Upload
phungcong
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
VOLUME IV, NOMOR 1, JULI 2015
JURNAL FARMASI UDAYANA
VOLUME IV NOMOR 1 HALAMAN 1 - 103 EDISI JULI 2015
PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 i
JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI
Deskripsi
Pembaca
Editor
Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggungjawab : Dr.rer.nat. I M.A.G. Wirasuta, M.Si., Apt
Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm, M.Si., Apt
Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Anggota
Ni Nyoman Wahyu Udayani, S.Farm., M.Sc., Apt
Ni Made Widi Astuti, S.Farm., M.Si.
Mitra Bestari:
Ketua : Drs. I N.K. Widjaja , M.Si., Apt
Wakil Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, S.Farm., M.Si., Apt (Teknologi Farmasi)
c. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
d. Rasmaya Niruri, S.Si., M.Farm.Klin., Apt (Biomedik dan Farmakologi)
e. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 ii
PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article
Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 iii
Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau
menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui
draf akhir yang akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,
hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 iv
Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Appendik
Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya.
Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan
seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1;
Gambar. A.1
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di
bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang
nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode
pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 v
dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5
x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,
sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat
lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,
maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 vi
Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul
buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:
alamat email
kode pos
nomor telepon atau fax
Semua file yang dibutuhkan telah diupload
Kata kunci
Gambar
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 vii
Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki)
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian
naskah
Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini
Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal
dari sumber lain (termasuk web)
SETELAH ARTIKEL DITERIMA
Perbaikan
Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada
corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh
untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan
penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan
gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama
dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk
dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami
akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga
diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat
penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati
hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal.
Naskah yang dipublikasikan
Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui
email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan
disertai dengan cover jurnal.
INFORMASI UNTUK PENULIS JULI 2015 viii
DAFTAR ISI
hal
Halaman Judul ………………………………………………………………………….....
Deskripsi Jurnal Farmasi Udayana ....................................................................................
Petunjuk Penulisan ...........................................................................................................
Daftar Isi …………………………………………………………………………………..
Lembar Abstrak ………………………………………………………………………….
i
i
ii
viii
ix
1 Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Pada Teh Kombucha Lokal Bali ……… 1
2 Pengaruh Waktu Sentrifugasi Krim Santan Terhadap Kualitas Virgin Coconut Oil
(VCO) …………………………………………………………………………………
4
3 Anti Aterosklerosis Andrografolid dari Sambiloto melalui Mekanisme Antiinflamasi
secara In Silico……………………………………………………………………….
8
4 Uji Aktivitas Chelating Logam Ion Besi Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali
Secara In Vitro yang Berpotensi Untuk Pengobatan Alzheimer ………………………
13
5 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Kacang Tanah Dengan Metode Maserasi
Terhadap Profil Lipid Pada Tikus Sprague Dawley Diet Lemak Tinggi ……………
18
6 Pengaruh Madu Jamur Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan … 26
7 Data Tanaman Dan Pengobatan Pada Lontar Usada Rare ………………………… 29
8 Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala
(Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum Goeze) Secara In Vitro ……
33
9 Pengaruh Karakteristik Responden Terhadap Minat Beli Produk Sampo Anjing
Pengunjung Pet Shop Wilayah Badung …………………………………………….
38
10 Uji Iritasi Gelling Agent Semi Sintetik HPMC pada Kelinci ………………………… 42
11 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Kamboja Cendana
(Plumeria alba) sebagai Permeation Enhancer terhadap Karakter Fisik dan
Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal …………………………….
46
12 Suplementasi Probiotik Terhadap Konsistensi Feses, Frekuensi dan Durasi Diare
Akut pada Anak di RSUP Sanglah ………………………………………………….
55
13 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 70% Daun Singkong (Manihot utilissima Pohl)
terhadap Kadar Gula Darah Mencit Jantan Galur Balb/C yang Diinduksi Aloksan …
61
14 Pemberian Ekstrak Etanol Daun Kedondong Hutan Meningkatkan Berat Ginjal
Mencit Jantan Galur Balb/c …………………………………………………………
65
15 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata terhadap Berat Badan
Mencit Betina Galur Balb/c selama Kebuntingan …………………………………
68
16 Angka Kejadian Anemia pada Pasien Anak Penderita HIV/AIDS di RSUP Sanglah
Denpasar ……………………………………………………………………………..
