42
i RAMALAN BINTANG MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR`AN (Kajian Tafsir Tematik) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ag) Disusun Oleh: Safiera Fairuzyana NIM: 10210413 JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 1437 H/2016 M

JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

i

RAMALAN BINTANG MENURUT PERSPEKTIF

AL-QUR`AN

(Kajian Tafsir Tematik)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ag)

Disusun Oleh:

Safiera Fairuzyana

NIM: 10210413

JURUSAN TAFSIR HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ)

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

xvi

ABSTRAK

Ramalan bintang atau yang lebih dikenal dengan astrologi

merupakan fenomena yang sudah ada sejak ribuan tahun yang

lalu dan masih berkembang hingga saat ini. Hal-hal yang erat

kaitannya dengan astrologi modern dapat dijumpai di sejumlah

media cetak ataupun acara-acra televisi. Hal ini menjadikan

ramalan bintang seakan-akan sesuatu yang biasa dan tidak

berbahaya bagi kehidupan beragama seorang muslim. Oleh

karena itu, perlu diketahui bagaimana sebenarnya fungsi

bintang yang Allah ciptakan berdasarkan ayat-ayat Al-Qur`an,

dan bagaimana perspektif Al-Qur`an tentang ramalan bintang.

Melalui tulisan ini, penulis berupaya menggali makna-

akna Al-Qur`an yang berkaitan dengan bintang, dengan

menggunakan metode kajian pustaka melalui kitab-kitab tafsir

dan pendekatan kaidah-kaidah ushul fiqh, seperti menerapkan

kaidah umum terhadap ayat-ayat yang erat kaitannya dengan

ramalan bintang

Dari hasil penelitian yang dilakukan, mayoritas ulama

membatasi fungsi binatang menjadi tiga, yaitu: penghias langit,

petunjuk arah dan pelempar setan. Selain tiga hal tersebut,

sejumlah ayat dalam Al-Qur`an menolak kebenaran ramalan

bintang, karena hanya Allah yang mengetahui akan hal-hal

Page 3: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

xvii

gaib. Seperti yang dinyatakan dalam sejumlah ayat, antara lain

disebutkan dalam surat An-Naml ayat 65, yang secara tegas

menafikan pengetahuan akan hal gaib dari selain diri-Nya.

Tidak ada satu makhluk pun yang Allah ciptakan mengetahui

hal-hal yang belum terjadi. Allah menciptakan bintang

bukanlah untuk meramal, orang yang menjadikan bintang

sebagai media untuk meramal telah menyalahgunakan tujuan

diciptakannya bintang.

Page 4: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

MOTTO

“Diam itu emas”

Page 5: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

xiii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................. ii

PERNYATAAN PENULIS ................................................ iii

MOTTO .............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................ v

PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................ xiii

ABSTRAK ........................................................................... xiv

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah9

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah .................... 9

D. Tujuan Penelitian ................................................ 10

E. Manfaat Penelitian ............................................... 10

F. Tinjauan Pustaka ................................................ 11

G. Metodologi Penelitian ........................................ 13

H. Teknik dan Sistematika Penulisan ...................... 16

Page 6: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

xiv

BAB II: PANDANGAN UMUM TENTANG RAMALAN

BINTANG

A. Pengertian Ramalan .......................................... 19

B. Bintang dan Ilmu Perbintangan ......................... 26

C. Ilmu Nujum dan Astrologi ................................ 32

D. Sekilas Sejarah Awal Mula Ramalan Bintang .. 38

E. Zodiak ............................................................... 40

BAB III: RAMALAN BINTANG DALAM AL-QUR`AN

A. Kosakata Bintang dalam Al-Qur`an .................. 51

1. An-Najm ........................................................ 52

2. Kaukab ......................................................... 53

3. Al-Buruj ........................................................ 54

4. Al-Mashabih ................................................. 55

5. At-Thariq ...................................................... 56

6. Asy-Syi’ra ..................................................... 56

B. Ayat-ayat Fungsi Bintang ................................. 57

1. Bintang Sebagai Penghias Langit ................. 58

2. Bintang Sebagai Petunjuk Arah ................... 63

3. Bintang Sebagai Pelempar Setan ................. 71

Page 7: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

xv

BAB IV: RAMALAN BINTANG MENURUT AL-QUR’AN

A. Perspektif Al-Qur`an Tentang Ramalan Bintang79

B. Hukum Ramalan Bintang .................................. 99

C. Sebab Manusia Percaya dengan Ramalan Bintang106

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................... 111

B. Saran .................................................................. 112

DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 115

Page 8: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI

Skripsi ini ditulis dengan mneggunakan pedoman transliterasi

sebagaimana diuraikan di bawah ini. Trasliterasi ini ditulis

dengan menggunakan pedoman transliterasi huruf Arab ke

huruf latin yang telah disusun oleh Institut Ilmu Al-Qur`an

(IIQ) Jakarta Tahun 2011.

