Interpretasi Data Lab. Klinik Update 2012

  • Upload
    fika1234

  • View
    2.063

  • Download
    20

Embed Size (px)

Citation preview

Interpretasi Data Lab. Klinik

Oleh : Adil F. Bulqini, S.Si., Apt

Pokok Bahasan Pendahuluan Product Knowledge dan Interpretasi : - Cholesterol - Diabetes Mellitus - Hematologi Lengkap - Analisa Urine - TORCH - Hepatitis Penutup

Perubahan Paradigma Sehat

WellnessPreventing Disease Managing Health

WellnessPreventing Disease Managing Health

INDIVIDUAL

Illness

Treating Disease

Managing Disease

Treating Disease

Managing Disease

IllnessAcute Chronic

Acute

Chronic

Konsep Bisnis saat ini

Konsep Bisnis kedepan

One Stop Healthcare ServicesWellnessPreventing Disease Managing Health B usiness Health System

JPKM / Managed CareBusiness Health Services

Lab.KlinikTreating Disease Managing Disease

KlinikApotek/Ritel Farmasi

Illness Acute Chronic

Trading & Distribusi

Industri Farmasi

Produk

Lab. Klinik merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dan diperlukan untuk mendukung berbagai Program Kesehatan Apotek/Klinik/RS : Melengkapi dengan layanan Lab. Klinik

Regulasi pemerintah : 1. Kepmenkes 943 Thn 2002 : Akreditasi Laboratorium Klinik (KALK) 2. Depkes : Pemantapan Mutu Eksternal (Komitmen pemerintah thd. Mutu Lab. Klinik)

Pemantapan Mutu EksternalPenilaian obyektif dan retrospektif yang dilakukan oleh suatu badan terhadap kinerja laboratorium dalam melakukan pemeriksaan terhadap bahan kontrol. Skala : nasional, regional, internasional Penyelenggaraan : 1. Pendaftaran peserta 2. Pengiriman bahan kontrol oleh panitia ke peserta 3. Pemeriksaan bahan kontrol oleh peserta 4. Pelaporan hasil dari peserta ke panitia

Apa yang dihasilkan Lab. Klinik ? Hasil pemeriksaan dari sampel pasien untuk penunjang diagnosa suatu penyakit Bentuk hasil pemeriksaan : Numerik / Character Kualitatif/Kuantitatif Contoh : - Widal : Positif (titer) / Negatif - Lekosit : 8 x 10^3 / L - Malaria : Positif / Negatif

Siapa pengguna jasa Lab. Klinik ? * Dokter * Apoteker * Herbalis * Masyarakat : Perorangan/Instansi

Alasan Dokter mengirimkan pasien ke Lab.1. Agar penanganan pasien lebih baik a. Data labklinik sebagai penunjang diagnosa b. Menghindari luputnya informasi yang penting 2. Tidak yakin thd. hasil pemeriksaan lain dan pengobatan 3. Permintaan pasien

Tahapan Proses Labklinik1. Tahap Pra-analitik 2. Tahap Analitik 3. Tahap Post-analitik

Tahap Pra-AnalitikMeliputi : - Input data transaksi pada SIL - Persiapan pasien - Pengambilan sampel - Penyimpanan - Pengiriman bahan

Contoh Persiapan PasienPuasa 10 sd. 12 Jam sebelumnya, dilakukan dengan cara berhenti makan dan minum kecuali air putih mulai pukul 22.00 Untuk pemeriksaan Paps Smear disyaratkan tidak sedang menstruasi dan tidak berhubungan suami istri 3 (tiga) hari sebelumnya Disarankan membawa pakaian olah raga untuk Treadmill

Pengambilan Sampel : Jenis dan jumlah sampel Wadah penampung Stabilitas sampel

Distribusi SampelSampel yang telah diambil dipreparasi dan didistribusikan ke Bag pemeriksaan terkait

Centrifuge

Tahap Analitik, meliputi :- Persiapan alat dan reagensPemeriksaan bahan kontrol Evaluasi hasil pemeriksaan bahan kontrol Menerima sampel dari Bag Distribusi Sampel Pemeriksaan sampel pasien Interpretasi, ulang pemeriksaan bila diperlukan

Metode: ELISA Prinsip: Dalam tahap reaksi yang pertama, sampel pasien yang sudah diencerkan diinkubasi dalam well. Pada sampel yang positif mengandung suatu antigen, antibodi spesifik akan berikatan dengan antigen. Untuk mendeteksi antibodi yang berikatan, inkubasi kedua ditambah antibodi yang berlabel enzim (enzim konjugat) yang bereaksi dengan antigen yang melapisi well membentuk reaksi warna yang dibaca berdasarkan prinsip fotometer pada

Metode: ELFA Prinsip: Adanya antigen di dalam sampel akan berikatan dengan antibodi yang melapisi bagian SPR. Kemudian ditambahkan substrat. Adanya enzim konjugat, menyebabkan reaksi yang menimbulkan flouresens yang dibaca pada panjang gelombang 450 nm. Intensitasnya sebanding dengan konsentrasi antigen dalam sampel.

Prinsip Biolyte 2000

Alat otomatis untuk pemeriksaan elektrolit (Na+, K+, Cl-) dengan menggunakan metode ISE berdasarkan beda potensial antara potensial yang berasal dari ion yang

Prinsip: Impedance: Mengukur sel darah dengan besarnya resistensi elektronik atau perbedaan konduksi antara dua elektroda. Photometri :

Limbah di Laboratorium

Penyimpanan Suhu Ambient, 15 24 C 2 8 C Beku Ruangan kering, bersih Lemari Es Freezer tergantung syarat stabilitas sampel

Tempat

Waktu

Pemeriksaan Bahan KontrolBertujuan untuk mengontrol ketelitian hasil pemeriksaan. Beberapa cara yang dipakai : 1. Control Chart 2. Duplicate Test 3. Penggunaan data pasien dan korelasi data

Hasil Pemeriksaan Bahan Kontrol Parameter : Cholesterol Total Mean : 190, 2 SD 180 - 200Tanggal Hasil Tanggal Hasil Tanggal Hasil Tanggal Hasil Tanggal Hasil 1 187 8 194 15 198 24 196 31 185 2 189 9 200 18 205 25 189 3 193 10 201 19 206 26 189 4 190 11 189 20 215 27 190 5 185 12 189 22 190 29 190 6 184 13 197 23 195 30 192

C o ntro l C ha rt 220 210 200 190 180 170 1601 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 15 18 19 20 22 23 24 25 26 27 29 30 31

C ho le s te ro l T

Aturan WestgardSalah satu aturan yang digunakan dalam evaluasi hasil pemeriksaan bahan kontrol adalah Westgard Multi Rule System 1. 1 nilai kontrol > 3 SD 2. 2 nilai kontrol berturut-turut > 2 SD 3. 2 dari tiga nilai kontrol berturut-turut > 2 SD 4. 1 nilai kontrol . + 2 SD dan 1 kontrol > - 2 SD 5. 4 nilai kontrol berturut-turut > 1 SD pada sisi yang sama 6. 10 nilai kontrol berturut-turut di sisi yang sama

How to use the rules

Westgards rules 13s refers to a control rule that is commonly used witha Levey-Jennings chart when the control limits are set as the mean plus 3s and the mean minus 3s. A run is rejected when a single control measurement exceeds the mean plus 3s or the mean minus 3s control limit.

Westgards rules 12s refers to the control rule that is commonly usedwith a Levey-Jennings chart when the control limits are set as the mean plus/minus 2s. In the original Westgard multirule QC procedure, this rule is used as a warning rule to trigger careful inspection of the control data by the following rejection rules.

Westgards rules 22s - reject when 2 consecutive control measurementsexceed the same mean plus 2s or the same mean minus 2s control limit.

Westgards rules R4s - reject when 1 control measurement in a groupexceeds the mean plus 2s and another exceeds the mean minus 2s.

Westgards rules 41s - reject when 4 consecutive control measurementsexceed the same mean plus 1s or the same mean minus 1s control limit.

Westgards rules 10x - reject when 10 consecutive controlmeasurements fall on one side of the mean.

TAHAP POST ANALITIKFormulir Pemeriksaan Data hasil pemeriksaan semi-otomatis/manual (Lembar Kerja) Input Data SIL = Sistem Informasi Lab. Analyzer / Fullyotomatic

Print Out

Pemeriksaan Akhir (Konferensi H asil) - Identitas pasien - Jenis pemeriksaan - Interpretasi hasil - Pelaporan H asil

Beberapa pertanyaan yang biasa muncul setelah menerima hasil laboratorium, antara lain :1. Apakah hasil ini normal ? 2. Apakah hasil ini abnormal ? 3. Bila abnormal, apakah ada nilai diagnostik ? Ataukah hanya suatu hasil yang non spesifik ? 4. Apakah ada perubahan bermakna yang nampak sejak pemeriksaan terakhir ? 5. Apakah hasil ini cocok dengan diagnosa awal ? Bila tidak, apakah bisa dibedakan perbedaannnya ? 6. Apakah hasil ini mengharuskan adanya perubahan pendekatan terhadap penanganan pasien ? 7. Bila hasil tidak bisa diinterpretasikan, tindak lanjut apa yang harus dilakukan ?

Contoh : 1. Pemeriksaan SGPT -Nilai normal 0 - 35 U/l dengan metode IFCC -CV untuk laboratorium dengan kemampuan rata-rata = 14 % Bila kadar sebenarnya 35 U/l, maka variasi bisa berkisar 25,2 sd. 44,8 U/l 44,8 U/l maka variasi bisa berkisar 32,2 sd. 57,3 U/l 2. Nilai normal Urea = 5 23 mg/dl Apakah hasil 24 mg/dl adalah pasti abnormal ? Apakah hasil 22 mg/dl adalah pasti normal ?

3.Nilai normal AFP = 0 15 ng/ml Apakah hasil 20 ng/ml pasti menandakan CA hati ?? Satu-satunya hal yang pasti dalam penilaian normalabnormalnya suatu hasil pemeriksaan laboratorium adalah bahwa semakin jauh jarak suatu hasil dari batas normal, semakin meningkat kemungkinannya untuk benar abnormal. Sebagai contoh : AFP > 500 ng/ml maka hampir pasti CA hati.

Jenis Test dan Manfaat1. Hematologi Lengkap 2. Tes Fungsi Hati : SGOT, SGPT, ALP Bil T/D, GGT, Protein T, Albumin, Globulin 3. Tes Fungsi Ginjal : Ureum, Kreatinin dan Asam Urat Deteksi Anemia, leukemia infeksi dan perdarahan Menilai fungsi hati, bila ada peningkatan dapat membedakan hepatitis akut dan kronik Menilai fungsi ginjal, bila ada peningkatan dan didukung oleh hasil tes urin yg abnormal bisa dipastikan adanya kerusakan pada ginjal

Jenis Test dan Manfaat4. Metabolisme Glukosa Gula Darah Puasa & dan 2 Jam PP 5. Profil Lemak : Cholesterol T, HDL, LDL, Trig 6. Urine Lengkap Deteksi adanya penyakit Diabetes Mellitus

Mengetahui profil lemak terhadap resiko PJK Mengetahui adanya kebocoran pada ginjal, diabetes, hepatitis, infeksi saluran kencing dan adanya batu pada sal. kencing

Jenis Tes dan Manfaat7. Kultur dan Resistensi meliputi Aerob dan Anaerob Sampel berupa : Darah, Urine, cairan tubuh lainnya Swab tenggorok, swab hidung Swabb luka 8. Imuno-Serologi Deteksi : - Penyakit infeksi al. Thypus, Hepatitis, TPHA, VDRL Toxo, Rubella, CMV, Herpes Spl - Hormon al. H. Tiroid, H. Reproduksi - Rheumatoid Factor

Jenis Tes dan Manfaat9. Petanda Tumor : PSA Ca 125 Ca 15-3 Ca 19-9 AFP CEA Deteksi dini kanker Prostat Deteksi dini endometriosis Deteksi dini tumor Payudara Deteksi dini tumor pankreas Deteksi dini tumor Liver Deteksi dini kanker Colon

Mengenali Cholesterol dan ResikonyaPK-1

Apa itu kolesterol Kolesterol adalah sejenis zat menyerupai lemak berwarna kekuningan yang ada dalam tubuh terutama di peredaran darah. Sumbernya terutama dibuat di hati, namun juga bisa berasal dari makanan

Kenali Resiko & Manfaat Kolesterol Kolesterol sangat bermanfaat bagi tubuh guna membantu pembentukan membran sel, garam empedu, hormon, dan vitamin D. Kolesterol dibuat oleh hati dan dibawa ke sel-sel yang membutuhkannya lewat darah, dalam bentuk zat lippoprotein (LP). Selain mengangkut kolesterol, LP juga membawa Trigliserida (TG), zat lemak penghasil energi tubuh

Apa yang disebut kolesterol baik itu ? HDL (high density lipoprotein) bertugas mengumpulkan kelebihan kolesterol dari jaringan tubuh dan mengembalikannya ke hati1. Karena fungsinya yang seperti pembersih kolesterol ini, kolesterol dalam HDL (HDL-Cholesterol/HDL-C) sering juga disebut kolesterol baik. HDL-C yang tinggi baik bagi kesehatan tubuh2

Apa yang dimaksud kolesterol jahat itu ? Lippoprotein (LP) paling kaya kolesterol adalah LDL atau low density lipoprotein yang membawa kolesterol dari hati menuju sel-sel tubuh. Jika berlebihan, kolesterol dalam LDL (LDL-cholesterol/LDL-C) mudah menumpuk dan menyumbat pembuluh darah, sehingga Kadar yang tinggi sangat membahayakan kesehatan. Karena itu, LDL-C biasanya disebut kolesterol Jahat.

Akibat Buruk LDL-C Setiap peningkatan 10mg/dl LDL-C menaikkan 10% resiko penyakit jantung koroner, sementara peningkatan 5 mg/dL HDL-C sebaliknya menurunkan 10% resiko.1% penurunan LDL-C mengurangi resiko CHD hingga 1% 1% peningkatan HDL-C mengurangi resiko CHD hingga 3%

Rasio LDL / HDL berhubungan dengan resiko PJK dan StrokeLow Risk : Moderate Risk : High Risk : 6

Mengapa Kolesterol bisa meningkat Normalnya kolesterol diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga tidak akan tinggi. Kadang-kadang, keseimbangan ini terganggu dan memunculkan kolesterol tinggi (sering juga disebut hiperlipidemia). Penyebabnya antara lain :

1. Konsumsi makanan tinggi kolesterol, lemak jenuh dan transKuning telur, jeroan, makanan laut (udang, kerang, kepiting, dll), susu, keju, mentega, daging (terutama yang berlemak), santan, minyak kelapa, dan minyak kelapa sawit, semuanya adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol. Lemak jenuh dikenal mudah meningkatkan LDL-C, demikian juga lemak trans. Yang disebut terakhir ini merupakan lemak terhidrogenasi yang lebih buruk lagi akibatnya karena juga menurunkan HDL-C. makanan sumber lemak trans antara lain margarin, kentang goreng, makanan siap saji (fast food), dll dan sebaiknya dihindari

Kandungan kolesterol per 100 gr makananSumber : Singapore General Hospital

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 9 4 0 4 1 4 2 4 3 4 4

N m m k n n( e 1 0g ) a a aa a pr 0 r P tih te r a a u lo y m T r a g( a m e ip n h iso ) U u- b r b ru u S su sa i n n fa u p o t D g g a a p a ta p k lit a in y m ilih n n a u D g g b b k p a ta p k lit a in e e ilih n n a u Ik n su g i b sa a n a ia D g g sa i p a ta p le a a in p ilih n n a m k D g g b b p a ta p le a a in a i ilih n n a m k D g g k lin i a in e c D g g k m in ta p le a a in a b g n a m k Ik n e o k n g a k r u in D g ga p( a ) a in sa h m Ig sa i a p Ig b b a a i D g g sa i a in p Br n dr uu g a a Ik n b w l a a a D g g sa i b r m k a in p e le a G ji s p ah a i G ji k m i g a h a bn D gn b b b re a a i g a i el mk K ju e S ssd gn oi a i g K pt n e ii g Ua g dn Kr n/i u e a g Sp t Bl t eu S n n k la a a ta e p G jih b b a a i S su S p u ai S su S p C e m u ai ra C k t/ a a o la C c o M n g / ag r e te a M r a in J r a sa i eo n p J ra bb eo n a i K r n p tih r m T a e a g u / e is/ ir m T lo A a e r ym J r a K m in eo n a b g C m u i u i -c m K nn t l r a a u i g eo y m Oa S p t k a i Oa b b t k a i T l rb r n p y h eo u u g u u

K le e l ( g o st ro M )

0 0 0 0 5 0 5 0 5 5 6 0 6 0 6 5 7 0 8 5 9 8 10 0 15 0 15 0 10 1 10 2 15 2 10 3 10 3 10 3 10 4 10 5 10 5 10 6 10 6 15 8 15 8 20 0 20 5 20 8 20 9 30 0 30 8 40 2 40 5 50 0 60 1 17 10 20 00 20 30 30 10 34 60

Kt gr ae oi Sht e a Sht e a Sht e a Sht e a Sht e a Sht e a Sht e a Sht e a Sht e a Sht e a Sht e a Sht e a S k li- k li e a se a S k li- k li e a se a S k li- k li e a se a S k li- k li e a se a S k li- k li e a se a S k li- k li e a se a S k li- k li e a se a H t -h t ai ai H t -h t ai ai H t -h t ai ai H t -h t ai ai H t -h t ai ai H t -h t ai ai H t -h t ai ai H t -h t ai ai H t -h t ai ai Br aaa eb h y Br aaa eb h y Br aaa eb h y Br aaa eb h y Br aaa eb h y Br aaa eb h y Br aaa eb h y Br aaa eb h y Br aaa eb h y Br aaa eb h y Br aaa eb h y P na g a t n P na g a t n P na g a t n P na g a t n P na g a t n

2. KegemukanBerat badan berlebih cenderung meningkatkan LDL-C.

Body Mass indexBMI Categories: Underweight = 40 mg/dL

140 (normal < 110 mg/dl) Gula darah 2 JPP > 160 (normal < 140 mg/dl) HBA1C >7% (normal < 7%) Bila diperlukan diperiksa : Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) Meliputi : Tes Gula darah Puasa Tes Gula 90 120 dan 180 setelah minum larutan glukosa 75 gr dalam 200 ml air 5 menit Nilai normal : 90 menit < 200 mg/dl 120 menit < 140 mg/dl 180 menit < 125 mg/dl

DM LanjutanPenentuan tipe DM : Tes Resistensi Insulin Bila Insulin rendah berarti DM Tipe 1 atau IDDM Bila Insulin normal berarti DM Tipe 2 atan NIDDM Obatnya bagaimana ???

Studi Kasus Pria umur 55 th BB 78 Kg, TB 170 Tiga bulan terakhir merasa tidak sehat, badan lemas, sering berkemih Mulai merasakan nyeri dada, berkeringat banyak dan nafas pendek Periksa lab : GDS 365, Cholt T 280, HDL 33 LDL 222, HBA1C 14%

Pertanyaan : Jelaskan penyakit apa yang diderita ? Komplikasi apa saja yang mungkin terjadi ? Obat apakah yang baik untuk digunakan bagi pasien tersebut ?

Panel Pengelolaan DM dan Jadwal PemeriksaanPemeriksaan Evaluasi Sesuai Petunjuk Tiap Tiap Awal Dokter 3 Bulan 1 thn

Glukosa Puasa Glukosa 2 Jam PP Hematologi Lengkap Urine Lengkap HBA1c Mikroalbumin Kreatinin Albumin/Globulin SGPT Lipid Profile Figrinogen

Analisa Urine Makroskopis, kimia - Warna - Kejernihan - Berat Jenis - pH - Protein - Glukosa - Keton - Bilirubin - Nitrit - Eritrosit - Leukosit

Analisa Sedimen - Lekosit - Eritosit - Silinder - Epitel - Bakteri - Kristal

Interpretasi Analisa Urine

Diabetes Mellitus ISK

Glukosa Positif Leukosit penuh / LPB Epitel penuh / LPK Bakteri positif Kejernihan : keruh Nitrit positif Protein positif Silinder positif Bilirubin Positif

Gangguan ginjal Hepatitis

Infeksi TORCH pada KehamilanTORCH adalah istilah penyakit infeksi TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes Berbahaya bagi janin bila infeksi ini diderita ibu hamil Diagnosa secara imunologis dengan deteksi antobodi Spesifik baik Ig M maupun Ig G Bila : 1. Anti Toxo Ig M positif (+) maka Infeksi Akut Anti Toxo Ig G negatif (-) Cek usia kehamilan, trimester ke berapa ? 2. Anti Toxo Ig M - maka Infeksi lampau Anti Toxo Ig G +

Infeksi T. gondii Tidak menujukkan gejala klinis Umumnya penderita hanya merasa demam ringan, lemas, mual, dan pembesaran kelenjar getah bening Pada manusia sehat kekebalan tubuh dapat menghancurkan parasit ini Pada penderita AIDS, pemakai kortikosteroid jangka lama, penderita keganasan dgn kemoterapi maka kista akan pecah dan tropozoid jadi ganas dan mematikan

Infeksi T gondiiTerdapat dalam 3 bentuk : - Tropozoit beredar dalam darah - Ookista dikeluarkan dalam tinja kucing - Kista, menetap dalam jaringan tubuh spt. Paru, jantung, otot dan otak Kista mengandung beribu-ribu tropozoit T. gondii

Transmisi Parasit T. gondii Hospes akhir Kucing lokal, berbiak secara seksual dan aseksual Hospes pembawa Cacing tanah, lalat, kecoa dan semut yang dapat membawa Ookista dapat menempel pada sayuran, buah-buahan Hospes perantara (manusia, hewan ternak, unggas) Berbiak secara aseksual, dgn membelah diri Ookista infeksius bagi Janin Transmisi vertikal dapat terjadi pada Suami Istri

TORCH lanjutanAkibat infeksi Toxo pada wanita hamil - Abortus spontan, lahir mati, - mengidap Toxo bawaan dgn gejala setelah dewasa kelainan mata dan telinga, retardasi mental, ensefalitis Akibat Infeksi CMV dan Herpes : - Pembesaran hati, pengapuran otak, tuli - Retardasi mental - Abortus

HepatitisHati memiliki peran penting : - Proses pengolahan makanan yang diserap usus - Penyimpanan & pembentukan zat-zat yang diperlukan tubuh - Penetralan obat/racun Gangguan fungsi hati dapat diketahui dgn pemeriksaan Panel Fungsi Hati & Hepatitis Virus Penyebab gangguan fungsi hati : - Terbanyak oleh Virus Hepatitis A, B, C, D dan E Virus Hep B dan C kronik Sirosis / hepatoma - Obat & Alkohol

Hepatitis VirusPenyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita biasanya melalui makanan (fecal - oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Hepatitis B dan C disebarkan melalui media darah dan aktivitas seksual

Hepatitis BGejala tidak khas, yaitu : Letih, demam, mengigil, tidak nafsu makan, mual & Muntah, kuning pd kulit & mata, nyeri perut kanan atas Penyebab : Virus Hepatitis B Penularan : -Tertusuk jarum suntik terkontaminasi -Pemakaian jarum suntik secara bergantian -Aktivitas seksual (hub. Seksual & ciuman) -Penularan dari ibu ke janin

Faktor Resiko Pengguna obat suntik secara ilegal Penerima tranfusi darah Penerima transplantasi organ Pekerja kesehatan yang terekspos darah yang terkontaminasi Sering berganti pasangan sexual Berbagi jarum suntik dengan org lain Tato

Akibat : -Sirosis (pengerutan jaringan hati) -Kanker hati Pemeriksaan Laboratorium : - Skrining : HBsAg & Anti HBs - Bila HBsAg positif lakukan pemeriksaan HBeAg - Bila negatif : Carrier - Bila HBeAg positif : penderita aktif - Lakukan pemeriksaan HBV DNA dilanjutkan dengan pemeriksaan Anti HBe, Anti HBc dan Anti HBs

TERIMA KASIH Informasi lain : Labtest-online.org