72
17 Potensi lactobacillus sp. yang Diisolasi dari Susu Kuda Sumbawa dalam Mengontrol
Candida albicans Penyebab Kandidiasis ………………………………………….
78
18 Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala
(Lam.) de Wit) Pada Cacing Gelang Babi …………………………………………..
83
19 Hasil Skor Indeks Iritasi Primer Natrium Lauril Sulfat 1% sebagai Bahan Baku
Deterjen Sintetik ……………………………………………………………………
87
20 Identifikasi Mutasi Gen rpoB Pada Daerah Hulu RRDR Mycobacterium Tuberculosis
Multidrug Resistent Isolat P10 ………………………………………………………
90
21 Uji Aktivitas Anti Cacing dengan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia linn.) pada Cacing Gelang Babi ……………………………………………
95
22 Profil Stabilitas Fisika Kimia Masker Gel Peel-Off Ekstrak Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.)……………………………………………………………
99
Uji Aktivitas Chelating Logam Ion Besi Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali Secara In Vitro yang Berpotensi Untuk Pengobatan Alzheimer (Satiawan, I. P. J., Widjaja I.N.K.,
Leliqia N. P. E.)
13
Uji Aktivitas Chelating Logam Ion Besi Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali Secara In Vitro yang Berpotensi Untuk Pengobatan Alzheimer
Satiawan, I. P. J1., Widjaja I.N.K.1, Leliqia N. P. E.1
1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Korespondensi: I Putu Jeffry Satiawan Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Jalam Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 703837 Email: [email protected]
ABSTRAK
Alzheimer adalah penyakit progresif dan neurodegeneratif fatal yang secara klinik ditandai dengan adanya penurunan kemampuan kognitif dan daya ingat. Salah satu terapi yang disarankan untuk penyakit ini adalah penggunaan kombinasi antioksidan dan chelating logam ion besi. Minuman gambir kombucha lokal Bali telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Namun kemampuan chelating logam ion besi dari minuman tersebut belum dibuktikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas chelating logam ion besi dari minuman gambir kombucha lokal Bali menggunakan metode Ferrous Ion Chelating (FIC) dan aktivitasnya dibandingkan dengan standar (+)-katekin dan larutan produk gambir. Metode FIC mengukur kemampuan suatu senyawa untuk bersaing dengan ferrozine dalam mengkelat logam ion besi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa minuman gambir kombucha lokal Bali memiliki aktivitas chelating logam ion besi (IC50 37, 85 mg/mL) lebih lemah dibandingkan larutan produk gambir (IC50 7,76 mg/mL) dan standar (+)-katekin (IC50 3,35 mg/mL) (p<0,05). Kata Kunci: Kombucha, gambir, (+)-katekin dan Ferrous Ion Chelating (FIC) 1. PENDAHULUAN Alzheimer adalah penyakit progresif dan neurodegeneratif fatal yang secara klinik ditandai dengan adanya penurunan kemampuan kognitif dan daya ingat. Salah satu patogenesis alzheimer adalah adanya akumulasi ion logam seperti besi (Fe2+) yang berlebih di otak. Ion ini dapat meningkatkan agregrasi β Amyloid peptide yang bersifat neurotoksik dan interaksi keduanya dapat menghasilkan H2O2 serta melalui reaksi Fenton dan Haber Weiss dihasilkan super radikal OH. (Smith et al., 2007). Jumlah radikal bebas atau ROS (Reactive Oxygen Species) yang berlebih di otak dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel akibat stres oksidatif. Salah satu terapi yang disarankan untuk penyakit alzheimer adalah penggunaan kombinasi antioksidan dan chelating logam ion besi (free radical scavenging) (Smith et al., 2007). Salah satu bahan alam yang terbukti memiliki aktivitas antioksidan (free radical scavenging) adalah gambir (Uncaria gambir Roxb) dan diduga yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas tersebut adalah senyawa katekin jenis (+)-katekin yang merupakan kandungan utama dari produk gambir (Taniguchi et al., 2007). Pengembangan produk gambir menjadi minuman kombucha menunjukkan bahwa secara in vitro, minuman gambir kombucha lokal Bali yang difermentasi selama 3 hari memberikan aktivitas antioksidan (free radical scavenging) yang optimal (Chanjaya, 2014). Penelitian secara in vivo menunjukkan minuman tersebut juga terbukti mampu meningkatkan daya ingat mencit yang diinduksi dengan Electro convulsive shock (Moeliono dkk., 2014). Namun sampai saat ini, uji aktivitas chelating logam ion besi dari minuman gambir kombucha lokal Bali belum pernah dilakukan penelitiannya. Tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas chelating logam ion besi dari minuman gambir kombucha lokal Bali secara in vitro dengan menggunakan metode FIC (Ferrous Ion Chelating). Bila terbukti
16
memiliki aktivitas sebagai chelating logam ion besi maka dalam pengobatan alzheimer minuman gambir kombucha lokal Bali tidak saja bekerja melalui mekanisme penangkapan radikal bebas (ROS) akibat stres oksidatif di otak, namun bisa mencegah agregrasi β Amyloid peptide dan terbentuknya ROS. Melalui penelitian ini juga akan dibandingkan aktivitas chelating logam ion besi antara minuman gambir kombucha lokal Bali dengan larutan produk gambir dan standar (+)-katekin.
