Upload
siti-rosidah
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062
1/8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009
SATRIA FADIL PERSADA - 52051000621
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KONTRAKTOR
STUDI KASUS PT.CIKAL KUMALA
Satria Fadil Persada – Khakim Ghozali
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh NopemberEmail: [email protected] , [email protected]
Abstrak - Penggunaan sistem informasi untuk mengatur informasi pada manajemen
konstruksi di kontraktor merupakan suatu hal yang jarang dilakukan oleh pihak kontraktor. Hal ini
disebabkan berbagai faktor diantaranya adalah ketidak percayaan secara penuh penerapan teknologi
informasi dalam menyingkat proses dari manual menjadi berbasis IT, hal tersebut dimungkinkan
terjadi namun jarang disadari. Para pengusaha kontraktor pun lebih memilih pengoperasian kinerja
secara manual dimana jika ditilik dari segi biaya dan resiko akan relatif lebih besar.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sebuah proses pembuatan perangkat lunak yang
terintegrasi yaitu menggunakan aplikasi berbasis web. Adapun proses-proses yang dilakukan adalah
studi literatur, penyelesaian tahap awal (inception), tahap perluasan (elaboration), tahap konstruksi
(construction), dan tahap transisi (transition) dengan menggunakan standar dokumentasi perangkatlunak ReadySET. Modul yang dikerjakan antara lain pengelolaan Projects, Construction Site,
Manpower, External Participants, Equipment, Activities, Materials, Accidents, Progress, Headquarter
Orders.
Adanya sistem informasi kontraktor yang dapat menjembatani proses komunikasi dan
informasi diharapkan dapat membantu pihak PT.Cikal Kumala baik dalam bentuk meminimalkan
waktu dan biaya juga dapat menjadi keunggulan tersendiri terhadap kompetitor yang dapat
ditawarkan.
Kata Kunci : rancang bangun, sistem informasi, kontraktor, ReadySET.
1.
PENDAHULUAN
Majunya perkembangan teknologiinformasi sudah mencapai taraf sebagai
kebutuhan, dari sesuatu yang bersifat asing
membuat semua lapisan masyarakat tergerak
untuk maju dan menggunakannya. Perkembangan
teknologi informasi juga menjamah proses dalam
lingkup ruang kerja kontraktor dimana untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja agar
dapat bersaing dengan kompetitor mutlak
diperlukan adanya teknologi informasi.
Pengembangan dari konstruksi proyek
meliputi beberapa tahapan didalamnya dengan
jumlah sumberdaya manusia yang banyak dimanaperbedaan spesialisasi berinteraksi dan bekerja
sama untuk menyelesaikan berbagai macam
tugas. Elemen penting dari interaksi ini adalah
manajemen informasi dan proses komunikasi data
dimana terdapat faktor - faktor yang menentukan
untuk kerja sama dari sumberdaya manusia. Jarak
antara pusat perusahaan konstruksi dan letak
konstruksi membuat komunikasi menjadi lebih
sulit, kepastian “manpower ” dalam proses
pengerjaan konstruksi, kebutuhan informasi oleh“external participation” dalam support terhadap
konstruksi, kepastian kedatangan material untuk
pengerjaan konstruksi, jumlah material, danbeberapa faktor situasional yang ada. Apabila
data tidak dikelola secara central (terpusat)
dimungkinkan terjadi miss communication (kesalahan komunikasi) dan ketidak akuratan data
yang memiliki resiko tinggi di dalam kesuksesan
pengerjaan proyek.
2.
PPENYEBARAN INFORMASI
KONSTRUKSI
Dalam artikel yang ditulis Chassiakos
(2008), dijelaskan bahwa efisiensi penyebaran
dari konstruksi proyek sangat berperan pada
efektifitas informasi dan komunikasi diantara
anggota proyek. Kompleksitas permasalahan
terkadang membuat resiko kesalahan semakin
tinggi, sehingga diperlukan adanya sistem yangdapat mendukung aliran informasi dan
komunikasi tersebut. Sistem informasi konstruksi
dapat membuat data informasi dan komunikasi
menjadi terpusat, sehingga risiko – risiko yang
timbul seperti redudansi data maupun efisiensi
biaya dapat diminimalisir, serta efektifitas kerja
dapat ditingkatkan menjadi tingkatan yang lebih
baik. Pada artikel tersebut, diajukan sebuah
pendekatan usulan pada Gambar 1 yang dapat
menggambarkan kondisi komunikasi dan
informasi diantara peserta proyek terhadappendekatan sistem pemusatan data.
