Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    1/25

    BAB II

    PENGERTIAN NILAI, MORAL DAN BUDAYA

    2.1 Pengertian Nilai

    Manusia dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau

    sebuah fakta, sebuah gagasan atau sebuah realitas, sebuah

    kelompok (genus)  atau seorang individu. Dalam hubungannya

    dengan lingkungan, ia merupakan organisme hidup (living 

    organism).  Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh

    lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang

     berasal dari suatu lingkungan, baik lingkungan vertical (genetika,

    tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan

    (draha, !""#$!!).

    Tatkala seorang bayi lahir ke dunia ini, ia merasakan

     perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia

    menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan

    itu tergantikan. Dari sinilah timbul suatu anggapan dasar bah%a

    setiap manusia dianugrahi kepekaan (sense)  untuk membedakan

    (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. &ntuk dapat

    hidup, manusia membutuhkan sesuatu, dan kebutuhan itu

     bersumber dari lingkungan dimana ia hidup.

    Menurut 'ald%ell dalam  Environment: A Challenge for  Modern Society (The American Museum of Natural History ress!

     N"! #$%&)!  lingkungan adalah keseluruhan yang mengitari,

    termasuk yang dikitari yaitu manusia yang bersangkutan.

     'nternational Encycloedia of the Social Sciences (#$%)

    mendefinisikan lingkungan sebagai: *The aggregate of all the

    e+ternal conditions and influences affecting the life and 

    develoment of on organism,.

    anyak pandangan ahli nilai yang memandang bah%a nilai

    sebagai realitas abstrak dalam kehidupan manusia. ilai sebagai pendorong dan prinsip hidup dalam diri manusia, oleh karena itu

    nilai menempati tempat yang paling penting dalam hidup manusia,

    sehingga banyak sekali manusia yang berani mengorbankan dirinya

    dari pada harus mengorbankan nilai.

    eberapa prinsip relativitas nilai menurut mbroise

    (Mulyana, *++$*-) adalah sebagai berikut$ ertama, nilai itu

    relatif. Dengan mengetengahkan contoh kecil tentang perbedaan

     perilaku antara seorang remaja berusia !/ tahun yang tinggal di

    kota dengan seorang remaja pada usia sama yang tinggal di desa,

    !!

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    2/25

    mbroise menjelaskan bah%a nilai itu tidak absolut. erilaku kedua

    remaja yang berbeda itu baik kalau dilihat dari situasi yang mereka

    alami. amun mbroise juga melihat adanya kecenderungan untuk 

    memutlakan sistem nilai sendiri dan melaksanakannya kepada

    orang lain. 0al seperti itu dianggapnya sebagai tirani kehidupan.

    1edua, nilai tidak selalu disadari. da beberapa nilai

    dalam diri kita yang tidak disadari. da tidaknya kesadaran akan

    sesuatu nilai tidaklah menentukan eksistensi nilai tersebut. 0al

    yang menentukan ada tidaknya nilai dalam kehidupan seseorang

    adalah dengan analisis terhadap kehidupan orang tersebut.

    2eseorang sebenarnya jarang menyadari semua nilai dalam

    hidupnya, kecuali ia berusaha untuk menemukannya.

    1etiga, nilai adalah landasan bagi perubahan. ilai

    merupakan daya pendorong bagi kehidupan seseorang ataukelompok. 3leh karena fungsi tersebut nilai berperan dalam proses

     perubahan sosial. 1arena nilai berperan sebagai pendorong dalam

    hidup, maka untuk merubah orang atau masyarakat, kita harus

     berusaha merubah nilainya. Dalam beberapa kasus, perubahan nilai

    merupakan satu4satunya yang diharapkan bila kita bekerja sama

    dengan orang lain.

    1eempat, nilai ditanamkan melalui sumber yang berbeda.

    2umber itu dapat berupa keluarga, masyarakat, agama, media masa,

    tradisi atau kelompok sebaya. Dengan mengetahui sumber dansarana yang menanamkan nilai, kita dapat memahami kekuatan

    nilai pada pribadi seseorang sekaligus kita dapat merancang sarana

    untuk dapat mengubahnya. mbroise memberi contoh, jika nilai

    ditanamkan melalui 1itab 2uci, maka cara terbaik yang dapat

    dilakukan adalah dengan cara memberikan tafsiran nilai yang lebih

     bermakna dari 1itab tersebut.

    pabila kita melihat pengertian nilai secara umum sering

    diartikan bah%a nilai itu adalah merupakan sebuah harga. Dalam

    sebuah laporan yang ditulis oleh  A Clu- of ome (/NESC01#$$2)  bah%a nilai diuraikan dalam dua gagasan yang saling

     bersebrangan. Disatu sisi, nilai dibicarakan sebagai nilai ekonomi

    yang disandarkan pada nilai produk, kesejahteraan, dan harga,5

    dengan penghargaan yang demikian tinggi pada hal yang bersifat

    material. 2ementara dilain hal, nilai digunakan untuk me%akili

    gagasan atau makna yang abstrak dan tak terukur dengan jelas.

     ilai yang abstrak dan sulit diukur itu antara lain keadilan,

    kejujuran, kebebasan, kedamaian, dan persamaan. Dikemukakan

     pula, sistem nilai merupakan sekelompok nilai yang saling

    !*

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    3/25

     berkaitan satu dengan lainnya dalam sebuah sistem yang saling

    menguatkan dan tidak terpisahkan. ilai4nilai itu bersumber dari

    agama maupun dari tradisi humanistic.

    Menurut 2umantri (!""-$-) bah%a6 7ilai merupakan hal

    yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi

    dasar dan prinsif akhlak yang merupakan standar dari keindahan

    dan efisiensi atau keutuhan kata hati (potensi)8.

    erdasarkan uraian tersebut, bah%a nilai berada pada

    lubuk hati yang paling dalam pada diri manusia, sehingga

    adakalanya manusia berani mengorbankan dirinya daripada

    mengorbankan nilai keyakinannya. 9ni mengandung arti bah%a

    keyakinan nilai dalam diri manusia adalah segala4galanya, sudah

     bersatu dalam diri dan kehidupannya.

    llport (!":) mengatakan 7ilai adalah keyakinan yang membuatseseorang bertindak atas dasar pilihannya8.

    Menurut ;raenkel (Djahiri, !"/

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    4/25

    yang memiliki kerangka lebih umum dan luas. 1ata 7ya8 dapat

    mencakup nilai keyakinan individu secara psikologis maupun nilai

     patokan normative secara sosiologis. Demikian pula penggunaan

    kata 7alamat8 dalam definisi itu dapat me%akili arah tindakan yang

    ditentukan oleh keyakinan individu maupun norma sosial.

    2elanjutnya ertens (*++!$!!) mengemukakan bah%a

    nilai sekurang4kurangnya memiliki tiga ciri sebagai berikut$ (!)

    nilai berkaitan dengan subyek. 1alau tidak ada subyek yang

    menilai, maka tidak ada nilai juga. @ntah manusia hadir atau tidak,

    gunung tetap meletus. Tapi untuk dapat dinilai sebagai 7indah8 atau

    7merugikan8, letusan gunung itu memerlukan kehadiran subyek 

    yang menilai. (*) nilai tampil dalam suatu konteks praktis, di mana

    subyek ingin membuat sesuatu. Dalam pendekatan yang semata4

    mata teoritis, tidak akan ada nilai. (0anya menjadi pertanyaanapakah suatu pendekatan yang secara murni teoritis bisa

    di%ujudkan). (-) nilai4nilai menyangkut sifat4sifat yang 7ditambah8

    oleh subyek pada sifat4sifat yang dimiliki oleh obyek. ilai tidak 

    dimiliki oleh obyek pada dirinya.

    Demikian halnya dengan Titus (!"

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    5/25

    dimaksudkan disini adalah bah%a nilai moral dan nilai agama

    sangat penting dalam kehidupan manusia, meliputi seluruh aspek 

    kehidupannya.

    Titus (!"

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    6/25

    untuk sebuah nilai. ilai yang menjadi sesuatu yang abstrak dalam

    diri manusia, dapat diketahui melalui pola tingkah laku, yang

    tampak dalam kehidupan sehari4harinya.

    2.2 Pengertian Moral

    Menurut iaget (1osasih Djahiri6 !"/

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    7/25

    a. Standar Moral 

    Dengan standar moral dimaksudkan adalah prinsip4prinsip

    moral dasar atau prinip4prinsip yang menyediakan kriteria untuk 

    menentukan benar4salahnya sesuatu teori. 2tandar moral biasanya

    mempunyai kata4kata kunci yang harus dibatasi secara tegas

    sebelum standar moral yang bersangkutan dapat diaplikasikan.

    Dalam standar moral egoisti6 misalnya, salah satu kuncinya adalah

    6eentingan ri-adi.

    b. Aturan Moral 

    ada dasarnya memuat prinsip4prinsip moral umum yang

    dideviasikan dari standar moral. turan moral, dalam frasa yang

    lebih teknis, melukiskan tindakan4tindakan yang dianggap benar atau salah dengan berdasar kepada kriteria yang telah

    diformulasikan oleh standar moral.

    c. Pertimbangan Moral 

    Dengan pertimbangan moral dimaksudkan evaluasi moral

    terhadap dimensi kepribadian sekaligus tindakan4tindakan

    seseorang, baik yang bersifat umum maupun spesifik. Dikaitkan

    dengan tindakan manusia, kita dapat mencatat adanya tiga tipe

     pertimbangan moral. Aang  ertama adalah pertimbangan yangmenunjuk kepada tindakan4tindakan yang merupakan 6e4a3i-an

    moral!atau tindakan4tindakan yang benar kalau di%ujudkan dan

    salah kalau tidak di%ujudkan. 1e%ajiban moral merujuk juga

    implikasi alternatif dari sesuatu tindakan.

    Aang 6edua adalah pertimbangan yang menunjuk kepada

    tindakan4tindakan yang merupakan larangan moral! yaitu tindakan4

    tindakan yang salah kalau di%ujudkan dan benar kalau tidak 

    di%ujudkan. Aang 6etiga! adalah pertimbangan yang menunjuk 

    kepada tindakan4tindakan yang daat di-enar6an secara moral.Termasuk dalam tindakan ini adalah tindakan4tindakan yang dalam

     perspektif moral boleh dibilang netral, termasuk alternatif 

    tindakannya, biasanya tidak melanggar satupun standar moral.

    Di samping tiga tipe pertimbangan di atas, ada lagi satu

    tipe pertimbangan yang kendati bobotnya tidak setara ketiga tipe

    sebelumnya namun boleh dibilang penting untuk dapat memahami

    status moral dari pelbagai tindakan. Tipe pertimbangan yang

    terakhir ini, yang oleh beberap filsuf moral disebut

    !#

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    8/25

    ,suererogatory,! menunjuk kepada tindakan4tindakan yang ada di

     balik (-eyond) sesuatu ke%ajiban.

