sediaan obat anti tuberkulosis Kombinasi Dosis

Tunggal (KDT) rifampisin dan isoniazid 62,3%. Interaksi berdasarkan mekanisme

farmakokinetik terdapat 14 kasus dan farmakodinamik terdapat 4 kasus. Interaksi

berdasarkan kategori signifikansi klinis serius terdapat 3 kasus, signifikan terdapat

10 kasus dan minor terdapat 4 kasus.

Kata kunci : interaksi obat, obat anti tuberkulosis, tuberkulosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

1

PENDAHULUAN

Pengobatan pada pasien tuberkulosis diberikan beberapa jenis Obat Anti

Tuberkulosis (OAT) yang terdiri dari isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan

streptomisin (Kementerian Kesehatan RI, 2014) disertai dengan obat lain yang disesuaikan

dengan diagnosis kondisi pasien, pemberian obat lebih dari satu dan penggunaan secara

kombinasi atau bersamaan dapat menyebabkan terjadinya interaksi obat. Tiga dari obat anti

tuberkulosis yaitu rifampisin, isoniazid, pirazinamid saat berinteraksi satu sama lain

maupun dengan obat lain berpotensi menyebabkan hepatotoksik yang dimetabolisme di

hati (Arbex et al., 2010).

Interaksi obat terjadi ketika efek satu obat diubah oleh kehadiran obat lain

(Baxter, 2010). Efek-efeknya dapat meningkatkan, mengurangi aktivitas atau

menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya, hal ini perlu diperhatikan karena

dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap pengobatan. Interaksi obat bisa

menguntungkan maupun merugikan. Apoteker memiliki peran penting dalam mencegah,

mendeteksi dan melaporkan efek samping termasuk akibat interaksi obat (Syamsudin,

2011). Beberapa laporan studi menyebutkan bahwa proporsi interaksi obat dengan obat

lain antara 2,2% sampai 30% terjadi pada rawat inap dan 9,2% sampai 70,3% terjadi pada

rawat jalan (Gitawati, 2008). Menurut Penelitian Rahmawati et al. (2006), interaksi obat di

Rumah Sakit Pendidikan Dr.Sardjito Yogyakarta bagian Rawat Jalan ditemukan 128

interaksi obat terdiri dari 47 kasus interaksi obat dengan obat yaitu interaksi obat yang

sering berinteraksi antara lain fenitoin, fenobarbital, isoniazid dan rifampisin. Berdasarkan

penelitian Kurnianingsih et al. (2010), pengobatan tuberkulosis pada pasien Rawat Jalan di

RSUD Kardinah Kota Tegal terdapat kejadian interaksi obat antar OAT yaitu kasus

interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%) dan rifampisin dengan pirazinamid

(43,77%) sedangkan interaksi OAT dengan obat lain yaitu kasus interaksi antara isoniazid

dengan aluminium hidroksida (9,26), isoniazid dengan kortikosteroid (33,3%), isoniazid

dengan diazepam (5,56%), rifampisin dengan kortikosteroid (33,3%), rifampisin dengan

diazepam (5,56%), rifampisin dengan ketokonazol (1,85%), rifampisin dengan glimepirid

(7,41%), dan etambutol dengan aluminium hidroksida (3,70%).

Penelitian ini difokuskan pada pasien tuberkulosis di Rawat Jalan dengan melihat

proporsi tingginya kejadian interaksi obat, penggunaan obat anti tuberkulosis berpotensi

menyebabkan terjadinya interaksi antar OAT maupun OAT dengan obat lain dan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

2

mengenai Kajian Interaksi Obat pada Peresepan Pasien Tuberkulosis di Instalasi Rawat

Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta sebelumnya belum pernah dilakukan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran peresepan meliputi jumlah obat

dan jenis OAT dan mengevaluasi interaksi obat berdasarkan jenis mekanisme

farmakokinetik dan farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada peresepan

pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta

periode Januari 2015-Juni 2016.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif evaluatif dengan pengambilan data

secara retrospektif menggunakan data rekam medis pasien. Pengambilan data penelitian

dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2016 di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta.

Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta dengan nomor 261/C.16/FK/2016.

Tata cara penelitian dimulai dari tahap orientasi, pada tahap ini peneliti

melakukan survei ke Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta untuk mendapatkan

informasi mengenai tata cara pengambilan data dan perizinan penelitian. Kemudian tahap

penentuan subyek, pada tahap ini peneliti mencari informasi mengenai jumlah pasien untuk

mengetahui cara pengambilan data subyek penelitian. Selanjutnya tahap pengambilan data,

pada tahap ini peneliti mengakses data melalui data rekam medis pasien, lalu dilakukan

validasi data rekam medis dengan resep sehingga data yang didapatkan adalah valid.

Subyek penelitian ini adalah data populasi dari 144 rekam medis pasien

tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode

Januari 2015-Juni 2016. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu pasien tuberkulosis seluruh

usia baik laki-laki maupun perempuan yang terdiagnosis tuberkulosis paru maupun ekstra

paru di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari

2015-Juni 2016 yang menerima peresepan OAT dengan atau tanpa obat lain. Jumlah data

rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh 69 rekam medis. Kriteria eksklusi

penelitan ini yaitu rekam medis yang tidak lengkap.

Definisi operasional dari gambaran peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi

rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari 2015-Juni 2016

meliputi jumlah obat yaitu jumlah obat lain (nama dagang/generik) dan zat aktif OAT

dalam tiap peresepan dan jenis OAT yaitu jenis sediaan kombipak merupakan paket OAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

3

yang tablet OAT nya masih tunggal dari setiap jenis OAT digunakan untuk paduan

pengobatan tuberkulosis dan jenis sediaan paket OAT KDT merupakan paket OAT yang

dalam setiap tablet OAT nya telah ada seluruh/beberapa jenis OAT yang digunakan untuk

paduan pengobatan tuberkulosis dalam tiap peresepan. Interaksi obat yang akan dikaji

dalam penelitian ini merupakan efek antar OAT dan OAT dengan obat lain yaitu dilihat

berdasarkan interaksi antar zat aktif OAT dan komposisi zat aktif dari obat lain (nama

dagang) yang diberikan secara kombinasi atau bersamaan yang memberikan efek

menguntungkan maupun tidak menguntungkan dikaji berdasarkan Medscape Drug

Interaction Checker (2016). Interaksi menguntungkan yaitu penggunaan kedua obat

berpotensi berinteraksi yang sengaja direkomendasikan berdasarkan Pedoman Nasional

Pengendalian Tuberkulosis Kementerian Kesehatan RI (2014) untuk mencegah

perkembangan resistensi maupun menangani efek samping obat dan interaksi tidak

menguntungkan adalah penggunaan kedua obat berpotensi berinteraksi yang tidak

direkomendasikan berdasarkan Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis

Kementerian Kesehatan RI (2014) yaitu terjadi peningkatan kadar plasma obat sehingga

menyebabkan toksisitas maupun menurunkan efikasi obat.