8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062
2/8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009
SATRIA FADIL PERSADA - 52051000622
Gambar 1Perbandingan Aliran Informasi
Terdistribusi Dengan Terpusat
Chassiakos (2008) berpendapat bahwa aliran
informasi terdistribusi terkadang menghabiskanwaktu dan biaya (misal telepon, fax, mobile, dsb).
Untuk itu, kegiatan yang dapat dilakukan secara
terpusat dapat sedapat mungkin diatur dalam
suatu sistem, sehingga aliran data dan informasi
yang ada tidak kacau ataupun redundansi.
3.
PELAKU / AKTOR
Terdapat 4 pelaku yang berperan dalam
kelancaran penggunaan sistem yang
dikembangkan yaitu : Administrator , Top Level,
Middle Level dan pihak luar (eksternal). Untuk
dewan komisaris dan dewan direksi dimasukandalam kategori Top Level, manajer dan pegawai
administrasi dimasukan dalam kategori Middle
Level.
4.
Sistem Informasi Konstruksi
Menurut www.wikipedia.org, ”Sistem
informasi adalah aplikasi komputer untukmendukung operasi dari suatu organisasi:
operasi, instalasi, dan perawatan komputer,
perangkat lunak, dan data”.
Menurut James A. Hall, ”Sistem informasi
merupakan sebuah rangkaian prosedur formal di
mana data dikumpulkan, diproses menjadi suatuinformasi, dan didistribusikan kepada para
pengguna”.
Sedangkan Sistem Informasi Kontraktor
merupakan suatu proses pengumpulan data dan
kemudian di proses menjadi suatu informasi
mengenai proses konstruksi yang nantinya akan
didistribusikan dan dapat diambil informasi nya
oleh para pengguna yaitu anggota tim proyek
maupun pihak luar yang tergabung dalam tim
proyek.
Sistem Informasi Kontraktor didesain untuk
mengelola seputar aliran data maupun informasi
yang ada di perusahaan kontraktor yaitumengurusi data seputar kegiatan konstruksi, baik
itu berupa pengelolaan data projects, pengelolaan
data site, pengelolaan data manpower,
pengelolaan data external participants,
pengelolaan data equipment, pengelolaan data
activities, pengelolaan data materials, pengelolaan
data materials, pengelolaan data accidents,pengelolaan data progress, pengelolaan data
headquarter orders, pengelolaan data city dancountry. Adapun penjelasan mengenai
pengelolaan tersebut antara lain :
Data Projects
Proses pengelolaan data projects, pihak Top
Level menentukan projects baru yang telah
disepakati oleh pihak luar, untuk kemudian di
informasikan kepada anggota tim yang dalam hal
ini adalah sesama Top Level, Middle Level dan
Administrator sebagai maintainer sistem,informasi ini diperlukan oleh anggota tim agar
dapat melakukan kegiatan sesuai dengan
fungsinya. Informasi – informasi yang bisadiambil dari data tersebut adalah informasi
mengenai judul proyek, deskripsi dari proyekyang dikerjakan, tipe kelas dari proyek, pemilik
proyek, gambar proyek, dan dana yang
dikeluarkan.
Data Site
Proses pengelolaan data site, pihak TopLevel menentukan site baru yang telah disepakati
oleh pihak luar, untuk kemudian di informasikan
kepada anggota tim yang dalam hal ini adalah
sesama Top Level, Middle Level dan
Administrator sebagai maintainer sistem,External Participant yang dalam hal ini dapatberupa perusahaan pendukung maupun pihak
pemilih dapat melihat informasi data site.
informasi ini diperlukan oleh anggota tim maupun
pihak External Tim agar dapat melakukan
kegiatan sesuai dengan fungsinya. Informasi –
informasi yang bisa diambil dari data tersebutadalah informasi mengenai judul proyek, nama
site, lokasi site, kota, negara, status site,
manpower yang bertanggung jawab, dan gambar
site
Data ManpowerProses pengelolaan data manpower, pihak
Top Level menyerahkan sepenuhnya tanggung
jawab untuk mengatur profil dari Top Level
kepada Administrator, agar tidak terjadi
kemungkinan penyelewengan sesame pihak Top
Level. Dalam hal ini kemudian di informasikan
kepada anggota tim yang dalam hal ini adalah
sesama Top Level, Middle Level dan
Administrator sebagai maintainer sistem,
External Participant yang dalam hal ini dapat
berupa perusahaan pendukung maupun pihak
pemilih dapat melihat informasi data manpower.
informasi ini diperlukan oleh anggota tim maupunpihak External Tim agar dapat melakukan
8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062
3/8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009
SATRIA FADIL PERSADA - 52051000623
kegiatan sesuai dengan fungsinya. Informasi –
informasi yang bisa diambil dari data tersebut
adalah informasi mengenai nama, profesi,
tanggung jawab, area manpower, status
manpower, email, alamat rumah, kota, negara,
kode pos, nomor yang bisa dihubungi, fotomanpower, dan gaji yang dalam hal ini
menyesuaikan sesuai kondisi.
External Participants
Proses pengelolaan data external participants,
pihak Top Level menentukan externalparticipants baru yang telah disepakati oleh pihak
luar, untuk kemudian di informasikan kepada
anggota tim yang dalam hal ini adalah sesama
Top Level, Middle Level dan Administrator
sebagai maintainer sistem. informasi ini
diperlukan oleh anggota tim agar dapatmelakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya.
Informasi – informasi yang bisa diambil dari data
tersebut adalah informasi mengenai nama, detil jobs, tanggung jawab, status, email, alamat, kota,
negara, nomor yang bisa dihubungi, dan gambarexternal participants.
Equipment
Proses pengelolaan data equipment, pihak
Top Level menentukan data equipment yang
kemudian diserahkan untuk diatur kepadaadministrator, untuk kemudian di informasikan
kepada anggota tim yang dalam hal ini adalah
sesama Top Level, Middle Level dan
Administrator sebagai maintainer sistem,
External Participant yang dalam hal ini dapatberupa perusahaan pendukung maupun pihakpemilih dapat melihat informasi data equipment.
Informasi ini diperlukan oleh anggota tim dan
external participants agar dapat melakukan
kegiatan sesuai dengan fungsinya. Informasi –
informasi yang bisa diambil dari data tersebut
adalah informasi mengenai nama equipment, tipe,details, asal pembelian, harga, dan informasi
seputar equipment yang berhubungan selama
proyek dilangsungkan.
Actvities
Proses pengelolaan data activities, pihak TopLevel menentukan activities yang akan dilakukan,
untuk kemudian di informasikan kepada anggota
tim yang dalam hal ini adalah sesama Top Level,
Middle Level dan Administrator sebagai
maintainer sistem. informasi ini diperlukan oleh
anggota tim agar dapat melakukan kegiatan sesuai
dengan fungsinya. Informasi – informasi yang
bisa diambil dari data tersebut adalah informasi
mengenai nama aktivitas, detil aktivitas, site yang
dilakukan, jadwal mulai dan jadwal berakhir
beserta BAC.
Materials
Proses pengelolaan data materials, pihak Top
Level menentukan data materials yang kemudian
diserahkan untuk diatur kepada administrator dan
pihak middle level yang berada di tempat operasi,untuk kemudian di informasikan kepada anggota
tim yang dalam hal ini adalah sesama Top Level,Middle Level dan Administrator sebagai
maintainer sistem, external participant yang
dalam hal ini dapat berupa perusahaan pendukung
maupun pihak pemilih dapat melihat informasidata materials. Informasi ini diperlukan oleh
anggota tim dan external participants agar dapat
melakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya.
Informasi – informasi yang bisa diambil dari data
tersebut adalah informasi mengenai tipe material,
nama material, detail, dan informasi seputarmaterial yang berhubungan selama proyek
dilangsungkan.
Accidents
Proses pengelolaan data accidents, pihak TopLevel menentukan data accidents yang kemudian
diserahkan untuk diatur kepada administrator dan
pihak middle level yang berada di tempat operasi,
untuk kemudian di informasikan kepada anggota
tim yang dalam hal ini adalah sesama Top Level,
Middle Level dan Administrator sebagaimaintainer sistem, external participant yang
dalam hal ini dapat berupa perusahaan pendukung
maupun pihak pemilih dapat melihat informasi
data materials. Informasi ini diperlukan oleh
anggota tim dan external participants agar dapatmelakukan kegiatan sesuai dengan fungsinya.Informasi – informasi yang bisa diambil dari data
tersebut adalah informasi mengenai tanggal, nama
accidents, detail, dan informasi seputar accidents
yang berhubungan selama proyek dilangsungkan.
