33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. Langkah-langkah penelitian pada hakikatnya merupakan suatu persiapan yang bersifat sistematis dengan maksud agar penelitian dapat berjalan sesuai denan apa yang telah peneliti merencanakan. Adanya langkah-langkah penelitian yang penulis laksanakan secara garis besar sebagai berikut: 1. Persiapan Pengajaran Judul Sebagai langkah awal dalam penelitian ini, penulis mengajukan judul kepada Pembimbing Akademik tepatnya pada Selasa 26 Juli 2011. Yang kemudian disahkan oleh Ketua program Study PKn Jurusan Pendidikan IPS Bpk. Holilullah, M.Si. Sekaligus menetapkan pembimbing utama dan pembimbing pembantu yang akan membimbing penulis selama menyusun tugas skripsi ini. 2. Penelitian Pendahuluan Setelah mendapat persetujuan dari pembimbing, langkah selanjutnya adalah melakukan Pra Reseac (Penelitian Pendahuluan) ke lokasi penelitian di SMP Negeri 21 Bandar lampung, dengan surat ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Cq pembantu Dekan I dengan Nomor 4979/UN26/3/PL/2011, tertanggal 28

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

51

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Langkah-Langkah Penelitian.

Langkah-langkah penelitian pada hakikatnya merupakan suatu persiapan yang

bersifat sistematis dengan maksud agar penelitian dapat berjalan sesuai denan

apa yang telah peneliti merencanakan. Adanya langkah-langkah penelitian

yang penulis laksanakan secara garis besar sebagai berikut:

1. Persiapan Pengajaran Judul

Sebagai langkah awal dalam penelitian ini, penulis mengajukan judul

kepada Pembimbing Akademik tepatnya pada Selasa 26 Juli 2011. Yang

kemudian disahkan oleh Ketua program Study PKn Jurusan Pendidikan

IPS Bpk. Holilullah, M.Si. Sekaligus menetapkan pembimbing utama

dan pembimbing pembantu yang akan membimbing penulis selama

menyusun tugas skripsi ini.

2. Penelitian Pendahuluan

Setelah mendapat persetujuan dari pembimbing, langkah selanjutnya

adalah melakukan Pra Reseac (Penelitian Pendahuluan) ke lokasi

penelitian di SMP Negeri 21 Bandar lampung, dengan surat ijin

penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Cq

pembantu Dekan I dengan Nomor 4979/UN26/3/PL/2011, tertanggal 28

Page 2: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

52

Juli 2011. Adapun maksud dari penelitian pendahuluan ini adalah untuk

memperoleh gambaran umum tentang Peranan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Budaya bangsa Peserta

Didik di Era Globalisasi, dan berbagai hal yang dibutuhkan dalam

penelitian dengan beberapa literatur serta arahan dari dosen pembimbing

dan Guru PKn di SMP Negeri 21 Bandar lampung.

3. Pengajuan Rencana Penelitian

Rencana penelitian diajukan untuk mendapatkan persetujuan

dilaksanakannya seminar proposal penelitian skripsi. Proposal penelitian

disetujui oleh pembimbing II pada 19 Agustus 2011 dan pada 13

September 2011 oleh pembimbing I. Lalu disahkan Oleh Ketua Program

Study PKn FKIP Universitas Lampung.

Kegiatan seminar proposal dilaksanakan pada tanggal 20 September

2011 yang tujuannya untuk mendapatkan masukan-masukan baik berupa

saran maupun kritik untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini.

Setelah kegiatan seminar proposal penelitian, penulis melakukan

perbaikan sesuai dengan saran-saran dan masukan dari para pembahas

seminar proposal penelitian tersebut.

4. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilapangan dengan membawa surat izin penelitian

dari Dekan Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan

Nomor : 7442/ UN26/3/PL/2011. Setelah mendapatkan surat pengantar

Page 3: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

53

dari dekan, selanjutnya penulis mengadakan penelitian yang

dilaksanakan pada tanggal 21 November 2011.

5. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam

penelitian ini, maka penulis mempersiapkan angket yang akan diberikan

kepada responden yang berjumlah 74 siswa, dengan jumlah pertanyaan

sebanyak 40 soal dengan 3 (tiga) alternatif jawaban. Adapun langkah-

langkah pembuatan angket ini adalah sebagai berikut :

a. Membuat kisi-kisi soal tentang Peranan Pembelajaran Pendidikan

Pkn Dalam Membangun Karakter Budaya Bangsa Peserta Didik Di

Era Globalisasi Pada SMP Negeri 21 Bandar Lampung.

b. Mengkonsultasikan angket kepada Pembimbing I dan II.

c. Setelah angket tersebut disetujui oleh Pembimbing I dan

Pembimbing II, angket disebarkan kepada responden. Setelah itu

peneliti mengadakan uji coba angket kepada 10 orang sebagai

responden di luar sampel yang sebenarnya.

6. Pelaksanaan Uji Coba Angket

a. Analisis Validitas Angket

Cara mengetahui validitas angket, peneliti melakukan konsultasi

dengan pembimbing utama dan pembimbing pembantu. Setelah

dinyatakan valid, maka angket tersebut dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data dalam penelitian ini.