Rekam medis yang digunakan diakses melalui Sistem Informasi Manajemen

Rumah Sakit (SIM RS) meliputi catatan data medis pasien yaitu tanggal pengobatan, usia,

jenis kelamin, diagnosis, jenis, jumlah dan regimen dosis.

Hasil data rekam medis pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari 2015-Juni 2016 yang telah diperoleh dianalisis

meliputi gambaran peresepan yaitu jumlah obat dan jenis OAT dan evaluasi interaksi obat

berdasarkan jenis mekanisme farmakokinetik dan farmakodimanik serta kategori

signifikansi klinis yang dikaji menggunakan literatur utama Medscape (2016) dan diolah

dengan menghitung persentase dari jumlah pasien tiap kasus dibagi dengan total pasien

lalu dikali 100%. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel disertai pembahasan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Pasien Tuberkulosis

Karakteristik pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti

Nugroho Yogyakarta periode Januari 2015-Juni 2016 meliputi jenis kelamin dan usia.

Berdasarkan Tabel I, pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti

Nugroho Yogyakarta periode Januari 2015-Juni 2016 lebih banyak berjenis kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

4

perempuan (50,7%). Penderita tuberkulosis yang berjenis kelamin perempuan maupun

laki-laki memiliki risiko yang sama menderita tuberkulosis, namun risiko menderita

tuberkulosis pada laki-laki meningkat setiap dekade kehidupan akibat faktor risiko rokok

(Dipiro et al., 2008). Distribusi pasien tuberkulosis usia 15-64 tahun memiliki persentase

tertinggi sebesar 60,9%, hal ini sesuai dengan Kementerian Kesehatan RI (2014) yaitu

sekitar 75% pasien tuberkulosis merupakan kelompok usia yang paling produktif (15-50

tahun).

Tabel I. Karakteristik Pasien Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti

Nugroho Yogyakarta Periode Januari 2015-Juni 2016

Karakteristik Jumlah Pasien (n=69) Persentase (%)

Jenis Kelamin

Laki-Laki 34 49,3

Perempuan 35 50,7

Usia (tahun)

<15 19 27,5

15-64 42 60,9

≥65 8 11,6

Gambaran Peresepan Pasien Tuberkulosis

Pengobatan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti

Nugroho Yogyakarta periode Januari 2015-Juni 2016 menerima OAT dengan atau tanpa

obat lain. Pemberian obat lain digunakan untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan atau

disesuaikan dengan diagnosis kondisi pasien. Berdasarkan Tabel II, penggunaan OAT

dengan atau tanpa obat lain pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari 2015-Juni 2016 yang menerima

obat berjumlah 3 memiliki persentase tertinggi sebesar 42%. Banyak sedikitnya jumlah

obat yang diberikan dalam tiap peresepan dapat mempengaruhi jumlah kasus interaksi obat

(Rambhade et al., 2012).

Jenis OAT yang digunakan pada pengobatan pasien tuberkulosis di Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari 2015-Juni 2016 yaitu

golongan OAT lini pertama terdiri dari isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan

streptomisin sesuai dengan Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis Kementerian

Kesehatan RI 2014. Berdasarkan Tabel II, penggunaan jenis sediaan OAT KDT RH

memiliki persentase tertinggi 62,3%. Penggunaan OAT KDT yang dikemas dalam satu

tablet akan meningkatkan kepatuhan pasien dalam meminum obat, sedangkan penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

5

OAT kombipak yang diberikan dalam bentuk tunggal dengan jumlah yang banyak

menyebabkan ketidakteraturan pasien dalam meminum obat.

Tabel II. Gambaran Peresepan Pasien Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit

Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari 2015-Juni 2016

Gambaran Peresepan Jumlah Pasien

(n=69) Persentase (%) Jumlah Obat Tiap

Peresepan

Jumlah OAT/Obat Lain

OAT Obat Lain

2 1 1 1 1,4

2 - 9 13,0

3 2 1 25 36,2

3 - 4 5,8

4 2 2 9 13,0

4 - 2 2,9

5 2 3 5 7,2

4 1 5 7,2

6 4 2 5 7,2

7 4 3 2 2,9

8 2 6 1 1,4

5 3 1 1,4

Jenis OAT

Sediaan Kombipak

H 1 1,4

RH 6 8,7

HRZE 1 1,4

Sediaan KDT (Kombinasi Dosis Tunggal)

HRZE 13 18,8

RH 43 62,3

HRZE+S 1 1,4

HRZ 4 5,8 *) Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E), Streptomisin (S)

Kajian Interaksi Obat

Jenis interaksi obat berdasarkan mekanisme kerja dibedakan menjadi

farmakokinetik dan farmakodinamik (Wiffen et al., 2010). Interaksi farmakokinetik terjadi

ketika suatu obat mempengaruhi proses absorpsi, metabolisme, distribusi, ekskresi dan

interaksi farmakodinamik terjadi ketika efek dari satu obat yang diubah oleh kehadiran

obat lain ditempat aksinya (Baxter, 2010). Berdasarkan kategori signifikansi klinis

interaksi obat dibagi menjadi 3 kategori yaitu derajat keparahan serius menimbulkan efek

yang dapat membahayakan pasien, signifikan menimbulkan efek sedang dan dapat juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

6

menyebabkan kerusakan organ dan minor menimbulkan efek yang ringan (Syamsudin,

2011).

Banyak obat yang dimetabolisme di hati. Induksi terhadap sistem enzim

mikrosomonal (sitokrom P450 isoenzim) hati oleh salah satu obat dapat menyebabkan

perubahan kecepatan metabolisme obat lainnya secara bertahap, sehingga menyebabkan

rendahnya kadar plasma dan mengurangi efek obat. Sebaliknya saat suatu obat

menghambat metabolisme obat lain, akan terjadi peningkatan kadar plasma sehingga

menghasilkan peningkatan efek dan risiko (BPOM, 2015).

Tabel III. Interaksi Obat pada Peresepan Pasien Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode Januari 2015-Juni 2016

No Jenis Interaksi Obat

Signifikansi

Klinis

Mekanisme

Interaksi

Dampak

Interaksi ∑

Se Sig M FK FD TS + -

Antar OAT

1. Isoniazid-Pirazinamid √ √ √ 19

2. Rifampisin-Isoniazid √ √ √ 68

3. Rifampisin-Pirazinamid √ √ √ 19

4. Rifampisin-Streptomisin √ √ √ 1

OAT-Obat Lain

5. Isoniazid-Vitamin B6 √ √ √ 48

6. Isoniazid-Siproheptadin √ √ 3

7. Isoniazid-Kodein √ √ √ 1

8. Isoniazid-Amiodaron √ √ √ 1

9. Isoniazid-Parasetamol √ √ √ 1

10. Isoniazid-Aminofilin √ √ √ 1

11. Isoniazid-Prednisolon √ √ √ 1

12. Isoniazid-Lansoprasol √ √ √ 1

13. Rifampisin-Amiodaron √ √ √ 1

14. Rifampisin-Valsartan √ √ √ 1

15. Rifampisin-Pantoprasol √ √ √ 1

16. Rifampisin-Parasetamol √ √ √ 1

17. Rifampisin-Prednisolon √ √ √ 1

18. Rifampisin-Aminofilin √ √ √ 1

19. Rifampisin-Lansoprasol √ √ √ 1 *) Se = Serius, Sig = Signifikan, M = Minor, FK = Farmakokinetik, FD = Farmakodinamik, TS = Tidak

