Upload
meimei
View
125
Download
32
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Makalah Rekayasa Biopproses
Citation preview
REKAYASA BIOPROSES
ISOLASI, SELEKSI, DAN IDENTIFIKASI
MIKROORGANISME (BAKTERI, KAPANG, KHAMIR)
Oleh :
Kelompok 1
1. Liza Novriani (061430401227)
2. Melia (061430401228)
3. Melva M.Pardede (061430401229)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME,
karena atas segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “ Isolasi, Seleksi, Identifikasi
Mikroorganisme (bakteri, kapang, khamir) ”disusun untuk memenuhi tugas
Instrumen dan Teknik Pengukuran.
Tentunya tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini, maka dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr.Ir.Martha Aznury, M.Si selaku dosen mata kuliah Rekayasa
Bioproses Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya yang
telah memberikan arahan,bimbingan serta dukungan kepada kami
dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Teman- teman kelas KC , khususnya kelompok 1 mata kuliah
Instrumen dan Teknik Pengukuran yang selalu memberikan masukan
kepada penulis dalam penulisan dan menyelesaikan tugas makalah ini.
Tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya tugas makalah ini, khususnya kepada
teman-teman yang telah meluangkan waktunya demi terselesaikannya tugas
makalah ini. Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Meskipun penulis
telah mengerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi penulis
masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan dalam penyusunan tugas
makalah ini. Untuk itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi selangkah lebih maju. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi para
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan
mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan
dalam suatu medium di laboratorium. Proses isolasi ini menjadi penting
dalam mempelajari identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan
serologi. Sedangkan pengujian sifat-sifat tersebut di alam terbuka sangat
mustahill untuk dilakukan. Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana
yakni dengan menginokulasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu
medium tertentu yang dapat menyusung kehidupan bakteri.
Istilah pertumbuhan umumnya dipergunakan bakteri dan
mikroorganisme yang lainnya dan biasanya lebih mengacu pada
perubahan di dalam hasil panen sel dan bukanlah dilihat. Dari
pertambahan jumlah individu mikroorganisme tersebut. Suatu proses
pertumbuhan menyatakan pertambahan jumlah atau massa yang
melebihi dari yang ada di dalam inokulum asalnya.
Di dalam suatu populasi bakteri, tidak semua sel mampu hidup
terus. Yang dianggap sebagai sel hidup ialah sel yang mampu
membentuk koloni di dalam agar biak atau membentuk suspensi dalam
larutan biak. Sel-sel yang mampu hidup terus inilah yang dihitung
dengan berbagai metode untuk menetapkan jumlah sel hidup. Pada
jumlah total sel ikut dihitung semua sel yang nampak atau yang dapat
dihitung dengan cara lain, sehingga dengan demikian sel-sel mati dan
cacat ikut dihitung. Cara apapun yang digunakan, jumlah koloni
dihitung sesudah inkubasi
Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni
yaitu, cara pengenceran, cara penuangan, cara penggesekan atau
penggoresan, cara penyebaran, cara pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi
pada hewan. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Untuk metode streak plate misalnya, mikrobia diletakkan dalam
pada ujung plate menggunakan ose,lalu digoreskan pada permukaan
medium agar tersebut dengan pola tertentu yang khas. Ada pula metode
pour plate atau penuangan. Metode ini dapat digunakan untuk
penghitungan bakteri secara langsung. Karena sebelum dituang bakteri
tersebut diencerkan terlebih dahulu. Sehingga syarat penghitungan
langsung yaitu dalam satu media terdapat 30-300 koloni dapat terpenuhi
Metode pengenceran yaitu dengan mengencerkan misalnya satu
ose bakteri dengan air. Lalu hasil pengenceran tersebut diencerkan lagi
dengan beberapa ketentuan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
konsentrasi bakteri.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara melakukan isolasi mikroorganisme dengan
berbagai metode.
2. Mengetahui mikroorganisme melalui seleksi dan identifikasi
mikroorganisme.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isolasi dan Seleksi Mikroorganisme
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini
sangatlah besar dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba
menguasai setiap bagian tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang
cukup basar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat mnebarkan beribu-
ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan bakteri.
Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupun udara juga dihuni oleh
kumpulan mikroorganisme.Penelitian yang layak mengenai
mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk
memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya
dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spsies yang berbeda-
beda yang bikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni in teerdiri
dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk.
