ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062

    1/8

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009

    SATRIA FADIL PERSADA - 52051000621

    RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KONTRAKTOR

    STUDI KASUS PT.CIKAL KUMALA

    Satria Fadil Persada – Khakim Ghozali

    Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh NopemberEmail: [email protected]  , [email protected] 

     Abstrak - Penggunaan sistem informasi untuk mengatur informasi pada manajemen

    konstruksi di kontraktor merupakan suatu hal yang jarang dilakukan oleh pihak kontraktor. Hal ini

    disebabkan berbagai faktor diantaranya adalah ketidak percayaan secara penuh penerapan teknologi

    informasi dalam menyingkat proses dari manual menjadi berbasis IT, hal tersebut dimungkinkan

    terjadi namun jarang disadari. Para pengusaha kontraktor pun lebih memilih pengoperasian kinerja

    secara manual dimana jika ditilik dari segi biaya dan resiko akan relatif lebih besar.

    Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sebuah proses pembuatan perangkat lunak yang

    terintegrasi yaitu menggunakan aplikasi berbasis web. Adapun proses-proses yang dilakukan adalah

    studi literatur, penyelesaian tahap awal (inception), tahap perluasan (elaboration), tahap konstruksi

    (construction), dan tahap transisi (transition) dengan menggunakan standar dokumentasi perangkatlunak ReadySET. Modul yang dikerjakan antara lain pengelolaan Projects, Construction Site,

     Manpower, External Participants, Equipment, Activities, Materials, Accidents, Progress, Headquarter

    Orders.

     Adanya sistem informasi kontraktor yang dapat menjembatani proses komunikasi dan

    informasi diharapkan dapat membantu pihak PT.Cikal Kumala baik dalam bentuk meminimalkan

    waktu dan biaya juga dapat menjadi keunggulan tersendiri terhadap kompetitor yang dapat

    ditawarkan.

     Kata Kunci : rancang bangun, sistem informasi, kontraktor, ReadySET.

    1. 

    PENDAHULUAN

    Majunya perkembangan teknologiinformasi sudah mencapai taraf sebagai

    kebutuhan, dari sesuatu yang bersifat asing

    membuat semua lapisan masyarakat tergerak

    untuk maju dan menggunakannya. Perkembangan

    teknologi informasi juga menjamah proses dalam

    lingkup ruang kerja kontraktor dimana untuk

    meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja agar

    dapat bersaing dengan kompetitor mutlak

    diperlukan adanya teknologi informasi.

    Pengembangan dari konstruksi proyek

    meliputi beberapa tahapan didalamnya dengan

     jumlah sumberdaya manusia yang banyak dimanaperbedaan spesialisasi berinteraksi dan bekerja

    sama untuk menyelesaikan berbagai macam

    tugas. Elemen penting dari interaksi ini adalah

    manajemen informasi dan proses komunikasi data

    dimana terdapat faktor - faktor yang menentukan

    untuk kerja sama dari sumberdaya manusia. Jarak

    antara pusat perusahaan konstruksi dan letak

    konstruksi membuat komunikasi menjadi lebih

    sulit, kepastian “manpower ” dalam proses

    pengerjaan konstruksi, kebutuhan informasi oleh“external participation” dalam support   terhadap

    konstruksi, kepastian kedatangan material untuk

    pengerjaan konstruksi, jumlah material, danbeberapa faktor situasional yang ada. Apabila

    data tidak dikelola secara central  (terpusat)

    dimungkinkan terjadi miss communication (kesalahan komunikasi) dan ketidak akuratan data

    yang memiliki resiko tinggi di dalam kesuksesan

    pengerjaan proyek.

    2. 