Spesifik, (+) = Interaksi Menguntungkan, (-) = Interaksi Tidak Menguntungkan

Berdasarkan Tabel III, interaksi obat antar OAT dan interaksi OAT dengan obat

lain akan dibahas sebagai berikut:

A. Interaksi yang menguntungkan

Interaksi obat yang menguntungkan berdasarkan Pedoman Nasional Pengendalian

Tuberkulosis dalam pengobatan tuberkulosis terdiri dari interaksi antar OAT yaitu

isoniazid dengan pirazinamid, rifampisin dengan isoniazid, rifampisin dengan pirazinamid,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

7

rifampisin dengan streptomisin. Penggunaan kombinasi kedua obat ini direkomendasikan

untuk mencegah terjadinya resistensi kuman Mycobacterium tuberculosis terhadap obat.

Selain itu, interaksi menguntungkan antara OAT dengan obat lain terdiri dari isoniazid

dengan vitamin B6. Penggunaan vitamin B6 direkomendasikan untuk menangani efek

samping ringan OAT seperti kesemutan dan rasa terbakar di telapak kaki atau tangan yang

disebabkan oleh penggunaan isoniazid (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Walaupun

interaksi obat yang menguntungkan ini termasuk dalam interaksi yang diharapkan atau

sengaja diberikan dalam terapi tuberkulosis namun efek interaksi kedua obat dapat

meningkatkan risiko toksisitas seperti pemberian kombinasi OAT yang dapat

meningkatkan risiko hepatotoksisitas sehingga perlu dilakukan monitoring fungsi hati.

1. Interaksi obat antara isoniazid dengan pirazinamid dapat meningkatkan toksisitas yang

lain dengan sinergisme farmakodinamik menyebabkan adiktif hepatotoksisitas.

Interaksi isoniazid dengan pirazinamid termasuk dalam jenis interaksi farmakodinamik

sinergisme dengan kategori signifikansi klinis minor, penggunaan kedua obat ini dapat

diberikan karena efek yang dihasilkan ringan dan pengobatan tambahan tidak

diperlukan. Namun diperlukan monitoring fungsi hati terutama pada pasien dengan

gangguan fungsi hati (Medscape, 2016).

2. Rifampisin meningkatkan toksisitas isoniazid dengan peningkatan metabolisme

menjadi metabolit yang bersifat hepatotoksik (Medscape, 2016). Rifampisin

menginduksi isoniazid hidrolase dengan meningkatkan produksi hidrazin yang bersifat

hepatotoksik ketika rifampisin dikombinasikan dengan isoniazid sehingga risiko

hepatotoksisitas lebih tinggi ketika diberikan secara bersamaan dibandingkan saat

diberikan secara individu (Tostmann et al., 2007). Interaksi rifampisin dengan

isoniazid termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik tahap metabolisme dengan

kategori signifikansi klinis serius yaitu menimbulkan efek yang berpotensial

membahayakan individu atau dapat mengakibatkan kerusakan yang permanen

(Medscape, 2016), sehingga perlu dilakukan monitoring fungsi hati setiap bulan

terutama bagi penderita penyakit hati atau dilakukan penghentian salah satu atau

kedua obat (Anonim, 2017).

3. Interaksi antara rifampisin dengan pirazinamid dapat meningkatkan toksisitas yang

lain dengan sinergisme farmakodinamik menyebabkan adiktif hepatotoksisitas.

Interaksi rifampisin dengan pirazinamid termasuk dalam jenis interaksi

farmakodinamik sinergisme dengan kategori signifikansi klinis serius. Penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

8

kedua obat ini dapat berpotensial membahayakan individu (Medscape, 2016), oleh

karena itu perlu dilakukan monitoring fungsi hati setiap bulan terutama bagi penderita

penyakit hati. Serum transaminase dan bilirubin harus diukur pada 2, 4, 6 dan 8

minggu pengobatan. Terapi ini tidak dilanjutkan kembali ketika tingkat transaminase

lebih dari 5x diatas batas normal jika disertai dengan gejala hepatitis atau jika serum

bilirubin lebih besar dari kisaran normal serta terjadi tanda dan gejala seperti demam,

ruam, anoreksia, mual, muntah, nyeri kuadran kanan atas, urin berwarna gelap dan

penyakit kuning. Penggunaan kedua obat ini tidak disarankan pada pasien dengan

penyakit hati dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Jika rifampisin dan

pirazinamid diresepkan, dosis pirazinamid sebaiknya tidak lebih dari 20 mg/kg/hari

(maksimal 2 g/hari) atau 50 mg/kg 2x seminggu (Anonim, 2017).

4. Interaksi antara rifampisin dengan streptomisin yaitu rifampisin akan menurunkan

efek streptomisin melalui mekanisme effluks transporter P-Glikoprotein. Interaksi ini

termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik dalam tahap ekskresi dengan kategori

signifikansi klinis signifikan yang dapat menimbulkan efek sedang, penggunaan kedua

obat perlu dilakukan monitoring (Medscape, 2016).

5. Interaksi antara isoniazid dengan vitamin B6 yaitu isoniazid menurunkan efek vitamin

B6 jika penggunaan dosis INH >10 mg/kg/hari dan supplemen vitamin B6 50-100 mg

/hari. Mekanisme interaksi isoniazid dengan vitamin B6 tidak spesifik sehingga tidak

dapat dikategorikan dalam mekanisme farmakokinetik maupun farmakodinamik,

interaksi isoniazid dan vitamin B6 termasuk dalam kategori signifikansi klinis minor

sehingga penggunaan kedua obat ini dapat diberikan karena efek yang dihasilkan

ringan, oleh karena itu terapi tambahan tidak diperlukan (Medscape, 2016).

B. Interaksi yang tidak menguntungkan

Interaksi yang tidak menguntungkan terdiri dari interaksi antara isoniazid dengan obat

lain seperti siproheptadin, parasetamol, kodein, amiodaron, aminofilin, prednisolon,

lansoprasol dan interaksi rifampisin dengan obat lain seperti amiodaron, valsartan,

parasetamol, pantoprasol, prednisolon, aminofilin dan lansoprasol yang dapat

menyebabkan peningkatan kadar plasma obat dan simtom toksisitas serta penurunan efek

obat.

6. Interaksi antara isoniazid dengan siproheptadin yaitu isoniazid meningkatkan dan

siproheptadin menurunkan tingkat serotonin. Interaksi isoniazid dengan siproheptadin

termasuk dalam jenis interaksi farmakodinamik antagonisme dengan kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

9

signifikansi klinis signifikan, penggunaan kedua obat ini perlu dilakukan monitoring

(Medscape, 2016).

