Jurnal Ekpresi Seni

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Ilmah

Citation preview

  • JURNAL EKSPRESI SENIJurnal Ilmu Pengetahuandan Karya Seni

    ISSN: 14121662 Volume 16, Nomor1,Juni 2014,hlm. 1-167

    Terbit dua kalisetahun pada bulan Juni dan November.Pengelola Jurnal Ekspresi Seni merupakan sub-sistemLPPMPPInstitut SeniIndonesia (ISI) Padangpanjang.

    Penanggung JawabRektor ISI Padangpanjang

    Ketua LPPMPP ISI PadangpanjangPengarah

    KepalaPusat Penerbitan ISI PadangpanjangKetua PenyuntingDede PramayozaTimPenyunting

    ElizarSri YantoSurherni

    Roza MuliatiEmridawatiHarismanRajudin

    PenterjemahAdi KhrisnaRedakturMeria Eliza

    Dini YanuarmiThegar Risky

    ErmiyettiTata Letak danDesainSampul

    Yoni SudianiWeb JurnalIlham Sugesti

    ______________________________________________._________________________________

    Alamat Pengelola Jurnal Ekspresi Seni:LPPMPP ISI Padangpanjang Jalan Bahder JohanPadangpanjang27128, Sumatera Barat; Telepon(0752) 82077 Fax. 82803; e-mail;[email protected]

    Catatan.Isi/Materi jurnal adalah tanggung jawab Penulis.Diterbitkan Oleh

    Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang

  • JURNAL EKSPRESI SENIJurnal Ilmu Pengetahuandan Karya Seni

    ISSN:14121662 Volume 16, Nomor1,Juni 2014,hlm. 1-167

    i

    DAFTAR ISI

    PENULIS JUDUL HALAMAN

    Enrico Alamo Sampuraga: Penciptaan Opera Batak 1-17

    Eko Wahyudi Sasadu On The Sea Wacana Seni Budayadalam Festival Teluk Jailolo 2013

    18-36

    Yosi Ramadona &Nursyirwan

    Pertunjukan Kompang Bengkalis:dari Arak-Arakan ke Seni Pertunjukan

    37-48

    Ipong Niaga Membentuk Kemampuan PsikologikalDasar Calon Aktor dengan Metode LatihanBertutur

    49-64

    Nofrial Ukiran Akar Kayu Pulau Betung JambiMenuju Industri Kreatif

    6585

    Elsa Putri E. Syafril Diaspora Sedulur Sikep dan Keseniannya diSawahlunto

    8697

    Ranelis Seni Kerajinan Bordir Hj.Rosma:Fungsi Personal dan Fisik

    98115

    Maisaratun Najmi Produksi dan Penyiaran Program Seni danBudaya di Grabag Tv

    116132

    Bahren, HerryNur Hidayat,Sudarmoko,Virtuous Setyaka

    Industri Kreatif Berbasis Potensi Seni danSosial Budaya di Sumatera Barat

    133155

    Zely Marissa Haque Perkembangan Musik Dol di KotaBengkulu

    156-167

    _______________________________________________________

    Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 49/Dikti/Kep/2011 Tanggal 15 Juni 2011 Tentang Pedoman AkreditasiTerbitan Berkala Ilmiah. JurnalEkspresi SeniTerbitan Vol.16, No. 1 Juni 2014MemakaikanPedoman Akreditasi Berkala Ilmiah Tersebut.

  • 18

    SASADU ON THE SEAWACANA SENI BUDAYA DALAMFESTIVAL TELUK JAILOLO 2013

    Eko WahyudiProgram Penciptaan Seni PascasarjanaInstitut Seni Indonesia (ISI) Surakarta

    [email protected]

    ABSTRAKSasadu On The Sea merupakan pergelaran karya tari yang diharapkan dapatmemberikan pemahaman dan wacana baru dalam mengenal lebih dekat tentangseni budaya yang dimiliki masyarakat setempat, khususnya masyarakat JailoloHalmahera Barat. Selain itu pergelaran karya tari ini dapat berbagi dalammemberikan inspirasi atau motivasi kepada para kreator seni (khususnya senimantari) terhadap pentingnya sebuah festival yang berpijak pada seni dan budayalokal, serta dapat memberi alternatif bagi masyarakat dalam mengapresiasikarya-karya seni tari tradisional kerakyatan. Peranan rumah adat Sasadu sebagaitempat dimana masyarakat Jailolo dapat menyatukan rasa persaudaraan dankebersamaan diangkat menjadi sebuah tema dan ikon dalam karya Sasadu OnThe Sea. Sasadu On The Sea merupakan satu rangkaian dalam acara FestivalTeluk Jailolo yang selalu diselenggarakan setiap tahun di Jailolo, HalmaheraBarat.

    Kata Kunci : Sahu, Sasadu dan Festival Teluk Jailolo

    ABSTRACTSasadu On The Sea is a dance performance that is expected to provide anunderstanding and a new discourse to know bettera bout thearts and cultureowned by the local community, especially the community Jailolo WestHalmahera. In addition, he performance of this dance can inspire and motivateart creators (especially dance artists) on the importance ofa festival that isgrounded in local arts and culture, and can provide an alternative for people toappreciate the work of popular traditional dance. The roleSasadu traditionalhouse as a place where the community can unite Jailolo sense of brotherhoodand together ness was selected as a theme and icon in the work of Sasadu OnThe Sea. Sasadu On The Sea is a series in Jailolo Bay Festival which is alwaysheld every year in Jailolo, West Halmahera

    Keywords: Sahu, Sasadu and Festival Bay Jailolo

  • Eko Wahyudi, Sesadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013

    19

    PENDAHULUAN

    Sebagai salah satu daerahtujuan wisata, Halmahera Baratmemiliki keragaman obyek wisata dandaya tarik yang bisa dikatakan kaya.Sebagai aset dearah, obyek wisata dikabupaten Halmahera Baratsebagiannya sudah dikelola olehpemerintah kabupaten. Aset wisatayang sudah dikelola ini diantaranyasebagian wisata tirta, wisata seni danbudaya, dan wisata sejarah. Sedangkanaset wisata lainnya seperti wisata alam,

    wisata agro, wisata fauna dan sebagianwisata tirta masih dalam programperencanaan pengembangan wisataoleh pemkab Halmahera Barat. Salahsatu aset wisata yang diunggulkanpemerintah Halmahera Barat (Halbar)adalah seni dan budaya, khususnyaadat istiadat suku- suku yang tumbuhdan terpelihara hingga kini. Suku Sahuyang menjadi unggulan wisata adat diHalmahera Barat yang dapat ditempuhlewat jalur darat sepanjang 15 Km dariibukota kabupaten setelah melewatipintu masuk pelabuhan Ternate menujupelabuhan Jailolo. Sejak dahulu kala,daerah tersebut sangat memanjakanpenghuninya dengan kekayaan alamyang melimpah ruah.