Progress
Proses pengelolaan data progress, pihak Top
Level menentukan data progress yang kemudian
diserahkan untuk diatur kepada administrator dan
pihak middle level yang berada di tempat operasi,
untuk kemudian di informasikan kepada anggota
tim yang dalam hal ini adalah sesama Top Level,Middle Level dan Administrator sebagai
maintainer sistem. Informasi ini diperlukan oleh
anggota tim agar dapat melakukan kegiatan sesuai
dengan fungsinya. Informasi – informasi yang
bisa diambil dari data tersebut adalah informasi
mengenai tanggal, nama accidents, detail, dan
informasi seputar accidents yang berhubungan
selama proyek dilangsungkan.
Headquarter Orders
Proses pengelolaan data headquarter orders,
pihak Top Level menentukan headquarter
orders yang akan dilakukan, untuk kemudian
di informasikan kepada anggota tim yang
8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062
4/8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009
SATRIA FADIL PERSADA - 52051000624
dalam hal ini adalah sesama Top Level,
Middle Level dan Administrator sebagai
maintainer sistem. informasi ini diperlukan
oleh anggota tim agar dapat melakukan
kegiatan sesuai dengan fungsinya. Informasi
– informasi yang bisa diambil dari data
tersebut adalah informasi mengenai namaaktivitas, detil aktivitas, site yang dilakukan,
jadwal mulai dan jadwal berakhir beserta
BAC.
City dan Country
Proses pengelolaan data city dan country,
merupakan salah satu tambahan untuk melakukan
normalisasi data pada desain database. Kota dan
Negara dipisahkan agar dapat dipanggil oleh form
tertentu dengan perlakuan ID sehingga secaranormalisasi dapat terpenuhi.
5.
ReadySET
ReadySET bukan hanya sebuah standardokumen untuk proses dokumentasi perangkat
lunak yang juga berjalan sesuai dengan metode
yang digunakan oleh ReadySET itu sendiri.
Didalam ReadySET sendiri mempunyai metode
yang terdiri dari beberapa tahap, tahapan tersebut
antara lain :1. Inception
2.
Elaboration
3. Construction
4. Transition
Berikut ini merupakan keterangan dari tahap
pengembangan yang digunakan oleh ReadySET.
o Selama tahap awal, bermaksud untuk
menentukan keseluruhan gambaran dari
proyek, mengidentifikasi sederet keperluan
perusahaan, membuat software berdasarkankasus pada perusahaan, dan mendefinisikan
proyek dan resiko bisnis dengan
menggunakan dengan standarisasi template.
o Tahap elaborasi menghasilkan produk yang
kebutuhan yang terperinci dan menghasilkan
deskripsi arsitektural dan desain awal.Karena perekayasa software mempunyai
tujuan utamanya yaitu untuk mendefinisikan
sederetan golongan analisis yang memadai
untuk mendeskripsikan kinerja sistem.
o Tahap konstruksi memproduksi model
implementasi yang menerjemahkan desain
menjadi komponen software yang akan
dibuat untuk mengerti gambaran dari system.
Pada akhirnya, model tes mendeskripsikan
tes yang akan digunakan untuk meyakinkan
bahwa proses bisnis digambarkan dengan
tepat pada software yang telah dikonstruksi.
o
Tahap transisi menghantarkan software danmenilai kinerja produk yang telah diproduksi
bagi pengguna akhir berupa software jadi.
Dan juga pada tahap ini akan dihasilkan pula
panduan dalam instalasi dan penggunaan
software tersebut untuk mempermudah
pengguna dalam memakai software tersebut.
Berikut ini merupakan gambaran dari tahap-tahap
yang dilakukan dalam penggunaan standardokumentasi ReadySET (gambar 2) :
Gambar 2 Tahap pengembangan perangkat
lunak .yang digunakan oleh ReadySET
ReadySET juga merupakan template open-source
yang dikembangkan oleh Jason Robbins.
ReadySET juga berfungsi untuk memproduksi
dan memelihara sebuah perpustakaan yang manaberisi tentang beberapa dokumen template dalam
pengerjaan software yang bisa digunakan lagi
secara terus menerus. Versi terbaru dari ReadySet
adalah versi 0.9.3 dan dapat dilihat dan di-
download pada alamat http://readysetpro.com.
