11
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME MAN : Dokter Umum Bidan Perawat MONEY : Anggaran dana dari dinas kesehatan MATERIAL: Vaksinasi Obat-obatan oral generic Obat-obatan oral paten Secara umum alur pelayanan pasien di Puskesmas adalah sebagai berikut : 1. Pasien berkunjung ke puskesmas, ada beberapa Puskesmas yang menyediakan nomer antrian baik berupa kertas bertuliskan nomer urut atau yang sudah digital. Namun ada juga puskesmas yang 1. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan; a Menyusun kerangka kebijakan peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di sector publik; b Melaksanakan pengadaan buffer stock obat dan perbekalan kesehatan essensial untuk pelayanan kesehatan dasar, obat-obatan jangka panjang yang tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat Mutu Pelayanan Pengobatan. Oleh karena Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang terpilih untuk masing-masing penyakit / diagnosis. Standar Profesi. Senantiasa menjadi standar profesi setinggi- tingginya karena disusun dan diputuskan atas

Input

Embed Size (px)

DESCRIPTION

okay

Citation preview

INPUTPROSESOUTPUTOUTCOME

MAN :Dokter UmumBidanPerawat

MONEY :Anggaran dana dari dinas kesehatan

MATERIAL:VaksinasiObat-obatan oral genericObat-obatan oral patenObat luarObat tetesObat intravena

MINUTE: Pelayanan ditempat pengambilan obat dilakukan tidap hari kerja.

METHODS:Pemberian resep dari dokter kepada farmasi di puskesmas

MARKET:Semua pasien yang datang ke puskesmasSecara umum alur pelayanan pasien di Puskesmas adalah sebagai berikut :

1.Pasien berkunjung ke puskesmas, ada beberapa Puskesmas yang menyediakan nomer antrian baik berupa kertas bertuliskan nomer urut atau yang sudah digital. Namun ada juga puskesmas yang percaya pada kesadaran pasien sendiri untuk antri sehingga tidak perlu menyerobot urutan Pasien lainnya.2. Pasien dipanggil sesuai nomor urutan untuk didaftar di loket pendaftaran. Pada proses ini, dicatat nomer Rekam Medis Pasien atau dibuatkan nomer rekam medis untuk Pasien yang baru pertama kali berkunjung.3. Pasien menunggu sementara petugas akan mencari Rekam Medis Pasien yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit Pelayanan atau Poli dimana tempat Pasien ingin berobat.4. Pasien dipanggil oleh petugas bisa juga oleh perawat.5. Pasien diperiksa, dicatat Anamnesis, Terapi, Diagnosa dan lain-lain, termasuk obat yang diberikan dan tindakan medis kalau ada.6. Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk diberikan ke ruang obat.7. Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis), kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat.8. Pasien pulang.

Prosedur alur pelayanan standar rawat jalan, seperti paparan ringkas berikut ini.:

1. Mendaftarkan identitas pasien di ruang loket/kartuPengunjung harus mendaftarkan diri di loket/kartu agar tercatat dalam kartu kunjungan pasien, dengan menunjukkan kartu identitas (KTP, askes, jamkesmas,jamkesmasda) yang masih berlaku

2. Menunggu giliran panggilan di ruang tungguSilahkan menuju ruang tunggu puskesmas, menanti giliran panggilan pelayanan yang diperlukan

3. Menuju ruang periksa pelayanan rawat jalanSetelah mendapatkan giliran dipanggil oleh petugas, pasien diarahkan langsung menuju tempat pemeriksaan dokter (poli umum,poli gigi atau poli KIA) sesuai keluhan yang dialaminya.

4. Mengambil resep obat di ruang apotekPengunjung yang mendapatkan resep obat, setelah diperiksa dokter, dimohon menunggu dengan sabar, pelayanan obat yang bisa ditebus langsung di ruangan apotek puskesmas.