7. Interaksi antara isoniazid dengan kodein yaitu isoniazid menurunkan efek kodein

dengan mempengaruhi metabolisme hati enzim CYP2D6. Interaksi isoniazid dengan

kodein termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik pada tahap metabolisme dengan

kategori signifikansi klinis signifikan, penggunaan kedua obat ini perlu dilakukan

monitoring (Medscape, 2016).

8. Interaksi antara isoniazid dengan amiodaron yaitu isoniazid meningkatkan efek dari

amiodaron dengan mempengaruhi metabolisme hati/usus enzim CYP3A4. Interaksi

isonazid dengan amiodaron termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik tahap

metabolisme dengan kategori signifikansi klinis signifikan, penggunaan kedua obat ini

perlu dilakukan monitoring (Medscape, 2016).

9. Isoniazid merupakan penginduksi enzim metabolisme CYP2E1 dan parasetamol

substrat enzim metabolisme CYP2E1 (Tatro, 2007), isoniazid dapat meningkatkan

toksisitas parasetamol dengan peningkatan enzim metabolisme CYP2E1 di hati

(Medscape, 2016) menghasilkan metabolit reaktif yaitu N-acetyl-p-benzoquinone

imine (NAPQI) yang dieksresikan di urin, produksi metabolit hepatotoksik meningkat

melebihi kemampuan glutation dalam mendetoksifikasi sehingga metabolit tersebut

bereaksi dengan sel hati dan menimbulkan efek hepatotoksik (Chun et al., 2009).

Interaksi isoniazid dengan parasetamol termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik

tahap metabolisme dengan kategori signifikansi klinis signifikan yang dapat

menimbulkan efek sedang (Medscape, 2016), oleh karena itu dianjurkan mengganti

parasetamol dengan aspirin atau NSAID lain dan diperlukan adanya monitoring fungsi

hati terutama pada penderita penyakit hati (DepKes RI, 2005).

10. Interaksi antara isoniazid dengan aminofilin yaitu isoniazid akan meningkatkan efek

teofilin dengan mempengaruhi metabolisme hati enzim CYP1A2 dan CYP3A4.

Interaksi isoniazid dengan aminofilin termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik

tahap metabolisme dengan kategori signifikansi klinis signifikan, penggunaan kedua

obat ini perlu dilakukan monitoring (Medscape, 2016).

11. Interaksi antara isoniazid dengan prednisolon yaitu isoniazid akan meningkatkan efek

dari prednisolon dengan mempengaruhi metabolisme hati/usus enzim CYP3A4.

Interaksi isoniazid dengan prednisolon termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

10

tahap metabolisme dengan kategori signifikansi klinis signifikan, penggunaan kedua

obat ini perlu dilakukan monitoring (Medscape, 2016).

12. Isoniazid merupakan inhibitor enzim metabolisme CYP2C19 dan lansoprasol substrat

enzim metabolisme CYP2C19 (Departemen of Medicine Indiana University, 2009),

isoniazid dapat meningkatkan efek dari lansoprasol dengan mempengaruhi

metabolisme enzim CYP2C19 di hati. Interaksi isoniazid dengan lansoprasol termasuk

dalam jenis interaksi farmakokinetik tahap metabolisme dengan kategori signifikansi

klinis signifikan yang dapat menimbulkan efek sedang, penggunaan kedua obat perlu

dilakukan monitoring (Medscape, 2016).

13. Interaksi antara rifampisin dengan amiodaron yaitu rifampisin menurunkan efek dari

amiodaron dengan mempengaruhi metabolisme hati/usus enzim CYP3A4. Interaksi

rifampisin dengan amiodaron termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik tahap

metabolisme dengan kategori signifikansi klinis serius, penggunaan kedua obat ini

diperlukan alternatif obat lain (Medscape, 2016).

14. Rifampisin merupakan inhibitor transporter OATP1B1 dan valsartan substrat

transporter OATP1B1 di hati sehingga rifampisin dapat meningkatkan efek dari

valsartan (Anonim, 2017). Interaksi rifampisin dengan valsartan termasuk dalam jenis

interaksi farmakodinamik dengan kategori signifikansi klinis signifikan yang dapat

menimbulkan efek sedang (Medscape, 2016), penggunaan kedua obat perlu dilakukan

monitoring tekanan darah, penghentian atau perubahan dosis rifampisin dan

penyesuaian dosis valsartan (Anonim, 2017).

15. Interaksi antara rifampisin dengan pantoprasol yaitu rifampisin akan menurunkan efek

dari pantoprasol dengan mempengaruhi metabolisme hati enzim CYP2C19. Interaksi

rifampisin dengan pantoprasol termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik tahap

metabolisme dengan kategori signifikansi klinis signifikan, penggunaan kedua obat ini

perlu dilakukan monitoring (Medscape, 2016).

16. Rifampisin merupakan penginduksi enzim metabolisme CYP3A4 dan parasetamol

substrat enzim metabolisme CYP3A4 (Tatro, 2007), rifampisin dapat menurunkan

efek dari parasetamol dengan meningkatkan metabolisme (Medscape, 2016)

menghasilkan metabolit reaktif yaitu N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI) yang

dieksresikan di urin, produksi metabolit hepatotoksik meningkat melebihi kemampuan

glutation dalam mendetoksifikasi sehingga metabolit tersebut bereaksi dengan sel hati

dan menimbulkan efek hepatotoksik (Chun et al., 2009). Interaksi rifampisin dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

11

parasetamol termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik tahap metabolisme dengan

kategori signifikansi klinis minor sehingga penggunaan kedua obat ini dapat diberikan,

namun tetap dilakukan monitoring fungsi hati terutama pada pasien dengan gangguan

fungsi hati (Medscape, 2016).

17. Interaksi antara rifampisin dengan prednisolon yaitu rifampisin dapat menurunkan

efek dari prednisolon dengan mempengaruhi metabolisme hati/usus enzim CYP3A4.

Interaksi rifampisin dengan prednisolon termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik

tahap metabolisme dengan kategori signifikansi klinis serius, oleh karena itu

diperlukan alternatif obat lain (Medscape, 2016).

18. Interaksi rifampisin dengan aminofilin yaitu rifampisin dapat menurunkan efek dari

aminofilin dengan mempengaruhi metabolisme hati/usus enzim CYP3A4. Interaksi

rifampisin dengan aminofilin termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik dalam

tahap metabolisme dengan kategori signifikansi klinis serius, oleh karena itu

diperlukan alternatif obat lain (Medscape, 2016)

19. Rifampisin penginduksi enzim metabolisme CYP2C19 dan lansoprasol substrat enzim

metabolisme CYP2C19 (Tatro, 2007), rifampisin dapat menurunkan efek dari

lansoprasol dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP2C19 di hati. Interaksi

rifampisin dengan lansoprasol termasuk dalam jenis interaksi farmakokinetik tahap

metabolisme dengan kategori signifikansi klinis minor sehingga penggunaan kedua

obat ini dapat diberikan karena efek yang dihasilkan ringan, oleh karena itu

pengobatan tambahan tidak diperlukan (Medscape, 2016).

