Upload
phungtuyen
View
216
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
© 2015 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved
Yuliot, Dirrektur Deregulasi Penanaman ModalBadan oordinasi Penanaman Modal
invest in
INVESTASI DAN KETENAGAKERJAAN
3
BENTUK DEREGULASI
1. Deregulasi :
• Mengurangi jumlah dan jenis perizinan duplikasi
• Harmonisasi peraturan
• Konsistensi peraturan/kebijakan
2. Debirokratisasi :
• Penyederhanaan perizinan untuk mengurangi persyaratan perizinan, SOP/ SLA
yang jelas.
• Pendelegasian kewenangan kepada PTSP (tempat, bentuk, waktu, biaya)
• Pelayanan perizinan dan non perizinan melalui sistem elektronik
3. Penegakan Hukum dan Kepastian Usaha :
• Fasilitasi penyelesaian masalah (debottlenecking)
• Pemberantasan premanisme dan pungli
• Melaksanakan sanksi yang tegas dan tuntas dalam setiap peraturan
Indonesia Investment Coordinating Board
PTSP PUSAT
BKPM
BPMPTSP
IPPM
Fasilitas Bea
Masuk
Fasilitas TA
Fasilitas TH
Izin sektor
Izin LokasiIMB
Izin Lingkungan
Izin Daerah
TDP
IPPM
PTSP dan Perizinan Terintegrasi
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
5
PTSP Pusat: Capaian Penyederhanaan PerizinanPERIZINAN LISTRIK
PERIZINAN PERTANAHAN( 4 capaian perizinan)
PERIZINAN KEHUTANAN( 13 capaian perizinan)
PERIZINAN PERHUBUNGAN( 4 capaian perizinan)
PROSES TAX ALLOWANCE LEBIH PASTI DAN
SEDERHANA
49 IZIN923 HARI
HGU 3000-6000 ha123 HARI
Izin PelepasanKawasan Hutan
111 HARI
Izin Terminal Khusus30 HARI
Lama Proses TidakJelas
25 IZIN256 HARI
90 HARI
47 HARI
5 HARI
28 HARI
Target Berikutnya : Penyederhanaan perizinan Pelabuhan, IMB, dan Izin Lingkungan
PERIZINAN PERTANIAN(9 capaian perizinan)
PERIZINAN PERINDUSTRIAN
( 8 capaian perizinan)
PERIZINAN KAWASAN PARIWISATA
(6 capaian perizinan)
Izin Perkebunan
751 HARI
Izin Usaha Industri672 HARI
Tanda DaftarKawasan Pariwisata
661 HARI
182 HARI
152 HARI
188 HARI
Stok Net IP Sektor Prioritas Juli 2015
• Infrastruktur (Rp 897 T)• Pertanian ( Rp 232,3 T)• Industri Padat Karya ( Rp 312,5 T)• Industri Substitusi Impor ( Rp 1.620,3 T)
• Industri Orientasi Ekspor (Rp 289,4 T)• Hilirisasi ( Rp 561,1 T)
• Pariwisata dan Kawasan ( Rp 389 T)
Perkembangan Perekonomian GLOBAL
Pertumbuhan ekonomi
global masih melambat
meskipun ekOnomi USA
telah pulih.
Pertumbuhan ekonomi negara berkembang utama berada di bawah rata-rata angka pertumbuhan 10 tahun terakhir
Perkembangan Ekonomi Nasional (1) Pertumbuhan diproyeksikan sebesar 4,7% untuk tahun 2015, turun dari proyeksi
sebelumnya sebesar 5,2% karena pertumbuhan output riil melambat menjadi 4,7% yoy
pada kuartal pertama 2015, laju pertumbuhan paling lambat sejak 2009.
Konsumsi masyarakat QI/2015 tumbuh 4,7% yoy, menurun dibandingkan dengan rata-rata
tingkat pertumbuhan 5,3% tahun lalu. Padahal porsi kontribusi konsumsi masyarakat
sebesar 55%, sehingga menjadi mesin penggerak perekonomian Indonesia.
104.00106.00108.00110.00112.00114.00116.00118.00120.00122.00
Indeks Harga Konsumen (IHK)2014 - Juni 2015 (2012=100)
100
105
110
115
120
125
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Perkembangan Indeks KeyakinanKonsumen (IKK), 2014 - Juni 2015
• Indeks harga konsumen (IHK) adalah indeks dari harga
yang dibayar konsumen untuk mendapatkan barang dan
jasa.
• Pada Juni 2015 IHK adalah 120,14 artinya sejak tahun
2012 sudah ada perubahan sebesar 20,14%.