2. BAHAN DAN METODE 2.1 Pembuatan Minuman Gambir
Kombucha Lokal Bali Sejumlah 12 gram serbuk produk gambir ditambahkan secara perlahan ke dalam 200 mL Sterile Water For Irrigation. Kemudian dipanaskan pada suhu 650C hingga 5 menit dan disaring hingga diperoleh filtrat. Filtrat ditambahkan gula 10% b/v, didinginkan hingga suhu kamar, selanjutnya ditambahkan starter kombucha sebanyak 3% b/v, ditutup dengan kain bersih, dan diinkubasi pada suhu 24-270C di tempat yang terlindung dari cahaya serta goncangan selama 3 hari (Moeliono dkk., 2014). 2.2 Penyiapan Larutan Produk Gambir Sejumlah 12 gram serbuk produk gambir dimasukkan dalam beker glass, dilarutkan dengan 200 mL Sterile Water For Irrigation (pH 2,8) disertai dengan pengadukan dalam ultrasonic bath selama 90 menit pada suhu 65oC dan disaring (Jaya, dkk., 2011). 2.3 Penyiapan Standar (+)-Katekin Standar (+)-katekin dikeringkan di dalam oven pada temperatur 1050C selama 3 jam. Kemudian ditimbang secara seksama 10 mg standar (+)-katekin, dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL, ditambahkan Sterile Water For Irrigation (pH 2,8) secukupnya dan dimasukan dalam ultrasonic bath selama 90 menit pada suhu 65oC, kemudian digenapkan volumenya menggunakan Sterile Water For Irrigation (pH 2,8) sampai tanda batas dan dikocok hingga homogen (Jaya, 2011). 2.4 Penyiapan Na2EDTA (Kontrol Positif) Ditimbang secara seksama 10 mg Na2EDTA, dimasukan ke dalam labu ukur 10 mL, ditambahkan Sterile Water For Irrigation (pH 2,8) sedikit demi sedikit sambil dikocok perlahan sampai larut kemudian digenapkan volumenya menggunakan Sterile Water For
Irrigation (pH 2,8) sampai tanda batas dan dikocok hingga homogen. 2.5 Penetapan Kadar (+)-Katekin dalam
Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali dan Larutan Produk Gambir
Penetapan kadar (+)-katekin dalam minuman gambir kombucha lokal Bali, dilakukan dengan memipet 50 mL minuman gambir kombucha lokal Bali ke dalam corong pisah, kemudian dipartisi menggunakan 50 mL etil asetat p.a. Fase etil asetat ditampung (Larutan A). Prosedur yang sama dilakukan pada larutan produk gambir yaitu dengan cara memipet 50 mL larutan produk gambir kedalam corong pisah dan dipartisi menggunakan 50 mL etil asetat p.a. Fase etil asetat ditampung (Larutan B). Dipipet masing-masing 0,01 mL larutan A dan B ditambahkan dengan etil asetat hingga 5 mL. Selanjutnya diukur serapannya dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 279 nm (SNI, 2000). Prosedur di atas diulangi sebanyak 3 kali. Kadar (+)-katekin dalam minuman gambir kombucha lokal Bali dan larutan produk gambir dihitung dengan memasukkan nilai absorbansi minuman gambir kombucha lokal Bali dan larutan produk gambir kedalam persamaan regresi linier yang diperoleh dari kurva kalibrasi standar (+)-katekin 2.6 Pengujian Aktivitas Chelating Logam
Ion Besi Dengan Metode Ferrous Ion Chelating (FIC)
Metode pengujian aktivitas chelating logam ion besi dilakukan berdasarkan metode Nur Alam et al. (1994) yang dimodifikasi. Larutan uji masing-masing dibuat 6 seri konsentrasi. Pelarut yang digunakan untuk membuat variasi konsentrasi larutan uji standar (+)-katekin, larutan produk gambir dan Na2EDTA adalah Sterile Water For Irrigation dengan pH 2,8 sedangkan minuman gambir kombucha lokal Bali menggunakan pelarut Sterile Water For Irrigation. Setiap 1 mL larutan uji masing-masing ditambahkan dengan 0,75 mL (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O (0,027 mg/mL) dan 0,75 mL ferrozine (0,027 M). Larutan kontrol chelating 100% dibuat dengan mencampurkan 0,75 mL (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O (0,027 mg/mL) dan 0,75 mL ferrozine (0,027 M). Blanko yang digunakan adalah Sterile Water For Irrigation. Larutan-larutan tersebut diinkubasi pada suhu ruang selama 10 menit lalu diukur absorbansinya pada panjang