    PPENYEBARAN INFORMASI

    KONSTRUKSI

    Dalam artikel yang ditulis Chassiakos

    (2008), dijelaskan bahwa efisiensi penyebaran

    dari konstruksi proyek sangat berperan pada

    efektifitas informasi dan komunikasi diantara

    anggota proyek. Kompleksitas permasalahan

    terkadang membuat resiko kesalahan semakin

    tinggi, sehingga diperlukan adanya sistem yangdapat mendukung aliran informasi dan

    komunikasi tersebut. Sistem informasi konstruksi

    dapat membuat data informasi dan komunikasi

    menjadi terpusat, sehingga risiko – risiko yang

    timbul seperti redudansi data maupun efisiensi

    biaya dapat diminimalisir, serta efektifitas kerja

    dapat ditingkatkan menjadi tingkatan yang lebih

    baik. Pada artikel tersebut, diajukan sebuah

    pendekatan usulan pada Gambar 1 yang dapat

    menggambarkan kondisi komunikasi dan

    informasi diantara peserta proyek terhadappendekatan sistem pemusatan data.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062

    2/8

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009

    SATRIA FADIL PERSADA - 52051000622

    Gambar 1Perbandingan Aliran Informasi

    Terdistribusi Dengan Terpusat

    Chassiakos (2008) berpendapat bahwa aliran

    informasi terdistribusi terkadang menghabiskanwaktu dan biaya (misal telepon, fax, mobile, dsb).

    Untuk itu, kegiatan yang dapat dilakukan secara

    terpusat dapat sedapat mungkin diatur dalam

    suatu sistem, sehingga aliran data dan informasi

    yang ada tidak kacau ataupun redundansi.

    3. 

    PELAKU / AKTOR

    Terdapat 4 pelaku yang berperan dalam

    kelancaran penggunaan sistem yang

    dikembangkan yaitu :  Administrator , Top Level,

     Middle Level  dan pihak luar (eksternal). Untuk

    dewan komisaris dan dewan direksi dimasukandalam kategori Top Level, manajer dan pegawai

    administrasi dimasukan dalam kategori  Middle

     Level.

    4. 

    Sistem Informasi Konstruksi

    Menurut www.wikipedia.org, ”Sistem

    informasi  adalah aplikasi komputer  untukmendukung operasi dari suatu organisasi:

    operasi, instalasi, dan perawatan komputer,

     perangkat lunak, dan data”.

    Menurut James A. Hall, ”Sistem informasi

    merupakan sebuah rangkaian prosedur formal di

    mana data dikumpulkan, diproses menjadi suatuinformasi, dan didistribusikan kepada para

     pengguna”. 

    Sedangkan Sistem Informasi Kontraktor

    merupakan suatu proses pengumpulan data dan

    kemudian di proses menjadi suatu informasi

    mengenai proses konstruksi yang nantinya akan

    didistribusikan dan dapat diambil informasi nya

    oleh para pengguna yaitu anggota tim proyek

    maupun pihak luar yang tergabung dalam tim

    proyek.

    Sistem Informasi Kontraktor didesain untuk

    mengelola seputar aliran data maupun informasi

    yang ada di perusahaan kontraktor yaitumengurusi data seputar kegiatan konstruksi, baik

    itu berupa pengelolaan data projects, pengelolaan

    data site, pengelolaan data manpower,

    pengelolaan data external participants,

    pengelolaan data equipment, pengelolaan data

    activities, pengelolaan data materials, pengelolaan

    data materials, pengelolaan data accidents,pengelolaan data progress, pengelolaan data

    headquarter orders, pengelolaan data city dancountry. Adapun penjelasan mengenai

    pengelolaan tersebut antara lain :

    Data Projects

    Proses pengelolaan data projects, pihak Top

    Level menentukan projects baru yang telah

    disepakati oleh pihak luar, untuk kemudian di

    informasikan kepada anggota tim yang dalam hal

    ini adalah sesama Top Level, Middle Level dan

    Administrator sebagai maintainer   sistem,informasi ini diperlukan oleh anggota tim agar

    dapat melakukan kegiatan sesuai dengan

    fungsinya. Informasi – informasi yang bisadiambil dari data tersebut adalah informasi

    mengenai judul proyek, deskripsi dari proyekyang dikerjakan, tipe kelas dari proyek, pemilik

    proyek, gambar proyek, dan dana yang

    dikeluarkan.