5. Meninggalkan ruangan puskesmasPara pengunjung mengecek kembali perlengkapan yang dibawa dan diwajibkan selalu berpartisipasi aktif menjaga kebersihan dan keasrian ruangan pelayanan dan halaman puskesmas.

1. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan;a Menyusun kerangka kebijakan peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di sector publik;b Melaksanakan pengadaan buffer stock obat dan perbekalan kesehatan essensial untuk pelayanan kesehatan dasar, obat-obatan jangka panjang yang tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat dan orphan drugs (obat-obatan langka) serta obat dan perbekalan kesehatan untuk keluarga miskin; (c) Memfasilitasi daerah dalam penyediaan obat-obatan, alat-alat medis, peralatan terapi medis dan perbekalan kesehatan;c Melaksanakan monitoring ketersediaan obat dan perbekalan di sarana distribusi maupun di sarana pelayanan kesehatan termasuk survey cepat ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan dalam kerangka kewaspadaan dini, kesiapsiagaan dan penanggulangan serta pasca KLB/bencana;d Penyelenggaraan administrasi dan dukungan operasional program obat dan perbekalan kesehatan.

2. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan;a Menyusun kerangka kebijakan peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan;b Meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di pelayanan kesehatan dasar;c Membina dan mengembangkan serta mengoptimalkan industri farmasi nasional berbasis keanekaragaman sumberdaya alam dan keunggulan daya saing.

3. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan;a Menyusun kerangka kebijakan pembinaan produksi dan distribusi obat dan perbekalan kesehatan;b Pengamanan bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat dan perbekalan kesehatan, melalui kegiatan advokasi dengan pemerintah daerah, lintas sektor terkait, LSM, perguruan tinggi dan ikatan profesi;c Membina, mengembangkan dan penerapan standar mutu obat dan perbekalan kesehatan;d Memberdayakan masyarakat dalam penggunaan obat dan perbekalan kesehatan, melalui komunikasi, informasi dan edukasi terhadap risiko penggunaan produk yang tidak memenuhi persyaratan;e Membina dan mengembangkan sarana produksi dan distribusi obat dan perbekalan kesehatan.

4. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin;a Menyusun kerangka kebijakan peningkatan keterjangkauan serta pembinaan penggunaan obat rasional dan perbekalan kesehatan;b Menerapkan penggunaan obat esensial melalui pengembangan monitoring dan evaluasi daftar obat esensial nasional secara berkala;c Merevitalisasi pemasyarakatan konsepsi obat esensial generik pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah;d Meningkatkan penggunaan obat rasional antara lain mencakup pengembangn dan penerapan pedoman pengobatan yang rasional di berbagai tingkat pelayanan, pemberdayaan komite farmasi dan terapi di RS serta pendidikan dan pelatihan;e Pengendalian terhadap promosi/iklan obat dan perbekalan kesehatan serta pengembangan system monitoring efek samping;f Penyelenggaraan pembinaan, advokasi dan promosi penggunaan obat rasional melalui mengembangkan sumberdaya kesehatan yang tersedia

5. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit.a Menyusun kerangka kebijakan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian di komunitas dan rumah sakit;b Meningkatkan profesionalisme tenaga farmasi melalui pelaksanaan Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker;c Membina dan meningkatkan kualitas sarana pelayanan kefarmasian

Mutu Pelayanan Pengobatan. Oleh karena Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang terpilih untuk masing-masing penyakit / diagnosis. Standar Profesi. Senantiasa menjadi standar profesi setinggi-tingginya karena disusun dan diputuskan atas kesepakatan para ahli. Pengamanan Hukum. Merupakan landasan hukum dalam menjalankan profesi karena disusun dan disepakati para ahli dan diterbitkan oleh pemerintah. Kebijakan dan Manajemen Obat. Perencanaan obat yang digunakan akan lebih tepat, secara langsung dapat mengoptimalkan pembiayaan pengobatan