Page 4: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

54

b. Analisis Reabilitas angket

Suatu alat ukur dapat dinyatakan baik apabila ia mempunyai

reabilitas yang baik pula, yaitu ketepatan suatu alat ukur. Hal ini

dimaksud agar ketepatan alat ukur ini akan sangat berpengaruh

dalam menentukan layak atau tidaknya suatu alat ukur untuk

dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk mengetahui

reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

penulis mengadakan uji coba angket kepada 10 orang siswa sebagai

responden diluar sampel. Pengolahan data tentang uji coba angket ini

menggunakan rumus Product Moment dilanjutkan dengan rumus

Korelasi Spearman dan yang terakhir rumus Spearman Brow.

Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam upaya untuk

menguji reabilitas angket dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

1. Mengadakan uji coba angket kepada 10 orang siswa di luar

responden yang sebenarnya.

2. Dari hasil uji coba angket tersebut dikelompokkan ke dalam item

ganjil dan genap, dimana hasil uji coba angket tersebut dapat

dilihat pada table berikut ini.

Page 5: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

55

Table 4. Hasil Uji Coba Angket dari 10 Orang Diluar Responden

Sebenarnya Untuk Item Ganjil (X).

No No Item Ganjil (X)

Skor 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

1 3 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 34

2 1 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 31

3 3 1 2 3 1 1 1 3 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 33

4 1 3 1 1 2 2 3 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 2 1 32

5 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2 1 1 3 33

6 1 2 1 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 28

7 2 1 2 1 1 2 3 3 3 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 1 36

8 1 3 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 31

9 2 1 1 2 1 2 2 3 2 1 1 3 2 1 2 1 1 2 2 1 33

10 1 1 2 1 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 1 1 1 2 32

jumlah X 289

Sumber : Analisis Data Primer, Tahun 2011

Table 5. Hasil Uji Coba Angket dari 10 Orang Diluar Responden

Sebenarnya Untuk Item Genap (Y)

No No Item Genap (Y)

Skor 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40

1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 2 3 1 1 2 1 1 2 32

2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 30

3 1 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 31

4 2 1 1 1 2 3 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 30

5 1 2 1 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 3 2 1 1 2 1 1 31

6 2 1 3 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 31

7 3 2 1 1 3 2 1 3 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 2 1 34

8 1 2 1 2 2 1 3 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 30

9 1 3 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 31

10 3 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 31

jumlah Y 311

Sumber : Analisis Data Primer, Tahun 2011

Page 6: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

56

Table 6. Tabel Kerja Antara Item Ganjil (X) Dan Item Genap (G)

No X Y X2 Y

2 XY

1 34 32 1156 1024 1088

2 31 30 961 900 930

3 33 31 1089 961 1023

4 32 30 1024 900 960

5 33 31 1089 961 1023

6 28 31 784 961 868

7 36 34 1296 1156 1224

8 31 30 961 900 930

9 33 31 1089 961 1023

10 32 31 1024 961 992

∑ 323 311 10473 9685 10061

Sumber : Analisis Data Primer, Tahun 2011

Berdasarkan data yang diperoleh, maka untuk mengetahui Reabilitas

selanjutnya dikolrelasikan dan diolah dengan rumus Produc Moment (PPM)

sebagai berikut :

ΣX = 323

ΣY = 311

ΣX2 = 10473

ΣY2 = 9685

ΣXY = 10061

Sehingga nilai Korelasi PPM adalah:

2222 )()(

))((

YYnXXn

YXXYnrXY

22 )311()9685(10)323()10473(10

)311)(323()10061(10

xyr

96721-96850104329-104730

004531006101 xyr

Page 7: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

57

51729

12636

129401

004531006101

xyr

Reabilitas sedang

Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, kemudian penulis

mengkorelasikan dengan criteria reabilitas sebagai berikut :

0,90 – 1,00 = reabilitas tinggi

0,50 – 0,90 = reabilitas sedang

0,00 – 0,49 = reabilitas rendah

Dari hasil diatas dapat diketahui uji reabilitas untuk menguji Hipotesis di diluar

responden 0,690. Langkah selanjutnya dengan menggunakan tabel bantu

penolong untuk menhitung korelasi rank dan memasukkannya dalam rumus

Spearman (rs) lalu di korelasikan dengan rumus Spearman Bworn (rii).

Tabel 7. Menghitung Korelasi Rank Spearman antara belahan ganjil dan

genap melalui tabel bantu berikut:

No X rX Y rY b b2

1 34 9 32 9 0 0

2 31 2.5 30 2 0.5 0.25

3 33 7 31 6 1 1

4 32 4.5 30 2 2.5 6.25

5 33 7 31 6 1 1

6 28 1 31 6 -5 25

7 36 10 34 10 0 0

8 31 2.5 30 2 0.5 0.25

9 33 7 31 6 1 1

10 32 4.5 31 6 -1.5 2.25

∑ 323 55 311 55 0 37

0,690227,440

12636xyr

Page 8: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

58

= 0,776

Dari nilai korelasi rs di atas dapat dihitung besaran nilai Spearman berikut:

ZH =

ZH =

ZH =

√ = ZH =

ZH =

= ZH = 2.35

nilai kritis pada α = 5% adalah Z α = 1.96

maka ZH > Z α = 2.35 > 1.96 Sehingga Ho ditolak.