    Data Site

    Proses pengelolaan data site, pihak TopLevel menentukan site baru yang telah disepakati

    oleh pihak luar, untuk kemudian di informasikan

    kepada anggota tim yang dalam hal ini adalah

    sesama Top Level, Middle Level dan

    Administrator sebagai maintainer   sistem,External Participant yang dalam hal ini dapatberupa perusahaan pendukung maupun pihak

    pemilih dapat melihat informasi data site.

    informasi ini diperlukan oleh anggota tim maupun

    pihak External Tim agar dapat melakukan

    kegiatan sesuai dengan fungsinya. Informasi –

    informasi yang bisa diambil dari data tersebutadalah informasi mengenai judul proyek, nama

    site, lokasi site, kota, negara, status site,

    manpower yang bertanggung jawab, dan gambar

    site

    Data ManpowerProses pengelolaan data manpower, pihak

    Top Level menyerahkan sepenuhnya tanggung

     jawab untuk mengatur profil dari Top Level

    kepada Administrator, agar tidak terjadi

    kemungkinan penyelewengan sesame pihak Top

    Level. Dalam hal ini kemudian di informasikan

    kepada anggota tim yang dalam hal ini adalah

    sesama Top Level, Middle Level dan

    Administrator sebagai maintainer   sistem,

    External Participant yang dalam hal ini dapat

    berupa perusahaan pendukung maupun pihak

    pemilih dapat melihat informasi data manpower.

    informasi ini diperlukan oleh anggota tim maupunpihak External Tim agar dapat melakukan

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062

    3/8

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009

    SATRIA FADIL PERSADA - 52051000623

    kegiatan sesuai dengan fungsinya. Informasi –

    informasi yang bisa diambil dari data tersebut

    adalah informasi mengenai nama, profesi,

    tanggung jawab, area manpower, status

    manpower, email, alamat rumah, kota, negara,

    kode pos, nomor yang bisa dihubungi, fotomanpower, dan gaji yang dalam hal ini

    menyesuaikan sesuai kondisi.

    External Participants

    Proses pengelolaan data external participants,

    pihak Top Level menentukan externalparticipants baru yang telah disepakati oleh pihak

    luar, untuk kemudian di informasikan kepada

    anggota tim yang dalam hal ini adalah sesama

    Top Level, Middle Level dan Administrator

    sebagai maintainer   sistem. informasi ini

    diperlukan oleh anggota tim agar dapatmelakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya.

    Informasi – informasi yang bisa diambil dari data

    tersebut adalah informasi mengenai nama, detil jobs, tanggung jawab, status, email, alamat, kota,

    negara, nomor yang bisa dihubungi, dan gambarexternal participants.

    Equipment

    Proses pengelolaan data equipment, pihak

    Top Level menentukan data equipment yang

    kemudian diserahkan untuk diatur kepadaadministrator, untuk kemudian di informasikan

    kepada anggota tim yang dalam hal ini adalah

    sesama Top Level, Middle Level dan

    Administrator sebagai maintainer   sistem,

    External Participant yang dalam hal ini dapatberupa perusahaan pendukung maupun pihakpemilih dapat melihat informasi data equipment.

    Informasi ini diperlukan oleh anggota tim dan

    external participants agar dapat melakukan

    kegiatan sesuai dengan fungsinya. Informasi –

    informasi yang bisa diambil dari data tersebut

    adalah informasi mengenai nama equipment, tipe,details, asal pembelian, harga, dan informasi

    seputar equipment yang berhubungan selama

    proyek dilangsungkan.

    Actvities

    Proses pengelolaan data activities, pihak TopLevel menentukan activities yang akan dilakukan,

    untuk kemudian di informasikan kepada anggota

    tim yang dalam hal ini adalah sesama Top Level,

    Middle Level dan Administrator sebagai

    maintainer   sistem. informasi ini diperlukan oleh

    anggota tim agar dapat melakukan kegiatan sesuai

    dengan fungsinya. Informasi – informasi yang

    bisa diambil dari data tersebut adalah informasi

    mengenai nama aktivitas, detil aktivitas, site yang

    dilakukan, jadwal mulai dan jadwal berakhir

    beserta BAC.

    Materials

    Proses pengelolaan data materials, pihak Top

    Level menentukan data materials yang kemudian

    diserahkan untuk diatur kepada administrator dan

    pihak middle level yang berada di tempat operasi,untuk kemudian di informasikan kepada anggota

    tim yang dalam hal ini adalah sesama Top Level,Middle Level dan Administrator sebagai

    maintainer   sistem, external participant yang

    dalam hal ini dapat berupa perusahaan pendukung

    maupun pihak pemilih dapat melihat informasidata materials. Informasi ini diperlukan oleh

    anggota tim dan external participants agar dapat

    melakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya.

    Informasi – informasi yang bisa diambil dari data

    tersebut adalah informasi mengenai tipe material,

    nama material, detail, dan informasi seputarmaterial yang berhubungan selama proyek

    dilangsungkan.

    Accidents

    Proses pengelolaan data accidents, pihak TopLevel menentukan data accidents yang kemudian

    diserahkan untuk diatur kepada administrator dan

    pihak middle level yang berada di tempat operasi,

    untuk kemudian di informasikan kepada anggota

    tim yang dalam hal ini adalah sesama Top Level,

    Middle Level dan Administrator sebagaimaintainer   sistem, external participant yang

    dalam hal ini dapat berupa perusahaan pendukung

    maupun pihak pemilih dapat melihat informasi

    data materials. Informasi ini diperlukan oleh

    anggota tim dan external participants agar dapatmelakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya.Informasi – informasi yang bisa diambil dari data

    tersebut adalah informasi mengenai tanggal, nama

    accidents, detail, dan informasi seputar accidents

    yang berhubungan selama proyek dilangsungkan.

    Progress

    Proses pengelolaan data progress, pihak Top

    Level menentukan data progress yang kemudian

    diserahkan untuk diatur kepada administrator dan

    pihak middle level yang berada di tempat operasi,

    untuk kemudian di informasikan kepada anggota

    tim yang dalam hal ini adalah sesama Top Level,Middle Level dan Administrator sebagai

    maintainer   sistem. Informasi ini diperlukan oleh

    anggota tim agar dapat melakukan kegiatan sesuai

    dengan fungsinya. Informasi – informasi yang

    bisa diambil dari data tersebut adalah informasi

    mengenai tanggal, nama accidents, detail, dan

    informasi seputar accidents yang berhubungan

    selama proyek dilangsungkan.

    Headquarter Orders

    Proses pengelolaan data headquarter orders,

    pihak Top Level menentukan headquarter

    orders yang akan dilakukan, untuk kemudian

    di informasikan kepada anggota tim yang

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062

    4/8

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009

    SATRIA FADIL PERSADA - 52051000624

    dalam hal ini adalah sesama Top Level,

    Middle Level dan Administrator sebagai

    maintainer   sistem. informasi ini diperlukan

    oleh anggota tim agar dapat melakukan

    kegiatan sesuai dengan fungsinya. Informasi

    – informasi yang bisa diambil dari data

    tersebut adalah informasi mengenai namaaktivitas, detil aktivitas, site yang dilakukan,

     jadwal mulai dan jadwal berakhir beserta

    BAC. 

    City dan Country

    Proses pengelolaan data city dan country,

    merupakan salah satu tambahan untuk melakukan

    normalisasi data pada desain database. Kota dan

    Negara dipisahkan agar dapat dipanggil oleh form

    tertentu dengan perlakuan ID sehingga secaranormalisasi dapat terpenuhi.

    5. 

    ReadySET

    ReadySET bukan hanya sebuah standardokumen untuk proses dokumentasi perangkat

    lunak yang juga berjalan sesuai dengan metode

    yang digunakan oleh ReadySET itu sendiri.

    Didalam ReadySET sendiri mempunyai metode

    yang terdiri dari beberapa tahap, tahapan tersebut

    antara lain :1.   Inception

    2. 

