Upload
rizka-purnama-mulya
View
39
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jurnal Skripsi
Citation preview
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN KELUARGA
DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN DMPA (Depo Medroxy
Progesteron Asetat) PADA AKSEPTOR KB DI KECAMATAN KENDARI BARAT
TAHUN 2012
Rizka.P.M dan Fat Tesno The
Fakultas Kedokteran Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara 2012, Indonesia.
ABSTRACT
The Central Statistical Bureau of Republic of Indonesia estimates that in 2025 population in
Indonesia will reach 273,65 million inhabitants. The estimated of high population in Indonesia
has been fostering vigorous campaign of national family planning to slow down population
growth in the country. One of the family planning programs that can be applied is DMPA
injection. This study aims to find out the relation of knowledge and family income level with
contraceptive preference of DMPA injection on KB acceptors in West Kendari Sub District in
2012. Analytical description with cross sectional approach was exercised in the study. Samples
in this study consisted of 98 respondents selected from simple random sampling technique.
Results showed that knowledge variable was related to the contraceptive preference of DMPA
injection (X2
Hit ( 56,51) > X2tab (5,99) and P value (0,00) < (α) = 0,05). Meanwhile, an
inverse relationship was shown between family income and contraceptive preference (X2
Hit
(3,515) < X2tab (7,815) and P value (0,319) > (α) = 0,05). The conclusion of this study is
knowledge level have a significant relation with contraceptive preference of DMPA injection on
KB acceptors in West Kendari Sub District in 2012.
Key words: DMPA Injection Preference, Knowledge, Family Income.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut World Health Organization
(WHO) tahun 2002, pekembangan
penduduk yang terlalu cepat dan pesat akan
menghambat perkembangan ekonomi,
khususnya di negara-negara yang
penduduknya berkembang dengan cepat,
misalnya di Negara Asia termasuk
Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS)
memperkirakan pada tahun 2025 jumlah
penduduk di Indonesia mencapai angka
273,65 juta jiwa. Perkiraan jumlah
penduduk Indonesia yang masih tinggi ini
menyebabkan semakin meningkatnya
sosialisasi program nasional keluarga
berencana yang bertujuan untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk di Indonesia
dan salah satu program keluarga berencana
yang bisa digunakan ialah metode suntikan
DMPA.
1.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan
perumisan masalah maka tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pengetahuan dan tingkat pendapatan
keluarga terhadap pemilihan jenis
kontrasepsi suntikan DMPA pada akseptor
KB di Kecamatan Kendari Barat Tahun
2012.
.
1.3 Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini dapat menjadi sumber
informasi mengenai hubungan antara
tingkat pengetahuan dan pendapatan
keluarga terhadap pemilihan alat
kontrasepsi suntikan DMPA.
b. Diharapkan dapat menjadi bahan
masukan bagi instansi terkait khususnya
untuk BKKBN.
c. Penelitian ini memperluas wawasan
tentang hubungan tingkat pendapatan
dan pengetahuan keluarga terhadap
pemilihan jenis alat kontrasepsi suntik di
Kecamatan Kendari Barat Tahun 2012.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang KB ( Keluarga
Berencana)
Keluarga berencana adalah tindakan
yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk menghindari kelahiran
yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan,
mengatur interval diantara kehamilan,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungannya dengan umur suami dan istri
dalam menentukan jumlah anak dalam
keluarga.
2.2. Tinjauan Tentang Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk
mencegah kehamilan. Usaha-usaha itu dapat
bersifat sementara, dapat juga bersifat
permanen. Yang bersifat permanen
dinamakan tubektomi pada wanita dan
vasektomi pada pria. Dalam buku pengantar
kader gerakan ibu sehat sejahtera dijelaskan
bahwa kontrasepsi berasal dari kata kontra
yang artinya melawan dan konsepsi adalah
pertemuan antara sel telur pada wanita dan
sel sperma pada lelaki yang menyebakan
terjadinya kehamilan. Maksud dari
kontrasepsi ialah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat dari
pertemuan sel telur dan sel sperma tersebut.
2.3 Tinjauan Tentang Alat Kontrasepsi
Suntikan DMPA (Depomedrxy
Progesteron Asetat)
Depo provera ialah 6-alfa-
medroksiprogesteron yang digunakan untuk
tujuan kontrasepsi perenteral, mempunyai
efek progestagen yang kuat dan sangat
efektif.
Mekanisme kerja primer suntikan
DMPA adalah menghambat ovulasi dengan
melakukan inhibisi terhadap Gonadotropin
Releasing Hormon (GnRH) di hipotalamus
sehingga kadar FSH dan LH menurun dan
tidak terjadi sentakan LH (LH Surge).
Pada pemakaian DMPA, endometrium
menjadi dangkal dan atrofis dengan
kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering
stroma menjadi edema.Dengan pemakaian
jangka lama, endometrium dapat menjadi
sedemikian sedikitnya, sehingga tidak
didapatkan atau hanya didapatkan sedikit
sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi,
perubahan-perubahan tersebut akan kembali
menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah
suntikan DMPA yang terakhir.
2.4 Tinjauan Tentang Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan
ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Jadi pengetahuan adalah domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan
setiap individu setelah melihat, mengalami
sejak lahir sampai dewasa. Karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku
yang disadari pengetahuan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak disadari oleh
pengetahuan.
2.5 Tinjauan Tentang Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan
baik berupa uang maupun barang baik dari
pihak lain maupun dari hasil sendiri. Dengan
dinilai sejumlah uang atas harga yang
berlaku pada saat itu.
Pendapatan keluarga adalah seluruh
pendapatan berupa uang atau barang yang
diperoleh dari seluruh anggota keluarga baik
berupa gaji, pendapatan dari usaha rumah
tangga, maupun penerima transfer.
Pendapat dari Birdsall dan Chester
(1987) menyatakan bahwa pengguna
kontrasepsi memerlukan sejumlah biaya
untuk memperoleh dan menggunakan
kontrasepsi selain biaya untuk alat
kontrasepsi. Besarnya biaya untuk
memperoleh alat atau cara untuk ber-KB
berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi
keluarga. Oleh karena itu, untuk memenuhi
kebutuhan dalam ber-KB suatu keluarga
akan memilih alat / cara KB yang sesuai
dengan tingkat kemampuannya.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 8 Oktober – 30 Oktober 2012 di
Kecamatan Kendari Barat. Jenis penelitian
menggunakan metode deskriptif analitik
yaitu mencari hubungan antara variabel
bebas ( tingkat pengetahuan dan pendapatan
keluarga) dengan variabel teriakat
(pemilihan jenis alat kontrasepsi suntikan
DMPA). Pendekatan penelitian
menggunakan pendekatan potong lintang
(cross sectional). Metode pengambilan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
survei dan instrumen penelitian
menggunakan kuesioner yang disusun
berdasarkan tujuan penelitian. Sampel dalam
penelitian berjumlaj 98 responden dengan
teknik pengambilan simple random
sampling. Metode analisis data yang
digunakan ialah metode analisis univariat
yang dapat menggambarkan keadaan dari
masing-masing variabel dan metode analisis
bivariat yang dapat melihat korelasi antara
variabel bebas dan variabel terikat dengan
menggunakan uji chi square dengan tingkat
signifikan (α = 0,05).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis Chi Square untuk tingkat
pengetahuan responden diperoleh nilai X2
Hit ( 56,51) > X2tab (5,99) dan nilai P (0,00)
< (α) = 0,05 yang artinya H0 ditolak maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara
pemilihan alat kontrasepsi suntikan DMPA
dengan tingkat pengetahuan.
Pada penelitian ini pengetahuan
merupakan pemahaman responden
mengetahui keuntungan pemakaian KB
suntikan DMPA, mengetahui kekurangan
pemakaian KB suntikan DMPA, mengetahui
apa saja yang menjadi kontraindikasi
pemberian suntikan DMPA, mengetahui
waktu mulai menggunakan alat kontrasepsi
suntikan dan bisa menggambarkan serta
menjelaskan efek samping yang akan
ditimbulkan dari pemakaian alat kontrasepsi
suntikan DMPA. Hasil penelitian yang
dilakukan pada akseptor KB di Kecamatan
Kendari Barat menunjukkan bahwa
responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang alat kontrasepsi suntikan DMPA
57,1%, pengetahuan cukup 32,7% dan
responden yang memiliki pengetahuan
kurang yakni 10,2% dengan hasil uji Chi
Square X2Hitung > X
2Tabel dan nilai P =
0,000 dimana lebih kecil dari (α) = 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara pemilihan
alat kontrasepsi suntikan DMPA
dengan tingkat pengetahuan responden. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Astuti di
kelurahan Sendang Guwo Temalang Kota
Semarang Tahun 2008 menunjukkan hasil
perhitungan Chi Square (P = 0,033) yang
berarti ada hubungan bermakna antara
pengetahuan dengan pemilihan alat
kontrasepsi suntikan DMPA.
Untuk mempunyai sikap yang positif
tentang KB diperlukan pengetahuan yang
baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan
kurang maka kepatuhan untuk mengikuti
program KB juga berkurang. Menurut
Notoatmodjo (2003), jika seseorang yang
mempunyai pengetahuan baik, maka ia
mencari pelayanan yang lebih kompeten
atau lebih aman baginya. Dari hasil
penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa
responden yang memiliki pengetahuan baik
tentang alat kontrasepsi suntikan DMPA
tetapi tidak menggunakan kontrasepsi
tersebut ada 5,1 % disebabkan karena
mereka ingin mencoba menggunakan alat
kontrasepsi yang lebih lama pemakaiannya
misalnya spiral atau implan. Faktor internal
seperti motivasi dari pasangan maupun
lingkungan yang kurang dapat
mempengaruhi pemilihan metode / alat
kontrasepsi yang akan digunakan.
Hasil uji statistik untuk tingkat
pendapatan keluarga diperoleh nilai X2
Hit
(3,515) < X2tab (7,815) dan nilai P (0,319)
> (α) = 0,05 yang artinya H0 diterima maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara pendapatan
keluarga dengan pemilihan alat kontrasepsi
suntikan DMPA pada akseptor KB di
Kecamatan Kendari Barat tahun 2012.
Menurut Bayu Wijayanto (1999),
pendapatan rumah tangga adalah pendapatan
yang diperoleh seluruh anggota keluarga
yang bekerja. Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa pendapatan adalah uang
atau barang yang diterima subjek ekonomi
sebagai balas jasa dari pemberian faktor-
faktor produksi (Unnes, 2010). Sedangkan
yang dimaksud pendapatan keluarga dalam
penelitian ini adalah pendapatan yang
berupa uang yang diperoleh orang tua dan
anggota keluarga lainnya yang bersumber
dari kerja pokok dan kerja sampingan
perbulan.
Berdasarkan tingkat standar Upah
Minimum Regional (UMR) Sulawesi
Tenggara sebesar Rp 800.000 dibagi dalam
dua kategori yaitu pendapatan diatas UMR
dan pendapatan dibawah UMR. Namun
dalam penelitian yang saya lakukan
tingkatan pendapatan dibagi menjadi 4
kategori agar dapat menggambarkan
keadaan pendapatan akseptor secara lebih
variatif. Pada 98 responden, persentase
tingkat pendapatan yang paling banyak ialah
tingkatan pendapatan sampai Rp 1.000.000
adalah sebesar 55,1% dimana persentase
yang memakai suntikan ialah 28,6% yang
tidak memakai kontrasepsi suntikan DMPA
ialah 26,5%.
Analisis hasil Chi Square diperoleh
nilai X2Hitung < X
2Tabel dan nilai P =
0,316 dimana lebih besar dari (α ) = 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara pemilihan
alat kontrasepsi suntikan DMPA dengan
tingkat pendapatan akseptor KB di
Kecamatan Kendari Barat tahun 2012
walaupun harga kontrasepsi suntikan DMPA
berkisar Rp 15.000 – Rp 25.000. Hal ini
disebabkan karena para istri diberikan
kebebasan dan di dukung penuh oleh
suaminya untuk memilih alat kontrasepsi
yang diinginkan walau dengan tingkat
pendapatan yang demikian.
Penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan Darmayanti
(2007) yang menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara pendapatan
dengan pemilihan alat kontrasepsi suntikan
DMPA di Kabupaten Konawe Selatan
dengan nilai P = 0,365.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan analisis yang telah
dilakukan ditemukan bahwa :
1. Ada hubungan yang bermakna (p =
0,000) antara tingkat pengetahuan
dengan pemilihan alat kontrasepsi
suntikan DMPA pada akseptor KB di
Kecamatan Kendari Barat tahun 2012.
2. Tidak terdapat hubungan yang
bermakna (p = 0,316) antara tingkat
pendapatan keluarga dengan pemilihan
alat kontrasepsi suntikan DMPA pada
akseptor KB di Kecamatan Kendari
Barat Tahun 2012.
5.2 Saran
1. Pada penelitian ini ditemukan bahwa
tingkat pengetahuan memiliki hubungan
yang bermakna dengan pemilihan alat
kontrasepsi suntikan DMPA, namun
karena metode yang digunakan adalah
cross sectional maka hubungan yang
diperoleh disini adalah bukan hubungan
sebab akibat sehingga diperlukan
penelitian dengan desain yang lebih baik
lagi seperti kasus control, cohort, dan
eksprimen untuk melihat hubungan sebab
akibat.
2. Meningkatkan program KIE kepada para
akseptor KB dengan melakukan
sosialisasi tentang pengetahuan keluarga
berencana yang terdiri dari pengetahuan
tentang kontrasepsi suntik, seperti
kriteria yang tidak boleh menggunakan
alat kontrasepsi suntik, waktu mulai
menggunakan alat kontrasepsi suntik,
efek samping kontrasepsi suntik, serta
keuntungan dan kekurangan dari
pemakaian KB suntikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arum, DNS & Sujiyatini. Panduan Lengkap
Pelayanan KB Terkini. Jogjakarta :
Nuho Mendico, 2011.
Astuti,Fitri. Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Pemilihan
Kontrasepsi. Semarang: Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro,
2004.
Badan Pusat Statistik. Kota Kendari Dalam
Angka. Kendari : Badan Pusat Statistik
Kota Kendari, 2011.
Darmayanti. Hubungan Tingkat
Pengetahuan, Pendidikan dan
Pendapatan Keluarga dengan
Pemilihan Jenis Alat Kontrasepsi
Suntikan di Kabupaten Konawe
Selatan. Kendari : Universitas
Haluoleo, 2007.
Depkes RI. Informasi Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta : Lembaga Data
Program KBN dan Pembangunan
Keluarga Sejahtera, 2007.
______________. Profil BKKBN Sulawesi
Tenggara, 2007.
______________. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta, 2008
Hartanto. Keluarga berencana dan
Kontrasepsi. Sinar Harapan, 2007
HTTP ://www.bkkbn.go.id.
HTTP://www.depkes.go.id
HTTP://www.medicastore.com
HTTP://www.psikis.bkkbn.go.id
HTTP://www.pustaka.bkkbn.go.id
Indira, Laksmi. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Jenis Alat
Kontrasepsi Suntikan. Semarang :
Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, 2010.
Kusumaningrum, Radita . Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis
Kontrasepsi Suntikan Pada Pasangan
Usia Subur (PUS) Di Desa
Kambangan, Kecamatan Blado,
Kabupaten Batang. Semarang :
Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro, 2009.
Mochtar. Sinopsis Obsetri. Jakarta : ECG,
2008.
Mansjoer, A., Kupuji,T.,
Rahmi,S.,Wahyu,I,.Wiwiek,S,. Kapita
Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga.
Jakarta : Media Aesculapius FKUI,
2001.
Narmawati, Eryuda. Hubungan Antara
Tingkat Pengetahuan dengan Sikap
Akseptor KB Terhadap Kontrasepsi
Suntik di Desa Baron Magetan.
Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2009.
Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : PT Rhineka
Cipta, 2010.
_____________. Pengantar pendidikan dan
Ilmu Prilaku Kesehatan. Yogyakarta :
Andi Officet, 2009
Saifuddin. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi. Jakarta, 2007.
Sugiono. Metode penelitian Administrasi
Cetakan ke-15. Bandung : Alfabeta,
2003.
Sulisyanigsih. Metodologi Penelitian
Kebidanan. Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2011.
Wiknjosastro,H. ed. Ilmu Kandungan Edisi
Kedua. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
2009.