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau
yang dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak
ketelitian. Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat-
alat yang akan digunakan untuk pengerjaan medium dan pengerjaan
inokulasi benar- benar steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya
kkontaminasi, yaitu masuknya mikrooba lain yang tidak diinginkan
sehingga biakan yang tumbuh di dalam medium adalah benar- benar
biakan murni. Berikut adalah beberapa teknik isolasi dalam
mikroorganisme :
1. Teknik Pengenceran Suspensi
Pengenceran industry bakteri dari sampel sumber dari lingkungan
dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan kuantitas bakteri dalam
jumlah yang dapat terhitung. Seperti yang telah diketahui bahwa
dalam sampel lingkungan komunitas bakteri berada dalam kuantitas
yang sangat melimpah. Selain mendapatkan kuantitas yang dapat
terhitung, pengenceran industry bakteri dari sampel/ sumber industri
dari alam juga diperlukan dalam rangka memudahkan dalam
pengamatan koloni, terutama dalam kegiatan bertahap pemurnian
industr (sub-kultur). Koloni yang tumbuh terpisah dalam kuantitas
yang dapat dihitung memudahkan peneliti untuk memilih koloni
yang akan dipisahkan (disub-kultur).Pengenceran industry bakteri
dari sampel/ sumber industr dari lingkungan pada umumnya
dilakukan dengan teknik pengenceran berseri (series of dilution).
2. Teknik Isolasi Bakteri
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan dilakukan dengan cara
mengambil sampel mikrobiologi dari lingkungan yang ingin diteliti.
Dari sampel tersebut kemudian dibiakkan dengan menggunakan
media universal atau media selektif, tergantung tujuan yang ingin
Biologipedia.blogspot.com
dicapai. Jika menggunakan media universal akan diperoleh biakan
mikroba campuran. Untuk proses identifikasi maupun isolasi jenis
tertentu saja, dilakukan proses pembuatan industr tunggal dari
industr campuran tersebut. Isolat tunggal atau biakan murni
merupakan biakan yang asalnya dari pembelahan satu sel tunggal.
Ada beberapa metode untuk memperoleh biakan murni dari industri
campuran. Dua di antaranya
yang sering digunakan adalah teknik cawan gores danteknik cawan
tuang. Prinsip dari kedua teknik tersebut sama, yaitu mengencerkan
biakan campuran hingga setiap individu spesies dapat dipisahkan,
sehingga setiap koloni yang terbentuk merupakan hasil dari
pembelahan satu sel.
Metode Cawan Gores Kuadran (Strike Plate)
Metode ini praktis, hemat biaya dan waktu, hanya membutuhkan
keterampilan. Hasil penggoresan diharapkan tampak seperti
gambar dibawah ini.
Kesalahan-kesalahan yang umum dilakukan dalam metode ini
antara lain : (1) tidak memanfaatkan permukaan medium untuk
digores sehingga pengenceran kurang optimal, (2) penggunaan
yang terlalau banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel waktu
digores.
Metode Cawan Tuang (Pour Plate)
bioselisthebest.blogspot.com
Metode cawan tuang merupakan teknik lain yang
dapatdigunakan untuk mendapatkan koloni murni
mikroorganisme. Kelemahan metode ini adalah membutuhkan
waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak
memerlukan keterampilan tinggi. Biakan campuran diencerkan
dengan menggunakan medium agar yang telah dicairkan dan
didinginkan. Pengenceran dilakukan dalam beberapa tahap
hingga diperoleh koloni tunggal
Goresan Sinabung
Cara kerja :
. Menyentuhkan loop pada koloni dan gores secara kontinyu
sampai setengah permukaan agar.
. Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC lanjutkan goresan
sampai habis.
. Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk
mendapatkan
koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau
medium
baru.
gz208pdg.blogspot.com
biologipedia.blogspot.com
Goresan T
Cara kerja :
· Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker
· Inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag
· Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin, kemudian
lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2 (streak pada gambar).
Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang sempurna
· Lakukan hal yang sama pada daerah 3
Spread Plate
Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan
industry bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni.
Adapun prosedur kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut :
· Ambil cairan sebanyak 0,1 ml dengan pipet ukur
kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat.
· Batang L atau batang drugal diambil kemudian disemprot dan
dibakar diatas ndust beberapa saat, kemudian didinginkan dan
ditunggu beberapa detik.