     Elaboration

    3.  Construction

    4.  Transition

    Berikut ini merupakan keterangan dari tahap

    pengembangan yang digunakan oleh ReadySET.

    o  Selama tahap awal, bermaksud untuk

    menentukan keseluruhan gambaran dari

    proyek, mengidentifikasi sederet keperluan

    perusahaan, membuat software berdasarkankasus pada perusahaan, dan mendefinisikan

    proyek dan resiko bisnis dengan

    menggunakan dengan standarisasi template.

    o  Tahap elaborasi menghasilkan produk yang

    kebutuhan yang terperinci dan menghasilkan

    deskripsi arsitektural dan desain awal.Karena perekayasa software mempunyai

    tujuan utamanya yaitu untuk mendefinisikan

    sederetan golongan analisis yang memadai

    untuk mendeskripsikan kinerja sistem.

    o  Tahap konstruksi memproduksi model

    implementasi yang menerjemahkan desain

    menjadi komponen software yang akan

    dibuat untuk mengerti gambaran dari system.

    Pada akhirnya, model tes mendeskripsikan

    tes yang akan digunakan untuk meyakinkan

    bahwa proses bisnis digambarkan dengan

    tepat pada software yang telah dikonstruksi.

    Tahap transisi menghantarkan software danmenilai kinerja produk yang telah diproduksi

    bagi pengguna akhir berupa software jadi.

    Dan juga pada tahap ini akan dihasilkan pula

    panduan dalam instalasi dan penggunaan

    software tersebut untuk mempermudah

    pengguna dalam memakai software tersebut.

    Berikut ini merupakan gambaran dari tahap-tahap

    yang dilakukan dalam penggunaan standardokumentasi ReadySET (gambar 2) :

    Gambar 2 Tahap pengembangan perangkat

    lunak .yang digunakan oleh ReadySET

    ReadySET juga merupakan template open-source 

    yang dikembangkan oleh Jason Robbins.

    ReadySET juga berfungsi untuk memproduksi

    dan memelihara sebuah perpustakaan yang manaberisi tentang beberapa dokumen template dalam

    pengerjaan software yang bisa digunakan lagi

    secara terus menerus. Versi terbaru dari ReadySet

    adalah versi 0.9.3 dan dapat dilihat dan di-

    download   pada alamat http://readysetpro.com.

    Dari ke-empat tahapan metode yang digunakan

    oleh ReadySET mengacu pada proses

    pendokumentasian oleh ReadySET itu sendiri.

    Adapun dokumen template yang dikembangkan

    oleh Jason Robbins tersebut juga merupakan

    content yang terdapat dalam tahapan tersebut

    diatas.

    Berikut ini merupakan peta dokumen template

    dari ReadySET Pro (gambar 3) :

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062

    5/8

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009

    SATRIA FADIL PERSADA - 52051000625

    Gambar 3.Peta dokumen template ReadySET

    Pro 

    6.  ANALISIS SISTEM

    Analisis Kebutuhan Pengguna

    Analisis kebutuhan pengguna merupakan

    kunci atas keberhasilan implementasi sistem.Dalam tugas akhir ini digunakan metode

    observasi dan wawancara dengan beberapa

    stakeholder yang terkait.

    Selanjutnya didefinisikan kebutuhan

    perusahaan dengan mengadakan analisis dengan

    metode wawancara. Hasil analisis kebutuhan

    beserta fungsionalitas dapat dilihat sebagai

    berikut:

    •  Sistem bisa mengelola data Projects

    •  Sistem bisa mengelola data Construction Site

    • 

    Sistem bisa mengelola data Manpower•  Sistem bisa mengelola data Eksternal

    Participants

    •  Sistem bisa mengelola data Equipment

    •  Sistem bisa mengelola data Activities

    •  Sistem bisa mengelola data Materials

    •  Sistem bisa mengelola data Accidents

    •  Sistem bisa mengelola data Progress

    •  Sistem bisa mengelola data Headquarter

    Orders

    •  Sistem bisa mengelola data City

    •  Sistem bisa mengelola data Country

    •  Sistem bisa mengelola data Country 

    7. 