    Tindakan4tindakan supererogatory ini dapat dibedakan

    antara tindakan4tindakan yang *emission,, atau tindakan4tindakan

    yang baik untuk tidak dilakukan meskipun secara moral boleh

    dilakukan6 dan *commission,, yaitu tindakan4tindakan yang baik 

    untuk dilakukan meskipun secara moral benar juga untuk tidak 

    dilakukan. 2elain itu ada juga yang membedakan antara tindakan

    supererogatory yang *trivial, dan *non9trivial,.  Aang pertama

    menunjuk kepada tindakan4tindakan yang tidak melibatkan unsur 

    resiko dan pengorbanan, sementara yang kedua menunjuk kepada

    tindakan4tindakan yang ada dibalik apa yang secara moral memang

    dituntut, meski mengandung resiko dan pengorbanan diri secara

    total.

    2.3 Ajaran Moral il!"#$#il!"# Be!ar

    a. Sokrates

    2okrates (#+4-"" 2M) adalah filsuf pertama yang berani

    menentang pemikiran kaum 2ofis. 2ebagian pandangannya bisa

    disimak misalnya melalui dialog4dialog yang dikembangkan lato,

    salah seorang muridnya yang paling cemerlang, yang melukiskan

    2okrates sebagai sosok pribadi yang begitu mengesankan, yang

    selalu mencari dan mencari kebenaran tanpa mempedulikan resikoyang mungkin dihadapinya. Dan memang, 2okrates adalah filsuf 

     pertama di zaman Aunani 1uno yang mengalami nasib paling

    menganaskan$ Dihukum mati oleh penguasa thena lantaran

    dituduh 7meracuni8 ka%ula muda thena dengan ajaran4ajarannya.

    lasan lain yang konon dianggap lebih tepat karena 2okrates

    menolak keberadaan 7tuhan8nya penguasa thena dan

    memperkenalkan %a%asan ketuhanan yang sama sekali berbeda

    (Futhrie, !"#+$

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    9/25

    gemuruhnya perang  eloonesia  (-!4+ 2M), sebuah perang

     besar yang acap kali disebut4sebut sebagai slah satu faktor 

     penyebab runtuhnya kejayaan negara4negara kota Aunanni 1uno,

    akan tetapi kelahirannya dibarengi pula oleh kematian  eri6les!

    seorang peletak dasar demokrasi thena yang cukup berpengaruh

    (lbert, et.als.!"//$/).

    lato bukan saja filsuf dengan nama besar. amun ia juga

    seorang aristo6rat dalam arti kata sebenarnya. Dari garis ayahnya,

     Ariston!  lato mempunyai hubungan darah dengan raja thena

    terakhir, sementara dari ibunya,  eri6tione! lato mempunyai

    hubungan darah dengan  roides! kerabat dekat Solon  (:+4

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    10/25

    dikemukakan oleh lato dalam Meno dan haedo sebenarnya

    merupakan proses rekoleksi terhadap kebenaran4kebenaran yang

    dilupakan ini. 2ementara menurut lato, ji%a dikatakan mempunyai

    tiga unsur yaitu nalar, nafsu, dan kehendak atau semangat yang

    tidak saja berada diantara keduanya, akan tetapi yang selalu berada

    di belakang nalar dalam menghadapi nafsu (Futhrie, !"#+4*

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    11/25

    c. Aristoteles

    ristoteles (-/4-** 2M), filsuf legendaris yang

     pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran arat hanya dapat

    ditandingi lato, lahir di Stagira9Macedonia  dari sebuah keluarga

    terpandang dan educated. yahnya,  Ni6oma6us!  bukan saja ahli

    sejarah alam yang cukup dihormati, tetapi juga sekaligus dokter 

    andalan Amnitas ''! raja Makedonia yang kelak menurunkan tokoh

    kenamaan hili the

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    12/25

    &ntuk memahami kondisi4kondisi yang diprasyaratkan

    dalam upaya mencapai kebahagiaan, masih menurut ristoteles,

    mau tidak mau akan mendorong seseorang untuk memahami dua

    konsep lain, yaitu kebajikan dan keluhuran budi. ristoteles juga

    memilahkan kebajikan atau keluhuran budi manusia ke dalam dua

    tipe, yaitu moral dan intele6tual (lbert, et. als, !"//$-!).

    Mengkontemplasikan kebenaran teoritik dan upaya menemukan

     prinip rasional yang selalu mengontrol tindakan manusia sehari4hari

    akan menurunkan kebajikan intelektual.

    d. Epikurus

     Ei6ureanisme! adalah sebuah aliran filsafat yang merujuk 

    kepada pemikiran4pemikiran  Ei6urus  yang berkembang di masa

    kemunduran Aunani 1uno.Menurut Ei6urus! kebahagiaan manusia pada hakikatnya

    mencakup apa yang disebut 6etenangan atau 6etentraman. Dan itu

    semua hanya akan dapat dicapai apabila manusia mampu

    menentukan, untuk kemudian memilih, bentuk4bentuk kesenangan

    tertentu yang kendatipun cukup sederhana, benar4benar mampu

    memberikan kepuasan lahir dan batin.

    Doktrinnya bah%a kesenangan merupakan kebaikan yang

    tertinggi. 2eringkali memang menimbulkan kesan yang keliru

    terhadap selera dan kebiasaan4kebiasaannya. Aang namanya6esenangan!  bagi @pikurus adalah bebas dari kekacauan mental,

    kedamaian lahir4batin, yang kesemuanya bisa dicapai dengan

    menghindarkan semua sumber4sumber eksternal yang bisa

    mendatangkan kekacauan dan kecemasan, termasuk di dalamnya

    kehidupan umum, perka%inan dan beranakpinak. *To live hidden,

    adalah sesuatu yang ideal dan mengesankan (Futhrie, !"#+$":).

    Mengacu kepada realitas bah%a sesuatu yang bisa

    memba%a kesenangan akan menyertakan pula kemungkinan4

    kemungkinan yang sebaliknya, yaitu penderitaan. ritipus dan@pikurus mengingatkan agar di dalam memastikan apapun yang

    kita anggap bisa memberikan kesenangan kita benar4benar 

    mendasarkan diri kepada proses pemilihan yang bijaksana. ertitik 

    tolak dari pertimbangan @pikurus menyimpulkan bah%a standar 

     pertimbangan ristipus tentang apa itu kebaikan, yaitu kesenangan

    sensual yang paling mengesankan dari sesuatu peristi%a,

    sebenarnya sudah mengandung cacat di dalamnya.

    @pikurus menandaskan bah%a salah satu ciri dari

    kehidupan yang cukup baik adalah adanya sifat kalm dan tenang.

    **

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    13/25

    @pikurus juga mengemukakan bah%a kebaikan manusia sebenarnya

     bisa juga diperoleh melalui filsafat, atau upaya mencari

     pengetahuan. Dia menunjuk adanya dua bentuk ketakutan besar 

    yang tidak mempunyai dasar, namun yang sampai sekarang ini

    tetap saja mengganggu manusia. 1edua ketakutan yang

    dimaksudkan ialah takut mati dan takut dosa.

    e. Thomas Aquinas

    2anto Thomas Guinas (!**

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    14/25

    memilih tingkah laku. 2ecara garis besar memang bisa diterima

    akan tetapi secara rincinya masih kurang sempurna. Guinas

    memperhalus dan menambahkan pandangan ristoteles dalam dua

    hal. ertama, ia memasukkan analisis ristoteles terhadap pilihan

    tersebut ke dalam konsepnya tentang kehendak bebas. 1edua, ia

    mengembalikan sumber dan otoritas dari prinsip4prinsip yang

    menentukan pilihan yang tepat kepada hukum alam Tuhan yang

    disediakan untuk manusia.

    Tiga komponen dari tindakan4tindakan yang disengaja

    yang secara moral relevan dan memberikan ukuran yang berbeda

    mengenai nilai moral bagi tindakan4tindakan yang secara nominal

    identik. 1omponen yang pertama dan peling utama dari suatu

    tindakan adalah bentuk dari tindakan yang nampak sebagaimana

    adanya. 1edua adalah bentuk motif yang mendorongnya. Dan yangketiga adalah pelbagai macam konsekuensinya.

     f. Thomas Hobbes

    Thomas Ho--es (!

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    15/25

    manusialah yang akan menganggap 7baik8 obyek4obyek 

    kebutuhannya, dan 7buruk8 atau 7jahat8 untuk setiap obyek 

    keengganannya. 3leh sebab itu bisa dikatakan bah%a penilaian bagi

    masing4masing individu adalah bersifat sementara (transient) dan

    relatif.

     g. Immanuel Kant 

    9mmanuel 1ant (!*#4!/+), yang karya4karyanya acap

    dipakai sebagai rujukan bagi siapapun yang ingin memahami

     pemikiran4pemikiran filsafat arat abad kesembilan belas dan

    kedua puluh, boleh dibilang hidup dalam kedaiamaian, tanpa

    gejolak yang berarti.

    2udut perhatian filsafat 1ant nampak dalam

     penegasannya, bah%a ada dua hal yang akan selalu menghiasi pemikiran manusia, yang sekaligus akan membangkitkan

    kekaguman dan keterpesonaannya, yaitu cahaya surga4i di atas

    sana dan hu6um moral di dalamnya. erhatian 1ant agaknya

    memang lebih diarahkan kepada dua hal yaitu, alam dan moralitas.

    Dalam upaya menemukan landasan validitas etika, 1ant

    menempatkan metode yang sama di mana ia menempatkan

    landasan4landasan kepastian yang biasa dipakai untuk ilmu

     pengetahuan. rinsip moral yang valid, menurut 1ant harus bebas

    dari data empiris mengenai moralitas apabila itu memangdimaksudkan untuk mengikat semua manusia. endek kata, moral

    asli yaitu moralitas yang mengikat secara obyektif dan universal,

    memerlukan landasan apriori. 1ant percaya bah%a kesadaran moral

     pada umumnya, atau conscience, menunjukan kepada setiap orang

     bah%a ajaran moral adalah universal dan diperlukan , artinya ia

    valid bagi semua makhluk rasional.

    h. Karl Mar 

     =arl Mar+ (!/!/4!//-), lahir di Trier9rusia sebagai anak tertua dari sebuah keluarga kelas menengah keturunan Aahudi.

    2emula ia menganut rotestan yang cukup baik. namun atas

    desakan orangtuanya ia 7menyeberang8 ke Eutheranisme begitu

    hukum4hukum anti Aahudi, yang mulai dominan di rusia ada

    tahun #>#?! membatasi ruang gerak keturunan Aahudi untuk 

    memasuki profesi4profesi tertentu. 9tulah barangkali yang menjadi

    alasan kenapa orang tua MarH tetap dibiarkan untuk meneruskan

    karirnya di dunia hukum.

    *

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    16/25

    &paya memahami pemikiran MarH mengenai masalah4

    masalah moral dan etika, oleh karena tidak pernah diformulasikan

    ke dalam satu sistem etika tersendiri, mengajak kita untuk 

    menyoroti terlebih dahulu empat konsep pokok yang bisa dibilang

    sebagai Itrade Mark8nya pemikiran MarH. 1eempat konsep

    dimaksud adalah historis! materialis! ideologi! alienasi! dan nilai

    le-ih.

    9deologi, dalam pengamatan MarH, acakali

    merepresentasikan kesadaran yang keliru mengenai fakta sosial4

    ekonomi yang sebenarnya.

    Dalam karya klasik, MarH mengadopsi konsep moral

    0egel mengenai alienasi, untuk kemudian menempatkan

    interpretasi matrialistik dengan menghadap buruh4buruh yang

    teralienasi kepada aktivitas produktif. Dan ia mulai denganmengajukan persoalan etika yang paling tradisional$ agaimana

    upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiriJ

    ?a%aban atas pertanyaan semacam itu, tentunya akan ditemukan

    dalam dunia kerja.

    3.3 %i!i Moralita! Aga&a$Aga&a Be!ar

    Di kalangan kaum agamis sudah lama berkembang

    semacam kesepakatan, bah%a etika dan agama adalah dua hal yang

    sulit untuk dipisahkan satu sama lain, dengan catatan bah%a yangsatu tidak akan bisa menggantikan yang lain. @tika akan segera

    kehilangan bobot ilmiahnya begitu ia memasuki dunianya agama.

    2ementara agama akan segera menjadi takhayul begitu ia

    memasuki dunianya etika (andingkan Darmaputera, !"//4-).

    Aang pasti, masing4masing mempunyai dunianya sendiri4sendiri.

    1endati demikian harus diakui bah%a dalam menggeluti

    dunianya kalangan agamis tetap memerlukan kontribusi etika.

    Basionalnya, etika adalah upaya manusia untuk memakai akal budi

    dan daya nalarnya dalam menguak misteri, untuk kemudianmemperoleh ja%aban, tentang bagaimana seharusnya mereka hidup

    diukur dari jatidirinya sebagai manusia.

    ;ranz Magnis42useno menunjukkan adanya dua alasan

    yang patut untuk disimak. Aang pertama menyangkutmasalah

    interprestasi atas segala perintah dan hukum4hukum yang termuat

    dalam %ahyu, sementara yang kedua lebih terkait dengan persoalan

     bagaimana masalah4masalah moral yang baru, yang sama sekali

    tidak dibahas dalam %ahyu, dapat dipecahkan sesuai dengan

    *:

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    17/25

    semangat atau spirit agama itu sendiri (cf.Magnis42useno, !"/#$!:4

    !#).

    Masalah pertama, menyangkut persoalan bagaimana kita

    mesti mengertikan %ahyu, sebenarnya bukan terletak pada

    %ahyunya itu sendiri, akan tetapi pada sudut manusia yang harus

    menangkap maksudnya. Masalah kedua, menyangkut tentang

     bagaimana kita mesti menanggapi masalah4masalah moral, yang

     pada %aktu %ahyu diterima belum diperlukan, dari sudut agama.

     amun demikian perlu ditegaskan bah%a dalam paparan

     berikut kita tidak akan membicarakan pandangan moral semua

    agama. kan tetapi, cukup di%akili oleh beberapa agama besar.

    1ita mulai dari agama yang oleh sementara pihak dianggap tertua,

    yaitu agama Aahudi.

    a. Moralitas !ahudi 

    encarian orang4orang Aahudi terhada makna kehidupan

    agaknya juga tidak bisa dilepaskan, bahkan b,oleh dibilang selalu

     berakar, dari pengertian meraka tentang Tuhan,  *ada mulanya

    Tuhan@,!  begitulah bunyi kalimat pertama kitab suci mereka.

    ernyataan tersebut mengandung implikasi, bah%a apapun

     pandangan hidup seseorang harus senantiasa memperhitungkan

    adanya 7sesuatu yang lain8. Dua pembenar yang acap mereka

    lontarkan untuk mendukung keyakinan tersebut, pertama adanyafakta bah%a tidak ada seorang pun yang berani mengakui kalau ia

    menciptakan dirinya sendiri. 1arena ia tidak, maka orang lain pun

    tidak akan mungkin mampu menciptakan dirinya sendiri. Dari

    sinilah sebenarnya munculnya pengakuan kalau manusia itu berasal

    dari sesuatu yang berada di luar dirinya. Aang kedua, adanya

    keyakinan bah%a setiap orang, pada saatnya nanti, akan merasakan

    kalau kekuatannya benar4benar terbatas.

    erbedaan pemahaman orang4orang Aahudi dengan

    masyarakat lain di zamannya bukan terletak pada pemahamanmereka bah%a 7sesuatu yang lain8 itu adalah suatu pribadi, akan

    tetapi perbedaan tersebut lebih nampak dari kecenderungan mereka

    untuk memfokuskan personalisme itu dalam suatu kemauan yang

     bersifat tunggal, tertinggi, dan mengatasi segala hal yang bersifat

    alamiah.

    Dalam pandangan mereka, ada empat bahaya dalam

    kehidupan manusia yang secara potensial bisa menciptakan

    kesulitan bagi dirinya apabila tidak dikendalikan. 1eempat bahaya

    tersebut ialah 6e6uatan! 6e6ayaan! se6s dan ucaan.

    *#

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    18/25

    jaran4ajaran moral agama Aahudi, yang meliputi keempat

     bahaya tersebut di atas, secara tegas dituangkan dalam 2epuluh

    erintah llah, yang sekaligus juga dimaksudkan sebagai acuan

    minimum agar kehidupan manusia bisa dijaga.

    ertolak dari apa yang dikemukakan, kita memang bisa

    mengambil satu pemahaman, bah%a ada lima keyakinan yang

    menjadi inti ajaran Aahudi.  ertama!  pencipta alam, baik yang

    terlihat maupun tidak, adalah zat Aang Maha @sa dan 2uci.  =edua!

    alam yang tercipta ini pada pokoknya adalah riil, bukan ilusi.

     =etiga! %atak manusia pada dasarnya baik. =eemat! Tuhan Aang

    Maha @sa yang benar telah memilih 9srael sebagai hambanya untuk 

    memba%a semua orang kepada pengetahuan yang benar tentang

    Tuhan. 2edang yang 6elima! kemuan Tuhan akan mempengaruhi

    segala kehidupan.

    b. Moralitas Kristiani 

    gama 1risten,melalui kitan suci erjanjian aru4nya,

    memang meneruskan lima keyakinan pokok agama Aahudi, yaitu

    tentang Tuhan, alam, %atak manusia, %ahyu dan dampak etika dari

    kehidupan manusia sehari4hari.

    jaran Aesus tentang cinta diperkuat dengan

     penekanannya bah%a 1erajaan Tuhan sudah datang. Dengan

    1erajaan Tuhan dimaksudkan bah%a Tuhanlah yang berdaulat.?adi, bukan manusia. Bealitas 1erajaan Tuhan dianggap ada dalam

     pribadi Aesus dan aktivitas4aktivitasnya.

    Titik tolak dogmatis etika 1risten, sebagaimana agama4

    agama lain, bukan hanya terletak pada pengakuannya tentang

    Tuhan, akan tetapi juga pengakuannya tentang manusia. Dalam

     pandangan 1ristiani, manusia itu adalah makhluk, dan akan tetap

    menjadi makhluk untuk selama4lamanya. Manusia bukanlah allah,

    dan manusia juga tidak mempunyai zat ilahi atau kodrat ilahi.

    erbicara tentang hubungan antara llah dan manusia,ajaran 1ristiani menegaskan adanya dua hal yang perlu

    diperhatikan. ertama, bah%a llah sebagai ku akan selalu

    menempatkan manusia sebagai engkau di hadapan4ya. 1edua,

    manusia adalah pemegang mandat di bumi, sebagai makhluk yang

    ciptakan llah sesuai dengan gambarya, manusia memperoleh

     panggilan untuk menguasai bumi.

    2elain apa yang dikemukakan di atas, ajaran 1ristiani juga

    menegaskan bah%a llah menciptakan manusia dengan maksud

    agar manusia itu berbakti secara sukarela. 2alah satu unsur utama

    */

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    19/25

    dalam penciptaan manusia menurut gambar llah, llah

    menempatkan manusia di persimpangan jalan untuk memilih.

    c. Moralitas Islami 

    9slam di mata orang arat acap disebut

     Muhammadanisme! yaitu manurut nama nabi yang memberikan

     bentuk secara jelas, dan dianggap sebagai agama dunia yang

    terakhir. Menyebut 9slam sebagai Muhammadanisme bisa jadi juga

    menyinggung perasaan kaum muslimin. lasannya, bukan

    Muhammadlah sebenarnya yang membentuk agama ini, akan tetapi

    llah. Muhammad hanya menyampaikan apa yang di%ahyukan

    llah untuk masyarakatnya.

    Dimata orang 9slam, kehidupan di muka bumi ini adalah

    tempat persemaian untuk kehidupan di masa depan yang lebihabadi. Menurut 9slam semua kehidupan ini berasal dari keesaan

    eksistensi yang merupakan manifestasi dari keesaan llah. pabila

    hati manusia berada di ba%ah pengaruh sesuatu naluri sementara di

    situ ada nafsu yang menaati naluri tersebut dan tidak menaati

    nalarnya, maka nafsu itu akan mendorong yang bersangkutab ke

    arah kejahatan (nafsu ammarah).

    d. Moralitas Hindu

    2atu kesan yang segera muncul manakala kita mengkaji0induisme, ialah sulitnya memisahkan antara filsafat dan agama.

    ;ilsafat (dersana), menurut paham 0indu, dimengerti sebagai

    upaya mencari dan menemukan kebenaran untuk kemudian

    digunakan sebagai acuan dalam mengatasi problema kehidupan

    sehari4hari. ;ungsi filsafat adalah untuk mengatur hidup dan

    menuntun manusia di dalam perbuatan4perbuatannya (eriksa

    Dekker K anyarikan, !"#*$). Tujuan memahami filsafat, secara

    demikian bukan sekadar untuk memperoleh pengetahuan demi

     pengetahuan itu sendiri, atau untuk memuaskan rasa ingin tahusemata4mata. kan tetapi upaya memahami filsafat lebih

    dimaksufkan untuk mengungkap dan sekaligus menghayati jenis

    kehidupan yang tertinggi, yaitu kehidupan yang akan memba%a

     berkat atau realisasi ji%a.

    Dalam 0indu, misalnya ada yang disebut 7eda, yaitu teks4

    teks yang ditulis sekitar !

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    20/25

    /anishad  yang muncul sekitar abad ke4/ sampai abad < sebelum

    Masehi, yang mengupas tentang inti keyakinan 0indu, dan ada pula

    yang disebut  Bhaga4at

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    21/25

     ertama! adanya fakta bah%a hidup itu adalah du66ha

    atau penderitaan. jaran udha memang tidak menyangsikan kalau

    manusia bisa saja memperoleh kesenangan dalam hidupnya.

    Demikian pula kalau dikatakan bah%a kesenangan itu akan dapat

    dinikmati oleh manusia.

     =edua! mengungkapkan tentang penyebab tergelincirnya

    manusia ke penderitaan. enderitaan, menurut paham udhis, acap

    disebabkan oleh keinginan4keinginan yang bermuara kepada

    kepentingan diri sendiri (tanha).

     =etiga! fakta bah%a pembebasan diri adalah sesuatu yang

    mungkin. ?ika penyebab tergelincirnya hidup ini adalah keinginan

    untuk mementingkan diri sendiri, maka solusinya tidak ada lain

    kecuali memberantas keinginan itu sendiri.

     =eemat! mengungkapkan tentang jalan keluar dari semuakemungkinan di atas, yaitu melalui apa yang disebut Delapan ?alan

    Mulia. kan hal yang terakhir ini udhisme mengakui bah%a

     pengetahuan yang benar tentang %atak ji%a seseorang boleh jadi

    merupakan sarana untuk menghilangkan pelbagai bentuk kejahatan

    dan penderitaan.  

    2.' Pengertian B"(a)a

    Dari sekian banyak manusia yang hidup di dunia ini, tidak 

    semuanya peduli terhadap kehidupan dirinya sebagai individu yangmemiliki peran dan kepentingan dalam kehidupan masyarakat, dan

    sedikit banyak ikut membentuk budaya masyarakatnya sendiri.

     amun terkadang manusia tidak menyadari akan semua itu, mereka

    terkadang hanya mengikuti perkembangan jaman tanpa mengerti

    kemana arah dari perkembangan itu, apakah akan memba%a kepada

    kemajuan budayanya atau kepada kemunduran budayanya, yang

    semua itu tentunya sangat relatif dan tergantung pada sudut

     pandang orang yang memberikan penilaian terhadap arah dari

    kebudayaannya.Ditinjau dari sudut bahasa 9ndonesia, kebudayaan menurut

    asal kata4nya berasal dari bahasa 2ansakerta yaitu dari kata

    7udhayah8 merupakan bentuk jamak dari 7udhi8 yang berarti

     budi atau akal. ?adi kebudayaan adalah hasil udi atau kal

    manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. da yang

    mengartikan kebudayaan berasal dari kata 7udi8 dan 7Daya8.

    7udi8 artinya akal yang sehat, yang selalu mengeluarkan ide4ide

     baru atau pikiran4pikiran baru untuk berkarya. 2edangkan 7Daya8

    adalah kekuatan untuk mendorong akal tersebut mengeluarkan ide4

    -!

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    22/25

    ide baru sehingga menjadi suatu karya nyata dari manusia itu

    sendiri. 1emudian menurut @d%ard Tylor (0arsojo6 !"""$"*)

    dalam bukunya 7rimitive 'ulture86 kebudayaan adalah

    keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu

     pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum,

    adat istiadat, serta lain4lain kenyataan dan kebiasaan4kebiasaan

    yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.

    Dengan demikian seperangkat cara bertingkah laku

    manusia dalam suatu masyarakat merupakan suatu budaya yang

    lahir dari suatu masyarakat tersebut, seperti halnya yang

    diungkapkan oleh 1oentjaraningrat tentang tujuh unsur budaya

    (!""*$*) yaitu $ (!) 2istem religi dan upacara keagamaan6 (*)

    2istem sosial dan organisasi kemasyarakatan6 (-) 2istem

     pengetahuan6 () ahasa6 (

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    23/25

    terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

    keagamaan, adat istiadat, dan berbagai kemampuan lain serta

    kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

    Dengan kata lain bah%a segala sesuatu sikap dan tingkah

    laku manusia dalam lingkungan sosial masyarakatnya merupakan

    suatu kebudayaan. 3leh karena itu masyarakat dan kebudayaan

    merupakan sesuatu hal yang tak bisa dipisahkan satu dengan

    lainnya.

    Demikian halnya kerangka kebudayaan menurut

    1luckhohn, bah%a semua sistem nilai budaya dalam semua

    kebudayaan di dunia itu sebenarnya mengenai lima masalah pokok 

    dalam kehidupan manusia (1oentjaraningrat, !""*$*#4-!). 1elima

    masalah pokok itu adalah$ a) masalah mengenai hakekat dari hidup

    manusia (selanjutnya disingkat M0)6 b) masalah mengenai hakekatdari karya manusia (selanjutnya disingkat M1)6 c) masalah

    mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang %aktu

    (selanjutnya disingkat M)6 d) masalah mengenai hakekat dari

    hubungan manusia dengan alam sekitarnya (selanjutnya disingkat

    M)6 e) masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan

    sesamanya (selanjutnya disebut MM).

    'ara berbagai kebudayaan di dunia itu mengkonsepsikan

    masalah4masalah universal tersebut di atas itu bisa berbeda4beda,

    %alaupun kemungkinan untuk bervariasi itu terbatas adanya.Misalnya mengenai masalah pertama (M0), ada kebudayaan yang

    memandang hidup manusia itu pada hakekatnya suatu hal yang

     buruk dan menyedihkan, dan karena itu harus dihindari.

    1ebudayaan4kebudayaan yang terpengaruh oleh agama uddha

    misalnya dapat disangka mengkonsepsikan hidup sebagai suatu hal

    yang buruk. ola4pola kelakuan manusia akan mementingkan

    segala usaha untuk menuju kearah tujuan untuk bisa memadamkan

    hidup itu (nirvanaLmeniup habis), dan meremehkan segala

    kelakuan yang hanya mengekalkan rangkaian kelahiran kembali(samsara). dapun kebudayaan4kebudayaan lain memandang hidup

    manusia itu pada hakekatnya buruk, tetapi manusia dapat

    mengusahakan untuk menjadikan hidup suatu hal yang baik dan

    menggembirakan.

    Mengenai masalah kedua (M1), ada kebudayaan4

    kebudayaan yang memandang bah%a karya manusia itu pada

    hakekatnya bertujuan untuk memungkinkannya hidup6 kebudayaan

    lain menganggap hakekat dari karya manusia itu untuk 

    memberikannya suatu kedudukan yang penuh kehormatan dalam

    --

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    24/25

    masyarakat6 sedangkan kebudayaan lain lagi menganggap hakekat

    karya manusia itu sebagai suatu gerak hidup yang harus

    mengahasilkan lebih banyak karya lagi.

    1emudian mengenai masalah ketiga (M), ada

    kebudayaan4kebudayaan yang memandang penting dalam

    kehidupan manusia itu masa yang lampau. Dalam kebudayaan4

    kebudayaan serupa itu, orang akan lebih sering mengambil

     pedoman dalam kelakuannya contoh4contoh dan kejadian4kejadian

    dalam masa yang lampau. 2ebaliknya, banyak pula kebudayaan

    yang hanya mempunyai suatu pandangan %aktu yang sempit.

    arga dari suatu kebudayaan serupa itu tidak akan memusingkan

    diri dengan memikirkan zaman yang lampau maupun masa yang

    akan datang. Mereka hidup menurut keadaan yang ada pada masa

    sekarang ini. 1ebudayaan4kebudayaan yang lain lagi malahan justru mementingkan pandangan yang berorientasi sejauh mungkin

    terhadap masa yang akan datang. Dalam kebudayaan serupa itu

     perencanaan hidup menjadi suatu hal yang amat penting.

    2elanjutnya mengenai masalah keempat (M), ada

    kebudayaan4kebudayaan yang memandang alam itu suatu hal yang

     begitu dahsyat, sehingga manusia pada hakekatnya hanya bisa

     bersifat menyerah saja tanpa ada banyak yang dapat diusahakannya.

    2ebaliknya, banyak pula kebudayaan lain yang memandang alam

    itu sebagai suatu hal yang bisa dila%an oleh manusia, danme%ajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukkan alam.

    1ebuadayaan lain lagi menganggap bah%a manusia itu hanya bisa

     berusaha mencari keselarasan dengan alam.

    Masalah yang kelima (MM), ada kebudayaan4kebudayaan

    yang amat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dengan

    sesamanya. Dalam pola kelakuannya, manusia yang hidup dalam

    suatu kebudayaan serupa itu akan berpedoman kepada tokoh4tokoh

     pemimpin, orang4orang yang senior, atau orang4orang atasan.

    1ebudayaan lain lebih mementingkan hubungan horisontal antaramanusia dengan sesamanya. 3rang dalam suatu kebudayaan serupa

    itu akan amat merasa tergantung kepada sesamanya, dan usaha

    untuk memelihara hubungan baik dengan tetangga dan sesamanya

    merupakan suatu hal yang dianggap amat penting dalam hidup.

    1ecuali itu banyak kebudayaan lain yang tidak membenarkan

    anggapan bah%a manusia itu tergantung kepada orang lain dalam

    hidupnya. 1ebudayaan4kebudayaan yang amat mementingkan

    individualisme serupa itu, menilai tinggi anggapan bah%a manusia

    itu harus berdiri sendiri dalam hidupnya, dan sedapat mungkin

    -

  • 8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A

    25/25

    mencapai tujuannya dengan sedikit mungkin bantuan dari orang

    lain.1erangka 1luckhohn Mengenai Eima Masalah Dasar Dalam 0idup

    Aang Menentukan 3rientasi ilai4udaya Manusia

    Dimodifikasi dari 1oentjaraningrat (!""*$-!)

    Ma!ala*

    (a!ar

    (ala&

    *i("+

    Orienta!i Nilai$B"(a)a

    0akekat

    0idup

    (M0)

    0idup itu buruk 0idup itu baik 0idup itu buruk,

    tetapi manusia

    %ajib berihtiar suapaya hidup itu

    menjadi baik 

    0akekat1arya

    (M1)

    1arya itu untuk  nafkah hidup

    1arya itu untuk kedudukan,

    kehormatan dan

    sebagainya

    1arya itu untuk menambah karya

    ersepsi

    manusia

    tentang%aktu

    (M)

    3rientasi ke masa

    depan

    3rientasi ke masa

    lampau

    3rientasi ke masa

    depan

    andangan

    manusia

    terhadapalam (M)

    Manusia tunduk 

    kepada alam yang

    dahsyat

    Manusia berusaha

    menjaga keselarasan

    dengan alam

    Manusia berhasrat

    mengauasai alam

    0akekat

    hubunganantara

    manusia

    dengan

    sesamanya

    (MM)

    3rientasi kolateral

    (horisontal), rasaketergantungan pada

    seamanya (berji%a

    gotong royong

    3rientasi vertikal,

    rasa ketergantungankepada tokoh4tokoh

    atasan dan

     berpangkat

    9ndividualisme

    menilai tinggiusaha atas

    kekuatan sendiri

     

    -