Hasil penelitian yang telah dilakukan diatas menunjukkan adanya hubungan yang

positif dan sangat kuat dari uji coba di luar responden atau terdapat hubungan

korelasi yang kuat antara peranan pembelajaran PKn terhadap karakter budaya

bangsa di SMP Negeri 21 Bandar Lampung.

Berdasarkan reabilitas diatas, maka angket tersebut dapat dipergunakan sebagai

alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini selanjutnya.

Page 9: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

59

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SMP Negeri 21 Bandar Lampung

SMP Negeri 21 Bandar Lampung terletak di jalan Riacudu Perum

Korpri Blok D-8 Harapan Jaya, kecamatan Sukarame Bandar

Lampung. SMP 21 Bandar Lampung ini berdiri sejak tahun 1991 dan

beroprasi pada tahun 1992 dengan luas bagunan 3044,95 m2.

Sejak beroprasi tahun 1992, SMP Negeri 21 Bandar Lampung telah

mengalami pergantian kepemimpinan sebagai berikut :

No Nama

NIP

Masa Memerintah

Masuk Berakhir

1 Theresia Napitupulu

15 Juli 1991 07 Agustus 1995 NIP. 130055109

2 Dra. Hj. Hilda Suyuthi

07 Agustus 1995 30 November 1999 NIP. 130381286

3 Drs. Irsan, Hz

30 November 1999 14 Maret 2001 NIP. 131410585

4 Netti Herawati, S.Pd

14 Maret 2001 25 Februari 2002 NIP. 130539883

5 Drs. Sardjono

25 Februari 2002 03 Desember 2004 NIP. 130608087

6 Drs. Bahrunsyah, M.Pd

03 Desember 2004 01 Agustus 2007 NIP. 132005097

7 Dra. Nyimas Nelly

01 Agustus 2007 03 Oktober 2009 NIP. 131647518

8

Drs. Juminto Haryadi

03 Oktober 2009 s/d sekarang NIP. 19530418 197703

1002

Sumber : TU SMP Negeri 21 Bandar Lampung

Page 10: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

60

2. Situasi dan Kondisi Sekolah

Gedung SMP Negeri 21 Bandar Lampung dalam keadaaan baik,

terletak di tanah seluas 3044,95 M2. Lokasi sekolah tersebut di dalam

Komplek Perumahan Pegawai, berdampingan dengan sarana Masjid

Korpri dan Sekolah Dasar serta Taman Kanak-kanak dengan alat

Transportasi kendaraan umum Bis dan Angkot.

SMP Negeri 21 Bandar Lampung terletak di Jalan Riyacudu dua jalur

Korpri. Situasi sekolah yang strategis baik untuk menjadi tempat

belajar. Selain itu bentuk bangungan sekolah yang baik memudahkan

guru untuk mengawasi siswa-siswinya.

3. Keadaan Sekolah

Semua siswa/i SMP Negeri 21 Bandar Lampung diwajibkan mengikuti

seluruh kegiatan belajar mengajar serta memenuhi dan menaati

peraturan sekolah yang berlaku. Jumlah keseluruhan siswa adalah 740

orang. Dengan lapangan untuk olah raga basket, Volly ball, tolak

peluru, bulu tangkis, lompat jauh dan tenis meja. Secara umum setiap

kelas dilengkapi dengan sarana dan prasarana belajar yang memadai.

C. Deskripsi Data

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah ujicoba angket sehingga dapat

diketahui tingkat reabilitasnya sebagai alat ukur dalam penelitian ini

selanjutnya penulis mengadakan penelitian dengan menyebar angket

Page 11: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

61

kepada responden 74 siswa/i SMP Negeri 21 Bandar Lampung tahun

2011/2012.

2. Penyajian Data

Setelah hasil angket terkumpul, maka penulis mengelompokkan

indikator peranan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam

membangun karakter budaya bangsa yang meliputi berfikir secara

kritis, rasional dan kreatif. berpartisipasi aktif , berkembang secara

positif dan demokratis untuk membentuk pribadi yang tangguh. Yang

berpegang teguh pada karakter budaya bangsa peserta didik dimana

meliputi Disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat/

komunikatif, dan Tanggung jawab.

Setelah dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik

pokok yaitu angket, kemudian dibuat distribusi skor hasil angket dari

masing-masing indikator tentang Peranan Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Dalam Membangun Karakter Budaya Bangsa

Peserta Didik Di Era Globalisasi Pada SMP Negeri 21 Bandar

Lampung Tahun 2011/2012.

Berdasarkan data hasil sebaran angket kepada responden yang

berisikan 40 item pertanyaan tentang peranan mata pelajaran

kewarganegaraan, untuk variabel Berfikir kritis adalah :

Page 12: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

62

Variabel (X) x1. Berfikir Kritis

Nilai tertinggi (NT) = 10 (Lihat di lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 4

Pengolahan data digunakan rumus interfal, yaitu:

Kemudian skor digolongkan menurut interval.

