21
INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA HARUN AR-RASYID OLEH : jamri dafrizal,S.Ag.S.S,M.Hum PENDAHULUAN Harun Ar-Rasyid adalah seorang figure pemimpin yang berada pada pemerintah dinasti abbasyiah, suatu dinasti yang tumbuh dan berkembang setelah dinasti umayyah runtuh pada tahun 132 H/750 M.dinasti yang para pendirinya yang masih berketurunan al-abbas, paman nabi Muhammad SAW ini memiliki rentang kekuasan yang panjang. Yaitu dari tahun 132 H/750 M sampai dengan 656 H/1258 M. Berdasarkan fakta sejarah, terungkap bahwa pada masa harun ar-Rasyid merupakan masa yang paling gemilang dalam perjalanan peradaban islam. Ketika orag- orang eropa masih berada dalam zaman kegelapan, bagdad yang merupakan ibukota dinasti ini pada masa tersebut justru telah tampil menjadi pusat peradaban, kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cahayanya eluruh dunia. Seorang orientalis barat non islam, jaeqnes C. biesler, dengan jujur pernah berkata: Selama lima ratus tahun ilam menguasai dunia dengan kekuasaannya, lmu- ilmu pengetahuan dan peradabannya yang tinggi, sebagai ahli waris kekayaan ilmu pengetahuan dan falsfah oarang-orang yunani, islam melanjutkan kekayaan ini setelah memperkayanya sampai ke Eropa Barat. Jadi, isalam telah sanggup melebarkan kekuasaan pemikiran adab-adab pertengahan, dan membuat suatu kesan yang mendalam pada kehidupan dan pemikiran Eropa. Ungkapan di atas tampakya tidak berlebihan, karena dari penelusuran sejarah kebenarannya dapat dibuktikan. Tercatat bahwa di zaman Harun ar-Rasyid dan putranya al-Makmun, inilah banyak tejadi gerakan penerjemahan buku-buku yunani, seperti filsafat, kesusastraan, kedokterandan lain-lain secara besar- bearan yang disponsori langsung oleh khalifah. Diera itu juag berdiriny suatu lembaga penerjemahan yang termasyur bernama bait al-Hikmah pada masa Harun ar-Rasyid lalu diteruskan oleh al-Ma’muan yang sekaligus berfungsi sebagai perpustakaan dan universitas. Emua ini kelak sangat berpengaruh positof dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Dunia islam, juga membawa angin segar bagi masyarakat Eropa Barat.

Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

INSTITUSI PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA HARUN AR-RASYIDOLEH : jamri dafrizal,S.Ag.S.S,M.Hum

PENDAHULUAN

Harun Ar-Rasyid adalah seorang figure pemimpin yang berada pada pemerintah dinasti abbasyiah, suatu dinasti yang tumbuh dan berkembang setelah dinasti umayyah runtuh pada tahun 132 H/750 M.dinasti yang para pendirinya yang masih berketurunan al-abbas, paman nabi Muhammad SAW ini memiliki rentang kekuasan yang panjang. Yaitu dari tahun 132 H/750 M sampai dengan 656 H/1258 M. Berdasarkan fakta sejarah, terungkap bahwa pada masa harun ar-Rasyid merupakan masa yang paling gemilang dalam perjalanan peradaban islam. Ketika orag-orang eropa masih berada dalam zaman kegelapan, bagdad yang merupakan ibukota dinasti ini pada masa tersebut justru telah tampil menjadi pusat peradaban, kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cahayanya eluruh dunia. Seorang orientalis barat non islam, jaeqnes C. biesler, dengan jujur pernah berkata:

Selama lima ratus tahun ilam menguasai dunia dengan kekuasaannya, lmu- ilmu pengetahuan dan peradabannya yang tinggi, sebagai ahli waris kekayaan ilmu pengetahuan dan falsfah oarang-orang yunani, islam melanjutkan kekayaan ini setelah memperkayanya sampai ke Eropa Barat. Jadi, isalam telah sanggup melebarkan kekuasaan pemikiran adab-adab pertengahan, dan membuat suatu kesan yang mendalam pada kehidupan dan pemikiran Eropa.

Ungkapan di atas tampakya tidak berlebihan, karena dari penelusuran sejarah kebenarannya dapat dibuktikan. Tercatat bahwa di zaman Harun ar-Rasyid dan putranya al-Makmun, inilah banyak tejadi gerakan penerjemahan buku-buku yunani, seperti filsafat, kesusastraan, kedokterandan lain-lain secara besar-bearan yang disponsori langsung oleh khalifah. Diera itu juag berdiriny suatu lembaga penerjemahan yang termasyur bernama bait al-Hikmah pada masa Harun ar-Rasyid lalu diteruskan oleh al-Ma’muan yang sekaligus berfungsi sebagai perpustakaan dan universitas. Emua ini kelak sangat berpengaruh positof dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Dunia islam, juga membawa angin segar bagi masyarakat Eropa Barat.

Kesetabilan politik, sosial, dan budaya serta kemampuan ekonomi pada masa tersebut tampaknya benar-benar membuatmileu yang kondusif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan turut membidani lahirnya tokoh-tokoh berlian diberbagai bidang ilmu, eperti jabir ibn hayyan; the father of

Page 2: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

Arabic Alchemy; Ali al-Tabari, al- Razi Ali ibn al-abbas al-Majusi da ibnu sina; pakar-pakar dibidang kedokteran, lalu ibnu rusyd al-Kindi, al- Farabi ibn tufail, para filusuf, maupun tokoh-tokoh dalam bidang hokum (fikih), seperti imam abu hanifah (700-765 M), imam malik (713-795 M)imam syafe’I (765-780 M) dan imam ahmad bin hambal (780-855 M).

Kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh umat islam eperti yang dipaparkan di atas, tentu tidak terlepas dari peranan pendidikan pada masa itu, terutama pada masa Harun ar-Rasyid.