    DESAIN SISTEM

    Penerjemahan kebutuhan sistem ke dalam

    suatu aplikasi, baik dari segi pemodelan proses

    bisnis yang berlangsung, pemodelan dari sisi

     programming  dan aplikasi, maupun pemodelanalur data. Pemodelan dari sisi  programming  dan

    aplikasi menggunakan OOAD (Object Oriented

     Aided Design) untuk kemudahan memodelkan

    fungsi, tetapi diimplementasikan pada PHP

    dengan framework Code Igniter yang menganut

    pemrograman prosedural.

    Dari tahap definisi use case diagram, actor  yang terlibat dalam sistem: 1. Administrator, 2.

    Top Level, 3. Middle Level, dan 4. External

    Participants. Sedangkan proses atau use case 

    yang dibutuhkan adalah: 1. Use Case 

    Pengelolaan Sistem, 2. Use Case  Pengelolaan

    Site, 3. Use Case Pengelolaan Manpower , 4. Use

    Case  Pengelolaan External Participants, 5. Use

    Case  Pengelolaan Equipment , 6. Use Case Pengelolaan Activities, 7. Use Case Pengelolaan

     Materials, 8. Use Case Pengelolaan Accidents ,9. Use Case Pengelolaan Progress, 10. Use Case

    Pengelolaan Headquarter Orders, 11. Use Case

    Pengelolaan City, 12. Use Case Pengelolaan

    Country. Use Case diagram dapat dilihat padaGambar 4.

    Gambar 4. Usecase Diagram By User

    Dari serangkaian desain berupa pembentukan

    ER Diagram, Usecase Diagram, Activity

    Diagram, Sequence Diagram, Collaboration

    Diagram, dilakukan pembuatan user interface

    berupa desain untuk interface form, desain untuk

    interface table dan desain untuk interface view.

    Untuk lebih jelas dapat dilihat sebagai berikut:

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062

    6/8

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009

    SATRIA FADIL PERSADA - 52051000626

    Desain Form

    Submit

    (salah satu form dari IS)

    (1) XXXX   XXX

    (2) XXXX XXX

    XXX(3) XXXX

    (4) XXXX   XXX   Browse

    (5) XXXX   2009-01-01

     

    Gambar 5. Desain Form

    Desain form pada gambar 5 diatas akan menjadi

    acuan untuk pembuatan aplikasi sistem informasi

    kontraktor. Aplikasi yang telah jadi akan dapat

    melakukan submit data dari input yang user

    lakukan sehingga data dan informasi dapat

    tersimpan sesuai kebutuhan.

    Desain Tabel

    Delete

    (salah satu dari IS)

    search table

    Edit

    Edit

    Edit

    Edit

    View

    View

    View

    View

     

    Gambar 6. Desain Tabel

    Desain tabel pada gambar 6 diatas akan menjadi

    acuan untuk pembuatan aplikasi sistem informasi

    kontraktor. Aplikasi yang telah jadi akan dapat

    melakukan perubahan data seperti mengubah dan

    menghapus dan melihat data dari input yang user

    lakukan sebelumnya sehingga data dan informasi

    dapat digunakan sesuai kebutuhan.

    Desain View

    (salah satu view dari IS)

    XXXX XXXXXXX

    XXXX XXXXXXX

    XXXX XXXXXXX

    XXXX XXXXXXX

    XXXX XXXXXXX

    XXXX

    Gambar 7. Desain View

    Desain view pada gambar 7 diatas akanmenjadi acuan untuk pembuatan aplikasi sistem

    informasi kontraktor. Aplikasi yang telah jadi

    akan melihat data dari input yang user telah

    lakukan sebelumnya sehingga data dan informasidapat digunakan sesuai kebutuhan.

    8. 