· Kemudian disebarkan dengan menggosokannya pada permukaan
agar supaya tetesan ndustry merata, penyebaran akan lebih efektif
bila cawan ikut diputar.
· Hal yang perlu diingat bahwa batang L yang terlalu panas dapat
menyebabkan sel-sel mikroorganisme dapat mati karena panas.
B. Identifikasi Mikroorganisme
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme
ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk
dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah
biologipedia.blogspot.com
biologipedia.blogspot.com
abad ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang
mikroorganisme terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang.
Bakteri
Morfologi bakteri sangat sederhana, sehingga sangat tidak mungkin
hanya menggunakan morfologi sel untuk informasi taksonomi. Namun
demikian morfologi tetap bernilai dalam taksonomi. Morfologi bakteri
yang dipertimbangkan adalah :
1. Bentuk sel bakteri
Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar
(berdasarkan bentuknya) yaitu:
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola
dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
- Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
- Diplococcus, jka berganda dua-dua
- Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur
sangkar
- Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
Id.wikipedia.org
- Staphylococcus, jika bergerombol
- Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang
atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
- Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
- Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan
mempunyai variasi sebagai berikut:
Id.wikipedia.org
Id.wikipedia.org
- Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah
lingkaran (bentuk koma)
- Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
- Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
2. Ukuran sel bakteri
- Sangat kecil dan bervariasi : 1,0 – 5,0 x 0,5 – 1,0 μm, diameter 0,6
μm.
- Diamati dengan mikroskop pada pembesaran maksimum (100x)
- Detil struktur sel dapat diamati dengan menggunakan mikroskop
electron
Reproduksi Bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual (tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada
bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi
dua. Selama proses pembelahan, material juga menduplikasi diri dan
membelah menjadi dua, dan mendistribusikan dirinya sendiri pada dua
sel baru. Bakteri membelah diri dalam waktu yang sangat singkat.Pada
kondisi yang menguntungkan berduplikasi setiap 20 menit.
Cara Reproduksi Bakteri selain pembelahan biner antara lain :
1. Konjugasi : reproduksi seksual dimana bakteri bertukar bahan ndustr
sebelum membelah diri, sehingga turunannya memiliki gen baru.
Material ditransfer melalui pili sex.
2. Transformasi – bakteri mengambil gen dari bakteri lain yang telah
mati dari lingkungannya.
3. Transduksi – virus menyisipkan gen baru ke dalam sel bakteri.
Metoda ini digunakan dalam bioteknologi untuk menghasilkan bakteri
yang dapat menghasilkan insulin.
Jenis-jenis Bakteri
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dapat digolongkan
menjadi dua golongan yaitu :
A. Bakteri Heterotrof
Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa zat dari
lingkungannya karena tidak dapat menyusun sendiri zat yang
dibutuhkannya. Zat diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri
yang mendapatkan zat dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa
makanan, kita sebut sebagai bakteri saprofit. Bakteri ini
menguraikan zat dalam makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2,
H2O, dan mineral.
B. Bakteri Autotrof
Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan
sendiri dari zat anorganik yang ada. Dari sumber yang digunakannya,
bakteri (auto = sendiri, trophein = makanan) dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu:
1. Bakteri fotoautrotof
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya
sebagai untuk mengubah zat anorganik menjadi zat melalui
proses fotosintesis. Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau,
bakteri ungu.
2. Bakteri kemoautrotof
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan kimia
yang diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari
molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan
melepaskan. Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas.
Nitrosomonas dapat memecah NH3 menjadi NH2, air.
Di samping terdapat bakteri yang dikelompokkan berdasarkan cara
mendapatkan makanan, ada juga penggolongan bakteri berdasarkan
sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi. Bakteri itu
dikelompokan sebagai berikut:
1. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas dalam proses
respirasinya. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan
Nitrobacter.
2. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen bebas dalam
proses respirasinya. Misal: Streptococcus lactis.
Sedangkan berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri
dikelompokkan lagi menjadi:
1 . Bakteri aerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana mengandung
oksigen. Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.
2. Bakteri anaerob obligat
yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam suasana tanpa
oksigen. Misal: Clostridium tetani.
3. Bakteri anaerob fakulatif
yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Misal:
Escherichia coli, Salmonella thypose dan Shigella.
Kapang
Kapang (Mold) adalah fungi multiseluler yang mempunyai
ndustry, dan pertumbuhannya pada substrat mudah dilihat karena
penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya mula-
mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk
berbagai warna tergantung dari jenis
Kapang.
