Upload
trinhnga
View
230
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Kajian Dinamika dan Proyeksi Ekspor
Indonesia ke Beberapa Negara Mitra Dagang
Utama
Diterbitkan Oleh Puslitbang Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan menggunakan produk domestik bruto (PDB) sebagai indikator,
perekonomian Indonesia berkembang sangat dinamis. Pada pemerintahan Era Orde
Baru, pertumbuhan ekonomi tumbuh stabil pada kisaran 6% - 7% per tahun. Pada masa
krisis khususnya pada periode 1998, ekonomi Indonesia justru mengalami kontraksi
dengan laju pertumbuhan ekonomi -13,12%. Setelah periode tersebut, ekonomi
Indonesia mulai bangkit dengan laju pertumbuhan berkisar antara 5% - 6% per tahun
(Badan Pusat Statistik, 2008).
Berdasarkan teori ekonomi, perdagangan (ekspor dan impor) merupakan salah
satu kunci dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, disamping konsumsi, investasi, dan
pengeluaran pemerintah (Todaro, 1981). Secara historis, pertumbuhan ekonomi di
negara-negara maju sangat didukung oleh pertumbuhan ekspor sehingga negara-negara
tersebut menguasai pangsa ekspor dunia. Pada tahun 2006, Eropa Barat, Amerika
Serikat, dan Jepang sebagai negara maju memiliki pangsa ekspor masing-masing
16.40%, 8.02%, dan 5.38%, negara lainnya seperti China dengan pangsa ekspor 8.59%
(WTO, 2008). Hasil-hasil kajian oleh Tambunan (2008), Abdurohman dan Zuladin
(2002), Jakarta juga menunjukkan peran penting ekspor dalam pertumbuhan ekonomi
dan penciptaan lapangan kerja.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia juga menempatkan ekspor
sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia. Daniri (2008)
menyebutkan bahwa ekspor barang dan jasa penyumbang kedua terbesar bagi
pertumbuhan ekonomi setelah konsumsi privat dengan sumbangan antara 8%-15%
untuk periode 2004-2007. Setiap tahun pemerintah menetapkan target pertumbuhan
ekspor dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Untuk
tahun 2007, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3%, pemerintah
mentargetkan pertumbuhan ekspor non-migas sebesar 13,1%. Pada tahun 2008, dengan
target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4%, pemerintah mentargetkan pertumbuhan
ekspor sebesar 11,2% (Daniri, 2008).
Agar target ekspor tersebut dapat dievaluasi dan sekaligus untuk merumuskan
upaya-upaya antisipasi, identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor Indonesia
2
merupakan upaya strategis. Faktor tersebut secara garis besar dapat dibagi menjadi
faktor domestik dan faktor pasar internasional. Faktor domestik antara lain mencakup
kapasitas produksi, harga di pasar domestik, dan berbagai kebijakan domestik. Di sisi
lain, faktor yang bersumber dari pasar internasional antara lain mencakup harga di pasar
internasional, nilai tukar, dan sisi permintaan dari negara importir produk Indonesia.
Sisi permintaan negara importir antara lain kondisi pertumbuhan ekonomi, produk
pesaing, serta kebijakan terkait di negara importir.
Beberapa studi sudah dilakukan untuk menganalisis kinerja ekspor serta faktor
yang mempengaruhinya. Sebagai contoh, studi oleh Tambunan (2008), Abdurohman
dan Zuladin (2002) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor secara
agregat. Studi oleh Jakarta (2006) lebih menekankan pada kinerja ekspor padat karya,
sedangkan Narjoko dan Atje (2007) lebih terfokus pada kinerja ekspor produk
manufaktur. Zainal dan juga Narjoko dan Atje (2007) secara lebih spesifik membahas
hubungan antara ekspor dan perubahan nilai tukar. Secara umum, ada dua aspek yang
tidak secara rinci dianalisis pada studi-studi tersebut. Pertama, ekspor yang dianalisis
bersifat total, tidak berdasarkan beberapa komoditas unggulan. Pada kenyataannya,
dinamika ekspor hanya terjadi pada produk tertentu sehingga hal ini tidak akan dapat
dianalisis. Kedua, tujuan ekspor dijadikan satu yaitu ekspor ke pasar dunia. Dinamika
ekspor sering bersifat spesifik negara dan spesifik produk. Kasus krisis keuangan di
Amerika Serikat akan banyak mempengaruhi ekspor Indonesia ke Amerika, tetapi tidak
signifikan mempengaruhi ekspor Indonesia ke Jepang. Dengan demikian, perlu
dibangun model analisis yang memungkinkan menangkap dinamika ekspor berbasis
penawaran dan permintaan berdasarkan negara tujuan utama.
1.2. Masalah Penelitian
Bagaimanakah model proyeksi ekspor terbaik yang dapat digunakan oleh
pimpinan Departemen Perdagangan dalam menetapkan target jangka pendek maupun
jangka panjang, berdasarkan perkembangan ekonomi dan perdagangan yang terjadi di
pasar global terutama negara tujuan utama ekspor.
1.2. Maksud Kegiatan
Kegiatan penelitian ini dimaksudkan untuk menyusun model proyeksi ekspor
yang dapat digunakan oleh pimpinan Departemen Perdagangan dalam menetapkan
target ekspor baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang berdasarkan
3
perkembangan ekonomi dan perdagangan yang terjadi di pasar global terutama negara
tujuan utama ekspor. Untuk keperluan tersebut maka perlu dilakukan penelaahan suatu
model yang dapat memberikan gambaran ekspor Indonesia.
1.3. Tujuan Kegiatan
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kinerja dan proyeksi ekspor
Indonesia. Secara lebih spesifik, tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Membangun model ekspor Indonesia dengan melihat sisi permintaan dan penawaran
serta menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor dari sisi penawaran dan
permintaan;
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia
berdasarkan sektor pertanian dan industri;
3. Menyusun proyeksi ekspor Indonesia berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh dari
hasil tujuan butir (1) dan (2);
4. Merumuskan usulan kebijakan peningkatan ekspor dan upaya antisipatif terhadap
dinamika ekonomi dan kebijakan di beberapa importir utama Indonesia.
1.4. Ruang Lingkup
Kegiatan ini dibatasi pada aspek-aspek sebagai berikut :
1. Kajian ini bertujuan mempelajari dinamika dan proyeksi ekspor Indonesia secara
agregate untuk produk pertanian dan industri.
2. Yang dimaksud dengan dinamika adalah variabel-variabel yang mempengaruhi
kinerja ekspor produk pertanian dan industri Indonesia baik dari sisi penawaran dan
permintaan.
3. Yang dimaksud dengan proyeksi ekspor adalah ramalan perubahan ekspor Indonesia
berdasarkan variasi variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja ekspor produk
pertanian dan non-pertanian Indonesia baik dari sisi penawaran dan permintaan
4. Data yang digunakan adalah selama periode 1999 – 2008
5. Negara mitra dagang Indonesia dalam kajian ini meliputi Amerika Serikat, Uni
Eropa (Perancis, Jerman, Inggris), Jepang, China, Korea Selatan, Thailand,
Malaysia, dan Australia.
6. Nilai ekspor produk pertanian dan industri diperoleh dari penjumlahan total ekspor
kedua produk tersebut berdasarkan HS 9 digit.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Klasik Perdagangan Internasional
Perkembangan teori perdagangan internasional pada awalnya terjadi pada masa
merkantilisme. Saat itu, pemikiran yang berkembang berprinsip bahwa kesejahteraan
sebuah negara ditentukan dengan jumlah kepemilikan atas logam mulia dan rempah-
rempah. Perdagangan dunia bersifat zero sum games, dimana negara-negara kuat dapat
mengumpulkan kekayaannya di atas beban negara-negara lain.
Teori perdagangan internasional mulai bergeser sejak Adam Smith dalam
“Wealth of Nations” (1776) menjelaskan tentang keunggulan absolut. Dinyatakan
bahwa keunggulan mutlak timbul ketika suatu negara mampu memproduksi lebih
banyak daripada negara lain. Dengan keunggulan mutlak yang dimiliki, sebuah negara
akan berspesialisasi mengekspor pada komoditas unggul tersebut, dan sebaliknya
mengimpor komoditas yang tidak memiliki keunggulan absolut.
Teori keunggulan absolut kemudian dibantah oleh David Ricardo melalui
pemikiran baru mengenai keunggulan komparatif. Menurutnya, teori keunggulan
absolut tidak dapat menjelaskan pola perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara
kecil yang tidak memiliki keunggulan absolut sama sekali terhadap negara lain.
Sebaliknya, perdagangan internasional antar negara lebih didorong oleh keunggulan
komparatif. Keunggulan komparatif timbul ketika suatu negara/produsen mampu
menghasilkan barang dengan opportunity cost yang lebih rendah dibandingkan dengan
negara lain.
Teori perdagangan internasional semakin berkembang saat teori Heckscher-
Ohlin (H-O) dikemukakan yang memperhatikan bahwa endowment setiap negara di
dunia berbeda-beda. Menurut teori H-O, suata negara akan mengekspor komoditas yang
menggunakan faktor produksi dengan kelimpahan tinggi dan murah dan dalam waktu
bersamaan mengimpor komoditas yang menggunakan faktor produksi berkelimpahan
rendah. Dari teori H-O, kemudian berkembang teori Heckscher-Ohlin-Samuelson (H-O-
S) atau yang dikenal dengan price factor equalization theorem. Theori H-O-S
mengemukakan bahwa adanya perdagangan internasional akan mendorong terjadinya
ekuivalensi harga faktor produksi secara relatif di seluruh negara yang terlibat
perdagangan.
5
2.2. Studi Litaratur Terhadap Penawaran Ekspor
Jika suatu negara tidak dapat mempengaruhi harga dunia produk ekspornya pada
situasi perdagangan bebas, keputusan produksi, konsumsi dan ekspor tergantung pada
harga dunia. Segala sesuatu yang mengarah ke perubahan dalam produksi dan konsumsi
domestik diharapkan juga dapat mengubah “penawaran ekspor” (export supply).
Dengan menganggap bahwa volume ekspor merupakan perbedaan antara kuantitas
penawaran dan kuantitas permintaan domestik, elastisitas harga penawaran expor dapat
diekspresikan sebagai berikut:
h
d
x
h
dh
s
x
h
sX
sQ
Q
Q
Q (2.1)
dimana X
s merupakan elastisitas harga penawaran ekspor; h
sQ kuantiítas penawaran
domestik; xQ volume ekspor; h
s elasitisitas harga penawaran domestik; h
dQ kuantitas
permintaan domestik; dan h
d elastisitas harga permintaan domestik. Dengan demikian,
elastisitas harga penawaran ekspor suatu produk secara postitif terkait dengan
elastisitas-elastisitas permintaan dan penawaran domestik, dan secara negatif terkait
dengan “share” ekspor dari produksi dan konsumsi domestik. Akan tetapi, kekurangan
akan informasi yang handal mengenai konsumsi dan produksi domestik, begitu juga
kesulitan dalam perolehan elastisitas permintaan dan penawaran domestik maka
pendekatan untuk mengestimasi elasitisitas penawaran ekspor ini menjadi sulit. Oleh
karenanya, untuk memperoleh estimasi elastisitas penawaran ekspor, studi-studi empiris
telah mendasarkan studinya pada estimasi langsung persamaan-persamaan penawaran
ekspor.
Pada beberapa studi empiris mengenai penewaran ekpor, elastisitas harga
penawaran ekspor diasumsikan sangat tinggi atau tidak terbatas (infinite) (Khan dan
Ross, 1977; Boylan dan Cuddy, 1987). Akan tetapi, Goldstein dan Kahn (1978) dan
Moeller dan Jarchow (1990) menjelaskan bahwa apabila asumsi ini cocok bagi ekspor
yang ditawarkan oleh “rest of the world”, maka asumsi tersebut tidak cocok bagi ekspor
yang ditawarkan oleh suatu negara secara individu. Goldstein dan Kahn (1978)
berargumentasi bahwa jika produksi ekspor bukan merupakan “subject to constant” atau
peningkatan “return to scale”, suatu peningkatan permintaan untuk suatu ekspor negara
tidak akan pernah terjadi tanpa menyebabkan suatu kenaikan dalam harga ekspor, dan
konsekuensinya juga penawaran ekspor. Goldstein dan Kahn (1978) berhipotesa
bahwa, selama harga ekspor meningkat secara relatif terhadap harga domestik, produksi
6
ekspor menjadi lebih menguntungkan dan penawaran ekspor akan meningkat. Moeller
dan Jarchow (1990) menganalisis agregat penawaran ekspor Jerman Barat dan
mendapatkan bahwa, pada jangka pendek, penawaran ekspor bertanggapan positif dan
bersifat elastis terhadap perubahan harga ekspor.
Athukorala dan Jayasuriya (1994) menggunakan suatu model persamaan tunggal
untuk mengestimasi tanggapan jangka pendek ekspor komoditas delapan sub-kategori
produk Sri Langka. Memperhatikan argumen bahwa pengaruh positif liberalisasi
perdagangan pada kinerja ekspor tidak dimasukan pada aspek-aspek harga relatif yang
terrekam pada nilai tukar efektif riil (harga ekspor relatif terhadap harga domestik),
Athukorala dan Jayasuriya (1994) memasukan faktor-faktor terkait dengan kebijakan
liberalisasi yang berkontribusi pada peningkatan ekspor. Untuk menguji pengaruh
liberalizáis pada kinerja ekspor, Athukorala dan Jayasuriya memasukan suatu variable
dummy dalam modelnya.
Gunawardana et.al. (1995, 1998, 2006) menggunakan suatu pendekatan
persamaan tunggal untuk menganalisis tanggapan penawaran ekspor industri jeruk,
produk farmasi, dan tekstil Australia. Roy (2007) menggunakan pendekatan persamaan
tunggal juga untuk menganalisis faktor-faktor permintaan dan penawaran ekspor
manufaktur India. Pendekatan yang sama juga digunakan oleh Athukorala dan
Rajapatirana (2000), dan Tambi (1999).
Jika harga ekspor ditetapkan secara eksogen, model yang relevan untuk
mengestimasi fungsi penawaran ekspor merupakan suatu model persamaan tunggal
(Ali, 1978; Thursby and Thursby, 1984). Adapun bentuk model persamaan yang
digunakan oleh Gunawardana et.al. (1995, 1998, 2006), Athukorala dan Rajapatirana
(2000), dan Tambi (1999), adalah sebagai berikut:
),,( CCCC
s ERACAPRPfX (2.2)
dimana
C
sX = Ekspor riil komoditas dalam US$000 (ekspor nominal komoditas
yang diturunkan berdasarkan indeks harga ekspor)
CRP = Harga ekspor relatif (indeks harga ekspor komoditas dibagi dengan
indeks harga komoditas domestik)
CCAP = Kapasitas produksi domestik komoditas (nilai riil produksi domestik
dalam US$), biasanya diukur dalam terminologi GDP.
CERA = Nilai efektif bantuan (assitance) industri komoditas (persentase)
7
Dikarenakan supplier komoditas memiliki pilihan apakah mengekspor atau
menjual di dalam negara, maka masuk akal jika kita berharap bahwa keputusan ekspor
supplier dipandu oleh perbandingan harga ekspor relatif terhadap harga domestik.
Dengan demikian, harga ekspor relatif dianggap sebagai variabel penjelas kunci (key
explanatory variable) pada model penawaran ekspor. Jika harga ekspor relatif
meningkat, ekspor menjadi lebih menguntungkan, sehingga estimasi-estimasi parameter
yang positif bagi variabel CRP diharapkan. Variabel harga relatif diharapkan memuat
pengaruh perubahan-perubahan pada harga relatif dari penawaran ekspor, sehingga
terjadi pergerakan sepanjang kurva penawaran. Pada kenyataannya, meskipun harga
relatif tetap konstan, ekspor akan berubah akibat pergeseran pada kapasitas produksi
komoditas domestik. Dengan demikian, suatu variabel yang merepresentasikan
kapasitas produksi komoditas ( CCAP ) dimasukan ke dalam model. Peningkatan dalam
kapasitas produksi komoditas diharapkan dapat meningkatkan penawaran ekspor
komoditas. Sehingga, pengaruh positif dari estimasi parameter yang terkait dapat
diantisipasi.
Pada sisi lain, jika suatu negara menetapkan pembatasan perdagangan (trade
barriers), impor diharapkan menurun. Konsekuensinya, ekspor komoditas negara juga
diharapkan menurun. Dan tentunya komoditas akan lebih banyak diarahkan ke pasar
domestik sebagai substitusi adanya pembatasan impor dari negara lain. Proposisi ini
mendasari pemasukan variabel nilai bantuan relatif ( CERA ) industri komoditas di
dalam model. Hubungan terbalik antara CERA dan penawaran ekspor diharapkan,
sehingga tanda koefisien bagi variabel CERA adalah negatif. Model penawaran ekspor
komoditas (Gunawardana et.al. ,2006; Roy, 2007) seperti yang telah dijelaskan di atas
dapat dispesifikasikan dalam bentuk persamaan linier berikut:
t
C
t
C
t
C
t
C
st rERACAPRPX 3210 (2.3)
Tanda hipotesa Elastisitas harga relatif jangka panjang menunjukan bahwa
peningkatan dalam harga relatif akan meningkatkan penawaran ekspor.
Elastisitas jangka panjang terhadap kapasitas produksi menunjukan bahwa
peningkatan kapasitas produksi akan menurunkan penawaran ekspor.
Elastisitas jangka panjang terhadap nilai efektif bantuan menunjukan bahwa
penurunan nilai efektif bantuan akan meningkatkan penawaran ekspor. Peningkatan
dalam penawaran ekspor tergantung pada kebijakan domestik, seperti pengurangan
nilai efektif bantuan industri komoditas dan penjaminan penurunan biaya produksi
8
komoditas, sebagai contoh penurunan tarif upah melalui pasar tenaga kerja dan
reformasi hubungan industri.
Adapun estimasi parameter: 0,0,0 310
Dalam berbagai studi empiris yang dikemukakan di atas, secara umum faktor-
faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor dapat dikelompokkan menjadi dua.
Pertama, kelompok faktor internal yang berasal dari industri komoditas ekspor itu
sendiri. Faktor-faktor yang ada di dalamnya meliputi:
1) Harga relatif komoditas terkait dan harga relatif komoditas substitusi lain, baik di
negara asal komoditas (eksportir) ataupun negara tujuan (importer) (Sheldon, &
Thompson, 2007 ). Harga komoditas eksportir berpengaruh positif terhadap
penawaran, berkebalikan dengan harga di negara importer yang berpengaruh negatif
terhadap fungsi penawaran ekspor. Adapun pengaruh variabel harga komoditas lain
sangat bergantung pada jenis komoditas, apakah itu barang komplementer ataukah
substitusi.
2) Kapasitas produksi komoditas terkait. Peningkatan kapasitas produksi akan
berpengaruh negatif terhadap penawaran ekspor (Gunawardana et.al. ,2006; Roy,
2007).
3) Investasi dan barang modal intermediate pada industri komoditas terkait dan
komoditas substitusinya. Fakor ini diharapkan berpengaruh positif terhadap
penawaran ekspor
Kedua adalah kelompok faktor eksternal yang berasal dari luar industri. Seperti pada
kelompok faktor internal, variabel-variabel di kelompok ini dapat berasal dari negara
kedua belah pihak, meskipun kondisi negara eksportir memiliki peran terbesar. Faktor-
faktor tersebut diantaranya adalah:
1) Nilai tukar riil
2) GDP
3) Harga BBM
4) Kebijakan Pemerintah terkait komoditas terkait dan komoditas substitusinya
Ketiga faktor internal tersebut di atas berpengaruh positif terhadap penawaran
ekspor (Martinez-Gonzalez, Sheldon, & Thompson, 2007)., sedangkan faktor harga
BBM dan kebijakan pemerintah berpengaruh negatif terhadap penawaran ekspor
Kebijakan pemerintah dimasukan ke dalam variabel nilai relatif bantuan. Penurunan
9
variabel nilai efektif bantuan ini akan meningkatkan penawaran ekspor (Gunawardana
et.al. ,2006)
Di samping dua kelompok faktor di atas, beberapa literatur menggunakan
variabel-variabel independen spesifik yang sangat bergantung pada kondisi. Variabel-
variabel penjelas tersebut secara umum kurang signifikan, seperti variabel boneka untuk
kejadian khusus, variabel musim, time-lag, foreign exchange reserves, kredit dan
berbagai variabel lain yang menjelaskan kondisi-kondisi tertentu. Semua variabel
tersebut dapat pula dimasukkan sebagai variabel penjelas fungsi penawaran ekspor
(Goldstein & Khan, 1985; Stern).
Atas dasar teori dan studi empiris yang telah dilakukan sebelumnya, maka
fungsi penawaran ekspor yang akan diestimasi dalam studi ini dapat dituliskan sebagai
berikut:
C
t
C
tttt
C
t
C
t
C
t
C
t
C
t
C
t
C
t ERASERAPBBMGDPERISICPSCPRPSRPfX ,,,,,,,,,, (2.4)
dimana
X, = jumlah penawaran ekspor komoditas tertentu
RP, = harga relatif komoditas
RPS, = harga relatif komoditas substitusi
CP, = kapasitas produksi komoditas
CPS, = kapasitas produksi komoditas substitusi
I, = investasi dan modal intermediate komoditas
IS, = investasi dan modal intermediate komoditas substitusi
ER, = tingkat nilai tukar
GDP, = Produk Domestik Bruto
PBBM = harga BBM
ERA, = nilai relatif bantuan komoditas
ERAS = nilai relatif bantuan komoditas substitusi
T = waktu pengamatan
2.3. Studi Literatur Terhadap Permintaan Ekspor
Telah banyak studi yang ditujukan untuk menemukan berbagai faktor yang
mendasari permintaan dan penawaran ekspor suatu negara. Permintaan ekspor dari
sebuah negara merupakan impor bagi negara lain, sehingga dapat dikatakan keduanya
adalah dua sisi koin yang tak terpisahkan. Dengan demikian, faktor-faktor tersebut
10
muncul dari negara pengimpor. Sebaliknya, penawaran ekspor berasal dari negara itu
sendiri sehingga faktor-faktor yang mempengaruhinya banyak berasal dari negara
tersebut.
2.3.1. Teori Permintaan Ekspor
Berangkat dari berbagai teori klasik perdagangan, dikembangkanlah teori
permintaan ekspor. Teori terkini tentang fungsi permintaan ekspor dikemukakan oleh
Batiz dan Batiz (1994). Mereka berpendapat bahwa permintaan ekspor terutama
dipengaruhi oleh harga riil dan pendapatan riil negara tujuan yang dapat dirumuksan
dengan:
,d
X X q Y (2.5)
X adalah kuantitas permintaan ekspor negara tujuan (D); q adalah harga relatif (rasio
antara harga barang di negara D terhadap negara C (asal); dan Yd adalah pendapatan
negara tujuan.
Dari fungsi di atas, dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga di negara asal akan
menurunkan kuantitas permintaan ekspor dan sebaliknya kenaikan harga di negara
tujuan akan meningkatkan permintaan ekspor. Adapun kenaikan pendapatan Yd
mencerminkan kenaikan kesejahteraan negara tujuan sehingga akan meningkatkan
konsumsinya yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan ekspor.
2.3.2. Studi Empiris tentang Permintaan Ekspor
Berbagai studi empiris – seperti Stein dan Khan (1978) – menunjukkan bahwa
teori permintaan ekspor memang terbukti. Tingkat harga relatif dan pendapatan serta
beberapa variabel penjelas lain yang ditambahkan dalam model berpengaruh signifikan
terhadap permintaan ekspor. Beberapa studi empiris akan dijelaskan secara mendetail,
seperti studi dari Goldstein dan Khan (1978) dan Konandreas, Bushnell, dan Green
(1978).
Goldstein dan Khan (1978) melakukan penelitian tentang fungsi permintaan dan
penawaran ekspor. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai salah satu cikal bakal
penelitian mengenai studi empiris permintaan ekspor. Dengan menggunakan teknik
persamaan simultan, fungsi permintaan ekspor disusun dalam bentuk log linear, yang
dituliskan sebagai berikut:
11
,d
d w
w
PX f Y
P
(2.6)
Hasil estimasi yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel harga relatif
berpengaruh signifikan terhadap permintaan dengan nilai elastisitas lebih dari satu.
Variabel pendapatan juga berpengaruh positif dan signifikan, menunjukkan kenaikan
pendapatan akan mendorong pada kenaikan permintaan ekspor.
Konandreas, Bushnell, dan Green (1978) mencoba mengestimasi fungsi
permintaan ekspor gandum Amerika Serikat dengan membagi seluruh negara tujuan
menjadi lima wilayah. Secara lebih khusus, penelitian diarahkan untuk melihat
pengaruh dari variabel pendapatan, harga, dan non-harga terhadap ekspor gandum
Amerika Serikat. Permintaan ekspor diprediksikan merupakan fungsi dari harga
gandum negara tujuan K
tP , harga ekspor Amerika Serikat UStP , harga dunia untuk
gandum WtP , harga dunia untuk barang-barang substitusi gandum (beras, dll) 'tP ,
dan pendapatan riil perkapita negara tujuan KtY . Jika K
tM adalah permintaan ekspor
negara K, maka fungsi permintaannya adalah sebagai berikut:
K
twt
Kt
wt
t
wt
UStK
t YP
P
P
P
P
PfM ,,,
'
(2.7)
Karena persamaan di atas merupakan fungsi permintaan di setiap negara tujuan,
maka diperlukan modifikasi dalam cakupan wilayah (region), sedemikian hingga
menjadi fungsi berikut:
1,,,, tttttt MCYEPEQfM (2.8)
Dimana tM adalah ekspor gandum total di wilayah tertentu, tQ adalah produksi
gandum perkapita, tPE adalah tingkat harga gandum ekspor efektif US di wilayah
tersebut, tYE mencerminkan tingkat pendapatan di wilayah tersebut, dan tC adalah
besarnya ekspor gandum yang telah dikonsesikan.
Secara umum, hasil estimasi sesuai dengan teori yang ada. Pendapatan
berpengaruh positif terhadap permintaan ekspor, sedangkan harga ekspor efektif
berpengaruh negatif. Adapun hasil estimasi yang didapatkan untuk faktor-faktor lainnya
memiliki pengaruh yang berbeda-beda di setiap wilayah.
Studi empiris lain yang terkait dengan estimasi fungsi permintaan ekspor adalah
studi yang dilakukan oleh Eenoo dan Purcell (2000) dengan hasil estimasi yang serupa
12
dengan apa yang diperoleh Konandreas, Bushnell, dan Green (1978). Eenoo dan Purcell
(2000) mengestimasi bentuk fungsi permintaan terhadap ekspor daging sapi Amerika
Serikat oleh Jepang, Meksiko, dan Kanada. Dengan menggunakan data kuartalan dari
tahun 1990 hingga 1999, fungsi permintaan ekspor dituliskan dengan:
iti
t
it
it
it
it
it
it
it
it
it
it
it
it ER
POP
EX
CPI
PC
CPI
PP
CPI
POP
I
CPI
PBf
POP
EX,,,,,
1
1
(2.9)
dimana:
itEX = total kuantitas ekspor untuk negara i di periode t
itPOP
= populasi negara i di tahun 1998
it
it
it PCPPPB ,, = harga (dalam US$) daging sapi, babi dan unggas negara i
di periode t
itI = PDB (dalam US$) negara i di periode t
itCPI
= indeks harga konsumen negara i di periode t (harga
dasar 1990)
itER = tingkat nilai tukar negara i di periode t
Dalam berbagai studi empiris yang dikemukakan di atas, secara umum faktor-
faktor permintaan ekspor dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Pertama, kelompok faktor internal yang berasal dari industri komoditas ekspor
itu sendiri. Faktor-faktor yang ada di dalamnya meliputi harga komoditas terkait dan
harga komoditas lain, baik di negara asal komoditas (eksportir) ataupun negara tujuan
(importer) (Eenoo & Purcell, 2000; Khorchurklang, 2005; Martinez-Gonzalez, Sheldon,
& Thompson, 2007). Harga komoditas eksportir berpengaruh negatif terhadap
permintaan, berkebalikan dengan harga di negara importir yang berpengaruh positif
terhadap fungsi permintaan ekspor. Adapun pengaruh variabel harga komoditas lain
sangat bergantung pada jenis komoditas, apakah itu barang komplementer ataukah
substitusi.
Kedua adalah kelompok faktor eksternal yang berasal dari luar industri. Seperti
pada kelompok faktor internal, variabel-variabel di kelompok ini dapat berasal dari
negara kedua belah pihak, meskipun kondisi negara importer memiliki peran terbesar.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah populasi penduduk, nilai tukar riil, dan GDP.
13
Ketiga faktor tersebut berpengaruh positif terhadap permintaan ekspor (Eenoo &
Purcell, 2000; Martinez-Gonzalez, Sheldon, & Thompson, 2007).
Di samping dua kelompok faktor di atas, beberapa literatur menggunakan
variabel-variabel independen spesifik yang sangat bergantung pada kondisi. Variabel-
variabel penjelas tersebut secara umum kurang signifikan, seperti variabel boneka
(dummy) untuk kejadian khusus, variabel musim, time-lag, foreign exchange reserves,
kredit dan berbagai variabel lain yang menjelaskan kondisi-kondisi tertentu. Semua
variabel tersebut dapat pula dimasukkan sebagai variabel penjelas fungsi permintaaan
ekspor (Goldstein & Khan, 1985; Stern, Francis, & Schumacher, 1976). Atas dasar teori
dan studi empiris yang telah dilakukan sebelumnya, maka fungsi permintaan ekspor
yang akan diestimasi dalam studi ini dapat dituliskan sebagai berikut:
it
it
it
it
it
it ERPOPPSPGDPfEX ,,,,
(2.10)
dimana EX, GDP, P, PS, POP, ER masing-masing menunjukkan jumlah ekspor
komoditas tertentu, PDB, harga dunia dari komoditas, harga barang substitusi, populasi
penduduk, dan tingkat nilai tukar. Sedangkan subscript i dan t masing-masing
menunjukkan negara tujuan dan periode.
Balassa (1989) melakukan studi tentang “The Determinant of Export Supply and
Export Demand in Two Developing Countries: Greece and Korea”, 1960-1988. Ia
mengestimasi pengaruh beberapa variabel penentu yang mempengaruhi ekspor di kedua
negara tersebut. Objek studi adalah total ekspor dan ekspor produk industri manufaktu).
Model struktur yang digunakan adalah :
Model matematis:
cxwd PPYfX ,, (2.11)
Model ekonometrika:
uiPbPbYbbLogX cxwd logloglog 3210 (2.12)
dimana dX , wY , xP , cP , ib , iu masing-masing menunjukkan Permintaan ekspor
(indeks), Pendapatan Dunia, Harga ekspor (indeks), Harga produk ekspor negara
kompetitor/pesaing, koefisien elastisitas, dan error term
Dalam studi ini Balassa memasukkan harga produk negara pesaing sebagai
variabel penentu yaitu produk negara Spanyol, Portugal, Perancis, Turki dan Israel.
Pemilihan kelima negara ini karena merupakan pesaing produk ekspor Korea dalam
pasar internasional. Ada hubungan negatif antara permintaan produk ekspor Korea
dengan harga ekspor produk negara-negara tersebut.
14
Penelitian Balassa bahwa elastisitas harga pada permintaan ekspor secara umum
lebih besar dari 1 dan lebih besar lagi pada barang manufaktur Yunani yaitu sebesar
3,43. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan ekspor cukup responsif terhadap
perubahan harga relatif. Elastisitas pendapatan di kedua negara relatif tinggi
dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan terhadap negara lain.
Hal ini diluar ekspektasi, mengingat Korea dan Yunani lebih banyak mengekspor
produk sederhana dibandingkan dengan negara industri lainnya dimana pertumbuhan
dunia untuk komoditi tersebut cukup rendah. Balassa menyarankan adanya suatu faktor
di luar harga yang dapat mempengaruhi hasil estimasi elastisitas pendapatan tersebut,
yaitu “improvement product quality” yang berhubungan dengan produktivitas. Hal ini
didugaberlaku pada kasus Korea dimana terajadi perubahan kualitas produk akibat
kenaikkan produktivitas ang cepat sehingga produk ekspor Korea menjadi “high income
elasticity product”.
Penelitian Kumar dan Dhawan (1991) bertujuan untuk mengetahui dampak
resiko fluktuasi (volatilitas) nilai tukar terhadap ekspor Pakistan ke negara-negara mitra
dagang utamanya, yaitu Inggris, Jerman Barat, Jepang dan Amerika Serikat. Kumar dan
Dhawan melakukan studi empiris dengan menggunakan data 1974-1985. Spesifikasi
model yang digunakan Khumar dan Dhawan adalah :
)()()()](/)([()()( 43210 ttRtEtPDtPXtYtX ittiiiiiiiiii (2.13)
Dimana )(tX i , )(tYi , )(tPX i , )(tPDi , )(tEi , )(tRi , )(t masing-masing menunjukkan
volume ekspor ke negara mitra dagang, pendapatan riil negara mitra dagang, harga
ekspor (dalam mata uang eksporter), harga domestik di negara mitra dagang, nominal
exchange rate (nilai tukar nominal eksportir per mata nilai tukar nominal dari masing-
masing negara mitra dagang), resiko nilai tukar nominal, error term
Dalam penelitian ini, estimasi dilakukan secara terpisah untuk setiap negara
mitra dagang untuk mengetahui dampak fluktuasi nilai tukar dan determinan ekspor
lainnya terhadap permintaan ekspor ke setiap negara mitra dagang tanpa adanya “the
rest of the World effect”. Kesimpulan penelitian Khumar dan Dhawan (1991) antara
lain: Spesifikasi model dengan menggunakan log-linier memberikan hasil yang lebih
baik dari pada model linier. Terdapat hasil yang signifikan bahwa fluktuasi nilai tukar
bilateral berpengaruh terhadap volume ekspor Pakistan ke negara-negara mitra dagang
tersebut, kecuali pada kasus ekspor Pakistan ke Inggris. Fluktuasi nilai tukar riil lebih
berpengaruh secara signifikan dari pada variasi nilai tukar nominal.
15
2.4. Skema Kerangka Pemikiran
Kajian ini akan menganalisis faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran ekspor. Analisis penawaran ekspor akan dilakukan secara agregat, dengan
membedakan penawaran atas produk pertanian dan industri. Adapun penekanan pada
kajian penawaran ekspor adalah kemampuan Indonesia memproduksi barang untuk
memenuhi permintaan pasar luar negeri. Analisis permintaan ekspor akan dilakukan
secara parsial untuk beberapa negara mitra impor utama, dan kemudian diversifikasi
untuk produk pertanian dan industri. Hal ini dilakukan untuk menganalisis perubahan
makroekonomi negara importir terhadap permintaan impor mereka ke Indonesia.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat dirumuskan kerangka pemikiran sebagai
berikut :
Gambar 2.4. Skema Kerangka Pemikiran
Berdasarkan skema di atas dapat dilihat bahwa total ekspor Indonesia
dipengaruhi oleh sisi permintaan dan sisi penawaran. Sisi permintaan (demand side)
menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan barang atau
komoditi pertanian dan industri dari negara importer untuk produk dari Indonesia.
Adapun faktor tersebut dapat dirumuskan terdiri dari : (1) Harga Riil; (2) GDP per
Kapita; dan (3) Nilai Tukar Riil.
Adapun total ekspor Indonesia jika dipandang dari sisi permintaan adalah total
(penjumlahan) dari impor produk Indonesia ke negara mitra impor. Faktor yang
16
mempengaruhi total ekspor Indonesia dari sisi penawaran (supply side) terdiri dari: (1)
Harga komoditas; (2) Kapasitas industri; (3) Nilai Tukar Riil; (4) Impor Bahan Baku
Penolong; (5) Harga bahan bakar minyak.
Kajian ini juga melakukan analisis mengenai faktor yang mempengaruhi impor
negara mitra untuk produk yang berasal dari Indonesia. Adapun variabel yang
diasumsikan mempengaruhi perubahan impor negara mitra untuk produk yang berasal
dari Indonesia adalah pendapatan nasional mereka. Adapun model yang digunakan
selengkapnya dapat dilihat dalam Gambar 2.5 di bawah.
Gambar 2.5. Skema Analisis Permintaan Negara Mitra
17
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian dilakukan selama satu tahun, mulai bulan Januari 2009 sampai dengan
Desember 2009. Penelitian ini dilakukan dengan sistematika analisis desk study melalui
data sekunder dan kegiatan turun lapang untuk mengumpulkan data primer di beberapa
daerah. Penelitian, pengolahan data serta penulisan laporan dilakukan di Badan Litbang
Departemen Perdagangan, Jakarta.
3.2. Data dan Sumber Data
Data sekunder yang diperlukan untuk penelitian ini adalah :
1. Data kapasitas industri, harga di pasar domestik, harga bahan bakar minyak dan
impor barang modal intermediate yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik;
2. Nilai tukar diperoleh dari Bank Indonesia;
3. Gross Domestic Product (GDP) Indonesia dan negara mitra dari International
Monetary Funds (IMF);
4. Data ekspor sektor secara total maupun ekspor per sektor, yaitu pertanian dan
industri bersumber dari data Badan Pusat Statistik dan Kementerian Perdagangan;
5. Data harga produk dipasar internasional dari commodity markets review,
Worldbank;
6. Data mengenai pandangan sektor swasta terhadap faktor yang mempengaruhi
kinerja diperoleh melalui kegiatan turun lapang.
3.3. Metode Penelitian
Metode perhitungan dibedakan atas analisis untuk produk pertanian dan industri.
Adapun persamaan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
Total Ekspor Indonesia = ∑[Ekspor Pertanian, Ekspor Industri]
Selanjutnya persamaan total ekspor produk pertanian dapat dirumuskan sebagai berikut
(3.1)
Dimana :
TP : Total Ekspor, untuk produk pertanian dan industri
18
X1 : Harga Komoditas
X2 : Kapasitas industri
X3 : Nilai tukar
X4 : Impor Bahan Baku Penolong
X5 : Harga BBM
Dengan hipotesis yang diharapkan adalah >0, .
Sedangkan analisis untuk faktor yang mempengaruhi ekspor dari sisi permintaan
negara importir dapat dirumuskan sebagai berikut :
Total Ekspor Indonesia = Total Ekspor Komoditi X Ke Negara Y
Dimana persamaan itu secara parsial dapat dirumuskan sebagia berikut
(3.2)
Dimana :
TD : Ekspor Produk X Ke negara Y
X1 : Harga Riil
X2 : Gross Domestic Product
X3 : Nilai tukar
Dengan hipotesis yang diharapkan adalah >0,
19
BAB IV
PERKEMBANGAN GDP, EKSPOR DAN KURS RUPIAH
TERDAHAP DOLLAR USA
4.1. Perkembangan GDP di Beberapa Negara
Pada gambar dibawah ini menunjukkan perubahan nilai GDP Australia
meningkat pesat semenjak 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar di
bawah, terlihat bahwa nilai GDP Australia meningkat dari US $ 97 miliar menjadi US $
202 miliar di tahun 2008. Peningkatan GDP Australia selama 1999 sampai dengan
2008 ini setara dengan pertumbuhan sebesar 209 persen dalam sepuluh tahun.