HARUN AR-RASYID DAN KEPEMIMPINANNYA

Harun ar-Rasyid adlah khalifah ke lima dinasti abbasyiah yang terkemuka, terkenal dengan kedermawanan dan juga penyai;ir.ia memerintah selama 23 tahun (786-809), dan membuat dinasti mencapai puncak kemajuan dan kejayaan dibidang ekonomi, perdagangan, wilayah , kekuasaan, politik, ilmu pegetahuan dan peradaban islam. Ia putra dari al-Mahdi bin abu ja’far al-Mansyur (memerintah 159-169 H/775- 785 M) khalifah ketiga dinasti abbasyiayah. Ibunya bernam khaizuran, eorang wanita sahaya dari yaman. Ibunya seorang wanita yang sangat berpengruh dan membeikan peranan dalam pemerintahan suaminya.

Harun ar-Rasyid naik tahta menggantikan khalifah musa al-Hadi (memerintah 785-785). Harun ar-Rasyid medapat pendidikan di istana, baik pendidikan agam maupun ilmu pengetahuan. Ia banyak mendapati pendidikan dari yahya bin khalid (w. 805: salah seorang menteri pada masa khalifah Harun ar-Rasyid) keluarga bermak yang berperan dalam pemerintahan Bani Abbas, sehingga ia menjadi terpelajar. Ia eorang cerdas fasih berbicara dan mempunyai kepribadian yang kuat. Semenjak keterlibatnnya dalam urusan pemerintah dalam usia muda dn selama menjadi khalifah, harun ar-rasyid menjalin hubungan yang akrab denag para ulama, ahli hokum, hakim, qari, penulis dan seniman. Ia serig mengundang meraka keistana untuk mendiskusikan berbagai masalah. Ia sangat menghargai para tamunya dan memosisikan pada tempat tehormat. Ifat-sifat yang dimilikinya itu dapat memikat prhatian masyarakat, sehingga masyarakat meras kagum dan simpatik kepadanya.

Harun ar-Rasyid adalah seorang yang gemar beribadah, setiap hari ia melakukan shalat sunnah seratus rakaat. Melakukan ibadah haji, umarah dua kali setahun. Bial ia pergi melakukan ibadah haji para ulam dan anaknya menyertainya. Bila

Page 3: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

ia tidak pergi ia menghajikan tiga ratus orang dengan biaya penuh dari istana. Keamanan dn kesejhtraan rakyat ia perhatikan. Untuk itu ia sangat teguh mengahdapi pemberontakan yang timbul ari berbagai wilayah, tidak menyia-nyiakan rakyat yang berbuta baik, tidak melambatkan pembayaran upah dan ia sangat pemurah. Selam masa pemerintahan ayahnya al-Mahdi, harun ar-Rasyid dipercayakan dua kali memimpin ekpedisi militer untuk menyerang Biantium. Disamping itu ia pernah memangku jabatan gubernur selama dua kali di as-Saifah pada tahun 163 H/780 M. oleh karena itu pada tahun 166 H/782 M. kaliah al-Mahdi mengukuhkannya menjadi putera makota untuk menjadi khalifah sesudah saudaranya al-Hadi. Pada tanggal 15 Rabiulawal 170 H/14 september 786, harun ar-Rasyid memproklamasikan diri menjadi khalifah untuk menjadikan saudaranya yang meninggal pada tahun 170 H/786 M.

Dengan segudang pengalaman yang telah dimiliknya itu membuat ia paham dan mampu memimpin pemerintahnya sampai menjadikan masa kepemerintahan yang berlian, yang merupakan keemasan dan puncak peadaban islam. Liku-liku pengalaman sebelumnya menjadi cambuk untuk membawa pemerintahnya lebih jaya dan bernilai guna.

KEADAAN POLITIK, EKONOMI DAN SOSIAL PADA MASA HARUN AR-RASYID;PENGARUNYA TERHADAP PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN

Harun ar-Rasyid berada pada dinasti abbasiyah. Dinati ini memiliki urut yang begitu panjang. Disini dibagi ata empat priode, yaitu:1. periode awal (750-847)2. periode lanjut (847-945)3. periode buwaihi ( 945-1055)4. periode saljuk (1055-1258)

Harun ar-Rasyid kepemimpinannya berada pada periode pertama, pada rentang pemerintah dinasti abbasiyah. Pada masanya mencapai zaman keemasan, kerena secara politis para khalifah memegang dua kekuasaan sekaligus politik dan agama. Popularitas dinasti abbasiyah mencaai punacaknya dizaman khalifah harun ar-Rasyid (786-809 M) dan putranya al-ma’mun (813-833 M)

Harun ar-Rasyid memanfaatkan kekayaan yang banyak untuk kemanfaatan sosial. Selama masa kekuasaannya. Dinasti abbasyiah khusus pada masa harun ar- Rasyid banyak mengalami perubahan pola pemerintahan, dinamika politik, sosial dan

Page 4: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

budaya yang berkembang pada masanya. Harun ar-Rasyid telah mmapuh membuat ekonomi lebih maju dan berkembang, perdaganga begitu lancar sehingga kota bagdad pada waktu itu menjadi pusat perdagangan terbesar dan terramai di dunia dan begitujuag dalam bidang pertanian. Negara memperoleh pemasukan besar dari kegiatan dagang. Dismping itu ditambah pula dari pajak perdagangan dan pajak penghsilan bumi.

Dengan keberhsilan semua itu membuat ia mampu melakuakan berbagai terobosan dimasa pemerintahannya seperti mampu mebangun gedung yang megah, berbagai sarana peribadatan, berbagai sarana pendidikan kesehatan, arana perdagangan, lembaga pengembangan ilmu pengetahuan, penerjemahan dan penelitian serta mampu memebrikan gaji yang tinggi pada para ulm dan para ilmuwan. Disamping itu ia juga memberikan penghargaan yang tingi pada karya- karya tulis dengan memberikan imbalan yang mahal.

Peletakan dasar-dasar politik, ekonomi, sosial dan perdagangan yang kuat dan kokoh yang dilakukan oleh harun ar-Rasyid membawa sejarah baru bagi dunia dan peradaban islam pada wktu itu.

PERKEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM PADA KHALIFAH HARUN AR-RASYID; SUATU TIJNJAUAN UMUM

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumya bahwa puncak perkembangan peradaban, kebudayaan dan ilmu pengetahuan dalam islam terjadi pada pemerintahan harun ar-Rasyid. Namun hal itu tidak berarti membawa seluruhnya berawal dari kreativits kekuasaan sendiri. Sebab sebagian lembaga pendidikan dalam islam telah dikenal sejak detik-detik awal turunnya wahyu kepada nabi Muhammad SAW. Rumah a-Arqam ibnu abi Al- Arqam merupakan lembaga pendidikan pertama.

Guru yang pertama yakni Rasulullah SAW. Yang mengumpulkan sekelompok kecil pengikut-pengikutnya kepadanya secara diam-diam. Di rumah itulah beliau mengajarkan ayat-ayat al-quran hanya saja dinasti abbasiyah mengembangkannya lebih lanjut sesuai dengan tuntutan dan kemajuan zaman pada waktu itu. Selanjutnya berkembang misalnyamaktab/ kuttab dan masjid. Kedua jenis lembaga pendidikan itu tetap berlanjut sehingga masa khulafa ar-Rasyidian , dinasti umayah dan dinasti abbasiyah. Hanya saja pada masa dinasti yang disebutkan belakan ini kelakmuncul beberapa nuansa baru yang pada

Page 5: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

hakikatnya merupakan pengembangan dari kedua lembaga pendidikan terdahulu ( kuttab dan masjid ).

Menurt hasn abd Ali, lembaga-lembaga pendidikan pada priode ini selain keluarga adalah mesjid dan kuttab. Istana khalifah, rumah-rumah para pangeran, menteri, dan ulama, kedai-kedai, saudagar buku, salon-salon kesusastraan, ribat, rumah sakit, al-bimaristan, bait al-hikmah dan daar al-ilmi ataupun daar al-kutub.

Kemudian hampir sama seperti pendapat diatas, juharini mengelompkan lembaga- lembaga pendidikanislam seperti kuttab, pendidikn rendah di istana, tokh-tokoh buku, rumah para ulama (ahli ilmu pengetahuan ), bidi’ah, rumah sakit, perpustakaan, dn masjid, sebagai lembaga pendidikan islam yang bercorak non formal. Sedangkan lembaga pendidikan ormalnya adalah madrasah.

Memerhatikan dua pendapat di atas, tampak bawah betapa fleksibelnya pendidikan islam pada masa itu, hingga pendidikan dapat berlangsung pada banyak tempat, bahkan ditoko-toko buku sekalipun.

Lembaga pendidikan islam itu bukanlah lembaga beku, tetapi ia fleksibel, berkembang dan menurut kehendak waktu dan tempat. Ketiak kaum muslimin hijrah kemadinah. Maka masjid digunakan sebagai tempat atau pusat kehidupan masyarakat islam.

Masjid sebagai lembaga pendidikan kedua dalam islam, merupakan lembaga pendidikan pokok pad zaman nabi dan hingga pada zaman khulafah al- Rasyidin. Kemudian lembaga itu terus berkembang pad zaman dinasti uamayyah. Demikian pula pada masa abbasiyah dan sampai sekarang sudah mengalami perkembangan yang sangat maju dengan alat-alat yang sangat moderen.

Usaha terpenting harun ar-Rasyid yang membawa namanya kepuncak kemasyhuran adalah perhatiannya yang tinggi terhadap pengembangan ilmu pengetahun dn peradaban islam dengan tarap yang belum pernah dicapai sebelumnya. Ia mendirikan beberpa lembaga pendidikan, seperti bait al-Hikmah, majlis al- Muzakarah, lembaga pengkajian masalah-masalah keagamaan, rumah-rumah, masjid-masjid, istana khalifah, dan rumah sakit. Lembaga pendidikan di rumah itu telah ada terlebih dahulu, bedanya pada masa harun ar-Rasyid adalah banyak menunjuk rumah-rumah itu ebagai tempat belajar dan begitu pula

Page 6: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

dengan mesjid. Namun yang lain masih ada seperti kittab/maktab, tokoh-tokoh buku, perpstakaan, dan madrasah. Berikut akan dikemukakan beberapa lembaga yang berkembang pada masa dinasti abbasiyah dimasa harun ar-Rasyid.

1. Kuttab atau Maktab. Kuttab atau maktab, berasal dari kata dasar kataba yang berarti menulis atau

tempat menulis. Namun akhirnya memiliki pengertian sebagai lembaga pendidikan dasar. Menurut catatan sejarah, kuttab telah ada sejak pra islam. Diperkirakan mulai dikembangkan oleh pendatang ketanah arab, yang terdiri dari kaum yahudi dan nasrani sebagai cara mereka mengajarkan taurat dan injil, filsafat, jadal (ilmu debat) dan topik-topik yang berkenaan dengan agama mereka.

Hal senada juga diungkapkan oleh hasn fahmi. Menurut fahmi, al kuttab merupakan lembaga pendidikan islam yang terlama tampaknya al-kuttab ini didirikan oleh orang arb oada masa abu bakar dan umar, yaitu sesudah mereka melakukan penaklukan-penaklukan dan sesudah mereka mempunyai hubungan dengan bangsa-bangsa yang telah maju.

Diawal perkembangan islam, kuttab tersebut dilaksanakan dirumah-rumah guru yang bersaangkutan dan materi yang diajrakan adlah semata-mata menulis dan membaca (syair-syair) terkenal. Kemudian pada akhir abad 111, mulai timbul jenis kuttab yang disamping memberikan pendidikan menulis dan membaca, juaga mengajarkan membaca al-quran dan pokok ajaran agama. Pada mulainya kuuttab jenis ini merupakan pemindahan dari pengajaran al-quran yang berlangsung di masjid, yang sifatnya umum ( berlaku untuk anak-anak dan dewasa). Namun Karen anak-anak pada umumnya ulit diharapkan untuk menjaga kebersihan masjid, maka disediakanlah tempat khusus di samping mesjid untuk mereka belajar al-quran dan pokok-pokok agama. Selanjunya berkembanglah tempat-tempat khusus (baik yang dihubungkan dengan masjid maupun terpisah) untuk pengajaran anak-anak dan berkembanglah kuttab-kuttab yang bukan hanya mengajarkan al-quran, tetapi juga pengetahuan dasar lainnya. Dengan demikian kuttab berkembang menjadi lembaga pendidikan dasar yang bersifat formal.

