14
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT DAN PEMETAAN PERSEBARAN DI KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI Inventarisation Of Banana Cultivarbased Of Place And Mapping Dissemination At Semen Subdistrict Kediri Regency Oleh: LAILATUL FAHMIYATI 12.1.01.06.0025 Dibimbing oleh : 1.Dra. Budhi Utami, M.Pd 2.Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 0||

INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG BERDASARKAN

KETINGGIAN TEMPAT DAN PEMETAAN PERSEBARAN DI

KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

Inventarisation Of Banana Cultivarbased Of Place And Mapping

Dissemination At Semen Subdistrict Kediri Regency

Oleh:

LAILATUL FAHMIYATI

12.1.01.06.0025

Dibimbing oleh :

1.Dra. Budhi Utami, M.Pd

2.Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2017

Page 2: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 1||

SURAT PERNYATAAN

ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap :Lailatul Fahmiyati

NPM :12.1.01.06.0025

Telepun/HP : 085855372877

Alamat Surel (Email) :[email protected]

Judul Artikel :Inventarisasi Kultivar Tanaman Pisang Berdasarkan

Ketinggian Tempat Dan Pemetaan Pesebaran Di

Kecamataan Semen Kabupaten Kediri

Fakultas – Program Studi :FKIP – Pendidikan Biologi

Nama Perguruan Tinggi :UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Alamat Perguruan Tinggi :Jl. KH Achmad Dahlan no. 76 Mojoroto Kediri

Dengan ini menyatakan bahwa :

a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan

bebas plagiarisme;

b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari

ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,

saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri,05 Januari 2017

Pembimbing I

Dra. Budhi Utami, M.Pd

NIDN 0729116401

Pembimbing II

Dra. Dwi Ari Budiretnani,M.Pd

NIDN 0711086102

Penulis,

Lailatul Fahmiyati

12.1.01.06.0025

Page 3: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 2||

INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG BERDASARKAN

KETINGGIAN TEMPAT DAN PEMETAAN PERSEBARAN DI

KECAMATAN SEMEN KABUPATEN KEDIRI

Lailatul Fahmiyati

12.1.01.06.0025

FKIP _Pendidikan Biologi

[email protected]

Dra. Budhi Utami, M.Pd., Dra Dwi Ari Budiretnani, M.Pd

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Tanaman pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kultivar serta persebaran yang

sangat luas dan dapat hidup di iklim tropis baik dataran rendah maupaun dataran tinggi. Informasi

mengenai persebaran kultivar pisang masih kurang khususnya mengenai persebaran pisang

berdasarkan ketinggian tempatnya. Kecamatan Semen merupakan Kecamatan di Kabupaten Kediri

yang memiliki wilayah meliputi dataran rendah dan dataran tinggi. Kegiatan inventarisasi kultivar

pisang perlu dilakukan untuk mengetahui jenis kultivar pisang yang terdapat pada ketin ggian yang

berbeda di Kecamatan Semen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan

metode observasi, jelajah di sepanjang jalur yang memiliki ketinggian tempat berbeda yaitu, antara

80- 200 m dpl, 201- 400 m dpl, 401- 600 m dpl. Penelitian ini meliputi kegiatan pengumpulan data,

primer berupa jenis pisang, identifikasi morfologi jenis kultivar pisang, dan data sekunder berupa

data keadaan lingkungan di sekitar lokasi pengambilan data, selanjutnya membuat peta persebaran

berdasarkan ketinggian. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode jelajah di sepanjang jalur

jalan utama di beberapa desa yang memiliki ketinggian tempat berbeda. Analisis data yang

digunakan adalah analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di lokasi

penelitian terdapat 11 kultivar pisang, yaitu 5 jenis dari kelompok Musa paradisiaca da 6 jenis dari

kelompok Musa accuminata, sedangkan dari kelompok Musa balbisiana tidak ditemukan. Sosialisasi

mengenai manfaat tanaman pisang sangat dibutuhkan untuk mendorong motivasi masyarakat

menananam kultivar pisang yang beragam, sehingga persebaran keanekaragaman kultivar pisang

bisa semakin berkembang di Kecamatan Semen. Keanekaragaman dan frekuensi jenis pisang di

ketinggian 80 – 200 m dpl lebih banyak dari pada ketinggian 201-400 m dpl dan 401- 600 m dpl.

Sedangkan pada ketinggian 401 – 600 m dpl lebih kecil dari ketinggian 80 – m dpl. Hal ini

menunjukkan semakin tinggi ketinggian suatu tempat semakin kecil kenakaragaman jenis pisang di

Kecamatan Semen.

Kata kunci : jenis pisang, ketinggian tempat, Kecamatan Semen

I. LATAR BELAKANG

Tanaman Pisang merupakan tanaman asli

Indonesia yang mempunyai nilai

ekonomis. Cara penanaman yang mudah

serta syarat tumbuh pada iklim tropis

yang sesuai menyebabkan banyak

kultivar pisang dapat tumbuh subur.

Disamping faktor genetik yang berperan

dalam menentukan produksi dan kualitas

hasil, budidaya pisang juga menentukan

tinggi rendahnya produksi dan ketahanan

dalam menghadapi kondisi lingkungan

yang ekstrim (Sulyanti, 2011). Pisang

merupakan komoditas buah yang sangat

potensial dikembangkan untuk

menunjang ketahanan pangan. Hal ini

karena pisang memiliki keunggulan yang

Page 4: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 1||

dibutuhkan, nutrisi, pelengkap, dan

kemampuan untuk mengatasi tekanan

lingkungan sekitarnya untuk bertahan

hidup. Tanaman pisang yang

dibudidayakan secara intensif dan

menerapkan teknologi yang benar dapat

memberikan keuntungan yang tinggi, dan

mampu bersaing dengan tanaman yang

lain. Apalagi saat ini pisang sudah

memasuki jajaran komoditi eksport

nonmigas yang dapat memberikan

sumbangan terhadap pendapatan devisa

negara yang cukup tinggi (Cahyono,

1995 dalam Sulyanti, 2011)

Meskipun memiliki persebaran

yang sangat luas dan memiliki kultivar

yang banyak tetapi informasi tentang

persebaran dan keanekaragaman pisang

di Indonesia masih kurang. Padahal

informasi tersebut sesungguhnya

menggambarkan keanekaragaman

potensi dan manfaat yang dapat digali.

Jika data dan informasi ilmiah mengenai

sumber daya hayati belum sepenuhnya

dapat diungkap maka berarti kepunahan

suatu mahluk hidup sama artinya dengan

kehilangan kesempatan untuk

memanfaatkan potensi dari mahluk hidup

tersebut. Seperangkat gen yang ikut

hilang bersama peristiwa kepunahan itu

mungkin memiliki potensi dan manfaat

yang tidak akan dijumpai lagi pada

mahluk hidup yang lain (Mustofa, 2011).

Kecamatan Semen merupakan salah

satu kecamatan yang berada di

Kabupaten Kediri yang memiliki wilayah

yang meliputi dataran tinggi dan juga

dataran rendah (Badan Statistik Nasional,

2015). Meski daerah Kecamatan Semen

memiliki keadaan yang cocok untuk

pertumbuhan pisang akan tetapi masih

masyarakat Kecamatan Semen masih

jarang yang menanam pisang dan tidak

semua kultivar pisang dapat tumbuh di

kecamatan ini karena berbagai faktor,

salah satunya disebabkan oleh ketinggian

tempat. Hal inilah yang menjadikan

motivasi peneliti untuk mengetahui

kultivar-kultivar dan persebaran kultivar

pisang yang ada di Kecamatan Semen

berdasarkan ketinggian tempatnya.

Pelestarian keanekaragaman tumbuhan

memegang peranan penting dalam

memberikan kontribusi terhadap

penentuan kebijakan dan strategi.

Kegiatan inventarisasi dan diharapkan

dapat mengungkapkan potensi unggulan

tanaman ini dan informasi yang

didapatkan digunakan sebagai acuan

untuk mengenalkan kultivar-kultivar

pisang yang ada di daerah ini dalam ruang

Selain itu juga sebagai sumber informasi

pengembangan pembudidayaan plasma

nutfah tanaman pisang yang lebih

maksimal di Kabupaten Kediri khususnya

di Kecamatan Semen.

simki.unpkediri.ac.id || 3||

Page 5: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 2||

II. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif yang dilakukan mulai bulan

September sampai Desember 2016

disepanjang jalur jalan utama desa

Kedak sampai Desa Sumber Podang

Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.