1. Konsonan

th : ط a : أ

zh : ظ b : ب

„ : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h : ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : م dz : ذ

n : ن r : ر

w : و z : ز

Page 9: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

x

h : ه s : س

„ : ء sy : ش

y : ي sh : ص

dh : ض

2. Vocal

Vocal Tunggal VocalPanjang : Vocal Rangkap:

Fathah : a أ: â ...ْي : ai

Kasrah : i ي: î ْو…: au

Dhammah : u و: û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, Contoh:

: Al-Baqarah : Al-Maidah

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan

di depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

: ar-rajulu : as-Sayyidah

Page 10: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

xi

: asy-Syams : ad-Dârimî

c. Syaddah (Tasydîd) dalam system aksara Arab

digunakan lambang ( _ّ), sedangkan untuk alih aksara

dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara

menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini

berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di

tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah

kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Contoh:

: Âmannâbillâhi : Âmana as-

Sufahâ’u

: Inna al-ladzîna : waar-

rukka’i

d. Ta Marbûthah(ة)

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau

diikuti oleh kata sifat (na’at), maka huruf tersebut dialih

aksarakan menjadi huruf “h”. Contoh:

: al-Af`idah : al-Jâmiah

al-Islâmiyah

Page 11: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

xii

Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau

disambungkan (di-washal) dengan kata benda (ism),

maka dialih aksarakan menjadi huruf “t”. Contoh:

Âmilatun Nâshibah

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf

kapital, akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka

berlaku ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf

awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam

alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak

tebal (bold) dan ketentuan lainya.

Page 12: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah swt.., yang senantiasa melimpahkan

curahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Ramalan bintang

menurut perspektif Al-Qur`an (Kajian Tafsir Tematik)”.

Shalawat serta salam semiga selalu tercurahkan kepada

sang Rasul pilihan, Nabi Muhammad saw. Beserta keluarga

dan para sahabatnya hingga hari akhir tiba.

Dalam penyusuanan skripsi ini, tidak mungkin selesai

tanpa bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Sehubungan dengan hal tersebut penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA., selaku Rektor

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta atas

kebijaksanaannya beliau sebagai pimpinan IIQ Jakarta

dan telah berjasa dalam kemajuan perguruan ini.

2. Ibu Dra. Hj. Maria Ulfa, MA., selaku Dekan Fakultas

Ushuluddin Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta, yang

telah memberikan arahan, motivasi dan dedikasinya

atas kemajuan Fakultas Ushuluddin. Semoa Fakultas ini

Page 13: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

senantiasa melahirkan generasi-generasi yang

profesional dan berkompetensi.

3. Doesn pembimbing Bapak Dr. H. M. Ulinnuha

Khusnan, Lc. MA., yang telah meluangkan waktu,

pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan,

arahan dan saran demi kebaikan skripsi ini. Semoga

beliau dalam lindungan Allah dan diberikan kesehatan.

4. Kepada papa dan mama tercinta, Ayahanda Hasyim

Musa dan Ibunda yang selalu memotivasi dan

memberikan doa yang tidak pernah putus, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Untuk suami tercinta, Ahmad Suryana, yang telah

banyak memberikan dorongan dan motivasi, mengukir

jiwa ragaku dengan penuh cinta dan kasih sayang.

6. Seluruh dosen Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta

yang telah membimbing, memberikan bekal

pengetahuan kepada penulis, baik seacra teoritis

maupun praktis selama penulis berada di bangku

perkuliahan.

7. Para instruktur Tahfidz Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ)

yang tiada henti memotovasi penulis untuk rajin

menghafal Al-Qur`an.

Page 14: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

8. Seluruh Staf Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-

Qur`an (IIQ) Jakarta yang telah membantu penulis dari

proses awal hingga terselesaikannya penulisan skripsi

ini.

9. Teman-teman fakultas ushuluddin angkatan 2010 yang

penulis sayangi. Terimakasih ats dukungan moeril dan

materil sejak penulis bergabung dalam lingkaran civitas

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ).

Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat

khusunya bagi penulis dan umumnya bagi semua

pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi

ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan

saran selalu dinantikan demi kesempurnaan karya

selanjutnya. Semoga semua bantuan yang telah

diberikan kepada penulis dicatat sebagai amal kebaikan

yang diterima Allah dan dibserikan pahala yang berlipat

ganda. Akhirnya semoga Allah memberikan manfaat

bagi penulis dan siapapun yang membacanya. Amin ya

Rabbal „Alamin.

Jakarta 18 Agustus 2016

Penulis

Page 15: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …
Page 16: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ribuan tahun yang lalu, ketika manusia yang masih hidup pada

zaman jahiliyah melihat ke angkasa, mereka mulai bertanya

tentang apa yang mereka lihat disana. Dengan kerangka

berpikir yang masih mempercayai tahayul, mereka melihat

angkasa sebagai sesuatu yang menakjubkan. Mereka

beranggapan hal-hal yang aneh terjadi di sana, seperti

kemunculan komet, gerhana dan lain sebagainya, bagi mereka

hal itu merupakan isyarat akan terjadinya malapetaka, seperti

kematian, kehancuran, wabah penyakit, kekeringan dan banjir

di bumi.1

Mereka percaya bahwa bintang-bintang dan benda-benda

langit adalah dewa-dewa yang mempengaruhi bumi dan isinya.