4,00-5,00 = Peranan Pkn Tidak Melatih Berfikir Kritis.

6,00- 7,00 =Peranan Pkn Kurang Melatih Berfikir Kritis

8,00-10,00 = Peranan Pkn Melatih Berfikir Krits

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Peran PKn melatih Berfikir Kritis

Siswa.

No Kelas Interval Frekuensi Persentase Kategori

1 4 – 5 2

x 100% = 2,70%

Tidak Berperan

2 6 – 7 21

x 100% = 28,38%

Kurang Berperan

3 8 – 10 51

x 100% = 64,92

%

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator variabel

Berfikir kritis yang termaksud dalam kategori tidak berperan sebanyak

2,70% hal ini disebabkan karena kurang berperannya guru untuk memacu

Page 13: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

63

daya pikir anak agar lebih berfikir kritis, 28,38% kurang berperan karena

baik guru maupun metode yang digunakan saat pengajaran dikelas kurang

melatih daya pikir siswa untuk berfikir kritis dan pada kategori sangat

berperan 64,92% karena dalam pembelajaran Pkn guru dapat menerapkan

nilai-nilai dalam kegidupan siswa dan memacu daya berfikir kritis siswa.

Dan dapat penulis simpulkan bahwa 64,92% siswa lebih dominan untuk

indikator berfikir kritis karena, adanya peranan pembelajaran PKn di

sekolah dalam proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru, agar

para siswa dapat berfikir secara kritis.

Untuk variabel (X) x2. Berfikir Rasional

Nilai tertinggi (NT) = 9 (Lihat lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 3

Pengolahan data digunakan rumus interval, yaitu:

Kemudian skor digolongkan menurut interfal.

3,00-4,00 = Peranan Pembelajaran Pkn Tidak Melatih Berfikir Rasional

5,00- 6,00 =Peranan Pembelajaran Pkn Kurang Melatih Berfikir Rasional

7,00-9,00 = Peranan Pembelajaran Pkn Melatih Berfikir Rasional

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 14: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

64

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Peranan Pembelajaran PKn melalui

Berfikir Rasional siswa.

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 3 – 4 19

x100% = 25,68 %

Tidak Berperan

2 5 – 6 30

x 100% = 40,54 %

Kurang Berperan

3 7 – 9 25

x 100% = 33,78%

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator variabel

Berfikir rasional yang termaksud dalam kategori tidak berperan sebanyak

25,68% hal ini disebabkan karena siswa tidak dilatih untuk berfikir

rasional dalam memahami sesuatu hal, 40,54% menyatakan kurang

berperan karena siswa kurang dilatih untuk dapat berfikir rasional dalam

memahami persoalan yang berkaitan dengan pembelajaran Pkn. Dan pada

kategori sangat berperan 33,78% karena para siswa dilatih untuk dapat

berfikir secara rasional. Dan dapat penulis simpulkan bahwa 40,54% siswa

menjawab kurang berperan dalam indikator berfikir rasional karena,

kurang berperannya pembelajaran PKn yang diterapkan oleh guru di

sekolah dalam proses belajar mengajar untuk dapat berfikir secara

rasional.

Untuk variabel (X) x3. Berfikir Kreatif

Nilai tertinggi (NT) = 9 (Lihat lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 3

Pengolahan data digunakan rumus interfal, yaitu:

Page 15: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

65

Kemudian skor digolongkan menurut interval.

3,00-4,00 = Peranan Pembelajaran Pkn Tidak Melatih Berfikir Kreatif

5,00- 6,00 =Peranan Pembelajaran Pkn Kurang Melatih Berfikir Kreatif

7,00-9,00 = Peranan Pembelajaran Pkn Melatih Berfikir Kreatif

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Pembelajaran PKn melatih Berfikir

Kreatif siswa.

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 3 – 4 15

x 100% = 20,27 % Tidak Berperan

2 5 – 6 41

x 100% = 55,41%

Kurang Berperan

3 7 – 9 18

x 100% = 24,32%

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator variabel

Berfikir kreatif yang termaksud dalam kategori tidak berperan sebanyak

20,27% hal ini disebakan oleh tidak berperannya daya kreatif siswa dikelas

dan kurangnya peran guru untuk membangkitkan daya kreatifitas siswa.

55,41% menyatakan kurang berperan karena peranan pembelajaran PKn di

kelas kurang memacu kekreatifitas siswa dalam pembelajaran. Dan pada

Page 16: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

66

kategori sangat berperan 24,32% karena siswa mulai diajarkan untuk

berfikir dan berkreatif. Dan dapat penulis simpulkan bahwa 55,41% siswa

menjawab kurang berperan dalam indikator berfikir kreatif karena metode

cara penyampaian guru pelajaran hanya dilakukan satu arah saja yaitu

guru-murit, selain itu para siswa kurang dilatih dalam ke-kreatifitasannya

untuk mempelajari dan memahami materi pelajaran yang berkaitan dengan

kehidupan sosial.

Untuk variabel (X) x4. Berpartisipasi Aktif

Nilai tertinggi (NT) = 9 (Lihat lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 3

Pengolahan data digunakan rumus interfal, yaitu:

Kemudian skor digolongkan menurut interval.