Teknik pengambilan data

menggunakan teknik wawancara,

dokumentasi dan jelajah. Tahap – tahap

penelitiannya sebagai berikut:

Menentukan Area Pengambilan data

sesuai ketingian tempat, melakukan

wawancara kepada warga, melakukan

observasi pada area sampel,

mengidentifikasi ciri morfologi tanaman

pisang dan keadaan lingkungan di

lokasi penelitian (identifikasi ciri

morfologi pisang meliputi: tinggi

batang, diameter batang, warna daun

semu, panjang daun, lebar daun, bentuk

pangkal daun, warna tulang daun, warna

permukaan atas daun, warna permukaan

bawah daun. Identifikasi keadaan

lingkungan lokasi penelitian meliputi:

pH tanah, kelembaban, dan suhu),

mendokumentasikan hasil observasi,

pembuatan peta persebaran jenis

tanaman pisang. Pembuatan peta

persebaran jenis tanaman pisang di

Kecamatan Semen menggunakan

software google maps dengan

pewarnaan sesuai ketinggian tempat dan

simbol jenis pisang.

Analisis data

Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif kualitatif yang

menganalisis jenis tanaman pisang yang

dapat tumbuh di Kecamatan Semen

berdasarkan ketinggian tempatnya dan

persebaran jenis varietas pisang di

masing masing daerah.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi dan

wawancara yang telah dilakukan

terdapat 11 kultivar tanaman pisang

yaitu Kepok Gajih, Kepok Urang,

Morosebo, Berlin, Raja nangka, Dulang,

Raja Prentel, Ambon, Kitiran, Kidang,

Cavendish.

Ketinggian tempat mempengaruhi

persebaran kultivar pisang.

Keanekaragaman kultivar pisang pada

ketinggian 80 – 200 m dpl lebih tinggi

dibanding jumlah kultivar pisang yang

ditemukan pada ketinggian 200-400 m

dpl, sedangkan kultivar pisang yang

ditemukan pada ketinggian 400-600 m

dpl lebil kecil dari pada ketinggian 200-

400. Hal ini sesuai dengan peneliti

terdahulu yang menyebutkan bahwa

semakin tinggi ketinggian tempat

semakin sedikit keberadaan kultivar

pisang yang ditemukan (Lukman, 2012).

simki.unpkediri.ac.id || 4||

Page 6: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 0||

Dari semua kultivar tanaman pisang

yang paling banyak di temukan di semua

ketinggian adalah pisang kepok, menurut

masyarakat di lokasi penelitian,

masyarakat lebih tertarik menanam

kultivar pisang kepok dan raja nangka

karena harga jual yang tinggi dan memiliki

keunggulan bisa hidup di tempat yang

kurang menguntungkan seperti di

pekarangan yang terdapat tanaman bambu,

sedangkan kultivar lain seperti pisang

Morosebo digunakan untuk pagar di

sepanjang pematang sawah warga,

sedangkan kultivarpisang lain tidak banyak

ditanam karena harga jual yang rendah

biasanya hanya digunakan sebagai

konsumsi sendiri.

Tatanama kultivar pisang

Menurut Simmond & Sherphed (1995),

sistem tatanama dan pengelompokan

kultivar pisang menggunakan tatanama

genom yaitu terdiri atas nama spesies

diikuti dalam kurung oleh kombinasi huruf

yang menyatakan ploidi dan set genom

yang di sumbangkan oleh kedua tetua

liarnya, diikuti oleh nama kultivarnya telah

di sepakati secara konsesus pada tahun

1999 sebagai tatanama yang valid untuk

tatanama pisang kultivar. Tatanama

tanaman pisang yang ditemukan dalam

penelitian ini disajikan dala tabel berikut:

Tabel 1 Pengelompokan kultivar pisang

No Jenis Genom Kultivarkultivar

1 Kepok Urang ABB Musa paradisiaca ( AAB cv)

2 Kepok Gajih ABB Musa paradisiaca ( AAB cv)

3 Pisang berlin AA Musa acuminata ( AA cv)

4. PisangRaja nangka AAB Musa paradisiaca ( AAB cv)

5 Pisang Raja Prentel AAB Musa paradisiaca ( AAB cv)

6 Pisang Kidang AAA Musa acuminata ( AAA cv)

7 Pisang Cavendish AAA Musa acuminata ( AAA cv)

8 Pisang Kitiran AA Musa acuminata ( AA cv)

9 Pisang Susu AAB Musa paradisiaca ( AAB cv)

10 Pisang Ambon ijo AAA Musa acuminata ( AAA cv)

11 Pisang Morosebo AAA Musa acuminata ( AAA cv)

(Hapsari, 2015 dan Retnoningsih 2009)

Dari data diatas terdapat 2 kultivar

pisang yang termasuk dalam kelompok

Musa acuminata bergenom AA yaitu :

Pisang Berlin dan kitiran sedangkan yang

memiliki genom AAA terdapat 4 kultivar

yaitu : Pisang Cavendish, Ambon,

Morosebo, dan pisang Kidang.

Kelompok Musa paradisiaca

terdapat 2 kultivar pisang yang bergenom

ABB yaitu pisang Kepok Urang dan

Kepok Gajih sedangkan yang memiliki

simki.unpkediri.ac.id || 5||

Page 7: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 1||

genom AAB terdapat 3 jenis, yaitu pisang

Raja Nangka, Raja Prentel, dan Pisang

Susu. Kelompok Musa balbisiana tidak

ditemukan di lokasi penelitian.

Identifikasi Morfologi tanaman pisang yang ditemukan di Kecamatan Semen.

1. Ciri Morfologi Batang

Berdasarkan hasil identifikasi ciri morfologi tanaman didapatkan data sebagai

berikut :

Tabel 2 Tabel Morfologi Batang

No. Nama Kultivar Warna batang semu Diameter

bonggol

(cm)

Tinggi batang

( m)

1. Pisang Berlin Hijau 92 2, 3

2. Kitiran Kuning kehijauan 67 2, 45

3. Ambon Hijau Hijau 74 1,97

4. Morosebo Merah muda 60 1,15

5. Cavendish Merah muda 79 1,29

6. Kepok Urang Hijau 136 2,86

7. Kepok Gajih Hijau 117 2,71

8. Susu Merah muda 98 2,4

9 Raja Nangka Hijau 85 2,68

10. Raja Prentel Hijau 80 2, 52

11. Kidang Merah muda 79 2, 92

Dari tabel diatas terlihat adanya

variasi tinggi batang tanaman pisang,

batang paling tinggi adalah pisang

Kidang yaitu 2,92 m sedangkan batang

paling pendek adalah pisang Morosebo

yaitu 1,5 m dan warna batang semu

pisang yang ditemukan di Kecamatan

Semen. Warna hijau dimiliki 6 kultivar

pisang yaitu : Pisang Berlin, Pisang

Kepok Urang, Pisang kapok

Gajih, Pisang Raja Nangka, Pisang

Raja Prentel. Warna merah muda

dimiliki 4 jenis pisang yaitu Pisang

Ambon Hijau, Morosebo, dan

Cavendish dan pisang kidang dan

warna kuning kehijauan dimiliki 1

jenis pisang yaitu pisang kitiran.

Penentuan warna batang semu

didasarkan pada hasil yang ditemukan

di Kecamaan Semen, yaitu:

Merah muda hijau hijau kekuningan

Gambar 4.1 warna batang semu

2. Morfologi Daun

Hasil pengamatan mengenai

morfologi daun pisang yang ditemukan

di Kecamatan Semen adalah sebagai

berikut:

Tabel 3 Tabel morfologi daun

No. Nama

kultivar

PD LD WTD BPD WPAD WPBD

1 Pisang

Berlin

210 30 Kuning Meruncing

salah satu

panjang

membulat

Hijau Hijau

kekuningan

simki.unpkediri.ac.id || 4||

simki.unpkediri.ac.id || 6 ||

Page 8: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 1||

2 Kitiran 213 35 Hiaju Meruncing

salah satu

panjang

Hijau Hijau

kekuningan

3 Ambon

Hijau

226 38 Hiaju Membulat

salah satu

panjang

Hijau

muda

Hijau

kekuningan

4 Morosebo 198 25 Hijau Membulat

salah satu

panjang

Hijau Hijau

kekuningan

5 Cavendish 219 25 Hijau Membulat

salah satu

panjang

Hijau Hijau

kekuningan

6 Kepok

Urang

238 46 Hijau Bulat

setengah

panjang

Hijau

tua

Hijau

berselaput

debu putih

7 Kepok Gajih 216 40 Hijau Bulat

setengah

panjang

Hijau

tua

Hijau

berselaput

debu putih

8 Susu 220 37 Merah

muda

Membulat

sama

panjang

hijau Hijau

kekuningan

9 Raja Nangka 238 41 Hijau Membulat

sama

panjang

Hijau

tua

Hijau

kekuningan

10 Raja Prentel 200 36 Hijau Membulat

sama

panjang

Hijau

tua

Hijau muda

11 Kidang 215 23 Merah

muda

Meruncing

dua sisi

Hijau

Hijau muda

Keterangan : PD (Panjang Daun), LD (Lebar daun), BPD ( bentuk Pangkal daun), WPAD ( Warna

Permukaan Atas Daun) , WPBD (Warna Permukaan Bawah daun), WTD (Warna tulang

Daun)

Dari tabel diatas morfologi daun baik

dari Musa acuminata dan Musa

Paradisiaca memiliki banyak variasi,

pisang jenis Kepok dan Raja memiliki

daun yang berwarna hijau muda dan

memiliki ukuran yang lebih lebar dan

panjang dibandingkan dengan pisang jenis

lain.

A B C D Gambar 2. Bentuk pangkal daun

Bentuk pangkal daun juga bervariasi.

Penentuan jenis pangkal daun didasarkan

membulat sama panjang dimiliki oleh pisang

raja, bulat setengah panjang dimilki oleh

pisang kepok dan berbentuk meruncing dua

sisi dimiliki oleh pisang kidang pada gambar

2.

Keterangan : A ( membulat salah

satu panjang), B (membulat sama

panjang), C (meruncing sama

panjang), D ( meruncing panjang

dan membulat pendek)

simki.unpkediri.ac.id || 7 ||

Page 9: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 0||

D. Kondisi Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan sangat

mempengaruhi pertumbuhan tanaman di

suatu tempat. Hasil pengambilan data

mengenai kondisi faktor lingkungan

lokasi penelitian disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4. Kondisi faktor lingkungan lokasi penelitian

Stasiun Ketinggian Suhu °C pH tanah Kelembaban udara %

Stasiun 1 80.04 32 4 -5 66

Stasiun 2 80. 10 32 4 -5 66

Stasiun 3 100.10 32 4- 5 66

Stasiun 4 234.00 34 5 65

Stasiun 5 246.00 34 5 65

Stasiun 6 378.12 33 5 64

Stasiun 7 381.17 32 5 64

Stasiun 8 397.02 32 5 64

Stasiun 9 399.00 32 5 64

Stasiun 10 442.00 32 5 62

Stasiun 11 459.59 32 5 62

Stasiun 12 513.00 32 5 61

Stasiun13 538.67 31 5 60

Stasiun 14 557.00 31 5 60

Stasiun 15 561.00 31 5 60

Stasiun 16 566.16 31 5 56

Stasiun 17 567.00 30 5 54

E. Peranan Masyarakat Dalam

Persebaran Tanaman Pisang

Tanaman pisang merupakan

tanaman antropokori yaitu tanaman yang

persebarannya menggunakan perantara

manusia. Dalam hal ini masyarakatlah yang

memegang peranan dalam persebaran

tanaman pisang sehingga sosialisasi

mengenai potensi dari tanaman pisang

harus digalakkan agar para masyarakat

sebagai media persebaran pisang memiliki

motivasi yang tinggi untuk menanam

berbagai kultivar pisang agar pelestarian

plasma nutfah pisang semakin berkembang.

Motivasi masyarakat untuk menanam

kultivar pisang perlu di kaji karena hal ini

berpengaruh pada persebaran kultivar

pisang yang ada di suatu wilayah. Dari hasil

wawancara warga di sepanjang jalan utama

Desa Kedak sampai Wisata sumber Podang

Desa Joho, sebanyak 100 % narasumber

menyatakan alasan mereka menanam

kultivar pisang tersebut karena bibit

tanaman pisang kultivar tersebut mudah

mereka dapatkan. Mereka mendapatkan

bibit tanaman pisang dari para tetangga

yang sudah turun temurun menanam

kultivar pisang tersebut.

simki.unpkediri.ac.id || 8||

Page 10: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 1||

Belum adanya sosialisasi mengenai

potensi pisang menjadikan motivasi

masyarakat Kecamatan Semen untuk

menanam kultivar pisang lain menjadi

kurang karena mereka hanya mengandalkan

yang sudah ada. Hal inilah yang

menjadikan variasi kultivar tanaman

kurang bisa berkembang.

F. Peta Persebaran Kultivar tanaman Pisang Pada Ketinggian Yang Berbeda

Gambar 3 peta persebaran pisang

Peta diatas menunjukkan peta

persebaran kultivar pisang di sepanjang

jalur utama Desa Kedak sampai wisata

Sumber Podang. Jenis tanamn pisang di

simbulkan dengan angka sedangkan simbol

warna digunakan untuk menunjukkan

frekuensi persebaran di masing masing

ketinggian. Berikut data persebaran

kultivar pisang diketinggian yang berbeda.

Frekuensi banyak sedikitnya persebaran

jumlah kultivar pisang di beberapa

ketinggian di Kecamatan Semen

didasarkan pada jumlah frekuensi data

masing-masing kultivar di masing -

masing stasiun .

Keeterangan

= banyak

= sedang

= sedikit

Keterangan

0=

1=

2=

3=

4=

5=

P. kitiran

P. Kepok urang

P. Kepok Gajih

P.Raja Nangka

P.Raja Prentel

P. Susu

6=

7=

8=

9=

10=

P. Berlin

P. Kidang

P. Cavendish

P. Ambon

P. Morosebo

simki.unpkediri.ac.id || 9||

Page 11: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 0||

Tabel 5 Tabel persebaran pisang diketinggian yang berbeda

No Ketinggi

an

(m dpl)

Jumlah

Kultivar

Jenis Jumlah Persebaran

1 0- 200 11 Morosebo

Kepok Urang

Kepok Gajih

Susu

Ambon

Raja nangka

Marlin

Kitiran

Cavendish

RajaBrengkel

35

52

43

7

31

47

23

2

6

4

Banyak

Banyak

Banyak

Sedikit

Banyak

Banyak

Sedang

Sedikit

Sedikit

Sedikit

2 200- 400 8 Morosebo

Kepok Gajih

Kepok Urang

Susu

Kitiran

Raja Prentel

Raja nangka

Marlin/ berlin

Kidang.

31

43

51

24

4

4

34

28

1

Banyak

Banyak

Banyak

Sedang

Sedikit

Sedikit

Banyak

Sedang

Sedikit

3 400- 600 5 Kepok gajih

susu

Raja nangka

Ambon

Susu

32

6

36

30

8

Banyak

Sedikit

Banyak

Banyak

Sedikit

Dari hasil data jenis kultivar pisang

Kepok adalah yang paling mendominasi

di semua titik pengambilan data, setelah

tanaman kepok adalah kultivar pisang

raja nangka dan morosebo.

Table 6 Tabel Interval Frekuensi Pisang

Ketentuan Frekuensi pisang

1 – 10 Sedikit

10 – 30 Sedang

≥ 30 Banyak

Tabel diatas menunjukkan rentangan

persebaran frekuensi kultivar tanaman

pisang di kecamatan Semen yaitu jumlah

1-10 menunjukkan persebaran rendah,

jumlah pisang 10-30 persebaran sedang

simki.unpkediri.ac.id || 10||

Page 12: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 1||

dan jumlah pisang ≥ 30 menunjukkan

perebaran banyak.

IV. KESIMPULAN

A. Simpulan

1. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan di sepanjang jalur utama

Desa Kedak sampai wisata Sumber

Podang didapatkan 11 kultivar

kultivar pisang, yaitu: Kepok Gajih,

Kepok Urang, Morosebo, Marlin,

Rojo Nongko, Dulang, Rojo Prentel,

Ambon, Kitiran, Kidang, Cavendish.

Pada ketinggian 80-200 m dpl

ditemukan 10 kultivar yaitu:

Morosebo, Kepok Urang, Kepok

Gaje, Susu, Ambon,Rojo Nongko,

Marlin, Kitiran, Cavendish, Rojo

Prentel. Pada ketinggian 200- 400 m

dpl ditmukan 8 kultivar pisang yaitu:

Morosebo, Kepok Gajih, Kepok

Urang, Susu, Rojo prentel, Raja

Nangka, berlin, Kidang. Pada

ketinggian 400- 600 m dpl hanya di

temukan 5 kultivar yaitu : Kepok,

Morosebu, marlin, Raja Nangka,

Susu.

2. Peranan masyarakat sangat

berpengaruh terhadap persebaran

tanaman pisang di Kecamatan Semen

karena pesebaran pisang dapat terjadi

dengan bantuan manusia. Motivasi

masyarakat untuk menanam tanaman

pisang masih kurang maka

diperlukan sosialisasi mengenai

pemanfaatan tanaman pisang untuk

mendorong motivasi masyarakt

untuk menanam kultivar pisang yang

beragam.

2. Persebaran tanaman pisang paling

banyak ditemukan pada ketiga

ketinggian adalah pisang Kepok, Raja

Nangka, sedangkan persebaran yang

rendah di ketiga ketinggian adalah

pisang raja prentel pisang kidang, dan

pisang kitiran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang

didapatkan, peneliti dapat memberikan

saran sebagai berikut:

1. Perlu adanya sosialisasi me rakat

untuk menanam berbagai kultivar

ngenai potensi pisang di daerah

Kecamatan Semen agar motivasi

masyarakat pisang semakin

meningkat sehingga persebaran

kultivar tanaman juga semakin

beragam.

2. Penelitian ini baru menggunakan satu

objek penelitian yaitu tanaman

pisang, akan lebih menambah

pengetahuan lagi jika diadakan

pengkajian mengenai pengolahan

pasca panen buah pisang, selain

sebagai buah segar mungkinkah buah

pisang diolah menjadi camilan,

simki.unpkediri.ac.id || 11||

Page 13: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 2||

gethuk pisang, pasta pisang selai

pisang dan bubur instan buah pisang.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. 2015. Pemanfaatan Serat

Batang Pohon Pisang Dalam

Sintesis Material Hibrida Berbasis

Geopolimer Abu Layang Batu

Bara: Semarang. FMIPA

Universitas Negeri Semarang.

Ashari,S. 2006. Hortikultura Aspek

Budaya. Jakarta : UI Press.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri.

2015. Kecamatan Semen Dalam

Angka 2015. Kediri: UD

Anggraini

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri.

2013. Hasil Pencacahan Lengkap

Kabupaten Kediri. Kediri: BPS

Kabupaten Kediri.

Cahyono, R. 2016. Pemanfaatan Daun

Pisang Kelor Dan Bonggol Pisang

Sebagai Pupk Organic Cair Untuk

Pertumbuhan Tanaman Bayam (

Amaranthus Sp.). PUBLIKASI

ILMIAH. Surakarta: FKIP

Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Cahyono. 1996. Pisang Budidaya dan

Analisis Usaha Tani. Jogjakarta:

Kanisius

Department Of Healt And Ageing Of The

Gene Technology Regulator .

2008. The biology of Musa L. (

banana ) . Australian government

Firdausi, N., Hayati, A., Rahayu, T..2015.

Studi Etnobotani Dan Keragaman

Pisang Bah Pada Masyarakat

Tradisional Pandalungan Desa

Krai Kecamatan Yosowilangun

Kabupaten Lumajang. Jurnal

BIOSANTROPIS 1 (1). 2338-

2805

Hapsari, L., Lestari, D.A., Masrum, A..

2015. Album Koleksi Pisang

Kebun Raya Purwodadi Seri I

2010:2015. Pasuruan: Unit

Pelaksana Teknis Balai

Konservasi Tumbuhan Kebun

Raya Purwodadi- LIPI

Kasrina. 2013. Pisang Buah (Musa Spp):

Keragaman Dan Etnobotaninya

Pada Masyarakat Di Desa Sri

Kuncoro Kecamatan Pondok

Kelapa Kabupaten Bengkulu

Tengah. Makalah disajikan dalam

Seminarata FMIPA Universitas

Lampung. 2013.

Kwartiningsih. 2010. Pemanfaatan Getah

Berbagai Jenis Dan Bagian

Pisang Dari Pohon Pisang

Sebagai Zat Pewarna Alami

Tekstil. Jurnal Ekuilibrium, (

Online ), 19 (1) : 5- 10, diunduh

20 November 2016.

Lukman, A.N. 2012. Keberadaan Jenis

Kultivarserta Pemetaan

Persebaran Tanaman Pisang

(Musa sp.) Pada Ketinggian Yang

Berbeda Di Pegunungan Kapur

Kecamatan Ayah Kabupaten

Kebumen. Skripsi . tidak

dipublikasikan. Yogyakarta:

FMIPA UNY

Machrodania, dkk. 2015. Pemanfaatan

Pupuk Organik Cair Berbahan

Baku Kulit Pisang, Kulit Telur,

Dan Gracillaria gigas Terhadap

Pertumbuhan Tanaman Kedelai

Var Anjasmoro. Jurnal Lenterabio.

4(3) 168-173.

Maimunah, Novi. 2006. Pemanfaatan

Serat Pisang Sebagai Kerajinan

Tekstil Di Perusahaan Tenun Dan

Kerajinan Tekstil Kreatif Ridaka

Pekalongan. SKRIPSI. Surakarta :

Fakultas Sastra dan Seni rupa

Universitas Sebelas Maret.

Mulyani, N. dkk. 2008. Teknologi

Budidaya Pisang. Lampung: Balai

besar Pengkajian Dan

Pengembangan Teknologi

Pertanian.

Mustofa, A, Sudarsono, Budiwati,

Ratnawati. 2011. Inventarisasi

dan Peta Persebaran Kultivar

Pisang di Kecamatan Gebang

Kabupaten Purworejo. Makalah

simki.unpkediri.ac.id || 12||

Page 14: INVENTARISASI KULTIVAR TANAMAN PISANG …

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lailatul Fahmiyati | 12.1.01.06.0025 FKIP – Pendidikan Biologi

simki.unpkediri.ac.id || 3||

disajikan dalam Seminar Nasional

Penelitian, Pendidikan Dan

Penerapan, FMIPA Universitas

Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2014.

Pascal, A. 2009. Consensus Document On

The Biology Of Bananas And

Plantains (Musa spp.) makalah ini

disajikan dalam Joint Meeting Of

The Chemicals Committee And

The Working Party On Chemicals,

Pesticides And Biotechnology , 24

November 2009, Paris.

Prabawati dan Sumuru. 2008. Teknologi

Pasca Panen Dan Teknik

Pengolahan Buah Pisang. Jakarta:

Badan Penelitian Dan

Pengembangan Pertanian.

Yunita, P.S. & Wijaya, G.A. (2008).

Pemanfaatan Sekam Padi Dan

Pelepah Pohon Pisang Sebagai

Bahan Alternative Pembuatan

Kertas Berkualitas. Jurnal

Aplikasia 9(1): 44- 45.

Retnoningsih, A.. 2009. Molecular Based

Classification And Phylogenetic

Analysis Of Indonesian Banana

Cultivars. Disertation. Post

Graduate School Bogor Agricultur

University.

Ria,F.N. dan Harianto. 2015. Pemanfaatan

Jantung Pisang Sebagai

Alternative Bahan Dasar Resoles

Bergizi Tinggi. Seminar MIPA

Untuk Negeri, UI, 27 Juli 2015.

Suyanti, S. dan. Supriadi A.. 2008. Pisang

Budidaya Pengolahan dan

Prospek Pasar. Penebar Swadaya:

Jakarta.

Stennis van, dkk. 2006. Flora. Jakarta : PT

PERCA

Simmonds, N.W., and K. Shepherd. 1955.

The taxonomy and origins of the

cultivated bananas. Journal of the

Linnean Society of London,

Botany 55: 302-312.

Sulyanti, E. dkk.(2011). Inventarisasi

Penyakit Tanaman Pisang (Musa

Paradisiaca Linn.) Berdasarkan

Gejala Di Kabupaten Tanah Datar.

Jurnal Manggaro, No.2:49-54

Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi

tumbuhan (Spermathopita).

Yogyakara: Gadjah Mada

University Press: Yogyakarta

Tuapattinaya M.J.P dan Tutupolly, F.

2014. Pemberian Pupuk Kulit

Pisang Raja ( Musa Sapientum

Terhadap Pertumbuhan Dan

Produksi Tanaman Cabai Rawit

(Capsium Frutescens L.). Jurnal

BIOPENDIX (Online) 1 : 1 hal 15-

23. Tersedia di http/// www.

2014_Tuapattinaya.pdf diunduh

20 September 2016

Usman dan Tiro, B. Pengkajian

Pemanfaatan Tepung Daun Pisang

Terhadap Performans Ayam Buras

di Jayapura. (Online). Tersedia di

kalsel.litbang.go.id/id/images/pdf/

prossdiding/ Usman.pdf. diunduh

pada 26 November 2016

Valmayor, R.V.,S.H. Jamaluddin, B.

Silayoi, S. Kusumo, Kusumo, L.D.

Danh, O.C. Pascua & R.R.C.

Espino. 2000. Banana cultivar

names and synonyms in Southeast

Asia Los Banos: International

Network for the Plantain – Asia

and the Pacific Office

simki.unpkediri.ac.id || 13||