Dari ke-empat tahapan metode yang digunakan
oleh ReadySET mengacu pada proses
pendokumentasian oleh ReadySET itu sendiri.
Adapun dokumen template yang dikembangkan
oleh Jason Robbins tersebut juga merupakan
content yang terdapat dalam tahapan tersebut
diatas.
Berikut ini merupakan peta dokumen template
dari ReadySET Pro (gambar 3) :
8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062
5/8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009
SATRIA FADIL PERSADA - 52051000625
Gambar 3.Peta dokumen template ReadySET
Pro
6. ANALISIS SISTEM
Analisis Kebutuhan Pengguna
Analisis kebutuhan pengguna merupakan
kunci atas keberhasilan implementasi sistem.Dalam tugas akhir ini digunakan metode
observasi dan wawancara dengan beberapa
stakeholder yang terkait.
Selanjutnya didefinisikan kebutuhan
perusahaan dengan mengadakan analisis dengan
metode wawancara. Hasil analisis kebutuhan
beserta fungsionalitas dapat dilihat sebagai
berikut:
• Sistem bisa mengelola data Projects
• Sistem bisa mengelola data Construction Site
•
Sistem bisa mengelola data Manpower• Sistem bisa mengelola data Eksternal
Participants
• Sistem bisa mengelola data Equipment
• Sistem bisa mengelola data Activities
• Sistem bisa mengelola data Materials
• Sistem bisa mengelola data Accidents
• Sistem bisa mengelola data Progress
• Sistem bisa mengelola data Headquarter
Orders
• Sistem bisa mengelola data City
• Sistem bisa mengelola data Country
• Sistem bisa mengelola data Country
7.
DESAIN SISTEM
Penerjemahan kebutuhan sistem ke dalam
suatu aplikasi, baik dari segi pemodelan proses
bisnis yang berlangsung, pemodelan dari sisi
programming dan aplikasi, maupun pemodelanalur data. Pemodelan dari sisi programming dan
aplikasi menggunakan OOAD (Object Oriented
Aided Design) untuk kemudahan memodelkan
fungsi, tetapi diimplementasikan pada PHP
dengan framework Code Igniter yang menganut
pemrograman prosedural.
Dari tahap definisi use case diagram, actor yang terlibat dalam sistem: 1. Administrator, 2.
Top Level, 3. Middle Level, dan 4. External
Participants. Sedangkan proses atau use case
yang dibutuhkan adalah: 1. Use Case
Pengelolaan Sistem, 2. Use Case Pengelolaan
Site, 3. Use Case Pengelolaan Manpower , 4. Use
Case Pengelolaan External Participants, 5. Use
Case Pengelolaan Equipment , 6. Use Case Pengelolaan Activities, 7. Use Case Pengelolaan
Materials, 8. Use Case Pengelolaan Accidents ,9. Use Case Pengelolaan Progress, 10. Use Case
Pengelolaan Headquarter Orders, 11. Use Case
Pengelolaan City, 12. Use Case Pengelolaan
Country. Use Case diagram dapat dilihat padaGambar 4.
Gambar 4. Usecase Diagram By User
Dari serangkaian desain berupa pembentukan
ER Diagram, Usecase Diagram, Activity
Diagram, Sequence Diagram, Collaboration
Diagram, dilakukan pembuatan user interface
berupa desain untuk interface form, desain untuk
interface table dan desain untuk interface view.
Untuk lebih jelas dapat dilihat sebagai berikut:
8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062
6/8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009
SATRIA FADIL PERSADA - 52051000626
Desain Form
Submit
(salah satu form dari IS)
(1) XXXX XXX
(2) XXXX XXX
XXX(3) XXXX
(4) XXXX XXX Browse
(5) XXXX 2009-01-01
Gambar 5. Desain Form
Desain form pada gambar 5 diatas akan menjadi
acuan untuk pembuatan aplikasi sistem informasi
kontraktor. Aplikasi yang telah jadi akan dapat
melakukan submit data dari input yang user
lakukan sehingga data dan informasi dapat
tersimpan sesuai kebutuhan.
