Upload
herthya-np
View
87
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
K60 - OFTALMOLOGI KOMUNITAS
Citation preview
OFTALMOLOGI KOMUNITAS
DIAN PUTRIANI
• Merupakan bagian dari ilmu kesehatan mata– Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif– Melalui pendekatan kesehatan masyarakat– Meningkatkan partisipasi dan kemandirian
masyarakat terhadap kesehatan mata
• Sehat : kondisi holistik fisik, mental, sosial & sejahtera & bukan hanya tidak adanya penyakit
• Upaya kesehatan : – promotif– preventif– kuratif– rehabilitatif
• Promotif : pelatihan masyarakat, kader• Preventif : penyuluhan kesehatan pada
masyarakat & skrining ttg katarak, glaukoma, DR, RP,retblas, def vit A
• Kuratif : katmas, kacamata di sekolah dan lansia
• Rehabilitatif : cangkok kornea, pelatihan kerja
Masalah akibat kebutaan
• Bagi penderita : waktu, kemampuan & kesempatan kerja berkurang
• Bagi keluarga• Bagi pemerintah: sarana &fasilitas khusus
Aspek kebutaan
• Perubahan susunan anatomis organ• Perubahan fungsi organ• Aktifitas terganggu krn cacat• Sosial ekonomi
Definisi Kebutaan
• Ketajaman penglihatan kurang dari 3/60 dan atau derajat lapang pandang kurang dari 5 derajat
Kriteria ganguan penglihatan dan buta
kategori Visus 2 mata Dengan koreksi
min maks
1 6/60 6/18
2 3/60 6/60
3 1/60 3/60
4 Pesepsi cahaya 1/60
5 No light perception
Kriteria ganguan penglihatan dan buta
• Kategori 1,2 : visus rendah• Kategori 3,4, 5 : buta• Lapang pandang ≤ 10 derajat sekitar fiksasi
termasuk kategori 3• Lapang pandang ≤ 5 derajat sekitar fiksasi
termasuk kategori 4 (walaupun penglihatan sentral tidak terganggu)
Penyebab kebutaan di Indonesiapenyebab Thn 1982 Thn 1996
Katarak 0,76% 1,02%
Glaukoma 0,10% 0,16%
Retina 0,03% 0,09%
Refraksi 0,06% 0,11%
Kelainan kornea 0,13% 0,06%
PENYEBAB KEBUTAAN
• Kongenital– Perdarahan retina waktu lahir– Refraksi anomali dioptri tinggi
pada 1 mata– Katarak kongenital – Strabismus– Nistagmus– Hysterical ambliopia
• Obat / Zat kimia– Obat malaria
• Quinine V : 0–Kampus visi menyempit–Pupil lebar–PNII pucat
– Methyl alkohol–Visus turun sgt drastis–Central scotoma–Kampus visi sempit–PNII merah atrofi
– Ethambutol• Colour blindness• Kampus visi sempit
• Kebutaan simulasi• Penyakit sistemik
– Meningitis– Encephalitis– Tumor intrakranial– Hipertensi– DM– Toxoplasmosis
Kelainan refraksi
• Risk F : genetik, near work, prematur, intelegensia
• Penyakit Mata– Trachoma
• Sikatriks konj palp sup entropion, trichiasis keratitis ulkus kornea kornea sikatriks (nebula makula lekoma) pannus trachomatosus
trakoma
• 15% kebutaan di dunia• Disebabkan oleh Chlamydia trachomatis
serotipe A,B, Ba dan C• SAFE: surgery, antibiotics, face cleanliness,
environment
Tanda trakomaTF 5 atau lebih folikel pd konj tarsal
TI Infiltrasi difus & hipertrofi papiler konj atas yg min menutupi 50% pembuluh profunda normal
TS Parut konjungtiva
TT Trikiasis atau entropion
CO Kekeruhan kornea
• TF & TI menunjukkan trakoma infeksiosa yg harus diobati
• TS adl bukti cedera akibat penyakit ini• TT berpotensi membutakan & merupakan
indikasi operasi
– Gonoblenorheasangat virulen, kebutaan 1-2 mg
Ulkus kornea
Lekoma kornea
Perforasi
Lekoma adherens Uveitis
Glaukoma sekunder Endoftalmitis
BUTABUTA
Defisiensi vitamin A
• X1A : xerosis konjungtiva• X1B : xerosis konjungtiva+bitot spot• X2 : xerosis kornea• X3A : ulserasi kornea• X3B : keratomalasi• XN : buta senja• XF : fundus xeroftalmia• XS : sikatriks
– Xeroftalmia
– Uveitis
Ulkus kornea
Keratomalacia
terminal Stafiloma kornea
Stafiloma iridis
BUTA
Atrofi bulbiKatarak
komplikataGlaukomasekunder
B U T A
KATARAK
• Kekeruhan lensa• Kasus menumpuk- backlog• Faktor resiko
– Katarak (senilis) yang tak ditangani
–
Hipermatur
Uveitis Glaukoma sekunder
B U T A
GLAUKOMA
Irreversible atrofi PN II B U T A
• Perlu skrining• Faktor resiko
• Trauma Tumpul– Hifema– Hemoftalmos– Ablasio retina– Ruptur bulbi ptisis bulbi
• Trauma Tajam– Uveitis– Katarak komplikata– Oftalmia simpatika– Ruptur bulbi
– Trauma Khemis• Asam kuat• Basa kuat
– Trauma Fisis• Sinar : las, UV, radiasi
– Penyakit-penyakit retina• Retinitis pigmentosa• Retinitis lain• Tumor retinoblastoma
Retinopati diabetika
• Mikroangiopati→kerusakan dan sumbatan pembuluh darah →penebalan membran basal endotel kapiler→penurunan jumlah perisit
• Kunci: kendalikan gula darah
– Tumor-tumor mata• Melanoma maligna• Rhabdomiosarkoma
• Lain-lain– Lepra
Keratitis
Uveitis (noduler)Katarak Glaukoma sekunder
Avaskuler
Pannus
– TB• Oftalmia scrofulosa, oleh karena :
– Makula kornea– Lekoma kornea– Pannus yang terdapat pd ulkus fascicularis
• Uveitis non granulomatosa
– Ulkus Moorenulkus serpiginosa kronikum
VISION 2020• Dirumuskan oleh IAPB(International Agency for
the Prevention of Blindness)– The right to sight– Target: katarak, refraksi, trakoma, onchocerciasis,
glaukoma dan retinopati diabetika– Strategi : cost-effective, kerjasama pihak terkait,
kewaspadaan dan peran serta masyarakat– Program: pencegahan &pengobatan penyakit,
pelatihan petugas, membangun infrastruktur, teknologi tepat guna &bangun sumberdaya
Tujuan Upaya Kesehatan Mata
• Mengurangi angka kebutaan• Menambah kesadaran masyarakat• Menambah yankes mata• Menambah kerjasama lintas sektoral
Kegiatan jangka pendek
• Penanggulangan katarak– Menambah CSR (jmlah op katarak pertahun per 1
juta penduduk)• Penanggulangan kelainan refraksi
Kegiatan jangka panjang
• Menambah kesadaran masyarakat• Mengontrol penyebab kebutaan• Mengadakan diklat• Menambah infrastruktur• Menambah teknologi tepat guna
Stratifikasi pelayanan kesehatan mata
• Primary eye care• Secondary eye care• Tertiary eye care