2. Pendidikan Rendah di Istana

Page 7: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

Timbulnya pendidikan rendah di istana untuk anak-anak para pejabat didasarkan atas pemikiaran bahwa pendidikan itu harus bersifat menyiaokan anak didiak agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya kelak setelah dewasa. Untuk itu khalifah beserta keluarga dan pera pembesar istana lainnya berusaha mempersiapkan anak-anaknya agar sejak kecil sudah diperkenalkan dengan lingkungan dan tugas-tugas yang akan diembannya nanti. Oleh karena itu mereka memanggil guru-guru khusus untuk memberikan pendidikan pada anak-anak mereka.

Berbeda dengan pendidikan anak-anak di kuttab, di istana orang tua muridlah (para pembesar istana) yang membuat rencana pelajaran sesuai dengan tujuan yang dikehendaki oleh orang tua dan sejarah dengan tujuan serta tanggung jawab yang akan dihadapi sang anak kelak.

3. Tokoh-tokoh Buku.

Selama masa kejayaan dinasti abbasiyah, tokoh-tokoh buku berkembang dengan pesat seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Unikny tokoh-tokoh ini tidak saja menjadi pusat pengumplan dan penyebaran (penjualan) buku-buku, tetapi juga menjadi puasat study denga lingkaran- lingkaran studi berkembang di dalamnya. Pemilik tokoh buku bbiasnya berfungsi sebagai tuan rumah dn kdang-kadang berfungsi sebagai lingkaran studi tersebut. Ini semua menunjukan bhwa betapa antusias islam mas itu dlm menuntut ilmu.

4. Majelis atau Salon Kesusastraan.

Majelis atau salon kesusastran adalah suatu majelis khusus yang diadakan oleh khalifah untuk membahas bebagai macam ilmu pengetahuan. Majelis seperti ini sebenarnya sudah ad sejak zaman khulafa al-rasidin dan diadakan di masjid. Namun pada dinasti umayyah, pelaksanaan dipindahkan keistna dan hanya dihadiri oleh orang-orang tertentu saja. Slon sastra yang berkembang disekitar para khalifah yang berwawsan ilmu dan para cendikiawan sahabtnya, menjadi tempat pertemuan untuk bertukar pikiran tentang sastra dan ilmu pengetahuan.

Pada masa harun ar-rasyid (170-193) majelis sstra ini mengalami kemajuan yang luar biasa, karena khalifah sendiri adalah ahli ilmu pengetahuan yang cerdas, sehingga khalifah aktif di dalamnya. Pada masa beliau, sering diadakn perlombaan antara

Page 8: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

ahli-ahli sa’ir, perdebatan antar fuqoha dan juga sayembara anatara ahli kesenian dan pujangga.

5. Rumah Sakit

Pada masa abbasiyah, rumah sakit bukan hnya berfungsi sebagai tempat merawat dan mengobati orang skit, tetapi juag sebagai tempat untuk mendidik tenaga-tenaga yang berhubungan dengan pengobatan dan keperawatan. Rumah sakit juga merupakan tempat praktikum di sekolah kedokteran yang didirikan di luar rumah sakit. Dengan demikian rumah sakit di dunia islam juaga berfungsi sebagai lembaga pendidikan. Ini pula tampaknya yang digunakan oleh pendidikan dunia moderen.

6. Perpustakaan

Salah satu ciri penting pada masa dinasti abbasiyah ini adalah tumbuh dan berkembangnya dengan pest perpustakaan-perpustakaan, baik perpustakaan yang sifatnya umum, didirikan oleh pemerintah, maupun perpustakaan yang sifatnya khusus, didirikan oleh para ulm atau para sarjana.

Bait al-hikmah yang didirikan oleh khalifah harun ar-arsyid dan berkembang dengan pesat pada masa al-ma’mun, merupaka salah satu contoh perpustkan dari dunia islam yang lengkap. Di dalamya terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan yang berkembang pada itu serta berbagai buku terjemahan dari bahas Yinani, Persia, India, Qitbi, dan Aramy.

Beberapa contoh perpustakaan lainnya, seperti dar-elhikmah di kairo, didirikan oleh hakim bin amrillah pada tahun 395 H. ada juga perpustakaan milik khalifah, atau raja, seprti perpustakaan al-mu’tashim billah dan perpustaakan fatimiyah yag didirikan di kairo. Dierpustakaan ini tedapat berabagi macam keilmuan deperti menerjemahkan buku-buku asing, membaca dan diskusi-diskusi ilmiyah, sehingga ilmu pengetahuan kala itu semakin berkembang.

7. Masjid

Masjid semenjak berdirirnya di zaman Rasulullah SAW. Telah menjadi sentral kegitan dan informasi bgi kaum muslimin, termasuk kegiatan pendidikan. Pada masa khalifah bai umayyah, masjid berkambang fungsinya sebagai tempat pengembangan ilmu pengetahuan, terutama yang bersifat keagamaan. Pada masa dinasti abbasiyah dn masa perkembangan kebudayaan

Page 9: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

islam, masjid-masjid yang didirikan oleh para penguasa pada umumnya dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas pendidikan, seperti tempat untuk pendidikan anak-anak, pengajaran orang sewasa (halakah), juga ruang perpustakaan dengan buku-buku yang lengkap.

Selain beberapa contoh lembaga pendidikan seperti telah dipaparkan di atas, ada satu lembaga pendidikan yang muncul dan berkembang dengan pesat pada masa harun ar-rasyid.lembaga pendidikan tersebut bernama”madrasah”. Lembaga pendidikan islam yang bernama madrasah ini mulai mencuat kepermukaan ketika dinasti abbasiyah berada di bawah pengaruh bani saljuk. Beliau mempunyai seorang wazir. Inilah yang kemudian memelofori berdirinya madarsah yang kemudian tekenal dengan namanya madrasah nizamnyah.