Desain Tabel
Delete
(salah satu dari IS)
search table
Edit
Edit
Edit
Edit
View
View
View
View
Gambar 6. Desain Tabel
Desain tabel pada gambar 6 diatas akan menjadi
acuan untuk pembuatan aplikasi sistem informasi
kontraktor. Aplikasi yang telah jadi akan dapat
melakukan perubahan data seperti mengubah dan
menghapus dan melihat data dari input yang user
lakukan sebelumnya sehingga data dan informasi
dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Desain View
(salah satu view dari IS)
XXXX XXXXXXX
XXXX XXXXXXX
XXXX XXXXXXX
XXXX XXXXXXX
XXXX XXXXXXX
XXXX
Gambar 7. Desain View
Desain view pada gambar 7 diatas akanmenjadi acuan untuk pembuatan aplikasi sistem
informasi kontraktor. Aplikasi yang telah jadi
akan melihat data dari input yang user telah
lakukan sebelumnya sehingga data dan informasidapat digunakan sesuai kebutuhan.
8.
KONTEN PRODUK
Desain yang telah dirancang kemudian akan
dibuat dalam bentuk aplikasi, adapun sebagai
panduan berbentuk diagram antarmuka sistem
informasi kontraktor dapat dilihat pada gambar 8
dibawah:
Gambar 8.Diagram Antar Muka
Pada diagram antarmuka, user dapat
mengetahui aliran penggunaan dari aplikasi
sehingga user dapat menjalankan aplikasi sesuai
dengan diagram antar muka yang disediakan.
8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062
7/8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009
SATRIA FADIL PERSADA - 52051000627
9.
Uji Coba
Setelah tahap analisis dan desain selesai,tahap selanjutnya adalah uji coba sistem. Pada
tahap ini dibuat aplikasi yang sesuai dengan
spesifikasi rancangan yang telah dibuat
sebelumnya. Selanjutnya, akan dilakukan ujicoba
untuk menguji keberhasilan sistem.
Lingkungan Uji Coba
Spesifikasi komputer yang digunakan untuk
menguji Sistem Informasi Kepegawaian ini antaralain:
Spesifikasi komputer yang diperlukan
o Pentium II 400Mhz
o 128 Mb SDRam
o HD 4,3 GB
o Mainboard + Soundcard + VGA
o Keyboard + Mouse
o Monitor 14 Inch mendukung
resolusi 1024 X 768 o Modem 56Kbps (diperlukan apabila
dilakukan implementasi nyata)
Skenario Uji Coba
Skenario uji coba ini disusun berdasarkan
beberapa use case yang telah dibuat pada tahap
desain. Skenario terdiri dari 2 bagian, yaitu
overview dan langkah-langkah untuk menjalankan
usecase yang akan diuji. Langkah-langkah
tersebut akan dilaksanakan dan hasilnya akan
digambarkan. Setelah itu akan dilakukan evaluasi
dari hasil pelaksanaan skenario tersebut.
Skenario uji coba yang dilakukan antara lain:• Uji coba proses mengelola data pegawai , Berisi
tentang skenario uji coba pertama yangdilakukan untuk menguji sistem yaitu
mengelola data projects. Dalam skenario ini
aktor yang berperan langsung dalam
pengelolaan data projects adalah aktor
Administrator, Top Level, dan Middle Level.
Adapun peran aktor tersebut sesuai denganfungsi-fungsi hak akses masing-masing aktor.
Dalam uji coba kali ini akan dijelaskan pula
detail langkah-langkah uji coba sistem tersebut.
Kemudian setelah diadakan uji coba tersebut
akan dilakukan evaluasi terhadap fungsi-fungsi
yang ada didalam proses pengelolaan dataprojects apakah telah berjalan sesuai dengan
desain dan kebutuhan pengguna.
• Uji coba proses mengelola data Accidents
pegawai, Berisi tentang skenario uji coba kedua
yang dilakukan untuk menguji sistem yaitumengelola data absensi pegawai. Dalam
skenario ini aktor yang berperan langsung
dalam pengelolaan data accidents adalah aktor
Administrator, Top Level, Middle Level, dan
External Participants. Dalam uji coba kali ini
akan dijelaskan pula detail langkah-langkah ujicoba sistem tersebut. Kemudian setelah
diadakan uji coba tersebut akan dilakukan
evaluasi terhadap fungsi-fungsi yang ada
didalam proses pengelolaan data accidents
apakah telah berjalan sesuai dengan desain dan
kebutuhan pengguna.
