34
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU NASKAH PUBLIKASI Oleh: SINTIA ASTRIANA RUMZI SAMIN JAMHUR POTI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA JURUSAN ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

  • Upload
    dokiet

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA PEGAWAI

PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

SINTIA ASTRIANA

RUMZI SAMIN

JAMHUR POTI

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

JURUSAN ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2015

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA PEGAWAI

PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Administrasi Negara

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

SINTIA ASTRIANA

RUMZI SAMIN

JAMHUR POTI

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

JURUSAN ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2015

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

ABSTRAK

Disiplin kerja merupakan salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai untuk mencapai tujuan dan prestasi kerja yang diharapkan. Tanpa disiplin kerja pegawai yang baik, sulit untuk mencapai hasil yang optimal. Tingkat disiplin dapat diukur melalui ketaatan pada peraturan yang telah ditentukan oleh organisasi dan dari kesadaran pribadi. Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan kerja pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kerja pegawai dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau. Dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara untuk menjawab permasalahan tersebut. Konsep teori yang digunakan menurut Malayu S.P Hasibuan (2003 : 194), ada 8 faktor yang dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai dalam pemerintahan yaitu : 1. Tujuan dan Kemampuan, 2. Teladan Pimpinan, 3. Balas jasa, 4. Keadilan, 5. Waskat (pengawasan melekat), 6. Sanksi Hukuman, 7. Ketegasan, 8. Hubungan Kemanusiaan.Kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Hasil wawancara dengan responden dan wawancara dengan key informan serta didukung oleh dokumentasi yang didapati dari berbagai sumber penelitian mengenai pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau :

a. Tujuan dan Kemampuan, sudah sesuai dengan kemampuan dan keahlian pegawai dalam mengerjakan pekerjaan serta tugas yang diberikan, sehingga tujuan kerja sesuai dengan hasil yang diharapkan.

b. Teladan Pimpinan, bahwa pimpinan telah melakukan kedisiplinan dengan baik dan berusaha terus untuk meningkatkan kedisiplinan tersebut agar lebih baik lagi kedepannya. Oleh karena itu peraturan-peraturan yang telah ditetapkan harus dipatuhi oleh semuanya tanpa terkecuali.

c. Balas Jasa, pendapatan yang diperoleh sudah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan dan kesejahteraan antara pegawai maupun pimpinan sudah tercipta dengan baik.

d. Keadilan, pimpinan selalu bersikap adil dan tidak ada pilih kasih dengan pegawainya, lagi pula para pegawai sudah mengetahui tugas dab tanggung jawab masing-masing.

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

e. Waskat (Pengawasan Melekat), para pegawai memiliki pengetahuan dalam melaksanakan proses kerjanya. Dan pimpinan juga aktif mengawaqsi pekerjaan pegawainya tersebut.

f. Sanksi Hukuman, berani memberikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.

g. Ketegasan, pimpinan dapat bersikap tegas dan tidak sungkan menegur pegawai yang melanggar peraturan.

h. Hubungan Kemanusiaan, adanya kerjasama yang baik sehingga terciptalah kenyamanan dalam bekerja.

Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau yang harus ditidak lanjuti sehingga kedisiplinan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya penghambat untuk melakukan pekerjaan masing-masing pegawai.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau terdapar beberapa saran yang harus ditindak lanjuti diantaranya :

a. Diharapkan Kepala Dinas dan Kepala Bidang memberikan pelatihan-pelatihan agar mengetahui kemampuan para pegawai dan honorer agar sesuai pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan kemampuan yang dimiliki.

b. Diharapkan menambah peralatan-peralatan yang kurang agar pekerjaan tidak tertunda dan selesai tepat waktu sesuai tujuan yang diharapkan.

c. Sebaiknya pimpinan memberikan sanksi kepada pegawai sesuai dengan kesalahan dan ketentuan yang ada agar perbuatan indisipliner tidak terulang lagi terhadap semua pegawai yang ada.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau sudah melakukan disiplin kerja sesuai dengan faktor-faktor disiplin kerja pegawai dengan baik. Hanya saja masih ada sebagian yang harus ditingkatkan lagi supaya kedepannya pelaksanaan disiplin kerja ini semakin baik lagi.

Kata kunci : Disiplin Kerja

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

ABSTRACT

Work discipline is an important factor in increasing work productivity of employees in order to achieve the desired goal and work performance. Without good discipline of employees, it is difficult to achieve optimal result. Work discipline can be assessed through the obedience to the rules set by the organization and the personal awareness of the employees themselves. The discipline factor plays an important role in the work execution of the employees. An employee with a high degree of discipline will still do his work well even though not being monitored by his superior.

This research intends to understand the work execution of employees and to know the factors that affect the work discipline of employees. This research is done using qualitative descriptive analysis. The research location is the Department of Youth and Sports of Riau Islands Province. By using the data collection method of observation and interview, it is hoped that the problem can be solved. The theory concept used is based on the one by Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 194), stating that there are 8 factors that affect the work discipline of government employees, being: 1. Goal and Capability, 2. Leadership Example, 3. Service Reward, 4. Fairness, 5. Constant Supervision, 6. Sanction, 7. Strictness, and 8. Human Relationship.

The conclusion of this study as follows:

Interviews with respondents and interviews with key informants and supported by documentation that is found from various sources of research on the implementation of labor discipline of employees at the Department of Youth and Sports Riau islands:

a. Purpose and ability, are in accordance with the capabilities and expertise of employees in doing the job as well as the assignment, so that the purpose of work in accordance with the expected results.

b. Exemplary leadership, that leadership has done a good discipline and strive constantly to improve the discipline in order to better in the future. Therefore, the regulations that have been established must be obeyed by all without exception.

c. Reply Service, the income is in conformity with the work done and well-being among employees and leaders has been created properly.

d. Justice, leadership always be fair and there is no favoritism with employees, besides the employees already know the task dab responsibilities of each.

e. Waskat (Embedded Control), employees have the knowledge to carry out the process works. And leaders are also active mengawaqsi the employees work Penalty sanctions, dare to impose penalties in accordance with the mistakes made.

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

f. Decisiveness, leadership can be assertive and did not hesitate to reprimand employees who violate the rules.

g. Human relations, good cooperation so that creates comfort in the work.

The factors affecting the work discipline of employees at the Department of Youth and Sports of the Riau Islands province should ditidak up so that discipline can work well without any obstacle to the work of each employee.

Based on the factors affecting the work discipline of employees at the Department of Youth and Sports Riau Islands Province terdapar some advice that should be followed up include:

a. Expected Head of Department and Head of providing training in order to determine the ability of employees and nonpermanent to fit the work to be carried out by the capabilities.

b. Is expected to add equipment that is less that the work is not delayed and completed on time according to the expected destination.

c. Leaders should give sanction to employees in accordance with the error and the existing provisions so that disciplinary action will not happen again to all existing employees.

Research results show that the Department of Youth and Sports of Riau Islands Province has carried out work discipline well based on work discipline factors of the employees. Nevertheless there is still room for further improvement in the future so that the execution of work discipline can become better.

Key word: Work discipline

.

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA

PEGAWAI PADA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI

KEPULAUAN RIAU

A. Latar belakang

Pegawai merupakan penggerak kegiatan dalam suatu instansi. Dalam melakukan kegiatan, pegawai memerlukan petunjuk kerja dari organisasi agar pelaksanaannya sesuai dengan perencanaan, dan harus didukung dengan peraturan kerja organisasi sehingga menciptakan disiplin kerja. Perusahaan dapat menegakkan aturan kerja organisasi dan konsekuensinya bagi pegawai jika mereka memahaminya secara baik. Oleh karena itu, hal tersebut harus disosialisasikan. Pemahaman yang kurang terhadap peraturan kerja serta kurang tegasnya hukuman yang diberikan akan membuat pegawai sering melanggar aturan tersebut. Pelanggaran aturan ditunjukan misalnya merokok di ruang kerja, ngobrol di ruang kerja, dan keluar dari ruangan kerja, sering absen, pegawai tidak berpakaian rapi dan bersikap tidak sopan.

Disiplin kerja merupakan salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai, karena dengan adanya disiplin kerja pegawai akan mampu mencapai produktivitas kerja yang maksimal. Tingkat disiplin dapat diukur melalui

ketaatan pada peraturan yang telah ditentukan oleh organisasi dan dari kesadaran pribadi. Sehingga dapat diartikan bahwa disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memilih tuntutan berbagai ketentuan tersebut.

Menurut pendapat Sinungan Muchdarsyah (2004:146) Bahwa “Disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat, yang berupa ketaatan terhadap peraturan yang ditetapkan pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu”.

Veithzal Rival (2003:73) mengatakan, “Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para pimpinan untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Pegawai akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik dan bukan mematuhi tugasnya itu dengan paksaan. Kesediaan kerja adalah suatu sikap perilaku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan tugas pokok sebagai seorang pegawai. Pegawai harus memiliki prinsip dan memaksimalkan potensi kerja, agar pegawai lain mengikutinya sehingga dapat menanamkan jiwa disiplin dalam bekerja.

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

Menurut Soejono (1997 : 67), aspek-aspek disiplin kerja karyawan dapat dikatakan baik, apabila memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Para karyawan datang tepat waktu, tertib, teratur.Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu dan teratur maka disiplin kerja dapat dikatakan baik.

b. Berpakaian rapiBerpakaian rapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan, karena dengan berpakaian rapi suasana kerja akan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.

c. Mampu memanfaatkan dan menggerakkan perlengkapan secara baik.Sikap hati-hati dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan perlengkapan kantor tidak secara hati-hati, maka akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian.

d. Menghasilkan pekerjaan yang memuaskan

e. Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasiDengan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi maka dapat menunjukkan bahwa karyawan memiliki disiplin kerja yang baik, juga menunjukkan

kepatuhan karyawan terhadap organisasi.

f. Memiliki tanggung jawab yang tinggi.

Tanggung jawab sangat berpengaruh terhadap disiplin kerja, dengan adanya tanggung jawab terhadap tugasnya maka menunjukkan disiplin kerja karyawan tinggi.

Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan kerja pegawai. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang pegawai yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan.

Demikian juga pegawai yang mempunyai kedisiplinan akan mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya pegawai yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Menurut Hasibuan (2003:193) disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

tujuan organisasi, pegawai, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap atasan selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang atasan dikatakan efektif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya.

Uraian ini dapat dijelaskan bahwa disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan atau organisasi dan pegawai. Disiplin juga berkaitan erat dengan sanksi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar.

Menurut Suradinata (1996: 150) “Disiplin pada dasarnya mencakup pelajaran, patuh, taat, kesetiaan, hormat kepada ketentuan/peraturan/norma yang berlaku”. Dalam hubungannya dengan disiplin kerja, disiplin merupakan unsur pengikat, unsur integrasi dan merupakan unsur yang dapat menggairahkan kerja bahkan dapat pula sebaliknya.

Dengan berpedoman pada pengertian tersebut maka disiplin merupakan faktor pengikat kerja, yaitu merupakan kekuatan yang dapat memaksa tenaga kerja atau pegawai untuk mematuhi peraturan serta prosedur kerja yang telah disepakati dan telah ditentukan oleh lembaga yang berwenang atau pejabat yang berwenang dengan berpegang pada peraturan tersebut. Dengan berpegang pada peraturan dimaksud diharapkan tujuan organisasi dapat tercapai.

Organisasi yang baik harus berupaya menciptakan peraturan atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluruh pegawai dalam organisasi. Menurut Singodimedjo (2000:112) “Disiplin kerja adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk memahami dan mentaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya”. Dalam hal ini menurut Singodimedjo (2000:125), ada beberapa peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja antara lain :

a. Peraturan jam masuk, pulang dan jam istirahat,

b. Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam pekerjaan,

c. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja lain,

d. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai selama dalam organisasi dan sebagainya.

Disiplin kerja pegawai tersebut juga telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Yang mana semua kewajiban, hak, peraturan, sanksi hukuman dan lainnya sudah tercantum didalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Kerja Pegawai Negeri tersebut.

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai faktor-faktor apa saya yang dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai, maka penulis mengemukakan judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Pegawai Pada Dinas Pemuda Dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan penulis, informasi yang diperoleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau, ada beberapa gejala-gejala yang menghambat disiplin kerja pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau sebagai berikut :

a. Hasil kerja yang belum maksimal dalam menjalankan pekerjaan,

b. Keterampilan pegawai yang masih rendah,

c. Banyak yang terlambat dan tidak mengikuti apel pagi,

d. Istirahat dan pulang sebelum jam yang telah ditentukan,

e. Tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang telah menjadi tugasnya karena tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,

f. Pegawai sering mengalihkan pekerjaannya kepada honorer, karena honorer yang lebih pandai dan mengerti untuk

mengerjakan pekerjan tersebut,

g. Pekerjaan kantor tertunda karena sering keluar untuk kepentingan pribadi dan keseringan ngobrol pada jam kerja,

h. Sering terjadi salah paham sesama pegawai karena pekerjaan.

C. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Nazir (2002:63), “metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.” Menurut Sugiyono (2005: 14) penelitian deskriptif yaitu “penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya”.

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau. Alasan penulis memilih lokasi tersebut adalah karena Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini banyak memiliki kegiatan-kegiatan untuk membantu Gubernur dalam pelaksanaan pemerintahan Provinsi di bidang Pemuda dan Olahraga sesuai dengan kewenangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Responden

Dalam penelitian ini tidak mengenal populasi dan sampel melainkan responden. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan Sugiono (2010:65) yang menyatakan bahwa “dalam penelitian kualitatif tidak mengenal populasi dan sampel” .

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan informasi kunci (key informan) dan informasi biasa. Informasi kunci adalah informasi yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti, sedangkan informasi biasa adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan saja.

Penulis menetukan informan bahwa menurut Sugiono (2010:96) teknik purposive sampling dimana menetukan informan tidak ditentukan

atas strata pedoman atau wilayah tetapi berdasarkan atas kompetensi informan terhadap informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, 1 diantaranya merupakan key informan. Key informan dalam penelitian ini bukan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau, karena kepala dinas yang menjabat di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau pada saat itu belum ada. Jadi penulis memilih yang akan dijadikan key informan adalah salah satu pegawai yang menjabat sebagai Kepala Sekretariat untuk di jadikan key informan, karena sebagai salah satu pegawai yang terlama yaitu selama 6 tahun yang mengetahui kondisi yang ada di dalam kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau dan pada saat itu juga menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas. Sedangkan informan biasa dalam penelitian ini adalah :

1. 1 orang Staf Sekretariat2. 1 orang Kepala Bidang Pemuda3. 1 orang Kepala Bidang Sarana

dan Prasarana4. 1 orang Kepala Seksi Olahraga

4. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Adalah data yang peneliti dapat secara langsung dari pihak responden

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

yang berkaitan dengan disiplin kerja pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau melalui hasil wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dapat mendukung data primer, data yang penulis peroleh dalam bentuk sudah jadi atau sudah tersedia di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau seperti data, dokumentasi, struktur, arsip-arsip dan buku yang berkaitan dengan penelitian. Dan Studi kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku, tulisan dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

5. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis mempergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Menurut Burhan (2009:115), “menyatakan bahwa metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan”. Adapun alat pengumpulan data menggunakan daftar pemeriksaan (Checklist ).b. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif dengan menggunakan instrument yaitu pedoman wawancara. Peneliti melakukan penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur yaitu seorang pewawancara atau peneliti telah menentukan format masalah yang akan diwawancarai, yang berdasarkan masalah yang akan diteliti. Wawancara mendalam difokuskan pada substansi penelitian yang meliputi indikasi faktor-faktor yang mempengaruhi displin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau. Adapun alat pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara. Soerhartono (2002:67-68), menyatakan bahwa “wawancara merupakan pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan-pertanyaan oleh pewawancara kepada responden dan jawaban-jawaban responden tersebut dicatat atau direkam dengan alat perekam”.

6. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan Analisis Deskriptif dimana menurut Arikunto (2002:245) menyatakan bahwa:

“Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Bertujuan untuk menggambarkan keadaan

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

atau status fenomena. Apabila datanya telah terkumpul, lalu diklasifikasikan menjadi 2 kelompok data, yaitu: data kualitatif dan data kuantitatif. Terhadap data kualitatif, yaitu digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sedangkan data yang bersifat kuantitatif, yang berwujud angka-angka dan hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses.

Data yang telah terkumpul maka perlu segera diadakan pengolahan data. Analisis data merupakan bagian penting dalam metode penelitian, sebab melalui analisis dapat ditemukan arti yang berguna dalam memecahkan masalah-maslah penelitian. Analisis data dilakukan sepanjang penelitian dimana data yang masih mentah diberi arti dalam memecahkan masalah penelitian. Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu dengan menyajikan hasil tanggapan responden mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau.

Pengolahan dan analisa data ini akan ditampilkan dalam bentuk pemaparan data wawancara dari responden yang dikemudian dianalisis dengan menggunakan data atau fakta atau kalimat-kalimat logis terhadap masing-masing indikator yang disajikan.

D. TINJAUAN PUSTAKA

1. Disiplin Kerja

Kedisplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi lembaga atau organisasi untuk mencapai hasil yang optimal.

Menurut Tohardi (2002:393) “Disiplin kerja adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan prosedur kerja yang ada”. Sedangkan menurut Sondang (2002:284) “Disiplin adalah suatu bentuk peraturan pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara teratur dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya”.

B. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Instansi pemerintah pada umumnya menginginkan agar para pegawai yang bekerja dapat mematuhi peraturan atau tata tertib yang telah ditetapkan. Dengan ditetapkannya peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, diharapkan agar para pegawai dapat melaksanakan sikap disiplin dalam bekerja sehingga produktifitasnyapun meningkat. Dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

adalah sikap pada pegawai untuk berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerja serta suatu usaha dari manajemen organisasi untuk menerapkan atau menjalankan peraturan ataupun ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap pegawai tanpa terkecuali.

Menurut Tohardi (2002:393) “Disiplin

kerja adalah perilaku seseorang yang

sesuai dengan peraturan prosedur kerja

yang ada.” Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi disiplin kerja (Tohardi,

2002:397) antara lain :

1. Funishment dan Reward

Funishment (hukuman) dan Reward (hadiah) dapat digunakan sebagai upaya penerapan disiplin seorang pekerja, pegawai maupun buruh organisasi dalam perusahaan.

2. Adil dan Tegas

Penegak hukum, peraturan, prosedur kerja harus adil dan tegas ialah penegakan hukum, peraturan, prosedur kerja harus

untuk semua orang yang ada di organisasi atau perusahaan.

3. Motivasi

Pihak-pihak yang berkompetensi di organisasi atau perusahaan harus memberikan penjelasan apa manfaat yang akan diperoleh organisasi oleh karyawan yang bersangkutan apa yang akan diperoleh organisasi atau perusahaan bila seseorang disiplin dalam bekerja.

4. Keteladanan Pemimpin

Bimbingan-bimbingan yang dapat memberikan keteladanan yang baik, akan menambah sehingga segala sikap dan perilaku pimpinan selalu menjadi rujukkan atau panutan bawahan.

5. Lingkungan Yang Kondusif

Lingkungan sosial yang tempat kerja kondusif, bila mengharapkan orang-orang yang bekerja disana berdisiplin tinggi.

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

E. HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai Pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau

1. Tujuan dan Kemampuan

a. Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan keahlian Berdasarkan hasil analisis

wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai tujuan dan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan para pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau di dapati hasilnya hampir sama dengan jawaban key informan walaupun ada satu pendapat yang sedikit berbeda tetapi secara keseluruhan dari hasil wawancara yang di dapati penulis bandingkan dengan pengamatan hasilnya sudah baik.

b. Pencapaian tujuan kerja yang di harapkan

Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai tujuan dan kemampuan dalam melaksanakan tujuan kerja agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan di dapati hasilnya

hampir sama dengan jawaban key informan walaupun ada pendapat yang sedikit berbeda tetapi secara keseluruhan dari hasil wawancara yang di dapati penulis bandingkan dengan pengamatan hasilnya cukup baik.

2. Teladan Pimpinana. Pimpinan melaksanakan

kedisiplinan dengan baik

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau) yang mengatakan bahwa pimpinan dan pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau sudah melakukan kedisiplinan dengan baik dan berusaha meningkatkan kedisiplinan tersebut agar menjadi lebih baik lagi kedepannya. Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai teladan pemimpin dalam melaksanakan kedisiplinan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sudah cukup baik.

b. Mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

penulis mengenai teladan pemimpin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sudah cukup baik.

3. Balas Jasa

a. Pendapatan yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau mengatakan bahwa pendapatan yang diperoleh sudah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai teladan pemimpin dalam melaksanakan kedisiplinan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sudah baik.

b. Terciptanya kesejahteraan

Peneliti menemukan bahwa sudah terciptanya kesejahteraan baik itu bagi pegawai maupun pimpinannya sendiri. Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai teladan pemimpin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sudah cukup baik.

4. Keadilan

Pimpinan selalu bersikap adil

Berdasarkan penelitian bahwa pimpinan selalu bersikap adil terhadap pegawai walaupun ada yang merasakan atau menilai saya kurang adil. Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai teladan pemimpin dalam melaksanakan kedisiplinan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya perlu lebih adil lagi kepada semua pegawai.

5. Waskat (Pengawasan Melekat)

a. Memiliki pengetahuan dalam proses kerja

Berdasarkan analisis wawancara dengan responden dan informan kunci mengenai pegawai mengetahui tugas dan tanggu jawab masing-masing serta didukung dengan pengamatan penulis, didapati hasilnya sudah cukup baik.

b.Pimpinan aktif mengawasi pekerjaan pegawaiBerdasarkan hasil analisis

wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai pengawasan melekat

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

tentang pimpinan aktif mengawasi pekerjaan pegawai yang ada pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sangat baik.

6. Sanksi Hukumana. Berani memberikan

hukuman Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai sanksi hukuman tentang pimpinan berani memberikan hukuman pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya kurang maksimal dan perlu perubahan agar lebih berani lagi.

b. Pemberian hukuman sesuai kesalahan

Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai sanksi hukum untuk pemberian hukuman sesuai kesalahan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sudah cukup baik.

7. Ketegasan

a. Dapat bersikap tegas

Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai ketegasan dalam hal pimpinan dapat bersikap tegas pada Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sudah cukup baik.

b. Menegur pegawai yang

melanggar peraturan

Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai ketegasan untuk menegur pegawai yang melanggar peraturan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sudah cukup baik.

8. Hubungan kemanusiaan

a. Kenyamanan dalam bekerja

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau yang mengatakan bahwa kenyamanan dalam bekerja pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau sudah cukup merasa nyaman dan tidak ada kendala-kendala tertentu walaupun kantor sering berpindah-pindah tempat. Berdasarkan hasil analisis wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai hubungan kemanusiaan tentang kenyamanan dalam bekerja pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sudah baik.

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

b. Adanya kerjasama yang baikBerdasarkan hasil analisis

wawancara dan beberapa pengamatan dari penulis mengenai hubungan kemanusiaan tentang adanya kerjasama yang baik pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau ini didapat hasilnya sudah cukup baik meskipun belum maksimal.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Pegawai Pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau

Adapun faktor yang mempengaruhi dari pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau sebagai berikut :2. Banyaknya Pegawai Tidak Tetap

dan Tenaga Harian Lepas (Honor Kantor) pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau yang belum memiliki kemampuan kerja untuk tugas yang diberikan.

3. Kurangnya peralatan-peralatan yang dibutuhkan sehingga pekerjaan banyak yang tertunda karena harus bergantian.

4. Pemberian sanksi hukuman masih terlalu rendah dan belum sesuai dengan ketentuan.

Dari hasil pelaksaan disiplin kerja pegawai dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya, terdapat sedikit analisis regulasi mengenai disiplin kerja pegawai secara umum untuk dikembangkan lebih lanjut lagi agar disiplin kerja pegawai ini benar-benar bisa dilaksanakan.

Disiplin kerja bukan hal yang lumrah untuk kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin ini sebenarnya berawal dari diri sendiri hingga dalam pelaksanaan pekerjaan. Kata disiplin sudah sangat sering terdengar oleh semua orang baik pada sektor publik (birokrasi) maupun pada sektor private (swasta), tetapi masih banyak terjadinya indisipliner. Hal ini terjadi karena sanksi hukuman dan ketegasan oleh pimpinan pada sektor publik masih sangat rendah sehingga pelaksanaan disiplin kerja pegawai tidak berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan tidak adanya sanksi hukuman sesuai dengan kesalahan yang diberikan kepada pegawai yang indisipliner maka disiplin kerja ini diabaikan oleh para pegawai. Lain halnya jika sanksi hukuman dan ketegasan bisa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pasti para pegawai masih berfikir ulang untuk melanggar peraturan-peraturan yang berlaku dan disiplin kerja pegawai pasti terlaksana dengan baik.

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

Lain halnya jika dilihat pada sektor private (swasta), disiplin kerja pada sektor ini berjalan dengan baik dan sangat ketat. Hal ini dikarenakan para pegawai berfikir jika melakukan indisipliner maka banyak sanksi yang akan mereka dapat sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan yang sudah diberikan. Selain itu pada sektor private ini semua pegawai berlomba-lomba untuk melaksanakan disiplin kerja dikarenakan adanya penilaian dan rewards yang diberikan kepada pegawai yang disiplin tersebut, sehingga pelaksanaan disiplin kerja pegawai lebih baik dan terlaksana jika dibandingkan dengan sektor publik.

F. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, dengan menggunakan teori Malayu S.P Hasibuan (2003:195) sebagai sub indikator dari permasalahan disiplin kerja pegawai, maka dapat disimpulkan maupun dapat memberikan saran-saran. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau bila ditinjau dari uraian-uraian hasil wawancara dan observasi yang ada mengenai disiplin kerja pegawai tersebut cukup baik, ini berarti faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau

berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap data-data yang sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya (Bab IV), maka dapat ditarik suatu kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan:1. Hasil wawancara dengan

responden dan wawancara dengan key informan serta didukung oleh dokumentasi yang didapati dari berbagai sumber penelitian mengenai pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau :i. Tujuan dan Kemampuan, sudah

sesuai dengan kemampuan dan keahlian pegawai dalam mengerjakan pekerjaan serta tugas yang diberikan, sehingga tujuan kerja sesuai dengan hasil yang diharapkan.

j. Teladan Pimpinan, bahwa pimpinan telah melakukan kedisiplinan dengan baik dan berusaha terus untuk meningkatkan kedisiplinan tersebut agar lebih baik lagi kedepannya. Oleh karena itu peraturan-peraturan yang telah ditetapkan harus dipatuhi oleh semuanya tanpa terkecuali.

k. Balas Jasa, pendapatan yang diperoleh sudah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan dan kesejahteraan antara pegawai

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

maupun pimpinan sudah tercipta dengan baik.

l. Keadilan, pimpinan selalu bersikap adil dan tidak ada pilih kasih dengan pegawainya, lagi pula para pegawai sudah mengetahui tugas dab tanggung jawab masing-masing.

m. Waskat (Pengawasan Melekat), para pegawai memiliki pengetahuan dalam melaksanakan proses kerjanya. Dan pimpinan juga aktif mengawaqsi pekerjaan pegawainya tersebut.

n. Sanksi Hukuman, berani memberikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang dilakukan.

o. Ketegasan, pimpinan dapat bersikap tegas dan tidak sungkan menegur pegawai yang melanggar peraturan.

p. Hubungan Kemanusiaan, adanya kerjasama yang baik sehingga terciptalah kenyamanan dalam bekerja.

2. Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau yang harus ditidak lanjuti sehingga kedisiplinan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya penghambat untuk melakukan pekerjaan masing-masing pegawai.

G. Saran-saran

Untuk menindak lanjuti masalah atau hambatan dalam penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau secara umum sudah sangat baik,diantaranya:a. Tujuan dan kemampuan, harus

dipertahankan sehingga pekerjaan dan tugas yang dikerjakan semakin baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Para pegawai harus semakin giat melaksanakan pekerjaan yang diberikan karena sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.

b. Teladan pimpinan, pimpinan harus meningkatkan kedisiplinan agar lebih baik lagi dengan cara lebih mematuhi peraturan yang telah ditetapkan sehingga para pegawaipun akan mengikuti kedisiplinan pimpinannya.

c. Balas jasa, perlu dipertahankan agar kesejahteraan dan kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik. Dan pendapatan tersebut harus sesuai dengan

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

hak serta ketetapan yang berlaku.

d. Keadilan, perlu ditingkatkannya rasa keadilan bagi seluruh pegawai dalam pembagian tugas dan tanggung jawab pekerjaan sehingga tidak ada kecemburuan sosial.

e. Waskat (pengawasan melekat), perlu dipertahankan dan ditingkatkan kembali agar proses kerja yang dilakukan betul-betul dapat dipahami dengan pengetahuan yang lebih maju lagi. Pimpinan juga harus lebih aktif mengawasi perilaku, moral, sikap, pekerjaan dan prestasi bawahannya.

f. Sanksi hukuman, pimpinan harus lebih berani memberikan hukuman kepada pegawai yang indisipliner agar terciptanya disiplin kerja yang baik pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau, sehingga kedisiplinan bisa terwujud sesuai dengan harapan.

g. Ketegasan, pimpinan harus lebih tegas terhadap bawahannya. Tegas untuk menegur dan menghukum para pegawai nyang indisipliner seingga kedisiplinan pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepualauan Riau semakin meningkat.

h. Hubungan kemanusiaan, perlu meningkatkan kerjasama yang baik antara pegawai dan pimpinan sehingga miss komunikasi dan kesalah pahaman mengenai pekerjaan semakin lama semakin membaik.

2. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau terdapar beberapa saran yang harus ditindak lanjuti diantaranya :a. Diharapkan Kepala Dinas dan

Kepala Bidang memberikan pelatihan-pelatihan agar mengetahui kemampuan para pegawai dan honorer agar sesuai pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan kemampuan yang dimiliki.

b. Diharapkan menambah peralatan-peralatan yang kurang agar pekerjaan tidak tertunda dan selesai tepat waktu sesuai tujuan yang diharapkan.

c. Sebaiknya pimpinan memberikan sanksi kepada pegawai sesuai dengan kesalahan dan ketentuan yang ada agar perbuatan indisipliner tidak terulang lagi terhadap semua pegawai yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Page 22: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

Buku

Hasibuan, S. P. Malayu. 2003.

Manajemen Sumber Daya

Manusia, Edisi Revisi Aksara.

Istijanto, 2006. Riset Sumber Daya

Manusia, Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama.

Prijodarminto, Soegeng. 1993. Disiplin

kiat menuju sukses. Jakarta:

Pradnya Paramita.

Ranupandojo, Heidjrachman & Suad

Husnan. 2000. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : BPFE.

Rival, Veithzal. 2003. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta :

Murai Kencana.

Sadili, Samsudin. 2006. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Bandung :

Pustaka Setia.

Siagan, Sondang. P, 2003. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Bumi Aksara.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : STIE YKPN.

Siswanto, Bedjo. 2002. Manajemen

Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta :

Bumi Aksara.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian

Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi

Manajemen Sumber Daya Manusia

dan Ketenagakerjaan. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Teguh, Ambar. S. 2011. Memahami Good

Governance : Dalam Perspektif

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :

Gava Media.

Yunarsih, Tjutju. 2009. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Bandung :

Alfabeta.

B. Dokumen

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Dinas Daerah Provinsi Kepulauan Riau.

http://id.shv oong.com/business- management/pengertian-disiplin kerja.html tanggal 9 mei 2014

Page 23: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2015/09/JURNAL-SINTIA.docx  · Web viewUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI. ... memiliki disiplin kerja yang baik karena apabila dalam menggunakan

http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/08/pengertian-disiplin.html tanggal 9 mei 2014