Masjid sebagai lembaga pendidikan islam dapat dikatakan sebagai madrasah yang berukuran besar yang pada permulaan sejarah islam dan masa-masa selanjutnya adalah merupakan tempat menghimpun kekuatan umat islam baik dari segi fisik dan mentalnya.

Masjid dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan islam yang khas. Dan pada masa pemerintah dinasti abbasiyah, penyelenggaraan pendidikan di masjid sangat didukung oleh pemerintah, seperti harun ar-rasyid dan dilanjutkan oleha khalifah sesudah dia. Di mana saja islam tesebar pada abad pertama denagan perkembangnnya yang luar biasa. Tradisi mesjid sebagai pusat pribadatan juga menyertainya. Dengan demikian wajar pbila khalifah abbasiyah sedikit demi sedikit melihat pentingnya msjid bukan hanya sebagai tempat peribadatan, melainkan juga sebagai pusat pengajaran bagi kaum muda.

Pada abad ke-4 H. ada beberapa msjid yng dikenal sebagai tempat belajar, seprti jaami’ Amr ibnu al-Ash, jami’ ibnu thulun, jami’ al-masnur dibaghdad dan jami’ al-azhar, dan lain-lain. Sedemikian banyak tersebarnya msjid-masjid umat islam sehingga al- yakub melaporkan bahw dibaghdad saja terdap 3000 masjid pada abad ke tiga hijriyah.

Pada priode dinasti abbasiyah msa kekhalifahan harun ar-Rasyid, ilmu pengetahuan muslim berada pada tempat yang sangat tinggi sehingga dapat mengilhami tumbuhnya kedai-kedai buku, penyalur buku dan para penyalin naskah disemua kota-kota penting islam, terutama dibaghdad, kairo, dan damaskus.

Page 10: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

Para penyalur buku juga memberikan andil dalam menyebarkan ilmu

pengetahuan, yaknui dengan beperguian ke kota-kota muslim yang etrkenal untuk mencari naskah-naskah yang langka. Baik untuk dijual secra pribadi kepada para kolektor cendikiawan yang berminat atau nutuk memenuhi peasanan khalfah. Dan sebagainya yang bersedia membayar harga seberapa yang diminta, untuk dijadikan kebanggaan dengan memiliki naskah langkah tersebut.

8. Rumah-Rumah Para Ulama.

Walaupun sebenarnya rumah bukanlah merupakan tempat yang baik untuk memberikan pelajaran namun pada zaman kejayaan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam, banyak juga rumah para ulama yang dijadikan tempat belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Diantara rumah para ulama yang dijadikan tempat belajar adalah rumah abu Muhamad ibnu hati al-Raji, al-hafish seorang muhadist yang terkenal kesikohannya. Demekian rumah ibnu sina, al-Gazali ali ibnu muhamad al- fasihi.

9. Madrasah

Madrasah sangat diperlukan keberadaannya sebagai tempat untuk menerima ilmun pengetahuan secara beratur dan sistimatis. Madrasah yang ppertama didirkan adalah madrasah al-baehakiyah, di kota naisbur. Adapun sebab-sebab didirikannya madrasah ini adalah kerena masjid-majid telah dipenuhi dengan pengajian-pengajian dari para guru yang semakin banyak, sehingga mengganggu orang yang shalat. Disamping itu, juga kerena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan etelah semakin berkembangnya kegiatan penerjemahan buku-buku yang berbahasa asing ke dalam bahasa arab.

Adapun yang menjadikan madrasah ini paling penting fungsinya adalah kelengkapan ruangannya untuk belajar yang dikenal dengan ruangan muhadharah serta bangunan-bangnan yang berkaitan dengannya, pengamanan bagi murid-murid dan guru-gurunya.

Demikian pula, perlu dijelaskan bahwa dalam proses beljar mengajar, metode pengajran juga merupakan salah satu aspek yang pentig untuk mentransperkan pengetahuan dan kebudayaan dari seorang guru kepada pelajar. Maka metode pengajaran yang

Page 11: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

dipakai pada masa ini dapat dikelompokan pada tiga macam, yaitu lisan, hafalan dantul isan, metode tulisan dapat berupa dikte, ceramah, qiraah, dan diskusi. Diskusi dapat merupakan metode yang khas dalam pendidikan islam pada mas kini. Metode menghafal dan tulisan juga merupakan metode yang lazim dipakai dalam pembelajaran.

PENUTUP

Penulis dapat menyimpulkan bahwa institusi pendidikan islam pada harun ar-rasyid mengalami kemajuan yang pesat dari pase-pase sebelumnya. Hal ini terjadi karena didukung oelh kemmpuan seorang pemimpin yang tangguh dan andal yang memiliki banyak pengalaman dalam memimpin disertai denmgan keagamaan yang tinggi.

Haru ar-rasyid telah mampu meletakan fondasi dan frinsif dengan kokoh, seperti politik, ekonomi, sosial, sehingga tecita kerjasama yang baik antara komponen pemerintahnya dan masyarakat. Semua ini akan mendukung baginya membangun dan menciptakan terobosan yang baru untuk memberikan kenyamanan bagi kesejahtraan dan kemakmuran rakyat dengan menyaiapkan bernagai fasilitas seperti gedung- gedung yang megah, tempat peribadatan, lembag-lembaga pendidikan dan lain-lain.

KONRIBUSI ISLAM DALAM PENGEMBANGAN ISLAM DI SPANYOLPADA ABAD VII-X MOLEH : AGUS SOLEH

PENDAHULUAN

Ketika islam mulai memasuki masa kemunduran di daerah semenanjung arab, bangsa-bangsa Eropa justru mulai bengkit dari tidurnya yang panjang, yng kemudian banyak dikenal dengan Renaissance. Kebangkitan terebut bukn saja dalam bidang politik, dengan keberhasilan eropa mengalahkan kerajaa-kerajaan islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Harus diakui, bahwa justru dalam bidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan negara-negara baru Eropa. Kemajun0kemajuan Erpa tidak dapat dipisahkan dari pern islam saat menguasai sepanyol.