8.
PENUTUP
Simpulan
1. Sistem Informasi Konstruksi untuk PT. Cikal
Kumala merupakan sebuah aplikasi yangmemiliki fasilitas pengelolaan data
Pengelolaan Projects, Pengelolaan
Construction Site, Pengelolaan Manpower,
Pengelolaan External Participants,
Pengelolaan Equipment , Pengelolaan
Activities, Pengelolaan Materials,Pengelolaan Accidents, Pengelolaan
Progress, Pengelolaan Headquarter Orders,
Pengelolaan City, Pengelolaan Country yang
akan digunakan untuk membantu dalam
penyebaran informasi proyek padaperusahaan PT Cikal Kumala.
2.
Desain aplikasi Sistem Informasi Kontraktor
dapat diintegrasikan dengan web resmi
perusahaan PT.Cikal Kumala yang dapat
membantu dalam proses operasi kerja yang
sesuai dengan kebutuhan yang telahdiidentifikasikan.
3.
Sistem informasi ini diimplementasikan
dengan aplikasi berbasis web menggunakan
bahasa pemrograman PHP yaitu dengan
pemanfaatan penggunaan component fabrik .
dan JavaScript serta database MySQL 5.0
karena data yang tidak terlalu banyak.4.
Tahap pengembangan aplikasi menggunakan
tahap pengembangan dari standar dokumen
template ReadySET yaitu berdasarkan tahap
inception, elaboration, construction, and
transition. Karena tahap yang digunakantersebut dapat mengurangi resiko kegagalan
dari suatu proyek. Sedangkan cara penulisan
dokumentasi mengikuti standar dokumen
template dari ReadySET.
5.
Berdasarkan hasil uji coba beberapa fungsi
utama yang dilakukan menggunakan
skenario, uji coba sistem informasi
kontraktor ini telah berjalan sesuai dengandesain yang dibuat dan telah sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Namun Uji Coba yang
dilakukan tidak berdasarkan Test Case Suite
sesuai standar ReadySET, melainkan hanya
dari sisi fungsi saja. Hasil uji coba Diperkuat
dengan bukti validasi sistem dari pengguna
langsung yang dapat dilihat pada lampiran
dokumen kesesuaian.
Saran
Beberapa hal yang diharapkan dapat
dikembangkan di masa mendatang adalah sebagai
berikut:
8/17/2019 ITS Undergraduate 7812 Paper TA 5205100062
8/8
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JULI 2009
SATRIA FADIL PERSADA - 52051000628
1.
Fungsi print untuk dokumen masih bersifat
sederhana yaitu mengikuti fungsi bawaan
browser, sehingga apabila diperlukan format
dokumen print akan membuat pengaturan
format print dilakukan secara terpisah.
2. Untuk pengembangan selanjutnya, dapatdilakukan pengembangan dalam masalah
format penyajian data untuk laporan print.
10.
DAFTAR PUSTAKA
[Cha-02] Chassiakos, A.P., Sakellaropoulos.
(2008). A web-based system for
managing construction information.
Elsevier ScienceDirect on Advances in
Engineering Software.[Bri-06] O’Brien, J.A. (2006). Introduction To
Information System,12th
ed. Mc Graw
Hill.
[Prs-02] Pressman, R.S (2002). Software
Engineering: A Practitioner’s
Approach. Diterjemahkan oleh LNHarnaningrum. Mc Graw Hill.
[Rcm-08]Rachmaparamita,S. (2008). Rancang
Bangun Sistem Informasi Kepegawaian
Pada Sekolah Dasar Di Surabaya.
Surabaya: ITS
[Rmk-03]Ramakrishnan, R., Gehre, J.(2003).
Sistem Manajemen Database.
Diterjemahkan oleh Tim Penerjemanh
ANDI. Mc Graw Hill
[Rds-Pr] Readyset Pro. .
[Rob-04] Robbins, S.P (2004). Manajemen Edisi
ke-7. Diterjemahkan oleh Bambang
Sarwiji. New Jersey : Prentice Hall.
[Sut-03] Sutanta, E. (2003). Sistem Informasi
Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu
[WIK] Wikipedia,.Enskliopedia Bebas
[Win-06]Winarko, E. (2006). Perancangan
Databse dengan Power Designer 6.32. Surabaya:Prestasi Pustaka