• IKK digunakan untuk mengidentifikasi pertumbuhan
ekonomi yang tercermin dari keyakinan konsumen
terutama berupa pengeluaran konsumsi rumah
tangga.
• Selama Jan-Jun 2015 IKK turun sebesar 7%. Sumber: BI dan BPS
Perkembangan Ekonomi Nasional (2) Penurunan konsumsi masyarakat menjadi akibat dari kondisi: 1) Lemahnya daya saing
industri nasional, sedangkan 2) Investasi langsung sektor manufaktur belum dapat cepatberperan signifikan, dan realisasi investasi hanya sekitar 39,4% dari rencana investasinya(2005-2014), 3) Konsumsi pemerintah terkendala karena adanya pembenahan internalPemerintah, dan juga menyebabkan 4) Ekspor yang sejak lama relatif melamban.
Distorsi dari berbagai kegiatan sektor ekonomi lainnya ditumpahkan bebannya padakonsumen sehingga daya beli masyarakat merosot yang menurunkan kontribusinyaterhadap pertumbuhan ekonomi, bahkan distorsi yang akut ini telah melemahkan dayasaing produksi dan suplai domestik.
Sumber: BKPM
2010 2011 2012 2013 2014
Nilai 208.5 251.3 313.2 398.3 463.1
0
100
200
300
400
500
Rp
Tri
liun
Total Realisasi Investasi (PMDN + PMA) 2010-2014
2010 2011 2012 2013 2014
PMA 148 175.3 221 270.1 307
PMDN 60.5 76 92.2 128.2 156.1
0100200300400500
Rp
Tri
liun
Realisasi Investasi PMA & PMDN 2010-2014
875 1,313 1,210 2,129 1,652 3,076
4,342 4,579
9,612 8,885
2010 2011 2012 2013 2014
Total Proyek Investasi 2010-2014
PMDN PMA
PMA PMDN
PERKEMBANGAN INVESTASI
PMDN/PMA SEKTOR INDUSTRI (JAN-MEI)
P : Jumlah Izin Usaha; I : Nilai Realisasi Investasi Sumber : BKPM diolah Kemenperin
Nilai investasi PMDN sektor industri s.d Mei 2015 sebesar Rp 25,56 triliun atau tumbuh sebesar 111,83% dibanding Mei Tahun 2014 sebesar Rp
12,06 triliun. Investasi sektor industri memberikan kontribusi sebesar 59,54% dari total investasi PMDN s.d Mei 2015 sebesar Rp 42,93 triliun.
Tetapi nilai investasi PMA sektor industri s.d Mei 2015 mencapai US$ 2,50 milyar atau menurun sebesar 22,05% dibandingkan Mei 2014 sebesar
US$ 3,21 milyar. Investasi PMA sektor industri memberikan kontribusi sebesar 34,03% dari total investasi PMA s.d Mei 2015 sebesar US$ 7,37
milyar.
NO SEKTOR
PMDN PMA
Mei 2014 Mei 2015%
Mei 2014 Mei 2015%
P I P I P I P I1. Industri Makanan 120 4.928,9 292 7.972,8 61,76 271 1.287,1 304 201,2 -84,37
2. Industri Tekstil 17 190,4 64 1.688,7 786,78 89 81,9 195 70,6 -13,76
3.Ind. Barang Dari Kulit & Alas
Kaki 1 - 6 5,4 100 37 17,5 55 55,4 -215,67
4. Industri Kayu 2 2,7 25 28,7 952,11 23 2,7 27 12,3 360,47
5. Ind. Kertas & Percetakan 12 1.446,6 32 655,8 -54,67 31 21,4 54 134,3 528
6. Ind. Kimia dan Farmasi 26 2.510,9 95 7.043,6 180,53 170 468,1 193 412,8 -11,83
7. Ind. Karet dan Plastik 41 1.171,3 89 1.333,6 13,86 89 239,6 158 174,4 -27,23
8. Ind. Mineral Non Logam 14 1.436,0 50 2.772,5 93,07 47 164,3 62 456,0 177,50
9.Ind. Logam, Mesin &
Elektronik26 366,8 110 3.337,3 809,95 275 460,4 541 609,9 32,47
10.Ind. Instru. Kedokteran, Presisi
& Optik dan Jam2 2,6 3 - -100 3 - 1 - -
11.Ind. Kendaraan Bermotor &
Alat Transportasi Lain3 11,4 27 701,7 6063,92 126 421,6 206 373,4 -11,44
12. Industri Lainnya - 4.928,9 18 22,6 100 70 53,9 90 8,7 -83,85
Jumlah 264 12.067,6 811 25.562,8 111,83 1,231 3.218,6 1.886 2.508,9 -22,05
Sumber: BKPM diolah Kemenko Perekonomian
Kontribusi Investasi Terhadap PDB dan Penyerapan Tenaga Kerja
PERTUMBUHAN EKONOMI & KONTRIBUSI INVESTASI
TERHADAP PDB 2010 S.D 2015 BERDASARKAN ATAS DASAR
HARGA BERLAKU MENURUT PENGELUARAN
• Rata-rata rasio penyerapan tenaga kerja per Rp 1 triliun
investasi periode 2010-2014 sebesar 4133 tenaga kerja.