Dari sepanyol islam itulah eropa dapat menimba ilmu pengetahuan ketika islam mencapai masa keemasannya, kota kordoba dan Granada disepanyol merupakan pusat-pusat peradaban islam yang sangat penting saat itu dan dianggap menyaingi Baghdad di timur. Ketika itu orang-orang eropa

Page 12: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

Kristen, katolik maupun yahudi dari berbagai wilayah dan negara banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi islam di sana. Islam menjadi guru bagi orang eropa. Di sisni pula mereka dapat hidup dengan aman penuh dengan kedamaian dan toleransi yang tinggi kebebasan untuk berimajibnasi dan adanya ruang yang luas untuk mengekspresikan jiwa-jiwa seni dan sastra.

Penduduk keturunan sepanyol dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori. Yaitupertama kelompok yang telah memeluk islam,kedua kelompok yang tetap pada keyakinannya tetapi meniru adat dan kebiasaan bangsa arab. Baik dalam bertingkah laku maupun dalam bertutur kata, mereka kemudian terkenal dengan sebutan

Musta’ribahdan ketiaga kelompok yang tetap perpegang teguh pada agamanya

semula dan warisan budaya nenek moyangnya. Tidak sedikit dari mereka yang nonmuslim, menjadi pejabat sipil maupun militer, di dalam kekuasaan islam sepanyol. Mereka pun dapat keluasan dalam menjalankan ibadah mereka tanpa diganggu atau mendapat rintangan dari penguasa muslim saat itu, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya saat penguasa Kristen memerintah sepanyol.

PENGARUH ISALAM DI SPANYOL.

Dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban islam, tanah spanyol lebih dikenal dengan nama Andalusia, yang diambil dari sebutan tanah semenanjung Iberia. Juluakn Andalusia ini berasal dari kataVandalusia yang artinya negeri bangsa vandal,

kerena bagian semenanjung selatan ini pernah dikuasai oelah bangsa vanadal sebelum mereka dikalahkjan oleh bangsa Gothi barat pada masa khalifah al-Walid ibn abdul malik.

Islam amsuk ke spanyol pada tahun 93 H. dibawah pimpinan tariq bin ziad yang memimpin angkatan perang islam untuk membuka Andalusia. Andalusia dapat ditaklukan dengan mudah oleh tariq bin ziad bersama panglimanya yang bernama mugith Ar-Rumi kekordoba yang membawa 700 orang pasukan berkuda.

Sejak pertama kali islam menginjakkan kakinya di spanyol hingga jatuhnya kerajaan islam terakhir disana sekitar tujuh setengah abad lamanya, islam memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang kemajuan intlektual (filsafat, sains, fiqih,

Page 13: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

musik, kesenian, bahasa dan sastra), kemegahan bangunan fisik (Kordoba dan Granada).

Pada periode 711-755 M. wilayah sepanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah bai umayyah yang berpusat di damaskus. Stabilitas politik dan keamanan belum sempurna. Gangguan internal dan external masih sering terjadi; perselisihan elit penguasa, perbedaan etnis dan golongan maupun dari klangan non muslim.

Pada periode 755-912 M. wilaya sepanyol berada di bawah pemerintahan amir, sekalipun tidak tunduk kepada khalifah abbasiyah di Baghdad. Amir pertama yaitu abdurrahman 1 (Ad-Dakhi), keturunan bani umayyah yang lolos dari kerajaan penguasa bani abbas. Selanjutnya adalah hisyam 1, hakam 1, abdur Rahman al- Ausath, Muhammad bin abdul-Rahman, minzir ibn muahammad bin Abdullah ibn Muhammad.

Pada periode 755-912 M. inilah islam di sepanyol memberi pengaruh yang basar dalam kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan di Eropa, baik dari segi politik maupun peradaban. Abudl-Rahman adikhil mendirikan masjid kordoba dan sekolah-sekolh di kota-kota besar sepanyol. Hisyam berjasa dalam menegakan hukum islam. Hakam dikenal sebagai pembaru dalam bidang militer, dialah yang memprakarsai anatara bayaran di sepanyol. Sedangkan abdul-Rahman al-Ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pemikiran filsafat juga mulai masuk pada periode dia. Ia juga mengundang para ahli dari dunia islam untuk datang kesepanyol sehingga kegiatan ilmu pengetahuan di sepanyol mulai semarak. Abudl-Rahman adakhil menjadiakn Cordiba sebagai ibu kota negara, yang menjadika sebagai pusat perkembangan ilmu, pengetahuan, kesenian dan kesusastraan di seluruh Eropa. Dia telah berusaha memanggil para ahli fiqih, alim ulama, ahli falsafah, dan ahli sya’ir agar mau datang ke sepanyol.

Pada periode 912-1013 M. sepanyol dopimpin oleh khalifah abudul-Rahman III yang bergelar “An-Naashir”. Penggunaan gelar khalifah tersebut bermula dari berita bahwa al-Muqtadir, khalifah daulat bani abbas di Baghdad, telah meninggal dunia karena dibunuh oelh pengawalnya sendiri. Karena itu dia menggunakan gelar tersebut setelah menganggap bahwa kekhalifahan telah kosong. Khalifah yang memerintah pada periode ini adalah Abudul-Rahman An-Nashir (976-1009 M.), Hakam II (961-976 M) dan terakhir adalah hisyam II (976-1009 M.).