    KONTEN PRODUK

    Desain yang telah dirancang kemudian akan

    dibuat dalam bentuk aplikasi, adapun sebagai

    panduan berbentuk diagram antarmuka sistem

    informasi kontraktor dapat dilihat pada gambar 8

    dibawah:

    Gambar 8.Diagram Antar Muka

    Pada diagram antarmuka, user dapat

    mengetahui aliran penggunaan dari aplikasi

    sehingga user dapat menjalankan aplikasi sesuai

    dengan diagram antar muka yang disediakan.

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062

    7/8

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009

    SATRIA FADIL PERSADA - 52051000627

    9. 

    Uji Coba

    Setelah tahap analisis dan desain selesai,tahap selanjutnya adalah uji coba sistem. Pada

    tahap ini dibuat aplikasi yang sesuai dengan

    spesifikasi rancangan yang telah dibuat

    sebelumnya. Selanjutnya, akan dilakukan ujicoba

    untuk menguji keberhasilan sistem.

    Lingkungan Uji Coba

    Spesifikasi komputer yang digunakan untuk

    menguji Sistem Informasi Kepegawaian ini antaralain:

    Spesifikasi komputer yang diperlukan

    o  Pentium II 400Mhz 

    o  128 Mb SDRam 

    o  HD 4,3 GB 

    o  Mainboard + Soundcard + VGA 

    o  Keyboard + Mouse 

    o  Monitor 14 Inch mendukung

    resolusi 1024 X 768 o  Modem 56Kbps (diperlukan apabila

    dilakukan implementasi nyata) 

    Skenario Uji Coba

    Skenario uji coba ini disusun berdasarkan

    beberapa use case  yang telah dibuat pada tahap

    desain. Skenario terdiri dari 2 bagian, yaitu

    overview dan langkah-langkah untuk menjalankan

    usecase yang akan diuji. Langkah-langkah

    tersebut akan dilaksanakan dan hasilnya akan

    digambarkan. Setelah itu akan dilakukan evaluasi

    dari hasil pelaksanaan skenario tersebut.

    Skenario uji coba yang dilakukan antara lain:• Uji coba proses mengelola data pegawai , Berisi

    tentang skenario uji coba pertama yangdilakukan untuk menguji sistem yaitu

    mengelola data projects. Dalam skenario ini

    aktor yang berperan langsung dalam

    pengelolaan data projects adalah aktor

    Administrator, Top Level, dan Middle Level.

    Adapun peran aktor tersebut sesuai denganfungsi-fungsi hak akses masing-masing aktor.

    Dalam uji coba kali ini akan dijelaskan pula

    detail langkah-langkah uji coba sistem tersebut.

    Kemudian setelah diadakan uji coba tersebut

    akan dilakukan evaluasi terhadap fungsi-fungsi

    yang ada didalam proses pengelolaan dataprojects apakah telah berjalan sesuai dengan

    desain dan kebutuhan pengguna. 

    • Uji coba proses mengelola data Accidents

    pegawai, Berisi tentang skenario uji coba kedua

    yang dilakukan untuk menguji sistem yaitumengelola data absensi pegawai. Dalam

    skenario ini aktor yang berperan langsung

    dalam pengelolaan data accidents adalah aktor

    Administrator, Top Level, Middle Level, dan

    External Participants. Dalam uji coba kali ini

    akan dijelaskan pula detail langkah-langkah ujicoba sistem tersebut. Kemudian setelah

    diadakan uji coba tersebut akan dilakukan

    evaluasi terhadap fungsi-fungsi yang ada

    didalam proses pengelolaan data accidents

    apakah telah berjalan sesuai dengan desain dan

    kebutuhan pengguna.

    8. 

    PENUTUP

    Simpulan

    1.  Sistem Informasi Konstruksi untuk PT. Cikal

    Kumala merupakan sebuah aplikasi yangmemiliki fasilitas pengelolaan data

    Pengelolaan Projects, Pengelolaan

    Construction Site, Pengelolaan Manpower,

    Pengelolaan External Participants,

    Pengelolaan Equipment , Pengelolaan

    Activities, Pengelolaan Materials,Pengelolaan Accidents, Pengelolaan

    Progress, Pengelolaan Headquarter Orders,

    Pengelolaan City, Pengelolaan Country yang

    akan digunakan untuk membantu dalam

    penyebaran informasi proyek padaperusahaan PT Cikal Kumala.