3,00-4,00 = Pembelajaran PKn tidak melatih siswa berpartisipasi aktif.

5,00- 6,00 = Pembelajaran PKn kurang melatih siswa berpartisipasi aktif.

7,00-9,00 = Pembelajaran PKn melatih siswa berpartisipasi aktif.

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 17: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

67

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Peran Pembelajaran Pkn Dalam

Melatih Partisipasi Aktif Siswa.

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 3 – 4 7

x 100% = 9,46 %

Tidak Berperan

2 5 – 6 48

x 100% = 64,86 %

Kurang Berperan

3 7 – 9 19

x 100% = 25,68%

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator variabel

Berpartisipasi aktif yang termaksud dalam kategori tidak berperan

sebanyak 9,46% hal ini disebabkan oleh para siswa terlalu fakum untuk

ikut serta dalam proses pembelajaran dikelas. 64,86% menyatakan kurang

berperan karena kurangnya pengaruh guru untuk mengikutsertakan para

siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Dan pada

kategori sangat berperan 25,68% karena siswa ikut secara aktif dalam

proses kegiatan pembelajaran. Dan dapat penulis simpulkan bahwa 64,86

% siswa menjawab kurang berperan dalam indikator berpartisipasi aktif,

hal ini dikarenakan kurang keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran

misalnya dalam diskusi kelompok atau pun dalam kegiatan lain.

Untuk variabel (X) x5. Pribadi Yang Dinamis

Nilai tertinggi (NT) = 8 (Lihat lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 3

Pengolahan data digunakan rumus interval, yaitu:

Page 18: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

68

Kemudian skor digolongkan menurut interval.

3,00 - 4,00= Peranan Pembelajaran Pkn Tidak Melatih Kepribadian

Siswa Yang Dinamis.

5,00 - 6,00 = Peranan Pembelajaran Pkn Kurang Melatih Kepribadian

Siswa Yang Dinamis.

7,00 - 8,00 = Peranan Pembelajaran Pkn Melatih Kepribadian Siswa

Yang Dinamis.

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Peran Pembelajaran PKn melatih

Pribadi yang Dinamis pada siswa.

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 3 – 4 19

x 100% = 25,68 %

Tidak Berperan

2 5 – 6 29

x 100% = 39,19 %

Kurang Berperan

3 7 – 9 26

x 100% = 35,14%

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator variabel

Pribadi yang dinamis yang termaksud dalam kategori tidak berperan

sebanyak 25,68%, pada kategori kurang berperan 39,19 % dan pada

kategori sangat berperan 35,14 %. Dan dapat penulis simpulkan bahwa

39,19 % siswa menjawab kurang berperan dalam indikator Pribadi yang

Page 19: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

69

dinamis karena, para siswa masih dalam masa keingintahuan untuk selalu

mencoba hal-hal baru, sehingga belum dapat menentukan karakter

pribadinya sendiri.

Untuk variabel (Y) y1. Disiplin

Nilai tertinggi (NT) = 13 (Lihat lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 6

Pengolahan data digunakan rumus interfal, yaitu:

Kemudian skor digolongkan menurut interval.

6,00-8,00 = Peran karakter budaya tidak melatih kedisiplinan siswa.

9,00- 11,00 = Peran karakter budaya kurang melatih kedisiplinan siswa.

12,00-14,00 = Peran karakter budaya melatih kedisiplinan siswa.

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Disiplin dalam Karakter Budaya

Bangsa.

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 6 – 8 22

x 100% = 8,33

%

Tidak Berperan

2 9 – 10 27

x 100% = 50%

Kurang Berperan

Page 20: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

70

3 11 – 13 25

x 100% = 20,27

%

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Primer 2011

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator disiplin

yang termaksud dalam kategori tidak berperan sebanyak 8,33% hal ini

disebabkan oleh siswa yang tidak memahami akan pentingnya

kedisiplinan. 50% siswa menyatakan kurang berperan karena kedisiplinan

kurang diterapkan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Dan pada kategori

sangat berperan 20,27% siswa mulai mengerti akan pentingnya

kedisiplinan . Dan dapat penulis simpulkan bahwa 50 % siswa menjawab

kurang Disiplin dalam Variabel (y), karena kurangnya kesadaran diri siswa

untuk mendisiplinkan dirinya dalam berbagai hal, termaksud dalam

disiplin masuk kelas, disiplin mengumpulkan tugas dan disiplin dalam

belajar.

Untuk variabel (Y) y2. Kerja Keras

Nilai tertinggi (NT) = 10 (Lihat lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 5

Pengolahan data digunakan rumus interfal, yaitu:

Page 21: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

71

Kemudian skor digolongkan menurut interval.

5,00-6,00 = peran karakter budaya tidak melatih kerja keras siswa.

7,00- 8,00 = peran karakter budaya kurang melatih kerja keras siswa.

9,00-10,00 = peran karakter budaya melatih kerja keras siswa.

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kerja Keras untuk Karakter

Budaya Bangsa.

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 5 – 6 17

x 100% = 22,97 %

Tidak Berperan

2 7 – 8 41

x 100% = 55,41 %

Kurang Berperan

3 9 – 10 16

x 100% = 21,62 %

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Primer 2011.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator variabel

kerja keras yang termaksud dalam kategori tidak berperan sebanyak

22,97% hal ini disebabkan kerena siswa tidak memahami akan pentingnya

suatu perjuangan yaitu kerja keras. 55,41% siswa menyatakan kurang

berperan karena siswa masih kurang bersungguh-sungguh dan memahami

akan pentingnya sebuah kerja keras untuk mencapai sesuatu, dan pada

kategori sangat berperan 25,68%. Dan dapat penulis simpulkan bahwa

55,41% siswa menjawab kurang berperan dalam indikator kerja keras

karena para siswa kurang bersunggung-sungguh / kurang berupaya dalam

mengatasi berbagai hambatan belajar dan menyelesaikan tugas.

Page 22: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

72

Untuk variabel (Y) y3. Rasa Ingin Tahu

Nilai tertinggi (NT) = 11 (Lihat di lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 5

Pengolahan data digunakan rumus interfal, yaitu:

Kemudian skor digolongkan menurut interval.

5,00-6,00 = Peran Karakter Budaya Bangsa Tidak Melatih Rasa Ingin

Tahu Siswa.

7,00- 8,00 = Peran Karakter Budaya Bangsa kurang Melatih Rasa Ingin

Tahu Siswa.

9,00-11,00 = Peran Karakter Budaya Bangsa Melatih Rasa Ingin Tahu

Siswa.

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Rasa Ingin Tahu dalam Karakter

Budaya Bangsa.

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 5 – 6 22

x 100% = 29,73 %

Tidak Berperan

2 7 – 8 38

x 100% = 51,35 %

Kurang Berperan

3 9 – 10 14

x 100% = 18,92 %

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Primer 2011

Page 23: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

73

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator variabel

Rasa Ingin Tahu yang termaksud dalam kategori tidak berperan sebanyak

29,73% karena siswa kurang membuka diri akan hal-hal baru yang terjadi

disekitarnya. 51,35% siswa menyatakan kurang berperan karena siswa

kurang memahami akan hal-hal baru yang terjadi di sekitarnya atau pun

dalam pengetahuan. Sedangkan pada kategori sangat berperan 18,92%

menyatakan siswa mulai memahami hal-hal baru yang terjadi di

sekelilingnya dan hal baru itu dapat menambah pengetahuannya. Dan

dapat penulis simpulkan bahwa 51,35 % siswa menjawab kurang berperan

dalam indikator Rasa Ingin Tahu, hal ini dikarenakan siswa kurang

memahami sesuatu hal baru ataupun yang berkaitan dengan pembelajaran

lebih mendalam, selain itu para siswa juga lebih memilih kepraktisan

dalam belajar.

Untuk variabel (Y) y4. Bersahabat/ Komunikatif

Nilai tertinggi (NT) = 17 (Lihat di Lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 9

Pengolahan data digunakan rumus interval, yaitu:

Kemudian skor digolongkan menurut interfal.

Page 24: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

74

9,00-11,00 = peran karakter budaya bangsa tidak melatih siswa dalam

bersahabat/ komunikatif.

12,00- 14,00 = Peran karakter budaya bangsa kurang melatih siswa

dalam bersahabat/ komunikatif.

15,00-17,00 = peran karakter budaya melatih rasa bersahabat/

komunikatif.

Setelah itu maka dikelompokkan menggunakan rumus presentasi, dengan

hasil sebagai berikut:

P =

X 100% =

x 100% = 32,43 %

P =

X 100% =

x 100% = 47,30 %

P =

X 100% =

x 100% = 20,27 %

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Skor Angket Indikator Bersahabat/

Komunikatif

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 9 – 11 24

x 100% = 32,43 %

Tidak Berperan

2 12 – 14 35

x 100% = 47,30 %

Kurang Berperan

3 15 – 17 15

x 100% = 20,27%

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Analisis Hasil Sebaran Angket

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator variabel

Bersahabat/ saling komunikatif termaksud dalam kategori tidak berperan

Page 25: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

75

sebanyak 32,43% karena biasanya siswa masih belum dapat menyesuaikan

diri untuk berteman dalam lingkungan yang baru. 47,30% menyatakan

kurang berperan karena sebagian siswa lebih suka membentuk kelompok

sendiri. Sedangkan kategori sangat berperan 20.27% menyatakan

bersahabat membantu mereka untuk dapat bergaul dengan siapa pun. Dan

dapat penulis simpulkan bahwa 47,30% siswa menjawab kurang berperan

dalam indikator bersahabat/ komunikatif, karena anak remaja khususnya

pelajar yang dalam masa puber akan membentuk kelompok-kelompok/

gank tersendiri, bukan karena ingin pertemanan dan persahabat tetapi

untuk pengakuan dan perlindungan dari anak-anak yang lain.

Untuk variabel (Y) y5. Tanggung Jawab

Nilai tertinggi (NT) = 11 (Lihat di Lampiran)

Nilai Terendah (NR) = 4

Pengolahan data digunakan rumus interfal, yaitu:

Kemudian skor digolongkan menurut interfal.

