Jaka Kendil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dongeng dari daerah jawa tengah

Citation preview

http://www.cerita-rakyat.com/2012/09/joko-kendil-dan-si-gundul/Cerita rakyat Joko Kendil dan Si Gundul. Cerita yang mengkisahkan tentang dua orang anak yang bersahabat walaupun memiliki perbedaan. Sebuah cerita yang dapat mengajarkan kita bahwa persahabatan itu tidak mengenal derajat hidup seseorang. Bagaimana Cerita Joko Kendil dan Si Gundul?? ikuti lah kisah nya di bawah ini :*** Cerita rakyat Joko Kendil dan Si Gundul ***Duhulu kala, Di sebuah desa kecil di Yogyakarta ada seseorang bernama Joko Kendil. Tubuhnya yang lucu bulat seperti periuk dan juga kendil. Karena keadaan itulah maka Joko Kendil tidak mempunyai banyak teman, dan juga sering di ejek oleh orang orang di sekitar sana. Hanya Ibunya yang mau menemani dia.Suatu hari yang panas datanglah seorang warga baru dikampung tersebut. Mereka adalah keluarga sederhana dan yang hanya memiliki seorang anak lelaki. Anak laki laki tersebut kurus dan gundul, Jika kepalanya terkena matahari yang terik maka akan berkilat. Dia diberi nama si Gundul, karena kepalanya yang gundul tersebut. Keadaan mereka tidak jauh berbeda dengan keluarga Joko Kendil. Dia sering diejek oleh masyarakat. Keadaan yang tersisih dan tidak mempunyai banyak teman tersebut yang akhirnya mempertemukan mereka berdua, mereka akhirnya menjadi sahabat yang sangat baik dan selalu bersama sama.Walaupun badannya yang memiliki banyak kekurangan, tetapi si Gundul memiliki banyak keahlian, dia mahir membuat layang layang, memanah dll. Layang layang buatan Si Gundul adalah layang layang yang sangat hebat di dearah tersebut, selain besar, dan kuat, bentuknya juga beraneka ragam. Joko Kendil juga mempelajari memanah dari Si Gundul, Joko kendil mempelajari semuanya itu dengan sangat cepat.Pada suatu hari, Joko Kendil mendengar berita dari orang orang di sekitar pasar. Tentang seorang Raja yang mencari menantu untuk ketiga orang puterinya. Mendengar berita itu Joko Kendil bermaksud untuk meminang salah satu dari ketiga putri raja tersebut. Ibu Joko Kendil menjadi sedih ketika mengetahui niat anaknya tersebut, karena takut anaknya tidak akan diterima oleh raja. Warga kampung juga semakin banyak yang mengolok-olok Joko Kendil tentang niatnya untuk meminang salah satu putri raja. Tetapi sahabatnya si Gundul terus memberinya semangat. Menurutnya, kebaikan hati dan kemuliaan budi pekerti Joko Kendil akan membawanya pada kebaikan.Setelah mempersiapkan segala sesuatunya, berangkatlah Joko Kendil dan ibunya ke istana. Tetapi begitu sampai di istana, menyampaikan maksudnya dan menghadap Sang Raja. Putri sulung dan putri kedua langsung menolak pinangan tersebut, karena bentuk tubuh Joko Kendil. Tanpa Di Sangka, sang puti bungsu menerima pinangannya. Tidak lama setelah itu Sang Raja mengadakan acara yang sangat meriah untuk merayakan pernikahan Joko Kendil dengan putri bungsu sang raja.Setelah itu kehidupan di istana kembali seperti biasa, Suatu hari ada acara di istana diadakan adu ketangkasan memanah, dan seorang ksatria tampan memenangkan acara tersebut. Kedua putri raja yang belum menikah tertarik kepada Pria tampan tersebut. Dengan sedih putri bungsu langsung berlari ke kamarnya sambil menangis. Sesampainya di kamar, dia melihat sebuah guci, lalu dengan kemarahannya dibantingnyaGuci tersebut hingga pecah berkeping-keping. Tak lama kemudian, muncullah ksatria tampan yang tadi memenangkan adu ketangkasan. ia sedang mencari-cari gucinya.Siapa engkau? Mengapa engkau bisa berada di sini?Sesungguhnya, akulah suamimu, Putri. Aku Joko Kendil. Kini aku tak bisa berubah menjadi Joko Kendil yang dulu karena gucinya sudah pecah. Jadi, apakah engkau tetap mau menjadi istriku?Putri bungsu menangis bahagia. Keduanya segera menghadap Raja dan memberitahu hal ini ke baginda raja, Raja segera mengumumkan kabar gembira ini ke seluruh rakyat di kerajaan.Walaupun telah berubah wujud, Joko Kendil tetap mengingat sahabatnya, si Gundul, yang telah memberinya semangat untuk melamar sang putri. Di jemputlah si Gundul di kampungnya. Awalnya si Gundul menolaknya karena sudah tak mengenal lagi rupanya, namun setelah ditunjukkan busur yang dulu pernah ia berikan kepada Joko Kendil, barulah ia percaya.Joko Kendil, aku mau diajak ke istana. apakah engkau tidak malu dengan keadaanku? Engkau bukanlah Joko Kendil yang dulu lagi, melainkan seorang ksatria tampan. Sedangkan aku tetap saja si Gundul yang kurus, botak, dan buruk rupa.Tentu saja aku tidak malu terhadap keadaanmu. Bukankah engkau tetap sahabatku yang terbaik? Keluhuran budimu jauh lebih bernilai daripada bentuk tubuhmu, jawab Joko Kendil.Sejak saat itu, si Gundul bersama Joko Kendil tinggal di istana. Kehidupan mereka berubah perlahan lahan. Orang orang menjadi lebih menghargai mereka, Si Gundul akhirnya diangkat menjadi pelatih memanah untuk prajurit kerajaan. Mereka tetap bersahabat, saling menghargai, hidup rukun, dan sang menyayangi satu sama lain.Nasehat : Janganlah melihat seseorang hanya dari luarnya saja, tetapi liat dari kepribadiannya. Si Gundul dan Joko Kendil mempunyai bentuk tubuh yang tidak bagus. Tetapi kebesaran hatilah yang membuat semua hinaan tidak berarti.- See more at: http://www.cerita-rakyat.com/2012/09/joko-kendil-dan-si-gundul/#sthash.jkSE7E9M.dpuf

