22
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Gagasan bahwa setiap organisme memiliki kode genetik yang unik yang akan diteruskan ke generasi mendatang adalah hipotesis jauh sebelum mekanisme yang sebenarnya, atau memang sumber, informasi diwariskan seperti disepakati. Setelah Mendel (1857) menunjukkan bahwa karakteristik fenotipik bisa ditransfer dari orang tua kepada keturunannya, Fred Griffith ditetapkan pada 1928 untuk menemukan bukti bahwa molekul bertanggung jawab untuk menjaga dan mengirimkan informasi ini adalah DNA. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh percobaan yang dilakukan secara meyakinkan oleh Avery dan (kemudian) oleh Hershey & Chase, menetapkan bahwa DNA memang diwariskan gudang informasi. Dari penegasan dan pengetahuan bahwa RNA adalah prekursor langsung untuk protein, Francis Crick diusulkan dalam kertas 1954 - dan kembali dalam 1970 - merumuskan diagram alir yang telah menjadi dikenal sebagai dogma sentral dari biologi molekuler: DNA ke RNA untuk Protein. Penemuan-penemuan modern telah menyoroti bahwa aliran informasi genetik jauh lebih dinamis. Sebagai contoh, beberapa RNA tidak kode untuk protein dan malah ditakdirkan untuk tetap menjadi RNA nukleotida. Jenis ini dikenal sebagai RNA fungsional atau ncRNA - yaitu non-coding - seperti tRNA dan rRNA. Selain itu, ribozim dapat bertindak sebagai katalis, melakukan sendiri 'protein' fungsi tanpa pernah menyelesaikan rute sekuensial semua cara untuk protein. Perpanjangan modern dogma adalah bahwa RNA juga dapat bertindak sebagai template untuk sintesis DNA. Proses ini dikenal sebagai reverse transkripsi yang menggunakan enzim reverse transcriptase dan telah terbukti ada di retrovirus. Temuan ini penting untuk pengembangan teori karena menegaskan postulasi Crick bahwa RNA bisa kembali ke DNA dan lebih lanjut memperluas pemahaman kita tentang konsep pusat. STIKES Kurnia Jaya Persada S1 Keperawatan 1

Isi Biologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perawat

Citation preview

BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Gagasan bahwa setiap organisme memiliki kode genetik yang unik yang akan diteruskan ke generasi mendatang adalah hipotesis jauh sebelum mekanisme yang sebenarnya, atau memang sumber, informasi diwariskan seperti disepakati. Setelah Mendel (1857) menunjukkan bahwa karakteristik fenotipik bisa ditransfer dari orang tua kepada keturunannya, Fred Griffith ditetapkan pada 1928 untuk menemukan bukti bahwa molekul bertanggung jawab untuk menjaga dan mengirimkan informasi ini adalah DNA. Hal ini kemudian dikonfirmasi oleh percobaan yang dilakukan secara meyakinkan oleh Avery dan (kemudian) oleh Hershey & Chase, menetapkan bahwa DNA memang diwariskan gudang informasi. Dari penegasan dan pengetahuan bahwa RNA adalah prekursor langsung untuk protein, Francis Crick diusulkan dalam kertas 1954 - dan kembali dalam 1970 - merumuskan diagram alir yang telah menjadi dikenal sebagai dogma sentral dari biologi molekuler: DNA ke RNA untuk Protein.

Penemuan-penemuan modern telah menyoroti bahwa aliran informasi genetik jauh lebih dinamis. Sebagai contoh, beberapa RNA tidak kode untuk protein dan malah ditakdirkan untuk tetap menjadi RNA nukleotida. Jenis ini dikenal sebagai RNA fungsional atau ncRNA - yaitu non-coding - seperti tRNA dan rRNA. Selain itu, ribozim dapat bertindak sebagai katalis, melakukan sendiri 'protein' fungsi tanpa pernah menyelesaikan rute sekuensial semua cara untuk protein. Perpanjangan modern dogma adalah bahwa RNA juga dapat bertindak sebagai template untuk sintesis DNA. Proses ini dikenal sebagai reverse transkripsi yang menggunakan enzim reverse transcriptase dan telah terbukti ada di retrovirus. Temuan ini penting untuk pengembangan teori karena menegaskan postulasi Crick bahwa RNA bisa kembali ke DNA dan lebih lanjut memperluas pemahaman kita tentang konsep pusat.

2. Rumusan Masalah

a. DNA dan RNA

b. Perbedaan DNA dan RNA

c. Dogma Centra

3. Tujuan

a. Mengetahui seputar DNA dan RNA

b. Perbedaan DNA dan RNA

c. Arti Dogma Centa

BAB II

Pembahasan

1. DNA

Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal denganDNA(bahasaInggris:deoxyribonucleicacid), adalah sejenisasam nukleatyang tergolongbiomolekulutama penyusunberat keringsetiaporganisme. Di dalamsel, DNA umumnya terletak di dalaminti sel.

Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagaimateri genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenisvirus(dan virus tidak termasuk organisme) sepertiHIV(Human Immunodeficiency Virus).

1.1. Sejarah DNA

DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan SwissFriedrich MiescherdiTubingen,Jerman, yang menamainyanucleinberdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun demikian, penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat genetikaMendel. DNA danproteindianggap dua molekul yang paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut.

Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian olehAverydan rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transformsel bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh.Eksperimenyang dilakukanHersheydanChasemembuktikan hal yang sama dengan menggunakanpencari jejak radioaktif(bahasa Inggris:radioactive tracers).

Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: "bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik". Persoalan ini dijawab olehFrancis Crickdan koleganyaJames Watsonberdasarkan hasildifraksisinar Xpada DNA olehMaurice WilkinsdanRosalind Franklin.

Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA sebagaipolimeryang terdiri dari 4basadariasam nukleat, dua dari kelompokpurina:adenina dan guanina; dan dua lainnya dari kelompokpirimidina:sitosina dan timina. Keempatnukleobasatersebut terhubung denganglukosa fosfat.[5]

Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentukheliksyang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwadiameterheliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks.

Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiahNobel Kedokteranpada 1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini.

Konfirmasi akhir mekanismereplikasi DNAdilakukan lewatpercobaan Meselson-Stahlyang dilakukan tahun 1958.

1.2. Struktur DNA

Blok bangunan DNA adalah molekul yang disebut nukleotida, yang terdiri dari gula deoksiribosa (gula 5-karbon), sebuah basa nitrogen yang melekat pada gula, dan gugus fosfat. Ada empat jenis molekul nukleotida tergantung pada jenis basa nitrogen terpasang. Keempat nukleotida (dan basa nitrogen masing-masing) adalah:

AdenosineAdenosine (Adenin)ThymidineThymidine (Timin)GuanosineGuanosine (Guanin)CytidineCytidine (Sitosin)

Sitosin dan timin adalah pirimidin, sejenis molekul heterosiklik beranggota enam. Di sisi lain, adenin dan guanin adalah purin, yang merupakan molekul dua cincin yang terdiri dari cincin pirimidin dan cincin imidazol. Ini nukleotida dihubungkan melalui gugus fosfat dan gugus gula untuk membentuk untai tunggal dari molekul DNA. Kelompok fosfat satu nukleotida dan gugus hidroksil dari nukleotida yang berdekatan terhubung melalui ikatan fosfodiester. gugus Gula dan gugus fosfat membentuk tulang punggung masing-masing untai DNA. Setiap untai memiliki ujung 5 fosfat dan 3 hidroksil akhir.

Helix ganda DNA terdiri dari dua untai komplementer yang berjalan anti-sejajar satu sama lain. Satu untai berjalan di arah 5 3, sedangkan lainnya berjalan ke arah anti-paralel 3 5. Ini untai melekat satu sama lain melalui ikatan hidrogen yang terjadi antara purin dan pirimidin untai berlawanan. Pasangan adenin dengan timin melalui ikatan ganda (A = T), sedangkan pasangan guanin dengan sitosin melalui tiga ikatan (G C). DNA berputar pada jarak tertentu karena sudut ikatan dari molekul tulang punggung DNA. Ini membentuk struktur heliks bukannya tangga lurus. A = T dan G C pasangan basa membentuk anak tangga heliks ini.

1.3. Fungsi DNA

Replikasi (Autokatalis)

Replikasimerupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi ini diperlukan ketika sel akanmembelah diri. Pada setiap sel, kecualisel gamet, pembelahan diri harus disertai dengan replikasi DNA supaya semuaselturunan memiliki informasigenetikyang sama. Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari duarantaidan rantai yang satu merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. Dengan kata lain, dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk.

Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi DNA ini terjadi. Salah satu teori yang paling populer menyatakan bahwa pada masing-masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai "cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.

Proses replikasi memerlukan protein atauenzimpembantu; salah satu yang terpenting dikenal dengan namaDNA polimerase, yang merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatupolimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA. Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang mampu membuka pilinan rantai DNA.

Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.

Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil.

2. Replikasi DNA

Replikasi DNAadalah proses penggandaan rantai gandaDNA. Padasel, replikasi DNA terjadi sebelumpembelahan sel.Prokariotaterus-menerus melakukan replikasi DNA. Padaeukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase Ssiklus sel, sebelummitosisataumeiosisI. Penggandaan tersebut memanfaatkanenzimDNA polimeraseyang membantu pembentukan ikatan antaranukleotida-nukleotidapenyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukanin vitrodalam proses yang disebutreaksi berantai polimerase (PCR).