14
Uji Aktivitas Chelating Logam Ion Besi Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali Secara In Vitro yang Berpotensi Untuk Pengobatan Alzheimer (Satiawan, I. P. J., Widjaja I.N.K.,
Leliqia N. P. E.)
15
gelombang maksimum kompleks Fe2+-ferrozine. 2.7 Analisis Data Data IC50 dianalisis secara statistik dengan uji Kruskal Wallis dan Man Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Perbedaan signifikan dari nilai IC50 dinyatakan dengan nilai signifikansi kurang dari 0, 05 (p<0,05). 3 HASIL
Gambar 1. Penetapan kadar (+)-katekin dalam
produk gambir, larutan produk gambir dan minuman gambir kombucha lokal Bali
(*p<0,05 dibandingkan produk gambir)
Gambar 2. Nilai penghambatan tengah (IC50)
minuman gambir kombucha lokal Bali, larutan produk gambir, standar (+)-katekin dan Na2EDTA.
Pada gambar 1 menunjukkan bahwa kadar (+)-katekin pada produk gambir yang dibuat menjadi larutan produk gambir maupun minuman gambir kombucha lokal Bali mengalami penurunan yang signifikan (P<0,05). Namun penurunan kadar (+)-katekin pada produk gambir yang dibuat larutan produk gambir lebih kecil dibandingkan
dengan penurunan kadar (+)-katekin pada produk gambir yang dibuat minuman gambir kombucha lokal Bali. Sedangkan pada gambar 2 terlihat terjadi peningkatan nilai IC50 minuman gambir kombucha lokal Bali dibandingkan larutan produk gambir dan standar (+)-katekin. Peningkatan nilai ini berbanding lurus dengan hasil penetapan kadar (+)-katekin (Gambar 1). 4 PEMBAHASAN Pada gambar 1 terlihat bahwa penurunan kadar (+)-katekin pada produk gambir yang dibuat menjadi larutan produk gambir kemungkinan disebabkan oleh sifat (+)-katekin yang tidak stabil terhadap suhu. Pada pembuatan larutan produk gambir menggunakan suhu 650C. Dimana berdasarkan hasil penelitian Volf et al. (2014) menunjukkan tingkat degradasi (+)-katekin terjadi kira-kira sebesar 20% pada suhu 600C dan 32% pada suhu 1000C. Sedangkan penurunan kadar (+)-katekin pada produk gambir yang dibuat menjadi minuman gambir kombucha lokal Bali (Gambar 1) kemungkinan dapat disebabkan oleh dua faktor yang mempengaruhi stabilitas (+)-katekin dalam minuman tersebut yaitu faktor suhu dan adanya simbiosis bakteri dan yeast dalam kombucha. Pada pemubuatan kombucha untuk melarutkan substrat produk gambir menggunakan suhu 650C seperti penjelasan sebelumnya pada suhu ini dapat terjadi degradasi (+)-katekin. Sedangkan adanya simbiosis bakteri dan yeast dalam kombucha akan membebaskan enzim yang akan mendegradasi (+)-katekin (Che Chu dan Chen, 2006). Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Viviandari dkk. (2014) menyatakan bahwa bakteri yang teridentifikasi dalam kombucha lokal Bali adalah bakteri asam asetat yang memiliki kemiripan dengan ciri bakteri asam asetat genus acetobacter yang bersifat aerob obligat, yang membutuhkan oksigen untuk hidup. Kemungkinan (+)-katekin memiliki sifat yang kurang stabil terhadap adanya oksigen. Sehingga hal ini dapat menyebabkan kadar (+)-katekin dalam minuman gambir kombucha lokal Bali mengalami penurunan. Pada gambar 2 terlihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan (p<0,05) dari nilai penghambatan tengah (IC50) minuman gambir
16
kombucha lokal Bali dibandingkan larutan produk gambir dan standar (+)-katekin. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan aktivitas chelating logam ion besi oleh minuman gambir kombucha lokal Bali dibandingkan larutan produk gambir dan standar (+)-katekin. Penurunan aktivitas ini berbanding lurus dengan hasil penetapan kadar (+)-katekin (Gambar 1). Berdasarkan hasil tersebut, terjadinya penurunan aktivitas chelating logam ion besi oleh minuman gambir kombucha lokal Bali dipengaruhi oleh kandungan (+)-katekin. Penelitian yang dilakukan Mladenka et al. (2011) menyatakan bahwa aktivitas chelating logam ion besi oleh katekin dipengaruhi kondisi pH dimana pada kondisi mendekati pH fisiologis katekin memiliki aktivitas yang kuat tetapi pada pH rendah memiliki aktivitas yang rendah sehingga membutuhkan konsentrasi yang besar untuk memberikan aktivitas chelating logam ion besi. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Chanjaya (2014) menyatakan bahwa terjadi penurunan pH minuman gambir kombucha lokal Bali yang signifikan selama fermentasi berlangsung. Hasil penelitian Che Chu dan Chen (2006) menyatakan hal serupa bahwa aktivitas chelating logam ion besi minuman kombucha teh hitam mengalami penurunan selama proses fermentasi dan menurun secara drastis setelah fermentasi hari ketiga. Pada pengujian aktivitas chelating logam ion besi minuman gambir kombucha lokal Bali juga dilakukan perbandingan aktivitas chelating logam ion besinya dengan Na2EDTA sebagai kontrol positif. Pada gambar 2 terlihat bahwa minuman gambir kombucha lokal Bali memiliki nilai IC50 yang lebih besar dan berbeda signifikan (p<0,05) dibandingkan Na2EDTA. Hal ini menunjukkan aktivitas chelating logam ion besi oleh minuman gambir kombucha lokal Bali lebih lemah dibandingkan Na2EDTA. Na2EDTA memiliki aktivitas chelating logam ion besi yang kuat, dikarenakan kemampuannya membentuk kompleks 1:1 yang stabil dengan semua logam kecuali dengan logam golongan alkali dan alkali tanah pada pH rendah (Gandjar dan Rohman, 2007). Meskipun Na2EDTA memiliki aktivitas chelating logam ion besi yang kuat Na2EDTA tidak digunakan sebagai agen pengkhelat pada tubuh. Hal ini disebabkan karena Na2EDTA memiliki kemampuan yang sangat kuat dalam mengkhelat semua logam, termasuk logam-
logam esensial yang diperlukan dalam tubuh manusia. Minuman gambir kombucha lokal Bali berdasarkan penelitian yang dilakukan Chanjaya (2014) dengan menggunakan metode DPPH telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan (free radical scavenging) dan berbanding lurus dengan kadar fenolik total. Tetapi berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa minuman gambir kombucha lokal Bali memiliki aktivitas chelating logam ion besi yang lemah yang berbanding lurus dengan kadar (+)-katekin. (+)-katekin merupakan salah satu senyawa flavonoid. Dimana berdasarkan penelitian Che Chu dan Chen (2006) menyatakan selama proses fermentasi minuman teh hitam kombucha terjadi modifikasi senyawa flavonoid menjadi senyawa sederhana yang dapat meningkatkan kadar fenolik total dan modifikasi tersebut menyebakan senyawa flavonoid kehilangan aktivitas chelating logam ion besinya. Sehingga diduga dalam pengobatan Alzheimer, mekanisme kerja minuman gambir kombucha lokal Bali hanya berdasarkan aktivitas antioksidan melalui penangkapan radikal bebas (free radical scavenging). Adanya hubungan peningkatan kadar fenolik total yang berbanding lurus dengan aktivitas antioksidan (free radical scavenging) memerlukannya penelitian lebih lanjut berupa profil fingerprint untuk mengetahui senyawa-senyawa yang menyebabkan peningkatan kadar fenolik total tersebut. 5 KESIMPULAN 5.1 Minuman gambir kombucha lokal Bali
memiliki aktivitas chelating logam ion besi dengan nilai IC50 sebesar 37,85 mg/mL.
5.2 Minuman gambir kombucha lokal Bali memiliki aktivitas chelating logam ion besi lebih rendah dibandingkan standar (+)-katekin dan larutan produk gambir (p<0,05).
Uji Aktivitas Chelating Logam Ion Besi Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali Secara In Vitro yang Berpotensi Untuk Pengobatan Alzheimer (Satiawan, I. P. J., Widjaja I.N.K.,
Leliqia N. P. E.)
17
DAFTAR PUSTAKA Alzheimer’s Association. 2014. Alzheimer
Disease Facts and Figure 2014. Alzheimer and Dementia 10 (2).
Chanjaya, C. 2014. Pengaruh Fermentasi
Terhadap Aktivitas Antioksidan Minuman Kombucha Lokal di Bali dengan Substrat Produk Gambir (Skripsi). Bali: Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana.
Che Chu, S. dan C. Chen. 2006. Effects of
Origins and Fermentation Time on The Antioxidant Activities of Kombucha. Food Chemistry 98: 502–507.
Gandjar, I. G dan A. Rohman. 2007. Kimia
Analisis Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar: 150 dan 256.
Jaya, I.G.N.I.P., N.P.E. Leliqia dan I.N.K.
Widjaja. 2011. Uji Aktivitas Penangkapan Radikal DPPH Ekstrak Produk Teh Hitam (Camelia Sinensis L.O.K) dan Gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb) Serta Profil KLT Densitometernya. Jurnal Farmasi Udayana: 86-101.
Mladenka, P., K. Macakova, T. Filipsky, L.
Zatloukalova, L. Jahodar, P. Bovicelli, I. P. Silvestri, R. Hrdina and L. Saso. 2011. In Vitro Analysis of Iron Chelating Activity of Flavonoids. Journal of Inorganic Biochemistry 105: 693–701.
Moeliono, A.P., N.M.D.D. Maryadhi, M.F.
Cahyadi, N.M.F. Irmayanti dan N.P.E. Leliqia. 2014. Uji Aktivitas Antidimentia Kombucha Lokal di Bali Dengan Substart Gambir. Jurnal Farmasi Udayana: 1-3.
Nur Alam, Md., N.J. Bristi, Md.
Rafiquzzaman. 2013. Review on In Vivo And In Vitro Methods Evaluation Of Antioxidant Activity. SPJ 21: 143–152.
Smith, D.G., R. Cappai and K.J. Barnham.
2007. The Redox Chemistry of The Alzheimer's Disease Amyloid Β Peptide. BBA 1768: 1976-1990.
SNI. 2000. Gambir. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional. Hal 1-6 Taniguchi, S., K. Kuroda, K.I. Doi, K. Inada,
N. Yoshikado, Y. Yoneda, M. Tanabe, T. Shibata, T. Yoshida and T. Hatano. 2007. Evaluation of Gambir Quality Based on Quantitative Analysis of Polyphenolic Constituents. PSJ 127 (8): 1291-1300
Viviandari, I.D.A.A. 2014. Identifikasi
Molekuler Bakteri yang Terlibat dalam Proses Pembuatan Kombucha Lokal Bali (Skripsi). Bali: Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana.
Volf, I., I. Ignat, M. Neamtu, V. I. Popa. 2013.
Thermal Stability, Antioxidant Activity and Photo-Oxidation of Natural Polyphenols. Chemical Papers 68 (1) 121-129.