    2. 

    Desain aplikasi Sistem Informasi Kontraktor

    dapat diintegrasikan dengan web resmi

    perusahaan PT.Cikal Kumala yang dapat

    membantu dalam proses operasi kerja yang

    sesuai dengan kebutuhan yang telahdiidentifikasikan.

    3. 

    Sistem informasi ini diimplementasikan

    dengan aplikasi berbasis web menggunakan

    bahasa pemrograman PHP yaitu dengan

    pemanfaatan penggunaan component  fabrik . 

    dan JavaScript serta database MySQL 5.0

    karena data yang tidak terlalu banyak.4.

     

    Tahap pengembangan aplikasi menggunakan

    tahap pengembangan dari standar dokumen

    template ReadySET yaitu berdasarkan tahap

    inception, elaboration, construction, and

    transition. Karena tahap yang digunakantersebut dapat mengurangi resiko kegagalan

    dari suatu proyek. Sedangkan cara penulisan

    dokumentasi mengikuti standar dokumen

    template dari ReadySET.

    5. 

    Berdasarkan hasil uji coba beberapa fungsi

    utama yang dilakukan menggunakan

    skenario, uji coba sistem informasi

    kontraktor ini telah berjalan sesuai dengandesain yang dibuat dan telah sesuai dengan

    kebutuhan pengguna. Namun Uji Coba yang

    dilakukan tidak berdasarkan Test Case Suite

    sesuai standar ReadySET, melainkan hanya

    dari sisi fungsi saja. Hasil uji coba Diperkuat

    dengan bukti validasi sistem dari pengguna

    langsung yang dapat dilihat pada lampiran

    dokumen kesesuaian.

    Saran

    Beberapa hal yang diharapkan dapat

    dikembangkan di masa mendatang adalah sebagai

    berikut:

  • 8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062

    8/8

    SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009

    SATRIA FADIL PERSADA - 52051000628

    1. 

    Fungsi print untuk dokumen masih bersifat

    sederhana yaitu mengikuti fungsi bawaan

    browser, sehingga apabila diperlukan format

    dokumen print akan membuat pengaturan

    format print dilakukan secara terpisah.

    2.  Untuk pengembangan selanjutnya, dapatdilakukan pengembangan dalam masalah

    format penyajian data untuk laporan print.

    10. 

    DAFTAR PUSTAKA

    [Cha-02] Chassiakos, A.P., Sakellaropoulos.

    (2008).  A web-based system for

    managing construction information.

    Elsevier ScienceDirect on Advances in

    Engineering Software.[Bri-06] O’Brien, J.A. (2006).  Introduction To

     Information System,12th

      ed. Mc Graw

    Hill.

    [Prs-02] Pressman, R.S (2002). Software

    Engineering: A Practitioner’s

    Approach. Diterjemahkan oleh LNHarnaningrum. Mc Graw Hill.

    [Rcm-08]Rachmaparamita,S. (2008). Rancang

    Bangun Sistem Informasi Kepegawaian

    Pada Sekolah Dasar Di Surabaya.

    Surabaya: ITS

    [Rmk-03]Ramakrishnan, R., Gehre, J.(2003).

    Sistem Manajemen Database.

    Diterjemahkan oleh Tim Penerjemanh

    ANDI. Mc Graw Hill

    [Rds-Pr] Readyset Pro. .

    [Rob-04] Robbins, S.P (2004). Manajemen Edisi

    ke-7. Diterjemahkan oleh Bambang

    Sarwiji. New Jersey : Prentice Hall.

    [Sut-03] Sutanta, E. (2003). Sistem Informasi

    Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu

    [WIK] Wikipedia,.Enskliopedia Bebas 

    [Win-06]Winarko, E. (2006). Perancangan

    Databse dengan Power Designer 6.32. Surabaya:Prestasi Pustaka