Upload
andika-siswanta
View
259
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
1/37
4
DAFTAR ISI
Kata Sambutan Mendiknas................................................................................. 2
Jurus 1 Nanya-Nanya Standar.......................................................................... 4
Jurus 2 Tuli....................................................................................................... 7
Jurus 3 Di Balik Tahi Telinga Anda................................................................. 8
Jurus 4 Corek.................................................................................................... 9
Jurus 5 Bangat pada Corek............................................................................... 15
Jurus 6 Rasa Hanyut......................................................................................... 17
Jurus 7 Telinga Bedanging............................................................................... 18
Jurus 8 Behingusan dan kawan-kawan............................................................. 19
Jurus 9 Daging Tumbuh.................................................................................... 23
Jurus 10 Sinus...................................................................................................... 26
Jurus 11 Hidung Bedarahan................................................................................. 28
Jurus 12 Tumor.................................................................................................... 30
Jurus 13 Amandal................................................................................................. 34
Jurus 14 Faringitis................................................................................................ 37
Jurus 15 Serak Sesak......................................................................................... 39
1
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
2/37
JURUS SATU
NANYA-NANYA STANDAR
Manusia itu adalah tempatnya berkeluh kesah.... dan inilah kumpulan keluhan manusia di
bidang THT
TELINGA
Jenis
Keluhan
Waktu Lokasi Keluhan
penyerta
Etiologi
Tuli - tiba-
tiba/bertahap- sejak kapan
- jangan-jangan
sejak bayi?- lebih terasa saat
kapan?
- satu telinga/
dua2nya
- riwayat trauma?
- riawayat traumaakustik?
- pemakaian obat
ototoksik?- riwayat infeksi?
Telinga
berdenging
- sejak kapan
- bila kapan?
- terasa di
kepala/telinga?- di sebelah mana?
Atau kedua-
duanya?
- ada gangguan
pendengaran?
- nada tinggi atau
nada rendah?
Pusing
berputar
- timbul pada
posisi kepalatertentu saja?
Atau tidak
ditentukanposisi?
- bila kapan?
- mual muntah?
- rasa penuh ditelinga?
- gangguan
neurologis lain?
- ada gangguan
keseimbangan?- ada penyakit
lain seperti DM,
HT, dll?
Nyeri dalamtelinga
- sejak kapan? - sebelah mana?Atau dua-duanya?
Galikemungkinan
otalgia sebagai
nyeri alih
Keluar cairan
dari telinga
- sejak kapan? - dari 1 atau 2
telinga?
- nyeri?
- bau?- banyak atau
sedikit?
Warna?Darah?
Riwayat sakit
sebelumnya?
2
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
3/37
HIDUNG
Jenis
Keluhan
Waktu Lokasi Keluhan
penyerta
Etiologi
Hidungtersumbat
- terus menerusatau hilang
timbul?
- satu atau dua-duanya?
- mulut dantenggorokan
kering?
- riwayat alergi?- pemakaian obat
lama?- rokok/alkohol?
Hingus - keluar pagi
hari? Atau musimtertentu? Atau
tidak beraturan?
- satu atau kedua
belahnya?-
- bersin?
- darah?- nanah?
- bau?
- bentuk sekret?
- riwayat alergi?
- riwayat infeksilain?
Bersin - kapan saja? - + ingus?
- gatal di hidung,
tenggorok, mata?
- riwayat alergi?
Nyeri di
muka/ kepala
- apakah bila
menundukkankepala?
- rasa nyerinya
lama?
- apakah di daerah
dahi? Pangkalhidung? Pipi?
Tengah kepala?
- ingus kental?
- bau?
- sakit gigi?
- ingus lama?- alergi?
Bedarahan - bila kapan? - satu atau kedua-
duanya?
- depan ataubelakang?
- trauma?
- benda asing?
- HT?- gangguan
perdarahan?
Gangguan
penciuman
- sejak kapan?
- hilang timbul?
- yang bau hidung
atau mulutnya?
- riwayat infeksi?
- trauma?
- Penderitamencium bau atau
hanya orang lain
yang mencium?
3
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
4/37
TENGGOROKAN
Jenis
Keluhan
Waktu Lokasi Keluhan
penyerta
Etiologi
Nyeritenggorok
- hilang timbul? - Nyeri sampaitelinga?
- demam?- batuk?- kering?
- serak?
- riwayat alergi?- riwayat infeksi?
- rokok?
Dahak - sering? - batuk?
- campur darah?
Tersumbat dileher
- sejak kapan?- semakin berat?
- tempatnyadimana?
- riwayat tertelan?- trauma?
Ngalihmenaguk
(disfagia)
- sejak kapan?- jenis makanan
apa?
- muntah?- BB menurun
- penghalang?- gangguan
menaguk
sebelumnya?Nyeri
menaguk
(odinofagi)
- sejak kapan? - batuk?
- demam?
Batuk - sejak kapan? - dahak kental?
- darah?
- infeksi?
- rokok?- alergi?
Serak - sejak kapan? - batuk?- nyeri?
- infeksi?
4
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
5/37
JURUS DUA
TULI
5
TULI
KONDUKTIF
PERSEPTIF
CAMPURAN
TELINGALUAR
TELINGA
TENGAH
KOKLEA
RETRO
KOKLEA
(Otak)
Atresia liang telinga
SerumenOE
Osteoma
Sumbatan tuba
Otitis Media
OtosklerosisTimpanosklerosis
Dislokasi tulang
KongenitalPre natal?Perinatal?
Postnatal?
Intoksikasiobat Aminoglikosid
Eritromisinloop diuretic
salisilat
antimalariaantitumor
Mekanik
Akustik
Sudden
deafness
Presbiaku-sis
Sensorik
metabolik
neuralmekanik
Neuroma akustik
Tumor sudut pons
serebellum
Cedera otakPerdarahan otak
Tes Garputala
Audiometri
Rinne (-)Weber: Lateralisasi ke sakit
Rinne (+)
Weber:
Lateralisasi kesehat
Rekrutmen (+)
decay (+)
PRINSIP PENATALAKSANAAN- sesuai etiologi
- penatalaksanaan seringkali sulit
- lebih ke arah pencegahan (alat pelindung, pindah tempat, cegah infeksi, dll)
- untuk tuli koklea pemasangan implant koklea
- pada presbiakusis pemasangan hearing aid
- ototoksik hentikan obat
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
6/37
JURUS TIGA
DI BALIK TAHI TELINGA ANDADIAGNOSIS ETIOLOGI GEJALA TERAPI
PenumpukanSerumen
Gangguanpendengaran, rasa
tertekan
Keluarkan!Cair: kapas yang
dililitkan
Padat: pengaitIrigasi
Otitis Eksterna
Sirkumskripta(bisul)
(di kulit 1/3 luar
liang telinga)
S Aureus, S Albus Rasa nyeri hebat (pada
penekananperikondrium atau
membuka mulut),
gangguan pendengaran
Abses insisi
Polymixin B, basitrasinsalep.