http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/173-Jaka-Kendhil#Jaka Kendhil

Jawa Tengah - IndonesiaJaka KendhilRating : Rating 2.3 2.3 (62 pemilih)

*/Diceritakan kembali oleh Samsuni*[1]* /*

Jaka Kendhil adalah putra raja Asmawikana dari Kerajaan Ngambar Arum,Jawa Tengah, Indonesia, yang lahir dalam keadaan cacat, yaitu kepalanyaberbentuk /kendhil./ /Kedhil/ dalam bahasa Jawa berarti panci atauperiuk. Menurut cerita, Jaka Kendhil mengalami cacat akibat disihir olehseorang dukun sejak ia masih dalam rahim ibundanya. Meski keadaannyademikian, Jaka Kendhil berhasil menikah dengan seorang putri raja yangcantik nan rupawan. Mengapa dukun itu menyihir Jaka Kendhil sehinggamenjadi cacat? Lalu, bagaimana Jaka Kendhil berhasil menikahi putri rajayang cantik? Ikuti kisah selengkapnya dalam cerita /Jaka Kendhil/berikut ini!

* * *

*Alkisah,*di daerah Jawa Tengah,Indonesia, hiduplah seorang raja bernama Asmawikana yang bertahta diKerajaan

Ngambar Arum. Raja Asmawikana mempunyai seorang permaisuri bernamaPrameswari dan seorang selir bernama Dewi Dursilawati. Namun ia belummempunyai seorang putra mahkota yang kelak akan meneruskan tahtakerajaan. Hal ini membuat hati sang Raja menjadi sedih. Setiap hari iaselalu duduk termenung di singgasananya.

Sebenarnya, Prameswari sudah dua kali mengandung, tetapi dua kali jugakeguguran. Penyebab Prameswari keguguran karena ulah Dewi Dursilawatiyang iri hati kepadanya. Ia mencampuri racun ke dalam makanan danminuman Prameswari secara diam-diam. Dewi Dursilawati melakukan hal itukarena ia menginginkan putra yang lahir dari rahimnyalah yang akanmenggantikan kedudukan Raja Asmawikana kelak.

Pada suatu sore, ketika Raja Asmawikana sedang duduk termenung disinggasananya, tiba-tiba muncul perasaan curiga terhadap selirnya DewiDursilawati.

Wah, jangan-jangan Dewi Dursilawati telah mencampurkan racun ke dalammakanan Prameswari, pikirnya.