Penatalaksanaan interaksi obat dapat dilakukan dengan mencegah kombinasi obat

secara keseluruhan, penggunaan alternatif obat lain yang tidak berinteraksi dengan obat

lainnya, menjarakkan waktu pemberian obat, jika kombinasi suatu obat harus diberikan

maka dapat dilakukan monitoring laboratorium atau klinis sehingga dapat dilakukan

penyesuaian dosis atau penghentian penggunaan obat, memberikan informasi tentang

faktor risiko pasien yang meningkatkan risiko outcome negatif, meningkatkan skrining

peresepan (Syamsudin, 2011).

Keterbatasan penelitian ini yaitu data dalam penelitian bersifat retrospektif

berdasarkan data rekam medis pasien sehingga tidak dapat memantau kondisi pasien secara

langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

12

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian mengenai Kajian Interaksi Obat pada Peresepan Pasien

Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode

Januari 2015-Juni 2016 dapat disimpulkan bahwa:

1. Jumlah obat terbanyak pada tiap peresepan yaitu berjumlah 3 obat (42%) dan jenis

sediaan OAT KDT RH (62,3%).

2. Interaksi obat berdasarkan mekanisme farmakokinetik terdapat 14 kasus dan

farmakodinamik 4 kasus. Interaksi obat berdasarkan kategori signifikansi klinis serius

terdapat 3 kasus interaksi antara rifampisin dengan obat lain yaitu amiodaron,

prednisolon, aminofilin, kategori signifikansi klinis signifikan terdapat 10 kasus

interaksi antara isoniazid dengan obat lain yaitu siproheptadin, kodein, amiodaron,

parasetamol, aminofilin, prednisolon, lansoprasol dan interaksi antara rifampisin dengan

streptomisin, valsartan, pantoprasol dan kategori signifikansi klinis minor terdapat 4

kasus interaksi antara isoniazid dengan pirazinamid, vitamin B6 dan rifampisin dengan

obat lain yaitu parasetamol, lansoprasol.

Saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu pihak rumah sakit

perlu melakukan manajemen interaksi obat yang terjadi pada pengobatan pasien

tuberkulosis serta monitoring efek interaksi obat terutama yang menghasilkan efek

hepatotoksik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2017. Drug Interaction Checker (Online),

https://www.drugs.com/drug_interactions.html, Multum Information Services,

Inc, diakses pada tanggal 3 Januari 2017.

Arbex, M.A., Varella, M.C.L., Siqueira, H.R, and Mello, F.A.F., 2010. Antituberculosis

drugs: Drug Interactions, Adverse Effects, and Use in Special Situations Part 1:

First-Line Drugs, J Bras Pneumol, 36(5): 626-640.

Baxter, K., 2010. Stockley’s Drug Interactions, Ninth edition, Pharmaceutical Press,

London, pp. 1, 3, 9.

BPOM, 2015. Interaksi Obat, http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-1-interaksi-obat-0,

diakses pada tanggal 2 Januari 2017.

Chun, L.J., Tong, M.J., Busuttil, R.W., and Hiatt, J.R., 2009. Acetaminophen

Hepatotoxicity and Acute Liver Failure, J Clin Gastroenterol, 43:342-349.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit

Tuberkulosis, Direktorat Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 62.

Departemen of Medicine Indiana University, 2016.

http://medicine.iupui.edu/clinpharm/ddis/main-table, diakses tanggal 4 Januari

2017.

Dipiro, J.T., Talberta, R.L., Yee, G.C., Matzke G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., 2008.

Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 7th Edition, The McGraw-Hill

Companies, United State of America, p. 1840.

Gitawati, R., 2008. Interaksi Obat dan Beberapa Implikasinya, Media Litbang Kesehatan,

Vol. XVIII No. 4, p. 175.

Kementerian Kesehatan RI, 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis,

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan, Jakarta, hal.1, 15-34.

Kurnianingsih, L., Sudirman, I., and Utaminingrum, W., 2010. Identifikasi Drug Related

Problems (DRPs) Pengobatan Tuberkulosis pada Pasien Rawat Jalan di RSUD

Kardinah Kota Tegal Tahun 2009, JKI, 7(3): 50-58.

Medscape, 2016. Drug Interaction Checker (Online), http://reference.medscape.com/drug-

interactionchecker, diakses tanggal 24 Desember 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

14

Rahmawati, F., Handayani, R., and Gosal, V., 2006. Kajian Retrospektif Interaksi Obat di

Rumah Sakit Pendidikan Dr. Sardjito Yogyakarta, Majalah Farmasi Indonesia,

hal.179.

Rambhade, S., Chakarborty, A., Shrisvastava, A., Patil, U.K., Rambhade, A., 2012. A

Survey on Polypharmacy and Use of Inappropriate Medications, Toxicol Int,

19(1): 68-73.

Syamsudin, 2011. Interaksi Obat Konsep Dasar dan Klinis, Penerbit Universitas

Indonesia, Jakarta, hal.1-12.

Tatro and David, S., 2007. Drug Interaction Facts, Wolters Kluwer Health, United State of

America, p.xxi-xxiv.

Tostmann, A., Boeree, M. J., Asrnoutse, R. E., Lange, W.C.M., Ven, A., and Dekhuijzen,

R., 2007. Antituberculosis Drug-Induced Hepatotoxicity: Concise Up-To-Date

Review, JGH, 23:192-202.

Wiffen, P., Mitchell, M., Snelling, M., and Stoner, N., 2010. Farmasi Klinis Oxford,

diterjemahkan oleh Hadiraharja, M.C.N.S., Manurung, L.R., Mutiarawati, C.,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 24-25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

15

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

16

Lampiran 1. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

17

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian di Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta

Periode Januari 2015-Juni 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

18

Lampiran 3. Data Peresepan Obat Pasien Tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta Periode

Januari 2015-Juni 2016

No Tanggal Usia

(th)

L/

P Diagnosis

Terapi Obat Jumlah

obat per

RM OAT Obat Lain

Jenis Regimen Jenis Regimen

1. 08/01/15 19 P TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 4

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu (24)

Lechitin

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B6

Vitamin B12

Vitamin E

Nikotinamid

(Verchitin)

300 mg

1,1 mg

1,4 mg

2 mg

3 mcg

3 mg

15 mg

1x1 tab (14)

3

2. 08/01/15 65 P TB Paru BTA

(+) OAT

intensif ke 1

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x3 tab (42)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

Domperidon

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (14)

10 mg

2x1 Tab (30)

6

3. 08/01/15 61 L TB Paru BTA

(-) OAT

lanjutan ke 9

Isoniazid

Rifampisin

300 mg

1x ½ tab (42)