    Kecamatan Jailolo pun terdapatbeberapa rumah adat yang tetap berdirikokoh di tengah-tengah perkampunganmasyarakat. Berdirinya Sasadu (rumahadat suku Sahu) di kampung-kampungitu menandakan bahwa desa tersebutdidiami oleh masyarakat yang berasaldari suku Sahu yang menjunjung tinggiadat istiadat suku mereka.Dari sejakjaman dahulu hingga sekarang,kehidupan sosial suku Sahu sudahmemahami bahwa manusia tidak bisahidup tanpa manusia lain.

    Pemerintah daerah HalmaheraBarat mencoba membawamasyarakatnya untuk lebih arif dankreatif dalam mengenal seni danbudaya yang dimiliki. Halmahera Baratyang memiliki kecamatan Jailolo yang

    bertepatan sebagai pintu masukpelabuhan serta merupakan sebuahtempat dimana secara strukturgoegrafis merupakan sebuah teluk. Halini yang pada akhirnya pemerintahdaerah Halmahera Barat untukmembuat sebuah acara tahunan untukmengenalkan aset yang di miliki didaerah tersebut.

    Festival Teluk Jailolo

    merupakan acara tahunan yang

    diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata

  • Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 1, Juni 2014

    20

    Halmahera Barat. Pada tahun 2013,merupakan bentuk festival kelima yangdiselenggarakan oleh pemerintahdaerah setempat dengan tujuan untukmempromosikan potensi pariwisata,

    sumber daya alam, budaya, juga bisnisdi daerah Jailolo, Halmahera Barat.Festival Teluk Jailolo biasanya digelarselama tiga hari denganmenyelenggarakan berbagai macambentuk kegiatan yang menyangkutperayaan atau pesta pesta seni dalambentuk pertunjukan tari dan musik,pesta budaya ditepi pantai, parade,perlombaan, dan beberapa kegiatanlainnya yang diselenggarakan olehpemerintah dan masyarakat Jailolo.Berkaitan dengan festival W. J. S.Purwadarminta (2008) mengartikannyadalam dua pengertian yaitu: 1) hariatau pekan gembira dalam rangkaperingatan peristiwa penting danbersejarah, dapat pula diartikan sebagaipesta rakyat. 2) perlombaan, dapatdiketahui atau disimpulkan bahwa sifatdasar dari semua festival adalahsesuatu yang berhubungan denganperayaan dan juga pesta rakyat yangpada umumnya ditentukan oleh sesuatuyang mempunyai nilai kebudayaan.Hal tersebut senada dengan pernyataan

    Fallasi (1987: 8) bahwa festival adalahsuatu peristiwa atau kejadian penting,sesuatu fenomena sosial yang padahakikatnya dijumpai dalam semuakebudayan manusia.

    Sebagai salah satu kota yangmempuyai banyak aset wisata, Jailolomenjadi tempat perayaan FestivalTeluk Jailolo yang bertemakan TheTreasure of Islands Emas Spice.Perayaan festival dalam bentuk senipertunjukan musik drama dan tari disutradari oleh Eko Supriyanto, OlegSanchabakhtiar sebagai Art director,dan Dimas Leimana sebagaiprofesional sutradara panggung.Puncak acara Festival Teluk Jailolo

    2013 adalah pertunjukan musikaldrama dan tari berjudul Sasadu On

    The Sea.

    Panggungnya berdiri di ataslaut, melibatkan anak-anak danpemuda Jailolo sebagai pemain.Sasadu On The Sea mengangkat

    cerita dan pesan tentang rumah adatsuku Sahu: Sasadu. Bagi mereka,rumah dianggap sebagai tempat

    kelahiran terjadi, terjalinyakeharmonisan antara anggota keluarga,

    tempat dilahirkan dan munculnyagenerasi-generasi penerus. Sasadu

  • Eko Wahyudi, Sesadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013

    21

    adalah rumah adat yang memilikibanyak kandungan makna dan filosofi,hal ini yang dapat mencirikan tentangkebudayaan dan prilakumasyarakatnya.

    Pergelaran karya ini diharapkandapat memberi pemahaman terhadappenonton, masyarakat setempat

    khususnya masyarakat di wilayahJailolo dan Suku Sahu mengenai senibudaya daerah dan peranan rumah adatSasadu sebagai tempat dimanamasyarakat Jailolo dapat menyatukanrasa persaudaraan. Adapun manfaatyang dapat dicapai dalam acaraFestival Teluk Jailolo dalam hal inipergelaran karya tari Sasadu On The

    Sea, adalah dapat berbagi dalam

    memberikan inspirasi atau motivasikepada para kreator seni (khususnyaseniman tari) terhadap pentingnyasebuah festival yang berpijak pada senidan budaya lokal, serta dapat memberialternatif bagi masyarakat dalammengapresiasi karya-karya seni tari

    tradisional kerakyatan.

    PEMBAHASANKarya Sasadu On The Sea di Jailolo

    Jailolo merupakan harta karun

    yang tak pernah ada habisnya, begitu

    banyak hasil alam yang bisadimanfaatkan dan dinikmati. Hutan danlaut adalah dua tempat yang kaya akanharta dan keindahan di dalamnya,hutan yang kaya akan rempah-rempah,

    dan laut dengan kekayaan ikan danbaharinya. Suatu tempat yang indah dipulau Halmahera Barat, profinsi

    Maluku Utara dan menjadi curahaninspirasi karya Sasadu on the Sea.