Gambar 4.1.1 Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP Australia
75,00
125,00
175,00
225,00
275,00
325,00
0
50
100
150
200
250
300
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
Bil
lio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
Dari gambar di bawah ini GDP China menunjukkan pertumbuhan yang
fluktuatif selama 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data dalam gambar di bawah,
terlihat bahwa GDP China di tahun 1999 telah mencapai US $ 203 miliar dan
meningkat mencapai US $ 1.356 miliar di tahun 2008. Berdasarkan data ini, terlihat
bahwa GDP China selalu meningkat dari tahun ke tahun, hal ini sesuai dengan
pertumbuhannya selama periode 1999 sampai dengan 2008 yang meningkat sebesar 669
persen selama 10 tahun terakhir.
20
Gambar 4.1.2. Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP China
75,00
175,00
275,00
375,00
475,00
575,00
675,00
775,00
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(B
illio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
GDP Perancis menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif selama 1999 sampai
dengan 2008. Berdasarkan data dalam gambar di bawah, terlihat bahwa GDP Perancis
meningkat dari US $ 361 miliar menjadi US $ 674 miliar di tahun 2008. Pertumbuhan
tersebut setara dengan peningkatan nilai GDP Perancis sebesar 187 persen selama
sepuluh tahun.
Gambar 4.1.3 Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP Perancis
75,00
95,00
115,00
135,00
155,00
175,00
195,00
215,00
235,00
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(B
illio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
Dari gambar dibawah ini terlihat GDP Jerman menunjukkan pertumbuhan yang
fluktuatif selama 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data dalam Gambar di bawah,
terlihat bahwa GDP Jerman meningkat dari US $ 535 miliar menjadi US $ 855 miliar di
21
tahun 2008. Pertumbuhan tersebut setara dengan peningkatan nilai GDP Jerman sebesar
160 persen selama sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.1.4. Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP Jerman
75,00
95,00
115,00
135,00
155,00
175,00
195,00
0
200
400
600
800
1000
1200
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(B
illio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
Dari gambar dibawah ini terlihat GDP Malaysia mengalami pertumbuhan
selama 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data dalam gambar di atas, terlihat
bahwa GDP Malaysia meningkat dari US $ 18 miliar menjadi US $ 50 miliar di tahun
2008. Pertumbuhan tersebut setara dengan peningkatan nilai GDP Malaysia sebesar 279
persen selama sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.1.5 Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP Malaysia
75,00
125,00
175,00
225,00
275,00
325,00
375,00
0
10
20
30
40
50
60
70
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(B
illio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
22
Gambar di bawah menunjukkan GDP Jepang mengalami fluktuatif dan sedikit
pertumbuhan selama 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data dalam gambar
dibawah, terlihat bahwa GDP Jepang meningkat dari US $ 4.279 miliar menjadi US $
5.180 miliar di tahun 2008. Pertumbuhan tersebut setara dengan peningkatan GDP
Jepang sebesar 121 persen selama sepuluh tahun.
Gambar 4.1.6 Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP Jepang
80,00
85,00
90,00
95,00
100,00
105,00
110,00
115,00
120,00
125,00
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(B
illio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
Gambar 4.1.7 Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP Thailand
75,00
95,00
115,00
135,00
155,00
175,00
195,00
215,00
235,00
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(B
illio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
Gambar diatas menunjukkan GDP Thailand mengalami pertumbuhan selama
1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data dalam gambar di atas, terlihat bahwa GDP
Thailand meningkat dari US $ 31 miliar menjadi US $ 63 miliar di tahun 2008.
23
Pertumbuhan tersebut setara dengan peningkatan nilai GDP Thailand sebesar 202
persen selama sepuluh tahun.
Gambar di bawah menunjukkan GDP Korea Selatan mengalami pertumbuhan
yang fluktuatif selama 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data dalam gambar di
atas, terlihat bahwa GDP Korea Selatan meningkat dari US $ 97 miliar menjadi US $
227 miliar di tahun 2008. Pertumbuhan tersebut setara dengan peningkatan nilai GDP
Korea Selatan sebesar 234 persen selama sepuluh tahun.
Gambar 4.1.8 Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP Korea Selatan
75,00
125,00
175,00
225,00
275,00
325,00
0
50
100
150
200
250
300
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(B
illio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
Gambar 4.1.9 Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP Inggris
75,00
95,00
115,00
135,00
155,00
175,00
195,00
215,00
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(B
illio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
24
Gambar di atas menunjukkan GDP Inggris mengalami peningkatan selama 1999
sampai dengan 2008. Berdasarkan data dalam gambar tersebut, terlihat bahwa GDP
Inggris meningkat dari US $ 372 miliar menjadi US $ 570 miliar di tahun 2008.
Pertumbuhan tersebut setara dengan peningkatan nilai GDP Inggris sebesar 153 persen
selama sepuluh tahun.
Gambar di bawah ini menunjukkan GDP Amerika Serikat yang mengalami
pertumbuhan yang relatif stabil selama 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data
dalam gambar, terlihat bahwa GDP Amerika Serikat meningkat dari US $ 9.067 miliar
menjadi US $ 14.200 miliar di tahun 2008. Pertumbuhan tersebut setara dengan
peningkatan nilai GDP Amerika Serikat sebesar 157 persen selama sepuluh tahun.
Gambar 4.1.10 Nilai dan Indeks Pertumbuhan GDP Amerika Serikat
80,00
90,00
100,00
110,00
120,00
130,00
140,00
150,00
160,00
170,00
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
Bil
lio
ns)
GDP Indeks Pertumbuhan
Sumber : IFS, diolah
Berdasarkan data dalam Gambar di bawah, terlihat bahwa total populasi negara
tujuan ekspor utama Indonesia mencapai 2 miliar jiwa. Didalam gambar tersebut terlihat
bahwa sebagaian besar pasar tersebut berasal dari penduduk China yang mencapai 1,34
miliar jiwa di tahun 2008, kemudian disusul Amerika Serikat yang mancapai 312 juta
jiwa di tahun yang sama. Adapun negara tujuan ekspor Indonesia lainnya yang memiliki
populasi penduduk terbesar secara berturut adalah Jepang, Jerman, Thailand, Perancis,
Inggris, Korea Selatan, Malaysia, dan Australia.
25
Gambar 4.1.11 Populasi Negara Tujuan Ekspor Utama Indonesia
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Mill
ion
s
China
United States
Japan
Germany
Thailand
France
United Kingdom
Korea
Malaysia
Australia
Sumber : IFS, diolah
4.2. Perkembangan Ekspor Produk Pertanian dan Industri
4.2.1. Perkembangan Ekspor Ke Dunia
Dari gambar di bawah ini terlihat ekspor produk pertanian ke Dunia
menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008.
Berdasarkan data pada gambar dibawah ini, terlihat nilai ekspor komoditi pertanian
tahun 1999 mencapai US$ 663 juta meningkat menjadi US$ 1.095 juta tahun 2008.
Peningkatan ekspor terbesar terjadi tahun 2008 pada kwartal 2 dan 3 dengan nilai
ekspor masing-masing mencapai US$ 1.239,8 juta dan US$ 1.291 juta. Peningkatan
nilai ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan ekspor yang fluktuatif dan
cenderung meningkat selama sepuluh tahun terakhir.
26
Gambar 4.2.1. Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Dunia
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Ekspor produk industri ke Dunia menunjukkan pertumbuhan yang yang relatif
stabil selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar dibawah,
terlihat nilai ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 6.958 juta meningkat menjadi
US$ 19.444 juta tahun 2008. Peningkatan ekspor terbesar terjadi tahun 2008 pada
kwartal 3 dengan nilai ekspor mencapai US$ 23.474 juta. Peningkatan nilai ekspor
tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan ekspor yang cenderung meningkat selama
sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.2.2. Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Dunia
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
400,00
0
5000
10000
15000
20000
25000
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
27
Berdasarkan gambar 4.2.1 dan 4.2.2 terihat bahwa ekspor ke Dunia untuk
produk pertanian lebih berfluktuatif dibandingkan ekspor produk industri.
4.2.2 Perkembangan Ekspor Ke Jepang
Ekspor produk pertanian ke Jepang menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif
dan cenderung menurun selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada
gambar dibawah ini, terlihat nilai ekspor pertanian tahun 1999 mencapai US$ 164 juta
menurun menjadi US$ 159 juta tahun 2008. Penurunan nilai ekspor tersebut setara
dengan indeks pertumbuhan ekspor yang cenderung menurun selama sepuluh tahun
terakhir.
Gambar 4.2.3 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Jepang
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
0
50
100
150
200
250
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Berdasarkan data pada gambar dibawah ini, ekspor produk industri ke Jepang
menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008.
Adapun nilai ekspor tahun 1999 mencapai US$ 884 juta meningkat menjadi US$ 2094
juta tahun 2008. Peningkatan terbesar terjadi pada kwartal 2 tahun 2007 dan kwartal 3
tahun 2008 dengan nilai ekspor masing-masing mencapai US$ 2.964 juta dan US$
2.750 juta. Peningkatan nilai ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan ekspor
yang cenderung meningkat selama sepuluh tahun terakhir. Dari kedua gambar diatas
ekspor ke Jepang lebih banyak didominasi oleh produk industri dibandingkan produk
pertanian.
28
Gambar 4.2.4 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Jepang
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
400,00
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
4.2.3 Perkembangan Ekspor Ke Amerika Serikat
Ekspor produk pertanian ke Amerika Serikat menunjukkan pertumbuhan yang
sangat berfluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada
gambar dibawah ini, terlihat nilai ekspor pertanian tahun 1999 mencapai US$ 110 juta
meningkat menjadi US$ 236 juta tahun 2008.
Gambar 4.2.5 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Amerika Serikat
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
0
50
100
150
200
250
300
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
29
Dari gambar diatas terlihat, ekspor produk pertanian terbesar terjadi pada
kwartal 2 tahun 2008 dengan nilai ekspor mencapai US$ 268 juta dan cenderung turun
sampai akhir 2008. Peningkatan nilai ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan
ekspor yang fluktuatif dan cenderung meningkat selama sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.2.6 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Amerika Serikat
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Ekspor produk industri ke Amerika Serikat menunjukkan pertumbuhan yang
fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar
dibawah ini, terlihat nilai ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 1.175 juta
meningkat menjadi US$ 2.496 juta tahun 2008. Peningkatan nilai ekspor tersebut setara
dengan indeks pertumbuhan ekspor yang relatif meningkat selama sepuluh tahun
terakhir. Berdasarkan gambar 4.2.5 dan 4.2.6 terihat bahwa ekspor ke Amerika Serikat
untuk produk pertanian lebih berfluktuatif dibandingkan ekspor produk industri
4.2.4. Perkembangan Ekspor Ke China
Ekspor produk pertanian Indonesia ke China ditunjukkan oleh gambar dibawah
ini. Ekspor produk pertanian ke China menunjukkan pertumbuhan yang sangat
fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar
dibawah ini, terlihat nilai ekspor pertanian meningkat tajam pada kwartal 2 tahun 1999
mencapai US$ 65 juta, kemudian menurun pada tahun 2000 sampai dengan 2007
dengan rata-rata ekspor hanya mencapai US$ 18 juta. Ekspor mulai menunjukkan
30
peningkatan yang mencapai US$ 47 juta pada kwartal 4 tahun 2008. Peningkatan nilai
ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan ekspor yang sangat berfluktuasi
dimana mengalami penurunan yang cukup tajam pada akhir 1999, kemudian cenderung
meningkat selama tahun 2008.
Gambar 4.2.7 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke China
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
400,00
450,00
0
10
20
30
40
50
60
70
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Gambar 4.2.8 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke China
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
700,00
800,00
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
31
Ekspor produk industri ke China menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif
selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar diatas, terlihat
nilai ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 272 juta meningkat menjadi US$ 1.204
juta tahun 2008. Peningkatan nilai ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan
ekspor yang meningkat pesat selama sepuluh tahun terakhir. Dari kedua gambar diatas
ekspor ke China lebih banyak didominasi oleh produk industri dibandingkan produk
pertanian.
4.2.5. Perkembangan Ekspor Ke Malaysia
Berdasarkan data pada gambar dibawah ini, ekspor produk pertanian ke
Malaysia menunjukkan pertumbuhan yang sedikit fluktuatif selama tahun 1999 sampai
dengan 2008. Dari gambar terlihat nilai ekspor pertanian tahun 1999 mencapai US$ 26
juta meningkat menjadi US$ 138 juta tahun 2008. Selama kurun waktu sepuluh tahun
ekspor terbesar terjadi pada kwartal 2 tahun 2008 dengan nilai mencapai US$ 191 juta.
Peningkatan nilai ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan ekspor yang
meningkat selama sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.2.9 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Malaysia
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
700,00
800,00
0
50
100
150
200
250
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Dari gambar diatas terlihat ekspor produk industri ke Malaysia menunjukkan
pertumbuhan yang fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data
pada gambar diatas, terlihat nilai ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 228 juta
32
meningkat menjadi US$ 1.000 juta pada tahun tahun 2008. Selama kurun waktu
sepuluh tahun ekspor terbesar terjadi pada kwartal 1 tahun 2008 dengan nilai mencapai
US$ 1.386 juta. Peningkatan nilai ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan
ekspor yang meningkat relatif stabil selama sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.2.10 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Malaysia
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
700,00
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Dari kedua gambar diatas terlihat bahwa ekspor produk pertanian lebih fluktuatif
jika dibandingkan dengan produk industri, akan tetapi ekspor kedua sektor tersebut
mempunyai pertumbuhan yang cenderung meningkat dalam kurun waktu sepuluh tahun
terakhir.
4.2.6. Perkembangan Ekspor Ke Thailand
Ekspor produk pertanian ke Thailand menunjukkan perkembangna yang sangat
fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar
dibawah, terlihat nilai ekspor pertanian tahun 1999 mencapai US$ 39 juta meningkat
menjadi US$ 41 juta tahun 2008. Peningkatan nilai ekspor tersebut relatif kecil selama
sepuluh tahun terakhir. Ekspor terbesar terjadi pada kwartal 1 tahun 1999 dengan nilai
US$ 39 juta, kemudian menurun tajam sampai akhir 1999. Pada tahun 2000 sampai
dengan 2007 ekspor berfluktuasi dengan rata-rata ekspor hanya mencapai US$ 11 juta.
Kemudian baru pada tahun 2008 ekspor mulai menunjukkan peningkatan kembali
dengan nilai US$ 42 juta pada kwartal 3 tahun 2008. Peningkatan nilai ekspor tersebut
33
sesuai dengan indeks pertumbuhan ekspor yang juga sangat berfluktuatif selama
sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.2.11 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Thailand
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Ekspor produk industri ke Thailand menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif
selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar, terlihat nilai
ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 129 juta meningkat menjadi US$ 504 juta
tahun 2008. Selama sepuluh tahun terakhir ekspor terbesar terjadi pada kwartal 3 tahun
2008 yang mencapai US$ 753 juta. Peningkatan nilai ekspor tersebut sesuai dengan
indeks pertumbuhan ekspor yang meningkat selama sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.2.12 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Thailand
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
700,00
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
34
Dari kedua gambar diatas terlihat bahwa ekspor ke Thailand untuk produk
pertanian lebih fluktuatif jika dibandingkan dengan produk industri yang cenderung
meningkat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
4.2.7. Perkembangan Ekspor Ke Korea Selatan
Ekspor produk pertanian ke Korea Selatan menunjukkan pertumbuhan yang
fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar
dibawah ini, terlihat nilai ekspor pertanian tahun 1999 mencapai US$ 6 juta meningkat
menjadi US$ 13 juta tahun 2008. Adapaun rata-rata ekspor selama kurun waktu sepuluh
tahun terakhir adalah US$ 9 juta dengan ekspor terbesar terjadi pada kwartal 3 tahun
2007 yang mencapai US$ 19 juta. Peningkatan nilai ekspor tersebut sesuai dengan
indeks pertumbuhan ekspor yang juga fluktuatif tapi cenderung meningkat selama
sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.2.13 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Korea Selatan
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
0
5
10
15
20
25
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Ekspor produk industri ke Korea Selatan menunjukkan pertumbuhan yang
fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar
dibawah ini, terlihat nilai ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 213 juta meningkat
menjadi US$ 459 juta tahun 2008. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ekspor
terbesar terjadi pada kwartal 3 tahun 2008 yang mencapai US$ 797 juta. Peningkatan
nilai ekspor tersebut sejalan dengan kenaikan indeks pertumbuhan ekspor itu sendiri
selama sepuluh tahun terakhir..
35
Gambar 4.2.14 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Korea Selatan
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
400,00
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Dari kedua gambar diatas terlihat bahwa ekspor ke Korea Selatan untuk produk
pertanian lebih fluktuatif jika dibandingkan dengan produk industri yang cenderung
meningkat dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
4.2.8. Perkembangan Ekspor Ke Australia
Dari gambar dibawah ini terlihat ekspor produk pertanian ke Australia
menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008.
Gambar 4.2.15 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Australia
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
400,00
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
36
Berdasarkan data pada gambar tersebut, terlihat nilai ekspor pertanian tahun
1999 mencapai US$ 4 juta meningkat menjadi US$ 8 juta tahun 2008 dengan rata-rata
ekspor mencapai US$ 7 juta. Peningkatan ekspor terbesar dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir terjadi dalam kwartal 3 tahun 2008 yang mencapai US$ 15 juta. Peningkatan
nilai ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan ekspor yang cenderung
meningkat selama sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.2.16 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Australia
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
400,00
450,00
500,00
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Demikian halnya dengan ekspor produk industri ke Australia menunjukkan
pertumbuhan yang fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data
pada gambar diatas, terlihat nilai ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 159 juta
meningkat menjadi US$ 504 juta tahun 2008 dengan rata-rata ekspor mencapai US$
304 juta. Ekspor terbesar terjadi pada kwartal 3 tahun 2008 yang mencapai US$ 698
juta. Peningkatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan indeks pertumbuhan ekspor
selama sepuluh tahun terakhir, dimana perkembangan ekspor sejalan dengan pola
indeksnya.
Dari kedua gambar diatas terlihat bahwa ekspor ke Australia untuk produk
pertanian lebih fluktuatif jika dibandingkan dengan produk industri, akan tetapi kedua
produk tersebut masing-masing menunjukkan pertumbuhan yang meningkat dalam
kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
37
4.2.9. Perkembangan Ekspor Ke Perancis
Dari gambar dibawah terlihat ekspor produk pertanian Indonesia ke Perancis
menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Hal
ini menunjukkan bahwa permintaan produk impor di Perancis relatif
beragam/bervariasi. Berdasarkan data pada gambar dibawah ini, terlihat nilai ekspor
pertanian tahun 1999 mencapai US$ 9 juta dan menjadi US$ 8 juta tahun 2008 dan
pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar minus 0,39 persen. Dalam kurun waktu tersebut
ekspor terbesar terjadi pada kwartal 4 tahun 2002 dan kwartal 4 tahun 2003 yang
masing-masing mencapai US $ 18,5 juta dan US $ 18,2 juta .
Ekspor yang cenderung menurun tersebut setara dengan indeks pertumbuhan
ekspor selama sepuluh tahun terakhir, dimana perkembangan nilai ekspor sejalan
dengan perkembangan indeksnya. Kondisi ini diduga menunjukkan bahwa konsumen
di Perancis relatif cukup konsumtif terhadap produk barang yang beragam dan
berkualitas baik.
Gambar 4.2.17 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Perancis
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(ju
ta)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Ekspor produk industri ke Perancis menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif
selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar dibawah,
terlihat nilai ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 105 juta meningkat menjadi US$
223 juta tahun 2008 dengan rata-rata nilai ekspor sebesar US$ 165 juta. Dalam kurun
waktu tersebut ekspor terbesar terjadi pada kwartal 2 tahun 2008 yang mencapai US$
242 juta. Peningkatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan kenaikan indeks
pertumbuhan ekspor itu sendiri selama sepuluh tahun terakhir.
38
Gambar 4.2.18 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Perancis
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
0
50
100
150
200
250
300
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US$
(ju
ta)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Dari kedua gambar diatas terlihat bahwa ekspor ke Perancis untuk produk
pertanian sangat fluktuatif dengan trend pertumbuhan yang menurun. Untuk ekspor
produk industri juga berfluktuatif akan tapi menunujukkan trend yang meningkat dalam
kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
4.2.10. Perkembangan Ekspor Ke Jerman
Ekspor produk pertanian ke Jerman menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif
selama tahun 1999 sampai dengan 2008.
Gambar 4.2.19 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Jerman
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
180,00
200,00
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
39
Berdasarkan data pada gambar dibawah ini, terlihat nilai ekspor pertanian tahun
1999 mencapai US$ 40 juta menjadi US$ 38 juta tahun 2008. Dalam kurun waktu
tersebut rata-rata ekspor mencapai US$ 28 juta dengan rata-rata pertumbuhan pertahun
sebesar 1,85 persen. Ekspor terbesar terjadi pada kwartal 3 tahun 2008 yang mencapai
US$ 73 juta. Peningkatan nilai ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan
ekspor dimana pola nilai ekspor sejalan dengan pola perkembangan indeknya.
Gambar 4.2.20 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Jerman
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
0
100
200
300
400
500
600
700
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Ekspor produk industri ke Jerman menunjukkan pertumbuhan yang fluktuatif
selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data pada gambar dibawah,
terlihat nilai ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 218 juta meningkat menjadi US$
536 juta tahun 2008 dengan rata-rata nilai ekspor US$ 376 juta dan pertumbuhan rata-
rata 2,04 persen pertahun. Peningkatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan indeks
pertumbuhan ekspor yang cenderung menaik selama sepuluh tahun terakhir.
Dari kedua gambar diatas terlihat bahwa ekspor ke Jerman untuk produk
pertanian lebih fluktuatif jika dibandingkan dengan produk industri, akan tetapi kedua
produk tersebut masing-masing menunjukkan pertumbuhan yang meningkat dalam
kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
4.2.11. Perkembangan Ekspor Ke Inggris
Dari gambar di bawah terlihat ekspor produk pertanian ke Inggris menunjukkan
pertumbuhan yang sangat fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008.
40
Berdasarkan data terlihat nilai ekspor pertanian tahun 1999 mencapai US$ 12 juta
meningkat menjadi US$ 27 juta tahun 2008 dengan rata-rata nilai ekspor US$ 18 juta
dan pertumbuhan ekspor rata-rata 1,12 persen pertahun. Ekspor terbesar terjadi pada
kwartal 3 tahun 2008 yang mencapai US$ 32 juta. Perubahan perkembangan ekpsor
yang cukup signifikan selama sepuluh tahun tersebut menunjukkan bahwa adanya
perkembangan dari sisi penawaran ekspor Indonesia dalam memenuhi permintaan
impor di pasar Inggris. Peningkatan nilai ekspor tersebut sejalan dengan indeks
pertumbuhan ekspornya selama sepuluh tahun terakhir.
Gambar 4.2.21 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian
Ke Inggris
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
0
5
10
15
20
25
30
35
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
Gambar 4.2.12 Nilai Dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Industri
Ke Inggris
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
US
$ (
juta
)
Non-Pertanian Indeks Pertumbuhan
Sumber : BPS, diolah
41
Demikian halnya dengan ekspor produk industri ke Inggris menunjukkan
pertumbuhan yang fluktuatif selama tahun 1999 sampai dengan 2008. Berdasarkan data
pada gambar diatas, terlihat nilai ekspor industri tahun 1999 mencapai US$ 217 juta
meningkat menjadi US$ 325 juta tahun 2008 dengan rata-rata nilai ekspor US$ 312 juta
dan pertumbuhan ekspor rata-rata 0,23 persen pertahun. Ekspor terbesar terjadi pada
kwartal 3 tahun 2002 yang mencapai nilai sebesar US$ 356 juta. Peningkatan nilai
ekspor tersebut sesuai dengan indeks pertumbuhan ekspor selama sepuluh tahun
terakhir.
Dari kedua gambar diatas terlihat bahwa ekspor ke Inggris untuk produk
pertanian lebih fluktuatif jika dibandingkan dengan produk industri, akan tetapi kedua
produk tersebut masing-masing menunjukkan pertumbuhan yang meningkat dalam
kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
4.3. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar USA
Nilai tukar rupiah merupakan salah satu harga dari mata uang ketika transaksi
luar negeri dilakukan. Kestabilan nilai tukar rupiah sangat tergantung pada ekspektasi
inflasi. Terkait dengan pedagangan, perubahan kurs akan berdampak pada perubahan
ekspor. Sebagai nilai mata uang yang ditransaksikan secara internasional, hal ini akan
mempengaruhi terhadap harga produk yang akan kita jual belikan. Ketika kurs rupiah
terdepresiasi harga produk ekspor domestik relatif lebih murah dibandingkan harga di
pasar internasional sehingga menyebabkan produk ekspor memiliki dayasaing yang
berdampak pada membaiknya kinerja ekspor. Demikian sebaliknya bilamana kurs
rupiah mengalami apresiasi akan menyebabkan ekspor menurun.
Selama data tahun historis, kurs rupiah relatif berfluktuasi. Hal ini menunjukkan
bahwa gejolak ekonomi dunia yang sangat turbulen secara signifikan mempengaruhi
pada fluktuasi kurs rupiah. Hal ini terlihat pada tahun 1999 sampai 2002, kurs rupiah
mengalami peningkatan atau terdepresiasi. Terdepresiasinya nilai tukar akan berdampak
pada aktivitas ekonomi lain selain ekspor maupun impor, seperti inflasi, suku bunga
serta perkembangan di pasar saham yang bergejolak. Produk yang mengandung bahan
baku impor tentunya kurang menguntungkan disaat harga kurs mengalami peningkatan,
karena akan menyebabkan harga jual produk akan menjadi lebih mahal sehingga
menurunkan daya saing produk. Sedangkan selama tahun 2006 sampai triwulan ke 3
tahun 2008 kurs rupiah terhadap dollar USA relatif stabil.
42
Bila dilihat secara riil dengan membandingkannya antara rasio harga domestik
dengan luar negeri, terlihat bahwa Real Efective Exchange Rate (REER) terus menurun
sehingga ekspor menunjukkan peningkatan. Hal ini dikarenakan harga domestik relatif
bersaing dibandingkan harga produk dari luar negeri atau dengan kata lain daya saing
produk ekspor Indonesia relatif tinggi ketika REER turun, demikian sebaliknya.
Gambar 4.3.1 Perkembangan Kurs Rupiah terhadap Dollar USA
Exch. Rate
400,0
2400,0
4400,0
6400,0
8400,0
10400,0
12400,0
1999Q11999Q4
2000Q32001Q2
2002Q12002Q4
2003Q32004Q2
2005Q12005Q4
2006Q32007Q2
2008Q12008Q4
Sumber : IFS, diolah
Pada Gambar dibawah ini menunjukkan bahwa pada triwulan ke-4 tahun 2008
ekspor terlihat menurun, hal ini dikarenakan adanya gejolak ekonomi dunia, terutama di
Amerika Serikat yang menyebabkan adanya shock pada kurs rupiah Indonesia terhadap
dollar USA, sehingga berdampak pada peningkatan harga baik di dalam negeri maupun
luar negeri. Kenaikan harga di dalam negeri yang lebih besar meyebabkan harga produk
di pasar internasional menjadi kurang bersaing akibatnya ekspor terlihat menurun. Oleh
karena REER menggambarkan daya saing suatu negara, maka kurang bersaingnya
produk ekspor tersebut salah satunya disebabkan oleh sebagian bahan baku terutama
untuk industri masih mengandung kandungan bahan baku impor yang relatif tinggi.
Kenaikan harga produk di luar negeri menjadi beban bagi industri di dalam negeri untuk
membeli input yang lebih mahal sehingga industri di dalam negeri menjadi kurang
efisien.
43
Gambar 4.3.2 Keterkaitan antara Reel Efective Exchange Rate (REER)
dengan Nilai Ekspor
0,0
5000,0
10000,0
15000,0
20000,0
25000,0
30000,0
35000,0
1999Q11999Q4
2000Q32001Q2
2002Q12002Q4
2003Q32004Q2
2005Q12005Q4
2006Q32007Q2
2008Q12008Q4
0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
140,0
XNM REER
Sumber : IFS, diolah
Fluktuasi nilai tukar rupiah juga berdampak pada perubahan harga ekspor
maupun impor. Kedua variabel ini erat kaitannya dengan penentuan nilai tukar
dagang (terms of trade), karena dengan berubahnya terms of trade maka nilai ekspor
maupun impor akan berubah. Perubahan pada nilai ekspor dan nilai impor akan
mempengaruhi neraca transaksi berjalan (Husaini, 1999). Lebih lanjut, Husaini juga
menggambarkan bahwa secara umum penurunan nilai tukar rupiah selama periode
tahun 1980 hingga 1995 telah berhasil meningkatkan nilai tukar dagang (terms of
trade) dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
44
BAB V
ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
5.1. Penawaran Ekspor Komoditas Pertanian
Ekspor komoditas pertanian merupakan salah satu sumber ekspor non migas.
Selama beberapa tahun terakhir ekspor menunjukkan kinerja yang cukup baik.
Indonesia sebagai negara agraris mempunyai potensi yang besar dalam upaya
meningkatkan kinerja di sektor tersebut. Pendorong ekspor komoditas pertanian disisi
penawaran (supply) lebih pada upaya peningkatan efisiensi industri, seperti harga BBM,
harga bahan baku, kapasitas produksi serta harga dari komoditas disektor pertanian.
Model estimasi penawaran ekspor komoditas pertanian dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 5.1. Model Estimasi Penawaran
(Supply) Ekspor Komoditas
Pertanian
Variabel Dependen: ln(VX_PERTANIAN)
Variabel Independen Koefisien
Konstanta 7.19*
(4.9)
ln(PX_PERTANIAN) 1.06*
(7.3)
Ln(KAP_PROD) 0.39**
(2.3)
ln(REER) 0.24***
(1.7)
ln(IMP_BBP)
ln(HRG_BBM)
0.45*
(5.4)
-0.23**
(-2.6)
Adj.R2
Prob.F
DW stat
Theil Inequality
0.686
0.000
1.973
0.048
Ket: Nilai dalam kurung adalah nilai t-statistik.
Tanda *,**,*** secara berturut-turut menunjukkan
signifikan dalam tingkat keyakinan 1, 5, dan 10
persen
Formatted: Font: (Default) Arial, 10pt, Swedish (Sweden)
45
Pada Tabel 5.1 diatas, dalam model menunjukkan nilai R2 sebesar 0.686. Ini
mencerminkan bahwa model mampu menjelaskan sebesar 68,6 persen variasi dari
penawaran ekspor dan 31,4 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak tertangkap
di dalam model, sehingga model dapat dikatakan sudah cukup memadahi. Ini diperkuat
dengan nilai probabilitas F yang lebih kecil dari tingkat keyakinan lima persen. Secara
umum tidak ada permasalahan terhadap asumsi pelanggaran ekonometrika dalam model
tersebut. Dari model tersebut menunjukkan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi
penawaran ekspor komoditas pertanian adalah harga ekspor produk pertanian, kapasitas
produksi, kurs nilai tukar riil, impor bahan baku penolong serta harga BBM yang
merupakan bagian dari biaya produksi.
Hasil estimasi Tabel 5.1. juga menunjukkan bahwa pengaruh setiap variabel
independen searah dengan hipotesis. Harga komoditas pertanian (PX_PERTANIAN)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran ekspor dan cenderung elastis.
Peningkatan satu persen harga komoditas pertanian akan direspon dengan peningkatan
penawaran ekspor untuk produk pertanian sebesar 1.06 persen.
Variabel Kapasitas Produksi (KAP_PROD) juga memperlihatkan pengaruh
positif dan signifikan terhadap penawaran ekspor komoditas pertanian. Penawaran
ekspor pertanian tampak cenderung inelastis terhadap perubahan Kapasitas Produksi;
kenaikan satu persen kapasitas produksi menyebabkan kenaikkan pada penawaran
ekspor sebesar 0.39 persen. Inelastisnya kapasitas produksi terhadap penawaran ekspor
Indonesia menunjukkan bahwa (1) produksi yang ada difokuskan untuk memenuhi
kebutuhan di dalam negeri serta (2) pengembangan industri masih cukup lambat dalam
meningkatkan produksi produk guna menyesuaikan dengan sejumlah penawaran ekspor.
Sedangkan variabel nilai tukar riil (REER) berpengaruh positif namun tidak
signifikan terhadap penawaran ekspor komoditas pertanian. Penawaran ekspor pertanian
juga tampak cenderung inelastis terhadap perubahan nilai tukar riil; kenaikan satu
persen nilai tukar riil menyebabkan kenaikan pada penawaran ekspor sebesar 0.24
persen. Karena riil efective excange rate (REER) menunjukkan dayasaing disuatu
negara, dengan nilai elastisitas REER terhadap penawaran ekspor produk pertanian
yang inelastis menunjukkan bahwa produk pertanian secara umum kurang responsif
dengan perubahan kurs disuatu negara. Atau daya saing produk untuk pertanian di pasar
dunia masih relatif kecil.
Untuk variabel impor bahan baku penolong (IMP_BBP) pengaruhnya positif
dan signifikan terhadap perubahan penawaran ekspor komoditas pertanian. Hal ini
46
ditunjukkan dengan nilai t-statistik yang hanya sebesar 5.4. Penawaran ekspor pertanian
juga tampak cenderung inelastis terhadap perubahan impor bahan baku penolong;
kenaikan satu persen impor bahan baku penolong menyebabkan kenaikan pula pada
penawaran ekspor sebesar 0.45 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa impor
bahan baku penolong berpengaruh dalam meningkatkan ekspor mempunyai lag 3 bulan,
ini menunjukkan bahwa penggunaan bahan baku impor tersebut memerlukan
penyesuaian dalam prosesing, pengolahan serta menghasilkan output produksi untuk
memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri (ekspor).
Variabel harga BBM (HRG_BBM) ternyata berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap penawaran ekspor komoditas pertanian. Penawaran ekspor pertanian tampak
cenderung inelastis terhadap perubahan harga BBM; kenaikan satu persen harga BBM
dalam negeri menyebabkan penurunan pula pada penawaran ekspor sebesar 0.23 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan harga BBM meskipun tidak berpengaruh secara
langsung terhadap kinerja ekspor, namun kenaikan harga BBM ini cukup memberikan
shock pada kenaikan biaya produksi sejumlah industri. Khusus untuk sektor pertanian,
beberapa komponen yang menggunakan BBM antara lain biaya produksi serta
pengangkutan dan transportasi. Sehingga hal ini masih berdampak relatif kecil terhadap
penawaran ekspor. Implikasinya, peningkatan harga BBM seharusnya diiringi dengan
adanya insentif yang dapat diberikan kepada petani produsen sehingga dapat
meningkatan produksi.
Dengan mempertimbangkan beberapa variabel yang mempengaruhi penawaran
ekspor komoditas pertanian maka prospek ekspor komoditas tersebut dapat
diprediksikan. Berdasarkan model di atas, proyeksi dilakukan untuk memperkirakan
jumlah penawaran ekspor komoditas pertanian tahun 2009 dan 2010 setiap kuartalnya.
Pengujian reliabilitas model dalam melakukan proyeksi dilakukan dengan pengecekan
nilai Theil Inequality. Sepanjang nilainya kurang dari 0,1, model dinilai reliable untuk
digunakan dalam proyeksi. Setelah dilakukan pengujian diperoleh nilai Theil Inequality
0,047 yang artinya model sudah reliable untuk forecasting, sebelum melakukan
proyeksi terhadap penawaran ekspor maka variabel -variabel independen dalam model
diproyeksikan terlebih dahulu.
47
5.2. Penawaran Ekspor Komoditas Industri
Sepertihalnya penawaran ekspor komoditas pertanian, komoditas ekspor industri
juga dapat diestimasi dengan memperhatikan beberapa variabel yang mempengaruhi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor comoditas industri, yaitu harga
ekspor produk industri, kapasitas produksi, kurs nilai tukar riil, impor bahan baku serta
harga bahan bakar minyak (BBM). Hasil estimasi model penawaran eskpor komoditas
industri disajikan pada Tabel 5.2.
Estimasi model penawaran di sector industri menujukan nilai R2 sebesar 0.772
mencerminkan bahwa model mampu menjelaskan 77.2 persen variasi dari penawaran
ekspor dan 22,8 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model, sehingga model dapat
dikatakan sudah cukup baik. Ini diperkuat dengan nilai probabilitas F yang lebih kecil
dari tingkat keyakinan lima persen. Yang berarti secara keseluruhan model adalah
signifikan. Hasil estimasi pada masing-masing variabel yang mempengaruhi penawaran
ekspor industri menunjukkan bahwa pengaruh setiap variabel independen searah
dengan hipotesis.
Tabel 5.2. Model Estimasi Penawaran
(Supply) Ekspor Komoditas
Industri
Variabel Dependen: ln(VX_NONPERTN)
Variabel Independen Koefisien
Konstanta 4.21**
(2.6)
ln(PX_NONPERTN) 0.66*
(3.9)
Ln(KAP_PROD) 0.17
(1.1)
ln(REER) 0.10
(1.0)
ln(IMP_BBP)
ln(HRG_BBM)
0.30*
(4.1)
-0.16**
(-2.3)
Adj.R2
Prob.F
DW stat
Theil Inequality
0.772
0.000
0.889
0.037
Ket: Nilai dalam kurung adalah nilai t-statistik.
Tanda *,**,*** secara berturut-turut menunjukkan
signifikan dalam tingkat keyakinan 1, 5, dan 10
persen
48
Harga komoditas industri (PX_NONPERTN) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap penawaran ekspor dan cenderung elastis. Peningkatan satu persen harga
komoditas akan direspon dengan peningkatan penawaran sebesar 0.66 persen. Ekspor
produk industri, umumnya merupakan produk yang semi pengolahan (produk antara).
Dengan meningkatnya harga produk maka akan ada insentif bagi para industri untuk
dapat menigkatkan produksinya sehingga akan mendorong jumlah produk yang
dihasilkan sehingga penawaranpun akan meningkat.
Variabel Kapasitas Produksi (KAP_PROD) juga memperlihatkan pengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap penawaran ekspor komoditas industri. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai t-statistik yang hanya sebesar 1.1. Kondisi ini terjadi pada
industri-industri yang memiliki mesin-mesin yang sudah tidak layak, sehingga
memperlambat produksi. Akibatnya ada keterlambatan dalam penyesuaian kebutuhan
dengan penawaran yang akan di pasarkan.
Sedangkan variabel nilai tukar riil (REER) berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap penawaran ekspor komoditas industri. Penawaran ekspor industri
juga tampak cenderung inelastis terhadap perubahan nilai tukar riil; kenaikan satu
persen nilai tukar riil rupiah menyebabkan kenaikan pula pada penawaran ekspor
sebesar 0.10 persen.
Untuk variabel impor bahan baku penolong (IMP_BBP) pengaruhnya positif
dan signifikan terhadap perubahan penawaran ekspor komoditas industri. Penawaran
ekspor industri juga tampak cenderung inelastis terhadap perubahan impor bahan baku
penolong. Kenaikan satu persen impor bahan baku penolong menyebabkan kenaikkan
pada penawaran ekspor sebesar 0.30 persen
Variabel harga BBM (HRG_BBM) ternyata berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap penawaran ekspor komoditas industri. Penawaran ekspor industri tampak
cenderung inelastis terhadap perubahan harga BBM; kenaikan satu persen harga BBM
dalam negeri menyebabkan penurunan pada penawaran ekspor sebesar 0.16 persen.
Inelastisnya harga BBM terhadap penawaran eksor industri menunjukkan bahwa
kenaikan harga tersebut tidak secara keseluruhan berdampak pada produksi di sektor
industri. Atau berapaun perubahan harga yang terjadi industri tetap membutuhkan BBM
yang merupakan bagian dari keberlanjutan industri.