Merekapun beranggapan bahwa dengan mantera para dukun

atau peramal dapat bermohon kepada dewa bintang-bintang itu

agar mempercepat datangnya sesuatu yang diharapkan atau

1 Robin Kerrod, Bengkel Ilmu Astronomi, (Erlangga, 2005), h. 6

Page 17: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

2

menghindarkan sesuatu yang mencelakakan.2 Kepercayaan

akan hal-hal semacam ini terus berkembang dan masih ada

sampai sekarang, yang lebih dikenal dengan nama ramalan

bintang.

Perhitungan ramalan bintang didasarkan pada rasi

bintang, yaitu sekumpulan bintang yang terletak berdekatan,

membentuk suatu pola yang dinamai dengan zodiak. Menurut

perhitungan zodiak, satu tahun ada dua belas bintang, yang

masing-masing bintang itu mempunyai pengaruh pada

karakteristik dan nasib seseorang, seperti cara berpikirnya,

sikapnya, perbuatannya, bahkan pada nasib baik buruknya.

Ramalan bintang atau zodiak biasa digambarkan untuk

mengetahui keadaan seseorang dalam janga waktu 1 minggu

atau sebulan mendatang bahkan setahun kedepan.3

Cara memperoleh ramalan bintang di zaman sekarang ini

tidak perlu susah payah sampai ke rumah tukang ramal. Setiap

orang disuguhkan cara mudah untuk membaca ramalan

bintang. Banyak surat kabar atau majalah yang membuka

rubrik khusus untuk membicarakan apa yang ditunggu-tunggu

banyak orang mengenai nasib baik atau nasib buruk yang akan

2 M. Quraish Shihab, Mistik, Seks, dan Ibadah, (Jakarta:

Republika, 2005) cet. II, h. 58 3 Efendi Zarkasi, Khutbah Jumat Aktual, (Jakarta: Gema Insani,

2008), cet. VI, h.30

Page 18: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

3

menimpa mereka hari itu atau keesokan harinya. Rubrik seperti

itu biasanya diberi judul “Nasib Anda Hari Ini”, “Apa Kata

Horoskop Anda dan bintang anda”, dan lain-lainnya.4 Bahkan

yang lebih mudah lagi pada era modern ini yaitu melalui

internet yang bisa diakses kapan saja, dimana saja dan oleh

siapa saja.

Begitu besar pengaruh ramalan bintang dalam kehidupan

manusia bahkan telah menyusup di kalangan kaum muslimin.

Contohnya ialah banyak kaum muslimin yang lebih tahu dan

hafal bintang zodiaknya dibandingkan dengan bulan hijriah

kelahirannya. Penyebab banyaknya kaum muslim yang percaya

dan menggantungkan nasibnya kepada ramalan bintang

dikarenakan dia tidak memahami bahwa sesungguhnya Allah

Yang Maha Mengetahui akan nasib baik dan buruk seseorang.5

Manusia diciptakan oleh Allah swt.. Karena itu, tidak

satu pun manusia yang mengetahui secara pasti akan nasib

dirinya, melainkan hanya Allah yang menciptakan manusia

itu.6 Seseorang yang mempercayai ramalan bintang, secara

langsung maupun tidak langsung menyatakan bahwa ada zat

selain Allah yang mengetahui perkara gaib. Padahal Allah telah

4 Yusuf Qardhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer 2, (Jakarta: Gema

Insani, 2008), cet. V, h. 241-242 5 Efendi Zarkasi, Khutbah Jumat Aktual, h.31

6 Efendi Zarkasi, Khutbah Jumat Aktual, h.31

Page 19: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

4

menegaskan dalam Al-Qur`an bahwa tidak ada yang

mengetahui perkara yang gaib kecuali Dia. Dalam firman-Nya

dikatakan:

/72 :56)

“Katakanlah: "tidak ada seorangpun di langit dan di bumi

yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan

mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan”.(QS.

An-Naml [27]: 65)

Pada ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad

supaya menerangkan kepada orang musyrik Mekah bahwa

tidak ada seorang pun yang mengetahui perkara yang gaib baik

di langit maupun di bumi selain Allah7, sesuai dengan firman-

Nya:

(سورة لقمان /

13 :13)

7 Departemen Agama RI, AlQuran dan Tafsirnya, (Edisi yang

disempurnakan), (Jakarta: Departemen Agama RI, 2007), Jilid. 7, h. 233-

234

Page 20: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

5

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah

pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang

menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam

rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan

pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada

seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan

mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha

Mengenal.(QS. Lukman [31]: 34)

Maksud perkara gaib disini ialah persoalan-persoalan

yang ada hubungannya dengan keadaan dan kehidupan di

akhirat dan persoalan-persoalan di dunia yang berada dalam

lingkungan hidup manusia, dapat dirasakan tetapi di luar

kemampuan manusia mencapainya. Pada ayat ini disebutkan

salah satu di antara yang gaib itu ialah mereka tidak

mengetahui bila akan dibangkitkan dari kubur pada hari

Kiamat, karena kiamat itu datangnya secara tiba-tiba.8

Meskipun demikian, manusia tidak boleh pasrah begitu

saja pada ketentuan Allah, bukan berarti kita tidak melakukan

apa-apa. Manusia tetap diperintahkan oleh Allah untuk

senantiasa bekerja dan berusaha agar dapat memperoleh nasib

hidup yang lebih baik dan selamat di dunia dan akhirat.