Sejak itu, Raja Asmawikana selalu memperhatikan kesehatan Prameswari,khususnya dalam hal makanan. Ketika Prameswari mengandung putranya yangketiga, ia pun memerintahkan kepada para dayang-dayang istana agarmemeriksa makanan dan minuman yang akan dihidangkan kepada Prameswaridan mengawasi sang permaisuri pada saat makan.

Wahai, Dayang-dayang! Ingat, jangan biarkan permaisuri Prameswari makandan minum tanpa sepengetahuan kalian! Kalian harus mengawasi semuahidangan yang akan disantapnya! titah Raja Asmawikana.

Baik, Baginda! jawab dayang-dayang tersebut serentak.

Sejak itu, segala kebutuhan makanan dan minuman Prameswari senantiasadalam pengawasan para dayang-dayang istana. Dengan demikian, DewiDursilawati tidak dapat lagi meracuni Prameswari. Namun, selir raja yanglicik itu tidak kehabisan akal. Ia pergi ke seorang nenek dukun untukmeminta bantuan agar menyihir bayi yang ada di dalam kandungan Prameswari.

Hai, Nenek Dukun! Aku ingin meminta bantuanmu! Sihirlah bayi yang adadi dalam kandungan Prameswari supaya menjadi cacat! pinta Dewi Dursilawati.

Nenek sihir itu pun bersedia mengabulkan permintaan Dewi Dursilawati.Begitu kandungan Prameswari berusia sembilan bulan, dukun itu menyihirbayi yang tak berdosa itu. Tak berapa lama kemudian, Prameswari punmelahirkan seorang anak laki-laki. Alangkah terkejutnya keluarga istana,terutama Raja Asmawikana, ketika melihat putranya lahir dalam keadaancacat, yaitu kepalanya berbentuk /kendhil/ (panci). Ia dan permaisurinyasangat sedih melihat keadaan putra mereka. Sang Permaisuri menangissiang dan malam. Meski demikian, mereka tetap menerima keadaan itudengan lapang dada. Bayi yang diberi nama Jaka Kendhil itu mereka rawatdengan penuh kasih sayang.

Namun, Raja Amawikana tidak ingin putranya cacat seumur hidup. Untukitu, ia pun memerintahkan pengawalnya untuk memanggil seorang pertapayang terkenal sakti mandraguna untuk melihat keadaan putranya. Padasuatu hari, pertapa itu pun datang ke istana menghadap kepada RajaAsmawikana.

Ampun, Gusti! Apa yang bisa hamba bantu? tanya pertapa itu sambilmemberi hormat.

Raja Asmawikana pun menceritakan perihal keadaan putranya yang lahirdalam keadaan cacat itu.

Wahai, Pertapa! Apakah kamu mengetahui penyebab penyakit yang dideritaputraku? Apakah penyakitnya masih bisa disembuhkan? tanya RajaAsmawikana dengan perasaan haru.

Ampun, Gusti! Menurut pengetahuan hamba, putra paduka terkena sihir.Sebaiknya paduka menitipkan putra paduka kepada seorang nenek yangbernama Mbok Rondho. Ia tinggal di pinggir sungai di wilayah perbatasankerajaan paduka. Suatu hari kelak, putra paduka akan menjadi kesatriasetelah menikah dengan seorang putri raja, ramal pertapa itu.

Terima kasih atas bantuanmu, Pertapa! ucap Raja Asmawikana.

Setelah mendapat saran dari sang pertapa, Raja Asmawikana segeramengirim utusan untuk menitipkan putranya kepada Mbok Rondho. Ia jugamemerintahkan beberapa pengawalnya yang lain untuk menangkap dukun yangtelah menyihir putranya untuk dihukum pancung. Namun sayang, dukun itutelah kabur dari rumahnya untuk menyelamatkan diri. Rupanya, DewiDursilawati telah memberitahu perihal penangkapan itu kepada si dukun.

Sementara itu di tempat lain, para utusan raja telah tiba di rumah MbokRondho untuk menyerahkan Jaka Kendhil.

Mbok Rondho! Kami adalah utusan Raja Asmawikana. Kanjeng Gustimemerintahkan kami untuk menitipkan putranya kepada Mbok. Sebagai ucapanterima kasih, Kanjeng Gusti juga menitipkan emas, intan, dan permatauntuk bekal hidup Mbok bersama Jaka Kendhil, pesan salah seorang utusan.

Mbok Rondho pun menerima Jaka Kendhil dengan senang hati. Ia berjanjiakan merawat dan membesarkan Jaka Kendhil dengang penuh kasih sayang.Sejak itu, Jaka Kendhil berada di bawah asuhan Mbok Rondho. Ketika JakaKendhil berumur belasan tahun, Mbok Rondho sering mengajaknya ke pasardan ke ladang. Jaka Kendhil adalah anak yang rajin, baik hati, dan sukamembantu orang-orang yang sedang kesusahan. Tak heran, jika semua orangsayang kepadanya.

Waktu berjalan begitu cepat. Jaka Kendhil pun tumbuh menjadi pemudadewasa. Ia pun semakin rajin membantu ibu angkatnya bekerja di ladang.Ia juga suka membantu masyarakat di sekitarnya yang membutuhkan tenaganya.

Pada suatu hari, raja dari negeri seberang dengan rombongannya sedangmengadakan rekreasi di sungai di dekat Dusun Kasihan tempat tinggal MbokRondho dan Jaka Kendhil. Dalam rombongan tersebut hadir pula permaisuridan putrinya yang jelita bernama Putri Ngapunten. Masyarakat DusunKasihan pun berbondong-bondong untuk melihat rombongan raja yang sedangberekreasi tersebut. Tak terkecuali Jaka Kendhil dan Mbok Rondho.

Saat pertama kali melihat Putri Ngapunten, Jaka Kendhil pun langsungjatuh hati. Ia terus menatap wajah putri raja yang cantik nan rupawanitu hingga rombongan raja tersebut kembali ke negerinya. Bahkan, disepanjang perjalanan pulang ke rumahnya, wajah cantik Putri Ngapuntenselalu terbayang-bayang di hadapannya. Jaka Kendhil benar-benar jatuhhati kepada Putri Ngapunten dan berniat untuk meminangnya. Setibanya dirumah, ia pun menyampaikan niat tersebut kepada ibu angkatnya.

Bu! Jaka jatuh hati kepada putri raja dari negeri seberang itu.Bersediakah Ibu melamarnya untukku? pinta Jaka Kendhil.

Alangkah terkejutnya Mbok Rondho mendengar permintaan putra angkatnya itu.

Ah, kamu jangan meminta yang aneh-aneh, Putraku! Mana mungkin RajaNegeri Seberang itu akan menerima pinanganmu dengan keadaanmu sepertiini. Apalagi dia itu putri raja satu-satunya. Sebaiknya, kamu urungkansaja niatmu itu, Putraku! kata Mbok Rondho menasehati Jaka Kendhil.

Tidak, Bu! Apa salahnya jika Ibu mencobanya dulu, desak Jaka Kendhil.

Mulanya, Mbok Rondho menolak untuk memenuhi permintaan Jaka Kendhil.Namun, karena terus didesak, akhirnya ia pun bersedia untuk memenuhipermintaan putra kesayangannya itu. Ia pun segera ke istana untukmenyampaikan niat Jaka Kendhil kepada Raja Asmawikana. Penguasa KerajaanNgambar Arum yang bijak itu pun menyetujuinya.

Baiklah, Mbok Rondho! Aku merestui putraku menikah dengan RajaNgapunten. Tapi, aku mohon Mbok Rondho yang datang ke Kerajaan Seberanguntuk meminang putri raja itu. Aku akan menyiapkan segala keperluanpinangan ini dan mengutus beberapa pengawalku untuk mendampingimu kesana, pinta Raja Asmawikana.

Mbok Rondho pun tidak kuasa untuk menolak permintaan Raja Asmawikana.Pada hari yang telah ditentukan, Mbok Rondo bersama utusan raja punberangkat ke Kerajaan Seberang dengan membawa perhiasan emas dan intanpermata untuk dipersembahkan kepada putri raja.

Pada malam sebelum Mbok Rondho berangkat ke Kerajaan Seberang, JakaKendhil berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar pinangannya diterima.Berkat doanya tersebut, Tuhan pun membuka hati Raja Negeri Seberangmelalui mimpi. Suatu malam, sang Raja bermimpi kejatuhan sebuah/kendhil. /Ajaibnya, ketika /kendhil /itu//diberikan kepada putrinya,/kendhil /itu tiba-tiba berubah menjadi seorang kesatria yang gagah dantampan. Raja Negeri Seberang pun berharap mimpi tersebut menjadikenyataan. Maka, ketika Mbok Rondho bersama utusan Raja Asmawikanadatang meminang putrinya, ia pun langsung menerimanya.

Pinangan Jaka Kendhil saya terima. Kembalilah ke negeri kalian untukmenyampaikan berita gembira ini kepada Raja Asmawikana! Sampaikankepadanya bahwa pesta pernikahan Jaka Kendhil dengan putriku akandilaksanakan pekan depan! seru Raja Negeri Seberang.

Baik, Gusti! ucap Mbok Rondho dengan senang hati.

Mbok Rondho bersama utusan raja pun mohon diri kembali ke istana untukmenemui Raja Asmawikana. Mendengar berita gembira tersebut, RajaAsmawikana segera memerintahkan seluruh pengawalnya untuk menyiapkansegala keperluan pesta pernikahan putranya. Pada hari yang telahditentukan, pesta pernikahan

Jaka Kendhil dengan Raja Ngapunten pun dilangsungkan dengan meriah diistana Negeri Seberang. Pesta tersebut dimeriahkan oleh berbagaipertunjukan seni dan tari. Undangan yang hadir pun datang dari berbagaipenjuru negeri.

Ketika Jaka Kendhil dan Raja Ngapunten sedang duduk bersanding di ataspelaminan, para undangan tiba-tiba menjadi gaduh. Banyak di antaramereka yang menyesali atas pernikahan tersebut, karena kedua mempelaibukanlah pasangan yang serasi. Raja Ngapunten adalah seorang putri rajayang cantik nan rupawan, sedangkan Jaka Kendhil putra raja yang memilikibentuk kepala yang sangat buruk, yakni menyerupai /kendhil/.

Di tengah kegaduhan tersebut, tiba-tiba terjadi peristiwa ajaib. JakaKendhil tiba-tiba menghilang entah ke mana, sehingga Raja Ngapuntentampak duduk seorang diri di atas pelaminan. Beberapa saat kemudian,tiba-tiba seorang pemuda tampan dan gagah muncul di antara kerumunanundangan, lalu berjalan menuju ke pelaminan dan duduk di samping RajaNgapunten. Para undangan tersentak kaget bercampur rasa senang ketikamenyaksikan peristiwa ajaib itu. Mereka baru menyadari bahwa ternyataJaka Kendhil adalah seorang putra raja yang tampan dan gagah. Akhirnya,pesta pernikahan berlanjut dengan suasana meriah. Para undangan punmerasa senang dan gembira menyaksikan kedua mempelai pengantin yangduduk di pelaminan. Kini, kedua mempelai tersebut telah menjadi pasanganyang sangat serasi. Mereka hidup bahagia dan harmonis dalam menjalanibahtera rumah tangga.

Tidak lama setelah menikah, Jaka Kendhil dinobatkan menjadi raja untukmenggantikan ayahandanya yang usianya sudah mulai udzur. Seluruhkeluarga istana merasa sangat bahagia atas penobatan Jaka Kendhilsebagai raja, kecuali Dewi Dursilawati. Ia merasa dengki dan iri hati,karena belum mendapat seorang putra yang diharapkannya untuk menjadiraja. Karena perasaan dengki itu, ia berniat untuk mencelekai istri JakaKendhil. Namun, niat busuk itu terlebih diketahui oleh Raja Asmawikanamelalui petunjuk dari sang pertapa, sehingga ia gagal melaksanakannya.Ia melarikan diri masuk ke dalam hutan, karena takut mendapat hukumandari Raja Asmawikana. Pada saat itulah, ia terperosok masuk ke dalamjurang dan tewas seketika.

* * *

Demikian cerita /Jaka Kendhil/ dari daerah Jawa Tengah, Indonesia.Cerita di atas termasuk kategori dongeng yang di dalam terkandungnilai-nilai moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupansehari-hari. Nilai moral yang terkandung di dalam cerita di atas adalahsifat dengki, yaitu suatu sifat yang tidak senang atas keberhasilan ataukenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha untuk mecelakainya.Sifat dengki ini harus kita jauhi, karena ia bagaikan racun yang dapatmengubah rasa kasih sayang menjadi kebencian, bahkan hingga kepembunuhan sekalipun. Hal ini ditunjukkan oleh sifat Dewi Dursilawatiyang merasa iri dan dengki terhadap Prameswari, sehingga ia selaluberusaha untuk mencelakai Prameswari dan bayinya.

Dalam kehidupan orang Melayu, sifat iri dan dengki termasuk sifattercela yang sangat dipantangkan. Orang yang memiliki sifat ini akandijauhi dan dibenci oleh orang lain. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu:

/kalau suka iri mengiri,/

/sahabat menjauh, saudara pun lari/

/kalau suka dengki mendengki,/

/orang muak Tuhan pun benci/

*(Samsuni/sas/1561/08-09)*