Upload
duongcong
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FTIP001628/039
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
39
IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
4.1. Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Mei sampai September 2011,
sedangkan percobaan utama dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai Januari
2012. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Keteknikan
Pengolahan Pangan, Laboratorium Pengujian, Laboratorium Mikrobiologi Pangan,
Laboratorium Pilot Plan Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi
Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran dan Laboratorium Kimia Organik Jurusan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran.
4.2. Bahan dan Alat Percobaan
Bahan baku yang digunakan adalah tanaman daun singkong (Manihot
utilissima), bayam cabut (Amaranthus spp.), kangkung darat (Ipomea reptans Poir.),
dan daun pepaya (Carica papaya Linn.). Daun tanaman sayur diperoleh dari pasar,
merupakan daun sayuran yang umum dikonsumsi masyarakat. Selanjutnya dipilih
daun urutan 3, 4, dan 5 secara acak. Bahan baku pembantu yang digunakan antara
lain etanol teknis 96%, natrium bikarbonat, aquades, dekstrin, dan aseton 85%.
Alat yang digunakan adalah grinder, gelas kimia, gelas ukur, batang
pengaduk, corong, kertas saring, aluminium foil, plastik wrap (cling wrap), loyang
kaca, spatula, pipet tetes, pipet ukur, tabung reaksi, tabung vial, timbangan teknis,
timbangan analitis, rotary vacum evaporator, spektrofotometer Spektronik-21, dan
kromameter CR-400.
FTIP001628/040
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
40
4.3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan pola faktorial. Rancangan percobaan ini digunakan karena adanya
keterbatasan alat dan mempermudah pengerjaan karena adanya pengelompokkan
perlakuan. Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial ini terdiri dari 2
faktor. Faktor pertama dan kedua masing-masing terdiri dari 3 taraf dan diulang
sebanyak 3 kali.
Faktor pertama (A) adalah jenis komoditas sayuran yang akan diekstraksi klorofilnya,
yaitu:
a1 = daun singkong
a2 = daun bayam
a3 = daun pepaya
Faktor kedua (B) adalah lama pemanasan oven vakum pada suhu 40ºC, yaitu:
b1 = 30 menit
b2 = 60 menit
b3 = 90 menit
Dengan demikian terdapat 9 kombinasi perlakuan yang diperoleh, yaitu:
a1b1 a2b1 a3b1
a1b2 a2b2 a3b2
a1b3 a2b3 a3b3
FTIP001628/041
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
41
Tabel 5. Tata Letak Percobaan
Perlakuan Ulangan
I II III
1 a1b2 a3b1 a3b3
2 a3b1 a2b2 a2b1
3 a2b2 a1b1 a1b3
4 a1b1 a3b3 a2b3
5 a3b3 a2b1 a3b2
6 a2b1 a1b3 a1b3
7 a1b3 a2b3 a3b1
8 a2b3 a3b2 a2b2
9 a3b2 a1b3 a1b1
Model linier dalam rancangan percobaan ini adalah:
Yijk = µ + Ri + Aj + Bk + (AB)jk + Eijk
Yijk = Respon yang diamati pada ulangan ke-1, perlakuan A taraf ke-j dan
perlakuan B taraf ke-k
µ = Rata-rata umum
Ri = Pengaruh ulangan taraf ke-i
Aj = Pengaruh faktor ke-A taraf ke-j
Bk = Pengaruh faktor ke-B taraf ke-k
(AB) jk = Pengaruh interaksi faktor A taraf ke-j dan faktor B taraf ke-k
Eijk = Pengaruh kesalahan percobaan pada ulangan ke-k karena pengaruh Aj, Bk,
(AB) jk
FTIP001628/042
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
42
Tabel 6. Tabel Sidik Ragam
Sumber Ragam DB JK KT Fhit F0,05
Ulangan 2 ∑
3,63
Perlakuan (8) ∑ ∑
2,59
Jenis komoditas
(A) 2
∑
3,63
Suhu pengeringan
(B) 2
∑
3,63
Interaksi (AB) 4 JKP – JKA – JKB
3,01
Galat 16 JKT – JKU – JKP
Total 26 ∑
∑
∑
Sumber: Gasperz (1994)
Adanya pengaruh setiap perlakuan diketahui dengan menggunakan uji F pada
taraf 5% dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan menggunakan Uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf nyata 5% (LSR Test) dengan rumus sebagai berikut:
LSR = x SSR
Nilai dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
1. untuk menguji faktor jenis komoditas penghasil klorofil (A)
√
LSR = (A) x SSR 5%
2. untuk menguji faktor suhu yang digunakan dalam pengeringan
menggunakan oven vakum (B)
FTIP001628/043
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
43
√
LSR = (B) x SSR 5%
3. untuk menguji interaksi (AB)
√
LSR = x SSR 5%
dimana: r = banyaknya ulangan
a = banyaknya taraf perlakuan A
b = banyaknya taraf perlakuan B
4.4. Pelaksanaan Percobaan
4.4.1. Percobaan Pendahuluan
Percobaan pendahuluan yang dilakukan adalah pembuatan ekstrak pigmen
yang mengacu pada hasil penelitian Wulandari (2011). Percobaan pendahuluan
dilakukan untuk menentukan tiga komoditas penghasil klorofil terbaik dilihat dari:
1. Pengamatan intensitas warna secara subjektif dan diukur nilai a* (Hutching,
1999).
2. Perhitungan total klorofil, klorofil a, dan klorofil b (AOAC, 1970).
3. Perhitungan rendemen klorofil terenkapsulasi.
FTIP001628/044
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
44
4.4.2. Percobaan Utama
Percobaan utama yang dilakukan yaitu ekstraksi pigmen klorofil berdasarkan
metode Wulandari (2011). Tahapan-tahapan yang dilakukan pada percobaan utama:
1. Penyiapan sampel (daun singkong, bayam, dan daun pepaya)
a) Sortasi sampel
Sortasi bertujuan untuk memilih sampel yang tidak cacat, warnanya
seragam, dan tidak robek. Daun yang dipilih merupakan daun yang
kematangannya cukup dengan umur panen ± 3 bulan.
b) Pencucian sampel
Proses pencucian bertujuan untuk mendapatkan daun yang bersih, yaitu
bebas dari kotoran, kerikil, dll. Pencucian sebanyak tiga kali dilakukan
dengan perendaman di bawah air mengalir, lalu tiap helai daun dipindahkan
ke baskom air yang lain yang bertujuan agar tidak ada kotoran yang
tertinggal yang dapat mengganggu hasil akhir.
c) Pengecilan ukuran
Pengecilan ukuran dilakukan dengan menghancurkan jaringan daun
menggunakan grinder hingga semua daun halus sempurna.
2. Ekstraksi Pigmen Klorofil
a) Pembuatan ekstrak
Hancuran daun diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% yang telah
ditambahkan Na-bikarbonat 1000 ppm selama 12 jam. Komposisi bahan dan
pelarut adalah 1:4.
FTIP001628/045
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
45
b) Pemekatan ekstrak
Pemekatan ekstrak dilakukan menggunakan rotavapor sampai pekat 2%.
3. Mikroenkapsulasi Klorofil
a) Penyalutan ekstrak klorofil dengan dekstrin
Ekstrak pigmen klorofil selanjutnya disalut dengan penggunaan dekstrin pada
konsentrasi 50% (b/v) lalu ditambahkan aquades dengan perbandingan 1:7,5
b) Pengeringan dengan oven vakum
Pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven vakum 40ºC pada 3
kondisi lama pengeringan yaitu 30, 60, dan 90 menit dengan jumlah ekstrak
yang sama setiap perlakuan ± 5 mL.
4. Analisis
a) Pengukuran total klorofil, klorofil a, dan klorofil b (AOAC, 1970)
b) Pengamatan intensitas warna secara objektif dan diukur nilai a* (Hutching,
1999) .
Diagram proses pembuatan ekstrak pigmen klorofil disajikan pada Gambar 7
sedangkan diagram proses pembuatan klorofil terenkapsulasi dapat dilihat pada
Gambar 8.
FTIP001628/046
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
46
Gambar 7. Diagram Proses Ekstraksi Pigmen Klorofil dari Daun Kangkung
(Wulandari, 2011)
Daun
Pencucian
Penirisan
Penghancuran dengan grinder
Ekstraksi dengan metode maserasi
selama 12 jam pada suhu kamar
Pemisahan ampas dengan penyaring
vakum
Filtrat
Pemisahan pelarut dengan rotavapor
Ekstrak pekat klorofil
Residu
Etanol
Larutan Pengekstrak 400
ml: etanol –
Na.bikarbonat 1000 ppm
Perbandingan berat daun
kangkung dan volume lar.pengekstrak 1: 4
FTIP001628/047
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
47
Gambar 8. Diagram Proses Pembuatan Klorofil Terenkapsulasi
(Wulandari, 2011)
t = 60 menit
t = 30 menit
Bubuk klorofil
terenkapsulasi
t =90 menit
Dekstrin 50% dari
ekstrak pekat
Akuades
(padatan:akuades = 1:7,5)
Padatan = penyalut +
ekstrak pigmen
Ekstrak pekat pigmen
klorofil 2%
Pencampuran
Pengeringan dengan oven vakum
P abs = 20 – 25 in.Hg; T = 40±5ºC
5 mL
campuran
FTIP001628/048
[2]
[3]
[1]
HA
K C
IPTA
DIL
IND
UN
GI U
ND
AN
G-U
ND
AN
G
Tidak diperkenankan m
engumum
kan, mem
ublikasikan, mem
perbanyak sebagian atau seluruh karya inidalam
bentuk apapun tanpa izin tertulis
Tidak diperkenankan m
engutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan m
encantumkan sum
ber tulisan
Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akadem
ik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
48
4.5. Kriteria Pengamatan
Kriteria pengamatan yang dilakukan, yaitu:
1. Kandungan total klorofil (klorofil a dan klorofil b) pada saat berbentuk
ekstrak dan setelah menjadi bubuk terenkapsulasi diukur dengan metode
spektrofotometri (AOAC, 1970)
2. Intensitas warna hijau (-a*) dari bubuk klorofil terenkapsulasi diukur
menggunakan kromameter CR-400 (Hutching, 1999)
3. Rendemen bubuk pigmen klorofil terenkapsulasi (AOAC, 1970)