11
Spesifikasi Kapal Rencana General Cargo 6000 DWT (Source : http://www.ferus-smit.nl/vessels/general-cargo-ships/6000- dwt/ ) LOA : 110.78 m Length b.p.p. : 105.45 m Breadth mld. : 14.00 m Depth : 8.13 m Draught max : 6.09 m

Jawaban Tugas 1 Faspel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

.

Citation preview

Page 1: Jawaban Tugas 1 Faspel

Spesifikasi Kapal Rencana

General Cargo 6000 DWT

(Source : http://www.ferus-smit.nl/vessels/general-cargo-ships/6000-dwt/)

LOA : 110.78 mLength b.p.p. : 105.45 mBreadth mld. : 14.00 mDepth : 8.13 mDraught max : 6.09 m

Page 2: Jawaban Tugas 1 Faspel

General Cargo 12000 DWT

(Source : http://www.ferus-smit.nl/vessels/general-cargo-ships/12000-dwt/ )

LOA : 142.65 mLength b.p.p. : 139.43 mBreadth mld. : 15.87 mDepth : 10.78 mDraught max : 7.729 m

4.3 Evaluasi Lay Out Perairan

Kebutuhan areal penjangkaran (anchorage area)

(Source : OCDI)

Untuk area penjangkaran diasumsikan berada pada kondisi baik, sehinggaKapal 6000 DWT :Luas = LOA + 6D = 110,78 + 6 x 8,13

= 159,56 m ~ 160 mKapal 12000 DWT :Luas = LOA + 6D = 142,65 + 6 x 10,78

= 207,33 m ~ 208 m

Page 3: Jawaban Tugas 1 Faspel

Kebutuhan lebar alur (entrance channel)

(Source : OCDI)

Di asumsikan kapal sering berpapasan sehingga:Kapal 6000 DWT :Lebar = 2 x LOA = 2 x 110,78

= 221,56 mKapal 12000 DWT :Lebar = 2 x LOA = 2 x 142,65

= 285,3 m

Kebutuhan panjang alur (stopping distance)kapal yang akan bertambat ke dermaga dalam keadaan kosong/ballast, sehingga:Kapal 6000 DWT :Panjang = 5 x LOA = 5 x 110,78

= 553,9 mKapal 12000 DWT :Panjang = 5 x LOA = 5 x 142,65

= 713,25 m(Source : Port’s designer handbook)

Kebutuhan kolam putar (Turning basin)

(Source : OCDI)

Kapal 6000 DWT :Direncanakan kapal bermanuver dengan dipandu, maka:Kolam = 2 LOA = 2 x 110,78 = 221,56 mKapal 12000 DWT :Direncanakan kapal bermanuver dengan dipandu, maka:Kolam = 2 LOA = 2 x 142,65 = 285,3 m

Kebutuhan panjang kolam dermagaKapal dibantu kapal pandu (Tugboat), maka :Kapal 6000 DWT :Panjang kolam = 1.25 LOA

= 1.25 x 110,78 = 138,475 m ~ 140 mKapal 12000 DWT :Panjang kolam = 1.25 LOA

= 1.25 x 142,65 = 178,3125 m ~ 180 m

Page 4: Jawaban Tugas 1 Faspel

Kebutuhan lebar kolam dermagaDermaga adalah dermaga bebas, sehingga:Kapal 6000 DWT :Lebar kolam = 1.5 B

= 1,5 x 14 = 21 m ~ 50 m

Kapal 12000 DWT :Lebar kolam = 1,5 B

= 1.5 x 15,87 = 23,805 m ~ 24 m

(Source : Port’s designer handbook)

Kebutuhan ukuran fender

Perhitungan Energi Fender Keperluan fender bagi suatu dermaga sangat bergantung dari ukuran dan kecepatan kapal

yang merapat. Pada saat kapal menabrak konstruksi tambatan, ada energi kinetik tumbukan yang harus diabsorbsi dan ditransfer menjadi gaya horisontal yang harus mampu ditahan oleh bangunan dermaga. Dalam menghitung fender terlebih dahulu dihitung energi yang bekerja pada fender.

Kapal 12000 DWT

Ef =Cm

.Ce.C

C.C

S.( 1

2.W .V 2)/g [ ton−m ]

C m = Mass Coeficient ( koefisien massa hidrodinamis )

Shigeru Ueda Method (1981):

Cm=1+ πD2Cb B

Dimana :Cb = koefisien blok = 0,8 (Container vessels)

Ws = Displacement Tonage (ton )

Asumsi untuk Kapal Container :log ( DT )=0 ,365+0 ,953 log ( DWT )…OCDI ,equation 2. 2 .2log (DT) = 0,365 + 0,953 log(12000)log (DT) = 4,235DT = 17179,08 TonB = lebar kapal = 15,87 mD = draft kapal = 7,729 ma = 1,025 t/m3

Cm=1+ πx 7 , 7292x 0,8 x15 , 87

=1 , 96

C e = koefisien eccentricity (Koefisien Eksentrisitas)

Page 5: Jawaban Tugas 1 Faspel

Koefisien esentrisitas ditentukan berdasarkan kasus umum dengan asumsi awal kapal bertambat pada

posisi seperempat dari LoACe = 0,6 (Quarter Point Berthing)

C c = Cushion Coeficient (Koefisien Bantalan) Untuk perhitungan efek dari bantalan air dengan kondisi struktur dermaga berbentuk open pier harga Ef dikalikan dengan CC = 1

C s = Softness Coefficient (koefisien kehalusan) Untuk mengantisipasi pengaruh deformasi elastis terhadap keadaan kapal ditentukan dengan asumsi tidak terjadinya deformasi, sehingga harga CS = 1

Sistem fender direncanakan mampu menahan kapal dengan kecepatan yang sesuai dengan kondisi lapangan daerah pelabuhan yang direncanakan. Berdasarkan Grafik Brolsma table, diambil dari standard BS1 , PIANC2 , dan standard yang lainnya, kecepatan merapat kapal adalah :

Page 6: Jawaban Tugas 1 Faspel

Di daerah

Kondisi Perairan tergolong sukar dan tidak terlindung (e) sehingga kecepatan merambat kapal yang diijinkan untuk kapal dengan bobot 12000 DWT yang didapatkan secara interpolasi adalah 0,429 m/sec.

g = gravitasi (m/s2) = 9,8 m/s2

V = kecepatan kapal waktu merapat ( m/s) = 0,429 m/s

Dari keseluruhan variable diatas, dapat dihitung energi fender yang terjadi: (difficult, sheltered) V = 0,1842 m/s

Ef =Cm

.Ce.C

C.C

S.( 1

2.W .V 2)/g [ ton−m ]

Ef =1 , 916 x0,6 x 1 x 1 ( 12

x17179,08 x 0 , 4292)/9,8 [ ton−m ]

Ef = 140,317 ton-m = 1403,17 kN-m

Kapal 6000 DWT

Ef =Cm

.Ce.C

C.C

S.( 1

2.W .V 2)/g [ ton−m ]

C m = Mass Coeficient ( koefisien massa hidrodinamis )

Shigeru Ueda Method (1981):

Page 7: Jawaban Tugas 1 Faspel

Cm=1+ πD2Cb B

Dimana :Cb = koefisien blok = 0,85 (Container vessels)

Ws = Displacement Tonage (ton )

Asumsi untuk Kapal Cargo kurang dari 10.000DWT :log ( DT )=0 ,550+0 , 899 log ( DWT )…OCDI ,equation 2.2 .2log (DT) = 0,550 + 0,899 log(6000)log (DT) = 3,947DT = 8851,156 TonB = lebar kapal = 14 mD = draft kapal = 6,09 ma = 1,025 t/m3

Cm=1+ πx 6 , 092x 0 ,85 x 14

=1 , 804

C e = koefisien eccentricity (Koefisien Eksentrisitas)

(Source: PIANC)

\Koefisien esentrisitas ditentukan berdasarkan kasus umum dengan asumsi awal kapal bertambat pada posisi seperempat dari LoACe = 0,6 (Quarter Point Berthing)

C c = Cushion Coeficient (Koefisien Bantalan) Untuk perhitungan efek dari bantalan air dengan kondisi struktur dermaga berbentuk open pier harga Ef dikalikan dengan CC = 1

C s = Softness Coefficient (koefisien kehalusan) Untuk mengantisipasi pengaruh deformasi elastis terhadap keadaan kapal ditentukan dengan asumsi tidak terjadinya deformasi, sehingga harga CS = 1

Page 8: Jawaban Tugas 1 Faspel

Sistem fender direncanakan mampu menahan kapal dengan kecepatan yang sesuai dengan kondisi lapangan daerah pelabuhan yang direncanakan. Berdasarkan Grafik Brolsma table, diambil dari standard BS1 , PIANC2 , dan standard yang lainnya, kecepatan merapat kapal adalah :

Page 9: Jawaban Tugas 1 Faspel

Di daerah

Kondisi Perairan Lombok timur tergolong sukar dan tidak terlindung (e) sehingga kecepatan

merambat kapal yang diijinkan untuk kapal dengan bobot 6000 DWT yang didapatkan secara interpolasi adalah 0,536 m/sec.

g = gravitasi (m/s2) = 9,8 m/s2

V = kecepatan kapal waktu merapat ( m/s) = 0,536 m/s

Dari keseluruhan variable diatas, dapat dihitung energi fender yang terjadi :

Ef =Cm

.Ce.C

C.C

S.( 1

2.W .V 2)/g [ ton−m ]

Ef =1 , 804 x 0,6 x1 x1 ( 12

x 8851,156 x 0 , 5362)/9,8 [ ton−m ]

Ef = 140,43 ton-m = 1404,3 kN-m

Page 10: Jawaban Tugas 1 Faspel