    Karya ini berawal dari sebuahnama rumah adat suku Sahu, salah satudari empat suku yang ada diHalmahera Barat, yaitu Rumah Sasadu.Nama dan bentuk rumah yang menjadiikon dari provinsi Maluku Utara,Halmahera Barat ini, menjadi inspirasiuntuk mewujudkan karya kreatif yangberisi tari, drama dan musik. Ceritadari pertunjukan ini memiliki makna,interpertasi dan pesan serta harapanuntuk mewujudkan impian serta cita-cita indah generasi pemuda dan seluruhmasyarakat Jailolo. Anak yang sejaklahir menjadi tanggung jawab darikeluarga, selanjutnya akan menjaditanggung jawab Alam (Hutan/Hijaudan Laut/Biru) untuk menempa,menantang dan membentuk jati dirianak Jailolo menjadi kesatria yangsadar akan kekuatan budayanya,

  • Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 1, Juni 2014

    22

    tangguh, tegar dan bijaksana. Alamyang membuka ruang eksplorasi dantempaan tanggung jawab untukmenjadi pelindung, menghargai sertamencerdaskan. Alam jugalah yangmenentukan kekuatan dan me-regristrasi semangat untuk meraih

    harapan, mimpi dan cita-cita. Alamyang kuat dan tangguh menjadikananak Jailolo bersatu padu denganmasyarakatnya untuk menjadi yangterbaik dan berani keluar menggapaiilmu dan wawasan yang lebih luas.Hingga pada akhirnya, pulang kembalike rumah, ke alam yang menempanya,

    ke Timur yang membentuk jati dirinyadengan semangat kesadaran berbedauntuk bersatu dengan indahnya tanahair negeri.

    Secara singkat penjabarannyaadalah berawal dari sebuah bentukkelahiran seorang anak laki-laki

    Jailolo. Sebuah kelahiran yangbermuara dari sebuah bentukkesederhanaan keluarga. Keluargayang berasal dari sebuah rumahsederhana, keharmonisan, kehangatan,serta kompleksitas proses pembelajarandini untuk anak-anaknya. Keluargamenjadi penting artinya bagi prosespendidikan dan tempaan paling dini

    untuk anaknya. Orang tua, sanaksaudara dan seluruh isi rumah, adalahsekolah dan sumber untuk menuntutilmu yang paling dasar demipertumbuhan mental dan pengetahuanseorang anak. Rumah Sasadu dancermin keluarga sederhana di TelukJailolo adalah menjadi tema utama daripenciptaan karya ini.

    Selanjutnya, alam yang menjadisubstansi proses lanjutan bagi anakJailolo. Alam di Jailolo yang secaranyata bersinggungan langsung denganHutan Hijau dan Laut Biru. Anak yangsejak lahir menjadi tanggung jawabseisi rumah, proses kehidupannya punselanjutnya menjadi tanggung jawabAlam untuk menempa, menantang danmembentuk anak Jailolo menjadi anakyang tangguh, tegar dan bijaksana.Alam yang memberikan ruangeksplorasi dan menuntut tanggungjawab untuk menjadi pelindung, danmenghargainya serta dapatmencerdaskannya. Alam (hijau danbiru) ini, yang akan meneruskan proseskehidupan anak Jailolo untukmenentukan kekuatan danmeregristrasi semangat dalam meraihharapan dan mimpi. Alam yang tegardan tangguh menjadikan anak Jailolo

  • Eko Wahyudi, Sesadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013

    23

    bersatu dengan lingkungan alam danmasyarakat untuk menjadi lebih baik.

    Di sisi lain, keluarga dan alaminilah yang akhirnya akan menantikan

    kepulangan sang anak dari perjalananpanjang menguntai mimpi dan harapan.Keluarga dan alam yang akan terusmemberikan semangat baru, gairahbaru untuk merestui sang anak pergimeninggalkannya. Terus bertahanhidup demi kelangsungan masa depanyang baru, ketika anak dan generasipenerusnya mampu mengembalikankeharmonisan, kemajuan dan untukkeduannya. Memimpikannya untukkembali lagi, membangunnya menjadiyang lebih baik dan bersahaja.Mengharapkannya untuk menuai panen

    yang lebih baik untuk masa depan sanganak, keluarga dan bumi pertiwinya.Menjadi yang terbaik kembali lagikepangkuan tanah airnya.

    Pertunjukan karya Sasadu On

    The Sea Karya Komposisi Tari dalam

    Festival Teluk Jailolo 2013berlangsung di Teluk Jailolo yangbersebelahan dengan pelabuhanJailolo. Jailolo merupakan kecamatan

    di Halmahera Barat dengan luas sekitar2.755 kilometer. Kecamatan tersebutberbatasan langsung dengan laut.

    Panggung yang digunakan dalamfestival ini bertempat di pinggir laut.Pemilihan lokasi tersebut cukuprepresentatif dan relatif dikenal luasoleh masyarakat penonton yang

    apresiatif. Hal tersebut disebabkankarena tempat yang digunakan dalamfestival merupakan pusat keramaian

    masyarakat yang berlalu-lalang dariberbagai daerah seperti Jailolo,Ternate, dan beberapa daerah lainnya.

    Panggung pertunjukan yangdigunakan untuk acara pergelaranFestival Teluk Jailolo 2013 beradadipinggir laut. Pementasan ini berpusatkepada para penari, melalui pola gerak,dan tidak banyak dikuasai kemewahanrupa dan cahaya panggung. Para penarimenjalankan desain gerak padaeksplorasi bentuk tari tradisi daerahyang teridentifikasi dari setiap elemenartistik pemanggungan mulai darigerak, setting, tata rias sampai dengankonsep musikalitasnya.

  • Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 1, Juni 2014

    24

    Gambar 1.Desain panggung pertunjukan dalam Festival

    Teluk Jailolo tampak samping.(Foto: Oleg Sanchabakhtiar, 2013)

    Gambar 2.Desain panggung pertunjukan dalam Festival

    Teluk Jailolo tampak depan.(Foto: Oleg Sanchabakhtiar, 2013

    Pendekatan terhadap MasyarakatJailolo

    Menyelami dan memahamimasyarakat Jailolo tidaklah mudah,langkah awal yang lakukan untuk

    memperoleh data yang berkenaandalam mewujudkan karya tersebutdengan cara observasi aktif ataupengamatan pada obyek bertempat diwilayah Jailolo, Halmahera Barat.

