21
ISSN 1907 - 3739 Certified Management System DIN EN ISO 9001:2008 Cert.No. 01.100086042 International Seminar on Vocational and Technical Education Colaboation With: Universiti Kebangsaan Malaysia And Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia The Hills Hotel, Bukittinggi Sunday, April 15, 2012

International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

ISSN 1907 - 3739

Certified Management SystemDIN EN ISO 9001:2008

Cert.No. 01.100086042

International Seminaron Vocational and Technical Education

Colaboation With:

Universiti Kebangsaan MalaysiaAnd Universiti Pendidikan Sultan Idris

Malaysia

The Hills Hotel, BukittinggiSunday, April 15, 2012

Page 2: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

ProsidingThe hills hotel, April, 15,2012

International Seminar

on Vocational and Technical Education

Tim Penyunting artikel

Drs. H. Ganefri, M. Pd, Ph.D

Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M.Ed

Prof. Dr. Ramlee MustophaProf. Dr. Ruhizan M. Yasin

Prof. Jalius Jama, M. Ed, Ph.D

Prof. Syahron Lubis, PHD

Drs. Syahril, ST, MSCE, Ph.DDr. M. Giatman, MSIE.

Hendri Nurdin, MT

Wawan Purwanto, MT

Prosiding seminar internasional on vocational and technical education

Di selengarakan olehFakultas Teknik

Universitas Negeri Padang

Bekerja sama dengan

Universiti Kebangsaan Malaysia

Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia

Padang,2012

Diterbitkan oleh :

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang

JI. Prof. Dr. Hamka Air tawar Barat,Padang25131

Page 3: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

KATA PENGAt~TAR

Puji syul\lr kenadirat Tlilian Yang MabB.esa atas funpahan ·rnhImrt dm1

karunianya kepada kita semua sehingga prosiding ini dapat diselesaikan.

Prosiiling ini merupakan kumpulan makalah dari peneliti, dosen dan gum yang

berkecimpung di bidang pendidikan kejurua.n yang berasal baik dari Indonesia

maupun dari Malaysia. Kumputan makalah ini reI-ail di presemasibn pada

kegiatan seminar yang di lakukan pada tanggal15 April 2012 yang di selengarkan

di bukittinggi.

Dalam rangka meningkatakan kemampuan pendidiian pada bidang

tekoologi kejuruan yang dapat diapiikaikan parla -penetitian dan pengembangan

sistem pendidikan kejuruan di Indonesia, dalam upaya meningkatkan kualitas

lulusan teknoiogi dan kejuruan. Publikasi hasil penelitian dalam rangka

menyebarluaskan hasil kajian serta berbagi pengetahuan antar elemen pelaksana

pendidikan kejuruan secara hersama,maka seminar inipenting untuk

diselengarakan.

Tujuan utama seminar ini adalah untuk memperdalam kajian pendidikan

kejuruan serta penerapan teknologi dan informasi pada guru, dosen maupun

masyarakat secara umum sebagai upaya menciptakan pemahamansecara bersama.

Pola penerapan penelitian tindal~an kelas, penempan metode penelitian dan

pengembangan proses pembelajaran, serta pengelolaan pendidikan teknologi dan

kejuruan secara umum, sehingga dapat meningkatakan kualitas kompetensi

peserta didik.

Melalui kesempatan ini panitia kengucapkan ribuan terimakasih kepada

semua pihak yang telah mendukung terselengaranya seminar ini. Kepada seluruh

peserta seminar, diucapkan terimakasih atas pertisipasinya dan selamat berseminar

semoga sukses.

Hormatkami

Drs. H. Ganefri, M. Pd, Pb.D

Page 4: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

DAFTARISI

1. Upaya Membangun Manusia Indonesia Yang ProduktifMelalui

Pendidikan Kejuruan The Efforts To Build A Productive

Indonesianese Through The Vocational Education

Abdul Aziz , (1 - 8)

2. Evaluasi Proses Belajar Mengajar .Ambiyar (10-18)

3. Aspek Hukum Pelllgawasan Siaran Televisi Dan RadioDi Indonesia

Aldri Frinaldi (20-40)

4. Pengarub. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Team Achivement Divisions (STAD) dan Motivasi Belajar

Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa (Quasi Eksperimen pada

Mata Kuliah Teknik Pengkondisian Udara Di Jurusan

Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang)

