Upload
sintya-indrayani
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
1/25
BAB II
PENGERTIAN NILAI, MORAL DAN BUDAYA
2.1 Pengertian Nilai
Manusia dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau
sebuah fakta, sebuah gagasan atau sebuah realitas, sebuah
kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya
dengan lingkungan, ia merupakan organisme hidup (living
organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh
lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang
berasal dari suatu lingkungan, baik lingkungan vertical (genetika,
tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan
(draha, !""#$!!).
Tatkala seorang bayi lahir ke dunia ini, ia merasakan
perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia
menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan
itu tergantikan. Dari sinilah timbul suatu anggapan dasar bah%a
setiap manusia dianugrahi kepekaan (sense) untuk membedakan
(sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. &ntuk dapat
hidup, manusia membutuhkan sesuatu, dan kebutuhan itu
bersumber dari lingkungan dimana ia hidup.
Menurut 'ald%ell dalam Environment: A Challenge for Modern Society (The American Museum of Natural History ress!
N"! #$%&)! lingkungan adalah keseluruhan yang mengitari,
termasuk yang dikitari yaitu manusia yang bersangkutan.
'nternational Encycloedia of the Social Sciences (#$%)
mendefinisikan lingkungan sebagai: *The aggregate of all the
e+ternal conditions and influences affecting the life and
develoment of on organism,.
anyak pandangan ahli nilai yang memandang bah%a nilai
sebagai realitas abstrak dalam kehidupan manusia. ilai sebagai pendorong dan prinsip hidup dalam diri manusia, oleh karena itu
nilai menempati tempat yang paling penting dalam hidup manusia,
sehingga banyak sekali manusia yang berani mengorbankan dirinya
dari pada harus mengorbankan nilai.
eberapa prinsip relativitas nilai menurut mbroise
(Mulyana, *++$*-) adalah sebagai berikut$ ertama, nilai itu
relatif. Dengan mengetengahkan contoh kecil tentang perbedaan
perilaku antara seorang remaja berusia !/ tahun yang tinggal di
kota dengan seorang remaja pada usia sama yang tinggal di desa,
!!
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
2/25
mbroise menjelaskan bah%a nilai itu tidak absolut. erilaku kedua
remaja yang berbeda itu baik kalau dilihat dari situasi yang mereka
alami. amun mbroise juga melihat adanya kecenderungan untuk
memutlakan sistem nilai sendiri dan melaksanakannya kepada
orang lain. 0al seperti itu dianggapnya sebagai tirani kehidupan.
1edua, nilai tidak selalu disadari. da beberapa nilai
dalam diri kita yang tidak disadari. da tidaknya kesadaran akan
sesuatu nilai tidaklah menentukan eksistensi nilai tersebut. 0al
yang menentukan ada tidaknya nilai dalam kehidupan seseorang
adalah dengan analisis terhadap kehidupan orang tersebut.
2eseorang sebenarnya jarang menyadari semua nilai dalam
hidupnya, kecuali ia berusaha untuk menemukannya.
1etiga, nilai adalah landasan bagi perubahan. ilai
merupakan daya pendorong bagi kehidupan seseorang ataukelompok. 3leh karena fungsi tersebut nilai berperan dalam proses
perubahan sosial. 1arena nilai berperan sebagai pendorong dalam
hidup, maka untuk merubah orang atau masyarakat, kita harus
berusaha merubah nilainya. Dalam beberapa kasus, perubahan nilai
merupakan satu4satunya yang diharapkan bila kita bekerja sama
dengan orang lain.
1eempat, nilai ditanamkan melalui sumber yang berbeda.
2umber itu dapat berupa keluarga, masyarakat, agama, media masa,
tradisi atau kelompok sebaya. Dengan mengetahui sumber dansarana yang menanamkan nilai, kita dapat memahami kekuatan
nilai pada pribadi seseorang sekaligus kita dapat merancang sarana
untuk dapat mengubahnya. mbroise memberi contoh, jika nilai
ditanamkan melalui 1itab 2uci, maka cara terbaik yang dapat
dilakukan adalah dengan cara memberikan tafsiran nilai yang lebih
bermakna dari 1itab tersebut.
pabila kita melihat pengertian nilai secara umum sering
diartikan bah%a nilai itu adalah merupakan sebuah harga. Dalam
sebuah laporan yang ditulis oleh A Clu- of ome (/NESC01#$$2) bah%a nilai diuraikan dalam dua gagasan yang saling
bersebrangan. Disatu sisi, nilai dibicarakan sebagai nilai ekonomi
yang disandarkan pada nilai produk, kesejahteraan, dan harga,5
dengan penghargaan yang demikian tinggi pada hal yang bersifat
material. 2ementara dilain hal, nilai digunakan untuk me%akili
gagasan atau makna yang abstrak dan tak terukur dengan jelas.
ilai yang abstrak dan sulit diukur itu antara lain keadilan,
kejujuran, kebebasan, kedamaian, dan persamaan. Dikemukakan
pula, sistem nilai merupakan sekelompok nilai yang saling
!*
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
3/25
berkaitan satu dengan lainnya dalam sebuah sistem yang saling
menguatkan dan tidak terpisahkan. ilai4nilai itu bersumber dari
agama maupun dari tradisi humanistic.
Menurut 2umantri (!""-$-) bah%a6 7ilai merupakan hal
yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi
dasar dan prinsif akhlak yang merupakan standar dari keindahan
dan efisiensi atau keutuhan kata hati (potensi)8.
erdasarkan uraian tersebut, bah%a nilai berada pada
lubuk hati yang paling dalam pada diri manusia, sehingga
adakalanya manusia berani mengorbankan dirinya daripada
mengorbankan nilai keyakinannya. 9ni mengandung arti bah%a
keyakinan nilai dalam diri manusia adalah segala4galanya, sudah
bersatu dalam diri dan kehidupannya.
llport (!":) mengatakan 7ilai adalah keyakinan yang membuatseseorang bertindak atas dasar pilihannya8.
Menurut ;raenkel (Djahiri, !"/
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
4/25
yang memiliki kerangka lebih umum dan luas. 1ata 7ya8 dapat
mencakup nilai keyakinan individu secara psikologis maupun nilai
patokan normative secara sosiologis. Demikian pula penggunaan
kata 7alamat8 dalam definisi itu dapat me%akili arah tindakan yang
ditentukan oleh keyakinan individu maupun norma sosial.
2elanjutnya ertens (*++!$!!) mengemukakan bah%a
nilai sekurang4kurangnya memiliki tiga ciri sebagai berikut$ (!)
nilai berkaitan dengan subyek. 1alau tidak ada subyek yang
menilai, maka tidak ada nilai juga. @ntah manusia hadir atau tidak,
gunung tetap meletus. Tapi untuk dapat dinilai sebagai 7indah8 atau
7merugikan8, letusan gunung itu memerlukan kehadiran subyek
yang menilai. (*) nilai tampil dalam suatu konteks praktis, di mana
subyek ingin membuat sesuatu. Dalam pendekatan yang semata4
mata teoritis, tidak akan ada nilai. (0anya menjadi pertanyaanapakah suatu pendekatan yang secara murni teoritis bisa
di%ujudkan). (-) nilai4nilai menyangkut sifat4sifat yang 7ditambah8
oleh subyek pada sifat4sifat yang dimiliki oleh obyek. ilai tidak
dimiliki oleh obyek pada dirinya.
Demikian halnya dengan Titus (!"
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
5/25
dimaksudkan disini adalah bah%a nilai moral dan nilai agama
sangat penting dalam kehidupan manusia, meliputi seluruh aspek
kehidupannya.
Titus (!"
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
6/25
untuk sebuah nilai. ilai yang menjadi sesuatu yang abstrak dalam
diri manusia, dapat diketahui melalui pola tingkah laku, yang
tampak dalam kehidupan sehari4harinya.
2.2 Pengertian Moral
Menurut iaget (1osasih Djahiri6 !"/
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
7/25
a. Standar Moral
Dengan standar moral dimaksudkan adalah prinsip4prinsip
moral dasar atau prinip4prinsip yang menyediakan kriteria untuk
menentukan benar4salahnya sesuatu teori. 2tandar moral biasanya
mempunyai kata4kata kunci yang harus dibatasi secara tegas
sebelum standar moral yang bersangkutan dapat diaplikasikan.
Dalam standar moral egoisti6 misalnya, salah satu kuncinya adalah
6eentingan ri-adi.
b. Aturan Moral
ada dasarnya memuat prinsip4prinsip moral umum yang
dideviasikan dari standar moral. turan moral, dalam frasa yang
lebih teknis, melukiskan tindakan4tindakan yang dianggap benar atau salah dengan berdasar kepada kriteria yang telah
diformulasikan oleh standar moral.
c. Pertimbangan Moral
Dengan pertimbangan moral dimaksudkan evaluasi moral
terhadap dimensi kepribadian sekaligus tindakan4tindakan
seseorang, baik yang bersifat umum maupun spesifik. Dikaitkan
dengan tindakan manusia, kita dapat mencatat adanya tiga tipe
pertimbangan moral. Aang ertama adalah pertimbangan yangmenunjuk kepada tindakan4tindakan yang merupakan 6e4a3i-an
moral!atau tindakan4tindakan yang benar kalau di%ujudkan dan
salah kalau tidak di%ujudkan. 1e%ajiban moral merujuk juga
implikasi alternatif dari sesuatu tindakan.
Aang 6edua adalah pertimbangan yang menunjuk kepada
tindakan4tindakan yang merupakan larangan moral! yaitu tindakan4
tindakan yang salah kalau di%ujudkan dan benar kalau tidak
di%ujudkan. Aang 6etiga! adalah pertimbangan yang menunjuk
kepada tindakan4tindakan yang daat di-enar6an secara moral.Termasuk dalam tindakan ini adalah tindakan4tindakan yang dalam
perspektif moral boleh dibilang netral, termasuk alternatif
tindakannya, biasanya tidak melanggar satupun standar moral.
Di samping tiga tipe pertimbangan di atas, ada lagi satu
tipe pertimbangan yang kendati bobotnya tidak setara ketiga tipe
sebelumnya namun boleh dibilang penting untuk dapat memahami
status moral dari pelbagai tindakan. Tipe pertimbangan yang
terakhir ini, yang oleh beberap filsuf moral disebut
!#
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
8/25
,suererogatory,! menunjuk kepada tindakan4tindakan yang ada di
balik (-eyond) sesuatu ke%ajiban.
Tindakan4tindakan supererogatory ini dapat dibedakan
antara tindakan4tindakan yang *emission,, atau tindakan4tindakan
yang baik untuk tidak dilakukan meskipun secara moral boleh
dilakukan6 dan *commission,, yaitu tindakan4tindakan yang baik
untuk dilakukan meskipun secara moral benar juga untuk tidak
dilakukan. 2elain itu ada juga yang membedakan antara tindakan
supererogatory yang *trivial, dan *non9trivial,. Aang pertama
menunjuk kepada tindakan4tindakan yang tidak melibatkan unsur
resiko dan pengorbanan, sementara yang kedua menunjuk kepada
tindakan4tindakan yang ada dibalik apa yang secara moral memang
dituntut, meski mengandung resiko dan pengorbanan diri secara
total.
2.3 Ajaran Moral il!"#$#il!"# Be!ar
a. Sokrates
2okrates (#+4-"" 2M) adalah filsuf pertama yang berani
menentang pemikiran kaum 2ofis. 2ebagian pandangannya bisa
disimak misalnya melalui dialog4dialog yang dikembangkan lato,
salah seorang muridnya yang paling cemerlang, yang melukiskan
2okrates sebagai sosok pribadi yang begitu mengesankan, yang
selalu mencari dan mencari kebenaran tanpa mempedulikan resikoyang mungkin dihadapinya. Dan memang, 2okrates adalah filsuf
pertama di zaman Aunani 1uno yang mengalami nasib paling
menganaskan$ Dihukum mati oleh penguasa thena lantaran
dituduh 7meracuni8 ka%ula muda thena dengan ajaran4ajarannya.
lasan lain yang konon dianggap lebih tepat karena 2okrates
menolak keberadaan 7tuhan8nya penguasa thena dan
memperkenalkan %a%asan ketuhanan yang sama sekali berbeda
(Futhrie, !"#+$
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
9/25
gemuruhnya perang eloonesia (-!4+ 2M), sebuah perang
besar yang acap kali disebut4sebut sebagai slah satu faktor
penyebab runtuhnya kejayaan negara4negara kota Aunanni 1uno,
akan tetapi kelahirannya dibarengi pula oleh kematian eri6les!
seorang peletak dasar demokrasi thena yang cukup berpengaruh
(lbert, et.als.!"//$/).
lato bukan saja filsuf dengan nama besar. amun ia juga
seorang aristo6rat dalam arti kata sebenarnya. Dari garis ayahnya,
Ariston! lato mempunyai hubungan darah dengan raja thena
terakhir, sementara dari ibunya, eri6tione! lato mempunyai
hubungan darah dengan roides! kerabat dekat Solon (:+4
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
10/25
dikemukakan oleh lato dalam Meno dan haedo sebenarnya
merupakan proses rekoleksi terhadap kebenaran4kebenaran yang
dilupakan ini. 2ementara menurut lato, ji%a dikatakan mempunyai
tiga unsur yaitu nalar, nafsu, dan kehendak atau semangat yang
tidak saja berada diantara keduanya, akan tetapi yang selalu berada
di belakang nalar dalam menghadapi nafsu (Futhrie, !"#+4*
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
11/25
c. Aristoteles
ristoteles (-/4-** 2M), filsuf legendaris yang
pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran arat hanya dapat
ditandingi lato, lahir di Stagira9Macedonia dari sebuah keluarga
terpandang dan educated. yahnya, Ni6oma6us! bukan saja ahli
sejarah alam yang cukup dihormati, tetapi juga sekaligus dokter
andalan Amnitas ''! raja Makedonia yang kelak menurunkan tokoh
kenamaan hili the
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
12/25
&ntuk memahami kondisi4kondisi yang diprasyaratkan
dalam upaya mencapai kebahagiaan, masih menurut ristoteles,
mau tidak mau akan mendorong seseorang untuk memahami dua
konsep lain, yaitu kebajikan dan keluhuran budi. ristoteles juga
memilahkan kebajikan atau keluhuran budi manusia ke dalam dua
tipe, yaitu moral dan intele6tual (lbert, et. als, !"//$-!).
Mengkontemplasikan kebenaran teoritik dan upaya menemukan
prinip rasional yang selalu mengontrol tindakan manusia sehari4hari
akan menurunkan kebajikan intelektual.
d. Epikurus
Ei6ureanisme! adalah sebuah aliran filsafat yang merujuk
kepada pemikiran4pemikiran Ei6urus yang berkembang di masa
kemunduran Aunani 1uno.Menurut Ei6urus! kebahagiaan manusia pada hakikatnya
mencakup apa yang disebut 6etenangan atau 6etentraman. Dan itu
semua hanya akan dapat dicapai apabila manusia mampu
menentukan, untuk kemudian memilih, bentuk4bentuk kesenangan
tertentu yang kendatipun cukup sederhana, benar4benar mampu
memberikan kepuasan lahir dan batin.
Doktrinnya bah%a kesenangan merupakan kebaikan yang
tertinggi. 2eringkali memang menimbulkan kesan yang keliru
terhadap selera dan kebiasaan4kebiasaannya. Aang namanya6esenangan! bagi @pikurus adalah bebas dari kekacauan mental,
kedamaian lahir4batin, yang kesemuanya bisa dicapai dengan
menghindarkan semua sumber4sumber eksternal yang bisa
mendatangkan kekacauan dan kecemasan, termasuk di dalamnya
kehidupan umum, perka%inan dan beranakpinak. *To live hidden,
adalah sesuatu yang ideal dan mengesankan (Futhrie, !"#+$":).
Mengacu kepada realitas bah%a sesuatu yang bisa
memba%a kesenangan akan menyertakan pula kemungkinan4
kemungkinan yang sebaliknya, yaitu penderitaan. ritipus dan@pikurus mengingatkan agar di dalam memastikan apapun yang
kita anggap bisa memberikan kesenangan kita benar4benar
mendasarkan diri kepada proses pemilihan yang bijaksana. ertitik
tolak dari pertimbangan @pikurus menyimpulkan bah%a standar
pertimbangan ristipus tentang apa itu kebaikan, yaitu kesenangan
sensual yang paling mengesankan dari sesuatu peristi%a,
sebenarnya sudah mengandung cacat di dalamnya.
@pikurus menandaskan bah%a salah satu ciri dari
kehidupan yang cukup baik adalah adanya sifat kalm dan tenang.
**
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
13/25
@pikurus juga mengemukakan bah%a kebaikan manusia sebenarnya
bisa juga diperoleh melalui filsafat, atau upaya mencari
pengetahuan. Dia menunjuk adanya dua bentuk ketakutan besar
yang tidak mempunyai dasar, namun yang sampai sekarang ini
tetap saja mengganggu manusia. 1edua ketakutan yang
dimaksudkan ialah takut mati dan takut dosa.
e. Thomas Aquinas
2anto Thomas Guinas (!**
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
14/25
memilih tingkah laku. 2ecara garis besar memang bisa diterima
akan tetapi secara rincinya masih kurang sempurna. Guinas
memperhalus dan menambahkan pandangan ristoteles dalam dua
hal. ertama, ia memasukkan analisis ristoteles terhadap pilihan
tersebut ke dalam konsepnya tentang kehendak bebas. 1edua, ia
mengembalikan sumber dan otoritas dari prinsip4prinsip yang
menentukan pilihan yang tepat kepada hukum alam Tuhan yang
disediakan untuk manusia.
Tiga komponen dari tindakan4tindakan yang disengaja
yang secara moral relevan dan memberikan ukuran yang berbeda
mengenai nilai moral bagi tindakan4tindakan yang secara nominal
identik. 1omponen yang pertama dan peling utama dari suatu
tindakan adalah bentuk dari tindakan yang nampak sebagaimana
adanya. 1edua adalah bentuk motif yang mendorongnya. Dan yangketiga adalah pelbagai macam konsekuensinya.
f. Thomas Hobbes
Thomas Ho--es (!
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
15/25
manusialah yang akan menganggap 7baik8 obyek4obyek
kebutuhannya, dan 7buruk8 atau 7jahat8 untuk setiap obyek
keengganannya. 3leh sebab itu bisa dikatakan bah%a penilaian bagi
masing4masing individu adalah bersifat sementara (transient) dan
relatif.
g. Immanuel Kant
9mmanuel 1ant (!*#4!/+), yang karya4karyanya acap
dipakai sebagai rujukan bagi siapapun yang ingin memahami
pemikiran4pemikiran filsafat arat abad kesembilan belas dan
kedua puluh, boleh dibilang hidup dalam kedaiamaian, tanpa
gejolak yang berarti.
2udut perhatian filsafat 1ant nampak dalam
penegasannya, bah%a ada dua hal yang akan selalu menghiasi pemikiran manusia, yang sekaligus akan membangkitkan
kekaguman dan keterpesonaannya, yaitu cahaya surga4i di atas
sana dan hu6um moral di dalamnya. erhatian 1ant agaknya
memang lebih diarahkan kepada dua hal yaitu, alam dan moralitas.
Dalam upaya menemukan landasan validitas etika, 1ant
menempatkan metode yang sama di mana ia menempatkan
landasan4landasan kepastian yang biasa dipakai untuk ilmu
pengetahuan. rinsip moral yang valid, menurut 1ant harus bebas
dari data empiris mengenai moralitas apabila itu memangdimaksudkan untuk mengikat semua manusia. endek kata, moral
asli yaitu moralitas yang mengikat secara obyektif dan universal,
memerlukan landasan apriori. 1ant percaya bah%a kesadaran moral
pada umumnya, atau conscience, menunjukan kepada setiap orang
bah%a ajaran moral adalah universal dan diperlukan , artinya ia
valid bagi semua makhluk rasional.
h. Karl Mar
=arl Mar+ (!/!/4!//-), lahir di Trier9rusia sebagai anak tertua dari sebuah keluarga kelas menengah keturunan Aahudi.
2emula ia menganut rotestan yang cukup baik. namun atas
desakan orangtuanya ia 7menyeberang8 ke Eutheranisme begitu
hukum4hukum anti Aahudi, yang mulai dominan di rusia ada
tahun #>#?! membatasi ruang gerak keturunan Aahudi untuk
memasuki profesi4profesi tertentu. 9tulah barangkali yang menjadi
alasan kenapa orang tua MarH tetap dibiarkan untuk meneruskan
karirnya di dunia hukum.
*
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
16/25
&paya memahami pemikiran MarH mengenai masalah4
masalah moral dan etika, oleh karena tidak pernah diformulasikan
ke dalam satu sistem etika tersendiri, mengajak kita untuk
menyoroti terlebih dahulu empat konsep pokok yang bisa dibilang
sebagai Itrade Mark8nya pemikiran MarH. 1eempat konsep
dimaksud adalah historis! materialis! ideologi! alienasi! dan nilai
le-ih.
9deologi, dalam pengamatan MarH, acakali
merepresentasikan kesadaran yang keliru mengenai fakta sosial4
ekonomi yang sebenarnya.
Dalam karya klasik, MarH mengadopsi konsep moral
0egel mengenai alienasi, untuk kemudian menempatkan
interpretasi matrialistik dengan menghadap buruh4buruh yang
teralienasi kepada aktivitas produktif. Dan ia mulai denganmengajukan persoalan etika yang paling tradisional$ agaimana
upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiriJ
?a%aban atas pertanyaan semacam itu, tentunya akan ditemukan
dalam dunia kerja.
3.3 %i!i Moralita! Aga&a$Aga&a Be!ar
Di kalangan kaum agamis sudah lama berkembang
semacam kesepakatan, bah%a etika dan agama adalah dua hal yang
sulit untuk dipisahkan satu sama lain, dengan catatan bah%a yangsatu tidak akan bisa menggantikan yang lain. @tika akan segera
kehilangan bobot ilmiahnya begitu ia memasuki dunianya agama.
2ementara agama akan segera menjadi takhayul begitu ia
memasuki dunianya etika (andingkan Darmaputera, !"//4-).
Aang pasti, masing4masing mempunyai dunianya sendiri4sendiri.
1endati demikian harus diakui bah%a dalam menggeluti
dunianya kalangan agamis tetap memerlukan kontribusi etika.
Basionalnya, etika adalah upaya manusia untuk memakai akal budi
dan daya nalarnya dalam menguak misteri, untuk kemudianmemperoleh ja%aban, tentang bagaimana seharusnya mereka hidup
diukur dari jatidirinya sebagai manusia.
;ranz Magnis42useno menunjukkan adanya dua alasan
yang patut untuk disimak. Aang pertama menyangkutmasalah
interprestasi atas segala perintah dan hukum4hukum yang termuat
dalam %ahyu, sementara yang kedua lebih terkait dengan persoalan
bagaimana masalah4masalah moral yang baru, yang sama sekali
tidak dibahas dalam %ahyu, dapat dipecahkan sesuai dengan
*:
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
17/25
semangat atau spirit agama itu sendiri (cf.Magnis42useno, !"/#$!:4
!#).
Masalah pertama, menyangkut persoalan bagaimana kita
mesti mengertikan %ahyu, sebenarnya bukan terletak pada
%ahyunya itu sendiri, akan tetapi pada sudut manusia yang harus
menangkap maksudnya. Masalah kedua, menyangkut tentang
bagaimana kita mesti menanggapi masalah4masalah moral, yang
pada %aktu %ahyu diterima belum diperlukan, dari sudut agama.
amun demikian perlu ditegaskan bah%a dalam paparan
berikut kita tidak akan membicarakan pandangan moral semua
agama. kan tetapi, cukup di%akili oleh beberapa agama besar.
1ita mulai dari agama yang oleh sementara pihak dianggap tertua,
yaitu agama Aahudi.
a. Moralitas !ahudi
encarian orang4orang Aahudi terhada makna kehidupan
agaknya juga tidak bisa dilepaskan, bahkan b,oleh dibilang selalu
berakar, dari pengertian meraka tentang Tuhan, *ada mulanya
Tuhan@,! begitulah bunyi kalimat pertama kitab suci mereka.
ernyataan tersebut mengandung implikasi, bah%a apapun
pandangan hidup seseorang harus senantiasa memperhitungkan
adanya 7sesuatu yang lain8. Dua pembenar yang acap mereka
lontarkan untuk mendukung keyakinan tersebut, pertama adanyafakta bah%a tidak ada seorang pun yang berani mengakui kalau ia
menciptakan dirinya sendiri. 1arena ia tidak, maka orang lain pun
tidak akan mungkin mampu menciptakan dirinya sendiri. Dari
sinilah sebenarnya munculnya pengakuan kalau manusia itu berasal
dari sesuatu yang berada di luar dirinya. Aang kedua, adanya
keyakinan bah%a setiap orang, pada saatnya nanti, akan merasakan
kalau kekuatannya benar4benar terbatas.
erbedaan pemahaman orang4orang Aahudi dengan
masyarakat lain di zamannya bukan terletak pada pemahamanmereka bah%a 7sesuatu yang lain8 itu adalah suatu pribadi, akan
tetapi perbedaan tersebut lebih nampak dari kecenderungan mereka
untuk memfokuskan personalisme itu dalam suatu kemauan yang
bersifat tunggal, tertinggi, dan mengatasi segala hal yang bersifat
alamiah.
Dalam pandangan mereka, ada empat bahaya dalam
kehidupan manusia yang secara potensial bisa menciptakan
kesulitan bagi dirinya apabila tidak dikendalikan. 1eempat bahaya
tersebut ialah 6e6uatan! 6e6ayaan! se6s dan ucaan.
*#
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
18/25
jaran4ajaran moral agama Aahudi, yang meliputi keempat
bahaya tersebut di atas, secara tegas dituangkan dalam 2epuluh
erintah llah, yang sekaligus juga dimaksudkan sebagai acuan
minimum agar kehidupan manusia bisa dijaga.
ertolak dari apa yang dikemukakan, kita memang bisa
mengambil satu pemahaman, bah%a ada lima keyakinan yang
menjadi inti ajaran Aahudi. ertama! pencipta alam, baik yang
terlihat maupun tidak, adalah zat Aang Maha @sa dan 2uci. =edua!
alam yang tercipta ini pada pokoknya adalah riil, bukan ilusi.
=etiga! %atak manusia pada dasarnya baik. =eemat! Tuhan Aang
Maha @sa yang benar telah memilih 9srael sebagai hambanya untuk
memba%a semua orang kepada pengetahuan yang benar tentang
Tuhan. 2edang yang 6elima! kemuan Tuhan akan mempengaruhi
segala kehidupan.
b. Moralitas Kristiani
gama 1risten,melalui kitan suci erjanjian aru4nya,
memang meneruskan lima keyakinan pokok agama Aahudi, yaitu
tentang Tuhan, alam, %atak manusia, %ahyu dan dampak etika dari
kehidupan manusia sehari4hari.
jaran Aesus tentang cinta diperkuat dengan
penekanannya bah%a 1erajaan Tuhan sudah datang. Dengan
1erajaan Tuhan dimaksudkan bah%a Tuhanlah yang berdaulat.?adi, bukan manusia. Bealitas 1erajaan Tuhan dianggap ada dalam
pribadi Aesus dan aktivitas4aktivitasnya.
Titik tolak dogmatis etika 1risten, sebagaimana agama4
agama lain, bukan hanya terletak pada pengakuannya tentang
Tuhan, akan tetapi juga pengakuannya tentang manusia. Dalam
pandangan 1ristiani, manusia itu adalah makhluk, dan akan tetap
menjadi makhluk untuk selama4lamanya. Manusia bukanlah allah,
dan manusia juga tidak mempunyai zat ilahi atau kodrat ilahi.
erbicara tentang hubungan antara llah dan manusia,ajaran 1ristiani menegaskan adanya dua hal yang perlu
diperhatikan. ertama, bah%a llah sebagai ku akan selalu
menempatkan manusia sebagai engkau di hadapan4ya. 1edua,
manusia adalah pemegang mandat di bumi, sebagai makhluk yang
ciptakan llah sesuai dengan gambarya, manusia memperoleh
panggilan untuk menguasai bumi.
2elain apa yang dikemukakan di atas, ajaran 1ristiani juga
menegaskan bah%a llah menciptakan manusia dengan maksud
agar manusia itu berbakti secara sukarela. 2alah satu unsur utama
*/
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
19/25
dalam penciptaan manusia menurut gambar llah, llah
menempatkan manusia di persimpangan jalan untuk memilih.
c. Moralitas Islami
9slam di mata orang arat acap disebut
Muhammadanisme! yaitu manurut nama nabi yang memberikan
bentuk secara jelas, dan dianggap sebagai agama dunia yang
terakhir. Menyebut 9slam sebagai Muhammadanisme bisa jadi juga
menyinggung perasaan kaum muslimin. lasannya, bukan
Muhammadlah sebenarnya yang membentuk agama ini, akan tetapi
llah. Muhammad hanya menyampaikan apa yang di%ahyukan
llah untuk masyarakatnya.
Dimata orang 9slam, kehidupan di muka bumi ini adalah
tempat persemaian untuk kehidupan di masa depan yang lebihabadi. Menurut 9slam semua kehidupan ini berasal dari keesaan
eksistensi yang merupakan manifestasi dari keesaan llah. pabila
hati manusia berada di ba%ah pengaruh sesuatu naluri sementara di
situ ada nafsu yang menaati naluri tersebut dan tidak menaati
nalarnya, maka nafsu itu akan mendorong yang bersangkutab ke
arah kejahatan (nafsu ammarah).
d. Moralitas Hindu
2atu kesan yang segera muncul manakala kita mengkaji0induisme, ialah sulitnya memisahkan antara filsafat dan agama.
;ilsafat (dersana), menurut paham 0indu, dimengerti sebagai
upaya mencari dan menemukan kebenaran untuk kemudian
digunakan sebagai acuan dalam mengatasi problema kehidupan
sehari4hari. ;ungsi filsafat adalah untuk mengatur hidup dan
menuntun manusia di dalam perbuatan4perbuatannya (eriksa
Dekker K anyarikan, !"#*$). Tujuan memahami filsafat, secara
demikian bukan sekadar untuk memperoleh pengetahuan demi
pengetahuan itu sendiri, atau untuk memuaskan rasa ingin tahusemata4mata. kan tetapi upaya memahami filsafat lebih
dimaksufkan untuk mengungkap dan sekaligus menghayati jenis
kehidupan yang tertinggi, yaitu kehidupan yang akan memba%a
berkat atau realisasi ji%a.
Dalam 0indu, misalnya ada yang disebut 7eda, yaitu teks4
teks yang ditulis sekitar !
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
20/25
/anishad yang muncul sekitar abad ke4/ sampai abad < sebelum
Masehi, yang mengupas tentang inti keyakinan 0indu, dan ada pula
yang disebut Bhaga4at
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
21/25
ertama! adanya fakta bah%a hidup itu adalah du66ha
atau penderitaan. jaran udha memang tidak menyangsikan kalau
manusia bisa saja memperoleh kesenangan dalam hidupnya.
Demikian pula kalau dikatakan bah%a kesenangan itu akan dapat
dinikmati oleh manusia.
=edua! mengungkapkan tentang penyebab tergelincirnya
manusia ke penderitaan. enderitaan, menurut paham udhis, acap
disebabkan oleh keinginan4keinginan yang bermuara kepada
kepentingan diri sendiri (tanha).
=etiga! fakta bah%a pembebasan diri adalah sesuatu yang
mungkin. ?ika penyebab tergelincirnya hidup ini adalah keinginan
untuk mementingkan diri sendiri, maka solusinya tidak ada lain
kecuali memberantas keinginan itu sendiri.
=eemat! mengungkapkan tentang jalan keluar dari semuakemungkinan di atas, yaitu melalui apa yang disebut Delapan ?alan
Mulia. kan hal yang terakhir ini udhisme mengakui bah%a
pengetahuan yang benar tentang %atak ji%a seseorang boleh jadi
merupakan sarana untuk menghilangkan pelbagai bentuk kejahatan
dan penderitaan.
2.' Pengertian B"(a)a
Dari sekian banyak manusia yang hidup di dunia ini, tidak
semuanya peduli terhadap kehidupan dirinya sebagai individu yangmemiliki peran dan kepentingan dalam kehidupan masyarakat, dan
sedikit banyak ikut membentuk budaya masyarakatnya sendiri.
amun terkadang manusia tidak menyadari akan semua itu, mereka
terkadang hanya mengikuti perkembangan jaman tanpa mengerti
kemana arah dari perkembangan itu, apakah akan memba%a kepada
kemajuan budayanya atau kepada kemunduran budayanya, yang
semua itu tentunya sangat relatif dan tergantung pada sudut
pandang orang yang memberikan penilaian terhadap arah dari
kebudayaannya.Ditinjau dari sudut bahasa 9ndonesia, kebudayaan menurut
asal kata4nya berasal dari bahasa 2ansakerta yaitu dari kata
7udhayah8 merupakan bentuk jamak dari 7udhi8 yang berarti
budi atau akal. ?adi kebudayaan adalah hasil udi atau kal
manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. da yang
mengartikan kebudayaan berasal dari kata 7udi8 dan 7Daya8.
7udi8 artinya akal yang sehat, yang selalu mengeluarkan ide4ide
baru atau pikiran4pikiran baru untuk berkarya. 2edangkan 7Daya8
adalah kekuatan untuk mendorong akal tersebut mengeluarkan ide4
-!
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
22/25
ide baru sehingga menjadi suatu karya nyata dari manusia itu
sendiri. 1emudian menurut @d%ard Tylor (0arsojo6 !"""$"*)
dalam bukunya 7rimitive 'ulture86 kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum,
adat istiadat, serta lain4lain kenyataan dan kebiasaan4kebiasaan
yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan demikian seperangkat cara bertingkah laku
manusia dalam suatu masyarakat merupakan suatu budaya yang
lahir dari suatu masyarakat tersebut, seperti halnya yang
diungkapkan oleh 1oentjaraningrat tentang tujuh unsur budaya
(!""*$*) yaitu $ (!) 2istem religi dan upacara keagamaan6 (*)
2istem sosial dan organisasi kemasyarakatan6 (-) 2istem
pengetahuan6 () ahasa6 (
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
23/25
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
keagamaan, adat istiadat, dan berbagai kemampuan lain serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain bah%a segala sesuatu sikap dan tingkah
laku manusia dalam lingkungan sosial masyarakatnya merupakan
suatu kebudayaan. 3leh karena itu masyarakat dan kebudayaan
merupakan sesuatu hal yang tak bisa dipisahkan satu dengan
lainnya.
Demikian halnya kerangka kebudayaan menurut
1luckhohn, bah%a semua sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia itu sebenarnya mengenai lima masalah pokok
dalam kehidupan manusia (1oentjaraningrat, !""*$*#4-!). 1elima
masalah pokok itu adalah$ a) masalah mengenai hakekat dari hidup
manusia (selanjutnya disingkat M0)6 b) masalah mengenai hakekatdari karya manusia (selanjutnya disingkat M1)6 c) masalah
mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang %aktu
(selanjutnya disingkat M)6 d) masalah mengenai hakekat dari
hubungan manusia dengan alam sekitarnya (selanjutnya disingkat
M)6 e) masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan
sesamanya (selanjutnya disebut MM).
'ara berbagai kebudayaan di dunia itu mengkonsepsikan
masalah4masalah universal tersebut di atas itu bisa berbeda4beda,
%alaupun kemungkinan untuk bervariasi itu terbatas adanya.Misalnya mengenai masalah pertama (M0), ada kebudayaan yang
memandang hidup manusia itu pada hakekatnya suatu hal yang
buruk dan menyedihkan, dan karena itu harus dihindari.
1ebudayaan4kebudayaan yang terpengaruh oleh agama uddha
misalnya dapat disangka mengkonsepsikan hidup sebagai suatu hal
yang buruk. ola4pola kelakuan manusia akan mementingkan
segala usaha untuk menuju kearah tujuan untuk bisa memadamkan
hidup itu (nirvanaLmeniup habis), dan meremehkan segala
kelakuan yang hanya mengekalkan rangkaian kelahiran kembali(samsara). dapun kebudayaan4kebudayaan lain memandang hidup
manusia itu pada hakekatnya buruk, tetapi manusia dapat
mengusahakan untuk menjadikan hidup suatu hal yang baik dan
menggembirakan.
Mengenai masalah kedua (M1), ada kebudayaan4
kebudayaan yang memandang bah%a karya manusia itu pada
hakekatnya bertujuan untuk memungkinkannya hidup6 kebudayaan
lain menganggap hakekat dari karya manusia itu untuk
memberikannya suatu kedudukan yang penuh kehormatan dalam
--
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
24/25
masyarakat6 sedangkan kebudayaan lain lagi menganggap hakekat
karya manusia itu sebagai suatu gerak hidup yang harus
mengahasilkan lebih banyak karya lagi.
1emudian mengenai masalah ketiga (M), ada
kebudayaan4kebudayaan yang memandang penting dalam
kehidupan manusia itu masa yang lampau. Dalam kebudayaan4
kebudayaan serupa itu, orang akan lebih sering mengambil
pedoman dalam kelakuannya contoh4contoh dan kejadian4kejadian
dalam masa yang lampau. 2ebaliknya, banyak pula kebudayaan
yang hanya mempunyai suatu pandangan %aktu yang sempit.
arga dari suatu kebudayaan serupa itu tidak akan memusingkan
diri dengan memikirkan zaman yang lampau maupun masa yang
akan datang. Mereka hidup menurut keadaan yang ada pada masa
sekarang ini. 1ebudayaan4kebudayaan yang lain lagi malahan justru mementingkan pandangan yang berorientasi sejauh mungkin
terhadap masa yang akan datang. Dalam kebudayaan serupa itu
perencanaan hidup menjadi suatu hal yang amat penting.
2elanjutnya mengenai masalah keempat (M), ada
kebudayaan4kebudayaan yang memandang alam itu suatu hal yang
begitu dahsyat, sehingga manusia pada hakekatnya hanya bisa
bersifat menyerah saja tanpa ada banyak yang dapat diusahakannya.
2ebaliknya, banyak pula kebudayaan lain yang memandang alam
itu sebagai suatu hal yang bisa dila%an oleh manusia, danme%ajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukkan alam.
1ebuadayaan lain lagi menganggap bah%a manusia itu hanya bisa
berusaha mencari keselarasan dengan alam.
Masalah yang kelima (MM), ada kebudayaan4kebudayaan
yang amat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dengan
sesamanya. Dalam pola kelakuannya, manusia yang hidup dalam
suatu kebudayaan serupa itu akan berpedoman kepada tokoh4tokoh
pemimpin, orang4orang yang senior, atau orang4orang atasan.
1ebudayaan lain lebih mementingkan hubungan horisontal antaramanusia dengan sesamanya. 3rang dalam suatu kebudayaan serupa
itu akan amat merasa tergantung kepada sesamanya, dan usaha
untuk memelihara hubungan baik dengan tetangga dan sesamanya
merupakan suatu hal yang dianggap amat penting dalam hidup.
1ecuali itu banyak kebudayaan lain yang tidak membenarkan
anggapan bah%a manusia itu tergantung kepada orang lain dalam
hidupnya. 1ebudayaan4kebudayaan yang amat mementingkan
individualisme serupa itu, menilai tinggi anggapan bah%a manusia
itu harus berdiri sendiri dalam hidupnya, dan sedapat mungkin
-
8/19/2019 Jbptunpaspp Gdl Drtataabdu 1110 2 Babiip A
25/25
mencapai tujuannya dengan sedikit mungkin bantuan dari orang
lain.1erangka 1luckhohn Mengenai Eima Masalah Dasar Dalam 0idup
Aang Menentukan 3rientasi ilai4udaya Manusia
Dimodifikasi dari 1oentjaraningrat (!""*$-!)
Ma!ala*
(a!ar
(ala&
*i("+
Orienta!i Nilai$B"(a)a
0akekat
0idup
(M0)
0idup itu buruk 0idup itu baik 0idup itu buruk,
tetapi manusia
%ajib berihtiar suapaya hidup itu
menjadi baik
0akekat1arya
(M1)
1arya itu untuk nafkah hidup
1arya itu untuk kedudukan,
kehormatan dan
sebagainya
1arya itu untuk menambah karya
ersepsi
manusia
tentang%aktu
(M)
3rientasi ke masa
depan
3rientasi ke masa
lampau
3rientasi ke masa
depan
andangan
manusia
terhadapalam (M)
Manusia tunduk
kepada alam yang
dahsyat
Manusia berusaha
menjaga keselarasan
dengan alam
Manusia berhasrat
mengauasai alam
0akekat
hubunganantara
manusia
dengan
sesamanya
(MM)
3rientasi kolateral
(horisontal), rasaketergantungan pada
seamanya (berji%a
gotong royong
3rientasi vertikal,
rasa ketergantungankepada tokoh4tokoh
atasan dan
berpangkat
9ndividualisme
menilai tinggiusaha atas
kekuatan sendiri
-