Page 14: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

Pada periode ini umat islam di sepanyol mulai memperlihatkan kemajuan dan kejayaan, sehingga dapat menyaingi daulat abbasiyah di Baghdad. Abdul-Rahman An-Nashir mendirikan Universitas di Cordoba. Berabagi bidang studi di pelajari di penndidikan tersebut, antara lain astronomi, kimia, geografi dan sejarah alam, atematika, kedokteran, filsafat, hukum. Mahasiswa yang menamatkan di pergruan tinggi tersebut akan mendapatkan ijazah dan gelar kesarjanaan, yang bernilai tinggi di lingkungan dunia akademik, khususnya di sepanyol. Sejak awal didirikannya perpustakaan unevirsitas telah memiliki koleksi ratusan ribu buku. Abdul-Rahman III banyak membelanjakan buku yang diinfor dari Baghdad, termasuk buku-buku yunani yang telaj diterjemahkan ke dalam bahasa arab. Dia juga merekrut para ahli (sarjana) dari bidang sastra, ahli filsafat, sejarawan, dan musisi agar mau pidah ke Cordoba dengan insentif yang cukup tinggi.

Menurut maulana sibli nomani, pendidikan di sepanyol baik tinggat dasar maupun menengah, pada umumnya diberikan di masjid-masjid. Masjid menjadi basisi sentral dalam pengembangan ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum. Disahnalah para pelajar bertemu dengan para gurunya dan kemudian melakukan dialog, diskusi bahkan berdebat-debartan akademis. Guru memang memegang dominan dalam iklim belajar pada zaman pertengahan dibandingkan dengan sistem madrasah formal seperti yang terjadi saat ini. Pad akhir abad pertengahan mayoritas ilmuwan yang termasyhur bukanlah produk madrasah- madrasah, tetapi adalah bekas-bekas murid informal dari guru-guru individual. Bahkan ijazah-ijazah tersebut sering kali di keluarkan atas nama guru dan bukan atas nama sekolah.

Al-Hakam membuka 27 sekolah di Cordoba, semuanya berbasis di masjid, dan embebaskan seluruh siswanya dari biaya, alias gratis. Sedangkan kesejahtraan guru atau ulama yang mengajar adalah menjadi tanggung jawabnya. Unevesitas Cordoba yang didirikan oleh Abdul-Rahman III juga mengambil yempat di masjid yang yelah dilengkapi dengan fasilitas asram untuk siswa dan gurunya, air bersih dan perlengkapan lainnya yangmenghabiskan dana 261.537 Dinar.

Syed Amer Ali sebagai mana di kutif oleh Badri Yatim melukiskan bagai mana Cordoba sebagai istana-istana dan teman Cordoba adalah indah, tetapi tidak kurang keagumanorang kepadanya mengenai soal-soal yang lebih tinggi. Maha guru dan guru-guru menjadikannya pusat kebudayaan Eropa, siswa-

Page 15: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

siswanya berdatangan dari plosok Eropa untuk belajar pada dokter-dokter yang masyhur.

Hakim II, yang lebih dikenal sebagai ma’mun dari barat, menjadikan sederatan lembaga-lembaga pendidikan tinggi di sepanyol. Dia juga sebagai kolektor buku dan pendiri lebih dari 70 perpustakaan. Atas inisiatifnya karya-karya ilmiyah dan filosofis diinfor dari timur dalam jumlah besar, sehuingga perpustakaan- perpustakaan dan uneversitas Cordoba dapat menyaingi kebesaran Baghdad sebagai psat ilmu pengetahuan dan dunia islam. Ia juga mempunyai perpustakaan dengan khazanah 400.000 buku, ada yang menyataakan 600.000 buku, yang didftar dalam 44 katalog tebal yang secara hati-hati diseleksi oleh para penyalur buku yang sudah ahli dari semua pasar buku islam. Perepustakaannya dipimpin oleh staf yang cukup

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

Meskipun terdapat persaingan antara abbaisyah di Baghdad dan umayyah di spanyol, namun hubungan budaya antara timur dan barat tidak selalu berupa peperanagn. Banyak sarjan mengadakan perjalanan dari ujung barat wilayah islam ke wilayah timur, dan sebaliknya, dengan membawa buu-buku- dan gagasan-gagasan cerdas. Sejumlah sarjana muslim juga telah dikirim kedataran India dan cina untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama dalam pengenbangan ilmu pengetahuan. Pada kesempatan yang sama, banyak kalangan terpelajar dan penguasa dari jerman, perancis, Italia, India, yang belajar ke spanyol.

Pada saat madrasah berkembang pesat diberbagai belahan dunia islam, terutama di wilayah timur, istilah madrasah masih tidak dikenal di Andalus. Seitem pengajaran diselenggarakan di masjid-masjid. Charle Stanton, seperti dikutif oleh Hanun, mengungkapkan alasan kenapa madrasah tidak dikenal di Andalus, hal ini disebabkan karena mayoritas muslim di Andalus menganut madzhab Maliki yang konservatif dan tradisional. Penguasa-penguasa yang mengatut wakaf tidak memberiakn kesempatan kepada para dermawan untuk memengaruhi pemilihan dan pergantuian guru, syekh atau pengganti-penggantinya, atau mengajukan dirinya untuk menjadi pengawas wakaf.

Page 16: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan islam tergantung kepada penguasa keluarga, terutama khalifah yang menjadi pendorong utama bagi keilmuan di Granada, sevile, dan Cordova. Fiqih merupakan inti kurikulum, namun mereka lebih menekankan pada mazhab maliki dari pada mazhab-mazhab lainnya. Hal ini juga berlaku pada saat menentukan tebnaga pengajar dan kurikulum yang akan diterapkannya, peran khalifah dan penasehat-pensehat dekatnya umat domonan. Karena khalifah dan keluarganya umat menentukan dalam penyediaan dana dan arah kegiatan-kegiatan lembaga-lembaga pendidkan di Andalusia, maka maju dan mundurnya lembaga-lembaga tersebut amat tergantung pada interest patrnase penguasa terhadap kegiatan keilmuan islam.