Sebagaimana ayat Al-Qur`an berbunyi:

8 Departemen Agama RI, AlQuran dan Tafsirnya, Jilid. 7, h. 234

Page 21: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

6

… …(

/31 :33)

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri. dan apabila” (QS. Ar-Raad[13]: 11)

Penyebab lain seseorang percaya dan menggantungkan

nasibnya kepada ramalan bintang ialah kerena ia tidak

menyadari bahwa percaya dan menggantungkan nasib kepada

ramalan bintang merupakan bagian dari perbuatan syirik

(menyekutukan Allah), karena beriman kepada takdir Allah

merupakan salah satu rukun iman yang keenam. Jika ada

seseorang yang mengingkari ketentuan Allah serta percaya

kepada ketentuan ramalan bintang, berarti telah rusak imannya

dan telah menyekutukan Allah, sedangkan orang yang

menyekutukan Allah termasuk orang yang melakukan dosa

besar, yang tidak akan diampuni kecuali dengan cara bertobat.9

Coba saja kita bayangkan, bagaimana mungkin ratusan

juta orang yang berzodiak Leo atau Capricorn di seluruh dunia

menghadapi kejadian yang sama dalam hidupnya pada hari

atau minggu yang sama.10

Selain itu di setiap majalah yang

9 Efendi Zarkasi, Khutbah Jumat Aktual, h.32

10 I. Ophelia, Sukses Finansial Lewat Astrologi dan Peta

Kehidupan, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010), h. 32

Page 22: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

7

mencantumkan rubrik “Ramalan Bintang” mempunyai ramalan

yang berbeda-beda. Ini membuktikan bahwa ramalan atau

prediksi tersebut tidak bisa dijadikan pegangan serta sandaran

untuk menjalani hidup, karena ramalan tersebut dibuat oleh

manusia.

Inilah yang ditolak oleh Islam. Bintang-bintang itu tidak

lain hanyalah sebagian makhluk Allah di dalam alam semesta

yang luas terbentang ini, ada yang tinggi dan ada yang rendah,

ada yang terang dan ada yang redup, berkilauan di langit

angkasa. Dengan jaraknya yang sangat jauh terlihat berdekatan

dan membentuk pola yang disebut dengan rasi bintang.11 Tidak

ada hubungannya dengan nasib manusia di bumi.

Pada dasarnya seluruh makhluk yang diciptakan Allah di

alam ini ialah untuk kemaslahatan manusia, begitu pula hikmah

di balik penciptaan bintang. Bintang yang Allah ciptakan

bukanlah media untuk menentukan nasib seseorang ataupun

kejadian yang terjadi di muka bumi. Bintang diciptakan

sebagai pelengkap kehidupan manusia, sebagaimana firman-

Nya:

11

Yusuf Qardhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer 2, h. 245

Page 23: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

8

(

/5 :72) “Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar

kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan

di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda

kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.”(QS.

Al-An’am[6]: 97)

Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Allah menciptakan

bintang-bintang untuk kepentingan hidup manusia yaitu

menjadi petunjuk arah ketika malam, baik di daratan maupun

di lautan, karena langit dapat terlihat di bagian bumi manapun.

Ini merupakan bentuk kekuasaan Allah yang tidak ada

seorangpun yang dapat menandinginya. Dan banyak lagi

hikmah dari penciptaan bintang yang telah dijelaskan oleh Al-

Qur`an.

Oleh karena itu, dalam penulisan skripsi ini, penulis akan

meneliti dan mengkaji hubungan antara fenonema ramalan

bintang dengan hikmah dibalik penciptaan rasi bintang yang

telah banyak diterangkan dalam Al-Qur`an, akhirnya penulis

menitikberatkan skripsi ini pada judul: “Ramalan Bintang

Menurut Perspektif Al-Qur`an”.

Page 24: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

9

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah penulis paparkan,

maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah diantaranya:

1. Ramalan Bintang adalah budaya bangsa-bangsa

terdahulu sebelum islam.

2. Ramalan bintang masih ada dan berkembang

sampai zaman sekarang.

3. Mudahnya mendapatkan informasi tentang ramalan

bintang.

4. Meyakini ramalan bintang tidak diperbolehkan

dalam islam.

5. Lemahnya iman umat Islam yang masih percaya

ramalan bintang.

6. Hanya Allah yang mengetahui perkara-perkara gaib

terhadap makhluknya

7. Bintang-bintang yang diciptakan Allah bukanlah

untuk menentukan nasib manusia.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, agar pembahasan

lebih terarah dan mudah difahami maka penulis akan

membatasi ruang lingkup masalah ini pada: Pandangan Al-

Page 25: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

10

Qur`an terhadap fenomena ramalan bintang yang masih ada

dan berkembang hingga saat ini.

Setelah membatasi masalah yang akan diteliti agar

pembahasan lebih terarah, maka penulis merumuskan masalah

dalam poin-poin sebagai berikut:

1. Bagaimana sebenarnya fungsi bintang menurut Al-

Qur’an?