    Observasi awal yang dilakukan padabulan agustus 2012 bersama dengan

    rombongan team kreatif Festival TelukJailolo 2013. Observasi tersebutdimaksudkan untuk lebih mengenaldan memahami kondisi wilayah. Haltersebut sangat penting dilakukanberkaitan dengan terwujudnya karyayang melibatkan masyarakat antar sukudan wilayah yang digunakan sebagaitempat untuk mempresentasikan karya

    tersebut. Selain pengamatan terhadapwilayah, juga melakukan pengamatanterhadap sosial budaya masyarakatsetempat, baik mencakup seni, danadat-istiadat masyarakat setempat,terutama di wilayah teluk Jailolosebagai lokasi yang nantinyadigunakan dalam pergelaran karyaseni.

    Suku yang paling dekat denganJailolo adalah suku Sahu, di mana sukutersebut memiliki tarian yang bernamaSara Dabi Dabi dan Legu Salay, dimana tarian tersebut adalah tarian yangsering ditampilkan dari masyarakatsuku Sahu sebagai tarian penyambutan.Selain tarian Sara Dabi Dabi dan LeguSalay, suku Sahu juga memiliki rumahadat bernama Sasadu, di mana rumahadat tersebut sekarang telah dijadikanikon dari Halmahera Barat. Suku

  • Eko Wahyudi, Sesadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013

    25

    Gamkonora merupakan suku yangmasih berdekatan dengan KecamatanJailolo. Suku tersebut memiliki tarianDodengo, sedangkan suku Wayolimemiliki tarian Manika, Hasa Hasa.

    Suku terjauh dari Kecamatan Jailoloadalah suku Tabaru, di mana sukuTabaru ini memiliki tarian khas perangyang bernama tari Cakalele.

    Berbagai informasi yangdiperoleh dari hasil observasi selamadua minggu di Halmahera Barat,khususnya di daerah Jailolo banyakmembantu dalam penciptaan karyayang dipersiapkan dalam acara FestivalTeluk Jailolo 2013. Observasikemudian dilanjtkan dengan langkahkedua, yang dilakukan dengan teknikwawancara mendalam artinyawawancara dilakukan denganpertanyan-pertanyaan yang fokus danterkait dengan pokok permasalahanyang ada pada kajian kepada beberapaorang-orang yang banyak mengetahuitentang obyek penelitian. Data yangdiperoleh dari hasil wawancaramerupakan penguat dan pendukungdata yang diperoleh dari hasilobservasi. Pemilihan narasumberdilakukan berdasarkan padakompetensi pengalaman dan

    pengetahuan, baik secara praktek,artistik maupun konseptual.

    Narasumber yang dimaksud adalahFenny Kiat S.STP., M.Si danGregorius Khrisna Wicaksono S.S.Kedua narasumber tersebut dapatmemberikan data sesuai dengankeperluan dan keinginan yangdibutuhkan oleh pengkarya mengenaiseni dan budaya masyarakat di wilayahHalmahera yang tepatnya di TelukJailolo.

    Wawancara secara pribadidengan beberapa tokoh masyarakat didesa-desa yang juga dapat memberikaninformasi tentang kebiasaan danberbagai hal tentang masyarakattersebut. Pendekatan secara personalmaupun kelompok dengan paragenerasi tua (masyarakat yangmayoritas berusia sekitar 30 tahunsampai 60 tahun) dan generasi muda(remaja Jailolo yang mayoritas masihduduk di bangku SMP dan SMA) tidakkalah pentingnya, hal tersebutdimaksudkan untuk memahamikarakter, pola fikir, minat dan bakatyang dimiliki, serta kepedulian dalammengenal kesenian daerahnya.

  • Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 1, Juni 2014

    26

    Langkah Proses KekaryaanMenurut Wallas (1977: 53)

    bahwa proses kreatif bisa dikatakanidentik dengan proses mencipta danmenyusun. Hal tersebut ditempuhmelalui empat tahapan yaitu: (1) tahappreparasi adalah tahap persiapan ketikaindividu mengumpilkan informasi dandata untuk memecahkan suatu masalah(2) tahap inkubasi adalah pengendapanatau perenungan atas ide-ide tersebut.(3) tahap ilimunasi adalah melakukanpenyusunan ketika ide kreatif itudiwujudkan dalam karya nyata. (4)tahap verifikasi adalah tahap evaluasidengan melakukan penilaian kembaliatas karya yang diwujudkan. Dalam halini, ada proses menimbang danmengukur hasil yang diwujudkansesuai dengan ide awal dalammenggarap atau menyusun karya tari

    berdasarkan pada konsep yang digunakan.

    Berpijak pada kategorisasiproses kreatif yang diungkapkan olehWallas tersebut di atas, apabiladikaitkan dengan proses kreatif yangtelah dilakukan terdapat kesamaan.Proses kerja kreatif tersebut telahdilakukan secara bertahap, dengantujuan agar dalam proses dan tujuan

    Penciptaan Karya Seni dapat berjalanlancar dan tidak banyak mengalamikendala yang signifikan. Adapuntahapan yang dilakukan diawali dengantahap persiapan, tahap perenungan,

    selanjutnya tahappengarapan/penyusunan, dan terakhirtahap evaluasi. Beberapa tahap tersebutdapat diuraikan sebagai berikut.

    Pertama, persiapan, yang

    ditujukan untuk menunjang proseskekaryaan dapat berjalan lancar,dibutuhkan beberapa langkah kerjakreatif dengan cara melakukanobservasi (pengamatan lapanganlangsung) secara mendalam terhadapbudaya masyarakat Jailolo, melakukanwawancara dan studi pustaka yangdigunakan sebagai proses penggarapan.Bentuk seni tradisional kerakyatantidak luput dari penelusuran. Beberapadi antara kesenian tari tradisi lokalHalmahera Barat merangsang untuk

    menyusun beberapa koreografi yanglebih kompleks tanpa meninggalkannilai dan unsur-unsur seni tradisi yangsudah ada. Adapun langkah kreatifyang dilakukan adalah tahap persiapanyang meliputi observasi, wawancaradan studi pustaka, eksplorasi,pencarian pendukung tari, dan

  • Eko Wahyudi, Sesadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013

    27

    pemberian workshop. Langkah kerjakreatif seperti observasi, wawancaradan studi pustaka sudah dijelaskandiatas.