1x450 mg (28)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Grahabion)

100 mg

200 mg

200 mg

1x1 tab (28)

3

4. 15/01/15 66 P TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan.ke 9

Rifampisin

Isoniazid

450 mg

3x/minggu (12)

400 mg

3x/minggu (12)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Grahabion)

Ekstrak silybum

marianum,

Ekstrak curcuma

100 mg

200 mg

200 mg

1x1 tab (20)

87,5 mg

21 mg

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

19

xanthorrhiza,

Oleum xanthoriza

Ekstrak Fructus

Schisandra

(HepaQ)

Vitamin B6

10 mg

7,5 mg

1x1 tab (20)

10 mg

3x/minggu (12)

5. 21/01/15 3 L TB dalam

terapi bulan ke

6

Isoniazid

Rifampisin

170 mg

mfla pulv dtd

No.XXX

S 1 dd pulv 1

250 mg

Mfla pulv dtd

No.XXX

S 1 dd pulv 1

Cetirizin

Siproheptadin HCl

(Heptasan)

Ranitidin

2,5 mg

¼ tab

Mfla pulv dtd no.xxx

S 1 dd pulv 1 malam

300 mg

Tab No.X

S 2 dd tab ½

5

6. 05/02/15 52 P TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 9

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Grahabion)

100 mg

200 mg

200 mg

1x1 tab (28)

3

7. 25/02/15 10 P KPTB Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

(OAT paket anak

initial terapi bulan

1)

75 mg

50 mg

150 mg

4 tab sekali

minum sehari

sekali (2 minggu)

- - 3

8. 16/03/15 2 L Kontrol TB

bulan ke 6

Rifampisin

Isoniazid

(Rimactazid Paed

tab XXX)

75 mg

50 mg

1x1 tab

- - 2

9. 02/04/15 62 L TB Paru OAT

lanjutan ke 6

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu (36)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

100 mg

200 mg

250 mcg

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

20

(Neurodex) 1x1 tab (28)

10. 16/04/15 45 P TB OAT

Kategori 1

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x2 tab (28)

Lechitin

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B6

Vitamin B12

Vitamin E

Nikotinamid

(Verchitin)

300 mg

1,1 mg

1,4 mg

2 mg

3 mcg

3 mg

15 mg

1x1 tab (14)

5

11. 22/04/15 6 P Kontrol KPTB

bulan ke 6

Rifampisin

Isoniazid

(Paket OAT anak

lanjutan)

75 mg

50 mg

S 3 tab sekali

minum sehari

sekali (30 hari)

- - 2

12. 03/06/15 5 L TB dalam

terapi bulan ke

6

Rifampisin

Isoniazid

(OAT anak fase

lanjutan No.X)

75 mg

50 mg

S 1 dd tab 2 pagi

- - 2

13. 04/06/15 24 P TB Paru OAT

lanjutan ke 8

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu/24)

Kodein

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

2x10 mg (10)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

4

14. 08/06/15 64 L TB Paru aktif,

RO (+), BTA

(-)

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

3 tab/hari

- - 4

15. 18/06/15 34 P TB Paru BTA

(+) OAT

intensif ke 2

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

3 tab/hari (42)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (14)

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

21

Domperidon 10 mg

3x1 tab (10)

16. 25/06/15 4 L TB Ekstra

Paru OAT

lanjutan ke 9

Rifampisin

Isoniazid

1x150 mg (30)

100 mg

Vitamin B6 10 mg 3

17. 06/07/15 8 P Kontrol terapi

TB

Rifampisin

Isoniazid

(OAT Fase

lanjutan No.90)

75 mg

50 mg

S 1 dd tab 3 pagi

- - 2

18. 15/07/15 7 L Kontrol KPTB

bulan terapi ke

6

Rifampisin

Isoniazid

(Paket OAT anak

tahap lanjutan)

75 mg

50 mg

S 3 tab sekali

minum (30 hari)

Cetirizin syr fl 1 5mg/5ml OGB S cth 1

setiap malam sebelum

tidur

3

19. 16/07/15 57 L TB Paru OAT

lanjutan ke 9

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

Tiap 4 tab

3x/minggu (48)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

3

20. 16/07/15 57 P TB Paru OAT

lanjutan.ke 9

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3 tab

3x/minggu

(4 minggu=36)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Grahabion)

100 mg

200 mg

200 mg

1x1 tab (28)

3

21. 24/07/15 8 L KPTB Rifampisin

Isoniazid

(OAT tahap

lanjutan RH

No.CXX )

75 mg

50 mg

S 1 dd 4 tab

- - 2

22. 30/07/15 92 L Kontrol post

opname

anemia dan

TB

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x3 tab No.21

Amiodaron HCl

(Kendaron)

Pantoprasol

(Pantozol)

Fe gluconate,

200 mg

2x ½ tab No.15

1x20 mg No.15

250 mg

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

22

Mangan sulfat,

Copper sulfate,

Vitamin C,

Asam folat,

Vitamin B12,

Sorbitol

(Biosanbe)

200 mcg

200 mcg

50 mg

1 mg

7,5 mcg

25 mg

1x1 tab No.15

23. 13/08/15 30 L TB KGB Colli

Ka OAT

lanjutan ke 6

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu/48)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

3

24. 26/08/15 1 L TB dalam

terapi bulan ke

6

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC OAT

NO.XXX)

75 mg

50 mg

S 1 dd tab 1 pagi

Procaterol HCl

(Ataroc)

Cetirizin

8 mcg

Mfla pulv dtd no.x S 2

dd pulv 1

2,5 mg

Mfla pulv dtd no.x S 1

dd pulv 1 malam

4

25. 01/10/15 35 P TB Paru RO

(+) OAT

intensif ke 1

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x3 tab (102)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

Cetirizin

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (40)

10 mg

1x1 tab (20)

6

26. 01/10/15 31 L TB Paru OAT

lanjutan ke 5 +

ISPA

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu/48 tab)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurosanbe)

Asetaminofen

(Parasetamol)

Pseudoefedrin HCl

100 mg

200 mg

200 mcg

1x1 tab (28)

500 mg

1 tab K.P (10)

60 mg

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

23

Triprolidin HCl

(Tremenza)

2,5 mg

3x ½ tab (10) selama

pilek

27. 29/10/15 52 L TB Paru OAT

lanjutan ke 9

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu (48)

Lechitin

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B6

Vitamin B12

Vitamin E

Nikotinamid

(Verchitin)

Domperidon

300 mg

1,1 mg

1,4 mg

2 mg

3 mcg

3 mg

15 mg

1x1 tab (20)

10 mg

3x1 tab (15) AC

selama mual

4

28. 05/11/15 75 L TB Paru OAT

lanjutan ke 9 +

HT

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

Valsartan

(Valesco)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

80 mg

1x1 tab (30)

4

29. 11/11/15 1 L Kontrol KPTB

bulan ke 9

Isoniazid Tab 60 mg

M f pulv dtd

No.XV

S pulv 1 setiap

hari sekali

Oxomemazine

Guaifenesin

(Oroxin syr fl 1)