2. Bagaimana perspektif Al-Qur’an tentang ramalan

bintang?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka yang

diharapkan menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui fungsi bintang menurut Al-

Qur’an.

2. Untuk mengetahui perspektif Al-Qur`an tentang

ramalan bintang.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian skripsi ini, penulis berharap akan

mendapatkan suatu manfaat diantaranya:

1. Agar dapat mengungkap kebenaran berdasarkan sumber

hukum Islam.

Page 26: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

11

2. Sebagai motivasi bagi kaum muslimin secara umum

dan bagi pembaca secara khusus agar mengetahui

penjelasan tentang Ramalan Bintang menurut Al-

Quran.

3. Menambah keimanan dan kecintaan kita terhadap Al-

Quran.

4. Dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam rangka

mendapatkan gelar S1 Prodi Tafsir Hadis Fakultas

Ushuuddin Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta.

F. Tinjauan Pustaka

Untuk pembuktian keaslian penelitian ini, selama proses

pembuatannya penulis telah melakukan kajian pustaka. Dalam

hal ini, penulis menemukan beberapa karya ilmiyah yang

berkaitan dengan Ramalan Bintang ataupun Astrologi. Namun,

penulis tidak menemukan buku atau karya ilmiyah yang

berjudul sama dengan judul skripsi ini. Diantara karya ilmiyah

yang berkaitan dengan ramalan bintang adalah sebagai berikut:

1. Sukses Finansial Lewat Astrologi dan Peta

Kehidupan karya I. Ophelia. Penerbit Kompas Media

Nusantara tahun 2010. Pembahasan Ramalan bintang

di dalam buku ini ialah membahas tentang

bagaimana cara untuk mencapai sukses secara

Page 27: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

12

finansial dengan menggunakan ilmu astrologi yang

sesungguhnya dan bukan sekedar ramalan bintang.

Buku ini jauh dari ajaran agama islam, karena

meyakini bahwa kesuksesan dapat dicapai dengan

ilmu astrologi.

2. Tinjauan Hadis Terhadap Praktek Paranormal,

Skripsi karya Rachmat Hidayatullah, jurusan Tafsir

Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pembahasan dalam skripsi

tersebut bukanlah membahas tentang ramalan

bintang melainkan tentang pandangan hadis terhadap

praktek paranormal, pembahasan yang berkaitan

dengan skripsi penulis ialah kesamaan yang

meyakini adanya sesuatu yang bisa mengetahui

perkara-perkara gaib, seperti nasib dan sebagainya

selain Allah melalui paranormal. Sedangkan

perbedaannya adalah pada cara mengetahuinya.

3. Dimensi Kemusyrikan perspektif Al-Qur`an: Studi

Kasus Masyarakat Desa Pili NTT Nusa Tenggara

Timur. Skripsi karya Amiruddin Natois, jurusan

Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddi dan Filsafat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam skripsi tersebut

membahas tentang kemusyrikan yang dilakukan oleh

Page 28: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

13

masyarakat Desa Pili NTT, adapun hal yang

berkaitan dengan ramalan bintang ialah penelitian

mengenai adanya kekuatan lain selain Allah dengan

melakukan ritual-ritual adat yang tidak sesuai

dengan syariat Islam.

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Untuk mendapatkan data dan fakta yang objektif dalam

penelitian dan kajian ini, penulis menggunakan

penelitian kepustakaan (library research), yaitu

penelitian yang penulis lakukan terhadap literatur yang

berkaitan dengan penulisan skripsi ini.12

Jenis penelitian

telaah pustaka ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu

suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasar

pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena

sosial dan masalah manusia. Penelitian ini lebih fokus

pada makna dan terkait nilai.13

12

Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: yayasan

Obor, 2004), h. 3 13

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung

Persada Press, 2009), cet. I, h. 11

Page 29: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

14

2. Sumber Data

Untuk mendapatkan data dalam penulisan skripsi ini,

penulis menggunakan sumber data yang relevan.

Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini terdiri

dari sumber primer dan sumber sekunder. Adapun

sumber-sumber primer dalam penulisan skripsi ini

adalah:

a. Al-Quran dan Terjemahannya,

b. Kitab-kitab Tafsir,

Sedangkan sumber-sumber sekunder yang digunakan

ialah:

a. Ensiklopedi Al-Quran,

b. Kamus-kamus Bahasa,

c. Buku-buku yang berkaitan dengan

pembahasan,

d. Majalah-majalah dan artikel yang berkaitan

dengan pembahasan,

3. Metode Pengumpulan data

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan

metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah

metode dokumentatif, yaitu dengan mengumpulkan,

memeriksa dan mencatat data-data yang relevan dengan

tema yang dibahas dan bersumber dari kitab-kitab,

Page 30: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

15

buku-buku, kamus, jurnal, majalah, artikel dan lain

sebagainya 14

4. Metode analisis data

Pembahasan skripsi ini menggunakan metode

penulisan yang bersifat Deskriptif Analitis. Deskriptif

adalah suatu metode yang bermaksud untuk

menggambarkan data-data dalam menguji atau

menjelaskan sebuah tulisan guna menjawab pertanyaan

yang menyangkut dengan pokok masalah. Sedangkan

analitis adalah sebuah tahapan guna menguraikan data-

data yang terkumpul dan tersusun secara sistematis. 15

Jadi metode deskriptif analitis adalah sebuah metode

pembahasan untuk memaparkan data yang telah tersusun

dengan melakukan kajian terhadap data-data tersebut.16

5. Validitas Data

Untuk membuktikan penelitian yang dilakukan

oleh penulis itu bisa dijadikan sebuah karya ilmiyah,

maka dalam penelitiannya penulis mengumpulkan data-

data yang dianggap valid untuk dijadikan refrensi.