Kekuatan intelektual Muslim spanyol sebenarnya baru dimulai pada abad ke sepuluh, tetapi kontribusinya yang signifikan baru dilakuakn selam periode paruh terakhir abad kesebelas hingga pertengahan abad ketiga belas. Pada saat ini spanyol telah memantapkan banguanan fondasinya dalam dunia ilmu pengetahuan, yang telah dirintisnya beberap wktu sebelumnya, termasuk diantaranya adalah mulai masuknya islam sejak abad ke VII. Berbagai khazanah islam mulai diperkenalkan kepada duia Eropa, sejalan dengan meningktnya arus mahasiswa dan cendikiawan di Eropa barta yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan uneversitas spanyol dan melalui

terjemhan-terjemahan karya-karya muslim yang berasala dari sumber bahasa arab. Hal inilah yang merangsang tumbuh dan berkembangnya teori dan praktik dunia kedokteran, modifikasi doktrin-doktri teologi, memperakarsai dunia baru dalambisang matematika, menghasilkan kontroversi baru dalam bidang teologi dan filsafat.Pada dunia pendidikan islam, yang dikawasan islam timur mualai dikenal

dengan madrasah, namun istilah madrasah ini belum banyak dikenal di Andalusia. Masjid dan perpustakaan masih menjadi basis dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Istilah madrasah tidak dikenal di Andalusia sampai abad 13 M. baru paada pertengahan abad 14. sebuah banguanan madrasah yang besar didrikan di Granda oleh penguasa nasrid. Yaitu yusuf abu al-hajjaj pada tahaun 750 H. (1349 M). pembangunan madrsah di Granadaa terebut akhirnya menjadi contoh bagi pendirian madrsah-madrasah lain di Andalusia.

Menurut Hasan Langgulung, pada zaman kegemilangan Islam di Andalusia, ilmu- ilmu dan seni semakin bertambah banyak dan

Page 17: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

berkembang dengan pesat sehingga sukar dihimpun semuanya. Namun demikian ia mencoba membuat klasifikasi sebagai berikut:

a. pengetahuan dan syari’ah, yaitu. Ilmu tafsir al-quran, ilmu bacaan (qira’ah), tajwid dan pemberian baris, ilmu hadis, ilmu mushtholah hadis, ilmu fiqih, ilmu usul fiqih, ilmu kalam, dan ilmu tasawuf.

b. Ilmu-ilmu bahasa dan sastra, yaitu. Ilmu bahasa, nahwu, sharaf dan ‘aurud, ilmu sastra, ilmu balaghah dan ilmu kritik sastra.

c. Ilmu-ilmu sejarah dan sosial, yaitu ilmu sirah, peperangan dan biografi, sosiologi, ekonomi dan tatalaksana, yang terdiri dari ilmu-ilmu berikut: ilmu jiwa, ilmu pendidikan, ilmu akhlak, ilmu sosiologi, ilmu ekonomi, ilmu politik dan ilmu tatalaksana. Ilmu-ilmu geografi dan perencanaan kota, yang terdiri dari ilmu-ilmu berikut: ilmu geografi dan ilmu perencanaan kota.

d. Ilmu-ilmu falsafah, ;logika, debat dan diskusi. e. Ilmu-ilmu tulen, (murni), yaitu ilmu matematika, ilmu falak dan ilmu musik. f. Ilmu-ilmu kealaman dan eksperimental, yaitu ilmu kimia, fisika, dan ilmu boilogi. g. Ilmu-ilmu terapan dan praktis, yaitu: ilmu kedokteran, ilmu paramasi dan ilmu pertanian.

MEREDUPKAN PENGARUH ISLAM

Kekalahan-kekalahan muslimin terhadap orang Kristen spanyol turut memengaruhi kehidupan dunia pendidikan islam di kawasan Andalusia. Pengusiran-pengusiran yang dilakuakn oleh penguasa keristen spanyol telah berpengaruh besar, bukan saja terhadap kehidupan dunia pendidikan Islam, namun juga umat Islam di spanyol. Orang-orang islam dihadapakan kepada pilihan yang sulit, yaitu tetap di spanyol dan masuk Kristen atau tetap beragama islam amun ahrus keluar dari spanyol. Umumnya kalangan islam lebih memilih pindah ke kota-kota dipantai utara afrika. Pada tahun 1609 M. dapat dikatakan tidak ada lagi orang Islam di spanyol.

Dengan demikian dunia pendidikan Islam khususnya madarasah hanya berjalan sebentar di Andalusia, yaitu kurang

Page 18: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

lebih selama satu setengah abad. Hal ini juga tidak terleapas dari pasang surut dunia Islam di spanyol saat itu, sebabagi mana yang digambarkan oleh badri aytim bahwa terdapat beberapa alasan yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran kekuatan Islam di spanyol. Antara lain adanya konflik antara islamdan Kristen, tidak adanya ideology pmersatu, kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan dan keterpencilan spanyol dari tanh arab yang menjadi basis islam.

Namun harus diakui bahwa kawasan Andalusia dibawah pengaruh Islam pada saat itu sudah mencapai tingkat peradaban yang sangat maju dibandingkan denagn kawasan eropa lainnya. Hampir tidak ada seorang pun penduduknya yang buta hurup,baik tulis maupun baca. Disis lain, eropa keristen saat itu baru mengenal asas- asas ilmu pengetahuan, itu pun masih terbatas pada beberapa kalangan yaitu kalangan pendeta dan penguasa. Dari tanah Andalusia ini dunia ilmu pengetahuan dan peradaban arab mengalir denagn deras dan hampir tanpa daerah, kenegara-negara eropa Kristen, baik melalui kelompok-kelompok terpelajar mereka yang pernah belajar di uneversitas Cordoba, Malaga, Granada, sevilla, dan lembaga-lembga ilmu pengetahuan lainnya di kawasan Andalusia. Pengaruh-pengaruh tersebut sampai saat ini sebagian masih dipertahankan sebagai bukti sejarah bagaimana kontribusi Islam terhadap kebudayaan dan kebudayaan barat (baca: eropa). Dengan demikian dapat dibayangkan bagaimana besarnya peranan spanyol di dalam naungan umat Islam, yang dikeanl dengan Andalusia, dalam mengantrkan dunia eropa memasuki periode baru, yaitu masa kebangkitan ataurenaissance.

Page 19: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

Nama : Tatia Elly Hasanah

Kelas : X.B

Page 20: Institusi Pendidikan Islam Pada Masa Harun Ar

Tugas : Agama Islam