• Rasio penyerapan tenaga kerja per Rp 1 triliun investasi
cenderung menurun dari 5014 tenaga kerja pada tahun
2010 menjadi 3090 tenaga kerja pada tahun 2014.
TAHUNREALISASI
NILAI (RP TRILIUN) TENAGA KERJA
2010 208,5 1.045.354
2011 251,3 1.159.905
2012 313,2 1.289.506
2013 398,3 1.829.950
2014 463,1 1.430.846
2014 (TW IV) 120,2 470.510
2015 (TW I) 124,6 315.229
2015 (TW II) 135,1 370.945
• Laju pertumbuhan ekonomi mulai tahun 2011-TW-II/2015
menunjukan trend yang menurun namun berbeda dengan
kontribusi investasi (PMTB) terhadap PDB menunjukkan
trend yang fluktuatif.
• Hal diatas menunjukan bahwa investasi belum
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, walaupun secara realisasi terus
menunjukan trend yang meningkat.
TABEL KONTRIBUSI INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN
TENAGA KERJA 2010 S.D 2015
Sumber: BPS diolah Kemenko Perekonomian
31
31.31
32.72
31.32
32.57 32.65
32.286.22
7.46
6.98 5.45 5.61
4.71 4.67
0
1
2
3
4
5
6
7
8
30
30.5
31
31.5
32
32.5
33
2010 2011 2012 2013 2014 2015 TW1
2015 TW2
Kontribusi Investasi Terhadap PDB Pertumbuhan Ekonomi (%)
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
15
Proyeksi HargaKomoditas Global s/d Tahun2025Komoditi 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2025
Energi
Batu Bara (US$/ton) 84,6 70,1 58 59,5 61,1 62,6 64,3 66 75
Minyak (US/barel) 104,1 96,2 57,5 61,2 63,7 66,3 69,1 71,9 88,3
Gas Alam (US$/mmbtu) 15,96 16,04 10,5 10,64 10,78 10,93 11,08 11,22 12
Pertanian
Kakao (US$/kg) 2,44 3,06 3 2,91 2,82 2,73 2,65 2,57 2,2
Minyak kedelai (US$/ton) 1.057 909 980 800 820 840 862 883 1.000
Kopi arabika (US$/kg) 3,08 4,42 3,7 3,68 3,66 3,64 3,62 3,6 3,5
Beras (US$/kg) 506 423 400 401 402 403 404 405 410
Karet (US$/kg) 2,79 1,96 1,8 1,87 1,94 2,01 2,09 2,16 2,6
Logam dan Mineral
Aluminium (US$/ton) 1.847 1.867 1.765 1.804 1.845 1.886 1.928 1.971 2.200
Tembaga (US$/ton) 7.332 6.863 5.850 5.956 6.064 6.174 6.285 6.399 7.000
Bijih besi (US$/ton) 135,4 96,9 55 56,7 58,5 60,4 62,3 64,2 75
Nikel (US$/ton) 15.032 16.893 13.000 13.572 14.170 14.793 15.445 16.125 20.000
Timah (US$/ton) 22.283 21,899 16.100 16.685 17.290 17.918 18.569 19.423 23.000
Emas (US$/troy ounce) 1.411 1.266 1.175 1.156 1.138 1.120 1.102 1.084 1.000
Sumber : Laporan Bank Dunia, Juli 2015
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
16
Economies by Size of Trade in Commercial Services 2012
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
17
Gambaran Jumlah Penduduk danEksporBeberapa Negara 2013 :
Negara Penduduk (juta) Nilai Ekspor(Miliar US$)
China 1.350,7 2.210,04
Korea Selatan 50,0 559,7
Singapura 5,3 513,39
Taiwan 23,3 305,1
Thailand 66,8 219
Malaysia 29,2 216,12
Indonesia 246,9 182,55
Vietnam 88,8 131
Sumber: statistik negara yang bersangkutan
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
18
Peringkat Daya Saing Indonesia2
NegaraTahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Singapura 99,47 103,76 105,04 113,16 106,91 117,13Malaysia 81,21 88.14 90,91 99,69 98,18 104,02Thailand 37,78 43,76 37,70 37,66 38,32 44,43Vietnam 26,39 31,36 49,71 48,71 43,26 46,08
Indonesia 25,68 25,60 25,91 26,28 27,41 28,06
Sumber: World Bank LPI
Perbandingan Jumlah Dokumen, Waktudan Biaya Logistic Beberapa Negara ASEAN
Negara
Dokumen Waktu Biaya US$/cont
Ekspor Impor Ekspor Impor Ekspor Impor
Singapura 3 3 6 4 460 440
Malaysia 4 4 11 8 450 485
Indonesia 4 8 17 23 615 660
Thailand 5 5 14 15 595 760
Philipina 6 7 15 14 660 660
Vietnam 5 8 21 21 610 600
Konektivitas Kapal Antar Pelabuhan
Sumber: UNCTAD Statistic 2015
Jumlah kapal (tankers, curah, kargo, kontainer) Beberapa Negara ASEAN Tahun 2009 - 2014
NegaraTahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Singapura 60.798 61.660 64.679 76.917 91.654 103.787
Indonesia 7.025 10.471 14.529 14.244 14.446 15.004
Malaysia 9.391 10.225 10.739 10.850 10.353 9.472
Philipina 6.750 7.033 6.513 6.575 6.546 6.573
Vietnam 4.663 5.415 6.979 7.175 7.294 7.352
Thailand 4.128 3.747 5.110 5.153 4.634 5.346
Sumber: UNCTAD Statistic 2015
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
19
Daya Saing dan Persepsi Dunia Usaha2
Kemudahan Berusaha dan Income Per Capita (EODB Report 2015)
NegaraPeringkat
2015
Income/Capita US$ +/-2014 2015
Singapura 1 47.210 54.040 6.830
Australia 10 59.570 65.520 5950
Malaysia 18 9.800 10.400 600
Uni Emirat Arab 22 36.040 38.620 2.580
Thailand 26 5.210 5.370 160
Mauritius 28 8.570 9.300 730
Afrika Selatan 43 7.610 7.190 - 420
Vietnam 78 1.400 1.730 330
Philipina 95 2.470 3.270 800
SriLanka 99 2.920 3.170 250
Indonesia 114 3.420 3.580 160India 142 1530 1570 40
Bangladesh 173 840 900 60
Myanmar 177 835 869 34
Sumber: IIFC, WBG 2014-2015
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
20
Indonesia’s Medium Terms Development Goal: Industrial Transformation
Sumber : Bappenas
Dev. Plan II(2014)
Dev. Plan III(2015-2019)
Dev. Plan IV(2020-2025)
GDP Growth 6 -7% p.a.
GDP per capita2014:
USD 3.5402019:
USD8,0002025:
> USD12,000
Poverty 6-8%
2015 2020 2025 20302010
Threshold Middle Income TrapUSD 12,000
Demographic Bonus: 2010-2030
Jika rata-rata kenaikan
US$. 200,-/tahun ;
2025 Income percapita
US$. 5.540 ?........
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
22
Rank KoridorEkonomi 2010 2011 2012 2013 2014 Q12015 Total
1 Java 35.140 37.176 52.693 66.508 97.057 28.140 316.715
2 Kalimantan 14.576 13.467 16.740 28.714 21.420 5.347 100.263
3 Sumatera 4.224 16.334 14.256 22.914 29.561 8.778 96.068
4 Sulawesi 4.338 7.228 4.901 3.624 7.113 75 27.279
5Bali & Nusa Tenggara
2.119 357 3.168 4.400 469 124 10.637
6 Maluku & Papua 229 1.439 424 2.003 506 59 4.661
Total 60.626 76.001 92.182 128.163 156.126 42.525 555.622
Source: BKPM, 2015.
Jakarta
96
.6%
95
.6%
89
.7%
98
.5%
97
.9%
KinerjaPMDN
Total Realisasi PMDN berdasarkanLokasiPMDN di Indonesia berdasarkanLokasiBerdasarkan nilai investasi pada 2010-Q12015 (Rp milyar)
Tidak termasuk minyak, gas, dan sekto rkeuangan
70
.9%
63
.3%
55
.6%
60.5
%
54
.1%
2010 2011 2012 2013 2014
58%
49%
57%
52% 62%
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
23
KinerjaPMDN
Realisasi PMDN di seluruhProvinsiRata-rata realisasiinvestasidalam 5 tahunterakhirsebesarRp 16.3 T
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
Rata-rata Nasional
Rp 16.3 T
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
24Sumber: BKPM, 2015.