Pemeriksaan validitas data digunakan sebagai

14

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 64 15

Winarto, Ilmu Pengantar Ilmiah Dasar Metode Teknik,

(Bandung: Trasinto, 1978), h. 10 16

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet.ke-I, h. 73

Page 31: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

16

klarifikasi temuan atau data yang dinyatakan adalah

valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti.

H. Teknik dan Sistematika Penulisan

Teknik dalam penulisan skripsi ini mengacu ke buku

pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan IIQ.

Adapun sistematikanya untuk memudahkan pembahasan

dalam skripsi ini, penulis membagi pembahasan menjadi empat

bab,dengan sistematika sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang terdiri

dari: latar belakang masalah, identifikasi, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

kajian pustaka, kemudian metode penelitian dan teknik serta

sistematika penulisan.

Bab kedua, membahas segala hal yang berkaitan

dengan pandangan umum tentang ramalan bintang, yang

termasuk di dalamnya yaitu pengertian tentang ramalan

bintang. Menjelaskan tentang bintang dan ilmu perbintangan.

Kemudian menjelaskan pula tentang ilmu nujum dan astrologi,

sejarah serta contoh-contoh ramalan bintang.

Page 32: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

17

Bab ketiga, bab ketiga berisi pembahasan tentang kosa

kata bintang dalam Al-Qur’an, penafsiran ayat-ayat fungsi

bintang yang Allah swt. ciptakan, yang mana hal tersebut

dalam penulisan di sini merupakan pembahasan dari rumusan

masalah pertama.

Bab keempat, ini merupakan pembahasan dari rumusan

masalah kedua, yaitu mencermati perspektif Al-Qur’an terkait

ramalan bintang. Membahas juga tentang hukum ramalan

bintang dan sebab manusia percaya dengan ramalan bintang.

Bab kelima atau bab terakhir dalam penulisan skripsi

ini yaitu, bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

dari apa yang telah penulis paparkan dalam skripsi ini. Dan

kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka.

Page 33: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

111

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan yang telah diuraikan dalam bab-bab

sebelumnya dari pandangan umum sampai pada penafsiran

ayat-ayat yang berkaitan dengan ramalan bintang, lalu pada bab

ini akan disimpulkan bahwa

1. Allah menciptakan bintang bukanlah untuk meramal,

orang yang telah menjadikan bintang sebagai media

untuk meramal, telah menyalahgunakan tujuan

diciptakannya bintang. Dalam Al-Qur`an bintang hanya

memikili tiga fungsi, yaitu untuk menghias langit,

sebagai petunjuk arah dan pelempar setan. Barang siapa

yang menjadikan bintang selain tiga fungsi tersebut maka

dia hanya mengada-ada saja atau membuat-buat.

2. Al-Qur`an tidak menyebutkan perihal ramalan bintang

secara langsung di salah satu ayat-ayatnya. Namun

meskipun demikian, terdapat lafaz-lafaz umum dalam Al-

Qur’an yang secara tidak langsung menunjukkan hakikat

dari ramalan dan hukumnya, yakni melalui pendekatan

kaidah-kaidah Ushul Fiqh.

Al-Qur`an menolak ramalan bintang, karena hanya

Allah Swt yang mengetahui akan hal-hal gaib. Seperti

Page 34: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

112

yang dinyatakan dalam sejumlah ayat dalam Al-Qur’an,

antara lain QS. An-Naml [27]: 65, yang secara tegas

menafikan pengetahuan akan hal gaib dari selain diri-

Nya. Tidak ada satu makhlukpun yang Dia ciptakan

mengetahui hal-hal yang belum terjadi.

Dalam hal ini penulis berusaha menjelaskan bahwa

kegiatan meramal dan sejenisnya adalah perbuatan syirik.

Jangan sampai kita terjebak dalam hal-hal kemaksiatan

yang tidak kita sadari ada di sekeliling kita. Karena

ramalan bintang dapat ditemui dan mudah didapatkan

dimana saja, apalagi pada zaman modern ini.

B. SARAN

1. Kepada seluruh komponen masyarakat, dengan

mengetahui ramalan bintang tidak diperbolehkan dalam

agama islam, diharapkan bisa meluruskan iman

manusia agar jauh dari perbuatan syirik. Dan semoga

dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah swt.