Menurut Fardiaz kapang terdiri dari suatu thallus yang tersusun
dari
yang bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa membentuk suatu
jalinan yang disebut miselium. Setiap hifa memiliki lebar 5-10 µm.
Menurut Fardiaz ,dan Waluyo, kapang dapat dibedakan menjadi 2
kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau
nonseptat dan hifa bersekat atau septat. Septat akan membagi hifa
menjadi bagian-bagian, dimana setiap bagian tersebut memiliki inti satu
atau lebih. Kapang yang tidak memiliki septat maka inti sel tersebar di
sepanjang hifa. Dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum
yang tidak tertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas
bergerak dari satu ruang ke ruang lainnya. Kapang yang bersekat antara
lain kelas Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Sedangkan
kapang yang tidak bersekat yaitu kelas Phycomycetes (Zygomycetes dan
Oomycetes).
Reproduksi Kapang
Secara alamiah kapang berkembang biak dengan berbagai cara,
baik aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan
spora. Dapat pula secara
seksual dengan
peleburan dari kedua
induknya. Pada
Sule-gratis.blogspot.com
pembelahan, suatu sel membelah diri untuk membentuk dua sel anak
yang serupa. Pada penguncupan suatu sel anak tumbuh dari penonjolan
kecil pada sel inangnya .
Menurut Fardiaz, secara aseksual spora kapang diproduksi dalam
jumlah banyak, berukuran kecil dan ringan, serta tahan terhadap keadaan
kering. Spora ini mudah beterbangan di udara, dan bila berada pada
substrat yang cocok, maka spora tersebut tumbuh menjadi miselium
baru.
Spora aseksual yaitu:
1. Konidiospora atau konidia, yaitu spora yang dibentuk di ujung atau
di sisi suatu hifa. Konidia kecil dan bersel satu disebut disebut
mikrokonidia. Sedangkan konidia besar dan banyak disebut
makrokonidia.
2. Sporangiospora. Spora bersel satu, terbentuk di dalam kantung spora
yang disebut sporangium di ujung hifa khusus yang disebut
sporangiofora.
3. Oidium atau arthrospora, spora bersel satu ini terjadi karena
segmentasi pada ujung-ujung hifa. Sel-sel tersebut selanjutnya
membulat dan akhirnya melepaskan diri sebagai spora.
4. Klamidospora, spora ini berdinding tebal, dan sangat resisten
terhadap keadaan yang buruk yang terbentuk pada sel-sel hifa.
5. Blastospora, terbentuk dari tunas pada miselium yang kemudian
tumbuh menjadi spora. Juga terjadi pada pertunasan sel-sel khamir.
Perkembangbiakan seksual. Pada beberapa spesies perbedaan morfologi
antara jenis kelamin belum sehingga semua disebut . Tapi pada
beberapa spesies mempunyai perbedaan gamet besar dan kecil sehingga
disebut mikrogamet (sel kelamin jantan) dan makrogamet (sel kelamin
betina).
Spora seksual yaitu:
1. Askospora. Spora bersel satu terbentuk di dalam kantung yang
disebut dengan askus. Biasanya terdapat 8 askospora di dalam setiap
askus.
2. Basidiospora. Spora bersel satu terbentuk gada yang dinamakan
basidium.
3. Zigospora. Spora besar dan berdinding tebal yang terbentuk apabila
ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi dinamakan
gametangia.
4. Oospora. Spora terbentuk di dalam struktur betina khusus yang
disebut oogonium. Pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan di
anteridium menghasilkan. Dalam setiap oogonium terdapat satu atau
lebih oosfer.
Sifat Fisiologi Kapang
1. Kebutuhan air
Kebanyakan kapang membutuhkan air minimal untuk
pertumbuhannya dibandingkan dengan khamir dan bakteri Air
merupakan pelarut esensil yang dibutuhkan bagi semua reaksi
biokimiawi dalam hidup dan sekitar 90% menyusun berat basah sel.
2. Suhu pertumbuhan
Kebanyakan kapang bersifat mesofilik, yaitu mampu tumbuh baik
pada suhu kamar. Suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan
kapang adalah sekitar 25-30oC, tetapi beberapa dapat tumbuh pada
suhu 35-37oC atau lebih. Beberapa kapang bersifat psikotrofik yakni
dapat tumbuh baik pada suhu lemari es, dan beberapa bahkan masih
dapat tumbuh lambat pada suhu dibawah suhu pembekuan, -5 sampai
-10oC, selain itu beberapa kapang bersifat termofilik yakni mampu
tumbuh pada suhu tinggi .
3. Kebutuhan oksigen dan pH
Semua kapang bersifat, yakni membutuhkan oksigen dalam
pertumbuhannya. Kebanyakan kapang dapat tumbuh baik pada pH
yang luas, yakni 2,0-8,5, tetapi biasanya pertumbuhannya akan baik
bila pada kondisi asam atau pH rendah .
4. Nutrien
Waluyo menyatakan nutrisi sangat dibutuhkan kapang untuk
kehidupan dan pertumbuhannya, yakni sebagai sumber karbon,
sumber nitrogen, sumber, dan pertumbuhan (mineral dan vitamin).
Nutrien tersebut dibutuhkan untuk membentuk ndust dan menyusun
komponen-komponen sel. Kapang dapat menggunakan berbagai
komponen sumber makanan, dari materi yang sederhana hingga
materi yang kompleks. Kapang mampu memproduksi enzim
hidrolitik, seperti proteinase dan lipase. Maka dari itu kapang
mampu tumbuh pada bahan yang mengandung pati, protein atau
lipid.
5. Komponen penghambat
Beberapa kapang mengeluarkan komponen yang dapat menghambat
pertumbuhan organisme lainnya. Komponen ini disebut antibiotik,
misalnya penisilin yang diproduksi oleh Penicillium chrysogenum,
dan clavasin yang diproduksi oleh Aspergillus clavatus. Sebaliknya,
beberapa komponen lain bersifat mikostatik atau fungistatik, yaitu
menghambat pertumbuhan kapang, misalnya asam sorbat, propionat
dan asetat, atau bersifat fungisidal yaitu membunuh kapang.
Jenis-jenis kapang1.Rhizopus
Rhizopussering disebut kapang roti karena sering tumbuh dan
menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini
jugaseringtumbuh pada sayuran dan buah-buahan. Spesies Rhizopus
yang sering tumbuh pada roti adalah R.stoloniferdan R.nigrican.
Selain merusak makanan,beberapa spesies Rhizopusjuga digunakan
dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi tradisional, misal R.
oligosporusdan R. oryzaeyang digunakan dalam fermentasi berbagai
macam tempedanoncom hitam.
2.Aspergillus
Kapang ini tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan
garam tinggi, oleh karena itu dapat tumbuh pada makanan dengan kadar
air rendah. Grup ini mempunyai konidia berwarna hijau, dan
membentuk askospora yang terdapat didalam
aski perithesia berwarna kuning sampai
merah. Grup A. nigermempunyai kepala
pembawa konidia yang besar yang dipak
secara padat, bulat dan berwarna hitam,
coklat hitam atau ungu coklat. Konidianya
kasar dan mengandung pigmen. Grup A.
flavus-oryzaetermasuk spesies yang penting
dalam fermentasi beberapa makanan
tradisional dan untuk memproduksi enzim, tetapi
Proprofs.com
biology.stackexchange.com
kapang dalam grup ini sering menyebabkan kerusakan makanan.
A.oryzae digunakan dalam fermentasi tahap pertama dalam pembuatan
kecap dan tauco. Konidia dalam grup ini berwarna kuning sampai hijau,
dan mungkin membentuk sklerotia.
3.Penicillium
Kapang ini sering menyababkan kerusakan pada sayuran, buah-buahan
dan serealia. Penicillium juga digunakan oleh dalam industriuntuk
memproduksi antibiotic.
4.Neurospora (Monila)
Neurospora (Monila) sitophiladan N. crassamerupakan spesies yang
umum dijumpai pada makanan dan disebut kapang roti merah atau
kapang nasi merah karena
pertumbuhannya yang
cepat pada roti atau nasi
dengan membentuk warna
merah-oranye. N.
sitophilajuga digunakan
dalam pembuatan
www.mycology.adelaide.edu.au
bioselisthebest.blogspot.com
oncom merah. Pembentukan askospora yang terdapat didalam
perithesia jarang terlihat pada kapang ini.
Khamir
Khamir (yeast) merupakan jasad renik (mikroorganisme) yang pertama
yang digunakan manusia dalam industri pangan. Orang-orang Mesir
zaman dahulu telah menggunakan yeastdan proses fermentasi dalam
memproduksi minuman beralkohol dan membuat roti pada lebih dari
5000 tahun yang lalu. Khamir merupakan jenis jamur uniseluler. Istilah
khamir umumnya digunakan untuk bentuk-bentuk yang menyerupai
jamur dari kelompok Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi
uniseluler berbentuk ovoid atau spheroid. Bentuk khamir dapat sperikal
sampai ovoid, kadang dapat membentuk miselium semu. Ukuran juga
bervariasi. Struktur yang dapat diamati meliputi dinding sel, sitoplasma,
vakuol air, globula lemak dan granula. Kebanyakan khamir melakukan
reproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas secara
multilateral ataupun pola.
Sifat Fisiologis
Khamir kebanyakan tumbuh paling baik pada kondisi dengan air yang
cukup. Khamir dapat tumbuh pada medium dengan gula atau garam
yang tinggi, sehingga khamir kebutuhan airuntuk pertumbuhan lebih
sedikit dibandingkan dengan bakteri. Batas aktivitas air khamir terendah
untuk pertumbuhan berkisar antara 0,88-0,94. Selain itu banyak kamir
yang bersifat osmofilik yakni dapat tumbuh pada medium dengan
aktivitas air relative rendah, yaitu 0,62-0,65. Kisaran suhu untuk
pertumbuhan kebanyakan khamir pada umumnya hamper sama denga
kapang, yaitu suhu optimum 25-30 derajat celcius dan suhu maksimum
34-47 derajat celcius, tetapi beberapa khamir dapat tumbuh pada suhu 0
derajat celcius. Kebanyakan khamir lebih cepat tumbuh pada pH 4.0-4,5,
dan tidak dapat tumbuh dengan baik pada medium alkali, kecuali jika
telah beradaptasi.
Klasifikasi Khamir
Berdasarkan morfologinya, khamir diklasifikasikan menjadi dua
kelompok yaitu:
1)Kelompok yeast sejati
Kelompokyeastsejati pada dasarnya termasuk kedalam
kelasAscomycetes, dengan ciri memiliki spora. Termasuk kedalam
kelompok ini adalah berbagai spesies Saccharomyces,
Schizosaccharomyces, Zygosaccharomyces, Pichia,Hansenula,
Debaryomyce dan Hanseniaspora. Sedangkan pada kelompok jenis
yeastsejati ini spesies yang umum digunakan dalam industri
adalahSaccharomyces cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti,
minuman beralkohol, glyserol dan enzim invertase.
2) Kelompok yeast yang liar
Kelompok yeast ini tidak mempunyai spora.Yeastliar ini
pertumbuhannya terkadang diharapkan ada yang tidak diharapkan
dalam suatu fermentasi. Termasuk dalam kelompok yeast ini
adalahCandida, Torulopsis,Brettanomyces, Rhodotorula,
Trichosporon dan Kloeckera. Contoh: Khamir Gambar Cryptococcus
Debaryomyces Rhodotorula Saccharomyces
Tabel Perbedaan antara Kapang dan Khamir
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa untuk mengisolasi, mengidentifikasi serta
menyeleksi suatu mikroba diperlukan pengetahuan dasar tentang
karakteristik mikroba yang akan diteliti, cara hidupnya serta
perkembangbiakan nya. Mikroba memiliki banyak jenis mulai dari
bakteri,kapang, dan khamir. Untuk mengetahuinya dilakukan penelitian
agar mengetahui perbedaan dari ketiga jenis mikroorganisme tersebut.
Terutama pada kapang dan khamir yang terlihat sama namun sangat
berbeda. Oleh karena itu dibutuhkan ketelitian serta ketepatan dalam
mengamatinya.
DAFTAR PUSTAKA
Aznury, Martha.2014.Isolasi, Seleksi dan Identifikasi
Mikroorganisme.Modul Kuliah Rekayasa Bioproses.Jurusan Teknik
Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang
http://farmingresearch.blogspot.com/2014/01/teknik-isolasi-bakteri.html
http://sulaiman-analis.blogspot.com/2014/04/bakteri-materi-lengkap-
tentang-bakteri.html\
http://mikrobiologilautunpad.files.wordpress.com/
2013/04/3_mikrolaut_modul_3_ta2013.pdf
https://adingpintar.files.wordpress.com/2012/04/kapang.pdf
http://www.academia.edu/5030128/Mikrobiologi_Umum_-
_Perbedaan_Kapang_dan_Khamir