2
hZ Newsletter! Momiji! Saatnya di Jepang daun momiji berubah warna... ( Photo by K. Johnson) Kalau di musim semi, orang ramai membicarakan bunga sa- kura, kalau musim gugur, kira2 apa ya...? Nah...kalau di Jepang (dan juga Korea Selatan), musim gu- gur itu ditandai dengan Daun Momiji... Kalau masuk musim gugur, daunnya berubah warna dari hi- jau jadi merah lho, kayak foto di atas ini...^^ (Iv) TENTANG EDISI INI... Artikel newsletter kali ini datang dari dua kakak bintang baru hoshiZora. Karena ini pengalaman per- tama mereka di hoshiZora, newsletter edisi kali ini juga akan bercerita seputar ‘pengalaman pertama’ yang menarik dari kedua kakak baru kita. Apa aja sih pengalaman serunya? Yuuk, kita tanya.... (Ds) PemRed, Layout: Ivan Artikel: Dissa Editor: FaJoy ISSUE 2, QUARTER 1 FALL 2007 25 NOVEMBER 2007 PAGE 1 Japan Corner! Japan Corner adalah kolom dimana adek2 bisa memperdalam pengetahuan tentang Jepang. Kali ini akan ngebahas tentang permainan tradisional jepang. Di jepang, sama kaya di indonesia, ada macam2 permainan tradisional. Salah satunya, Hanetsuki. Hanetsuki tuh mirip sama badminton, tapi bedanya ga ada net, trus raketnya bentuknya segi empat namanya, hagoita , dan kok nya warna. Biasanya dimainin cewek, tapi cowok juga bisa kok. Orang yang kalah, mukanya diwarnain pake tinta item… hahaha… Menurut mitos, makin lama shuttlecocknya ga jatuh, makin gede orang yang maen dilindungi dari nyamuk tahun itu. (Fj)

ISSUE 2, QUARTER 1 FALL 2007 25 NOVEMBER 2007 hZ …€¦ · ngga dibayarin, hehe” katanya. 2 bulan kak Almira belajar bahasa jepang, pagi kuliah sastra Rusia, sorenya les jepang

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ISSUE 2, QUARTER 1 FALL 2007 25 NOVEMBER 2007 hZ …€¦ · ngga dibayarin, hehe” katanya. 2 bulan kak Almira belajar bahasa jepang, pagi kuliah sastra Rusia, sorenya les jepang

hZ Newsletter!Momiji!Saatnya di Jepang daun momiji berubah warna...

(Photo by K. Johnson)

Kalau di musim semi, orang ramai membicarakan bunga sa-kura, kalau musim gugur, kira2 apa ya...? Nah...kalau di Jepang (dan juga Korea Selatan), musim gu-gur itu ditandai dengan Daun Momiji... Kalau masuk musim gugur, daunnya berubah warna dari hi-jau jadi merah lho, kayak foto di atas ini...^ ̂(Iv)

TENTANG EDISI INI... Artikel newsletter kali ini datang dari dua kakak bintang baru hoshiZora. Karena ini pengalaman per-tama mereka di hoshiZora, newsletter edisi kali ini juga akan bercerita seputar ‘pengalaman pertama’ yang menarik dari kedua kakak baru kita.

Apa aja sih pengalaman serunya? Yuuk, kita tanya.... (Ds)

PemRed, Layout: Ivan

Artikel: Dissa

Editor: FaJoy

ISSUE 2, QUARTER 1 FALL 2007 25 NOVEMBER 2007

PAGE 1

Japan Corner!Japan Corner adalah kolom

dimana adek2 bisa memperdalam pengetahuan tentang Jepang. Kali ini akan ngebahas tentang permainan tradisional jepang. Di jepang, sama kaya di indonesia, a d a m a c a m 2 p e r m a i n a n tradisional. Salah satunya, Hanetsuki.

Hanetsuki tuh mirip sama badminton, tapi bedanya ga ada net, trus raketnya bentuknya segi empat namanya, hagoita, dan kok nya warna. Biasanya dimainin cewek, tapi cowok juga bisa kok.

Orang yang kalah, mukanya diwarnain pake tinta item…hahaha… Menurut mitos, makin lama shuttlecocknya ga jatuh, makin gede orang yang maen dilindungi dari nyamuk tahun itu.(Fj)

Page 2: ISSUE 2, QUARTER 1 FALL 2007 25 NOVEMBER 2007 hZ …€¦ · ngga dibayarin, hehe” katanya. 2 bulan kak Almira belajar bahasa jepang, pagi kuliah sastra Rusia, sorenya les jepang

KAK ALMIRA.... Kakak bintang hoshiZora kita kali ini, kak Almira, sekarang tahun kedua jurusan manajemen. Kak Almira ini ternyata sebelum kuliah di APU, pernah ke Jepang loh! Lho, kok bisa?

Jadi, sebelum ke APU, kak Almira pernah belajar sastra Rusia di Universitas Padjadjaran (UnPad). Katanya sih, dulunya, kak Almira ngga suka suka banget sama jepang. Malah, katanya, pas teman-temannya pada ngobrol tentang jepang, kak Almira biasanya jadi pendengar pasif, ngga komentar dan ngga menanggapi.