Berdasarkan hasil pengujian variabel investasi (INV_PMTB) dan inflasi
(INFLASI) tidak signifikan (nilai t-statistiknya sangat kecil), sehingga tidak
dimasukkan dalam model. Berdasarkan uraian model di atas, proyeksi dilakukan untuk
49
memprediksi jumlah penawaran ekspor komoditas industri tahun 2009 dan 2010 setiap
kuartalnya. Pengujian reliabilitas model dalam melakukan proyeksi dilakukan dengan
pengecekan nilai Theil Inequality. Sepanjang nilainya kurang dari 0,1, model dinilai
reliable untuk digunakan dalam proyeksi. Setelah dilakukan pengujian diperoleh nilai
Theil Inequality 0,037 yang artinya model sudah reliable untuk forecasting. Sebelum
melakukan forecasting terhadap penawaran ekspor industri, maka variabel -variabel
independen dalam model diproyeksikan terlebih dahulu.
5.3. Permintaan Ekspor Komoditas Pertanian
5.3.1. Hasil Estimasi
Permintaan ekspor sangat ditentukan oleh kondisi perekonomian dunia. Oleh
karena itu beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor adalah harga ekspor,
GDP per kapita, kurs nilai tukar riil. Hasil estimasi model permintaan ekspor
komoditas pertanian ke dunai dapat dilihat pada Tabel 5.3.1. menunjukkan bahwa nilai
R2 sebesar 0.643 mencerminkan bahwa model mampu menjelaskan 64,3 persen variasi
dari permintaan ekspor atau sebesar 35,7 dijelaskn di luar model, sehingga model dapat
dikatakan sudah cukup baik. Ini diperkuat dengan nilai probabilitas F yang lebih kecil
dari tingkat keyakinan lima persen. Secara umum tidak ada permasalahan terhadap
asumsi pelanggaran ekonometrika dalam model tersebut. Pada awalnya, model
terkendala oleh pelanggaran autokorelasi. Dengan penambahan variabel autoregressive
AR(2), uji LM test memberikan nilai p-value 0,38 sehingga disimpulkan permasalahan
autokorelasi sudah dapat diatasi. Demikian halnya dengan Uji White’s
Heteroscedasticity yang menghasilkan p-value 0,65; menunjukkan heteroskedastisitas
tidak terjadi. Multikolinearitas juga tidak tampak dalam model, tercermin dari lemahnya
korelasi antar variabel independen.
50
Hasil estimasi terhadap masing-masing variabel yang mempengaruhi
permintaan ekspor menunjukkan bahwa pengaruh setiap variabel independen searah
dengan hipotesis. Harga komoditas pertanian (PXP) berpengaruh negatif dan siginifkan
terhadap permintaan ekspor dan cenderung elastis. Peningkatan satu persen harga
komoditas akan direspon dengan penurunan permintaan sebesar 0.86 persen.
Implikasinya beberapa produk pertanian Indonesia relatif kurang bersaing di pasar
dunai, oleh karenanya diperlukan upaya-upaya yang berkaitan dengan efisiensi industri
yang akan berdampak pada perubahan harga.
GDP perkapita sebagai proksi dari pendapatan juga memperlihatkan pengaruh
positif dan signifikan terhadap permintaan ekspor komoditas pertanian . Permintaan
ekspor pertanian tampak lebih elastis terhadap perubahan GDP perkapita dibandingkan
variabel harga; kenaikan satu persen GDP perkapita menyebabkan kenaikan pula pada
permintaan ekspor sebesar 1,32 persen. Meskipun begitu, dari model estimasi tampak
bahwa GDP perkapita tertinggal satu periode di belakang permintaan ekspor sehingga
dapat disimpulkan GDP perkapita saat ini baru akan mempengaruhi permintaan untuk
satu kuartal yang akan datang.
Tabel 5.3.1. Model Estimasi Permintaan
Ekspor Komoditas Pertanian
Dunia
Variabel Dependen: ln(VXP)
Variabel Independen Koefisien
Konstanta 10.26*
(6.4)
ln(PXP) -0.86*
(-6.9)
ln(GDPcap(-1)) 1.32*
(6.1)
ln(REER) 0.47**
(2.3)
AR(2) 0.49
(0.4)
R2
Prob.F
DW stat
Theil Inequality
0.643
0.000
1.481
0.055 Ket: Nilai dalam kurung adalah nilai t-statistik. Tanda
*,**,*** secara berturut-turut menunjukkan signifikan
dalam tingkat keyakinan 1, 5, dan 10 persen
51
Variabel nilai tukar riil (REER) yang diharapkan berpengaruh negatif signifikan
ternyata terbukti dalam model1. Dengan tingkat signifikan sebesar 5 persen, satu persen
depresiasi nilai tukar riil pada kuartal lalu meningkatkan permintaan ekspor pertanian
dunia sebesar 0.47 persen. Ketika nilai (REER) naik menunjukkan bahwa dayasaing
produk menurun, atau sebaliknya.
5.3.2. Perhitungan Elastisitas Pendapatan
Setelah diperoleh besarnya elastisitas pendapatan untuk permintaan ekspor
pertanian dunia sebesar 1.32, ditentukanlah besarnya elastisitas pendapatan untuk
kesepuluh negara utama. Nilai elastisitas setiap negara diperoleh dengan mengalikan
elastisitas permintaan dunia dengan proporsi antara pendapatan perkapita atas dasar PPP
sebuah negara terhadap pendapatan perkapita dunia untuk tahun 2008. Dengan GDP
perkapita dunia sebesar 10311.4 maka elastisitas 10 negara utama dapat disajikan pada
Tabel di bawah ini:
Tabel 5.3.2. Elastisitas Pendapatan 10 Negara Utama Terhadap Komoditas
Pertanian
Australi
a China
Peranci
s
Jerma
n Jepang Korea
Malaysi
a
Thailan
d Inggris AS
GDP
perkapita 37298.7 5962.7 34208.1
35441.
9
34100.
1
27646.
7 14071.6 8224.6 36522.9 46859.1
Elastisitas 4.76 0.76 4.36 4.52 4.35 3.53 1.79 1.05 4.66 5.98
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa pendapatan perkapita 10 negara utama
mempunyai nilai elatisitas yang cukup elastis. Artinya ketika ada peningkatan
pendapatan perkapita di 10 negara tersebut akan meningkatkan permintaan ekspor
produk pertanian sebesar nilai-nilai yang tertera pada Tabel diatas. Namun, kondisi
demikian sangat beresiko bagi negara eksportir terutama Indonesia, dimana ketika
terjadi gejolak ekonomi di negara tersebut maka akan berdampak pada kontraksi yang
cukup besar terhadap ekspor. Sebagaimana yang terjadi pada gejolak ekonomi yang
terjadi di Amerika Serikat, penurunan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut dan
telah berdampak pada menurunnya ekspor Indonesia ke Negara tersebut.
1 Perlu diingat bahwa nilai tukar riil diukur dalam rupiah terhadap mata uang asing. Dengan demikian, besaran nilai tukar rill yang semakin tinggi menunjukkan depresiasi, dan sebaliknya, besaran yang semakin kecil menunjukkan apresiasi.
52
5.3.3. Proyeksi Permintaan Ekspor
Nilai Theil Inequality sebesar 0,042 pada hasil estimasi menunjukkan bahwa
model telah layak untuk dijadikan dasar proyeksi. Variabel -variabel independen
diproyeksikan terlebih dahulu dengan metode Holtz Winters seperti terlihat pada Tabel
5.3.3. Hasil proyeksi mengestimasikan permintaan ekspor sebesar 65.57 miliar US$,
turun sebesar 62.6 persen dari nilai tahun lalu. Penurunan tersebut tidak lain karena
krisis keuangan global yang sedang mendera dunia. Selain itu, krisis tersebut juga
menyebabkan perubahan terhadap harga ekspor dan nilai tukar riil sehingga berdampak
juga terhadap perubahan permintaan ekspor dunia.
Tabel 5.3.3. Proyeksi Permintaan Ekspor Komoditas Pertanian Dunia 2009
PX
(US$/kg)
GDPcap
(US$) REER
VX
(juta kg)
NX
(juta US$)
Q1 1.95 2463.06 0.76 388.45 758.02
Q2 1.92 2466.91 0.76 414.55 797.95
Q3 1.89 2478.84 0.74 417.31 788.55
Q4 1.78 2469.86 0.74 443.03 790.13
Selanjutnya, proyeksi permintaan ekspor 10 negara utama diperoleh melalui
proporsi permintaan ekspor kesepuluh negara tersebut terhadap permintaan dunia. Pada
Tabel 5.3.4. menyajikan proyeksi permintaan ekspor komoditas pertanian 10 negara
utama tersebut.
Tabel 5.3.4 Proyeksi Permintaan Ekspor Komoditas Pertanian 10 Negara Utama
Tahun 2009 (juta US$)
Australia China Perancis Jerman Jepang Korea Malaysia Thailand Inggris AS
Q1 12.3 126.9 12.1 72.4 140.7 33.9 362.9 170.7 25.5 173.6
Q2 12.6 138.2 10.1 78.9 139.4 33.9 328.3 184.1 27.7 215.4
Q3 10.4 142.2 12.2 95.5 147.6 38.7 303.0 126.3 27.7 191.5
Q4 9.8 159.9 12.4 65.4 121.1 32.9 250.7 182.0 20.8 168.4
53
5.4. Permintaan Ekspor Komoditas Industri
5.4.1. Hasil Estimasi
Permintaan ekspor komoditas industri perilakunya diasumsikan sama dengan
ekspor pertanian. Dimana variabel -variabel yang mempengaruhi dijelaskan oleh harga
ekspor produk industri, kurs nilai tukar riil, serta GDP per kapita. Tabel 5.4.1.
menyajikan model permintaan ekspor komoditas non-pertanian dunia terhadap
Indonesia yang dinyatakan dalam bentuk double log. Berdasarkan nilai probabilitas F,
model secara signifikan mampu menerangkan hubungan antar variabel dan selanjutnya
dapat menjelaskan 94,2 persen variasi permintaan ekspor non-pertanian Dunia dan
sebesar 5,8 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model dengan berdasarkan pada
nilai R2.
Model tidak terkendala dengan berbagai pelanggaran asumsi ekonometrika.
Model tidak mengalami permasalahan heteroskedastitas dikarenakan uji White
heteroscedasticity’s menyimpulkan Ho yang diterima. Autokorelasi pada awalnya
Tabel 5.4.1. Model Estimasi Permintaan
Ekspor Komoditas Industri
Dunia
Variabel Dependen: ln(VXNP)
Variabel Independen Koefisien
Konstanta 8.37*
(3.5)
ln(PXNP) -0.86*
(-8.8)
ln(GDPcap(-1)) 1.97*
(6.4)
ln(REER) 0.12
(0.5)
AR(1) -0.69*
(-4.8)
R2
Prob.F
DW stat
Theil Inequality
0.943
0.000
1.740
0.042 Ket: Nilai dalam kurung adalah nilai t-statistik.
Tanda *,**,*** secara berturut-turut menunjukkan
signifikan dalam tingkat keyakinan 1, 5, dan 10
persen
54
terdeteksi pada model yang kemudian di-treatment dengan mengakomodasi AR(1) yang
bernilai signifikan. Demikian halnya dengan multikolinearitas yang tidak eksis karena
korelasi antara variabel independen yang tidak cukup besar. Serta pengujian lebih
lanjut untuk tahapan proyeksi menunjukkan nilai u-theil yang kurang dari 0,1s
Hasil estimasi menujukkan bahwa tingkat harga komoditas non-pertanian
terbukti berdampak negatif terhadap permintaan ekspor produk industri dalam taraf
nyata 1 persen. Kenaikan satu persen harga akan menyebabkan permintaan ekspor
menurun sebanyak 0.86 persen. Ini dapat terjadi pada barang-barang yang tingkat
permintaannya tinggi atau barang normal.
Hasil estimasi juga memperlihatkan bahwa GDP perkapita dunia berpengaruh
positif signifikan terhadap permintaan ekspor non-pertanian dengan lag waktu sebesar
satu. Nilai koefisien 1.97 menyatakan bahwa kenaikan 1 persen GDP perkapita
meningkatkan permintaan ekspor non-pertanian sebesar 1.97 persen.
Seperti halnya pada hasil estimasi permintaan pertaniannya, variabel REER
yang terbobot berpengaruh signifikan terhadap permintaan ekspor dunia. Arah koefisien
sesuai dengan teori makroekonomi terbuka yang memang menyatakan adanya
hubungan negatif antara nilai tukar riil dengan net ekspor, tetapi tidak cukup signifikan
bahkan pada taraf nyata 10 persen.
5.4.2. Perhitungan Elastisitas Pendapatan
Seperti halnya pada perhitungan sebelumnya, setelah diperoleh besarnya
elastisitas pendapatan untuk permintaan ekspor non-pertanian dunia sebesar 1.97,
ditentukanlah besarnya elastisitas pendapatan untuk kesepuluh negara utama. Nilai
elastisitas setiap negara diperoleh dengan mengalikan elastisitas permintaan dunia
dengan proporsi antara pendapatan perkapita atas dasar PPP sebuah negara terhadap
pendapatan perkapita dunia untuk tahun 2008. Dengan GDP perkapita dunia sebesar
10311.4 maka elastisitas 10 negara utama dapat disajikan pada Tabel 5.4.2 di bawah ini.
Dari Tabel tersebut menunjukkan bahwa elastisitas 10 negara utama terhadap pemintaan
ekspor produk industri elastis sempurna. Artinya perubahan ekonomi di masing-
masing akan berdampak secara langsung pada perubahan ekspor produk industri
Indonesia.
55
Tabel 5.4.2. Elastisitas Pendapatan 10 Negara Utama Terhadap Komoditas
Industri
Australi
a China
Peranci
s
Jerma
n Jepang Korea
Malaysi
a
Thailan
d Inggris AS
GDP
perkapita 37298.7 5962.7 34208.1
35441.
9
34100.
1
27646.
7 14071.6 8224.6
36522.
9 46859.1
Elastisitas 9.36 1.50 8.58 8.89 8.56 6.94 3.53 2.06 9.16 11.76
5.4.3. Proyeksi Permintaan Ekspor
Nilai Theil Inequality sebesar 0,042 pada hasil estimasi menunjukkan bahwa
model telah layak untuk dijadikan dasar proyeksi. Variabel -variabel independen
diproyeksikan terlebih dahulu dengan metode Holtz Winters seperti terlihat pada Tabel
5.4.3. Hasil proyeksi mengestimasikan permintaan ekspor sebesar 65.57 miliar US$,
turun sebesar 62.6 persen dari nilai tahun lalu. Penurunan tersebut tidak lain karena
krisis keuangan global yang sedang mendera dunia.
Tabel 5.4.3. Proyeksi Permintaan Ekspor Komoditas Industri Dunia 2009
PX
(US$/kg)
GDPcap
(US$) REER
VX
(juta kg)
NX
(juta US$)
Q1 0.31 2463.06 0.76 50291.37 15378.33
Q2 0.31 2466.91 0.76 53698.10 16615.52
Q3 0.31 2478.84 0.74 53324.06 16693.88
Q4 0.32 2469.86 0.74 53143.31 16830.73
Proyeksi permintaan ekspor 10 negara utama diperoleh dengan mencari
mengalikan proporsi permintaan ekspor kesepuluh negara tersebut terhadap permintaan
dunia. Adapun proyeksi permintaan ekspor komoditas non-pertanian 10 negara utama
dapat disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.4.4. Proyeksi Permintaan Ekspor Komoditas Industri 10 Negara Utama
Tahun 2009 (juta US$)
Australia China Perancis Jerman Jepang Korea Malaysia Thailand Inggris AS
Q1 82.0 399.1 15.7 66.5 224.4 201.9 244.8 72.8 22.2 163.4
Q2 92.4 476.3 16.3 68.0 247.7 216.5 271.8 84.7 23.5 189.2
Q3 103.1 455.6 15.4 69.9 235.7 205.2 278.5 76.3 21.5 183.3
Q4 97.4 472.3 16.0 79.3 231.5 196.1 262.9 65.7 21.2 169.3
56
5.5. Hasil Temuan Turun Lapang
5.5.1. Hasil Survei di Luar Negeri
Berdasarkan hasil survei di Luar Negeri, diperoleh informasi sebagai berikut:
A. Australia
Temuan Lapangan
a. Informasi mengenai dinamika dan proyeksi ekspor yaitu a) model proyeksi ekspor
sebaiknya dibuat dalam jangka pendek dengan menggunakan data bulanan atau
kwartalan; b) sedangkan untuk jangka panjang menggunakan data tahunan.
b. Di pasar Australia, untuk produk Indonesia mempunyai taste tersendiri sehingga
selera konsumen Australia masih sangat antusias dengan produk-produk tersebut.
Selain itu diperlukan investasi yang kondusif untuk dapat mendorong ekspor.
c. Prediksi ekspor Indonesia sebaiknya melihat situasi di Australia, dimana untuk
kondisi saat ini pertumbuhan GDP Australia telah mencapai minus 15%, maka
sebaiknya proyeksi ekspor dibuat untuk jangka pendek.
d. Adapun permintaan (demand) ekspor Australia dari Indonesia sangat dipengaruhi
oleh barang-barang konsumsi dan produk pertanian.
e. Perlu memperhatikan pesaing Indonesia di pasar Australia terutama dari produk dari
China, dimana China dapat memproduksi secara masal sehingga harga produknya
menjadi lebih murah dibandingkan dengan produk negara lain termasuk Indonesia.
f. Produk pertanian Indonesia mengalami kesulitan untuk masuk ke pasar Australia
karena masalah standar yang diterapkan Australia yang ketat.
Dalam pertemuan dengan Centre for International Economics (CIE) beberapa hal yang
dapat disampaikan sebagai berikut:
a. Lembaga CIE merekomendasikan berkaitan dengan kajian proyeksi ekspor non
migas dalam hal modeling yang digunakan, yaitu model proyeksi ekspor dapat
menggunakan model CGE dan kombinasi indeks seperti Complementary Index dan
lain - lain.
b. Variabel yang mempengaruhi permintaan ekspor antara lain GDP, Harga, Nilai
tukar dan Investasi
c. Pesaing Indonesia seperti China dan Korea, dimana effisiensi, produktivitas dan
dengan biaya rendah merupakan salah satu daya saing mereka sehingga bisa
menghasilkan produk dengan harga murah.
57
Dalam pertemuan dengan KPMG diperoleh beberapa informasi sebagai berikut:
a. Model sebaiknya dibuat untuk jangka pendek dengan data quaterly (triwulanan) atau
monthly (bulanan).
b. KPMG merekomendasikan untuk menggunakan model CGE.
c. Untuk penawaran ekspor (supply side), variabel -variabel sangat ditentukan oleh
situasi dan kondisi domestik.
d. Untuk permintaan ekspor (demand side), variabel -variabel sulit untuk dikontrol.
e. Dari sisi permintaan ekspor variabel -variabel yang menentukan antara lain GDP,
Harga dan Nilai tukar. Selain itu variabel Investasi juga dianggap sangat
menentukan ekspor Indonesia ke Australia.
f. KPMG sudah pernah melakukan penelitian untuk proyeksi ekspor dengan negara
seperti Malaysia, Singapura, Vietnam.
Dalam pertemuan dengan importir beberapa hal yang dapat disampaikan berkaitan
dengan proyeksi ekspor dimasa mendatang sebagai berikut:
a. Ekspor ke Australia sebaiknya melihat musim dimana peningkatan permintaan
ekspor bisanya meningkat pada hari-hari besar keagamaan.
b. Komoditi ekspor yang selama ini biasa dilakukan lebih banyak pada komoditi
primer, seperti CPO, Coklat dan lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut,
sebaiknya melakukan diversifikasi produk dalam bentuk ekspor makanan olahan
dalam jumlah yang lebih besar.
c. Kondisi krisis keuangan global sangat mempengaruhi daya beli masyarakat
Australia, oleh karena itu variabel GDP sangat mempengaruhi permintaan ekspor
Indonesia ke pasar Australia.
d. Nilai tukar yang berfluktuasi juga sebagai variabel yag sangat menentukan
perkembangan permintaan ekspor Indonesia ke Australia.
e. Selera masyarakat Australia juga sangat menentukan permintaan ekspor terutama
untuk kerajinan dan furniture. Hal ini disebabkan karena barang-barang yang berasal
dari Indonesia memiliki kelebihan yaitu dari sisi desain yang unik dan dinamik.
58
B. Jepang
Temuan Lapangan
Research Institute of Economy (RIETI)
Hasil wawancara diperolah informasi sebagai berikut :
a. Kinerja ekspor Jepang ke negara mitra sangat dipengaruhi oleh nilai tukar,
pendapatan nasional negara importir, dan investasi yang dilakukan perusahaan
Jepang di negara tersebut. Investasi menjadi salah satu variabel penting karena
Jepang lebih mementingkan perdagangan antar industri (intra industry trade),
dibandingkan perdagangan barang konsumsi dalam tingkatan low dan medium end.
b. Impor Jepang dari Indonesia umumnya adalah energi yang terdiri dari gas alam dan
minyak bumi, namun Jepang masih mengimpor beberapa produk sebagai bahan
baku industri, seperti karet. Khusus untuk produk tersebut, impor Jepang sangat
dipengaruhi kinerja ekspor mobil Jepang kedunia.
c. Menghadapi penurunan kinerja ekspor sebagai akibat resesi global, maka
Departemen Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI) merumuskan
serangkaian kebijakan yaitu:
(1) peningkatan integrasi perekonomian antara Jepang dengan negara tujuan ekspor
melalui pembangunan infrastuktur;
(2) peningkatan produk level menengah (volume zone) yang memiliki konsumen
lebih besar dibandingkan produk high end;
(3) meningkatkan industri penyerap karbon dioksida; dan
(4) peningkatan keterkaitan industri dengan negara sumber bahan baku.
Japan Centre For Economic Research (JCER)
Hasil wawancara diperolah informasi sebagai berikut :
a. JCER membangun model proyeksi pertumbuhan pendapatan nasional (GDP) yang
disebut dengan Successive Approximation Prediction. Model ini bertujuan
memprediksikan pertumbuhan GDP akibat pertumbuhan ekspor-impor, belanja
rumah tangga dan investasi perusahaan (Terlampir).
59
b. Variabel utama yang mempengaruhi kinerja ekspor-impor terdiri dari pertumbuhan
ekonomi negara mitra, harga komoditas (relative price), belanja pemerintah,
kebijakan moneter (a.l. suku bunga dan nilai tukar), stok dan produksi industri.
c. JCER melakukan proyeksi untuk tiga periode yang berbeda yaitu triwulan, tahunan
dan jangka panjang (15 tahun). Dalam menentukan apakah proyeksi tersebut dapat
diterima atau tidak, mereka membandingkannya dengan proyeksi pertumbuhan
ekonomi dari Bank of Tokyo.
d. Berdasarkan pengamatan kami, model Successive Approximation Prediction yang
digunakan JCER merupakan model untuk proyeksi pertumbuhan pasar barang (IS
curve), sehingga mereka perlu menyesuaikan dengan kebijakan Bank of Tokyo
dalam memprediksi pertumbuhan pasar uang (LM curve). Variasi keduanya akan
membentuk proyeksi pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan.
e. JCER juga menyampaikan bahwasanya, meskipun model ini sudah dianggap cukup
baik, namun mereka tetap tidak dapat memprediksikan resesi ekonomi yang
melanda Amerika Serikat dan negara mitra utama lainya pada tahun 2008-2009.
Japan External Trade Organization (JETRO)
Hasil wawancara diperoleh informasi sebagai berikut :
a. JETRO melakukan analisis mengenai pemanfaatan skema FTA untuk kegiatan
ekspor perusahaan Jepang. Berdasarkan hasil penelitian mereka, ternyata perusahaan
tersebut paling banyak memanfaatkan skema FTA untuk ekspor ke negara
Singapura dan Indonesia dengan utilisasi sebesar 31,8 persen dan 21,7 persen.
Adapun pelaksanaan ekspor ke Singapura memanfaatkan skema liberalisasi
ASEAN, sedangkan untuk Indonesia menggunakan skema IJEPA.
b. Penelitian JETRO juga menemukan alasan utama perusahaan Jepang tidak
memanfaatkan skema FTA untuk ekspor mereka karena :
(1) Tarif negara tujuan sudah rendah, dan
(2) Kegiatan ekspor mereka ke negara mitra sudah tidak dikenakan tarif sebelum
pelaksanaan FTA.
60
c. Hal ini menunjukkan bahwa perdagangan internasional Jepang Sangat ditentukan
oleh momentum kerangka kerjasama, sehingga dalam menentukan ekspor Indonesia
ke Jepang masih terdapat faktor penjelas yang belum ditangkap secara kuantitaif di
dalam model proyeksi.
B. Korea Selatan
Temuan Lapangan
a. Variabel yang mempengartuhi GDP Korea secara umum sama saja yaitu konsumsi,
Investasi, pengeluaran pemerintah dan net ekspor. Hal lain yang berpengaruh dalam
perekonomian dalam negeri adalah harga bahan dasar dan perekonomian dalam
negeri. Terkait dengan hal yang mempengaruhi ekspor produk Indonesia ke Korea,
pemerintah Korea tidak melakukan penelitian mengenai Indonesia secara khusus,
sehingga mengenai fluktuasi ekspor dan impor dari Indonesia hanya dapat dilihat
dari data statistik yang ada. Namun demikian, Institusi Korea pernah melakukan
penelitian terkait permintaan international terhadap ekspor Korea. Hal ini dapat
dijadikan model bagi Indonesia dalam menentukan demand internasional atau
Negara mitra terhadap ekspor Indonesia.
b. Penelitian dilakukan untuk membuat model yang dapat memberikan penjelasan atas
dampak perubahan pendapatan Negara importer terhadap alur perdagangan.
Dijelaskan pula bahwa untuk mengevalusi dampak pendapatan dari Negara importer
terhadap alur perdagangan maka sangat penting untuk memiliki elastisitas
perdagangan yang konsisten. Estimasi terhadap elastisitas pendapatan dapat
menunjukkan betapa ekspor akan sangat sensitif terhadap perubahan pendapatan di
negara importer. Mereka juga menunjukkan betapa pentingnya untuk memasukkan
unsur jumlah variasi ekspor untuk menghindari bias dalam penentuan elastisitas
pendapatan.
c. Sehubungan dengan proyeksi ekspor, mereka mengatakan bahwa mereka tidak
memiliki metodologi khusus dalam melakukan proyeksi ekspor. Namun demikian
seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam proyeksi hal yang penting adalah
memiliki elastisitas yang konsisten atau tidak bias. Analisa yang pernah dilakukan
terhadap perubahan volume eksport maupun impor Korea adalah menggunakan
ekonomitrika time series. Variabel yang digunakan dalam analisa ekspor Korea
adalah harga relatif, elastisitas pendapatan, capital outflow, net capital inflow, dan
61
nilai tukar. Sedangkan untuk variabel ekspor sebelumnya dikatakan tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap ekspor Korea.
d. Bagi Korea, capital outflow akan dapat mengurangi ekspor dan sebaliknya net
capital inflow disisi lain akan meningkatkan ekspor Korea. Mereka menambahkan
bahwa net inflow berdasarkan penelitian yang dilakukan tidak mengalami pengaruh
terhadap impor Korea. Hal yang menarik adalah bahwa Korea memasukkan variabel
kondisi finansial. Ditunjukkan bahwa instabilitas finansial menurunkan ekspor
Korea pada saat masa krisis pada tahun 1997-1998 dan 2008-2009.
e. Pada sisi impor, mereka mengatakan bahwa seperti halnya ekspor harga relatif dan
elastisitas pendapatan memegang peranan penting dalam impor Korea. Capital
inflow memiliki koefesien yang negatif, dalam artian peningkatan Foreign Direct
Investment (FDI), akan menyebabkan volume impor Korea cenderung menurun.
Mereka menjelaskan bahwa hal ini wajar karena pada saat suatu cabang asing
membuka pabrik di dalam negeri, maka mereka akan menurunkan impor dari
perusahaan di Negara asal. Impor tahun sebelumnya memberikan dampak yang
positif terhadap volume impor Korea saat ini. Capital inflow memiliki koefisien
yang negatif terhadap volume impor. Nilai tukar nominal berpengaruh sangat kuat
terhadap impor Korea, dan mengindikasikan bahwa devaluasi nilai mata uang
memiliki efek negatif terhadap impor.
f. Mereka mengatakan bahwa telah mencoba memasukkan koefesien instabilitas
finansial dalam beberapa model ekonometrik impor mereka, namun tidak pernah
menunjukkan bahwa koefesiennya signifikan terhadap impor. Selain variabel
quantitative (seperti GDP, exchange rate dan ekspor sebelumnya) hal yang
diperhatikan dalam proyeksi pengembangan ekspor adalah kondisi politik dalam
negeri di Negara mitra, seperti kondisi Indonesia yang kemarin baru menyelesaikan
pemilu, maka diprediksikan kondisi ekonominya akan stabil dan mungkin akan
mengalami perkembangan yang positif, sehingga prospektif ekspor mungkin akan
lebih baik. Selain perekonomian dalam negeri hal lain yang juga perlu diperhatikan
adalah kondisi politik internasional.
62
5.5.2. Hasil Survei di Dalam Negeri
Hasil survei yang telah dilakukan di beberapa daerah ditemukan bahwa
perubahan permintaan ekspor di negara tujuan merupakan unsur utama dalam melihat
kinerja ekspor dimasa mendatang. Berdasarkan jawaban responden menunjukkan bahwa
variabel yang paling mempengaruhi produksi adalah harga jual di pasar domestik,
sedangkan variabel yang paling mempengaruhi ekspor pada umumnya adalah harga
jual dipasar internasional. Terkait dengan perencanaan/target produksi perusahaan di
masa depan, yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada umumnya
karena pesanan mitra dagang (importir) jadi bukan karena angka proyeksi ekspor dari
instansi.
Faktor yang mempengaruhi perlambatan ekspor terutama adalah melambatnya
pertumbuhan ekonomi nasional maupun pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya untuk
produk manufaktur. Misalnya untuk daerah Sumatera Utara, komoditi utama
manufaktur antara lain adalah produk makanan dan minuman, barang kimia, logam
dasar, produk karet serta produk tembakau. Bila salah satu dari produk menufaktur
tersebut mengalami pelemahan, ekspor maka akan berdampak pada kinerja ekspor di
daerah. Selain itu, kinerja ekspor juga sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur produksi di
suatu perusahaan.
Menurut para pelaku usaha, variabel yang paling mempengaruhi dalam biaya
produksi adalah kenaikkan harga BBM dunia dan harga bahan baku/mentah yang
berimbas pada harga jual di pasar domestik menjadi relatif lebih tinggi. Sedangkan
variabel yang paling mempengaruhi ekspor pada umumnya adalah harga jual di pasar
internasional dan krisis keuangan global. Selain itu terjadinya pelemahan permintaan
ekspor menjadi salah satu penyebab dari penurunan bisnis perusahaan-perusahaan yang
berorientasi ekspor serta terjadinya penundaan kontrak pembelian yang dilakukan oleh
perusahaan.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi dalam ekspor didaerah yaitu:
(a) kemudahan pengurusan izin ekspor, Masih tingginya bunga kredit modal kerja,
Fasilitas ekspor / Perbankan, Kebijakan LC untuk produk pertanian dan
perkebunan, Tariff pungutan ekspor (terutama untuk CPO), Hambatan tariff,
standard dan perjanjian dagang dinegara tujuan;
(b) Dari uji coba pengisian kuisioner pada pra survei, diperoleh hasil bahwa kuisioner
tersebut cukup dapat menggali informasi dari pelaku usaha, namun demikian masih
63
ada beberapa pertanyaan yang perlu diperjelas agar tidak menimbulkan keraguan
untuk menjawabnya; serta
terkait dengan perencanaan/target produksi perusahaan di masa depan, yang menjadi
pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada umumnya karena pesanan mitra
dagang (importir) jadi bukan karena angka proyeksi ekspor dari instansi.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perkembangan kinerja ekspor Indonesia secara historis bersifat dinamik, yang
dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dunia yang sifatnya turbulen.
2. Model proyeksi yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan modek proyeksi
ekspor Indonesia dengan dunia dengan memperhatikan beberapa negara tujuan
utama ekspor Indonesia, namun model yang disusun merupakan model linear
dinamik dengan melihat sisi permintaan dan penawaran dari sektor pertanian dan
non pertanian.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor di sektor pertanian pada pendekatan
penawaran adalah harga produk pertanian, kapasitas produksi, kurs (Real Effective
Exchange Rate/REER), impor bahan baku penolong serta harga bahan bakar
minyak. Sementara penawaran ekspor disektor non pertanian ditentukan oleh harga
produk non pertanian, kapasitas produksi, kurs (Real Effective Exchange
Rate/REER), impor bahan baku penolong serta harga bahan bakar minyak (BBM);
4. Pemodelan proyeksi ekspor dari sisi penawaran sangat ditentukan oleh situasi dan
kondisi di dalam negeri.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor di sektor pertanian adalah
harga ekspor produk pertanian; GDP perkapita lag 1; kurs (Real Effective Exchange
Rate/REER) serta variable Autoregressive lag 2. Permintaan ekspor di sektor non
pertanian ditentukan oleh harga ekspor produk pertanian; GDP perkapita lag 1; kurs
(Real Effective Exchange Rate/REER) serta variabel Autoregressive lag 2. GDP
perkapita lag 2 menunjukkan bahwa GDP perkapita saat ini baru akan
mempengaruhi permintaan untuk satu kuartal yang akan dating
65
5.2. Saran dan Implikasi Kebijakan
1. Penelitian ini belum mencakup proyeksi ekspor berdasarkan produk utama dan
negara tujuan utama, sehingga masih perlu terus dilakukan analisis dengan
pemodelan yang lebih kompleks dengan melakukan pemodelan secara struktural.
2. Karena perubahan GPD perkapita merupakan lag, maka perlu adanya kebijakan
yang sifatnya antisipasi terhadap penawaran dan permintaan ekspor Indonesia
dimana informasi tersebut dapat diperoleh melalui perwakilan dagang seperti
International Trade Promotion Centre (ITPC) maupun Atase perdagangan
Indonesia yang berada di negara mitra dagang.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdurohman, SE., M.Sc. dan Rahadian Zuladin, SE. (2002), “Performance Of
Indonesia’s Key Non-Oil Export During The Crisis: Value Vs Quantity Movement.”
Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol.6-No.4
Aleksandra Parteka and Massimo Tamberi (2008), Determinants Of Export
Diversification: An Empirical Investigation. Università Politecnica delle Marche,
Faculty of Economics, Ancona, Italy
Ali, I. (1978). Estimating The Determinants of Export Supply of India. The Indian
Economic Journal, 31 (pp 1-12)
Athukorala, P., and J. Riedel. 1991. “The Small Country Assumption: A Reassessment
with Evidence from Korea.” Weltwirtschaftliches Archiv 27:138–51.
Athukorala, P and J. Riedel, 1996: “Modelling NIE Exports: Aggregation, Quantitative
Restrictions and Choice of Econometric Methodology”, Journal of Development
Studies, Vol. 33 (1): 81-98. October
Boylan, T.A. & Cuddy, M.P. (1987). Elasticities of Import Demand and Economic
Development, Journal of Development Economics, 26 (pp. 561-566)
Browne, F. 1981. “Modelling Export Prices and Quantities in a Small Open Economy.”
Review of Economics and Statistics 642:346–47.
Diewert, W.E. and C.J. Morrison, (1988) "Export Supply and Import Demand
Functions: A Production Theory Approach," in R.C. Feenstra (ed.) Empirical Methods
for International Trade, Cambridge, massachusetts: The MIT Press.
Dornbusch, R., and T. Vogelsang. 1991. “Real Exchange Rates and Purchasing Power
Parity.” In J. de Meloand A. Sapir, eds., Trade Theory and Economic Reform: Balassa.
Cambridge: Basil Blackwell.North, South, and East. Essays in Honor of Bela
Eenoo, E. V., & Purcell, W. D. (2000). Economics of Export Demand for U.S. Beef.
Virginia Tech: Research Institute on Livestock Pricing Agricultural and Applied
Economics.
Funke, M. and S. Holly, 1992: “The Determinants of West German Exports of
Manufactures: An Integrated Demand and Supply Approach”, Weltwirtschaftliches
Archiv, 128(3) 498-511.
Goldstein, M., & Khan, M. S. (1985). Income and Price Effects in Foreign Trade. In R.
W. Jones, & P. B. Kennen, Handbook of International Economics (pp. 1041-1105).
Amsterdam: Elsevier.
67
Goldstein, M., & Khan, M. S. (1978). The Supply and Demand for Export: A
Simultaneous Approach, Review of Economics and Statistics, 60 (pp. 275-286).
Amsterdam: Elsevier.
Gunawardana, P.J. & Karn, P.C. (1998). Supply and Demand for Australia’s
Pharmaceutical Exports, Working Papers 3/98, Victoria University, Melbourne.
Gunawardana, P.J.,Kidane, H. and Kulendran,N. (1995). Export Supply Response of
The Australian Citrus Industry, Australian Journal of Agricultural Economics, 39 (pp.
247-261)
Gunawardana, P.J. & Inka, H. (2006). Determinants of Export Supply of The
Australian Textilesl Exports, Journal of Economic Analysis $ Policy, 36 (pp.45-59)
Hinkle, L. E., and F. Nsengiyumva. 1999. “External Real Exchange Rates: Purchasing
Power Parity, the Mundell-Fleming Model, and Competitiveness in Traded Rate
Misalignment: Concept and Measurement for Developing Countries. Oxford: Oxford
University Press.Goods.” In L.E. Hinkle and P. J. Montiel, eds., Exchange
Holly, S. and K. Wade. 1991: ‘UK Exports of Manufactures: The Role of Supply Side
Facotrs.’ Scottish Journal of Political Economy. 38 (1): 1-18.
Juthathip Jongwanich (2007). Determinants of Export Performance in East and
Southeast Asia. The ERD Working Paper Series No.106, Economics and Research
Department. Asian Development Bank
Kang, J.M. and J.K. Kwon, (1988) "An Estimation of Import Demand, Export Supply
and Technical Change for Korea," Applied Economics, 20, 1661-1674.
Khan, M. and Knight, M. (1988). "Import compression and export performance in
developing countries." The Review of Economics and Statistics, 70 (2): 315-321.
Khorchurklang, S. (2005). Factors Influencing Australia's Dairy Product Exports to
Thailand: 1980-2002. Victoria: Victoria University.
Konandreas, P., Bushnell, P., & Green, R. (1978). Estimation of Export Demand
Functions for U.S. Wheat. Western Journal of Agricultural Economics , 39-50.
Lucas, R. E. B., 1988: “Demand for India’s Manufactured Exports”, Journal of
Development Economics, 29 (1): 63-75.
Martinez-Gonzalez, A., Sheldon, I. M., & Thompson, S. (2007 ). Estimating the
Welfare Effects of U.S.: Distortions in the Ethanol Market Using a Partial Equilibrium
Trade Model. Journal of Agricultural & Food Industrial Organization Volume 5 ,
Article 5.
Matsuyama K. (1992). Agriculture productivity, comparative advantage, and economic
growth. Journal of Economic Theory, 59: 317-334
68
Michiel van Dijk (2002). "The Determinants of Export Performance in Developing
Countries: The Case of Indonesian Manufacturing", Working Paper 02.01, Eindhoven
Centre for Innovation Studies
Moran, C. (1988). "A Sructural Model for Developing Countries Manufactured
Export", World Bank Economics Review
Narjoko and Raymond Atje, "Promoting Export: Some Lessons from Indonesian
Manufacturing ", ARTNeT Working Paper Serioes, No. 32, February 2007
Oyejide, T.A. 1986. The Effects of Trade and Exchange Rate Policies on Agriculture in
Nigeria. Research Report 55 International Food Policy Research Institute, Washington,
D.C.