Replikasi DNA yang terjadi, disebut replikasi semikonservatif, karena masing-masing dari kedua rantai DNA induk bertindak sebagai cetakan/templat untuk pembuatan dua rantai DNA dengan untai ganda yang baru.

2.1. Garpu Replikasi

Garpu replikasi atau cabang replikasi (replication fork) ialah struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi. Garpu replikasi ini dibentuk akibat enzimhelikaseyang memutusikatan-ikatan hidrogenyang menyatukan kedua untaian DNA, membuat terbukanya untaian ganda tersebut menjadi dua cabang yang masing-masing terdiri dari sebuah untaian tunggal DNA. Masing-masing cabang tersebut menjadi "cetakan" untuk pembentukan dua untaian DNA baru berdasarkan urutan nukleotida komplementernya. DNA polimerase membentuk untaian DNA baru dengan memperpanjang oligonukleotida yang dibentuk oleh enzimprimasedan disebutprimer.

DNA polimerase membentuk untaian DNA baru dengan menambahkan nukleotidadalam hal ini, deoksiribonukleotidake ujung 3'-hidroksil bebas nukleotida rantai DNA yang sedang tumbuh. Dengan kata lain, rantai DNA baru disintesis dari arah 5'3', sedangkan DNA polimerase bergerak pada DNA "induk" dengan arah 3'5'. Namun demikian, salah satu untaian DNA induk pada garpu replikasi berorientasi 3'5', sementara untaian lainnya berorientasi 5'3', dan helikase bergerak membuka untaian rangkap DNA dengan arah 5'3'. Oleh karena itu, replikasi harus berlangsung pada kedua arah berlawanan tersebut.

2.2. Langkah Replikasi DNA

Proses replikasi DNA merupakan suatu masalah yang kompleks, dan melibatkan set protein dan enzim yang secara kolektif merakit nukleotida dalam urutan yang telah ditentukan. Dalam menanggapi isyarat molekul yang diterima selama pembelahan sel, molekul-molekul ini melakukan replikasi DNA, dan mensintesis dua untai baru menggunakan helai yang ada sebagai template atau cetakan. Masing-masing dua resultan, molekul DNA yang identik terdiri dari satu untai baru lama dan salah satu DNA. Oleh karena itu proses replikasi DNA disebut sebagai semi-konservatif.

Inisiasi

Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik disebut sebagai asal replikasi, yang memiliki urutan tertentu yang bisa dikenali oleh protein yang disebut inisiator DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat asal, sehingga mengendur untuk docking protein lain dan enzim penting untuk replikasi DNA. Sebuah enzim yang disebut helikase direkrut ke lokasi untuk unwinding (proses penguraian) heliks dalam alur tunggal.

Helikase melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa, dengan cara yang tergantung energi. Titik ini atau wilayah DNA yang sekarang dikenal sebagai garpu replikasi (Garpu replikasi atau cabang replikasi adalah struktur yang terbentuk ketika DNA bereplikasi). Setelah heliks yang unwound, protein yang disebut untai tunggal mengikat protein (SSB) mengikat daerah unwound, dan mencegah mereka untuk annealing (penempelan). Proses replikasi sehingga dimulai, dan garpu replikasi dilanjutkan dalam dua arah yang berlawanan sepanjang molekul DNA.

Sintesi Primer

Sintesis baru, untai komplementer DNA menggunakan untai yang ada sebagai template yang dibawa oleh enzim yang dikenal sebagai DNA polimerase. Selain replikasi mereka juga memainkan peran penting dalam perbaikan DNA dan rekombinasi.

Namun, DNA polimerase tidak dapat memulai sintesis DNA secara independen, dan membutuhkan 3 gugus hidroksil untuk memulai penambahan nukleotida komplementer. Ini disediakan oleh enzim yang disebut DNA primase yang merupakan jenis DNA dependent-RNA polimerase. Ini mensintesis bentangan pendek RNA ke untai DNA yang ada. Ini segmen pendek disebut primer, dan terdiri dari 9-12 nukleotida. Hal ini memberikan DNA polimerase platform yang diperlukan untuk mulai menyalin sebuah untai DNA. Setelah primer terbentuk pada kedua untai, DNA polimerase dapat memperpanjang primer ini menjadi untai DNA baru.

Unwinding DNA dapat menyebabkan supercoiling(bentukan seperti spiral yang mengganggu)di wilayah berikut garpu. Ini superkoil DNA Unwinding oleh enzim khusus yang disebut topoisomerase yang mengikat ke bentangan DNA depan garpu replikasi. Ini menciptakan nick di untai DNA dalam rangka untuk meringankan supercoil tersebut.

Sintesis Leading Strand

DNA polimerase dapat menambahkan nukleotida baru hanya untuk ujung 3 dari untai yang ada, dan karenanya dapat mensintesis DNA dalam arah 5 3 saja. Tapi untai DNA berjalan di arah yang berlawanan, dan karenanya sintesis DNA pada satu untai dapat terjadi terus menerus. Hal ini dikenal sebagai untaian pengawal (leading strand).

Di sini, DNA polimerase III (DNA pol III) mengenali 3 OH akhir primer RNA, dan menambahkan nukleotida komplementer baru. Seperti garpu replikasi berlangsung, nukleotida baru ditambahkan secara terus menerus, sehingga menghasilkan untai baru.

Sintesis Lagging Strand

Pada untai berlawanan, DNA disintesis secara terputus dengan menghasilkan serangkaian fragmen kecil dari DNA baru dalam arah 5 3. Fragmen ini disebut fragmen Okazaki, yang kemudian bergabung untuk membentuk sebuah rantai terus menerus nukleotida. Untai ini dikenal sebagailagging Strand(untai tertinggal) sejak proses sintesis DNA pada untai ini hasil pada tingkat yang lebih rendah.

Di sini, primase menambahkan primer di beberapa tempat sepanjang untai unwound. DNA pol III memperpanjang primer dengan menambahkan nukleotida baru, dan jatuh ketika bertemu fragmen yang terbentuk sebelumnya. Dengan demikian, perlu untuk melepaskan untai DNA, lalu geser lebih lanjut up-stream untuk memulai perluasan primer RNA lain. Sebuah penjepit geser memegang DNA di tempatnya ketika bergerak melalui proses replikasi.

Penghapusan Primer

Meskipun untai DNA baru telah disintesis primer RNA hadir pada untai baru terbentuk harus digantikan oleh DNA. Kegiatan ini dilakukan oleh enzim DNA polimerase I (DNA pol I). Ini khusus menghilangkan primer RNA melalui 5 3 aktivitas eksonuklease nya, dan menggantikan mereka dengan deoksiribonukleotida baru oleh 5 3 aktivitas polimerase DNA.

Ligasi

Setelah penghapusan primer selesai untai tertinggal masih mengandung celah atau nick antara fragmen Okazaki berdekatan. Enzim ligase mengidentifikasi dan segel nick tersebut dengan menciptakan ikatan fosfodiester antara 5 fosfat dan 3 gugus hidroksil fragmen yang berdekatan.

Pemutusan

Replikasi mesin ini menghentikan di lokasi terminasi khusus yang terdiri dari urutan nukleotida yang unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein khusus yang disebut tus yang mengikat ke situs tersebut, sehingga secara fisik menghalangi jalur helikase. Ketika helikase bertemu protein tus itu jatuh bersama dengan terdekat untai tunggal protein pengikat.

3. RNA

Asam ribonukleat(bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) adalah satu dari tigamakromolekulutama (bersama denganDNAdanprotein) yang berperan penting dalam segala bentuk kehidupan.

Asam ribonukleat berperan sebagai pembawabahan genetikdan memainkan peran utama dalamekspresi genetik. Dalamdogma pokok(central dogma)genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresifenotipikyang diwujudkan dalam bentuk protein.

3.1. Struktur RNA

Struktur dasar RNA mirip denganDNA. RNA merupakanpolimeryang tersusun dari sejumlahnukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu guguspentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan guguspentosadari nukleotida yang lain.

Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugushidroksilcincingulapentosa, sehingga dinamakanribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebutdeoksiribosa.Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecualibasatiminapada DNA diganti denganurasilpada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan:adenina,guanina,sitosina, atau urasil untuk suatunukleotida.

Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.

Struktur dasar dari RNA, namun, dapat dijelaskan sebagai ribosa gula, yang adalah nomor dari 1' melalui 5', dengan:

basis yang melekat pada posisi 1'

gugus hidroksil pada posisi 2'

fosfat yang melekat pada 3' posisi satu ribosa dan 5' posisi berikutnya

RNA pangkalan

Basis yang melekat 1' posisi, umumnya adenin (A), sitosina (C), guanina (G) atau urasil (U). Adenina dan guanina merupakan purina; sitosina dan urasil adalah merupakan pirimidina. Dasar dapat membentuk ikatan hidrogen antara sitosina, dan guanina, adenina dan urasil dan guanina-urasil. Tidak seperti DNA yang berisi hanya empat basa A, T, G dan C, RNA matang dapat mengandung basa yang dimodifikasi dan gula Pseudouridina (), di mana hubungan antara urasil dan ribosa berubah dari ikatan CN CC bond, dan ribotimidina (T), yang ditemukan di berbagai tempat. Lain terkenal adalah Hipoxantina, basa adenina deaminated nukleosida yang disebut inosina (I).

Gugus hidroksil RNA

Ada kehadiran gugus hidroksil pada posisi 2' ribosa gula. Hal ini membuat RNA berbeda dari DNA dan RNA membuat mengadopsi A-bentuk geometri daripada B-bentuk paling sering diamati dalam DNA. Ini berarti ada alur utama yang sangat dalam dan sempit dan alur yang dangkal dan lebar kecil. Gugus hidroksil pada 2' berarti bahwa di daerah fleksibel molekul RNA bahan kimia dapat menyerang ikatan berdekatan phosphodiester untuk membelah tulang punggung.

Gugus fosfat RNA

Gugus fosfat melekat 3' posisi satu ribosa dan 5' posisi berikutnya. Gugus fosfat memiliki muatan negatif. Hal ini membuat RNA molekul bermuatan (polyanion).

Struktur tersier RNA

Setelah RNA terbentuk, seperti protein memerlukan untuk mengalami perubahan untuk membentuk struktur tersier tertentu. Perancah untuk struktur ini disediakan oleh sekunder struktural unsur-unsur yang ikatan hidrogen dalam molekul. The strand membentuk jepit rambut loop, tonjolan, dan internal loop. Karena RNA dikenai, ion-ion logam seperti Mg2 + yang diperlukan untuk menstabilkan struktur sekunder dan tersier yang banyak.

RNA tersier struktur ditentukan dengan menggunakan pemetaan gangguan menyelidik dan modifikasi kimia, resonansi magnetik nuklir (NMR), Kristalografi sinar-x dan mikroskop elektron cryo

3.2. Tipe tipe RNA

RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe. Sebagai bahan genetik, RNA berwujud sepasang pita (Inggrisdouble-stranded RNA,dsRNA).Genetika molekularklasik mengajarkan, padaeukariotaterdapat tiga tipe RNA yang terlibat dalam proses sintesis protein:[2]

1. RNA-kurir (bahasa Inggris:messenger-RNA,mRNA), yang disintesis denganRNA polimeraseI.

2. RNA-ribosom (bahasa Inggris:ribosomal-RNA,rRNA), yang disintesis dengan RNA polimerase II

3. RNA-transfer (bahasa Inggris:transfer-RNA,tRNA), yang disintesis dengan RNA polimerase III

Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 diketahui bahwa RNA hadir dalam berbagai macam bentuk dan terlibat dalam proses pascatranslasi. Dalam pengaturan ekspresi genetik orang sekarang mengenal RNA-mikro (miRNA) yang terlibat dalam "peredaman gen" ataugene silencingdansmall-interfering RNA(siRNA) yang terlibat dalam proses pertahanan terhadap seranganvirus.

3.3. Fungsi RNA

Pada sekelompokvirus(misalnyabakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudianditranslasioleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru.

Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antaraDNAdanproteindalam prosesekspresi genetikkarena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam prosestranskripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan namakodon. Setiap kodon berelasi dengan satuasam amino(atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein. Lihatekspresi genetikuntuk keterangan lebih lanjut.

Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas teori'dunia RNA', yang menyatakan bahwa pada awal prosesevolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum organisme hidup memakai DNA.

3.4. Interferensi RNA

Suatu gejala yang baru ditemukan pada penghujung abad ke-20 adalah adanya mekanisme peredaman (silencing) dalam ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa RNA tidak diterjemahkan (translasi) menjadi protein oleh tRNA. Ini terjadi karena sebelum sempat ditranslasi, mRNA dicerna/dihancurkan oleh suatu mekanisme yang disebut sebagai "interferensi RNA". Mekanisme ini melibatkan paling sedikit tiga substansi (enzimdan protein lain). Gejala ini pertama kali ditemukan padanematodaCaenorhabditis eleganstetapi selanjutnya ditemukan pada hampir semua kelompok organisme hidup.

4. Sintesis RNA

RNA sintesis (atau transkripsi) dapat didefinisikan sebagai proses mentransfer informasi dari urutan nukleotida DNA ke urutan RNA. Dalam organisme multi-selular (eukariota), mereka telah berevolusi jauh lebih kompleks mekanisme pengaturan transkripsi dari organisme uniseluler (prokariota).

Sebuah enzim besar yang dikenal sebagai transkripsi RNA polimerase mengkatalisis. Dengan peran yang berbeda dan sifat, berbagai transkripsi RNA polimerase mengkatalisis tipe RNA yang berbeda. Meskipun ada perbedaan besar dalam ukuran dan jumlah subunit polipeptida, struktur keseluruhan dari polimerase RNA di prokariota dan eukariota cukup mirip, mengungkap asal evolusi yang sama.

Berikut ini adalah garis besar dari RNA polimerase pada eukariota:

RNA polimerase I terletak di nucleolus dan mentranskripsi ribosomal RNA (rRNA). Ribosomal RNA, bersama dengan berbagai bentuk protein ribosom. Satu rRNA tertentu adalah katalis untuk pembentukan ikatan peptida. Berbagai jenis rRNA berbagai ukuran dari 120-4700 basis amina. Eukariotik dan prokariotik rRNA yang jelas berbeda, namun kedua spesies berumur panjang dan stabil.

RNA polimerase II lokal dengan inti, dan mentranskripsi messenger RNA (mRNA) dan RNA nuklir paling kecil. Messenger RNA adalah pembawa informasi genetik pada struktur primer protein dari DNA, bersama dengan fitur khusus yang memungkinkan untuk menempel ribosom dan fungsi dalam sintesis protein. Ukurannya tergantung pada ukuran protein untuk yang kode. Ini cenderung relatif pendek-hidup, dan umur bervariasi dari spesies secara molekuler spesies molekul tergantung pada peran biologis protein.

RNA polimerase III mentranskripsi RNA transfer (tRNA) dan RNA kecil lainnya. tRNA adalah molekul kecil (65-110 nukleotida) dirancang untuk membawa asam amino diaktifkan untuk tempat sintesis protein, ribosom. Ini adalah berumur panjang dan stabil.

Transkripsi berlangsung dalam tiga (3) tahap:

1. Inisiasi,2. Perpanjangan, dan3. Penghentian.

Berikut ini menjelaskan transkripsi eukariotik:

Pada tahap inisiasi, RNA polimerase DNA pencarian untuk situs inisiasi, juga disebut situs promotor, atau promotor. Pada tahap ini, DNA untai ganda ("tertutup"). Ini RNA polimerase / luka-struktur DNA yang disebut sebagai kompleks ditutup. polimerase RNA kemudian unwinds bentangan pendek DNA heliks ganda untuk menghasilkan beruntai tunggal ("terbuka") template DNA dari yang dibutuhkan petunjuk. Ini RNA polimerase / diterminasi-struktur DNA disebut kompleks terbuka.

Pada tahap perpanjangan, RNA polimerase memilih trifosfat ribonucleoside benar dan mengkatalisis pembentukan ikatan fosfodiester. Proses ini diulangi sebanyak yang enzim unidirectionally bergerak sepanjang template DNA. transkrip A disintesis dari awal sampai akhir oleh molekul RNA polimerase tunggal.

Pada tahap terminasi, polimerase RNA mendeteksi sinyal terminasi yang menentukan di mana transkrip berakhir.

Kimia sintesis RNA adalah identik untuk semua bentuk RNA, termasuk messenger RNA, transfer RNA, dan RNA ribosomal. Langkah-langkah dasar hanya dijelaskan juga berlaku untuk semua bentuk. proses sintetik mereka berbeda terutama dalam peraturan, pengolahan posttranscriptional, dan polimerase khusus yang berpartisipasi.

RNA sintesis dapat dirangsang dengan pemberian RNA eksogen. Ditunjukkan dalam beberapa percobaan, al Grabowska et. menentukan tingkat penggabungan 5p uridin radioaktif-trifosfat (UTP) ke dalam RNA disintesis (dikembangkan dalam sistem sel-bebas dengan kromatin dari hati tikus dan DNA polimerase RNA bergantung dari E coli). Mereka menemukan transkripsi yang meningkat lima kali lipat setelah penambahan hati tikus RNA. Kanehisa et al. and Dobrzelewski et al. memperoleh hasil yang sama dalam sistem dari DNA ayam hidup atau betis kromatin timus dan polimerase RNA dari E coli

5. Perbedaan DNA dan RNA

No

Objek

DNA

RNA

1

Letak

Inti Sel

Inti sel, sitoplasma, Ribosom

2

Bentuk

Pita Spiral Ganda

Pita Tunggal

3

Komponen Gula

Deoksiribosa

Ribosa

4

Ukuran

Sangat Panjang

Pendek

5

Basa Nitrogen

Purin : Adenin, GuaninPirimidin : Sitosin, Timin

Purin : Adenin, GuaninPirimidin : Sitosin, Urasil

6

Kadar

Tidak dipengaruhi oleh kecepatan sintesis protein

Berubah-ubah menurutkecepatan sintesis protein

7

Fungsi

Mengendalikan faktor keturunan dan sintesis protein

Sintesis Protein

6. Dogmacentral

Dogma sentral pada dasarnya adalah sebuah kerangka kerja yang menguraikan transfer informasi berurutan dari DNA untuk penyimpanan sebagai ekspresi dari informasi sebagai sebuah entitas fungsional sebagai protein. Yang paling penting, menentukan informasi yang hanya dapat mengalir dari asam nukleat protein, dan bukan dari protein untuk yaitu asam nukleat yang "sekali (sekuensial) informasi telah berlalu menjadi protein tidak bisa keluar lagi (fhc Crick, 1958). Pada waktu itu cetak, semua bukti menunjukkan bahwa ini transfer atau arus informasi terjadi secara linear, namun kemajuan modern dalam genetika dan biologi molekuler telah menunjukkan bahwa ide ini terlalu sederhana.

Pentingnya dogma sentral sebagai sebuah konsep yang mungkin paling diilustrasikan, agak paradoks, dengan penemuan satu yang langsung tantangan itu. Dalam pernyataan aslinya, Crick secara eksplisit menyatakan bahwa 'transfer dari protein untuk protein mustahil. Sekarang diterima secara luas bahwa protein yang dikenal sebagai prion menular, yang sebelumnya dianggap virus di alam, yang dibangun langsung dari sintesis protein oleh memicu yang abnormal dari bentuk asli. Ini awalnya memicu segudang kertas mendalilkan teori kontra, didasarkan pada asumsi bahwa protein replikasi diri melanggar dogma sentral. Hal ini jelas dari tindakan seperti yang dogma sentral memiliki makna inti yang telah mengembangkan cara di luar pernyataan yang sebenarnya di kertas asli Crick. Penemuan ilmiah di segala bidang didorong oleh keinginan untuk menemukan yang sederhana, teori-teori yang mendasari yang dapat menjelaskan kompleksitas banyak upaya mereka dalam kerangka teoretis tidak rumit. Kita tahu bahwa DNA adalah akar diwariskan informasi kami dan kita tahu bahwa unit-unit fungsional yang memungkinkan kehidupan adalah protein. Meskipun memerlukan beberapa penyesuaian untuk versi detail lebih halus Crick dari dogma sentral tentu meletakkan pondasi semacam, ahli biologi memberikan konsep pusat untuk kedua arah dari dan membangun sekitar.

Yang dimaksud disini adalah Dogma central semua informasi yang terkandung dalam DNA, kemudian akan digunakan untuk menghasilkan molekul RNA melalui transkripsi, dan beberapa informasi pada RNA tersebut akan digunakan untuk menghasilkan protein melalui proses yang disebut translasi.

Berikut adalah mekanisme prosesnya:

Sebenarnya dalam proses dogma central, ada beberapa referensi yang mencakup replikasi DNA, dan ada yang tidak. Karena ada yang mengartikan dogma central adalah proses ekspresi gen dari DNA > RNA > protein. Ada pula yang menyebutkan sebelum ekspresi gen berlangsung, DNA harus dilipat gandakan dulu

REPLIKASIProses replikasi DNA adalah proses pengandaan DNA dimana proses ini diperlukan dalam pembelahan sel.Sebelum proses ekspresi gen, biasanya DNA dilipatgandakan menjadi lebih banyak.Proses replikasi DNA pada dasarnya adalah 1 double stranded DNA dicopy menjadi 2 buah, dari 2 buah akan dicopy menjadi 4 buah.Jadi berawal dari denaturasi DNA yang akan membuka pilinan dari double stranded menjadi single stranded. Kemudian dengan bantuan sebuah enzim yang disebut DNA polimerase, DNA akan terikat DNA polimerase kemudian copy DNA terjadi. Melalui prinsip replikasi DNA ini lah PCR (Polymerase Chain Reaction) dilakukan.

TranskripsiIni merupakan tahap awal dalam proses sintesis protein yang pada akhirnya proses ini akan mengekspresi sifat-sifat genetik yang muncul sebagai fenotip.Dan untuk mempelajari biologi molekuler tahap dasar yang perlu kita ketahui adalah bagaimana mekanisme sintesis protein dapat dinyatakan sebagai sehingge fenotipe.

Transkripsi adalah sintesis molekul RNA dalam template DNA.Proses ini terjadi dalam inti sel (nukleus) tepatnya pada kromosom.Komponen yang terlibat dalam proses transkripsi yaitu: DNA template yang terdiri dari basa nukleotida Adenin (A), Guanin (G), Timin (T), Sitosin (S); enzim polimerase RNA, faktor transkripsi, prekursor (bahan yang ditambahkan sebagai diinduksi).Hasil dari proses sintesis tiga jenis RNA, yaitu mRNA messeger RNA), tRNA (transfer RNA), rRNA (RNA ribosomal).Sebelum itu saya akan menjelaskan terlebih dahulu bagian utama dari gen.Gen terdiri atas: promoter, bagian struktural (terdiri dari gen yang mengkode sifat yang akan diekspresikan), dan terminator.Sedangkan struktur RNA polimerase terdiri atas: beta, beta-prime, alpha, sigma.Pada struktur beta dan beta-prime bertindak sebagai katalisator dalam transkripsi.struktur Sigma untuk polimerase RNA holoenzim berlangsung hanya menempel promotor.Bagian yang disebut enzim inti terdiri dari alfa, beta, dan beta-prime.

Tahapan dalam proses transkripsi pada dasarnya terdiri dari 3 tahap:

1.Inisiasi(pengawalan)Transkripsi tidak dimulai di mana saja pada DNA, tapi di hulu (upstream) dari gen promotor.Salah satu bagian terpenting dari promoter adalah kotak Pribnow (TATA box).Inisiasi dimulai ketika holoenzim RNA polimerase menempel pada promotor.Tahapan dimulai dari pembentukan kompleks promoter tertutup, pembentukan kompleks promoter terbuka, penggabungan beberapa nukleotida awal, dan perubahan konformasi RNA polimerase karena struktur sigma holoenzim kompleks dihapus.

2.Elongasi(pemanjangan)Proses selanjutnya adalah perpanjangan.Berikut ini adalah pemanjangan nukleotida perpanjangan.Setelah promotor RNA polimerase melekat pada enzim tersebut akan terus bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan heliks tersebut.Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara kovalen pada ujung 3 molekul RNA yang baru dibentuk.Misalnya, DNA template nukleotida A, maka nukleotida RNA yang ditambahkan adalah U, dan seterusnya.Pemanjangan maksimum tingkat molekul transkrip RNA berrkisar antara 30-60 nukleotida per detik.Pemanjangan kecepatan tidak konstan.

3.Penghentian(terminasi)Penghentian juga tidak terjadi di sembarang tempat.Transkripsi berakhir ketika sebuah nukleotida spesifik melihat kodon STOP.Selain itu, terlepas dari template DNA RNA ribosom.

TRANSLATIONTahap selanjutnya setelah transkripsi adalah terjemahan.Penerjemahan adalah suatu proses penerjemahan urutan nukleotida molekul mRNA yang ada dalam rangkaian asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.Apa yang dibutuhkan dalam proses penerjemahan adalah: mRNA, ribosom, tRNA, dan asam amino.Sebelumnya, saya pertama akan menjelaskan tentang struktur ribosom.Ribosom terdiri atas subunit besar dan kecil.Ketika dua subunit digabungkan untuk membentuk sebuah monosom.subunit kecil berisi peptidil (P), dan Aminoasil (A).Sedangkan subunit besar mengandung Exit (E), P, dan A. Kedua subunit mengandung satu atau lebih molekul rRNA.rRNA sangat penting untuk mengidentifikasi bakteri pada tingkat biologi molekuler, pada prokariotik dan eukariotik 16 S 18 S.

Seperti transkripsi, terjemahan ini juga dibagi menjadi tiga tahap:

1.InisiasiPertama tRNA mengikat asam amino, dan ini menyebabkan acara diaktifkan atau tRNA disebut asilasi-amino.Amino-asilasi proses dikatalisis oleh enzim tRNA sintetase.Kemudian ribosom mengalami pemisahan menjadi subunit besar dan kecil.Selanjutnya molekul mRNA subunit kecil menempel pada tongkat dengan kodon awal: 5 - AGGAGG 3.Situs order dimana subunit kecil disebut urutan Shine-Dalgarno.Subunit kecil dapat menempel pada mRNA bila IF-3.IF-3/mRNA-fMet IF-2/tRNA-fMet pembentukan kompleks dan asam amino yang disebut N-formylmethionine dan memerlukan banyak GTP sebagai sumber energi.tRNA-fMet, melekat pada kodon pembuka P subunit kecil.Selanjutnya, subunit besar menempel pada subunit kecil.Dalam proses ini IF-1 dan IF-2 dilepas dan GTP dihidrolisis terhadap GDP, dan siap untuk perpanjangan.

2.PemanjanganPerbedaan dalam proses transkripsi, terjemahan dari asam amino diperpanjang.Langkah-langkah yang diambil dalam proses perpanjangan, yang pertama adalah pengikatan tRNA ke sisi A pada ribosom.Transportasi akan membentuk ikatan peptida.

3.PenghentianTerjemahan akan berakhir pada satu waktu dari tiga kodon terminasi (UAA, UGA, UAG) yang berada dalam posisi A pada mRNA mencapai ribosom.Pada E. coli ketiga sinyal penghentian proses translasi diakui oleh protein yang disebut faktor rilis (RF).Anil RF pada kodon terminasi mengaktifkan enzim transferase peptidil yang menghidrolisis ikatan antara polipeptida dng tRNA pada P dan menyebabkan tRNA kosong translokasi ke sisi memiliki E (exit).

Itulah mekanisme transkripsi dan proses penerjemahan.Proses selanjutnya adalah protein tersebut akan diekspresikan oleh tubuh kita dalam bentuk fenotipe

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

STIKES Kurnia Jaya Persada S1 Keperawatan 1