1,65 mg

33,3 mg

S 3 ml setiap 8 jam KP

(batuk)

2

30. 12/11/15 63 L TB Paru BTA

(+)

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu/36)

Lechitin

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B6

Vitamin B12

Vitamin E

Nikotinamid

300 mg

1,1 mg

1,4 mg

2 mg

3 mcg

3 mg

15 mg

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

24

(Verchitin) 1x1 tab (28)

31. 03/12/15 19 L TB Paru BTA

(+) OAT

intensif ke 2

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x3 tab (42)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurosanbe)

100 mg

200 mg

200 mcg

1x1 tab (14)

5

32. 10/12/15 49 L TB Paru bilat

OAT lanjutan

ke 5

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu @4tab

(4 minggu + 36

tab)

Aminofilin

Salbutamol

Prednisolon

Chlorpheniramine

maleate

(CTM)

Cetirizin

Lansoprasol

100 mg

2 mg

½ tab

4 mg

¼ tab 3x1 kap (40) PC

10 mg

1 tab malam (14)

1x1 kap (14)

8

33. 17/12/15 43 P TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 9

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu (30)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

Curcuma

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (25)

20 mg

1x1 tab (20)

4

34. 14/01/16 27 P TB Paru S-

milier

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x2 tab (56)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurosanbe)

Curcuma

100 mg

200 mg

200 mcg

1x1 tab (28)

20 mg

1x1 tab (30)

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

25

35. 14/01/16 37 P TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 6

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(3 minggu/36 tab)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurosanbe)

100 mg

200 mg

200 mcg

1x1 tab (20)

3

36. 04/02/16 63 L TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 7

Rifampisin

Isoniazid

1x450 mg (30)

1x400 mg

Vitamin B6 10 mg

1x1 tab

3

37. 15/02/16 3 L TB bulan ke 2 Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

(Rimcure Tab

No.90)

75 mg

50 mg

150 mg

S 1 dd tab 3 pagi

- - 3

38. 25/02/16 37 P TB KGB Colli

OAT lanjutan

ke 6

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu (48

tab)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurosanbe)

100 mg

200 mg

200 mcg

1x1 tab (28)

3

39. 10/03/16 67 L TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 9

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu (36)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

Ambroxol

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (20)

2x1 tab (12) PC

4

40. 17/03/16 6 L TB dalam

terapi bulan ke

6

Rifampisin

Isoniazid

(FDC TB anak

No.XX)

75 mg

50 mg

S 1 dd tab 4

- - 2

41. 18/03/16 8 L TB Paru Rifampisin

Isoniazid

(RH KDT anak

No.XC)

75 mg

50 mg

S 1 dd 3 tab

Siproheptadin HCl

(Heptasan)

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B6

Nikotinamid

1/3 tab

2 mg

2 mg

2 mg

20 mg

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

26

Ca pantothenate

(Vitamin B Complex)

10 mg

½ tab

M f p dtd No.XXX

S 1 dd 1

42. 21/03/16 4 P TB bulan ke 6 Rifampisin

Isoniazid

(RH anak No.LX)

75 mg

50 mg

S 1 dd tab 2

Siproheptadin HCl

(Heptasan)

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B6

Nikotinamid

Ca pantothenate

(Vitamin B Complex)

Salbutamol syr LG 1

1/3 tab

2 mg

2 mg

2 mg

20 mg

10 mg

½ tab

Mfla pulv No.XXX

S 1 dd pulv 1

2mg/5ml

S 3 dd cth ½ jika batuk

5

43. 21/03/16 7 P TB bulan ke 2 Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

(FDC TB anak

No.90 fase awal)

75 mg

50 mg

150 mg

S 1 dd tab 3 pagi

- - 3

44. 14/04/16 73 P TB Paru BTA

(+) Post DIH

Rifampisin

Isoniazid

450 mg 1x1 tab

(14)

400 mg

1x1 tab

Lecithin murni

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin B6

Vitamin B12

Vitamin E

Nikotinamid

(Lesichol)

Vitamin B6

175 mg

6 mg

6 mg

6 mg

6 mcg

10 mg

30 mg

2x1

10 mg

1x1 tab

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

27

45. 09/06/16 33 P TB Paru BTA

(+) OAT

Lanjutan ke 6

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(5 minggu = 45

tab)

Ekstrak ginseng

Vitamin A

Vitamin B1

Vitamin B2

Nikotinamid

Vitamin B6

Vitamin B12

Vitamin C

Vitamin D

Vitamin E

Vitamin H

Asam folat

Inositol

Lisin

Ca

Copper

Mg

K

Mangan

Fe

Zn

Fosfor

Iodin

Polyunsaturated

Phosphatidyl Choline

(PPC)

(Provital Plus)

50 mg

5000 IU

10,7 mg

5,5 mg

27,5 mg

4,7 mg

15 mcg

30 mg

400 IU

15 IU

60 mcg

0,8 mg

7,5 mg

0,24 mg

38,8 mg

0,1 mg

0,1 mg

5 mg

0,33 mg

5 mg

0,5 mg

20 mg

0,05 mg

50 mg

1x1 tab (35)

3

46. 09/06/16 46 P TB Paru OAT

lanjutan ke 3

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(5 minggu=45

tab)

Ekstrak ginseng

Vitamin A

Vitamin B1

Vitamin B2

Nikotinamid

Vitamin B6

Vitamin B12

50 mg

5000 IU

10,7 mg

5,5 mg

27,5 mg

4,7 mg

15 mcg

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

28

Vitamin C

Vitamin D

Vitamin E

Vitamin H

Asam folat

Inositol

Lisin

Ca

Copper

Mg

K

Mangan

Fe

Zn

Fosfor

Iodin

Polyunsaturated

Phosphatidyl Choline

(PPC)

(Provital Plus)

30 mg

400 IU

15 IU

60 mcg

0,8 mg

7,5 mg

0,24 mg

38,8 mg

0,1 mg

0,1 mg

5 mg

0,33 mg

5 mg

0,5 mg

20 mg

0,05 mg

50 mg

1x1 tab (28)

47. 09/06/16 50 L TB Paru BTA

(+) OAT

intensif ke 2

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x5 tab (175)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (30)

5

48. 09/06/16 16 P TB KGB

Inguinal OAT

lanjutan ke 5

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(5 minggu = 45

tab)

- - 2

49. 09/06/16 11 L TB dalam

terapi bulan 5

Rifampisin

Isoniazid

(TB anak fase

lanjutan No.180

75 mg

50 mg

S 1 dd tab 6 pagi

(30 hari)

- - 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

29

tab)

50. 09/06/16 21 P TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 4

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(5 minggu = 45

tab)

Ekstrak ginseng

Vitamin A

Vitamin B1

Vitamin B2

Nikotinamid

Vitamin B6

Vitamin B12

Vitamin C

Vitamin D

Vitamin E

Vitamin H

Asam folat

Inositol

Lisin

Ca

Copper

Mg

K

Mangan

Fe

Zn

Fosfor

Iodin

Polyunsaturated

Phosphatidyl Choline

(PPC) (Provital Plus)

50 mg

5000 IU

10,7 mg

5,5 mg

27,5 mg

4,7 mg

15 mcg

30 mg

400 IU

15 IU

60 mcg

0,8 mg

7,5 mg

0,24 mg

38,8 mg

0,1 mg

0,1 mg

5 mg

0,33 mg

5 mg

0,5 mg

20 mg

0,05 mg

50 mg

1x1 tab (30)

3

51. 09/06/16 29 P Mastitis TB

OAT lanjutan

ke 5

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu = 45

tab)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (30)

3

52. 09/06/16 32 L TB Paru BTA

(+) OAT

Rifampisin

Isoniazid

150 mg

75 mg

Vitamin B1

Vitamin B6

100 mg

200 mg

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

30

intensif ke 2 Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

400 mg

275 mg

1x3 tab (84)

Vitamin B12

(Neurodex)

250 mcg

1x1 tab (30)

53. 09/06/16 45 P TB Paru

kambuh +

Asma BR

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

Inj.Streptomisin

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x3 tab

(5 minggu = 84)

1x650 mg I.M

Salmeterol

Fluticasone propionate

(Seretide Diskus 250)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

Curcuma

50 mcg

250 mcg

2x1 hisap 1

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (30)

20 mg

3x1 tab (60)

8

54. 13/06/16 3 P TB bulan 2 Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

(OAT TB fase

awal No.105)

75 mg

50 mg

150 mg

S 1 dd tab 3 pagi

- - 3

55. 16/06/16 20 P TB KGB Colli

OAT intensif

ke 2

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x4 tab (112)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

5

56. 16/06/16 56 L TB Paru OAT

lanjutan ke 3 +

hepatopati

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu=48

tab) PC

Curcuma

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

20 mg

2x1 tab (50)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

4

57. 16/06/16 23 P TB Paru

duplex BTA

(+)

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

150 mg

75 mg

400 mg

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

100 mg

200 mg

250 mcg

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

31

Etambutol

(4 FDC)

275 mg

1x3 tab (21 tab)

(Neurodex)

Asam folat

Domperidon

1x1 tab (7)

5 mg

3x1 tab (20)

10 mg

2x1 tab (20) AC

58. 16/06/16 62 L TB Paru BTA

(+)

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(1 minggu=12)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (7)

3

59. 16/06/16 27 P TB KGB Colli Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu=36)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

3

60. 16/06/16 53 P TB Paru BTA

(+) OAT

intensif ke 2

Rifampisin

Isoniazid

Pirazinamid

Etambutol

(4 FDC)

150 mg

75 mg

400 mg

275 mg

1x3 tab (84)

- - 4

61. 16/06/16 48 L TB Paru BTA

(+) OAT

Lanjutan Ke 4

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu=48

tab)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (20)

3

62. 23/06/16 3 P TB bulan VI Rifampisin

Isoniazid

(FDC TB Fase

Lanjutan Anak

No.60)

75 mg

50 mg

S 1 dd tab 2 pagi

- - 2

63. 30/06/16 33 P TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 5

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu (36

tab)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

32

64. 30/06/16 43 L TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 4

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu=48)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

3

65. 30/06/16 43 L TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 4

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu=36)

Ekstrak ginseng

Vitamin A

Vitamin B1

Vitamin B2

Nikotinamid

Vitamin B6

Vitamin B12

Vitamin C

Vitamin D

Vitamin E

Vitamin H

Asam folat

Inositol

Lisin

Ca

Copper

Mg

K

Mangan

Fe

Zn

Fosfor

Iodin

Polyunsaturated

Phosphatidyl Choline

(PPC)

(Provital Plus)

50 mg

5000 IU

10,7 mg

5,5 mg

27,5 mg

4,7 mg

15 mcg

30 mg

400 IU

15 IU

60 mcg

0,8 mg

7,5 mg

0,24 mg

38,8 mg

0,1 mg

0,1 mg

5 mg

0,33 mg

5 mg

0,5 mg

20 mg

0,05 mg

50 mg

1x1 tab (28)

3

66. 30/06/16 66 P TB Paru BTA

(+) OAT

lanjutan ke 7 +

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu (36

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

100 mg

200 mg

250 mcg

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

33

asma tab) (Neurodex)

Salbutamol

Cetirizin

1x1 tab (28)

4 mg 2x ½ tab (15)

10 mg

1x1 tab (14) malam

67. 30/06/16 68 P TB Paru OAT

intensif ke 2

Rifampisin

Etambutol

Pirazinamid

Isoniazid

1x450 mg (21)

500 mg

1x3 tab (33)

500 mg

1x3 tab (63)

400 mg

1x1 tab (21)

Cetirizin

Vitamin B6

10 mg

1x1 tab (10)

10 mg

1x1 tab (21)

6

68. 30/06/16 39

L TB Paru +

Pleritis TB

OAT Lanjutan

ke 8

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

@3 tab (36)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurosanbe)

100 mg

200 mg

200 mcg

1x1 tab (28)

3

69. 30/06/16 56 P TB Paru OAT

lanjutan ke 8

Rifampisin

Isoniazid

(2 FDC)

150 mg

150 mg

3x/minggu

(4 minggu=60)

Vitamin B1

Vitamin B6

Vitamin B12

(Neurodex)

100 mg

200 mg

250 mcg

1x1 tab (28)

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KAJIAN INTERAKSI OBAT PADA PERESEPAN PASIEN … · farmakokinetik, farmakodinamik serta kategori signifikansi klinis pada pasien ... interaksi antara isoniazid dengan rifampisin (56,23%)

34

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Anastasia Sari Sulistyowati,

lahir di Bekasi pada tanggal 25 Juni 1995 dan merupakan

anak ke empat dari lima bersaudara dari pasangan FX.

Suhardono dan Tentrem. Pendidikan formal yang telah

ditempuh penulis yaitu TK Cendrawasih Jaya Bekasi

Timur 2000-2001, tingkat Sekolah Dasar di SD Negeri

Duren Jaya VI Bekasi Timur 2001-2007, tingkat Sekolah

Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Bekasi Timur 2007-

2010, dan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA

Negeri 1 Bekasi Timur 2010-2013. Pada tahun 2013, penulis melanjutkan

pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Selama menjalani perkuliahan, penulis aktif dalam beberapa

bidang kepanitiaan seperti Donor Darah JMKI 2014 “Prove Your Love With Drop

Your Blood” sebagai anggota sie konsumsi, USD Mengajar 2015 sebagai

pengajar, Sumpahan Apoteker Angkatan XXX 2015 sebagai among tamu,

Pelepasan Wisuda 2015 sebagai anggota sie DDU. Selain kepanitiaan, penulis

juga pernah mengikuti organisasi yaitu menjadi anggota Cosmetic Study Club

(CSC), Herbal Garden Team (HGT), dan Paduan Suara Veronica (PSV).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI