10
JENIS DATA, SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN 1. Jenis Data Dalam Penelitian Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data dapat dibagi menjadi dua yaitu, data berdasarkan sumbernya dan data berdasarkan sifatnya a) Data Berdasarkan Sumbernya Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain- lain. b) Data Berdasarkan Sifatnya Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka yang diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut: Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara membilang.

Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

file

Citation preview

Page 1: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

JENIS DATA, SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

1. Jenis Data Dalam Penelitian

Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan

masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data dapat dibagi menjadi dua yaitu, data

berdasarkan sumbernya dan data berdasarkan sifatnya

a) Data Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu

data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung

dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang

memiliki sifat up to date Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus

mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus

grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai

sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh

dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-

lain.

b) Data Berdasarkan Sifatnya

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka yang

diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara,

analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan

lapangan (transkrip).

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan

bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik

perhitungan matematika atau statistika. data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam

dua bentuk yaitu sebagai berikut:

Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dengan cara

membilang.

Page 2: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh

berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau

pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan

Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat

dikelompokan dalam empat jenis (tingkatan) yang memiliki sifat berbeda yaitu:

1. Data nominal

2. Data ordinal

3. Data Interval

4. Data rasio

2. Ragam Instrumen Penelitian

Metode pengumpul data pada hakikatnya adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam suatu penelitian dikenal beberapa metode

pengumpul data penelitian, antara lain angket (quistionnaire), wawancara (interview),

pengamatan (observation), ujian (test), dan dokumentasi (documentation). sedangkan

Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam

kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis. misalnya angket

(quistionnaire), daftar cocok (check list), pedoman wawancara (interview guide atau interview

schedule), lembar/paduan pengamatan (observatian sheet atau observation schedule), soal tes

(test), inventarori (inventory), dan skala (scale).

Tabel Pasangan Metode dan Instrumen Pengumpul Data

No. Jenis Metode Jenis Instrumen

1. Angket (questionaire) Angket (questionaire)

Daftar cocok (check list)

Skala (scale), inventori (inventory)

2. Wawancara (interview) Pedoman wawancara (interview guide)

Daftar cocok (check list)

3. Pengamatan (observation) Lembar pengamatan (observation sheet),

Panduan pengamatan/observasi

(observation schedule)

Daftar cocok (check list)

Page 3: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

4. Ujian atau tes (test) Soal ujian, soal tes atau tes (test)

Inventori (inventory)

Daftar cocok (check list)

Tabel (table)

3. Konstruksi dan Karakteristik Instrumen Penelitian

Suatu instrumen penelitian dikatakan baik apabila memenuhi syarat valid dan reliabel.

Instrumen yang valid/sahih ialah instrumen yang mampu mengukur apa yang diinginkan oleh

peneliti dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Oleh karena itu

sebelum instrumen digunakan, perlu dilakukan validasi instrumen agar instrumen yang

digunakan valid atau tepat mengukur apa yang harus diukurnya.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan sesuatu instrumen. Langkah yang harus dilakukan agar instrumen memiliki

validitas yang tinggi adalah dengan cara uji coba instrumen. Teknik yang digunakan untuk uji

validitas instrumen terdiri atas dua macam, yaitu validitas eksternal dan internal.

Validitas eksternal bersandar pada standar pengukuran yang berada diluar

instrumen. Validitas lain yang dpata menunjukkan bahwa sebuah instrumen itu valid adalah

validitas internal. Cirinya adalah setiap bagian instrumen mendukung maksud dari instrumen

secara keseluruhan sehingga data dari variabel yang dimaksud dapat terungkap. Artinya

instrumen memiliki validitas internal apabila terdapat kesesuaian antara butir-butir soal tes

atau buti angket dan keseluruhan instrumen.

2. Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut konsisten atau ajek dalam

hasil ukurnya sehingga dapat dipercaya. Instrumen yang reliabel tidak bersifat tendensius

yang mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas eksternal dan internal.

Reliabilitas eksternal, yaitu reliabilitas instrumen yang diuji dengan teknik paralel dan ulang.

Teknik pertama yakni teknik paralel, peneliti harus menyusun dua setel instrumen. Kedua

instrumen tersebut sama-sama diujicobakan kepada sekelompok responden saja (responden

mengerjakan dua kali) kemudian hasil dan dua kali tes uji coba tersebut dikorelasikan,

dengan teknik korelasi product-moment atau korelasi pearson. Data uji pertama dianggap X

sedangkan data uji coba kedua dianggap Y. Tinggi rendahnya indeks korelasi inilah yang

Page 4: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

menentukan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen. Adapun teknik ulang adalah menguji

pada sekelompok responden dengan hanya satu tes. Dari data dua hasil uji coba tersebut

dikorelasikan seperti pada teknik paralel. Adapun reliabilitas internal diperoleh dengan cara

menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan saja.

4. Tes Kinerja (Performance)

Tes kinerja merupakan Penilaian tindakan atau tes praktek untuk mengumpulkan

informasi tentang bentuk perilaku yang diharapkan muncul dari peserta tes.

A. keunggulan tes kinerja antara lain sebagai berikut :

a.Trampil melakukan pekerjaan

b.Dapat digunakan untuk mencocokkan kesesuaian teori dan keterampilan dalam praktek

c. Tidak ada peluang nyontek

d.Guru dapat mengenal secara mendalam karakteristik siswa

B. Kelemahan antara lain sebagai berikut

a. Perlu waktu lama, biaya besar dan membosankan

b. Tes tindakan harus dilakukan secara penuh dan lengkap (sarana, waktu, biaya,

persyaratan penguji harus dipenuhi)

C. Karakteristik Mengevaluasi Tes Kinerja

Ada 7 kriteria untuk mengevaluasi apakah penilaian kinerja (Performance)

berkualitas atau tidak, yaitu:

a. Generability: apakah kinerja siswa dalam melakukan tugas yang diberikan sudah

memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas lain.

b. Authenticity: apakah tugas yang diberikan sudah serupa dengan apa yang sering

dihadapi dalam praktek kehidupan sehari-hari

c. Multiple foci: apakah tugas yang diberikan kepada siswa sudah mengukur lebih dari satu

kemampuan yang diinginkan

d. Teachability: tugas yang diberikan merupakan tugas yg hasilnya makin baik karena

adanya usaha mengajar guru di kelas?

e. Fairness: apakah tugas yang diberikan sudah adil untuk semua siswa.

f. Feasibility: apakah tugas yang diberikan relevan untuk dapat dilaksanakan(faktor biaya,

tempat, waktu atau alat)

g. Scorability: apakah tugas yang diberikan dapat diskor dengan akurat dan reliabel

D. Langkah-LangkahPembuatan Tes Kinerja

a. Identifikasi semua langkah-langkah yang penting yang diperlukan atau yang akan

Page 5: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

mempengaruhi hasil akhir yang terbaik

b. Tuliskan perilaku kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untuk selesaikan

tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik

c. Usahakan membuat kriteria kemampuan yang akan diukur tidak banyak, sehingga semua

kriteria dapat diobservasi selama siswa melaksanakan tugas

d. Definisikan dengan jelas kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan

siswa yang harus dapat diamati atau karakteristik produk yang dihasilkan

e. Urutkan kriteria kemampuan yg akan diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati

f. Periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria kemampuan yang sudah dibuat orang

lain atau lembaga atau industri/pabrik.

5. Kriteria Referensi (Bahan Rujukan)

Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu

penelitian yaitu :

1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti:

2. Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai

apabila data yang sama ditemukan di tempat / waktu lain.

Page 6: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

JENIS DAN TEKNIK ANALISIS DATA PENELITIAN

1. Jenis-Jenis Penelitian

Dilihat dari metodenya, ada dua jenis penelitian yang dapat dipilih, yaitu

penelitian deskriptif dan penelitianinferensial. Dalam penelitian inferensial terdapat

penelitian parametrikdan penelitian nonparametrik. Penelitian Parametrik digunakan

untuk menguji parameter populasi melalui Penelitian atau menguji ukuran populasi

melalui data sampel. Penelitian Non Parametrik tidak menguji parameter populasi,

tetapi menguji distribusi.

1. Penelitian DeskriptifPenelitian deskriptif membahas cara-cara pengumpulan data,

penyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas danmenyajikan), serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran untukmemperoleh informasi yang lebih menarik, berguna dan nlebih mudahdipahami,

2. Penelitian InferensialPenelitian inferensial membahas cara menganalisis data serta

mengambil kesimpulan (yang pada dasarnya berkaitsn dengan estimasiparameter dan pengujian hipotesis).

3. Penelitian ParameterikPenelitian Parametrik penelitian yang memerlukan terpenuhi banyak

asumsi. Menurut Deny (2007) Penelitian parametrik yaitu ilmu Penelitianyang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah datamenyebar normal atau tidak selanjutnya dalam penggunaan salah satu testmengharuskan data homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.

4. Penelitian Non ParametrikPenelitian non-parametrik biasanya digunakan untuk melakukan

analisis pada data berjenis Nominal atau Ordinal.Data berjenis Nominal danOrdinal tidak menyebar normal. Contoh metode statistik yang digunakandalam Penelitian non-parametrikyaitu :Binomial test, Chi-square test, Mediantest, Friedman Test, dll.

2. ValiditasMenurut Arief (2008)Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan

sampai sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentangvariabel yang diteliti.Penjelasan lain menyebutkan bahwa Validitas berarti sejauhmana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.Ujivaliditas berarti prosedur pengujian untuk melihat apakah alat ukur yang berupakuesioner dapat mengukur dengan cermat atau tidak

Page 7: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

Ada dua jenis validitas untuk instrument penelitian, yatu validitas logis danvaliditas empiris. Hal yang pertama yang akan diperoleh validitas logis (LogicalValidity) dan hal yang kedua yang diperoleh validitas empiris (Emperical Validity).

Menurut Person dalam Arikunto (2009) cara mengukur validitas adalahdengan menggunakan teknik korelasi product momentdan menurut Sudjana (1989)Selain menggunakan korotasi korelasi product momment analisis korelasi juga bisamenggunakan metode Spearmen yang diberi notasi “rho”.

Rumus korelasi product moment ada dua macam, yaitu :a. Korealsi product moment dengan simpangan, dan

b. Korelasi product moment dengan angka kasar.

Rumus korelasiproduct momentdengan simpangan

Di mana :

koefesien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan (

.

jumalah perkalian x dengan y

kuadrat dari x

kuadrat dari y

Arikunto, 2009)

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar

Di mana :

koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

(Arikunto, 2009)

syarat minimum untuk dianggap valid adalah r = 0,3. Jadi kalau kolerasi

antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut

dinyatakan tidak valid. Uji validitas dilakukan dengan melihat kolerasi antara skor

masing-masing item pertanyaan dengan skor total.

Page 8: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

3. Ukuran Pemusatan

a) Mode

Mode merupakan nilai yang muncul paling banyak di dalam distribusi. Ada

dua hal yang terkandung di dalam mode yaitu nilai dan frekuensi.

b) Median

Median diartikan sebagai nilai di dalam distribusi yang menjadi batas antara

50% subjek yang memiliki nilai lebih besar dan 50% subjek yang memiliki nilai

kurang dari nilai batas tersebut

Berikut ini merupakan rumus median

Dengan keterangan :Mdn = Median yang dicariBbn = batas bawah nyata dari interval yang mengandung medianN = banyaknya subjek yang membentuk distribusiCfb = frekuensi kumulatif bagi semua interval yang terletak di bawah

interval yang mengandung median

Fm = frekuensi dalam kelas interval yang mengandung median

I = luas kelas interval

c) MeanTedensi sentral lain yang banyak digunakan adalah mean atau rerataan hitung

yang rumusnya adalah :

Dengan keterangan :

= rerata nilai

∑= tanda jumlah

= nilai mentah yang dimiliki subjek

= banyaknya subjek yang memiliki nilai

4. Teknik Analisis Data

a) Penelitian deskriptif

Dalam Penelitian deskriptif adalah penyajian data melalui tabel, grafik,

diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan

desil, persentil, perhitungan penyebaran melalui perhitungan rata-rata dan standar

Page 9: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

deviasi, serta perhitungan prosentase. Penelitian deskiptif juga untuk mencari

kuatnya hubungan antara variabel melalui analisa korelasi, melakukan prediksi

melalui regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata

data sempel atau populasi.Akan tetapi secara teknis, Penelitian deskiptif tidak

perlu ada uji signifikasi, karena penelitiannya tidak bermaksud membuat

generalisasi, sehingga tidak perlu ditarik secara umum.

b) penelitian inferensial

Jika penelitian dilakukan oleh peneliti terhadap sampel maka statistik

inferensial membantu peneliti dalam memberikan informasi apakah hasil dari

penelitian sampel tersebut dapat diberlakukan untuk populasi atau tidak. Inilah

tugas statistik inferensial seperti disebutkan.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peneliti dalam menentukan

pilihan, sekurang-kurangnya ada 5 (lima) hal yang dipertimbangkan dalam

pemilihan teknik statistik untuk analisis data, yaitu : Banyaknya subjek penelitian,

tersedianya kelengkapan atau sarana penunjang , keadaan penyebaran data,

banyaknya variabel yang dianalisis dan jenis data yang akan diolah

Sebelum peneliti menentukan teknik statistik yang akan digunakan untuk

menganalisis data, terlebih dahulu harus melakukan pengujian terhadap data yang

dimiliki. Apabila validitas data yang akan diolah kurang baik, dalam arti bahwa

nilai dari data tidak cukup menyebar , maka tidak dibenarkan bagi peneliti untuk

mengguanakan statistik parametrik seperti : rumus korelasi product moment , uji-t,

uji-F, regresi, dan sebagainya. Mereka harus menggunakan antara lain Chi-

kuadrat, Mann-Whitney atau Wilcoxon test, kendall’s tau, dan sebagainya. Ada

persyaratan yang harus dipenuhi oleh peneliti yang ingin menggunakan teknik

statistik parametrik untuk menganalisis datanya. Salah satu diantara persyaratan

tersebut adalah bahawa data yang dianalisis harus terdistribusi normal. Hal ini

dapat diketahui melalui uji normalitas data

Disamping tuntunan terhadap normalitas sebaran data masih ada persyaratan

lain yaitu homogenitas dan linearitas. Homogenitas sampel menunjuk pada

keadaan sampel yang sama dalam arti bahwa nilai yang dimiliki harus tidak

banyak berbeda. Variansi dari nilai tersebut harus tidak besar.

Page 10: Jenis Skala Dan Instrumen Penelitian

5. Tingkat Signifikasi

Penelitian Inferensial atau biasa disebut Penelitian induktif atau Penelitian

probabilitas, adalah teknik yang digunakan untuk menganalisa data sempel dan

hasilnya diberlakukan untuk populasi dan dilakukan secara random.Teknik Penelitian

inferensial ini memiliki kebenaran yang bersifat peluang. Jika peluang kesalahan 5%

maka taraf kepercayaan 95%. Peluang kepercayaan dan taraf kepercayaan ini disebut

taraf signifikansi.

langkah-langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen dengan

model pre-test posttest design adalah:

1. Mencari rerata nilai tes awal (01)

2. Mencari rerata nilai tes awal (02)

3. Menghitung perbedaan rerata dengan uji-t

4. Sedangkan untuk teknik analisis data dan teknik korelasi yang tepat pada

penelitian hubungan disajikan seperti pada tabel berikut :

Variabel 1 Variabel 2 Teknik analisis korelasi1. Interval2. Ordinal

(ranking)3. Ranking

4. Dikotomibuatan

5. Dikotomi

6. Dikotomi asli7. Dikotomi

buatan8. Dikotomi asli9. Kategori asli

atau kategoribuatan

IntervalOrdinal(ranking)Ranking

Interval

Interval

IntervalDikotomibuatan

Dikotomi asliKategori asliatau kategoribuatan

Korelasi Iproduct momentTatajenjang (range order corelation)Lebih tepat untuk range kurang dari 30Kendal’s tau lebih tepat untuk data kurang dari10Korelasi biseral

Wide spread biseral jika data memilikirentangan yang sangat besdarKorelasi point-biseralKorelasi tetrachoric

Korelasi PhiChi-kuadrat dilanjutkan dengan koefesienkontingensi.