Adrizal (42-54)

5. Hibrid Pembangkit Tenaga Listrik Angin Dan Pembangkit

Listrik Tenaga Surya

.Aslimeri : (56-6'))

6. Model Pembelajaran Praktikum Melalui Virtual Laboratory

Azwerdi (66-73)

7. Pemilihan Batik Malaysia

DelilahMohdRubi, Surani Mohamad, Nur Ainil Sulaiman (74-84)

8. Prestasi Belajar Dalam Bidang Studi Mahasiswa Pendidikan

Teknik Otomotif FT UNP Ditinjau Dari Minat Kejuruan

Dan Persepsi Tentang Dunia Kerja

Daswarman (86 -97)

9. Influence of the Use of the Module on Student Learning inRSBI Class

Elizar (100-106)

10. Implementasi Macromedia Flash Pada Kompetensi Dasar

Menggunakan Osiloskop Dalam Mata Pelajaran Perbaikan

Compact Cassete Tape Recorder Program StudiElektronika di SMK N 2 Solok

Ferial (107-115)

11. E-Learning Model in Electrical Engineering Departement

of Technical Faculty of Padang State University

Fivia Eliza, Ganefri (116-130)

iii •

Page 5: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

13 Pembelajaran Tugas Mandiri Dengan BimbinganTerstruktur Dalam Meningkatkan Karakter MandiriDan Hasil Belajar Kemudi, Rem Dan Suspensi MahasiswaJurusan Otomo~if

Hasan l'vlaksum, Donny Fernandez (131-145)

14 Kualitas Agregat Dan Beton Rumah Masyarakat AmanGempa Kabupaten Padang Pariaman 'Pasca Gempa 2009lskandar G. R ; (147-174)

15 The Philosophy and Foundations of Vocational Education

Jalius jama (175-190)16 Strategi lembaga pendidikan kejuruan dalam menyiapkan

Tenaga Kerja Bidang PariwisataKasmita (191 -201)

17 Development Of Gender Responsive Learning SMKTechnology

Maryati Jabar, Oktaviani (203-218)

18 Metode-Metode Pembelajaran Berbasis TeknologiInformasi Dan Komunikasi Berdasarkan Kategori YangDigunakan Dalam Kegiatan PembelajaranMeldi Ade Kurnia Yusri ; (219-22~)

19 PENDEKATAN TEOR! DIFUSI INOVASI DALAMtMPLEMENTASl SMM IS09001:2008 fit FT UNP PAfiANG

M Giatman (229-244)

20 Efektifitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Program PraktekLapangan IndustriIMagang Terhadap KesiapanMahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik OtomotifFakultas Teknik Universitas Negeri Padang DalamMemasuki Dunia Kerja

M Nasir (245-268)21 Trend Analysis of Vocational and Technological Education

Development to Prepare Labor Force with the QualityAssurance Industry Based.M Thaufiq Pinat (269-288)

22 The Relationship of Work Culture tbe Civil Cervant with

Service Satisfaction for student University in TechnigueFaculty Padang State UniversityAldi Frinaldi, Muhammad Ali Embi, Norapiah Abd. Rahman ..... (289-311)

23 Peran Perguruan Tinggi Bidang Kejuruan DalamMenyiapkan Tenaga Terdidik Dan TerampilNelvi Erizon (313 -317)

iv

Page 6: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

24. Pemetaan SMK Se-lndonesia Wilayah Sumbar, Rian,Jambi, dan BengkuluNizwardi Jalinus, Ganefri, Syahril (319'-327)

25. Peningkatan l\1utu Pendidikan Teknologi Dan KejuruanBerbasis Evaluasi Diri Sekolah

Nurhasansah (329-340)

25. Pemanfaatan Reruntuhan Bangunan Pasca GempaSebagaiBeton Agr~gatDaurUlangPrime Yam Putri, Nevy Sandro w •• (34J -353)

26. Kontribusi Kompetensi Juru Las Terhadap ProduktivitasKerja di Bengkel Las Kota PadangPurwantono, Hendri Nurdin (355-366)

27, Pembelajaran Berbasisi Kerja (Work-Base Learning)Dalam Membangun Kesiapan Kerja dan KecakapanHidup Generik Peserta DidikRijal Abdullah (367-378)

28. Rosella Subtitutions for Pineapple JamRuaida H •••••••.•.•.•••••••• , •••••••••••••••••••• H •••••••••••••••• (379-390)

29. Budaya Teknologi Maklumat di Sekolah MenengahSaid Suhil Achmad, Mohd Izam mohd. Hamzah (391-412)

30. Dualisme Dalam Pemberian Sertifikat KompetensiUntuk Tenaga KesehatanSri Siswati (415-428)

31. Tahap Keprihatinan Guru Ekonomi Rumah TanggaTerhadap Pelaksanaan Penaksiran Berazaskan KompetensiSuraini Mohamad, Rosini Abu, Ram/an Hamzah,Mohd majid Konting Dalilah Mohd Rubi (429-446)

32. Model Budaya Kerja Pekerja Sektor Manufacturedi IndonesiaS,yahril (447-459)

33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca

Gempa Sebagai Materi Pembelajaran MembangunRumah Yang Lebih Aman Di Padang PariamanTotoh Andayano (461-474)

34. Penerapan Peml'elajaran Berbasis KegiatanLaboratorium Dengan Pendekatan Savi UntukMeningkatkan Penguasaan Konsep FisikaMahasiswa Dalam Kuliah Fisika Teknik

Usmeldi (475-488)

v

Page 7: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

35. Menyesuaikan Materi Ajar Dan Metode PembelajaranMerrill Dengan Jenis PenilaianWakhinuddin, S (489-507)

36. Studi Komparatif Sistem Penyelenggaraan PendidikanGuru Teknik & Kejuruan Di Indonesia Dengan InstituteTechnology And Education UniversHitBremen (Jerman)Waskito : (509-524)

37. Kontribusi Ekonomi Perempuan TerhadapKesejahteraan Keluarga .Wiw ik Gusnita (525-533)

38. Application Method Stad Cooperative Model AndExercise In Improving Student Learning Outcomesof Lectures Flat Pattern DesignYasnidawati (535-544)

39. Pengembangan Profesionalisme Guru PendidikanKejuruan Berkarakter Cerdas Melalui Strategi Bl\fB3Dan Pembelajaran Training ModelYuliarma (545-554)

40. Keberkesanan Pengajaran dan PembelajaranBerbentukan Komputer (multi media) dalam Pengajarandan pembelajaran Novel Komsas Tingkat 1Zamri Mohamad, Anita Abdul Rahman, Nur Aisyah Mohamad . (555-573)

41. Guru Sebagai ProfesiZonny Amanda Putra (575-581)

Page 8: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

341

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

PEMANFAATAN RERUNTUHAN BANGUNAN PASCA GEMPA

SEBAGAI BETON AGREGAT DAUR ULANG

Oleh:

Prima Yane Putri

Nevy Sandra

Universitas Negeri Padang

ABSTRACT

This research is investigated the concrete behavior with variant used of

recycled coarse aggregate instead of coarse aggregate. Recycled coarse

aggregate is an aggregate from concrete waste fractions that are not used

anymore. Effort to utilize waste concrete not only reduces the environmental

problems but can provide economic value to the construction, as well as an effort

to conserve natural resources. Waste originating from the ruins of this building to

be used in this study as an alternative aggregates, which can replace some or all

of the natural aggregates in concrete mixtures. Concrete compressive strength is

22.5 MPa plan. The results of laboratory tests showed that the strength and

stiffness of the test object to the natural aggregate concrete with higher strength

and stiffness than concrete recycled coarse aggregate. But concrete with coarse

recycled aggregate 20% have a higher compressive strength than concrete with

recycled coarse aggregate of 10%. After that the strength and stiffness of the

specimen decreases proportional to the addition of recycled aggregate content.

This is because the absorption of recycled coarse aggregate is greater than

natural aggregate. This means that recycled aggregate to absorb water is greater

than the natural aggregate. This will cause a decrease in the strength of the

concrete. The same behavior is shown in split testing. The pattern of cracking in

concrete recycled aggregate showed crack surface conditions there are many

empty cavity. This is because the content of recycled aggregate concrete on

affecting the bond between the matrix and the particles making up the aggregate

itself. Cement content that has been attached to the recycled aggregates, both

coarse and fine matrix which weakens the bond will decrease the strength of

concrete. But in general, the use of recycled coarse aggregate up to 30% of the

weight percentage of coarse aggregate nature still planned to meet the

compressive strength (22.5 MPa).

Keywords: Recycled coarse aggregate, Concrete with Recycled Coarse

Aggregate, Compressive Strength, Splitting Test, Crack Patterns

PENDAHULUAN

Gempa besar 7,9 SR yang terjadi di Sumatera Barat pada tanggal 30

September 2009 yang lalu telah menimbulkan kerusakan di bidang konstruksi yang

luar biasa. Tidak sedikit rumah, sekolah dan fasilitas umum yang rusak (mulai dari

rusak ringan, rusak sedang sampai rusak berat), bahkan runtuh. Menurut Dr. Febrin

Page 9: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

342

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

Anas Ismail, Ketua Tim Assesment Bangunan Gempa Sumatera Barat kepada

PadangKini.com, Kamis (10/12/2009), kerusakan perumahan akibat gempa 30

September 2009 adalah sebanyak 249.833 rumah, dengan perincian 114.797 rumah

rusak berat, 67.198 rumah rusak sedang dan 67.838 rumah rusak ringan. Data

kerusakan rumah akibat gempa 30 September 2009 dapat dilihat pada tabel 1 di

bawah ini.

Tabel 1: Data Kerusakan Perumahan Akibat Gempa 30 September 2009

No Kota/ Kabupaten Rusak

ringan

Rusak

sedang

Rusak

berat Total

1. Kota Padang 37.615 35.816 33.597 107.028

2. Kota Pariaman 13.405 4.115 6.685 13.045

3. Kota Solok 2.605 2 2 10

4. Kota Pd.Panjang 413 164 17 594

5. Kab. Tanah Datar 105 115 28 248

6. Kab. Pd. Pariaman 12.945 16.291 57.931 87.167

7. Kab. Mentawai 136 0 3 139

8. Kab. Agam 4.353 3.797 11.796 19.946

9. Kab. Solok 357 243 145 745

10. Kab. Pasaman 931 13 197 1.141

11. Kab. Pasaman Barat 2.862 3.046 3.240 9.148

12. Kab. Pesisir Selatan 5.510 3.596 1.156 10.262

Jumlah 67.838 67.198 114.797 249.833

(sumber: PadangKini.com, 14 Desember 2009)

Kondisi ini menyisakan reruntuhan bangunan yang tidak sedikit. Selama ini

hasil pembongkaran bangunan atau reruntuhan bangunan tersebut, hanya dijadikan

sebagai bahan timbunan atau dibiarkan menumpuk sehingga mengganggu

masyarakat dan lingkungan di sekitarnya (Gambar 1).

Gambar 1. Bangunan yang runtuh akibat gempa

Page 10: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

343

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

Disisi lain, masyarakat membutuhkan biaya yang cukup besar untuk

membangun kembali rumah/ bangunan mereka. Semen, agregat dan bahan bangunan

lain harganya melonjak pasca gempa. Oleh karena itu, penggunaan agregat daur

ulang (yang notabene berasal dari limbah beton reruntuhan bangunan yang tidak

terpakai lagi) dapat menjadi suatu alternatif untuk menjadikan nilai beton menjadi

lebih ekonomis.

Beton agregat daur ulang adalah campuran beton dengan menggunakan

agregat yang berasal dari pecahan limbah beton yang sudah tidak terpakai lagi.

Berdasarkan dari hasil pemecahan limbah beton dan dilihat dari sifat fisiknya,

sebagian besar memenuhi syarat agregat untuk beton SII No. 0052-80. Sehingga

agregat hasil pemecahan limbah beton dapat dimanfaatkan untuk agregat beton.

Penggunaan agregat daur ulang dalam sistem konstruksi merupakan ide untuk

pemanfaatan limbah beton yang sering menimbulkan masalah bagi lingkungan.

Usaha untuk memanfaatkan limbah beton bukan saja akan mengurangi masalah

lingkungan akan tetapi dapat memberikan nilai ekonomis terhadap konstruksi, serta

suatu upaya pelestarian sumber daya alam. Limbah yang berasal dari reruntuhan

bangunan inilah yang akan dipakai dalam penelitian ini sebagai agregat alternatif,

yang dapat menggantikan sebagian atau seluruh agregat alam di dalam campuran

beton.

Dilatar belakangi hal di atas, penulis mencoba untuk menggunakan limbah

beton yang berasal dari reruntuhan bangunan sebagai pengganti sebagian agregat

alam pada pembuatan beton. Dengan menggunakan semen sebagai bahan pengikat

dan metode desain konvensional, diharapkan campuran beton agregat daur ulang

dapat lebih murah (karena menggunakan material bekas) dan memiliki kuat tekan

yang sama dengan beton agregat alam.

Pedoman, teori, peralatan dan prosedur percobaan yang dipakai dalam

penelitian ini mengacu kepada standar dari American Society for Testing and

Material dengan memperhatikan Standar Nasional Indonesia terbitan PusLitbang

Departmen Pekerjaan Umum.Penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan

Teknik Sipil, Universitas Negeri Padang. Lingkup penelitian terbatas pada limbah

beton yang diambil dari reruntuhan bangunan pasca gempa. Pembahasan penelitian

Page 11: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

344

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

ini ditekankan terhadap kuat tekan beton agregat daur ulang (berdasarkan ASTM

C39) dan uji belah (berdasarkan SNI 03-2491-1991)

Beton Agregat Daur Ulang

Beton agregat daur ulang adalah campuran beton dengan menggunakan

agregat yang berasal dari pecahan limbah beton yang sudah tidak terpakai lagi.

Berdasarkan dari hasil pemecahan limbah beton dan dilihat dari sifat fisiknya,

sebagian besar memenuhi syarat agregat untuk beton SII No. 0052-80. Sehingga

agregat hasil pemecahan limbah beton dapat dimanfaatkan untuk agregat beton.

Penggunaan agregat daur ulang dalam sistem konstruksi merupakan ide untuk

pemanfaatan limbah beton yang sering menimbulkan masalah bagi lingkungan.

Usaha untuk memanfaatkan limbah beton bukan saja akan mengurangi masalah

lingkungan akan tetapi dapat memberikan nilai ekonomis terhadap konstruksi, serta

suatu upaya pelestarian sumber daya alam. Limbah yang berasal dari reruntuhan

bangunan inilah yang akan dipakai dalam penelitian ini sebagai agregat alternatif,

yang dapat menggantikan sebagian atau seluruh agregat alam di dalam campuran

beton.

Beton agregat daur ulang adalah suatu rancangan campuran beton dengan

menggunakan bahan hasil dari penghancuran beton jadi yang kemudian digunakan

sebagai bahan agregat. Tentunya dalam pembentukan agregat hasil daur ulang ini

mempunyai karakteristik yang berbeda dengan agregat aslinya. Hal ini disebabkan

sudah adanya bahan pencampur lain yang terkandung pada butiran agregat tersebut,

yaitu lapisan mortar yang melekat pada agregat. Lapisan mortar itu sendiri terdiri

dari agregat dan pasta semen yang digunakan dalam campuran beton sebelumnya.

Oleh karena itu perlu diteliti terlebih dahulu mengenai karakteristik agregat daur

ulang itu sendiri. Adapun penelitian dari karakteristik agregat daur ulang tersebut

dimaksudkan untuk memudahkan dalam perencanaan campuran beton.

Agregat daur ulang ini berasal dari reruntuhan bangunan pasca gempa yang

ada di kota Padang (Sumatera Barat). Bentuk agregat yang dihasilkan akan berbeda

dari agregat aslinya, perbedaan tersebut dapat dilihat dari campurannya sehingga

mempengaruhi kualitas (mutu) beton dan kelecakan (workability) dari beton itu

sendiri.

Page 12: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

345

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

METODE PENELITIAN

Beton sisa diambil dari beton reruntuhan bangunan pasca gempa yang ada di

Padang (Sumatera Barat). Dalam hal ini, beton diambil di lokasi reruntuhan

bangunan PT. Suka Fajar, Jl. Khatib Sulaiman – Padang, sebanyak 50 kg.

Sedangkan pemilahan fraksi agregat dilakukan pembagian material menjadi 2

(dua) fraksi yaitu agregat halus dan agregat kasar.

Pemecahan beton agregat daur ulang dan pemilahan fraksi agregat

dilakukan di laboratorium secara manual. Setelah agregat dipilah, hanya diambil

agregat kasar daur ulang saja yang akan digunakan di dalam campuran beton

agregat daur ulang.

Pengujian dilakukan di laboratorium, meliputi pengujian pendahuluan dan

pengujian lanjutan. Pengujian pendahuluan dimaksudkan untuk menguji

karakteristik dari material dasar yang digunakan dalam pembuatan campuran

beton agregat daur ulang dan beton agregat alam, apakah memenuhi persyaratan

atau tidak berdasarkan standar ASTM 04.02-1996 dan SK SNI S-04-1989-F.

Kemudian data-data tersebut digunakan dalam perhitungan rencana campuran

beton (mix design) berdasarkan Metode ACI. Pengujian lanjutan yang dilakukan

adalah pengujian laboratorium berupa uji kuat tekan dan uji belah terhadap benda

uji beton agregat daur ulang dan beton agregat alam. Pengujian pendahuluan dan

pengujian lanjutan dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil FT-

UNP.

Dalam penelitian ini sampel direncanakan silinder berukuran tinggi 30 cm,

diameter 15 cm, sebanyak 48 (empat puluh delapan) buah dengan kuat tekan

rencana 22,5 MPa.

Tabel 2. Distribusi sampel (benda uji)

No Benda Uji

Jumlah

Banda

Uji

Agregat

Kasar

Alam (%)

Agregat

Kasar Daur

Ulang (%)

Uji Kuat

Tekan

Uji

Belah

1. Percobaan Campuran

Beton (0% AKDU) 12 100 0

2. Percobaan Campuran

Beton (10% AKDU) 12 90 10

3. Percobaan Campuran

Beton (25% AKDU) 12 80 20

4. Percobaan Campuran

Beton (30% AKDU) 12 70 30

Keterangan :

AKDU : Agregat Kasar Daur Ulang

Page 13: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

346

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur beton 3,7 dan 28 hari (masing-

masing kondisi campuran 3 benda uji). Sedangkan uji belah dilakukan pada umur

beton 28 hari (masing-masing kondisi campuran 3 benda uji). Sebelum diuji,

benda uji direndam (curing) dalam bak perendam sampai umur pengujian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian pendahuluan dimaksudkan untuk menguji karakteristik dari

material dasar yang digunakan dalam pembuatan campuran beton, apakah

memenuhi persyaratan atau tidak. Pengujian material berdasarkan standar ASTM

04.02-1996 dan SK SNI S-04-1989-F. Kemudian data-data tersebut digunakan

dalam perhitungan rencana campuran beton (mix design) berdasarkan Metode

ACI. Pengujian material ini dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik

Sipil FT-UNP.

Pengujian pendahuluan yang dilakukan berupa : (1) Spesific gravity & absorbsi

agregat halus dan agregat kasar, (2), Analisis saringan agregat halus dan agregat

kasar, (3) Bahan lolos saringan no. 200 untuk agregat halus, (4) Kadar air agregat

halus dan agregat kasar, (5) Zat organik dan kadar lumpur agregat halus, (6) Berat

volume agregat halus dan agregat kasar, (7) Keausan dengan mesin los angeles

untuk agregat kasar. Hasil pengujian pendahuluan dan mix design yang

direncanakan dapat dilihat pada lampiran. Hasil pengujian pendahuluan

menunjukkan material yang digunakan memenuhi persyaratan sesuai standar

standar ASTM 04.02-1996 dan SK SNI S-04-1989-F. Proses pengujian

pendahuluan dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4 berikut:

Gambar 3. Pengolahan beton reruntuhan bangunan menjadi agregat daur

ulang

Page 14: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

347

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

Gambar 4. Pemilahan fraksi agregat daur ulang

Sedangkan proses mix design dapat dilihat pada Gambar 5 berikut :

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 5. Pembuatan benda uji

(a). Pencampuran material penyusun beton

(b). Uji Slump

(c). Memasukkan campuran beton segar ke dalam cetakan

(d). Sampel dalam water bath

Page 15: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

348

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

Pengujian Lanjutan

Uji Kuat Tekan

Tes tekan yang dilakukan menunjukkan pengaruh penggunaan agregat daur

ulang terhadap kekuatan tekan beton. Pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan

Jurusan Teknik Sipil FT-UNP, mengacu kepada ASTM C-39. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kekuatan dan kekakuan benda uji untuk beton dengan agregat

alam lebih tinggi daripada kekuatan dan kekakuan beton agregat kasar adur ulang.

Tetapi beton agregat kasar daur ulang 20% memiliki kekuatan tekan yang lebih

tinggi daripada beton agregat kasar daur ulang 10%. Setelah itu kekuatan dan

kekakuan benda uji menurun menurun sebanding dengan penambahan kandungan

agregat daur ulang pada benda uji (Tabel 3 dan Gambar 6).

Tabel 3. Nilai rata-rata Kuat Tekan Benda Uji untuk berbagai Variasi Penggunaan

Agregat Kasar Daur Ulang

Campuran Jumlah benda

uji

Hasil Kuat Tekan

Rata-Rata (MPa)

Percobaan Campuran Beton (0% AKDU) 9 25.35

Percobaan Campuran Beton (10% AKDU) 9 24.02

Percobaan Campuran Beton (20% AKDU) 9 24.74

Percobaan Campuran Beton (30% AKDU) 9 22.77

Gambar 6. Grafik Nilai rata-rata Kuat Tekan Benda Uji

Dari grafik di atas, benda uji dengan campuran agregat alam memiliki kuat

tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan benda uji dengan campuran agregat

daur ulang. Kualitas agregat pada beton memiliki pengaruh yang cukup besar dalam

Page 16: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

349

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

menentukan kuat tekan benda uji. Dari hasil penelitian sebelumnya, pada penelitian

analysis specific gravity dan absorpsi dari agregat kasar menunjukkan bahwa nilai

absorpsi dari agregat kasar daur ulang lebih besar dari agregat alam. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa agregat daur ulang menyerap air lebih besar dari pada agregat

alam. Hal ini akan menyebabkan penurunan pada kekuatan, baik kekuatan tekan

maupun kekuatan pada uji belah.

Selain itu agregat daur ulang memiliki kandungan lumpur dan abu yang tidak

dianjurkan karena sifatnya yang tidak dapat bereaksi dengan semen-air sehingga

melemahkan pengikatan yang terjadi dan pada akhirnya akan menurunkan kekuatan

beton. Bila dilihat dari kondisi fisiknya bentuk agregat daur ulang memiliki bentuk

yang bulat, pipih dan panjang, ini merupakan bentuk yang tidak dianjurkan dalam

pembentukkan beton, karena akan melemahkan ikatan agregat dengan pasta semen.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas agregat alam lebih baik dibandingkan

agregat daur ulang.

Namun secara umum, nilai kuat tekan yang diperoleh dengan penambahan

agregat kasar daur ulang sampai 30% masih sesuai dengan kuat tekan benda uji yang

direncanakan.

Gambar 7. Setup Mesin Uji Kuat Tekan

Uji Belah

Perilaku yang sebanding juga ditunjukkan pada pengujian belah benda uji.

Pengujian juga dilakukan di Laboratorium Bahan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP,

mengacu kepada ASTM C-39. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kekuatan

dan kekakuan benda uji meningkat sampai dengan penambahan agregat kasar daur

Page 17: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

350

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

ulang 20%. Setelah itu kekuatan dan kekakuan benda uji menurun menurun

sebanding dengan penambahan kandungan agregat daur ulang pada benda uji (Tabel

4 dan Gambar 8).

Tabel 4. Nilai rata-rata Uji Belah Benda Uji untuk berbagai Variasi Penggunaan

Agregat Kasar Daur Ulang

Campuran Jumlah

benda uji

Hasil Uji Belah Rata-

Rata (MPa)

Percobaan Campuran Beton (0% AKDU) 3 15.35

Percobaan Campuran Beton (10% AKDU) 3 13.59

Percobaan Campuran Beton (20% AKDU) 3 14.44

Percobaan Campuran Beton (30% AKDU) 3 13.2

Gambar 8. Grafik Nilai rata-rata Uji Belah Benda Uji

Gambar 9. Setup Mesin Uji Belah

Page 18: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

351

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

Analisis Permukaan Retak

Gambar 10 menunjukkan kondisi permukaan retak pada beton agregat daur

ulang terdapat banyak rongga kosong. Ini dikarenakan kandungan semen pada

agregat daur ulang mempengaruhi ikatan antara matriks penyusun partikeldan

agregat itu sendiri. Kandungan semen yang telah melekat pada agregat daur ulang,

baik kasar maupun halus memperlemah ikatan matriks yang akan menurunkan

kekuatan beton.

Warna pada permukaan retak pada beton agregat daur ulang berwarna

abuabu muda, sedangkan pada permukaan retak pada beton agregat alam berwarna

abu-abu tua. Sehingga ini menunjukkan bahwa warna abu-abu muda pada beton

agregat daur ulang berasal dari pasta semen yang telah menyelimuti agregat daur

ulang.

Gambar 10. Permukaan Retak Uji Belah Beton Agregat Daur Ulang

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penggunaan agregat kasar daur ulang sampai dengan 30% dari persentase berat

agregat kasar alam masih memenuhi kuat tekan yang direncanakan (22,5 MPa).

2. Kekuatan dan kekakuan benda uji untuk beton dengan agregat alam lebih tinggi

daripada kekuatan dan kekakuan beton agregat kasar daur ulang. Tetapi beton

agregat kasar daur ulang 20% memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi

daripada beton agregat kasar daur ulang 10%. Setelah itu kekuatan dan

kekakuan benda uji menurun menurun sebanding dengan penambahan

kandungan agregat daur ulang. Hal ini disebabkan karena nilai absorpsi dari

agregat kasar daur ulang lebih besar dari agregat alam. Ini berarti agregat daur

Page 19: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

352

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

ulang menyerap air lebih besar dari pada agregat alam. Hal ini akan

menyebabkan penurunan pada kekuatan pada beton. Perilaku yang sama juga

ditunjukkan pada uji belah.

3. Pola retak pada beton agregat daur ulang menunjukkan kondisi permukaan

retak terdapat banyak rongga kosong. Ini dikarenakan kandungan semenpada

agregat daur ulang mempengaruhi ikatan antara matriks penyusun partikeldan

agregat itu sendiri. Kandungan semen yang telah melekat pada agregat daur

ulang, baik kasar maupun halus memperlemah ikatan matriks yang akan

menurunkan kekuatan beton.

Untuk pengembangan penelitian ini di masa yang akan datang, disarankan

hal-hal sebagai berikut :

1. Sebelum melakukan mix design sebaiknya agregat daur ulang dicuci terlebih

dahulu karena banyak mengandung material halus, yaitu pasta semen yang

melekat pada agregat daur ulang.

2. Jika ingin menggunakan beton agregat daur ulang dalam skala besar, perlu

dicarikan alternatif alat pemecah beton yang didaur ulang, agar proses

pemecahan beton dapat lebih menghemat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

American Concrete Institute, ACI 318-89 Building Code Requirements for

Reinforce Concrete, Part I, General Requirement, Fifth Edition, Skokie

Illinois, USA: PCA.1990. 5pp.

American Society for Testing and Materials, Annual Book of ASTM Standards

2005:, Vol. 04.02, Concrete and Aggregates, Philadelphia: ASTM 2005.

Duma, Heidi, Studi Perilaku Kuat Lentur Dan Susut Pada Beton Agregat Daur

Ulang, Skripsi, Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia, Jakarta,

2008.

Neville, Adam M., Properties of Concrete, 3rd Edition, Longman Scientific and

Technical, 1988.

Popovics, Sandor, Concrete Materials: Properties, Specifications and Testing,

Noyes Publication, 1992.

Putri, Prima Yane, Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Asjh

dan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kekuatan Tekan Beton Mutu

Tinggi, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas, Padang, 2000.

Page 20: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai

353

International Seminar on Vocational and Technical Education

The Hills Hotel, Bukittinggi, Sunday, April 15, 2012

Suharwanto, Perilaku Mekanik Beton Agregat Daur Ulang : Aspek Material

dan Struktural, Tesis, Program PhD Fakultas Teknik Institut Teknologi

Bandung, Bandung, 2004.

Supartono, FX, Beton, Bahan Dasar dan Unsur Kekuatannya, Trend Teknik

Sipil Era Milenium Baru, John Hi-Tech Idetama, Jakarta, 2001.

Page 21: International Seminar on Vocational and Technical Educationrepository.unp.ac.id/21540/1/11. ISVTE 2012 Yane.pdf · 33. Mutu Batu Bata Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca Gempa Sebagai