Parteka A. (2007). Employment and export specialisation patterns versus GDP
percapita performance: unifying approach. Università Politecnica delle Marche, di
http://www.dea.univpm.it/quaderni/pdf/302.pdf)Ricerca (Working Paper) 302
(downloadable fromQuaderno
Riedel, J. 1988. “The Demand for LDC Exports of Manufacturers: Estimates from
Hong Kong.” Economic Journal 98:138–48.
Rivera-Batiz, F. L., & Rivera-Batiz, L. A. (1994). International Finance and Open
Economy Macroeconomics 2nd Edition. New York: Macmillan Publishing Company.
Stern, R. M., Francis, J., & Schumacher, B. (1976). Elasticities in International Trade.
London: Trade Policy Research Centre.
Tambunan, Tulus T.H. (2001). Kinerja Ekspor Manufaktur Indonesia. Kompartemen
Industri Logam Dasar & Mesin dan LP3E, Kadin Indonesia, 2001
Tambunan, Tulus T.H. (2001). Transformasi Ekonomi Di Indonesia. Penerbit Salemba
Empat.
Todaro, Michael P. Economic Development Report in the Third World. New York:
Longman, 1985.
United Nations Statistical Division (UNSD), Commodity Trade Database
(COMTRADE), available through World Bank’s World Integrated Trade Solution
(WITS): www.wits.worldbank.org
Winters, L. A. 1981: An Econometric Model of the Export Sector: UK Visible Exports
and their Prices 1955-1973. Cambridge Studies in Applied Econometrics: 4.
Cambridge: The University Press.
69
LAMPIRAN-1
Daftar Harmonised System (HS) - Produk Pertanian
No HS DESCRIPTION No HS DESCRIPTION
1 010111000 HORSES PURE-BRED BREEDING ANIMALS 101 030619100 CRAYFISH FROZEN
2 010119100 SPORTING HORSES 102 030619900 OTHER THAN CRAYFISH FROZEN
3 010119900 HORSES FOR OTHER PURPOSES 103 030621100 ROCK LOBSTER & OTHER SEA CRAWFISH IN AIRTIGHT CONTAINER
4 010120000 ASSES, MULES AND HINNIES 104 030621900 ROCK LOBSTER & OTHER SEA CRAWFISH OTHER THAN IN AIRTIGHT CONTAINER
5 010210000 PURE-BRED BREEDING LIVE BOVINE ANI MALS 105 030622100 LOBSTER IN AIRTIGHT CONTAINER
6 010290110 CATTLES WEIGHING NOT MORE THAN 350 KG 106 030622900 LOBSTER OTH. THAN IN AIRTIGHT CONTAINER
7 010290190 OTHER CATTLES 107 030623100 SHRIMPS AND PRAWNS IN AIRTIGHT CONTAINER
8 010290900 OTHER COWS & BUFFALOES OTHER THAN PURE-BRED BREEDING ANIMALS108 030623900 SHRIMPS AND PRAWNS OTHER THAN IN AIRTIGHT CONTAINER
9 010310000 LIVE SWINE PURE-BRED BREEDING ANIMALS 109 030624100 CRABS IN AIRTIGHT CONTAINER
10 010391000 LIVE SWINE WEIGHING LESS THAN 50 KG 110 030624900 CRABS OTHER THAN IN AIRTIGHT CONT.
11 010392000 LIVE SWINE WEIGHING 50 KG OR MORE 111 030629110 CRAY FISH IN AIRTIGHT CONTAINER
12 010410100 SHEEP PURE-BRED BREEDING ANIMALS 112 030629190 OTHER CRAY FISH
13 010410900 SHEEP OTHER THAN PURE-BRED BREEDING ANIMALS 113 030629910 OTHER CRUSTACEANS IN AIRTIGHT CONTAINER
14 010420100 GOATS PURE-BRED BREEDING ANIMALS 114 030629990 OTHER CRUSTACEANS OTHER THAN IN AIRTIGHT CONTAINER
15 010420900 GOATS OTHER PURE - BRED BREEDING ANIMALS 115 030710000 OYSTERS FIT FOR HUMAN CONSUMPTION
16 010511100 FOWLS PURE-BRED BREEDING ANIMALS, WEIGHT < 185 GRAM 116 030721000 SCALLOPS LIVE, FRESH OR CHILLED
17 010511900 FOWLS OTHER THAN PURE-BRED BREEDING ANIMALS, WEIGHT < 185 GRAM117 030729100 SCALLOPS FROZEN
18 010512100 PURE-BRED BREEDING LIVE TURKEYS ANI MALS 118 030729900 SCALLOPS OTHER THAN FROZEN
19 010512900 OTHER LIVE TURKEYS 119 030731000 MUSSELS LIVE, FRESH OR CHILLED
20 010519100 OTHER THAN FOWLS PURE-BRED BREEDING ANIMALS, WEIGHT < 185 GRAM120 030739100 MUSSELS FROZEN
21 010519900 FOWL OTHER THAN PURE-BRED BREEDING ANIMALS, WEIGHT < 185 GRAM121 030739900 MUSSELS OTHER THAN FROZEN
22 010592100 PURE-BRED BREEDING LIVE FOWLS ANI MALS WEIGHT < 2000 G 122 030741000 CUTTLE FISH LIVE, FRESH OR CHILLED
23 010592900 OTHER LIVE FOWLS WEIGHT < 2000 G 123 030749100 CUTTLE FISH FROZEN
24 010593100 PURE-BRED BREEDING LIVE FOWLS WEIGH > 2000 G 124 030749900 CUTTLE FISH OTHER THAN FROZEN
25 010593900 OTHER LIVE FOWLS WEIGHT > 2000 G 125 030751000 OCTOPUS LIVE, FRESH OR CHILLED
26 010599100 OTH. THAN FOWLS PURE-BRED BREEDING ANIMALS WEIGHT >= 185 GRAM126 030759100 OCTOPUS FROZEN
27 010599900 OTHER THAN FOWLS OTHER THAN PURE- BRED BREEDING ANIMALS WEIGHT>=185GR127 030759900 OCTOPUS OTHER THAN FROZEN
28 010600111 RABBIT PURE-BRED BREEDING ANIMALS 128 030760000 SNAILS, OTHER THAN SEA SNAILS
29 010600119 RABBIT OTH.THAN PURE-BRED BREEDING ANIMALS 129 030791000 LIVE, FRESH OR CHILLED OF OTHER MOL LUSCA
30 010600121 PIGEON PURE-BRED BREEDING ANIMALS 130 030799400 JELLY FISH FROZEN
31 010600129 PIGEON OTH. THAN PURE-BRED BREEDING ANIMALS 131 030799900 OTHER MOLLUSCS FROZEN
32 010600191 OTHER LIVE ANIMALS FOR HUMAN FOOD PURE-BRED BREEDING ANIMALS132 040700110 BIRD EGGS FRESH FOR HATCHING
33 010600199 OTHER LIVE ANIMALS FOR HUMAN FOOD OTHER PURE-BRED BREEDING ANIMALS133 040700120 BIRD EGGS FRESH NOT FOR HATCHING
34 010600910 SILK WORMS 134 040700900 BIRD EGGS OTHER THAN FRESH
35 010600991 OTH.LIVE ANIMALS PURE-BRED-BREEDING ANIMALS 135 040900000 NATURAL HONEY
36 010600999 OTHER LIVE ANIMALS OTHER PURE-BRED BREEDING ANIMALS 136 050210000 PIGS', HOGS' OR BOARS' BRISTLES AND HAIR AND WASTE THEREOF
37 030110100 ORNAMENTAL FISH FRY 137 050290000 OTHER PIG'S, HOG'S AND OTHER BRUSH MAKING HAIR
38 030110910 MARINE ORNAMENTAL FISH 138 050300300 HORSEHAIR AND THE WASTE PUT UP AS LAYER WITH OR WITHOUT SUPPORTING
39 030110920 FRESH WATER ORNAMENTAL FISH (LIVE) 139 050300900 OTHER HORSEHAIR AND THE WASTE PUT UP AS LAYER
40 030191100 TROUT FISH FRY 140 050510000 FEATHERS OF A KIND USED FOR STUFF ING DOWN
41 030191900 TROUT OTHER THAN FISH FRY 141 050590000 OTHER PARTS OF BIRDS
42 030192100 EELS FISH FRY 142 050710100 IVORY POWDER
43 030192900 EELS OTHER THAN FISH FRY 143 050710900 IVORY OTHER THAN POWDER
44 030193100 CARP FISH FRY 144 050790500 POWDER, MADE OF HORNS, BEAKS
45 030193900 CARP OTHER THAN FISH FRY 145 050790900 OTHER HOOVES
46 030199100 OTHER LIVE FISH FRY 146 050800000 CORAL AND SIMILAR MATERIAL, UNWORKD OR SIMPLY PREPARED
47 030199900 OTHER LIVE FISH 147 050900000 NATURAL SPONGES OF ANIMAL ORIGIN
48 030211000 TROUT FRESH OR CHILLED 148 051000000 AMBERGIS, CASTOREUM, CIVET AND MUSK ; CANTHARIDES
49 030212000 PACIFIC SALMON FRESH OR CHILLED 149 051110000 BOVINE SEMEN
50 030219000 OTHER FISH, FRESH OR CHILLED 150 051191000 PRODUCT OF FISH OR CRUSTACEANS, MOL LUSCS OR OTHER AQUATIC INVERTABRATE
51 030221000 HALIBUT FRESH OR CHILLED 151 051199110 SEMEN OF SWINE, GOATS AND SHEEP
52 030222000 PLAICE FRESH OR CHILLED 152 051199190 SEMEN OF OTHER SWINE, GOATS & SHEEP
53 030223000 SOLE FRESH OR CHILLED 153 051199200 SINEWS AND TENDONS
54 030229000 OTHER FLAT FISH, FRESH OR CHILLED 154 051199300 PARINGS AND SIMILAR WASTE OF RAW HIDES OR SKINS
55 030231000 ALBACORE OR LONGFINNED TUNAS FRESH OR CHILLED 155 051199400 SILK WORM EGGS
56 030232000 YELLOWFIN TUNAS FRESH OR CHILLED 156 051199500 ROES
57 030233000 SKIPJACK OR STRIPE-BELLIED BONITO FRESH OR CHILLED 157 051199600 ARTEMIA EGGS
58 030239000 OTHER TUNAS FRESH OR CHILLED 158 051199900 OTHER SEMEN
59 030240000 HERRINGS FRESH OR CHILLED 159 060110000 BULBS, TUBERS, TUBEROUS ROOTS,CORMS AND RHIZOMES, DORMANT
60 030250000 COD FRESH OR CHILLED 160 060120100 CHICORY ROOTS
61 030261000 SARDINES FRESH OR CHILLED 161 060120900 OTHER BULBS
62 030262000 HADDOCK FRESH OR CHILLED 162 060210100 RUBBER WOOD UNROOTED CUTTING AND SLIPS
63 030263000 COALFISH FRESH OR CHILLED 163 060210900 OTHER UNROOTED CUTTING & SLIPS OF RUBBER WOODS
64 030264000 MACKEREL FRESH OR CHILLED 164 060220000 EDIBLE FRUIT OR NUT TREES,SHRUBS AND BUSHES, GRAFTED OR NOT
65 030265000 DOGFISH & OTH. SHARKS FRESH/CHILLED 165 060230000 RHODODENDRONS AND AZALEAS, GRAFTED OR NOT
66 030266000 EELS FRESH OR CHILLED 166 060240000 ROSES, GRAFTED OR NOT
67 030269100 MARINE FISH FRESH OR CHILLED 167 060290100 RUBBER BUDWOOD
68 030269900 OTHER MARINE FISH FRESH OR CHILLED 168 060290210 ORCHID PLANTS : SEEDLINGS
69 030270100 LIVERS OF FISH FRESH OR CHILLED 169 060290291 ORCHID PLANTS : ARANDA
70 030270200 ROES OF FISH FRESH OR CHILLED 170 060290292 ORCHID PLANTS : DENDROBIUM
71 030310000 PACIFIC SALMON FROZEN 171 060290293 ORCHID PLANTS : VANDA
72 030321000 TROUT FROZEN 172 060290294 ORCHID PLANTS : CATTLEYA
73 030322000 ATLANTIC SALMON FROZEN 173 060290295 LIVE PLANTS : PHALAENOPSIS
74 030329000 OTHER SALMONIDAE FROZEN 174 060290299 OTHER ORCHID PLANTS
75 030331000 HALIBUT FROZEN 175 060290310 MARINE PLANTS IN AQUARIUM
76 030332000 PLAICE FROZEN 176 060290320 FRESH WATER PLANTS IN AQUARIUM
77 030333000 SOLE FROZEN 177 060290900 OTHER PLANTS USED IN AQUARIUM
78 030339000 OTHER FLAT FISH FROZEN 178 060310000 FRESH CUT FLOWERS FOR ORNAMENTAL PURPOSES
79 030341000 ALBACORE OR LONGFINNED TUNAS FROZEN 179 060390000 OTHER FRESH CUT FLOWERS FOR ORNAMEN TAL PURPOSES
80 030342000 YELLOWFIN TUNAS FROZEN 180 060410100 MOSES AND LICHENS FRESH
81 030343000 SKIPJACK OR STRIPE-BELLIED BONITO FROZEN 181 060410900 MOSES AND LICHENS OTHER THAN FRESH
82 030349000 OTHER TUNAS FISH FROZEN 182 060491000 OTHER MOSES AND LICHENS FRESH
83 030350000 HERRINGS FROZEN 183 060499000 OTH MOSES & LICHENS OTH. THAN FRESH
84 030360000 COD FROZEN 184 070110000 POTATOSES, FRESH OR CHILLED SEED
85 030371000 SARDINES FROZEN 185 070190000 POTATOSES, FRESH / CHILLED OTHER THAN SEED
86 030372000 HADDOCK FROZEN 186 070200000 TOMATOES, FRESH OR CHILLED.
87 030373000 COALFISH FROZEN (POLLACHIUS VIRENS) 187 070310100 ONIONS FRESH OR CHILLED
88 030374000 MACKEREL FROZEN (SCOMBER SCOMBRUS, SCOBER AUSTRALASICUS, S. JAPONICUS)188 070310200 SHALLOTS FRESH OR CHILLED
89 030375000 DOGFISH AND OTHER SHARKS FROZEN 189 070320000 GARLIC FRESH OR CHILLED
90 030376000 EELS FROZEN 190 070390000 LEEKS & OTHER ALLIACEOUS VEGETABLES
91 030377000 SEA BASS FROZEN 191 070410000 CAULIFLOWERS AND HEADED BROCCOLI FRESH OR CHILLED
92 030378000 HAKE FROZEN 192 070420000 BRUSSELS SPROUTS FRESH OR CHILLED
93 030379100 MARINE FISH FROZEN 193 070490100 CABBAGES FRESH OR CHILLED
94 030379900 OTHER THAN MARINE FISH FROZEN 194 070490900 OTHER CABAGES FRESH OR CHILLED
95 030380100 LIVERS OF FISH FROZEN 195 070511000 CABBAGE LETTUCE (HEAD LETTUCE) FRESH OR CHILLED
96 030380200 ROES OF TUNAS 196 070519000 OTHER LECTTUCE FRESH OR CHILLED
97 030611000 ROCK LOBSTERS & OTHER SEA CRAWFISH FROZEN 197 070521000 WITLOOP CHICORY FRESH OR CHILLED
98 030612000 LOBSTERS FROZEN 198 070529000 OTHER CHICORY FRESH OR CHILLED
99 030613000 SHRIMPS AND PRAWNS FROZEN 199 070610000 CARROTS & TURNIPS FRESH / CHILLED
100 030614000 CRABS FROZEN 200 070690000 OTHERSALAD BEETROOT SALSIFY, AND OTHER FRESH OR CHILLED
70
LAMPIRAN-1
(Lanjutan)
No HS DESCRIPTION No HS DESCRIPTION
201 070700100 CUCUMBERS FRESH OR CHILLED 301 081090900 OTHER FRUITS FRESH
202 070700200 GHERKINS FRESH OR CHILLED 302 081190200 OTHER FRUIT AND NUTS NOT CONTAINING ADDED SUGAR
203 070810000 PEAS (PISUM SATIVUM) FRESH/CHILLED 303 081210000 CHERRIES PROVISIONALLY PRESERVED
204 070820000 BEANS (VIGNA SPP., PHASEOLUS SPP.) FRESH OR CHILLED 304 081220000 STRAWBERRIES PROVISIONALLY PRESERVD
205 070890000 OTHER LEGUMINOUS VEGETABLES FRESH OR CHILLED 305 081290000 OTHER FRUIT AND NUT PROVISIONALLY PRESERVED
206 070910000 GLOBE ARTICHOCKES FRESH OR CHILLED 306 081350000 MIXTURES OF NUTS OR DRIED FRUITS
207 070920000 ASPARAGUS FRESH OR CHILLED 307 081400100 PEEL OF CITRUS FRUIT OR MELONS FRESH OR FROZEN
208 070930000 AUBERGINES (EGG-PLANTS) FRESH OR CHILLED 308 081400900 PEEL OF CITRUS FRUIT OR MELONS OTHER FRESH, FROZEN OR DRIED
209 070940000 CELERY OTHER THAN CELERIAC FRESH OR CHILLED 309 090111200 COFFEE,NOT ROASTED NOT DECAFFEINATE ARABICA WIB
210 070951000 MUSHROOMS FRESH OR CHILLED 310 090111300 COFFEE,NOT ROASTED NOT DECAFFEINATE ROBUSTA OIB
211 070952000 TRUFFLES FRESH OR CHILLED 311 090111900 OTHER COFFEE,NOT ROASTED NOT DECAFFEINATED
212 070960000 FRUITS OF THE GENUS CAPSICUM OR OF THE GENUS PIMENTA FRESH OR CHILLED312 090210100 GREEN TEA PACKING <= 3 KG LEAF
213 070970000 SPINACH,NEW ZEALAND SPINACH &ORACHE SPINACH FRESH OR CHILLED313 090220100 OTH GREEN TEA (NOT FERMENTED) DUST
214 070990000 OTHER VEGETABLES, FRESH OR CHILLED NES 314 090240100 OTHER BLACK TEA (FERMETED) LEAF
215 071010000 POTATOES FROZEN 315 090240200 OTHER BLACK TEA (FERMETED) DUST
216 071021000 PEAS (PISUM SATIVUM) FROZEN 316 090300000 MATE.
217 071022000 BEANS (VIGNA SPP., PHASEOLUS SPP.) FROZEN 317 090411100 PEPPER NEITHER CRUSHED NOR GROUND GREEN
218 071029000 OTHER LEGUMINOUS VEGETABLE FROZEN 318 090411210 WHITE PEPPER, NEITHER CRUSHED OR GROUND
219 071030000 SPINACH, NEW ZEALAND SPINACH AND ORACHE SPINACH FROZEN 319 090411290 WHITE PEPPER, CRUSHED OR GROUND
220 071040000 SWEET CORN FROZEN 320 090411310 BLACK PEPPER, NEITHER CRUSHED OR GROUND
221 071080000 OTHER VEGETABLES FROZEN 321 090411390 BLACK PEPPER, CRUSHED OR GROUND
222 071090000 MIXTURES OF VEGETABLES FROZEN 322 090500100 VANILLA WHOLE
223 071110100 ONIONS PRESERVED IN AIRTIGHT CON TAINER 323 090610000 CINNAMON & CINNAMON-TREE FLOWERS NEITHER CRUSHED NOR GROUND
224 071110900 ONIONS OTHER THAN IN AIRTIGHT CONTAINERS 324 090700100 CLOVES
225 071120100 OLIVES IN AIRTIGHT CONTAINERS 325 090700900 CLOVES ( WHOLE FRUIT OR STEAM )
226 071120900 OLIVES OTHER THAN IN AIRTIGHT CONTAINERS 326 090810100 NUTMEG IN SHELL
227 071130100 CAPERS IN AIRTIGHT CONTAINERS 327 090810200 NUTMEG SHELLED
228 071130900 CAPERS OTHER THAN IN AIRTIGHT CONTAINERS 328 090820000 MACE
229 071140100 CUCUMBER & GHERKINS IN AIRTIGHT CONTAINERS 329 090830000 CARDAMOMS
230 071140900 CUCUMBER & GHERKINS OTH IN AIRTIGHT CONTAINERS 330 090910000 SEEDS OF ANISE OR BADIAN
231 071190110 FRIUTS OF THE GENUS CAPSICUM / OF THE GENUS PIMENTA IN AIRTIGHT CONT.331 090920000 SEEDS OF CORIANDER
232 071190190 FRIUT OF THE GENUS CAPSICUM/PIMENTA OTH THAN IN AIRTIGHT CONTAINERS332 090930000 SEEDS OF CUMIN
233 071190910 OTHER PRESERVED VEGETABLES IN AIRTIGHT CONTAINERS 333 090940000 SEEDS OF CARAWAY
234 071190990 OTHER PRESERVED VEGETABLES OTHER THAN IN AIRTIGHT CONTAINERS334 090950000 SEEDS OF FENNEL OR JUNIPER BERRIES
235 071290100 GARLIC DRIED 335 091010100 GINGER FRESH
236 071290900 OTHER VEGETABLES DRIED 336 091010900 GINGER OTHER THAN FRESH OR DRIED
237 071320000 CHICKPEAS (GARBANZOS) DRIED 337 091020100 SAFFRON FRESH
238 071331000 BEANS OF THE SPECIES VIGNA MUNGO HEPPER/ VIGNA RADIATA WILCZEK DRIED338 091020900 OTHER SAFFRON
239 071333000 KIDNEY BEANS, INCLUDING WHITE PEA BEANS (PHASEOLUS VULGARIS) DRIED339 091030100 TURMERIC (CURCUMA) FRESH
240 071339000 KIDNEY BEANS 340 091030900 OTHER TURMERIC (CURCUMA)
241 071340000 LENTILS DRIED 341 091040000 THYME; BAY LEAVES
242 071350000 BROAD BEANS & HORSE BEANS DRIED 342 091050000 CURRY
243 071420000 SWEET POTATOES 343 091099000 OTHER SPICES
244 071490100 SAGO PITH 344 100110100 DURUM WHEAT SEEDS
245 071490900 OTHER THAN SAGO PITH 345 100110900 DURUM WHEAT SEEDS OTHER THAN SEEDS
246 080121000 BRAZIL NUT IN SHELL 346 100190110 WHEAT SEEDS
247 080122000 BRAZIL NUT SHELLED 347 100190190 WHEAT OTHER THAN SEEDS
248 080211000 ALMONDS IN SHELL FRESH OR DRIED 348 100190200 MESLIN
249 080212000 ALMONDS SHELLED FRESH OR DRIED 349 100200000 RYE.
250 080221000 HAZELNUT / FILBERTS IN SHELL FRESH OR DRIED 350 100300000 BARLEY.
251 080222000 HAZELNUT / FILBERTS SHELLED FRESH OR DRIED 351 100400000 OATS.
252 080231000 WALNUTS IN SHELL FRESH / DRIED 352 100510000 MAIZE ( CORN ) SEEDS
253 080232000 WALNUTS SHELLED FRESH / DRIED 353 100590000 MAIZE ( CORN ) OTHER SEEDS
254 080240100 CHESNUTS IN SHELL 354 100610000 RICE IN THE HUSK (PADDY OR ROUGH)
255 080240200 CHESNUTS SHELLED 355 100700000 GRAIN SORGHUM
256 080250100 PICTACHIOS IN SHELL 356 100810000 BUCKWHEAT
257 080250200 PICTACHIOS SHELLED 357 100820000 MILLET
258 080290110 ARECA NUTS IN SHELL 358 100830000 CANARY SEED
259 080290120 ARECA NUTS SHELLED 359 100890000 OTHER CEREALS
260 080290910 OTHER NUTS IN SHELL 360 110710100 MALT NOT ROASTED UNGROUND
261 080290920 OTHER NUTS SHELLED 361 120100100 SOYA BEANS, WHETHER OR NOT BROKEN YELLOW
262 080300100 BENANAS, INCLUDING PLANTAINS FRESH 362 120100900 OTHER SOYA BEANS WHETHER OR NOT BRO KEN
263 080410100 DATES FRESH 363 120210000 GROUND-NUTS, NOT ROASTED/OTHERWHISE COOKED IN SHELL
264 080420100 FIGS FRESH 364 120220000 GROUND-NUTS, NOT ROASTED/OTHERWHISE COOKED SHELLED,WHETHER / NOT BROKEN
265 080430000 PINEAPPLES FRESH OR DRIED 365 120400000 LINSEED, WHETHER OR NOT BROKEN.
266 080440000 AVOCADOS FRESH OR DRIED 366 120500000 RAPE OR COLZA SEEDS, WHETHER OR NOT BROKEN
267 080450100 GUAVAS FRESH OR CHILLED 367 120600000 SUNFLOWER SEEDS, WHETHER OR NOT BROKEN
268 080450200 MANGOES FRESH OR CHILLED 368 120710000 PALM NUTS AND KERNELS
269 080450300 MANGOESTEENS FRESH OR CHILLED 369 120720000 COTTON SEEDS
270 080510100 ORANGES FRESH 370 120730000 CASTOR OIL SEEDS
271 080520110 MANDARINS FRESH 371 120740000 SESAMUM SEEDS
272 080520120 MANDARINS DRIED 372 120750000 MUSTARD SEEDS
273 080520910 MANDARINS FRESH 373 120760000 SAFFLOWER SEEDS
274 080520920 CLEMENTINES, WILKINGS DRIED 374 120791000 POPPY SEEDS
275 080530100 LEMONS FRESH 375 120792000 SHEA NUTS (KARITE NUTS)
276 080540100 GRAPEFRUIT FRESH 376 120799000 OTHER OIL SEEDS AND OLEAGINOUS FRUIT, WHETHER OR NOT BROKEN, NES
277 080590110 POMELOS FRESH 377 120911000 SUGAR BEET SEED
278 080590120 POMELOS DRIED 378 120919000 OTHER BEET SEED
279 080590910 OTHER CITRUS FRUIT FRESH 379 120921000 LUCERNE (ALFALFA) SEED
280 080590920 OTHER CITRUS DRIED 380 120922000 CLOVER (TRIFOLIUM SPP.) SEED
281 080610000 GRAPES FRESH 381 120923000 FESCUE SEED
282 080711000 WATERMELONS FRESH 382 120924000 KENTUCKY BLUE GRASS (POA PRATENSIS L.) SEED
283 080719000 OTHER MELONS FRESH 383 120925000 RYE GRASS (LOLIUM MULTIFLORUM LAM, LOLIUM PERENNE L.) SEED
284 080720000 PAPAWS (PAPAYAS) FRESH 384 120926000 TIMOTHY GRASS SEED
285 080810000 APPLES FRESH 385 120929000 OTHER SEED USED FOR SOWING
286 080820000 PEARS AND QUINCES FRESH 386 120930000 SEEDS OF HERBACEOUS PLANTS CULTIVAT TED PRINCIPALLY FOR THEIR FLOWERS
287 080910000 APRICOTS FRESH 387 120991000 VEGETABLE SEEDS
288 080920000 CHERRIES FRESH 388 120999000 OTHER SEEDS, FRUIT AND SPORES OF A KIND USED FOR SOWING, NES
289 080930000 PEACHES,INCLUDING NECTARINES FRESH 389 121010000 HOP CONES, NEITHER GROUND NOR POW- DERRED NOR IN THE FORM OF PELLETS
290 080940000 PLUMS AND SLOES FRESH 390 121110000 LIQUORICE ROOTS
291 081010000 STRAWBERRIES FRESH 391 121120000 GINSENG ROOTS
292 081020000 RASPBERRIES,BLACKBERRIES,MULBERRIES AND LONGANBERRIES FRESH392 121190110 VETIVER ROOTS
293 081030000 BLACK, WHITE OR RED CURRANTS AND AND GOOSEBERRIES FRESH 393 121190120 GARRO WOOD
294 081040000 CRANBERRIES, BILBERRIES AND OTHER FRUITS OF THE GENUS VACCINIUM FRESH394 121190130 LACA WOOD
295 081050000 KIWIFRUIT FRESH 395 121190140 SANDAL WOOD
296 081090110 AREN FRUITS SHELLED FRESH 396 121190150 PATCHOULI LEAF, INCLUDING STALK AND TWIG
297 081090120 DURIAN FRESH 397 121190190 OTHER PLANTS FOR PERFUMERY
298 081090130 LANGSAT / DUKU FRESH 398 121190210 TEMULAWAK
299 081090150 RAMBUTAN FRESH 399 121190220 CUBEB PEPPER
300 081090190 OTHER TROPICAL FRUITS FRESH 400 121190230 KUMIS KUCING
71
LAMPIRAN-1
(Lanjutan)
No HS DESCRIPTION No HS DESCRIPTION
401 121190241 CINCHONA BARK, CONTAINING BY WEIGHT >= 3 % OF CINCHONA 462 440310130 WOOD IN THE ROUGHT, TREATED WITH PAINT, STAINTS; OF CEMATAN/ALAU/CIN
402 121190249 CINCHONA BARK, CONTAINING BY WEIGHT < 3 % OF CINCHONA 463 440310140 WOOD IN THE ROUGHT, TREATED WITH PAINT, STAINTS; OF MELUR/JAMUJU
403 121190250 CASSIA FISTULA 464 440310190 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF OTHER CONIFER. SP
404 121190260 COCA LEAF 465 440310211 WOOD IN THE ROUGHT, TREATED WITH PAINT, STAINTS; OF WHITE MERANTI
405 121190290 OTHER PLANT USED PHARMACY 466 440310219 WOOD IN THE ROUGHT, TREATED WITH PAINT, STAINTS; OF OTHER MERANTI
406 121190310 DERRIES ROOTS 467 440310220 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF RAMIN
407 121190390 OTHER PLANT USED FOR INSECTICIDAL 468 440310230 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF PULAI GROUP
408 121210000 LOCUST BEAN, INCLUDING LOCUST BEAN SEEDS 469 440310240 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF KAPUR
409 121220100 SEAWEEDS 470 440310250 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF KERUING
410 121220200 OTHER ALGAE 471 440310260 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF MATOA GROUP
411 121230000 APRICOT, PEACH OR PLUM STONES AND KERNELS 472 440310270 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF TEAK WOOD
412 121291000 SUGAR BEET 473 440310291 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF EBONY WOOD
413 121292000 SUGAR CANE 474 440310292 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF IRON WOOD
414 121299900 OTHER LOCUST BEAN 475 440310293 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF JELUTONG
415 121300000 CEREAL STRAW AND HUSKS, UNPREPARED, WHETHER OR NOT CHOPPED476 440310294 WOOD IN THE ROUGHT, TREATED WITH PAINT, STAINTS; OF SANDALWOOD; LAKA
416 130110000 LAC 477 440310295 WOOD IN THE ROUGHT, TREATED WITH PAINT, STAINTS; OF KUKU; PERUPUK;
417 130120000 GUM ARABIC 478 440310296 WOOD IN THE ROUGHT, TREATED WITH PAINT, STAINTS; OF GIAM; JEUNJING;
418 130190100 GUM 479 440310297 WOOD IN THE ROUGHT, TREATED WITH PAINT, STAINTS; OF CEMPAKA; RENGAS;
419 130190240 RESIN OF PINE 480 440310299 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF OTHER NON-CON. SP
420 130190290 OTHER RESIN 481 440320100 WOOD IN THE ROUGH UN TREATED FOR PULPING
421 130190900 OTHER LAC 482 440320200 WOOD IN THE ROUGH UN TREATED OF AGATHIS
422 130211100 OPIATUM, OPIUM CONCENTRATUM, PANTOP ON 483 440320300 OTHER WOOD IN THE ROUGHT OF PINE
423 130211900 OTHER OPIUM 484 440320400 OTHER WOOD IN THE ROUGHT OF CEMATAN ALAU/CIN; MELUR
424 130212000 VEGETABLE SAPS AND EXTRACTS OF LIQUORICE 485 440320900 WOOD IN THE ROUGH UN TREATED OF OTHER CONIFEROUS SPECIES
425 130213000 VEGETABLE SAPS AND EXTRACTS OF HOPS 486 440341100 DARK RED MERANTI, LIGHT RED MERANTI
426 130214000 VEGETABLE SAPS AND EXTRACTS OF PYRETHRUM 487 440341200 MERANTI BAKAU
427 130219000 OTHER VEGETABLE SAPS AND EXTRACTS 488 440349100 WHITE MERANTI
428 130220000 PECTIC SUBSTANCES, PECTINATES AND PECTATES 489 440349200 YELLOW MERANTI
429 130232000 MUCILAGES & THICKENERS, WHETHER OR NOT MOIF. DERV. FROM LOCUST BEANS490 440349300 KERUING
430 130239000 OTHER MUCILAGES & THICKENERS 491 440349400 RAMIN
431 140110000 BAMBOOS 492 440349500 KAPUR
432 140190100 ATTAP 493 440349600 TEAK
433 140190900 OTHER THAN KUMPAI OR ATTAP 494 440349700 JELUTONG
434 140210000 KAPOK 495 440349800 JONGKONG
435 140290000 OTHER VEGETABLE MATERIALS OF A KIND USED PRIMARILY AS A STUFFING496 440349900 OTHER KINDS OF TROPICAL WOODS
436 140310000 BROOMCORN (SORGHUM VULGARE VAR. TECHNICUM) 497 440391100 WOOD IN THE ROUGH OF OAK FOR PULPING
437 140390000 OTHER VEGETABLE MATERIALS OF A KIND USED PRIMARILY IN BROOMS498 440391900 WOOD IN THE ROUGH OF OAK FOR OTHER PURPOSES
438 140410900 OTHER RAW VEG. MATRL. USED IN DYEING OR TANNING 499 440392100 WOOD IN THE ROUGH OF BEECH FOR PULPING
439 140420000 COTTON LINTERS 500 440392900 WOOD IN THE ROUGH OF BEECH FOR OTHER PURPOSES
440 140490100 ILES-ILES(AMORPHOPALLUS VARIABILLI) 501 440399100 WOOD IN THE ROUGH OF OTHER WOODS, FOR PULPING
441 140490200 COCONUT SHELL 502 440399910 WOOD IN THE ROUGH OF PULAI GROUP
442 140490900 OTHER VEGETABLE PRODUCTS 503 440399920 WOOD IN THE ROUGH OF MATOA GROUP
443 152110000 VEGETABLE WAXES 504 440399930 WOOD IN THE ROUGH OF EBONY GROUP
444 152190000 OTHER VEGETABLE WAX 505 440399940 WOOD IN THE ROUGH OF IRON GROUP
445 180100000 COCOA BEANS, WHOLE OR BROKEN, RAW OR ROASTED 506 440399950 OTHER WOOD IN THE ROUGHT OF SANDAL- WOOD; LAKA
446 180200000 COCOA SHELLS,HUSKS,SKINS AND OTHER COCOA WASTE 507 440399960 OTHER WOOD IN THE ROUGHT OF KUKU; PERUPUK; SONOKELING; SONOKEMBANG;
447 240110100 TOBACCO, NOT STEMMED/STRIPPED VIRGINIA TYPE FLUE CURED 508 440399970 OTHER WOOD IN THE ROUGHT OF GIAM; JEUNJING/SENGON; JOHAR; KARET;
448 240110900 TOBACCO, NOT STEMMED/STRIPPED OF OTHER THAN VIRGINIA 509 440399980 OTHER WOOD IN THE ROUGHT OF CEMPAKA DURIAN BURUNG; RENGAS; SINDUR;
449 240130000 TOBACCO REFUSE 510 440399990 WOOD IN THE ROUGH OF OTHER WOODS
450 380610000 ROSIN 511 500100000 SILK-WORM COCOONS SUITABLE FOR REELING
451 400110110 LATEX CONTAINING < 1/2 % AMMONIA; CREAM CONCENTRATE 512 510111000 SHORN WOOL, GREASY
452 400110120 LATEX CONTAINING < 1/2 % AMMONIA; CENTRIFUGE CONCENTRATE 513 510119000 OTHER GREASY WOOL
453 400110190 LATEX CONTAINING < 1/2 % AMMONIA; OTHER CONCENTRATE 514 510121000 SHORN WOOL,DEGREASED,NOT CARBONISED
454 400110210 LATEX CONTAINING > 1/2 % AMMONIA; CREAM CONCENTRATE 515 510129000 OTHER DEGREASED NOT CARBONISED WOOL
455 400110220 LATEX CONTAINING > 1/2 % AMMONIA; CENTRIFUGE CONCENTRATE 516 510210000 FINE ANIMAL HAIR
456 400110290 LATEX CONTAINING > 1/2 % AMMONIA; OTHER CONCENTRATE 517 510220000 COARSE ANIMAL HAIR
457 400110900 OTHER NATURAL RUBBER LATEX 518 520100000 COTTON, NOT CARDED OR COMBED
458 400130000 BALATA, GUTTA-PERCHA, GUAYULE, CHIC LE AND 519 710110000 NATURAL PEARLS
459 440110000 FUEL WOOD, IN LOGS, IN BILLETS, IN TWIGS,IN FAGGOTS OR IN SIMILAR FORM520 710121000 UNWORKED CULTURED PEARLS
460 440310110 WOOD IN THE ROUGH, TREATED WITH PAINT, STAINS; OF AGATHIS 521 710122000 WORKED CULTURED PEARLS
461 440310120 WOOD IN THE ROUGHT, TREATED WITH PAINT, STAINTS; OF PINE 522 980110100 AGRICULTURE PRODUCTS (PEBT)
Sumber : BPS
72
LAMPIRAN-2
Daftar Harmonised System (HS) - Produk Industri
No HS DESCRIPTION No HS DESCRIPTION
1 020110000 MEAT OF BOVINE ANIMALS, FRESH OR CHILLED CARCASSES & HALF-CARCASSES101 040610000 FRESH CHEESE (INCLUDING WHEY CHEESE) NOT FERMENTED, & CURD
2 020120000 MEAT OF BOVINE ANIMALS, FRESH OR CHILLED OTHER CUTS WITH BONE IN102 040620000 GRATED/POWDERED CHEESE OF ALL KINDS
3 020130000 MEAT OF BOVINE ANIMALS, FRESH OR CHILLED BONELESS 103 040630000 PROCESSED CHEESE, NOT GRATED OR POWDERED
4 020210000 MEAT OF BOVINE ANIMALS , FROZEN CARCASSES & HALF-CARCASSES104 040640000 BLUE VEINED CHEESE
5 020220000 MEAT OF BOVINE ANIMALS , FROZEN OTHER CUTS WITH BONE IN 105 040690000 OTHER CHEESE
6 020230000 MEAT OF BOVINE ANIMALS, FROZEN BONELESS 106 040811000 EGG YOLKS DRIED
7 020311000 MEAT OF SWINE FRESH OR CHILLED CARCASSES & HALF-CARCASSES107 040819000 EGG YOLKS OTHER THAN DRIED
8 020312000 MEAT OF SWINE FRESH/CHILLED HAMS, SHOULDERS &CUTS THEROF,WITH BONE IN108 040891000 OTHER THAN EGG YOLKS DRIED
9 020319000 MEAT OF SWINE FRESH OR CHILLED OTHER THAN CARCASSES & HAMS109 040899000 OTHER THAN EGG YOLKS OTH.THAN DRIED
10 020321000 MEAT OF SWINE FROZEN CARCASSES AND HALF-CARCASSES 110 041000000 EDIBLE PRODUCTS OF ANIMAL ORIGIN, NOT ELSEWHERE SPECIFIED/INCLUDED
11 020322000 MEAT OF SWINE FROZEN HAMS,SHOULDERS & CUTS THEREOF, WITH BONE IN111 050400300 ANIMAL'S GUTS, BLADDERS AND STOMACH FRESH, CHILLED OR FROZEN
12 020329000 MEAT OF SWINE FROZEN OTHER THAN CARCASSES & HAMS 112 050400900 ANIMAL'S GUTS, BLADDERS AND STOMACH IN OTHER FORM
13 020410000 CARCASSES AND HALF-CARCASSES OF LAMB FRESH / CHILLED 113 050610000 OSSEIN AND BONES TREATED WITH ACID
14 020421000 OTHER MEAT OF SHEEP, FRESH/CHILLED CARCASSES AND HALF-CARCASSES114 050690000 OTHER BONES & HORN - CORES
15 020422000 OTHER MEAT OF SHEEP, FRESH/CHILLED OTHER CUTS WITH BONE IN115 071220000 ONIONS DRIED
16 020423000 OTHER MEAT OF SHEEP, FRESH/CHILLED BONELESS 116 071230000 MUSHROOMS AND TRUFFELS DRIED
17 020430000 CARCASSES & HALF-CARCASSES OF LAMB, FROZEN 117 071310000 PEAS (PISUM SATIVUM) DRIED
18 020441000 OTHER MEAT OF SHEEP, FROZEN CARCA- SSES AND HALF-CARCASSES118 071332000 SMALL RED (ADZUKI) BEANS (PHASEOLUS OR VIGNA ANGULARIS ) DRIED
19 020442000 OTHER MEAT OF SHEEP, FROZEN OTHER CUTS WITH BONE IN 119 071390000 OTHER DRIED LEGUMINUS VEGETABLES
20 020443000 OTHER MEAT OF SHEEP,FROZEN BONELESS 120 071410100 MANIOC DRIED AND SLICED
21 020450000 MEAT OF GOATS FRESH, CHILLED OR FRO ZEN 121 071410200 MANIOC IN THE FORM OF PELLETS
22 020500000 MEAT OF HORSES, ASSES, MULES OR HINNIES, FRESH, CHILLED OR FROZEN122 071410900 MANIOC OTHER FORM
23 020610000 EDIBLE OFFAL OF BOVINE ANIMALS, FRESH OR CHILLED 123 080111000 COCONUT DESICCATED
24 020621000 EDIBLE OFFAL OF BOVINE ANIMALS,FRO- ZEN TONGUES 124 080119100 COCONUT IN SHELL
25 020622000 EDIBLE OFFAL OF BOVINE ANIMALS,FRO- ZEN LIVERS 125 080119900 OTHER COCONUT
26 020629000 OTHER EDIBLE OFFAL OF BOVINE ANI - MALS, FROZEN 126 080131000 CASHEW NUT IN SHELL
27 020630000 EDIBLE OFFAL OF SWINE, FRESH/CHILLD 127 080132000 CASHEW NUT SHELLED
28 020641000 EDIBLE OFFAL OF SWINE,FROZEN LIVERS 128 080300200 BENANAS, INCLUDING PLANTAINS DRIED
29 020649000 EDIBLE OFFAL OF SWINE,FROZEN OTHER THAN LIVERS 129 080410200 DATES DRIED
30 020680000 OTHER MEAT, FRESH OR CHILLED 130 080420200 FIGS DRIED
31 020690000 OTHER MEAT, FROZEN 131 080510200 ORANGES DRIED
32 020711000 FOWLS NOT CUT IN PIECES, FRESH OR CHILLED 132 080530200 LEMONS DRIED
33 020712000 FOWLS NOT CUT IN PIECES, FROZEN 133 080540200 GRAPEFRUIT DRIED
34 020713000 FOWLS CUTS AND OFFAL, FRESH OR CHILLED 134 080620000 GRAPES DRIED
35 020714000 FOWLS CUTS AND OFFAL, FROZEN 135 081110000 STRAWBERRIES UNCOOKED OR COOKED BY STEAMING OR BORING WATER
36 020724000 TURKEYS NOT CUT IN PIECES, FRESH OR CHILLED 136 081120000 RASPBERRIES, BLACKBERRIES, MULBERRI ES
37 020725000 TURKEYS NOT CUT IN PIECES, FROZEN 137 081190100 OTHER FRUIT AND NUTS CONTAINING ADDED SUGAR
38 020726000 TURKEYS CUTS AND OFFAL, FRESH OR CHILLED 138 081310000 APRICOTS DRIED
39 020727000 TURKEYS CUTS AND OFFAL, FROZEN 139 081320000 PRUNES DRIED
40 020732000 DUCK, GEESE NOT CUT IN PIECES, FRESH OR CHILLED 140 081330000 APPLES DRIED
41 020733000 DUCK, GEESE NOT CUT IN PIECES, FRO ZEN 141 081340100 TAMARINDS DRIED
42 020734000 FATTY LIVERS OF DUCK OR GEESE, FRESH OR CHILLED 142 081340900 OTHER FRUIT DRIED
43 020735000 OTHER MEAT OF DUCKS OR GEESE, FRESH OR CHILLED 143 081400200 PEEL OF CITRUS FRUIT OR MELONS DRIED
44 020736000 OTHER MEAT OF DUCKS OR GEESE, FRO ZEN 144 090112200 COFFEE,NOT ROASTED DECAFFEINATE ARABICA WIB
45 020810000 MEAT OF RABBITS OR HARES, CHILLED OR FROZEN 145 090112300 COFFEE,NOT ROASTED DECAFFEINATE ROBUSTA OIB
46 020820100 MEAT & EDIBLE MEAT OFFAL OF FROGS LEGS FRESH OR CHILLED 146 090112900 OTHER COFFEE,NOT ROASTED DECAFFEINATED
47 020820200 MEAT & EDIBLE MEAT OFFAL OF FROGS LEGS FROZEN 147 090121000 COFFEE ROASTED NOT DECAFFEINATED
48 020890110 MEAT & EDIBLE MEAT OFFAL OF FROGS (EXCL. LEGS ) FRESH OR CHILLED148 090122100 COFFEE, ROASTED DECAFFEINATE IN POWDER FORM
49 020890120 MEAT & EDIBLE MEAT OFFAL OF FROGS (EXCL. LEGS ) FROZEN 149 090122900 OTHER COFFEE, ROASTED DECAFFEINATE
50 020890900 OTHER MEAT OF FROGS 150 090190000 OTHER COFFEE ROASTED
51 020900100 PIG FAT FREE OF LEAN MEAT & POULTRY FAT FRESH, CHILLED OR FROZEN151 090210200 GREEN TEA PACKING <= 3 KG DUST
52 020900200 PIG FAT FREE OF LEAN MEAT & POULTRY FAT SALTED, IN BRINE, DRIED OR SMOK152 090220200 OTH GREEN TEA (NOT FERMENTED) LEAF
53 021011000 MEAT OF SWINE HAMS, SHOULDERS & CUTS THEREOF, WITH BONE IN153 090230000 BLACK TEA (FERMENTED) AND PARTLY FERMENTED
54 021012000 MEAT OF SWINE BELLIES ( STREAKY ) & CUTS THEREOF 154 090412000 PEPPER CRUSHED OR GROUND
55 021019000 OTHER MEAT OF SWINE 155 090420000 FRUITS OF THE GENUS CAPSICUM OR THE GENUS PIMENTA, DRIED OR CRUSHED
56 021020000 MEAT OF BOVINE ANIMALS 156 090500900 OTHER VANILLA
57 021090100 EDIBLE FLOURS & MEALS SALTED OR IN BRINE 157 090620000 CINNAMON CRUSHED OR GROUND
58 021090900 EDIBLE FLOURS & MEALS OTHER THAN SALTED OR IN BRINE 158 091091000 MIXTURES OF SPICES
59 030410100 FISH FILLETS FRESH OR CHILLED 159 100620000 HUSKED (BROWN) RICE
60 030410910 OTHER FISH FILLETS OF MARINE FISH FRESH OR CHILLED 160 100630000 SEMI-MILLED OR WHOLLY MILLED RICE, WHETHER OR NOT POLISHED OR GLAZED
61 030410990 OTHER FISH FILLETS OTH. THAN MARINE FISH FRESH OR CHILLED 161 100640000 BROKEN RICE
62 030420000 FROZEN FILLETS 162 110100000 WHEAT OR MESLIN FLOUR.
63 030490100 OTHER FISH MEAT OF MARINE FISH 163 110210000 RYE FLOUR
64 030490900 OTH FISH MEAT OTH THAN MARINE FISH 164 110220000 MAIZE (CORN) FLOUR
65 030510000 FISH MEAL FIT FOR HUMAN CONSUMPTION 165 110230000 RICE FLOUR
66 030520100 LIVERS & ROES SMOKED 166 110290000 OTHER CERERAL FLOUR
67 030520900 LIVERS & ROES OTHER THAN SMOKED 167 110311100 BULGUR
68 030530000 FISH FILLETS, DRIED, SALTED OR IN BRINE, BUT NOT SMOKED 168 110311900 OTHER GROATS AND MEALS OF WHEAT
69 030541000 PACIFIC SALMON SMOKED 169 110312000 GROATS AND MEALS OF OATS
70 030542000 HERRINGS SMOKED 170 110313000 GROATS AND MEALS OF MAIZE ( CORN )
71 030549000 OTHER THAN SALMON & HERRING SMOKED 171 110314000 GROATS AND MEALS OF RICE
72 030551000 COD DRIED (GADUS MORHUA, GADUS OGAC GADUS MACROCEPHALUS )172 110319100 GROATS AND MEALS OF MESLIN
73 030559100 TERI FISH DRIED 173 110319900 GROATS AND MEALS OF OTHER CEREALS
74 030559300 SHARK FINS DRIED 174 110321000 PELLETS OF WHEAT
75 030559900 OTHER DRIED FISHED WHETHER OR NOT SALTED BUT NOT SMOKED 175 110329100 PELLETS OF MESLIN
76 030561000 HERRINGS SALTED (CLUPEA HARENGUS, CLUPEA PALLASII ) 176 110329900 PELLETS OTHER CEREALS
77 030562000 COD SALTED (GADUS MORHUA,GADUS OGAC GADUS MACROCEPHALUS)177 110411000 ROLLED OR FLAKED GRAINS OF BARLEY
78 030563000 ANCHOVIES SALTED (ENGRAULIS SPP) 178 110412000 ROLLED OR FLAKED GRAINS OF OATS
79 030569100 TERI FISH SALTED 179 110419100 ROLLED OR FLAKED GRAINS OF MESLIN
80 030569900 OTHER FISH, SALTED BUT NOT DRIED OR SMOKED 180 110419900 ROLLED/FLAKED GRAINS OF OTH CEREALS
81 040110000 MILK OF A FAT CONTENT, BY WEIGHT, NOT EXCEEDING 1 % 181 110421000 OTHER WORKED GRAINS OF BARLEY
82 040120000 MILK OF A FAT CONTENT, BY WEIGHT 1-6 % 182 110422000 OTHER WORKED GRAINS OF OATS
83 040130000 MILK OF A FAT CONTENT, BY WEIGHT, EXCEEDING 6 % 183 110423000 OTHER WORKED GRAINS OF MAIZE (CORN)
84 040210100 MILK & CREAM OF FAT <= 1.5% ADDED SUGAR IN POW'R FORM,IN PACK.>=25 KG184 110429100 OTHER WORKED GRAINS OF MESLIN
85 040210900 MILK & CREAM OF FAT <= 1.5% ADDED SUGAR IN POW'R FORM,IN PACK.< 25 KG185 110429200 OTHER WORKED GRAINS OF RICE
86 040221110 MILK&CREAM OF FAT>1.5% NOT AD.SUGAR IN POW'R FORM, >=25KG, FOR INFANTS186 110429900 OTHER WORKED GRAINS OF OTH CEREALS
87 040221190 MILK&CREAM OF FAT>1.5% NOT AD.SUGAR IN POW'R FORM,>=25KG,NOT FOR INFANT187 110430000 GERM OF CEREALS, WHOLE, ROLLED, FLAKEE OR GROUND
88 040221900 OTHER MILK & CREAM NOT CONT ADDED SUGAR, WEIGHT < 25 KG, NOT IN POWD.188 110510000 FLOUR, MEAL AND POWDER
89 040229000 OTHER MILK & CREAM CONT ADDED SUGAR 189 110520000 FLAKES
90 040291000 OTHER MILK & CREAM NOT ADDED SUGAR OR OTHER SWEETENING MATTER190 110610000 FLOUR & MEAL OF THE DRIED LEGUMI- NOUS VEGETABLES
91 040299000 OTHER MILK & CREAM ADDED SUGAR OR OTHER SWEETENING MATTER191 110620000 FLOUR AND MEAL OF SAGO OR OF ROOTS OR TUBES OF HEADING 07.14
92 040310000 YOGHURT 192 110630000 FLUOR AND MEAL OF THE PRODUCTS OF CHAPTER 8
93 040390100 BUTTERMILK, IN PACKING >= 25 KG NET 193 110710900 OTHER MALT NOT ROASTED
94 040390900 OTHER BUTTERMILK, IN PACKING >= 25 KG NET 194 110720000 MALT ROASTED
95 040410000 WHEY, WHETHER OR NOT CONCENTRATED/ CONT.ADDED SUGAR/OTH.SWEETNG MATTER195 110811000 WHEAT STARCH
96 040490000 OTH. WHEY,WHETHER/NOT CONCENTRATED/ CONT.ADDED SUGAR/OTH.SWEETNG MATTER196 110812000 MAIZE (CORN) STARCH
97 040510000 BUTTER 197 110813000 POTATO STARCH
98 040520000 DAIRY SPREADS 198 110814000 MANIOC (CASSAVA) STARCH
99 040590100 MILK FAT 199 110819000 OTHER STARCHES
100 040590900 OTHER BUTTER AND FAT DERIVED FROM MILK NES 200 110820000 INULIN
73
LAMPIRAN-2
(Lanjutan)
No HS DESCRIPTION No HS DESCRIPTION
201 110900000 WHEAT GLUTEN, WHETHER OR NOT DRIED. 301 160250000 MEAT, MEAT OFFAL OR BLOOD OF BOVINE ANIMALS PREPARED OR PREPARED
202 120300000 COPRA. 302 160290100 OTHER PREPARED OR PRESERVED MEAL OR MEAT OFFAL OF OTHER ANIMALS
203 120810000 FLOUR AND MEAL OF SOYA BEANS 303 160290900 PREPARATIONS OF ANIMAL BLOOD
204 120890000 FLOUR AND MEALS OF OIL SEEDS 304 160300130 MEAT EXTRACTS AND MEAT JUICES OF DEER
205 121020000 HOP CONES, GROUND, POWDERED OR IN THE FORM OF PELLETS ; LUPULIN305 160300190 OTHER MEAT EXTRACTS AND MEAT JUICES
206 121299100 EMPING MELINJO 306 160300200 FISH EXTRACTS
207 121410000 LUCERNE (ALFALFA) MEAL AND PELLETS 307 160300900 OTHER EXTRACT FROM CRUSTACEANS, MOLLUSCS
208 121490100 OTHER SWEDES, MANGOLP, FUDDER ROOTS ETC IN THE FORM OF PELLETS308 160411100 SALMON IN AIRTIGHT CONTAINERS
209 121490900 OTHER SWEDES, MANGOLP, FUDDER ROOTS ETC IN OTHER FORM 309 160411900 SALMON IN OTHER CONTAINERS
210 130231000 AGAR-AGAR 310 160412000 HERRINGS PREPARED OR PRESERVED
211 140120100 RATTAN MIXED, ROUGHLY RUBBED, UN WASHED, SMOKED OR SULPHURED311 160413100 SARDINES, SADINELLA AND BRISLING OR SPRATS IN AIRTIGHT CONTAINERS
212 140120500 ROUND RATTAN, FINE POLISHED OF A KI ND USED PRIMARILY FOR PLAITING312 160413900 SARDINES IN OTHER CONTAINER
213 140120600 RATTAN CORES OF A KIND USED PRIMARI LY FOR PLAITING 313 160414100 TUNA, SKIPJACK AND BONITO IN AIR TIGHT CONTAINERS
214 140120700 RATTAN BARK, OF A KIND USED PRIMARI LY FOR PLAITING 314 160414900 TUNA, SKIPJACK IN OTHER CONTAINERS
215 140120900 RATTANS OTHER THAN SPLIT, WASHED 315 160415000 MACKEREL PREPARED OR PRESERVED
216 140190210 KUMPAI MIXED, ROUGHLY RUBBED, UN- WASHED, SMOKED OR SULFURED316 160416000 ANCHOVIES PREPARED OR PRESERVED
217 140190290 KUMPAI OTHER PROSSED 317 160419000 PREPARED OR PRESERVED FISH WHOLE OR IN PIECES, BUT NOT MINCED, NES
218 140410300 GAMBIR 318 160420000 OTHER PREPARED OR PRESERVED FISH
219 150100000 PIG FAT (INCLUDING LARD) & POULTRY FAT,OTHER THAN OF HD 02.09 OR 15.03319 160430000 CAVIAR AND CAVIAR SUBSTITUTES PRE PARED OR PRESERVED
220 150200110 INEDIBLE RAW FATS OF BOVINE ANIMALS FOR MAKING SOAP 320 160510100 CRAB IN AIRTIGHT CONTAINERS
221 150200190 OTHER RAW FATS OF BOVINE ANIMALS 321 160510900 CRAB IN OTHER CONTAINERS
222 150200200 FAT RENDERED,WHETHER OR NOT SOLVENT EXTRACTED OBTAIN FROM THOSE RAW FAT322 160520000 SHRIMPS AND PRAWNS PREPARED OR PRE SERVED
223 150200900 OTHER FATS OF BOVINE ANIMALS 323 160530000 LOBSTER PREPARED OR PRESERVED
224 150300000 LARD STEARIN, OIL, OLEOSTEARIN,OIL & TALLOW OIL NOT OTHERWISE PREPARED324 160540000 OTHER CRUSTACEANS PREPARED OR PRE SERVED
225 150410100 COD LIVER OIL 325 160590100 OTHER AQUATIC INVERTEBRATES IN AIRTIGHT CONTAINERS
226 150410900 OTHER FISH LIVER OILS 326 160590900 OTHER AQUATIC INVERTEBRATES IN OTHER CONTAINERS
227 150420000 FATS AND OILS AND THEIR FRACTIONS, OF FISH OTHER THAN LIVER OILS327 170111000 CANE SUGAR
228 150430000 FATS AND OILS AND THEIR FRACTIONS, OF MARINE MAMMALS 328 170112000 BEET SUGAR
229 150510000 WOOL GREASE, CRUDE 329 170191000 OTHER CANE OR BEET SUGAR CONTAINING ADDED FLAVOURING OR COLOURING
230 150590100 LANOLIN 330 170199110 OTH RAW SUGAR REFINED WHITE PACKED FOR RETAIL SALE
231 150590900 OTHER WOOL GREASE 331 170199191 OTHER RAW SUGAR REFINED WHITE FOR PHARMACEUTICAL INDUSTRY
232 150600000 OTHER ANIMAL FATS & OILS & THEIR FRACTIONS, NOT CHEMICALLY MODIFIED332 170199199 OTHER RAW SUGAR REFINED WHITE FOR OTHER PURPOSE
233 150710000 CRUDE OIL, OF SOYA BEAN WHETHER OR NOT DEGUMMED 333 170199900 OTHER RAW SUGAR
234 150790100 NEUTRALIZED AND BLEACHED 334 170211100 LACTOSE AND LACTOSE SYRUP FOR INDUS TRY
235 150790900 OTHER SOYA BEAN OIL 335 170211910 LACTOSE NOT FOR INDUSTRY USE
236 150810000 CRUDE OIL OF GROUND NUT 336 170211920 LACTOSE SYRUP NOT FOR INDUSTRY USE
237 150890000 OTHER GROUND-NUT OIL AND ITS FRACT IONS 337 170219100 OTH. KINDS OF LACTOSE/LACTOSE SYRUP NOT ADDED FLAVOURING,FOR INDUSTRY
238 150910000 VIRGIN 338 170219910 LACTOSE NOT ADDED FLAVOUR AND NOT FOR INDUSTRY
239 150990000 OTHER OLIVE OIL 339 170219920 LACTOSE SYRUP NOT ADDED FLAVOUR AND NOT FOR INDUSTRY
240 151000000 OTHER OILS AND THEIR FRACTIONS, OBTAINED SOLELY FROM OLIVES340 170220000 MAPLE SUGAR AND MAPLE SYRUP
241 151110000 CRUDE PALM OIL 341 170230100 GLUCOSE & GLUCOSE SYRUP, NOT CONT. FRUCTOSE FOR PHARMACEUTICAL INDUST.
242 151190000 OTHER PALM OIL 342 170230910 GLUCOSE NOT CONTAINING FRUCTOSE
243 151211000 CRUDE OIL OF SUN FLOWER SEED 343 170230920 GLUCOSE SYRUP NOT CONT. FRUCTOSE
244 151219000 OTHER SUN FLOWER SEED OIL 344 170240100 GLUCOSE & GLUCOSE SYRUP, CONTAINING FRUCTOSE FOR PHARMACEUTICAL INDUST.
245 151221000 CRUDE OIL, OF COTTON SEED 345 170240910 GLUCOSE CONTAINING FRUCTOSE
246 151229000 OTHER SUN FLOWER & COTTON SEED OIL 346 170240920 GLUCOSE SYRUP OTHER THAN PHARMACEU TICAL INDUST.,CONT 20-50% DRY STATE
247 151311000 CRUDE OIL OF COPRA 347 170250000 CHEMICALLY PURE FRUCTOSE
248 151319000 OTHER COPRA OIL 348 170260100 OTHER FRUCTOSE & FRUCTOSE SYRUP FOR PHARMACEUTICAL INDUSTRY
249 151321000 CRUDE OIL OF PALM KERNEL 349 170260910 FRUCTOSE NOT FOR PHARM. INDUSTRY
250 151329000 OTHER PALM KERNEL OIL 350 170260920 FRUCTOSE SYRUP NOT FOR PHARM.INDUST
251 151410100 RAPE SEED OIL & ITS FRACTIONS CRUDE 351 170290600 SUGAR SYRUP
252 151410900 OTHER CRUDE EDIBLE OIL 352 170290900 OTHER INVERT SUGAR
253 151490100 RAPE SEED OIL AND ITS FRACTIONS OTHER THAN CRUDE 353 170310000 CANE MOLASSES
254 151490900 OTHER RAPE, COLZA, ETC 354 170390000 OTHER MOLASSES
255 151511000 CRUDE OIL OF LINSEED 355 170410000 CHEWING GUM, WHETHER OR NOT SUGAR COATED
256 151519000 OTHER LINSEED OIL 356 170490110 MEDICATED SWEETS
257 151521000 CRUDE OIL OF MAIZE 357 170490120 NOT MEDICATED SWEETS
258 151529000 OTHER MAIZE OIL 358 170490930 RAW MATERIAL FOR CAKE LAYER CONT. SUGAR IN PACKING OF 7 KG NET / MORE
259 151530000 CASTOR OIL AND ITS FRACTIONS 359 170490990 OTHER CONFECTIONARY SUGAR
260 151540000 TUNG OIL AND ITS FRACTIONS 360 180310000 COCOA PASTE NOT DEFATTED
261 151550000 SESAME OIL AND ITS FRACTIONS 361 180320000 COCOA PASTE WHOLLY/PARTLY DEFATTED
262 151560000 JOJOBA OIL AND ITS FRACTIONS 362 180400000 COCOA BUTTER, FAT AND OIL.
263 151590100 KAPOK SEED OIL 363 180500000 COCOA POWDER, NOT CONTAINING ADDED SUGAR / OTHER SWEETENING MATTER
264 151590200 BALM OIL 364 180610000 COCOA POWDER, CONTAINING ADDED SUGAR / OTHER SWEETENING MATTER
265 151590300 SUNTAI OIL 365 180620000 OTH PREPARATIONS CONTAINING COCOA
266 151590400 TENGKAWANG OIL 366 180631000 OTH CHOCOLATE IN BLOCKS,SLABS/BARS FILLED
267 151590900 OTHER FIXED VEGETABLE FATS & OIL 367 180632000 OTH CHOCOLATE IN BLOCKS,SLABS/BARS NOT FILLED
268 151610100 ANIMAL FATS & OIL >= 10 KG 368 180690000 SUGAR CONFECTIONARY CONTAINING CO COA IN ANY PROPORTION
269 151610900 ANIMAL FATS & OIL IN OTHER PACK 369 190110000 PREP. MALT EXTRACT FOR INFANT USE, PUT UP FOR RETAIL SALE
270 151620100 VEGETABLE FATS & OIL >= 10 KG 370 190120000 MIXES AND DOUGHS FOR THE PREPARAT ION OF BAKER'S WARES
271 151620900 VEGETABLE FATS & OIL IN OTHER PACK 371 190190100 MALT EXTRACT
272 151710100 MARGARINE, EXCL. LIQUID MARGARINE IN AIRTIGHT CONTAINERS 372 190190210 KERUPUK OF SHRIMPS
273 151710900 MARGARINE, EXCL. LIQUID MARGARINE IN OTHER CONTAINER 373 190190290 OTHER KERUPUK
274 151790100 IMITATION GHEE 374 190190910 OTHER MALT EXTRACT IN PACK. >=25 KG
275 151790200 IMITATION LARD 375 190190990 OTH MALT EXTRACT IN OTHER PACKING
276 151790910 OTHER EDIBLE MIXTURE OF VEGETABLE ORIGIN 376 190211100 MACARONI
277 151790920 OTHER EDIBLE MIXTURE OF ANIMAL ORG. 377 190211200 SPAGHETTI
278 151790930 EDIBLE MIXTURE OF MIXED VEGETABLE AND ANIMAL ORIGIN 378 190211900 OTHER PASTE CONTAINING EGGS
279 151800120 SOYA BEAN OIL 379 190219100 RICE VERMICELLI (BEE HOON)
280 151800190 OTHER CHEMICALLY MODIFIED OF ANIMAL OR VEGETABLE OIL 380 190219200 BEAN VERMICELLI (TANG HOON)
281 151800910 MIXTURE OF VEGETABLE ORIGIN 381 190219900 OTHER PASTE NOT CONTAINING EGGS
282 151800920 MIXTURE OF ANIMAL ORIGIN 382 190220000 STUFFED PASTA, WHETHER OR NOT COOKD OR OTHERWISE PREPARED
283 151800930 MIXTURE OF VEGETABLE & ANIMAL ORIGN 383 190230000 OTHER PASTA
284 152000000 GLYCEROL, CRUDE; GLYCEROL WATERS AND GLYCEROL LYES 384 190240000 COUSCOUS
285 152200000 DEGRAS; RESIDUES RESULTING FROM THE TREATMENT FATTY SUBTANCES385 190300110 PEARL TAPIOCA
286 160100100 SAUSAGES & SIMILAR PRODUCTS,OF MEAT FRESH, CHILLED OR FROZEN386 190300190 FLAKES, SIFTINGS TAPIOCA
287 160100900 OTHER SAUSAGES AND SIMILAR PRODUCTS OF MEAT, MEAT OFFAL OR BLOOD387 190300900 OTHER SUBSTITUTES OF TAPIOCA
288 160210000 HOMOGENISED PREPARATIONS OF MEAT OF FAL OR BLOOD 388 190410000 PREPARED FOODS OBTAINED BY THE SWELLING OR ROASTING
289 160220000 LIVER OF ANY ANIMAL PREPARED OR PRE SERVED 389 190420000 PREPARED FOODS OBTAINED FROM UN ROASTED CEREAL
290 160231000 MEAT, MEAT OFFAL OR BLOOD OF TURKEY PREPARED OR PREPARED390 190490000 OTHER PREPARED FOODS
291 160232000 MEAT, MEAT OFFAL OR BLOOD OF FOWLS PREPARED OR PREPARED 391 190510000 CRISPBREAD
292 160239000 OTHER PREPARED OR PRESERVED MEAT, MEAT OFFAL / BLOOD OF HEADING 01.05392 190520000 GINGERBREAD AND THE LIKE
293 160241000 HAMS AND CUTS THEREOF OF SWINE PRE PARED OR PRESERVED 393 190530100 SWEET BISCUITS
294 160242100 SHOULDERS AND CUTS OF SWINES IN AIRTIGHT CONTAINERS 394 190530900 WAFERS AND OTHER SWEET BISCUITS
295 160242900 SHOULDERS AND CUTS OF SWINES IN OTHER CONTAINER 395 190540000 RUSKS, TOASTED BREAD AND SIMILAR TOASTED PRODUCTS
296 160249110 BACON IN AIRTIGHT CONTAINERS 396 190590100 BREAD, SHIPS' BISCUITS & OTH ORDNR. BAKERS WARES NOT CONT. ADDED SUGAR
297 160249120 PORK FLOSS IN AIRTIGHT CONTAINERS 397 190590200 COMMUNION WAFERS, EMPTY CACHETS OF A KIND SUITABLE FOR PHARM. USE
298 160249190 OTHER CUTS OF SWINE IN AIRTIGHT CONTAINERS 398 190590300 UNSWEETENED BISCUITS
299 160249910 PORK FLOSS IN OTHER CONTAINER 399 190590400 CAKES CONTAINING FRUIT AND OR NUTS
300 160249990 OTHER CUT OF PORK IN OTH CONTAINER 400 190590900 OTHER BREAD OR PASTRY
74
LAMPIRAN-2
(Lanjutan)
No HS DESCRIPTION No HS DESCRIPTION
401 200110100 CUCUMBERS AND GHERKINGS IN AIRTIGHT CONTAINERS 501 210500000 ICE CREAM AND OTHER EDIBLE ICE, WHETHER OR NOT CONTAINING COCOA
402 200110900 CUCUMBERS AND GHERKINGS IN OTHER CONTAINER 502 210610000 PROTEIN CONCENTRATES AND TEXTURED PROTEIN SUBSTANCES
403 200120100 ONIONS PREPARED AND PRESERVED BY VI NEGAR IN AIRTIGHT CONTAINER503 210690100 AUTOLYSED YEAST PREPARATIONS
404 200120900 ONIONS IN OTHER CONTAINER 504 210690210 NON-ALCOHOLIC PREPARATIONS USE FOR MAKING BEVERAGES IN PACKING >=25 KG
405 200190100 OTHER VEGETABLE PRESEVED BY VINEGAR IN AIRTIGHT CONTAINERS505 210690291 TABLE CREAM POWDER HAVING A BASIS OF MILK
406 200190900 OTHER VEGETABLE PRESEVED BY VINEGAR IN OTHER CONTAINER 506 210690299 OTHER NON-ALCOHOLIC PREPARATIONS USE FOR MAKING BEVERAGES
407 200210100 TOMATOES IN AIRTIGHT CONTAINERS 507 210690300 PREPARATIONS USED FOR MAKING JELLIE
408 200210900 TOMATOES WHOLE OR IN PIECES NOT IN ARTIGHT CONTAINERS 508 210690400 SARIKAYA
409 200290110 TOMATO PUREE, TOMATO PASTE IN AIRTIGHT CONTAINERS 509 210690510 COMPOUND USED FOR MAKING BEVERAGES IN PACKING 200 LITRES OR NET
410 200290190 OTHER TOMATO PREPARED IN AIRTIGHT CONTAINERS 510 210690590 COMPOUND USED FOR MAKING BEVERAGES IN OTHER PACKING
411 200290900 OTHER TOMATO PREPARED IN OTHER CONTAINERS 511 210690900 OTHER FOOD PREPARATION N.E.S
412 200310100 MUSHROOMS IN AIRTIGHT CONTAINERS 512 220110000 MINERAL WATERS AND AERATED WATERS
413 200310900 MUSHROOMS IN OTHER CONTAINER 513 220190100 ICE AND SNOW
414 200320100 TRUFFLES IN AIRTIGHT CONTAINERS 514 220190900 OTHER MINERAL WATERS
415 200320900 TRUFFLES IN OTHER CONTAINER 515 220210000 WATERS, INCLUDING MINERAL WATERS AND AERATED
416 200410000 POTATOES PREPARED OR PRESERVED OTH. WISE THAN BY VIHEGAR FROZEN516 220290000 OTHER MINERAL WATER CONTAINING ADDED SUGAR
417 200490110 BAMBOO SHOOTS IN AIRTIGHT CONTAINER FROZEN 517 220300000 BEER MADE FROM MALT.
418 200490190 OTH. VEGETABLE PREPARED IN AIRTIGHT FROZEN 518 220410000 SPARKLING WINE
419 200490900 OTH. VEGETABLE PREPARED IN OTHER CONTAINER FROZEN 519 220421100 WINE EXCEEDING 26 % PROOF SPIRIT
420 200510100 HOMOGENISED VEGET.IN AIRTIGHT CONT. NOT FROZEN 520 220421200 WINE NOT EXCEEDING 26% PROOF SPIRIT
421 200510900 HOMOGENISED VEGET.IN OTH CONTAINER NOT FROZEN 521 220421900 OTHER WINE IN CONTAINERS 2 LITRE NET OR MORE
422 200520000 POTATOES PREPARED OR PRESERVED OTH. WISE THAN BY VIHEGAR, NOT FROZEN522 220429100 WINE > 26 % PROOF SPIRIT IN CONTAINER > 2 LITRE
423 200540000 PEAS (PISUM SATIVUM) PREPARED / PRE SERVED NOT BY VIHEGAR, NOT FROZEN523 220429200 WINE <= 26 % PROOF SPIRIT IN CONTAINER > 2 LITRE
424 200551000 BEANS, SHELLED PREPARED OR PRESERVD OTHER THAN BY VIHEGAR NOT FROZEN524 220429900 OTHER COMPOUND ALCOHOLIC PREPARAT ION
425 200559000 OTHER BEANS PREPARED OR PRESERVED OTHER THAN BY VIHEGAR NOT FROZEN525 220430000 OTHER GRAPE MUST
426 200560000 ASPARAGUS PREPARED OR PRESERVED OTH THAN BY VIHEGAR NOT FROZEN526 220510000 VERMOTH AND OTHER WINE IN CONTAINER 2 LITRES OR LESS
427 200570000 OLIVES PREPARED OR PRESERVED OTHER THAN BY VIHEGAR, NOT FROZEN527 220590000 VERMOUTH AND OTHER WINE IN CONTAIN ER 2 LITRES NET OR MORE
428 200580000 SWEET CORN(ZEA MAYS VAR.SACCHARATA) NOT FROZEN 528 220600100 CIDER AND PERRY
429 200590000 OTHER VEGETABLES & MIXTURES, PREPAR ED NOT BY VIHEGAR, NOT FROZEN529 220600200 SAKE (RICE WINE)
430 200600000 FRUIT,NUTS,FRUIT-PEEL & OTH. PARTS OF PLANTS, PRESERVED BY SUGAR530 220600300 MEAD
431 200710000 HOMOGENISED PREPARATIONS 531 220600400 TODDY
432 200791000 CITRUS FRUIT 532 220600500 WINES OBTAINED BY FERMENTATION OF JUICES AND OF JUICES
433 200799100 MANGOES PUREE 533 220600900 OTHER FERMENTED BEVERAGES
434 200799200 GUAVA PUREE 534 220710000 UNDENATURED ETHYL ALCOHOL OF AN ALCOHOLIC STRENGTH BY VOL. >= 80 %
435 200799900 OTH. FRUIT BEING COOKED PREPARATION 535 220720000 ETHYL ALCOHOL AND OTHER SPIRITS, DENATURED, OF ANY STRENGTH
436 200811100 ROASTED GROUND-NUT OTHERWISE PREPAR ED OR PRESERVED 536 220820000 SPIRITS OBTAINED BY DISTILLING GRAPE WINE OR GRAPE MARC
437 200811900 UNROASTED GROUND-NUT PREPARED OR PRESERVED 537 220830000 WHISKIES
438 200819000 OTHER GROUND-NUT, INCLUDING MIXTURE PREPARED OR PRESERVED538 220840000 RUM AND TAFIA
439 200820300 PINEAPPLES IN SYRUP AND IN AIRTIGHT CONTAINERS 539 220850000 GIN AND GENEVA
440 200820900 PINEAPPLES OTHERWISE PRESERVED 540 220860000 VODKA
441 200830000 CITRUS FRUIT OTHERWISE PREPARED OR PRESERVED 541 220870000 LIQUEURS AND CORDIALS
442 200840000 PEARS PREPARED OR PRESERVED 542 220890000 OTHER UNDENATURED ETHYL ALCOHOL
443 200850000 APRICOTS PREPARED OR PRESERVED 543 220900000 VINEGAR AND SUBSTITUTES FOR VINEGAR OBTAINED FROM ACETIC ACID
444 200860000 CHERRIES PREPARED OR PRESERVED 544 230110100 MEAT MEAL.
445 200870000 PEACHES PREPARED OR PRESERVED 545 230110900 PELLET OF MEAT; GREAVES ETC.
446 200880000 STRAWBERRIES PREPARED OR PRESERVED 546 230120100 FISH MEAL
447 200891000 PALM HEARTS PREPARED OR PRESERVED 547 230120900 OTHER FLOUR OF FISH
448 200892000 MIXTURES NON-ALCOHOLIC PREPARED 548 230210000 BRAN, SHARPS AND OTHER RESIDUES OF MAIZE (CORN)
449 200899000 OTHER NON-ALCOHOLIC PREPARED 549 230220100 BRAN OF RICE
450 200911000 ORANGE JUICE FROZEN 550 230220900 OTHER RESIDUES OF RICE
451 200919100 ORANGE JUICE READY FOR CONSUMPTION WITHOUT DILUTION 551 230230000 BRAN & OTHER RESIDUES OF WHEAT
452 200919910 ORANGE JUICE IN PACKING >= 20 KG 552 230240000 BRAN & OTH RESIDUES OF OTH CEREALS
453 200919990 ORANGE JUICE IN OTHER PACKING 553 230250000 BRAN AND OTHER RESIDUES OF LEGUMIN. PLANTS
454 200920100 GRAPEFRUIT JUICE READY FOR CONSUMP. WITHOUT DILUTION 554 230310100 RESIDUES OF STARCH MFC. OF MANIOC
455 200920910 GRAPEFRUIT JUICE PUT UP FOR RETAIL SALE 555 230310200 RESIDUES OF STARCH MFC. OF SAGO
456 200920990 GRAPEFRUIT JUICE NOT FOR RET. SALE 556 230310900 RESIDUES OF STARCH MFC. OF OTH THAN MANIOC OR SAGO
457 200930100 JUICE OF ANY OTH SINGLE CITR. FRUIT READY FOR CONSUMP. WITHOUT DILUTION557 230320000 BEET PULP, BAGASSE AND OTHER WASTE OF SUGAR MANUFACTTURE
458 200930910 JUICE OF ANY OTH SINGLE CITR. FRUIT PUT UP FOR RETAIL SALE 558 230330000 BREWING / DISTILLING DREGS & WASTE
459 200930990 JUICE OF ANY OTH SINGLE CITR. FRUIT NOT FOR RETAIL SALE 559 230400000 OIL-CAKE & OTH SOLID RES. RESULTING FROM THE EXTRACT OF SOYA BEAN OIL
460 200940100 PINEAPPLE JUICE READY FOR CONSUMP. WITHOUT DILUTION 560 230500000 OIL-CAKE & OTH SOLID RES. RESULTING FROM THE EXTRACT OF GROUND NUT OIL
461 200940910 PINEAPPLE JUICE PUT UP FOR RET.SALE 561 230610000 OIL-CAKE AND OTHER SOLID RESIDUES OF COTTON SEEDS
462 200940990 PINEAPPLE JUICE NOT FOR RETAIL SALE 562 230620000 OIL-CAKE AND OTHER SOLID RESIDUES OF LINSEED
463 200950100 TOMATO JUICE READY FOR CONSUMP. WITHOUT DILUTION 563 230630000 OIL-CAKE AND OTHER SOLID RESIDUES OF SUNFLOWER SEEDS
464 200950910 TOMATO JUICE PUT UP FOR RETAIL SALE 564 230640000 OIL-CAKE AND OTHER SOLID RESIDUES OF RAPE OR COLZA SEEDS
465 200950990 TOMATO JUICE NOT FOR RETAIL SALE 565 230650100 OIL-CAKE AND OTHER SOLID RESIDUES OF COCONUT / COPRA COCONUT A
466 200960100 GRAPE JUICE READY FOR CONSUMP. WITHOUT DILUTION 566 230650200 OIL-CAKE AND OTHER SOLID RESIDUES OF COCONUT / COPRA COCONUT B
467 200960910 GRAPE JUICE PUT UP FOR RETAIL SALE 567 230660000 OIL-CAKE AND OTHER SOLID RESIDUES OF PALM NUTS / KERNELS
468 200960990 GRAPE JUICE NOT FOR RETAIL SALE 568 230670000 OIL-CAKE AND OTHER RESIDUES OF MAIZE (CORN) GERM
469 200970100 APPLE JUICE READY FOR CONSUMP. WITHOUT DILUTION 569 230690000 OTHER OIL-CAKE AND OTHER RESIDUES
470 200970910 APPLE JUICE PUT UP FOR RETAIL SALE 570 230700000 WINE LEES; ARGOL
471 200970990 APPLE JUICE NOT FOR RETAIL SALE 571 230810000 ACORNS AND HORSE-CHEST NUTS
472 200980100 JUICE OF ANY OTHER FRUIT/VEGETABLE READY FOR CONSUMP. WITHOUT DILUTION572 230890000 OTHER VEGETABLE WASTE USED IN ANIMAL FEEDING
473 200980910 JUICE OF ANY OTHER FRUIT/VEGETABLE PUT UP FOR RETAIL SALE 573 230910000 DOG OR CAT FOOD, PUT UP FOR RETAIL SALE
474 200980990 JUICE OF ANY OTHER FRUIT/VEGETABLE NOT FOR RETAIL SALE 574 230990100 SWEETENED FORAGE
475 200990100 MIXTURES OF JUICE READY FOR CONSUMP WITHOUT DILUTION 575 230990912 COMPLETE FEED FOW SWINE
476 200990910 MIXTURES OF JUICE REQUIRING DILU- TION PUT UP FOR RETAIL SALE576 230990914 MILK REPLACER USED FOR BABY ANIMAL
477 200990990 MIXTURES OF JUICE REQUIRING DILU- TION NOT FOR RETAIL SALE 577 230990916 SHRIMP FRY FEED IN PACKING OF NET WEIGHT < 1 KG
478 210111000 EXTRACTS, ESSENCES AND CONCENTRATES OF COFFEE 578 230990919 OTHER COMPLETE FEED USED FOR ANIMAL
479 210112000 PREPARATIONS WITH A BASIS OF EXTRACTS, BASIS OF COFFEE 579 230990922 FEED SUPLEMENT CONTAINING ANTIBIO TIC PREPARATIONS, USED FOR ANIMAL
480 210120000 EXTRACTS, ESSENCES & CONCENTRATES, OF MATE 580 230990923 FEED SUPLEMENT FOR SHRIMP
481 210130000 ROASTED CHICORY AND OTHER ROASTED COFFEE SUBSTITUTES 581 230990929 OTHER FEED SUPLEMENT USED FOR ANI MAL
482 210210000 ACTIVE YEASTS 582 230990991 MEAT BONE MEAL AND HYDROLISED FEA THER MEAL
483 210220100 INACTIVE YEASTS 583 230990999 OTHER PREPARATIONS OF A KIND USED IN ANIMAL FEEDING
484 210220200 OTHER SINGLE-CELL MICRO-ORGANISMS, DEAD 584 240120100 TABACCO, PARTLY OR WHOLLY STEMMED/ STRIPPED VIRGINIA TYPE FLUE CURED
485 210230000 PREPARED BAKING POWDERS 585 240120900 TABACCO, PARTLY OR WHOLLY STEMMED/ STRIPPED OF OTHER THAN VIRGINIA
486 210310100 SOYA SAUCE SWEET 586 240210000 CIGARS, CHEROOTS AND CIGARILLOS, CONTAINING TOBACCO
487 210310200 SOYA SAUCE SALTED 587 240220200 MACHINE-MADE GLOVE CIGARETTES
488 210310900 OTHER SOYA SAUCE 588 240220900 OTHER CIGARETTES
489 210320100 TOMATO SAUCE 589 240290000 OTHER CIGAR/CIGARETTES OF TOBACCO SUBSTITUTES
490 210320200 BARBECUE SAUCE 590 240310100 BLENDED TOBACCO OF BURLEY TYPE
491 210320300 SATE SAUCE 591 240310200 SLICED TOBACCO OF SMOKING TOBACCO
492 210320900 OTHER SAUCES OF TOMATO 592 240310900 OTHER MANUFACTURED TOBACCO
493 210330100 MUSTARD FLOUR AND MEAL 593 240391000 ''HOMOGENISED'' OR ''RECONSTITUTED' TOBACCO
494 210330200 PREPARED MUSTARD 594 240399300 TOBACCO EXTRACT AND ESSENCES
495 210390300 MAYONNAISE 595 240399900 OTHER MANUFACTURED TOBACCO EXTRACT AND ESSENCES
496 210390400 TAUCO 596 250100100 TABLE SALT
497 210390900 OTHER SAUCES & PREPARATION THERE OF 597 250100200 SALT IN BULK, CONTAINING NA.CL MIN.
498 210410100 SOUPS AND BROTHS IN LIQUID, SOLID OR POWDER 598 250100900 OTHER SALT
499 210410900 OTHER SOUPS & BROTHS 599 252020000 PLASTERS
500 210420000 HOMOGENISED COMPOSITE FOOD PREP. 600 252220000 SLAKED LIME
75
LAMPIRAN-2
(Lanjutan)
No HS DESCRIPTION No HS DESCRIPTION
601 252230000 HYDRAULIC LIME 701 282530000 VANADIUM OXIDES AND HYDROXIDES
602 252310000 CEMENT CLINKER 702 282540000 NICKEL OXIDES AND HYDROXIDES
603 252321000 WHITE CEMENT, OF PORTLAND CEMENT 703 282550000 COPPER OXIDES AND HYDROXIDES
604 252329100 PORTLAND CEMENT TYPE I 704 282560000 GERMANIUM OXIDES&ZIRCONIUM DIOXIDES
605 252329900 OTHER PORTLAND CEMENTS 705 282570000 MOLYBDENUM OXIDES AND HYDROXIDES
606 252330000 ALUMINOUS CEMENT (''CIMENT FONDU'') 706 282580000 ANTIMONY OXIDES
607 252390000 OTHER HYDRAULIC CEMENTS 707 282590000 OTHER HIDRAZINE AND HYDROXYLAMINE
608 252400000 ASBESTOS. 708 282611000 FLOURIDES OF AMMONIUM OR OF SODIUM
609 252510000 CRUDE MICA AND MICA RIFTED INTO SHEETS OR SPLITTINGS 709 282612000 FLOURIDES OF ALUMINIUM
610 252520000 MICA POWDER 710 282619000 OTHER FLOURIDES
611 252530000 MICA WASTE 711 282620000 FLUOROSILICATES OF SODIUM OR OF POTASIUM
612 261800000 GRANULATED SLAG FROM THE MFC. OF IRON OR STEEL 712 282630000 SODIUM HEXAFLUOROALUMINATE (SYNTETIC CRYOLITE)
613 261900000 SLAG, DROSS SCALINGS & OTH WASTE FROM THE MFC. OF IRON OR STEEL713 282690000 OTHER COMPLEX FLOURIDE SALT
614 270120000 BRIQUETTES, OVOIDS & SIMILAR SOLID FUELS MFCD FROM. COAL 714 282710000 AMMONIUM CHLORIDE
615 270500000 COAL, WATER, PRODUCER GAS & SIMILAR GASSES, OTH. THAN PETROLEUM GASSES715 282720000 CALCIUM CHLORIDE
616 270600000 TAR DISTILLED FROM COAL, LIGNITE, PEAT, AND OTHER MINERAL TARS716 282731000 OTHER CHLORIDES OF MAGNESIUM
617 270710000 BENZOLE 717 282732000 OTHER CHLORIDES OF ALUMINIUM
618 270720000 TOLUOLE 718 282733000 OTHER CHLORIDES OF IRON
619 270730000 XYLOLE 719 282734000 OTHER CHLORIDES OF COBALT
620 270740000 NAPHTHALENE 720 282735000 OTHER CHLORIDES OF NICKEL
621 270750000 OTHER AROMATIC HYDROCARBON MIXTURES >=65% BY VOL. DISTILS AT 250 C721 282736000 OTHER CHLORIDES OF ZINC
622 270760000 PHENOLS 722 282738000 OTHER CHLORIDES OF BARIUM
623 270791000 CREOSOTE OILS 723 282739000 OTHER CHLORIDES, CHLORIDE OXIDES
624 270799100 AROMATIC RUBBER PROCESSING OIL 724 282741000 CHLORIDE OXIDES&CHLORIDE HYDROXIDES OF COPPER
625 270799900 OTHER AROMATIC RUBBER 725 282749000 CHLORIDE OXIDES&CHLORIDE HYDROXIDES OF OTHER METAL
626 270810000 PITCH 726 282751000 BROMIDES OF SODIUM OR OF POTASSIUM
627 270820000 PITCH COKE 727 282759000 OTHER BROMIDE OXIDES
628 280110000 CHLORINE 728 282760000 IODIDES AND IODIDE OXIDES
629 280120000 IODINE 729 282810000 COMMERCIAL CALCIUM HYPOCHLORITE AND OTHER CALCIUM HYPOCLORITES
630 280130000 FLUORINE; BROMINE 730 282890310 HYPOCHLORITES OF SODIUM
631 280200000 SULPHUR, SUBLIMED OR PRECIPITATED; COLLOIDAL SULPHUR 731 282890390 OTHER HYPOCHLORITES COMPOUNDS
632 280300110 ACETYLENE BLACK 732 282890900 OTHER HYPOCHLORITES
633 280300190 OTHER CARBON BLACK 733 282911000 CHLORATES OF SODIUM
634 280300900 OTHER CARBON 734 282919000 OTHER CHLORATES COMPOUNDS
635 280410000 HYDROGEN 735 282990000 OTHER CHLORATES AND PERCHLORATES
636 280421000 ARGON 736 283010000 SODIUM SULPHIDES
637 280429000 OTHER RARES GASES 737 283020000 ZINC SULPHIDE
638 280430000 NITROGEN 738 283030000 CADMIUM SULPHIDE
639 280440000 OXYGEN 739 283090000 OTHER SULPHIDES POLYSULPHIDES
640 280450000 BORON; TELLURIUM 740 283110000 DITHIONITES &SULPOXYLATES OF SODIUM
641 280461000 SILICON CONTAINING BY W/ > 99.99 % OF SILICON 741 283190000 OTHER DITHIONITES &SULPOXYLATES COMPOUNDS
642 280469000 SILICON CONTAINING BY W/ <= 99.99 % OF SILICON 742 283210000 SODIUM SULPHITES
643 280470000 PHOSPHORUS 743 283220000 OTHER SULPHITES
644 280480000 ARSENIC 744 283230000 THIOSULPHATES
645 280490000 SELENIUM 745 283311000 DISODIUM SULPHATE
646 280511000 SODIUM 746 283319000 OTHER SODIUM SULPHATES
647 280519000 OTHER ALKALI METALS 747 283321000 OTHER SULPHATES OF MAGNESSIUM
648 280521000 CALSIUM 748 283322000 OTHER SULPHATES OF ALUMINIUM
649 280522000 STRONTIUM AND BARIUM 749 283323100 BASIC CHROMIUM SULPHATE
650 280530000 RARE-EARTH METALS, SCANDIUM AND YTTRIUM 750 283323900 OTHER CHROMIUM SULPHATE
651 280540000 MERCURY 751 283324000 OTHER SULPHATES OF NICKEL
652 280610000 HYDROGEN CHLORIDE (HYDROCHLORIC ACID) 752 283325000 OTHER SULPHATES OF COPPER
653 280620000 CHLOROSULPHURIC ACID 753 283326000 OTHER SULPHATES OF ZINC
654 280700000 SULPHURIC ACID; OLEUM. 754 283327000 OTHER SULPHATES OF BARIUM
655 280800000 NITRIC ACID; SULPHONITRIC ACIDS. 755 283329000 OTHER SULPHATES COMPOUNDS
656 280910000 DIPHOSPHORUS PENTAOXIDE 756 283330000 ALUMS
657 280920100 META,ORTHO & PYRO PHOSPHORIC ACIDS 757 283340000 PEROXOSULPHATES (PERSULPHATES)
658 280920900 OTHER PHOSPHORIC ACID 758 283410000 NITRITES
659 281000000 OXIDES OF BORON; BORIC ACIDS. 759 283421000 NITRATES OF POTASSIUM
660 281111000 HYDROGEN FLUORIDE (HYDROFLUORIC ACID) 760 283422000 NITRATES OF BISMUTH
661 281119000 OTHER INORGANIC ACIDS 761 283429000 OTHER NITRITES, NITRATES
662 281121000 CARBON DIOXIDE 762 283510000 PHOSPHINATES (HYPOPHOSPITES) AND PHOSPHONATES (PHOSPHITES)
663 281122100 SILICA POWDER PRECIPITATED DEHY - DRATED 763 283522000 PHOSPHATES OF MONO-OR DISODIUM
664 281122900 OTHER SILICON DIOXIDE 764 283523000 PHOSPHATES OF TRISODIUM
665 281123000 SULPHUR DIOXIDE 765 283524000 PHOSPHATES OF POTASSIUM
666 281129000 OTHER IN ORGANIC OXYGEN 766 283525000 CALSIUM HYDROGENORTHOPHOSPHATE (''DICALCIUM PHOSPHATE'')
667 281210000 CHLORIDES AND CHLORIDE OXIDES 767 283526000 OTHER PHOSPHATES OF CALCIUM
668 281290000 OTHER HALIDE OXIDE OF NON METAL 768 283529000 PHOSPHATES OF OTHER COMPOUNDS
669 281310000 CARBON DISULPHIDE 769 283531000 SODIUM TRIPHOSPHATE (SODIUM TRIPOLY PHOSPHATE)
670 281390000 OTHER SULPHIDE OF NON METAL;COMMER- CIAL PHOSPHORUS TRISULPHIDES770 283539100 SODIUM HEXAMETAPHOSPHATES
671 281410000 ANHYDROUS AMMONIA 771 283539200 TETRASODIUM PYROPHOSPHATES
672 281420000 AMMONIA IN AQUEOUS SOLUTION 772 283539300 SODIUM TETRAPHOSPHATES
673 281511000 SODIUM HYDROXIDE SOLID 773 283539900 OTHER POLYPHOSPATES
674 281512000 SODIUM HYDROXIDE IN AQUEOUS SOLUTION 774 283610000 COMMERCIAL AMMONIUM CARBONATE AND OTHER AMMONIUM CARBONATES
675 281520000 POTASSIUM HYDROXIDE (CAUSTIC POTASH ) 775 283620000 DISODIUM CARBONATE
676 281530000 PEROXIDES OF SODIUM OR POTASSIUM 776 283630000 SODIUM HYDROGENCARBONATE(SODIUM BICARBONATE)
677 281610000 HYDROXIDE AND PEROXIDE OF MAGNESIUM 777 283640000 POTASSIUM CARBONATES
678 281620000 OXIDE, HYDROXIDE AND PEROXIDE OF STRONTIUM 778 283650100 FOOD & PHARMACEUTICAL GRADE OF CALCIUM CARBONATE
679 281630000 OXIDE, HYDROXIDE AND PEROXIDE OF BARIUM 779 283650900 OTHER CALCIUM CARBONATE
680 281700100 ZINC OXIDE 780 283660000 BARIUM CARBONATE
681 281700200 ZINC PEROXIDE 781 283670000 LEAD CARBONATE
682 281810000 ARTIFICIAL CORUNDUM 782 283691000 LITHIUM CARBONATES
683 281820000 OTHER ALUMINIUM OXIDE 783 283692000 STRONTIUM CARBONATE
684 281830000 ALUMINIUM HYDROXIDE 784 283699000 OTHER CARBONATES
685 281910000 CHROMIUM TRIOXIDE 785 283711000 CYANIDES & CYANIDE OXIDES OF SODIUM
686 281990000 OTHER CHROMIUM OXIDES AND HIDROXIDS 786 283719000 OTHER CYANIDES COMPOUNDS
687 282010000 MANGANESE DIOXIDE 787 283720000 COMPLEX CYANIDES
688 282090000 OTHER MANGANESE OXIDES 788 283800000 FULMINATES, CYANATES AND THIOCYANAT
689 282110100 IRON OXIDES 789 283911000 SODIUM METASILICATE
690 282110200 IRON HYDROXIDES 790 283919100 SODIUM SILICATE
691 282120000 EARTH COLOURS CONTAINING >= 70% OF FE203 791 283919900 OTHER SODIUM SILICATES
692 282200100 COBALT OXIDES. 792 283920000 POTASSIUM SILICATES
693 282200900 COBALT HYDROXIDES AND OTHER 793 283990000 OTHER SILICATES
694 282300000 TITANIUM OXIDES 794 284011000 DISODIUM TETRABORATE ANHYDROUS
695 282410000 LEAD MONOXIDE (LITHARGE, MASSICOT) 795 284019000 OTHER DISODIUM TETRABORATES
696 282420000 RED LEAD AND ORANGE LEAD 796 284020000 OTHER BORATES
697 282490000 OTHER LEAD OXIDES 797 284030000 PEROXOBORATES (PERBORATES)
698 282510100 HYDRAZINE 798 284110000 ALUMINATES
699 282510900 HYDROXYLAMINE AND THEIR IN ORGANIC SALT 799 284120000 CHROMATES OF ZINC OR OF LEAD
700 282520000 LITHIUM OXIDE AND HYDROXIDE 800 284130000 SODIUM DICHROMATE
76
LAMPIRAN-2
(Lanjutan)
No HS DESCRIPTION No HS DESCRIPTION
801 284140000 POTASSIUM DICHROMATE 901 290519900 OTHER SATURATED MONOHYDRIC ALCOHOLS
802 284150000 OTHER CHROMATES AND DICHROMATES; PEROXOCHROMATES 902 290522000 ACYCLIC TERPENE ALCOHOLS
803 284161000 POTASSIUM PERMANGANATE 903 290529000 OTH UNSATURATED MONOHYDRIC ALCOHOLS
804 284169000 OTHER MANGANITES 904 290531000 ETHYLENE GLYCOL (ETHANEDIOL)
805 284170000 MOLYBDATES 905 290532000 PROPYLENE GLYCOL (PROPANE-1,2-DIOL)
806 284180000 TUNGSTATES (WOLFRAMATES) : 906 290539000 OTHER DIOLS
807 284190000 OTHER SALTS OF OXOMETALIC 907 290541000 2-ETHYL-2-PROPANE-1,3-DIOL
808 284210000 DOUBLE OR COMPLEX SILICATES 908 290542000 PENTAERYTHRITOL
809 284290000 OTHER SALT OF IN ORGANIC ACIDS 909 290543000 MANNITOL
810 284310000 COLLOIDAL PRECIOUS METALS 910 290544000 D-GLUCITOL (SORBITOL)
811 284321000 SILVER NITRATE 911 290545000 GLYCEROL
812 284329000 OTHER SILVER COMPOUNDS 912 290549000 OTHER POLYHYDRIC ALCOHOLS
813 284330000 GOLD COMPOUNDS 913 290550100 TRICONTANOL
814 284390000 OTHER COMPOUNDS; AMALGAMS 914 290550900 OTHER ACYCLIC ALCOHOL
815 284410000 NATURAL URANIUM AND ITS COMPOUNDS 915 290611000 MENTHOL
816 284420000 URANIUM ENRICHED IN U235 AND ITS COMPOUNDS PLUTONIUM & ITS COMPOUNDS916 290612000 CYCLOHEXANOL, METHYLCYCLOHEXANOLS DIMETHYLCYCLOHEXANOLS
817 284430000 URANIUM DEPLETED IN U235 AND ITS COMPOUNDS; 917 290613000 STEROLS AND INOSITOLS
818 284440100 RADIUM AND ITS SALTS 918 290614000 TERPINEOLS
819 284440900 OTHER RADIUM PRODUCTS 919 290619000 OTHER CYCLANIC,CYCLENIC
820 284450000 SPENT FUEL ELEMENTS OF NUCLEAR REACTORS 920 290621000 BENZYL ALCOHOL
821 284510000 HEAVY WATER (DEUTERIUM OXIDE) 921 290629000 OTHER AROMATIC
822 284590000 OTHER ISOTOPES 922 290711000 PHENOL (HYDROXYBENZENE) & ITS SALTS
823 284610000 CERIUM COMPOUNDS 923 290712000 CRESOLS AND THEIR SALTS
824 284690000 OTHER COMPOUND OF INORGANIC OR ORGANIC RARE METAL 924 290713000 OCTYLPHENOL, NONYLPHENOL AND THEIR ISOMERS
825 284700100 LIQUID HYDROGEN PEROXIDE 925 290714000 XYLENOLS AND THEIR SALTS
826 284700200 SOLIDIFIED HYDROGEN PEROXIDE 926 290715000 NAPHTHOLS AND THEIR SALTS
827 284800000 PHOSPHIDES, WHETHER OR NOT CHEMICAL LY DEFINED 927 290719000 OTHER MONOPHENOLS
828 284910000 CARBIDES OF CALCIUM 928 290721000 RESOIRCINOL AND ITS SALTS
829 284920000 CARBIDES OF SILICON 929 290722000 HYDROQUINONE (QUINOL) AND ITS SALTS
830 284990000 OTHER CARBIDES, SHETHER OR NOT CHEM ICALLY DEFINED 930 290723000 4,4'-ISOPROPYLIDENEDIPHENOL AND ITS SALTS
831 285000000 HYDRIDES,NITRIDES,AZIDES,SILICIDES & BORIDES,WHETHER/NOT CHEM.DIFINED931 290729000 OTHER POLYPHENOLS
832 285100100 LIQUID AIR AND COMPRESSED AIR 932 290730000 PHENOL ALCOHOLS
833 285100900 OTHER INORGANIC COMPOUNDS 933 290810000 DERIVATIVES CONTAINING ONLY HALOGEN SUBTITUENTS AND THEIR SALTS
834 290110000 ACYCLIC HYDROCARBONS SATURATED 934 290820000 DERAVITIVES CONTAINING ONLY SULPHO GROUPS, THEIR SALTS AND ESTERS
835 290121000 UNSATURATED ETHYLENE 935 290890000 OTHER DERIVATIVES OF PHENOL
836 290122000 UNSATURATED PROPENE (PROPYLENE) 936 290911000 DIETHYL ETHER
837 290123000 UNSATURATED BUTENE (BUTYLENE) AND ISOMERS THERE OF 937 290919000 OTHER ACYCLIC ETHERS AND THEIR HALOGENATED
838 290124000 BUTA-1,3-DIENE&ISOPRENE UNSATURATED 938 290920000 CYCLANIC, CYCLENIC OR CYCLOTERPENIC ETHERS & THEIR HALOGENATED,NITRATED
839 290129100 ACETYLENE 939 290930000 AROMATIC ETHERS &THEIR HALOGENATED SULPHONATED,NITRATED/NITROSATED DVT
840 290129900 OTHER ACYCLIC HYDROCARBONS 940 290941000 2,2'-OXYDIETHANOL (DIETHYLENE GLYCOL, DIGOL)
841 290211000 CYCLOHEXANE 941 290942000 MONOMETHYL ETHERS OF ETHYLENE GLYCOL / OF DIETHYLENE GLYCOL
842 290219000 OTHER CYCLOHEXANE 942 290943000 MONOBUTYL ETHERS OF ETHYLENE GLYCOL OR OF DIETHYLENE GLYCOL
843 290220000 BENZENE 943 290944000 OTHER MONOALKYLETHERS OF ETHYLENE GLYCOL / OF DIETHYLENE GLYCOL
844 290230000 TOLUENE 944 290949000 OTH ETHER ALCOHOL&THEIR HALOGENATED
845 290241000 O-XYLENE 945 290950000 ETHER-PHENOLS, ETHER-ALCOHOL-PHENOL SULPHONATED/NITROSATED DERIVATIVES
846 290242000 M-XYLENE 946 290960000 ALCOHOL,ETHER,KETONE PEROXIDES, AND SULPHONATED/NITROSATED DERIVATIVES
847 290243000 P-XYLENE 947 291010000 OXIRANE (ETHYLENE OXIDE)
848 290244000 MIXED XYLENE ISOMERS 948 291020000 METHYLOXIRANE (PROPYLENE OXIDE)
849 290250000 STYRENE 949 291030000 1-CHLORO-2,3-EPOXYPROPANE (EPICHLOROHYDRIN)
850 290260000 ETHYLBENZENE 950 291090000 OTHER EPOXIDES & THEIR HALOGENATED
851 290270000 CUMENE 951 291100000 ACETALS AND HEMIACETALS, WHETHER OR NOT WITH OTH OXYGEN,& THEIR HALOGNT
852 290290100 ALKYL BENZENE 952 291211000 METHANAL (FORMALDEHYDE)
853 290290900 OTHER ALKYL BENZENE 953 291212000 ETHANAL (ACETALDEHYDE)
854 290311000 CHLOROMETHANE (METHYL CHLORIDE) AND CHLOROETHANA ( ETHYL CHLORIDE)954 291213000 BUTANAL (BUTYRALDEHYDE, NORMAL ISOMERS)
855 290312000 DICHLOROMETHANE(METHYLENE CHLORIDE) 955 291219000 OTHER ACYCLIC ALDEHIDES
856 290313000 CHLOROFORM (TRICHLOROMETHANE) 956 291221000 BENZALDEHYDE
857 290314000 CARBON TETRACHLORIDE 957 291229000 OTHER CYCLIC ALDEHIDES
858 290315000 1,2-DICHLOROETHANE 958 291230000 ALDEHYDE-ALCOHOLS
859 290316000 1,2-DICHLOROPROPANE&DICHLOROBUTANES 959 291241000 VANILLIN (4-HYDROXY-3-METHOXYBENZAL DEHYDE)
860 290319100 1,1,1 - TRICHLOROETHANE (METHYL- CHLOROFORM) 960 291242000 ETHYLVANILLIN (3-ETHOXY-4-HYDROXY- BENZALDEHYDE)
861 290319900 OTHER SATURATED CHLORINATED 961 291249000 OTHER ALDEHYDE ETHER
862 290321000 VINYL CHLORIDE (CHLOROETHYLENE) 962 291250000 CYCLIC POLYMERS OF ALDEHYDES
863 290322000 TRICHLOROETHYLENE 963 291260000 PARAFORMALDEHYDE
864 290323000 TETRACHLOROETHYLENE (PERCHLORO- ETHYLENE) 964 291300000 HALOGENATED, SULPHONATED, NITRATED DERIVATIVES OF PROD.OF HEAD. 29.12
865 290329000 OTH UNSATURATED ACYCLIC HYDROCARBON 965 291411000 ACETONE
866 290330000 FLUORINATED, BROMINATED / IODINATED DERIVATIVES OF ACYCLIC HYDROCARBONS966 291412000 BUTANONE (METHYL ETHYL KETONE)
867 290341000 TRICHLOROFLUOROMETHANE 967 291413000 4-METHYLPENTAN-2-ONE (METHYL ISOBUTYL KETONE)
868 290342000 DICHLORODIFLUOROMETHANE 968 291419000 OTHER ACYCLIC KETONES
869 290343000 TRICHLOROTRIFLUOROETHANES 969 291421000 CAMPHOR
870 290344000 DICHLOROTETRAFLUOROETHANES AND CHLO ROPENTAFLUOROETHENE970 291422000 CYCLOHEXANONE AND METHYLCYCLOHEXANO NES
871 290345100 CHLOROTRIFLUOROMETHANE 971 291423000 IONONES AND METHYLIONONES
872 290345200 TETRACHLORODIFLUOROETHANES 972 291429000 OTHER CYCLANIC WITHOUT OTH OXYGEN
873 290345300 PENTACHLOROFLUOROETHANE 973 291431000 PHENYLACETONE (PHENYLPROPAN-2-ONE)
874 290345910 CHLOROHEPTAFLUOROPROPANES 974 291439000 OTHER AROMATIC KETONE WITHOUT OTHER OXYGEN FUNCTION
875 290345920 DICHLOROHEXAFLUOROPROPANES 975 291440000 KETONE-ALCOHOLS AND KETONE-ALDEHYDE
876 290345930 TRICHLOROPENTAFLUOROPROPANES 976 291450000 KETONE-PHENOLS AND KETONES WITH OTH OXYGEN FUNCTION
877 290345940 TETRACHLOROTETRAFLUOROPROPANES 977 291461000 ANTHRAQUINONE
878 290345950 PENTACHLOROTRIFLUOROPROPANES 978 291469000 OTHER QUINONES
879 290345960 HEXACHLORODIFLUOROPROPANES 979 291470000 HALOGENATED, SULPHONATED, NITRATED OR NITROSATED DERIVATIVES
880 290345970 HEPTACHLOROFLUOROPROPANES 980 291511000 FORMIC ACID
881 290345990 OTHER HALOGENATED DERIVATES OF ACYC LIC HYDROCARBONS 981 291512000 SALTS OF FORMIC ACID
882 290346000 BROMOCHLORODIFLUOROMETHANE, BROMO TRIFLUOROMETHANE 982 291513000 ESTERS OF FORMIC ACID
883 290347000 OTHER PERHALOGENATED DERIVATIVES ONLY WITH FLOURINE & CHLORINE983 291521000 ACETIC ACID
884 290349000 OTHER PERHALOGENATED DERIVATIVES WITH OTHER FLOURINE & CHLORINE984 291522000 SODIUM ACETATE
885 290351000 1,2,3,4,5,6-HEXACLOROCYCLOHEXANE 985 291523000 COBALT ACETATES
886 290359000 OTHER HALOGENATED DERIVATIVES OF CYCLANIC 986 291524000 ACETIC ANHYDRIDE
887 290361000 CHLOROBENZENE, O-DICHLOROBENZENE & P-DICHLOROBENZENE 987 291529000 OTHER ACETIC ACID AND THEIR SALT
888 290362000 HEXACHLOROBENZENE AND DDT ( 1, 1, 1-TRICHLORO-2 2-BIS ETHANA)988 291531000 ETHYL ACETATE
889 290369000 OTHER HALOGENATED DERIVATIVES OF AR OMATIC HYDROCARBONS989 291532000 VINYL ACETATE
890 290410000 DERIVATIVES CONTAINING ONLY SULPHO GROUPS, THEIR SALTS & ETHYL ESTERS990 291533000 N-BUTYL ACETATE
891 290420000 DERIVATIVES CONTAINING ONLY NITRO OR ONLY NITROSO GROUPS 991 291534000 ISOBUTYL ACETATE
892 290490000 OTHER SULPHONATED DERIVATIVES OF HYDROCARBONS 992 291535000 2-ETHOXYETHYL ACETATE
893 290511000 METHANOL (METHYL ALCOHOL) 993 291539000 OTHER ESTERS OF ACETIC ACID
894 290512000 PROPAN-1-OL (PROPYL ALCOHOL) AND PROPAN-2-OL(ISOPROPYL ALCOHOL)994 291540000 MONO-, DI-OR TRICHLOROACETIC ACIDS, THEIR SALT AND ESTERS
895 290513000 BUTAN-1-OL (N-BUTYL ALCOHOL) 995 291550000 PROPIONIC ACIDS, ITS SALTS AND ESTERS
896 290514000 OTHER BUTANOLS 996 291560000 BUTYRIC ACIDS, VALERIC ACIDS, THEIR SALTS AND ESTERS
897 290515000 PENTANOL AND ISOMERS THEREOF 997 291570100 STEARIC ACID
898 290516000 OCTANOL (OCTYL ALCOHOL) AND ISOMERS THEREOF 998 291570900 OTHER PALMITIC ACID
899 290517000 DODECAN-1-OL , HEXADECAN-1-01 AND OCTADECAN-1-01 999 291590000 OTHER SATURATED ACYCLIC MONOCARBOX- YLIC ACIDS
900 290519100 2 ETHYL HEXANOL 1000 291611000 ACRYLIC ACID AND ITS SALTS Sumber : BPS
Catatan : Jumlah semua produk industri mencapai 6.608 HS
77
LAMPIRAN-3
Ekspor Produk Pertanian Ke Dunia Dan Mitra Dagang Utama
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 663455533 560616203 1,18
2 1999Q2 732894160 641190662 1,14
3 1999Q3 810793109 597361416 1,36
4 1999Q4 694311444 511458635 1,36
5 2000Q1 542783562 376815823 1,44
6 2000Q2 669913324 508175072 1,32
7 2000Q3 848617553 632213255 1,34
8 2000Q4 647832947 464852741 1,39
9 2001Q1 600018713 489616240 1,23
10 2001Q2 649510014 491248378 1,32
11 2001Q3 614892037 620794971 0,99
12 2001Q4 574097710 560721782 1,02
13 2002Q1 532382943 410858645 1,30
14 2002Q2 735350970 564292593 1,30
15 2002Q3 665200057 458663618 1,45
16 2002Q4 635329407 446201126 1,42
17 2003Q1 568555091 386196911 1,47
18 2003Q2 638414204 446059652 1,43
19 2003Q3 654034605 550432448 1,19
20 2003Q4 665049881 602196999 1,10
21 2004Q1 495371915 383975507 1,29
22 2004Q2 605842776 411314967 1,47
23 2004Q3 685780550 526095446 1,30
24 2004Q4 709199813 761368280 0,93
25 2005Q1 675023564 543880943 1,24
26 2005Q2 676092851 492916093 1,37
27 2005Q3 777762418 620073752 1,25
28 2005Q4 751292629 616956679 1,22
29 2006Q1 757416487 587731303 1,29
30 2006Q2 803491775 785233457 1,02
31 2006Q3 971702827 663466435 1,46
32 2006Q4 832296341 600410159 1,39
33 2007Q1 740242246 472574010 1,57
34 2007Q2 838905359 561671345 1,49
35 2007Q3 1049375774 740919009 1,42
36 2007Q4 1029261278 661139389 1,56
37 2008Q1 959326272 516551412 1,86
38 2008Q2 1239889936 699862049 1,77
39 2008Q3 1290521584 664792851 1,94
40 2008Q4 1094839061 734896567 1,49
Dunia
Sumber : BPS, diolah
78
LAMPIRAN-3
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 26190686 95511693 0,27 38933586 45030575 0,86
2 1999Q2 24650024 52726314 0,47 30797052 52515797 0,59
3 1999Q3 24530705 55995089 0,44 19155957 21492579 0,89
4 1999Q4 20965185 47806217 0,44 19071645 19116775 1,00
5 2000Q1 20148120 54243022 0,37 11413256 15949784 0,72
6 2000Q2 23818960 50470262 0,47 10169038 11645668 0,87
7 2000Q3 27988738 64710779 0,43 6283551 5007912 1,25
8 2000Q4 31409726 59431915 0,53 5814210 5410681 1,07
9 2001Q1 22329935 43819372 0,51 8919123 8193036 1,09
10 2001Q2 40050821 59099714 0,68 6924808 12345053 0,56
11 2001Q3 41211337 91065401 0,45 7858729 14131509 0,56
12 2001Q4 37524467 65987755 0,57 8714491 19307929 0,45
13 2002Q1 39238909 57847080 0,68 7307814 5047613 1,45
14 2002Q2 36834950 50382968 0,73 21054249 48474936 0,43
15 2002Q3 56947625 64731350 0,88 8013220 7967276 1,01
16 2002Q4 56308356 58102531 0,97 12023969 10354026 1,16
17 2003Q1 64988256 58718624 1,11 9947328 19593935 0,51
18 2003Q2 66486279 60720297 1,09 13102091 38879166 0,34
19 2003Q3 73053860 81021606 0,90 10270640 57061497 0,18
20 2003Q4 74745649 84057445 0,89 13378781 72059220 0,19
21 2004Q1 51331854 54907909 0,93 4124909 8749624 0,47
22 2004Q2 70758523 75618008 0,94 4625256 3228223 1,43
23 2004Q3 53147231 70476834 0,75 13021823 33826438 0,38
24 2004Q4 73240024 87692980 0,84 14263233 124370143 0,11
25 2005Q1 73326165 87827484 0,83 10211564 34799724 0,29
26 2005Q2 59470195 80479728 0,74 4707994 3480867 1,35
27 2005Q3 77807258 103628520 0,75 8070167 20072782 0,40
28 2005Q4 68611009 104064729 0,66 5355292 21247914 0,25
29 2006Q1 80767830 110765951 0,73 9027460 65609429 0,14
30 2006Q2 76251200 99696029 0,76 24408399 119502389 0,20
31 2006Q3 88698722 100392366 0,88 10823022 49169008 0,22
32 2006Q4 84747651 101846424 0,83 12714363 46719639 0,27
33 2007Q1 82280985 86429474 0,95 14325979 38371380 0,37
34 2007Q2 112045109 131231933 0,85 10601959 23503389 0,45
35 2007Q3 140797277 148096378 0,95 18375117 33949378 0,54
36 2007Q4 98642342 90571089 1,09 23714010 45862765 0,52
37 2008Q1 127045900 78156554 1,63 15166660 20023175 0,76
38 2008Q2 190753814 154003843 1,24 21842520 30035247 0,73
39 2008Q3 165023066 84005083 1,96 41619535 32628597 1,28
40 2008Q4 137597855 92033519 1,50 40970140 67096576 0,61
Malaysia Thailand
Sumber : BPS, diolah
79
LAMPIRAN-3
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 39877680 12141969 3,28 9082103 3148205 2,88
2 1999Q2 34250928 28442635 1,20 3531483 2327683 1,52
3 1999Q3 36704760 31260285 1,17 7402575 4249552 1,74
4 1999Q4 20043531 16915390 1,18 5473108 3922035 1,40
5 2000Q1 12933255 8504241 1,52 5908077 3257730 1,81
6 2000Q2 24525613 27111533 0,90 6236816 3147304 1,98
7 2000Q3 30131292 29321226 1,03 8639580 4037446 2,14
8 2000Q4 17841370 15481391 1,15 6406183 3116152 2,06
9 2001Q1 24046247 15074468 1,60 8133684 4143028 1,96
10 2001Q2 19772516 14794756 1,34 5676563 2377663 2,39
11 2001Q3 16679997 12011428 1,39 9465802 4055472 2,33
12 2001Q4 12626363 12925129 0,98 2688319 2023803 1,33
13 2002Q1 13927999 18212765 0,76 4239463 3427166 1,24
14 2002Q2 24183069 23397968 1,03 4112081 3746522 1,10
15 2002Q3 17532582 18296921 0,96 4017466 3393799 1,18
16 2002Q4 16986817 16815987 1,01 18459516 10377543 1,78
17 2003Q1 19334100 20724582 0,93 5291978 3420242 1,55
18 2003Q2 17163223 16088159 1,07 6092456 2990271 2,04
19 2003Q3 19613326 20447534 0,96 6634155 2892239 2,29
20 2003Q4 19048708 21075033 0,90 18171139 8413417 2,16
21 2004Q1 12835805 11216618 1,14 3474527 2141315 1,62
22 2004Q2 14202311 10742722 1,32 5090640 2316876 2,20
23 2004Q3 21697554 28252562 0,77 5572165 3371883 1,65
24 2004Q4 18706032 21919003 0,85 4478049 3498252 1,28
25 2005Q1 22779055 20336345 1,12 4730357 3665159 1,29
26 2005Q2 23937176 18389673 1,30 5611018 4314735 1,30
27 2005Q3 38050222 31947197 1,19 6101421 3278568 1,86
28 2005Q4 28087342 24632292 1,14 6400339 2629033 2,43
29 2006Q1 30942196 19452487 1,59 6162686 2528925 2,44
30 2006Q2 22479887 13321889 1,69 2924866 1812232 1,61
31 2006Q3 52167162 38096193 1,37 3431994 2936186 1,17
32 2006Q4 30289610 19344172 1,57 3917433 2280461 1,72
33 2007Q1 25496712 13140023 1,94 2876415 2341960 1,23
34 2007Q2 27250896 14664968 1,86 4018561 2387794 1,68
35 2007Q3 44341650 24093391 1,84 6047583 3379635 1,79
36 2007Q4 33238771 18648742 1,78 6312250 3969357 1,59
37 2008Q1 47549906 23496794 2,02 4110906 2406497 1,71
38 2008Q2 65115964 31078614 2,10 7333806 3646261 2,01
39 2008Q3 73463864 36769322 2,00 13713348 7073078 1,94
40 2008Q4 37528971 19695046 1,91 7720066 4422110 1,75
PerancisJerman
Sumber : BPS, diolah
80
LAMPIRAN-3
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 11809641 4551224 2,59 16180223 45273046 0,36
2 1999Q2 18403537 9877712 1,86 65417363 84011083 0,78
3 1999Q3 19828160 10555533 1,88 46124849 70809269 0,65
4 1999Q4 13979177 6662052 2,10 22559447 61487661 0,37
5 2000Q1 13414793 5608840 2,39 12570142 31818148 0,40
6 2000Q2 18602297 9690685 1,92 15253156 30266228 0,50
7 2000Q3 21255616 12818418 1,66 19164239 61287368 0,31
8 2000Q4 14972092 6187498 2,42 14005343 29351430 0,48
9 2001Q1 18307047 8269516 2,21 15084713 62335842 0,24
10 2001Q2 16322257 6683319 2,44 13150937 40769250 0,32
11 2001Q3 13811236 8071257 1,71 11709726 58160522 0,20
12 2001Q4 14065066 6952981 2,02 9861672 38487771 0,26
13 2002Q1 15087376 9983127 1,51 7989175 24399050 0,33
14 2002Q2 19865036 14366950 1,38 9335924 25396077 0,37
15 2002Q3 18382273 9489389 1,94 7824292 24683145 0,32
16 2002Q4 13078723 4844554 2,70 10799363 29798624 0,36
17 2003Q1 15582742 8046718 1,94 11243532 26484140 0,42
18 2003Q2 16138147 9633342 1,68 14555500 26696524 0,55
19 2003Q3 13046799 7914021 1,65 24965064 62675497 0,40
20 2003Q4 13824367 7101304 1,95 32777812 83792447 0,39
21 2004Q1 10797988 4855648 2,22 13001052 29567234 0,44
22 2004Q2 11068669 5582795 1,98 10231376 15924791 0,64
23 2004Q3 12965070 6652472 1,95 19692788 30126698 0,65
24 2004Q4 13900905 8145673 1,71 39089932 133671473 0,29
25 2005Q1 20584035 11259311 1,83 23249176 57308938 0,41
26 2005Q2 24532390 11833019 2,07 17294262 42152145 0,41
27 2005Q3 24710907 10543417 2,34 24210706 58812671 0,41
28 2005Q4 14080109 7905830 1,78 29561403 66067298 0,45
29 2006Q1 22178766 7770436 2,85 18161182 22469782 0,81
30 2006Q2 18458470 5852847 3,15 23048776 57271779 0,40
31 2006Q3 24219990 9351114 2,59 22470119 30292014 0,74
32 2006Q4 22302199 6916897 3,22 26000304 33483854 0,78
33 2007Q1 13546976 3673090 3,69 20072982 26754155 0,75
34 2007Q2 19619733 5046275 3,89 22349305 47819677 0,47
35 2007Q3 22046502 8159191 2,70 23948557 42309634 0,57
36 2007Q4 25139334 9472894 2,65 23170569 40395023 0,57
37 2008Q1 17994408 6619611 2,72 27112913 24193513 1,12
38 2008Q2 23493656 7656632 3,07 41054836 49850646 0,82
39 2008Q3 32002295 10808067 2,96 45527365 54865952 0,83
40 2008Q4 26604535 8130585 3,27 47192370 82702333 0,57
Inggris China
Sumber : BPS, diolah
81
LAMPIRAN-3
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 163949053 48764531 3,36 110219209 57197717 1,93
2 1999Q2 168792859 47262074 3,57 123547004 82776089 1,49
3 1999Q3 226132153 63147343 3,58 143191914 75416362 1,90
4 1999Q4 214751244 47790298 4,49 111314816 72184464 1,54
5 2000Q1 187951326 48214870 3,90 86449099 29625868 2,92
6 2000Q2 190121408 52122595 3,65 127644677 62926739 2,03
7 2000Q3 232358945 51707322 4,49 190780499 98861848 1,93
8 2000Q4 228214578 53830314 4,24 96299797 63195862 1,52
9 2001Q1 214128573 52463992 4,08 84363398 36206714 2,33
10 2001Q2 184725161 70065673 2,64 137905656 76737148 1,80
11 2001Q3 190104421 90559001 2,10 124152461 69422787 1,79
12 2001Q4 181900641 66216873 2,75 120540280 69661542 1,73
13 2002Q1 157205883 45318981 3,47 105304470 48405641 2,18
14 2002Q2 182483986 49663360 3,67 215302524 112981502 1,91
15 2002Q3 183932293 41910192 4,39 111716243 48263248 2,31
16 2002Q4 178516962 46764165 3,82 86940932 36673378 2,37
17 2003Q1 147682534 40099385 3,68 109665867 36596580 3,00
18 2003Q2 166267963 43245445 3,84 140828607 52672062 2,67
19 2003Q3 183950357 47028172 3,91 112914066 53413105 2,11
20 2003Q4 163393931 45523690 3,59 105320364 53745344 1,96
21 2004Q1 116353611 31391432 3,71 120846322 52829885 2,29
22 2004Q2 150889000 38301265 3,94 150996533 64011342 2,36
23 2004Q3 161002183 44095798 3,65 173657782 71973836 2,41
24 2004Q4 157952886 48706479 3,24 148921762 66980045 2,22
25 2005Q1 146520468 41280368 3,55 154749207 62936618 2,46
26 2005Q2 146710605 39382991 3,73 156987037 59677773 2,63
27 2005Q3 145218191 38140395 3,81 178749141 70373393 2,54
28 2005Q4 134116768 35937359 3,73 199739735 99283622 2,01
29 2006Q1 144422815 39644916 3,64 212514568 92645967 2,29
30 2006Q2 150108781 34324198 4,37 209826674 86821271 2,42
31 2006Q3 196488982 58887570 3,34 233598331 97661561 2,39
32 2006Q4 167614477 41520130 4,04 169452530 60260118 2,81
33 2007Q1 137552281 31383551 4,38 173561530 53547821 3,24
34 2007Q2 146379550 36052215 4,06 201303090 52247940 3,85
35 2007Q3 159742071 54259825 2,94 226546367 73654416 3,08
36 2007Q4 160450601 42596301 3,77 220004285 63872599 3,44
37 2008Q1 141626370 36581962 3,87 223783182 56657551 3,95
38 2008Q2 168156359 53429384 3,15 268071394 63771100 4,20
39 2008Q3 162894388 63720090 2,56 261925928 58946847 4,44
40 2008Q4 159121568 42134290 3,78 235797665 73290528 3,22
Amerika SerikatJepang
Sumber : BPS, diolah
82
LAMPIRAN-3
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 3998154 3039360 1,32 6002855 8354353 0,72
2 1999Q2 5484268 3256526 1,68 9250761 12930375 0,72
3 1999Q3 4322156 3151339 1,37 15249217 15720894 0,97
4 1999Q4 5001971 2263523 2,21 8691528 8991861 0,97
5 2000Q1 5222553 2898381 1,80 5807572 7227875 0,80
6 2000Q2 5536078 2185420 2,53 9969805 16487508 0,60
7 2000Q3 6392888 3174078 2,01 11882139 16904639 0,70
8 2000Q4 6744896 2260825 2,98 6568427 9964265 0,66
9 2001Q1 7046129 2172553 3,24 5178298 6105979 0,85
10 2001Q2 6103364 2729627 2,24 6256193 17240164 0,36
11 2001Q3 4146102 2263390 1,83 6712046 35208785 0,19
12 2001Q4 7669731 2538705 3,02 6999751 27977970 0,25
13 2002Q1 4551636 3045348 1,49 5027145 7651396 0,66
14 2002Q2 5058113 2988484 1,69 5932297 10340027 0,57
15 2002Q3 4997473 2437331 2,05 6844427 13611197 0,50
16 2002Q4 4558450 2090073 2,18 7013054 12215639 0,57
17 2003Q1 6072431 2288720 2,65 6231650 8961563 0,70
18 2003Q2 7071694 2587357 2,73 5775324 6938381 0,83
19 2003Q3 5758712 1738309 3,31 8365678 10888604 0,77
20 2003Q4 6582193 2689528 2,45 11720970 15814895 0,74
21 2004Q1 4710352 1352553 3,48 7488307 18197470 0,41
22 2004Q2 5914289 2465473 2,40 6990705 7537965 0,93
23 2004Q3 6444528 1974660 3,26 8106197 9745294 0,83
24 2004Q4 5590481 2195289 2,55 10353311 16248619 0,64
25 2005Q1 5359474 2509304 2,14 9911962 11904976 0,83
26 2005Q2 5673378 2213314 2,56 7333315 9324488 0,79
27 2005Q3 7594923 1904219 3,99 10752777 12462336 0,86
28 2005Q4 4015811 1621316 2,48 11079851 11608503 0,95
29 2006Q1 5237316 1647280 3,18 8708803 9697920 0,90
30 2006Q2 7628614 3228162 2,36 7520915 7265077 1,04
31 2006Q3 9371816 1954866 4,79 9779167 6104376 1,60
32 2006Q4 7353645 2157314 3,41 7924356 7015007 1,13
33 2007Q1 5502830 1811616 3,04 7868419 6548303 1,20
34 2007Q2 7000715 2006458 3,49 9396194 6480934 1,45
35 2007Q3 6602011 2500059 2,64 19127879 20903158 0,92
36 2007Q4 10924192 4614233 2,37 16248997 8784557 1,85
37 2008Q1 10830446 3472889 3,12 13072744 10087405 1,30
38 2008Q2 10475224 3579197 2,93 13494850 17971045 0,75
39 2008Q3 14990477 5243284 2,86 15648644 8153225 1,92
40 2008Q4 8263760 2791346 2,96 12878626 13453216 0,96
Australia Korea Selatan
Sumber : BPS, diolah
83
LAMPIRAN-4
Ekspor Produk Industri Ke Dunia Dan Mitra Dagang Utama
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 6957681095 11994007799 0,58
2 1999Q2 8231732861 11086695869 0,74
3 1999Q3 9151264525 11974490891 0,76
4 1999Q4 8991659201 10877691229 0,83
5 2000Q1 9685242799 10124539072 0,96
6 2000Q2 10841500349 12553895262 0,86
7 2000Q3 11404542344 11783166449 0,97
8 2000Q4 10071661981 10357374642 0,97
9 2001Q1 9694572582 10006034060 0,97
10 2001Q2 9562044366 11436849924 0,84
11 2001Q3 9702105244 11989251426 0,81
12 2001Q4 8712394437 11333578530 0,77
13 2002Q1 8982983574 10742598705 0,84
14 2002Q2 9963986742 12269559164 0,81
15 2002Q3 10254218553 11867401656 0,86
16 2002Q4 9528380801 10600222790 0,90
17 2003Q1 9936017349 10444853693 0,95
18 2003Q2 10261781122 11470500807 0,89
19 2003Q3 10172095459 11473906955 0,89
20 2003Q4 10510053421 11461556867 0,92
21 2004Q1 10210014893 10054413137 1,02
22 2004Q2 11436792231 10630987512 1,08
23 2004Q3 13544055583 13259229549 1,02
24 2004Q4 13486475527 12882500222 1,05
25 2005Q1 13251010349 11769735278 1,13
26 2005Q2 13858527018 12470379018 1,11
27 2005Q3 13988676002 12899648814 1,08
28 2005Q4 14495376796 14070976868 1,03
29 2006Q1 14369999770 12865701129 1,12
30 2006Q2 15961013561 14837541426 1,08
31 2006Q3 17334282161 15387270467 1,13
32 2006Q4 17358607482 17280119487 1,00
33 2007Q1 17140250283 14903509012 1,15
34 2007Q2 19204828435 15627116865 1,23
35 2007Q3 19374495935 15703068461 1,23
36 2007Q4 20741253224 18144564869 1,14
37 2008Q1 22410334995 16703120826 1,34
38 2008Q2 23065218156 16578875946 1,39
39 2008Q3 23474378752 14005645549 1,68
40 2008Q4 19443564038 14120280666 1,38
Dunia
Sumber : BPS, diolah
84
LAMPIRAN-4
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 227872465 348495628 0,65 128947155 602481377 0,21
2 1999Q2 290139256 414589369 0,70 135821588 255631613 0,53
3 1999Q3 339182554 523914057 0,65 152555753 203552645 0,75
4 1999Q4 282399451 365238836 0,77 156987645 212426906 0,74
5 2000Q1 372393067 299682466 1,24 178938982 241178741 0,74
6 2000Q2 445678139 513450611 0,87 210622471 937433726 0,22
7 2000Q3 441957079 609179367 0,73 212260547 221512483 0,96
8 2000Q4 409243971 470891799 0,87 208003610 194149102 1,07
9 2001Q1 361130606 543208170 0,66 237489506 202360763 1,17
10 2001Q2 391494909 667505490 0,59 200378844 198715276 1,01
11 2001Q3 386832372 655989523 0,59 226365322 247778180 0,91
12 2001Q4 321947395 582034394 0,55 193081319 204834194 0,94
13 2002Q1 351958810 681276149 0,52 222741279 216385649 1,03
14 2002Q2 394521307 646805528 0,61 214320745 238559180 0,90
15 2002Q3 438413480 670997229 0,65 213766879 261091046 0,82
16 2002Q4 411197230 648016312 0,63 183996446 195092680 0,94
17 2003Q1 438812223 618602751 0,71 214801947 195379215 1,10
18 2003Q2 461592972 676411655 0,68 251533555 281907589 0,89
19 2003Q3 488954895 636499939 0,77 237969741 336650814 0,71
20 2003Q4 531705121 722931031 0,74 249510441 274817826 0,91
21 2004Q1 499781585 629713062 0,79 251242061 181344513 1,39
22 2004Q2 578279764 831718391 0,70 303740066 214099266 1,42
23 2004Q3 708988589 878493683 0,81 390076018 423011157 0,92
24 2004Q4 674954628 809167058 0,83 453626254 321644085 1,41
25 2005Q1 631380765 680610661 0,93 438647658 236904584 1,85
26 2005Q2 681260332 673111958 1,01 440017140 370321664 1,19
27 2005Q3 718394112 738247096 0,97 407314067 252040432 1,62
28 2005Q4 787210138 823724979 0,96 410934291 285744692 1,44
29 2006Q1 828585402 1036610604 0,80 425857426 270869334 1,57
30 2006Q2 777112228 833562141 0,93 432975352 219359093 1,97
31 2006Q3 837673099 911969985 0,92 493242748 232749377 2,12
32 2006Q4 739700216 809177528 0,91 406344352 271279209 1,50
33 2007Q1 733668493 780542965 0,94 503818380 308724977 1,63
34 2007Q2 955024992 882038597 1,08 555105205 326336453 1,70
35 2007Q3 1067665286 963113123 1,11 592438570 354535113 1,67
36 2007Q4 1087298281 1045775040 1,04 565069082 285332602 1,98
37 2008Q1 1385556480 1056605591 1,31 631425239 341967510 1,85
38 2008Q2 1219749276 896064429 1,36 653874518 281771449 2,32
39 2008Q3 1213783959 889703018 1,36 753255299 361447885 2,08
40 2008Q4 1000441941 896974696 1,12 503568411 208909618 2,41
Malaysia Thailand
Sumber : BPS, diolah
85
LAMPIRAN-4
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 218036433 111816434 1,95 104568533 51327852 2,04
2 1999Q2 279916339 134836112 2,08 124577493 53058863 2,35
3 1999Q3 292942144 144076347 2,03 119047570 50948339 2,34
4 1999Q4 303041633 302359273 1,00 129123132 88318256 1,46
5 2000Q1 307646402 166173795 1,85 164671082 51205727 3,22
6 2000Q2 340128688 248367130 1,37 166955785 68996289 2,42
7 2000Q3 358966017 242771120 1,48 175003855 69348897 2,52
8 2000Q4 298537746 168832912 1,77 184277180 68819037 2,68
9 2001Q1 292917824 146882136 1,99 163161037 81784134 2,00
10 2001Q2 279430760 221786656 1,26 165896283 70241163 2,36
11 2001Q3 289497408 187009583 1,55 175999221 93413941 1,88
12 2001Q4 267945318 199398634 1,34 128053927 43274720 2,96
13 2002Q1 270120214 179504013 1,50 142625411 49600468 2,88
14 2002Q2 273364513 190790365 1,43 169417173 64145021 2,64
15 2002Q3 313505951 204051132 1,54 150953691 77990414 1,94
16 2002Q4 267294409 148376923 1,80 147052041 74341578 1,98
17 2003Q1 297527243 188750782 1,58 143791709 70168141 2,05
18 2003Q2 318058459 176658801 1,80 162509287 74780934 2,17
19 2003Q3 335938675 183503583 1,83 135881991 74629060 1,82
20 2003Q4 314891419 248942899 1,26 164835063 63769962 2,58
21 2004Q1 318563213 208141241 1,53 141534844 60709978 2,33
22 2004Q2 343276688 154117301 2,23 161439431 46767134 3,45
23 2004Q3 437939774 267272178 1,64 148667916 62570067 2,38
24 2004Q4 371399915 243571636 1,52 177508568 73752028 2,41
25 2005Q1 388724666 274029345 1,42 145499830 67181089 2,17
26 2005Q2 364922298 203864305 1,79 157189663 71817003 2,19
27 2005Q3 405162230 245660838 1,65 134219627 47662475 2,82
28 2005Q4 419166395 266609208 1,57 147493693 59744738 2,47
29 2006Q1 411353225 227089542 1,81 152293679 64976423 2,34
30 2006Q2 419408779 223246419 1,88 172971498 72842741 2,37
31 2006Q3 498187874 273715819 1,82 176960084 70905977 2,50
32 2006Q4 459115585 315858662 1,45 184769922 69853554 2,65
33 2007Q1 501135005 323175736 1,55 197287755 80146515 2,46
34 2007Q2 509095996 260932215 1,95 201682348 61674405 3,27
35 2007Q3 541357186 277636189 1,95 185725463 61057443 3,04
36 2007Q4 555192433 317526437 1,75 194567033 65361067 2,98
37 2008Q1 553123362 313718543 1,76 224256342 68521244 3,27
38 2008Q2 575084610 259326301 2,22 242031109 70546676 3,43
39 2008Q3 575919255 204933385 2,81 215847191 40104369 5,38
40 2008Q4 535765699 277365659 1,93 222850470 45626001 4,88
PerancisJerman
Sumber : BPS, diolah
86
LAMPIRAN-4
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 216871021 144336549 1,50 272466085 619990495 0,44
2 1999Q2 289079992 145614740 1,99 282628030 639853556 0,44
3 1999Q3 319120210 156182886 2,04 378223926 981651150 0,39
4 1999Q4 285509399 129637122 2,20 332964000 778917623 0,43
5 2000Q1 309369336 123368922 2,51 382042471 777028846 0,49
6 2000Q2 356088820 142964616 2,49 453805144 792044411 0,57
7 2000Q3 431746537 143099821 3,02 449696385 868253752 0,52
8 2000Q4 341773359 136521906 2,50 386225538 793389182 0,49
9 2001Q1 341940450 169900303 2,01 298045207 612002109 0,49
10 2001Q2 327356554 129577128 2,53 396391940 1022063982 0,39
11 2001Q3 359612579 153642225 2,34 430935589 1057317779 0,41
12 2001Q4 288230775 139521358 2,07 386219433 1002751068 0,39
13 2002Q1 277668293 120405308 2,31 365068433 889688332 0,41
14 2002Q2 317355424 125838551 2,52 577822738 1425786075 0,41
15 2002Q3 314512890 139251984 2,26 585740527 1251189369 0,47
16 2002Q4 274502192 144705939 1,90 499785754 1055688989 0,47
17 2003Q1 251639710 124439355 2,02 560796536 1170558035 0,48
18 2003Q2 283456927 109795597 2,58 630349563 1266691907 0,50
19 2003Q3 293068739 96668003 3,03 676604377 1392351339 0,49
20 2003Q4 237995968 88132313 2,70 767127401 1479711087 0,52
21 2004Q1 237700237 87607164 2,71 659028782 1275628996 0,52
22 2004Q2 303023873 100092012 3,03 778815872 1219773320 0,64
23 2004Q3 362094556 114560147 3,16 881260226 1363719992 0,65
24 2004Q4 322174497 126051678 2,56 920557813 1598533729 0,58
25 2005Q1 298426481 111722664 2,67 765399987 1244468400 0,62
26 2005Q2 280984288 112207947 2,50 926280456 1581213104 0,59
27 2005Q3 308170913 105840504 2,91 909320818 1421956485 0,64
28 2005Q4 292229184 100880009 2,90 1020059306 1775374492 0,57
29 2006Q1 301459696 122472211 2,46 955167065 1499438128 0,64
30 2006Q2 321048011 119171891 2,69 1228293300 2140682230 0,57
31 2006Q3 337292156 116428126 2,90 1384946301 2561380234 0,54
32 2006Q4 320384350 126519959 2,53 1276513346 2711310819 0,47
33 2007Q1 314859439 112980777 2,79 1167536469 2542867569 0,46
34 2007Q2 329934382 189209968 1,74 1356965550 2564899771 0,53
35 2007Q3 355609526 103091887 3,45 1342935533 2930733771 0,46
36 2007Q4 322378199 101598030 3,17 1620251129 3519416446 0,46
37 2008Q1 318682560 99018488 3,22 1897328533 3166486462 0,60
38 2008Q2 348975781 88194691 3,96 1707802132 3184910834 0,54
39 2008Q3 373993373 83609103 4,47 1436318323 1326208650 1,08
40 2008Q4 324856123 85370223 3,81 1203730535 1649666405 0,73
Inggris China
Sumber : BPS, diolah
87
LAMPIRAN-4
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 883535196 923579633 0,96 1175282585 670533048 1,75
2 1999Q2 1031485553 1148343763 0,90 1493373801 834051892 1,79
3 1999Q3 1046502223 1074864112 0,97 1682241152 955857850 1,76
4 1999Q4 1101721745 1042452788 1,06 1530476125 922633892 1,66
5 2000Q1 1316166257 990957873 1,33 1658201155 740345265 2,24
6 2000Q2 1471479924 1141326936 1,29 1948037573 852847506 2,28
7 2000Q3 1432044025 1075679708 1,33 2072054175 907053380 2,28
8 2000Q4 1322907379 1001666418 1,32 1767078362 785772304 2,25
9 2001Q1 1476871034 1079456760 1,37 1782679123 808896548 2,20
10 2001Q2 1238220050 1077638311 1,15 1829091125 876598653 2,09
11 2001Q3 1181923133 1059538661 1,12 1766115120 739038308 2,39
12 2001Q4 1100828220 929646276 1,18 1444076487 740497539 1,95
13 2002Q1 1083252730 941646143 1,15 1597964637 679563778 2,35
14 2002Q2 1106439790 1002274017 1,10 1774804777 821852631 2,16
15 2002Q3 1202986450 1074600245 1,12 1711999869 801901230 2,13
16 2002Q4 1253135427 1029042375 1,22 1513023553 573875595 2,64
17 2003Q1 1177977024 991615495 1,19 1627703089 632056227 2,58
18 2003Q2 1213819323 1165579464 1,04 1738026681 683573143 2,54
19 2003Q3 1255032210 1117433659 1,12 1641153917 726930181 2,26
20 2003Q4 1519258734 1289795854 1,18 1419135462 584007312 2,43
21 2004Q1 1628140114 988399532 1,65 1564731484 588287173 2,66
22 2004Q2 1444660098 1046852548 1,38 1933930583 836716446 2,31
23 2004Q3 1661714104 1155383521 1,44 2157615752 901651816 2,39
24 2004Q4 1798312186 1057101589 1,70 1969353113 771042314 2,55
25 2005Q1 1817690082 1064168433 1,71 2202465624 894520520 2,46
26 2005Q2 1778079967 1077566073 1,65 2088687594 964303255 2,17
27 2005Q3 1648356527 1037334860 1,59 2246537179 932732722 2,41
28 2005Q4 1687023007 1127834787 1,50 2220576140 981374153 2,26
29 2006Q1 1747522002 1030756690 1,70 2305247676 786661198 2,93
30 2006Q2 1896522521 1019882197 1,86 2388329510 767595865 3,11
31 2006Q3 2198681690 1190424355 1,85 2633430739 758431961 3,47
32 2006Q4 2359884723 1139344469 2,07 2426832026 673749151 3,60
33 2007Q1 2165698043 1030968742 2,10 2462984236 675745673 3,64
34 2007Q2 2964294158 1088533252 2,72 2502671242 725370042 3,45
35 2007Q3 2366541303 950262543 2,49 2703324040 796017083 3,40
36 2007Q4 2159336724 928978190 2,32 2691719409 909027909 2,96
37 2008Q1 2373353145 971593912 2,44 2757637172 815427992 3,38
38 2008Q2 2135159751 1004512689 2,13 3001986823 861833966 3,48
39 2008Q3 2750469384 944166954 2,91 3142671066 767480612 4,09
40 2008Q4 2093521153 818192936 2,56 2496300101 652589492 3,83
Amerika SerikatJepang
Sumber : BPS, diolah
88
LAMPIRAN-4
(Lanjutan)
No Quarterly NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg) NX (US$) VX (kg) PX (US$/Kg)
1 1999Q1 159197529 200396247 0,79 212901082 571169119 0,37
2 1999Q2 175908308 228226860 0,77 215126547 510004822 0,42
3 1999Q3 231137118 308930814 0,75 264587956 586770584 0,45
4 1999Q4 222963654 226492007 0,98 262821800 600433468 0,44
5 2000Q1 228711239 208795793 1,10 272022638 514655801 0,53
6 2000Q2 198018966 183248203 1,08 325372150 630035652 0,52
7 2000Q3 246077030 220057276 1,12 290234448 544237926 0,53
8 2000Q4 198824894 153422531 1,30 242294847 450122761 0,54
9 2001Q1 174100026 188735229 0,92 232818815 431298683 0,54
10 2001Q2 195116904 165337715 1,18 233934608 452341794 0,52
11 2001Q3 256419030 217064484 1,18 292523352 617676173 0,47
12 2001Q4 258205944 276557427 0,93 313619608 723943667 0,43
13 2002Q1 213890797 215875564 0,99 272953389 644050687 0,42
14 2002Q2 261904030 267416377 0,98 391957295 860980460 0,46
15 2002Q3 287472338 267767319 1,07 342977142 685325513 0,50
16 2002Q4 241648495 208183179 1,16 309030653 616569054 0,50
17 2003Q1 254726697 190829313 1,33 355310352 699903649 0,51
18 2003Q2 257173736 281973613 0,91 338901563 685228382 0,49
19 2003Q3 268198662 245013235 1,09 313729984 640703272 0,49
20 2003Q4 234234521 225116028 1,04 335953591 727054787 0,46
21 2004Q1 223918812 185927543 1,20 327504570 715106942 0,46
22 2004Q2 271573520 274096864 0,99 312987662 549471108 0,57
23 2004Q3 329045876 288288800 1,14 332477632 601409716 0,55
24 2004Q4 291193594 340809341 0,85 337993422 597078992 0,57
25 2005Q1 270431890 269742103 1,00 364659474 690673461 0,53
26 2005Q2 234285114 205590250 1,14 411845816 785166572 0,52
27 2005Q3 305703958 341941119 0,89 386845540 671992786 0,58
28 2005Q4 272966462 298770149 0,91 418513745 689861464 0,61
29 2006Q1 320173991 269427610 1,19 460691466 599682997 0,77
30 2006Q2 326268198 300414683 1,09 489929648 787972590 0,62
31 2006Q3 383960945 368208089 1,04 547054781 782910677 0,70
32 2006Q4 517024121 387004268 1,34 496906876 756389702 0,66
33 2007Q1 529505584 268750125 1,97 566108390 749277002 0,76
34 2007Q2 416373154 333283563 1,25 525004805 728823562 0,72
35 2007Q3 436173328 342578632 1,27 551049755 715960036 0,77
36 2007Q4 428096284 338274743 1,27 505887424 597568479 0,85
37 2008Q1 408678569 324562064 1,26 745977687 908046922 0,82
38 2008Q2 433284224 329111780 1,32 712199508 853979959 0,83
39 2008Q3 697518386 399000624 1,75 796542669 866650059 0,92
40 2008Q4 504104591 365628647 1,38 459445841 509366196 0,90
Australia Korea Selatan
Sumber : BPS, diolah
89
LAMPIRAN-5
Kapasitas Produksi, Nilai Tukar, Impor Bahan Baku Penolong, dan Harga BBM
Quarterly Kapasitas produksi Nilai Tukar Impor Bahan
Baku Penolong
Harga Bahan
Bakar Minyak
KAP_PROD KURS IMP_BBP HRG_BBM1999Q1 113.269.353.225 8.776 2.212,62 11,22 1999Q2 119.144.932.637 8.760 2.236,63 12,25 1999Q3 127.786.757.121 7.965 2.231,20 17,28 1999Q4 135.238.589.279 7.546 2.236,03 21,90 2000Q1 141.952.649.994 7.202 2.239,82 25,60 2000Q2 149.458.279.983 7.362 2.214,97 28,17 2000Q3 154.956.721.465 8.207 2.250,58 29,36 2000Q4 160.459.719.028 8.661 2.251,24 33,35 2001Q1 165.965.541.272 9.238 2.140,46 31,39 2001Q2 172.323.004.200 9.726 2.357,49 25,94 2001Q3 177.508.688.440 11.120 2.253,25 28,28 2001Q4 182.817.782.770 9.704 1.808,16 24,88 2002Q1 188.203.388.886 10.343 1.602,51 17,73 2002Q2 199.655.434.946 10.155 1.724,82 19,53 2002Q3 202.830.544.110 9.137 1.911,56 25,07 2002Q4 206.893.122.104 8.953 2.144,95 26,37 2003Q1 211.505.913.022 9.032 2.354,50 28,89 2003Q2 211.389.000.362 8.899 2.248,48 32,53 2003Q3 218.481.415.253 8.493 2.032,34 26,98 2003Q4 224.972.644.451 8.430 2.112,68 27,78 2004Q1 231.091.150.543 8.463 2.168,40 30,42 2004Q2 236.848.844.302 8.454 2.719,28 32,61 2004Q3 242.642.304.555 8.948 2.835,80 36,92 2004Q4 248.328.207.856 9.126 3.263,22 43,50 2005Q1 253.947.427.999 9.113 3.377,77 43,65 2005Q2 259.513.004.495 9.248 3.599,25 49,09 2005Q3 265.069.925.847 9.514 3.906,47 55,08 2005Q4 270.609.179.760 9.946 4.019,60 63,01 2006Q1 276.137.480.216 9.981 3.578,53 57,70 2006Q2 281.658.989.746 9.309 3.418,45 64,74 2006Q3 287.176.289.038 9.113 4.101,60 72,66 2006Q4 292.690.978.068 9.107 4.414,80 72,21 2007Q1 298.204.048.786 9.108 3.964,45 57,91 2007Q2 303.716.116.184 9.092 4.012,95 57,80 2007Q3 309.227.561.543 8.962 4.635,38 70,87 2007Q4 314.738.621.251 9.207 5.120,23 77,60 2008Q1 320.249.441.863 9.228 5.220,28 93,58 2008Q2 325.760.114.240 9.231 7.855,97 101,98 2008Q3 331.270.694.714 9.248 9.526,88 130,90 2008Q4 336.781.218.210 9.209 9.468,36 144,44
Sumber : Dari instansi terkait dan berbagai sumber lainnya, diolah
90
LAMPIRAN-6
GDP dan Exchange Rate Negara Mitra Dagang Utama
GDP : US Dollar (Billions)
Exchange Rate (ER) : National Currency per US Dollar
ER GDP ER GDP ER GDP ER GDP
1999Q1 1,00 9.067 116,54 4.279 8,28 203 3,80 18
1999Q2 1,00 9.174 120,94 4.133 8,28 234 3,80 19
1999Q3 1,00 9.313 113,61 4.369 8,28 249 3,80 21
1999Q4 1,00 9.519 104,54 4.760 8,28 305 3,80 21
2000Q1 1,00 9.629 107,06 4.708 8,28 219 3,80 22
2000Q2 1,00 9.823 106,61 4.716 8,28 257 3,80 23
2000Q3 1,00 9.862 107,57 4.665 8,28 273 3,80 24
2000Q4 1,00 9.954 109,82 4.595 8,28 329 3,80 25
2001Q1 1,00 10.022 118,09 4.296 8,28 240 3,80 22
2001Q2 1,00 10.129 122,64 4.085 8,28 278 3,80 23
2001Q3 1,00 10.135 121,74 4.055 8,28 293 3,80 24
2001Q4 1,00 10.226 123,65 3.959 8,28 347 3,80 24
2002Q1 1,00 10.333 132,46 3.713 8,28 256 3,80 23
2002Q2 1,00 10.427 127,05 3.863 8,28 300 3,80 25
2002Q3 1,00 10.527 119,15 4.130 8,28 318 3,80 27
2002Q4 1,00 10.591 122,90 3.997 8,28 396 3,80 27
2003Q1 1,00 10.706 118,82 4.092 8,28 287 3,80 26
2003Q2 1,00 10.832 118,44 4.137 8,28 327 3,80 27
2003Q3 1,00 11.086 117,57 4.180 8,28 353 3,80 28
2003Q4 1,00 11.220 108,90 4.543 8,28 449 3,80 29
2004Q1 1,00 11.406 107,23 4.655 8,28 404 3,80 29
2004Q2 1,00 11.610 109,75 4.530 8,28 447 3,80 31
2004Q3 1,00 11.779 109,91 4.542 8,28 478 3,80 32
2004Q4 1,00 11.949 105,89 4.705 8,28 603 3,80 33
2005Q1 1,00 12.155 104,71 4.765 8,28 468 3,80 32
2005Q2 1,00 12.298 107,64 4.659 8,28 513 3,80 33
2005Q3 1,00 12.538 111,24 4.522 8,14 545 3,77 36
2005Q4 1,00 12.696 117,29 4.298 8,08 713 3,78 36
2006Q1 1,00 12.960 116,88 4.313 8,05 552 3,73 36
2006Q2 1,00 13.134 114,42 4.420 8,01 614 3,65 39
2006Q3 1,00 13.250 116,19 4.371 7,97 639 3,67 41
2006Q4 1,00 13.370 117,71 4.354 7,86 857 3,63 41
2007Q1 1,00 13.511 119,43 4.329 7,76 684 3,50 41
2007Q2 1,00 13.738 120,74 4.261 7,68 735 3,43 45
2007Q3 1,00 13.951 117,78 4.372 7,56 784 3,47 48
2007Q4 1,00 14.031 113,07 4.571 7,43 1.084 3,36 53
2008Q1 1,00 14.151 105,20 4.913 7,16 887 3,23 54
2008Q2 1,00 14.295 104,51 4.876 6,96 1.024 3,21 59
2008Q3 1,00 14.413 107,61 4.704 6,84 1.072 3,34 59
2008Q4 1,00 14.200 96,11 5.180 6,83 1.356 3,57 50
source: IFS, diolah
United StatesQuarterly
Japan MalaysiaChina,P.R.: Mainland
91
LAMPIRAN-6
(Lanjutan)
GDP : US Dollar (Billions)
Exchange Rate (ER) : National Currency per US Dollar
ER GDP ER GDP ER GDP
1999Q1 37,06 31 1.197,28 97 1,58 97
1999Q2 37,15 30 1.190,32 107 1,53 101
1999Q3 38,27 30 1.194,90 113 1,54 102
1999Q4 38,77 31 1.172,77 129 1,55 103
2000Q1 37,60 33 1.125,12 118 1,58 103
2000Q2 38,61 31 1.116,35 127 1,70 98
2000Q3 40,94 30 1.115,38 131 1,74 98
2000Q4 43,30 30 1.166,98 136 1,88 90
2001Q1 43,17 30 1.271,82 112 1,88 92
2001Q2 45,35 28 1.305,64 118 1,95 90
2001Q3 44,91 28 1.294,27 121 1,95 92
2001Q4 44,30 30 1.292,25 131 1,95 93
2002Q1 43,70 31 1.319,86 118 1,93 96
2002Q2 42,75 31 1.267,01 134 1,81 104
2002Q3 42,02 32 1.197,65 143 1,83 104
2002Q4 43,37 33 1.219,83 155 1,79 108
2003Q1 42,76 34 1.202,33 138 1,69 117
2003Q2 42,18 34 1.207,88 147 1,56 127
2003Q3 41,27 35 1.174,32 154 1,52 134
2003Q4 39,73 39 1.181,92 170 1,40 150
2004Q1 39,17 40 1.171,18 152 1,31 163
2004Q2 40,22 39 1.162,29 166 1,40 154
2004Q3 41,25 39 1.154,70 170 1,41 155
2004Q4 40,25 43 1.093,12 194 1,32 168
2005Q1 38,57 44 1.022,22 181 1,29 175
2005Q2 40,04 42 1.008,11 197 1,30 178
2005Q3 41,29 43 1.029,51 198 1,32 179
2005Q4 40,99 46 1.036,63 215 1,33 181
2006Q1 39,29 49 976,35 200 1,35 180
2006Q2 38,07 50 949,77 219 1,34 185
2006Q3 37,64 52 954,78 224 1,32 192
2006Q4 36,53 56 938,26 246 1,30 199
2007Q1 35,54 59 939,10 218 1,27 208
2007Q2 34,65 59 928,62 239 1,20 223
2007Q3 34,01 62 928,09 245 1,18 231
2007Q4 33,87 67 921,23 269 1,12 249
2008Q1 32,37 71 956,55 229 1,10 259
2008Q2 32,25 71 1.018,84 237 1,06 277
2008Q3 33,83 69 1.067,31 227 1,12 270
2008Q4 34,80 63 1.365,49 - 1,49 202
source: IFS, diolah
QuarterlyThailand Korea Australia
92
LAMPIRAN-6
(Lanjutan)
GDP : US Dollar (Billions)
Exchange Rate (ER) : National Currency per US Dollar
ER GDP ER GDP ER GDP
1999Q1 0,93 361 0,93 535 0,61 372
1999Q2 0,97 350 0,97 514 0,62 372
1999Q3 0,94 365 0,94 536 0,62 378
1999Q4 1,00 348 1,00 508 0,61 389
2000Q1 1,05 338 1,05 488 0,62 388
2000Q2 1,05 342 1,05 492 0,65 375
2000Q3 1,14 317 1,14 453 0,68 361
2000Q4 1,07 343 1,07 483 0,69 358
2001Q1 1,13 328 1,13 465 0,69 367
2001Q2 1,18 316 1,18 447 0,70 364
2001Q3 1,10 342 1,10 480 0,70 365
2001Q4 1,13 334 1,13 473 0,69 375
2002Q1 1,15 332 1,15 464 0,70 377
2002Q2 1,00 387 1,00 533 0,68 393
2002Q3 1,01 386 1,01 533 0,65 416
2002Q4 0,95 412 0,95 569 0,64 427
2003Q1 0,92 429 0,92 585 0,62 449
2003Q2 0,88 450 0,88 612 0,62 457
2003Q3 0,86 466 0,86 633 0,62 463
2003Q4 0,79 512 0,79 691 0,59 493
2004Q1 0,82 497 0,82 670 0,54 543
2004Q2 0,82 504 0,82 673 0,55 544
2004Q3 0,81 513 0,81 681 0,55 548
2004Q4 0,73 577 0,73 755 0,54 568
2005Q1 0,77 551 0,77 720 0,53 583
2005Q2 0,83 516 0,83 672 0,54 580
2005Q3 0,83 522 0,83 677 0,56 559
2005Q4 0,85 516 0,85 664 0,57 557
2006Q1 0,83 535 0,83 685 0,57 569
2006Q2 0,79 571 0,79 732 0,55 594
2006Q3 0,79 575 0,79 739 0,53 628
2006Q4 0,76 605 0,76 778 0,52 650
2007Q1 0,75 619 0,75 800 0,51 672
2007Q2 0,74 636 0,74 817 0,50 697
2007Q3 0,71 672 0,71 859 0,50 707
2007Q4 0,68 707 0,68 901 0,49 729
2008Q1 0,63 772 0,63 992 0,51 708
2008Q2 0,63 773 0,63 992 0,51 711
2008Q3 0,70 699 0,70 890 0,52 696
2008Q4 0,72 674 0,72 855 0,63 570
source: IFS, diolah
QuarterlyUnited KingdomFrance Germany
93
LAMPIRAN-7
Populasi Dunia dan Negara Mitra Dagang Utama
POPULATION (Millions)
COUNTRY 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Dunia 6.005 6.084 6.163 6.244 6.323 6.401 6.480 6.555 6.634 6.709
China 1.257 1.267 1.277 1.286 1.295 1.304 1.312 1.321 1.329 1.337
United States 285 288 291 294 297 300 303 306 309 312
Japan 127 127 127 127 127 127 127 127 127 127
Germany 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82
Thailand 62 62 63 64 65 65 66 67 67 67
France 59 59 59 60 60 61 61 61 62 62
United Kingdom 59 59 59 59 60 60 60 61 61 61
Korea 46 46 47 47 47 47 48 48 48 48
Malaysia 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27
Australia 19 19 19 20 20 20 20 21 21 21
Sub total 2.017 2.033 2.048 2.063 2.078 2.092 2.106 2.119 2.132 2.146
Others 3.988 4.051 4.115 4.181 4.245 4.309 4.374 4.436 4.501 4.564
Sumber : IFS, diolah
94
LAMPIRAN-8
Nilai dan Indeks Pertumbuhan Ekspor Produk Pertanian dan Industri
ke Dunia Dan Mitra Dagang Utama
Tahun Quarterly Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
1999 Q1 663 100 6.958 100
Q2 733 110 8.232 118
Q3 811 122 9.151 132
Q4 694 105 8.992 129
2000 Q1 543 82 9.685 139
Q2 670 101 10.842 156
Q3 849 128 11.405 164
Q4 648 98 10.072 145
2001 Q1 600 90 9.695 139
Q2 650 98 9.562 137
Q3 615 93 9.702 139
Q4 574 87 8.712 125
2002 Q1 532 80 8.983 129
Q2 735 111 9.964 143
Q3 665 100 10.254 147
Q4 635 96 9.528 137
2003 Q1 569 86 9.936 143
Q2 638 96 10.262 147
Q3 654 99 10.172 146
Q4 665 100 10.510 151
2004 Q1 495 75 10.210 147
Q2 606 91 11.437 164
Q3 686 103 13.544 195
Q4 709 107 13.486 194
2005 Q1 675 102 13.251 190
Q2 676 102 13.859 199
Q3 778 117 13.989 201
Q4 751 113 14.495 208
2006 Q1 757 114 14.370 207
Q2 803 121 15.961 229
Q3 972 146 17.334 249
Q4 832 125 17.359 249
2007 Q1 740 112 17.140 246
Q2 839 126 19.205 276
Q3 1.049 158 19.374 278
Q4 1.029 155 20.741 298
2008 Q1 959 145 22.410 322
Q2 1.240 187 23.065 332
Q3 1.291 195 23.474 337
Q4 1.095 165 19.444 279
Sumber : BPS, diolah
Dunia
95
LAMPIRAN-8
(Lanjutan)
Tahun Quarterly Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
1999 Q1 164 100 884 100 110 100 1.175 100
Q2 169 103 1.031 117 124 112 1.493 127
Q3 226 138 1.047 118 143 130 1.682 143
Q4 215 131 1.102 125 111 101 1.530 130
2000 Q1 188 115 1.316 149 86 78 1.658 141
Q2 190 116 1.471 167 128 116 1.948 166
Q3 232 142 1.432 162 191 173 2.072 176
Q4 228 139 1.323 150 96 87 1.767 150
2001 Q1 214 131 1.477 167 84 77 1.783 152
Q2 185 113 1.238 140 138 125 1.829 156
Q3 190 116 1.182 134 124 113 1.766 150
Q4 182 111 1.101 125 121 109 1.444 123
2002 Q1 157 96 1.083 123 105 96 1.598 136
Q2 182 111 1.106 125 215 195 1.775 151
Q3 184 112 1.203 136 112 101 1.712 146
Q4 179 109 1.253 142 87 79 1.513 129
2003 Q1 148 90 1.178 133 110 99 1.628 138
Q2 166 101 1.214 137 141 128 1.738 148
Q3 184 112 1.255 142 113 102 1.641 140
Q4 163 100 1.519 172 105 96 1.419 121
2004 Q1 116 71 1.628 184 121 110 1.565 133
Q2 151 92 1.445 164 151 137 1.934 165
Q3 161 98 1.662 188 174 158 2.158 184
Q4 158 96 1.798 204 149 135 1.969 168
2005 Q1 147 89 1.818 206 155 140 2.202 187
Q2 147 89 1.778 201 157 142 2.089 178
Q3 145 89 1.648 187 179 162 2.247 191
Q4 134 82 1.687 191 200 181 2.221 189
2006 Q1 144 88 1.748 198 213 193 2.305 196
Q2 150 92 1.897 215 210 190 2.388 203
Q3 196 120 2.199 249 234 212 2.633 224
Q4 168 102 2.360 267 169 154 2.427 206
2007 Q1 138 84 2.166 245 174 157 2.463 210
Q2 146 89 2.964 336 201 183 2.503 213
Q3 160 97 2.367 268 227 206 2.703 230
Q4 160 98 2.159 244 220 200 2.692 229
2008 Q1 142 86 2.373 269 224 203 2.758 235
Q2 168 103 2.135 242 268 243 3.002 255
Q3 163 99 2.750 311 262 238 3.143 267
Q4 159 97 2.094 237 236 214 2.496 212
Sumber : BPS, diolah
Jepang Amerika Serikat
96
LAMPIRAN-8
(Lanjutan)
Tahun Quarterly Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
1999 Q1 16 100 272 100 26 100 228 100
Q2 65 404 283 104 25 94 290 127
Q3 46 285 378 139 25 94 339 149
Q4 23 139 333 122 21 80 282 124
2000 Q1 13 78 382 140 20 77 372 163
Q2 15 94 454 167 24 91 446 196
Q3 19 118 450 165 28 107 442 194
Q4 14 87 386 142 31 120 409 180
2001 Q1 15 93 298 109 22 85 361 158
Q2 13 81 396 145 40 153 391 172
Q3 12 72 431 158 41 157 387 170
Q4 10 61 386 142 38 143 322 141
2002 Q1 8 49 365 134 39 150 352 154
Q2 9 58 578 212 37 141 395 173
Q3 8 48 586 215 57 217 438 192
Q4 11 67 500 183 56 215 411 180
2003 Q1 11 69 561 206 65 248 439 193
Q2 15 90 630 231 66 254 462 203
Q3 25 154 677 248 73 279 489 215
Q4 33 203 767 282 75 285 532 233
2004 Q1 13 80 659 242 51 196 500 219
Q2 10 63 779 286 71 270 578 254
Q3 20 122 881 323 53 203 709 311
Q4 39 242 921 338 73 280 675 296
2005 Q1 23 144 765 281 73 280 631 277
Q2 17 107 926 340 59 227 681 299
Q3 24 150 909 334 78 297 718 315
Q4 30 183 1.020 374 69 262 787 345
2006 Q1 18 112 955 351 81 308 829 364
Q2 23 142 1.228 451 76 291 777 341
Q3 22 139 1.385 508 89 339 838 368
Q4 26 161 1.277 469 85 324 740 325
2007 Q1 20 124 1.168 429 82 314 734 322
Q2 22 138 1.357 498 112 428 955 419
Q3 24 148 1.343 493 141 538 1.068 469
Q4 23 143 1.620 595 99 377 1.087 477
2008 Q1 27 168 1.897 696 127 485 1.386 608
Q2 41 254 1.708 627 191 728 1.220 535
Q3 46 281 1.436 527 165 630 1.214 533
Q4 47 292 1.204 442 138 525 1.000 439
Sumber : BPS, diolah
MalaysiaChina
97
LAMPIRAN-8
(Lanjutan)
Tahun Quarterly Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
1999 Q1 39 100 129 100 6 100 213 100
Q2 31 79 136 105 9 154 215 101
Q3 19 49 153 118 15 254 265 124
Q4 19 49 157 122 9 145 263 123
2000 Q1 11 29 179 139 6 97 272 128
Q2 10 26 211 163 10 166 325 153
Q3 6 16 212 165 12 198 290 136
Q4 6 15 208 161 7 109 242 114
2001 Q1 9 23 237 184 5 86 233 109
Q2 7 18 200 155 6 104 234 110
Q3 8 20 226 176 7 112 293 137
Q4 9 22 193 150 7 117 314 147
2002 Q1 7 19 223 173 5 84 273 128
Q2 21 54 214 166 6 99 392 184
Q3 8 21 214 166 7 114 343 161
Q4 12 31 184 143 7 117 309 145
2003 Q1 10 26 215 167 6 104 355 167
Q2 13 34 252 195 6 96 339 159
Q3 10 26 238 185 8 139 314 147
Q4 13 34 250 193 12 195 336 158
2004 Q1 4 11 251 195 7 125 328 154
Q2 5 12 304 236 7 116 313 147
Q3 13 33 390 303 8 135 332 156
Q4 14 37 454 352 10 172 338 159
2005 Q1 10 26 439 340 10 165 365 171
Q2 5 12 440 341 7 122 412 193
Q3 8 21 407 316 11 179 387 182
Q4 5 14 411 319 11 185 419 197
2006 Q1 9 23 426 330 9 145 461 216
Q2 24 63 433 336 8 125 490 230
Q3 11 28 493 383 10 163 547 257
Q4 13 33 406 315 8 132 497 233
2007 Q1 14 37 504 391 8 131 566 266
Q2 11 27 555 430 9 157 525 247
Q3 18 47 592 459 19 319 551 259
Q4 24 61 565 438 16 271 506 238
2008 Q1 15 39 631 490 13 218 746 350
Q2 22 56 654 507 13 225 712 335
Q3 42 107 753 584 16 261 797 374
Q4 41 105 504 391 13 215 459 216
Sumber : BPS, diolah
Thailand Korea Selatan
98
LAMPIRAN-8
(Lanjutan)
Tahun Quarterly Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
1999 Q1 4 100 159 100 9 100 105 100
Q2 5 137 176 110 4 39 125 119
Q3 4 108 231 145 7 82 119 114
Q4 5 125 223 140 5 60 129 123
2000 Q1 5 131 229 144 6 65 165 157
Q2 6 138 198 124 6 69 167 160
Q3 6 160 246 155 9 95 175 167
Q4 7 169 199 125 6 71 184 176
2001 Q1 7 176 174 109 8 90 163 156
Q2 6 153 195 123 6 63 166 159
Q3 4 104 256 161 9 104 176 168
Q4 8 192 258 162 3 30 128 122
2002 Q1 5 114 214 134 4 47 143 136
Q2 5 127 262 165 4 45 169 162
Q3 5 125 287 181 4 44 151 144
Q4 5 114 242 152 18 203 147 141
2003 Q1 6 152 255 160 5 58 144 138
Q2 7 177 257 162 6 67 163 155
Q3 6 144 268 168 7 73 136 130
Q4 7 165 234 147 18 200 165 158
2004 Q1 5 118 224 141 3 38 142 135
Q2 6 148 272 171 5 56 161 154
Q3 6 161 329 207 6 61 149 142
Q4 6 140 291 183 4 49 178 170
2005 Q1 5 134 270 170 5 52 145 139
Q2 6 142 234 147 6 62 157 150
Q3 8 190 306 192 6 67 134 128
Q4 4 100 273 171 6 70 147 141
2006 Q1 5 131 320 201 6 68 152 146
Q2 8 191 326 205 3 32 173 165
Q3 9 234 384 241 3 38 177 169
Q4 7 184 517 325 4 43 185 177
2007 Q1 6 138 530 333 3 32 197 189
Q2 7 175 416 262 4 44 202 193
Q3 7 165 436 274 6 67 186 178
Q4 11 273 428 269 6 70 195 186
2008 Q1 11 271 409 257 4 45 224 214
Q2 10 262 433 272 7 81 242 231
Q3 15 375 698 438 14 151 216 206
Q4 8 207 504 317 8 85 223 213
PerancisAustralia
99
LAMPIRAN-8
(Lanjutan)
Tahun Quarterly Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
Pertanian
US$ (juta)
Indeks
Pertumbuhan
Industri
US$(juta)
Indeks
Pertumbuhan
1999 Q1 40 100 218 100 12 100 217 100
Q2 34 86 280 128 18 156 289 133
Q3 37 92 293 134 20 168 319 147
Q4 20 50 303 139 14 118 286 132
2000 Q1 13 32 308 141 13 114 309 143
Q2 25 62 340 156 19 158 356 164
Q3 30 76 359 165 21 180 432 199
Q4 18 45 299 137 15 127 342 158
2001 Q1 24 60 293 134 18 155 342 158
Q2 20 50 279 128 16 138 327 151
Q3 17 42 289 133 14 117 360 166
Q4 13 32 268 123 14 119 288 133
2002 Q1 14 35 270 124 15 128 278 128
Q2 24 61 273 125 20 168 317 146
Q3 18 44 314 144 18 156 315 145
Q4 17 43 267 123 13 111 275 127
2003 Q1 19 48 298 136 16 132 252 116
Q2 17 43 318 146 16 137 283 131
Q3 20 49 336 154 13 110 293 135
Q4 19 48 315 144 14 117 238 110
2004 Q1 13 32 319 146 11 91 238 110
Q2 14 36 343 157 11 94 303 140
Q3 22 54 438 201 13 110 362 167
Q4 19 47 371 170 14 118 322 149
2005 Q1 23 57 389 178 21 174 298 138
Q2 24 60 365 167 25 208 281 130
Q3 38 95 405 186 25 209 308 142
Q4 28 70 419 192 14 119 292 135
2006 Q1 31 78 411 189 22 188 301 139
Q2 22 56 419 192 18 156 321 148
Q3 52 131 498 228 24 205 337 156
Q4 30 76 459 211 22 189 320 148
2007 Q1 25 64 501 230 14 115 315 145
Q2 27 68 509 233 20 166 330 152
Q3 44 111 541 248 22 187 356 164
Q4 33 83 555 255 25 213 322 149
2008 Q1 48 119 553 254 18 152 319 147
Q2 65 163 575 264 23 199 349 161
Q3 73 184 576 264 32 271 374 172
Q4 38 94 536 246 27 225 325 150
Jerman Inggris
Sumber : BPS, diolah
100
LAMPIRAN-9
Matriks Produk Pertanian
Quaterly Malaysia Thailand Jerman Perancis Inggris Cina Jepang
Amerika
Serikat Australia
Korea
Selatan Dunia
1999Q1 95,51 45,03 12,14 3,15 4,55 45,27 48,76 57,20 3,04 8,35 560,62
1999Q2 52,73 52,52 28,44 2,33 9,88 84,01 47,26 82,78 3,26 12,93 641,19
1999Q3 56,00 21,49 31,26 4,25 10,56 70,81 63,15 75,42 3,15 15,72 597,36
1999Q4 47,81 19,12 16,92 3,92 6,66 61,49 47,79 72,18 2,26 8,99 511,46
2000Q1 54,24 15,95 8,50 3,26 5,61 31,82 48,21 29,63 2,90 7,23 376,82
2000Q2 50,47 11,65 27,11 3,15 9,69 30,27 52,12 62,93 2,19 16,49 508,18
2000Q3 64,71 5,01 29,32 4,04 12,82 61,29 51,71 98,86 3,17 16,90 632,21
2000Q4 59,43 5,41 15,48 3,12 6,19 29,35 53,83 63,20 2,26 9,96 464,85
2001Q1 43,82 8,19 15,07 4,14 8,27 62,34 52,46 36,21 2,17 6,11 489,62
2001Q2 59,10 12,35 14,79 2,38 6,68 40,77 70,07 76,74 2,73 17,24 491,25
2001Q3 91,07 14,13 12,01 4,06 8,07 58,16 90,56 69,42 2,26 35,21 620,79
2001Q4 65,99 19,31 12,93 2,02 6,95 38,49 66,22 69,66 2,54 27,98 560,72
2002Q1 57,85 5,05 18,21 3,43 9,98 24,40 45,32 48,41 3,05 7,65 410,86
2002Q2 50,38 48,47 23,40 3,75 14,37 25,40 49,66 112,98 2,99 10,34 564,29
2002Q3 64,73 7,97 18,30 3,39 9,49 24,68 41,91 48,26 2,44 13,61 458,66
2002Q4 58,10 10,35 16,82 10,38 4,84 29,80 46,76 36,67 2,09 12,22 446,20
2003Q1 58,72 19,59 20,72 3,42 8,05 26,48 40,10 36,60 2,29 8,96 386,20
2003Q2 60,72 38,88 16,09 2,99 9,63 26,70 43,25 52,67 2,59 6,94 446,06
2003Q3 81,02 57,06 20,45 2,89 7,91 62,68 47,03 53,41 1,74 10,89 550,43
2003Q4 84,06 72,06 21,08 8,41 7,10 83,79 45,52 53,75 2,69 15,81 602,20
2004Q1 54,91 8,75 11,22 2,14 4,86 29,57 31,39 52,83 1,35 18,20 383,98
2004Q2 75,62 3,23 10,74 2,32 5,58 15,92 38,30 64,01 2,47 7,54 411,31
2004Q3 70,48 33,83 28,25 3,37 6,65 30,13 44,10 71,97 1,97 9,75 526,10
2004Q4 87,69 124,37 21,92 3,50 8,15 133,67 48,71 66,98 2,20 16,25 761,37
2005Q1 87,83 34,80 20,34 3,67 11,26 57,31 41,28 62,94 2,51 11,90 543,88
2005Q2 80,48 3,48 18,39 4,31 11,83 42,15 39,38 59,68 2,21 9,32 492,92
2005Q3 103,63 20,07 31,95 3,28 10,54 58,81 38,14 70,37 1,90 12,46 620,07
2005Q4 104,06 21,25 24,63 2,63 7,91 66,07 35,94 99,28 1,62 11,61 616,96
2006Q1 110,77 65,61 19,45 2,53 7,77 22,47 39,64 92,65 1,65 9,70 587,73
2006Q2 99,70 119,50 13,32 1,81 5,85 57,27 34,32 86,82 3,23 7,27 785,23
2006Q3 100,39 49,17 38,10 2,94 9,35 30,29 58,89 97,66 1,95 6,10 663,47
2006Q4 101,85 46,72 19,34 2,28 6,92 33,48 41,52 60,26 2,16 7,02 600,41
2007Q1 86,43 38,37 13,14 2,34 3,67 26,75 31,38 53,55 1,81 6,55 472,57
2007Q2 131,23 23,50 14,66 2,39 5,05 47,82 36,05 52,25 2,01 6,48 561,67
2007Q3 148,10 33,95 24,09 3,38 8,16 42,31 54,26 73,65 2,50 20,90 740,92
2007Q4 90,57 45,86 18,65 3,97 9,47 40,40 42,60 63,87 4,61 8,78 661,14
2008Q1 78,16 20,02 23,50 2,41 6,62 24,19 36,58 56,66 3,47 10,09 516,55
2008Q2 154,00 30,04 31,08 3,65 7,66 49,85 53,43 63,77 3,58 17,97 699,86
2008Q3 84,01 32,63 36,77 7,07 10,81 54,87 63,72 58,95 5,24 8,15 664,79
2008Q4 92,03 67,10 19,70 4,42 8,13 82,70 42,13 73,29 2,79 13,45 734,90
101
LAMPIRAN-10
Matriks Proporsi Produk Pertanian Terhadap Dunia
Quaterly Malaysia Thailand Jerman Perancis Inggris Cina Jepang
Amerika
Serikat Australia
Korea
Selatan Dunia
1999Q1 0,17 0,08 0,02 0,01 0,01 0,08 0,09 0,10 0,01 0,01 1,00
1999Q2 0,08 0,08 0,04 0,00 0,02 0,13 0,07 0,13 0,01 0,02 1,00
1999Q3 0,09 0,04 0,05 0,01 0,02 0,12 0,11 0,13 0,01 0,03 1,00
1999Q4 0,09 0,04 0,03 0,01 0,01 0,12 0,09 0,14 0,00 0,02 1,00
2000Q1 0,14 0,04 0,02 0,01 0,01 0,08 0,13 0,08 0,01 0,02 1,00
2000Q2 0,10 0,02 0,05 0,01 0,02 0,06 0,10 0,12 0,00 0,03 1,00
2000Q3 0,10 0,01 0,05 0,01 0,02 0,10 0,08 0,16 0,01 0,03 1,00
2000Q4 0,13 0,01 0,03 0,01 0,01 0,06 0,12 0,14 0,00 0,02 1,00
2001Q1 0,09 0,02 0,03 0,01 0,02 0,13 0,11 0,07 0,00 0,01 1,00
2001Q2 0,12 0,03 0,03 0,00 0,01 0,08 0,14 0,16 0,01 0,04 1,00
2001Q3 0,15 0,02 0,02 0,01 0,01 0,09 0,15 0,11 0,00 0,06 1,00
2001Q4 0,12 0,03 0,02 0,00 0,01 0,07 0,12 0,12 0,00 0,05 1,00
2002Q1 0,14 0,01 0,04 0,01 0,02 0,06 0,11 0,12 0,01 0,02 1,00
2002Q2 0,09 0,09 0,04 0,01 0,03 0,05 0,09 0,20 0,01 0,02 1,00
2002Q3 0,14 0,02 0,04 0,01 0,02 0,05 0,09 0,11 0,01 0,03 1,00
2002Q4 0,13 0,02 0,04 0,02 0,01 0,07 0,10 0,08 0,00 0,03 1,00
2003Q1 0,15 0,05 0,05 0,01 0,02 0,07 0,10 0,09 0,01 0,02 1,00
2003Q2 0,14 0,09 0,04 0,01 0,02 0,06 0,10 0,12 0,01 0,02 1,00
2003Q3 0,15 0,10 0,04 0,01 0,01 0,11 0,09 0,10 0,00 0,02 1,00
2003Q4 0,14 0,12 0,03 0,01 0,01 0,14 0,08 0,09 0,00 0,03 1,00
2004Q1 0,14 0,02 0,03 0,01 0,01 0,08 0,08 0,14 0,00 0,05 1,00
2004Q2 0,18 0,01 0,03 0,01 0,01 0,04 0,09 0,16 0,01 0,02 1,00
2004Q3 0,13 0,06 0,05 0,01 0,01 0,06 0,08 0,14 0,00 0,02 1,00
2004Q4 0,12 0,16 0,03 0,00 0,01 0,18 0,06 0,09 0,00 0,02 1,00
2005Q1 0,16 0,06 0,04 0,01 0,02 0,11 0,08 0,12 0,00 0,02 1,00
2005Q2 0,16 0,01 0,04 0,01 0,02 0,09 0,08 0,12 0,00 0,02 1,00
2005Q3 0,17 0,03 0,05 0,01 0,02 0,09 0,06 0,11 0,00 0,02 1,00
2005Q4 0,17 0,03 0,04 0,00 0,01 0,11 0,06 0,16 0,00 0,02 1,00
2006Q1 0,19 0,11 0,03 0,00 0,01 0,04 0,07 0,16 0,00 0,02 1,00
2006Q2 0,13 0,15 0,02 0,00 0,01 0,07 0,04 0,11 0,00 0,01 1,00
2006Q3 0,15 0,07 0,06 0,00 0,01 0,05 0,09 0,15 0,00 0,01 1,00
2006Q4 0,17 0,08 0,03 0,00 0,01 0,06 0,07 0,10 0,00 0,01 1,00
2007Q1 0,18 0,08 0,03 0,00 0,01 0,06 0,07 0,11 0,00 0,01 1,00
2007Q2 0,23 0,04 0,03 0,00 0,01 0,09 0,06 0,09 0,00 0,01 1,00
2007Q3 0,20 0,05 0,03 0,00 0,01 0,06 0,07 0,10 0,00 0,03 1,00
2007Q4 0,14 0,07 0,03 0,01 0,01 0,06 0,06 0,10 0,01 0,01 1,00
2008Q1 0,15 0,04 0,05 0,00 0,01 0,05 0,07 0,11 0,01 0,02 1,00
2008Q2 0,22 0,04 0,04 0,01 0,01 0,07 0,08 0,09 0,01 0,03 1,00
2008Q3 0,13 0,05 0,06 0,01 0,02 0,08 0,10 0,09 0,01 0,01 1,00
2008Q4 0,13 0,09 0,03 0,01 0,01 0,11 0,06 0,10 0,00 0,02 1,00
102
LAMPIRAN-11
Matriks Proyeksi Produk Pertanian
Quaterly Malaysia Thailand Jerman Perancis Inggris Cina JepangAmerika
SerikatAustralia
Korea
SelatanDunia
2009Q1 0,15 0,05 0,03 0,01 0,02 0,07 0,09 0,11 0,01 0,02 1,00
2009Q2 0,15 0,06 0,04 0,01 0,02 0,07 0,09 0,13 0,00 0,02 1,00
2009Q3 0,14 0,05 0,04 0,01 0,02 0,08 0,09 0,12 0,00 0,02 1,00
2009Q4 0,13 0,07 0,03 0,01 0,01 0,10 0,08 0,11 0,00 0,02 1,00
Rata-rata Kuartalan
Quaterly Malaysia Thailand Jerman Perancis Inggris China JepangAmerka
SerikatAustralia
Korea
SelatanDunia
2009Q1 362.9 170.7 72.4 12.1 25.5 126.9 140.7 173.6 12.3 33.9 758.02
2009Q2 328.3 184.1 78.9 10.1 27.7 138.2 139.4 215.4 12.6 33.9 797.95
2009Q3 303.0 126.3 95.5 12.2 27.7 142.2 147.6 191.5 10.4 38.7 788.55
2009Q4 250.7 182.0 65.4 12.4 20.8 159.9 121.1 168.4 9.8 32.9 790.13
Nilai Ekspor Pertanian (US$ juta)-Proyeksi
103
LAMPIRAN-12
Matriks Produk Industri
Quaterly Malaysia Thailand Jerman Perancis Inggris Cina Jepang
Amerika
Serikat Australia
Korea
Selatan Dunia
1999Q1 348,50 602,48 111,82 51,33 144,34 619,99 923,58 670,53 200,40 571,17 11994,01
1999Q2 414,59 255,63 134,84 53,06 145,61 639,85 1148,34 834,05 228,23 510,00 11086,70
1999Q3 523,91 203,55 144,08 50,95 156,18 981,65 1074,86 955,86 308,93 586,77 11974,49
1999Q4 365,24 212,43 302,36 88,32 129,64 778,92 1042,45 922,63 226,49 600,43 10877,69
2000Q1 299,68 241,18 166,17 51,21 123,37 777,03 990,96 740,35 208,80 514,66 10124,54
2000Q2 513,45 937,43 248,37 69,00 142,96 792,04 1141,33 852,85 183,25 630,04 12553,90
2000Q3 609,18 221,51 242,77 69,35 143,10 868,25 1075,68 907,05 220,06 544,24 11783,17
2000Q4 470,89 194,15 168,83 68,82 136,52 793,39 1001,67 785,77 153,42 450,12 10357,37
2001Q1 543,21 202,36 146,88 81,78 169,90 612,00 1079,46 808,90 188,74 431,30 10006,03
2001Q2 667,51 198,72 221,79 70,24 129,58 1022,06 1077,64 876,60 165,34 452,34 11436,85
2001Q3 655,99 247,78 187,01 93,41 153,64 1057,32 1059,54 739,04 217,06 617,68 11989,25
2001Q4 582,03 204,83 199,40 43,27 139,52 1002,75 929,65 740,50 276,56 723,94 11333,58
2002Q1 681,28 216,39 179,50 49,60 120,41 889,69 941,65 679,56 215,88 644,05 10742,60
2002Q2 646,81 238,56 190,79 64,15 125,84 1425,79 1002,27 821,85 267,42 860,98 12269,56
2002Q3 671,00 261,09 204,05 77,99 139,25 1251,19 1074,60 801,90 267,77 685,33 11867,40
2002Q4 648,02 195,09 148,38 74,34 144,71 1055,69 1029,04 573,88 208,18 616,57 10600,22
2003Q1 618,60 195,38 188,75 70,17 124,44 1170,56 991,62 632,06 190,83 699,90 10444,85
2003Q2 676,41 281,91 176,66 74,78 109,80 1266,69 1165,58 683,57 281,97 685,23 11470,50
2003Q3 636,50 336,65 183,50 74,63 96,67 1392,35 1117,43 726,93 245,01 640,70 11473,91
2003Q4 722,93 274,82 248,94 63,77 88,13 1479,71 1289,80 584,01 225,12 727,05 11461,56
2004Q1 629,71 181,34 208,14 60,71 87,61 1275,63 988,40 588,29 185,93 715,11 10054,41
2004Q2 831,72 214,10 154,12 46,77 100,09 1219,77 1046,85 836,72 274,10 549,47 10630,99
2004Q3 878,49 423,01 267,27 62,57 114,56 1363,72 1155,38 901,65 288,29 601,41 13259,23
2004Q4 809,17 321,64 243,57 73,75 126,05 1598,53 1057,10 771,04 340,81 597,08 12882,50
2005Q1 680,61 236,90 274,03 67,18 111,72 1244,47 1064,17 894,52 269,74 690,67 11769,74
2005Q2 673,11 370,32 203,86 71,82 112,21 1581,21 1077,57 964,30 205,59 785,17 12470,38
2005Q3 738,25 252,04 245,66 47,66 105,84 1421,96 1037,33 932,73 341,94 671,99 12899,65
2005Q4 823,72 285,74 266,61 59,74 100,88 1775,37 1127,83 981,37 298,77 689,86 14070,98
2006Q1 1036,61 270,87 227,09 64,98 122,47 1499,44 1030,76 786,66 269,43 599,68 12865,70
2006Q2 833,56 219,36 223,25 72,84 119,17 2140,68 1019,88 767,60 300,41 787,97 14837,54
2006Q3 911,97 232,75 273,72 70,91 116,43 2561,38 1190,42 758,43 368,21 782,91 15387,27
2006Q4 809,18 271,28 315,86 69,85 126,52 2711,31 1139,34 673,75 387,00 756,39 17280,12
2007Q1 780,54 308,72 323,18 80,15 112,98 2542,87 1030,97 675,75 268,75 749,28 14903,51
2007Q2 882,04 326,34 260,93 61,67 189,21 2564,90 1088,53 725,37 333,28 728,82 15627,12
2007Q3 963,11 354,54 277,64 61,06 103,09 2930,73 950,26 796,02 342,58 715,96 15703,07
2007Q4 1045,78 285,33 317,53 65,36 101,60 3519,42 928,98 909,03 338,27 597,57 18144,56
2008Q1 1056,61 341,97 313,72 68,52 99,02 3166,49 971,59 815,43 324,56 908,05 16703,12
2008Q2 896,06 281,77 259,33 70,55 88,19 3184,91 1004,51 861,83 329,11 853,98 16578,88
2008Q3 889,70 361,45 204,93 40,10 83,61 1326,21 944,17 767,48 399,00 866,65 14005,65
2008Q4 896,97 208,91 277,37 45,63 85,37 1649,67 818,19 652,59 365,63 509,37 14120,28
104
LAMPIRAN-13
Matriks Proporsi Produk Industri Terhadap Dunia
Quaterly Malaysia Thailand Jerman Perancis Inggris Cina Jepang
Amerika
Serikat Australia
Korea
Selatan Dunia
1999Q1 0,03 0,05 0,01 0,00 0,01 0,05 0,08 0,06 0,02 0,05 1,00
1999Q2 0,04 0,02 0,01 0,00 0,01 0,06 0,10 0,08 0,02 0,05 1,00
1999Q3 0,04 0,02 0,01 0,00 0,01 0,08 0,09 0,08 0,03 0,05 1,00
1999Q4 0,03 0,02 0,03 0,01 0,01 0,07 0,10 0,08 0,02 0,06 1,00
2000Q1 0,03 0,02 0,02 0,01 0,01 0,08 0,10 0,07 0,02 0,05 1,00
2000Q2 0,04 0,07 0,02 0,01 0,01 0,06 0,09 0,07 0,01 0,05 1,00
2000Q3 0,05 0,02 0,02 0,01 0,01 0,07 0,09 0,08 0,02 0,05 1,00
2000Q4 0,05 0,02 0,02 0,01 0,01 0,08 0,10 0,08 0,01 0,04 1,00
2001Q1 0,05 0,02 0,01 0,01 0,02 0,06 0,11 0,08 0,02 0,04 1,00
2001Q2 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,09 0,09 0,08 0,01 0,04 1,00
2001Q3 0,05 0,02 0,02 0,01 0,01 0,09 0,09 0,06 0,02 0,05 1,00
2001Q4 0,05 0,02 0,02 0,00 0,01 0,09 0,08 0,07 0,02 0,06 1,00
2002Q1 0,06 0,02 0,02 0,00 0,01 0,08 0,09 0,06 0,02 0,06 1,00
2002Q2 0,05 0,02 0,02 0,01 0,01 0,12 0,08 0,07 0,02 0,07 1,00
2002Q3 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,11 0,09 0,07 0,02 0,06 1,00
2002Q4 0,06 0,02 0,01 0,01 0,01 0,10 0,10 0,05 0,02 0,06 1,00
2003Q1 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,11 0,09 0,06 0,02 0,07 1,00
2003Q2 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,11 0,10 0,06 0,02 0,06 1,00
2003Q3 0,06 0,03 0,02 0,01 0,01 0,12 0,10 0,06 0,02 0,06 1,00
2003Q4 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,13 0,11 0,05 0,02 0,06 1,00
2004Q1 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,13 0,10 0,06 0,02 0,07 1,00
2004Q2 0,08 0,02 0,01 0,00 0,01 0,11 0,10 0,08 0,03 0,05 1,00
2004Q3 0,07 0,03 0,02 0,00 0,01 0,10 0,09 0,07 0,02 0,05 1,00
2004Q4 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,12 0,08 0,06 0,03 0,05 1,00
2005Q1 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,11 0,09 0,08 0,02 0,06 1,00
2005Q2 0,05 0,03 0,02 0,01 0,01 0,13 0,09 0,08 0,02 0,06 1,00
2005Q3 0,06 0,02 0,02 0,00 0,01 0,11 0,08 0,07 0,03 0,05 1,00
2005Q4 0,06 0,02 0,02 0,00 0,01 0,13 0,08 0,07 0,02 0,05 1,00
2006Q1 0,08 0,02 0,02 0,01 0,01 0,12 0,08 0,06 0,02 0,05 1,00
2006Q2 0,06 0,01 0,02 0,00 0,01 0,14 0,07 0,05 0,02 0,05 1,00
2006Q3 0,06 0,02 0,02 0,00 0,01 0,17 0,08 0,05 0,02 0,05 1,00
2006Q4 0,05 0,02 0,02 0,00 0,01 0,16 0,07 0,04 0,02 0,04 1,00
2007Q1 0,05 0,02 0,02 0,01 0,01 0,17 0,07 0,05 0,02 0,05 1,00
2007Q2 0,06 0,02 0,02 0,00 0,01 0,16 0,07 0,05 0,02 0,05 1,00
2007Q3 0,06 0,02 0,02 0,00 0,01 0,19 0,06 0,05 0,02 0,05 1,00
2007Q4 0,06 0,02 0,02 0,00 0,01 0,19 0,05 0,05 0,02 0,03 1,00
2008Q1 0,06 0,02 0,02 0,00 0,01 0,19 0,06 0,05 0,02 0,05 1,00
2008Q2 0,05 0,02 0,02 0,00 0,01 0,19 0,06 0,05 0,02 0,05 1,00
2008Q3 0,06 0,03 0,01 0,00 0,01 0,09 0,07 0,05 0,03 0,06 1,00
2008Q4 0,06 0,01 0,02 0,00 0,01 0,12 0,06 0,05 0,03 0,04 1,00
105
LAMPIRAN-14
Matriks Proyeksi Produk Industri
Quarterly Malaysia Thailand Jerman Perancis Inggris Cina JepangAmerika
SerikatAustralia
Korea
SelatanDunia
2009Q1 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,11 0,09 0,06 0,02 0,05 1,00
2009Q2 0,05 0,03 0,02 0,01 0,01 0,12 0,09 0,07 0,02 0,05 1,00
2009Q3 0,06 0,02 0,02 0,01 0,01 0,11 0,08 0,06 0,02 0,05 1,00
2009Q4 0,05 0,02 0,02 0,01 0,01 0,12 0,08 0,06 0,02 0,05 1,00
Rata-rata Kuartalan
Quarterly Malaysia Thailand Jerman Perancis Inggris China JepangAmerka
SerikatAustralia
Korea
SelatanDunia
2009Q1 244.8 72.8 66.5 15.7 22.2 399.1 224.4 163.4 82.0 201.9 15378.33
2009Q2 271.8 84.7 68.0 16.3 23.5 476.3 247.7 189.2 92.4 216.5 16615.52
2009Q3 278.5 76.3 69.9 15.4 21.5 455.6 235.7 183.3 103.1 205.2 16693.88
2009Q4 262.9 65.7 79.3 16.0 21.2 472.3 231.5 169.3 97.4 196.1 16830.73
Nilai Ekspor Industri (US$ juta)-Proyeksi
Kajian Dinamika dan Proyeksi Ekspor Indonesia
ke Beberapa Negara Mitra Dagang Utama
Tim Kajian :
Tarman
Adrian D. Lubis
Kasan
Yati Nuryati
Siswanti
Emad
Samidi
Djoni Hartono (TA)
A. Benny Mutiara (TA)
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERDAGANGAN
KEMENTRIAN PERDAGANGAN-RI
2009