    Eksplorasi terhadap materi taritradisi seperti Sara Dabi Dabi, LeguSalay, Dana Dana dan Cakaleledilakukan secara intensif. Berbagaimacam bentuk tari tradisi daerahtersebut yang akhirnya digunakansebagai pijakan untuk penggarapankarya dalam pertunjukan FestivalTeluk Jailolo 2013.

    Tahapan selanjutnya yaituproses memberikan worksop kepadapara pendukung sajian. Sebagailangkah awal dalam pemberianworkshop team tari memberikan materipemahaman tentang apa itu tari, menari

    dan gerak tari serta pengolahan geraktubuh yang diiringi oleh musik.Langkah ke kedua mencari penari yangmemiliki kemampuan dalam menaritarian tradisi setempat secara selektif.Hal tersebut dilakukan agar penariyang mempunyai kwalitas tersebutdapat dijadikan contoh, pemimpin danmengatur pendukung tari lain. Di sisilain juga melakukan proses pencarianpendukung tari yang dapat diseganioleh pendukung tari lainnya, demikian

    ini dilakukan untuk membantu dalammengkoordinasi pendukung tarilainnya yang mempunyai karaketer

    keras, susah di atur yang disebabkankarena dari sekian banyaknyapendukung mempunyai latar belakangbudaya yang berbeda.

    Tahap kedua, perenungan,merupakan tahapan untuk mencobaberfikir kembali mencarikemungkinan-kemungkinan dalammengembangkan tafsir terhadap data-data yang diperoleh berkaitan denganmateri yang disiapkan dalam prosespenggarapan karya. Dalam tahapan ini,

    apa yang menjadi persoalan-persoalanyang melingkupi ide-ide dalam prosesakhirnya mencoba untuk dipecahkandalam pola yang logis dan linearberdasarkan persoalan-persoalan yangdihadapi.

    Perenungan ini mencoba untukmencari sebuah solusi atau teknik yangtepat sasaran dan efektif dalampenyampaian kepada pelaku dan penariyang dipersiapkan dalam pertunjukanFestival Teluk Jailolo 2013. Tehnikdan solusi penyampaian ini sangatbermanfaat untuk mentransfer kepadapara pelaku yang terlibat dalampertunjukan tersebut. Mayoritas dari

  • Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 1, Juni 2014

    28

    yang terlibat dalam acara ini adalahgenerasi muda yang memiliki perilakudan karakter keras dan kurangnyapengetahuan tentang tari, menari danbentuk dari sebuah pertunjukan.Tahapan ini sangat bermanfaat dan bisamenemukam ide kreatif dan solusiuntuk penggarapan karya. Ide kreatiftersebut berupaya melakukaninterpretasi dan pengembanganterhadap bentuk tari yang tampak padavisual bentuk pertunjukan.

    Tahap pengarapan atau

    penyusunan, yang merupakan tahap

    ketiga dalam proses kekaryaan ini tidaklepas dari peran team yang berperandalam pertunjukan Festival TelukJailolo 2013. Dalam tahapan ini team

    tari melakukan penguasaan materi tari

    tradisional kerakyatan Jailolo sepertitari Sara Dabi-dabi, tari Legu Salay ,tari Dana-dana dan tari Cakalele.Penguasaan materi ini untuk

    memperdalam penguasaan bentuk,teknik gerak, ruang, tema dan karaktertari yang disajikan, dengan tujuanmenselaraskan sajian dan pencapaiankonsep yang ingin dicapai. Sementaraitu untuk proses penggarapan materi,

    team tari secara kreatif mengolah,

    mengembangkan, memberi variasi,

    inovasi pada tari tradisional kerakyatandengan sedikit merubah bentuk dannilai yang sudah ada dalam taritradisional tersebut.

    Adapun tahap keempat, yaknievaluasi merupakan tahapan yang

    dilakukan dalam menilai danmenyeleksi ragam gerak yang telah

    dihasilkan pada tahap penguasaan,pendalaman materi dan penafsiranbentuk dan isi. Dalam tahapan ini,team tari bersama dengan sutradara danteam kreatif lainnya melakukan

    evaluasi terhadap proses penguasaandan penggarapan pada karya tari yangakan ditampilkan. Adapun tahapanevaluasi lebih ditekankan pada bentuksajian koreografi. Dalam hal inikoreografi gerak lebih ditekankanuntuk lebih menunjukkan kondisikerakyatan yang didalamnya terdapatsemangat kegotong royongan dantoleransi antar suku atau berkelompokmasyarakat.

    Proses Kekaryaan Sasadu On TheSea

    Karya ini memadukan kesenianlokal dari suku-suku di HalmaheraBarat yaitu: Suku Tobaru, Suku Sahu,Suku Wayoli dan Suku Gamkonoradengan unsur tari-tari eksplorasi baru

  • Eko Wahyudi, Sesadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013

    29

    dan kreativitas seni pertunjukanmodern yang inovatif. Semua ituterjalin menjadi satu kesatuan yangutuh antara seluruh aspek seni

    tradisional dan kebaruannya.Karya Sasadu On The Sea pada

    dasarnya bermuara dari SubstansiRumah atau arti kata lain Sasadu

    sebagai tempat dimana kelahiranterjadi, keharmonisan antara anggotakeluarga terjalin, dan tempatdilahirkannya generasi-generasipenerus. Substansi pembelajaran yangbermuara dari keluarga kemudianbersinggungan dengan aspek-aspekalam, dimana yang ada di alamsebagian besar mencakup hutan danlaut.

    Untuk mewujudkan sebuahgagasan dan menciptakannya menjadisebuah karya seni tari yang masihberpijak pada tradisi yang sudah ada,demikian ini menggunakan teoritransformasi. Alasan menggunakan

    teori transformasi, bahwa dalamkesenian tradisional rakyat masihterdapat nilai-nilai estetis yang dapatdiungkapkan melalui gerak-gerak taritradisional.

    Menurut Bandem (1996: 24)teori transformasi adalah perubahan

    dari asli menjadi karya baru yang dapatmeyakinkan penonton bahwa karya ituberpijak pada latar belakang seni yangjelas dan menjadi sebuah hasilpengembangan dengan hasil warnabaru. Melalui eksperimen ataupercobaan yang sistematis danterencana dalam bentuk kreativitasseni, diharapkan dapat membuktikankebenaran suatu teori, sehinggamendapatkan kesepakatan hasil dariseluruh penggabungan motif gerakmaupun ide untuk mencapai tema.

    Dilandasi dari teori tersebut,karya seni ini diilhami dari unsurbudaya masyarakat Jailolo yang masihmemegang teguh nilai-nilai tradisiyang diwarisi secara turun temurun.Adapun nilai-nilai tersebut diantranya:kegotong royongan, kebersamaan danpersatuan dalam membangun negeri.Dalam bahasa masyarakat HalmaheraBarat nilai- nilai yang tercermin dalamkebersamaan antar suku seringdiutarakan dengan sebutan mari moingone future, arti dari kalimat tersebutadalah menyatukan hati membangunnegeri.

    Karya tari ini berpijak daribentuk-bentuk tari tradisi kerakyatansuku-suku yang ada di Jailolo,

  • Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 1, Juni 2014

    30

    kemudian dipadukan dengan unsur-unsur tari eksplorasi baru dalamkreatifitas seni pertunjukan modernyang inovatif dan mengandung unsuredukatif. Hal tersebut terjalin menjadisatu kesatuan yang utuh dalam seluruhaspek seni tradisi dan kebaruan. Karyaini berangkat dari eksplorasi bentukgerak tari tradisional rakyat Jailolo,seperti tari Sara Dabi-dabi, tari LeguSalay, tari Dana Dana, tari Cakaleledan beberapa kesenian lainnya yangkemudian berkembang dengan ruangpenjelajahan kreatif denganmemadukan beberapa unsur koreografidan komposisi baru tanpa merubahbentuk nilai ketradisiannya demipendalaman intensitas. Dalam tahapanini, prosesnya difokuskan padaeksplorasi gerak tari yang dilakukanoleh pendukung tari dalam festivalseni.

    Adapun model penggarapannyaadalah teknik dan idiom tradisi lokalyang dikembangkan dan dijadikanpijakan dalam menyusun bagian-bagian penyusunan karya tari.Penggarapan instrumen dari berbagaikultur, secara kolaboratif dimaksudkanuntuk menghasilkan inovasi baru yangdapat mempromosikan dan

    melestarikan bentuk kesenian daerahtanpa meninggalkan identitasnya.Penjelasan konsep garap pertunjukankarya seni Sasadu On The Sea dibagi

    menjadi 7 (tujuh) bagian.Bagian pertama, menampilkan

    para pekerja dengan koreografi krodit(lari, lompat, guling, dan beberapagerak lainnya). Kemudian atur posisi,mulai gerak dengan koreografi gotongroyong, rampak dan gagah, selanjutnyakoreografi rampak koordinasi tangandan kaki. Dalam bagian inimengungkapkan semangat bekerjakeras dan semangat gotong royongyang sangat di kedepankan.

    Bagian Kedua, mengungkapkantentang kelahiran yang terdiri daribeberapa adegan yakni: (1) KoreografiKelahiran, memberikan substansi kasihsayang orang tua kepada anaknya,dengan komposisi musik yang digarapuntuk mewujudkan suasana romantis,kemesraan yang membahagiakan; (2)Tari Sara Dabi Dabi, yakni tarianpenyambutan yang bertujuan untukmenyambut kelahiran seorang anaklaki-laki yang kelak dapat membuatdaerahnya maju dan berkembang.Komposisi gerakan disamakan sepertikonsep aslinya, dengan musik Tari

  • Eko Wahyudi, Sesadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013

    31

    Sara Dabi Dabi; dan (3) Legu Salay,sebuah tarian yang sama dengan tariansebelumnya, yaitu bentuk tarianpenyambutan dalam kelahiran seoranganak. Dalam adegan ini, musik digarapMusik Tari Legu Salay, Standarinstrumen musik Legu Salay. Kostumyang digunakan dalam adegan ini padadasarnya disamakan atau hampir miripdari kostum yang di gunakanselayaknya masing-masing tarian,

    namun dalam hal ini ada sedikitpenambahan untuk keperluan kwalitasdalam bentuk panggung pertunjukan.

    Gambar 3.Koreografi Opening tema kerja keras dan

    gotong royong(Foto: Rheza Adi Perwira, 2013)

    Gambar 4.Tari Sara Dabi Dabi

    (Foto: Rheza Adi Perwira, 2013)

    Bagian ketiga terdiri dari 6(enam) adegan, dimana dalam adeganini menggambarkan keadaan hutan danisinya yang berada di Jailolo, sepertiberikut: (1) Hutan (pohon), koreografilebih menggambarkan gerakan pohonyang kemudian masuk penari monyet.Pada adegan ini, musik digarap stringensamble, cimes, harp dan ambience:ocean floor dan tali dua; (2) Monyetdengan koreografi lincah dan rampak.Musik digarap conga groove, clave, 4tifa, world triangle, ceramic drum,pencon Jailolo dan ambience: oceanfloor dan tali dua; (3) Burung Hutan,koreografi licah dan rampakmenggambarkan sebagaimana karakteraslinya burung hutan silam. Musikdigarap 3 acous guitar, ukulele, shaker,ethnic shake loop, voice huming danambience: ocean floor tali dua; (4)Laut (air), koreografi komposisi hutanberubah menjadi komposisi laut atauair (penari tetap). Koreografi laut atauair menggambarkan sebagaimanaombak atau gelombang air, dari ombakatau gelombang pelan kemudianmenjadi ombak atau gelombang cepatyang kemudian masuk penari ikan.Komposisi musik yang digunakansyhnthesizer: string orchestra, taiko,

  • Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 1, Juni 2014

    32

    timpani, cymbals dengan suasanamemuncaknya gelombang keindahanJailolo dan anak itu mulai memahamiesensi tanah kelahirannya; (5) Ikan,koreografi yang digunakan Rampakdan mengalir sebagaimana mengikutiarus gerak air. Ikan happy stream dandepth dengan menggunakan piano, solostar shynt, vocal, ooh voice, maraca,

    dan syhnthesizer: string orchestra,taiko, timpani, cymbals,menggambarkan gelombang keindahanJailolo; dan (6) Kawah Bambu Gila,koreografi yang digunakan merupakaneksplorasi mengangkat papan yang

    akan dinaiki oleh anak yangmemainkan atraksi bamboo di ataspapan. Komposisi musik yang

    digunakan adalah Ogoh-Ogoh Jailolomembara , menegangkan, mengejutkandan mendewasakan. Electric bass,drum, 10 tifa, cow bells, choir, timpani,syhnthesizer: string orchestra, taiko,

    snare, timpani, tifa, vocal dan klimaksterbentuknya sebuah kedewasaan jiwadan anak itu sudah bisa terbangsekarang. Konsep dalam adegantersebut adalah menggambarkanbagaimana keadaan alam seperti hutan,laut dan isinya yang menjadi tempatmasyarakat Jaiolo untuk mencari

    penghidupan, hutan dan laut adalahsebagai tempat mengasah ketangguhananak-anak Jailolo menjadikan seorangyang tangguh. Kostum yang digunakan dalam adegan ini padadasarnya untuk mengambarkan danmemperkuat kateristik dalam setiapbagiannya.

    Gambar 5.Adegan kelahiran anak masa depan Jailolo

    (Foto: Rheza Adi Perwira, 2013)

    Gambar 6.Tari Sara Dabi Dabi.

    (Foto : Rheza Adi Perwira, 2013)

  • Eko Wahyudi, Sesadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013

    33

    Gambar 7.Koreografi Kera

    (Foto: Rheza Adi Perwira, 2013)

    Gambar 8.Koreografi kawah

    (Foto: Rheza Adi Perwira)

    Bagian Empat terdiri dari duaadegan yaitu: Konser Musik JailoloMusic Concert, Quintett Vocal, YangerBig Band, Legu Sale & Sara Dabi Dabifuturistic music, Ensemble Tifa,Cakalele progresive music, dan tarianCakalele. Sementara Bagian Lima,

    memiliki dua adegan yaitu Kedatangansang tokoh yaitu anak Jailolo dantarian Dana Dana sebagai tarianpenyambutan telah kembalinya sanganak laki-laki yang bisa membangundaerahnya lebih maju. Pada adegan inidinyanyikan lagu Kembali ke Timur,

    sebelum lagu selesai perahu perahudari laut menuju ke panggung. Musikyang digunakan syhnthesizer: srtingpad, harp, violin, vocal denganrelaxation .

    Bagian Enam terdiri dari duaadegan: (1) Kebahagiaan, koreografitokoh anak Jailolo berdiri di depanpintu rumah yang terang denganadanya cahaya lampu didalamnya.Transisi penari silam masuk kerumah,

    sementara itu, diatas atap rumah berdiriseorang penari Cakalele kecil danpengkarya menarikan fokabuler daritarian Cakalele. Setelah tarian Cakaleleselesai, tokoh tersebut membuka pintudan masuk kedalam rumah kemudianlampu padam. Penggambaran dalamadegan ini adalah sebuah cerita bahwasang tokoh yaitu anak laki-laki Jailolo

    yang dulunya pergi merantau akhirnyatelah kembali kerumah denganmembawa banyak bekal danpengalaman untuk siap membangundaerahnya. Cobaan, godaan, gangguanyang pernah dia alami sanggup di laluidengan baik.

    Adegan ini merupakan adeganpuncak dari semua rangkaian adegandari awal, suasana yangmenggambarkan bentuk kebanggan

  • Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 1, Juni 2014

    34

    terhadap daerah dan negerinya pundisampaikan lewat lantunan musik dansuasana yang di dukung dengan settingpanggung serta lighting panggung.

    Kostum yang digunakan sedikit dibikinkontras antara sang tokoh dan dengan 2penari yang berada di atas rumahSasadu, alasannya adalah sebagaipenggambaran sang tokoh yang datangdari kota dengan tinggi peradaannyadan tetap mau kembali untukmembangun daerahnya yang terpencildan berada di Timur Indonesia.

    Gambar 9.Tari Cakalele, adegan kepulangan anak Jailolo

    dengan membawa pesan demi kemajuandaerahnya. (Foto : Rhez Adi Perwira, 2013)

    Pada Bagian Tujuh, semuapenari masuk ke panggung dan menaritarian rakyat secara bersamaan. DalamKomposisi bagian ini, musik yangdigunakan yaitu: syhnthesizer: magicdan Moloku Kieraha new arrangement.Karya ini secara substansi berupa ceritadan pesan yang mencurahkan sebuah

    bentuk kesederhanaan dari namarumah adat suku Sahu, Rumah Sasadu.Nama dan bentuk ini menjadi inspirasiuntuk mewujudkan karya kreatif berisitari, musik drama dan kemasan senipertunjukan untuk Festival TelukJailolo 2013. Selain nama rumah adat,Sasadu ini adalah ikon khas HalmaheraBarat. Rumah Sasadu akanmembungkus seluruh adegan padapertunjukan festival ini. Cerita danpertunjukan dalam Festival TelukJailolo 2013 ini, dijabarkan denganpembagian adegan yang masing-masing mempunyai pemaknaan,

    interpreatasi, dan pesan serta harapanuntuk menjadikan inspirasi bagigenerasi muda dan seluruh lapisanmasyarakat Jailolo khususnya danHalmahera Barat pada umumnya.

    PENUTUP

    Keindahan dan kekayaan alamserta budaya serta adat istiadat diJailolo Halmahera Barat merupakan

    aset yang tidak ternilai harganya.Pemerintah daerah Halmahera Barattidak menyianyiakan aset yang dimilikiuntuk memanfaatkan danmengembangkan serta mencoba untuk

  • Eko Wahyudi, Sesadu On The Sea Wacana Seni Budaya dalam Festival Teluk Jailolo 2013

    35

    mengenalkan kekayaan yang dimilikisecara luas, selain itu juga PemerintahDaerah Halmahera Barat mencobamembawa masyarakatnya untuk lebiharif dan kreatif dalam mengenal senidan budaya yang dimiliki. HalmaheraBarat yang memiliki kecamatan Jailolo

    yang bertepatan sebagai pintu masukpelabuhan serta merupakan sebuahtempat dimana secara strukturgoegrafis merupakan sebuah teluk. Halini yang pada akhirnya pemerintahdaerah Halmahera Barat untukmembuat sebuah acara tahunan untukmengenalkan aset yang di miliki didaerah tersebut.

    Festival merupakan sebuahajang yang dapat memunculkan bentukeksperimen dengan menjelajahiberbagai kemungkinan untukmenemukan ekspresi baru dengan lebihmengenal unsur seni dan budaya yangada di wilayah Jailolo. Festival TelukJailolo merupakan acara tahunan yang

    diselenggarakan oleh Dinas PariwisataHalmahera Barat dengan tujuan untukmempromosikan potensi pariwisata,

    sumber daya alam, budaya, juga bisnisdi daerah Jailolo, Halmahera Barat.Festival Teluk Jailolo digelar selamatiga hari dengan menyelenggarakan

    berbagai macam bentuk kegiatan yangmenyangkut perayaan atau pesta pesta

    seni dalam bentuk pertunjukan tari danmusik, pesta budaya ditepi pantai,parade, perlombaan, dan beberapakegiatan lainnya yang diselenggarakanoleh pemerintah dan masyarakatJailolo.

    Karya Sasadu On The Seamerupakan refelksi dari sebuahungkapan masyarakat Jailolo akan

    sebuah kekayaan lokal yang meliputiseni budaya, adat istiadat dan kekayaanalam. Ungkapan yang digambarkandalam sebuah kearifan lokal yang akanselalu membawa masyarakatnyamenuju sebuah kemajuan dankesejahteraan. Rumah adalahmerupakan simbol bagi masyarakatHalmahera Barat sebagai sebuahkebersamaan, kerukunan dan salingmembutuhkan satu sama lain.

    KEPUSTAKAAN

    Bandem, I Made. 1996. Etnologi tariBali. Yogyakarta: Kanisius.

    Chandra, Julius. 1994. Kreativitas,Bagaimana Menanam,Membangun, danMengembangkannya.Yogyakarta: Kanisius.

    Purwadarminta, W J S. 2008. KamusBesar Bahasa Indonesia.

  • Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 1, Juni 2014

    36

    Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

    Supriadi, Dedi. 1977. Kreativitas,Kebudayaan, danPerkembangan Iptek.Bandung: Alpabeta.

    NARASUMBERFenny Kiat S.STP., M.Si. 45 tahun,

    Kepala dinas Pemuda, OlahRaga, Kebudayaan danPariwisata Halmahera Barat,Ternate.

    Gregorius Khrisna Wicaksono S.S. 37tahun, Staf Pemuda, OlahRaga, Kebudayaan dan

    Pariwisata Halmahera Barat,Jailolo.

    DISKOGRAFI

    Dokumentasi vidoe Festival TelukJailolo 2012 karya teamMetro TV, koleksi DinasPariwisata Halmahera Barat,tahun 2012.

    Dokumentasi video Jenis TarianHalmahera Barat karyaKhresna Martin, koleksiKhresna Martin, tahun 2010.

  • EKSPRESI SENIJurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni

    Redaksi menerima naskah artikel jurnal dengan format penulisan sebagai berikut:1. Jurnal Ekspresi Seni menerima sumbangan artikel berupa hasil penelitian

    atau penciptaan di bidang seni yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir,dan belum pernah dipublikasikan di media lain dan bukan hasil dariplagiarisme.

    2. Artikel ditulis menggunakan bahasa Indonesia dalam 15-20 hlm (termasukgambar dan tabel), kertas A4, spasi 1.5, font times new roman 12 pt,dengan margin 4cm (atas)-3cm (kanan)-3cm (bawah)-4 cm (kiri).

    3. Judul artikel maksimal 12 kata ditulis menggunakan huruf kapital (22 pt);diikuti nama penulis, nama instansi, alamat dan email (11 pt).

    4. Abstrak ditulis dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) 100-150 katadan diikuti kata kunci maksimal 5 kata (11 pt).

    5. Sistematika penulisan sebagai berikut:a. Bagian pendahuluan mencakup latar belakang, permasalahan,

    tujuan, landasan teori/penciptaan dan metode penelitian/penciptaanb. Pembahasan terdiri atas beberapa sub bahasan dan diberi sub judul

    sesuai dengan sub bahasan.c. Penutup mengemukakan jawaban terhadap permasalahan yang

    menjadi fokus bahasan.6. Referensi dianjurkan yang mutakhir ditulis di dalam teks, footnote hanya

    untuk menjelaskan istilah khusus.Contoh: Salah satu kebutuhan dalam pertunjukan tari adalah

    kebutuhan terhadap estetika atau sisi artistik. Kebutuhanartistik melahirkan sikap yang berbeda daripada pelahirankarya tari sebagai artikulasi kebudayaan (Erlinda,2012:142).

    Atau: Mengenai pengembangan dan inovasi terhadap tariMinangkabau yang dilakukan oleh para seniman di kotaPadang, Erlinda (2012:147-156) mengelompokkan hasilnyadalam dua bentuk utama, yakni (1) tari kreasi dan ciptaanbaru; serta (2) tari eksperimen.

    7. Kepustakaan harus berkaitan langsung dengan topik artikel.Contoh penulisan kepustakaan:

    Erlinda. 2012. Diskursus Tari Minangkabau di Kota Padang:Estetika, Ideologi dan Komunikasi. Padangpanjang: ISIPress.

  • 38

    Pramayoza, Dede. 2013(a). Dramaturgi Sandiwara: Potret TeaterPopuler dalam Masyarakat Poskolonial. Yogyakarta:Penerbit Ombak.

    _________. 2013(b). Pementasan Teater sebagai Suatu SistemPenandaan, dalam Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian &Penciptaan Seni Vol. 8 No. 2. Surakarta: ISI Press.

    Simatupang, Lono. 2013. Pergelaran: Sebuah Mozaik Penelitian SeniBudaya. Yogyakarta: Jalasutra.

    Takari, Muhammad. 2010. Tari dalam Konteks Budaya Melayu,dalam Hajizar (Ed.), Komunikasi Tradisi dalam RealitasSeni Rumpun Melayu. Padangpanjang: Puslit & P2M ISI.

    8. Gambar atau foto dianjurkan mendukung teks dan disajikan dalam formatJPEG.

    Artikel berbentuk soft copy dikirim kepada :Redaksi Jurnal Ekspresi Seni ISI Padangpanjang, Jln. Bahder Johan. Padangpanjang

    Artikel dalam bentuk soft copy dapat dikirim melalui e-mail:[email protected]