2. Aktifitas penelitian yang menggali khazanah Islam

seperti penelitian mengenai ramalan bintang yang

berkembang dimasyarakat mulai dilupakan, karena

sibuk dengan dunia dan lupa akan akhirat. Maka

perhatian dan kepedulian terhadap ilmu-ilmu Allah

Page 35: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

113

berdasarkan pada ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis serta

kitab tafsir karya ulama-ulama Islam sangatlah perlu

digalakkan. Karena selain menambah khazanah ilmu

keislaman, aktifitas tersebut juga mampu meningkatkan

kemampuan secara personal dan juga pasti bermanfaat

untuk pengetahuan bagi orang lain yang

mempelajarinya, termasuk dalam hal memahami ayat

Al-Qur`an dengan benar.

3. Kepada instansi-instansi pemerintanh dan lembaga-

lembaga swasta terkait, sedapat mungkin memberikan

peluang sebanyak-banyaknya secara terbuka dan

dukungan seluas-luasnya berupa beasiswa atau

sumbangan dana kepada para mahasiswa atau setiap

individu yang concern terhadap ilmu-ilmu keislaman

agar dapat melakukan penelitian yang serupa dengan

kualitas yang lebih baik.

Page 36: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

115

DAFTAR PUSTAKA

-------------------------, Ensiklopedi Islam Jilid 2, Jakarta: PT

Ichtiar Baru van Hoeve, 2005

‘Asyur Muhammad Thahir bin, at-Tahrir wat-Tanwir, Tunis:

Dar Tunisia, 1984

Abdul Baqi Muhammad Fuad, Al-Mu’jam Al-Mufahros li Al-

Fadhil Qur’an, Beirut: Darul Fikr, 1992, cet. III

Abdulbarr Abu Umar Yusuf bin Abdullah bin, al-Kafi fi Fiqhi

Ahlil Madinah al-Maliki, Beirut: Darul Kutub al-

Ilmiyyah, 1407 H, cet. I

Abidin Danial Zainal, 7 Formula Individu Cemerlang,

Bentong, Pahang: PTS Publications , 2004

Al-‘Asqallani Ahmad bin Hajar, Fath al-Bari bi Syarhi Sahih

al-Bukhari, Beirut: Darul Ma’rifah

Al-Andalusi Abu Muhammad Abdul Hayy bin Ghalib bin

‘Atiyyah, Al-Muharrar al-Waziz fi Tafsir al-Kitab al-

‘Aziz, Kairo: Darul Kitab al-Islami

Al-Andalusi Muhammad bin Yusuf Abu Hayyan, Tafsir al-

Bahr al-Muhit, Beirut: Darul Kutub al-Islamiyah,

1993, cet. I

Al-Baghawi Abu Muhammad Husein bin Mas’ud, Ma’alim at-

Tanzil, Riyadh: Dar Tayyibah, 1409 H

Page 37: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

116

Al-Baihaqi Abu Bakar Ahmad bin Husein, as-Sunan al-Kubra,

Beirut: Al-Maktabah al-Ilmiyyah

Al-Bastiy Muhammad bin Muhammad, Ma’alimus Sunan,

Kairo: As-Sunnah al-Muhammadiyyah, 1367 H

Al-Hakami Hafizh bin Ahmad, Ma’arijul Qabul, Beirut: Darul

Kutub al-‘Ilmiyah, 1403 H, cet. I

Al-Jawhari Ismail bin Hammad, As-Sihah, Beirut: Darul ‘Ilmi

lil-Malayin, 1404 H, cet. II

al-Mawardi Abu al-Hasan Ali bin Sulaiman, Al-Insaf fi

Ma’rifat ar-Rajih min al-Khilaf, Beirut: Dar Ihya’ut

Turats al-‘Arabi, 1406 H

Al-Qarrafi Syihabuddin Abu al-Abbas, Al-Furuq, (Beirut:

Darul Ma’rifah)

Al-Qurtubi Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu

Bakar, al-Jami’ liahkam al-Qur’an, Beirut: Muassasah

ar-Risalah, 2006, cet. I,

Al-Qurtubi Abu al-Walid Ibn Rusyd, Al-Bayan wa at-Tahsil,

Beirut: Darul Gharb al-Islami, 1404 H

Anas Malik bin, Al-Muwatta, Beirut: Darul Afaq al-Jadidah

An-Naisaburi Abul Husein Muslim bin al-Hajjaj, Al-Jami’ as-

Sahih, Kairo: Al-Matba’ah al-Amirah- Kairo, 1334 H

An-Naisaburi Al-Hakim, Al-Mustadrak Beirut: Darul Fikr,

1398 H

Page 38: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

117

An-Nawawi Yahya bin Syaraf, Rawdah at-Talibin wa ‘Umdat

al-Muftin, Beirut: Al-Maktab al-Islami, 1405 H, cet. II

Ar-Razi Fakhruddin Muhammad bin Umar, at-Tafsir al-Kabir,

Beirut: Darul Fikr, 1981, cet. I,

As-Sijistani Sulaiman bin al’Asy’ats, Sunan Abu Daud,

Riyadh: Maktabah ar-Riyadh al-Haditsah

Asy-Syafi’i Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Tafsir Imam

Syafi’I, Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyyah, 2009, cet. II,

Asy-Syahrastani Abul Fatah, Al-Milal wa an-Nihal, Beirut:

Darul Ma’rifah

Asy-Syinqithi Muhammad al-Amin bin Muhammad al-

Mukhtar, Adwa’ul Bayan Fi Idhah al-Qur’an bil-

Qur’an, Beirut; ‘Alam al-Kutub

Az-Zamakhsyari Abul Qasim Mahmud bin Umar, al-Kasysyaf

‘an Haqaiq Ghawamidh at-Tanzil wa ‘Uyun al-

Aqawil, Riyadh: Maktabah al-‘Obeikan, 1998, cet. I

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya, (Edisi yang

disempurnakan), (Jakarta: Departemen Agama RI,

2007)

Faisal Sanapiah, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya:

Usaha Nasional, 1982

Page 39: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

118

Hanbal Ahmad bin, Al-Musnad, Beirut: Darul Ma’mun

litturats, 1404 H, cet. I

Highfield Roger, Sains Harry Potter, judul asli The Science of

Harry Potter, penerjemah T.T Agustinus dan Andya

Primanda, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia,

2006

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung

Persada Press, 2009

Jazuli Dr. Ahzami Samiun, Hijrah dalam pandangan Al-

Quran, judul asli Al-Hijrah fil-Quranil Karim

penerjemah Eko Yulianti, Penerbit Daruth Thuwaiq,

Jakarta; Gema Insani, 2006, cet. I

Kerrod Robin, Bengkel Ilmu Astronomi, Erlangga, 2005

Khaldun Abu Zaid Abdurrahman bin, Muqaddimah, Beirut:

Darul Qalam, 1984, cet.V

Khalifah Haji, Kasyf azh-Zhunun, Beirut: Darul Ulum al-

Haditsah

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Manfaat Benda-Benda

Langit Dalam Persfektif Al-Qur’an dan Sains, Jakarta:

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2012 cet.I

Lippincott Kristen, Jendela Iptek Astronomi, Jakarta: Balai

Pustaka, 2007

Manzhur Jamaluddin Muhammad bin Mukrim bin, Lisan al-

‘Arab, Beirut: Dar Shadir

Page 40: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

119

Ophelia I., Sukses Finansial Lewat Astrologi dan Peta

Kehidupan, Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010

Pratiwi Lidia, Zodiac and Shio for Lover, Jakarta: Bukune,

2012

Qardhawi Yusuf, Fatwa-Fatwa Kontemporer 2, Jakarta: Gema

Insani, 2008

Qardhawi Yusuf, Fatwa-Fatwa Kontemporer 2, Jakarta: Gema

Insani, 2008, cet.V

Qudamah Abu Muhammad Abdullah ibn, Al-Mughni, Kairo:

Maktabah al-Jumhuriyyah al-‘Arabiyah

Qutub Sayyid, Fi Zhilal al-Qur’an, Beirut: Darul ‘Arabiyyah,

cet. IV

Rahman Afzalur, Ensiklopediana Ilmu Dalam Al-Qur`an:

Rujukan Terlengkap Isyarat-Isyarat Ilmiah Dalam Al-

Qur`an, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007

Sharp Damian, Astrologi Cina Praktis, Jakarta: Arcan, 2004

Shihab M. Quraish, Mistik, Seks, dan Ibadah, Jakarta:

Republika, 2005

Shihab M. Quraish, Tafsir Al-Misbah: Pesan, kesan, dan

keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati, 2002

Page 41: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

120

Suriasumantri Jujun S., Ilmu Dalam Perspektif, Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 2006

Syah Arman, Ramalan Imam Mahdi akankah ia datang pada

2015: sebuah jawaban untuk Jabber Bolushi, Jakarta:

Serambi, 2008

Taimiyah Syaikhul Islam Ahmad bin, Majmu’ Fatawa, Kairo:

Idarah al-Masahah al-Askariyah

Tharayyarah Nadiah, Buku Pintar Sains dalam Al-Quran,

Jakarta: Zaman, 2013

Winda A.A.Oka Dhermawan, Tjokorda Rai Sudharta, I Goesti

Oka Dhermawan, Winawan W. , Kalender 301 tahun

(tahun 1800 s/d 2100), Jakarta: Balai Pustaka, 2001

Xaxa Madame, Astro-Nurmerologi Pisces, Yogyakarta:

MedPress, 2008, cet. I

Zain Badudu dan Sutan Mohammad, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996

Zarkasi Efendi, Khutbah Jumat Aktual, Jakarta: Gema Insani,

2008

Zed Mestika, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta:

Yayasan Obor, 2004

http://afifamous.blogspot.com/2012/08/pengertian-

horoskopzodiak-dan-astrologi.html, diakses tanggal 2

Oktober 2014, pukul 09.45

Page 42: JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT …

121

http://meikhal.paramadina.web.id/hukum-percaya-ramalan-

menurut-syariat-islam/diakses tanggal 20 Mei 2015

http://meikhal.paramadina.web.id/hukum-percaya-ramalan-

menurut-syariat-islam/diakses tanggal 20 Mei 2015

http://my.Bukukuning.blogspot.co.id/2012/04/rasi-bintang-

dalam-al-quran.html/diakses tanggal 20 Mei 2015