4,00-6,00 = peran karakterbudaya bangsa tidak melatih siswa untuk

bertanggung jawab.

Page 26: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

76

7,00- 9,00 = peran karakter budaya bangsa kurang melatih siswa untuk

bertanggun jawab

10,00-12,00= peran karakter budaya bangsa melatih siswa untuk

bertanggung jawab.

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Skor Angket Indikator Tanggung

Jawab.

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 4 – 6 37

x 100% = 50 %

Tidak Berperan

2 7 – 8 29

x 100% = 39,19 %

Kurang Berperan

3 9 – 10 8

x 100% = 10,81 %

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber: Data Analisis Hasil Sebaran Angket

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam indikator

Tanggung Jawab yang termaksud dalam kategori tidak berperan sebanyak

50% karena siswa belum memahami akan arti sebuah tanggung jawab.

kategori kurang berperan 39,19% karena siswa enggan untuk

melaksanakan tugas sebagai kewajiban atau pun tanggung jawabnya. Dan

pada kategori sangat berperan hanya 10,81% karena hanya sebagian siswa

yang menyadari akan besarnya arti tanggung jawab. Dan dapat penulis

simpulkan bahwa 50,00 % siswa menjawab Tidak berperan dalam

indikator Tanggung Jawab, hal ini disebabkan oleh para siswa enggan

untuk melaksanakan kewajiban dan tugasnya sebagai seorang pelajar yang

baik.

Page 27: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

77

Setelah mendapatkan hasil perindikator dari tiap indikator, maka dapat

penulis rekapitulasi secara keseluruhan persentase peranan pembelajaran

pendidikan kewarganegaraaan (X) dan membangun karakter budaya

bangsa peserta didik di era globalisasi (Y) adalah sebagai berikut:

Peranan pembelajaran PKn (X)

Nilai tertinggi (NT) = 41

Nilai Terendah (NR) = 32

Pengolahan data digunakan rumus interfal, yaitu:

Tabel 18. Rekapitulasi Variabel (X) Peranan Pembelajaran PKn

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 32 - 34 9

x 100% = 12,16 %

Tidak Berperan

2 35 - 37 38

x 100% = 51,35%

Kurang Berperan

3 38 - 41 27

x 100% = 36,48 %

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber : Data hasil Analisis persentase

Peranan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan menghasilkan 51,35%

menyatakan kurang berperan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya

penanaman dan pemahaman yang dilakukan guru kepada anak didik dalam

hal pembelajaran kewarganegaraan disekolah.

Page 28: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

78

Karakter Budaya Bangsa Di Era Globalisasi (Y)

Nilai tertinggi (NT) = 40

Nilai Terendah (NR) = 32

Pengolahan data digunakan rumus interfal, yaitu:

Tabel 19. Rekapitulasi Variabel (Y) Karakter Budaya Bangsa

No Kelas

Interval

Frekuensi Persentase Kategori

1 32 - 34 11

x 100% =14,86 %

Tidak Berperan

2 35 - 37 30

x 100% = 40,55 %

Kurang Berperan

3 38 - 40 33

x 100% =44,59 %

Sangat Berperan

Jumlah 74 100 %

Sumber : Data hasil Analisis persentase

Peran karakter budaya bangsa di era globalisasi 44,59% sangat berperan

akan nilai-nilai luhur dan jatidiri para remaja, hkususnya pelajar. Hal ini

disebabkan karna karakter budaya bangsa akan membentuk diri peserta

didik agar tidak mudah terpengaruh oleh sifat-sifat budaya luar yang

negatif.

Page 29: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

79

3. Analis Data

Berdasarkan uraian dan hasil perhitungan angket yang telah di tampilkan

maka dapat kita uji hipotesis untuk mengukur adanya kaitan antara

Varabel X dan Variabel Y dengan rumus Korelasi Rank Spearman.

Table 20. Perhitungan Korelasi Rank Spearman antara belahan ganjil

dan genap melalui tabel bantu berikut

No X rX Y rY d d2

1 38 56 39 68 -12 144

2 37 38,5 38 52 -13,5 182,25

3 33 2,5 34 9 -6,5 42,25

4 38 56 38 52 4 16

5 35 14 40 72,5 -58,5 3422,25

6 37 38,5 38 52 -13,5 182,25

7 34 6,5 40 72,5 -66 4356

8 38 56 36 23,5 32,5 1056,25

9 34 6,5 33 5,5 1 1

10 37 38,5 38 52 -13,5 182,25

11 37 38,5 43 74 -35,5 1260,25

12 38 56 38 52 4 16

13 35 14 37 34 -20 400

14 37 38,5 38 52 -13,5 182,25

15 36 24 37 34 -10 100

16 36 24 37 34 -10 100

17 37 38,5 39 68 -29,5 870,25

18 37 38,5 38 52 -13,5 182,25

19 38 56 38 52 4 16

20 34 6,5 38 52 -45,5 2070,25

21 38 56 38 52 4 16

22 35 14 37 34 -20 400

23 38 56 38 52 4 16

24 37 38,5 37 34 4,5 20,25

25 37 38,5 38 52 -13,5 182,25

26 32 1 34 9 -8 64

27 38 56 38 52 4 16

28 37 38,5 35 14,5 24 576

29 38 56 37 34 22 484

LlLanjut Ke Halaman 80

Page 30: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

80

30 36 24 37 34 -10 100

31 36 24 36 23,5 0,5 0,25

32 37 38,5 36 23,5 15 225

33 36 24 36 23,5 0,5 0,25

34 37 38,5 38 52 -13,5 182,25

35 39 66,5 39 68 -1,5 2,25

36 35 14 33 5,5 8,5 72,25

37 38 56 37 34 22 484

38 38 56 38 52 4 16

39 39 66,5 39 68 -1,5 2,25

40 37 38,5 38 52 -13,5 182,25

41 38 56 38 52 4 16

42 38 56 37 34 22 484

43 35 14 37 34 -20 400

44 38 56 38 52 4 16

45 40 71 39 68 3 9

46 34 6,5 34 9 -2,5 6,25

47 38 56 37 34 22 484

48 35 14 33 5,5 8,5 72,25

49 36 24 36 23,5 0,5 0,25

50 36 24 36 23,5 0,5 0,25

51 39 66,5 39 68 -1,5 2,25

52 38 56 38 52 4 16

53 36 24 35 14,5 9,5 90,25

54 35 14 35 14,5 -0,5 0,25

55 35 14 32 2 12 144

56 41 74 38 52 22 484

57 37 38,5 36 23,5 15 225

58 35 14 35 14,5 -0,5 0,25

59 37 38,5 36 23,5 15 225

60 36 24 35 14,5 9,5 90,25

61 34 6,5 32 2 4,5 20,25

62 36 24 35 14,5 9,5 90,25

63 40 71 38 52 19 361

64 34 6,5 33 5,5 1 1

65 33 2,5 32 2 0,5 0,25

66 40 71 38 52 19 361

67 37 38,5 36 23,5 15 225

68 36 24 35 14,5 9,5 90,25

69 39 66,5 38 52 14,5 210,25

70 38 56 38 52 4 16

L Lanjut Ke Halaman 81

Page 31: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

81

71 37 38,5 36 23,5 15 225

72 40 71 38 52 19 361

73 37 38,5 35 14,5 24 576

74 40 71 39 68 3 9

∑ 2722 2775 2723 2775 0 23134,5

rs = 0,657

Setelah didapat hasil nilai korelasi rs maka dapat dihitung uji korelasi untuk

hipotesis dengan rumus spearman :

Ho = Tidak terdapat hubungan korelasi antara peranan pembelajaran pkn

dengan karakter budaya bangsa.

Ha = Terdapat hubungan korelasi yang kuat antara peranan pembelajaran pkn

dengan karakter budaya bangsa.

ZH =

ZH =

√ = ZH =

ZH =

= ZH = 5.61

Nilai kritis pada α = 5% adalah ± Z α = 1.96

Dapat di tarik kesimpulan bahwa Ho ditolak karena ZH > 1.96

Page 32: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

82

ZH = 5.61 > 1.96 sehingga Ha terdapat hubungan korelasi yang sangat kuat

antara peranan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan karakter

budaya bangsa peserta didik di era globalisasi.

D. Pembahasan dan Pengujian.

Maka dihasilkan analisa sebagai berikut :

1. Berdasarkan uji coba yang dilakukan pada 10 orang diluar responden

maka hasilnya menunjukkan untuk uji hipotesis ZH > Z α = 2.35 > 1.96

Sehingga menunjukkan adanya hubungan yang positif dan kuat antara

variabel X dan variabel Y. Maka dapat dilanjutkan untuk menghitung

responden secara keseluruhan.

2. Setelah menghitung persentase per indikator dari jumlah seluruh

responden, maka hasil uji Hipotesis menyatakan ZH = 5.61 > 1.96

sehingga terdapat hubungan korelasi yang kuat antara variabel X (peranan

pembelajaran pendidikan kewarganegaraan) dengan variabel Y (karakter

budaya bangsa peserta didik di era globalisasi).

3. Siswa yang dijadikan responden dari jumlah populasi pada penelitian ini

menyatakan bahwa dalam variabel X untuk Indikator Berfikir Kritis

68,92% siswa menyatakan Sangat berperan, Berfikir Rasional 40,54%

siswa menyatakan Kurang berperan, Berfikir Kreatif 55,41% siswa

menyatakan Kurang berperan, Berpartisipasi aktif 64,86% siswa

menyatakan Kurang berperan dan untuk indikator Pribadi yang dinamis

39,19% siswa menyatakan Kurang berperan.

Page 33: IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Langkah-Langkah Penelitian. 1.digilib.unila.ac.id/17261/17/bab IV.pdf · Untuk mengetahui reabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

83

4. Sedangkan variabel Y untuk indikator Disiplin menyatakan 50,00%

siswa kurang berperan, Kerja Keras 55,41% menyatakan siswa kurang

berperan, Rasa Ingin tahu 51,35% siswa menyatakan kurang berperan,

Bersahabat/ Komunikatif 47,30% siswa menyatakan kurang berperan, dan

untuk indikator Tanggung Jawab 50,00% siswa menyatakan tidak

bertanggung jawab.