Rank Negara 2010 2011 2012 2013 2014 TW1 2015 Total
1 Singapura 5.565,0 5.123,0 4.856,4 4.670,8 5.832,1 1.234,6 27.282
2 Jepang 712,6 1.516,1 2.456,9 4.712,9 2.705,1 1.207,6 13.311
3 Amerika Serikat 930,9 1.487,8 1.238,3 2.435,8 1.299,5 292,1 7.684
4 Korea Selatan 328,5 1.218,7 1.949,7 2.205,5 1.126,6 634,0 7.463
5 Belanda 608,3 1.354,4 966,5 927,8 1.726,3 239,1 5.822
6 Inggris 276,2 419,0 934,4 1.075,8 1.588,0 357,3 4.651
7 British Virgin Islands 1.615,9 517,1 855,9 785,7 624,0 223,0 4.622
8 Malaysia 472,1 618,3 529,6 711,3 1.776,3 286,8 4.394
9 Mauritius 23,3 72,5 1.058,8 780,0 540,7 16,7 2.492
10 Hong Kong, RRC 566,1 135,0 309,6 376,2 657,3 146,5 2.191
Total(Top-10 Countries) 11.099,0 12.462,1 15.156,0 18.681,7 17.876,0 4.637,6 79.912,4
Total (90 Countries) 16.214,8 19.474,5 24.564,7 28.616,3 28.529,7 6.563,5 123.963,4
KinerjaInvestasi
Total Realisasi PMA berdasarkan NegaraBerdasarkannilai investasi(JutaUSD) pada2010 –TW1 2015, tidaktermasuksektorkeuangandanhulumigas
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
25
Rank KoridorEkonomi 2010 2011 2012 2013 2014TW1 2015
Total
1 Jawa 11.499 12.325 13.660 17.325 15.437 3.341 73.586
2 Kalimantan 2.011 1.919 3.209 2.773 4.674 1.206 15.791
3 Sumatera 747 2.077 3.729 3.395 3.845 979 14.772
4 Maluku & Papua 596 1.487 1.333 2.735 1.526 346 8.023
5 Sulawesi 859 715 1.507 1.498 2.056 507 7.142
6Bali & Nusa Tenggara
503 953 1.127 889 993 185 4.649
Total 16.215 19.475 24.565 28.616 28.530 6.563 123.963
Sumber: BKPM, 2015.
Kinerja Investasi
59% dari nilairealisasiPenanaman Modal Asingdalam 5 tahun terakhir
terkonsentrasi di Pulau Jawa
PMA di Indonesia BerdasarkanLokasiBerdasarkan Nilai Investasi pada 2010-TW1 2015 (USD juta)
70
,9%
63
,3%
55
,6%
60
,5%
2010 2011 2012 2013 2014 TW12015
71
%
63
%
56
%
61
%
54
%
51
%
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
26
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
KinerjaInvestasi
RealisasiPMA di seluruh ProvinsiRata-rata realisasi investasidalam5 tahunterakhirsebesar3.646 JutaUS$
Rata-rata Nasional
3,646 Juta US$
Indonesia Investment Coordinating Board
5. Kesimpulan
1. Pemerintah tetap berupaya menjaga pertumbuhan perekonomian
berkesinambungan, khususnya persepsi positif kalangan dunia
usaha baik dalam negeri maupun asing dengan pemerintahan
baru.
2. Persepsi dunia usaha/lembaga pemeringkat global masih positif
terhadap kebijakan ekonomi Indonesia.
3. Pemerintah secara berkesinambungan memperbaiki kebijakan
penanamanan modal, melalui pelayanan perizinan yang lebih
sederhana, dan memberikan kepastian hukum kepada
investor.
4. Perlunya penguatan pelaku usaha nasional dalam menghadapi
MEA.
5. Diperlukan kebijakan yang lebih pro investasi untuk memberikan
nilai tambah produk, peningkatan penerimaan negara, ekspor dan
penciptaan lapangan kerja di daerah.
29
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Indonesia Investment Coordinating Board
Jln. Jend. Gatot Subroto No. 44Jakarta 12190 - Indonesia
t . +62 21 525 2008
f . +62 21 525 4945
www.bkpm.go.id
Terima Kasih
Thank You
Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC)