32
Lingkup & Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan By. Ugun Guntari, SH.

Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Lingkup & Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

By.

Ugun Guntari, SH.

Page 2: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Lingkup Hukum Ketenagakerjaan

Pre-Employment

During Employment

Post Employment

Page 3: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Masa Sebelum Bekerja (Pre-Employment)

Penempatan Tenaga Kerja

Pengadaan Tenaga Kerja

Pengaturan Lowongan Kerja

Pengerahan dan Penempatan Tenaga Kerja

Page 4: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Landasan Hukum Operasional

UU No. 13 Th. 2003 Ttg Ketenakerjaan

UU No. 39 Th. 2004 Ttg Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di LN

Kepres No. 4 Th. 1980 Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan

Permen Muda Perburuhan No. 11 Th. 1959 Ttg Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)

Permen Tenaga Kerja No. 4 Th. 1970 Ttg Pengerahan Tenaga Kerja

Page 5: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Permen Tenaga Kerja No. Per-02/Men/1994 Ttg Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

Kepmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep-228/Men/2003 Ttg Tata Cara Pengesahan Penggunaan Tenaga Kerja Asing

Kepmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep-20/Men/2003 Ttg Tata Cara Memperoleh Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing

Page 6: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Masa Selama Bekerja(During Employment)

Mengatur hubungan kerja berlangsung

Melindungi Tenaga Kerja

Kesejahteraan Tenaga Kerja

Keselamatan Tenaga Kerja

Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Page 7: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Landasan Hukum Operasional

UU No. 13 Th. 2003

UU No. 1 Th. 1970 Ttg Keselamatan Tenaga Kerja

UU No. 7 Th. 1981 Ttg Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan

UU No. 3 Th. 1992 Ttg Jamsostek

UU No. 21 Th. 2000 Ttg SP / SB

Page 8: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

UU No. 2 Th. 2004 Ttg Penyelesaian Perselisihan Hub. Industrial

UU No. 39 Th. 2004

PP No. 8 Th. 1981 Ttg Perlindungan Upah

Kepemen TK dan Transmigrasi No. Kep-224/Men/2003 Ttg Kewajiban Pengusaha Mempekerjakan Pekerja/Buruh Perempuan antara Pkl. 23.00 s/d 07.00

Page 9: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Kepemen TK dan Transmigrasi No. Kep-231/Men/2003 Ttg Tata Cara Penangguhan Pelaksanaan Upah Minimum

Kepemen TK dan Transmigrasi No. Kep-232/Men/2003 Ttg Akibat Hukum Mogok Kerja Tidak Sah

Kepemen TK dan Transmigrasi No. Kep-48/Men/IV/2004 Ttg Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Per. Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran PKB

Page 10: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Kepemen TK dan Transmigrasi No. Kep-67/Men/IV/2004 Ttg Pelaksanaan Program Jamsostek Bagi Tenaga Kerja Asing

Kepemen TK dan Transmigrasi No. Kep-68/Men/IV/2004 Ttg Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja

Kepemen TK dan Transmigrasi No. Kep-100/Men/VI/2004 Ketentuan Pelaksanaan PKWT

Page 11: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Kepemen TK dan Transmigrasi No. Kep-102/Men/VI/2004 Ttg Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur

Peraturan Menteri TK No. Per-01/Me/1999 Ttg Upah Minimum Jo. Kepemen TK dan Transmigrasi No. Kep-226/Men/2000 Ttg Perubahan

Page 12: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Masa Setelah Bekerja(Post Employment)

Jaminan Hari Tua

Pensiun

Tunjangan Kematian

Pesangon

Page 13: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Landasan Hukum Operasional

UU No. 13 Th. 2003

UU No. 2 Th. 2004

UU No. 3 Th. 1992

UU No. 11 Th. 1992 Ttg Dana Pensiun

PP No. 76 Th. 1992 Ttg Dana Pensiun Pemberi Kerja

Page 14: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Penempatan Tenaga Kerja

Page 15: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Penempatan Tenaga Kerja

Landasan HukumLandasan Hukum

Pasal 31 Pasal 31

UU No. 13 Th. 2003UU No. 13 Th. 2003

Tidak boleh ada prilakuTidak boleh ada prilaku

Diskriminasi dalam bentuk Diskriminasi dalam bentuk apapunapapun

Page 16: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Penempatan Tenaga Kerja...?!!!

Pelayanan kegiatan untuk mempertemukan pihak pekerja dengan pemberi kerja agar perkerja dapat memperoleh pekerjaan yg sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya Pemerintah/

Perusahaan Izin dari Menteri (Permen Tenker No. 4 Th. 1970 Psl 2 ayat (1))

Page 17: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Asas-asas...

Terbuka Pemberian informasi kepada pencari kerja secara jelas Melindungi Pekerja, Menghindari perselisihan

Bebas Bebas memilih jenis pekerjaan Tidak ada Pemaksaan

Objektif Pemberi kerja menawarkan pekerjaan yang cocok kepada pencari kerja Memperhatikan

kepentingan umum bukan kepentingan tertentu

Adil dan Setara Tanpa Diskriminasi Penempatan berdasarkan kemampuan tidak berdasarkan atas ras,

jenis kelamin dll.

Page 18: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Pengerahan Tenaga Kerja

PengertianPengertianPermen Tenaga Kerja No. 4 Tahun 1970Permen Tenaga Kerja No. 4 Tahun 1970

Tiap perbuatan yg dilakukan dengan Tiap perbuatan yg dilakukan dengan tujuan supaya orang mengadakan tujuan supaya orang mengadakan

perjanjian kerja untuk dipekerjakan, perjanjian kerja untuk dipekerjakan, baik didalam maupun diluar Indonesia, baik didalam maupun diluar Indonesia, atau pelbagai bidang kegiatan ekonomi atau pelbagai bidang kegiatan ekonomi

atau bagi seniman/olahragawan atau atau bagi seniman/olahragawan atau tenaga ilmiahtenaga ilmiah

Page 19: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Sasaran....?

Pasal 32 UU No. 13 Tahun 2003

Menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat, dan kemampuan dengan memperhatikan harkat, martabat, hak asasi dan perlindungan hukum

Page 20: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Ruang Lingkup PenempatanPsl. 1 huruf d Kepmen TK No.203/Men/1999

Penempatan Di Dalam Negeri AKAL, AKAD, dan Penempatan Tenaga Kerja Asing

Antar Kerja Proses kegiatan penempatan TK :

- Info. Psr. Kerja

- Pendaft. Pencari Kerja

- Pendaft. Lowongan pekerjaan

- Bimb & Penyuluhan Jab, penempatan

- Tindak lanjut penempatan

Page 21: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Penempatan TK Di Luar Negeri

UU No. 39 Th. 2004 Ttg Penempatan & Perlindungan TK di LN

Mengirim TK ke Luar Negeri (TKI, TKW)

Page 22: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

AKAL / AKAD ....?

AKAL :

Antar kerja antar kantor Departemen TK dalam satu wilayah kerja Kantor Departemen TK (Kepmen TK No. 203)

AKAD :

Antar kerja antar kantor wilayah Departemen TK dalam wilayah RI

Page 23: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

AKAN....?!!!

AKAN : (UU No. 39 Th. 2004)

Mekanisme pengerahan TKI ke LN untuk melakukan kegiatan ekonomi, sosial dan budaya dlm jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kerja.

Page 24: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Manfaat AKAN

Perluasan TK ke LN

Mempererat hubungan antar negara

Peningkatan pengalaman kerja dan alih teknologi

Meningkatkan kesejahteraan TK dan keluarganya

Meningkatkan pendapatan negara (devisa)

Page 25: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Penempatan TK Asing

Pengertian TKA : WNA pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia (UU No. 13 Th. 2003)

Budiono : TKA : Tiap org bukan WNI yg mampu melakukan pekerjaan, baik didalam maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Page 26: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Prinsip2 Penempatan TKA

Setiap pemberi kerja yg memperkejakan TA wajib memiliki izin tertulis dr Menteri at. Pejabat yg ditunjuk (Psl. 42 ayat (1) )

Pemberi kerja orang perseorangan dilarang mempekrjakan TKA (Psl. 42 ayat (2))

TKA dapat dipekerjakan hanya dlm hub kerja utk jab tertentu dan waktu tertentu

(Psl 42 ayat (4) )

Page 27: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Lanjutan....

TKA yg masa kerjanya habis tdk dpt diperpanjang, dapat digantikan oleh TKA lainnya ( Psl. 42 ayat (6) )

Pemberi kerja yg menggunakan TKA harus memiliki rencana penggunaan TKA yg disahkan oleh Menteri at Pjb yg ditunjuk (Psl. 43 ayat (1) )

Page 28: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Lanjutan...

Pemberi kerja TKA wajib mentati ketentuan mengenai jabatan dan standar kompetensi yg berlaku (Psl. 44 ayat (1) )

Standar kompetensi : kualifikasi yg harus dimiliki oleh TKA : Pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pemahaman budaya Indonesia

Page 29: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Lanjutan...

Pemberi kerja TKA wajib :(Psl. 45 ayat (1))

1. Menunjuk TKI sbg pendamping

2. Melaksanakan Diklat bagi TKI pendamping

Ketentuan tsb di atas tidak berlaku bagi TKA yg menduduki direksi/komisaris (Psl.45 ayat (2) )

TKA dilaang menduduki personalia dan/atau jab2 tertentu (Psl.46 ayat (1) )

Page 30: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Lanjutan...

Pemberi kerja TKA wajib membayar kompesasi atas setiap TKA yg dipekerjakan (Psl. 47 ayat (1) )

1. Kewajiban membayar kompesasi tdk berlaku bagi instansi pemerintah, perwakilan TKA, Badan2 Internas, lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan jab2 tertentu di lembaga pendidikan. (Psl. 47 ayat (2) )

2. Lembaga2 tertentu diatur odgn Kepmen (Psl. 47 ayat (3) )

3. Besarnya kompesasi diatur dgn PP (Psl. 47 ayat (4) )

Page 31: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Lanjutan...

Pemberi kerja wajib memulangkan TKA ke negara asalnya setelah hubungan kerja berakhir (Psl. 48)

Page 32: Lingkup Dan Pengaturan Operasional Hukum Ketenagakerjaan

Lanjutan...

Rencana Penggunaan TKA memuat keterangan :

1. Alasan menggunakan TKA

2. Jabatan TKA dalam Perusahaan

3. Jangka waktu penggunaan TKA

4. Penunjukan TK WNI sebagai pendamping TKA

(Psl. 43 ayat (2) )