Asam asetat 2-5%
Otitis Eksterna
difus(di 2/3 dalam
liang telinga)
Pseudomonas, S
Albus, E Coli
Sda
+ sekret berbau
Tampon mengandung
antibiotikAntibiotik sistemik
Otomikosis Jamur Aspergillus,
Candida
Rasa gatal dan penuh di
liang telinga
Bersihkan dengan larutan
asam asetat 2-5%
Anti jamur topikal
Otitis eksterna
kronis
Infeksi jamur tak
diobati, trauma
berulang, bendaasing, penggunaan
hearing aid
Liang telinga
menyempit
Sikatriks
Operasi rekonstruksi
Kolesteatosis/
Keratosis
Penglupasan kulit .
penumpukan
deskuamasi
Rasa penuh
Kurang pendengaran
Kulit terkelupas (miripserumen)
Bersihkan
Kolesteatoma
eksterna
Akbat kolesteatosis
yang tidak
ditanggulangi
erosi kulit dan
bagian tulang liangtelinga
Nyeri hebat Bersihkan periodik
Tetes telinga alkohol,H2O2
Operasi pada kasus berat
Otitis Eksterna
Maligna
Infeksi pada
orangtua denganDM (Pseudomonas
Aeruginosa)
Gatal, nyeri hebat
bertambah, sekretbanyak
Liang telinga bengkak
tertutup jaringangranulasi,
paresis/paralisis fasial
- antibiotik dosis tinggi
- debridemen radikal
6
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
7/37
JURUS EMPAT
COREK
Otitis media
peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid dan sel-sel mastoid
Klasifikasi
Patogenesis
7
Perubahan tekanan udara tiba-tibaAlergi, Infeksi
Sumbatan (Sekret, tampon, tumor)
Gangguan tuba
Tekanan negative
telinga tengah
EFUSI
Sembuh/normal
OMEinfeksi
OMA
Sembuh OME OMSK
OTITIS
MEDIA
OTITIS MEDIA
SUPURATIF
OTITIS MEDIA
NON SUPURATIF
Otitis Media
Supuratif Akut(OMA)
Otitis Media
Supuratif Kronis(OMSK)
Otitis Media
Serosa Akut(barotrauma)
Otitis Media
Serosa Kronis(glue ear)
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
8/37
OMA
Etiologi: Streptococcus hemoliticus, S aureus, PneumococcusHemofilus influenza, E
coli, Pseudomonas aerugenosa
Perjalanan penyakitStadium Patologi Gejala/Tanda Terapi
Oklusi Tekanan berkurang, Efusi
(+)
Membrane timpani
normal/keruh
Dekongestan, HCl
efedrin 0,5%
Hiperemi Pembuluh darah melebar
Sekret eksudat/serosa
Membrane timpani
hiperemi, edema
Dekongestan, HCl
efedrin 0,5%,
antibiotic(ampisilin,
eritromisin),
analgetik
Supurasi Sel epitel superf hancur
eksudat purulen
Membrane timpani
boomban, demam, nyeritelinga sangat hebat, nadimeningkat
antibiotic, analgetik,
miringotomi
Perforasi Membrane timpanirupture
Nanah keluar. Tidakgelisah lagi, demam
berkurang
Cuci telinga H2O23%, antibiotic
Resolusi Membrane timpani
perlahan kembali normalSekret berkurangkering. Gejala (-)
Antibiotik
OMSK peradangan kronis telinga tengah dan mastoid berlangsung lebih dari 2 bulan
membran timpani perforasi
sekret purulen hilang timbul (encer atau kental, bening atau berupa nanah)
Etiologi
1. Lingkungan
2. Genetik
3. Otitis media sebelumnya.4. Infeksi
5. Autoimun
6. Alergi
7. Gangguan fungsi tuba eustachius.
Faktor penyebab perforasi membran timpani menetap:
- Infeksi menetap pada telinga tengah mastoid produksi sekret berlanjut.
- obstruksi tuba eustachius berlanjut mengurangi penutupan spontan.
- penutupan spontan melalui mekanisme migrasi epitel kolesteatom.
8
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
9/37
Klasifikasi
Jenis Gejala/Tanda Terapi
Benigna
- tipe tenang perforasi total yang kering denganmukosa telinga tengah yang pucat
tuli konduktif ringan.
Gejala lain yang dijumpai sepertivertigo, tinitus,atau suatu rasa penuh
dalam telinga.
tidak perlu pengobatan,jangan mengorek telinga, air
jangan masuk ke telinga
waktu mandi, dilarangberenang, segera berobat
bila menderita ISNA.
Bila mungkin = operasi
rekonstruksi (miringoplasti,timpanoplasti)
- tipe aktif Terdapat sekret pada telinga (bervariasidari mukoid sampai mukopurulen)
tuli konduktif campuran, otalgia,vertigo
Membersihkan liang telingadan kavum timpani.
Pemberian antibiotika(topical + sistemik)
Maligna Perforasi marginal atau atik
sekret berupa mukus berkurang,
tuli konduktif berat campuran.
otalgia, vertigo
+ kolesteatom (kantong retraksi
bertumpuknya keratin)- Abses atau fistel retroaurikular
- Jaringan granulasi atau polip diliang
telinga yang berasal dari kavum timpani
bisa keluar darah.- Pus yang selalu aktif atau berbau busuk
( aroma kolesteatom)
Foto rontgen mastoid gambaran
kolesteatom.
Operasi
1.Mastoidektomi sederhana( simple mastoidectomy)
2.Mastoidektomi radikal
3.Mastoidektomi radikaldengan modifikasi
4.Miringoplasti
5.Timpanoplasti
6.Pendekatan ganda
timpanoplasti ( Combinedapproach tympanoplasty)
Komplikasi
A. Komplikasi ditelinga tengah :
1. Perforasi persisten2. Erosi tulang pendengaran
3. Paralisis nervus fasial
B. Komplikasi telinga dalam1. Fistel labirin
2. Labirinitis supuratif
3. Tuli saraf ( sensorineural)
C. Komplikasi ekstradural
1. Abses ekstradural2. Trombosis sinus lateralis
3. Petrositis
D. Komplikasi ke susunan saraf pusat1. Meningitis
2. Abses otak
3. Hindrosefalus otitis
9
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
10/37
OME
Etiologi
bakteri, imunologis, alergi, virus, disfungsi tuba eustachi, obstruksi nasofaring, dll
Faktor predisposisi- terganggunya fungsi tuba eustachius- Adenoid hipertropi- Adenoitis- Sumbing palatum (cleft palate)- Tumor di nasofaring- Barotrauma- Sinusitis- Rhinitis- Defisiensi imunologik atau metabolic
Patogenesisgangguan fungsi tuba perbedaan tekanan hidrostatik transudat/ plasma keluar dari
pembuluh darah Serosa
Gejala klinis
- pendengaran berkurang- rasa penuh pada telinga
- rasa tersumbat pada telinga
- suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda (diplacusis binauralis)
- kadang terasa ada cairan yang bergerak dalam telinga saat posisi kepala berubah.- Rasa sedikit nyeri dalam telinga
- Tinitus atau vertigo ringan- Otoskopi: membran timpani retraksi, kadang tampak gelembung udara
Terapi
- Pengobatan diarahkan untuk memperbaiki ventilasi normal telinga tengah.
- banyak bisa sembuh sendiri dengan mengobati faktor predisposisi- Jika OME menetap dan mulai bergejala, maka pengobatan medis mulai diindikasikan:
1. Antihistamin atau dekongestan
2. Mukolitik.
3. Antibiotika (karena sering diikuti OMA) dosis profilaksis
4. Kortikosteroid.- Anak dengan OME persisten bilateral dan yang menderita kehilangan pendengaran
selama lebih dari 3 bulan patut dipertimbangkan untuk dilakukan intervensi pembedahan.pilihan yang di anjurkan adalah miringotomi dan pemasangan tabung ventilasi
(Grommet)
10
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
11/37
KOLESTEATOM kista epitelial berisi deskuamasi epitel (keratin). Deskuamasi tersebut dapat berasaldari kanalis auditoris externus atau membrana timpani. Apabila terbentuk terus menerus
dapat menyebabkan terjadinya penumpukan sehingga menyebabkan kolesteatom
bertambah besar bersifat desktruksif pada kranium yang dapat mengerosi dan
menghancurkan struktur penting pada tulang temporal.
Patogenesis
1. Teori Invaginasitimbul akibat terjadi proses invaginasi dari membrana timpani pars flacida karena
adanya tekanan negatif di telinga tengah akibat gangguan tuba.
2. Teori Imigrasiterbentuk akibat dari masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari pinggir
perforasi membrana timpani ke telinga tengah. Migrasi ini berperan penting
dalam akumulasi debris keratin dan sel skuamosa dalam retraksi kantong dan
perluasan kulit ke dalam telinga tengah melalui perforasi membran timpani.
3. Teori Metaplasiakibat metaplasi mukosa kavum timpani karena iritasi infeksi yang berlangsung
lama.4. Teori Implantasi
akibat adanya implantasi epitel kulit secara iatrogenik ke dalam telinga tengah
waktu operasi, setelah blust injury, pemasangan ventilasi tube atau setelahmiringotomi.
Kolesteatoma merupakan media yang baik untuk tumbuhnya kuman, yang paling seringadalah Pseudomonas aerogenusa. Pembesaran kolesteatom menjadi lebih cepat apabila
sudah disertai infeksi, kolesteatom ini akan menekan dan mendesak organ di sekitarnya
serta menimbulkan nekrosis terhadap tulang.
Erosi tulang melalui dua mekanisme.
1. desakan atau tekanan yang mengakibatkan remodeling tulang atau nekrosis tulang.
2. aktivitas enzimatik tepi kolesteatom yang bersifat osteoklastik yang menyebabkanresorpsi tulang.
Klasifikasi
a.Kolesteatom Kongenital
membrana timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi. ditemukan pada daerah petrosus
mastoid, cerebellopontin angle, anterior mesotimpanum atau pada daerah tepi tuba
austachii, dan seringkali teridentifikasi pada usia 6 bulan hingga 5 tahun.b. Kolesteatoma Akuisital
1. Primer
terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membrane timpani, akan tetapi telahterjadi retraksi membran timpani.
2. Kolestetoma Akuisital Sekunder
11
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
12/37
terbentuk setelah perforasi membran timpani. Terbentuk akibat dari masuknya
epitel kulit dari liang telinga /dari pinggir perforasi membrana timpani
Gejala Klinis
Perforasi sentral (lubang terdapat di tengah-tengah gendang telinga)
keluar nanah berbau busuk dari telinga tanpa disertai rasa nyeri. Bila terusmenerus kambuh, akan terbentuk pertumbuhan menonjol (polip), yang berasal
dari telinga tengah dan melalui lubang pada gendang telinga akan menonjol ke
dalam saluran telinga luar.
Pendengaran berkurang
Perasaan penuh
Pusing
Perasaan pusing atau kelemahan otot dapat terjadi di salah 1 sisi wajah atau sisi
telinga yang terinfeksi.
Penatalaksanaan
a. Terapi Medikamentosab. Terapi pembedahan
Prosedur pembedahan meliputi:
Canal Wall Down Procedure (CWD)
Canal Wall Up Procedure (CWU)
Trancanal Anterior Atticotomi
Bondy Modified Radical Procedure
Komplikasi
Tuli Konduksi
Tuli sensorineural Kehilangan pendengaran total
Paralisis fasialis
Fistula labyrinthin
abses periosteal, trombosis sinus lateral dan abses intrakranial
Komplikasi ke SSPMeningitis, Abses otak, hidrosefalus otitis
12
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
13/37
JURUS LIMA
BANGAT PADA COREKLABIRINITIS
radang telinga dalam (labirin), disebabkan oleh kuman ygmampu menyebabkan reaksi
inflamasi.
Merupakan komplikasi yg serius dari OMK perforata atau mastoiditis, juga OMA.
Kausa
- OMK- Kolesteatom
- Mastoiditis
- Trauma
- Operasi telinga
Jalannya infeksi :
Melalui tulang :
Fistel kanalis semi sirkularis
Foramen Rotundum
Foramen Ovale merusak basis stapes
Merusak promontorium
Melalui pembuluh darah
Trauma
Gejala Umum
Vertigo (gangguan keseimbangan)
Kurang dengar (gangguan pendengaran)
Muntah-muntah / mual
keringat dingin
Bila Pada OMK Terjadi Vertigo Spontan Ingat LABIRINITIS !!
Fistel Sign
Prinsip : mengisap & memompa udara di canalis auditoris eksterna
Fistel terjadi nistagmus, vertigo
Klasifikasi
13
Labirinitis
Sirkumskripta
Laten
Difusa
Serosa
Purulenta
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
14/37
Sirkumskripta Difusa Serosa Difusa Purulenta Laten
= Absorpsi produk toksin bakteri
telinga tengah,mastoid ke labirin(invasi kuman - )
L.D. serosa ygtelah terjadi
pustulasibarier telah
tertembusinfeksi
/ masuk ke labirin
= Labirinitis DifusaPurulenta Kronik
terlokalisir di dalamkapsul labirin saja
Penyebab Komplikasi OMK OMA, post op ME
& Stapedektomi
OMA, Mastoiditis
akut, OMK /
Mastoiditis kronikexaserbasi akut
Gejala Vertigo
Pendengaran turunVomitus
Fistel sign (+)
Vertigo spontan
NistagmusMual / muntah
Tuli saraf ringanFistula sign (-)
Tuli total, Vertigo
berat, Mual muntahNistagmus spontan
Posisi pasien khas(mengurangivertigo
gejala labirinitis tdk
menyolokfungsi labirin
kurang / hilangunilateral,tuli sama sekali
Terapi Terapi OMSK
Antibiotik
Operasi,simtomatik
Istirahat total
Antibiotik adekuat
Drainase telingatengah
Bed rest total
Sedatif ringan
Antibiotika adekuatoperasi : segera !
Drainase
atasi infeksi
Mastoidektomi (bila
ada indikasi)
Komplikasi
Intrakranial melalui perineural & perivaskuler
Subarahnoid melalui aqua duktus koklearis (perilimfe)
Duramater melalui duktus endolimfatik (endolimfe)
14
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
15/37
JURUS ENAM
RASA HANYUTVertigo
anamnesa
- jenis
- kapan, lama serangan, frekuensi- gejala penyerta
- riwayat terdahulu (trauma kapitis, OMSK, hipertensi, intoksikasi)
Tipe Vertigo
Sentral Perifer
Paroksismal (mendadak) jarang Sering
Beratnya Ringan Berat
Waktu Lama Singkat
Dipengaruhi posisi kepala - +
Gejala otonom - +
Kelainan SSP + -
MENIERE DISEASE
Etiologi
Belum jelas. Kemungkinan karena gangguan biokimia cairan endolimfe, gangguan klinik
membran labirin
Patofisiologi
Hidrops endolimfe pada koklea dan vestibulum karena:1. tekanan hidrostatik ujung arteri meningkat
2. tekanan osmotik dalam kapiler
3. tekanan osmotik ruang ekstrakapiler meningkat
4. jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat
Gejala Klinis
- vertigo berat disertai muntah- tinnitus- tuli saraf
Terapi
- tergantung etiologi- simptomatik (sedatif, antiemetik)- vasodilator perifer- antiiskemia- fisioterapi dan rehabilitasi
15
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
16/37
JURUS TUJUH
TELINGA BEDANGINGTinnitus keluhan perasaan mendengar bunyi tanpa ada rangsangan bunyi dari luarDibagi:
- Objektif: pemeriksa dapat mendengar dengan auskultasi dll. Sifat vibratorik,transmisi vibrasi sistem muskuler atau kardiovaskuler sekitar telinga
- Subjektif: non vibratorik proses iritatif/ degenerasi traktus auditorik
1. Nada rendah + tuli konduksi sumbatan liang telinga (serumen, tumor, tubakatar, otitis media, dll)
2. Nada rendah berpulsasi, tuli konduksi (-) gejala dini tumor glomus jugulare
3. tinitus objektif seirama denyut nadi gangguan vaskular
4. nada tinggi tuli sensorineural, intoksikasi obat
5. nada tinggi/rendah (bergemuruh/ berdengung) + tuli sensorineural +
vertigohipertensi endolimfatik6. bilateral intoksikasi obat, presbiakusis, trauma bising, penyakit sistemik lain
Anamnesis
- kualitas tinnitus- kuantitas tinnitus- vertigo?- Gangguan pendengaran?- Gejala neurologik lain?- Unilateral/ bilateral?- Lama serangan (patologik bila >5 menit)
Terapi
1. elektrofisiologik: alat bantu dengar, tinitus masker
2. psikologik3. medikamentosa: transquilizer, antidepresan sedatif, neurotonik, vitamin
4. bedah
16
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
17/37
JURUS DELAPAN
BEHINGUSAN DAN KAWAN-KAWAN
17
RINITIS
NON INFEKSI
INFEKSI
ALERGIKA
VASOMOTOR
MEDIKAMENTOSA
AKUT
KRONIS
RINITIS SIMPLEKS
INFLUENZA
RINITIS HIPERTROFI
RINITIS SIKA
RINITIS SPESIFIK
R. ATROFI/ OZAENA
R. difteri
R. sifilis
R. tuberkulosa
R. jamur
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
18/37
RINITIS ALERGI
Etiologi
Reaksi alergi pada pasien atopi Hipersensitivitas tipe I
Klasifikasi Rinitis Alergika
Rinitis alergi intermitten (kadang-kadang). < 4 hari/minggu atau < 4 minggu. Rinitis alergi persisten (menetap). Gejalanya > 4 hari/minggu atau > 4 minggu.
Rinitis alergi ringan. Tidak mengganggu aktivitas harian
Rinitis alergi sedang & berat. Mengganggu aktivitas harian.
Anamnesis
Bersin patologis (berulang lebih 5 kali setiap serangan)
Rinore
Gangguan hidung. Hidung gatal dan rasa tersumbat.
Mata gatal dan mengeluarkan air mata (lakrimasi).
Allergic shiner. Perasaan anak bahwa ada bayangan gelap di daerah bawah mataakibat stasis vena sekunder. Stasis vena ini disebabkan obstruksi hidung.
Allergic salute. Perilaku anak suka menggosok-gosok hidungnya akibat rasa gatal.
Allergic crease. garis melintang 1/3 bawah dorsum nasi akibat menggosok hidung.
Alergen terperinci
Hirupan (dws): debu rumah, tungau, jamur, bulu binatang
Makanan (anak): susu, telur, ikan laut, coklat
Riwayat alergi dalam keluarga
Bahan iritan pada tempat kerja
Pemeriksaan Fisik
Lakrimasi berlebihan, sklera dan konjungtiva yang merah, daerah gelap periorbita (mata
biru alergi), pembengkakan sedang sampai nyata dari konka nasalis yang berwarna
kepucatan keunguan, sekret hidung encer jernih, keriput lateral pada krista hidung,
gambaran allergic salute, lipatan hidung transversal, lipatan infraorbitaDennie-Morgan
Pemeriksaan Penunjang
eosinofil meninggi dlm sekret hidung dan darah tepi, peningkatan kadar serum IgE.
Sitologi hidung banyak eosinofil (menunjukkan alergi inhalan), basofil 5 sel/lap
(menunjukkan alergi ingestan), dan sel PMN (menunjukkan infeksi bakteri).
radio immunosorbent test (RAST) & enzyme linked immunosorbent assay (ELISA)
Uji kulit.
Penatalaksanaan
1. Menghindari alergen penyebab
Terapi simptomatik dengan obat-obatan Antihistamin oral, dekongestan (dapat
diberikan tunggal atau kombinasi dengan antihistamin H1 lokal atau peroral),
Kortikosteroid (sistemik atau intranasal)2. Injeksi alergen, imunoterapi, atau hiposensitisasi
18
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
19/37
Bila cara-cara konservatif tidak berhasil, maka injeksi alergen dapat diindikasikan.
penyuntikkan alergen penyebab bertahap menginduksi toleransi penderita alergi.
3. Penatalaksanaan komplikasi atau faktor-faktor yang memperburuk4. Terapi bedah
Pembedahan biasa dilakukan pada polip hidung dan sinusitis berkaitan dengan faktor
infeksi jika terapi obat-obatan.
Komplikasi
Otitis media, Disfungsi tuba eustachius, Sinusitis akut, Sinusitis kronik
RINITIS VASOMOTOR dan RINITIS MEDIKAMENTOSA
Vasomotor Medikamentosa
Penyebab Ketidakseimbangan saraf simpatis &
parasimpatis (otonom)- Obat-obatan yang menekan kerja
simpatis
- Faktor fisik: asap rokok, udaradingin, bau yang merangsang
- Faktor endokrin
- Faktor psikis
Pemakaian vasokonstriktor topikal (tetes
hidung/semprot hidung) dalam waktu
lama dan berlebihan sumbatan menetap
Gejala Klinis Hidung tersumbat bergantian kiri dan
kanan (tergantung posisi)Rinore (mukus/serosa)
Bersin jarang, tidak ada gatal
Gejala memburuk pada pagi waktu
bangun tidurRA: edema mukosa hidung, konka
merah tua/gelap/pucat
Hidung tersumbat terus menerus dan
berairRA: edema konka, sekret hidung
berlebihan
Pengujian dengan adrenalin: edema konka
tidak berkurang
Terapi - hindari penyebab
- simptomatis (dekongestan oral,
diatermi, kauterisasi konka,kortikosteroid topikal)
- Operasi (bedah beku, elektrokauter,
konkatomi inferior)
- Neurektomi n. Vidianus
- Hentikan obat
- kortikosteroid
- dekongestan oral
19
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
20/37
RINITIS SIMPLEKS, SIKA, HIPERTROFI, ATROFI (OZAENA)
Simpleks Sika Hipertrofi Ozaena
Sebab virus Lingkungan
berdebu, panas,kering, orangtua,
anemia, alkohol, giziburuk
Infeksi berulang di
hidung/ sinusLanjutan rinitis
alergi/ vasomotor
Klebsiella ozaena, def
Fe, vitamin A,sinusitis kronis,
kelainan hormon,peny kolagen
Gejala hidung kering, panas
&gatal, bersinberulang, hidung
tersumbat, ingus
encer (kental bilainfeksi sekunder
oleh bakteri)
demam, nyeri kepala
Iritasi, rasa kering di
hidungEpistaksis (kadang2)
Sumbatan hidung
Sekret banyak (mukopurulen), nyeri kepala
Konka hipertrofi,
berbenjol2 ditutupi
mukosa hipertrofiSekrer mukopurulen
Nafas berbau (yang
mencium orang lain,pasien tidak),
hiposmia/anosmia,
ingus kental hijau,
krusta hijau, hidungtersumbat, sakit
kepala
Terapi Istirahat
Analgeti antipiretik,dekongestan
Tergantung
penyebab, obat cucihidung
Sesuai penyebab
Kauterisasi konka
Antibiotik, obat cuci
hidung, operasi
RHINITIS DIFTERI, SIFILIS, TB
Difteri Sifilis TB
Penyebab Corynebacterium difteria T Pallidum M Tuberculosis
Gejala Demam, toksemia,limfadenitis, paralisis
Ingus bercampur darah
Pseudomembran putih,
krusta coklat di nares dancavum nasi
Sama dgn rinitis akut lain.Bercak pada mukosa,
gumma/ ulkus
Sekret mukopurulen berbau
+ krusta, perforasi septum/hidung pelana
Hidung tersumbat,Sekret mukopurulen, krusta
BTA (+)
Terapi Isolasi
ADS, penisilin (lokal/IM)
Penisilin, obat cuci hidung Obat anti TB
Obat cuci hidung
20
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
21/37
JURUS SEMBILAN
DAGING TUMBUHPolip Nasi
massa lunak bertangkai dalam rongga hidung,
permukaannya licin
berwarna putih keabu-abuan, agak bening karena mengandung banyak cairan (polip
edematosa) berubah menjadi kekuning kuningan atau kemerah merahan, suram
dan lebih kenyal (polip fibrosa).
Bentuknya dapat bulat atau lonjong, tunggal atau multipel, unilateral atau bilateral.
Etiologi
Belum diketahui pasti. Namun ada beberapa teori:
1. Faktor alergipolip nasi paling tinggi dijumpai pada penderita alergi saluran nafas, peningkatan sel
eosinofilia dalam darah dan sekret hidung pengumpulan Ig E dalam cairan polip.2. Faktor infeksi
Faktor predisposisi
1. Alergi terutama rinitis alergi.2. Sinusitis kronik.
3. Iritasi.
4. Sumbatan hidung oleh kelainan anatomi (deviasi septum, hipertrofi konka)
Patofisiologi
21
Fenomena Bernoulli udara mengalir melalui tempat
sempit tekanan negatif padadaerah sekitar jaringan yang
lemah akan terisa
teoriBernstein
aliran udara turbulensi di daerah
sempit kompleks osteomeatal
prolaps submukosa
reepitelisasi pembentukan
kelenjar baru peningkatan
penyerapan Na permuksaan sel
e itel retensi air
ketidakseimbangan
saraf vasomotor
peningkatan permeabilitas
kapiler + gangguan regulasi
vaskuler pelepasan sitokindari sel mast
edema mukosa
(kebanyakan di meatusmedius)
stroma terisi cairan
interseluler
mukosa yang sembabjadi polipoid
mukosa makin besar
turun dlm rongga hidung
Membentuk tangkai
POLIP
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
22/37
Gambaran Mikroskopik:
epitel dari polip serupa mukosa hidung normal (epitel bertingkat semu bersilia) dengansubmukosa yang sembab. Sel selnya terdiri limfosit, sel plasma, eosinofil, neutrofil dan
makrofag. Mukosa mengandung sedikit sel sel goblet. Pembuluh darah sangat sedikit
dan tidak mempunyai serabut saraf. Polip yang sudah mengalami metaplasi epitel karenasering terkena aliran udara, menjadi epitel transisional, kubik, gepeng berlapis tanpa
keratinisasi.
Anamnesis
- hidung tersumbat menetap, makin lama makin memberat.
- hiposmia anosmia (bila berat).- nyeri kepala sampai mata (bila disertai sinusitis)
- keluar sekret jernih sampai purulen (bila disertai sinusitis)
- ingus turun ke belakang (arah tenggorok)- bersin dan iritasi di hidung (bila penyebabnya alergi)
- batuk kronik dan asma (bila disertai asma)- bernafas melalui mulut tengorokan kering bau mulut
- telinga terasa penuh- suara sengau
- gangguan tidur, mengorok saat tidur, dan penurunan kualitas hidup
Pemeriksaan Fisik
- deformitas hidung luar hidung tampak mekar
- massa bertangkai, mudah digerakkan, konsistensi lunak, tidak nyeri bila ditekan, tidakmudah berdarah, pada pemakaian vasokonstriktor (kapas adrenalin) tidak mengecil. Polip
biasanya berbentuk multiple dan tumbuhnya bilateral.
Pemeriksaan Radiologis
Foto polos sinus paranasal (posisi Waters, AP, Caldwell dan lateral) dapat
memperlihatkan penebalan mukosa dan adanya batas udara-cairan di dalam sinus.
Diagnosis Banding
1. Tumor nasofaring, tampak seperti polip fibroudematus, relative lebih mudah berdarah
(epistaksis)2. Inverted Cell Papilloma tampak seperti polip multiple, pada orang berusia lanjut.
3. Meningokel, biasanya pada bayi, dan ingat polip jarang dijumpai pada anak/ bayi.
4. Konka polipoid (Tidak bertangkai, Sukar digerakkan, Nyeri bila ditekan dengan
pinset, Mudah berdarah, Dapat mengecil pada pemakaian vasokonstriktor)
Klasifikasi berdasar bentuk (Paparella dan Shumrick)
1. Polip udematusputih kelabu, licin, mengandung sedikit jaringan ikat, banyak rongga berisi cairan.
2. Polip fibrosa
Berwarna keruh karena banyak mengandung jaringan ikat.3. Polip vaskuler
22
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
23/37
Berwarna kemerahan karena relatif mengandung lebih banyak pembuluh darah.
Pembagian Stadium polip (Mackay dan Lund)
0 : tidak ada polip1 : terbatas di meatus medius
2: sudah keluar dari meatus medius, tampak tapi belum memenuhi rongga hidung
3: polip yang masif menutupi hampir seluruh rongga
Komplikasi
- Sinusitis paranasalis- rinolalia oklusa
- hiposmia atau anosmia
- aprokseksia nasalis.
- epifora.- foetor ex oroe
- sumbatan muara tuba eustachius gangguan drainase dan ventilase telinga tengah.
otitis media.
- kelainan bentuk hidung berupaFrog-face deformity
Penatalaksanaan
1. Terapi Operatif
Polipektomi dengan senar atau dengan forseps.
bila berulang atau sudah sangat besar = operasi etmoidektomi, atau CWL atau BSEF2. Terapi Konservatif
Oral, misalnya prednison 50 mg/hari atau deksametason selama 10 hari, kemudian
dosis diturunkan perlahan lahan (tappering off).Suntikan intrapolip, misalnya triamsinolon asetonid atau prednisolon 0,5 cc, tiap 5 7
hari sekali, sampai polipnya hilang.
Obat semprot hidung yang mengandung kortikosteroid
Prognosis
Cenderung residif
23
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
24/37
JURUS SEPULUH
SINUS4 Sinus
(1) Sinus frontalis ostiumnya terletak di meatus nasi medius.
(2) Sinus maksilaris (yang paling besar) ostiumnya di meatus nasi medius.
(3) Sinus ethmoidalis: anterior ostiumnya di meatus nasi medius, posterior:meatus nasi superior
(4) Sinus sfenoidalis ostiumnya di meatus nasi superior.
Kompleks osteomeatal: di meatus medius, terdapat daerah rumit dan sempit. Terdiri dari
infundibulum etmoid, resesus frontales, bula etmoid dan sel-sel etmoid anterior dengan
ostiumnya, serta ostium sinus maksilla.
Fungsi sinus
- air conditioning
- penahan suhu- keseimbangan kepala
- resonansi suara
- peredam perubahan tekanan udara- produksi mukus
Sinusitis
radang mukosa sinus paranasal.
mengenai beberapa sinus multisinusitis, mengenai semua sinus pansinusitis
paling sering ditemukan sinusitis maksila, karena:
- sinus terbesar
- letak ostium lebih tinggi drainase hanya tergantung dari silia
- dasar berupa akar gigi
- letak ostium di sekitar hiatus semilunaris
Etiologi
- rinogen (obstruksi ostium sinus)
- dentogen (infeksi gigi molar M1, M2, M3 atas serta premolar P1 dan P2)
- infeksi tenggorok (tonsillitis, infeksi faring, adenoiditis)
Faktor predisposisi
- Obstruksi mekanik (deviasi septum, benda asing di hidung, polip, tumor- rinitis kronis, rinitis alergi
- lingkungan berpolusi, udara dingin serta kering perubahan pada mukosa dan
kerusakan silia
24
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
25/37
Klasifikasi, Gejala, Terapi
Akut Sub akut kronis
Waktu 0-3 minggu 3 minggu 3 bulan > 3 bulan
Patologi Penyumbatan kompleks
osteomeatal oleh infeksi,
obstruksi mekanis,alergi.
Mukosa reversibel
= Silia rusak perubahan
mukosa hidung
ireversibel, kerusakan silia
Anamnesis Hidung buntu
Nyeri di daerah siuns
Nyeri alih
Maksilla: kelopak mata,
gigi, dahi, depan telinga
Etmoid: pangkal hidung,
kantus medius, bolamata, pelipis
Frontal: dahi, kepalaSfenoid: verteks,oksipital, belakang bola
mata, mastoid
Demam, lesu,ingus kental, berbau,
Sama sinusitis akut, tapi
tanda-tanda radang
akutnya mereda
Sekret di hidung, post
nasal drip
Rasa tidak nyaman, gatal
di tenggorokPendengaran terganggu
Nyeri kepala
Gangguan di mataBatuk
Gejala saluran cernaakibat mukopus tertelan
Px Fisik Bengkak daerahmuka/pipi/ kelopak mata
Mukosa konka edema
Hiperemi, postnasal drip
transiluminasi (+)
waters: perselubungan,air fluid level
Sama sinusitis akut, tapitanda-tanda radang
akutnya mereda
Tidak seberat sinusitisakut
Bengkak wajah (-)
Sekret kental purulen
Post nasal drip
Terapi Antibiotik
Dekongestan lokal tetes
hidungAnalgetik
Antibiotika spektrum
luas
Dekongestan lokal teteshidung, Analgetik
Antihistamin, mukolitik
Diatermi, Pungsi irigasi
Antibiotik, Dekongestan
lokal, Analgetik
Diatermipungsi dan irigasi sinus
operasi radikal: CWL,
BSEF
Komplikasi
1. Orbita :
- Peradangan atau reaksi edem yang ringan- Selulitis orbita
- Abses subperiosteal- Abses Orbita
2. Mukokel (kista yang mengandung mukus yang timbul dalam sinus)
erosi tulang deformitas wajah, proptosis atau enopthalmus, diplopia.
nyeri pada wajah, sakit kepala.
25
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
26/37
JURUS SEBELAS
HIDUNG BEDARAHAN suatu gejala, bukan penyakit Perdarahan dari :
Rongga hidungJaringan sekitar: Sinus paranasalis, nasofaring
ETIOLOGI
26
LOKAL TRAUMA Mengeluarkan ingus tll kuatBersin-bersin
Mengorek hidung
Benda asing
INFEKSI
NEOPLASMA
KONGENITAL
RinitisSinus paranasalisGranuloma spesifik
Hemangioma
Angiofibroma
nasofaringCa nasofaring
Herediter hemoraging
telengectasis
SISTEMIK Kardiovaskular (HT, Kelainan pembuluh
darah, Nefritis kronis, sirosis hepatic)
Kelainan darah (Hemofilia,Trombositopenia, leukemia)
Infeksi (DHF, tifoid, morbili)
perubahan tekanan atmosfir(coison disease)
Gangguan endokrin
(hamil, menopause)
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
27/37
SUMBER & LOKASI PERDARAHAN
PENATALAKSANAAN
1. Menghentikan perdarahan
a. Bersihkan bekuan darahb. Tekan / jepit ala nasi 5 10 mnt u/ perdarahan pleksus kiesselbach
c. Pemberian vasokonstriktor + lokal anastesi (lidokain epidril 1%)d. Kaustik (Triclor acetic acid 100%, Nitrat argenti 20-30%, elektrokauter
e. Pemasangan tampon anterior
f. Pemasangan tampon posterior tampon Bellocq (perdarahan posterior dan nasofaring,Bila dg tampon anterior tidak teratasi :
g. Ligasi arteri( a. ethmoidalis anterior, a. ethmoidalis posterior, a. karotis eksterna, a.
maxillaris interna)
2. Mencegah komplikasi
a.Infusb. Transfusi darah bila Hb < 8%c.Antibiotika
d. Obat-obat hemostatika
3. Mencegah berulangnya epistaksis
Mencari penyebab terapi yg sesuai kausa
KOMPLIKASI
- Komplikasi epistaksis :Hipotensi, hipoksia, anemia, aspirasi pneumonia
- Komplikasi kauterisasi : Sinekia, perforasi septum
- Komplikasi pemasangan tampon : Sinekia, rinosinusitis, sindrom syok toksik, Perforasiseptum, tuba eustachius tersumbat, aritmia (overdosis kokain atau lidokain )
- Komplikasi embolisasi : Perdarahan hematom, nyeri wajah, hipersensitivitas, paralisis
fasialis, infark miokard.- Komplikasi ligasi arteri : kebas pada wajah, sinusitis, sinekia, infark miokard.
27
POSTERIOR
A. ethmoid ant
A. ethmoid post
Hidung atas
a. sphenopalatina hidung bawah
Plexus Kieselbach ANTERIOR
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
28/37
JURUS DUA BELAS
TUMORANGIOFIBROMA NASOFARING
tumor jinak nasofaring, secara histologis jinak, secara klinis bersifat ganas, karenamempunyai kemampuan mendestruksi tulang dan meluas ke jaringan sekitarnya. Kaya
pembuluh darah- terjadi hanya pada laki-laki, biasanya selama masa prepubertas dan remaja. (7-21 tahun)
Etiologi
Belum jelas. berbagai macam teori banyak diajukan.- teori jaringan asal, tempat perlekatan spesifik angiofibroma di dinding posterolateral
atap rongga hidung.
- Faktor ketidakseimbangan hormonal (pertumbuhan yang abnormal dari kondrokartilagoembrional, dimana hormon testosteron berperan dalam terbentuknya hamartomatous
nidus dari jaringan konka inferior yang seharusnya tidak terdapat di nasofaring)
- trauma, inflamasi, infeksi, alergi, dan herediter.
Histopatologi
memiliki lobulus-lobulus,firm, tidak berkapsul, biasanya berwarna merah muda-keabuan
atau ungu-kemerahan. mikroskopis, memiliki pembuluh darah yang berdinding tipis
dengan diameter beragam bergantung dari stroma jaringan ikat yang matang. jaringan
ikat sembab dengan diantaranya didapatkan pembuluh-pembuluh darah lebar, yangsangat bervariasi dalam besar, bentuk, serta distribusinya. Pada beberapa tempat tampak
adanya pembuluh-pembuluh darah kapiler yang saling berhubungan.
Gejala Klinis
epistaksis yang hebat, pembengkakan wajah, proptosis, dan gejala okular (diplopia
dengan atau tanpa gangguan lapangan pandang)
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Bentuk muka (frog face), mata menonjol.
Rinoskopi anterior, didapatkan tumor di bagian belakang rongga hidung.
Fenomena palatum negative.
Rinoskopi posterior, didapatkan tumor di nasofaring merah kebiruan.
Pemeriksaan Tambahan
Ct scan, angiografi, MRI, untuk mengetahui perluasan tumor.
Biopsi tidak dianjurkan mengingat bahaya perdarahan.
Tumor akan tumbuh ekspansif
o Ke lateral : Menutup ostium tuba Eustchius, terjadi oklusi tuba, otitis media.
o Ke anterior : Masuk ke rongga hidung menimbulkan buntu hidung unilateral /
bilateral. Menimbulkan frog face. Masuk ke orbita, menyebabkan protrusion bulbi.
o Ke bawah : Mendesak palatum mole, menyebabkan bombans. Masuk ke orofaring,
hipofaring, menyebabkan gangguan menelan dan sesak nafas..
28
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
29/37
o Ke atas : Mendesak dasar tengkorak, masuk ke rongga tengkorak.
Penatalaksanaan
Terapi Bedah
1. Rhinotomi lateral, transpalatal, transmaksilla, atau melalui spenoethmoidal
digunakan untuk tumor-tumor kecil (Fisch stadium I atau II).2. Melalui infratemporal fossa digunakan untuk tumor yang sudah melebar ke lateral.3. Melalui Midfacial degloving, dengan atau tanpa osteotomi LeFort, improves
posterior access to the tumor (gambar 2).Terapi Hormon: Penghambat reseptor testosteron flutamideRadioterapi
KARSINOMA NASOFARING
Etiologi
virus Epstein-Barr
HistopatologiWHO (1991) dibagi 2 tipe:
1. Karsinoma sel skuamosa berkeratinisasi (Keratinizing Squamous Cell Carcinoma).
2. Karsinoma non-keratinisasi (Non-keratinizing Carcinoma).
Gejala Klinik
1. Gejala Dini.
a. Gejala telinga- Rasa penuh pada telinga
- Tinitus
- Gangguan pendengaran
b. Gejala hidung- Epistaksis
- Hidung tersumbat
c. Gejala mata dan saraf
- Diplopia- Gerakan bola mata terbatas9,12
2. Gejala lanjut
- Limfadenopati servikal
- Gejala akibat perluasan tumor kejaringan sekitar
- Gejala akibat metastase jauh.2,3,10
Penatalaksanaan
1. Radioterapi
2. Kemoterapi3. Operasi
diseksi leher radikal (jika masih ada sisa kelenjar pasca radiasi atau adanya
kekambuhan kelenjar dengan syarat bahwa tumor primer sudah dinyatakan bersih yangdibuktikan dengan pemeriksaan radiologik dan serologi) dan nasofaringektomi (paliatif
pada kasus-kasus yang kambuh atau adanya residu)
4. Imunoterapi
29
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
30/37
TUMOR SINONASAL
- keganasan paling banyak terjadi pada sinus maksilaris, diikuti etmoidalis, sfenoidalis,
dan sinus frontalis- tumor ganas sinonasal yang tersering adalah karsinoma sel skuamosa (70%), disusul
oleh karsinoma yang berdeferensiasi, dan tumor kelenjar.
- 10,1% dari seluruh tumor ganas THT. Rasio penderita laki-laki banding wanita sebesar2:15.
Etiologibelum diketahui, diduga beberapa zat hasil industri antara lain nikel, debu kayu, kulit,
formaldehid, kromium, minyak isopropil, dan lain-lain.
Faktor Risiko
tukang kayu, tukang sepatu dan boot, serta pembuat furnitur.
Klasifikasi
1. Tumor Jinaktersering papiloma skuamosa. Makroskopis mirip dengan polip, tetapi lebih vaskuler,
padat dan tidak mengkilap. Ada 2 jenis papiloma, pertama eksofitik atau fungiform danyang kedua endofitik disebut papiloma inverted. (dibahas di bawah)
2. Tumor Ganas
Tumor ganas yang tersering adalah karsinoma sel skuamosa (70%). Sinus maksilatersering terkena (65-80%), sinus etmoid (15-25%), hidung sendiri (24%),
3. Invasi Sekunder
antara lain pituitary adenomas, chordomas, karsinoma nasofaring, meningioma, tumorodontogenik, neoplasma skeleton kraniofasial jinak dan ganas, tumor orbita
Gejala Klinis1. Gejala nasalobstruksi hidung unilateral dan rinorea. Sekret sering bercampur darah atau terjadi
epistaksis. Tumor yang besar mendesak tulang hidung deformitas hidung. Khas
pada tumor ganas ingusnya berbau karena mengandung jaringan nekrotik.2. Gejala orbital
diplopia, protosis, oftalmoplegia, gangguan visus dan epifora.
3. Gejala oralulkus di palatum /prosesus alveolaris. (mengeluh gigi palsunya tidak pas lagi atau gigi
geligi goyah.
4. Gejala fasial
penonjolan pipi, nyeri, anesthesia atau parestesia muka jika mengenai nervus trigeminus.5. Gejala intrakranial
sakit kepala hebat, oftalmoplegia dan gangguan visus. Dapat disertai likuorea,
Terapi
pembedahan radikal diikuti dengan radioterapi postoperatif.
30
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
31/37
INVERTED PAPILOMA
tumor jinak, tetapi terdapat hiperplasi epitel yang tumbuh dan masuk ke dalamjaringan stroma di bawahnya untuk kemudian membentuk kripte, dengan membrana
basalis yang tetap utuh.
mampu merusak jaringan sekitar, cenderung kambuh lagi dan dapat menjadi ganas .
Etiologi
belum jelas, terdapat bermacam-macam teori, antara lain: infeksi kronis, virus, polip
HPV 6, 11,16, and 18.
Faktor Resiko
laki-laki: wanita = 3:1. Riwayat sinusitis sebelumnya
Histologi
mirip dengan polip. variasi warna dari merah sampai merah muda pucat. Lebih vaskular
dibandingkan polip.
Gejala Klinis
mirip dengan gejala tumor jinak hidung dan sinus paranasal,masa tumor mirip dengan polip hidung, tetapi biasanya unilateral.
obstruksi nasal disertai gejala seperti epistaksis, nyeri di hidung, rhinorrhea, proptosis,
dan epifora. Di literature lain disebutkan nyeri pada wajah, diplopia, suara bindeng, facialpruritus, dan anosmia.
Penatalaksanaan
Tindakan bedah (rhinotomy lateral dengan maxilektomi medial, lateral osteotomy daritulang nasal serta midfacial degloving)
Radioterapi (adjuvan)
31
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
32/37
JURUS TIGA BELAS
AMANDALTONSILITIS AKUT
Keradangan akut pada tonsil
Biasanya pada anak-anak >> 5 th s.d 10 th
Etiologi
- Streptokokus B hemolitikus group A- Streptokokus non hemolitikus- Virus
Anamnesis
- Nyeri menelan hebat anak tidak mau makan- Tenggorokan terasa kering
- Otalgia nyeri alih
- Panas tinggi kejang- Nyeri kepala & malaise
Pemeriksaan
- Plummy voice suara terdengar spt berisi makanan- Ptialismus- Tonsil merah udem dg detritus- Palatum mole- Arkus anterior udem & hiperemi
- Arkus posterior- Pembesaran kelenjar regional yugolodigastrikus & nyeri tekan
Komplikasi
Lokal
- Abses / infiltrat peritonsiler- Abses parafaring- Adenitis servikal supuratifa- Otitis media akut
Sistemik :
- Ginjal : GNA, nefritis- Persendian : artritis- Jantung : endokarditis- Vaskuler : plebitis
Terapi
- Simptomatis- Istirahat
- Makanan lunak
- Obat kumur- Analgetika / antipiretik
- Antibiotika : pada penderita dg daya tahan menurun golongan penisilin (5-10 hari)
32
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
33/37
TONSILITIS KRONIS
Etiologi
Seperti tonsilitis akut
Anamnesis- Ringan tanpa keluhan sakit tenggorok
- Hebat eksaserbasi akut- Rasa ada benda asing- bau mulut
Pemeriksaan
Gambaran klinis bervariasi tergentung bentuk infeksi- Tonsil hipertropi: tonsil membesar, jaringan parut (+), kripte melebar & eksudat
purulen diantara kripte
- Tonsil atropi : tonsil kecil membentuk lekukan dg tepi hiperemis
- Sekret purulen tipis- Didapatkan pembesaran kelenjar submandibula tanpa nyeri tekan- Ukuran jaringan tonsil tidak mempunyai hubungan dg infeksi kronis / berulang
Komplikasi
seperti tonsilitis akut
Terapi
tonsilektomiIndikasi Mutlak
1. Corpulmonal karena obstruksi jalan nafas menahun
2. Hipertropi tonsil (adenoid) dg sindroma sleep apneu3. Hipertropi gangguan makan dg penurunan berat badan yg cepat4. Biopsi karena curiga keganasan
5. Post abses peritonsiler yg berulang atau abses yg meluas ke jaringan sekitar
Indikasi Relatif1. Serangan berulang (4-5x /th) walau pemberian terapi sudah adekuat
2. Tonsilitis dg karier a.l : difteri, strep B hemolitikus
3. Hiperplasia tonsil & obstruksi fungsional Hiperplasia & obstruksi yg menetap
setelah infeksi mononukleosis4. Riwayat demam rematik jantung yg berhubungan dg tonsilitis yg berulang
5. Tonsilitis kronis menetap respon penatalaksanaan medis tidak berhasil
6. Hipertropi tonsil dan adenoid7. Tonsilitis kronis yg berhubungan dg adenopatia servikal persisten
33
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
34/37
ADENOIDITIS AKUT
Keradangan akut pada adenoid pada bayi & anak
Etiologi
Streptokokus hemolitikus (50%), Virus
Gambaran Klinis
- Panas badan tinggi kejang
- Hidung buntu bayi menyusu tidak tenang- Rhinoskopi anterior (kalau terlihat): adenoid udem & hiperemi kadang tertutup sekret- Biasanya bersama-sama tonsilitis akut
Terapi
- Simptomatis: analgetika / antipiretika
- antibiotika
Komplikasi- OMA- Infeksi saluran nafas bawah
ADENOIDITIS KRONIK ADENOID HIPERTROPI Keradangan berulang / iritasi pada adenoid akibat a/l : rinitis kronis, sinusitis kronis
post nasal drip
Gejala
- Obstruksi nasi shg berakibat : Rinolalia oklusa
- adenoid face
- Nafsu makan menurun- Sering pilek- Sering sakit kepala
- Pendengaran berkurang
- Batuk yg sukar sembuh- Aproseksia nasalis (sukar konsentrasi)
- Rinoskopi anterior : palatum mole penomen (-) / terbatas
Terapi
Adenoidektomi
Indikasi Adenoidektomi- Obstruksi jalan nafas kronis Nasofaring purulen kronis walaupun dg terapi adekuat- Otitis media serosa
- Otitis media supuratifa akut yg rekuren penatalaksanaan medis (-)- Otitis media supuratifa kronik- Curiga keganasan nasofaring
34
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
35/37
JURUS EMPAT BELAS
FARINGITIS
FARINGITIS AKUT, KRONIS HIPERPLASTIK DAN ATROFI
AKUT HIPERPLASTIK ATROFI
Penyebab Streptococcus
hemoliticus, S viridan, Spiogenes. Virus influenza,
adenovirus, ECHO
Predisposisi: rinitis kronis,sinusitis, iritasi kronis
(rokok, alkohol), hidung
sumbat nafas lwt mulut
Rinitis atrofi
Gejala Nyeri tenggorok, disfagia,
demam, mual, kel limfa
leher >>,Faring hiperemi, edem
Dind posterior bergranula
Tenggorok gatal dan kering
Batuk bereak
Tenggorok kering dan tebal
Mulut berbau
Mukosa faring ditutupilendir kental, bila diangkat
mukosa kering
Terapi Analgetik Antibiotik
Kaustik (Nitrat argenti,elektrokauter)
Obat kumur, obat batuk
Obati rinitis atrofiObat kumur, hiegene mulut
FARINGITIS LUETIKA DAN TUBERKULOSA
LUETIKA T Pallidum TB
Gejala Primer: bercak keputihan rongga mulut faring, ulkus, kel mandibula >> nyeri(-)
Sekunder: eritema
Tertier: guma
Nyeri hebat tenggorok, otalgia,kel servikal >>
BTA (+)
Terapi Penisilin dosis tinggi Terapi TB
35
FARINGITIS
NON SPESIFIK
AKUT
KRONIS
HIPERPLASTIK
ATROFI
SPESIFIK
LUETIKA
TB
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
36/37
JURUS LIMA BELAS
SERAK - SESAKObstruksi Laring
Keadaan darurat
Anak-anak mudah terjadi karena
1. Adanya jaringan ikat kendor udem >> Umur < 1 th udem 1mm lumenmengecil sp 50%, sedangkan dewasa 20%
2. Lumen glotis kecil
3. Tulang rawan & trakea lunak
Gejala
1. Stridor inspiratoar
2. Sesak nafas3. Retraksi waktu inspirasi
4. Gelisah
5. Pucat sianosis (hipoksia)
4 Stadium Jackson
Stadium I Retraksi supra sternal
Stridor inspiratoar
Penderita tampak tenang
Stadium II
Stridor inspiratoar
Retraksi supra sternal Retraksi epigastrial
Mulai gelisah
Stadium III Stridor inspiratoar
Retraksi suprasternal
Retraksi supra klavikula
Retraksi infra klavikula Retraksi epigastreal
Retraksi interkostal
Gelisah & sesakStadium IV
Seperti stadium III tetapi lebih
berat
Sangat gelisah berusaha nafas
Tampak ketakutan
Sianosis
Setelah gelisah tenang
sianosis kesadaran menurun
LARINGITIS AKUT (NON SPESIFIK)
Penyebab
Banyak bicara :
Bicara keras (teriak) Penyalahgunaan suara = vokal abuse
Faktor eksogen :
Asap rokok Debu
alkohol
Faktor endogen : iritasi post nasal drip
36
7/28/2019 Jurus Mabuk Belajar Tht 03
37/37
Gejala
Suara parau afoni
Tenggorokan gatal, kering sakit waktu bicara Subfibril
Korda vokalis merah dan udem
Terapi
Self limiting disease
Vokal rest antibiotika
LARINGITIS KRONIK SPESIFIK
1. Laringitis TBC
2. Laringitis luetika
3. Laringits G O
4. Laringitis AIDS
Terapisesuai etiologi