Terus, kenapa kak Almira mau berangkat ke Jepang yah?? Tern-yata, beasiswa U2U (University to University) yang diberikan oleh universitasnya, memfasilitasi kak Almira berkuliah di Tenri Dai-gaku (Tenri University) di Osaka selama satu tahun. Selain itu, semua biaya hidup, tempat tinggal dan tiket pesawat juga ditang-gung beasiswa tersebut. Wuuihhh, aseekk banget yaahhh!

Nah, supaya punya bekal sebelum berangkat ke Osaka, kak Almira les dulu di fakultas bahasa jepangnya UnPad. “Kalo yang ini ngga dibayarin, hehe” katanya. 2 bulan kak Almira belajar bahasa jepang, pagi kuliah sastra Rusia, sorenya les jepang. “Soalnya, di Tenri Daigaku, semuanya pakai bahasa jepang”, jelasnya.

Ketika sampai di Osaka, kak Almira senang sekali karena tern-yata orang jepang di sana ramah ramah. Walaupun tinggal di tem-pat yang ga ada orang Indoya, banyak juga orang jepang yang bisa bahasa Indonesia. “Ada jurusan sastra Indonesia di sana, jadinya

waktu pertama kali datang, aku cukup bisa berkomunikasi dengan lancar”, katanya…

Selama 1 tahun tinggal di sana, pelajaran apa sih yang kak Almira bisa ambil? “Setelah tinggal dan belajar di sana, aku jadi suka dan menghargai budaya jepang. Menurutku, walaupun orang jepang banyak yang ngga beragama, kelakuan dan sikap sehari-hari mereka sangat menunjukkan akhlak yang baik. Keramahan dan kebaikan hati mereka, juga sikap disiplinnya itu patut banget untuk dicontoh. Pengalaman pertama aku di Jepang, mengajarkan aku nilai-nilai penting untuk sukses di masa depan.” (Ds)

(Kak Almira, paling kanan, waktu di Tenri Daigaku)

KAK MUTIE...

(Kak Mutie waktu Indonesian Week 07) Cerita kedua kita datang dari kak Mutie, kakak bintang yang baru bergabung dengan hoshiZora di round 4 ini. Kak Mutie sekarang udah tahun ke 4, jurusannya Asia Pacific Studies, jurusan ini belajarnya tentang ilmu sosial gitu, yah… gambarannya kira kira kaya pelajaran IPS di SD gt deh .

Kata kak mutie, dia jadi kakak bintang karena ingin berbagi dan lebih mengenal adik-adik bintang. Meskipun udah tahu hoshiZora dari awal dibentuk, kak Mutie baru sekarang berkesempatan jadi kakak bintang. “Aku seneng banget akhirnya bisa jadi kakak bintang. Mudah-mudahan aku bisa sharing sekaligus belajar banyak dari hoshiZora”, kata Kak Mutie waktu diwawan-cara

Nah… ngomong-ngomong tentang shar-ing, ada ngga sih pengalaman seru kak Mutie yang bisa dibagi ke adik-adik bin-tang?

“Aku itu anak bungsu dari 6 bersau-dara. Karena banyak kakak, aku dulu ser-ing menyepelekan pekerjaan rumah. Nge-pel, nyapu, pokoknya aku ngga biasa deh kaya gitu gitu. Kakak-kakakku selalu ban-tuin aku, sehingga aku berpikir kalau aku tuh ngga bisa apa-apa.”, ceritanya.

Ketika sampai di Jepang, semuanya jadi berubah. Kak Mutie sekarang harus bisa hidup mandiri. Pada awalnya kak Mutie memang tinggal di AP House (asrama untuk mahasiswa tahun pertama APU). Namun, cuma beberapa bulan tinggal di AP House, kak Mutie mutusin buat pindah ke Beppu, dan tinggal di apartemen sendiri.

“Waktu tinggal di AP House, aku tuh keenakan, karena listrik, air dan gas, se-muanya sudah tersedia. Tapi, sejak tinggal di apartemen sendiri, aku harus mulai

mikir untuk mengatur keuanganku sendiri. Jadi belajar untuk hemat dan menata kebutuhanku sehari-hari.” Hoo,gitu ya kak? Boleh tau ngga kak, se-lama di jepang, pengeluarannya paling besar buat apa sih?

“Telepon! Tagihanku paling besar adalah untuk bayar telepon. Sampai-sampai aku pernah ngga bisa pakai handphone 4 bulan, karena belum bayar tagihan. Akhirnya, aku banyak-banyakin baito (kerja paruh waktu) sambil kuliah. Waktu itu aku bener-bener giat banget kerja, dari tukang cuci piring, pelayan restoran, bantu beres-beres ryo-kan (penginapan), sampai jadi penjaga di kolam renang. Bener-bener banting tulang buat bayar tagihan telepon deh…he he”

Dari pengalaman bekerja itulah kak Mutie mendapatkan pelajaran berharga kalau setiap orang harus punya tanggung jawab dan harus bersikap mandiri. “Aku jadi lebih menghargai apa yang aku punya sekarang, dan punya kesadaran untuk peduli dengan keadaan di sekitar aku juga.” (Ds)

ISSUE 2, QUARTER 1 FALL 2007 25 NOVEMBER 2007

PAGE 2